KOMUNIKASI DAN EMPATI KEPADA PASIEN

STEP 1

1.Anamnesis wawancara kepada pasien untuk menggali/mengetahui riwayat penyakit sebelumnya untuk menentukan diagnosa yang ditulis dalam bentuk kumpulan data

2.Etikatata cara yang sesuai dengan aturan/ajaran

3.Empatikemampuan untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain.

STEP 2

Anamnesis1. bagaimana definisi anamnesis? 2. manfaat dan tujuan anamnesis?3. apa saja langkah/syarat anamnesis?4. apa saja jenis-jenis anamnesis?5. bagaimana cara membuat resum anamnesis?6. bagaimana komunikasi verbal dan nonverbal dalam anamnesis?7. bagaimana penerapan anamnesis yang islami?8. kendala apa yang dihadapi seorang dokter dalam melakukan anamnesis?9. apa saja solusi untuk kendala tsb?10. bagaimana cara membuat anamnesis yang sistematis?11. persiapan apa saja yang dilakukan seorang dokter sebelum melakukan

anamnesis?12. bagaimanakah alur fikiran anamnesis?13. bagaimana cara menerapkan nilai etika dalam menganamnesis pasien?14. bagaimana komunikasi yang baik dalam anamnesis?15. apa saja tehnik profesional seorang dokter?16. bagaimana upaya seorang dokter agar suatu anamnesis valid?17. bagaimana suatu anamnesis bisa dikatakan valid?18. bagaimana cara menguji validitas suatu anamnesis?19. bagaimana etika seorang dokter dalam praktek sehari-hari?20. bagaimana seorang dokter dalam menyikapi penyakit pasien?21. kapan anamnesis dikatakan relevan?22. bagaimana cara menilai kualitas anamnesis?23. bagaimana hubungan empati,komunikasi,etika profesi dalam menyelesaikan

masalah?24. bagaimana cara berkomunikasi/beranamnesis dengan pasien yang “sulit”?25. bagaimana cara berkomunikasi/beranamnesis dengan pasien yang kasus

sensitif?26. bagaimana cara berkomunikasi/beranamnesis dengan pasien “penyakit kronis”27. bagaimana harapan masyarakat terhadap dokter?28. apa saja lingkup kemampuan yang harus dimiliki seorang dokter?29. bagaimana cara menunjukkan empati seorang dokter kepada pasien?

30. bagaimana persamaan dan perbedaan empati dan simpati?31. bagaimana peran empati sebagai kunci proses konseling?32. apa definisi pendidikan pasien?33. apa yang dilakukan dalam pendidikan pasien?34. bagaimana hubungan dokter dan pasien agar pendidikan dokter dipahami dan

dilaksanakan?35. bagaimana sikap dokter agar pasien dapat melakukan pendidikan dari dokter

dengan baik?36. sikap dokter yang bagaimana yang harus dihindari dalam melakukan

pendidikan kepada pasien?37. penjelasan apa saja yang harus ada dalam menjelaskan pendidikan kepada

pasien?38. dalam melaksanakan pendidikan kepada pasien dokter tidak boleh bersikap

menghakimi kepada pasien, jelaskan?39. bagaimana badan kesehatan dunia WHO mengeluarkan strategi global untuk

mencapai “sehat untuk semua” dimana seorang dokter juga dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik?

Step 7 :Anamnesis bagaimana definisi anamnesis?

Anamnesis atau wawancara medis merupakan tahap awal dari suatu rangkaian pemeriksaan terhadap pasien baik berupa wawancara medis pada pasien yang bersangkutan atau keluarga maupun relasi terdekatnya.(Sjaharuddin Harun dan H.M.S Markum : ”Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis).

manfaat dan tujuan anamnesis?tujuan anamnesis :Untuk mendapatkan informasi (mengenai data medis organobiologis, dan juga data psikososial serta lingkungan pasien tersebut) menyeluruh pasien yang bersangkutan, diharapakan mampu menyimpulkan dugaan organ / system apa yang terganggu, juga untuk membina hubungan dokter pasien yang professional dan optimal. ( Diambil dari buku Penuntun anannesis dan pemeriksaan fisik oleh Djoko Widodo, H.M.S. Markum, Pusat Informasi dan Penerbitan bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia )RENY, ANDREAS ADITYA

