larutan penyangga

12
[SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 BANDUNG] Jl. Ir. H. Djuanda No. 93 Bandung Disusun Oleh : Ariska Jaya Permana Azmi Ghalib Austin Gusti Aditia H. N Muhammad Gumelar Arafah 2012 Laruta n Penyan gga Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran KIMIA

Upload: gumelar-arafah

Post on 19-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: larutan penyangga

[ ]Jl. Ir. H. Djuanda No. 93 Bandung

Disusun Oleh :

Ariska Jaya Permana

Azmi Ghalib Austin

Gusti Aditia H. N

Muhammad Gumelar Arafah

2012Larutan Penyang

gaDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran KIMIA

Page 2: larutan penyangga

Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

I. Tujuan............................................................................................................................... 3

II. Teori Singkat......................................................................................................................3

III. Alat dan Bahan..................................................................................................................5

IV. Langkah Kerja....................................................................................................................6

V. Tabel Pengamatan.............................................................................................................6

VI. Pembahasan......................................................................................................................6

VII. Kesimpulan........................................................................................................................7

Daftar Gambar..........................................................................................................................8

Daftar Pustaka..........................................................................................................................9

1

Page 3: larutan penyangga

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-

Nya penulis dapat menyelesaikan “Laporan Praktikum mengenai Larutan Penyangga ”

dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran KIMIA.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dra. Hj. Teti Roslyawati yang telah

membimbing penulis dan juga kepada teman-teman yang telah membantu dalam

pembuatan laporan ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Kami menyadari

dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan naskah ini.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siswa-siswi SMA Negeri 1 Bandung,

khususnya pada mata pelajaran KIMIA.

Bandung, April 2012

Penulis

2

Page 4: larutan penyangga

Larutan Penyangga

I. Tujuan

Menbedakan sifat larutan penyangga dan bukan penyangga dalam mempertahankan pH.

II. Teori Singkat

Larutan penyangga, larutan dapar, atau buffer adalah larutan yang digunakan untuk mempertahankan nilai pH tertentu agar tidak banyak berubah selama reaksi kimia berlangsung. Sifat yang khas dari larutan penyangga ini adalah pH-nya hanya berubah sedikit dengan pemberian sedikit asam kuat atau basa kuat.

Larutan penyangga tersusun dari asam lemah dengan basa konjugatnya atau oleh basa lemah dengan asam konjugatnya. Reaksi di antara kedua komponen penyusun ini disebut sebagai reaksi asam-basa konjugasi.

Secara umum, larutan penyangga digambarkan sebagai campuran yang terdiri dari:

Asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (ion A-), campuran ini menghasilkan larutan bersifat asam.

3

Page 5: larutan penyangga

Basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), campuran ini menghasilkan larutan bersifat basa.

Komponen larutan penyangga terbagi menjadi:

1. Larutan penyangga yang bersifat asam

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain.

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO- yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

Pada penambahan asam

Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO- membentuk molekul CH3COOH.

CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)

Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan air.

CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l)

2. Larutan penyangga yang bersifat basa

Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.

4

Page 6: larutan penyangga

Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3

dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:

Pada penambahan asam

Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH-. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH-. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.

NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq)

Pada penambahan basa

Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.

NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l)

Fungsi Larutan Penyangga

Adanya larutan penyangga ini dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut, terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia seperti pada cairan tubuh. Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42- yang dapat bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga tersebut, dapat menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4. Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-hari seperti pada obat tetes mata. Pada obat tetes mata mempunyai pH yang sama dengan cairan tubuh kita, agar tidak menimbulkan efek samping.

III. Alat dan Bahan

Rak tabung Reaksi 1 buah

Tabung Reaksi 12 buah

Gelas Ukur 1 buah

Gelas Kimia 3 buah

Indikator Universal 12 buah

Pipet Tetes 2 buah

Larutan CH3COOH 0.1 M

5

Page 7: larutan penyangga

Larutan NH4OH 0.1 M

Larutan NaOH 0.1 M

Larutan HCl 0.5 M

Aquades secukupnya

IV. Langkah Kerja

Siapkan 12 tabung reaksi yang telah diberi nomor. Isi tabung 1-4 dengan larutan A (8ml CH3COOH 0.1 M + NaOH 0.1 M) Isi tabung 5-8 dengan larutan B (8ml CH3COOH 0.1 M + NaOH 0.1 M) Isi larutan 9-12 dengan larutan C (8ml CH3COOH 0.1 M + NaOH 0.1 M) Ukur pH awal larutan, tabung 1,5, dan 8 Tanmbahkan 1 tetes HCl 0.5 M pada tabung 2,6, dan 10, kemudian ukur pH

larutan tersebut. Tambahkan 1 tetes NaOH pada tabung reaksi 3,7, dan 11, kemudian ukur pH

larutan tersebut. Tambahkan 15 ml aquades, kedalam tabung 4,8, dan 12, kemudian ukur pH

larutan. Isikan data hasil percobaan ke dalam tabel.

V. Tabel Pengamatan

LarutanpH

awal+ 1 tetes HCl

0.5 M

+ 1 tetes

NaOH 0.5 M

+ 15 ml

aquades

A

(8ml CH3COOH 0.1 M +

4 ml NaOH 0.1 M)

5 5 5 5

B(8ml CH3COOH 0.1 M +

8 ml NaOH 0.1 M)

12 11 12 11

C

(8ml CH3COOH 0.1 M +

6 ml NaOH 0.1 M)

6 5 6 5

6

Page 8: larutan penyangga

VI. Pembahasan

CH3COOH (aq) + NaOH→ CH3COONa(aq) + H20 (l)

M 0.8 mmol 0.4 mmol - -

R 0.4 mmol 0.4 mmol - -

S 0.4 mmol 0 0.4 mmol 0.4 mmol

VII. Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa larutan penyangga adalah larutan A (8ml CH3COOH 0.1 M + 4 ml NaOH 0.1 M), karena pH larutan tersebut tidak berubah ketika ditambah sedikit asam (HCl), sedikit basa (NaOH) dan pengenceran (penambahan air).

Dapat disimpulkan juga bahwa larutan penyangga adalah reaksi dari asam lemah dengan konjugasinya, sehingga pada akhir reaksi harus terdapat sisa dari asam lemah dan garamnya.

B dan C bukan larutan penyangga, karena pH berubah.

7

Page 9: larutan penyangga

8

Page 10: larutan penyangga

Daftar Gambar

9

Page 11: larutan penyangga

Daftar Pustaka

Budi, dkk. KIMIA untuk SMA. Pusat Pembukuan DEPDIKNAS

Johari, J.M.C., Rachmawati, M. 2004. Kimia SMA untuk Kelas XI. Jakarta: ESIS-Penerbit Erlangga

http://id.wikipedia.org/wiki/Larutan_penyangga

http://kimia.upi.edu/utama/bahanaja/r/kuliah_web/2008/Yuti%20Kamila%20%28050581%29/materi_LP.html#sifat_lp

http://matematika-ipa.com/larutan-penyangga-soal-kimia-larutan-buffer-belajar-kimia/

10