lbm 6 repro

Upload: rahmayuni-fitrianti

Post on 04-Oct-2015

138 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

lbm 6 repro

TRANSCRIPT

STEP 31. Mengapa pasien mengeluh menstruasi lebih dari 15 hari, darah banyak, dan merasa lemah?

Yang sering menyebabkan perdarahan adalah jenis submukosa sebagai akibat pecahnya pembuluh darah.Perdarahan oleh mioma dapat menimbulkan amenia yang berat.Beberapa faktor yang menjadi penyebab perdarahan antara lain :1. Pengaruh ovarium sehingga terjadilah hiperplasia Endometrium sampai Adeno Karsinoma Endometrim.2. Permukaan Endometrium yang lebih luas dari biasa3. Atrofi Endometrium diatas Mioma Nibmukosur4. Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya sarang mioma diantara serabut miometrium, sehingga tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya dengan baik (Saifuddin, 1999)Biologic Factors Implicated in Heavy Bleeding

In some cases the cause of heavy bleeding is unknown, and basic physiologic factors may be responsible, although their mechanisms are not fully clear.

Hormone Imbalance.If estrogen and progesterone imbalances cause one or more periods to be skipped, overgrowth of the endometrial lining can occur, so that when a period finally occurs, menstruation can be very heavy.

Factors that Affect Opening and Narrowing of Blood Vessels. Elevated levels of compounds called endothelins and nitric oxide may contribute to heavy menstrual bleeding. Endothelins are powerful dilators (openers) of blood vessels. They appear to interact with nitric oxide, a substance that relaxes the smooth muscles that line blood vessels. A 1999 study reported higher production of nitric oxide in the uterine linings of women who suffer from menorrhagia than those who don't. Some experts believe it plays a large role in heavy bleeding.

Prostaglandins.Prostaglandins are factors that are released by the immune system. They cause blood vessels to open and enhance uterine contractions.http://preventdisease.com/diseases/menstruation_heavy_bleeding.shtml

Parameter klinis haid pada usia reproduksiPARAMETERDEFINISI KLINISBATASAN

Frekuensi (hari)Normal24 - 38

Sering 38

Keteraturan siklus (hari) dalam 12 bulanNormalVariasi 2 20

Tidak teraturVariasi >20

Tidak ada-

Durasi (hari)Normal4 8

Panjang>8

Pendek80

Sedikit40th Obesitas Gang psikis, stress meningkat7. Mengapa pasien belum hamil setelah menikah? Uterus ada peradangan/tumor abortus spontan o/ krn ada penekanan GPO 0 = Tidak abortus Siklus mens tdk normal masa subur tdk normal Hormon, progesteron : mempertahankan di dinding uterus8. Apa interpretasi dari pemeriksaan VT Gynecologi (kondisi servix normal, uterus antefleksi, sebesar telur angsa)? Sebesar telur angsa , normal sebesar telur ayam u/ orang yg tidak hamil ada massa di uterus9. Mengapa dokter menyarankan untuk melakukan USG dan histopatologi? USG : u/ melihat massa di organ Histopatologi : u/ mengetahui etiologi, peradangan = infiltrat netrofil, tumor = hiperplasi, sel tumor10. Pemeriksaan penunjang? Darah rutin = HB, perdarahan Riwayat ibu, paps smear (sitologi)=abnormalitas epitel, HPV, histopatologis (kolposkopi = u/ tahu displasia epiter / kanker)Indikasi paps smear? Titer koagulasi, PTT MRI USG11. DD?Penatalaksanaan?MENOMETRORRHAGIE

1). perdarahan haid banyak dan lama, a) Penyebab menometroragie1. Organik ,perdarahan dari uterus ,tuba,dan ovarium disebabkan oleh kelainan pada: serviks uteri polip servisis uteri, erosi porsionis uteri, ulkus pada porsio uteri, Ca servisis uteri. korpus uteri polip endometrium, abortus, molahidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusio uteri, Ca korporis uteri, sarkoma uteri, mioma uteri. tuba fallopi KET, radang tuba, tumor tuba. ovarium radang ovarium, tumor ovarium2. Fungsional perdarahan dari uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organic disebut perdarahan disfungsional. dapat terjadi pada tiap umur antara menarche dan menopause. lebih sering sewaktu masa permulaan dan masa akhir fungsi ovarium.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

b) patofisiologiSchroder pada tahun 1915 ,setelah penelitian histopatologi pada uterus dan ovarium pada waktu yang sama,menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan metropatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum akibatnya terjadi hyperplasia endometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus menerus.Penjelasan ini masih dapat diterima untuk sebagian besar kasus-kasus perdarahan disfungsional.Akan tetapi penelitian lain menunjukkan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan bersamaan dengan berbagai jenis endometrium yakni endometrium atropik, hiperpastik, proliferatif, sekretorik,dengan endometrium jenis nonsekresi merupakan bagian terbesar.Pembagian endometrium jenis sekresi dan non sekresi penting artinya karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan yang anovulator dari yang ovulator.Pada perdarahan disfungsional yang ovulator gangguan dianggap berasal dari factor-faktor neuromuscular ,vasomotorik,atau hematologik,sedangkan perdarahan anovulator biasanya dianggap bersumber pada gangguan endokrin.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

Gambaran Klinik perdarahan ovulatoar dengan siklus pendek atau panjang.Diagnosa perlu dilakukan kerokan pada masa mendekati haid.Jika karena perdarahan yang lama dan tidak teratur siklus haid tidak dikenlai lagi,maka kdang-kadang menunjukkan bentuk kurva suhu basal.Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tipe sekresi tanpa adanya sebab organik,maka harus dipikirkan sebagai etiologinya: korpus luteum persisten perdarahan, ovarium membesar, pelepasan endometrium tidak teratur (irreguler shedding) insufisiensi korpus luteum dapat menyebabkan premenstrual spotting, menoragia/polimenorea (kurangnya produksi progesteron oleh karena gangguan LH releasing faktor) apopleksia uteripada wanita hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus. kelainan darah,seperti anemia, purpura trombositopenik dan gangguan dalam mekanisme pembekuan darah.

