ierapan pembelajaran generatif untuk · pdf filelarutan penyangga (buffer) ..... 36 a....

200

Click here to load reader

Upload: trinhnhu

Post on 01-Feb-2018

280 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN

SISWA PADA LARUTAN PENYANGGA

Sebuah Penelitian Tindakan Kelas di MAS AS-SYAFI'IY AH 01 Tebet Jakarta Selatan)

U111vei '.9L,-L~ bi<.ffn i'Jeqe11

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

OLEH:

NINAHUSNA

103016227135

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Page 2: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul, PENERAPAN PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME

BERBASIS GENERA TIF UNTUK MENINGKA TKAN PEMAHAMAN SISWA

P ADA LARUT AN PENY ANGGA, yang disusun oleh mahasiswi yang bemama :

NINA HUSNA, Nomor Induk Mahasiswa : 103016227135, Jurusan Pendidikan

IP A, Program Studi Kimia, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai

karya ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan fakultas.

Pembimbing 1

rof.Dr.Aziz Fa rrozi NIP.150202343

Jakarta, 31 Juli 2008

Yang Menyatakan

Pembimbing 2

Munasprianto Ramli, S.Si.MA NIP.150377453

Page 3: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

SURAT PERNY A TAAN KARY A ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nina Husna

NIM : 103016227135

Jurusan I semester

Angkatan tahun

Alam at

: Pendidikan IP A (Kimia) I XI

: 2003

: JI. Mawar Raya Rt 03/02 No.21

Bekasi Timur

Menyatakan dengan sesunguh-sungguhnya

Bahwa skripsi yang berjudul "Pembelajaran Generatif Untuk

Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Larutan Penyangga", adalah benar

hasil karya saya sendiri di bawah bimbingan:

Nama : Prof.Dr.Aziz Fachrurrozi

NIP :150 202 343

Nama : Munasprianto Ramli, S.Si.MA

NIP :150377453

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya

siap menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya

saya sendiri.

Jakarta, Desember 2008

Page 4: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

ABSTRAK

NINA HUSNA, Penerapan Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Generatif (Generative Learning) untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Larutan Penyangga, Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa pada larutan penyangga dengan menggunakan model pembelajaran generatif Penelitian ini dilaksanakan di MAS As-Syafi'iyah 01 Tebet, Jakarta Selatan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2008. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang terdiri dari dua siklus dan setiap siklus terdiri dari empat kegiatan yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Siklus I dilakukan sebanyak empat kali pertemuan pada bahasan mengukur pH larutan penyangga dan bukan penyangga setelah ditambahkan asam, basa atau pengenceran dan menurunkan persamaan untuk menentukan Ir dan OH-. Siklus II dilakukan sebanyak empat kali pertemuan pada bahasan teori perhitungan pH dan pOH, perhitungan pH dan pOH jika ada penambahan asam, basa atau pengenceran, dan peran larutan penyangga dalam makhluk hidup dan industri. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes basil belajar yang diklasifikasikan dengan jenjang soal. Pada siklus I dan siklus II menggunakan jenjang soal pengetahuan (Cl), pemahaman (C2), aplikasi (C3), adan analisis (C4). Instrumen angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran generatif, dan lembar observasi. Dari basil penelitian ini diperoleh gambaran bahwa penelitian ini telah mencapai criteria yang menjadi bahsan indikatior keberhasilan yang ditunjukkan melalui peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus 1 sebesar 60, 75 menjadi 75,87 pada siklus II. Dan pada siklus II tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 65, 0. begitu pula dengan angket tanggapan siswa terhadap pembelajaran generatif terjadi peningkatan persentase pada seluruh pertanyaan dari siklus I ke siklus IL Penelitian ini membuktikan bahwa pendekatan dengan pembelajaran generatif memberikan dampak yang positif bagi siswa dalam proses belajar mengajar. Dan basil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi para pendidik dalam memilih strategi mengajar yang tepat untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar yang diharapkan.

Kata knnci: Classroom Action Research (CAR), larutan penyangga, pemahaman, pembelajarn generatif (Generative Learning).

Page 5: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

semuanya, yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa

cinta kepada teman-teman.

10. Teman-temanku di kos Srikandi, yang banyak menemani penulis dalam

suka dan duka.

11. Kepada adik-adikku di sekolah MAS As-Syafi' iyah O 1 Tebet, khususnya

anak kelas XI IP A, yang terlibat langsung dalam penelitian ini.

12. Perpustakaan UlN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UlN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah

melayani dan meminjamkan seperangkat buku-buku yang terdapat

relevansinya dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Hanya doa dan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya yang dapat

penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah banyak terlibat dalam

pelaksanaan penelitian ini. Semoga mendapatkan pahala dan anugerah dari Allah

SWT. Amin.

Demikianlah, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi yang membacanya.

Jakarta, September 2008

Penulis

Page 6: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

DAFTARISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i

DAFTAR ISi ......................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM ............................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... viii

BABIPENDAHULUAN

A. La tar Belakang . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .. . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 1

(L .B. Identifikasi Masai ah .. :: ................................................................ 7

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ........................................... 7

D. Tujuan Penelitian ......................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 8

BAB II KAJIAN TEORITIK

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti .................................. 9

B. Acuan Teori Rancangan-rancangan Alternatif atau Disain-disain

Alternatiflntervensi Tindakan yang dipilih .................................. 9

1. Hakikat Pembelajaran Konstruktivisme ................................. 9

a. Pengertian Konstruktivisme ............................................. 9

b. Lingkungan Pembelajaran Konstruktivisme .................... 12

c. Model-model Pembelajaran Konstruktivisme .................. 14

d. Prinsip-prinsip Dasar Konstruktivisme ............................ 15

e. Tahap-tahap Pembelajaran Konstruktivisme .................... 16

f. Kelebihan dan Kelemahan Konstruktivisme .................... 18

2. Hakikat Pembelajaran Generatif .......................................... 19

a. Pengertian Generatif ...................................................... .19

b. Landasan Teoritik dan Empirik Pembelajaran

Generatif. ......................................................................... 21

c. Ciri-ciri Pembelajaran Generatif ...................................... 23

Page 7: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

e. Penerapan Pembelajaran Generatif ................................... 29

3. Hakikat Pemahaman ............................................................ 30

a. Pengertian Pemahaman .................................................... 30

b. Tingkatan Pemahaman .................................................... .30

c. Kategori Pemahaman ...................................................... .32

4. Larutan Penyangga (Buffer) ................................................. 36

a. Pengertian Larutan Penyangga ......................................... 36

b. Sifat Larutan Penyangga ................................................ .37

c. Komponen Larutan Penyangga ...................................... .37

d. Kegunaan larutan Penyangga ......................................... .38

C. Kerangka Berfikir ...................................................................... 39

'-~ipotesis Penelitian Tindakan ... ':.'. ............................................. 40

E. Penelitian yang relevan .............................................................. 40

F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan ........................... 41

l. Pengertian PTK ................................................................... 41

2. Karateristik PTK .................................................................. 42

3. Tahap-tahap PTK ................................................................. 43

BAB ill METODOLOGI PENELITIAN

A Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................... 45

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ..................................... 45

c. Subjek atau Partisipan yang Terkait.. ........................................... 46

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ................................... 46

:2 E. Tahap Intervensi Tindakan .......................................................... 47

F. Has ii Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................ 48

G. Data dan Sumber Data ................................................................. 49

H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan ..... ·: ......... 49

I. Teknik Pengumpul Data .............................................................. 49

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi ....... 50

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis ............................... 53

L. Tindak Lanjut Perencanaan Tindakan .......................................... 55

Page 8: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI HASIL

ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A Deskripsi Data Hasil Pengamatan

Efek/Hasil Intervensi Tindakan .................................................. 61

1. Kegiatan Siklus 1 ................................................................... 61

a) Tahap Perencanaan .......................................................... 61

b) Tahap Pelaksanaan ........................................................... 61

c) Tahap Evaluasi ................................................................ 75

d) Tahap Refleksi ................................................................. 76

2. Kegiatan Siklus II .................................................................. 77

a) Tahap Perencanaan .......................................................... 77

b) Tahap Pelaksanaan ........................................................... 78

c) Tahap Evaluasi ................................................................ 88

B. Pemeriksaan Keabsahan Data ..................................................... 89

C. Analisis Data .............................................................................. 90

D. Interpretasi Hasil Analisis ........................................................... 93

E. Pembahasan Temuan Penelitian .................................................. 96

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

~ · A Kesimpulan ................................................................................. 97

B. Saran ........................................................................................... 98

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 99

LAMPIRAN .......................................................................................... 103

Page 9: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Fase Pembelajaran pada Model Pembelajaran

Pada Model Pembelajaran Konstruktivis ..................................... 15

Tabel 2.2 Materi atau Strategi untuk Menstimulasi Pembelajaran

Generatif ..................................................................................... 24

Tabel 4.1 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siklus I

Berdasarkan Soal Pilihan Ganda ................................................... 66

Tabel 4.2 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Sik:lus I

Berdasarkan Soal Essay ................................................................ 69

Tabel 4.3 Hasil Angket Siswa Siklus I ......................................................... 70

Tabel 4.4 Observasi Pemahaman Siswa Pada Siklus I .................................. 72

Tabel 4.5 Hasil dari presentasi siswa ............................................................ 82

Tabel 4.6 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siklus II

Berdasarkan Soal Pilihan Ganda ................................................... 83

Tabel 4. 7 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siklus II

Berdasarkan Soal Essay ................................................................ 84

Tabel 4.8 Hasil Angket Siswa Siklus II ........................................................ 85

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pemahaman Siklus II ........................................... 86

Tabel 4.10 Perbandingan Hasil Pemahaman Siswa Konsep

Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..................................... 90

Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Angket Siswa Siklus I dan II ........................ 91

Tabel 4.12 Hasil Observasi Siswa Siklus I dan Siklus !!.. .............................. 92

Page 10: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

DAFTAR GAMBAR DAN DIAGRAM

Gambar 2.1 Skema Daur Ulang PTK ........................................................... 44

Gambar 3 .I Desain Penelitian ..................................................................... 55

Gambar 4.1 Siswa Membuat Larutan .......................................................... 80

Diagram 4 .1 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga

Siklus I dan II . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............. 93

Diagram 4.2 Hasil Angket Siswa Siklus I dan II ............................................ 94

Diagram 4.3 Hasil Observasi Siswa Siklus I dan II ........................................ 95

Page 11: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

DAFT AR LAMPIRAN

1. Silabus Pembelajaran ....................................................................... l 03

2. Rencana Pelaksananaan Pembelajaran Larutan Penyangga ............. 104

3. Kisi-kisi lnstrumen Soal Siklus 1 ..................................................... 119

4. Soal Tes Hasil Belajar Siklus I ......................................................... 120

5. Kunci Jawaban Siklus I ..................................................................... 123

6. Kisi-kisi Instrumen Soal Siklus II ..................................................... 125

7. Soal Tes Hasil Belajar Siklus II ....................................................... 126

8. Kunci Jawaban Siklus II ................................................................... 129

9. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus I ................. 131

10. Uji Validitas dan Reliabilitas Tes Hasil Belajar Siklus II ................. 133

11. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket.. .............................................. 135

12. Uji TarafKesukaran Tes Hasil Belajar Siklus I dan II ..................... 138

13. Uji Daya Beda Tes Hasil Belajar Siklus I dan 11.. ............................. 139

14. Perhitungan Uji Validitas Tes Soal ................................................... 140

15. Perhitungan Uji Reliabilitas Tes Soal .............................................. 142

16. Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Angketl ......................... 144

17. Daftar Nilai Has ii Belajar PG Ke las XI IP A .................................... 146

18. Daftar Nilai Hasil Essay Kelas XI IPA ............................................. 147

19. Tabel Hasil Belajar Berdasarkan Jenjang Soal ................................. 148

20. Kriteria Penilaian Essay Siklus I ...................................................... 149

21. Kriteria Penilaian Essay Siklus II ..................................................... 150

22. Tanggapan Siswa Mengenai Penerapan

Metode GeneratifSiklns I ................................................................. 151

23. Tanggapan Siswa Mengenai Penerapan

Metode Generatif Siklus II ................................................................ 152

24. Lembar Angket Mengenai Pemahaman Siswa .................................. 153

25. Format Lembar Observasi Proses Pembelajaran ............................... 155

26. Lembar Ke1ja Siswa ......................................................................... 156

Page 12: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

28. Lembar Analisis Kebutuhan ............................................................. 162

29. Fom1at Wawancara Siswa ................................................................ 163

30. Kuis Setiap Pertemuan ..................................................................... 164

31. Format Catatan Lapangan Siklus I .................................................... 167

32. Format Catatan Lapangan Siklus II .................................................. 170

33. Hasil wawancaradari siswaXI IPA ................................................. 173

34. Hasil Wawancara Guru Kimia XI IPA As-Syafi'iyah 01 ................ 174

35. Hasil Kuisioner Awai SiswaXI IPA As-Syafi'iyah 01 ................... 175

36. Hasil Angket Siswa Siklus I ............................................................. 176

37. Hasil Angket Siswa Siklus II ........................................................... 178

38. Perhitungan V aliditas Instrumen Soal Essay Siklus 1 ..................... 180

39. Perhitungan Validitas Instrumen Soal Essay Siklus 2 ..................... 181

40. Gambar Siswa .................................................................................. 182

Page 13: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

A. Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan tonggak perkembangan dari suatu Negara.

Kemajuan dari pendidikan merupakan kemajuan sebuah Negara. Harapan

tertumpu pada generasi muda yang akan meneruskan perjuangan para leluhur

bangsa. Perubahan zaman yang semakin maju mendorong kebutuhan manusia

yang semakin tinggi, menciptakan jurang sosialisasi yang semakin lebar.

Kekuatan moral dan materiil dibutuhkan untuk bertahan meneruskan

kehidupan yang semakin bergejolak oleh perubahannya. Bekal tersebut salah

satunya diperoleh dari pendidikan. Semakin muda seseorang mengenyam

pendidikan, maka akan semakin siap menghadapi hidupnya.

Berangkat dari ha! itu, lembaga dan institusi pendidikan memiliki

tanggung jawab dalam mewujudkan tujuan semua bangsa yaitu mencerdaskan

bangsa. Kesadaran pentingnya pendidikan merupakan awal yang baik menuju

negara yang maJU.

Menurut Ahmad D. Marimba, "pendidikan adalah bimbingan atau

pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasmani dan

rohani si terdidik menu ju terbentuknya kepribadian yang utama". 1 Pendidikan

harus mampu mengarahkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki

masing-masing manusia agar menjadi suatu kegiatan hidup yang utuh menjadi

manusia individu dan sosial serta hamba Tuhan yang mengabdi diri padaNya.

Berbagai macam persepsi para ahli tentang pendidikan menegaskan

pada kita bahwa pendidikan sangatlah penting dalam kehidupan ini.

Sebagaimana telah tercantum dalam UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 memberikan

hak kepada setiap warganegara untuk memperoleh pendidikan nasional.

Dengan demikian maka semua warganegara Indonesia dimanapun berada

Page 14: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

hams memiliki pengetahuan, sikap, dan kemampuan dasar yang sama sebagai

warganegara dari suatu negara yang merdeka.2

Dalam UU No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.3

Sebagai seorang pendidik sangatlah penting mengetahui metode seperti

apa yang baik dalam menyampaikan pembelajarannya. Metode yang sedang

berkembang saat ini adalah metode pembelajaran berpusat pada siswa. Guru

tidak berperan sebagai buku berjalan, yang menyampaikan konsep tanpa tahu

siswa memahami atau tidak. Tapi guru berperan sebagai pembimbing siswa,

mengarahkan siswa agar dapat menemukan sendiri ilmu tersebut. Dengan

begitu, siswa tidak hanya bisa menjawab pertanyaan dari guru tapi siswa

memahami isi dari jawaban tersebut.

Menurut pengamatan dari penulis, masih banyak sekolah yang

menerapkan sistem lama, yaitu pembelajaran berpusat pada guru. Namun, ada

beberapa sekolah yang sadar akan manfaat dari metode ini dan menerapkan

sebagai sistem yang hams dipatuhi. Sekolah yang tidak menerapkan bukan

berarti tidak 'aware', namun ban yak pertimbangan dari segi biaya yang

dibutuhkan untuk menerapkan metode ini. Hal ini merupakan 'momok' dalam

dunia pendidikan negara kita.

Penulis ingin mencoba menerapkan metode yang saat ini sedang

berkembang, yaitu metode Pembelajaran Generatif pada sekolah MAS As­

Syafi'iyah di Tebet Jakarta Selatan. Metode ini pernah dilakukan oleh

2 Pendidikan Nasional Sebagai Wabana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara Bangsa (Sebuah Usaha Memahami UUD' 45), (Jakarta: Center for Information and National Policy Studies, 2000) lial.62.

3 Undang-Undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-2004, Undang­undang Republik Indonesia no. 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II vasa/ 3. !Jakarta:

Page 15: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

3

beberapa peneliti lain yang berkecimpung di dunia pendidikan. Dan berhasil

mendapatkan hasil yang cukup memuaskan, meskipun banyak kendala dalam

menjalani penelitian ini. Peneliti memilih sekolah ini karena menurut

pengamatan peneliti, sekolah ini mempunyai bakat untuk berkembang. Tapi

dari segi pengajaran, masih menerapkan metode konvensional, yaitu dengan

metode ceramah. Didukung dengan keadaan struktur bangunan sekolah yang

masih berantakan. Siswa SD, SMP, SMA dijadikan satu bangunan, sehingga

suasana pembelajaran tidak terkondisikan. Ditambah dengan keadaan

laboratorium yang masih dalam tahap pembangunan. Nilai kimia XI IP A

yang diambil peneliti sebagai data acuan, menunjukkan hasil yang kurang

bagus seimbang dengan alasan-alasan yang disebutkan diatas. Oleh karena itu,

peneliti memulai kegiatan penelitiannya disini. Dalam penelitian ini, penulis

Menerapkan Model Pembelajaran Generatif Pada Larutan Penyangga. Peneliti

ingin mencoba mampukah metode ini meningkatkan pemahaman siswa

terhadap mata pelajaran kimia di sekolah MAS As'Syafi'iyah 01, Tebet,

Jakarta Selatan.

Sebelum melakukan penelitian di MAS As'Syafi'iyah, penulis

mengadakan survey terlebih dahulu ke sekolah lain di Jakarta. Penulis

mendapatkan bahwa nilai siswa pada pelajaran kimia masih di bawah rata-rata

apalagi pada materi larutan penyangga. Pada bah ini, siswa banyak sekali

mengalami kesulitan. Diantaranya, siswa mengalami kesulitan dalam

perhitungannya, juga pada proses pembuatan larutan penyangga. Berangkat

dari hal itu, penulis mengambil materi larutan penyangga sebagai bahan

penelitian untuk ditindak lebih lanjut dengan menggunakan metode generatif.

Pendekatan pembelajaran konstruktivisme adalah merupakan proses

pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam

benak atau pikiran manusia. 4 Ausubel , seorang ahli pendidikan, mencetuskan

teori tentang belajar. Beliau mengatakan bahwa:

4 M. Khoiruddin, Konstruktivisme Dalam Strategi Pembe/ajaran, htto://www.google.eo.id/search?hl=id&lr=lang id&client=firefox­a&channel=s&rls=org.mozilla:en-

Page 16: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

4

Belajar menerima dan belajar menemukan konsep. Pada belajar menerima siswa hanya menerima, jadi tinggal menghapalkannya sedangkan belajar menemukan konsep ditemukan oleh siswa, jadi tidak menerima pelajaran begitu saja. Pada belajar menghafal, siswa menghafalkan materi yang sudah diperolehnya., tetapi pada belajar bermakna materi yang telah diperoleh itu dikembangkan dengan keadaan lain sehingga belajarnya lebih dimengerti.5

DaJam kegiatan belajar mengajar, guru semestinya mengkondisikan

pembelajaran sehingga konsep-konsep yang diajarkan dapat "bertahan lebih

lama" dalam pikiran siswa. Hal ini dapat dicapai dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk membangun gagasan-gagasannya sehingga

terjadi proses pembentukan konsep secara bermakna. 6

Mengikuti paham konstruktivisme ini, pengetahuan tidak bisa

dipindahkan dari guru secara sempuma kepada murid, akan tetapi membiarkan

murid untuk membangun konsep sendiri dengan kemampuan mereka masing­

masing. Disini ditekankan agar guru tidak boleh belajar untuk murid, guru

cukup membimbing murid untuk menemukan sendiri pengetahuannya.

Dengan begitu murid akan siap menghadapi kenyataan-kenyataan yang secara

asing muncul dari lingkungannya.

Dalam penelitian ini penulis ingin mencoba meningkatkan pemahaman

siswa terhadap materi larutan penyangga dengan menggunakan metode

konstruktivisme berbasis generatif. Penulis menggunakan metode ini, karena

menurut Wittrock, "Model pembelajaran dengan metode generatif merupakan

pendekatan yang spesifik untuk pengajaran aktif'7 . Berpikir aktif sangat

penting dalam suatu pembelajaran, karena dapat membantu menguatkan

ingatan siswa dan memperdalam pemahaman.

Sebelum melaknkan penelitian, peneliti mengadakan prapenelitian.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasikan masalah-masalah apa saja

yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas XI IP A 2 untuk dapat

5 H. Ennan Suhennan, dkk, Strategi Pembelajaran Matematika ...... , hal 32 6 I Way an Redhana clan I Dewa Ketut Sastrawidana, Pembelajaran Generatif Dengan

Strategi Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar II, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIP A, IKIP Negeri Singaraja.

7 "Active and Generative Teaching",

Page 17: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

5

dicari solusinya dengan menggunakan pembelajaran generatif dalam

penelitian yang kan dilaksanakan.

Kegiatan prapenelitian dilakukan dalam kelas XI IP A 2 As-Syafi' iyah

01 Tebet. Peneliti mengamati kondisi dan situasi saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Hasil dari pengamatan dalam kelas XI IPA 2

diantaranya adalah: kondisi pembelajaran yang kurang tertib dan disiplin, guru

yang masih menggunakan metode ceramah, sehingga kegiatan berpusat pada

guru, siswa masih enggan mengajukan pendapat, dan dari hasil post test belum

mencapai indikator keberhasilan yang menunjukkan siswa memahami

pelajaran.

Setelah mengamati kegiatan belajar mengajar dalam kelas, peneliti

mengadakan wawancara dengan guru kimia XI IPA 2 As-Syafi'iyah 01,

Tebet. Penelitian ini diawali dengan kegiatan prapenelitian terhadap proses

pembelajaran kimia khususnya yang dilakukan di kelas XI IP A MAS As­

Syafi'iyah 01 Tebet Jakarta Selatan. Dalam kegiatan prapenelitian ini peneliti

melakukan observasi langsung terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas XI

IPA, wawancara pada siswa XI IPA Assyafi'iyah 01 dan wawancara pada

guru kimia di kelas XI IP A tersebut. Dari hasil wawancara diperoleh informasi

bahwa selama ini guru mengajar dengan metode ceramah, dengan begitu

kegiatan belajar mengajar berpusat pada guru, sedangkan siswa kurang

berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Akibatnya banyak siswa yang

mengalami miskonsepsi terhadap materi yang diajarkan dan masih banyak

siswa yang memiliki nilai di bawah rata-rata.

Dari data yang diperoleh (data lengkap ada pada lampiran) bahwa guru

kimia XI IPA As-Syafi'iyah 01 menyatakan metode ceramah dan tanyajawab

yang digunakan selama ini belum efektif. Metode ini kurang efektif karena

berpusat pada guru, sedangkan siswa tidak dapat berpartisipasi secara optimal

dalam kegiatan pembelajaran ini. Oleh karena itu, guru sangat mendukung

kegiatan penelitian ini.

Data di atas didukung dengan kuesioner awal pada siswa kelas IX .

Assyafi'iyah yang terlamoir di lamoiran. Perolehan data merniniuklrnn hohurn

Page 18: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

6

siswa masih belum menguasai materi yang diberikan oleh guru, karena tidak

memahami konsep yang disampaikan guru.

Permasalahan di atas menjadi alasan untuk peneliti melanjutkan

penelitian pada kelas XI IP A tersebut. Kualitas pembelajaran di atas tidak

mendorong siswa untuk berfikir aktif dan kreatif Juga dilatar belakangi oleh

permasalahan pembelajaran yang selama ini berkesan kurang menarik, kurang

menantang dan membosankan bagi siswa sehingga pemahaman tidak

maksimal. Menurut Khoiruddin :

Salah satu dari permasalahan pembelajaran adalah dengan mengorganisasikan pembelajaran yang lebih bermakna dan menyentuh realita kehidupan siswa, antara lain dengan mengembangakan pembelajaran pendekatan Pembelajaran Konstruktivisme Berbasis Generatif yang merupakan salah satu model pembelajaran yang perlu diangkat dalam proses belajar mengajar.8

Dari pembahasan data di atas, peneliti meneruskan kegiatan berikutnya

yaitu penelitian yang diikuti dengan tindakan-tindakan kelas dengan metode

pembelajaran generatif dalam kelas XI IP A tersebut dengan tujuan untuk

meningkatkan pemahaman siswa mengenai larutan penyangga. Larutan

penyangga, merupakan salah satu materi yang dipelajari dalam Ilmu Kimia.

Pada pembelajaran larutan penyangga, asam dan basa labih dahulu dipelajari.

Oleh karena itu siswa harus lebih <lulu paham tentang asam dan basa.

Terutama dalam perhitungan pH.

Seperti itulah gambaran sedikit tentang larutan penyangga yang akan

diteliti oleh penulis. Penulis akan menggunakan metode konstruktivisme

berbasis generatif dalam kegiatan belajar mengajar MAS Assyafi'iyah 01 .

Dalam penelitian ini, penulis mencoba menerapkan metode generatif

dalam proses pembelajaran kimia SMU. Penulis ingin meneliti sejauh mana

peningkatan yang terjadi pada pemahaman siswa terhadap materi larutan

penyangga.

8 Khoiruddin, Konstruktivisme, http://www.google.eo.id/ searcah?hl=id&h=lang, I Julli

Page 19: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

7

B. Identifikasi Masalah

Pada penelitian ini masalah dibatasi pada latar belakang kurangnya

pemahaman siswa terhadap materi asam basa sehingga menyebabkan

miskonsepsi.

Secara eksplisit, permasalahan yang diupayakan pemecahannya dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Pengetahuan awal siswa mengenai konsep-konsep yang terkandung

dalam mata pelajaran kimia.

2. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran kimia setelah mengikuti

perkuliahan dengan metode konstruktivisme berbasis generatif.

3. Efektivitas pembelajaran metode konstruktivisme berbasis

generatif dalam membantu siswa memecahkan masalah pada

pembelajaran kimia larutan penyangga.

4. Tanggapan siswa terhadap metode konstruktivisme dalam

pembelajaran ki.mia Iarutan penyangga.

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar masalah ini dapat dibahas dengan jelas dan tidak meluas, maka

masalah ini harus dibatasi. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran yang

digunakan adalah generatif learning atau pembelajaran generatif. Sedangkan

pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep

larutan penyangga.

Berdasarkan identifikasi masalah, masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut : "Apakah penggunaan metode pembelajaran

konstruktivisme berbasis generatif dapat meningkatkan pemahaman siswa

pad a konsep larutan penyangga ?"

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang

pentingnya penerapan konstruktivisme berbasis generatif untuk meningkatkan

pemahaman siswa pada konsep larutan penyangga demi tercapainya tujuan

van!!: diharankan dalam nemhelaiarnn kimia

Page 20: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

8

Tujuan penelitian ini adalah:

"Untuk mengetahui peningkatan pemahaman sJSwa pada konsep

larutan penyangga setelah diterapkannya pembelajaran konstruktivisme

berbasis generatif'.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian dalam skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Memberikan sumbangan pemikiran bagi pengembangan siswa.

2. Pembinaan belajar siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajar.

3. Sebagai sumber referensi bagi peneliti lain yang ingin meneliti meto4e

lfll.

Page 21: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

BAB II

KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI

TINDAKAN

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

Berdasarkan hasil survey yang diambil penulis sebelum melakukan

penelitian, yang menunjukkan bahwa ada kekurangan pada metode yang

diajarkan di sekolah yang mempengaruhi pemahaman siswa. Maka penulis

mencoba menerapkan metode pembelajaran generatif Pembelajaran generatif

ini merupakan cabang dari pembelajaran konstruktivisme. Menurut Osborne

dan Wittrock merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan pada

pengintegrasian secara aktif pengetahuan barn dengan menggunakan

pengetahuan yang sudah dimiliki siswa sebelumnya. Pengetahuan barn itu

akan diuji dengan cara menggunakannya dalam menjawab persoalan atau

gejala yang terkait. Jika pengetahuan barn itu berhasil menjawab

permasalahan yang dihadapi, maka pengetahuan barn itu akan disimpan dalam

memori jangka panjang. 1 Penelitian dengan metode pembelajaran generatif ini

akan dilaksanakan pada kelas XI IPA 2 As-Syafi'iyah Tebet untuk

meningkatkan pemahaman siswa pada larntan penyangga.

B. Acuan Teori Rancangan-rancangan Alternatif

1. Hakikat Pembelajaran Konstruktivisme

a. Pengertian Konstruktivisme

Dalam pembelajaran konstruktivisme, guru berusaha sebisa

mungkin untuk memberikan sistem pembelajaran yang tidak monoton.

Pembelajaran ini banyak sekali digunakan dalam pembelajaran sains,

dengan tuntunan berikut ini: belajar sesuatu yang barn dan berusaha

mengetahui pemahaman yang telah ada lebih mendalam. Hal ini

merupakan tahap awal dari eksplorasi, dimana siswa dapat

menggabungkan antara pengalaman sebelumnya dengan pengetahuan

Page 22: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

10

yang baru. 2 Metode pembelajaran seperti itu disebut metode

konstruktivisme.

Piaget yang dikenal sebagai konstruktivis pertama (Dahar,

1989: 159) menegaskan bahwa "pengetahuan tersebut dibangun dalam

pikiran anak melalui asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah

penyerapan informasi baru dalam pikiran. Sedangkan, akomodasi

adalah menyusun kembali struktur pikiran karena adanya informasi

baru, sehingga informasi tersebut mempunyai tempat" (Russeffendi

1988: 133).3

Filsafat tentang pembelajaran, yang menunjukkan pembelajar

butuh untuk dibangun pemahaman mereka, yang biasa disebut

kontruktivisme. Sudah banyak diteliti dan ditulis oleh para ahli teori

pembelajaran dan kognisi. Seperti Jean Piaget, Eleanor Duckworth,

George Hein dan Howard Gardener telah mendalami metode

pembelajaran ini.

Konstruktivisme berarti bersifat membangun, dalam konteks

Filsafat Pendidikan, konstruktivisme adalah suatu upaya membangun

tata susunan hidup yang berbudaya dan modem.4 Dalam proses

pembelajaran konsep ini menghendaki agar anak didik dapat

mengembangkan kemampuannya secara konstruktif untuk

menyesuaikan diri dengan tuntutan dari ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Menurut Fensham (1994:5) penganut konstruktivisme memiliki

pandangan tentang hal-hal yang dialami atau diceritakan secara aktif

oleh diri mereka sendiri. Makna yang dibangun bergantung pada

pengetahuan yang sudah ada pada diri seseorang. Oleh karena

pengalaman dan hasil bacaan perorangan berbeda-beda, maka hasil

2 Constructivism and the Five E's, http://www.constructivisme/expo.expo.edu.ph/pinatubo/page4.html, 20 Mei 2008, ha! 2

3 Pembe/ajaran Konstruktivisme, http://guru­beasiswa.blogsoot.com/2007/12/pembelajarao-matematika-dengao-teori.html, l Juli 2008 hal 3.

4 Gura Pemhelninrnn Y nl'l«h,,,.1; .. ;,...;.; 7•

Page 23: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

11

pemaknaan juga boleh jadi menjadi amat berbeda.5 Salah satu ahli

pendidikan dari Indonesia berpendapat bahwa pendekatan

pembelajaran konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang

menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam benak atau

pikiran manusia. 6

John Dewey mengutakan lagi teori konstruktivisme ini dengan

mengatakan bahwa "pendidik yang cakap harus melaksanakan

pembelajaran sebagai proses menyusun atau membina pengalaman

secara terus menerus".7 Pendapat lain menyatakan bahwa:

"Konstruktivisme merupakan cara pandang (filosofis) yang

menganjurkan perubahan proses pembelajaran skolastik melalui

pengenalan, penyusunan, dan penetapan tangkapan pengetahuan

berdasar reaksi (di dalam pikiran) peserta didik."8 Ilmu pengetahuan

tidak boleh dipindahkan kepada peserta didik (transfer knowledge)

dalam bentuk yang serba "sempuma"/"jadi" melalui program

pengajaran guru (Teacher Centered Leaming).

Menurut paham konstruktivisme di atas, ilmu pengetahuan

sekolah tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru kepada murid,

tapi murid perlu dibina untuk memperoleh pengetahuan itu sendiri

dengan pengalaman masing-masing. Banyak ahli pskilogi dan

pendidikan yang berkutat meneliti metode pembelajaran tersebut.

Seperti yang sudah penulis jabarkan di atas. Berikut ini sumbangan

pemikiran dari John Dewey tentang pendekatan konstruktivisme. Bagi

Dewey, berfikir adalah mengubah, mengorganisasi kembali,

5 Nuryani Y. Rustaman Dkk, Strategi Be/ajar Mengajar Biologi, (Surabaya: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press), cet 1, 2005), ha!. 171

6 M. Khoiruddin, Konstruktivisme Dalam Strategi Pembe/qjaran, http://www.google.eo.id/search?hl=id&lr=lang id&client=firefox­a&channel=s&rls=org.mozilla:en-US:official&hs= 1 xJ&q=pcmbelajaran+konstruktivisme&start= lO&sa=N. I juli 2008, ha! 1.

7 M. Kl1oiruddin, Konstruktivisme Dalam Strategi Pembe/ajaran, http://www.goocle.eo.id/search ......... , I juli 2008, ha! 1.

8 Tmubuh Kembang, Konstruktivisme Dalam Pembelajaran ke Depan, http://tmubnhkembang.blo11:soot.com/2007/()R/lrnn<>n•lri'"'"-" •-•--· · ·

Page 24: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

12

membentuk makna. Dewey kerap berkata pada pembaca bahwa: " '

Mind is active, a verb and not a noun" (fosnot, 1996, p.126).

Dewey menegaskan bahwa penting bagi siswa untuk

memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Pengalaman yang

dimaksud Dewey adalah lingkungan sosial, dimana siswa bersama­

sama menganalisa objek permasalahan dan atau menciptakan sendiri

komunitas untuk saling bertukar pikiran. 9

Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran sains maka

akhir-akhir ini para ahli mengembangkan berbagai model

pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari Piaget.

Pandangan ini berpendapat bahwa dalam proses belajar anak

membangun pengetahuannya sendiri dan memperoleh banyak

pengetahuan di luar sekolah (Dahar, 1989:160). Oleh karena itu setiap

siswa akan membawa konsepsi awal mereka yang diperoleh selama

berinteraksi dengan lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar.

Terdapat beberapa ha! yang perlu ditekankan dalam konstruktivisme,

yaitu : ( 1) peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara

bermakna; (2) pentingnya membuat kaitan antar gagasan oleh siswa

mengkonstruksi pengetahuan; (3) mengaitkan antara gagasan siswa

dengan informasi barn di kelas (Tasker, 1992: 30). Konstruktivisme

yang menggunakan kegiatan hands-on serta memberikan kesempatan

yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan teman-temannya

akan dapat meningkatkan pengembangan konsep dan keterampilan

berpikir para siswa.

b. Lingkungan Pembelajaran Konstruktivisme

Ketika seseorang berinteraksi dengan lingkungannya, maka

otaknya akan terbentuk struktur kognitif tertentu. Struktur kognitif itu

disebut skemata yang merupakan suatu organisasi mental yang akan

9 Important People in the Development of the Theory of Constructivism, http://www.constructivisme.com/chd_f.ls~ trmP Mn/lmm"''"'"',... ... 11~~-···1 --1--~- -

Page 25: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

13

memudahkan individu untuk menghadapi tuntutan lingkungannya

semakin meningkat.

Siswa tidak boleh diberikan bagian.-bagian yang terpisah,

penyerdehanaan masalah, dan pengulangan keterampilan dasar, tetapi

sebaliknya: siswa dihadapkan pada lingkungan belajar yang kompleks,

terlihat samar-samar, dan masalah yang tidak beraturan. Masalah­

masalah yang kompleks itu harus dihubungkan pada aktivitas dan

tugas yang otentik, karena keberagaman situasi yang dihadapi tersebut,

seperti juga aplikasi yang mereka hadapi tentang dunia nyata. 10

Masuknya informasi baru ke dalam skemata menurut Piaget

melalui dua mekanisme yaitu asimilasi dan akomodasi. "Asimilasi

adalah proses pengintegrasian secara langsung stimulus baru ke dalam

skemata yang telah terbentuk. Sedangkan akomodasi adalah proses

pengintegrasian stimulus baru ke dalam skema yang telah terbentuk

secara tidak langsung." 11

Pada proses asimilasi seseorang menggunakan struktur kognitif

dan kemampuan yang sudah ada untuk beradaptasi dengan masalah

dari lingkungannya. Sedangkan pada proses akomodasi, seseorang

harus memodifikasi struktur kognitif awalnya sudah ada, agar mereka

dapat mengadakan respon terhadap lingkungannya.

Berkaitan dengan anak dan lingkungan belajarnya menurut

pandangan konstruktivisme, Driver dan Bell ( dalam Susan, Marilyn

dan Tony, 1995:222) mengajukan karakteristik sebagai berikut:

(1) siswa tidak dipandang sebagai suatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, (2) belajar mempertimbangkan seoptimal mungin proses keterlibatan siswa, (3) pengetahuan bukan sesuatu yang datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal, ( 4) pembelajaran bukanlah transmisi pengetahuan, melainkan melibatkan pengaturan situasi kelas, ( 5) kurikulum

'° Konstruktivisme dan Pembelajaran, http://suciptoardi.wordpress.com/2007/12/04/48/, 1 Juli 2008.

11 Ennan Suhennan, dkk, Common Textbook Strategi Pembe/ajaran Matematika Kontemporer. (Bandung: TICA. Universitas Pendidikan Indonesia 2003) ha! 36.

Page 26: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

14

bukanlah sekedar dipelajari, melainkan seperangkat pmbelajaran, materi, dan sumber. 12

c. Model-Model Pembelajaran Konstruktivisme

Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran sains maka

akhir-akhir ini para ahli mengembangkan berbagai model

pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme dari Piaget.

Pandangan ini berpendapat bahwa dalam proses belajar anak

membangun pengetahuannya sendiri dan memperoleh banyak

pengetahuan di luar sekolah (Dahar, 1989: 160). Oleh karena itu setiap

siswa akan membawa konsepsi awal mereka yang diperoleh selama

berinteraksi dengan lingkungan dalam kegiatan belajar mengajar.

Terdapat beberapa ha! yang perlu ditekankan dalam konstruktivisme,

yaitu : (1) peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara

bermakna; (2) pentingnya membuat kaitan antar gagasan oleh siswa

mengkonstruksi pengetahuan; (3) mengaitkan antara gagasan siswa

dengan informasi baru di kelas (Tasker, 1992: 30). Konstruktivisme

yang menggunakan kegiatan hands-on serta memberikan kesempatan

yang luas untuk melakukan dialog dengan guru dan teman-temannya

akan dapat meningkatkan pengembangan konsep dan keterampilan

berpikir para siswa.

