laporanku
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat serta limpahan Nya penulis dapat menyelesaikan tugas matakulia
Permrograman Robot Cerdas ini dengan baik meski masih banyak kekurangannya.
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mempelajari bagaimana merancang
system dari sebuah robot pembuatan tersebut beserta tahap-tahapnya dalam laporan
ini.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari belum selengkapnya dapat
menyempurnakannya dengan lebih baik lagi karena keterbatasan ilmu pengetahuan
yang penulis miliki dan kurangnya informasi yang penulis dapatkan. Tetapi berkat
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya karya tulis ini dapat penulis
selesaikan.
Harapan penulis semoga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Juga
sebagai bahan acuan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Adapun saran
ataupun kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati.
Bandung, Maret 2012
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di dunia. Tidak
hanya di Negara-negara berkembang, tetapi juga di Negara-negara maju, sampah selalu
menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di Indonesia menghasilkan puluhan
ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk
begitu saja di tempat yang sudah disediakan tanpa diapa-apakan.
Tempat pembuangan sampah merupakan komponen penting terciptanya lingkungan
yang bersih. Keberadaan tempat pembuangan sampah di dalam rumah sangat berguna untuk
menjaga agar setiap sudut rumah terjaga kebersihannya. Namun terkadang penghuni rumah
sangat malas untuk berjalan ke tempat pembuangan sampah, sehingga sampah terkadang
dibiarkan tergeletak sementara dikamar atau ditempat lainnya dan kemudian sampah tersebut
lupa dibuang membuat rumah menjadi kotor. Untuk itu keberadaan tempat pembuangan
sampah sangat lah penting ada disetiap bagian rumah.
Namun keberadaan tempat pembuangan sampah tidak saja cukup. Terkadang orang-
orang masih cukup malas untuk sekedar berjalan beberapa langkah saja. Maka dari itu penulis
mencoba memeberikan suatu solusi yakni membuat sebuah robot tempat pembuangan sampah
yang dapat dipanggil.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas. Dapat diambil suatu rumusan
masalah guna memperjelas tujuan penulis melakukan penelitian ini. Adapun rumusan masalah
tersebut yaitu bagaimana merancang sebuah robot tempat pembuangan sampah.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari perancangan pembuatan robot
guna menciptakan robot yang difungsikan sebagai tempat pembuangan sampah. Serta
1
menjelaskan komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan dalam membuat robot tempat
pembuangan sampah.
1.4 Batasan Masalah
Untuk memudahkan penulis dalam penelitian ini maka perlu adanya batasan masalah.
Dengan adanya batasan masalah maka dapat lebih disederhanakan dan diarahkan penelitian
agar tidak menyimpang dari apa yang diteliti. Adapun batasan masalah adalah perancangan
robot ini penulis hanya membuatnya sekedar blueprint dari robot tersebut.
1.5 Sistematika Penulisan
Laporan tugas ini disusun berdasarkan sistematika seperti di berikut ini.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan, batasan masalah, metodologi pelaksanaan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN PUSTAKA
Bab ini berisikan penjelasan mengenai meteri yang akan dibahas pada laporan
penelitian ini.
BAB III PERANCANGAN
Bab ini berisikan penjelasan mengenai perancangan dari robot tempat pembuangan
samapah yang akan di buat.
BAB IV IMPLEMENTASI
Bab ini berisikan penjelasan mengenai proses-proses serta persiapan saat membuat
robot.
2
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan penjelasan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian perancangan
sistem robot.
3
BAB II
LANDASAN PENGETAHUAN
2.1 Pengertian Robot[1]
Robot adalah sebuah alat mekanik yang dapat melakukan tugas fisik, baik
menggunakan pengawasan dan kontrol manusia, ataupun menggunakan program yang telah
didefinisikan terlebih dulu (kecerdasan buatan). Istilah robot berawal bahasa Cheko “robota”
yang berarti pekerja atau kuli yang tidak mengenal lelah atau bosan. Robot biasanya
digunakan untuk tugas yang berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Biasanya
kebanyakan robot industri digunakan dalam bidang produksi. Penggunaan robot lainnya
termasuk untuk pembersihan limbah beracun, penjelajahan bawah air dan luar angkasa,
pertambangan, pekerjaan "cari dan tolong" (search and rescue), dan untuk pencarian tambang.