perdarahan anovulatoar Biasanya dijumpai pada penderita dengan penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, penyakit umum yang menahun, tumor ovarium. Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endommetrium. Dengan menurunnya kadar estrogen di bawah tingkat tertentu, timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,Diagnosis Anamnesis :Ditanyakan mulainya perdarahan apakah didahului oleh siklus pendek atau panjang, sifat perdarahan, lama perdarahan Pada pemeriksaan umum perlu diperhatikan tanda-tanda yang menunjuk kearah kemungkinan penyakit metabolic, penyakit endokrin dan penyakit menahun. Pada pemeriksaan ginekologi : perlu dilhat apakah ada kelainan-kelainan organic yang menyebabkan perdarahan abnormal ( polip, ulkus, tumor, KET ).Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999, Penanganan istirahat baring dan diberi transfusi darah estrogen dalam dosis tinggi agar kadarnya dalam darah meningkat dan perdarahan berhenti,diberikan secara i.m dispropionas estrasiol 2,5 mg atau benzoas estradiol 1,5 mg atau valeras estradiol 20 mg progesteron untuk mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium.Dapat diberikan kaproas hidroksi-progesteron 125 mg,secara i.m atau dapat diberikan per os sehari norethindrone 15 mg atau asetas medroksi-progesteron 10 mg.Terapi ini berguna pada masa pubertas. dilatasi dan kerokan,kecuali wanita masa pubertas .Bertujuan agar perdarahan tidak terulang lagi Bila ada penyakit metabolik,penyakit endokrin, penyakit darah yang menjadi penyebab perdarahan harus ditangani.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

2). DismenoreDefinisi:Kram, nyeri dan ketidaknyamanan lainnya yang dihubungkan dengan menstruasi disebut juga dismenore.Dismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi. (www.medicastore.com)

b) Penyebab dan klasifikasi3. dismenore primernyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada alat genital yang nyata/ tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya. Terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12 bulan atau lebih oleh karena sklus haid pada bulan bulan pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Sifat rasa nyeri: kejang berjangkit-jangkit, biasanya terbatas pada perut bawah,tetapi dapat menyebar kedaerah pinggang dan paha,mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas.- Etiologi: Faktor kejiwaan emosional tak stabil Faktor konstitusi anemia, penyakit menahun Faktor obstruksi kanalis servikalis dianggap wanita dengan uterus hiperantefleksi dapat terjadi stenosis kanalis servikalis. Faktor endokrin disebabkan oleh kontraksi uterus yang berlebihan. Faktor alergi adanya asosiasi antara disminore dengan urtikaria,migraine,atau asma bronkhial.4. dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan.Penyebab dari dismenore sekunder adalah: Endometriosis Fibroid Adenomiosis Peradangan tuba falopii Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut. Pemakaian IUD.Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,DefinisiDismenore adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim dan terjadi selama menstruasi.

Klasifikasidismenore primer jika tidak ditemukan penyebab yang mendasarinya (tidak ada hubungannya dengan kelainan ginekologi)

Etiologi Factor kejiwaanPada gadis2 yang emosionalnya tinggi, apalagi jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid, mudah timbul dismenorea Factor konstitusiSeperti anemia, penyakit menahun, dan lain sebagainya yang dapat menimbulkan dismenorea Factor obstruksi kanalis servikalis Factor endokrinDisebabkan karena adanua konrtaksi uterus yang berlebih .endokrin mempunyia hubungan dengan kontraksi uterus. Novak dan Reynold yang melakukan penelitian pada uterus kelinci berkesimpulan bahwa hormone estrogen metangasang kontraktilitas uterus sedangkan progesterone dapat mencegahnya.Penjelasan lain diberikan oleh Clitheroe dan Pickles.Mereka menyatakan bahwa karena endometrium dalam fase sekresi memproduksi PGF2 yang menyebabkan kontraksi otot2 polos. PG yang berlebih akan dilepaskan ke dalam peredaran darah, maka selain dismenore dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, muntah, flushing. Factor alergi(synopsis obstetri)Nyeri pada dismenore primer diduga berasal dari kontraksi rahim yang dirangsang oleh prostaglandin.Nyeri dirasakan semakin hebat ketika bekuan atau potongan jaringan dari lapisan rahim melewati serviks (leher rahim), terutama jika saluran serviksnya sempit. Faktor lainnya yang bisa memperburuk dismenore adalah: - rahim yang menghadap ke belakang (retroversi) - kurang berolah raga - stres psikis atau stres sosial. Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Hal ini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.Perbedaan beratnya nyeri tergantung kepada kadar prostaglandin. Wanita yang mengalami dismenore memiliki kadar prostaglandin yang 5-13 kali lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak mengalami dismenore. Dismenore sangat mirip dengan nyeri yang dirasakan oleh wanita hamil yang mendapatkan suntikan prostaglandin untuk merangsang persalinan.

Gambaran klinik tjd bbrp waktu setelah menarche stlh 12/> oki bulan2 pertama setelah menarche umumnya berjenis anovulatoar , tanpa rasa nyeri sifat rasa nyeri kejang berjangkit-jangkit, terbatas pada perut bawah, dapat sebar ke pinggang dan paha, + mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas

Dismenore sekunder jika penyebabnya adalah kelainan kandungan. (ada hubunganya dengan kelainan ginekologi seperti salpingitis, endometriosis,adenomiosis). Dismenore sekunder seringkali mulai timbul pada usia 20 tahun. Penyebab dari dismenore sekunder adalah: Endometriosis Fibroid Adenomiosis Peradangantuba falopii Perlengketan abnormal antara organ di dalam perut. Pemakaian IUD.

Gejala nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.

Penanganan penerangan dan nasehat makanan sehat, istirahat cukup, olahraga, psikoterapi obar analgesik terapi simptomatik, nyeri berat istirahat dan kompres panas pada perut bawah- obat analgesik preparat kombinasi aspirin, fenasetin, kafein.- obat di pasaran ponstan, novalgin, acetaminophen hormonal untuk menekan ovulasi, dengan jenis pil kombinasi kontrasepsi. obat nonsteroid antiprostaglandin indometasin, ibuprofen, naproksen1-3 hari sebelum haid mulai dan pada hari pertama haid. dilatasi kanalis servikalis memudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglanDin di dlmnya.

