laprak jagung 2014 unpad/2013

29
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi . Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan , jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika Serikat . Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara ) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya ), diambil minyaknya (dari bulir ), dibuat tepung (dari bulir, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa , yang dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural . Jagung yang telah direkayasa genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi . Berdasarkan temuan-temuan genetik , antropologi , dan arkeologi diketahui bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan). Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador ) sekitar 7000 tahun yang lalu, dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1] Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays 1

Upload: sitisyarahnp

Post on 25-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di

Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di

Amerika Serikat. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura

dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain

sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan

maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari bulir), dibuat tepung (dari bulir,

dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari

tepung bulir dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang

dipakai sebagai bahan baku pembuatan furfural. Jagung yang telah direkayasa

genetika juga sekarang ditanam sebagai penghasil bahan farmasi.

Berdasarkan temuan-temuan genetik, antropologi, dan arkeologi diketahui

bahwa daerah asal jagung adalah Amerika Tengah (Meksiko bagian selatan).

Budidaya jagung telah dilakukan di daerah ini 10.000 tahun yang lalu, lalu

teknologi ini dibawa ke Amerika Selatan (Ekuador) sekitar 7000 tahun yang lalu,

dan mencapai daerah pegunungan di selatan Peru pada 4.000 tahun yang lalu. [1]

Kajian filogenetik menunjukkan bahwa jagung budidaya (Zea mays ssp. mays)

merupakan keturunan langsung dari teosinte (Zea mays ssp. parviglumis). Dalam

proses domestikasinya, yang berlangsung paling tidak 7.000 tahun oleh penduduk

asli setempat, masuk gen-gen dari subspesies lain, terutama Zea mays ssp.

mexicana. Istilah teosinte sebenarnya digunakan untuk menggambarkan semua

spesies dalam genus Zea, kecuali Zea mays ssp. mays. Proses domestikasi

menjadikan jagung merupakan satu-satunya spesies tumbuhan yang tidak dapat

hidup secara liar di alam. Hingga kini dikenal 50.000 kultivar jagung, baik yang

terbentuk secara alami maupun dirakit melalui pemuliaan tanaman.

1

Page 2: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

A. Deskripsi

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya

diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap

pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung

umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai

tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas

sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan

(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

Bunga betina jagung berupa "tongkol" yang terbungkus oleh semacam

pelepah dengan "rambut". Rambut jagung sebenarnya adalah tangkai putik.

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m

meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah

cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang

membantu menyangga tegaknya tanaman.

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,

namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak

tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas

terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh

namun tidak banyak mengandung lignin.

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara

pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang

daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun

jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma

dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam

respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)

dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas

bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh

sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak

tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning

dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari

2

Page 3: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya

dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga

betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol

produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung

siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

B. Keanekaragaman

Jagung dikelompokkan berdasarkan tipe bulir. Jagung yang dibudidayakan

memiliki sifat bulir/biji yang bermacam-macam. Di dunia terdapat enam

kelompok kultivar jagung yang dikenal hingga sekarang, berdasarkan karakteristik

endosperma yang membentuk bulirnya:

1. Indentata (Dent, "gigi-kuda")

2. Indurata (Flint, "mutiara")

3. Saccharata (Sweet, "manis")

4. Everta (Popcorn, "berondong")

5. Amylacea (Flour corn, "tepung")

6. Glutinosa (Sticky corn, "ketan")

7. Tunicata (Podcorn, merupakan kultivar yang paling primitif dan anggota

subspesies yang berbeda dari jagung budidaya lainnya)

Dipandang dari bagaimana suatu kultivar ("varietas") jagung dibuat dikenal

berbagai tipe kultivar:

1. galur murni , merupakan hasil seleksi terbaik dari galur-galur terpilih

2. komposit , dibuat dari campuran beberapa populasi jagung unggul yang

diseleksi untuk keseragaman dan sifat-sifat unggul

3. sintetik , dibuat dari gabungan beberapa galur jagung yang memiliki

keunggulan umum (daya gabung umum) dan seragam

4. hibrida , merupakan keturunan langsung (F1) dari persilangan dua, tiga,

atau empat galur yang diketahui menghasilkan efek heterosis.