Mempelajari kombinasi gejala dan tanda dan ciri2 gejala2 yang merupakan indicator yang sensitive tentang adanya penyakit tertentu

(Burnside- Mc Glynn, 1995. Adams Diagnosis Fisisk, ed 17, Jakarta EGC)RENY, ANDREAS ADITYA

Tujuan bagi dokter: untuk memberikan informasi pada pasien dengan cara yang dimengerti oleh

pasien.

Tujuan bagi pasien: untuk menyembuhkan penyakitnya,

Agar pasien dapat mengetahui apakah penyakitnya memerlukan operasi

atau perawatan rumah sakit.

(Mark H. Swartz, Buku Ajar DIAGNOSTIK FISIK)ADIT W

Manfaat anamnesis1. Menegakkan diagnosis ( diperkirakan tidak kurang dari 80% diperoleh dari anamnesis)2. Menentukan sifat dan beratnya penyakit dan terdapatnya faktor-faktor yang mungkin menjadi

latar belakang penyakit yang semuanya berguna untuk penatalaksanaan selanjutnya ( Abdul latief et.al. ; “ Diagnosis fisis pada anak”)

apa saja langkah/syarat anamnesis?

Memperlihatkan sikap yang baik

Menanyakan identitas

Menanyakan keluhan utama

Menanyakan riwayat penyakit sekarang (dimulai dari akhir masa sehat, kronologi, deskripsi gejala, perkembangan penyakit, data yang positif, kata-kata pasien )

Menanyakan Riwayat penyakit dahulu ( Penyakit yang pernah dideita da waktunya, pernak kecelakaan atau operasi, alergi )

Menanyakan Riwayat penyakit keluarga dan atau lingkungan

Anamnesis system

Hasil Anamnesis dan resume

Sumber : Materi Praktikum LBM 1 anamnesis

apa saja jenis-jenis anamnesis?berdasarkan subjek:

1. Autoanamnesis:anamnesis yang didapat dari pasien sendiri.

2. Aloanamnesis:anamnesis terhadap keluarga atau relasi terdekat atau yang menyebabkan

pasien tersebut ke rumah sakit.

3. heteroanamnesis

(Sumber Anamnesis dan pemeriksaan fisis,H.M.S Marcum)

berdasarkan proses:

1. Model directif:dokter bersikap lebih aktif dan memimpin percakapan.

2. Model non-directif:dokter bersikap membantu pasien menemukan pemecahan persoalan

dan membuat keputusan sehingga dokter lebih pasif dan pasien lebih aktif dalam

percakapan.

(sumber Buku Adams diagnosis fisik edisi 17 tahun 1995,Burnside Mc Glynn)

bagaimana cara membuat resum anamnesis?punya lili

bagaimana komunikasi verbal dan nonverbal dalam anamnesis? Komunikasi Verbal

Open ended ( terbuka ) Misal : apa keluhan yang anda rasakan sekarang.

Menggunakan empati, misal : menjadi pendengar yang baik.

Komunikasi Non Verbal

1. Kinesik ( bahasa tubuh )

2. Sentuhan ( berjabat tangan )

3. Penggunaan perubahan kualitas suara

4. Pendekatan pada pasien

(samsulridjal riauzi supartondo Komunikasi dan Empati TK.UI)

bagaimana penerapan anamnesis yang islami?