(Ilmu Kandungan, Hanifa)

Gejala nyeri pada perut bagian bawah, yang bisa menjalar ke punggung bagian bawah dan tungkai. Nyeri dirasakan sebagai kram yang hilang-timbul atau sebagai nyeri tumpul yang terus menerus ada. Biasanya nyeri mulai timbul sesaat sebelum atau selama menstruasi, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan setelah 2 hari akan menghilang. Dismenore juga sering disertai oleh sakit kepala, mual, sembelit atau diare dan sering berkemih. Kadang sampai terjadi muntah.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999

Penanganan penerangan dan nasehat makanan sehat, istirahat cukup, olahraga, psikoterapi obar analgesik terapi simptomatik, nyeri berat istirahat dan kompres panas pada perut bawah obat analgesik preparat kombinasi aspirin, fenasetin, kafein. obat di pasaran ponstan, novalgin, acetaminophen hormonal untuk menekan ovulasi, dengan jenis pil kombinasi kontrasepsi. obat nonsteroid antiprostaglandin indometasin, ibuprofen, naproksen 1-3 hari sebelum haid mulai dan pada hari pertama haid. dilatasi kanalis servikalis memudahkan pengeluaran darah haid dan prostaglanDin di dlmnya.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

MIOMA1) DefinisiNeoplasma jinak yang berasal dari otot uterus dan jaringan ikat ,disebut juga leimioma,fibromioma,,atau fibroid.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI.Jilid 1 ,Edisi 3

2) EtiopatogenesisPenyebabnya tidak diketahui, tapi tampaknya dipengaruhi oleh kadar estrogen. Fibroid seringkali bertambah besar selama kehamilan dan mengecil setelah menopause. Selama penderita masih mengalami siklus menstruasi, kemungkinan fibroid akan terus tumbuh meskipun pertumbuhannya sangat lambat. Bisa hanya ditemukan 1 fibroid, tetapi bisa juga tumbuh beberapa buah fibroid.www.medicastore.com

3) Klasifikasi1. Mioma submukosaBerada di bawah endometrium dan menonjol ke dalam rongga uterus. Jenis ini dijumpai 6,1% dari seluruh kasus mioma.Jenis ini sering memberikan keluhan gangguan perdarahan. Mioma jenis lain meskipun besar mungkin belum memberikan keluhan perdarahan, tetapi mioma submukosa, walaupun kecil sering memberikan keluhan gangguan perdarahan.Mioma submukosa umumnya dapat diketahui dari tindakan kuretase,dengan adanya benjolan waktu kuret, dikenal sebagai currete bump dan denganpemeriksaan histeroskopi dapat diketahui posisi tangkai tumor.Tumor jenis ini sering mengalami infeksi, terutama pada mioma submukosapedinkulata. Mioma submukosa pedinkulata adalah jenis mioma submukosa yangmempunyai tangkai. Tumor ini dapat keluar dari rongga rahim ke vagina, dikenaldengan nama mioma geburt atau mioma yang dilahirkan, yang mudah mengalamiinfeksi, ulserasi dan infark. Pada beberapa kasus, penderita akan mengalamianemia dan sepsis karena proses di atas.2. Mioma intramural Terdapat di dinding uterus di antara serabut miometrium.Karena pertumbuhan tumor, jaringan otot sekitarnya akan terdesak dan terbentuk simpai yang mengelilingi tumor. Bila di dalam dinding rahim dijumpai banyak mioma, maka uterus akan mempunyai bentuk yang berbenjol-benjol dengan konsistensi yang padat. Mioma yang terletak pada dinding depan uterus, dalam pertumbuhannya akan menekan dan mendorong kandung kemih ke atas, sehingga dapat menimbulkan keluhan miksi.3. Mioma subserosaApabila mioma tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol pada permukaan uterus diliputi oleh serosa. Mioma subserosa dapat tumbuh di antara kedua lapisan ligamentum latum menjadi mioma intraligamenter.4. MiomaintraligamenterMioma subserosa yang tumbuh menempel pada jaringan lain, misalnya ke ligamentum atau omentum kemudian membebaskan diri dari uterus sehingga disebut wondering parasitis fibroid. Jarang sekali ditemukan satu macam mioma saja dalam satu uterus. Mioma pada servik dapat menonjol ke dalam satu saluran servik sehingga ostium uteri eksternum berbentuk bulan sabit.Apabila mioma dibelah maka tampak bahwa mioma terdiri dari bekas otot polos dan jaringan ikat yang tersusun seperti kumparan (whorie like pattern) dengan pseudokapsul yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdesak karena pertumbuhan.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI.Jilid 1 ,Edisi 3www.medicastore.com

4) Manifestasi klinisKasus ini biasanya ditemukan scr kebetulan pd px ginekologis krn tumor ini tdk mengganggu. Gejala yg ditimbulkan sangat tergantung pd tempat sarang myoma , besar tumor, perubahan dan komplikasi yg terjadi.Gejalanya yaitu:1. perdarahan abnormalggn perdarahan yg terjadi umumnya: hipermenore, menoragia, dan dpt terjd metroragia. Faktor yg menyebabkan perdarahan tsb: pengaruh ovarium shg terjd hiperplasia endometrium sampai adenokarsinoma endometrium permukaan endometrium yg lebih luas atrofi endometrium diatas myoma submukosum miometrium tdk dapat berkontraksi optimal krn ada sarang mioma diantara serabut miometrium tidak dapat menjepit pembuluh darah yang melaluinya.2. rasa nyeribukan gejala yg khas. Dapat timbul karena gangguan sirkulasi darah pd sarang mioma, yg disertai nekrosis setempat dan peradangan. Pd mioma submukosum yg akan dilahirkan, pertumbuhannya yg menyempitkan kanalis servikalis dapat menyebabkan dismenore 3. gejala dan tanda penekananggn ini tergantung dr besar dan tmpt mioma uteri. Penekanan VU poliuri, pd uretra retensi urin, pd ureter hidroureter dan hidronefrosis, pd rektum obstipasi dan tenesmia, pd pmblh darah dan limfe di panggul oedem tungkai dan nyeri panggulInfertilitasdapat terjadi bila sarang mioma menutup menekan pars interstitial tuba, sedangkan mioma submukosa memudahkan tjdnya abortus ok torsi rongga uterus.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI.Jilid 1 ,Edisi 3