Belakangan ini robot mulai memasuki pasaran konsumen di bidang hiburan, dan alat
pembantu rumah tangga, seperti penyedot debu, dan pemotong rumput.
Saat ini hampir tidak ada orang yang tidak mengenal robot, namun pengertian robot
tidaklah dipahami secara sama oleh setiap orang. Sebagian membayangkan robot adalah suatu
mesin tiruan manusia (humanoid), meski demikian humanoid bukanlah satu-satunya jenis
robot.
Dari beberapa definisi di atas, kata kunci yang ada yang dapat menerangkan
pengertian robot adalah:
Dapat memperoleh informasi dari lingkungan (melalui sensor)
Dapat diprogram,
Dapat melaksanakan beberapa tugas yang berbeda
Bekerja secara otomatis
Cerdas (intelligent)
Digunakan di industri
2.2 Sensor [2]
Komponen penting dalam robot yang digunakan untuk membaca serta mengenali
lingkungannya adalah sensor. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi
adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah
4
menjadi besaran listrik disebut Transduser. Adapun beberapa jenis sensor yang umumnya
digunakan dalam perancangan robot adalah sebagai berikut.
Sensor Kedekatan (Proximity)[3]
yaitu sensor atau saklar yang dapat mendeteksi adanya target (jenis logam) dengan
tanpa adanya kontak fisik. Sensor jenis ini biasanya tediri dari alat elektronis solid-
state yang terbungkus rapat untuk melindunginya dari pengaruh getaran, cairan,
kimiawi, dan korosif yang berlebihan. Sensor ini dapat diaplikasikan pada kondisi
penginderaan pada objek yang dianggap terlalu kecil/lunak untuk menggerakkan
suatu mekanis saklar. Prinsip kerjanya adalah dengan memperhatikan perubahan
amplitudo suatu lingkungan medan frekuensi tinggi.
Sensor Magnet[3]
Sensor magnet juga disebut relai buluh, adalah alat yang akan terpengaruh medan
magnet dan akan memberikan perubahan kondisi pada keluaran. Seperti layaknya
saklar dua kondisi (on/off) yang digerakkan oleh adanya medan magnet di
sekitarnya. Biasanya sensor ini dikemas dalam bentuk kemasan yang hampa dan
bebas dari debu, kelembapan, asap ataupun uap.
Sensor Sinar [3]
Sensor sinar terdiri dari 3 kategori. Fotovoltaic atau sel solar adalah alat sensor sinar
yang mengubah energi sinar langsung menjadi energi listrik, dengan adanya
penyinaran cahaya akan menyebabkan pergerakan elektron dan menghasilkan
tegangan. Demikian pula dengan Fotokonduktif (fotoresistif) yang akan memberikan
perubahan tahanan (resistansi) pada sel-selnya, semakin tinggin intensitas cahaya
yang terima, maka akan semakin kecil pula nilai tahanannya. Sedangkan Fotolistrik
adalah sensor yang berprinsip kerja berdasarkan pantulan karena perubahan
posisi/jarak suatu sumber sinar (inframerah atau laser) ataupun target pemantulnya,
yang terdiri dari pasangan sumber cahaya dan penerima.
Sensor Efek-Hall[3]
dirancang untuk merasakan adanya objek magnetis dengan perubahan posisinya.
Perubahan medan magnet yang terus menerus menyebabkan timbulnya pulsa yang
kemudian dapat ditentukan frekuensinya, sensor jenis ini biasa digunakan sebagai
pengukur kecepatan.
