laporan week 14

76

Click here to load reader

Upload: lutvita

Post on 05-Aug-2015

116 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Week 14

DAFTAR ISI

Daftar isi …………………………………………………………………………………………………………………………………………………1

BAB I KEGIATAN DISKUSI...........................................................................................................................2

A. Kompetensi yang Akan Dicapai...................................................................................................2

B. Skenario......................................................................................................................................2

C. Daftar Unclar Term.....................................................................................................................2

D. Daftar Cues.................................................................................................................................3

E. Daftar Problem Identificatiion....................................................................................................3

F. Hasil Brainstorming DK I.............................................................................................................4

G. Hasil Brainstorming DK II dan DK III............................................................................................9

H. Hipotesis...................................................................................................................................43

I. Learning Issues.........................................................................................................................43

J. Pembahasan Learning Issues....................................................................................................43

BAB II KEGIATAN SKILL LABORATORIUM

A. Waktu Pelaksanaan..................................................................................................................54

B. Penugasan................................................................................................................................54

C. Hasil..........................................................................................................................................54

D. Hambatan Saat Skill Lab...........................................................................................................54

BAB III KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan Diskusi...................................................................................................................55

B. Rekomendasi............................................................................................................................55

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................................56

TIM PENYUSUN...................................................................................................................................... 57

LAMPIRAN

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 1

Page 2: Laporan Week 14

BAB I

KEGIATAN DISKUSI

A. KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI

COMPETENCIES

CD. 36 Mahasiswa mampu mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pemberian nutrisi

pada pasien, khususnya makanan transisi dari parenteral nutrition sampai pada oral nutrition.

B. SKENARIO

Kenapa tidak bisa minum susu ??

Pasien anak laki-laki usia 5 bulan (BB: 6 kg, PB: 60 cm) MRS dengan keluhan diare berbau asam tiap 1

jam setelah minum susu, perut kembung, dan kemerahan pada pantat. Pasien terdiagnosis lactose

intolerance. Pasien memperoleh makanan pre lacteal berupa pisang dan air putih. Sejak berumur 4

bulan mengalami penyapihan dini (weaning) susu formula. Ahli gizi diminta untuk merencanakan

diet saat ini hingga pasien berusia 12 bulan.

C. UNCLEAR TERM

NO ISTILAH PENGERTIAN

1 Lactose

Intolerance

Ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap sejumlah laktosa

yaitu gula yang ditemukan pada susu dan produknya dikarenakan oleh

tidak adanya atau kurang tersedianya enzim laktase yang memecah laktosa

menjadi monosakarida (glukosa dan galaktosa) sehingga laktosa dipecah

oleh bakteri dan menyebabkan adanya produksi gas dan asam. Aktivitas

lactase tersebut diukur pada speciment biopsy mukosa usus halus.

(sumber:university health center Oregon, MedicineNet.com, Edi S, 1999)

2 Pre lacteal makanan yang diberikan terlalu dini sebelum bayi mendapat asi (ina

hernawati, 2009) yang biasanya diberikan pada hari 1-3 setelah kelahiran

(depkes, 1994) atau cairan yang diberikan sebelum asi keluar (roesli, 2001)

jenis makanannya seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu, pisang (USU)

3 Penyapihan Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara

bertahap atau sekaligus dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari

menyusu pada ibunya atau bisa juga berhentinya sang ibu menyusui

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 2

Page 3: Laporan Week 14

anaknya atau bisa juga keduanya dengan pengurangan frekuensi

pemberian ASI secara bertahap yaitu 3-4x sehari menjadi 2x sehari

selanjutnya 1x sehari dan dimulainya pemberian makanan tambahan selain

asi dimana bayi mulai dikenalkan sedikit demi sedikit dengan berbagai jenis

makanan padat yang mulai dilumatkan (marnina kolengsusu, 2010)(Depkes

RI, 1995) (WHO, 2001)

Penyapihan dini adalah suatu keadaan dimana bayi sudah tidak mendapat

asi sebagai sumber makanan pada usia < 4 bulan, yang diganti dengan

pemberian makanan tambahan selain ASI (herman, 1999)

4 Diare berbau

asam

Kondisi sering Buang Air Besar bentuknya cair serta dapat menyebabkan

penderitanya kekurangan air, elektrolit, zat gizi lainnya tinja yang berbau

tengik atau asam disebabkan oleh peragian gula yang tidak dicerna dan

disebabkan karena belum sempurnanya organ pencernaan anak

5 Perut kembung Perut yang terasa penuh dan ketat disebabkan oleh masuk angin

(aerophagia) atau karena usus membuat banyak gas berupa hydrogen, c02

dan metan yang terjadi akibat proses pencernaan dalam usus karena

bbrapa jenis makanan yg mengandung flatogen

6 Susu formula susu hewan mamalia yang dikemas menjadi tepung atau cairan dengan

komposisi zat gizi utama mendekati komposisi ASI yang diberikan pada

bayi apabila asi tidak tersedia, yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dan

pertumbuhan serta perkembangan bayi sampai umur 4-6 bulan

D. CUES

Ahli Gizi mampu merencanakan diet pada anak dengan lactose intolerance yang mengalami

penyapihan dini hingga pasien berusia 12 bulan

E. PROBLEM IDENTIFICATION

1. [Devi] Bagaimana patofisiologi lactose intolerance?

[Candra] Bagaimana mekanisme terjadinya diare berbau asam,perut kembung, kemerahan

pada pantat berhubungan dengan LI +penyebab penyertanya?

2. [lutvita] Factor apa yang berperan dalam pembentukan enzim lactase ?