Menjaga akhlak mulia dan dilaksanakan dengan ikhlas

“ Tidak boleh menjadi dokter kecuali, orang yang berpengalaman “ ( H.R Bukhari )

“ Barang siapa yang berpraktek dokter tetapi ia tidak belajar kedokteran sebelumnya

maka ia bertanggung jawab atas resiko yang diderita atas pasiennya “ ( H.R. Abu Dawud)

Tidak berkholwat

Tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan

Menjaga perasaan pasien

Kulish Integrasi 2 Citra Dokter Muslim oleh Dr.H.Masyhudi

kendala apa yang dihadapi seorang dokter dalam melakukan anamnesis? Dokter berbicara dlm bahasa kedokteran yang tidak dimengerti pasien. Pola komunikasi yang satu arah disertai sikap dokter yang arogan membuat pasien

enggan bertanya kepada dokter. Pasien sering bingung menghadapi masalah kesehatan yang dihadapinya. Pasien malu berbicara tentang penyakitnya. Tercerminnya dari perilaku pasien karena ketidaktahuannya shg menyerahkan nasib

sepenuhnya kpd dokter. Sumber: www.google.com

apa saja solusi untuk kendala tsb? bagaimana cara membuat anamnesis yang sistematis?

I d e n t i t a s Keluhan Utama Riwayat Penyakit Sekarang : Berisi narasi / cerita SACRED SEVEN & ANAMNESIS SISTEMIK Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat Personal & SosialSamsuridjal,supartondo,2004 komunikasi & empati dalam hubungan dokter-pasien

persiapan apa saja yang dilakukan seorang dokter sebelum melakukan anamnesis?

Timbulkan perhatian anda, kunci untuk menjalin hubungan

Pelajari teknik melakukan wawancara

Pelajari rekaman medis dan persiapkan peralatan

Jangan mengizinkan terjadinya interupsi

Dengarkan pasien anda

(Burnside- Mc Glynn, 1995. Adams Diagnosis Fisisk, ed 17, Jakarta : EGC )

bagaimanakah alur fikiran anamnesis?

Pendekatan sistematik Fundamental Four Sacred Seven

Berfikir atas ORGAN dan FUNGSI yang terkena, Jangan berfikir penyakit apa ! Problem Centered Interview ( P C I ) Menggunakan ketrampilan Komunikasi Interpersonal

Samsuridjal,supartondo,2004 komunikasi & empati dalam hubungan dokter-pasien

bagaimana cara menerapkan nilai etika dalam menganamnesis pasien?1. dokter sadar akan motivasi, kebiasaan, dan kemampuannya2. kebiasaan dokter mengetahui sebanyak-banyaknya tentang keluhan maupun kepribadian

pasien 3. adanya kemampuan empaty untuk memperlancar butir-butir diatas 4. kebiasaan menjamin kerahasiaan hubungan dokter pasien 5. kewajiban berlaku sebagai guru pasien 6. kewajiban memberitahu kepadas pasien segalan tindakan dan rencananya 7. kewajiban memberikan pelayanan yang berkesinambungan 8. kewajiban menggunakan car pendekatan ilmiah dalam pemecahan masalah pasien 9. kemampuan menolong pasien untuk mengambil keputusan yang baik untuk keadaannyan 10. dokter sadar akan sifatnya sebagai manusia dan keterbatasanyya(sjaharudin harun dan H.M.S. Markum)

bagaimana komunikasi yang baik dalam anamnesis?o dokter sebagai pihak yang aktif dan pasien sebagai penerima tindakan, dokter

merupakan orang yang mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dan sebagai pasien harus berusaha mencari pertolongan pada dokter (dasar buku komunikasi dan empati FK UI Karya samsuridjal djauzi dan supartondo)

o Membuat kumpulan konsultasi yang telah dijawab membuat search engine menambahkan rubrik konsultasi khusus pada homepage MLDI membuat daftar email dokter yang dapat dihubungi beserta spesialisnya membuat diskusi online / chatting(www.geocties.com.)

apa saja tehnik profesional seorang dokter? Simpatik, Empati Bermoral tinggi Jujur dan Kritis K o m u n i k a t i f Jangan terlalu ilmiah Membuat suasana Pasien dapat mengutarakan semua masalahnya dengan tenang, jujur, pasti Menerapkan Pengetahuan sosiologi, psikologi, antropologi Disamping : · Latar belakang pendidikan · Pengalaman medis terdahulu · ( Usia dokter )Kuliah pakar

bagaimana upaya seorang dokter agar suatu anamnesis valid? JANGAN SUGESTIF JANGAN ASUMTIF JANGAN MENILAI JANGAN MENYEMPITKAN

JAWABAN

bagaimana suatu anamnesis bisa dikatakan valid? bagaimana cara menguji validitas suatu anamnesis? bagaimana etika seorang dokter dalam praktek sehari-hari?