5). DiagnosisAda dismenore, retensi urin, obstipasiMoima: letak d tengah, palpasi binmanual ikut bergerakKista:biasanya d kanan kiri, d gerakkan tdk ikt bergerak krn ada penggantungnya1. Pemeriksaan fisik Mioma uteri mudah ditemukan melalui pemeriksaan bimanual rutin uterus.Diagnosis mioma uteri menjadi jelas bila dijumpai gangguan kontur uterus oleh satu atau lebih massa yang lebih licin, tetapi sering sulit untuk memastikan bahwa massa seperti ini adalah bagian dari uterus. 2. Temuan laboratorium Anemia merupakan akibat paling sering dari mioma.Hal ini disebabkan perdarahan uterus yang banyak dan habisnya cadangan zat besi.Kadang-kadang mioma menghasilkan eritropoeitin yang pada beberapa kasus menyebabkan polisitemia. Adanya hubungan antara polisitemia dengan penyakit ginjal diduga akibat penekanan mioam terhadap ureter yang menyebabkan peninggian tekanan balik ureter dan kemudian menginduksi pembentukan eritropoetin ginjal. 3. Pemeriksaan penunjang a. Ultrasonografi Ultrasonografi transabdominal dan transvaginal bermanfaat dalam menetapkan adanyamioma uteri. Ultrasonografi transvaginal terutama bermanfaat pada uterus yang kecil. Uterus atau massa yang paling besar baik diobservasi melalui ultrasonografi transabdominal.mioma uteri secara khas menghasilkan gambaran ultrasonografi yang mendemonstrasikan irregularitas kontur maupun pembesaran uterus. Adanya kalsifikasi ditandai oleh fokus-fokus hiperekoik dengan bayangan akustik.Degenerasi kistik ditandai adanya daerah yang hipoekoik.b. Hiteroskopi Dengan pemeriksaan ini dapat dilihat adanya mioma uteri submukosa, jika tumornya kecil serta bertangkai. Tumor tersebut sekaligus dapat diangkat.c. MRI (Magnetic Resonance Imaging) Sangat akurat dalam menggambarkan jumlah, ukuran, dan lokasi mioma tetapi jarang diperlukan. Pada MRI,mioma tampak sebagai massa gelap berbatas tegas dan dapat dibedakan dari miometrium normal. MRI dapat mendeteksi lesi sekecil 3 mm yang dapat dilokalisasi dengan jelas, termasuk mioma submukosa.MRI dapat menjadi alternatif ultrasonografi pada kasus-kasus yang tidak dapat disimpulkan.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul, rahim teraba membesar atau teraba adanya massa padat dengan bentuk yang tidak beraturan. Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan adalah: Biopsi jaringan endometrium Histeroskopi USG transvagina atau USG panggul Laparoskopi panggul.www.medicastore.com

6). Komplikasi1) Degenerasi ganasKejadiannya 0,32-0,6% dr slrh myoma dan 50-75% dr slrh sarkoma uterus. Ditemukan umumnya pada px histologi uterus yg telah diangkat. Kecurigaan akan keganasan uterus apabila myoma uteri cpt membesar dan apabila terjd pembesaran sarang myoma dlm menopause. 2) TorsiSarang myoma yg bertangkai dpt mengalami torsi ggn sirkulasi nekrosis syndrom abdomen akut. Sarang myoma dpt mengalami infeksi dan nekrosis yg disebabkan oleh ggn sirkulasi darahnya.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

7). PenatalaksanaanA. KonservatifPenderita dengan mioma kecil dan tanpa gejala tidak memerlukan pengobatan, tetapi harus diawasi perkembangan tumornya.Jika mioma lebih besar dari kehamilan 10-12 minggu, tumor yang berkembang cepat, terjadi torsi pada tangkai, perlu diambil tindakan operasi.B. Terapi medikamentosa Terapi yang dapat memperkecil volume atau menghentikan pertumbuhan mioma uterus secara menetap belum tersedia padasaat ini.Terapi medikamentosa masih merupakan terapi tambahan atau terapi pengganti sementara dari operatif. Preparat yang selalu digunakan untuk terapi medikamentosa adalah analog GnRH, progesteron, danazol, gestrinon, tamoksifen, goserelin, antiprostaglandin, agen-agen lain (gossipol,amantadine). 1. GnRH analog Penelitian multisenter yang dilakukan pada 114 penderita dengan mioma uteri yang diberikan GnRHa leuprorelin asetat selam 6 bulan, ditemukan pengurangan volume uterus rata-rata 67% pada 90 wanita didapatkan pengecilan volume uterus sebesar 20% dan pada 35 wanita ditemukan pengurangan volume mioma sebanyak 80%.Efek maksimal dari GnRHa baru terlihat setelah 3 bulan dimana cara kerjanya menekan produksi estrogen dengan sangat kuat, sehingga kadarnya dalam darah menyerupai kadar estrogen wanita usia menopause. Setiap mioma uteri memberikan hasil yang berbeda-beda terhadap pemberian GnRHa.Mioma submukosa dan mioma intramural merupakan mioma uteri yang paling rensponsif terhadap pemberian GnRH ini. Keuntungan pemberian pengobatan medikamentosa dengan GnRHa adalah: 1. Mengurangi volume uterus dan volume mioma uteri2. Mengurangi anemia akibat perdarahan. 3. Mengurangi perdarahan pada saat operasi. 4. Tidak diperlukan insisi yang luas pada uterus saat pengangkatan mioma5. Mempermudah tindakan histerektomi vaginal. 6. Mempermudah pengangkatan mioma submukosa dengan histeroskopi.