Ada beberapa model pembelajaran yang dilandasi

konstruktivisme yaitu model siklus belajar (Learning Cycle). Model

pembelajaran generatif (Generatif Learning Model), model

pembelajaran interaktif (Interactive Learning Model), model CLIS

(Children learning in science), dan model strategi pembelajaran

kooperatif atau CLS (Cooperative Learning Strategies). Masing­

masing model tersebut memiliki kekhasan tersendiri, tetapi semuanya

mengembangkan kemampuan struktur kognitif untuk membangun

12 Pembela_jaran Konstruktivi!i:mP httn·//m1n•-

Page 27: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

15

pengetahuan sendiri melalui berpikir rasional. Kekhasan model-model

tersebut tampak pada tahapan kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

Tyler (1996: 11-17) menyatakan bahwa setiap model memiliki

fase-fase dengan istilah berbeda, tetapi pada dasarnya memiliki tujuan

yang sama yaitu menggali gagasan siswa, mengadakan klarifikasi dan

perluasan terhadap gagasan tersebut, kemudian merefleksikannya

secara eksplisit. Perbandingan fase-fase dari model-model tersebut

tampak pada Tabel 1 u Model pembelajaran konstruktivisme juga

dapat dibagi menjadi tiga model pembelajaran: dua model

pembelajaran merupakan model pembelajaran yang telah ditawarkan

secara populer oleh para pakar konstruktivis (Learning Cycle dan

Generative Learning), dan satu model merupakan model konvensional

(inkuiri ilmiah-jenis eksperimen)H

Tabel 2.1 Perbandingan Fase Pembelajaran pada Model Pembelajaran pada Model

l

em e aJaran P b I . ons ru IVJC! K t kf. . .

Fase .. embela

S klus Belajar I embelajanm ,

embelajanm .c>mbelaianm jaran ·-

, - - - ·-- .. CLIS -·-·

---- Kooneratif 1 ~ . encas1 Oientasi 0 " ·--'o SI 1 E isitasi

3 Prngenalan Tmtangan P rtanyaan R struk:turisasi .. ~·

4 p, nerapan A >likasi - A likasi ·'''~ .. < - .l\..euef\.Sl tleksi "

d. Prinsip-prinsip Dasar Konstruktivisme

Menurut Wheatley dalam jurnal Hamzah, dua prinsip utama

dalam pembelajaran konstruktivisme. Pertama, pengetahuan tidak

dapat diperoleh secara pasif, tetapi secara aktif oleh struktur kognitif

13 Nuryani Y. Rustaman Dkk, Strategi Be/ajar Mengajar .. ....... , ha! 173-174. 14 Edi Henclri Mulyana, "Pengaruh Jmplementasi Model Pembe/ajaran Konstruktivisme

AlternatifTerhadap Perubahan Konseptual dan Keterampilan llmiah Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Konsep Dasar IPA p cf!ll!lm T ~ ................. u~-~ 1 ""'- -- ••••

Page 28: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

16

siswa. Kedua, fungsi kognitif bersifat adaptif dan membantu

pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak. 15

Prinsip-prinsip konstruktivisme dalam proses pembelajaran

antara lain; 16

1) Pengetahuan muncul atau hanya ada dalam pikiran manusia 2) Arti atau interpretasi yang diberikan oleh individu terhadap

sesuatu tergantung pada pengetahuaanya 3) Pengetahuan dikonstruksi dari dalam diri in di vi du dan dalam

hubungannya dengan dunia nyata 4) Pengetahuan tidak pernah pasti 5) Pengetahuan umum datang dari otak dan tubuh yang bersifat

umum, yang menerapkan bagian dari alam semesta yang sama

Pendapat lain mengatakan prinsip dari konstruktivisme sebagai

berikut17:

1) Menghadapi masalah yang relevan dengan siswa. 2) Struktur pembelajaran seputar konsep utama pentingnya

sebuah pertanyaan. 3) Mencari dan menilai pendapat siswa. 4) Menyesuaikan kurikulum untuk menanggapi anggapan siswa. 5) Menilai belajar siswa dalam konteks pengajaran.

e. Tahap- tahap Pembelajaran Konstruktivisme

Konstruktivisme memiliki beberapa tahap yang dapat

menjadikan pembelajaran lebih efektif dan efisien, tahap-tahapnya

adalah sebagai berikut:

1) Persia pan, pad a tahap ini terdapat aktivitas untuk menarik

perhatian siswa, menstimulasi cara berfikir siswa dan menolong

mereka untuk menerima pengetahuan yang baru. Biasanya dengan

metode; demonstrasi, membaca dari media koran, jurnal, buku,

literature, biografi, dan menganalisis grafik.

15 Hamzah, "Pembelajaran Matematika Menurut Teori Belajar Konstruktivisme"dalam Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, No. 040, Tahnn ke-8, November 2002. h. 67

16 H. A. Syukur Ghazali, "Menciptakan Lingknngan yang Kontruktivistik Bagi Pembelajaran Bahasa'', dalam, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, Tahnn 16 No. I, 2003, h. 13

17 Guru, PembelajaranKonstruktivistik, http://www.whandi.net/?pilih=new&aksi=lihat&id=66. 13 Anril 2007 h•l 1

Page 29: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

17

2) Pencarian, pada tahap ini siswa diberi waktu untuk berfikir,

berencana, berinvestigasi dan mengorganisasi informasi. Dengan

melakukan metode-metode berikut; mengumpulkan informasi agar

dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan open-ended dan untuk

membuat keputusan, pemecahan masalah, mengkonstruksi model,

eksperimen.

3) Penjelasan, siswa melakukan analisis terhadap pencarian yang

dilakukan. Pemahaman mereka diklarifikasi dan dimodifikasi

karena aktivitas bayangan. Dengan menggunakan metode-metode

berikut ini: analisis dan penjelasan siswa, mengeluarkan gagasan,

berdiskusi.

4) Perluasan, pad a tahap ini s1swa diberi kesempatan untuk

meluaskan dan menguatkan pengertian mereka akan konsep dan

menerapkan situasi yang sebenarnya. Dengan menggunakan

metode pembelajaran berikut ini: pemecahan masalah, eksperimen

inquiri, aktivitas kemampuan berpikir, membuat keputusan.

5) Evaluasi, dimana guru dan siswa menggenerasi alat dan rubrik.

Konstruktivisme merupakan pembelajaran yang berfokus pada

bagaimana siswa dapat memahami konsep tentang materi yang

diajarkan. Dimana siswa dapat membangun sendiri pemahamannya

dan mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata, tentunya dengan

prosedur di atas.

Tahap-tahap dalam pembelajaran konstruktivisme tercantum

dalam berbagai persepsi dari beberapa ahli. Tapi memiliki satu tujuan,

diantaranya dari Ari Widodo, tahap-tahapnya adalah sebagai berikut: 18

I) Pendahuluan, tahap penyiapan pembelajaran untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

2) Eksploitasi, tahap pengidentifikasian dan pengaktifan pengetahuan awal pembelajaran.

3) Restrukturisasi, tahap restrukturisasi pengetahuan awal pembelajaran agar terbentuk konsep yang diharapkan.

18 Ari Widodo, Konstruktivisme dan Pembelaiaran Sains. Jurnal Pendidikan d:m

Page 30: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

18

4) Aplikasi, tahap penerapan konsep yang telah dibangun pada konteks I kondisi yang berbeda dalam k.ehidupan sehari-hari.

Konstruktivis menurut Piaget adalah dimana siswa akan

mempunyai pengalaman belajar jika mereka aktif berpartisipasi.

Shapiro (1994) menyatakan bahwa "di dalam kelas yang

mengaplikasikan metode konstruktivis, siswa mempunyai sifat dan

perilaku yang sama dengan saintis: Siswa membangun hipotesa,

mengumpulkan data dengan melakukan percobaan atau observasi, dan

membangun konsep berdasarkan hipotesis dan fakta yang mereka

peroleh". 19

f. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Konstruktivisme

Setiap model, strategi atau metode pendidikan memiliki

keurangan dan kelebihan masing-masing. Adakalanya cocok

menggunakan metode yang satu dan tidak cocok dengan metode

lainnya. Berikut ini akan dijelaskan kelebihan dari metode

konstruktivisme, diantaranya:

1) Pembelajaran melekat dalam lingkungan belajar yang komplek,

realistis, dan relevan.

2) Menyediakan negosiasi sosial, dan tanggungjawab bersama

sebagai bagian dari pembelajaran.

3) Mendukung pandangan beragam dan menggunakan representasi

yang juga beragam terhadap isi yang dipelajari.

4) Meningkatkan kesadaran diri dan pengertian bahwa pengetahuan

itu dibangun.

5) Mendorong kesadaran dalam pembelajaran.

19 Munasprianto Ramli, Pembelajaran Sains Menvenanl!kan den!!llll Metode

Page 31: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

19

Kekurangan dari metode konstruktivisme adalah sebagai

berikut20:

I) Sulit mengubah keyakinan guru yang sudah bertahun-tahun

menggunakan pendekatan tradisional.

2) Guru konstruktivis dituntut lebih kreatif dalam merencanakan

pembelajaran dan memilih menggunakan media.

3) Pendekatan konstruktifis menuntut perubahan s1swa evaluasi,

yang mungkin belum bisa diterima oleh otoritas pendidik dalam

waktu dekat.

4) Fleksibilitas kurikulum mungkin masih sulit diterima oleh guru

yang terbiasa dengan kurikulum terkontrol.

5) Siswa dan orang tua mungkin memerlukan waktu beradaptasi

dengan proses belajar dan mengajar yang barn.

2. Hakikat Pembelajaran Generatif

a. Pengertian Generatif

Menurut Osborne dan Wittrock dalam Katu (1995. b:l),

"pembelajaran generatif merupakan suatu model pembelajaran yang

menekankan pada pengintegrasian secara aktif pengetahuan barn

dengan menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki siswa

sebelumnya."21 Pengetahuan baru itu akan diuji dengan cara

menggunakannya dalam menjawab persoalan atau gejala yang terkait.

Jika pengetahuan barn itu berhasil dalam menjawab permasalahan

yang dihadapi, maka pengetahuan baru itu akan disimpan dalam

memori jangka panjang.

Pembelajaran generatif mernpakan pembelajaran sams yang

bertolak dari filosofi belajar konstruktivisme di mana pembelajar

mengkonstrnksi pengetahuan sainsnya sendiri dalam lingkungan

20 Guru, Pernbelajaran Konstruktivistik, http://www.whandi.net/?pilih=new&aksi=lihat&id=66, ha! 4, 13 April 2007.

21 Pen1belaiaran GeneratifKatu. httn://nf.IAAni itPti nitfllhn Prl11/n!lc"·..11no::i.rlr/A..,,t ... ,..i. ...... hi-......

Page 32: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

20

belajar konstrnktivisme. Menurnt Osborne, "Pembelajaran secara

generatif adalah metode yang melatih murid untuk membentuk

pengetahuan sesuai dengan cara mereka masing-masing, mengenal dan

memberi pandangan tentang alam". 22

Pembelajaran generatif menekankan agar kepahaman siswa

tentang suatu perkara diperoleh dari melatih proses mental yang terkait

secara eksplisit antara pengetahuan yang barn dengan pengetahuan

yang sudah ada. Dalam tahun-tahun terakhir ini, generatif mulai

merambah pada beberapa prose& pendidikan, karena metode ini cukup

efektif untuk mengembangkan motivasi dan potensi siswa. Berikut ini

pendapat dari sekelompok ahli pendidikan di Barat tentang Generatij

Leaming. "Pembelajaran generatif mernpakan proses dimana siswa

secara aktif menghubungkan pengetahuan yang barn saja didapatnya

dengan pengetahuan yang sudah ada". 23 Hasilnya, pemahaman siswa

yang maksimal mengenai suatu topik dan hal itu sangat berguna untuk

beradaptasi dengan situasi yang ada. Singkatnya, pembelajaran

generatif adalah perolehan informasi dari siswa sendiri dan

memperdalamnya dengan cara dan kemampuan masing-masing.

Pandangan Senge (1990), pembelajaran generatif itu adalah

tentang kreatifitas, terdiri dari sistem berfikir, mencurahkan pendapat,

tim belajar, kreatif dan pribadi yang berkembang.24 Berikut ini teori

pembelajaran generatif menurnt Osborne dan Wittrock (1985):

Guru perlu memberikan kesempatan pada siswa untuk membangun pengetahuan mereka sendiri dan menyusun kembali dengan persepsi yang baru. Ketika siswa meganalisa suatu objek, menggabungkan dengan pengetahuan yang sudah diperoleh sebelumnya, dan mencocokkan dua pengetahuan itu,

22 Strategi Pembe/ajaran Generatif, www.geocities.com/norizan 2000/Strategi Pembelajaran Generatifhnn, 20 Mei 2008

23 Generative Learning Group, Generative Learning, http://www.generative.com 24 What is Adaptive Learn inf! v.s GenerntivP T pn,. ... ;,,,,,..

Page 33: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

21

disitulah mereka mulai memperoleh pemahaman secara mendalam. 25

Sedangkan menurut Liangbiao (1992), mengatakan bahwa:

Pembelajaran generatif dapat menciptakan iklim pembelajaran yang konstruktivis, yakni mahasiswa akan dapat mengajukan ide-ide, pertanyaan-pertanyaan, dan masalah-masalah, serta mendiskusikan perihaJ konsep yang berkaitan dengan pembelajaran dengan tanpa dibebani rasa takut dan mampu berargumentasi untuk menjelaskan konsep-konsep ilmiah.26

Dari beberapa teori di atas, penulis menyimpulkan bahwa

pembelajaran Generatif merupakan pembelajaran yang melatih

aktivitas kognitif siswa, sehingga siswa mampu mengembangkan

potensinya. Metode ini mengindikasikan bahwa pikiran siswa pada

saat mengikuti kegiatan belajar mengajar bukanlah 'kertas kosong'

yang akan diisi pengetabuan dari guru dengan sempurna, tapi siswa

membangun sendiri pengetabuannya dengan bantuan pengetahuan

yang sudah terekam dalam memori ingatannya sehingga menciptakan

konsep pengetabuan yang baru. Hal itu tidak terlepas dari bimbingan

guru.

b. Landasan Teoritik dan Empirik Pembelajaran Generatif.

Pembelajaran generatif memiliki landasan teoritik yang berakar

pada teori-teori belajar konstruktivis mengenai belajar dan

pembelajaran. Butir-butir penting dari pandangan belajar menurut teori

konstruktivis ini menurut Nur (2000:2-15) dan Katu (1995.a:l-2),

diantaranya adalah27:

25 Ritchie, dkk, Effectiveness o/Two Generative Learning Strategies In The Science C/assroon1, http://findarticles.com/p/articles/mi_ qa3667 /is_ 200002/ai_ n88855 l 6/pg_ 6 ?tag=artBody;coll

26 I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, "Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Pemecahan Masai ah Untuk Meningkatkan Kua/itas Pembelajaran Kimia Dasar If', Fakultas Pendidikan MIPA IKIP Negeri Singaraja, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No. 1 TH. XXXVI, 2003. ha! 95.

Page 34: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

22

I) Menekankan bahwa perubahan kognitif hanya bisa terjadi j ika

konsepsi-konsepsi yang telah dipahami sebelumnya diolah melalui

suatu proses ketidakseimbangan dalam upaya memahami

informasi-informasi baru.

2) Seseorang belajar jika dia bekerja dalam zona perkembangan

terdekat, yaitu daerah perkembangannya saat ini. Seseorang belajar

konsep paling baik apabila konsep itu berada dalam zona tersebut.

3) Penekanan pada prinsip Scaffolding, yaitu pemberian dukungan

tahap demi tahap untuk belajar dan pemecahan masalah. Dukungan

itu sifatnya lebih terstruktur pada tahap awal, dan kemudian secara

bertahap mengalihkan tanggung jawab belajar tersebut kepada

siswa untuk bekerja atas arahan dari mereka sendiri.

4) Lebih menekankan pada masalah top-down daripada bottom-up.

Top-down berarti siswa langsung mulai dari masalah-maslah

kompleks, utuh, dan autentik untuk keterarnpilan-keterampilan

dasar yang diperlukan untuk memecahkan masalah kompleks tadi

dengan bantuan guru/dosen atau teman sebaya yang lebih mampu.

5) Menganut asumsi sentral bahwa belajar itu ditemukan. Meskipun

jika kita menyarnpaikan informasi kepada siswa, tetapi mereka

harus melakukan operasi mental atau kerja otak atas informasi

tersebut untuk membuat informasi itu masuk ke dalam pemahaman

mereka.

6) Menganut visi siswa ideal, yaitu seorang siswa yang dapat

memiliki kemampuan pengaturan diri sendiri dalam belajar.

7) Menganggap bahwa jika seseorang memiliki strategi belajar yang

efektif dan motivasi, serta tekun menerapkan strategi itu sampai

suatu tugas terselesaikan demi kepuasan mereka sendiri, maka

kemungkinan sekali mereka adalah pelajar yang efektif dan

memiliki motivasi abadi dalam belajar.

8) Sejumlah penelitian (Slavin, 1997) yang menunjukkan pengaruh

Page 35: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

23

pembelajaran generatif terhadap variabel-variabel hasil belajar

tradisional, diantaranya adalah: dalam bidang matematika

(Carpenter dan Fennema, 1992), bidang sains (Neale, Smith, dan

Jhonson, 1992), membaca (Duffi dan Roehler, 1986), menulis

(Bereiter dan Scardamalia, 1987). Penerapan Knapp (1995)

menemukan suatu hubungan positif pendekatan-pendekatan

konstruktivis dengan hasil belajar.

c. Ciri-ciri Pembelajaran Generatif

Good (1983) telah memperkenalkan instruksi langsung yang

cukup bagus sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran dan

direkomendasikan juga sebagai 'active teaching' yang dapat

menjelaskan bagaimana cara mengajar yang benar dan baik.

Dalam model pembelajaran generatif, guru memiliki tanggung

jaw ab sebagai berikut28 :

!) Mengajarkan kepada siswa bahwa belajar dengan pemahaman

adalah 'generatif learning'.

2) Mengajarkan kepada siswa bahwa kesuksesan di sekolah bermula

dari percaya diri pada kemampuan diri sendiri dan menghargai

usaha.

3) Mengajarkan kepada siswa untuk mengikuti proses membangun

pemahaman dari instruksi guru.

4) Mengajarkan kepada siswa untuk menggenerasi maksud mengapa

mereka harus belajar.

Dari penjelasan di atas seorang guru dapat melakukan hal-hal

dibawah ini sebagai bekal awal untuk lebih memahami tentang model

pembelajaran generatif ini:

28" Active dan Generative Teaching", 1990-1991,

http://education.calumet.purdue.edu/vockell/edpsvbook/Edosv2/edosv2 active.him. 16 Novemher

Page 36: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

24

1) Pelajari apa itu model, prakonsepsi, strategi pembelajaran, sikap,

dan percaya bahwa kemampuan siswa relevan dengan apa yang

diaj ark an guru.

2) Mendesain struktur yang akan mengetahui kemampuan siswa

dalam menghubungkan antara konsep materi dengan model,

pengetahuan, di!.

3) Menghubungkan self control strategi agar siswa dapat diketahui

kemampuan kognitif dan afektif.

Setelah melakukan langkah-langkah di atas, guru dapat

mengukur kegagalan siswa dengan memilih dan menentukan materi

yang dapat membuat siswa memahami dengan benar-benar

pembelajaran 'generatif learning'. Berikut ini beberapa materi dan

strategi untuk menstimulasi pembelajaran generatif9 :

Tabel 2.2 Materi atau Strategi untuk Menstimulasi

Pembelajaran Generatif

Materi atau Bagaimana cara Aplikasi pembelajaran Pembelajaran yang strategi mengguuakauuya generatif tidak generatif

Judul Siswa mencari arti dari judul, Gunakanlah judul untuk Memperbaiki judul membuat prediksi, atau memprediksi apakall bukan hal yang menciptakan judul untuk bagian yang kita baca, menarik sama sekali bagian yang belum ada kemudian pahami jika untuk siswa. judulnya. memang tidak ada yang

salah.

Pertanyaan Guru memberikan Menjawab pertanyaan yang Melewati pertanyaan dan siswa ada dalam teks buku atau pertanyaan, atau menjawabnya, atau murid menambah pertanyaan siswaakan aktif mencari pertanyaan sendiri. menjawab jika sendiri, dan melemparkan benar-benar mau pertanyaan untuk kelompok menjawab. atau guru.

Pertanyaan Guru menjelaskan tujuan Menganalisis tujuan pada Melewati tujuan, ha! spesi:fik yang dibutuhkan setiap bab untuk itu akan sama saja untuk menambah meniugkatkan jika sudah ditulis peugetahuan siswa. keobjektifaunya. sekalipun isinya.

29 Wittrock, Active dan Generative Teachin~ ...... hal 1-4

Page 37: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

25

Ringkasan Guru memberikan ringkasan Baca baik·baik Melewatkan yang dapat membuat murid ringkasannya, lain lihat lagi ringkasan, karena aktif mendengarkan dan teks sebelumnya untuk menurut mereka itu membuat pertanyaan menghilangkan sama saja dengan mengenai ringkasan tersebut. kebingungan. kata-kata yang tacli.

Grafik Siswa membaca dan Ketika ada diskusi, Melupakan grafik, membuat paraphrase dari menunjukkan grafik dan danhanya informasi yang ada di grafik, menjelaskan point -point mengulang apa yang atau mereka membuat scndiri pentingnya. ada di teks. grafik untuk dipresentasikan.

Tabel I skema Gurudapat Ketika ada tinjauan, ambil Menghindar mempresentasikan informasi bagian-bagain terpenting membuat table. secara sistematis dengan saja untuk dicantumkan tabel, dan siswa merancang dalam tabel. tabel untuk meringkas informasi, atau siswa mengambil informasi dari skema lain dirancang lagi dalam tabel.

Demonstrasi Guru mengadakan Aplikasikan konsep yang Tidak melakukan demonstrasi konsep dan ada dalam buku dalam demonstrasi sam siswa menyimak baik·baik kehidupan sehari-hari. sekali. atau siswa mendemonstrasikan konsep kepada guru atau kelompok.

Kiasandan Guru menggunakan analogi Menyusun metafora dan analogi dan kiasan yang berarti dan analogi sendiri pada buku

siswa menjelaskan konsep yang dibaca. atau siswa membuat metafora sendiri.

Contoh Guru memberikan contoh Kapanpun konsep muncul, Membuat contoh yang sering dan banyak berpikirlah bahwa contoh sendiri, tauap diketahui siswa, dan siswa itu ada di sekelilingmu, menghiraukan membuat sendiri contoh dan atau kamu sendiri pernah contoh yang sudal1 periksa keakuratannya. mencobanya. ada.Karena

mungkin contoh yang dibuat sendir tidak akurat.

Gambar Guru menunjukkan gambar Lihat garnbar di buku dan Melewati garnbar yang dapat menjelaskan perllatikanlah apakah begitu saja, karena .

~"'~-- _; ---·~ mencari garnbar tersebut hanya menganggap gambar yang berkaitan menjelaskan konsep. itu hanya sebuah dengan konsep. hiasan.

Aplikasi Guru membantu siswa Aplikasikan konsep yang mengaplikasikan konsep. akan didiskusikan.

Page 38: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

26

Interpretasikan Guru menjelaskan kenapa Hadirkan penanya-penanya Tidak pernah

Membuat uraian

Menarik kesimpulan

sesuatu itu terjadi atau yang cukup rinci dalam mempertanyakan tanyakan pada siswa apa bisa memberikan pertanyaan mengapa ha! tersebut siswa menjelaskan kembali sebagai stimulus untuk terjadi, dan tidak dan menyebutkan fungsinya menggeuerasikan pernal1 untuk mereka. penjelasan. Kemudian mempertimbangkan

periksa keakuratan keakuratannya. pertanyaan.

Guru meminta siswa Mencoba untuk Tidak melakukan ha! menguraikan konsep dengan mendefinisikan kembali tersebut sama sekali. kata-kata sendiri, atau guru dengan kata-kata sendiri memparafrase penjelasan kata kunci dari konsep. dari siswa.

Guru meminta siswa untuk Membuat kesimpulan Tidak pernah menggambarkan kesimpulan tentang apa yang akan berpikir sesuatu terhadap apa yang akan terjadi apabila konsep yang tidak ada di terjadi jika apa yang mereka diaplikasikan dalam buku, tidak pernah pelajari adalah ha! yang kehidupan nyata, dan memperkirakan apa benar. periksa kembali apakah ha! yang akan terjadi.

itu akan benar-benar terjadi.

Model pengajaran di atas akan membantu guru dalam untuk

mengajar aktif di kelas. Pada pendekatan generatif, siswa tidak hanya

belajar secara fokus tapi juga harus dapat menggenerasikan hubungan

antara pengetahuan yang lama dan pengetahuan yang barn didapat, dan

yang paling penting bagaimana siswa dapat mengaplikasikan

pengetahuannya dalam kehidupan sehari-hari.

d. Model-model Pembelajal'an Generatif.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka model belajar

generatif perlu diimplementasikan dalam proses pembelajaran, untuk

mengubah miskonsepsi siswa menuju konsepsi ilmiah. Model belajar

generatif berbasis pada pandangan konstruktivisme dalam belajar dan

mengajar, asumsi dasarnya bahwa pengetahuan dibangun di dalam

pikiran pembelajar (Bodner, 1986).

Model belajar generatifyang diajukan oleh Russel Tyler (1996)

-----rd,...alarn I Kctttt Tika, tahap generatif diawali dengan'0 :

30 I Ketut Tika, "Model Belaiar Generati(Sebaeai Alternnti( Pfi:rhnilrnn l:T?(:n/nhnn

Page 39: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

27

I. Fase pertama adalah eksplorasi prakonsepsi siswa. 2. Fase kedua adalah pemusatan, yang terarah pada konsep yang akan

dipelajari siswa. 3. Fase ketiga adalah fase tantangan. Pada fase ini guru berfungsi

sebagai fasilitator dalam mengubah miskonsepsi siswa menuju konsepsi ilmiah.

4. Model belajar generatif diakhiri dengan fase keempat yaitu fase aplikasi. Pada fase ini para siswa mencoba memecahkan masalah­masalah praktis berdasarkan konsep-konsep ilmiah.

Berikut ini adalah iahap pembelajaran generatif menurut Tyler

(1996), yaitu: (!) Prelimenary (Eksplorasi), (2) Focusing (pemusatan)

, (3) Challenge (tantangan), dan (4) Application (aplikasi). Pada fase I,

pengajar mengetahui dengan pasti pengetahuan awal siswa yang

relevan dengan topik pembelajaran, mengklasifikasikannya,

mengaitkannya dengan konsep ilmiah atau sejarah penemuan ilmiah31.

Peneliti lain menemukan beberapa tahap pembelajaran

generatif, dibawah ini tahap-tahap yang ditemukan oleh Cosgorove

dan Osborne (1985), yaitu32:

1. Tahap pengingatan (Elicitation); pada tahap ini guru melibatkan siswa dalam diskusi yang bertujuan menggali pemahaman mereka.

2. Tahap tantangan dan konfrontasi (challenge and confrontation); pada tahap ini guru mengajak siswa mengemukakan gejala yang diperkirakan muncul dari peristiwa yang akan didemonstrasikan.

3. Tahap reorganisasi kerangka kerja konsep (Restructuring of the Conceptual Framework); pada tahap ini guru membantu siswa dengan mengusulkan alternative yang diterima pada siswa.

4. Tahap penerapan (Application); pada tahap ini guru memberikan berbagai persoalan dengan konteks yang berbeda untuk diselesaikan oleh siswa yang telah mengalami restrukturisasi.

5. Tahap menilai kembali (Review); pada tahap ini dalam suatu diskusi, guru mengajak para siswa untuk membandingkan kerangka berfikir barn dari hasil reorganisasi dengan apa yang sebelumnya mereka miliki.

Singaraja" dalam Jurnal Pendidikan clan Kebudayaan Anelra Widya, No. 3 Th XXXIV, Juli 2001, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja, ha! 46

31 Edi Hendri Mulyana, "Pengaruh lmplementasi Model Pembe/ajaran Konstruktivisme AlternatifTerhadap Perubahan Konseptua/ dan Keterampilan llmiah Mahasiswa Dalam Mata Ku/iah Konsep Dasar IPA", dalam Laporan Hasil Penelitian: PGSD UPP3 Fakultas limn Pendidikan UPI, 2001, ha! 20.

32 Syaiful B. Arsyid, "Pengembangan Model Be/ajar Generatif Untuk Memperbaiki Miskonsepsi Mahasiswa Tentanf! Konsev Mekanika" dalam I~:inornn PP.nP.litilln P:llrnltll~ Tlrnn

Page 40: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

28

- - - --·-, PE!=(PUSTAV;'.\t'·1 u·1·.',"A 1'

' . . '" ,- . i -- t-', i''J I U!l\I SY.C,,if(l JtlKARTA I

----·-------- - !

Driver dan Oldham dalam Katu (1994) mengembangkan model

pengajaran dengan menggunakan pendekatan belajar generatif yang

terdiri dari 5 tahap kegiatan yaitu33:

1. Tahap orientasi: siswa diberi kesempatan membangun kesan mengenai topik yang akan dibahas.

2. Tahap pengungkapan ide: siswa mendapat kesempatan mengemukakan ide atau gagasan tentang topik yang dibahas.

3. Tahap tantangan dan restrukturisasi: siswa membandingkan dan berargumentasi tentang ide atau gagasannya, menguji kebenaran gagasan melalui pengamatan gejala pada kegiatan demonstrasi dan mendapat informasi tentang ide yang didukung kebenarannya secara ilmiah.

4. Tahap penerapan: siswa menerapkan pemahamannya yang baru untuk memecahkan berbagai persoalan.

5. Tahap melihat kembali: siswa mengevaluasi kelemahan bentuk pemahamannya yang lama dan merangkum segala informasi yang baru diperolehnya berkaitan dengan topik yang dibahas dalam proses pembelajaran.

Model generatif telah berkembang pesat, sehingga banyak

bermunculan model generatif dengan tahap-tahap yang berbeda.

Berikut ini tahap generatif yang lain, yaitu: "metode PQ4R yang

dikembangkan oleh Thomas dan Robinson, dan sesuai dengan

namanya metode PQ4R ini terdiri dari enam langkah yaitu Preview,

Question, Read, Reflect, Recite dan Review (Muhammad Nur,

1999)".34 Sedangkan menurut Lingbiao (1992), tahap pembelajaran

generatif terdiri dari: (1) tahap orientasi, (2) tahap aktivitas dan

interaksi, (3) tahap penilaian dan umpan balik, dan (4) tahap

perluasan. 35

33 Nyoman Rohadi, "Penyusunan Bah an Ajar Terpadu Remediasi Menerapkan Model Generatif Untuk Mengatasi Kenda/a Kognitif Fisiska SLTP di Propinsi Bengku/u ", dalam Laporan Penelitian, Fakultas Matematika dan limn Pengetahuan Alam Universitas Bengku!u, 9 April 2002, hal6.

34 Ayn Malrayukti, l'engembangan Model Pembe/qjaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya lvfeningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Ke/as II B SLTP Laboratorium !KIP Ngeri Singarqja" ,Institut Keguman dan limn Pendidikan Negeri Singaraja; Jurnal Pendidikan dan Peugajaran ISSN 0215-8250 No. I TH. XXXVI Jauuari 2003. ha! 3.

35 I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawirlan:i "PPmhp/ni/"I,.,.,,,,, ~n,,.,, .. ,,.f;rn~~--··

Page 41: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

29

e. Penerapan Pembelajaran Generatif

Dalam proses akomodasi, yaitu dalam pembelajaran

konstruktivisme, struktur kognitif individu mengalami reorganisasi

untuk menyesuaikan dengan informasi yang baru. Dalam proses ini,

suatu keadaan yang diinginkan terjadi adalah agar siswa melakukan

restrukturisasi bagan konsep sehingga terjadi suatu pergeseran dari

pemahaman yang salah ke arah pemahaman yang benar atau 'scientific

undertanding' (Thorley dan Treagust, 1987; Sadya, 1996).

Dalam melaksanakan pembelajaran generatif, menurut Sutrisno

(1995 :3), guru perlu memperhatikan beberapa ha!, diantaranya adalah

sebagai berikut36:

1) Menyajikan demonstrasi untuk menantang intuisi siswa. Setelah

guru mengetahui intuisi yang dimiliki siswa, guru mempersiapkan

demonstrasi yang menghasilkan peristiwa yang dapat berbeda dari

intuisi siswa. Dengan melihat peristiwa yang dapat berbeda dari

dugaan mereka maka dalam pikiran mereka timbul perasaan kacau

(dissonance) yang secara psikologis membangkitkan perasaan tidak

tenteram sehingga dapat memotivasi mereka untuk mengurangi

perasaan kacau itu dengan mencari alternative penjelasan.

2) Mengakomodasi keinginan siswa dalam mencari alternative

penjelasan dengan berbagai kemungkinan kegiatan siswa antara

lain berupa eksperimen/percobaan, kegiatan kelompok

menggunakan

menggunakan

diagram, analogi, atau simulasi, pelatihan

tampilan jamak (multiple representation) untuk

mengaktifkan siswa dalam proses belajar. Variasi kegiatan dapat

membantu siswa memperoleh penejalsan yang cukup memuaskan.

3) Untuk lebih memperkuat pemahaman mereka maka guru dapat

memberikan soal-soal terbuka (open-ended questios ), soal-soal

Fakultas Penclidikan MIP A !KIP Negeri Singaraja, Jurnal Pencliclikan dan Pengajaran No. I TH. XXXVI, 2003. hill 97.

36 Pembe/ajaran Generatif Katu. httn://nasani ited hol 1

Page 42: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

30

kaya konteks (context-rich problems) dan pertanyaan terbalik

(reverse questions) yang dapat dikerjakan kelompok.

3. Hakikat Pemahaman

a. Pengertian Pemahaman

Pemahaman atau insight merupakan proses berpikir dan

belajar. 37 Dikatakan demikian karena untuk ke arah pemahaman perlu

diikuti dengan belajar dan berpikir. Pemahaman merupakan proses,

perbuatan dan cara memahami.

Di dalam ranah kognitif menunjukkan tingkat-tingkat

kemampuan yang dicapai dari yang terendah sampai yang lebih tinggi.

Definisi pemahaman menurut Drs. Anas Sudjiono adalah "kemampuan

seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu itu diketahui dan

diingat, atau kemampuan setingkat lebih tinggi dari ingatan dan

hafalan". 38 Menurut Bloom, Memahami adalah kemampuan

mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal

yang di mi liki, at au mengintegretasikan pengetahuan yang baru ke

dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa.39

b. Tingkatan Pemahaman

Dalam Wahyudi, Richard Skemp mengajukan gagasan­

gagasannya tentang tingkatan-tingkatan pemahaman (the levels of

understanding) siswa. Skemp membedakan tingkatan pemahaman

siswa menjadi dua, yaitu Tingkatan pemahaman yang pertama disebut

pemahaman instruksional (instructional understanding). Pada

tingkatan ini dapat dikatakan bahwa siswa baru berada di tahap tahu

atau hafal suatu rumus dan dapat menggunakannya untuk

menyelesaikan suatu soal. Pada tahap kedua, yaitu pemahaman

----''"-!1::-ftmtltim;-dl<k.-;Per=naan Pengajaran, (Jakarta: PT Rffieka Cipta, Juli 2003), ha! 22.

38 Anas Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996) h. ?_O

Page 43: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

0

31

relasional (relational understanding), siswa tidak hanya sekedar tahu

dan hafal tentang suatu rumus, tetapi dia juga tahu bagaimana dan

menganggap rumus itu dapat digunakan.40

Menjawab soal apa itu pemahaman. Skemp (1976) membagi

tingkatan-tingkatan pemahaman, yang terdiri dari pemahaman

instruksional dan pemahaman relasional. Pemahaman instruksional

adalah pemahaman dimana siswa mengenal suatu informasi tanpa

mengetahui seluk beluk dari informasi tersebut. Misal, seorang siswa

mengetahui rumus konsentrasi asam kuat adalah [W] = x. Ma, tapi dia

tidak mengetahui mengapa rumus itu digunakan dan dari mana asal

rumus tersebut, sedangkan pemahaman relasional adalah dimana siswa

mengenal suatu informasi dan mengetahui pula bagaimana dan

mengapa rumus itu digunakan.

Byers dan Herscovics (1977) menganalisis ide Skemp itu dan

mengembangkannya lebih jauh. Menurut mereka, siswa terlebih

dahulu berada pada tingkatan pemahaman antara, yaitu tingkatan

pemahaman intuitif (intuitive understanding) dan tingkatan

pemahaman formal (formal understanding). Pertama, sebelum sampai

pada tingkatan pemahaman instruksional, siswa terlebih dahulu berada

pada tingkatan pemahaman intuitif. Mereka mendefinisikannya

sebagai berikut. "intuitive understanding is the ability to solve a

problem without prior analysis of problem" .41

Dijelaskan disini bahwa sebelum sampai pada tingkatan

pemahaman relasional yang sebenarnya, siswa terlebih dahulu harus

memahami\menguasai simbol-simbol dan notasi-notasi yang

digunakan dalam matematika atau sams (IPA), kemudian

menghubungkannya dengan konsep-konsep yang relevan di dalam

matematika atau sains, dan menggabungkannya ke dalam rangkaian

pemikiran yang logis.

40 Wahyudi, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Pembelajaran IPA, (Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 036, Tahun ke-8, Mei 20021- hal 390.

Page 44: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

32

Dalam pembelajaran yang optimal diperlukan sekali

pemahaman seperti itu dan untuk menunjang ha! tersebut kepekaan

guru untuk memilih metode, tekhnik atau media apa yang digunakan

dalam penyampaian materi sangat diperlukan, guna tercapainya

pemahaman relasional dan instruksional.

c. Kategori Pemahaman

Menurut Bloom, Memahami adalah kemampuan mengkonstruk

makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki,

atau mengintegretasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang

telah ada dalam pemikiran siswa. Kategori memahami mencakup tujuh

proses kognitif : menafsirkan (interpreting), memberikan contoh

( exemplifYing), mengklasifikasikan ( classifYing), membandingkan

(comparing), dan menjelaskan (explaining). 42

Benyamin S. Bloom telah mengembangkan taksonomi untuk

ranah kognitif. Taksonomi adalah metode penggolongan berurutan dari

tingkat rendah sampai tingkat tinggi. Berikut ini penggolongannya 43:

1. Pengetahuan: kemampuan mengingat, mengulang, atau

menceriterakan kembali informasi yang disajikan sebelumnya.

Contoh: sebutkan bagian utama kamera 35 mm.

2. Pemahaman: kemampuan menafsirkan atau menyatakan kembali

informasi yang diperoleh pada tingkat pengetahuan dengan kata­

kata sendiri.

Contoh: Ceriterakan urutan mengisi film dalam kamera 35 mm.

3. Penerapan: kemampuan menggunakan atau menerapkan

informasi, teori, prinsip, atau hukum kepada situasi baru.

Contoh: pilih tiga keadaan pencahayaan kamera untuk berbagai

situasi pengambilan gambar.

42 Nuryani Y. Rustaman Dkk, Strategi Be/ajar Mengajar ... , cet I, 2005), ha! 156. 43 A. Ttesna Sastrawijaya, Pengembangan Program Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka

Page 45: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

33

4. Analisis: kemampuan menguraikan pengetahuan yang rumit ke

dalam bagian-bagiannya dan mengenal hubungan bagian-bagian

itu.

Contoh: Bandingkan cara setiap kamera untuk dua model kamera

35mm.

5. Sintesis: kemampuan meramu unsur-unsur terpisah pengetahuan

untuk membentuk pola terbaru.

Contoh: Rencanakan suatu deret urutan film potret untuk enam

bidang studi.

6. Evaluasi: kemampuan membuat pertimbangan atau penilaian

didasarkan kepada pengetahuan atau criteria yang diberikan.

Contoh: berikan penilaian perihal poteret yang dibuat siswa

dalam skala empat angka.

Menurut teori Gestalt belajar harus dimulai dari keseluruhan,

baru kemudian kepada bagian-bagian. Dalam belajar, siswa harus

mampu menangkap makna dari hubungan antara satu dengan bagian

yang lainnya. Penangkapan makna hubungan inilah yang disebut

memahami, mengerti atau insight.