5
Sensor Ultrasonik[3]Sensor Ultrasonik bekerja berdasarkan prinsip pantulan gelombang suara, dimana
sensor ini menghasilkan gelombang suara yang kemudian menangkapnya kembali
dengan perbedaan waktu sebagai dasar penginderaannya. Perbedaan waktu antara
gelombang suara dipancarkan dengan ditangkapnya kembali gelombang suara tersebut
adalah berbanding lurus dengan jarak atau tinggi objek yang memantulkannya. Jenis
objek yang dapat diindera diantaranya adalah: objek padat, cair, butiran maupun
tekstil.
2.3 Aktuator[4]
Aktuator merupakan istilah yang digunakan untuk mekanisme yang menggerakkan
lengan robot. Aktuator dapat berupa hidrolik dan pneumatik yang digunakan untuk
mengendalikan persendian prismatik karena dapat menghasilkan gerakan linier secara
langsung (sering disebut dengan penggerak linier)., atau pula aktuator motor listrik yang
menghasilkan gerakan rotasi.
2.3.1 Motor DC[5]
Motor DC adalah piranti elektronik yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik berupa gerak rotasi. Pada motor DC terdapat jangkar dengan satu atau lebih
kumparan terpisah. Tiap kumparan berujung pada cincin belah (komutator). Dengan adanya
insulator antara komutator, cincin belah dapat berperan sebagai saklar kutub ganda (double
pole, double throw switch). Motor DC bekerja berdasarkan prinsip gaya Lorentz, yang
menyatakan ketika sebuah konduktor beraliran arus diletakkan dalam medan magnet, maka
sebuah gaya (yang dikenal dengan gaya Lorentz) akan tercipta secara ortogonal diantara arah
medan magnet dan arah aliran arus.
2.4 Cara Kerja
Misi dari rancangan robot ini adalah mampu memudahkan manusia dalam membuang
sampah pada tempatnya. Adapun cara kerja dari robot ini adalah saat awal pemanggilan robot
melalui remote yang terdapat pada pengguna, robot akan menggambil koordinat posisi dari
pengguna. Robot akan mulai berjalan mendekati pengguna. Jika robot mampu mendekati
pengguna dengaan jarak kurang lebih 500cm, robot akan memberitahukan keberadaanya dan
membuka tutupnya.
6
BAB III
PERANCANGAN
3.1 Misi
Merujuk pada bab 1 dapat diambil suatu kesimpulan misi dirancangnya robot ini.
adapun misi dari perancangan robot ini adalah Meningkatkan tingkat kebersihan lingkungan
rumah dengan memudahkan manusia untuk membuang sampah.
3.2 Kemampuan
Umumnya robot memiliki kemampuannya masing. Adapun kemampuan robot yang
penulis rancang adalah :
Robot mampu berjalan menuju posisi pengguna berdasarkan koordinat gps
Robot mampu membuka tutup secara otomatis saat jarak robot dan pengguna kurang
lebih ½ meter.
3.3 Klasifikasi
Robot memiliki beberapa jenis. Mulai dari mobile robot, Manipulator, humanoid dan
lain-lain. Trashbot merupakan robot berjenis mobile robot. Mobile robot merupakan
konstruksi robot yang ciri khasnya adalah mempunyai aktuator berupa roda untuk
menggerakkan keseluruhan badan robot tersebut, sehingga robot tersebut dapat melakukan
perpindahan posisi dari satu titik ke titik yang lain.
3.4 Konstruksi
Dalam merancang suatu robot diperlukan komponen-komponen agar kemampuan
robot yang diiginkan dapat di buat. Mulai dari konstruksi mekanika robot, sensor, aktuator,
dan effektor. Pada sub bab berikut akan dijelaskan konstruksi pada setiap bagiannya.
3.4.1 Mekanika bentuk robot
Trashbot memiliki bentuk layaknya tempat pembuangan sampah pada umumnya.
Berbentuk persegi empat memiliki roda dibawahnya. Adapun joint yang digunakan pada
robot berupa revolute joint. Yang digunakan pada sisi bagian belakang penutup tempat
pembuangan sampah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar .
7
Gambar 3.1 Desain robot
3.4.2 Sensor dan Komponen Tambahan
Sensor merupakan indera pada robot yang digunakan untuk mengenali ruang kerja
robot tersebut. Dalam perancangan robot ini digunakan beberapa sensor guna memenuhi
fungsi yang diinginkan yakni :
Sensor Posisi
o EM-406a SiRFIII GPS( 6 Pin)
Sensor Jarak
o Devantech SRF02(4 pin) 3 buah
Sensor Optik
o 4D Systems microCAM( 3 pin)
Adapun beberapa komponen tambahan yang digunakan pada perancangan robot ini,
diantaranya:
Driver L298(3 pin) 2 buah
Xbee Radio(4 pin)
3.4.3 Aktuator
Aktuator adalah sebuah peralatan mekanis untuk menggerakkan atau mengontrol
sebuah mekanisme atau sistem. Dalam perancangan robot ini penulis menggunakan aktuator
berupa Motor DC. Motor DC merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah
ndust listrik menjadi ndust mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar
8
impeller pompa, fan atau blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dll. Motor
listrik digunakan juga di rumah (mixer, bor listrik, fan angin) dan di industri.
3.4.4 Effektor
Sedangkan End effektor dapat dikatakan sebgai ujung dari sebuah lengan robot yang
berguna untuk berinteraksi dengan lingkungan. Dalam hal ini penulis menggunakan roda
sebagai end effektor pada robot ini. pada gambar menujukan jenis roda yang digunakan dalam
perancangan robot ini.
3.4.5 Mikrokontroller
Mikrokontroler adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan
keluaran serta kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus.
Sederhananya, cara kerja mikrokontroler sebenarnya hanya membaca dan menulis data.
Mikrokontroller yang penulis gunakan pada robot ini adalah Atmega 8535.
3.4.5.1 Konfigurasi Pin
Untuk menghubungkan beberapa sensor dan komponen pada robot. Dibutuhkan
konfigurasi pin pada setiap sensor kepada Mikrokontroller. Berikut ini skema jumlah pin pada
mikrokontroller ATMEGA8535 yang terlihat pada Gambar 4.1. serta konfigurasi pin dan
sensor pada Gambar 4.2
Gambar 3.2 Pin layout ATMega 8535
9
Gambar 3.3 Konfigurasi Pin Pada Microkontroller
3.5 Finite State Machine (FSM)
Finite State Machines (FSM) adalah sebuah metodologi perancangan sistem kontrol yang
menggambarkan tingkah laku atau prinsip kerja sistem dengan menggunakan tiga hal berikut: State
(Keadaan), Event (kejadian) dan action (aksi). Pada satu saat dalam periode waktu yang cukup
signifikan, sistem akan berada pada salah satu state yang aktif. Sistem dapat beralih atau bertransisi
menuju state lain jika mendapatkan masukan atau event tertentu, baik yang berasal dari perangkat luar
atau komponen dalam sistemnya itu sendiri (misal interupsi timer).
Dalam perancangan robot, perancangan FSM sangat berguna untuk memetakan setiap aksi
yang dimiliki robot. Adapun FSM yang dirancang dalam pembuatan trashbot ini dapat dilihat pada
gambar . Pada gambar menujukan FSM dari keseluruhan gerak robot.
Gambar 3.4 FSM Keseluruhan Aksi robot
10
Pada gambar menunjukan FSM ketika robot berjalan. Adapun penjelasanya sebagai
berikut:
1. Ketika robot dalam kondisi diam atau wait response, robot dapat berjalan menuju
pengguna ketika tombol “panggil” pada remote pengguna ditekan.
2. Saat tombol ditekan robot akan mengambil koordinat posisi pengguna.
3. Setelah Posisi koordinat didapatkan, robot akan mulai berjalan
4. Ketika Sensor jarak mendapatkan Jarak antar robot dan pengguna kurang lebih
500cm, robot akan kembali dalam posisi diam.