2. Progesteron Goldhiezer, melaporkan adanya perubahan degeneratif mioma uteri pada pemberian progesteron dosis besar. Dengan pemberian medrogestone 25 mg perhari selama 21 hari dan tiga pasien lagi diberi tablet 200 mg, dan pengobatan ini tidak mempengaruhi ukuranmioma uteri, hal ini belum terbukti saat ini. 3. Danazol Merupakan progesteron sintetik yang berasal dari testosteron.Dosis substansial didapatkan hanya menyebabkan pengurangan volume uterus sebesar 20-25% dimana diperoleh fakta bahwa danazol memiliki substansi androgenik.Tamaya, dkk melaporkan reseptor androgen pada mioma terjadi peningkatan aktifitas 5-reduktase pada miometrium dibandingkan endometrium normal.Mioma uteri memiliki aktifitas aromatase yang tinggi dapat membentuk estrogen dari androgen.4. Gestrinon Merupakan suatu trienik 19-nonsteroid sintetik, juga dikenal dengan R 2323 yang terbukti efektif dalam mengobati endometriosis.5. Tamoksifen Merupakan turunan trifeniletilen yang mempunyai khasiat estrgenik maupun antiestrogenik, dan dikenal sebagai selective estrogen receptor modulator 6. Goserelin Merupakan suatu GnRH agonis, dimana ikatan reseptornya terhadap jaringan sangat kuat, sehingga kadarnya dalam darah berada cukup lama.Pada pemberian goserelin dapat mengurangi setengah ukuran mioma uteri dan dapat menghilangkan gejala menoragia dan nyeri pelvis.Pada wanita premenopause dengan mioma uteri, pengobatan jangka panjang dapat menjadi alternatif tindakan histerektomi terutama menjelang menopause. Pemberian goserelin 400 mikrogram 3 kali sehari semprot hidung sama efektifnya dengan pemberian 500 mikrogram sehari sekali dengan cara pemberian injeksi subkutan. Untuk pengobatanmioma uteri, dimana kadar estradiol kurang signifikan disupresi selama pemberian goserelin dan pasien sedikit mengeluh efek samping berupa keringat dingin. Pemberian dosis yang sesuai, agar dapat menstimulasi estrogen tanpa tumbuh mioma kembali atau berulangnya peredaran abnormal sulit diterima. Peneliti mengevaluasi efek pengobatan dengan formulasi depot bulanan goserelin dikombinasi dengan HRT (estrogen konjugasi 0,3 mg) dan medroksiprogesteron asetat 5 mg pada pasien mioma uteri parameter yang diteliti adalah volumemioma uteri, keluhan pasien, corak perdarahan kandungan mineral, dan fraksi kolesterol. Kadar HDL kolesterol meningkat selama pengobatan, sedangkan plasma trigliserid meningkat selama pemberian terapi.7. Antiprostaglandin Dapat mengurangi perdarahan yang berlebihan pada wanita dengan menoragia, dan hal ini beralasan untuk diterima atau mungkin efektif untuk menoragia yang diinduksi oleh mioma uteri.www.medicastore.comKebanyakan kasus fibroid tidak memerlukan pengobatan, tetapi penderita harus menjalani pemeriksaan rutin setiap 6-12 bulan. Pengobatan yang dilakukan tergantung kepada beratnya gejala, usia penderita, status kehamilan, rencana kehamilan pada masa yang akan datang, kesehatan menyeluruh dan karakteristik fibroid. Obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen atau naproxen) diberikan untuk mengatasi kram perut bagian bawah atau nyeri selama menstruasi.Pada penderita yang mengalami perdarahan menstruasi yang hebat bisa diberikan zat besi untuk membantu mencegah terjadinya anemia.Cara tersebut biasanya diterapkan pada wanita yang belum masuk masa menopause.Miomektomi (pengangkatan mioma) biasanya merupakan pilihan bagi penderita yang belum mengalami menopause dan memiliki rencana untuk hamil lagi karena biasanya kesuburan tetap terjaga.Miomektomi dilakukan jika ukurannya terus membesar atau menyebabkan gejala yang tidak dapat ditolerir oleh penderita.Keuntungan lain dari miomektomi adalah bisa mengurangi nyeri atau perdarahan hebat. Beberapa bulan sebelum menjalani pembedahan, diberikan hormon untuk memperkecil ukuran fibroid.Pembedahan tidak boleh dilakukan selama kehamilan karena bisa menyebabkan keguguran dan kehilangan darah yang banyak.Histerektomi (pengangkatan seluruh rahim) dilakukan jika: - perdarahan menstruasi sangat berat - nyeri hebat - pertumbuhan fibroid sangat cepat - fibroid yang besar mengalami infeksi atau terpuntir.

Embolisasi arteri rahim merupakan prosedur baru, dimana sebuah selang kecil dimasukkan melalui vena di selangkangan lalu ke dalam arteri yang menuju ke rahim.Melalui selang ini disuntikkan zat untuk menyumbat arteri secara permanen.Berkurangnya aliran darah ke rahim diharapkan bisa mencegah pertumbuhan tumor lebih lanjut dan akhirnya tumor mengecil.Efek jangka panjang dan keamanan kehamilan setelah prosedur ini masih belum diketahui.Ilmu Kandungan .Prof.dr.Hanifa Wiknjosastro,DSOG. Edisi ke 3.1999,

8). PrognosisRekurensi setelah miomektomi terdapat pada 15-40% penderita dan 2/3 nya memerlukan pembedahan lagi.Kapita Selekta Kedokteran.FKUI. Jilid 1 ,Edisi 3

Endometriosis

DEFINISI

Endometriosis adalah suatu penyakit dimana bercak-bercak jaringan endometrium tumbuh di luar rahim, padahal dalam keadaan normal endometrium hanya ditemukan di dalam lapisan rahim.

Biasanya endometriosis terbatas pada lapisan rongga perut atau permukaan organ perut. Endometrium yang salah tempat ini biasanya melekat pada ovarium (indung telur) dan ligamen penyokong rahim. Endometrium juga bisa melekat pada lapisan luar usus halus dan usus besar, ureter (saluran yang menghubungan ginjal dengan kandung kemih), kandung kemih, vagina, jaringan parut di dalam perut atau lapisan rongga dada. Kadang jaringan endometrium tumbuh di dalam paru-paru.

Endometriosis bisa diturunkan dan lebih sering ditemukan pada keturunan pertama (ibu, anak perempuan, saudara perempuan). Faktor lain yang meningkatkan resiko terjadinya endometriosis adalah memiliki rahim yang abnormal, melahirkan pertama kali pada usia diatas 30 tahun dan kulit putih.

Endometriosis diperkirakan terjadi pada 10-15% wanita subur yang berusia 25-44 tahun, 25-50% wanita mandul dan bisa juga terjadi pada usia remaja. Endometriosis yang berat bisa menyebabkan kemandulan karena menghalangi jalannya sel telur dari ovarium ke rahim.