Ada suatu hukum yang sangat terkenal dari teori Gestalt yaitu

hukum Pragnanz yang kurang lebih berarti "teratur, seimbang, atau

harmonis". Untuk menemukan Pragnanz diperlukan adanya

pemahaman atau insight. Menurut Ernest Higard ada enam ciri dari

belajar yang mengandung pemahaman, yaitu44:

1. Pemahaman dipengaruhi oleh kemampuan dasar. 2. Pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar. 3. Pemahaman tergantung pada pengaturan situasi. 4. Pemahaman didahului oleh usaha coba-coba. 5. Belajar dengan pemahaman dapat diulang-ulang.

Menurut Anderson (2001) proses kognitif dalam pemahaman

ini meliputi menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan,

AA __

Page 46: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

34

meringkaskan, mengambil kesimpulan, membandingkan dan

menjelaskan.

1. Menafsirkan

Proses menafsirkan terjadi ketika siswa mampu menerima

informasi dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Menafsirkan

ini meliputi penukaran dari kata ke kata ( contoh: menguraikan

kata-kata), dari gambar ke kata-kata, dari kata-kata ke gambar, dari

nomor ke kata-kata, dari kata-kata ke nomor, dari not musik ke

nada, dan sebagainya. Altematif syarat adalah menterjemahkan,

menguraikan, kata-kata, memberi gambaran dan

mengklarifikasikan/menjelaskan.

2. Memberikan contoh

Pemberian contoh terjadi ketika siswa memberi contoh

yang spesifik dan konsep yang masih umum atau prinsip.

Pemberian contoh meliputi identifikasi definisi, ciri-ciri dari

konsep generasi atau prinsip ( contoh: segitiga sama kaki harus

mempunyai dua sisi yang sama) dan menggunakan ciri-ciri ini

untuk membangun contoh yang spesifik ( contoh: mampu memilih

segitiga sama kaki diantara segitiga yang ada). Altematifbentuk ini

adalah mengilustrasikan.

3. Mengklasifikasikan

Mengklasifikasikan terjadi ketika siswa mengenal sesuatu

( contoh fakta) sampai pada kategori tertentu (konsep atau dasar).

Pengklasifikasian meliputi pendeteksian ciri-ciri yang relevan atau

bentuk yang sesuai antara contoh dengan konsep. Pengklasifikasian

merupakan proses melengkapi dari tahap pemberian contoh.

Mengingat pemberian contoh dimulai dari konsep yang umum dan

mengharuskan siswa untuk mencari contoh yang spesifik. Bentuk

______ a~l~te~m~a~t~if~d~an~pengklasifikasian ini adalah mengkategorikan dan

menggolongkan.

Page 47: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

35

4. Meringkaskan

Meringkaskan terjadi ketika siswa mengusulkan pertanyaan

singkat yang mewakili informasi yang telah diberikan.

Meringkaskan ini meliputi penyusunan gambaran informasi,

seperti arti pengertian dari suatu adegan, dan menyimpulkan dari

bentuk itu, seperti menentukan tema atau poin utama. Altematif

bentuk ini adalah generalisasi atau abstraksi.

5. Mengambil kesimpulan

Pengambilan kesimpulan meliputi pencarian bentuk dalam

suatu contoh. Pengambilan keputusan terjadi ketika siswa mampu

mengikhtisarkan suatu konsep. Proses pengambilan keputusan ini

meliputi pembuatan perbandingan antara contoh dengan suatu

konteks.

6. Membandingkan

Membandingkan meliputi deteksi antara persamaaan dan

perbedaan antara dua atau lebih objek, kejadian, ide, masalah atau

situasi. Mencari satu-satu hubungan antara satu element dengan

pola dalam suatu obyek, peristiwa, atau ide di lain objek, peristiwa

atau ide juga termasuk ke dalam tahapan membandingkan.

7. Menjelaskan

Menjelaskan terjadi ketika siswa mampu membangun dan

menggunakan model sebab akibat dalam suatu sistem. Model

mungkin diperoleh dari teori formal atau mungkin dalam penelitian

atau percobaan.

Menurut Ausubel dan Dahar (1989) mahasiswa dapat

dikatakan memahami konsep jika memenuhi kriteria sebagai

berikut:

1. Nama, yaitu mahasiswa dikatakan paham apabila mampu menyebutkan nama konsep itu.

2. Logic core, yaitu ciri-ciri khusus, sifat-sifat atau faktor yang mendukung konsep.

Page 48: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

36

3. Assosiasi frame work, yaitu bagaimana konsep-konsep dapat dihubungkan satu dengan yang lain. 45

4. Larutan Penyangga (Buffer)

a) Pengertian Larutan Penyangga

Dalam praktek analisis kualitatif dan kuantitatif, sering-sering

perlu kita sesuaikan kondisi ion hidrogen sampai nilai tertentu sebelum

melakukan suatu uji, dan menjaga agar konsentrasi ion hidrogen ini

tetap, selama jalannya analisis. Jika diperlukan suasana asam kuat (pH

0-2) atau basa kuat (pH 12-14), ini dapat dicapai dengan

menambahkan asam kuat atau basa kuat secukupnya. Namun, jika kita

ingin mempertahankan pH antara 2 dan 12 misalnya, cara di atas tidak

akan membantu.

Mari sebagai contoh kita meninjau suatu kasus, di mana kita

perlu mempertahankan pH 4 dalam larutan selama pengerjaan­

pengerjaan analisis kita. Bisa kita tambahkan asam klorida pada

larutan (yang semula netral) dalam jumlah sedemikian, sehingga

konsentrasi asam bebas itu adalah 0,0001 M dalam campuran akhir.

Misalkan larutan itu banyaknya 10 ml, ini berarti bahwa harus ada

0,036 mg asam klorida bebas. Jumlah ini sangat kecil sekali, dan dapat

mudah berubah oleh reaksi dengan runutan basa yang melarut dari

gelas, atau oleh runutan ammonia yang terdapat dalam atmosfer di

hidroksida alkali adalah peka terhadap karbon dioksida yang terdapat

dalam sedikit asam, netral atau sedikit basa, hanya dengan sekedar

menambahkan asam kuat dan basa kuat sejumlah yang dihitung.46

Mari kita tinjau sekarang campuran suatu asam lemah dan

garamnya, misalnya campuran asam asetat dan natrium asetat. Dalam

45 Endang Susilowati, dkk. "Pengembangan Pembe/ajaran Kimia Menggunakan Pendekatan Siklus Be/ajar dengan Model 5-E untuk MEningkatkan Pemahaman Konsep-Konsep Kesetimbangan Fase" dalam Laporan Pene/itian di Fakultas Keguruan dan I/mu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, No: 37JIP4T/DPPM/ARSC-LPTKN/2003, hall3.

46 Vogel,AnalisisAnorganik Kualitati/Makro Dan Semimikro, (Jakarta; PT. Kahuan ~()),11.51

Page 49: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

37

larutan demikian, natrium asetat, seperti juga setiap garam lainnya,

hampir sempurna berdisosiasi.

Disosiasi asam asetat hampir dapat diabaikan, karena adanya

ion-ion asetat dalam jumlah yang banyak (yang berasal dari disosiasi

natrium asetat), akan menggeser kesetimbangan kearah pembentukan

asam asetat yang tak berdisosiasi (yaitu, kearah ruas kiri persamaan di

atas). Larutan ini akan mempunyai pH yang tertentu, basa dalam

jumlah yang banyak sekali.

Begitulah ion-ion yang bekerja dalam larutan penyangga, asam

kuat yang direaksikan dengan basa yang lemah akan menghasilkan

suatu garam, reaksi dari garam dan basa lemahnya disebut larutan

penyangga.

b) Sifat Larutan Penyangga

I) pH larutan konstan pada penambahan sedikit asam/basa

2) Proses pengenceran ( dengan cara menambah pelarut), tidak

mengubah pH larutan.

3) Daya penahan suatu larutan penyangga bergantung pada jumlah

mo! komponen.

c) Komponen Larutan Penyangga

Larutan penyangga mengandung:

I) Penyangga asam I buffer asam:

Campuran asam lemah dengan garamnya contoh: CH3COOH

dan CH3COONa.

Campuran asam lemah dengan basa kuat

(syarat: mo! asam lemah lebih besar dari mo! basa kuat).

Page 50: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

38

2) Penyangga basa I buffer basa :

Campuran basa lemah dengan garamnya, contoh : NI-LiOH

dan NI-LiCl

Campuran basa lemah dengan asam kuat

(syarat : mo! basa lemah lebih besar dari mo! asam kuat).47

d) Penggunaan

1) Mempertahankan pH larutan dalam tubuh manusia dan hewan

vertebrata lainnya. pH cairan tubuh yang ideal adalah 7,4

2) Dalam cairan intraseluler (di dalam sel) terlarut campuran

H2P04 - dan HPO/-yang disediakan oleh ATP dan glukosa-

6-fosfat: H 2P04- <=:> HP042

- +H+

(Ka= 4 x 10"8). Di dalam sel ion HP04 z- memiliki kosentrasi

yang sama, sehingga pH= pKa yaitu 8 - log 4 = 7,4

3) Dalam cairan ekstraseluler (di luar sel), termasuk plasma

darah, terlarut H1C03 dan HCO,- . Reaksi-reaksi metabolisme

dalam tubuh menghasilkan gas C02 yang sebagian larut dalam

plasma darah :

C02 + H10 --) H2C03

pH= pKa +log 10 = (7 - log 4) + I = 7,4

Contoh fungsi larutan penyangga dalam tubuh:

Dalam plasma darah terlarut H1C03 dan HC03 -

(asam lemah dengan garamnya). Jika ada ion H + masuk ke

Page 51: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

39

dalam darah maka ion itu dicegat oleh ion HC03-, sehingga

terjadi reaksi: ff'"+ HCO,-. Jika ada ion OF masuk ke dalam

darah maka ion itu di cegat oleh molekul H2CO,, sehingga

terjadi reaksi :

Off + H2CO, ~ HC03 - + H20. Dengan demikian pH darah

selalu konstan, yaitu 7,4.48

C. Kerangka Berfikir

Ilmu kimia merupakan salah satu cabang sams yang sangat

berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Banyak kebutuhan hidup kita

dibuat oleh bahan-bahan kimia, misal; sabun, min yak, obat, dll. Hal itu

mendorong kita untuk lebih respect terhadap Ilmu Kimia.

Upaya kita untuk lebih melestarikan dan mengembangkan Ilmu Kimia,

yang terpenting adalah penanaman konsep ilmu kimia pada siswa sekolah.

Mereka adalah generasi masa depan yang akan mengolah sumber daya alam

yang kita miliki.

Para guru pun harus seefisien mungkin dalam menyampaikan materi,

salah satunya dengan metode yang mendukung tercapainya pembelajaran yang

optimal. Penulis mengambil suatu metode mengajar yang pernah digunakan

para peneliti lain sebelumnya, yaitu pembelajaran konstruktivisme berbasis

generatif Beberapa hasilnya memuaskan, seperti yang akan dicantumkan

berikut ini.

Metode generatif ini merupakan metode yang membuat suatu kegiatan

belajar mengajar menjadi aktif, atau yang biasa disebut 'active learning'.

Dalam pembelajaran generatif ini, siswa sangat berpartisipasi dalam kegiatan

belajar mengajar, bahkan mencari konsep sendiri tentang materi yang

dipelajari. Karena sebelumnya, siswa-siswa diberi waktu untuk mencari

beberapa referensi tentang materi yang akan dipelajari.

Page 52: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

40

Berdasarkan penjelasan di atas, ditarik kesimpulan bahwa pemahaman

siswa mengenai materi yang dipelajari sangat berkaitan dengan strategi dan

metode yang diterapkan pendidik.

Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa jika pembelajaran dengan

menggunakan metode konstruktivisme berbasis generative dapat

meningkatkan pemahaman siswa pada materi larutan penyangga.

D. Hipotesis Penelitian Tindakan

Dari penjabaran kerangka berfikir di atas, hipotesis penelitian ini

adalah " jika diterapkan metode konstruktivisme berbasis generatif maka

dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa pada materi larutan

penyangga".

E. Penelitian yang relevan

1. Penelitian seperti ini pernah dilakukan oleh I Wayan Redhana dan I Dewa

Ketut Sastrawidana, Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas MIPA, IKIP

Negeri Singaraja. Dengan judul "Pembelajaran Generatif Dengan Strategi

Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia

Dasar II". Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada mata kuliah Kimia

Dasar II mahasiswa TPB Jurusan Pendidikan Kimia Tahun akademik

2001/2002, terdiri dari 23 orang mahasiswa. Penelitian ini dirancang

dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan evaluasi, serta refleksi tindakan. Temuan

penelitian ini menunjukkan bahwa aktifitas dan basil belajar mahasiswa

tergolong baik (7, 11, skala 11).

2. Penelitian lain pernah juga dilakukan oleh I Ketut Tika, Program Studi

Pendidikan Fisika, IKIP Singaraja. Denganjudul "Model Belajar Generatif

Sebagai Alternative Perbaikan Kesalahan Konsepsi Dalam Perkuliahan

Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja''.

Penelitian tindakan ini bertujuan mendeskripsikan efektivitas model

belajar generatif dalam memperbaiki kesalahan konsepsi mahasiswa dalam

mata kuliah Fisika DasHr DHtfl r1ilc11mn111k~n rl,:.no~n m""nnrr11nnlrnn + ........

Page 53: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

41

kuesioner dan pedoman observasi. Dasi] dari penelitian ini menunjuukan

babwa (1) konsep awal mahasiswa tentang konsep-konsep fisika cukup

bervariasi dan sebagian besar (70,6%) berlabel miskonsepsi; (2) pada

siklus 1, terjadi penurunan persentasi mabasiswa yang masih mengalami

miskonsepsi sebesar 50,8%, yiatu dari 68,4% menjadi 17,2% dan berubah

menjadi miskonsepsi ilmiah.

3. Penelitian yang relevan juga dilaksanakan oleh Gst Ayu Mahayukti, yang

berjudul "Pengembangan Model Pembelajaran GeneratifDengan Metode

PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika

Siswa Kelas II B SLTP Laboratorium IKIP Negeri Singaraja". Subjek

penelitian ini adalah I orang guru dan 36 siswa kelas II B SL TP

Laboratorium IKIP Negeri Singaraja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran generatif dengan metode PQ4R dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran matematika siswa kelas II SLTP Laboratorium IKIP Negeri

Singaraja.

F. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

I. Pengertian PTK

Kurt Lewin, seorang psikolog sosial dari Amerika mencetuskan

gagasan cantiknya terkait dengan upaya peningkatan pembelajaran,

melalui aktivitas yang disebut dengan "CAR" - Classroom Action

Research. Cetusan gagasan ini, memicu ahli lainnya meneruskan dan

mengembangkannya, diantaranya adalab Stephen Kemmis, Robin Mc

Tanggart, Jhon Elliot, dan Dave Eb butt. Ketik:a itu tahun 1946 "CAR",

atau dengan mudah kita menyebutnya "PTK" - Penelitian Tindakan Kelas,

berkembang.49

Menurut Prof Suhardjono, penelitian tindakan kelas (classroom

action research), yaitu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru,

bekerja sama dengan peneliti (atau dilakukan oleh guru sendiri yang juga

49 Workshop PTK SMA Negeri 8 Surabaya, Penelitian Tindakan Ke/as http://diokoawco11Pr.tinn hll\oC"nn.+ ,..,..,.,..,..1"'"''-'"" 11 .. 1

-- - •• ·• • - -

Page 54: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

42

bertindak sebagai peneliti) di kelas atau di sekolah tempat ia mengajar

dengan penekanan pada penyempumaan atau proses dan praktis

pembelajaran. 50

Menurut Kemmis ( 1983 ), Penelitian tindakan adalah sebuah bentuk

inkuiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi social

tertentu untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari a) kegiatan

praktek sosial atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai

kegiatan-kegiatan praktek pendidikan ini, dan c) situasi yang

memungkinkan terlaksananya kegiatan praktek ini. 51

Pada intinya PTK merupakan suatu penelitian yang akar

permasalahannya muncul di kelas, dan dirasakan langsung oleh guru yang

bersangkutan sehingga sulit dibenarkan jika ada anggapan bahwa

permasalahan dalam penelitian tindakan kelas diperoleh dari persepsi atau

l I .. 52

amunan seorang pene 1tt.

Kebermaknaan dari penelitian tindakan kelas ini disingkap oleh

Hitschck & Hughes (1955) ketika mengemukakan bahwa para peneliti

tindakan bermaksud akan memperbaiki situasi belajar melalui intervensi

dan kerja sama aktif dengan semua yang terkait sehingga mendapatkan

informasi yang relevan bagi peneliti. 53

2. Karakteristik PTK

ha! 57.

PTK sebagai sarana dalam mencermati aktivitas pembelajaran,

memiliki karakter sebagai berikut54:

a. Kegiatan PTK didasarkan kepada problema yang dihadapi oleh guru

terkait dengan proses pembelajaran yang dilakukan, oleh karenanya

sifatnya sangat khusus sekali.

50 Suharsimi Arikuuto, dkk., Penelitian Tindakan Ke/as, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006),

51 Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Ke/as, (Bandung: PT Remaja Rosdakar;;a, 2007), h. 12 ·

2 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Ke/as ... ., h. 106 53 Derek Glover dan Sue Law, Memperbaiki Pembelajaran Praktik Profesional di

Seka/ah Menengah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005) ha! 3 I. 54 Workshop PTK SMA Negeri 8 Surabaya, Penelitian Tindakan Kelas.

Page 55: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

43

b. Guru disamping sebagai peneliti, juga sekaligus berperan sebagai

praktisinya, sehingga dalam waktu yang bersamaan melakukan

refleksi.

c. Mendukung profesi, sekaligus meringankan kerja guru, karena

problem dikelas akan terurai, sekaligus diperbaiki 0

d. Hal yang dipermasalahkan bukan hasil dari kajian teoritis atau dari

hasil penelitian yang terdahulu, tetapi berasal dari permasalahan

yang nyata clan actual. (Bukan yang bersifat teoritis, namun bersifat

pragmatis)

e. Tidak saja menyelesaikan atau memutuskan masalah, namun juga

berupaya mencari dukungan ilmiahnya.

f. Adanya kolaborasi antara praktisis (guru, s1swa, sekolah dll) dan

peneliti dalam pemahaman, kesepakatan tentang permasalahan

sekaligus pengambilan keputusannya, sehingga melahirkan tindakan

kelas.

3. Tahap-tahap PTK

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan

dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat

tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)

pengamatan, dan ( 4) refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing­

masing tahap adalah sebagai berikut.55

Page 56: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

44

I Perencanaan I ~ Refleksi I I SIKLUS 1 I I Pelaksanaan

Q~I Pengamatan I ¢D I Perencanaan I ~

I Refleksi I I SIKLUS II I I Pelaksanaan

~~P-m•W I dJ Gambar 2.1 Skema Daur Ulang PTK

Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di

mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

Tahap 2: Pelaksanaan tindakan

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan

implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai tindakan di kelas.

Tahap 3: Observasi

Tahap ke- 3, yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat.

Pada tahap ini guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat agar melakukan

"pengamatan balik" terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.

Tahap 4: Refleksi

Tahap ke- 4 merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru

pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan

peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

Page 57: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

BAB ID

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Dalam rangka mengumpulkan dan memperoleh data-data yang

berhubungan dengan penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di

MAS As-Syafi'iyah 01, Tebet, Jakarta Selatan pada semester II tahun ajaran

2007-2008.

Jumlah siswa di kelas XI IPA As-Syafi'iyah 01 adalah 30 orang siswa.

Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada hari senin dan rabu yaitu mulai

pukul 07.00 sampai pukul 10.00 WIB.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

konstruktivisme berbasis generatif Hasil dari kumpulan pendapat beberapa

ahli, metode ini merupakan metode yang melatih siswa untuk membangun

jalan pemikiran siswa guna mendapatkan suatu pengetahuan yang baru, yang

tentunya didukung oleh pengalaman masing-masing siswa sebelumnya.

Jenis dan penelitian ini adalah tindakan kelas atau yang lebih dikenal

Classroom Action Research. Esensi dari Action Research terletak pada adanya

tindakan dalam situasi yang alami untuk memperbaiki atau meningkatkan

pembelajaran serta mampu memberi solusi pada masalah yang ada baik secara

perorangan maupun menyeluruh.

Penelitian tindakan kelas ini tersusun dari beberapa siklus, yang

masing-masing siklus memiliki beberapa tahap. Tahap tahap yang akan

dilaksanakan ad al ah sebagai berikut:

a. Kegiatan pendahuluan

1. Observasi proses pembelajaran

2. wawancara dengan guru dan siswa

Page 58: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

46

b. Kegiatan Siklus 1

1. Tahap Perencanaan: Membuat skenario pembelajaran dengan

menggunakan metode konstruktivisme berbasis generatif dengan sub

pokok bahasan larutan penyangga.

2. Tahap Pelaksanaan: Pelaksanaan kegiatan belajar kimia dengan

metode konstruktivisme berbasis generatif.

3. Tahap Analisis Data: Menganalis proses pembelajaran dan hasil

pekerjaan siswa.

4. Tahap refleksi: Mengevaluasi proses pembelajaran siklus I.

c. Kegiatan Siklus II

1. Tahap Perencanaan: Membuat skenario pembelajaran dengan

menggunakan metode konstruktivisme berbasis generatif dengan sub

pokok bahasan menghitung pH larutan penyangga.

2. Tahap Pelaksanaan: Pelaksanaan kegiatan belajar kimia dengan

metode konstruktivisme berbasis generatif.

3. Tahap Analisis Data: Menganalis proses pembelajaran dan hasil

pekerjaan siswa.

4. Tahap refleksi: Mengevaluasi proses pembelajaran siklus IL

C, Subjek 11tllu P11rtisip11n y11ng Terk11it

Pihak yang terkait dalam penelitian ini adalah guru kimia dan siswa

kelas XI IP A Madrasah Aliyah A.s-Syafi'iyah 01, Tebet, Jakarta Selatan.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Penelitian kualitatif menuntut kehadiran peneliti di lapangan karena

pengumpulan data dilakukan dalam situasi sesungguhnya. Dalam penelitian

ini, peneliti bertindak sebagai perencana dan pelaksana kegiatan. Peneliti

bekerja rnelakukan pengarnatan, rnerencanakan tindakan, melaksanakan

kegiatan, rnengumpulkan dan rnenganalisis data, serta melaporkan hasil

penelitian. Dalam melakukan penelitian, peneliti dibantu seorang guru. Guru

Page 59: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

47

ini adalah guru kelas yang memegang kelas penelitian. Guru kelas bertindak

sebagai observer atau pengamat kegiatan yang telah disiapkan oleh peneliti.

E. Tahap Intervensi Tindakan

Jenis dan penelitian ini adalah tindakan kelas atau yang lebih dikenal

Classroom Action Research. Esensi dari action research terletak pada adanya

tindakan dalam situasi yang alami untuk memperbaiki atau meningkatkan

pembelajaran serta mampu memberi solusi pada masalah yang ada baik secara

perorangan maupun menyeluruh.

Prosedur penelitian ini berlangsung secara siklik. Dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan tiga siklus, dimana dari tiap siklus terdiri dari empat

kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, analisis dan refleksi.

Siklus pertama digambarkan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan

penelitian. Peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran dan

instrumen penelitian yang terdiri atas: soal yang hams dikerjakan

siswa, lembar observasi dan lembar wawancara.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah

melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan.

Tahap pembelajaran ini terdiri dari : metode pembelajaran dalam

generatif, tahap-tahapnya adalah: (1) tahap orientasi, (2) tahap

aktivitas dan interaksi, (3) tahap penilaian dan umpan balik, dan ( 4)

tahap perluasan. Tahapan-tahapan ini diadopsi dari pembelajaran

generatifyang dikembangkan oleh Lingbiao(1992).

c. Observasi dan Evaluasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui aktivitas belajar

siswa, kendala-kendala yang dihadapi dalam mengimplementasikan

pembelajaran serta menilai tindakan-tindakan yang sudah baik dan

tindakan yang masih perlu diperbaiki. Pada akhir siklus dilakukan

Page 60: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

evaluasi terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa serta pendapat

siswa tentang pembelajaran yang diharapkan.

Data yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas terdiri dari

dua jenis, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif

terdiri dari hasil belajar siswa dan data tentang pendapat siswa dari

angket tertutup, sedangkan data kualitatif terdiri dari data tentang

aktivitas belajar siswa dari hasil observasi dan pendapat siswa dari

hasil angket terbuka.

Hasil belajar dianalisis menggunakan statistik deskriptif

dengan menghitung rata-rata nilainya. Data pendapat siswa dengan

pembelajaran yang diterapkan, disajikan dalam bentuk prosentase

dan dianalisis dengan membandingkan antar jumlah prosentase yang

memilih setuju dan jumlah prosentase yang memilih tidak setuju.

Pendapat siswa dikatakan positif terhadap pembelajaran yang

diterapkan bila perbandingan jumlah prosentase memilih setuju lebih

besar daripada jumlah prosentase yang memilih tidak setuju. Data

kualitatif tentang aktivitas dan pendapat siswa dikelompokkan

berdasarkan pendapat sejenis untuk selanjutnya ditarik kesimpulan

secara umum.

d. Refleksi

Hasil yang didapat dari tahap pengamatan, dikumpulkan dan

dianalisis bersama oleh peneliti dan guru sehingga dapat diketahui

apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang

diharapkan. Hasil analisa tersebut akan digunakan sebagai acuan

untuk merencanakan siklus selanjutnya.

F. Ha~i! !ntervcm~i Tindakan yang Di!!arnpkan Penelitian dengan menggunakan metode konstruktivisme dengan

model generatif ini rnenggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari

beberapa siklus yang diberi tindakan.

Page 61: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

49 .

Selama menerapkan metode ini, tindakan yang dilakukan adalah:

memberikan masalah kepada siswa untuk dicari solusinya bersama teman

kelompoknya. Masalah tersebut berupa soal hitungan atau soal yang diuji

dilaboratorium. Peneliti mengharapkan adanya peningkatan dari siklus

pertama ke siklus kedua, ditandai dengan adanya peningkatan nilai terhadap

siswa dan peningkatan terhadap aspek kognitif pemahaman yang diamati.

G. Data dan Sumber Data

Sumber data penelitian ini adalah siswa, guru, peneliti dan jurnal

penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan

kuantitatif

H. Instrumen-instrumen Pengumpul Data yang Digunakan

l . Lemb ar ob servasi

Lembar observasi digunakan untuk mengungkapkan aktivitas siswa

selama proses pembelajaran.

2. Lembar soal

Lembar soal ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal.

3. Lembar wawancara

Wawancara dilakukan tiap akhir siklus dalam penelitian. Wawancara

dengan menitik beratkan pada tanggapan dan kesulitan siswa selama

proses pembelajaran, serta saran siswa terhadap pembelajaran berikutnya.

I. Teknik Pengumpul Data

Untuk mendapatkan data penelitian, maka penulis melakukan tahap

pengumpulan data berikut ini:

1. Dokumentasi

_____ .... o,,.,au;fa.,mH-dH<o~lrnmentasi, penulis melakukan wawancara terhadap

guru dan siswa yang menjadi subjek penelitian, membuat catatan

lapangan, observasi kegiatan siswa pada setiap kegiatan pembelajaran,

Page 62: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

50

membuat silabus pembelajaran dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), laporan tugas siswa, dan ujian akhir yang berupa pilihan ganda dan

essay. Siswa menyelesaikan soal tes yang diberikan oleh peneliti pada tiap

akhir siklus serta observasi yang dilakukan pada saat kegiatan belajar

mengajar berlangsung. Hasil setiap pengamatan didiskusikan oleh peneliti

dan guru pada saat menganalisis data dan sangat berguna untuk

menentukan tindakan pada siklus selanjutnya.

2. Angket

Angket yang digunakan adalah angket skala likert (rating scale).

Pada skala ini siswa memberikan respon terhadap pertanyaan-pertanyaan

sikap dengan memilih 1:

SS = sangat setuju

S = setuju

TS = tidak setuju

STS = sangat tidak setuju

Angket ini digunakan untuk mengetahui pemdapat s1swa

mengenai metode yang diterapkan oleh penulis.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan (Trusworthiness) Studi

1. V aliditas

Validitas suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument. Suatu instrument yang valid

atau shahih mempunyai validitas tinggi. 2

Untuk data yang valid digunakan tekhnik triangulasi dan saturasi,

yaitu:

1. Menggali data dari sumber yang sama dengan menggunakan cara

yang berbeda. Dalam penelitian ini, untuk memperoleh informasi

tentang aktivitas siswa dilakukan dengan mengobservasi s1swa,

1 'foniit Feronika,dkk, Eva/uasi Pendidikan Pengembangan Eva/uasi Produk Pembelqjaran Kimia, Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan U1N SyarifHidayatullah, Jakarta, bal. 28

2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (PT Rineka Cipta: ----- - --·

Page 63: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

51

wawancara s1swa, dan memeriksa hasil kerja siswa dalam

mengerjakan soal larutan penyangga.

2. Menggali data dari sumber yang berbeda untuk memperoleh

informasi tentang ha! yang sama. Untuk memperoleh informasi

tentang pemahaman siswa dilakukan dengan memeriksa hasil-hasil

pekerjaan siswa dan mengadakan wawancara dengan guru.

3. Memeriksa kembali data-data yang terkumpul, baik tentang

kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya.

4. Mengulang pengolahan data dan analisis data yang sudah terkumpul.

Rumus yang digunakan untuk menghitung validitas dari angket dan

soal adalah sebagai berikut:

Rumus Point Biserial adalah3:

_ MP-M, ~ fpbis - -s, q

Rumus Product Moment dari Pearson4:

fxy = L 2:X2-(Lx)2

2. Reabilitas

Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. 5

Hasil data yang lain, seperti hasil validasi dan reabilitas angket

dengan menggunakan rumus berikut;

Rumus KR-20 dari Kuder dan Richardson6:

3 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (PT Rineka Cipta: Jakarta, 2002), hal 252 --~4.fll31iamllb'fill..l!. Uoo, Perencanaan-llembelaja•an, (PT Bumi..Aksara- Jakarta, 2001), ha! 108

5 Suharsimi Arikunto, Prosedur Pene/itian Suatu .... , hal 154 6 e> •• t.. ___ :_: A..:1 ___ .__ n. ____ J .... n ____ ,,.,, ___ 0 .. _ .. __ L-1 1r,1

Page 64: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

52

Rumus di atas merupakan rumus untuk menguji reliabilitas yang

dilakukan dengan rumus-rumus statistik dengan instrument yang

berbentuk tes prestasi belajar yang diskor dengan 1 dan 0. Sedangkan

untuk menentukan validitas dan reliabilitas pada instrument yang diskor

dengan nilai rentang bukan 0-1 tetapi bervariasi, misal 0-10 atau 0-100,

maka rumus yang digunakan adalah rumus product moment dan KR-20.

Berikut ini rumusnya;

Untuk mencari reabilitas, menggunakan Rumus Alpha Cronbach7:

f11 = (k~1)(1-~;~) 3. Analisis Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal dari setiap butir soal dihitung berdasarkan

jawaban seluruh siswa yang mengikuti tes. Untuk menghitung tingkat

kesukaran soal uraian digunakan unsur :

B P=-

JS

Keterangan :

P : Tingkat Kesukaran

B : Jumlah Skor yang didapat siswa pada butir soal itu

JS : Jumlah Skor ideal pada butir soal itu

Hasil perhitungan tingkat kesukaran diinterpretasikan

dengan menggunakan kriteria indeks kesukaran butir soal sebagai

berikut:

P = 0,00 terlalu sukar (TS)

0,00 < P :S 0,30 Sukar (SK)

0,30 < P :S 0, 70 Sedang (SD)

0,70 < P :S 1,00 Mudah (MD)

Page 65: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

P = 1,00 Terlalu Mudah (TM)8

4. Analisa Daya Pembeda

53

Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan

untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang

tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa yang tergolong kurang

mampu (rendah prestasinya). Cara perhitungan daya pembeda adalah

dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

D = PA - Pa, dimana

BA BB PA= - dan Pa= -JA JB

Keterangan:

D : Daya pembeda PA : Proporsi kelas alas PB : Proporsi kelas bawah BA : Banyak siswa kelas atas yang menjawab benar untuk setiap

butir soal BB : banyaknya siswa kelas bawah yang menjawab benar untuk

setiap butir soal h : jumlah siswa kelas atas Js : jumlah siswa kelas bawah

Klasifikasi daya pembeda soal:

D < 0,20 jelek D = 0,20 - 0,40 cukup D = 0,40 - 0, 70 baik D = 0, 70- 1,00 sangat baik9

K. Analisis Data dan Interpretasi Basil Analisis

Proses analisis data terdiri atas analisis data pada saat di lapangan yaitu

pada saat pelaksanaan kegiatan dan analisis data yang sudah terkumpul. Data

yang sudah terkumpul berupa hasil kerja siswa, hasil wawancara, hasil

observasi dan catatan lapangan.

8 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), hal 208.

9 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Raift Gr~finrln p,,.'1"'-'"'A ...

Page 66: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

54

Tahap menganalisis data dimulai dengan membaca keseluruhan data

yang ada dari berbagai sumber, kemudian mengadakan reduksi data,

menyusunnya dalam susunan satuan-satuan, dan mengkategorikannya. Data

yang sudah diperoleh berupa kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas siswa

diubah menjadi kalimat yang bermakna dan alamiah.

Data- data dapat diolah dengan cara-cara berikut ini:

1. Mengecek (checking)

Untuk menganalisis data yang pertama kali harus dilakukan

adalah melakukan pengecekan terhadap pengisisan angket. Setiap

angket harus diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan,

dan kebenaran pengisian angket tersebut agar terhindar dari

kekeliruan, kesalahan dalam mendapatkan informasi, sehingga

diperoleh data yang akurat.

2. Catatan Pinggir

Catatan pinggir ini dibuat oleh peneliti yang mempunyai

waktu sedikit, karena merangkap sebagai pengamat dan pengajar.

Catatan ini dibuat seadanya dengan banyak singkatan yang hanya

dimengerti penulis saja, oleh karena itu selesai kegiatan penelitian

hendaknya peneliti menulis ulang kembali. 10

3. Tabulasi

Tabulasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran frekuensi

dalam setiap angket. Tabulasi diantaranya didapatkan dan hasil

survey yang berupa data survey. Data survey di input dalam excel

sheet untuk kemudian diolah, hasil pengolahan data berupa

presentase siswa dalam menjawab soal, presentase siswa dalam

menjawab soal, presentase kemudian dianalisis.

Data pada angket minat, dianalisis dengan cara memberi

skor terhadap item-item dengan urutan penskoran 5, 4, 3, 2, dan 1

untuk pemyataan positif, sedangkan untuk pemyataan negatif

'0 Rochlati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: PT Remaja

D ,.,,,..,.i,.,,1,.,.... ... ,,.. 1')(\f\''1'\ l.. .... 1 1 A "t

Page 67: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

55 ... c

diberi skor 1, 2, 3, 4, dan 5. Untuk menganalisis setiap eek minat

digunakan tekbnik analisis secara deskriptif dengan menggunakan

b . b "ku 11 rumus se aga1 en t:

F P=-xl00%

n

L. Tindak Lanjut Perencanaan Tindakan

1) Desain Penelitian

Sosialisasi

START

Kegiatan Pendahuluan Identifikasi masalah

Masalah: a. Siswa tidak benar-benar memahami materi larutan

penyangga.

b. Siswa tidak benar-benar menguasai materi larutan

penyangga.

c. Siswa tidak senmngat belajar

d. Siswa rnengalarni miskonsepsi dalam penyampaian

materi oleh guru.

e. Kurangnya sikap positif siswa terhadap pelajaran

k.inlla larutan penyangga.

f. Kurangnya suasana kompetisi antar siswa.

g. Nilai rata-rata kelas rendah

Siklus 1, II dan Ill

11 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT Raia Grafinflo Pf'r<0no

Page 68: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Refleksi Awai I I Identifikasi Masalah I I Sosialisasi I

i Tindakan:

Perencanaan Umum: Pelaksanaan model Penyusunan reneana model siklus generatif: siklus belajar generatif . 1. Orientasi pada pembelajaran Larutan 2. Aktivitas/Interaksi Penyangga 3. Penilaian

4. Perluasan SIKLUSI

t Analisis dan Refleksi: Observasi dan Evaluasi: • Analisis pelaksanaan • Observasi pelaksanaan

pembelajaran perkuliahan • Analisis basil tes • Tes awal • Refleksi uotuk perbaikan • Tes akhir

pembelajaran pada siklus selanjutnya.

I SIKLUS KEDUA

I Perencanaan I I Tindakan I I Observasi/Evaluasi I I Analisis/Refleksi I

Gambar 3.1 Desain Penelitian

.

56

TINDAK LAN JUT

Tahap-tahap penelitian dimulai dengan prapenelitian dan akan

dilanjutkan dengan siklus I. Setelah melakukan analisis dan refleksi pada

siklus I, penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II. Setelah melakukan

analisis dan refleksi pada siklus II, penelitian akan dilanjutkan dengan siklus

III.

Page 69: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

57

Berikut uraian kegiatan-kegiatan penelitian :

1. Prapenelitian

a. Pengamatan keadaan kelas

Waktu pelaksanaan: 12 Februari 2008

Pada kegiatan ini peneliti mengadakan observasi awal terhadap

kegiatan pembelajaran di kelas XI IPA Man Assyafi'iyah.

b. Wawancara

Waktu pelaksanaan : 14 Februari 2008

Wawancara dilaksanakan terhadap siswa dan guru kelas untuk

mengetahui permasalahan yang dihadapi siswa dan guru kelas

dalam pembelajaran kimia.

c. Pemberian tes awal

Waktu pelaksanaan : 15 Februari 2008

Soal yang diberikan pada tes awal adalah tentang larutan

penyangga dan 5 soal uraian. Hasil belajar siswa digunakan

untuk mengetahui kemampuan siswa.

d. Analisis dan refleksi

Waktu pelaksanaan: 15 Februari 2008

Analisis dan refleksi dari kegiatan prapenelitian dilakukan

untuk memperoleh cara yang tepat mengatasi permasalahan

yang muncul sehingga dapat diberikan tindakan yang tepat

pada tahap berikutnya.

2. Siklus I

a. Tahap perencanaan

Waktu pelaksanaan : 25 Februari 2008

Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran,

menyusun kuis yang akan diberikan pada akhir pertemuan dan

membuat tes akhir siklus.

Page 70: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

58

b. Tahap pelaksanaan

Kegiatan I : Penyajian materi dan pemberian kuis pada akhir

pertemuan.

Waktu pelaksanaan: 27 Februari 2008

Pada tahap ini peneliti akan menyampaikan materi larutan

penyangga dan memberikan kuis.

Kegiatan 2 : Penyajian materi dan pemberian kuis pada akhir

pertemuan

Waktu pelaksanaan: 5 Maret 2008

Pada tahap ini peneliti akan menyampaikan materi larutan

penyangga dan memberikan kuis.

Kegiatan 3 : penyajian materi dan pemberian kuis di akhir

pertemuan.

Waktu pelaksanaan: 10 Maret 2008

Pada tahap ini peneliti akan menyampaikan materi larutan

penyangga dan memberikan kuis.

Kegiatan 4 : wawancara dan pemberian tes akhir siklus.

Waktu pelaksanaan: 12 Maret 2008

Wawancara akan dilakukan oleh peneliti terhadap siswa dan

guru kelas. Soal yang akan diberikan terdiri dari 10 soal pilihan

ganda dan 5 soal essay tentang larutan penyangga.

c. Tahap observasi

Waktu pelaksanaan : 27 Februari, 5 Maret, 10 Maret 2008.

Pengamatan akan dilaln1kan setiap pertemuan dari awal sampai

akhir selama kegiatan observasi ini peneliti didampingi oleh

guru kelas.

Page 71: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

59 0

d. Tahap analisis dan refleksi

Waktu pelaksanaan : 13 Maret 2008

Analisis akan dilakukan terhadap hasil pengamatan seluruh

rangkaian pada siklus I dan refleksi dilakukan untuk perbaikan

pada tahap perencanaan siklus IL

3. Sildus II

a. Tahap perencanaan

Waktu pelaksanaan: 15 Maret 2008

Pada tahap ini peneliti membuat rencana pembelajaran,

menyusun kuis yang akan diberikan pada akhir pertemuan

dan membuat tes akhir siklus.

b. Tahap pelaksanaan

Kegiatan I : Penyajian materi dan pemberian kuis pada akhir

pertemuan.