Warna bulir jagung ditentukan oleh warna endosperma dan lapisan

terluarnya (aleuron), mulai dari putih, kuning, jingga, merah cerah, merah darah,

ungu, hingga ungu kehitaman. Satu tongkol jagung dapat memiliki bermacam-

3

Page 4: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

macam bulir dengan warna berbeda-beda, karena setiap bulir terbentuk dari

penyerbukan oleh serbuk sari yang berbeda-beda.

C. Kandungan gizi

Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada

endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan

kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa

dan amilopektin.

Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah:[3]

Kalori : 355 Kalori

Protein : 9,2 gr

Lemak : 3,9 gr

Karbohidrat : 73,7 gr

Kalsium : 10 mg

Fosfor : 256 mg

Ferrum : 2,4 mg

Vitamin A : 510 SI

Vitamin B1 : 0,38 mg

Air : 12 gr

1.2 Tujuan

Untuk melatih mahasiswa bertanam dan budidaya tanaman jagung

Mengetahui pertumbuhan tanaman jagung dari pembibitan hingga tumbuhnya

malay

4

Page 5: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Jagung

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Angiospermae

Kelas : Monocotyledoneae

Ordo : Graminae

Famili : Graminaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

2.2 Morfologi Jagung

1. Tinggi Jagung

Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung

umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai

tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas

sebelum bunga jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan

(seperti padi), pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.

2. Struktur Akar

Akar jagung tergolong akar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m

meskipun sebagian besar berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah

cukup dewasa muncul akar adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang

membantu menyangga tegaknya tanaman.

3. Struktur Batang

Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana sorgum dan tebu,

namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang batangnya tidak

tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang beruas-ruas. Ruas

terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung cukup kokoh

namun tidak banyak mengandung lignin.

5

Page 6: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

4. Struktur Daun

Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara

pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang

daun. Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun

jagung berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma

dikelilingi sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam

respon tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.

5. Struktur Bunga

Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah (diklin)

dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur khas

bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh

sepasang glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak

tanaman, berupa karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning

dan beraroma khas. Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari

buku, di antara batang dan pelepah daun. Pada umumnya, satu tanaman hanya

dapat menghasilkan satu tongkol produktif meskipun memiliki sejumlah bunga

betina. Beberapa varietas unggul dapat menghasilkan lebih dari satu tongkol

produktif, dan disebut sebagai varietas prolifik. Bunga jantan jagung cenderung

siap untuk penyerbukan 2-5 hari lebih dini daripada bunga betinanya (protandri).

2.3 Syarat Tumbuh Jagung

Jagung di Indonesia kebanyakan ditanam di dataran rendah baik di tegalan,

sawah tadah hujan maupun sawah irigasi. Sebagian terdapat juga di daerah

pegunungan pada ketinggian 1000- 1800 m di atas permukaan laut.

a. Tanah

Tanah yang dikehendaki adalah gembur dan subur, karena tanaman jagung

memerlukan aerasi dan drainase yang baik. Jagung dapat tumbuh baik pada

berbagai macam tanah. Tanah lempung berdebu adalah yang paling baik bagi

pertumbuhannya. Tanah-tanah berat masih dapat ditanami jagung dengan

pengerjaan tanah lebih sering selama pertumbuhannya, sehingga aerasi dalam

tanah berlangsung dengan baik. Air tanah yang berlebihan dibuang melalui

saluran drainenase yang dibuat dinatar barisan jagung. Kemasaman tanah (pH)

6

Page 7: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

yang terbaik untiik jagung adalah sekittir 5,5 - 7,0. Tanah dengan kemiringan

tidak lebih dari 8% masih dapat ditanami jagung dengan arah barisan tegak lurus

terhadap miringnya tanah, derigan maksud untuk mencegah keganasan erosi yang

terjadi pada waktu turun hujan besar.

b. Iklim

Iklim Faktor-faktor iklim yang terpenting adalah jumlah dan pembagian

dari sinar matahari dan curah hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Tempat

penanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari cukup dan jangan

terlindung oleh pohon-Pohonan atau bangunan. Bila tidak terdapat penyinaran

dari matahari, hasilnya akan berkurang. Temperatur optimum untuk pertumbuhan

jagung adalah antara 23 - 27 C.

