lepra ku66.docx

48
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki penderita kusta terbanyak nomor tiga di dunia setelah India dan Brazil. Provinsi Aceh memiliki penderita kusta terbanyak nomor delapan dari 33 propinsi di Indonesia. Aceh merupakan daerah endemis kusta, dengan prevalensi tahun 2011 sebesar 1, 2 per 10.000 penduduk, di atas target nasional yaitu <1 per 10.000 penduduk (1) . Penyakit kusta merupakan salah satu jenis penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Selain menimbulkan masalah kesehatan penyakit kusta juga dapat menimbulkan masalah sosial, maka penanganan penderita kusta harus dilakukan secara menyeluruh dan terpadu. Terbentuknya ANEK (Aliansi Nasional Eliminasi kusta) pada peringatan hari kusta sedunia di Makassar pada tahun 2002, telah melahirkan komitmen, kebijakan dan strategi untuk mencapai eliminasi kusta di tingkat propinsi maupun kabupaten. Namun mengingat kompleksnya masalah penyakit kusta, maka diperlukan pengendalian secara terpadu dan menyeluruh melalui strategi yang sesuai dengan endemisitas penyakit kusta, selain itu juga harus diperhatikan rehabilitasi medis dan sosial untuk meningkatkan kualitas hidup mantan penderita kusta (2). 1

Upload: ikram-van-bouston

Post on 03-Oct-2015

273 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangIndonesia memiliki penderita kusta terbanyak nomor tiga di dunia setelah India dan Brazil. Provinsi Aceh memiliki penderita kusta terbanyak nomor delapan dari 33 propinsi di Indonesia. Aceh merupakan daerah endemis kusta,dengan prevalensi tahun 2011 sebesar 1, 2 per 10.000 penduduk, di atas target nasional yaitu Laki laki)

Stigma

Keluarga penderita kusta + (23)

Penderita Kusta BTA + (21)

Gambar 2.1 Kerangka Teori

BAB IIIMETODE PENELITIAN3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan observasional analitik yang akan menganalisa faktor prediktor yang mempengaruhi tingkat skala EMIC di Masyarakat Desa Nelayan terhadap penderita kusta dan hubungan antar kedua variable tersebut. Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan cross sectional.3.2 Tempat dan Waktu PenelitianPenelitian ini dilakukan di Desa Nelayan Kecamatan Masjid Raya Aceh Besar dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Juni 2013.Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Bulan

NoKegiatan4567891011

1Studi Kepustakaan

2Penyusunan proposal

3Seminar proposal

4Penelitian

5Pengolahan Data

6Penyusunan laporan akhir

7Seminar skripsi

8Perbaikan skripsi

3.3 Populasi dan Sampel PenelitianPopulasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat di Desa Nelayan Kecamatan Masjid Raya Aceh Besar. Adapun kriteria inklusi dan eklusi yang akan di tetapkan sebagai responden adalah sebagai berikut:a. Kriteria Inklusi1. Masyarakat Desa Nelayan Kecamatan Masjid Raya Aceh Besar 2. Sudah pernah bergaul dengan penderita kustab. Kriteria Eklusi1. Responden menolak untuk berpartisipasi2. Penderita lepraSampel dalam penelitian ini diambil dengan metode probability samples dengan pengambilan sampel secara proporsional random sampling, dimana populasi yang sudah ditentukan diacak dengan teknik sampling. Untuk menentukan jumlah sampel penelitian ini, maka digunakan rumus Slovin:

Keterangan: N = Jumlah populasin = Jumlah sampeld = Tingkat ketepatan yang diinginkan (0.1)Dengan perhitungan sebagai berikut: n = = = 85, 3 dibulatkan menjadi 85 orang.Berdasarkan perhitungan diatas, jumlah sampel pada penelitian ini adalah 80 orang. Karena teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sistematis maka interval sampel adalah sejumlah: 683/50 = 11.6 dibulatkan menjadi 12. Maka populasi yang menjadi sampel adalah setiap masyarakat yang mempunyai nomor kelipatan 12, seperti 12, 24, 36, 48 dan seterusnya.3.4 Kerangka Konsep PenelitianVariabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat skala EMIC (Explanatory Model Interview Catalogue) stigma scale for the community, adjusted for leprosy dan Masyarakat Kampung Nelayan Krueng Raya sebagai variabel independen.