Waktu pelaksanaan : 17 Maret 2008

Pada tahap ini peneliti akan menyampaikan materi larutan

penyangga dan memberikan kuis.

Kegiatan 2 : Penyajian materi dan pemberian kuis pada akhir

pertemuan

Waktu pelaksanaan: 19 Maret 2008

Pada tahap ini peneliti akan menyampaikan materi larutan

penyangga dan memberikan kuis.

Kegiatan 3 : penyajian materi dan pemberian kuis di akhir

pertemuan.

Waktu pelaksanaan: 24 Maret 2008

Pada tahap ini peneliti akan menyampaikan materi larutan

penyangga dan memberikan kuis.

Kegiatan 4 : wawancara dan pemberian tes akhir siklus.

Waktu pelaksanaan: 26 Maret 2008

Page 72: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

60

Wawancara akan dilak:ukan oleh peneliti terhadap siswa dan

guru kelas. Soal yang akan diberikan terdiri dari I 0 soal

pilihan ganda dan 5 soal essay tentang larutan penyangga.

c. Tahap observasi

Waktu pelaksanaan: 17, 19, 24 Maret 2008

Pengamatan akan dilak:ukan setiap pertemuan dari awal

sampai akhir selama kegiatan observasi ini peneliti

didampingi oleh guru kelas.

d. Tahap analisis dan refleksi

Waktu pelaksanaan: 27 Maret 2008

Analisis akan dilakukan terhadap hasil pengamatan seluruh

rangkaian pada siklus II. Penelitian ini berakhir pada siklus

II, dikarenakan pencapaian target penelitian sudah tercukupi.

Page 73: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

BAB IV

DESKRIPSI, ANALISIS DATA, INTERPRETASI BASIL ANALISIS, DAN

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Basil Pengamatan Efek!Hasil Intervensi Tindakan

1. Kegiatan Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan siklus pertama, diawali dengan merencanakan

tindakan yang akan diberikan pada siswa. Adapun tindakan-tindakan

yang akan diberikan tercantum di bawah ini:

I) Menyusun skenario pembelajaran untuk tiga kali pertemuan,

karena dalam siklus pertama ada tiga pertemuan. Setiap skenario

pembelajaran memuat prosedur mengajar agar pembagian waktu

sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dan setiap skenario

membahas indikator yang berbeda dari sub bah larutan penyangga.

2) Membuat beberapa soal yang akan dibagikan setiap kelompok

untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Soal yang dibuat berbeda

tergantung dengan indikator yang ingin dicapai setiap pertemuan.

3) Menyusun format observasi pengamatan terhadap kegiatan siswa

setiap kelompok di kelas pada saat berdiskusi, yang akan

menunjukkan tingkat pemahaman siswa.

4) Menyusun angket mengenai pendapat siswa tentang metode yang

disajikan peneliti dan pemahaman siswa.

5) Membuat kelompok belajar yang terdiri dari 5 SISWa setiap

kelompok, agar kegiatan diskusi dapat berjalan efektif

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Dalam setiap pertemuan, peneliti menggunakan metode

pembelajaran generatif dengan strategi pemecahan masalah pada bahan

kajian larutan penyangga. Pembelajaran generatif ini melalui beberapa

tahap, adapun tahap-tahap dalam siklus I sehaP-~i hl'rilmt·

Page 74: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

62

1) Tahap orientasi

Tahap ini merupakan tahap persiapan s1swa untuk

mempelajari materi baru, yaitu larutan penyangga. Siswa yang

sebelumnya belajar tentang larutan asam basa, akan mengalami

miskonsepsi dalam hal mempelajari materi larutan penyangga. Hal

itu disebabkan karena ada kesamaan rumus dengan materi asam

basa. Dalam ha! ini peneliti memberikan soal-soal yang dapat

mengajak siswa untuk membangun konsep sendiri.

Pada tanggal 27 Februari 2008 yang merupakan awal

pertemuan peneliti dengan siswa yang akan diteliti di kelas XI IP A.

Pertemuan pertama membahas tentang menghitung pH atau pOH

larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan.

Peneliti membuka kegiatan belajar mengajar sesuai dengan

prosedur dari kegiatan pembelajaran yaitu yang diawali dengan ,,

menyapa, memberi motivasi dan menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada siswa. Di bawah ini dialog antara guru dan

siswa memulai kegiatan belajar yang sempat direkam oleh peneliti.

Guru : "Apa yang dimaksud dengan larutan penyangga?"

(siswa menjawab bersama-sama sambil melihat buku)

Siswa : "Larutan penyangga adalah suatu larutan yang

dapat mempertahankan nilai pH-nya"

Guru : "Caba uraikan dengan kata-kata sendiri apa yang

dimaksud dengan larutan penyangga?"

Siswa : "Larutan yang dapat mempertahankan pH-nya"

Dari dialog diatas menunjukkan siswa belum benar- benar

memahami konsep dari larutan penyangga. Sebagian besar siswa

melihat jawaban dari buku. Namun, ha! ini wajar karena guru

belum membahas secara rinci materi larutan penyangga.

Setelah itu, peneliti memberikan soal pada setiap kelompok

dengan soal yang sama. Y aitu tentang bagaimana membedakan

Page 75: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

63

larutan penyangga atau bukan larutan penyangga berdasarkan nilai

pH sebelum dan sesudah ditambah asam atau basa.

Pada awal pembelaj aran di pertemuan kedua yaitu tanggal 5

Maret 2008 dengan pembahasan menurunkan persamaan dari H+

dan OH" dari larutan penyangga. Di bawah ini percakapan yang

memulai kegiatan di kelas;

Guru: "Apakah garam sama dengan basa konjugasi atau

asam konjugasi?"

Siswa: "Sama, bu. Garam sama dengan asam atau basa

konjugasi"

Masalah berawal dari garam sama atau tidak dengan larutan

asam atau basa suatu larutan penyangga, guru memberikan masing­

masing kelompok soal yang berbeda mengenai persamaan yang

diturunkan dari larutan penyangga agar dapat diketahui asam atau

basa konjugasinya. (soal yang diberikan ada pada lampiran)

Pada awal pertemuan ketiga, tepatnya tanggal 10 Maret

2008, peneliti membuka pembelajaran seperti biasa yaitu dengan

menyampaikan tujuan pembelajaran, memberikan motivasi pada

siswa untuk mempelajari larutan penyangga dan mengerjakan

tugas dari peneliti dengan sebaik-baiknya. Pertemuan ketiga ini

membahas tentang bagaimana menyimpulkan pengertian dan

peranan larutan penyangga berdasarkan hasil pengukuran. Pada

kesempatan kali ini, peneliti ingin memberi motivasi pada siswa

dengan memberikan sedikit permainan dalam kegiatan

pembelajaran. Setiap kelompok akan diberikan soal yang sama,

dan jika mereka dapat memecahkan soal lebih <lulu dari kelompok

lain maka akan diberikan point tambah. Kegiatan siswa di awal

pembelajaran sangat penting diamati bagi peneliti untuk

mengetahui keadaan siswa, cara belajar siswa, kondisi dan situasi

kelas. Dalam ha! ini, peran observer sangat membantu peneliti.

Page 76: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

64

2) Tahap Aktivitas dan Interaksi

Pada tahap ini, siswa dituntut untuk lebih aktif baik di

kelompok maupun individu. Observer akan lebih banyak mendapat

data pada kegiatan ini, karena aspek-aspek kognitif siswa akan

lebih terlihat. Pada pertemuan pertama peneliti memberikan

masalah yang berupa soal untuk dipecahkan pada masing-masing

kelompok. Peneliti memberikan soal tentang bagaimana pH

larutan penyangga jika ditambah dengan asam, basa atau dengan

pengenceran.

Siswa menjalankan diskusi sesuai dengan prosedur dari

peneliti. Pada kegiatan diskusi ini, siswa sesama kelompok masih

malu untuk bekerja sama. Antara siswa yang pintar dengan yang

biasa saja tidak bersatu. Siswa yang agak nakal mengambil

kesempatan mengobrol dengan yang lain.

Pada pertemuan kedua, peneliti memberikan soal tentang

bagaimana siswa dapat membedakan antara asam dan basa

konjugasinya atau sebaliknya. Hal ini bertujuan agar siswa tidak

mengalami miskonsepsi antara larutan penyangga dengan larutan

asam basa.

Pada pertemuan ketiga, peneliti memberikan soal mengenai

peran larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Masing­

masmg kelompok mendiskusikannya dan hasilnya akan

dipresentasikan di depan kelas.

Dari pertemuan kedua dan ketiga, peneliti mengubah

sedikit kegiatan pembelajaran dari biasanya. Masing-masing

kelompok diberi kesempatan untuk menjawab soal dari peneliti.

Yang lebih <lulu menjawab akan diberikan point tambah.

Kelompok yang paling banyak point akan diberi hadiah. Semangat

siswa memuncak dan kondisi kelas menjadi lebih kompetitif.

Page 77: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

65

3) Tahap penilaian dan nmpan balik

Pada tabap ini, siswa mempresentasikan basil diskusi

kelompok. Masing-masing kelompok menjawab pertanyaan guru

dengan bervariatif Pertemuan pertama, kelompok Aswaja lebib

<lulu mendapatkan jawabannya, karena kerjasama kelompok yang

cukup baik.

Jawaban dari Kelompok Aswaja; Larutan B dan C termasuk

larutan penyangga karena pH mengalami perubaban yang sedikit

atau nyaris tidak berubab. Hal itu menunjukkan larutan penyangga

memiliki pH yang relatif stabil bila dicampur sedikit asam, basa

atau pengenceran.

Sedangkan pada pertemuan kedua, Kelompok Skill lebib

cepat dari yang lain. Pada pertemuan itu, Kelompok Skill sangat

kompak, satu sama lain saling membantu dan menunjukkan

kerjasama yang baik. Sebingga penyelesaian masalab terjadi

lancar. Kelompok ini mempunyai nilai I 00, dari cara mengerjakan

sampai basil yang didapat tidak ada yang salab. Pada pertemuan

ketiga, yaitu mendiskusikan peran larutan penyangga, bampir

setiap kelompok memiliki nilai sama. Jalannya diskusi lebib tertib

dari biasanya.

4) Tahap Perluasan

Tahap perluasan adalab tabap dimana siswa merangkum

informasi-informasi yang terkait dengan materi dan mereview

kelemaban dari pemabamannya yang <lulu. Pada tabap ini siswa

membuat kesimpulan mengenai materi yang telab diajarkan.

Peneliti memberikan ujian akbir larutan penyangga dan

angket kepada siswa pada pertemuan keempat yaitu tanggal 12

Maret 2008. Peneliti memberikan soal larutan penyangga yang

terdiri dari I 0 piliban ganda dan 5 essay, dan angket untuk

mengetabui pendapat siswa mengenai metode generatif

Page 78: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

66

Dibawah ini merupakan hasil akhir siklus 1 pada

instrument soal, angket dan observasi pada siswa XI IP A As­

Syafi' iyah 01.

a) Tes Basil Belajar Siswa Siklus I

Indikator Keberhasilan:

Pokok Baliasan

Ikatan Kimi a

(I) Nilai rata-rata kelas siswa yaitu > 65

(2) Tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai < 60,0

(3) Mencapai batas maksimum sekolah sebesar 70%

Pada siklus I dilihat dari materi bahasan, hasil belajar di

ukur dengan mengacu pada nilai soal berdasarkan indikator sub

bah larutan penyangga.

Tabel 4.1 Basil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga

Siklus I Berdasarkan Soal Pilihan Ganda

Indikator Nomor Proporsi Rata-

(%) rata (%)

5 57 Menghitung pH atau pOH 6 38 larutan penyangga dengan

8 57 67 menggunakan prinsip kesetimbangan. 9 90

10 95

Menghitung pH larutan 3 81 penyangga pada penambahan 57 sedikit asam, basa, atau pengenceran. 7 33

Menyimpulkan pengertian dan l 14,30

peranan larutan penyangga 2 38 17,6 berdasarkan basil pengukuran.

4 0,5 Total 47

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh informasi

bahwa pada indikator pertama, dari 21 siswa sebagian besar

mampu menjawab pertanyaan, dengan persentase sebesar 67%

siswa telah memahami konsep perhitungan pH dan pOH..

Page 79: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

67

Namun jika dilihat setiap soal, ada beberapa pertanyaan yang

hanya dapat dijawab oleh sebagian kecil siswa, diantaranya

pertanyaan pada nomor 5, sebesar 57% siswa dari 21 siswa

mampu memahami dengan baik, nomor 6 sebesar 38% dari 21

siswa mampu menjawab, dan nomor 8 sebesar 57% siswa dari

21 siswa mampu memahami konsep larutan penyangga. Pada

indikator kedua, siswa mengalami cukup kesulitan dalam

menjawab pertanyaan, dengan diperolehnya persentase sebesar

57% dari 21 anak yang mampu menjawab benar. Soal nomor 7

merupakan indikasi kesulitan siswa, dengan persentase sebesar

33% menjawab benar dari 21 siswa, selebihnya siswa belum

memahami konsep dengan baik. Tapi tidak pada soal nomor 3,

siswa cukup mudah menjawab pertanyaannya, dengan 81%

dari 21 siswa yang berhasil menjawab dengan baik. Indikator

yang terakhir merupakan indikator dengan pertanyaan yang

cukup menyulitkan. Semua pertanyaan pada indikator ini

menjadi acuan utama mengapa penelitian ini dilanjutkan

sampai siklus selanjutnya. Pada nomor 1, hanya ada 14,3 %

siswa yang menjawab betul, sedangkan pada nomor 2, hanya

38%, sedangkan pada nomor 4, hanya ada satu siswa yang

menjawab benar. Persentase hasil yang diharapkan adalah

sebesar 70%, namun data menunjukkan basil yang belum

maksimal yaitu hanya sebesar 47%, menunjukkan bahwa

pemahaman siswa terhadap 3 indikator larutan penyangga

belum berhasil dipahami dengan baik. Penelitian ini dilanjutkan

pada siklus selanjutnya.

Kekurangan yang terdapat pada setiap indikator akan

dijelaskan di bawah ini:

( 1) Pada indikator pertama

Kesulitan yang dialami siswa pada soal nomor 6 adalah

ketidakpahaman siswa tentang dengan apa garam ditambahkan

Page 80: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

68

agar terjadi reaksi larutan penyangga. Cukup jelas, disini

menunjukkan bahwa siswa tidak sepenuhnya memahami

konsep larutan penyangga. Kesulitan siswa yang dialami pada

soal nomor 8 adalah perhitungan pH dari larutan penyangga.

Terutama ketika siswa harus mencari mo! dari volume dan

konsentrasi yang diketahui. Konsep yang dimiliki siswa pada

perhitungan mo! masih sangat terbatas. Sedangkan pada nomor

5, siswa tidak menguasai konsep dari materi, mungkin

disebabkan dari ketidakmampuan guru membimbing siswa atau

siswa yang tidak memperhatikan guru pada saat belajar.

(2) Pada indikator kedua

Pada soal nomor tiga siswa mengalami kesulitan pada

pemahaman konsep perubahan pH yang terjadi saat

penambahan asam, basa atau air pada larutan penyangga. Hal

ini terlihat dari sebagian besar jawaban siswa mengarah pada

perubahan pH yang sangat besar apabila ditambahkan sedikit

asam, basa atau air apda larutan penyangga.

(3) Pada indikator ketiga

Pada soal nomor dua siswa mengalami kesulitan pada

saat membedakan antara larutan penyangga atau bukan. Hal ini

dikarenakan dua ha!, yang pertama siswa belum hafal asam

dan basa kuat dan lemah sehingga tidak mampu membedakan

larutan penyangga atau bukan. Kedua, siswa belum memahami

konsep terjadinya larutan penyangga sehingga kesulitan untuk

mengetahui basil dari asam dan basa yang bereaksi. Sedangkan

pada nomor 4, keterbatasan siswa dalam konsep reaksi kimia

membuat siswa susah membedakan antara larutan yang dapat

menghasilkan larutan penyangga dan bukan.

Page 81: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

69

Tabel 4.2 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siklus I

Berdasarkan Soal Essay

Pokok Bahasan

Ikatan Kimi a

Norn or Proporsi Rata-Indikator Soal (%) rata (%)

Menyimpulkan pengertian dan I 69,52

peranan larutan penyangga 2 61

55 berdasarkan hasil pengukuran.

3 34,76

Menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa, atau 4 69,8 69,80

pengenceran.

Menghitung pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan prinsip 5 72,14 72,14

kesetimbangan.

Total 66

Dari data diatas diketahui bahwa pada indikator

pertama, sebanyak 55% pemahaman siswa terhadap konsep

dari pengertian dan peranan larutan penyangga berdasarkan

hasil pengukuran. Dengan rincian, pada nomor 1, sejumlah

69,52% siswa yang berjumlah 21 siswa memahami konsep

tersebut. Pada nomor 2, sebesar 61% dari jawaban 21 siswa

benar, sedangkan pada nomor 3 sebesar 34,76% jawaban

benar, namun selebihnya konsep peranan larutan penyangga

belum mencapai target keberhasilan. Sedangkan pada indikator

kedua, dengan jumlah 1 soal, sebagian siswa menjawab benar,

dengan persentase 69,80%. Dan indikator yang terakhir, hasil

yang cukup bagus, dengan persentase sebesar 72,14% jawaban

berhasil cukup baik. Jika dilihat dari hasil persentase, soal yang

memiliki kendala paling besar terdapat pada indikator pertama.

Berikut ini akan dibahas kekurangannya:

Page 82: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

70

( 1) Pada indikator pertama

Kesulitan siswa pada pertanyaan nomor 3 adalah

ketidakmampuan siswa dalam perhitungan pH, terutama dalam

pencarian mo! asam, basa atau garam dari larutan penyangga.

Konsep siswa mengenai perhitungan mo! sangat kurang. Oleh

karena itu, sebagian siswa memiliki nilai rendah. Sedangkan

pada nomor 2, kekurangan siswa dalam menguasai pelajaran

sebelumnya yaitu pada reaksi asam basa, sehingga siswa tidak

mampu membedakan reaksi antara asam dan basa larutan

penyangga.

Keberhasilan peneliti untuk meningkatkan pemahaman

siswa belum mencapai target yang ditentukan yaitu sebesar

70% pemahaman siswa terhadap konsep larutan penyangga.

Oleh karena itu peneliti meneruskan penelitian ini dengan

siklus selanjutnya yaitu siklus dua.

b) Hasil Angket Siswa Siklus I

Setelah kegiatan pembelajaran selama siklus I, peneliti

melakukan evaluasi dalam pembelajaran dengan memberikan

kuisioner berupa pernyataan mengenai tanggapan siswa selama

pembelajaran berlangsung dalam siklus I.

Tabel 4.3 Hasil Angket Siswa Siklus I

Nomor Persentase Indikator Soal Pertanyaan respon

siswa

Saya senang dengan metode 1 pembelajaran (generatif) yang 73,81

Pendapat siswa telah dilaksanakan.

mengenai Guru banyak memberikan latihan metode 3 soal dalam kegiatan belajar 78,57 pembelajaran mengajar. generatif

Guru memberikan informasi 4 tentang larutan penyangga dengan 57,14

ielas.

Page 83: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

71

Saya rnerasa Iebih rnengerti rnateri 2 Iarutan penyangga daripada rnateri 57,14

sel>durn11ya.

Saya dapat rnenjelaskan sendiri 5 konsep rnateri yang telah dipelajari 55,95

kepada ternan.

Pendapat siswa 6 Saya dapat rnenarik kesirnpulan

51,19 dari rnateri yang diajarkan. mengena1 pemaharnan Saya sering membandingkan konsep larutan 7 konsep materi yang sekarang 65,48 penyangga dengan materi yang dipelajari lalu.

Saya suka rnencari perbedaan

8 antara senyawa CH3C00Na 61,90 dengan NaCl, atau senyawa

lainnya.

Saya suka berfikir apa fimgsi dari 9 senyawa-senyawa tersebut dalarn 72,62

kehidupan sehari-hari.

Diperoleh data dari indikator pertarna, pada pertanyaan

nomor satu, 73,81% dari 21 siswa senang dengan metode

generatif yang diterapkan. Pada pembelajaran generatif ini,

guru sering memberikan latihan soal kepada siswa agar siswa

dapat menghadapi berbagai macam jenis soaL Siswa yang

berpendapat setuju bahwa guru memberikan banyak latihan

soal, sebesar 78,57% dari 21 siswa. Pada penyampaian konsep

materi, 57,14% dari 21 anak menganggap bahwa guru belum

menyampaikan konsep dengan baik.

Indikator kedua, pendapat siswa mengenai pemahaman

pada konsep larutan penyangga. Pertanyaan mengenai sejauh

mana pengertian siswa terhadap larutan penyangga, dijawab

57, 14% siswa yang mengerti dengan baik. Pada pertanyaan

kelima, mengenai kemampuan siswa untuk menguraikan

definisi dengan kata-kata sendiri memiliki nilai 55,95%, dalam

arti, siswa sebagian siswa masih belum bisa menguraikan

Page 84: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

72

definisi. Begitu pula dalam menarik kesimpulan, hanya 51, 19%

siswa dari 21 anak yang mampu menarik kesimpulan. Pada

pertanyaan 7, 8 dan 9, sebagian besar siswa menunjukkan

indikasi bahwa mereka mampu membandingkan materi,

mencari perbedaan dan menghubungkan materi yang dipelajari

dengan contoh kehidupan sehari-hari.

c) Basil Observasi

Pada pelaksanaan penelitian ini, selain dengan

instrumen angket dan soal juga diikut sertakan observasi pada

siswa di tengah kegiatan pembelajaran. Aspek-aspek yang

diamati adalah aspek-aspek kognitif yang berkaitan dengan

pemahaman siswa. Observasi ini dilakukan pada setiap

kelompok oleh setiap observer. Hasilnya adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.4 Observasi Pemahaman Siswa Pada Siklus I

Indikator Aspek Penilaian

Observasi Pemahaman (%)

s1swamampu

Menafsirkan menterjemahkan dan

Masalah menguraikan konsep 40,19 dengan kata-kata sendiri.

Memberikan s1swa mampu

Contoh mengidentifikasikan 25,19 definisi dan konsep

siswa mampu mencari

Mengklasifikasikan persamaan dan

22,43 perbedaan objek-objek masalah

Mengambil siswa mampu

Kesimpulan membandingkan objek- 19,43 objek permasalahan

Menjelaskan siswa mampu 13,36 menjelaskan konsep

Page 85: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

73

Dari tabel observasi di atas diperoleh data siswa kelas

XI IPA yang dibagi menjadi 5 kelompok. Pembagian kelompok

ini adalah dengan tujuan untuk memudahkan peneliti

mencermati kegiatan siswa secara individual. Setiap kelompok

memiliki observer masing-masing. Tugas observer adalah

mengamati kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.

Selebihnya tidak ada yang dilakukan observer, kecuali hanya

mengamati.

Pada indikator pertama, yaitu menafsirkan masalah.

Siswa dengan kelompok masing-masing dapat melakukan

kegiatan menukarkan kata, menguraikan, menterjemahkan

suatu konsep dengan baik. Kelompok 1 memiliki nilai rata-rata

35,64%, lebih besar 1 point dari kelompok 2, yaitu 34,08%.

Dalam ha! ini, kelompok 1 lebih besar partisipasinya dalam

kegiatan menafsirkan masalah dibanding dengan kelompok 2.

Secara keseluruhan, kelompok 3 yang memiliki nilai

pengamatan paling besar dalam kegiatan ini yaitu 48,62%.

Pada indikator kedua, memberikan contoh, dimana

siswa dapat melakukan kegiatan mengidentifikasikan definisi

dan ciri-ciri, dan mengilustrasikan suatu objek permasalahan

dengan baik. Observer pada kelompok 2, memberikan nilai

terbesar yaitu 31,96%, berbeda tipis dengan nilai yang

diberikan observer pada kelompok 1, yaitu 31,53%. Artinya,

pada kelompok 2, siswa memiliki partisipasi yang bagus

terhadap kegiatan identifikasi definisi dan ciri-ciri.

Pada indikator ketiga, mengklasifikasikan, yaitu siswa

dapat mencari persamaan dan perbedaan dari suatu objek

permasalahan, mengontraskan dan mencari dasar penggolongan

suatu permasalahan dengan materi yang diajarkan dengan baik.

Hal ini dapat dilihat dari kegiatan siswa pada saat berdiskusi

dengan teman sekelompok. Hal vang didiskusikan diantaranvH

Page 86: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

0

74

adalah soal yang diberikan oleh guru tentang larutan

penyangga. Nilai pengamatan yang dimiliki antara kelompok

berbeda-beda, tergantung dari keaktifan siswa dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Nilai yang terendah dimiliki oleh

kelompok 5, yaitu 17, 79%. Kelompok 5, pada saat itu tidak

memiliki partisipasi yang cukup baik dalam kegiatan kelas,

mungkin ha! ini dipengaruhi dari salah satu anggotanya yang

tidak masuk kelas sehingga mereka kurang kompak dalam

menjalani kegiatan belajar kelompok tersebut.

Pada indikator keempat adalah mengambil kesimpulan.

Indikator keempat dan kelima hampir banyak persamaan,

meskipun ada perbedaan sedikit diantara keduanya.

Meringkaskan merupakan kegiatan mengumpulkan teori dan

konsep tentang materi saat itu dan dipersempit penjelasannya.

Sedangkan mengambil kesimpulan adalah membuat

perbandingan, apakah teori ini sama dengan teori yang satunya,

misalnya; apa saja perbedaan larutan penyangga dengan asam

basa. Dan pada indikator mengambil kesimpulan, nilai tertinggi

adalah jatuh pada kelompok 5, yaitu 23,14%. Kelompok ini

aktif dalam kegiatan membuat dan mencari perbandingan suatu

teori konsep dengan teori lainnya.

Indikator yang terakhir adalah menjelaskan. Kelompok

5 memiliki nilai pengamatan ini paling tinggi, yaitu 19,49%.

Anggota pada kelompok ini saling menjelaskan kepada teman

sekelompok yang belum benar-benar paham dengan materi

yang diaj arkan.

Kemampuan pemahaman siswa pada proses

pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi peneliti di atas.

Pemahaman siswa dilihat dari ketepatan dan kejelasan dalam

menjawab pertanyaan dan mendiskusikan masalah dari guru

sehingga siswa danat menvlmnn1k-~n h!=t'-!.j) t'\Pn11Afir11lr':lnrtun

Page 87: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

75

Siswa juga sudah mampu menyajikan hasil penyelidikannya

dan dapat melakukan refleksi terhadap hasil-hasil penyelidikan

mereka dengan cara menjawab soal-soal dari guru.

c. Tahap Evaluasi

Pada pelaksanaan kegiatan belajar mengajar siklus 1, masih

banyak terdapat kekurangan terjadi, baik dari faktor pengajar, siswa

maupun dari situasi dan kondisi dari sekolah itu sendiri. Faktor internal

maupun eksternal merupakan ha! yang paling berpengaruh dalam

kegiatan pembelajaran siswa. Kendala-kendala yang sempat diamati

oleh peneliti dan observer, diantaranya adalah:

1) Kurang tertib suasana kelas, misal; pada saat be! masuk. Masih

banyak siswa yang masih beraktivitas di luar sekolah, pada saat

bunyi be! masuk kelas. Siswa sud ah memenuhi kelas setelah 10

menit bel masuk, akibatnya waktu kegiatan belajar mengajar jadi

berkurang.

2) Lingkungan sekolah yang kurang tertib. Pada saat kegiatan

pembelajaran berlangsung, kelas lain yang kebetulan tidak ada

guru, sangat gaduh sekali, sehingga mengganggu konsentrasi siswa

kelas lain.

3) Pada saat kegiatan pembelajaran, tidak terlihat kerjasama yang

optimal pada setiap kelompok. Masing-masing siswa masih

mementingkan diri sendiri. Siswa yang pandai dan siswa yang

tidak begitu pandai masih canggung untuk bekerjasama. Imbasnya

toleransi dan kerjasama yang justru sangat dibutuhkan pada

kegiatan memecahkan masalah ini tidak terwujud.

4) Peneliti yang masih belum pandai menguasai kelas, akibatnya

kegiatan belajar mengajar berjalan kurang tertib. Sehingga suasana

kelas ribut, dan banyak siswa yang mengobrol pada saat

berdiskusi.

Page 88: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

76

5) Pembagian waktu antara pengerj aan tu gas, diskusi dan kesimpulan

hasil diskusi belum optimal.

Dari hasil observasi kegiatan belajar mengajar di atas dapat

diambil kesimpulan bahwa masih banyak kendala dalam menerapkan

metode konstruktivisme berbasis generatif ini. Kelemahan-kelemahan

dari metode ini diantaranya;

1) Metode ini mengutamakan partisipasi siswa yang lebih besar dari

kegiatan pembelajaran. Guru tidak banyak memberikan ceramah,

siswa sendiri yang mencari konsep tentang larutan penyangga

melalui diskusi dengan kelompok masing-masing. Akan tetapi

perlunya fasilitas dalam sekolah ikut mempengaruhi kegiatan

belaj ar dengan metode ini. Karena guru tidak berperan aktif, maka

perlu alat bantu mengajar, misal OHP, untuk menyalurkan

informasi yang lebih banyak kepada siswa.

2) Metode ini lebih efektif jika dilakukan secara berkelompok. Siswa

belum terbiasa dengan suasana pembelajaran seperti ini. Oleh

karena itu siswa msih perlu adaptasi dengan pembelajaran seperti

llll.

3) Materi yang diajarkan merupakan materi yang cukup sulit, karena

banyak perhitungannya. Metode generatif mendiskusikan masalah

dan mencari solusinya. Sedangkan untuk mendiskusikan soal

perhitungan, tidak cukup efektif menggunakan metode ini.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan analisis dan evaluasi data pada siklus I baik

secara kuantitatif maupun kualitatif diperoleh banyaknya kekurangan

dalam menerapkan metode generatif ini sehingga ada beberapa ha!

yang harus diperbaiki. Dibawah ini merupakan hal-hal yang harus

diperhatikan:

I) Peneliti perlu meningkatkan bimbingan, arahan dan motivasi

kepada siswa dalam mengerjakan tugas kelompok, agar suasana

Page 89: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

77

kelas tidak ricuh. Penerapan metode yang barn membuat mereka

sedikit bingung, karena tidak terbiasa.

2) Peneliti perlu meningkatkan pengawasannya kepada masing­

masing kelompok, karena dalam belajar kelompok, masih banyak

anak-anak yang sibuk sendiri membicarakan hal yang tidak

berkaitan dengan materi.

3) Perlu ditingkatkan pemberian motivasi kepada siswa untuk lebih

aktif dalam kerja kelompok, sehingga tidak hanya siswa yang

pandai saja yang dominan dalam kegiatan diskusi.

4) Pemberian soal yang beragam, agar siswa mampu mengetahui

masalah yang bervariatif.

5) Peneliti perlu mengadakan praktikum pada materi-materi yang

tidak membutuhkan banyak penjelasan, akan tetapi percobaan agar

siswa lebih paham. Misal; bagaimana perubahan pH larutan

penyangga jika ditambahkan sedikit asam, basa atau air.

6) Perlu diatur secara proporsional pembagian waktu dalam

pengerjaan tugas, diskusi dan kesimpulan hasil diskusi.

Karena siklus 1 banyak mengalami kekurangan sehingga

pencapaian indikator pembelajaran dan pencapaian target pada

penelitian belum optimal maka diadakan siklus selanjutnya, yaitu

siklus 2.

2. Kegiatan Sik!us 2

a. Tahap Perencanaan

Kegiatan siklus pertama, diawali dengan merencanakan

tindakan yang akan diberikan pada objek. Adapun tindakan-tindakan

yang akan diberikan kepada siswa tercantum dalam tahap berikut ini:

I) Menyusun skenario pembelajaran untuk tiga kali pertemuan,

karena dalam siklus pertama ada tiga pertemuan. Setiap skenario

pembelajaran memuat prosedur mengajar agar pembagian waktu

Page 90: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

78

sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan. Dan setiap skenario

membahas indikator yang berbeda dari sub bab larutan penyangga.

2) Membuat beberapa soal yang akan dibagikan setiap kelompok

untuk didiskusikan dan dicari solusinya. Soal yang dibuat berbeda

tergantung dengan indikator yang ingin dicapai setiap pertemuan.

3) Menyusun format observasi terhadap kegiatan siswa di kelas pada

saat berdiskusi, yang akan menunjukkan tingkat pemahaman siswa.

4) Menyusun angket mengenai pendapat siswa mengenai metode

yang disajikan peneliti.

5) Membuat kelompok belajar yang terdiri dari 5 anak setiap

kelompok, agar kegiatan diskusi dapat berjalan efektif. Susunan

kelompok sama dengan yang dibuat pada siklus 1.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1) Tahap Orientasi

Pada tahap ini, peneliti banyak melakukan praktikum dalam

kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan praktikum ini bertujuan untuk

membangun kreativitas siswa, meningkatkan pemahaman siswa

terhadap materi larutan penyangga dan membuat suasana kegiatan

belajar mengajar jadi lebih menarik.

Laboratorium di sekolah ini masih sangat terbatas, keadaan

laboratorium yang masih kurang memadai membuat kegiatan

praktikum berjalan kurang optimal. Peneliti melakukan praktikum

dengan bahan dan alat seadanya.

Pelaksanaan praktikum membuka kegiatan di siklus kedua,

yaitu pada tanggal 17 Maret 2008. Peneliti menjelaskan prosedur

pelaksanaan praktikum sebagai pembuka kegiatan ini.

Praktikum yang kedua pada tanggal 19 Maret 2008.

Praktikum pada pertemuan kedua di siklus kedua ini merupakan

lanjutan dari praktikum sebelumnya. Hal ini dikarenakan alat yang

kurang memadai, sehingga praktikum harus dilakukan dua kali.

Page 91: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

79

Peneliti mengakhiri siklus 2 pada pertemuan ketiga, yaitu

tanggal 24 Maret 2008. Materi yang dibahas adalah tentang

perhitungan pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan

prinsip kesetimbangan.

2) Tahap Aktivitas dan Interaksi

Pencapaian indikator yang diinginkan pada kegiatan

praktikum pertama dan kedua adalah siswa dapat merancang dan

melakukan percobaan untuk menganalisis larutan penyangga dan

bukan penyangga melalui kerja kelompok di laboratorium.

Siswa dituntut bekerja sama untuk mencari hasil percobaan

sesuai dengan prosedur dan bimbingan dari peneliti. Prosedur dari

praktikum secara garis besar adalah; siswa membuat larutan

CH3COOH dan CH3COONa, kemudian dijadikan satu dan dibuat

menjadi dua larutan pada tabung yang berbeda. Setelah itu, siswa

membuat larutan NaOH. Larutan tersebut diteteskan masing­

masing ke dalam dua tabung penyangga asam tadi yang

sebelumnya diberi kertas lakmus merah sebagai penentu asam.

Siswa sangat antusias menjalani kegiatan praktikum ini.

Mereka terlihat kompak pada saat bersama-sama mempersiapkan

alat dan bahan yang diperlukan. Pada saat menggunakan alat,

masih banyak siswa yang mengalami kesulitan menggunakan alat.

Peneliti dan guru yang membantu berusaha sebisa mungkin agar

tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, apalagi dengan digunakannya

bahan-bahan yang cukup berbahaya, salah satunya; larutan NaOH,

HCI, CH3COOH, dan NaCl.

Pada saat membuat larutan, ada siswa yang bertanya;

Siswa: "Bu, bagaimana cara melihat ukuran yang akurat

pada tabung ukur?"

Guru: "Setarakan garis yang mgm diukur, misal 5 ml.

setarakan matamu dengan daris pada 5 ml, kalau

Page 92: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

80

ada tanda lengkung pada garis tersebut maka

ukurannya sudah pas"

Siswa mengikuti petunjuk peneliti dengan baik. Berikut ini

gambar siswa yang sedang membuat larutan:

Gambar 4.1 Siswa Membuat Larutan

Diadakannya praktikum ini bertujuan agar siswa bertambah

wawasan mengenai praktikum meskipun tidak secara optimal

karena keterbatasan alat dan tempat. Salah satunya dalam

menggunakan alat-alat praktikum. Penggunaan alat-alat dengan

tepat dapat menunjang kegiatan praktikum di laboratorium berjalan

lancar, sehingga tidak mempengaruhi hasil kinerja yang

diinginkan.

Siswa sangat tertarik pada saat pembuatan larutan NaOH.

Asap putih yang mengumpul seperti kapas, seperti biang es yang

sering dimainkan anak-anak, padahal zat itu berbeda. Hal yang

sangat berbahaya adalah pada saat mengencerkan larutan HCI, uap

asam menyebar ke seluruh ruang kelas, dan tidak tersedianya

kamar asam.

Pada praktikum kedua, lanjutan dari praktikum pertama,

siswa membuat larutan yang sama seperti praktikum sebelumnya

yaitu CH3COOH dan CH3COONa yang dibuat dalam dua tabung.

Kemudian siswa membuat larutan HCl, dan diteteskan ke dalam

dua tabung tersebut. Tinggal diamati perubahannya.

Page 93: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

81

3) Tahap Penilaian/Umpan Batik

Praktikum berjalan sesuai dengan prosedur dari peneliti.

Kekompakkan siswa mulai terlihat disini. Kegiatan ini menambah

pengetahuan siswa terhadap materi larutan penyangga. Hal ini

memudahkan siswa untuk mengaplikasikan pengetahuannya dalam

kehidupan sehari-hari. Berikut ini adalah keuntungan yang

diperoleh dari kegiatan praktikum larutan penyangga:

a) Siswa mengetahui cara membuat larutan penyangga

b) Siswa mengetahui cara mengencerkan larutan

c) Siswa mengetahui cara menggunakan alat-alat praktikum

d) Siswa mengetahui bahan-bahan kimia sintesis

e) Siswa mengetahui bagaimana perubahan pH yang terjadi pada

larutan penyangga apabila kelebihan asam ataupun basa.

4) Tahap Perluasan

Tahap perluasan adalah tahap dimana siswa merangkum

informasi-informasi yang terkait dengan materi dan mereview

kelemahan dari pemahamannya yang dulu. Pada tahap ini siswa

mempresentasikan basil dari percobaan.

Pertemuan terakhir pada siklus kedua ini pada tanggal 24

Maret 2008. Pembahasannya mengenai perhitungan pH atau pOH

larutan penyangga dengan menggunakan prinsip kesetimbangan.

Peneliti melaksanakan kegiatan belajar mengajar seperti biasa.

Yang berbeda adalah motivasi dan pemahaman siswa yang cukup

meningkat dari siklus I. ha! ini disebabkan salah satunya adalah

adaptasi yang cukup terhadap perubahan metode belajar.

Page 94: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

82

Hasil dari setiap kelompok, dirangkum dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 4.5 Hasil dari presentasi siswa

Nama Kelompok Basil dari pel"cobaan Kete..anl!an

Kertas lalanus dalam larutan Pada praktilmm pertama, kelompok ini penyangga asam berubah menambahkan 5 tetes NaOH pada penyangga

Smart meujadi biru dengan 5 tetes asam yang akhirnya terjadi perubahan kertas NaOH. Sedangkan pada lalanus merah menjadi biru. Tetapi pada penambahan HCl, kertas pertemuan kedua, kertas lalanus tetap merah, pH lalanus merah tetap merah. tetap stabil.

Pada praktiknm pertama, kelompok ini menambahkan 7 tetes NaOH pada penyangga

Kertas lalanus dalam larutan asam yang akhirnya terjadi perubahan kertas penyangga asam berubah lalanus merah menjadi biru. Tetapi pada

Skill menjadi biru dengan 7 tetes pertemuan kedua, kertas lalanus tetap merah NaOH. Pada praktikum kedua, berubah menjadi biru dengan 5 tetes HCl, pH lalanus merah berubah menjadi berubah. Hal ini berbeda dari seharusnya terjadi, biru pada tetesan HCl ke-5. mungkin dikarenakan larutan HCl yang sudah

terkontaminasi dengan basa dari NaOH, sehingga membuat Jarutan tersebut bersifut basa.