Ketika tombol “panggil” pada
Remote ditekan
Ketika Sensor jarak mendapatkan
Jarak antar robot dan pengguna <= 500cm
Gambar 3.5 FSM Robot Berjalan
Pada gambar menunjukan FSM Proses berjalan yang robot lakukan, yakni proses
robot berjalan lurus. Adapun penjelasanya sebagai berikut:
1. Ketika robot dalam kondisi aksi berjalan, pada setiap interval tertentu robot akan
mengambil variable jarak antar robot dan dinding. Kemudian robot akan
menentukan aksi yang akan dilakukan
2. Saat sensor jarak mendapatakan jarak Robot dan dinding kanan lebih besar dari 15cm
dan kurang dari 17cm. Maka robot akan memutarkan kedua Motor DC sehingga robot
akan berjalan lurus
11
Diam
(wait response) Berjalan
Ketika waktu operasi habis Ketika waktu operasi habis
Ketika Sensor jarak
Mendapatakan jarak
Robot dan dinding kanan
> 15cm dan < 17cm
Gambar 3.6 FSM Robot Berjalan lurus
Pada gambar menunjukan FSM Proses berjalan yang robot lakukan, yakni proses
robot berjalan berbelok kearah kanan. Adapun penjelasanya sebagai berikut:
1. Ketika robot dalam kondisi aksi berjalan, pada setiap interval tertentu robot akan
mengambil variable jarak antar robot dan dinding. Kemudian robot akan
menentukan aksi yang akan dilakukan
2. Saat sensor jarak mendapatakan jarak Robot dan dinding kanan lebih kurang dari 15cm.
Maka robot hanya akan memutarkan Motor DC disebelah kiri sehingga robot akan
berjalan berbelok kearah kanan
12
Berjalan
Roda Kanan berputar
Roda Kiri berputar
Ketika Waktu Ketika Sensor jarak
Operasi Habis Mendapatakan jarak
Robot dan dinding kanan
< 15cm
Gambar 3.7 FSM Robot Berjalan berbelok ke kanan
Pada gambar menunjukan FSM Proses berjalan yang robot lakukan, yakni proses
robot berbelok kearah kiri. Adapun penjelasanya sebagai berikut:
3. Ketika robot dalam kondisi aksi berjalan, pada setiap interval tertentu robot akan
mengambil variable jarak antar robot dan dinding. Kemudian robot akan
menentukan aksi yang akan dilakukan
4. Saat sensor jarak mendapatakan jarak Robot dan dinding kanan lebih dari 17cm. Maka
robot hanya akan memutarkan Motor DC disebelah kanan sehingga robot akan berjalan
berbelok kearah kiri.
13
Berjalan
Roda Kiri Berputar
Berjalan
Ketika Waktu Ketika Sensor jarak
Operasi Habis Mendapatakan jarak
Robot dan dinding kanan
> 15cm
Gambar 3.8 FSM Robot Berjalan berbelok ke kiri
3.6 Diagram Sistem Robot
Berikut ini merupakan rancangan arsitektur dari perancangan robot yang penulis
rancang yang terlihat pada gambar 3.1
Gambar 3.9 Diagram system robot
3.7 Algoritma
14
Mikrokontroller
Sensor Posisi 3 Sensor JarakSensor Posisi
Input dari remote
Output Speaker
Driver 3 Motor DC
Roda Kanan Berputar
Pada subab FSM telah disebutkan beberapa aksi yang dapat dilakukan oleh robot. Untuk
menimplementasikannya maka diperlukan suatu algoritma yang merepresentasikan
setiap aksi tersebut. Berikut algoritma aksi-aksi yang dimiliki robot:
1. Berjalan
Pada Gambar menujukan algoritma proses berjalan menggunakan diagram alir.
2. Membuka tutup & Membunyikan Suara
Pada Gambar menujukan algoritma proses membuka tutup dan membunyikan suara
menggunakan diagram alir.
15Start
Gambar 3.10 Algoritma berjalan
16
Ambil jarak robot dan pengguna
Ambil jarak robot dan dinding kanan
Apakah Jarak robot dan pengguna
<=500cm
Apakah Jarak robot dan
dinding kanan > 17 cm
Apakah Jarak robot dan
dinding kanan < 15cm
Apakah Jarak robot dan dinding kanan > 15cm dan< 17cm
MotorDC sebelah Kanan Stop
Motor DC sebelah Kiri berputar
MotorDC sebelah Kanan berputar
Motor DC sebelah Kiri Stop
MotorDC sebelah Kanan berputar
Motor DC sebelah Kiri berputar
end
Start
n n n
n
y
y y y
Gambar 3.11 Algoritma membuka tutup dan membunyikan Speaker
3.8 Pseudocode
Dari penjelasan sub bab sebelumnya yakni algoritma, terdapat 3 aksi yang didapat.