Variabel Independen Variabel DependenKetakutan Irasional terhadap kustaFaktor SosiodemografiTingkat pengetahuan terhadap kusta

Tingkat Skala EMIC pada Masyarakat terhadap orang dengan kusta

Gambar 3.1 Kerangka Konsep3.5 Variabel PenelitianVariabel DependenNoVariabelAlat UkurCara KerjaHasil UkurSkala

1Tingkat Skala EMIC pada masyarakat terhadap penderita kusta

Kuesioner WawancaraTingkat stigma dan sikap diskriminasi terhadap orang dengan kustaOrdinal

Variabel IndependenNoVariabelAlat UkurCara KerjaHasil UkurSkala

1.Usia KuesionerWawancaraUsia (dalam tahun)Rasio

2.Jenis kelaminKuesionerWawancaraa. Laki-lakib. PermpuanNominal

4.Pendidikan[footnoteRef:1] [1: Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS), 2005.]

KuesionerWawancaraa. Tidak Pernah Sekolahb. SD/MIN Sederajatc. SMP/SLTP Sederajatd. SMA/SMU Sederajate. Diploma IIIf. Diploma IV/S1Ordinal

5.AgamaKuesionerWawancaraa. Islamb. Non IslamNominal

6.Status perkawinan[footnoteRef:2] [2: ]

KuesionerWawancaraa. Belum kawin b. Kawin

Nominal

7.Pengalaman kontak langsung dengan KustaKuesionerWawancaraa. Yab. TidakNominal

8.Pengetahuan tentang KustaKuesionerWawancaraNilai skor yang mengindikasikan tingkat pengetahuan tentang KustaOrdinal

9.Ketakutan yang irasional terhadap Kusta KuesionerWawancaraNilai skor yang mengindikasikan tingkat ketakutan yang irasional terhadap KustaRasio

3.6 Definisi Operasional Penelitian1. Skala EMIC (Explanatory Model Interview Catalogue) pada masyarakat adalah skala yang digunakan untuk mengkaji seberapa dalam stigma masyarakat terhadap orang dengan penyakit kusta.2. Tingkat pengetahuan adalah merupakan hasil akhir dari tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.3. Usia adalah satuan waktu yang mengukur keberadaan suatu benda, atau makhluk, baik yang hidup atau mati.4. Jeniskelaminadalah suatuyangdigunakan untukmengidentifikasi perbedaanlaki-lakidan perempuandarisegi anatomi biologi. 5. Pekerjaan adalah sesuatu yang harus kita lakukan agar mendapat imbalan.6. Penghasilan adalah bentuk imbalan yang diberikan oleh pihak yang memperkerjakan pada pihak pekerja atas sesuatu jasa/ pekerjaan yang diserahkan.7. Tingkat pendidikan adalah suatu kondisi jenjang pedidikan yang dimiliki oleh seseorang melalui pendidikan formal yang dipakai oleh pemerintah serta disahkan oleh departemen pendidikan.8. Ketakutan irasional adalah ketakutan yang tidak wajar dialami oleh seseorang terhadap sesuatu hal.9. Status perkawinan adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjian hukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan.

3.7 Instrumen / Alat Penelitiana) Kuisionerb) Kamerac) Catatan

3.8 Teknik Pengumpulan Data PenelitianMenggunakan data primer dan sekunder, dimana data primer diperoleh dari kuesioner yang sudah disiapkan sebelumnya dan sudah diisi oleh responden sedangkan data sekundernya diperoleh dari data jumlah masyarakat di Desa Nelayan Kecamatan Masjid raya Kabupaten aceh besar tahun 2013.3.9 Prosedur PenelitianDalam penelitian ini, peneliti akan selalu memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan etika penelitian. Oleh karena itu, sebelum penelitian secara cross sectional ini dilakukan peneliti akan meminta persetujuan terlebih dahulu dari pimpinan desa tersebut. Selanjutnya, peneliti akan memberikan penjelasan tentang identitas peneliti, tujuan, manfaat, dan cara penelitian kepada calon responden. Apabila calon responden bersedia, maka calon responden akan mengisi lembar persetujuan dan meyakini serta menjaga kerahasiaan data responden nantinya. Calon responden berhak menolak untuk dijadikan sebagai responden dalam penelitian tanpa mendapat sanksi dalam bentuk apapun. Nama dan nomor kontak peneliti diberikan kepada responden agar sewaktu waktu dapat dihubungi jika ingin menarik kembali kesediaan mereka atas data yang telah diberikan. Penarikan kembali dapat dilakukan sebelum publikasi/sidang skripsi penelitian ini dilaksanakan.