PENYEBAB

Penyebabnya tidak diketahui, tetapi beberapa ahli mengemukakan teori berikut: 1. Teori menstruasi retrograd (menstruasi yang bergerak mundur) Sel-sel endometrium yang dilepaskan pada saat menstruasi bergerak mundur ke tuba falopii lalu masuk ke dalam panggul atau perut dan tumbuh di dalam rongga panggul/perut. 2. Teori sistem kekebalanKelainan sistem kekebalan menyebabkan jaringan menstruasi tumbuh di daerah selain rahim. 3. Teori genetik Keluarga tertentu memiliki faktor tertentu yang menyebabkan kepekaan yang tinggi terhadap endometriosis. Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya. Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba. Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.

Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada: Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis Siklus menstuasi 27 hari atau kurang Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih Orgasme ketika menstruasi.

GEJALA

Endometriosis bisa menyebabkan: Nyeri di perut bagian bawah dan di daerah panggul Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spotting sebelum menstruasi) KemandulanDispareunia (nyeri ketika melakukan hubungan seksual).

Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.

Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma). Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul secara tiba-tiba.

Kadang tidak ditemukan gejala sama sekali.

DIAGNOSA

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.

Pemeriksaan lainnya yang biasa dilakukan: LaparoskopiBiopsi endometrium USG rahim Barium enema CT scan atau MRI perut.

PENGOBATAN

Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan beratnya penyakit.

Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole dan agonis GnRH. Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon gonadotropin dari kelenjar hipofisa, tetapis elelah diberikan lebih dari beberapa minggu akan menekan pelepasan gonadotropin. .

Pada endometriosis sedang atau berat mungkin perlu dilakukan pembedahan. Endometriosis diangkat sebanyak mungkin, yang seringkali dilakukan pada prosedur laparoskopi. Pembedahan biasanya dilakukan pada kasus berikut: - bercak jaringan endometrium memiliki garis tengah yang lebih besar dari 3,8-5 cm - perlengketan yang berarti di perut bagian bawah atau panggul - jaringan endometrium menyumbat salah satu atau kedua tuba - jaringan endometrium menyebabkan nyeri perut atau panggul yang sangat hebat, yang tidak dapat diatasi dengan obat-obatan. Untuk membuang jaringan endometrium kadang digunakan elektrokauter atau sinar laser. Tetapi pembedahan hanya merupakan tindakan sementara, karena endometriosis sering berulang.

Ovarektomi (pengangkatan ovarium) dan histerektomi (pengangkatan rahim) hanya dilakukan jika nyeri perut atau panggul tidak dapat dihilangkan dengan obat-obatan dan penderita tidak ada rencana untuk hamil lagi. Setelah pembedahan, diberikan terapi sulih estrogen. Terapi bisa dimulai segera setelah pembedahan atau jika jaringan endometrium yang tersisa masih banyak, maka terapi baru dilakukan 4-6 bulan setelah pembedahan.

Pilihan pengobatan untuk endometriosis: 1. Obat-obatan yang menekan aktivitas ovarium dan memperlambat pertumbuhan jaringan endometrium 2. Pembedahan untuk membuang sebanyak mungkin endometriosis 3. Kombinasi obat-obatan dan pembedahan 4. Histerektomi, seringkali disertai dengan pengangkatan tuba falopii dan ovarium. Obat-obatan yang biasa digunakan untuk mengobati endometriosisObatEfek samping

Pil KB kombinasi estrogen-progestinPembengkakan perut, nyeri payudara, peningkatan nafsu makan, pembengkakan pergelangan kaki, mual, perdarahan diantara 2 siklus menstruasi, trombosis vena dalam

ProgestinPerdarahan diantara 2 siklus menstruasi, perubahan suasana hati, depresi, vaginitis atrofika

DanazolePenambahan berat badan, suara lebih berat, pertumbuhan rambut, hot flashes, vagina kering, pembengkakan pergelangan kaki, kram otot, perdarahan diantara 2 siklus, payudara mengecil, perubahan suasana hati, kelainan fungsi hati, sindroma terowongan karpal

Agonis GnRHHot flashes, vagina kering, pengeroposan tulang, perubahan suasana hati

Ca endometriumTheendometriumis the lining of theuterus, a hollow, muscularorganin a womanspelvis. The uterus is where afetusgrows. In most nonpregnant women, the uterus is about 3 inches long. The lower, narrow end of the uterus is thecervix, which leads to thevagina.

Cancerof the endometrium is different from cancer of the muscle of the uterus, which is calledsarcomaof the uterus.

EtiologyEndometrial cancermay develop inbreast cancerpatients who have been treated withtamoxifen. A patient taking thisdrugshould have apelvic examevery year and report anyvaginalbleeding (other thanmenstrualbleeding) as soon as possible. Women takingestrogen(ahormonethat can affect the growth of some cancers) alone have an increased risk of endometrial cancer. Taking estrogen combined withprogesterone(another hormone) does not increase a womans risk of this cancer.Signs and symptoms These and othersignsandsymptomsmay be caused by endometrial cancer or by otherconditions. Check with your doctor if you have any of the following: Bleeding ordischargenot related tomenstruation(periods). Difficult or painfulurination. Pain during sexual intercourse. Pain in thepelvicarea.

Tests that examine the endometrium are used to detect (find) and diagnose endometrial cancer.Because endometrial cancer begins inside the uterus, it does not usually show up in the results of aPap test. For this reason, a sample of endometrialtissuemust be removed and checked under amicroscopeto look for cancercells. One of the following procedures may be used: Endometrial biopsy: The removal of tissue from the endometrium (inner lining of the uterus) by inserting a thin, flexible tube through thecervixand into the uterus. The tube is used to gently scrape a small amount of tissue from the endometrium and then remove the tissue samples. Apathologistviews the tissue under a microscope to look for cancer cells. Dilatation and curettage: A procedure to remove samples of tissue from the inner lining of the uterus. The cervix isdilatedand acurette(spoon-shaped instrument) is inserted into the uterus to remove tissue. The tissue samples are checked under a microscope for signs of disease. This procedure is also called a D&C.