Ketrampilan komunikasi dan rasa empati merupakan pilar-pilar yang penting dalam menerapkan etika kedokteran dalam hubungan pasien dokter. Cukup banyak keluhan timbul karena kurang baiknya komunikasi dokter pasien serta keluhan tersebut pada dasarnya pasien kurang diperdulikan oleh dokter. Untuk dapat menerapkan etika kedokteran dalam praktek sehari-hari dokter perlu meningkatkan ketrampilan berkomunikasi dan menimbulkan rasa empati. Hubungan komunikasi, empati dan etika kedokteran pada gambar berikut dimanakomunikasi dan empati merupakan tiang penyanggah yang penting untuk menegakkan etika kedokteran

bagaimana seorang dokter dalam menyikapi penyakit pasien? kapan anamnesis dikatakan relevan?

Relevansi dapat dicapai apabila :1. Berpegang teguh pada tujuan anamnesa2. Dokter - Pasien tidak menyimpang dari pokok pembicaraan3. Dokter mempunyai pandangan bahwa pendapat pasien lebih relevan dari pendapat dokter

bagaimana cara menilai kualitas anamnesis? bagaimana hubungan empati,komunikasi,etika profesi dalam menyelesaikan

masalah? Etika profesi, empati dan komunikasi agar dapat menyelesaikan permasalahan pasien

secara baik Alur penyelesaian masalah memerlukan ketrampilan komunikasi, ketrampilan praktis (P)

dan ketrampilan intelektual. Pada wawancara ketrampilan intelektual (kognitif), yaitu pemahaman patofisiologi; hipotesis penyebab masalah melandasi jalannya wawancara. Ketrampilan kognitif juga digunakan untuk memilih tes dan interpretasi tes. Berbagai tes (invasif maupun noninvasif) memerlukan ketrampilan praktis (P).

Alur utama penyelesaian masalah : wawacara pertimbangan klinis ditunjang oleh ketrampilan intelektual dan komunikasi ( ) ketrampilan komunikasi merupkan awal dari perjenjangan komunikasi ↔ empati ↔ etik profesi. Ketrampilan komunikasi dan empati dipengaruhi juga oleh nurani dokter

bagaimana cara berkomunikasi/beranamnesis dengan pasien yang “sulit”? bagaimana cara berkomunikasi/beranamnesis dengan pasien yang kasus

sensitif? bagaimana cara berkomunikasi/beranamnesis dengan pasien “penyakit

kronis”?

bagaimana harapan masyarakat terhadap dokter? Mampu mengobati pasien dengan cara mutakhir,teliti dan terampil Mampu mendengarkan, menghormati pendapat pasien,berlaku santun dan penuh

pertimbangan,berkomunikasi dengan baik serta memberi nasihat tanpa menggurui. Mampu menyimpan rahasia,bersifat jujur dan mempunyai integritas serta tetap

memberikan asuhan walaupun ilmu kedokteran tidak mampu menyembuhkan penyakitnya.

Mampu mempertahankan hubungan yang luwes sehingga pasien mendapat penjelasan lengkap dan dilibatkan dalam keputusan tentang asuhan.

o (Buku Komunikasi dan Empati Dalam Hubungan Dokter – Pasien, Samsuridjal Djauzi Supartondo)

apa saja lingkup kemampuan yang harus dimiliki seorang dokter? Comfort (Kenyamanan), dalam hal ini dokter perlu merasa nyaman dan tidak enggan

untuk membahas masalah yang melibatkan emosi seperti : kematian, seksualitas, dan lain-lain.

