laprak ka
TRANSCRIPT
7/29/2019 LAPRAK KA
http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 1/4
Pengertian Gravimetri:
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen
yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah
melalui proses pemisahan. Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semuaanion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang dioksida, karbon dioksida
dan isodium. Selain itu, berbagai jenis senyawa organik pula ditentukan dengan mudah secara
grvimetri (Rivai,1995).
Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan. Dalam
analisis gravimetri meliputi beberapa tahap yaitu, Pelarutan sampel (untuk sampel padat) dan
pembentukan endapan dengan menambahkan pereaksi pengendap secara berlebih agar semua
unsur atau senyawa diendapkan oleh pereaksi (Khopkar,1999).
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau
senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi
unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat
ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat
atom unsur – unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara, seperti :
metode pengendapan; metode penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam cara
lainya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode gravimetrik
memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan. Tahap – tahap yang dilakukan dalam anlisa
gravimetric antara lain : Penimbangan berat sampel, Pelarutan sampel, Penambahan
pereaksi pengendapan dalam jumlah berlebih, Penyaringan endapan, Pencucian endapan,
Pengeringan endapan, Penimbangan berat endapan dan Perhitungan kadar suatu unsur yang
diinginkan (Khopkar, 1990).
7/29/2019 LAPRAK KA
http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 2/4
Monografi Bahan:
1. CuSO4
Nama resmi : TEMBAGA II SULFAT
Nama lain : Kupri sulfat
BM : 159,60
RM : CUSO4.5H2O
Pemerian : Prisma tri klinik,serbuk hablur,biru
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan 3 bagian gliserol, sangat sukar larut
dalam etanol.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sampel. (Anonim, 1995).
2. H2SO4
Asam sulfat (H2SO4) memiliki bobot molekul 98,07 gram/mol. Asam sulfat
mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,0% b/b H2SO4. Perhatian
bila asam sulfat akan dicampur dengan cairan lain, selalu tambahkan asam ke dalam
cairan pengencer dan lakukan dengan sangat hati-hati.
Pemerian: asam sulfat yaitu cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat
tajam dan koresif. Bobot jenis lebih kurang 1,84.
Kelarutan: bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas
(Anonim, 1995).
3. Aquades /air suling (H2O, BM 18,02)
Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi, perlakuan
menggunakan penukar ion, osmosis balik, atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air
yang memenuhi persyaratan air minum. Tidak mengandung zat tambahan lain.Pemeriannya cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau (Anonim, 1995).
7/29/2019 LAPRAK KA
http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 3/4
4. HCl (Asam Klorida)
Asam klorida mengandung tidak kurang dari 35,0% dan tidak lebih dari 38,0% HCl.
Pemerian cairan; tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika diencerkan dengan dua
bagian air, asap dan bau hilang. Bobot per mL lebih kurang 1,18gram. Keasaman-
kebasaan Larutan yang sangat encer masih bereaksi asam kuat terhadap kertas lakmus P.
Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat. Khasiat dan penggunaan zat tambahan
(Anonim, 1979)
5. Aseton
Nama Resmi : ACETONIUM
Nama Lain : Aseton
BM : CH3COCH3 / 58,08
RM : CH3-C-CH3o
Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau khas, mudah terbakar.
Penyimpanan : Dapat bercampur dengan air, etanol dan eter
Kegunaan : Sampel untuk keton. (Anonim, 1995).
6. Zn
Seng (Zn) adalah unsur pertama dalam golongan IIB pada tabel periodik. Zn mempunyai
nomor atom 30 dan berat atom 65.38 dengan valensi 2. Logam Zn umumnya tidak
bereaksi dengan molekul air. (Anonim, 1995).
7/29/2019 LAPRAK KA
http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 4/4
REAKSI
Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks spontan. Reaksi redoks spontan yang
terjadi adalah reaksi CuSO4 + Logam Zn. Hal tersebut dapat terjadi karena logam Zn
lebih reaktif jika dibandingkan dengan logamCu. Sesuai dengan deret volta logam Zn
berada di sebelah kiri Cu sehingga logam Zn memiliki reaktifitas lebih besardan
mampu mereduksi Cu. Reaksi Redoks untuk raeksi iniadalah :
Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn 2+
(aq) + Cu(s) (Underwood,1994).
Reaksi seng dengan tembaga (II) sulfat ini berlangsung serta merta (Spontan)
dan disertai dengan pembebasan energy berupa panas yang ditandai dengan naiknya
suhu larutan. Elektron berpindah dari Zn ke Cu2+ .Ion-ion Cu2+ datang ke permukaan
logam Zn, menyerap electron lalu mengendap. Sementara itu atom-atom Zn larut
sebagai ion Zn2+, sehingga menyebabkan logam Zn lama-kelamaan menjadi keropos
dan mengendor. Sedangkan warna biru memudar pada larutan CuSO4 disebabkan
karena ion Cu2+ berubah menjadi Cu dan menendap.
Zn(s) + CuSO4(aq) → Cu(s) + ZnSO4(aq) (Underwood,1994).
Zn(s) + H2SO4 → ZnSO4(aq) + H2(g) (Underwood,1994).
DAPUS:
Anonim. 1995. Faramakope Indonesia edisi IV . Departemen Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.
Day Jr. A. and Underwood A.L., 1986, Analisis Kimia Kuantitatif , terjemahan
Pujaatmaka, Edisi V, Penerbit Erlangga, Jakarta
Khopkar, S. M. 2008. Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: Universitas Indonesia.
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.