2.4 Hama Penyakit

Hama dan penyakit penting pada tanaman jagung adalah: Hama. Lalat

bibit (Atherigona exigua Stein) Setelah 4-5 hari ditanam biasanya biji mulai

tumbuh. Penyemprotan untuk mencegah/memberantas lalat bibit segera dilakukan

setelah biji tumbuh dan tersembul di atas tanah. Penyemprotan dilakukan dengan

interval 2-3 hari sekali. Pestisida dipergunakan adalah Basudin (Diazinon),

Surecide dan lain-lain, dengan dosis 1,5- 2,5 cc/ liter air. Serangan lalat bibit ini

berlangsung sampai tanaman berumur tanaman ± 3 minggu. Ulat Agrotis (agrotis

Sp ) , Hama ini menyerang pada waktu tanaman masih kecil. Dapat diberantas

dengan cara mencari dan membunuh ulatnya, yang biasanya terdapat di dalam

tanah atau sebelum ditanami, tanah diberi insektisida terlebih dahulu. Ulat daun

(Prodenia litura F). Menyerang pupuk daun pada waktu tanaman berumur 1 (satu)

bulan. Pemberantasan agar dilakukan secepatnya dengan insektisida seperti

terdapat pada serangan lalat bibit. Penggerek daun (Sesamia inferens WLK).

Menyerang pada waktu tanaman telah berbunga. Tindakan pencegahan dapat

dilakukan dengan penyemprotan segera setelah terlihat adanya telur-telur yang

biasanya terletak di bawah daun pada saat menjelang berbunga. Ulat tanah

(Leucania unipuncta, HAW) Menyerang daun tanaman dewasa, biasanya pada

malam hari, sampai mencapai jumlah ratusan. Penyemprotan harus dilakukan

setelah gejala pertama terlihat dan jangan sampai terlambat. Ulat tongkol

7

Page 8: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

(Heliothis armigera), Merupakan, ulat perusak tongkol yang penting.

Penyemprotan harus segera dilakukan bilamana terlihat telur-telur yang biasanya

diletakkan pada rambut (silk) dan bakal buah atau tongkol: Secara umum,

penyemprotan sebaiknya dilakukan bilaman diperlukan saja, sehingga

penggunaan- pertisida lebih efisien. Waktu yang baik untuk menyemprot adalah

pagi hari antara jam 06.00 - 09;00 atau sore hari jam 16.00 -18.00 Penyakit:

Penyakit terpenting pada jagung adalah penyakit bulai, atau downy mildew

(Sclerospora maydis Palm). Tanaman yang terserang- daun-daunnya herwarna

kuning keputih-putihan bergaris-garis klorotis sejajar dengan arah urat daun. Pada

bagian bawah daun terdapat Konidia berwarna putih seperti butiran-butiran

tepung: Menyerang tanaman.muda sampai umur ± 45 hari. Serangan pada

tanaman semasa kecil sering mengakibatkan kematian: Serangan pada tanaman

yang lebih besar mengakibatkan pertumbuhan tongkol yang tidak sempurna.

Pemberantasan , dengan fungisida atau bahan kimia lain yang efektif sampai saat

ini belum diketemukan. Usaha pemberantasannya yang dilakukan adalah dengan

mencabut dan membakar tanaman yang terserang dan menanam kembali dengan

varitas yang tahan. Dewasa ini terdapat beberapa. varitas yang tahan seperti

DMR.S, DMR:3, dan beberapa varitas-hasil persilangan yang masih dalam

pengujian (Harapan, DMR dan sebagainya). 2. Penyakit-penyakit penting yang

terdapat pada jagung di antaranya adalah becak daun (Helminthosporium sp) dan

karat daun (Puccinia sorghi Sehw).

2.5 Teknik Budidaya

A. Pedoman Budidaya

Benih Benih diambil hanya dari tanaman dan tongkol yang baik dan sehat

saja. Pilihlah tongkol-tongkol yang besar, barisan biji lurus dan penuh, tertutup

rapat - oleh kelobotnya, dan cukup tua. Dari tongkol.-tongkol terpilih, pisahkanlah

biji-biji kecil yang terdapat pada bagian pangkal dan ujung dari tongkol. Hanya

biji yang rata besarnya dan sehat saja diambil sebagai benih. Bila jumlah tongkol

terpilih sangat terbatas, dapat juga digunakan semua biji yang terdapat pada

tongkol tersebut. Benih harus cukup sehat dan kering, bertenaga tumbuh lebih dari

90%, murni dan bebas dari kotoran. Pada dewasa ini terdapat benih-benih varitas

8

Page 9: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

unggul yang cocok untuk dataran rendah dengan umur dipanen (110 hari), seperti,

Harapan, Metro, Bogor Composite-2 dan yang berumur ,genjah adalah:

Penjalinan, Genjah, Kretek, Genjah Kertas, Bogor Comopsit-10, dll dan

untuk.dataran tinggi adalah: Bastar Kuning, Bima, Pandu Kimia Putih" Rocol dan

lain-lain., Waktu tanam. Waktu tanam yang baik adalah sebagai berikut: a.