Acceptance (Penerimaan), dalam hal ini dokter dapat merasa bahwa pasien kurang bertanggung jawab terhadap perilakunya sehingga akan mengurangi penerimaan dokter terhadap pasien.

Responsiveness (Tanggapan), dalam hal ini dokter harus mampu bereaksi terhadap pesan tidak langsung atau tidak lengkap dari pasien.

Empathy (Empati), dalam hal ini dokter harus mampu mengerti perasaan , pikiran, dan keinginan orang lain tanpa mempengaruhi objektivitas dalam menilai orang tersebut. Hal ini harus dilakukan dengan cara : Konsentrasi, Kepedulian, Pengamatan, dan Berlatih.

(Buku Komunikasi dan Empati Dalam Hubungan Dokter – Pasien, Samsuridjal Djauzi Supartondo)

bagaimana cara menunjukkan empati seorang dokter kepada pasien? bagaimana persamaan dan perbedaan empati dan simpati?

Perbedaan: Berarti merasakan bersama dan mungkin mengarah pada sentimentalitas, sedangkan empati

mengacu pada identifikasi kepribadian yang lebih mendalam kepada seseorang sedemikian sehingga seseorang yang berempati sesaat melupakan arau kehilangan identitas dirinya sesaat Contohnya : orang bermain sandiwara/sinetronKuliah pakar dr

Persamaan: bagaimana peran empati sebagai kunci proses konseling?

Dalam proses empati yang mendalam dan misterius inilah berlangsung proses pengertian, pengaruh, dan bentuk hubungan pribadi yang penting lainnya.]

Hal pokok yang harus diamati adalah kondisi fisik konseli dan konselor, yaitu saat konseli bercerita, sebagai konselor harus masuk ke dalam ceritanya sehingga emosinya dalam beberapa bagian menjadi emosi konselor juga.Kuliah pakar dr

apa definisi pendidikan pasien? apa yang dilakukan dalam pendidikan pasien? bagaimana hubungan dokter dan pasien agar pendidikan dokter dipahami dan

dilaksanakan? bagaimana sikap dokter agar pasien dapat melakukan pendidikan dari dokter

dengan baik? sikap dokter yang bagaimana yang harus dihindari dalam melakukan

pendidikan kepada pasien? penjelasan apa saja yang harus ada dalam menjelaskan pendidikan kepada

pasien? dalam melaksanakan pendidikan kepada pasien dokter tidak boleh bersikap

menghakimi kepada pasien, jelaskan? bagaimana badan kesehatan dunia WHO mengeluarkan strategi global untuk

mencapai “sehat untuk semua” dimana seorang dokter juga dituntut untuk dapat berkomunikasi dengan baik? Pemberi layanan kesehatan (Care Provider) bermutu,komprehensif,berkesinambungan dan mempertimbangkan keunikan pribadi

pasien dalam layanan yang bersifat jangka panjang yang didasari kepercayaan. Pengambil keputusan (Decission maker) Dokter memilih teknolog yang akan diterapkan dengan mempertimbangkan etika dan

sadar biaya dalam meningkatkan asuhan pada pasien. Komunikator (Communicator )

Dokter mampu mempromosikan gaya hidup sehat dengan penjelasan yang effektif dan advokasi,sehingga memberdayakan individu atau kelompok dalam meningkatkan taraf kesehatan.

Pemimpin masyarakat (Community leader) Dokter mampu memperoleh kepercayaan masyarakat, dapat mencapai kesepakatan

tentang persyaratan kesehatan individu dan masyarakat serta mengambil inisiatif untuk melakukan kegiatan atas nama masyarakat.

Menejer (Manager) Dokter mampu bekerja secara harmonis dengan individu dan organisasi baik di dalam

lingkungan kesehatan maupun di luar lingkungan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan individu maupun masyarakat dengan memanfaatkan data kesehatan yang ada secara cepat.

o (WHO.Doctor for health,Geneva.1996) Beretik islami Bermoral islami Profesionalo (Buku Komunikasi dan Empati Dalam Hubungan Dokter – Pasien, Samsuridjal Djauzi

Supartondo)