Kertas lalanus dalam larutan Kelompok Sakura menambahkan 10 tetes NaOH penyangga asam berubah pada penyangga asam yang akhirnya terjadi meajadi biru dengan 10 tetes perubahan kertas lalanus merah meajadi biru.

Sakura NaOH. Sedangkan pada Pada pertemuan kedua, kertas lalanus merah praktikum kedua, kertas lalanus berubah menjadi biru dengan 5 tetes HCI, pH merah berubah menjadi biru berubah. Pemakaian alat yang tidak bersih pada tetesan ke-5 mempengaruhi kemumian dari larutan HCI.

Kertas lalanus dalam larutan Praktilmm pertama, tidak berubahuya kertas

penyangga asam tidak berubah. lalanus menjadi bim meskipun ditambah banyak

Qodar Sedangkim pada praktikum NaOH, mungkin dikarenakan tabung reaksi yang

kedua, kertas lalanus merah sangat kotor, sehingga banyak kontaminasi dari

tetap menjadi merah. zat-zat lain. Tapi pada penambahan HCI, larutan ini mempertahankan pH-nya.

Kertas lalanus dalam larutan Penambahan NaOH 8 tetes ke dalam larutan penyangga asam berubah penyangga asam membuat pH tidak lagi Aswaja menjadi biru dengan 8 tetes NaOH. Kertas lalanus merah bertahan. Sedangkan pada praktilmm kedua, pH

tetap merah, pH tetap. bertahan.

Page 95: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

83

Tanggal 26 Maret 2008 siswa menjalani tes akhir siklus 2

yang terdiri dari tes soal dan tes angket. Berikut ini hasil dari tes

siklus 2:

a) Hasil Belajar Siklus II

Tabel 4.6 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Siklus II

Berdasarkan Soal Pilihan Ganda

Pokok Indikator Norn or

Proporsi Rata-Bahasan (%) rata (%)

2 24 5 48

Menghitung pH atau pOH 6 100 larutan penyangga dengan

7 72 77 menggunakan prinsip kesetimbangan. 8 100

9 100 10 95

Ikatan Merancang dan melakukan 1 100 Kimi a percobaan nntuk menganalisis

larutan penyangga dan bukan 90,5 penyangga melalui kerja

4 81 kelompok di laboratorium.

Melalui disknsi kelas menjelaskan fungsi larutan

3 95 95 penyangga dalam tubuh makhluk hidup.

Total 88

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh informasi bahwa

terjadinya peningkatan pada setiap indikator. Indikator pertama

sebesar 77% dari 21 siswa memahami konsep dengan baik.

Meskipun pada soal nomor 2 dan 5 hanya sedikit siswa yang

menjawab benar, sebesar 24% dan 48%. Akan tetapi secara

keseluruhan s1Swa telah dianggap mengalami kemajuan

padapemahaman konsep larutan penyangga pada indicator

tersebut. Pada indikator kedua, oeningkatan iull:a teriadi vaitn

Page 96: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

84

sebesar 90,5% siswa dari 21 anak menjawab dengan benar. Begitu

pun pada indikator terakhir, terdiri dari 1 soal, siswa berhasil

menjawab dengan baik dengan persentase 95%. Dengan begitu

dapat dinyatakan padaindikator kedua dan ketiga siswa telah

mampu memahami konsep sebaik yang diharapkan. Maka

penelitian ini dianggap telah selesai pada siklus kedua.

Tabel 4. 7 Hasil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga Berdasarkan

Soal Essay Siklus II

Pokok Nomor Proporsi Rata-rata Bahasan

Indikator Soal (%) (%)

Merancang dan melakukan 1 87,6 percobaan untuk menganalisis larutan penyangga dan bukan 85,45 penyangga melalui kerja kelompok di laboratorium. 4 83,3

Ikatan 2 Kimia Menghitung pH atau pOH larutan

52,14

penyangga dengan menggunakan 57,02 prinsip kesetimbangan. 5 61,9

Melalui diskusi kelas menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam 3 65 65 tubuh makhluk hidup.

Total 70

Perolehan data diatas menunjukkan adanya peningkatan

pemahaman siswa, dari data keseluruhan sebelumnya 66% menjadi

70% jawaban siswa yang benar. Akan tetapi pada indikator kedua,

sebesar 57,02% siswa yang memahami konsep ini. Sedangkan pada

nomor 3, sebesar 65% dari 21 siswa menjawab benar. Namun karena

penilaian diambil dari total indikator, sebesar 70% secara

keseluruhan pemahaman siswa telah meningkat dari siklus

sebelumnya, dan sesuai dengan nilai batas maksimum vang dimiliki

Page 97: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

85

sekolah ini sebesar 70%, maka penelitian siklus kedua ini dianggap

telah berhasil. Dan penelitian selesai pada siklus kedua.

b) Basil Angket siswa Mengenai Metode Generatif Siklus II

Setelah kegiatan pembelajaran selama siklus II, peneliti

melakukan evaluasi dalam pembelajaran dengan memberikan

kuisioner berupa pemyataan mengenai tanggapan siswa selama

pembelajaran berlangsung dalam sik!us II.

Tabel 4.8 Basil Angket Siswa Siklus II

Nomor Persentase lndikator

Soal Pertanyaan resp on

siswa (%)

Saya senang dengan metode 1 pembelajaran (generatif) yang 71,43

telah dilaksanakan. Pendapat siswa

Guru banyak memberikan latihan mengenai metode pembelajaran 3 soal dalam kegiatan belajar 66,67

generatif mengaJar.

Guru memberikan informasi 4 tentang larutan penyangga dengan 73,81

ielas.

Saya merasa lebih mengerti materi 2 larutan penyangga daripada materi 64,29

sebelumnya.

Saya dapat menjelaskan sendiri 5 konsep materi yang telah dipelajari 61,90

kepada teman.

6 saya dapat menarik kesimpulan

69,05 Pendapat siswa dari materi yang diajarkan.

mengenai konsep saya sering membandingkan larutan 7 konsep materi yang sekarang 66,67 penyangga dengan materi yang dipelajari lalu.

saya suka mencari perbedaan

8 antara senyawa CH3COONa

65,48 dengan NaCl, atau senyawa lainnya.

saya suka berfikir apa fungsi dari 9 senyawa-senyawa tersebut dalam 84,52

kehidupan sehari-hari.

Page 98: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

86

Pendapat siswa mengenai metode generatif sebesar

71,43%, artinya pada siklus II ini 71,43% dar 21 siswa

menyukai metode ini. Untuk cara mengajar guru, cara

menyampaikan dan banyak memberi soal, diperoleh 66,67%

dan 73,81% dari 21 siswa menyetujui cara mengajar seperti itu.

Sedangkan untuk pemahaman siswa mengenai larutan

penyangga, pendapat siswa mengenai kemampuan memahami

konsep sebesar 64,9"/o dari 21 siswa memahami konsep larutan

penyangga tersebut. Sedangkan dalam ha! mengambil

kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan, sebagian besar

siswa mampu untuk melakukan hal-hal tersebut dibanding pada

siklus I. Yang paling besar adalah bagaimana siswa menyukai

hal-hal yang berhubungan dengan larutan penyangga, sebesar

84,52% dari 21 siswa melakukan dengan baik.

c) Hasil Observasi Pemahaman Siklns II

Tabel 4.9 Hasil Observasi Pemahaman Siklus 2

Indikator Aspek Penilaian Observasi Pemahaman (%)

siswamampu Menafsirkan menterjemahkan dan

48,92 Masai ah menguraikan konsep

dengan kata-kata sendiri.

Memberikan siswamampu

Contoh mengidentifikasikan 35,14 definisi dan konsep

siswa mampu mencari Mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan 32,68

objek-objek masalah

Mengambil stswamampu

Kesimpulan membandingkan objek- 36,52 objek permasalahan

Menjelaskan siswa mampu 31,21 menjelaskan konsep

Page 99: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

87

Dari tabel di atas ini diperoleh bahwa siswa banyak

mengalami peningkatan nilai. Seperti pada indikator

menafsirkan masalah, siswa mengalami peningkatan sebesar

8,73%, dari 40,19% menjadi 48,92%. Peningkatan ini cukup

signifikan, artinya siswa banyak mengalami perubahan yang

positif dalam ha! kegiatan menafsirkan masalah. Siswa dapat

mengatasi kesulitannya dalam menguraikan definisi dengan

kata-kata sendiri, dapat menterjemahkan definisi dengan baik.

Begitu juga pada indikator kedua, yaitu memberikan

contoh, siswa banyak mengalami peningkatan, dari siklus I,

sebesar 25,19% menjadi 35,14% pada siklus 2, peningkatan

sebesar 9,95%. Peningkatan yang cukup besar menunjukkan

bahwa siswa sudah dapat melakuakn kegiatan memberikan

contoh dengan baik, mengidentifikasikan contoh dengan baik

pula.

Selanjutnya pada indikator ketiga, yaitu

mengklasifikasikan, siswa mengalami peningkatan sebesar

10,25%. Siswa sudah cukup baik mengklasifikasikan masalah

yang terkait dengan materi yang diajarkan. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa sudah dapat memberikan contoh

dengan baik, dapat mencari persamaan dan perbedaan kedua

masalah dengan tepat.

Sedangkan pada indikator keempat 10,2%, peningkatan

yang cukup signifikan. Indikator kelima dan keenam adalah

menyimpulkan dan membuat perbandingan, dua indikator ini

merupakan indikator yang cukup menentukan apakah siswa

dapat memahami inti dari materi yang diajarkan atau tidak. Dan

pada indikator yang terakhir, menjelaskan, siswa mengalami

peningkatan sebesar 7,95%.

Page 100: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

88

Tapi dalam indikator menjelaskan, siswa mengalami

peningkatan hanya sekitar 0, 12%, dari 57,88% menjadi 58%.

Mungkin ha! ini disebabkan, siswa masih agak sulit

menjelaskan definisi konsep dengan kata-kata sendiri.

Sedangkan peningkatan terbesar, yaitu pada indikator

mengklarifikasikan, yaitu sebesar 22,5% dari 65% menjadi

87,5%. Pada indikator ini, siswa mengalami peningkatan yang

sangat bagus.

Kemampuan pemahaman s1swa pada proses

pembelajaran dapat dilihat dari hasil observasi peneliti di atas.

Pemahaman siswa dilihat dari ketepatan dan kejelasan dalam

menjawab pertanyaan dan mendiskusikan masalah dari guru

sehingga siswa dapat menyimpulkan hasil penyelidikannya.

Siswa juga sudah mampu menyajikan hasil penyelidikannya

dan dapat melakukan refleksi terhadap hasil-hasil penyelidikan

mereka dengan cara menjawab soal-soal dari guru.

c. Tahap Evaluasi Siklus II

Pada siklus ini, siswa banyak mengalami peningkatan

dalam beberapa ha! dan peneliti pun banyak melakukan

perubahan dalam kegiatan belajar mengajar. Perubahannya

diantaranya adalah :

I) Pada siklus ini, peneliti banyak melakukan penelitian di

laboratorium IP A. Siswa merasa tertarik dengan praktikum

yang dilaksanakan, karena mereka akan banyak mendapat

pengetahuan dan pengalaman.

2) Suasana kelas sangat aktif karena setiap siswa ikut

berpartisipasi dalam kegiatan praktikum, rasa

keingintahuan mereka meningkat pada siklus ini.

Page 101: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

89

3) Pada kegiatan belajar siklus ini, siswa-siswa dalam setiap

kelompok dapat bekerja sama dengan baik. Mereka saling

membantu sama lain.

4) Kegiatan - kegiatan siswa yang berkaitan dengan aspek

kogniti±; terutama pemahaman mengalami peningkatan

yang cukup signifikan. Hal ini yang diutamakan dalam

penelitian metode generatifini.

5) Kegiatan pembelajaran telah mencapai indikator yang telah

direncanakan.

6) Pembagian waktu kegiatan belajar mengajar sudah

proporsional.

Kegiatan penelitian dalam UJI coba metode

konstruktivisme berbasis generatif dengan strategi pemecahan

masalah diselesaikan pada sikJus 2. Hal ini dikarenakan telah

terjadi peningkatan yang cukup dari siklus sebelumnya. Hasil

dari evaluasi di atas cukup menjadi alasan berakhimya penelitian

ini.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Peneliti mengambil data dari beberapa instrumen, di antaranya;

Instrumen angket, observasi, soal dan wawancara. Masing-masing instrumen

tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing untuk saling

melengkapi agar penelitian memiliki data yang akurat dan bisa diandalkan.

Untuk memeriksa keabsahan data yang telah diperoleh melalui wawancara,

observasi dan pengamatan digunakan tekhnik triangulasi, yaitu tekhnik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu. Adapun hal-hal yang dimanfaatkan salah satunya adalah sumber;

triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

Page 102: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

90

berbeda dalam metode kualitatif1. Hal ini dilakukan dengan membandingkan

data hasil wawancara dengan data hasil pengamatan. Dengan melihat data

hasil pengamatan dan dibandingkan dengan data yang diperoleh melalui

wawancara, ternyata antara dua data tersebut memiliki kesamaan.

Instrumen tersebut memberikan data-data tersendiri yang akan menunjukkan

seberapa meningkatnya pemahaman siswa dari siklus satu ke siklus lain.

C. Analisis Data

1. Tes Basil Belajar

Pemberian soal dilakukan setiap akhir siklus, pada siklus I dan pada

siklus II. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah ada peningkatan dari

siklus I ke siklus II. Berikut ini merupakan tabel hasil belajar siswa yang

menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.

Tabet 4.10 Perbandingan Basil Pemahaman Siswa Konsep Larutan

Penyangga Siklus I dan Siklus II

Pokok Indikator Rata- Indikator Rata-Bahasan rata{%) rata (%)

Menghitung pH atau pOH Menghitung pH atau pOH Ikatan larutan penyangga dengan 61 larutan penyangga dengan

81 Kimi a menggunakan prinsip menggunakan prinsip kesetimbangan. kesetimbangan.

Merancang dan melakukan Menghitung pH larutan percobaan untuk penyangga pada 63 menganalisis larutan 73,80 penambahan sedikit asam, penyangga dan bukan basa, atau pengenceran. penyangga melalui kerja

kelompok di laboratorium.

Menyimpulkan pengertian Melalui diskusi kelas dan peranan larutan 44,87 menjelaskan fungsi larutan

80 penyangga berdasarkan penyangga dalam tubuh hasil pengukuran. makhluk hidup.

Total 56 Total 78

1 Lexy, J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004)

Page 103: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

91

2. Hasil angket

Penyebaran angket yang dilakukan setiap akhir siklus, bertujuan

untuk menunjang instrumen utama yaitu hasil belajar. Hasil angket yang

telah dicantumkan diatas menjadi penunjang bagi peningkatan pemahaman

siswa. Di bawah ini merupakan perbandingan data siklus I terhadap sikus

II:

Tabet 4.11 Perbandingan Hasil Angket Siswa Siklus I dan II

Rata-rata respon No Indikator siswa (%)

Siklus I Siklus II

1 Pendapat siswa mengenai

69,84 70,64 rnetode pembelajaran generatif

Pendapat siswa mengenai 2 pernaharnan konsep larutan 60,71 68,65

penyangga

3. Hasil Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti dan guru yang bersangkutan. Pada

setiap kegiatan pembelajaran, setiap kelompok memiliki satu pengarnat

yang akan mengamati tingkah laku siswa pada saat kegiatan pembelajaran

dimulai. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa efektifkah metode

generatif dalam pembelajaran ini.

Dengan terlampimya data-data dibawah, peneliti mengulas kembali

bahwa terjadi peningkatan dari aspek pemahaman siswa dari kegiatan

pembelajaran pada siklus I pada siklus II. Peningkatan pemahaman siswa

dapat dilihat dari tes hasil belajar yang diberikan setiap siklus, dengan

ditunjang oleh instrumen-instrumen penunjang seperti angket dan

observasi.

Page 104: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

92

Tabet 4.12 Basil Observasi Siswa Siklus I dan Siklus II

Indikator Aspek Penilaian Persentase Persentase Pemahaman Siklus I Siklus II

s1swamampu Menafsirkan menterjemahkan dan

40,19 48,92 Masai ah menguraikan konsep

dengan kata-kata sendiri.

s1swamampu Memberikan Conteh mengidentifikasikan 25,19 35,14

definisi dan konsep .

siswa mampu mencari Mengklasifikasikan persamaan dan perbedaan 22,43 32,68

objek-objek masalah

Mengambil sISwamampu

Kesimpulan membandingkan objek- 19,43 36,52 objek permasalahan

Menjelaskan siswa mampu menjelaskan

13,36 31,21 konsep

Pada siklus I, indikator yang terakhir menunjukkan basil yang sangat

kurang. Hal itu disebabkan oleh keterbasan siswa dalam menguasai konsep

materi. Hal tersebut menjadi acuan bagi peneliti untuk memperbaikinya

pada siklus II. Pada siklus II peneliti memperbaiki kekurangan pada siklus

I, sehingga siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep materi

larutan penyangga. Dilihat dari hasil rata-rata yang diperoleh sebesar 56%

pada siklus I dan 78% pada siklus II. Pencapaian indikator keberhasilan

tercapai, dengan berkurangnya siswa yang memiliki nilai dibawah 65

(lihat pada lampiran). Hal ini didukung dari hasil angket yang menyatakan

pendapat siswa mengenai metode generatif, pada siklus I, siswa belum

antusias menanggapi kegiatan pembelajaran. Hal tersebut mungkin

dikarenakan siswa masing belum terbiasa dengan kegiatan dalam kelas.

Namun ha! itu berubah pada siklus II, mereka antusias mengikuti kegiatan

dalam kelas. Selain itu, data observasi menunjukkan membaiknya keadaan

Page 105: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

93

di kelas dengan partisipasi siswa dalam kegiatan diskusi, keadaan menjadi

lebih kompetitif dan menyenangkan bahkan suasana ribut berkurang. (lihat

data pad a tabel 4. 9)

D. Interpretasi Basil Analisis

Data di atas sudah cukup membuktikan bahwa dalam penelitian ini ada

beberapa kemajuan dari cara belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari hasil tes,

angket dan observasi siswa yang meningkat dari siklus 1 ke siklus 2. Untuk

mengetahui peningkatan yang terjadi pada siklus II, di bawah ini merupakan

diagram yang membandingkan nilai siklus I dan siklus II:

Diagram 4.1 Basil Pemahaman Konsep Larutan Penyangga

Siklus I dau II

80

~

~ 60 ;;; ! 40 l!l!Siklus I z 3 CISiklus II

~ 20 13

"' '"' 0

Siswa

Diatas merupakan grafik yang menunjukkan hasil pemahaman siswa

pada siklus I dan siklus II berdasarkan hasil tes soal larutan penyangga setiap

akhir siklus. Diperoleh dari data di atas bahwa ada kenaikan yang signifikan

antara siklus 1 dan siklus 2. Pemahaman siswa mengenai konsep larutan

penyangga semakin meningkat dari siklus I ke siklus II. Terlihat dari rata-rata

yang diperoleh, pada siklus I nilai pilihan ganda dan essay dari 21 siswa

memiliki rata-rata nilai sebesar 56, sedangkan pada siklus II meningkat

menjadi 78. Jika pada siklus 1, nilai rata-rata siswa berkisar antara 30-70,

Page 106: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

94

sedangkan pada siklus II nilai rata-rata pemahaman siswa berkisar antar 70-

90. Hal itu ditunjukkan oleh hasil dari nilai siswa pada sola yang diberikan,

pada siklus I masih banyak siswa yang mendapat nilai 35-40, sedangkan pada

siklus 2 yang memiliki nilai pada rentang 95-100, dan tidak ada siswa yang

memiliki nilai 50.

Diagram 4.2 Basil Angket Siswa Siklns I dan Siklus II

75 ~

~ 70 " -~ 65 Ill

Ci) c: 60 OSiklus I 0 c.. !!liSiklus II Ill

~ 55

50 1 2

lndikator

Ket: Indil;ator I: Pendapat siswa mengenai metO!le pembe!ajimm

generatif Indikator 2: Pendapat siswa mengenai pemahaman konsep

larutan penyangga

Peningkatan pemahaman siswa didukung oleh pendapat siswa melalui

angket, yang menunjukkan keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran

dengan metode generatif ini yang awalnya siswa masih enggan mengikuti alur

pembelajaran. Hal demikian diikuti dengan pengamatan observer pada setiap

kegiatan siswa mengikuti pembelajaran generatif di kelas. Angket yang

diberikan setiap akhir siklus dan pengamatan terhadap siswa membantu guru

untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi atau belum, kalau

belum apa sebabnya. Data-data tersebut melengkapi kekurangan instrumen

soal yang merupakan instrumen utama dalam penelitian ini.

Page 107: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

96

dalam memahami konsep-konsep kimia, kreativitas siswa lebih terlihat, dan

interaksi antar sesama teman berjalan lebih hidup.

E. Pembahasan Temuan Penelitian

Pada siklus 1, aktivitas belajar siswa sudah berlangsung cukup baik.

Beberapa aktivitas belajar siswa masih perlu ditingkatkan. Kebiasaan belajar

siswa ketika menggunakan metode ceramah mewarnai aktivitas belajar siswa

pada siklus I, yakni mereka lebih banyak mendengarkan dan mencatat.

Dengan penerapan partisipatif pada siklus 2, aktivitas belajar siswa

mulai meningkat. Kerjasama dan interaksi belajar siswa lebih baik. Hal ini

disebabkan oleh beberpa ha!, diantaranya:

I. Pada siklus I memberikan kondisi pembelajaran pada s1swa sehingga

siswa terbiasa dengan pembelajaran yang diterapkan.

2. Pendekatan partisipatif yang diterapkan mampu membina hubungan

humanis antara guru dan siswa, begitu juga siswa dan siswa.

Pembelajaran dengan Pendekatan Konstruktivisme Berbasis Generatif

mampu meningkatkan semangat siswa. Pembelajaran ini memberikan indikasi

bahwa siswa masuk ke dalam kelas bukanlah sebagai anak dengan "kepala

kosong", namun mereka telah memiliki gagasan yang telah tersimpan dalam

memori di kepalanya atas dasar pengetahuan yang mereka peroleh

sebelumnya.

Dengan pemberian banyak masalah yang berbentuk soal, siswa dapat

mengaplikasikan teori konsep pada bentuk soal. Hal ini sangat dibutuhkan

agar siswa dapat menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya.

Ditambah kegiatan praktikum, konsep siswa mengenai larutan penyangga

semakin kuat. Karena siswa dapat melihat, mengapresiasikan, dan

menyimpulkan materi larutan penyangga dengan cara yang bervariasi.

Page 108: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

A. Kesimpulan

BABV KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan dan temuan-temuan yang telah diuraikan

pada bab IV, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa berdasarkan siklus­

siklus dan metode-metode yang telah dilalui dapat terlihatnya meningkatnya

pemahaman siswa melalui proses pembelajaran generatif ha! ini dapat dilihat

dari basil angket, wawancara, observasi, dan tes basil belajar yang telah

dilakukan peneliti. Adapun kegiatan yang dilakukan peneliti untuk

meningkatkan pemahaman siswa dan agar basil yang diperoleh mencapai

target peningkatan, peneliti melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

1. Pada pembelajaran generatif ini, peneliti menerapkan pembelajaran aktif.

Strategi yang dilakukan adalah dengan diskusi antar kelompok setiap

pembelajaran dan beberapa praktikum pada materi yang dapat

dipraktikumkan. Hal ini ditujukan untuk merubah suasana pembelajaran

menjadi lebih aktif dan menarik.

2. Mengenalkan kepada siswa alat atau bahan yang digunakan pada kegiatan

praktikum dalam penelitian dan memberikan contoh cara penggunaannya.

Dengan begitu siswa tidak canggung lagi dalam melakukan kegiatan

praktikum.

3. Mengadakan diskusi kelompok pada setiap masalah yang diberikan guru.

Hal ini bertujuan agar siswa mampu bekerjasama mencari solusi tersebut

sehingga mampu membangun sendiri konsep materi larutan penyangga.

Dengan begitu suasana kelas tidak pasif dan siswa mampu

mengungkapkan opininya masing-masing.

4. Mengoptimalkan kerja kelompok dengan cara membagi tugas setiap

individu dalam kelompok. Hal ini ditujukan agar masing-masing siswa

mempunyai tanggung jawab sendiri dan tidak saling mengandalkan,

dengan begitu siswa dapat mengikuti proses belajar dengan baik.

Page 109: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

98

5. Mendatangi tiap kelompok untuk memberikan bimbingan dan pengarahan

dalam kegiatan diskusi maupun praktikum. Hal ini ditujukan agar siswa

berani mengungkapkan pendapatnya didepan umum.

Dengan melakukan tindakan-tindakan· tersebut diatas maka diperoleh

hasil yang menjadi tujuan dari penelitian ini yaitu meningkatkan pemahaman

pembelajaran siswa. Selain pemahaman siswa yang meningkat, proses belajar

mengajar pun semakin baik. Hal ini dikarenakan pembelajaran generatif dapat

menumbuhkan keaktifan siswa, nilai rata-rata siswa dari 58,76 menjadi 75,8

dan dari hasil wawancara, siswa merespon dengan baik pembelajaran yang

menggunakan pembelajaran ini. Menurut mereka, dengan pembelajaran

generatif ini, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

Berdasarkan kesimpulan di atas maka secara umum dapat dikatakan

penelitian ini dianggap telah berhasil, karena telah mencapai kriteria indikator

keberhasilan yang telah ditetapkan, sehingga penelitian ini tidak dilanjutkan

pada siklus berikutnya.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan, maka penulis ingin

menyumbangkan pemikiran, yaitu:

I. Untuk membuat siswa lebih aktif dan kreatif seorang guru sebaiknya

mencoba menggunakan model pembelajaran generatif dalam pembelajaran

kimia di kelas.

2. Dianjurkan kepada guru kimia menggunakan metode generatif dalam

kegiatan pembelajaran, karena metode m1 cukup membantu

mengembangkan pengetahuan siswa.

3. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan pada siswa kelas XI IP A MAS

As-Syafi'iyah Tebet 01, untuk itu perlu dilakukan penelitian serupa

terhadap siswa yang memiliki karakteristik berbeda. Selain itu dapat

dicoba penelitian serupa untuk mata pelajaran yang lain, misalnya

diterapkan pada pelajaran fisika dan biologi.

Page 110: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

DAFT AR PUST AKA

Abuddin Nata, Filsqfai Pendidikan Islam, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2005.

Arikunto, Suharsimi, Dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002)., ha! 144 .

. Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Arsyid, Syaiful B. "Pengembangan Model Be/ajar Generatif Untuk Memperbaiki Misko11sepsi Mahasiswa Tentang Konsep Mekanika" dalam Laporan Penelitian, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura Pontianak, 2002.

Esvandiari, Jago Kimia SMU, Jakarta: Puspa Swara, 2004.

Feronika, Tonih, dick Evaluasi Pendidikan Pe11gemba11gan Evaluasi Produk Pembelajaran Kimia, Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan U1N SyarifHidayatullah, Jakarta.

Generative Learning Group, "Generative Learning", http://www.generative.com.

Ghazali, H. A Syukur. "Menciptakan Li11gku11ga11 yang Kontruktivistik Bagi Pembelajaran Bahasa", dalam Jumal Pendidikan dan Pembelajaran, Tahun 16 No. 1, 2003.

Glover, Derek, Dkk. Memperbaiki Pembelajaran Praktik Projesional di Sekolah Menengah, Jakarta: PT Grasindo, 2005.

Guru, "PembelajaranKonstuktivistik ",http ://suci ptoardi. word press. com/2007I1210 4/48/, l Juli, 2008.

Hamzah, "Pembelajaran Matematika Menurut Teori Be/ajar Konstruktivisme "dalam Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, No. 040, Tahun ke-8, November 2002.

Ibrahim, R. Perencanaan Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003.

Katu."PembelajaranGeneratij'',http://nasaui.ited.uidaho.edu!nasasparkldatashar.h tm, 28 Feb, 2008.

Page 111: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

100

Kembang, Tumbuh. "Konstruktivisme Dalam Pembelajaran ke Depan", http://tmnbuhkembang, blogspotcom/2007 /08/konstruktivismedalampembelajamn-ke.html,

l Juli, 2008.

Khoiruddin, M. "Konstruktivisme Dalam Strategi Pembelajaran", http://www.google.eo.id/search?hl=id&b:=lang id&client=firefoxa&channel=s&rls=org.mo zilla:enUS:official&hs= lxJ&q=oembelaiaran+konstruktivisme&start= 1 O&sa=N, 1 Juli, 2008.

Mahayukti, Ayu. "Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika Siswa Kelas II B SLIP Laboratorium /KIP Ngeri Singaraja" ,Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja; Jurnal Pendidikan dan Pengajaran ISSN 0215-8250 No. 1 TR XXXVI Januari 2003.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004.

Mulyana, E Hendri. "Pengaruh lmplementasi Model Pembelqjaran Konstruktivisme Altematif Terhadap Perubahan Konseptual dan Keterampilan llmiah Mahasiswa Dalam Mata Kuliah Konsep Dasar IPA", dalam Laporan Hasil Penelitian: PGSD UPP3 Fakultas Ilmu Pendidikan UPI, 200L

Munasprianto Ramli, "Pembelajaran Sains Menyenangkan dengan Metode Konstruktivisme ", Jakarta: Metamorfosa, VoL 1 No 2, Oktober 2006.

Pendidikan Nasional Sebagai Wahana Mencerdaskan Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara Bangsa (Sebuah Usaha Memahami UUD' 45), Jakarta: Center for Information and National Policy Studies, 2000.

Purba, Michael. Kimia untuk SMA Ke/as XI, Jakarta: Penerbit Erlangga, 2002. Redhana, I Wayan, Dkk. "Pembelajaran Generatif Dengan Strategi Pemecahan

Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Dasar IF', Fakultas Pendidikan MIPA IKIP Negeri Singaraja, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No. I TH XXXVI, 2003.

Ritchie, dkk, "Effectiveness of Two Generative Learning Strategies Jn The ScienceClassroom ",http://findarticles.com/p/articles/mi _ qa3667 /is_ 200002/ ai_ n8885516/pg_ 6?tag=artBody;col l.

Rohadi, Nyoman. "Penyusunan Bahan Ajar Terpadu Remediasi Menerapkan Model Genera/if Untuk Mengatasi Kenda/a Kognitif Fisiska SLTP di Propinsi Bengkulu '', dalam Laporan Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Bengkulu, 9 April 2002.

Page 112: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

101

Rustaman, Nuryani Y, Dkk. Strategi Bek.ljar Mengajar Biologi, Surabaya: Penerbit Universitas Negeri Malang (UM Press), cet 1, 2005.

Sastrawijaya, A. Tresna. Pengembangan Program Pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.

Soemanto, Wasty. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Asdi Mahasatya, 2006.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005.

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000.

Suherman, H. Erman, dkk. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer, Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UPI.

Susilowati, Endang, dkk. "Pengembangan Pembelajaran Kimia Menggunakan Pendekatan Siklus Be/ajar dengan Model 5-E untuk MEningkatkan Pemahaman Konsep-Konsep Kesetimbangan Fase" dalam Laporan Penelitian di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, No: 371/P4T/DPPM!ARSC-LPTKN/2003.

The Maryland Virtual High School of Sciense and Mathematics, "5 E's Lesson Components" , http://mvhsl.mbhs.edu/mvhsproj/leamingcycle/lcmodel.html, 29 Maret, 2007.

Tika, I Ketut. "Model Be/ajar Generatif Sebagai Alternatif Perbaikan Kesalahan Konsepsi dalam Perkuliahan Fisika Dasar Mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA STKIP Singaraja" dalam Jumal Pendidikan dan Kebudayaan Aneka Widya, No. 3 Th XXXIV, Juli 2001, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja.

Undang-Undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan Pelaksanaannya 2000-2004, Undang-undang Republik Indonesia no. 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, Jakarta: CV. Tamita Utama, 2004.

Uno, Hamzah B. Perencanaan Pembelajaran, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007. Vogel, Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro , Jakarta; PT.

Kalman Media Pustaka, 1990.

Wahyudi, "Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Aiateri Pembelqjaran IPA", Jumal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 036, Tahun ke-8, Mei 2002.

Page 113: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

102

Widodo, Ari. "Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains '', Jakarta: Jurnal Pendidikan clan Kebudayaan, No. 064, Tahun ke-13, Januari 2007.

Wiriaatmadja, Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007.

Wittrock, "Active dan Generative Teaching", http://education.calumet.purdue.edu/vockell/edpsybook/Edpsy2/edpsy2 acti ve.htm, 16 Nov, 2007.

Workshop PTK SMA Negeri 8 Surabaya, "Penelitian Tindakan Kelas" http://www.whandi.net/?pilih=new&aksi=lihat&id=66, 13 April, 2007.

__ "Strategi Pembelajaran Generatij", www.geocities.com/norizan 2000/Strategi Pembelajaran Generatifhtm, 20 Mei, 2008.

__ "What is Adaptive Learning v.s Generative Learning'', http://education.calumet.purdue.edu/vockell!Edpsybook/Edpsy2/edpsy2.acti ve.htm, 20 Mei 2008.

__ "Constructivism and the Five E's", http://www. constructivisme/ expo. expo. edu. ph/pinatubo/page4 .html, 20 Mei, 2008.

__ "Important People in the Development of the Theory of Constructivism", http://www.constructivisme.com/chd.gse.gme.edu/immersion/konwledgebas e/index.htm, 20 Mei, 2008.

__ ."Konstruktivisme dan Pembelajaran'', http://djokoawcollection.blogspot.com/2007 /l l/penelitiantindakankelas.html 1 Juli, 2008.

--· "Pembelajaran Generatif Katu ", http://nasaui.ited.uidaho.edu/nasapark/datashar.htm, 1 Juli 2008.

__ "Pembelajaran Konstruktivisme ", . http://gurubeasiswa.blogspot.com/2007/12/pembelajaranmatematikadenganteori.html,

I Juli, 2008.

Page 114: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

mpiran 1

SILABUS

1a Sekolah : Madrasah Aliyah As-Syafi 'iyah 0 I 1 Pelajaran : KIMIA s/Sernester : XI/2 dar Kompetensi : Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, rnetode pengukuran, dan terapannya rnsi Waktu : 2 x 45 menit

1petensi dasar Materi

Kegiatan Pembelajaran Indikator Pernbelaiaran

leskripsi • Larutan • Merancang dan rnelakukan • Menganalisis larutan penyangga percobaan untuk rnenganalisis penyangga dan bukan

ifat larutan larutan penyangga dan bukan penyangga melalui mggadan penyangga melalui kerja percobaan. an larutan •pH larutan kelompok di laboratoriurn. mgga dalam penyangga • Menghitung pH atau pOH tmakhluk • Menyirnpulkan sifat larutan larutan penyangga

penyangga dan bukan • Fnngsi penyangga. • Menghitung pH larutan

larutan penyangga dengan penyangga • Menghitung pH atau pOH penambahan sedikit asam

larutan penyangga rnelalui atau sedikit basa atau diskusi. dengan pengenceran

• Melalui diskusi kelas • Menjelaskan fungsi larutan menjelaskan fungsi larutan penyangga dalarn tubuh penyangga dalam 1tubuh makhlnk hidup makhlnk .nidup

©

Penilaian Alokasi Waktu

• J~nis tggihan 8jam Tngas individu Tugas kelornpok Ulangan

• Bentuk instrurnen Petformans(kinerja dan sikap) , laporan tertulis, Tes tertulis

Surnber/ bahan/alat

• Surnber Buku kirnia

• Bahan Lembar kerja, Bahan/ alat w1tuk praktek

~

0 w

Page 115: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 2

RANCANGANPERENCANAANPEMBELAJARAN

: Kimia ,,

: Larutan Penyangga

104

Mata Pelajaran

Materi Pokok

Sub Materi : Pengertian Larutan Penyangga dan Komponen dan Cara Kerja

Larutan Penyangga.

Kelas/Semester

Pertemuan ke

Alokasi waktu

: XI IPA/genap

: 1

: 2 x 45 menit

STANDAR KOMPETENSI

Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran suatu terapannya.

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan peranan

larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Menghitung pH atau pOH Iarutan penyangga dengan menggunakan pnns1p

kesetimbangan.

ASPEK PEMAHAMAN

Menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkaskan, mengambil

kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan.

A. Tujuan Pembelajaran : Mempelajari sifat larutan penyangga pada penambahan

sedikit asam, basa atau pengenceran.

B. Materi Pembelajaran : Larutan Penyangga

Page 116: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

105

C. Langkah Kerja/ Pembelajaran :

Tahapan Kegiatan Belajar Mengajar

Waktu Guru Aktif Siswa Aktif

Pendahuluan Guru mengabsensi siswa Siswa mengamati 5'

yang hadir. absensi dan penjelasan

dari guru.

Guru memberikan apersepsi 10'

tentang pokok bahasan yang

ada kaitannya dengan materi.

Guru menyampaikan tujuan 10'

pelajaran dan mengulas

sedikit materi pelaj aran yang

lalu.

Guru memberikan motivasi 5'

kepada siswa agar tertarik

untuk mempelajari materi

yang akan dipelajari.

Kegiatan Inti F ase Orientasi

Guru memberikan sedikit Siswa bersiap~siap 5'

pertanyaan berkaitan dengan mencari jawaban.

materi yang lalu.

Fase Aktivasi

Guru membagi siswa dalam Siswa berkelompok 5'

beberapa kelompok. sesuai dengan yang

telah ditentukan.

Page 117: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

106

Guru membagikan tugas Siswa berdiskusi 20'

pada setiap kelompok untuk dengan kelompok

didiskusikan bersama. masing-masing tentang

tugas yang telah

diberikan.

Fase Peni/aian

20'

Guru membimbing Setiap kelompok

persentasi oleh masing- mempersiapkan basil

masing kelompok. persentasinya.

Penutup Fase Perluasan

Guru memberikan Siswa berinsiatif 10'

kesimpulan dari materi yang menyimpulkan materi

dipelajari hari itu. yang tel ah diaj arkan.

D . Sumber belajar :

./ Buku kimia

./ Jumal Internet

E . Penilaian:

./ Afektif

./ Kognitif

./ Psikomotor

Guru Bidang Studi Siswa Peneliti

Page 118: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

RANCANGANPERENCANAANPEMBELAJARAN

Mata Pelajaran

Materi Pokok

Sub Materi

Kelas/Semester

Pertemuan ke

Alokasi Waktu

: Kimia

: Larutan Penyangga

: Larutan Penyangga Asam Dan Basa

: XIIPA/2

:2

: 2x45

STANDAR KOMPETENSI

107

Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk meajelaskan

peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan peranan

larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa, atau

pengenceran.

ASPEK PEMAHAMAN

Menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkaskan, mengambil

kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan.

A. Tujuan Pembelajaran :Mempelajari sifat larutan penyangga pada

penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran.

B. Materi Pembelajaran : Larutan Penyangga

Page 119: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

109

Fase Penilaian Siswa

Guru membimbing siswa mempersiapkan

mempresentasikan hasil kelompoknya untuk 20'

diskusi dari setiap mendapatkan giliran

kelompok. menjelaskan hasil

diskusi.

Penutup Fase Perluasan

Guru memberikan Siswa mendengarkan

kesempatan pada setiap ringkasan dari guru

kelompok untuk saling dan berinisiatif untuk

bertanya. mengungkapkan

Guru meringkaskan materi pendapatnya tentang

yang barn saja dijelaskan sekitar masalah yang 10'

atau membimbing murid berkaitan dengan

untuk menyammpaikan yang barn saja

ringkasannya dengan j elas. diajarkan.