Ditegalan, jagung ditanam pada musim labuhan/ permulaan musim hujan yaitu.

pada bulan September/Nopember. Pengerjaan tanah hendaknya dilakukan jauh

sebelumnya, sehingga tanah dalam keadaan siap tanam. Pada waktu hujan sudah

mulai turun. Kelambatan penanaman jagung labuhan sampai dengan bulan

Desember mengakibatkan tanaman menderita serangan penyakit bulai (Downy

mildew) yang berat dan dapat mengakibatkan kegagalan total. Penanaman jagung

ditegalan dapat pula dilakukan, pada musim. marengan/saat musim hujan hampir

berakhir, pada bulan Februari - April. b. Ditanah sawah biasanya jagung ditanam

dalam tiga musirn yaitu pada musim labuhan, sebelum padi musim penghujan

ditanam, pada musim marengan setelah padi musim penghujan dipanen dan juga

pada musim kemarau. Untuk peneneman musim labuhan sebaiknya digunakan

varitas Genjah atau varitas unggul agak dalam yang dipungut muda, sehingga

tersedia cukup waktu untuk persiapan penanaman padi sawah. Cara bertanam dan

pemeliharaan tanaman. a. Pengolahan tanah: Pada waktu pengolahan, keadaan

tanah hendaknya tidak terlampau basah tetapi harus cukup lembab sehingga

mudah dikerjakan, dan tidak lengket, sampai tanah menjadi cukup gembur. Pada

tanah-tanah berpasir atau tanah ringan tidak banyak diperlukan pengerjaan tanah.

Pada tanah-tanah berat dengan kelebihan air, perlu dibuat saluran penuntas air.

Pembuatan saluran dan pembumbunan yang tepat dapat menghindarkan terjadinya

genangan air yang sangat merugikan bagi pertumbuhan tanaman jagung.

Pengolahan tanah untuk jagung labuhan harus tepat dan cepat dapat dilakukan

karena hujan kadangkala datang lebih awal. Bilamana tidak sempat untuk

mengerjakan tanah secara keseluruhan karena waktu tanam mendesak, maka

pengerjaan tanah dapat dilakukan hanya pada barisan yang akan ditanami saja

sedalam 15 - 20 cm sampai tanah menjadi cukup gembur. Berdasarkan hasil

penelitian pada tanah: latosol dan aridosol cara ini memberikan hasil yang tidak

berbeda nyata dengan pengerjaan tanah yang biasa. b. Jarak tanam Varitas yang

9

Page 10: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

berbeda umurnya mempunyai optimum populasi yang berbeda. Bagi varitas yang

berumur dalam (± 110 hari) seperti Harapan Bogor, Composite populasi optimum

adalah ± 50.000 tanaman/ha, ditanam dengan jarak 100 x 40 cm. dengan 2

tanaman per lubang atau 75 x 25 cm dengan 1(satu) tanaman per lubang. Varitas

yang berumur tengahan (80 - 90 hari) seperti Panjalinan dan Genjah Kretek,

optimum populasi adalah t 70.000. tanaman/ha, ditanam dengan jarak tanam 75 x

20 cm dengan 1 (satu) tanaman per lubang. Bagi vartias yang berumur genjah (70

- 80 hari) seperti Genjah Madura, populasi dapat ditingkatkan sampai 100.000

tanaman/ha, bahkan pada tanah yang subur dapat mencapai 200.000 tanaman/ha,

dengan jarak tanam 50 x 20 cm atau 50 x 10 cm dengan 1 (satu) tanaman per

lubang;. Benih ditanam 2 -3 biji per lubang, kemudian diperjarang pada umur 2 -

3 minggu setelah tanam, di mana ditinggalkan tanaman yang tegap dan sehat saja

sehingga mencapai populasi yang diinginkan sesuai dengan jarak tanam yang

digunakan. Dalamnya penanaman adalah 3 cm.