Yakni berjalan, membuka tutup, membunyikan suara. Dari ketiga aksi tersebut dapat dibuat
pseudocodenya diantaranya :
1. Berjalan
While jarak antar robot dan pengguna >=500cm
If jarak antar robot dan dinding kanan < 15cm
Motor DC kanan berhenti
Motor DC kiri berputar
Else If jarak antar robot dan dinding kanan > 17 cm
Motor DC kanan berhenti
Motor DC kiri berputar
Else
Motor DC kanan berputar
17
Ambil jarak robot dan pengguna
Apakah Jarak robot dan pengguna
<=505cm
Tutup sampah terbuka
Speaker berbunyi
end
y
n
Motor DC kiri berputar
2. Membunyikan Suara
If jarak antar robot dan pengguna <= 505cm
Speaker Berbunyi
3. Membuka tutup
If jarak antar robot dan pengguna <= 505cm
Motor DC pembuka tutup berputar
BAB V18
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan Kegiatan
Perancangan robot ini dapat membantu mengurangi beban bagi banyak orang yang
sedikit malas untuk membuang dan berjalan ke tempat pembuangan sampah dirumah. Dengan
adanya robot ini pula dapat dikatakan membantu mengurangi kebiasaan buruk masyarakat
yang malas untuk membuang sampah.
Bagi penulis sendiri melalui penelitian ini banyak hal yang penulis dapatkan. Mulai
dari mempelajari sistem konfigurasi robot, sensor-sensor yang digunakan pada robot hingga
mekanika pada robot. Sehingga akhirnya penulis mampu menjalankan penelitian ini dan
membuat perancangan system robot tempat pembuangan sampah ini.
Diharapkan dengen di buatnya robot ini mampu membantu banyak orang yang malas
untuk membuang sampah. Yang paling utama penulis harapkan dengan adanya robot ini
adalah, kebiasaan masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya dapat meningkat
demi membuat lingkungan menjadi semakin bersing
5.2 Kendala Dalam Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menemui beberapa kendala yang membuat terhambatnya
prospek penelitian. Baik dari diri penulis sendiri maupun kendala yang disebabkan oleh
software dan hardware. Berikut beberapa kendala yang penulis alami :
1. Sulitnya mengetahui spesifikasi sensor-senor yang akan digunakan.
Solusi : Mencari datasheet setiap sensor.
2. Sulitnya mengetahui kecocokan sensor-sensor terhadap mikrokontroller.
Solusi : Membaca laporan perancangan robot yang telah ada dan mencari sensor-
sensor yang umum digunakan.
19
DAFTAR PUSTAKA
[1] Wikipedia Indonesia,2012,”Robot”, http://id.wikipedia.org/wiki/Robot diakses pada
tanggal 14 Maret 2012 pukul 10.30.
[2] Wikipedia Indonesia,2012,”Sensor”, http://id.wikipedia.org/wiki/Sensor diakses pada
tanggal 14 April 2012 pukul 10.30.
[3] Freewebs,2012,”Sensor”, www.freewebs.com/kapeha/sensor.doc diakses pada tanggal
14 April 2012 pukul 12.30.
[4] scribd,2012,”mekanika-robotika”, www.scribd.com/doc/.../mekanika-robotika diakses
pada tanggal 14 April 2012 pukul 10.30.
[5] Fahmizaleeits,2012,”Motor DC Pada Robot Beroda”,
http://fahmizaleeits.wordpress.com/2011/12/04/driver-motor-dc-pada-robot-beroda-
dengan-konfigurasi-h-bridge-mosfet/ diakses pada tanggal 14 April 2012 pukul 10.30.