10'

D. Sumber belajar

,/ Buku kimia

,/ Jurnal internet

E. Penilaian:

,/ Afektif

,/ Kognitif

,/ Psikomotor

Guru bidang studi siswa Peneliti

Page 120: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

RANCANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran

Kelas/ semester

Materi Pokok

Sub Materi

Pertemuan ke

Alokasi waktu

: Kimia

: XIIPA/2

: Larutan Penyangga

: Menghitung pH Larutan Penyangga

:3

: 2 x45 menit

STANDAR KOMPETENSI

110

Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan

peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan peranan

larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Menyimpulkan pengertian dan peranan larutan penyangga berdasarkan basil

pengukuran.

ASPEK PEMAHAMAN

Menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkaskan, mengambil

kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan.

A. Tujuan Pembelajaran :Mempelajari sifat larutan penyangga pada

penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran.

B. Materi Pembelajaran : Larutan Penyangga

Page 121: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

111

C. Langkah Pembelajaran

No Langkah Kegiatan belajar mengajar Alokasi

pembelajaran Guru aktif Siswa aktif waktu

1 Pendahuluan Guru mengabsensi siswa Siswa 5'

dilanjutkan dengan memperhatikan

menyampaikan tujuan absensi siswa dan

pembelajaran dan memahami tujuan

mengulas sedikit materi dari pembelajaran

pelajaran lalu. dan materi yang lalu

5' Guru memberikan Siswa

apersepsi tentang pokok memperhatikan

bahasan yang ada dengan baik apa yang

kaitannya. telah dijelaskan oleh

Guru memberikan guru.

motivasi kepada siswa Siswa termotivasi 5'

agar tertarik untuk untuk mengetahui

mempelajari materi yang lebih dalam materi

akan diberikan dengan mi.

cara memberikan

manfaat serta tujuan

mempelajari materi

tersebut.

Fase Orientasi

2. Kegiatan inti Guru memberi Siswa menjawab. 5'

pertanyaan mengenai

materi yang telah

diajarkan sebelumnya.

Guru membagi siswa Siswa berkelompok 5'

dalam beberapa sesuai yang 1 ....... 1 ............ _ .... 1~ _1: _____ ~ __ ,_t_t

Page 122: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

112

Fase Aktivasi

Guru memberikan tugas Siswa mendiskusikan 20'

untuk dikerjakan tugas yang diberikan

bersama-sama. guru.

Fase Penilaian

Guru membimbing siswa Siswa 20

untuk mendiskusikan mempresentasikan

tugas yang diberikan hasil dari tugas

guru. tersebut.

Fase Perluasan

3. Penutup Guru membimbing siswa Siswa berinisiatif

mempresentasikan basil 15' meringkaskan materi

tugasnya. yang telah diajarkan.

Guru memberikan 10'

ringkasan yang tepat.

D. Sumber belajar

,/ Buku kimia

,/ Jurnal internet

E. Penilaian:

,/ Afektif

,/ Kognitif

,/ Psikomotor

Guru bidang studi Peneliti

Page 123: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

RANCANGANPERENCANAANPEMBELAJARAN

Mata pelajaran

Kelas/semester

Materi Pokok

Sub Materi

Pertemuan ke

Alokasi waktu

: Kimia

: XIIPN2

: Larutan Penyangga

: Menghitung pH Larutan Penyangga

:4

: 2 x 45 menit

STAND AR KOMPETENSI

113

Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan

peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan peranan

larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Menghitung pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan pnnstp

kesetimbangan.

Merancang dan melakukan percobaan untuk menganalisis larutan penyangga dan bukan

penyangga melalui kerja kelompok di laboratorium.

ASPEK PEMAHAMAN

Menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkaskan, mengambil

kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan.

A. Tujuan Pembelajaran :Mempelajari sifat larutan penyangga pada

penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran.

B. Materi Pembelajaran : Larutan Penyangga

Page 124: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

114

C. Langkah Pembelajaran

No Langkah Kegiatan belajar mengajar Alokasi - . -··--

pembelajaran Guru aktif Siswa aktif waktu

1 Pendahuluan Guru mengabsensi siswa Siswa 5'

dilanjutkan dengan memperhatikan

menyampaikan tujuan absensi siswa dan

pembelajaran dan memahami tujuan

mengulas sedikit materi dari pembelajaran

pelajaran lalu. dan materi yang lalu

Guru memberikan Siswa 5'

apersepsi tentang pokok memperhatikan

bahasan yang ada dengan baik apa yang

kaitannya. telah dijelaskan oleh

guru.

Guru memberikan Siswa termotivasi 5'

motivasi kepada siswa untuk mengetahui

agar tertarik untuk lebih dalam materi

mempelajari materi yang mt.

akan diberikan dengan

cara memberikan

manfaat serta tujuan

mempelajari materi

tersebut.

2. Kegiatan inti F'ase Orientasi

Guru menjelaskan Siswa 5'

prosedur dari praktikum. mempersiapkan

segala yang

diperlukan untuk ....

Page 125: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

3. Penutup

D. Sumber belajar

./ Buku kimia

./ Jurnal internet

E. Penilaian:

./ Afektif

./ Kognitif

./ Psikomotor

Guru bidang studi

Guru membagi siswa

dalam beberapa

kelompok.

Guru membimbing siswa

melakukan praktikum

sesuai prosedur.

Fase Penilaian

Guru membimbing siswa

mempresentasikan hasil

praktikum.

Fase Perluasan

Guru memberikan

ringkasan yang tepat.

115

Siswa berkelompok 5'

sesuai yang

diperintahkan guru.

Siswa bekerjasama 40'

dalam praktikum.

Siswa 15'

mempresentasikan

hasil dari tugas

tersebut.

Siswa berinisiatif 10'

meringkaskan materi

yang telah diaj ark an.

Peneliti

Page 126: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

116

RANCANGANPERENCANAANPEMBELAJARAN

: Kimia

: XIIPN2

Mata pelajaran

Kelas/ semester

Materi Pokok

Sub Materi

Pertemuan ke

Alokasi waktu

: Larutan Penyangga

: Menghitung pH Larutan Penyangga

:5

: 2 x45 menit

STANDAR KOMPETENSI

Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan

peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI DASAR

Menyelidiki sifat larutan penyangga dan menerapkannya untuk menjelaskan peranan

larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan kehidupan sehari-hari.

INDIKATOR

Merancang dan melakukan percobaan untuk menganalisis larutan penyangga dan bukan

penyangga melalui kerja kelompok di laboratorium.

ASPEK PEMAHAMAN

Menafsirkan, memberikan contoh, mengklasifikasikan, meringkaskan, mengambil

kesimpulan, membandingkan dan menjelaskan.

A. Tujuan Pembelajaran : Mempelajari sifat larutan penyangga pada

penambahan sedikit asam, basa dan pengenceran.

B. Materi Pembelajaran : Larutan Penyangga

Page 127: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

117

C. Langkah Pembelajaran

No Langkah Kegiatan belajar mengajar ..• - -----··- Alokasi waktu

pembelajaran Guru aktif Siswa aktif

1 Pendahuluan Guru mengabsensi Siswa 5'

siswa dilanjutkan memperhatikan

dengan absensi siswa dan

menyampaikan memahami tujuan

tujuan pembelajaran dari pembelajaran

dan mengulas dan materi yang lalu

sedikit materi

pelaj aran Ialu.

Guru memberikan Siswa 5'

apersepsi tentang memperhatikan

pokok bahasan yang dengan baik apa

ada kaitannya. yang telah

dijelaskan oleh

guru.

Guru memberikan Siswa termotivasi 5'

motivasi kepada untuk mengetahui

siswa agar tertarik lebih dalam materi

untuk mempelajari ini.

materi yang akan

diberikan dengan

cara memberikan

manfaat serta tujuan

mempelajari materi

tersebut.

2. Kegiatan inti Fase Orientasi Siswa 5'

Guru menjelaskan mempersiapkan

T\t"A<".o...1,,,. ...ln..-: ......... ~ ..... 1- -----

Page 128: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

118

praktikum. diperlukan untuk

praktikum.

Guru membagi Siswa berkelompok 5'

siswadalam sesuai yang

beberapa kelompok. diperintahkan guru.

Guru membimbing Siswa bekerjasama

siswa melakukan dalam praktikum. 40'

praktikum sesuai

prosedur.

Fase Penilaian Siswa

Guru membimbing mempresentasikan 15' siswa basil dari tugas

mempresentasikan tersebut.

basil praktikum.

Fase Perluasan

Guru memberikan Siswa berinisiatif 10'

ringkasan yang meringkaskan

3. Penutup tepat. materi yang telab

diajarkan.

D. Sumber belaJar

../ Buku kimia

../ Jumal internet

E . Penilaian:

../ Afektif

../ Kognitif

../ Psikomotor

Guru bidang studi Peneliti

Page 129: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

119

Lampiran 3

KISl-KISI SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS 1

Pokok Indikator

Aspek Kognitif Proporsi

Bahasan Cl C2 C3 C4 Jml %

lkatan Menghitung pH atau pOH larutan

4*,8,10, 13*, 12,

Kimi a penyangga dengan menggunakan 7

14*. 11. 5 50

prinsip kesetimbangan.

Menghitung pH larutan penyangga pada

penambahan sedikit asam, basa, atau 9 5*, 3 15* 2 20 pengenceran.

Menyimpulkan pengertian dan peranan

larutan penyangga berdasarkan hasil I 2 6 3 30 pengukuran.

Jumlah 3 2 6 4 10 100

Ket : • soal yang tidak valid.

KISl-KISI SOAL ESSAY SIKLUS 1

Pokok Indikator

Aspek Kognitif Proporsi

Bahasan CI C2 C3 C4 Jml %

Ikatan Menghitung pH atau pOH larutan

Kimi a penyangga dengan menggunakan 5 1 20 prinsip kesetimbangan.

Menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa, atau 4 1 20 pengenceran.

Menyimpulkan pengertian dan peranan larutan penyangga berdasarkan hasil 1,2 3 3 60 pengukuran.

Jnmlah 2 2 1 5 100

Page 130: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 4

TES AKHffi LARUTAN PENYANGGA SIKLUS 1

1. Pertanyaan berikut benar tentang larutan penyangga, kecuali ...

a. Memiliki pH yang konstan

b. pH-nya tidak dipengaruhi oleh pengenceran

c. pH-nya tidak dipengaruhi kadar C02 di udara

d. dapat dibuat dengan mencampur asam lemah dengan basa

e. pH-nya selalu sama dengan pKa dan pKb

2. Salah satu contoh larutan penyangga adalah larutan yang mengandung

campuran ...

a. NaOH dan HCI

b. NaOH dan NaCl

c. NRiOH dan HCl

d. CH3COOH dan CH3COOK

e. HCOOH dan NaCl

3. Berikut ini tabel percobaan penambahan asam atau basa terhadap 1 liter

campuran.

Campurau Zat yaug Ditambahkau Perubahau pH

I 10 mL NaOH 0,1 M 3

II 10 mL HCI 0,1 M 4

III 10 mL HCl 0,1 M 2

IV 10 mL NaOH 0,1 M 4

v 10 mL HCl 0,1 M 0,1

Dan data dt atas campuran yang merupakan larutan penyangga adalah ...

a. I

b. II

c. III

d. IV

e. V

4. Larutan NaCN dapat menjadi larutan penyangga bila dicampur dengan

larutan ..... .

120

Page 131: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

121

a. HCN

b. H2S04

c. NaOH

d. NaCH3COOH

e. HCI

5. Campuran asam lemah dengan basa kuat dapat membentuk penyangga bila .....

a. Jumlah mo! basa kuatnya bersisa

b. Jumlah mo! asam lemahnya bersisa

c. Tidak ada yang bersisa

d. Dua-duanya bersisa

e. Salah semua

6. Ke dalam 100 mL larutan penyangga yang pH-nya 4 ditambah 20 mL air pH-

nya menjadi ...

a. 9,25

b. 8,25

c. 7,25

d. II

e. IO

7. I 00 mL CH3COOH 0, I M dengan 50 mL larutan NaOH 0, I M dapat

membentuk larutan penyangga karena ...

a. Basa dan asamnya bersifat kuat

b. Basa dan asamnya bersifat lemah

c. Asamnya bersisa denganjumlah 5 mmol

d. Asamnya bersisa denganjumlah 10 mmol

e. Basanya bersifat lemah

8. Meskipun di tam bah sedikit asam kuat atau basa kuat juga diencerkan, pH

larutan penyangga relatif ...

a. berubah

b. tetap

c. tidak stabil

d. lebih asam

Page 132: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

122

9. Di antara larutan-larutan berikut yang mempunyai pH lebih besar dari 7

adalah ...

a. KN03-

b. NaCl

c. NH4Cl

d. Na2C03

e. Fe2S04

10. Manakah larutan yang mempunyai pH paling tinggi?

a. Na2S040,1 M

b. NaCl 0,1 M

c. NH4Cl 0,1 M

d. N~Cl 0,1 M

e. CH3COON 0, 1 M

ESSAY.

1. Apa yang dimaksud dengan larutan buffer atau larutan penyangga?

2. Ada berapa macam larutan penyangga? Sebutkan dan berikan masing­

masing dua contoh!

3. Mengapa campuran berikut dapat menghasilkan larutan penyangga?

a. 20 cm3 HCN 0, 1 M + 20 cm3 KCN 0,2 M

b. 20 cm3 H2S04 0,1M+20 cm3 NH40H 0,5 M

4. Suatu larutan terdiri atas campuran 100 mL CH3COOH 0,1 M dalam

tabung reaksi Adan larutan 50 mL NaOH 0, 1 M dalam tabung reaksi B.

a. Berapakah pH larutan penyangga di atas?

b. Bagaimana pH larutan bila masing-masing ditambah sedikit basa kuat?

5. Hitunglah pH larutan yang terdiri dari 50 mL asam asetat dengan 50 mL

larutan natrium asetat yang masing-masing mempunyai konsentrasi 0,1 M.

Ka= 1,75 x 105.

Page 133: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 5

Pilihan Ganda

1. e

2. d

3. e

4. a

5. b

6. c

7. c

8. b

9. d

10.e

Essay

123

KUNCIJAWABANSIKLUS 1

1. Larutan penyangga atau larutan buffer atau larutan dapar adalah larutan yang

mampu mempertahankan pH pada penambahan sedikit asam, sedikit basa atau air

(pengenceran).

2. Larutan penyangga mengandung:

a. Penyangga asam I bzif.fer asam:

•:• Campuran asam lemah dengan garamnya contoh: CH3COOH dan

CH3COONa atau

•!• Campuran asam lemah dengan basa kuat

(syarat : mol asam lemah lebih besar dari mol basa kuat).

b. Penyangga basa I buffer basa :

•!• Campuran basa lemah dengan garamnya, contoh : NRiOH dan NRiCI atau

•!• Campuran basa lemah dengan asam kuat

(syarat : mol basa lemah lebih besar dari mol asam kuat).

3. Larutan di bawah ini merupakan penyangga:

a. 20 cm3 HCN 0, 1 M + 20 cm3 KCN 0,2 M

Larutan di atas merupakan larutan penyangga karena HCN termasuk asam

lemah sedangkan KOH merupakan basa kuat.

b. 20 cm3 H2S04 0,1M+20 cm3 NRiOH 0,5 M

Larutan di atas merupakan larutan penyangga karena NRiOH memounvai sisa

Page 134: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

4. pH larutan adalah :

a. mol CH3CQOH = 100 ml x 0,1M=10 mo!

mo! NaOH= 50 ml x 0,1M=5 mo!

CH3COOH + NaOH

Mula 10 5

Reaksi 5 5

Sisa 5 0

[H+ }=Ka ~::] [H+ ]=10-5 2

5 pH=5

124

5 5

5 5

b. Jika asam asetat ditambah sedikit basa kuat maka pH akan berubah menjadi

penyangga basa.

Jika NaOH ditambah basa maka pH akan semakin basa.

5. pH larutan tersebut adalah:

Mo! CH3COOH = 50 ml x 0, 1 M = 5 mo!

Mo! C}LCOONa = 50 ml x 0,1 M = 5 mo!

[H+ ]=Ka. [asamJ (garamJ

[H+ ]= 1,75.2 5

(H+ }= 1,75

pH= 5 - log 1, 75 = 4, 76

Page 135: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

125

Lampiran 6

KISI-KISI SOAL PILIHAN GANDA SIKLUS 2

Pokok lndikator

Aspek Kognitif Proporsi Bahasan CI C2 C3 C4 Jumlah %

Menghinmg pH atan pOH larntan 4,8,10, 12,13*

penyangga dengan menggunakan 15

11 14

7 70 prinsip kesetimbangan.

Merancang dan melaknkan percobaan

lkatan nntuk menganalisis larntan

Kimia penyangga dan bukan penyangga l*,2,7 3* 5* 2 20 melalui kerja kelompok di laboratorium.

Melalui diskusi kelas menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam 6,9* I IO tubuh makhluk nidup

Jumlah 4 I 5 4 IO !00

Ket : * soal yang tidak valid.

KISI-KISI SOAL ESSAYSIKLUS 2

Pokok Indikator

Aspek Kognitif Proporsi

Bahasan CI C2 C3 C4 Jumlah %

Ikatan Menghitung pH atau pOH larutan

Kimia penyangga dengan menggnnakan 2 5 2 40 prinsip kesetimbangan.

Merancang dan melakukan percobaan untuk menganalisis larntan penyangga dan bukan penyangga l 4 2 40 melalui kerja kelompok di laboratorium.

Melalui diskusi kelas menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam 3 l 20 tubuh makhluk hidup.

Jmnla11 l 2 2 5 100

Page 136: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

126

Lampiran 7

TES AKHIR LARUTAN PENYANGGA SIKLUS II

1. Larutan-larutan di bawah ini akan menghasilkan larutan buffer jika

dicampurkan, kecuali ...

a. NaOH dan HCI

b. NaOH dan CH3COOH

c. HCI dan NH3

d. NaOH dan NaH2P04

e. Al(OH)2 dan HCOOH

2. Larutan 25 mL CH3COOH 0,2 M (Ka= 1 x 10-5) dicampurkan dengan 25 mL

NaOH 0,1 M, maka harga pH larutan yang terjadi adalah ....

a. 2,0

b. 2,5

c. 3,0

d. 5,0

e. 6,0

3. Larutan CH3C00Na dapat menjadi larutan penyangga bila dicampur dengan

larutan .....

a. Cli3COOH

b. NaOH

c. NaCl

d. NaCN

e. HCI

4. Campuran asam lemah dengan basa kuat dapat membentuk penyangga

bila ....

a. Jumlah mo! basa kuatnya bersisa

b. Jumlah mo! asam lemahnya bersisa

c. Tidak ada yang bersisa

d. Dua-duanya bersisa

e. Tidak ada jawaban yang benar

5. JOO mL CH3COOH 0,1Mdengan50 mL NaOH 0,1 M dapat membentuk

larutan penvamnia bir<"n~

Page 137: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

127

b. Basa dan asamnya bersifat lemah

c. Asarnnya bersisa dengan jumlah 5 mmol

d. Asamnya bersifat denganjumlah 10 mmol

e. Asam dan basanya bersisa 5 mrnol

6. Ke dalam 50 mL larutan NaH2P04 0,2 M ditambahkan larutan 50 mL NaOH

0, 1 M, berapakah pH larutan penyangga tersebut. ... (Ka= 6,3 x !0-8)

a. 8 - log 6,3

b. 8 +log 6,3

c. 9-log 6,3

d. 9 +log 6,3

e. 11 + log 6,3

7. Perbandingan volume CH3COOH 0, 1 M (Ka= 10-5 ) NaOH 0, 1 M yang harus

dicampurkan untuk membuat larutan buffer dengan pH 6 ialah ...

a. 2: 1

b. 11 : 1

c. 1: 10

d. 11 : 10

e. 10: I

8. Untuk membuat larutan penyangga yang mempunyai pH= 4 ke dalam I 00 ml

CH:iCOOH 0,5 M (Ka= 10"5) hams ditambah larutan CH3C00Na 0,5

sebanyak ...

a. 100 ml

b. 50 ml

c. 10 ml

d. 5 ml

e. 1 ml

9. Untuk membuat larutan penyangga dengan pH 5, maka ke dalam 40 ml

larutan 0,1 M asam asetat (Ka= 10"5) harus ditambahkan larutan NaOH 0,2 M

sebanyak:

a. 10 ml

b. 20ml

f'. 1.f\ ........ 1

Page 138: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

e. 50 ml

10. Jika 0,2 mo! CH3COOH (Ka= 10·5 ) dan 0,2 mo! CH3COONa dilarutkan

dalam I liter. Larutan ini mempunyai pH ....

a. 3

b. 4

c. 5

d. 6

e. 7

ESSAY

128

I. Sebanyak JOO mL larutan CH3COOH 0,2 M dicampur dengan 100 mL

larutan NaOH 0,1 M.

a. Tentukan pH larutan-larutan itu sebelum dicampurkan

b. Tentukan pH Jarutan-Jarutan itu sesudah dicarnpurkan (Ka CH3COOH

= 10"5)

2. Berapa mL larutan CH3COOH 0,1 M harus ditambahkan kedalam 200

mL larutan CH3C00Na 0, 1 M untuk membuat larutan penyangga dengan

pH = 5 (Ka CfuCOOH = 1 o·5).

3. Tentukan pH larutan yang dibuat dengan mencampurkan 100 mL larutan

NH3 0,1Mdengan500 mL larutan NRiCI 0,1 M. (Kb NH3 = 1,8 x 10"5)

4. Sebutkan macam-macam cairan yang berfungsi sebagai larutan

penyangga yang ada di tubuh kita!

5. Ke dalam 10 mL larutan 0, 1 M HCI ditambah 90 ml air pH larutan

berubah menjadi berapa?

Page 139: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 8 KUN CI JA WABAN SIKLUS II

Pilihan Ganda 1. a 2. d 3. b 4. b 5. c 6. a 7. c 8. c 9. a 10. c

Essay I. pH larutan sebelum dan sesudah dicampurkan adalah :

a. pH CH3COOH larutan sebelum dicampurkan

[H+ ]=.Jr o-5.2.10-•

[H+ ]= 1,4.10-3

pH=3-logl,4

pH=2,85

pH NaOH sebelum dicampurkan

[Off]= 1. 10-5

pOH=l

pH= 13

b. pH larutan setelah dicampurkan

Mula

Reaksi

Sisa

mol CH3COOH = 100 ml x 0,2 M = 20 mmol

mol NaOH = 100 ml x 0,1M=10 mmol

pH=5

20

10

10

10

10

0

IO

10

129

10

10

Page 140: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

2. Volume dari larutan CH3COOH yang dibutuhkan adalah:

Mo! CH3COOH = x ml. 0,1M=0,1 x mmol

Mo! CHJCOONa = 200 ml x 0,1 M = 20 mmol

fH+ }=Ka. [asam) fgaram]

10_, = 10 .. 5. 0, Ix 20

20= O,lx

x =200ml

3. Cairan - cairan yang berfungsi sebagai larutan penyangga dalam tubuh :

a. Cairan luar sel

HP04. + W ~ H2Po4·

H2P04- +OK :;e4=:=1!:t HP042· + H20

b. Cairan dalam sel

H2C03 + OK HC03. + H20

HC03. + W 1:•=~ro H2C03

4. pH larutan penyangga tersebut adalah:

Mo! NH3 = 100 ml x 0,1 M =IO mmol

Mo! ~Cl =500ml xO,I M=50 mmol

[oH-)=Ka.~~:J [oH-]= 1,s.10-s.!~

50 (oH-]= 3,6.10-6

pH =14-(6-log3,6)= 8,56

5. pH larutan penyangga tersebut adalah:

M1. Vi =M2. V2

0,1 M. lOml =M2. lOOml

M = 10.0,1= 10_2 2 100

[H+ ]=x.M. [H+ )= 1.10-2

130

Page 141: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 9 131 VALIDITAS DAN REABILITAS UJI TES BELAJAR PILIHAN GANDA SIKLUS I

NAMA BUTIRSOAL

NO JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 ADAM.D 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10

2 ADIB DANU 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 8

3 AGGIES 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 7

4 AJI .D.H 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

5 ALFIE .R 8 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 7

6 ALDJR 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

7 ANUGGRAH 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 9

8 ANNUR .l 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

9 ARANITAD 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

10 ASTRID 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

11 DEBYTW 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 11

12 DEWIP 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 8 13 DIMASK.R 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 8 14 DWJN 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 9

15 ENDl.H 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

16 ERLANGGA 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 7

17 FADLI A 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

18 HANUM.H 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 9

19 HAPPYR 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

20 JOA YUN 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10

21 !NORIS 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

22 INNAN 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11

23 KARIM .S 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10

24 KUNTUMC 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

25 KURNJAW 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 8

26 LUCKYP 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

27 MADITO.M 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

28 MAULANA.R 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11

29 MIGA THON 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12

30 MIRAA 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 9

31 M.AJIA 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12

32 M. IQBAL 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 11

33 PUTRID 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11

34 RISKANOVIA 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11

35 RISKA Y a 0 a 1 a a 1 1 1 1 a 1 1 1 1 9

36 SAHNAZ 1 1 0 a 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 9 !, 37 TIAR.S 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12 .

38 VIVID.M 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 9

39 WIJIW 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 7

40 YULIA D 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 6

JUMLAH 25 31 23 12 3 18 30 36 30 37 7 27 39 40 39 397 p 25 31 24 12 3 18 30 36 30 38 7 27 39 40 39

Q 15 9 16 28 37 22 10 4 10 2 33 13 1 0 1 Pi 0,63 0,78 0,6 0,3 0,08 0,45 0,75 0,9 0,75 0,95 0,18 0,675 0,98 1 0,98 Qi 0,38 0,23 0,4 0,7 0,93 0,55 0,25 0,1 0,25 0,05 0,83 0,325 0,03 0 0,03

Pi" Qi 0,23 0,17 0,24 0,21 0,07 0,25 0,19 0,09 0,19 0,05 0,14 0,219 0,02 0 0,02 JUMLAH 268 320 254 121 31 192 311 397 317 397 81 286 386 397 386

St 1,75

XI 9,93 •'

Page 142: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

BUTIRSOAL Ku ad rat NO NAMA jml Skor

1 2 3 6 7 8 9 10 11 12 Total

132

1 ADAM.D 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 7 49 2 ADIB DANU 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 5 25 3 AGGIES 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 9

4 AJI .D.H 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 49 5 ALFIE.RB 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 3 9

6 ALDIR 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 81

7 ANUGGRAH 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 6 36

8 ANNUR .L 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 64

9 ARANITAD 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 64 10 ASTRID 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 49 11 DEBYTW 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7 49 12 DEWIP 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 16 13 DIMASK.R 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 5 25 14 DWIN 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 6 36 15 ENDl.H 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 9 81 16 ERLANGGA 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 4 16 17 FADLI A 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 7 49 18 HANUM.H 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 6 36 19 HAPPYR 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 64 20 IDA YUN 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 7 49 21 INDRIS 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 81

22 INNAN 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 64 23 KARIM.S 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 7 49

24 KUNTUMC 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 8 64 . 25 KURNIAW 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 5 25

26 LUCKYP 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 7 49 27 MADITO.M 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 64 28 MAULANA .R 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 8 64 29 MIGA THON 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 81

30 MIRAA 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 6 36

31 M.AJIA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 64 32 M. IOBAL 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 64 33 PUTRID 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 81

34 RISKANOVIA 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 8 64 35 RISKA Y 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 5 25 36 SAHNAZ 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 6 36 37 TIAR .S 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 64 38 VIVID.M 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 4 16 39 WIJIW 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 4 16

40 YULIA D 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3 9

JUMLAH 25 31 23 18 30 36 30 37 7 27 264 1872 p 25 31 23 18 30 36 30 37 7 27

Q 15 9 17 22 10 4 10 3 33 13

Pi 0,63 0,78 0,58 0,45 0,75 0,9 0,75 0,93 0,18 0,88

Qi 0,38 0,23 0,43 0,55 0,25 0,1 0,25 0,08 0,83 0,33 Pro; 0,23 0,17 0,24 0,25 0,19 0,09 0,19 O,o7 0,14 0,22 1,8

AkarPUQi 1,29 1,88 1,16 0,9 1,73 3 1,73 3,51 0,46 1,44 Jumlah 188 217 168 137 213 246 210 254 55 195

SI 1,82

XI 6,6

Xi 7,52 7 7,3 7,61 7,1 6,89 7 6,88 7,88 7,22

r-pbis 0,65 0,94 0,45 0,5 0,46 0,46 0,38 0,51 0,32 0,49 Kriteria v v v v v \I " .. .. . .

Page 143: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

133

Lampiran 10 VALIDITAS DAN REABILITAS HASIL UJI TES PILIHAN GANDA SIKLUS 2

NO NAMA BUTIRSOAL

JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 ADAM.D 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12

2 ADIB DANU 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10

3 AGGIES 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 7

4 AJI .D.H 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9

5 ALFIE.RB 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10

6 ALDIR 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

7 ANUGGRAH 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 8 ANNUR .L 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 6

9 ARANITA D 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 9

10 ASTRID 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

11 DEBYTW 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

12 DEWIP 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 8

13 DIMASK.R 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10 14 DWIN 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 6

15 ENDI .H 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

16 ERLANGGA 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11

17 FADLI A 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 10 18 HANUM.H 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 7

19 HAPPYR 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 7

20 IDAYUN 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 8

21 INDRIS 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 8

22 INNAN 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 9

23 KARJM.S 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12

24 KUNTUMC 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

25 KURNIAW 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 10

26 LUCKYP 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 8

27 MADITO.M 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11

28 MAULANA .R 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13

29 MIGA THON 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 12

30 MIRAA 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 10

31 M.AJIA 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

32 M. IQBAL 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

33 PUTRID 1 0 1 a 0 a a 1 1 1 0 1 a 1 1 8

34 RISKA NOVIA 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 10

35 RISKA Y 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 10

36 SAHNAZ 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 9

37 TIAR .S 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10

38 VIVID.M 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 9

39 WIJIW 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 10 40 YULIA D 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 7

JUMLAH 34 15 39 33 5 15 25 36 39 37 4 31 0 33 33 379 p 34 15 39 33 5 15 25 36 39 37 4 31 0 33 33 Q 6 25 1 7 35 25 15 4 1 3 36 9 40 7 7

Pi 0,85 0,38 0,98 0,83 0,13 0,38 0,6 0,9 0,98 0,93 0,1 o,n5 0 0,83 0,83 Qi 0,15 0,63 0,03 0,18 0,88 0,63 0,4 0,1 0,03 0,08 0,9 0,225 1 0,18 0,18

Pf* Qi 0,13 0,23 0,02 0,14 0, 11 0,23 0,2 0,09 0,02 0,07 0,09 0,174 0 0,14 0,14 JUMLAH 324 157 369 328 45 157 251 348 371 370 46 311 0 323 336

Page 144: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

134 BUTIRSOAL kuadrat

NO NAMA JML skortotnl 2 4 6 7 8 10 11 12 14 15

1 ADAM.D 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 81

2 ADIB DANU 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 64

3 AGGIES 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 5 25

4 AJI .D.H 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 5 25

5 ALFIE.RB 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 49

6 ALDI R 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 64

7 ANUGGRAH 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 81

8 ANNUR .L 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 3 9

9 ARANITA D 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 6 36

10 ASTRID 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 64

11 DEBYTW 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 64

12 DEWIP 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 5 25

13 DIMASK.R 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 49

14 DWIN 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3 9

15 ENDI .H 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 49

16 ERLANGGA 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 64

17 FADLIA 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 7 49

18 HANUM .H 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 4 16

19 HAPPYR 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 4 16

20 IDA YUN 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 6 36

21 INDRIS 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5 25

22 INNAN 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 36

23 KARIM .S 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 9 81

24 KUNTUM C 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 49

25 KURNIAW 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 6 36

26 LUCKY P 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 5 25 27 MADITO .M 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 64

28 MAULANA.R 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 100

29 MIGATHON 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 81

30 MIRAA 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 7 49

31 M.AJIA 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 64

32 M. IQBAL 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 49

33 PUTRID 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 5 25 34 RISKANOVIA 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 7 49

35 RISKA Y 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 7 49

36 SAHNAZ 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 25 37 TIAR .S 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 64

38 VIVID.M 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 25

39 WIJIW 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 7 49

40 YULIAD 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 4 16

Jumlah 15 33 15 25 36 37 4 31 33 33 262 1836 p 15 33 15 25 36 37 4 31 33 33

Q 25 7 25 15 4 3 36 9 7 7

Pi 0,38 0,83 0,38 0,63 0,9 0,93 0,1 0,78 0,83 0,83

Qi 0,63 0,18 0,63 0,38 0,1 0,08 0,9 0,23 0,18 0,18

Pi"' Qi 0,23 0,14 0,23 0,23 0,09 0,07 0,1 0,17 0,14 0,14 1,56

Akar Pi /Qi 0,77 2,17 0,77 1,29 3 3,51 0,3 1,86 2,17 2,17

JUMLAH 111 232 122 179 243 252 34 221 230 230

St 1,75

XI 6,55

Xi 7,4 7,03 8,13 7,16 6,75 6,81 8,5 7,13 6,97 6,97

r~obis 0.38 0.591 0.7 I 0.4510.341 0.521 0 410 A1 In fi?I n fi?I

Page 145: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

11 VALIOITAS DAN REABILITAS ANGKET

BUTIR SOAL(X)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 2 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3

3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3

3 1 3 1 3 1 2 3 3 2 2 2 2

3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3

4 2 3 3 3 0 0 3 2 3 3 2 2

3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3

3 2 3 2 3 1 1 4 3 2 3 3 2

3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3

3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3

3 2 3 2 3 1 1 4 3 2 3 3 2

4 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3

3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3

3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2

3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2

3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 1 2 2

3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2

3 3 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 2

3 2 3 3 3 0 0 3 2 3 3 2 2

2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2

3 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2

3 2 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 0

4 2 3 2 4 2 2 3 3 2 3 2 3

4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3

3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2

4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2

3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3

3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3

3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 4 2

3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2

96 70 85 67 89 58 67 82 74 75 76 74 71

0,4774 0,2793 0,281 0,1987 0,2062 0,2427 0,2006 0,4761 0,4095 0,2273 0,4659 0,049 0,5416

v !NV INV !NV !NV !NV INV v v INV v INV v

14 15 16 17

3 3 3 3

3 2 2 3

3 3 3 3

2 2 2 3

3 3 2 3

2 3 3 4

2 3 3 3

3 3 2 3

2 3 2 4

2 3 3 3

3 3 2 3

3 3 2 3

2 2 2 3

2 2 1 2 3 3 2 3

2 2 2 1

2 2 2 3

2 3 2 3

2 3 3 3

3 3 2 4

3 3 2 3

2 3 1 1

2 4 4 4

2 4 4 4

3 3 2 3

3 3 2 3

2 3 2 3

2 3 3 3

3 3 2 2

3 3 2 3

74 86 69 89

0,2706 0,3451 0,5357 0,627

INV INV v v

18 19 20 3 3 3

2 2 3

2 3 3

3 2 3

2 3 3

4 3 2

2 3 2

3 3 4

3 4 3

2 3 .2

2 3 2

2 3 2

2 3 3

2 3 3

3 2 2

1 3 1

2 3 2

2 3 3

2 3 3

4 3 2

3 2 2

2 2 1

3 4 4

3 4 3

3 3 3

3 3 3

2 3 2

2 3 2

3 2 3

3 3 3

75 87 77

0,4158 0,5026 0,5321

v v v

21

3

3

2

2

2

3

2

3

3

2

2

2

3

2

2

4

3

3

3

3

2

4

2

2

3

3

3

3

2

2

78

-0,0947

INV

22

3

4

2

2

2

3

2

2

3

2

2

2

3

2

3

4

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

3

2

82

0,0745

INV ~

w "'

Page 146: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

VALIDITAS DAN REABILITAS ANGKET

BUTIR SOAL(X)

25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 3 3 2 3 3 4 3 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

3 4 2 3 3 3 3 2 3 3

3 2 2 3 3 3 3 2 2 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 2 3 3 3 2 2 2 2

4 4 3 4 4 4 2 2 2 3

3 3 2 3 3 3 2 3 2 3

2 2 2 3 3 3 2 2 2 2

2 2 2 3 3 3 2 2 2 2

3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

2 2 3 3 3 3 2 2 3 2

2 3 2 4 4 3 2 2 3 2

2 2 3 3 3 3 2 2 2 3

3 4 4 4 2 3 3 3 2 3

3 4 3 4 4 4 2 2 3 3

2 3 2 4 3 4 2 3 2 3

2 2 3 3 3 3 2 2 3 2

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

2 2 3 3 3 3 2 2 3 2

2 1 3 4 3 4 2 2 1 1

3 3 3 4 4 3 2 2 3 3

3 3 2 4 4 3 3 2 3 3

1 3 2 4 3 3 3 3 3 3

1 3 2 4 3 3 3 3 3 3

3 3 2 3 3 3 2 2 2 3

3 3 2 3 3 3 2 2 2 3

4 2 2 2 3 4 2 3 3 2

2 2 2 3 3 3 2 2 3 2

77 82 76 98 94 95 73 72 75 78

I 0,2608 0,4792 0,1422 0,1057 0,2839 -0,2421 0,546 0,447 0,4369 0,6492

INV v INV INV INV INV v v v v

35 36 37 38

3 3 3 3

3 3 3 2

3 3 2 3

3 3 2 2

3 3 3 3

3 3 3 3

2 2 2 3

3 3 3 2

3 3 3 2

2 2 2 3

2 2 2 3

3 3 3 3

3 2 3 3

2 4 3 3

3 3 3 2

1 3 3 1

3 2 3 1

3 3 3 3

3 2 3 3

3 3 3 3

3 3 3 2

1 4 1 2

1 3 3 3

3 3 4 3

2 3 2 3

2 3 2 3

2 3 3 2

2 3 3 2

2 2 2 3

2 2 3 2

74 84 81 76

0,4482 0,1221 0,469 0,3899

v INV v v

39 40

3 3

2 3

3 3

4 4

3 3

3 3

2 3

3 4

2 3

2 3

2 3

3 4

3 3

3 4

2 3

1 2

1 2

2 4

3 3

3 3

3 3

1 2

3 3

3 4

3 4

3 4

2 2

2 2

3 1

3 1

76 89

0,4853 0,5248

v v

Jml (Y)

121

109

114

100

108

111

101

114

107

101

95

112

104

99

98

100

102

106

101

114

103

84

115

120

111

112

99

100

98

96

3155

Skor Kuadrat Total Y

14641

11881

12996

10000

11884

12321

10201

12996

11449

10201

9025

12544

10816

9801

9604

10000

10404

11236

10201

12996

10609

7056

13225

14400

12321

12544

9801

10000

9604

9216

333753

-w

°'

Page 147: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

11·· 8- -9- ,_ -- -·-·- __ ,,_,._,_ -· - ~·-···--"-r'-""'"""-""' -.--~- ... IYIL\ I I f\U<l!,.l!<I~

11 13 16 17 18 19 20 26 31 32 33 34 35 37 38 39 40 Total Y

I 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 61 3721

' 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 4 3 2 2 3 3 2 2 3 53 2809

3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 58 3364

3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 4 4 56 3136

3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 54 2916

4 3 2 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60 3600

3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 49 2401

3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 3 2 3 4 58 3364

3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 56 3138

3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 49 2401

3 4 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 49 2401

4 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 56 3136

3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 52 2704

3 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 4 50 2500

3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 48 2304

3 1 3 1 2 2 1 1 3 1 4 3 3 2 3 1 3 1 1 2 41 1681

3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 3 1 1 2 47 2209

3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 52 2704

3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 53 2809

2 3 3 3 2 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 58 3364

3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 50 2500

3 1 1 2 0 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 28 784

4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 61 3721

4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 66 4356

3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 57 3249

4 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 58 3364

3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 48 2304

3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 49 2401

3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 48 2304

3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 1 48 2304

96 82 74 76 71 69 89 75 87 77 82 73 73 75 78 74 81 76 76 89 1573 83947

0,4242 0,6618 0,4742 0,5517 0,574 0,5733 0,7919 0,5361 0,5066 0,6631 0,4288 0,4208 0,4072 0,5798 0,621 0,5256 0,4706 0,4936 0,6969 0,5722

v v v v v v v v v v v v v v v v v v v v 0,2345 0,4782 0,3264 0,3264 0,4471 0,4931 0,5161 0,4655 0,3 0,5299 0,5471 0,323 0,254 0,3276 0,3172 0,4644 0,3552 0,3954 0,5333 0,723 8,3575