B. Pemeliharaan

Pemupukan. Tanaman jagung tidak akan memberikan hasil maksimal

manakala unsur hara yang diperlukan tidak cukup tersedia. Pemupukan dapat

meningkatkan hasil panen secara kwantitatif maupun kwalitatif. Pemberian pupuk

Nitrogen merupakan, kunci utama dalam usaha meningkatkan produksi.

Pemberian pupuk phosphat dan kalium bersama-sama dengan nitrogen

memberikari hasil yang lebih baik. Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen,

akan nampak kerdil, warna daun hijau muda kekuning-kuningan, buah terbentuk

sebelum waktunya dan tidak sempurna: Gejala kekurangan unsur, phosphat. jelas

terlihat terutama pada waktu tanaman masih muda di mana daun-daunnya

berwarna ungu dan akan berubah hijau kembali seperti biasa bilamana kemudian

tanaman-mendapatkan cukup, phosphat. Tanaman yang kekurangan kalium

memberikan gambaran seolah-olah layu, bagian tepi dari daun mula-mula menjadi

kuning (chlorosis), kemudian berubah menjadi kecoklat-coklatan dan bagian daun

yang sudah mati akan gugur. Dosis pupuk yang diperlukan berbeda-beda:

tergantung dari pada tingkat kesuburan dan jenis tanah. Untuk sementara secara

umum dapat dianjurkan, pemakaian pupuk sebanyak 90-120 kg.N, 30 - 45 kg.

P2O5 dan 0-25 kg K2O per Ha. Pada tanah-tanah yang cukup mengandung akan

10

Page 11: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

kalium, pemupukan dengan unsur ini dapat ditiadakan. Pupuk diberikan secara

ditugal sedalam 10 cm, pada kedua sisi tanaman dengan jarak 7 cm, Pada jarak

tanam yang rapat pupuk dapat diberikan di dalam larikan yang dibuat di kiri

kanan barisan tanaman: Pupuk N sebaiknya diberikan dua kali yaitu:1/3 bagian

pada waktu tanam bersama-sama dengan seluruh pupuk P dan K, kemudian 2/3

bagian pupuk N diberikan pada waktu tanaman berumur 1 bulan, di dalam lubang

atau larikan sedalam 10 cm pada jarak 15 cm dari barisan tanaman. Penyiangan

dan Pembumbunan: Untuk memperoleh hasil yang tinggi, pertanaman harus

bersih dari segala macam tumbuhan/rumput pengganggu. Salah satu herbisida

yang baik untuk memberantas tumbuhan pengganggu, pada jggung, adalah

Gramoxone, yang disemprotkan pada waktu tanaman berumur 3 dan 5

minggu,masing-masing sebanyak 11/2 liter yang dilarutkan dalam 400 - 500 liter

air/ ha. Penyiangan dengan tangan (hand weeding) yang pertama dilakukan pada

umur 15 hari dan harus, dijaga agar, jangan sampai mengganggu/merusak akar

tanaman. Penyiangan kedua dilakukan sekaligus dengan pembumbunan pada

waktu pemupukan kedua: Pembumbunan ini berguna untuk memperkokoh batang

dalam menghadapi angin besar, juga dimaksudkan untuk memperbaiki drainase

dan mempermudah pengairan bilama diperlukan

11

Page 12: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan fakultas pertanian

universitas padjadjaran, Ciparanje Kec Jatinangor Kab Sumedang. penelitian

dilaksakan selama kurang lebih 3 bulan sampai masa panen, mulai dari tanggal 18

September 2014 sampai dengan tanggal 27 Nopember 2014.

3.2 Bahan Dan Alat

Dalam praktikum dasar-dasar agronomi penanaman jagung ini kami juga

menggunakan alat dan bahan yaitu :

Bahan yang di gunakan :

Air

Pupuk urea

Pupuk SP36

Pupuk kandang

Pupuk KCl

Bibit jagung hibrida

Pupuk NPK

Alat yang digunakan :

Cangkul

Parang

Tali Raffia

Ajir (dari bambu)

Tugal

Bambu

Alat tulis

3.3 Metode Penelitian

Kami membersihan lahan dari tanaman liar dengan menggunakan parang dan

cangkul

12

Page 13: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

Setelah itu kami membajak tanah dengan menggunakan cangkul, kami

membuat bedengan yang berukuran 2m x 1m per plot dengan ketinggian 30

cm dengan menggunakan meteran dari bambu.