Other tests and procedures used todiagnoseendometrial cancer include the following:Physical examandhistory: An exam of the body to check general signs of health, including checking for signs of disease, such as lumps or anything else that seems unusual. A history of the patients health habits and past illnesses and treatments will also be taken.Transvaginal ultrasoundexam: A procedure used to examine the vagina, uterus,fallopian tubes, andbladder. Anultrasound transducer(probe) is inserted into the vagina and used to bounce high-energy sound waves (ultrasound) off internal tissues or organs and make echoes. The echoes form a picture of body tissues called asonogram. The doctor can identifytumorsby looking at the sonogram.

CT scan(CAT scan): A procedure that makes a series of detailed pictures of areas inside the body, taken from different angles. The pictures are made by a computer linked to anx-raymachine. Adyemay beinjectedinto aveinor swallowed to help the organs or tissues show up more clearly. This procedure is also called computed tomography, computerized tomography, or computerized axial tomography.

The following procedures may be used in the staging process:Pelvic exam:An exam of thevagina,cervix, uterus,fallopian tubes,ovaries, andrectum. The doctor ornurseinserts one or twolubricated, gloved fingers of one hand into the vagina and the other hand is placed over the lowerabdomento feel the size, shape, and position of the uterus and ovaries. Aspeculumis also inserted into the vagina and the doctor or nurse looks at the vagina and cervix forsignsof disease. APap testor Pap smear of the cervix is usually done. The doctor or nurse also inserts a lubricated, gloved finger into the rectum to feel for lumps orabnormalareas.

Pelvic exam. A doctor or nurse inserts one or two lubricated, gloved fingers of one hand into the vagina and presses on the lower abdomen with the other hand. This is done to feel the size, shape, and position of the uterus and ovaries. The vagina, cervix, fallopian tubes, and rectum are also checked.Chest x-rayAnx-rayof theorgansand bones inside the chest. An x-ray is a type of energy beam that can go through the body and onto film, making a picture of areas inside the body.

MRI(magnetic resonance imaging)A procedure that uses a magnet,radio waves, and a computer to make a series of detailed pictures of areas inside the body. This procedure is also called nuclear magnetic resonance imaging (NMRI).

PET scan(positron emission tomography scan)A procedure to findmalignanttumorcellsin the body. A small amount ofradioactiveglucose(sugar) isinjectedinto avein. The PETscannerrotates around the body and makes a picture of where glucose is being used in the body. Malignant tumor cells show up brighter in the picture because they are more active and take up more glucose than normal cells do.

There are three ways that cancer spreads in the body.Cancer can spread throughtissue, thelymph system, and theblood:Tissue : The cancer spreads from where it began by growing into nearby areas.Lymph system :The cancer spreads from where it began by getting into the lymph system. The cancer travels through thelymph vesselsto other parts of the body.Blood :The cancer spreads from where it began by getting into the blood. The cancer travels through theblood vesselsto other parts of the body.

STAGINGStage I

Stage IA and stage IB endometrial cancer. In stage IA, cancer is in the endometrium only or less than halfway through the myometrium (the muscle layer of the uterus). In stage IB, cancer has spread halfway or more into the myometrium.

Instage I,canceris found in theuterusonly. Stage I is divided into stages IA and IB, based on how far the cancer has spread.

Stage IA:Canceris in theendometriumonly or less than halfway through themyometrium(muscle layer of theuterus).Stage IB:Cancerhas spread halfway or more into themyometrium.

Stage II

Instage II,cancerhas spread intoconnective tissueof thecervix, but has not spread outside theuterus.

Stage IIIInstage III,cancerhas spread beyond theuterusandcervix, but has not spread beyond thepelvis. Stage III is divided into stages IIIA, IIIB, and IIIC, based on how far the cancer has spread within the pelvis.

Stage IIIA:Cancerhas spread to the outer layer of theuterusand/or to thefallopian tubes,ovaries, and ligaments of the uterus.Stage IIIB:Cancerhas spread to thevaginaor to theparametrium(connective tissueand fat around theuterus).

Stage IIIB endometrial cancer. Cancer has spread to the vagina and/or to the parametrium (connective tissue and fat around the uterus and cervix). Stage IIIC:Cancerhas spread tolymph nodesin thepelvisand/or around theaorta(largestarteryin the body, which carriesbloodaway from the heart)

Stage IIIC endometrial cancer. Cancer has spread to lymph nodes in the pelvis and/or around the aorta (the largest artery in the body, which carries blood away from the heart).

Stage IVInstage IV,cancerhas spread beyond thepelvis. Stage IV is divided into stages IVA and IVB, based on how far the cancer has spread.Stage IVA:Cancerhas spread to thebladderand/orbowelwall.

Stage IVA endometrial cancer. Cancer has spread into the bladder and/or bowel.Stage IVB:Cancerhas spread to other parts of the body beyond thepelvis, including theabdomenand/orlymph nodesin thegroin.

Stage IVB endometrial cancer. Cancer has spread beyond the pelvis to other parts of the body, such as the abdomen and/or lymph nodes in the groin.

Treatment Options by StageStage I Endometrial CancerTreatment ofstage I endometrial cancermay include the following: Surgery(total hysterectomyandbilateral salpingo-oophorectomy).Lymph nodesin thepelvisandabdomenmay also be removed and viewed under amicroscopeto check forcancercells. Surgery (total hysterectomy and bilateral salpingo-oophorectomy, with or without removal of lymph nodes in the pelvis and abdomen) followed byinternalorexternal radiation therapyto the pelvis. After surgery, a plastic cylinder containing a source ofradiationmay be placed in thevaginato kill any remaining cancer cells. Radiation therapyalone for patients who cannot have surgery. Clinical trialsof new types of treatment.

Stage II Endometrial CancerTreatment ofstage II endometrial canceris usuallysurgery(radical hysterectomyandbilateral salpingo-oophorectomy).Lymph nodesin thepelvisandabdomenmay also be removed and viewed under amicroscopeto check forcancercells.Radiation therapymay follow surgery.Stage III Endometrial CancerTreatment ofstage III endometrial cancermay include the following: Surgery(radical hysterectomyand removal oflymph nodesin thepelvisso they can be viewed under amicroscopeto check forcancercells) followed byadjuvantchemotherapyand/orradiation therapy. Chemotherapy combined withinternalandexternal radiation therapyfor patients who cannot have surgery. Hormone therapyfor patients who cannot have surgery or radiation therapy. Aclinical trialofbiologic therapywith or without chemotherapy. Clinical trials of new types of treatment.