3.10 Analisis Data PenelitianDalam penelitian ini, ada 3 analisis data yang akan dilakukan, yaitu:a) Analisis UnivariatMenganilis tiap-tiap variabel penelitian yang ada secara deskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi.b) Analisis Bivariat1) Jika p value > 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah tidak signifikan2) Jika p value < 0,05 maka hubungan kedua variabel adalah signifikanAnalisis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah dengan membandingkan antara variabel dependen dan variabel independen. dan teknik yang digunakan adalah Anova, chi square karena variabel dependen berskala ordinal dan variabel independen yang tediri dari berbagai skala seperti rasio, ordinal, dan nominal.c) Analisis MultivariatSemua variabel independen yang secara signifikan berhubungan dengan variabel dependen, maka akan dilakukan analisis regresi linier berganda dengan memperhatikan unsur normalitas dan kolinearitas antar variabel independen.3.11 Penyajian Data PenelitianData yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk tabel, grafik dan narasi untuk membahas hasil penelitian.

Daftar Pustaka1.Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2006 Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.

2.Depkes. www.depkes.go.id. [Online].; 2013. Available from: http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/488-aliansi-nasional-eliminasi-kusta-2005-terbentuk.html.

3.Depkes RI. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. [Online]. Jakarta: Dirjen PP-PL; 2012 [cited 2013 juli 3. Available from: http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/1791/2/BK2012-406.pdf.

4.Depkes RI. Profil Kesehatan Indonesia 2005 Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2007.

5.Mongi RA. fkm.unsrat.ac.id. [Online]. Manado: FKMUSRAT; 2012. Available from: http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA&url=http%3A%2F%2Ffkm.unsrat.ac.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F10%2FRilauni-Mongi.pdf&ei=9JHTUbCAM8j_rQeiqoDIBg&usg=AFQjCNE_7fZ5zI_qae9xOwEavJeEo5WYKw&bvm=bv.48705608.

6.Soedarjatmi , Istiarti T, Widagdo L. Faktor-faktor Yang Melatarbelakangi Persepsi Penderita Terhadap Stigma. Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia. 2009 Januari; IV(1).

7.Dinkes Kebumen. http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/. [Online].; 2009 [cited 2013 juni 3. Available from: http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/index.php/hapus_stigma_dan_diskriminasi_penyakit_kusta.

8.Kosasih, A; Made Wiswu, I; Emmy, Sjamsoe Daili; Linuwih Menaldi, Sri. Kusta. In Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 3rd ed. Jakarta: FKUI; 2005. p. 73-87.

9.Hiswani. USU Digital Library. [Online].; 2001 [cited 2013 juli 3. Available from: http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/3663.

10.Mansjoer, Arif; Suprohaita; Ika Wardhani, Wahyu; Wiwiek, Setiowulan. Kapita Selekta Kedokteran. 3rd ed. Mansjoer A, Suprohaita , Ika Wardhani W, Wiwiek S, editors. Jakarta: Media Aesculapius FKUI; 2000.

11.Adhi Putra LOMM. Skrining Dan Studi Epidemiologi Penyakit Kusta Di Puskesmas Kulisusu Kabupaten Buton Utara Sulawesi Tenggara Tahun 2009. Skripsi. Manado: Universitas Halouleo, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; 2009.

12.Zulkifli. Penyakit Kusta Dan Masalah Yang Ditimbulkannya. Artikel. Medan: USU, Fakultas Kesehatan Masyarakat; 2003.

13.Santosa. Xamthone Plus. [Online].; 2011 [cited 2013 juli 3. Available from: http://usadhaxamthone.com/penyakit-kusta/.