Kami memberikan pupuk kandang sebanyak 1 ember per petakan.

Benih jagung kami tanam dengan jarak tanam 40cm x 60cm per lobang tanam

dicampur dengan Furadan dengan menggunakan tugal. yang diisi jagung 1

tanaman per lubang.

Kedalaman benih jagung kira-kira 5cm dari permukaan tanah. Setelah itu kami

membuat pembatas lahan untuk tiap kelompok dengan membuat parit2 di

pinggiran petakan dengan menggunakan tali raffia.

Setelah benih di tanam kami menyiram tanaman jagung sehari 1x yaitu pada

sore hari agar tanaman jagung tidak kekurangan air akibat dari penguapan dan

fotosintesis.

Pada saat tanaman jagung berumur 2 minggu kami memberikan pupuk

anorganik yaitu pupuk urea, pupuk SP36, pupuk KCl.

Setelah itu kami ukur mulai dari tanaman jagung tumbuh, pengukuran kami

lakukan setiap minggu.

Kami mengambil tanaman sampelnya saja yang di sebut petak panen.

Kami amati terus pertumbuhan jagung, sambil terus membersihkan gulma.

ketika memasuki masa panen, lihat jika rambut jagung sudah coklat dan

mongering, berarti jagung telah masak dan siap buat di panen.

3.4 Pelaksaan Penelitian

A. Persiapan Areal Tanam

Lahan tempat pelaksanaan penelitian dibersihkan dari gulma dan kotoran,

kemudian dicangkul dengan kedalaman kurang lebih 15-30 cm yang dilakukan 2

kali pengemburan. Kemudian lahan tersebut diratakan lalu dibuat petakan

percobaan yang berukuran 3 X 4 cm, tinggi 30 cm, sebanyak 1 petakan yang

berisi 3 larikan.

B. Pemberian N-urea dan Furadan

Pemberian Furadan dilakukan serempak pada saat tanam dan N-Urea pada

saat umur 2 minggu, dengan cara pemberian pada larikan antar baris tanaman.

13

Page 14: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

C. Penanaman

Benih jagung ditanam dengan cara ditugal dengan kedalaman 3 cm, tiap

lubang tugalan ditanam 1 butir benih dengan jarak tanam 60 X 40 cm.

D. Pemupukan

Pemupukan dilakukan pada saat tanam dengan dosis masing masing untuk

urea 150 kg per ha-1 SP 36 100 kg per ha-1, dan KCL 50 kg per ha-1. Pemberian

pupuk dengan cara ditugal pada bagian sisi masing-masing tanaman dengan jarak

2 cm dengan kedalaman 5 cm.

E. Pemeliharaan tanaman

Pemeliharaan meliputi kegiatan penyiraman, penyulaman, penyiangan,

pembumbunan dan pengendalian hama penyakit. Penyiraman dilakukan sekali per

hari tetapi bila hujan dan tanah cukup basah maka penyiraman tidak perlu

dilakukan. Penyulaman dilakukan 1 minggu setelah tanam. Penyiangan dilakukan

setiap satu seminggu sekali. Pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur

cukup besar sekitar 4 minggu setelah tanam. Pengendalian hama dan penyakit

tidak dilakukan.

F. Pemanenan

Pemanenan dilakukan setelah tanaman memenuhi kriteria panen yaitu

kelobot tongkol sudah berwarna kuning atau putih kekuning-kuningan. Bila

kelobot tongkol dikupas akan tampak biji jagung berwarna kuning, bijinya sudah

cukup keras dan mengkilap.

14

Page 15: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Hari/

Tanggal

TINGGI TANAMAN JAGUNG

Baris 1 (cm) Baris 2 (cm) Baris 3 (cm)

1 2 3 1 2 3 1 2 3

23-10-1014

30-10-2014

06-11-2014

13-11-2014

20-11-2014 88 80 77 77,5 64 75 74 69 67

27-11-2014 123 103 98 102 104 118 115 106 99

4.2 Pembahasan

Luas petakan adalah (2m x 1m) pada penanaman jagung di pilih jarak

tanam (40cm x 60cm) sehingga per petakan dapat diisi 40 lubang tanaman jagung.

jarak tanam ini dipilih karena jarak tanam dapat mempengaruhi populasi tanaman,

efisiensi penggunaan cahaya, perkembangan hama penyakit, juga mempengaruhi

kompetesi antara tanaman di sebelahnya dalam menyerap air dan unsur hara.