Stage IV Endometrial CancerTreatment ofstage IV endometrial cancermay include the following: Surgeryfollowed bychemotherapyand/orradiation therapy. Internalandexternal radiation therapyfor patients who cannot have surgery. Hormone therapyfor patients whosecancerhas spread to distant parts of the body (such as thelungs). Clinical trialsofchemotherapy.

http://www.cancer.gov/cancertopics Other Causes of Abnormal Uterine Bleeding. Abnormal uterine bleeding may also be related to other causes unrelated to the natural cycle or ovulation:Uterine Fibroids.Von Willebrand Disease and Other Bleeding Disorders. Bleeding disorders that stop blood from clotting can cause heavy menstrual bleeding. Most of these disorders have a genetic basis. Von Willebrand disease is the most common of these bleeding disorders and may be underdiagnosed in many women with unexplained menorrhagia.Abnormalities in the Uterus. Structural problems or other abnormalities in the uterus may cause bleeding. They include uterine polyps (small benign growths in the uterus), uterine fibroids, endometriosis, adenomyosis, and miscarriage. Infections or inflammation in the vagina or pelvic area can also cause heavy bleeding.

Medications and Contraceptives. Certain drugs, including anticoagulants and anti-inflammatory medications, can cause heavy bleeding. Problems linked to some birth control methods, such as birth control pills or intrauterine devices (IUDs) can cause bleeding.Cancer.Rarely, uterine, ovarian, and cervical cancer can cause excessive bleedingInfection. Infection of the uterus or cervix can cause bleeding.Pregnancy or Miscarriage.Other Medical Conditions. Systemic lupus erythematosus, diabetes, pelvic inflammatory disorder, cirrhosis, and thyroid disorders can cause heavy bleeding. Women who have migraine headaches may be more likely to have menorrhagia and endometriosis.

Sumber ; Diagnosis and management of dysmenorrheal ( Proctor dan Farquhar, 2006)

Disminorea primerDisminorea sekunderOnset singkat setelah menarcheOnset dapat terjadi kapan saja setelah menarcheNyeri kram di perut bawah atau pelvis dengan awal keluarnya darah selama 8-72 jamWaktu dari nyeri berubah-ubah sepanjang siklus menstruasiPola nyeri sama setiap siklusMemburuk setiap waktu, dapat unilateral, dapat memburuk pada waktu berkemihNyeri pada paha dan pinggang, sakit kepala, diare, mual dan muntah dapat dijumpaiDijumpai gejala ginekologi: dispareunia dan menorragiaTidak dijumpai kelainan patologis pelvisDijumpai abnormalitas pelvis patologis Kenapa pasien tsb mengalami keluhan menstruasi lebih dari 15 hari ?

ABNORMAL UTERINE BLEEDINGAbnormal uterine bleeding may occur as infrequent episodes, excessive flow, prolonged duration of menses, or bleeding between menses.Examples of abnormal bleeding include:Bleeding or spotting between periodsBleeding after sexBleeding heavier or for more days than normalBleeding after menopauseDysfunctional Uterine Bleeding (DUB).DUB is a general term for abnormal uterine bleeding that usually refers to extra or excessive bleeding caused by hormonal problems. DUB usually occurs either when girls begin to menstruate or when women approach menopause, but it can occur at any time during a woman's reproductive life.About 90% of DUB events happen when ovulation is not occurring (anovulatory DUB). In such cases, women do not properly develop and release a mature egg. As a result, estrogen is produced continuously, causing an overgrowth of the uterus lining. The period is delayed in such cases, and when it occurs menstruation can be very heavy and prolonged.The other 10% of DUB cases occur in women who are ovulating (ovulatory DUB), but progesterone secretion is prolonged because estrogen levels are low. This causes irregular shedding of the uterine lining and break-through bleeding.

Other Causes of Abnormal Uterine Bleeding. Abnormal uterine bleeding may also be related to other causes unrelated to the natural cycle or ovulation:Uterine Fibroids.Von Willebrand Disease and Other Bleeding Disorders. Bleeding disorders that stop blood from clotting can cause heavy menstrual bleeding. Most of these disorders have a genetic basis. Von Willebrand disease is the most common of these bleeding disorders and may be underdiagnosed in many women with unexplained menorrhagia.Abnormalities in the Uterus. Structural problems or other abnormalities in the uterus may cause bleeding. They include uterine polyps (small benign growths in the uterus), uterine fibroids, endometriosis, adenomyosis, and miscarriage. Infections or inflammation in the vagina or pelvic area can also cause heavy bleeding.

Medications and Contraceptives. Certain drugs, including anticoagulants and anti-inflammatory medications, can cause heavy bleeding. Problems linked to some birth control methods, such as birth control pills or intrauterine devices (IUDs) can cause bleeding.Cancer.Rarely, uterine, ovarian, and cervical cancer can cause excessive bleedingInfection. Infection of the uterus or cervix can cause bleeding.Pregnancy or Miscarriage.Other Medical Conditions. Systemic lupus erythematosus, diabetes, pelvic inflammatory disorder, cirrhosis, and thyroid disorders can cause heavy bleeding. Women who have migraine headaches may be more likely to have menorrhagia and endometriosis.

Dysfunctional Uterine Bleeding (DUB).DUB is a general term for abnormal uterine bleeding that usually refers to extra or excessive bleeding caused by hormonal problems. DUB usually occurs either when girls begin to menstruate or when women approach menopause, but it can occur at any time during a woman's reproductive life.About 90% of DUB events happen when ovulation is not occurring (anovulatory DUB). In such cases, women do not properly develop and release a mature egg. As a result, estrogen is produced continuously, causing an overgrowth of the uterus lining. The period is delayed in such cases, and when it occurs menstruation can be very heavy and prolonged.The other 10% of DUB cases occur in women who are ovulating (ovulatory DUB), but progesterone secretion is prolonged because estrogen levels are low. This causes irregular shedding of the uterine lining and break-through bleeding.