14.WHO. World Health Organization. [Online].; 2013 [cited 2013 juli 3. Available from: http://www.who.int/lep/classification/en/.

15.Uganda:HIV and AIDS-related Discrimination, Stigmatization and Denial. Document. London: University of London, Thomas Coram Research Unit; 2001. Report No.: ISBN 92-9173-093-9.

16.lawscot. www.lawscot.org.uk. [Online].; 2004 [cited 2013 juli 3. Available from: http://www.lawscot.org.uk/about-us/equality--diversity/general/what-is-discrimination.

17.H W, Brakel v, Voorend C, Rensen C. ILEP. [Online].; 2012 [cited 2013 juli 3. Available from: http://www.ilep.org.uk/fileadmin/uploads/Documents/Infolep_Documents/Stigma_Research_Workshop/8_Van_Brakel_Measuring_stigma.pdf.

18.H W, Brakel v. Measuring leprosy stigma-a preliminary review of the leprosy literature. International Journal of Leprosy and Other Mycobacterial Diseases. ; 71(3): p. 190-197.

19.Rafferty J. Curing the stigma of leprosy. Leprosy Review. 2005 maret;(76): p. 119-126.

20.Tsutsumi , Izutsu , Islam , Maksuda , Kato , Wakai. The Quality of Life, Mental Health, and Perceived Stigma of Leprosy Patients in Bangladesh. Social Science and Medicine. 2007 mei; 64(12): p. 2443-2453.

21.stevelink , Brakel v, Augustine. Stigma and social participation in Southern India: Differences and commonalities among persons affected by leprosy and persons living with HIV/AIDS. Psychology, Health and Medicine. 2011 maret; 16: p. 695-707.

22.Withington , Joha , Baird , Brink M, Brink J. Assessing socio-economic factors in relation to stigmatization, impairment status, and selection for socio-economic rehabilitation: a 1-year cohort of new leprosy cases in north Bangladesh. Leprosy Review. 2003 juni; 74(2): p. 1220-1232.

23.ILEP. International of Leprosy. [Online]. London: ILEP; 2011 [cited 2003 juli 3. Available from: http://www.ilep.org.uk/fileadmin/uploads/Documents/Guidelines_to_Reduce_Stigma/ILEP_stigma_guidelines_-_1_web__2_.pdf.

24.Weiss M, Doongaji D, Siddhartha S, Wypij D, Pathare S, Bhatawdekar M, et al. The Explanatory Model Interview Catalogue (EMIC). Contribution to cross-cultural research methods from a study of leprosy mental and health. BrJPsychiatry. 1992 januari; 160: p. 819-830.

25.Raguram R, Weiss M, Channabasavanna , Devins G. Stigma depression, and somatization in South India. AmJPsychiatry. 1996 september; 153(8): p. 1049-1043.

26.Prawoto. Faktor Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Terjadinya Reaksi Kusta. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro, Magister Epidemiologi; 2008.

LAMPIRANLEMBARAN PERMOHONAN MENJADI SUBYEK PENELITIANBanda Aceh, Agustus 2013Kepada Yth.:Masyarakat Desa Nelayan calon subyek penelitiandi-TempatDengan hormat,Saya yang bertanda tangan dibaawah ini:Nama: IkramNIM: 1007101050001Alamat: Jl. Alue Blang No.222, Ateuk Jawo, Neusu Banda AcehNo. Hp: 085260761782E-mail: [email protected] Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala yang akan mengadakan penelitian untuk menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran. Adapun penelitian yang dimaksud berjudul Analisis Penentuan Faktor Prediktor Tingkat Skala Stigma EMIC Termodifikasi pada Orang dengan Kusta di Masyarakat Desa Nelayan Kecamatan Masjid Raya Aceh Besar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor prediktor yang mempengaruhi besar kecilnya tingkat skala stigma EMIC termodifikasi pada orang dengan kusta di Desa Nelayan Aceh Besar. Apapun hasil dan identitas Anda dalam penelitian ini akan Saya jamin kerahasiaannya. Data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk penelitian dan publikasi.Oleh karena itu, Saya mohon kesediaan Anda untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Jika Anda setuju untuk berpartisipasi, maka Saya mohon untuk dapat mengisi lembar kesediaan menjadi subyek penelitian yang telah disediakan. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut atau ada yang ingin ditanyakan, silahkan menghubungi peneliti melalui data yang tersebut diatas.Demikianlah penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini. Atas partisipasi dan kerja sama yang baik Saya ucapkan terima kasih. HormatSaya,