8,3575

50,668 -0,879

~

w __, -

Page 148: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

138

Lampiran 12 T ARAF KESUKARAN SOAL PG S!KLUS 1

NO NAMA BUTIRSOAL

JML(X) I 2 3 4 5 6 7 8 9 JO

I ABDUL.K 0 I I 0 I I I 0 I I 7

2 ACHMAD.S 0 0 I 0 0 0 0 0 I I 3

3 BAHTIAR 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I

4 CHOIRUNNISA I I I 0 I I 0 I I I 8

5 DEDEH.W 0 I I 0 I 0 0 I I I 6

6 F ATC HUR ROZ! 0 0 I 0 I I 0 I I I 6

7 FERINA.R 0 I I I 0 0 I I I I 7

8 INDRIYATI 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 2

9 JPAH.F 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 2

10 !SMl.W 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 2

II M. RIFA'I 0 I I 0 I I 0 I I I 7

12 MERRY.W 0 I I 0 0 0 0 0 I I 4

13 MUT!F!TRIA 0 0 I 0 I 0 I I I I 6

14 NADIA.V 0 0 I 0 I I I I I I 7

15 NILLA.N I 0 I 0 I I I I I I 8

16 NURANISA 0 I I 0 I 0 0 I I I 6

17 NURUL F ACHRI 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I 2

18 RlNRIN.R 0 I I 0 I I I I I I 8

19 RJZKl.M 0 0 I 0 I 0 0 I I I 5

20 S!TI MARYATI 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 2

21 SIT! .N I 0 I 0 I I I I I I 8

JML 20 7 21 ]9 14 25 22 27 28 28 156

Kesukaran 0,95 0,33 1,00 0,90 0,67 l,19 1,05 1,29 1,33 1,33

Kriteria SKR SDG MDH SKR SDG SDG SDG SDG MDII MDH

TARAF KESUKARAN SOAL PG SIKLUS 2

NO NAMA I 2 3 4

BUT!RSOAL JML(X)

5 6 IO 7 8 9

I ABDUL.K I 0 I I 0 I 0 I I I 7

2 ACHMAD.S I 0 I I 0 I I I I 0 7

3 BAHTIAR I 0 I I I I I I I I 9

4 CHOIRUNNISA I 0 I I I I I I 1 I 9

5 DEDEH.W 1 1 1 0 I I I I 1 I 9

6 FATCHUR ROZ! I 0 I 0 0 I 1 I I I 7

7 FERINA.R 1 0 I 0 0 I I I I 1 7

8 INDRIYATI 1 0 I I 0 I 0 1 I I 7

9 IPAH .F 1 0 I 1 1 1 I I 1 I 9

10 !SM!.W I I I I 0 I I I I I 9

11 M. RIFA'.l I I 1 1 0 1 I 1 1 1 9

12 MERRY.W I 0 1 1 I I I 1 I 1 9

13 MUTIF!TRIA I 0 I I I I 0 I I I 8

14 NAD!A.V 1 0 0 I 1 I 1 1 1 1 8

15 NILLA.N 1 0 1 1 0 I I I 1 1 8

16 NURAN!SA I I 1 I 1 I 1 I I I 10

17 NURULFACHRI I 0 I 1 0 I 0 I I I 7

18 RINRIN.R I 0 I I 1 I I I 1 I 9

19 RIZKl.M I I 1 0 0 I I I I I 8 20 SITI MARY AT! I 0 I I 0 1 0 I I I 7

21 SITl.N I 0 1 1 I I 0 1 I 1 8

JML 21 5 20 17 IO 21 15 21 21 20 171 Kesukaran 1 0,2381 0,9524 0,8095 0,4762 I 0,7143 I I 0,9524

Kriteria MDH SKR MDH MDH SDG MDH SDG MDH MDII MDH

Page 149: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

139

Lampiran 13 UJI DAYA BEDA SIKLUS 1

No Nama Butir Soal

Jml l 2 3 4 5 6 7 8 9 10

l CHOJRUNNISA l I l 0 I l 0 I I I 8

2 NILLA NURJAlvl!LA l 0 l 0 I l l l l l 8

3 RINRIN. R 0 l l 0 l l l l l l 8

4 SIT! NURKHASANAH l 0 l 0 I l l I l l 8

5 ABDUL KHOLIQ 0 I l 0 l I l 0 I I 7

6 FERINA RAHMAWATI 0 I l I 0 0 I I l l 7

7 M. RIFA'l 0 l I 0 l I 0 I I I 7

8 NADIA VAILUSUFA 0 0 I 0 I I l I I I 7

9 DEDEH WININGSIH 0 I I 0 l 0 0 I I I 6

10 FATCHURROZI 0 0 I 0 I I 0 I I I 6

11 MUTIFITRIA 0 0 l 0 l 0 I l l I 6

12 NURANISA 0 I l 0 I 0 0 I I l 6

I3 R!ZKIMUNAWAR 0 0 l 0 I 0 0 I I l 5

14 MERRYWAIWURYANTI 0 I l 0 0 0 0 0 I I 4

15 ACHMAD SUHARTO 0 0 I 0 0 0 0 0 I I 3

16 INDR!YATI 0 0 0 0 0 0 0 0 I l 2

17 IP Al1 F AUZIAl1 0 0 0 0 0 0 0 0 l l 2

18 ISM! WIDY ANINGSIH 0 0 0 0 0 0 0 0 l I 2

!9 NURUL F ACHRI 0 0 I 0 0 0 0 0 0 I 2

20 SITIMARYATI 0 0 0 0 0 0 0 0 I I 2

21 BA11TIAR 0 0 I 0 0 0 0 0 0 0 I

Daya Beda 0,3 0,32 0,37 0,1 0,63 0,8 0,6 0,63 0,2 0,1 4,05

Kategori B B B KB B B B B c KB

UJI DAY A BEDA SIKLUS 2

No Nama Butir Soal

Jml I 2 3 4 5 6 7 8 9 10

l NURANISA I I I I I I I l l l JO

2 BAIITIAR I 0 l I I I I l I I 9

3 CHOIRUNNISA I 0 l I I I I I I l 9

4 DEDEH WININGSIH I I l 0 l l l I I I 9 5 IP Al1 F AUZIA!1 I 0 I I l I l l I I 9

6 ISM! WIDY ANINGSIH I I I I 0 I I I I I 9

7 M.RJFA7 l I I l 0 I l I I l 9

8 MERRY W A!1YURY ANTI I 0 I I I I I I I I 9

9 RINRIN.R I 0 I l I I I I I I 9 10 MUTIFITRJA I 0 I I I l 0 l l I 8

11 NADIA VAILUSUFA I 0 0 I I I l l l I 8

12 NILLA NURJAMILA I 0 I I 0 I l l l l 8

13 RIZKIMUNAWAR l l l 0 0 l l l l l 8

14 SITI NURKHASANAl1 l 0 l I I I 0 I I I 8 15 ABDUL KHOLIQ I 0 l I 0 l 0 I I I 7 16 ACHMAD SUllARTO I 0 l I 0 I I l l 0 7 17 FATCHUR ROZ! I 0 I 0 0 I I l I l 7

18 FERINARAHMAWATI l 0 I 0 0 I l l I l 7

19 INDR!YATI I 0 l I 0 l 0 l I I 7 20 NURULFACHRI l 0 l I 0 l 0 I l I 7

" nT'T'T' ~ • ,.,.~,. • 'T"T -

Page 150: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 14

Perhitungan Uji Validitas Soal Pilihan Ganda

(Contoh: Soal Tes Hasil Belajar Siklus I No.1)

--ff Xi-X, Pi rbis(I) = -s, qi

1. Mencari proporsi menjawab benar (pi) setiap butir soal (no. I)

Pi=I;x N

= 25 = 0 625 40 ,

2. Mencari proporsi menjawab salah (qi) setiap butir soal (no.1)

qi =I - pi

=I - 0,625

= 0,325

3. Mencari rata-rata skor soal peserta tes (xi) setiap soal (no. I)

X = Jumlah skor total peserta tes yang menjawab benar

' Jumlah peserta tes yang menjawab benar

= 268

=10 72 25 ,

4. Mencari rata-rata skor total semua responden (xi} - ~x-x =-£... __ ,

' N

= 397 = 9 925 40 ,

St=I,75

Maka:

l0,72-9,925 rhi, = I 75 ,

0,625 = 0 59 0,325 ,

Karena fbi' > ftabeb maka soal no. I dinyatakan valid.

140

Page 151: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Perhitungan Uji Validitas Soal Essay

rxy =

Dari data tabel sebelumnya diperoleh data-data berikut ini (no. l):

LX = 257

l:Y=l579

l:X2 =1871

:L v 2 = 67736,5

L XY = 10794,5

r,y = ~[40.1871-(257)2 {40.67736,5-(1579)2}

25977 r = 0,595

xy .Js79J.216219

40. J0794,5-(251X1579)

Karena ketentuan rxy > rtabeI maka butir satu dinyatakan valid.

141

Page 152: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran I 5

Perhitungan Uji Reliabilitas Pilihan Ganda

_ ( k )(V,-2:;pqJ ru- --k-1 v

t

Dari tabel diperoleh data, sehingga jika dimasukkan rumus:

~ =(_!.2__J[3,32-l,79J=051 II 10-J 332 '

'

Karena r11 > ftabel maka soal-soal tersebut reliabel.

142

Page 153: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Perhitungan Uji Reabilitas Essay

r11 = reliabilit as intrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

L cr~ = jumlah varians butir

L cr~ = varians total

1. Mencari varians dari masing-masing butir soal.

:L;X2 - (L:x2) cr2, = N

N

1871- (257)2

2 ---~40=-- = 5,6 Cl(!)= 40

2. Butir soal yang lain juga menggunakan ini sehingga di peroleh:

Cl~= 5,64+2,94+15,08+10,61+52,91=87,17

67736 5 - (l 579 )2 Varians Total= ' 40 = 138,6

40 Dimasukkan ke Rumus Alpha

~ =(-5-)(1- 87,17)=0464 11 5 -1 138 6 , ,

Karena r11 > ftabei maka soal-soal tersebut reliable.

143

0

Page 154: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 16

Perhitungan Uji Validitas Angket

Dari data tabel sebelumnya diperoleh data-data berikut ini (no. I):

:L;X=96

:L;Y=3155

:z:;x 2 =314

:L;Y2 =333753

:L;XY=l0151

Dimasukkan ke dalam rumus Product Moment :

30.101s 1-(96X3155) r =-rr=========<T~====~=====;-

xy ~~0.314-(96)2 }{30.333753-(3155)'}

r = 304530- 302880 = 0 477 xy ~(204Xs8565) '

Karena ketentuan adalah r xy>riabeI maka angket tersebut valid.

144

Page 155: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Perhitungan Uji Reabilitas Augket

ru = reliabilit as intrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.

Z:: cr~ = jumlab varians butir

2: cr~ = varians total

1. Mencari varians dari masing-masing butir soal.

z::x2 (Lx)' -

2 N (j t =

N

314- (9G)2 2 30 = 0,23 cr(l) =

30

2. Butir soal yang lain juga menggunakan ini sehingga diperoleh:

145

~ = 0,234+ 04 7&+0,326t-0,326t-O, 44 7+0, 493+0,5 l 6t-O, 466t-0,3+ 0,53+0,54 7+ 0,323

+ 0,254+ 0,328+0,317+0,464+0,355+0,395+0,533+0, 723= 8,375

83 94 7- (l 57.f VariansTotal= 30 - 48 98

30 '

Dimasukkanke RumusAlpha

, =(~xl- 8,3751=0873 ll 20-l 48,98) ,

Karena ru > r1abel maka soal-soal tersebut reliable.

Page 156: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

146

Lampiran 17 NILAJ SJSWA PJLJHAN GANDA SJKLUS 1

NO NAMA BUT/R SOAL

JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ABDUL KHOL/Q 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 7 2 ACHMAD SUHARTO 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3 3 BA HT/AR 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 4 CHOIRUNNISA 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8

5 DEDEH WININGSIH 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6 6 FATCHUR ROZ/ 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 6 7 FER/NA RAHMAWATI 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 7 8 INDRIYAT/ 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

9 IPAH FAUZIAH 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2 10 ISM/ WIDYANINGS/H 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

11 M.RIFA'I 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 7

12 MERRY WAHYURYANTI 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 4

13 MUT/ F/TRIA 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 6

14 NADIA VAILUSUFA 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 7

15 N/LLA NURJAMILA 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8

16 NURANISA 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 6

17 NURUL FACHRI 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2

18 RINRIN. R 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 8

19 RIZK/ MUNAWAR 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5

20 SIT/ MARYATI 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2

21 SIT/ NURKHASANAH 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 8

JML 3 8 17 1 12 8 7 12 19 20 107

NILA! SJSWA PILIHAN GANDA SIKLUS 2

NO NAMA BUTIR SOAL

JML 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 ABDUL KHOL/Q 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7

2 ACHMAD SUHARTO 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 7

3 BAHTIAR 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

4 CHO/RUNNISA 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

5 DEDEH W/N/NGS/H 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

6 FATCHUR ROZ/ 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7

7 FER/NA RAHMAWATI 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 7

8 INDRIYATI 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 9 /PAH FAUZIAH 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

10 ISM/ WIDYANINGS/H 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

11 M.RIFA'I 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

12 MERRY WAHYURYANTI 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

13 MUT/ F/TRIA 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 8

14 NADIA VAILUSUFA 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 8

15 NILLA NURJAMILA 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 8

16 NURANISA 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10

17 NURUL FACHRI 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 7 18 RINRIN. R 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9

19 RIZK/ MUNAWAR 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8

10 SIT/ MARYA Tl 1 0 1 1 n ' n . .. -·-

Page 157: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

147

Lampiran 18 NILA! SOAl ESSAY SI KLUS 1

NO NAMA BUTIR SOAL

JML 1 2 3 4 5

1 ABDUL KHOLIQ 4 1 8 15 12 40

2 ACHMAD SUHARTO 4 3 2 13 8 30 3 BAHTIAR 4 3 0 14 14 35 4 CHOIRUNNISA 4 3 8 18 20 53

5 DEDEH WININGSIH 3 3 2 14 10 32 6 FATCHURROZI 2 2 0 15 14 33 7 FERINA RACHMAWATI 2 5 2 18 10 37 8 INDRI 5 5 1 6 10 27 9 IPAH FAUZIAH 2 3 1 18 20 44

10 ISMI WIDYANINGSIH 3 5 1 6 20 35 11 M. RIFA'I 3 3 7 15 14 42 12 MERRYWAHYU. R 3 3 0 14 15 35 13 MUTI FITRIA 5 1 2 18 15 41 14 NADIA VAILUSUFA 4 1 10 18 20 53

15 NILLA NURJAMILA 2 3 10 8 10 33 16 NURANISA 5 3 2 18 20 48

17 NURUL FACHRI 3 3 2 16 14 38

18 RINRIN .R 4 3 2 20 14 43 19 RIZKI MUNAWAR 2 3 3 13 14 35

20 SITI MARYATI 5 5 0 8 14 32 21 SIT! NURKHASANAH 4 3 10 8 15 40

JML 73 64 73 293 303 806

NILA! SOAL ESSAY SIKLUS 2

NO NAMA BUTIR SOAL

JML 1 2 3 4 5

1 ABDUL KHOLIQ 18 0 5 10 3 38

2 ACHMAD SUHARTO 18 20 3 7,5 5 53,5 3 BAHTIAR 18 0 3 10 5 36 4 CHOIRUNNISA 18 0 3 10 5 38

5 DEDEH WININGSIH 14 10 3 10 5 42 6 FATCHURROZI 18 0 2 7,5 5 32,5 7 FERINA RACHMAWATI 18 8 2 5 3 38

8 !NORI 14 15 2 7,5 5 43,5 9 IPAH FAUZIAH 18 18 5 10 3 54 10 ISM! WIDYANINGSIH 20 20 5 7,5 5 57,5 11 M.RIFA'I 18 10 2 7,5 4 41,5 12 MERRYWAHYU. R 20 20 2 10 3 55 13 MUTI FITRIA 20 20 3 7,5 5 55,5 14 NADIA VAILUSUFA 20 20 2 7,5 5 54,5 15 NILLA NURJAMILA 18 10 4 10 0 42 16 NURANISA 14 0 2 7,5 5 28,5 17 NURUL FACHRI 18 8 3 10 5 44 18 RINRIN .R 18 20 3 7,5 4 52,5 19 RIZK! MUNAWAR 18 0 2 5 3 28 ~ f'.>J .... I .... ""'H•..-o

Page 158: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

148

Lampiran 19

No

1

2

3

4

No

1

2

3

4

Tabel Hasil Belajar Siklus I Dikelompokkan Berdasarkan Jenjang Soal

Jenjang Saal Nomor Butir Soal Siswa Jawab Benar

1 Pengetahuan

5 (Cl)

7

Jumlah rata-rata 2

Pemahaman 3 (C2) 6

8

Jumlah rata-rata Aplikasi

4 (C3)

Jumlah rata-rata Analisis 9

(C4) 10

Jumlah rata-rata

Tabel Hasil Belajar Siklus II Dikelompokkan Berdasarkan Jenjang Soal

(%)

14,28

57,14

33,33

34,92 38,09

80,95

38,09

57,14

53,56

4,8

4,8

90,48

95,24

92,86

Jeajang Saal Nomor Butir Soal Siswa Jawab Benar

(%) 1 100

Pengetahuan 3 95

(Cl) 4 80,95

Jumlah Rata-rata 91,98 2 23,8

Pemahaman 5 47,62 (C2) 6 100

10 95,24

Jumlah Rata-rata 66,67 Aplikasi

7 71,43 IC3)

Jumlah Rata-rata 71,43

Analisis 8 100 (C4) 9 100

Jumlah Rata-rata 100

Page 159: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 20 149

Kategori Penilaian Essay Siklus I

No Jaw a ban Nilai

I Larutan penyangga atan larutan buffer atau larutan dapar adalah larutan yang mampu mempertahankan pH pada penambahan sedikit asam, sedikit basa atau air (pengenceran). 5

2 Larutan penyangga mengandung:

Penyangga asam I buffer asam: Campuran asam lemah dengan garamnya contoh: CH3COOH

a dan CH3C00Na atau Campuran asam lemah dengan basa kuat. (syarat: mo! asam lemah 2,5 lebih besar dari mo! basa kuat).

Penyangga basa I buffer basa : Campuran basa lemah dengan garamnya, contoh : NH40H b clan NH4Cl atau Campuran basa lemah dengan asam kuat (syarat : mo! basa lemal1 lebih besar 2,5

dari mo! asam kuat).

3 Larutan di bawah ini merupakan penyangga:

a 20 cm3 HCN 0,1 M + 20 cm3 KCN 0,2 M. Larutan itu merupakan larutan penyangga karena

5 HCN termasuk asam lemah sedangkan KOH merupakan basa kuat.

b 20 cm3 H2S04 0, I M + 20 cm3 NH,OH 0,5 M. Larutan di atas merupakan larutan penyangga

5 karena NH40H mempnnyai sisa setelah bereaksi dengan larutan lain.

4 pH lanllan adalah :

mo! CH3COOH = JOO ml x 0, I M = IO mol, mo! NaOH = 50 ml x 0, I M = 5 mo!

CH3COOH + Na OH .. CH3COONa + H20

Mula IO 5 - -Reaksi 5 5 5 5

Sisa 5 0 5 5 10 a

[H +]=Ka [asam ] [garam J

(H+)=IO-'~ 5

pH=5

b Jika asam asetat ditambah sedikit basa kuat maka pH akan berubah menjadi penyangga basa.

IO Jika NaOH ditambah basa maka pH akan semakin basa.

5 pH larutan tersebut adalal1:

Mo! CH3COOH = 50 ml x 0,1 M = 5 mo!, Mo! CH3C00Na = 50 ml x 0,1M=5 mol.

[H• J= Ka.~=]] 20

(H• ]= 1,75. ~ 5

(H+ ]= 1,75.10 -s

pH= 5 - log I, 75 = 4, 76

Page 160: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 21 150 Kriteria Penilaian Essay Siklus II

No Jawaban Nilai

1 pH larutan sebelum dan sesudah dicampurkan adalah : t--

pH CH3COOH larutan sebelum dicampurkan

(H• ]= .J10 5.2.10 1 ,(H• )= 1,4.10 - 3 10 a

pH = 3 - logl,4 = 2,85

pH NaOH sebelum dicampurkan, [OH-]= 1. I0-5, pOH = I, pH= 13.

pH larutan setelah dicampurkan

mol CH3COOH = IOO ml x 0,2 M = 20 mmol, mol NaOH = 100 ml x 0,1 M = IO mmol

CH3COOH + NaOII • CH3COONa + H20 Mula-mula 20 10 - -

b Reaksi IO IO IO IO

10

Sisa 10 0 10 IO

(H• ]= 10-' ~,pH = 5 IO

Volume dari larutan CH3COOH yang dibutuhkan adalah: Mo! CH3CUUH = x ml. U,l M = U,l x mmol, Mo! CHJCOONa =:WU ml x U,l M = 20 mmol

2 [H• ]- K [asam) - a. (garrun ]

20

10-' = 10-'. O,!x 20 = 0 Ix x = 200ml 20 , . .

3 Cairan - cairan yang berfungsi sebagai larutan penyangga dalam tubuh :

Cairan luar sel

a HPO 4

- +H+ ¢::i. H2P0

4- 2,5

H 2 PO ~+OH - ~ I1PO :- + H 2 0

Cairan intra sel

b H,co 3 + oH- "" HCO; + H,O 2,5

HCO ,- + H• °"" H,CO 3

pH larutan penyangga tersebut adalah:

Mo! NH3 = 100 ml x 0,1 M = IO mmol, Mol NH4CI = 500 ml x 0,1 M = 50 mmol

4 f J [bas~ f J 5 10 f ] a6 Olf =Ka.fi;aranj' Olf =l,8.10. 50

, Olf =3,6.l 10

pH=14-(6-log3,q=8,56

pH larutan penyangga tersebut adalah:

M 1 • V1 = M2 • V2

O,IM. IOml=M,. IOOml

M 2 = 10.0,1 = 10 -2

5 100 5

[H + )= x.M ,

(H • )= 1.10 -2

.. -

Page 161: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

151

Lampiran 22

Tanggapan Siswa Mengenai Metode Generatif Siklus I

No Siklus I Jawaban

Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah katnu senang dengan

80% 20% metode yang telah dilaksanakan?

Apakah kamu mengalami kesulitan 2 memahami materi larutan 40% 60%

penyangga

Apakah rata-rata nilai kamu pada pelajaran kirnia:

3 Bagus 20%

Sedang 30%

Tidakbagus 50%

Faktor apa yang mendukungmu menyukai materi pelajaran?

4 Guru 25%

Cara Penyampaiannya 50%

Materi yang disampaikan 25%

5 Apakah kamu suka dengan

80% 20% perubahan metode sekarang?

Apakah guru memberikan peluang 6 siswa untuk mengutarakan 80% 20%

pendapat?

Apakah katnu bersemangat dalam 7 kegiatan berdiskusi bersama 80% 20%

kelompokmu?

Page 162: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

152

Lampiran 23

Tanggapan Siswa Mengenai Metode Generatif Siklus II

No Siklus II Jawaban

Pertanyaan Ya Tidak

I Apakab kamu senang dengan

90% 10% metode yang telah dilaksanakan?

Apakah kamu mengalami 2 kesulitan memahami materi 50% 50%

larutan penyangga

Apakah rata-rata nilai kamu pada pelajaran kimia:

3 Bagus 35% Sedang 50% Tidak bagus 15%

Faktor apa yang mendukungmu menyukai materi pelajaran?

4 Guru 25% Cara Penyampaiannya 50% Materi vang disamoaikan 25%

5 Apakah kamu suka dengan

90% I 00/o perubahan metode sekarang?

Apakah guru memberikan peluang 6 siswa untuk mengutarakan 90% 10%

pendapat?

Apakah kamu bersemangat dalam 7 kegiatan berdiskusi bersama 90% 10%

kelompokmu?

Page 163: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 24 A Identitas Responden Nama: Kelas:

B. Petunjuk Pcngisian I. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan yang anda anggap paling sesuai dengan kenyataan yang sebenar

nyal 2. Berikan tanda checklist pada kolom yang sesuai dengan masing-masing kriteria/pilihan Anda!

a. SS= sangat setuju c. TS = tidak setuju b. S = setuju d. STS = sangat tidak setuju

No Pertanyaan SS s TS STS

l Saya senang dengan metode pembelajaran yang telah <lilaksanakan.

2 Saya tidak mengalami kesulitan dengan materi larutan penyangga.

3 Saya aktifberpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar.

4 Saya mencari sendiri informasi tentang larutan penyangga.

5 Saya suka dengan perubahan metode pembelajaran yang telah dilaksanakan.

6 Saya aktif dalam mencari sendiri konsep larutan penyangga

7 Saya kmung memahami materi yang diajarkan guru

8 Saya tidak begitu suka dengan perubahan metode yang diterapkan.

9 Saya merasa lebih mengerti rnateri larutan penyangga daripada materi sebelumnya.

10 Saya tidak begitu memahami soal-soal larutan penyangga yang diberikan guru.

11 Saya sangat menyukai materi larutan penyangga.

12 Saya sangat menyukai pelajaran kimia, khususnya larutan penyangga.

13 Saya dapat memaharai dengan baik materi larutan penyangga.

14 saya dapat mengerjakan soal-soal dengan baik.

153

Page 164: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

16 Gun1 memberikan 100% infonnasi tentang larutan 154 penyangga.

17 Gum banyak memberikan latihan soal dalam kegiatan belajar mengajar

18 Gum banyak memberikan metode ceramah dalam mengajar larutau penyangga.

19 guru rnemberikan peluang unmk mengemukakan pendapat setiap sis\Va.

20 soal-soal yang diberikaa guru tidak menarik dau membosankan

21 Saya dapat menguraikan konsep dengan kata-kata sendiri.

22 Saya dapat rnendefinisikan konsep dengan kata-kata sendiri.

23 Saya dapat memecahkaa masalah dari soal-soal yaag diberikaa.

24 Saya dapat menjawab pertaayaaa dengaa baik.

25 Saya tidak dapat memecahkan masalah sendiri.

26 Saya tidak dapat menjawab pertanyaan sendiri.

27 Saya dapat n1engidentiftkasi definisi dengan sendirinya

28 Saya senang berdish."llsi untuk rnemecahkan suatu masalah dengan teman.

29 Saya tidak bersemaagat berdiskusi dengan temaa.

30 Saya senang mengemukakan pendapat saya dalam suatu diskusi.

31 Saya dapat menjelaskan sendiri konsep materi yaag telah dipel~jari kepada temaa.

32 Saya agak susah mengungkapkan pendapat saya tentang konsep materi Jarutan penyangga.

33 saya amat senang menarik kesirnpulan dari materi yang diajarkaa.

34 saya dapat menarik kesimpulan dari materi yang diajarkan.

35 saya se!alu menghubungkan antara pelajaran di kelas dengan kejadian dalarn kehidupan sehari-hari.

36 saya Jupa dengan pe!ajaran yaag baru saja dipelajari di sekolah.

37 saya sering membandingkan konsep materi yang sekarang dengan mater yang dipelajari la!u.

38 saya suka mencari perbedaan antara senya\va CH3COONa dengan NaCl, atau senyawa lainnya.

39 saya suka membayangkan apa yang terjadi jika larutan NaCl diCfilllOUT ifenPflTI f-f{'_l J'ltm1 J<iinnu<i

Page 165: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

1mpiran 25

ASPEK KOGNITIF YANG OIAMATI 5

Menafsirkan Masalah

Penukaran dari kata ke kata Menterjemahkan

Menguraikan kata- kata

Mengklarlflkasikan

Memberikan Contoh

fdentifikasi definisi

ldentifikasi ciri-cirl darl konsep

Mengilustrasikan

Mengklasifikasikan

Mencari persamaan objek-objek

Mencari Perbedaan dari objek-objek

Mengontraskan

Vlencari dasar penggolongan

\lferingkaskan

v1enggenerafisasikan masalah I ~engabstraksikan masalah

11engambil Kesimpulan

~embuat Perbandingan antara contoh engan suatu konsep

fembandingkan

lencari Hubungan antara satu objek ~ngan objek lainnya

ienjefaskan

Format Observasi

BERi TANDA CEK

5 5 5 5 5 5 5 5 5

I

I

5 5 5 5 5 5 5

I

5

-v. v.

Page 166: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

156

Lampiran 26

Nama Kelompok : Ke las Tanggal : 12-03-2008

LKS

LARUTANPENYANGGA

Standar Kompetensi :Memahami sifat-sifat Larutan Asam Basa, Metode

Pengukuran, dan Terapannya

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Sifat Larutan Penyangga Dan Peranan

Larutan Penyangga Dalam Tubuh Makhluk Hidup

AJokasi Waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan :5

Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi ini diharapkan dapat:

Mengukur pH larutan penyangga dan bukan penyangga setelah

ditambahkan sedikit asam, sedikit basa atau pengenceran.

Menurunkan persamaan untuk menentukan W atau Olf suatu Jarutan

penyangga.

Menghitung pH atau pOH larutan penyangga dengan menggunakan

prinsip kesetimbangan.

Menghitung pH larutan penyangga pada penambahan sedikit asam, basa

atau pengenceran.

Menyimpulkan pengertian dan peranan Jarutan penyangga berdasarkan

hasil pengukuran.

Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup dan

kehidupan sehari-hari.

Page 167: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

157

A. Ringkasan Materi

Pada bab yang lalu telah kita pelajari bahwa titrasi 50 mL larutan asam

lemah (CH3COOH) dengan larutan NaOH sebelum titik kesetaraan, perubahan pH

sangat kecil, karena terbentuk larutan penyangga.

Larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan harga pH

dari pengaruh penambahan sedikit asam atau basa serta pengenceran. Meskipun

ditambah sedikit asam atau basa ataupun diencerkan, pH larutan penyanggga akan

tetap. Larutan penyangga ada dua macam, yaitu:

1. Larutan penyangga asam yaitu larutan yang mengandung campuran asam

lemah dan garamnya (basa konjugasi)

Contoh:

CI-hCOOH dan CH3C00Na

H2P04 dan Na2HP04

HCOOH dan HCOONa (larutan penyangga asam)

HA + H10 HJO+ + A"

(asam lemah)

Penambahan sedikit asam kuat {Ir) akan menggeser kesetimbangan ke

kiri sehingga mengurangi jumlah A". Berkurangnya A- akan digantikan

oleh A" yang berasal dari garam, pergeseran ini menyebabkan jumlah

H30+ dan II'" dalam larutan tetap akibatnya pH juga tetap.

Penambahan sedikit basa (OH) kuat akan bereaksi dengan H30+ ,

sehingga H30+ berkurang kemudian reaksi bergeser ke kanan sehingga

jumlah H30+ dalam larutan tetap akibatnya pHjuga tetap.

2. Larutan penyangga basa adalah larutan yang mengandung campuran basa

lemah dan garamnya (asam konjugasi).

Contoh: NH40H dan NH4Cl (larutan penyangga basa)

Pada larutan penyangga basa terjadi kesetimbangan:

B + H10 OH" + BH'"

(basa lemah)

Page 168: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

158

•>

penambahan sedikit asam kuat (II'") akan bereaksi dengan OH- sehingga

jumlah Off berkurang dan reaksi bergeser ke kanan membentuk OH­

kembali sehingga OH" tetap, maka pH tetap.

Penambahan sedikit basa kuat menggeser kesetimbangan ke kiri sehingga

Off tetap akibatnya pH juga tetap.

B. Kegiatan Kompetensi Siswa

Penilaian Praktik

Sifat larutan Penyangga

Alat dan Bahan:

• Tabung reaksi

• Gelas ukur

• Pipettes

• Indikator universal

• Erlenmeyer

• Larutan CH3COOH 0, 1 M

• Larutan CH3COONa 0, 1 M

• Larutan NaOH 0, 1 M

• Larutan HCl 0, 1 M

• Larutan NaCl 0, 1 M

Langkah kerja:

1. Campurkan 5 mL larutan CH3COOH 0, 1 M dengan 5 mL larutan

CH3COONa 0, 1 M dalam erlenmeyer dan kocoklah hingga merata!

2. Ambillah masing-masing 2 mL larutan campuran dalam 3 tabung reaksi

dan ukurlah pH-nya dengan indikator universal!

3. Tambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0, 1 M ke dalam tabung pertama

sampai pH-nya berubah dan catatjumlah tetesan NaOH yang diperlukan!

4. Tambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,1 M ke dalam tabung kedua

sampai pH-nya berubah dan catat jumlah tetesan!

Page 169: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

A

B

159

5. Tambahkan tetes demi tetes aquades sampai pH-nya berubah pada tabung

ketiga dan cata jumlah tetesan!

6. Ulangi percobaan dengan mengganti larutaqn penyangga

CH3COOH/CH3COONa dengan larutan NaCl 0, 1 M kenudian bandingkan

hasilnya!

Basil Pengamatan dan Pembahasan

Larutan Jnmlah Tetesan sampai pH berubah

NaOH HCI Aquades

Penyangga

CH3COOH/CH3COONa

NaCl 0,1 M

Jelaskanlah hasil pengamatan dari data praktikum yang telah kamu peroleh di

atas!

Kesimpulan:

Page 170: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

160

Uji Kompetensi

I. Larutan NRiCI dapat menjadi larutan penyangga bila dicampur dengan

larutan ................................................................................ .

2. campuran asam lemah dengan basa k:uat dapat membentuk penyangga

hlla ..................................................................................... .

3. ke dalam 300 mL larutan penyangga yang pH-nya 54 ditambah 50 mL air pH-

nya menjadi. ............................................................................. ..

4. 250 mL CH3COOH 0,3 M dengan 200 mL larutan NaOH 0,3 M dapat

membentuk larutan penyangga karena... .. . . .. . . . .. ................................ ..

5. meskipun ditambah sedikit asam k:uat atau basa kuat juga diencerkan, pH

larutan penyangga

relatif.. ............................................................ .

Page 171: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 27

PENGAMATAN BERSTRUKTUR

Wawancara Untuk Guru Tentang Metode Yang Digunakan Dalam

Pengajaran

(untuk mencari fokus permasalahan)

Pertanyaan :

1. Metode apa yang sering digunakan dalam penyampaian larutan

penyangga?

2. Kenapa menggunakan metode tersebut?

3. Apakah metode tersebut berpengaruh baik pada siswa dalam

pemahamannya pada larutan penyangga?

161

4. Apakah sekolah memfasilitasi guru dalam menerapkan metode apapun

dalam kegiatan belajar mengajar?

5. Apakah Anda setuju jika metode yang <lulu harus diubah agar

pemahaman anak lebih mendalam tentang larutan penyangga?

Page 172: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 28

ANALISIS KEBUTUHAN

LEMBAR KUISIONER A WAL

1. Apakah anda mengalami kesulitan dalam belajar kimia?

a. Ya

b. Tidak

2. Jika anda menjawab ya, sebutkan alasannya!

3. Metode apa yang biasa digunakan oleh guru kimia anda?

a. Ceramah

b. Diskusi

c. Demonstrasi

d. Lainnya, sebutkan

162

4. Apakah anda mengalami kesulitan dalam memahami kimia dengan metode

yang digunakan oleh guru anda?

a. Ya

b. Tidak

5. Jika anda menjawab ya, sebutkan alasannya!

6. Apakah ada materi kimia yang menurut anda sulit dipahami?

a. Tidak

b. Ya, sebutkan

Page 173: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

.Lampiran 29

Nama Kelas Sekolah

KRITERIA

Menafsirkan

Memberi Contoh

Mengklasifikasikan

Meringkaskan

Mengambil Kesimpulan

Menjelaskan

163

FORMATWAWANCARA

PERTANYAAN JAWABAN Apakah Anda dapat menafsirkan suatu definisi konsep dengan kata-kata Anda sendiri? Apakah Anda dapat menterjemahkan konsep dengan kata-kata Anda sendiri? Apakah Anda dapat mengklarifikasikan konsep dengan kata-kata Anda sendiri? Apakah Anda dapat memberikan contoh konsep larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari? Apakah Anda dapat menggolongkan beberapa konsep materi yang diaiarkan oleh Quru? Apakah Anda dapat menggeneralisasikan masalah yang berkaitan dengan materi yang diaiarkan? Apakah Anda dapat mencari hubungan antara satu objek dengan obejek yang lain yang berkaitan dengan yang diajarkan QUru? Apakah Anda dapat menjelaskan konsep dari materi yang diajarkan guru?

Page 174: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 30

KUIS

Pertemuan 1

No Pertanyaan Keterangan

1 Apa yang dimaksud dengan larutan buffer atau

larutan penyangga?

2 Perhatikan data percobaan berikut:

Larutan A B c pH awal 7 5 8

Ditambahkan sedikit 4 4,99 7,98

asam

Ditambah sedikit basa IO 5,01 8,01

Manakah di antara larutan tersebut yang bersifat

buffer? Jelaskan jawabanmu.

Pertemuan 2

Pada pertemuan ketiga, kelompok mengambil secara acak nama zat, kemudian

dicocokkan apakah menghasilkan larutan penyangga.

Nama zat CH3COOH NH2

H20 NH3

Na OH Al S04

H20 Al(OH)2

HCI Ah(SO)

CH3C002H CH3COONa H,.-:n. ~Cl

164

Page 175: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Pertemuau 3 1. 50 mL Iarutan NH3 0,1M+25 mL larutan (NHi)2S04 0,1 M

2. 50 mL larutan H3P04 0, l M + 50 mL larutan NaH2P04 0, 1 M

3. 50 mL larutan NaH2P04 0, l M + 50 mL larutan Na2HP04 0, l M

4. 50 mL larutan H2C03 0,05 M + 50 mL larutan NaHC03 0,1 M

5. 50 mL larutan H2S040,1 M + 50 mL larutan NaHS04 0, I M

Pertemuau 4

I. Hitunglah pH Iarutan yang terdiri dari 50 mL asam asetat dengan 50 mL

larutan natrium asetat yang masing-masing mempunyai konsentrasi 0, I M.

Ka= 1,75 x 105.

165

2. Tentukan pH Iarutan yang dibuat dengan mencampurkan 100 mL larutan NHJ

0, 1 M dengan 500 mL Iarutan N&CI 0, 1 M. (Kb NH3 = 1,8 x 10'5)

Pertemuau 5

PERAN LARUTAN PENY ANGGA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Larutan penyangga digunakan secara luas dalam kimia analitis, biokimia

dan bakteriologi, dalam fotografi, industri kulit dan zat wama. Dalam tiap bidang

tersebut, terutama dalam biokimia dan bakteriologi , diperlukan rentang pH

tertentu yang sempit untuk mencapai hasil optimum. Kerja suatu enzim,

tumbuhnya kultur bakteri dan proses biokimia lainnya sangat sensitif terhadap

perubahan pH.

Cairan tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel, merupakan Iarutan

penyangga. Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan

dihidrogenfosfat-monohidrogenfosfat (H2P04- - HP04} Sistem ini bereaksi

dengan asam dan basa sebagai beriknt:

HP04- + H" ~ H1P04-

Dalam cairan intraseluler (di dalam sel) terlarut campuran H2P04- dau

HPoi·yang disediakan oleh ATP dan glukosa-6-fosfat : H2P04- ""' HPol· + H+

Page 176: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

166

(Ka= 4 x 10"8). Di dalam sel ion HP04

2- memiliki kosentrasi yang sama, sehingga

pH= pKa yaitu 8 - log 4 = 7,4

Adapun sistem penahan utama dalam cairan luar sel ( darah) adalah

pasangan asam karbonat-bikarbonat (H2C03-HC03"). Sistem ini bereaksi dengan

asam dan basa sebagai berikut:

H2C03 + OK HC03- + H20

HC03" + W ii ~ H2C03

Sistem penyangga di atas menjaga pH darah hampir konstan, yaitu sekitar 7,4.

