laprak ka

4
Pengertian Gravimetri: Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semua anion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang dioksida, karbon dioksida dan isodium. Selain itu, berbagai jenis senyawa organik pula ditentukan dengan mudah secara grvimetri (Rivai,1995). Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor  faktor pengoreksi dapat digunakan. Dalam analisis gravimetri meliputi beberapa tahap yaitu, Pelarutan sampel (untuk sampel padat) dan  pembentukan endapan dengan men ambahkan pereaksi pengendap secara berlebih agar semua unsur atau senyawa diendapkan oleh pereaksi (Khopkar,1999). Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur – unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara, seperti : metode pengendapan; metode penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam cara lainya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode gravimetrik memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor – f aktor pengoreksi dapat digunakan. T a h a p – tahap yang dilakukan dalam anlis a gravimetric antara lain : Penimbangan berat sampel, Pelarutan sampel, Penambahan  pereaksi pengendapan dalam jumlah berlebih, P e n y a r i n g a n e n d a p a n , P e n c u c i an e n d a p a n , Pengeringan endapan, Penimbangan berat endapan dan Per hitungan kadar suatu unsur yang diinginkan (Khopkar, 1990).

Upload: nurmaningtyas-fitri-rahmawati

Post on 14-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPRAK KA

7/29/2019 LAPRAK KA

http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 1/4

Pengertian Gravimetri:

Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau komponen

yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah

melalui proses pemisahan. Gravimetri dapat digunakan untuk menentukan hampir semuaanion dan kation anorganik serta zat-zat netral seperti air, belerang dioksida, karbon dioksida

dan isodium. Selain itu, berbagai jenis senyawa organik pula ditentukan dengan mudah secara

grvimetri (Rivai,1995).

Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada

konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan. Dalam

analisis gravimetri meliputi beberapa tahap yaitu, Pelarutan sampel (untuk sampel padat) dan

 pembentukan endapan dengan menambahkan pereaksi pengendap secara berlebih agar semua

unsur atau senyawa diendapkan oleh pereaksi (Khopkar,1999).

Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau

senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri meliputi transformasi

unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat

ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat

atom unsur – unsur atau senyawa yang dikandung dilakukan dengan berbagai cara, seperti :

metode pengendapan; metode penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam cara

lainya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode gravimetrik 

memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu

faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan. Tahap – tahap yang dilakukan dalam anlisa

gravimetric antara lain : Penimbangan berat sampel, Pelarutan sampel, Penambahan

 pereaksi pengendapan dalam jumlah berlebih, Penyaringan endapan, Pencucian endapan,

Pengeringan endapan, Penimbangan berat endapan dan Perhitungan kadar suatu unsur yang

diinginkan (Khopkar, 1990).

Page 2: LAPRAK KA

7/29/2019 LAPRAK KA

http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 2/4

Monografi Bahan:

1. CuSO4

 Nama resmi : TEMBAGA II SULFAT

 Nama lain : Kupri sulfat

BM : 159,60

RM : CUSO4.5H2O

Pemerian : Prisma tri klinik,serbuk hablur,biru

Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air dan 3 bagian gliserol, sangat sukar larut

dalam etanol.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai sampel. (Anonim, 1995).

2. H2SO4

Asam sulfat (H2SO4) memiliki bobot molekul 98,07 gram/mol. Asam sulfat

mengandung tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 98,0% b/b H2SO4. Perhatian

 bila asam sulfat akan dicampur dengan cairan lain, selalu tambahkan asam ke dalam

cairan pengencer dan lakukan dengan sangat hati-hati.

Pemerian: asam sulfat yaitu cairan jernih, seperti minyak, tidak berwarna, bau sangat

tajam dan koresif. Bobot jenis lebih kurang 1,84.

Kelarutan: bercampur dengan air dan dengan etanol, dengan menimbulkan panas

(Anonim, 1995).

3. Aquades /air suling (H2O, BM 18,02)

Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi, perlakuan

menggunakan penukar ion, osmosis balik, atau proses lain yang sesuai. Dibuat dari air 

yang memenuhi persyaratan air minum. Tidak mengandung zat tambahan lain.Pemeriannya cairan jernih, tidak berwarna dan tidak berbau (Anonim, 1995).

Page 3: LAPRAK KA

7/29/2019 LAPRAK KA

http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 3/4

4. HCl (Asam Klorida)

Asam klorida mengandung tidak kurang dari 35,0% dan tidak lebih dari 38,0% HCl.

Pemerian cairan; tidak berwarna; berasap; bau merangsang. Jika diencerkan dengan dua

 bagian air, asap dan bau hilang. Bobot per mL lebih kurang 1,18gram. Keasaman-

kebasaan Larutan yang sangat encer masih bereaksi asam kuat terhadap kertas lakmus P.

Penyimpanan dalam wadah tertutup rapat. Khasiat dan penggunaan zat tambahan

(Anonim, 1979)

5. Aseton

 Nama Resmi : ACETONIUM

 Nama Lain : Aseton

BM : CH3COCH3 / 58,08

RM : CH3-C-CH3o

Pemerian : Cairan jernih tidak berwarna, bau khas, mudah terbakar.

Penyimpanan : Dapat bercampur dengan air, etanol dan eter 

Kegunaan : Sampel untuk keton. (Anonim, 1995).

6. Zn

Seng (Zn) adalah unsur pertama dalam golongan IIB pada tabel periodik. Zn mempunyai

nomor atom 30 dan berat atom 65.38 dengan valensi 2. Logam Zn umumnya tidak 

 bereaksi dengan molekul air. (Anonim, 1995).

Page 4: LAPRAK KA

7/29/2019 LAPRAK KA

http://slidepdf.com/reader/full/laprak-ka 4/4

REAKSI

Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks spontan. Reaksi redoks spontan yang

terjadi adalah reaksi CuSO4 + Logam Zn. Hal tersebut dapat terjadi karena logam Zn

lebih reaktif jika dibandingkan dengan logamCu. Sesuai dengan deret volta logam Zn

 berada di sebelah kiri Cu sehingga logam Zn memiliki reaktifitas lebih besardan

mampu mereduksi Cu. Reaksi Redoks untuk raeksi iniadalah :

Zn(s) + Cu2+(aq) → Zn 2+

(aq) + Cu(s) (Underwood,1994).

Reaksi seng dengan tembaga (II) sulfat ini berlangsung serta merta (Spontan)

dan disertai dengan pembebasan energy berupa panas yang ditandai dengan naiknya

suhu larutan. Elektron berpindah dari Zn ke Cu2+ .Ion-ion Cu2+ datang ke permukaan

logam Zn, menyerap electron lalu mengendap. Sementara itu atom-atom Zn larut

sebagai ion Zn2+, sehingga menyebabkan logam Zn lama-kelamaan menjadi keropos

dan mengendor. Sedangkan warna biru memudar pada larutan CuSO4 disebabkan

karena ion Cu2+ berubah menjadi Cu dan menendap.

Zn(s) + CuSO4(aq) → Cu(s) + ZnSO4(aq) (Underwood,1994).

Zn(s) + H2SO4 → ZnSO4(aq) + H2(g) (Underwood,1994).

DAPUS:

Anonim. 1995.  Faramakope Indonesia edisi IV . Departemen Kesehatan Republik 

Indonesia. Jakarta.

Day Jr. A. and Underwood A.L., 1986,  Analisis Kimia Kuantitatif , terjemahan

Pujaatmaka, Edisi V, Penerbit Erlangga, Jakarta

Khopkar, S. M. 2008.  Konsep Dasar Kimia Analitik . Jakarta: Universitas Indonesia.

Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: Universitas Indonesia.