Ikram

LEMBARAN KESEDIAAN MENJADI SUBYEK PENELITIANJudul penelitian : Analisis Penentuan Faktor Prediktor Tingkat Skala Stigma skala EMIC Termodifikasi pada Orang dengan Kusta di Masyarakat Desa Nelayan Kecamatan Masjid Raya Aceh BesarNama Peserta : Nama Peneliti: Ikram1. Saya bersedia berpartisipasi dalam penelitian yang berjudul di atas, di antaranya dengan pengambilan informasi persepsi terhadap kusta dan penderita kustanya melalui wawancara yang telah diterangkan kepada Saya. Informasi tertulis tentang penelitian ini telah diberikan kepada Saya;2. Saya memberi kuasa kepada peneliti untuk melakukan aktivitas tersebut pada nomor 1 di atas;3. Saya mengakui bahwa:a) Kemungkinan akibat dari partisipasi Saya dalam wawancara yang telah diterangkan dengan jelas kepada Saya;b) Saya telah diberitahu bahwa keterlibatan Saya dalam penelitian ini bersifat sukarela dan saya bebas menentukan kapan Saya ingin berhenti dari penelitian ini tanpa penjelasan ataupun prasangka serta mengambil kembali data yang belum diproses yang telah diberikan kepada peneliti;c) Saya mengetahui bahwa penelitian ini besar manfaatnya bagi peningkatan ilmu kedokteran dan penderita kusta di masa mendatangd) Saya telah diberitahu tentang kerahasiaan informasi yang telah Saya berikan, yang akan dijaga sesuai dengan batas-batas hukum yang ada.4. Saya sudah diberitahu bahwa hasil wawancara tersebut akan ditulis. Saya juga akan disebut dengan angka/Inisial dalam penerbitan dari hasil penelitian ini.Banda Aceh, Juli 2013

()

B. KUESIONER PENELITIAN Nomor Responden(Diisi oleh peneliti)

JAWABLAH PERTANYAAN DENGAN JUJUR BERDASARKAN APA YANG ANDA TAHU DAN PERNAH LAKUKANPerhatian!1. Mulailah menjawab pada lembaran pertama2. Jangan menulis nama Anda pada lembar kuesioner3. Jangan memperlihatkan jawaban Anda kepada siapapun4. Contenglah jawaban yang Anda anggap paling benar

Usia: Tahun

Jenis Kelamin: Laki-lakiPerempuan

Pendidikan Terakhir:Tidak pernah sekolah Tamat SD/MINTamat SMP/SLTP Tamat SMA/SLTASarjana Pendapatan per bulan: < Rp 500.000,00Rp 500.000,00 - Rp 1000.000,00Rp 1000.000 Rp 2000.000> Rp 2000.000Agama:IslamNon Islam

Status Perkawinan:Belum KawinKawin

A. Apakah Anda pernah mengalami kontak langsung dengan pasien kusta:YaTidakB. Apakah pernah di periksa darah lepra:PernahTidak pernahC. Jabatan didesa:Tuha Peutketua MeunasahTidak adaD. Apakah anda pernah membaca tentang kusta:PernahTidak pernahC. Skala EMIC (Explanatory Model Interview Catalogue) dimasyarakat terhadap penderita kusta

No.PERTANYAANYaMungkinTidakTidak TahuTotal

2100

1.Akankah orang dengan kusta menutupi tentang penyakitnya dari orang lain, Apakah mungkin?

2.Jika salah satu dari anggota keluarga anda menderita Kusta, apakah anda merasa malu oleh masalah anggota keluarga anda?

3.Di kehidupan anda sehari hari, apakah Kusta itu sesuatu hal yang memalukan?

4.Apakah orang disekitar anda memandang rendah terhadap orang dengan Kusta?

5.Apakah dengan mengenal orang dengan Kusta akan menyebabkan efek buruk terhadap orang tersebut?