Perbandingan konsentrasi HC03 - terhadap H2C03 yang diperlukan untuk

menjadi pH= 7,4 adalah 20 : 1. Jumlah HC03" yang relatif jauh lebih banyak itu

dapat dimengerti karena hasil-hasil metabolisme yang diterima darah lebih banyak

bersifat asam. Proses metobolisme dalam jaringan terus menerus membebaskan

asam-asam seperti asam laktat, asam fosfat, dan asam sulfat. Ketika asam-asam

itu memasuki pembuluh darah maka ion HC03- akan berubah menjadi H2C03 ,

kemudian H2C03 akan terurai menjadi C02. Pernapasan akan meningkat untuk

mengeluarkan kelebihan C02 melalui paru-paru. Apabila darah menerima zat yang

bersifat basa maka H1C03 akan berubah menjadi HC03"/ H1C03 tetap 20 : 1 maka

sebagian C02 yang terdapat dalam paru-paru akan larut ke dalam darah

membentuk H1COJ.

Pertanyaan :

1. Jelaskan mengapa sistem penyangga penting dalam cairan tubuh.

2. Sebutkan komponen penyangga dalam

a. Cairan luar sel

b. Cai ran dalam sel

Jelaskan cara kerja sistem penyangga tersebut.

Page 177: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

167

Lampiran 31

CATATAN LAPANGAN SIKLUS I

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 01

Kelas : XI IP A

Pertenman : l (Siklus l)

No Urutan Waktu Pengamatan

Pada awal pembelajaran, guru mengabsen siswa dan ada 1 orang yang tidak masuk karena sakit. Setelah itn guru menjelaskan tujuan dari pembelajaran materi larutan

1 08.30 - 08.50 penyangga dan memberikan motivasi kepada siswa untuk tetap mengikuti kegiatan pembelajaran ini. Sesudah itu, guru memberikan sedikit pertanyaan tentang materi asam basa, sekedar untuk mengembalikan ingatan siswa mengenai materi sebelumnya.

Guru memberikan pertanyaan yang sangat mendasar mengenai larutan penyangga. Y aitu "Apa pengertian dari larutan penyangga". Karena masih banyak siswa yang tidak menjawab, maka guru memberikan sedikit kunci kepada siswa, "Larutan penyangga adalah larutan yang

2 08.50 - 09.30 dapat mempertahankan pH-nya". Guru memberikan soal untuk dikerjakan bersama kelompok masing-masing dan dicari solusinya. Guru membimbing jalannya diskusi. Di tengah diskusi masih banyak siswa yang tidak tertib mengikuti kegiatan ini, diantaranya juga masih banyak yang mengobrol.

Setelah waktu yang diberikan untuk diskusi selesai, siswa dari setiap kelompok ma.ju ke depan untuk

3 09.30 - 09.45 mempresentasikan hasil dari diskusi dan dibandingkan dengan kelompok lainnya. Didiskusikan dan dicari jawaban yang benar.

Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok 4 09.45 - 10.00 untuk mengajukan kesimpulan mengenai materi yang

didiskusikan.

Page 178: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

168

CATA TAN LAPANGAN SIKLUS I

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 0 I

Kelas : XI IP A

Pertemuan : 2 (Siklus I)

No Urutan Waktu Pengamatan

Guru memulai pembelajaran seperti biasa, yaitu mengabsen siswa, meajelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan motivasi demi berlangsungnya kegiatan

I 12.30 - 12.50 pembelajaran ini. Dan hal yang paling baik awal pembelajaran adalah mengulang sedikit materi yang diajarkan pertemuan sebelumnya, pertanyaannya adalah "Siapa yang masih ingat definisi tentang Jarutan penyangga?

Pada pertemuan kali ini, guru juga memberikan soal kepada siswa untuk dikerjakan bersama. Guru

2 12.50 - 13.30 membimbing kegiatan diskusi dan memberikan arahan jika siswa tidak melakukan diskusi dengan baik. Saal yang diberikan mengenai perhitungan pH larutan penyangga.

Di akhir diskusi, siswa perwakilan dari setiap kelompok bersiap-siap untuk maju ke depan untuk mengumumkan

3 13.30 - 13.45 basil diskusinya. Siswa banyak yang mengalami kesulitan dalam mencari jawaban soal itu. Guru membantu siswa memberikan solusi yang tepat dari soal tersebut.

Pada akhir pembelajaran, siswa dengan bimbingan guru

4 13.45 - 14.00 menyatakan kesimpulan mengenai materi larutan penyangga.

Page 179: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

169

CATATAN LAPANGAN SIKLUS I

Nama Sekolah: Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 01 Kelas : XI IP A Pertemuan : 3 (Siklus I)

No Urutan Waktu Pengamatan

Awal pembelajaran guru melakukan aktivitas seperti biasa, 1 08.30 - 08.50 yaitu; mengabsen siswa, menjelaskan tujuan dari

pembelajaran, dan memotivasi siswa.

Siswa diberikan soal mengenai peranan larutan penyangga

2 08.50 - 09.30 dalam tubuh manusia. Siswa mendiskusikannya, apakah betul larutan penyangga ada dalam tubuh manusia dan mengidentifikasi zat-zat tersebut.

3 09.30 - 09.45 Keadaan diskusi cukup lebih tertib dari biasanya, karena siswa sudah dapat beradaptasi dengan pembelajaran ini.

Seperti biasa, di akhir pembelajaran siswa menyimpulkan 4 09.45 - 10.00 hasil diskusinya dan saling bertukar pendapat dengan

kelompok lain.

Page 180: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

170

Lampiran32

CATATAN LAPANGAN SIKLUS II

Nama Sekolah: Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 01

Kelas : XI IP A

Pertemuan : 5 (Siklus 2)

No Urutan Waktu Pengamatan

Pertemuan kelima ini merupakan awal dari siklus 2. Pada pcrtemuan ini, guru mengadakan praktikum sedcrhana

membahas tentang perubahan pH larutan penyangga I 08.30 - 08.50 berdasarkan pengukuran indikator universal clan kertas

lakmus. Siswa mendengarkan dengan cermat penjelasan mengenai prosedur praktikum dan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Siswa menjalankan praktikum dengan tertib dan semangat. Alat dan bahan seadanya tidak mengurangi semangat

2 08 .50 - 09 .40 mereka untuk belajar. Banyak kesalahan yang terjadi, dianraranya pada penggunaan alat, siswa tidak dapat menggunakan labu ukur, pada bahan, banyak yang salah mencampurkan zat yang salah ke dalam larutan.

Pada akhir kegiatan ini, masing-masing kelompok mengisi

3 09.40 - I 0.00 LKS, untuk dipresentasikan pada pertemuan selanjutuya. Karena kegiatan praktikum masih hams diteruskan pada pertemuan berikutuya.

Page 181: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

171

CATATAN LAPANGAN SIKLUS II

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 0 I

Kelas : XI IPA

Pertemuan : 6 (Siklus 2)

No Urutan Waktu Pengamatan

Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan 1 12.30 - 12.50 sebelumnya. Siswa masih melakukan praktikum. Siswa

dan guru menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Praktikum kali ini tidak sesibuk praktikum kemarin, karena bahan-bahan, seperti larutan penyangga CH3C00Na sudah dibuat, larutan NaOH sudah dikurangi konsentrasinya, begitu juga dengan HCI. Siswa melakukan

2 12.50 - 13.40 praktikum dengan kelompok masing-masing. Jika praktikum sebelumnya membahas perubahan larutan penyangga CH3COONa jika ditambah dengan basa, sekarang adalah perubahan pH larutan CH3C00Na dengan penambahan asam. haisl tersebut dibandingkan dan diambil kesimpulan.

3 13.40 - 14.00 Siswa mengisi lembar LKS.

Page 182: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

172

CATATAN LAPANGAN SIKLUS II

Nama Sekolah : Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 0 I

Kelas : XI IPA

Pertemuan : 7 (Siklus 2)

No Urutan Waktu Pengamatan

Pertemuan yang ketiga pada siklus dua membahas mengenai perhitungan pH dari larutan penyangga jika ditambah basa, asam atau pengenceran. Guru membuka

I 08.30 - 08.50 pertemuan dengan mengabsen siswa, menjelaskan tujuan pembelajaran dan memotivasi. Sebelumnya guru, menagih hasil kerja siswa pada praktikum untuk dipresentasikan di depan kelas.

Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru, yaitu 2 08.50 - 09.30 perhitungan pH pengenceran larutan penyangga. Siswa

melaksanakan diskusi dengan tertib dan antusias.

Setelah selesai mengerjakan soal dari guru, perwakilan dari masing-masing kelompok mengutarakan hasil dari

3 09.30 - 09.45 praktikum yang telah dilakukan. Setiap kelompok merniliki hasil yang berbeda-beda, sehingga banyak perdebatan yang terjadi.

4 09.45 - 10.00 Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan hasil dari masing-masing praktikurn.

Page 183: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran33

Basil wawancara dari beberapa siswa XI IPA As-Syafi'iyah 01 mengenai pemahaman terhadap materi yang diajarkan.

Jawaban

No Pertanyaan Ya Ragu-ragu Tidak

Apakah Anda dapat menafsirkan l suatu konsep dengan kata-kata 50% 40% 10%

Anda sendiri?

Apakah Anda dapat 2 menterjemahkan konsep dengan 50% 20% 30%

kata-kata Anda sendiri?

Apakah Anda dapat 3 mengklarifikasikau konsep 40% 30% 30%

dengan kata-kata Anda sendiri?

Apakah Anda dapat

4 memberikan contoh kejadian di

80% 0 20% kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan materi kimia?

Apakah Anda dapat

5 menggolongkan salah satu

40% 40% 20% masalah dari materi yang diajarkan?

Apakah Anda dapat 6 menggeneralisasikan suatu 40% 20% 40%

konsep dalam kimia?

Apakah Anda dapat mencari

7 hubungan antara satu objek

40% 0 60% dengan objek lain yang berkaitan materi kimia?

Apakah Anda dapat 8 meajelaskan konsep dari materi 50% 50% 0%

yang diajarkan guru?

173

Page 184: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Lampiran 34

Hasil Wawancara Guru Kimia XI IPA As-Syafi'iyah 01 mengenai metode pembelajaran.

No Pertanyaan Jawaban

Metode apa yang dulu Metode yang saya gunakan pada saat

1 pemah Anda gunakan di mengajar di kelas XI IP A Assyafi'iyah kelas? adalah dengan ceramah dan tanya jawab.

Metode tersebut masih kurang efektif

Apakah metode tersebut karena siswa kurang aktif, dan kegiatan pembelajaran berpusat pada guru. Dan

2 efektif dalarn penyarnpaian siswa masih agak sulit diajak berdiskusi,

materi? sehingga saya masih agak sulit menerapkan metode diskusi.

3 Apakah saya dapat Mungkin, dengan metode yang barn, siswa membantunya? jadi lebih tertarik.

MenurutAndaapakah Metode konstruktivisme itu bertujuan

4 metode generatifberbasis

untuk menggali potensi siswa, jadi saya konstruktivisme ini membantu?

rasa dapat membantu.

174

Page 185: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

175

Lampiran 35

Hasil Kuisioner Awai Siswa XI IPA As-Syafi'iyah 01.

Jawaban No Pertanyaan

A B c D

Ya, kadang saya Ya, karena konsep teori ya, terutama dalam

Apakah Anda kurang paham dengan yang kurang saya mempe1ajari rumus-

ya, karena konsep 1 mengalami kesulitan beberapa rumus kimla, pahami dan unsur-unsur

rumus dan teorinya susah dalam belajar kimia? dan kurang dalam kimia yang sulit

perhitungannya. dipahaml.

memperhatikan. dihafal.

Metode apa yang biasa 2 digunakan oleh guru Ceramah. Ceramah. Ceramah. Cera mah

kimia Anda?

ApakahAnda Ya, karena ada beberapa

mengalami kesulitan materi yang masih sulit

dalam memahami kimia Ya, Karena penjelasan saya pahami tetapi

Ya, terkadang Ya, karena teorinya

3 dengan metode yang dari guru kurang saya sudah berlanjut ke

mengalami kesulitan. sangat susah untuk

digunakan oleh guru pa ha mi. materi lain. Jadi saya dimengerti.

belum sempat benar-Anda?

benar memahami.

Ada, yaltu dalam menentukan

Apakah ada materi kimia Ada, larutan Ya, 1arutan penyangga persaman dan

Larutan penyangga 4 yang menurut Anda sulit dan asam basa. perbedaan sifat dari dan asam basa.

dipahami? penyangga. unsur. Misalnya; unsur apa saja yang termasukasam,basa.

Page 186: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

176

mpiran 36 Hasil Angket Siswa Siklus I

Indikator Nomor

Pertanyaan Respon siswa terhadap pertanyaan p,

Soal SS s TS STS 4

Saya senang dengan metode

I pembelajaran (generatif) yang telah 2 18 0 0 8 dilaksanakan.

apat siswa ~enai metode Guru banyak memberikan latihan >elajaran 3

soal dalam kegiatan belajar mengajar 6 13 I I 24

~atif

4 Guru memberikan informasi tentang

3 8 2 8 12 larutan penyangga dengan jelas.

Saya merasa lebih mengerti materi

2 larutan penyangga daripada materi 1 5 II 7 4 sebelumnya.

Saya dapat menjelaskan sendiri

5 konsep materi yang telah dipelajari I 9 5 6 4 kepada teman.

6 saya dapat menarik kesimpulan dari

0 7 8 6 0 materi yang diajarkan.

tpat siswa

enai konsep saya sering membandingkan konsep

m penyangga 7 materi yang sekarang dengan materi I 14 3 3 4 yang dipelajari lalu.

saya suka meneari perbedaan antara

8 senyawa CH3COONa dengan NaCl, I 11 6 3 4 atau senyawa lainnya.

saya suka berfikir apa fungsi dari

9 senyawa-senyawa tersebut dalam 7 8 3 3 28 kehidupan sehari-hari.

Page 187: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

177

Hasil Angket Siswa Siklus I

mgan butir soal Jumlah Persentase Rata-rata

2 I

~ 0 0 62 73,81

I 2 I 66 78,57 69,84

4 8 48 57,14

22 7 48 57,14

10 6 47 55,95

16 6 43 51,19

60,71 6 3 55 65,48

12 3 52 61,90

6 3 61 72,62

65,28

Page 188: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

178

tnpiran 37

Hasil Angket Siswa Siklus II

Nomor Respon siswa terhadap pertanyaan

Indikator Pertanyaan Soal

SS s TS STS

Saya senang dengan metode 1 pembelajaran (generatif) yang telah 1 18 1 0

dilaksanakan. dapat siswa

Guru banyak memberikan latihan 1genai metode 1belajaran 3 soal dalam kegiatan belajar 2 12 5 2

eratif mengajar

4 Gnru memberikan informasi tentang

5 11 4 1 larutan penyangga dengan jelas.

Saya merasa lebih mengerti materi 2 larutan penyangga daripada materi 2 12 4 2

sebelumnya.

Saya dapat menjelaskan sendiri 5 konsep materi yang telah dipelajari 0 12 7 2

kepada teman.

6 saya dapat menarik kesimpulan dari

I 16 2 2 materi yang diajarkan.

1dapat siswa -··-- -- --- -- ·-- --- -- ... ---·--'"- ----- ....... .. ' . ..

.1genai konsep saya sering membandingkan konsep

1tan penyangga 7 materi yang sekarang dengan mater 1 14 4 2 yang dipelajari lalu.

saya suka mencari perbedaan antara 8 senyawa CH3COONa dengan NaCl, 0 15 4 2

atau senyawa lainnya.

saya suka berfikir apa fungsi dari 9 senyawa-senyawa tersebut dalam 8 II 3 0

kehidupan sehari-hari.

Page 189: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

179

Hasil Angket Siswa Sildus II

Perhitungan butir soal Jumlah Persentase Rata-rata

4 3 2 I

4 54 2 0 60 71,43

8 36 10 2 56 66,67 70,64

20 33 8 I 62 73,8!

8 36 8 2 54 64,29

0 36 14 2 52 61,90

4 48 4 2 58 69,05

--- ------ ---- ' ... ..... . . -~"

68,65 4 42 8 2 56 66,67

0 45 8 2 55 65,48

32 33 6 0 71 84,52

69,64

Page 190: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

180

Lampiran 38

PERHITUNGANVALIDITAS INSTRUMEN SOAL ESSAY SIKLUS 1

NO NAMA BUTIRSOAL

JUMLAH 1 2 3 4 5

1 ADAM DARMA WAN 6 3 I 5 20 35 2 ADIBDANU JO 3 8 JO 20 5J 3 AGGIES 5 5 10 5 20 45 4 AJl DWIANTORO .H 6 2 I 5 20 34 5 ALFIE RIZK! B. P. 6 5 10 JO 20 5I 6 ALDI RENALDI 6 5 JO 5 20 46 1 ANUGGRAH.K 5 5 JO 5 20 45 8 ANNUR.L 4 5 3 JO 3 25 9 ARANITA DEV!STA 5 4 2 5 3 I9 JO ASTRI DAMA Y ANTI 5 3 10 5 20 43 11 DEBY TRIANA .W 6 3 10 5 20 44 J2 DEW! PRASETYAWATI 6 2,5 5 JO 20 43,5 13 DIMAS KIW ARI .R JO 7 JO 5 20 52 14 DWI NURSEPTIAN! IO 3 3 10 3 29 I5 ENDI .H IO 8 IO 10 20 58 16 ERLANGGA.H 10 10 10 5 20 55 17 FADLI AHMAD .S 10 3 10 JO 20 53 J8 HANUM.H 9 4 5 10 20 48 J9 HAPPY RlZKI .K 4 5 0 JO 20 39 20 IDA YUN! .A 5 4 I 0 2 12 2I !NORI SAFITRI 4 5 5 IO 5 29 22 INNA NABELLA 3 5 0 12 7 27 23 KARIM .S 10 5 10 5 20 50 24 KUNTUM CHAIRUM IO 7 IO IO 5 42 25 KURNIA WAHYU .U 6 5 3 5 3 22 26 LUCKY PRASTIO 6 3 I 5 20 35 27 MADITO.M IO 5 IO IO 20 55 28 MAULANA.R 6 3 5 5 20 39 29 MIGATHONDWIA. W. 6 4 10 5 20 45 30 MIRA AJENG W. D. 8 5 2 IO 20 45 31 M. AJI ARSANTO 5 3 2 JO 20 40 32 M.IQBAL 0 3 0 5 20 28 33 PUTRI DIAN .P 4 5 0 10 5 24 34 RISKANOVIA 6 5 3 0 20 34 35 RISKA YULIANI .F 5 5 5 5 20 40 36 SAHNAZS.A 5 5 3 JO 3 26 37 TIAR.S 6 4 5 IO 20 45 38 VIVID. M 7 7,5 10 15 20 59,5 39 WlJI W AHYUNINGSIH 6 5 5 IO 20 46 40 YULIA DEW! .M 6 1 3 5 5 20

JUMLAH 257 180 221 297 624 1579 rxv 0,5958 0,4087 0,7648 0,3 J59 0,778J

Kriteria v v v v v

Vi 5,6353 2,9359 J5,076 10,61 52,913 JmIVi 87,J7

. -- ,

Page 191: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

181

Lampiran 39

PERHITUNGAN VALIDITAS INSTRUMEN SOAL ESSAY SIKLUS 2

NO NAMA BUTIRSOAL

JUMLAH 1 2 3 4 5

1 ADAM DARMA WAN 20 10 20 5 7 62 2 ADIBDANU 15 10 20 10 10 65 3 AGGIES 20 10 20 10 7 67 4 AJ! DWIANTORO .H 9 10 20 5 8 52 5 ALFIE RlZKJ B. P. 20 10 20 10 8 68 6 ALDI RENALDI 10 5 13 8 7 43 7 ANUGGRAH.K 20 10 20 10 7 67 8 ANNUR.L 20 l 5 7 10 43 9 ARANITA DEVISTA 20 I 15 8 10 54 10 ASTRJ DAMA YANT! 20 10 20 10 7 67 11 DEBY TRIANA .W 20 10 20 10 7 67 12 DEW! PRASETY AW AT! 20 3 20 0 0 43 13 DIMAS KIW ARI . R 20 10 20 10 7 67 14 DWI NURSEPTlANl 20 1 5 JO IO 46 J5 END! .H 20 10 20 7 10 67 16 ERLANGGA.H 20 10 20 10 7 67 17 FADL! AHMAD .S 15 7 20 10 8 60 J8 HANUM.H JO 10 20 JO 10 60 19 HAPPY RJZKJ .K 20 10 20 10 JO 70 20 IDA YUN! .A 20 l 15 8 JO 54 2J JNDRJ SAFITRJ 20 3 20 10 10 63 22 JNNA NABELLA 20 10 20 7 5 62 23 KARJM.S 15 10 20 10 7 62 24 KUNTUM CHAIRUM 20 1 20 10 7 58 25 KURNIA WAHYU .U 15 1 20 10 10 56 26 LUCKY PRASTIO 20 10 20 10 8 68 27 MADITO.M 20 10 20 5 10 65 28 MAULANA.R 20 5 JO 5 7 47 29 MIGATHON DWI A. W. 20 5 IO 10 5 50 30 MIRA AJENG W. D. 20 8 20 10 10 68 31 M. AJI ARSANTO 20 10 20 JO 8 68 32 M.IQBAL 20 10 20 JO 0 60 33 PUTRJ DIAN .P 20 3 5 10 JO 48 34 RJSKANOVIA 15 8 20 10 JO 63 35 RISKA YULIANJ .F 20 10 20 10 7 67 36 SAHNAZS.A 15 I 20 10 10 56 37 TJAR.S 20 JO 20 JO 8 68 38 VlVlD.M 15 0 20 10 5 50 39 WIJI W AHYUNJNGSIH 20 10 20 0 5 55 40 YUL!A DEW! .M 5 4 20 0 0 29

JUMLAH 719 278 718 335 302 2352 rxv 0,4723 0,6848 0,5635 0,5538 0,359

Kriteria v v v v v Vi 14,2814 14,6128 20,6641 8,54808 7,48462

Jml Vi 65.591 51.3096 36.6968 29 29

Page 192: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

182

Lampiran 41

GAMBAR SISWA DALAM KEGIATAN PRAKTIKUM PENELITIAN (Yang diadakan pada tanggal 17-19 Maret 2008)

Garn bar 1. Siswa mencampnrkan sedikit asam (HCI) pada larntan penyangga asam nntuk diamati pernbahan pH

Garn bar 2. Siswa mencampnrkan sedikit basa (NaOH) pada larntau penyangga basa nntuk diamati perubahan pH

Page 193: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Nama

NIM

LEMBAR UJI REFERENSI

: Nina Husna

: 103016227135

Jumsan : Pendidikan Kimia

Judul Skripsi : Penerapan Pembelajaran Konstmktivisme Berbasis Generatif Untuk Mening Pemahaman Siswa Terhadap Lamtan Penyangga.

Judul dan Halaman Buln1/Referensi Paraf Pembimbing

No I II

BABI

I Abuddin Nata, Filsqfat Pendidikan Islam, (Jakarta: Gaya t ~ Media Pratama, 2005) hal.10 I

2 Armai Arief, Pengantar I/mu dan Metodo/ogi ~ 1K Pendidikon Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) ha! 6.

Undang-Undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan

f Pelaksanaannya 2000-2004, Undang-nndang Republik

~ 3 Indonesia no. 20, Tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pas al 3, (Jakarta: CV. Tami ta Utama, 2004 ), hal 37.

Pendidikan Nasional Sebagai Wahana Mencerdaskan

! ~ Kehidupan Bangsa dan Membangun Peradaban Negara 4 Bangsa (Sebuah Usaha Memahami UUD' 45), (Jakarta:

Ce11rer fur fafu1111atio11 a11d National Policy Studies, 2000) hal.62.

Undang-Undang Tentang Sisdiknas dan Peraturan If Al_ 5 Pelaksanaannya 2000-2004, Undang-undang Republik / ...... ,ha!. 39 •

6 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT ,{ ~,f( Asdi Mahasatya, 2006), hal 225.

Erman Suherman, dkk, Common Textbook Strategi f ~ 7 Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: JICA, Universitas Pendidikan Indonesia, 2003) ha\ 7.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan /) ~ 8 Pendekatan Bani, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004) ha! 90. /

H. Erman Suhennan, dkk, Strategi Pembelajaran f if}

9 Matematika ...... , ha! 3 2 ~

I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, /

~ Pembclajaran GeneratifDengan Strategi Pemecahan

f 10 Masalah Unllik Meningkatkan Kualilas Pembelajaran Kimia Dasar II, Jumsan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan MIP A, IK.IP Negeri Singaraja.

Page 194: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

M. Khoiruddin, Konstrukti\~sme Dalam Strategj

l:~il!lUL

5 11 h!!l2:.l.hvww.goggle.cojdiseardi7JiJ=jd&JJ=Jang jd&dient

~ =firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla:en-

.!JS :Qfilv11l&hs=) xJ&g=pembelajfil:an+1;:211stn!ktivisme&s tart=lO&sa=N, l iuli 200&, hall

Active dJ!11 Q.~rative Teachi11g, 1990-1991,

I J 12 httg://education.calumet.gurdue.edufvockellfedgsybookfE dm;y2/ednsv2 active.htm. 16 November 2007.

,,.....,,

13 Michael Purba, Kimi a untuk SMA Ke las XJ, (Jakarta; J ~)!_,, Penetbit Erlangga, 2002), h.88

BABU

Katu, Pembelajaran Generatif, '/

l 14 httQ://nasaui.ited.uidaho.edufnasasQarkldatashar.htm. /

' Constructivism and the Five E's,

f ~ 15 httQ://www.constructivismelexQo.exQo.edu.Qh/Qinatu bo/Qage4.html, 20 Mei 2008, hal 2

Pembelajaran Konstruktivisme, ht!Jl://guru-

~ (\2v 16 beasiswa.blogsQot.com/2007/12/Qembelajaran-matematika-dengan-teori.1itm1, 1 Juli 2008 lial 3. -Constructivism and the Five E's, 1 ~ 17 h!.!Jl://www.constructivisme/exQQ.elillQ.edu.gh/ginatubo/Q age4.hl!!!!. 20 Mei 2008

Guni, Petnbelajaran Konstuktivistik, ~ • /1

18 httn://www.wbandi.net/'?pilih=new&aksi=lihat&id=66. ~ Vf' 13 April 2007.

Nuryani Y. Rustarnan Dkk, Strategi Be/ajar Mengajar ~- (!____, 19 Biologi, (Surabaya: Penerbit Universitas Negeri Malang

(UM Press), cet l, 2005), hal 171

M. Khoiruddin. Konstrnktivisme Dalam Strategi Pembelajaran, { ~ 20 httg://mvw.google.co.idfsearch?hl=id&lr=lang id&client =firefox-a&channel=s&rls=org.mozilla:en-US:official&hs=lxJ&g~mbelajaran+konstrnktivisme&s

tart= IO&sa=N, 1 juli 2008, ha! I. ~

Tumbnh Kemban° Konstrnktivisme Dalam Pembelaiaran

! ~ 21 keDepan,

' httn://tumbuhkembang.blogsQQt.com/2007/08/konstnJktiv isme-dalarn-~mbelajaran-ke.html, 1 Juli 2008. ..!

Page 195: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

ImllQrtant Peo11Ie in the DeveloQment of the Theo!)' of

L 22 Constructivism.

t 1m11.:!/n'Il'Il'.constructivisme.com!cJ1d.gse.&J1e.edu!immers ionlkonwledgebase/index.htm. 20 mei 2008.

Konstmktivisme dan Pembelajaran.

~ (L 23 ht11r//suci11toardi.wordQress.com/2007/12/04/48/, 1 Juli 2008.

-Ennan Suhennan, cU<lc, Common Textbook Strategi

~ t(l 24 Pembelajaran Matematika Kontemporer, (Bandung: TICA, Universitas Pendidikan Indonesia, 2003) ha! 36.

Pembelajaran Konstruktivisme, htt11://gum- ? ~ 25 beasiswa.blogsllQt.com/2007/12/Qs;mbelajaran-matematika-denfilill-teori.html, 1 Juli 2008, ha! 3.

26 Nm:yani Y. Rustaman Dkk, Strategi Be/ajar Mengajar .. y ~ ....... , hal 173-174.

Edi Hendri Mulyana, "Pengaruh Implementasi Model

~ ~ Pe111belajarcm Konstmktivisme Altematij'Terhadap

27 Perubahan Konseptua/ dan Keterampilan Ilmiah },;fahasiswa Dalam .Mata Ku Ii ah Konsep Dasar IPA ", dalam Laporan Hasil Penelitian: PGSD UPP3 Faknltas Ilmu Pendidikan UPI, 2001, ha! 18.

Hamzah, "Pembelajaran Matematika Menumt Teori x ~ 28 ~elajar K<mstrnlgivisme"qa!am Jurna/ pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, No. 040, Tahuu ke-8, November 2002. h.67

H. A. Syukur Ghazali, "Menciptakan Lingkungan yang

< ~ 29 Kontmktivistik Bagi Pembelajaran Bahasa", dalam, Jurnal Pendidikan dan Pembelafaran, Tahun 16 No. l, 2003, h. 13

I

~ Guru. I>embelajaran Konslillktivistik.

I; 30 htto://www.whandi.net/?oilih=new&aksi=Iihat&id=66, 13 A!lril 2007, ha! 3.

Ari Widodo, Konstruktivisme dan Pembelajaran Sains, t L 31 Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 064, Tahuu ke-13, Januari 2007, Jakarta, h.101.

Munasprianto Ramli, Pembelajaran Sains Menyenangkan K ~ 32 dengan Mctode Konstruktivismc, Mctamorfosa, Vol. 1 No 2, Oktober 2006, Jakarta, h. 5 l • Gu!:!!, Pembelajaran Konstmktivistik.

~ \¥-33 htt11://www.whandi.net/?gilih=new&aksi=lihat&id=66, hal 4, l3 A1Jril 2007.

Page 196: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Pembelajaran Generatif Ka tu.

)5 ~l 34 ht!Q://nasaui.ited.uidaho.edu/nasagark/datashar.htm. hal.1

Strategj Pembelajaran Generatif, e: ~ 35 www.geoeities.com/ngrizan 2000/Strategi Pembelajaran Generatif.htm, 20 Mei 2008

36 Generative Learning Group, Generative Leaming.• f ~ http://www.generative.com

What is Adantive Learning v.s Generative Learning t ~ 37 ht!Q://education.calumetQnrdue.edulvockell!Ed11[l'booklE d11sv2/edQsv2.active.htm.

Ritcl1ie, dkk, Effectiveness <>/Two Generative Leaming /

38 Strategies In The Science Classroom,

~ f http://findarticles.com/p/articles/mi_qa3667/is_ 200002/ai _n88855 l6/pg_ 6?tag=artBody;coll

I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, I "Pembe/ajaran General![ Dengan Strategi Pemecahan

1 ~ 39 i\Iasa/ah Untuk ,'vfeningkatkan Kualitas Pembe/ajaran Kimi a Dasar If", Faknltas Pendidikan MIP A IK1P Negeri Singaraja, Jurua! Pendidikan dan Pengajaran No. l TH. XXXVI, 2003. ha! 95.

40 Pembelajaran Generatif Katn, ~ ~ htto:llnasaui.ited.uidaho ....... ha! l-2.

Wittrock, Active dan Generative Teaching. 1990-1991, ? ~ 41 hffil:/leducation.calumet.gurdue.edulvockelUed!![l'booklE d!!§Y2/ed!!sv2 active.htm, 16 November 2007. l1al 1-2.

I

tt 42 Wittrock, Active dan Generative Teaching ........ ha! 3-4. (J I Ketut Tika, "Model Be/ajar Generatif Sebagai I A!ternatif PErbaikan KEsa/ahan Konsepsi dalam

~ ~ Perkuliahan Fisika Dasar ;\!fahasisit1a Jurusan

43 Pendidikan MJPA STKIP Singaraja" dalam Jurua! Pendidikan dan Kebudayaan Aneka Widya, No. 3 Th XXXIV, Jnli 2001, Institut Kegnruan dan limn Pendidikan Negeri Singaraja, ha! 46

Edi Hendri Mulyana, "Pengaruh Implementasi lvfodet

~() t Pembe/ajaran Konstruktivisme AlternatifTerhadap

44 Perubahan Konseptual clan Ketera111pilan l/Jniah Mahasiswa Dal am Mata Kuliah Konsep Dasar IPA", dalam Laporan Hasil Penelitian: PGSD UPP3 Fakultas ') Ilmu Pcndidikan UPI, 2001, ha! 20.

Page 197: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Syaiful B. Arsyid, "Pengembangan ivfodel Be/ajar Generatif Untuk Memperbaiki Miskonsepsi Mahasiswa

~ 45 Tentang Konsep lvfekanika" dalam Laporan Penelitian,

J Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ta1tjungpura Pontianak, 2002, hal 9-10.

Nyoman Rohadi, "Penyusunan Bahan Ajar Terpadu I Remediasi lvfenerapkan ,\cfodel Genera/if Untuk

~ 46 Mengatasi Kenda/a Kognit1f Fisiska SLTP di Propinsi

< Bengkulu ", dalam Laporan Penelitian, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alan1 Universitas Bengkulu, 9 April 2002, hal 6.

I Ayu Mahayukti, "Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan 1Wetode PQ4R Dalam Upaya

~ Meningkatkan Kualitas Pembe/qjaran Matematika Siswa

~ 47 Ke/as II B SLTP Laboralorium !KIP Ngeri Singaraja"

, Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Negeri

Singaraja; Jurua! Pendidikan dan Pengajaran ISSN 0215-8250 No. 1 TH. XXXVl Januari 2003. hal 3.

I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, "Pembe/ajaran Genera/if Dengan Stralegi Pemecahan

f-48 Masalah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembe/ajaran

( Kimia Dasar II", Fakultas Pendidikan MIPA !KIP Negeri Singaraja, Jumal Pendidikan dan Pengajaran No. 1 TH. XXXVJ, 2003. bal 97.

Nyoman Rohadi, "Penyusunan Bahan Ajar Terpadu

~ Remediasi Menerapkan Model Genera/if Untuk

~ 49 Mengalasi Kenda/a Kognilif Fisiska SLTP di Propinsi Bengkulu ", dalam Laporan Penelitian, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Benglmlu, 9 April 2002, lllll 6.

.• ---- --·--

Ayu Mahayukti, "Pengembangan Model Pembelajaran Generatif Dengan Metode PQ4R Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Pembe/ajaran Matematika Siswa

~ ~ 50 Ke/as II B SLTP Laboratoriwn !KIP Ngeri Singaraja"

, Inslitut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Negeri Singaraja; Jurnal Pendidikan dan Pengajaran ISSN 0215-8250 No. I TH. XXXVl Januari 2003. ha! 3.

I Wayan Redhana dan I Dewa Ketut Sastrawidana, "Pembelajaran Genera/if Dengan Strategi Pemecahan

~ ~ 50 AJasafah Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimi a Dasar II", Faknltas Pendidikan MIP A !KIP Negeri Singaraja, Jurnal Pendidikan dan Pengajaran No. l TH. XXXVl, 2003. hal 97.

51 Anas Sudjiono., Pengantar Evaluasi Pendidikan , (/ 0 ... -- - . - - . -

Page 198: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

Waliyudi, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi

f ~ 52 Pem/Jelajaran IPA , (Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 036, Talmn ke-8, Mei 2002), 1uil 390.

53 Wahyudi, Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap ... .... ,

h ~ ha! 391

Nuryani Y. Rustaman Dkk, Strategi Be/ajar Mengajar / ~c 54

... , cet 1, 2005), ha! 156. ~-

55 A. Tresna Saslrawijaya, Pengembangan Program \) ~ Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991) ha! 46-47.

I ,

() ! L 56 R. Ibrahim, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003), hal 20-21.

"' I

Endang Susilowati, dkk. "Pengembangan Pembelajaran ,

Kimi a ]vfenggunakan Pendekatan Siklus Belajar dengan

~ Model 5-E untuk lvfEningkatkan Pemahaman Konsep-

~ 57 Konsep Kesetimbangan Fase" dalamLaporan Penelitian di Fakultas Keguruan dan Jlmu Pendidikan Universitas &be/as Maret Surakarta , No: 371/P4T/DPPM/ARSC-LPTKN/2003, hall3.

Vogel, Analisis Anorganik Kualitatif1vlakro Dan

~ l 58 Semimikro , (Jakarta; PT. Kalman Media Pustaka, 1990), h. 51 ..

59 Michael Purba, Kimia Untuk SMA Kclas X1, (Jakarta: f 2 Erlangga, 2002), ha! 101-102.

Workshop PTK SMA Negeri 8 Surabaya, Penelitian y ~ Tindakan Ke/as

60 ) \ - (_ )

httn://diokoawcollection.blovsnnt.com/2007/l ll~nelitian tindakan-kelas.html I juli 2008, hal l. "-'

61 Rochiati Wiriaatmadja, J\Ietode Pene/itian Tindakan (j l Ke/as, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007), h. 12

Suha;filmi Arilmnto, dkk., Penelilian Tindakan Ke/as ... ., '/

~ 62 ll. 106 >? Derek Glover dan Sne Law, Afemperbaiki Pembe/ajaran

:~ \f--Praktik Profesional di Sekolah Menengah, (Jakarta: PT

63 Grasindo, 2005) hal 31.

Worksho11 PTK SMA Negeri 8 Surabava, Penelitian

~~ ~ Tindakan Kelas. h!!Ji;//djokoawcollection.blogsoot.com ..... ., ha! 2.

64 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Ke/as ... ., /(!, L h. 16

\ I

Page 199: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

BAB III

Tonih Feronika,dkk, Evaluasi Pendidikan Pengembangan Evalttasi Produk Pembe/ajaran Kimia,

65 Program Studi Pendidikan Kinria Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Ke gum an UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, ha!. 28

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu 66 Pendekatan Praktek, (PT Rineka Cipta: Jakarta, 2002),

ha\ 144.

67 Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembe/ajaran, (PT. Bunri Aksara: Jakarta, 2007), ha\. 108

Suharsinri Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu ..... ,ha! 68 164

Suharsimi Arikunto, Prosedur Pene/itian Suatu .... , hal 69

173

Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, 70

(Jakarta: PT B1mri Aksara, 2005), hal 208.

Anas Sudyono, Pengantar Evafuasi Pendidikan, 71 (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005), Cet. Ke-5, hal.

389

Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan 72

Kela&, (Bandung: PT Rernaja Rosdakarya, 2007), hal 142.

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: 73

PT Raja Grafindo PErsada, 2000), h. 40

BAB IV

LeJ.y J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, 74 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), Cet ke-18,

h.178

'/ , 1~

[J,

(.,. !) l

,

I ~ /

Page 200: iERAPAN PEMBELAJARAN GENERATIF UNTUK · PDF fileLarutan Penyangga (Buffer) ..... 36 a. Pengertian Larutan Penyangga ... Larutan Penyangga Siklus I dan Siklus II ..... 90 Tabel 4.11

YAYASAN

PERGlJRUAN ISLAM AS-SYA.FI'IYAH Madrasah Aliyah As-Syafi'iyah 01

No. : 85/MA-AS/E/II/2008 Jakarta, 12 Pebruari 2008 Lamp.: -Hal : Izin Penelitian

Kepada Yth Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Jakarta Di-

Tempat

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera kami sampaikan, semoga kita semua dalam bimbingan, taufiq dan hidayah dari Allah SWT dalam menjalankan tugas. Amin

Menunjuk surat saudara No. Un.01/Fi/TL022/146/2008 tentang permohonan izin penelitian di sekolah yang kami pimpin, maka kami atas nama instansi/ sekolah MA As-syafi' iyah 01 memberi izin, kepada :

No Nama NIM Jurusan Semester Judul Skripsi

I. NinaHusna 103016227135 Pendidikan IX Pembelajaran IPA Konstruktivisme

berbasis Generatif dengan Strategi Pemecahan Masa.lah untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa pada larutan Penyangga

Demikian surat izin ini disan1paikan agar maklum adanya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

I ! i ! ' 1