leaflet pcr lepra
DESCRIPTION
iyfyfyuyTRANSCRIPT
KURSUS SINGKAT:
Deteksi Infeksi Mycobacterium leprae dengan PCR
11-12 Agustus 2008
Diselenggarakan oleh :
INSTITUTE OF TROPICAL DISEASE UNIVERSITAS AIRLANGGA
Ex. Tropical Disease Center (TDC) Kampus C Unair, Jl. Mulyorejo Surabaya Tel. (031) 5992445-46 Fax. (031) 5992445
Email: [email protected] Website : www.itd.unair.ac.id
PENDAHULUAN
Lepra (penyakit Hansen) adalah infeksi menahun yang terutama ditandai oleh adanya kerusakan saraf perifer (saraf di luar otak dan medulla spinalis), kulit, selaput lendir hidung, buah zakar (testis) dan mata. Penyebabnya adalah bakteri Mycobacterium leprae. Cara penularan lepra belum diketahui secara pasti. Jika seorang penderita lepra berat dan tidak diobati bersin, maka bakteri akan menyebar ke udara. Sekitar 50% penderita kemungkinan tertular karena berhubungan dekat dengan seseorang yang terinfeksi. Infeksi juga mungkin ditularkan melalui tanah, armadillo, kutu busuk dan nyamuk. Sekitar 95% orang yang terpapar oleh bakteri lepra tidak menderita lepra karena sistem kekebalannya berhasil melawan infeksi. Penyakit yang terjadi bisa ringan (lepra tuberkuloid) atau berat (lepra lepromatosa). Penderita lepra ringan tidak dapat menularkan penyakitnya kepada orang lain. Lebih dari 5 juta penduduk dunia yang terinfeksi oleh kuman ini. Lepra paling banyak terdapat di Asia, Afrika, Amerika Latin dan kepulauan Samudra Pasifik. Infeksi dapat terjadi pada semua umur, paling sering mulai dari usia 20-an dan 30-an. Bentuk lepromatosa 2 kali lebih sering ditemukan pada pria.
Mycobacterium leprae masih belum dapat dibiakkan dalam medium buatan, sehingga diagnosis yang tepat dalam waktu pendek masih belum memungkinkan; teknik serologi untuk mengukur antibodi spesifik terhadap antigen M. leprae masih belum memuaskan, karena hanya bermakna pada penderita
kelompok multibasiler, hampir tidak berguna pada kelompok paucibasiler, dan masih belum dapat meramalkan secara pasti kemungkinan sakit-tidaknya orang-orang sehat yang seropositip.
Akhir-akhir ini telah dikembangkan teknik menggunakan enzim polimerase yang merupakan cara untuk mendeteksi adanya infeksi M. leprae yang sensitif, spesifik dan cepat. PCR dikembangkan pertama kali oleh Mullis, et all (1991) merupakan cara invitro untuk memperbanyak DNA suatu mikroorganisme dengan menggunakan enzim polimerase. Selain itu dengan PCR dapat ditentukan penderita pausibasiler, orang sehat carrier dan sumber-sumber penularan lain seperti: alat-alat rumah tangga, lantai, pakaian dan sebagainya.
Dalam rangka membantu upaya pemberantasan penyakit lepra di Indonesia, Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga menyelenggarakan Kursus Singkat dengan tema : “Deteksi Infeksi Mycobacterium leprae dengan PCR”.
Akhirnya kami berharap program ini dapat dimanfaatkan sebagai sarana komunikasi dan transfer ilmu ke masyarakat. Dan semoga dapat berjalan dengan sukses dan bermanfaat bagi kita semua.
TUJUAN
Memberikan pengertian dan pemahaman konsep dasar teknik PCR, pemilihan DNA target, serta penerapan teknik PCR dalam diagnosis penyakit lepra.
FOR
MU
LIR
PEN
DA
FTA
RA
N
N
a m
a
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.
Ala
mat
inst
itusi
/ Te
lp.
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.
Ala
mat
rum
ah /
Tel
p.
: ....
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
......
.
berm
aksu
d m
engi
kuti
Kur
sus S
ingk
at: “
Det
eksi
Infe
ksi M
ycob
acte
rium
lepr
ae d
enga
n PC
R" d
i Ins
titut
e of T
ropi
cal D
iseas
e Uni
vers
itas
Air
lang
ga S
urab
aya
deng
an m
emba
yar u
ang
pend
afta
ran
sebe
sar
Rp…
……
……
……
…
...
......
......
.....,
......
......
......
......
...20
0….
(..
......
......
......
......
......
......
......
....)
Nam
a &
Tan
da T
anga
n
Uan
g pe
ndaf
tara
n di
baya
r : (b
eri X
pad
a ja
wab
an y
ang
sesu
ai)
[
]
Tuna
i
[
] m
elal
ui se
tora
n ke
"Ban
k N
iaga
SBY
-IBC
Dha
rmah
usad
a" a
.n D
r. M
aria
Luc
ia
Inge
Lus
ida
(Lem
baga
Pen
yaki
t Tro
pis U
nair)
den
gan
no. r
eken
ing:
03
3.01
.113
90.1
6.7
Form
ulir
ini d
apat
difo
toko
pi
SASARAN PESERTA
Para peneliti/staf pengajar dari PTN dan PTS
Staf riset dan pengembangan bidang kesehatan.
Mahasiswa S2, PPDS dan S3 Analis laboratorium Jumlah peserta tiap angkatan = 20 orang.
WAKTU & TEMPAT 1. Pelatihan digelar pada tanggal 11-12
Agustus 2008, jam 08.00-16.00 WIB 2. Bertempat di Institute of Tropical Disease
(ITD) Universitas Airlangga, Kampus C, Jl. Mulyorejo Surabaya.
METODE & MATERI
1. Teori dalam bentuk ceramah di kelas, meliputi: Mycobacterium leprae Prosedur PCR
2. Praktek dilakukan di laboratorium, meliputi : Ekstraksi DNA Menjalankan PCR Elektroforesis
NARASUMBER
1. Peneliti Institute of Tropical Disease
2. Dosen Universitas Airlangga
FASILITAS & BIAYA PENDAFTARAN
1. Fasilitas yang diberikan berupa: Ringkasan materi; Konsumsi; dan Sertifikat
2. Konfirmasi pendaftaran peserta paling lambat tanggal 7 Agustus 2008 pada jam kerja 08.00-16.00 WIB. Pembatalan pendaftaran peserta dikenakan denda 20% dari biaya pelatihan.
3. Biaya pendaftaran sebesar: Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu rupiah) dapat ditransfer ke Bank Niaga SBY-IBC Dharmahusada a.n. Dr. Maria Lucia Inge Lusida (Lembaga Penyakit Tropis Unair) no. rekening 033.01.11390.16.7
Informasi lebih lanjut hubungi:
Sekretariat ITD Unair Tel. (031) 5992445-46 Yani Rahmawati, SKM,M.Si HP. 087851.559237