6.Apakah orang disekitar anda menghindari untuk berhubungan terhadap orang dengan Kusta?

7.Apakah orang disekitar anda menolak untuk berkunjung ke rumah orang dengan Kusta?

8.Apakah orang di sekitar anda memandang rendah keluarga seseorang dengan Kusta?

9.Apakah Kusta menimbulkan banyak masalah terhadap keluarga?

10.Apakah keluarga orang dengan Kusta di lingkungan anda mau berterus terang jika ada salah satu anggota keluarganya menderita Kusta

11.Apakah orang dengan Kusta memiliki masalah untuk mendapatkan pasangan?

12.Apakah orang dengan Kusta memiliki masalah selama membina rumah tangga?

13.Apakah keluarga orang dengan Kusta memiliki kesulitan untuk mendapatkan pasangan ( walaupun orang tersebut tidak menderita Kusta )

14.Apakah orang dengan Kusta memiliki kesulitan untuk mencari pekerjaan?

15.Apakah orang disekitar lingkungan anda tidak suka membeli makanan dari orang dengan Kusta

D. KOMPONEN PENGETAHUAN

NoPERTANYAAN/PERNYATAAN JAWABAN

YaTidakTidak tahu

Gejala dan tanda dari kusta

1Gatal merupakan gejala dari kusta

2Kehilangan sensasi merupakan bagian dari tanda dan gejala penyakit kusta

3Area mati rasa merupakan tampilan dari gejala kusta

4 Scaling skin (kulit bersisik) merupakan tampilan klinis dari kusta.

5Nyeri pada ruam adalah tanda dan gejala penyakit kusta.

6Ruam berwarna putih susu adalah tampilan dari kusta

7Kelemahan anggota gerak, tangan dan/atau kaki merupakan tampilan klinis dari kusta.

8Penebalan nervus pada palpasi merupakan tampilan dari kusta.

9Nasal simptom/kelelahan/lemah adalah gejala dari kusta.

Penularan kusta

10Manakah jalur transmisi kuman penyebab kusta a. Transmisi langsungb. Transmisi tidak langsungc. Transmisi melalui respirasi d. Tidak tahu

11Apa yang menyebabkan penyakit kusta? (tolong lingkari)a. Mata setan (musuh)b. Bakteric. Kutukand. Disebabkan oleh cacinge. Kebiasaan buruk (jahat)f. Air yang kotorg. Tidak tahu

12Bagaimana penularan penyakit kusta? (tolong lingkari)a. Minum air yang jorokb. Tidak mencuci tanganc. Dari udara/inhalasid. Dari binatange. Menyentuh seseorang penderita kusta f. Tidak tahu

Tingkat kesembuhan kusta

13Apakah pengobatan kusta memerlukan jangka panjang (seumur hidup)?

14Dapatkah kusta disembuhkan?

15Apakah deformitas (kecacatan) yang disebabkan oleh kusta dapat membaik?

E. PERYATAAN UNTUK KETAKUTAN TERHADAP TRANSMISI KUSTA

NoPERNYATAANBenarSalahTidak Tahu

1Kusta dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk

2Kusta dapat ditularkan melalui batuk atau bersin

3Kusta dapat ditularkan melalui berbagi berbagi, telepon dengan orang Kusta-positif

4Kusta dapat ditularkan dengan mencium orang -positif

5Kusta dapat ditularkan dengan menggunakan toilet secara bersama-sama dengan orang kusta-positif

6Kusta dapat ditularkan dengan menyentuh alat-alat medis tajam setelah disterilisasi yang sebelumnya telah digunakan pada orang kusta-positif

7Kusta dapat ditularkan dengan berbagi segelas air atau makanan dengan seseorang kusta positif

8Kusta dapat ditularkan dengan menggunakan kolam renang secara bersama-sama dengan orang kusta-positif

9Kusta dapat ditularkan melalui percikan darah orang kusta-positif pada kulit yang utuh.

10Kusta dapat ditularkan dengan bekerja sama (dalam hal pekerjaan) dengan orang kusta-positif

11Kusta dapat ditularkan dengan berjabat tangan atau menyentuh orang kusta-positif

29