Tiap kelompok di berikan 1 petakan dimana petakan diisi ±30 tanaman

jagung dimana tiap lobang di isi 1 tanaman jagung. Pada penanaman jagung ini

kami hanya meneliti perkembangan pertumbuhan jagung hanya tinggi tanaman

saja.

Tinggi tanaman

Dari data yang didapat bahwa tinggi batang antara larikan 1, larikan 2 dan

larikan 3 hampir sama tetapi ada beberapa tanaman yang tingginya berbeda karena

tanaman tersebut hasil penyulaman.

Dalam pemeliharaan tanaman jagung sendiri banyak dilakukan berbagai

aspek perlakuan diantaranya Penyiangan dilakukan 1 minggu sekali. Penyiangan

15

Page 16: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil,

garpu dll. Penyulaman dilakukan seminggu setelah tanam. Penyiraman dilakukan

setiap hari sekali kecuali bila tanah telah lembab. Pembumbunan dilakukan

bersamaan dengan penyiangan untuk memperkokoh posisi batang agar tanaman

tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah

karena adanya aerasi.

 

Kendala di lapangan

Hasil panen jagung tidak dapat kami bahas karena hasil atau produksi

jagung belum dipanen. tetapi pada saat proses budidaya kendala yang kami alami

yaitu tanaman jagungnya dimakan hama sehingga tanaman menjadi berlubang

pada tiap daunnya. kemudia pada saat memasuki musim hujan lahan kami terkena

longsor jadi harus di rapihkan kembali, terdapat banyak katak mati disekitar lahan,

sulitnya mendapatkan sumber air/ terlalu jauh dalam proses pengambilan air untuk

menyiram. lahan yang digunakan untuk pertanaman tidak cukup baik sehingga

diperlukan perlakuan khusus.

16

Page 17: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil yang telah kami teliti dalam praktikum Teknologi Produksi

Tanaman II kami tarik kesimpulan yaitu : Dalam proses penanaman jagung perlu

diperhatikan beberapa faktor, agar tanamannya dapat tumbuh dengan baik dan

menghasilkan panen yang maksimal. Faktor-faktor yang diperhatikan adalah :

o Jarak tanam

o Perbandingan antara luas lahan dan pemberian pupuk NPK

o Pengendalian hama dan penyakit

5.2 Saran

Inilah hasil penelitian dari kelompok kami mengenai budidaya tanaman

jagung, semoga hasil penelitian kami ini dapat bermanfaat bagi kami dan juga

bagi petani sebagai landasan dasar pengetahuan budidaya jagung.

17

Page 18: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

DAFTAR PUSTAKA

Inayati,Uli Khusna. 2010. Laporan Praktikum Dasar – Dasar Agronomi (Agh

200) Tumpangsari Antara Jagung Manis Dengan Kacang Tanah.

Departemen Agronomi & Hortikultura, Fakultas Pertanian, Institut

Pertanian Bogor. (Diakses pada 01 Desember 2014).

Anonym, 2011a. Jagung. http://id.wikipedia.org/wiki/Jagung. (Diakses Pada

30 November 2014).

Anonym, 2011b. Karakteristik Biji Jagung.http://www.plantamor.com/index.php?

plant=1301. (Diakses Pada Tanggal 30 November 2014).

http://news.nationalgeographic.com/news/2006/03/0302_060302_peru_corn.html]

(Diakses pada 30 November 2014)

James, M. G.. "Characterization of the Maize Gene sugary1, a Determinant of

Starch Composition in Kernels". The Plant Cell 7 (4): 417-429.

Sumber Direktorat Gizi, Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

(diakses pada 01 desember 2014)

http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2008/bulan/01/tgl/09/time/0

91302/idnews/876754/idkanal/317

(diakses pada 01 Desember 2014)

http://www.kontan.co.id/index.php/bisnis/news/37303/Produksi-Jagung

Nasional-Terganjal-Cuaca (diakses pada 05 Desember 2014)

http://www.grains.org/corn (diakses pada 05 Desember 2014)

18

Page 19: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

LAMPIRAN GAMBAR

A. Proses Pengolahan Tanah

B. Proses Penanaman

C. Proses Pertumbuhan Tanaman

19

Page 20: Laprak Jagung 2014 UNPAD/2013

D. Pemeliharaan Tanaman

E. Hama Dan Penyakit

F. Akhir Penelitian

20