3. [Candra] Apa penyebab dari lactose intolerance?

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 3

Page 4: Laporan Week 14

[Novita] Mengapa pasien mangalami lactose intolerance sedangkan sejak usia 4 bulan sudah

mengalami penyapihan dini dengan susu formula?

4. [Rosyida]Bagaimana pengaturan diet pasien LI (tujuan, prinsip, syarat)?

5. [Rahmiria + Devi] Apa saja Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan/dihindari

untuk pasien Lactose Intolerance?

6. [Rani] Hal apa saja yang diperhatikan untuk menyusun diet pasien lactose intolerance?

7. [Widya] Apa saja gangguan kesehatan yang bisa muncul karena penyapihan dini susu formula

8. [Lutvita] Apa tanda dan gejala lactose intolerance?

9. [Prasilia+Devi] Bagaimana bentuk makanan pasien dengan lactose intolerance untuk pasien

usia 5-12 bulan?

10. [Rosyida] Dapatkah lactose intolerance disembuhkan?

11. [Firas] Kapan seharusnya penyapihan pada bayi dilakukan?

12. [Rani] Bagaimana monitoring pemberian diet pasien Lactose Intolerance?

13. [Lutvita] Apakah pasien Lactose Intolerance benar-benar tidak boleh diberikan susu? Kalo

boleh susu seperti apa?

14. [Novita]Bagaimana cara Diagnose lactose intolerance?

15. [Candra] Apa Dampak intoleransi lactose bagi tubuh?

16. [Rosyi] Bagaimana penanganan/manajemen lactose intolerance ?

17. [Alwiyah] Mengapa Asi eklusif harus diberikan 6 bulan?

F. BRAINSTORMING DK I

Jum’at, 23 Desember 2011

UNCLEAR TERMS

1. Lactose Intolerance

Prasilia : Penurunan atau ketidakmampuan saluran cerna untuk mencerna lactose dari susu

sapi atau produk susu sapi menjadi monosakarida karena kekurangan enzim lactase dalam sel

mukosa usus halus (kamus gizi)

Alwiyah : Intoleransi disakarida khusus untuk laktosa, biasanya akibat defisiensi aktifitas

lactase yang diwariskan, dalam mukosa usus, yang tidak akan muncul hingga usia dewasa

(dorland)

Rosyida dan Firas : setuju menggunakan kamus gizi

2. Pre Lakteal

Devi : Lacteal : berkenaan dengan susu pre: sebelum (dorland)

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 4

Page 5: Laporan Week 14

Widya : Lacteal : pembuluh limfa yang membawa emulsi butiran halus lemak dari susu ke

jantung tampak seperti air susu (kamus lengkap kedokteran)

Rani : Pake Dorland, maksudnya bayi diberikan susu sebelum waktunya

Rahmiria : pre itu artinya tidak mengandung susu, bukan sebelum

Firas : sebelum 6 bulan sudah tidak minum asi

Rahmiria, rani, Firas : makanan pre lacteal makanan yang diberikan sebelum waktunya

3. Penyapihan

Rahmiria : memutus pemberian susu pada bayi dan mengganti kebiasaan makan yang lain

(dorland)

Lutvita : menghentikan anak balita agar tidak menetek ibunya (KLBI)

Candra : menghentikan konsumsi asi (susu dari ibu)secara bertahap pada bayi dan memulai

untuk minum susu formula atau makanan padat (oxford)

Alwiyah, Prasilia : memakai oxford, karena merupakan gabungan dari pendapat-pendapat yang

lain

4. Diare

Rosyida : kondisi sering Buang Air Besar bentuknya cair serta dapat mnyebabkan penderitanya

kekurangan air, elektrolit, zat gizi lainnya (kamus gizi)

Rani : pengeluaran tinja berair berkali2 yg tidak normal (dorland)

Candra : frekuensi pengeluaran air yang terlalu banyak oleh usus (oxford)

Novita : memakai kamus gizi saja, lengkap dan jelas

5. Perut kembung

Widya : kembung : gembung, melembung (KLBI)

Rosyida : perut yang terasa terisi gas dan bunyi dung dung seperti drum

Novita : mungkin terasa penuh karena air

Firas : perut yang terasa terisi gas ataupun air yang berbunyi dung-dung yang merupakan

suatu keadaan yang tidak normal di manusia

Widya : Rasa tidak nyaman di perut karena terisi gas/air

6. Susu formula

Devi : susu hewan mamalia yang dikemas menjadi tepung dengan komposisi zat gizi utama

mendekati komposisi ASI (kamus gizi)

7. Asam

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 5

Page 6: Laporan Week 14

Novita : rasa asam/senyawa kimia yang berdisosiasi dalam larutan melepaskan ion hydrogen

dan menurunkan ph larutan (donor proton) (dorland)

Widya : rasa seperti cuka (KLBI)

Candra : substansi yang mengandung hydrogen dan memiliki PH < 7 (oxford)

Novita : penjelasan dari Dorland dan oxford digabung

Candra : semua pendapat digabung semua

Firas : apakah diare berasa asam??setau saya diare itu diukurnya dengan PH, sehingga

pendapat tentang rasanya tidak perlu

Devi, Firas : Unclear termnya digabung aja diare berbau asam, nanti penjelsan diare+asam

CUES

Alwiyah : mampu merencanakan diet pada pasien sesuai dengan kondisi dan kemampuan pasien

Firas : mampu merencanakan diet pada pasien laki-laki usia 5 bulan dengan lactose

intolerance sejak usia 4-12 bulan

Widya : maksudnya 4 bulan?usianya kan 5 bulan

Candra : mampu merencanakan diet pada anak dengan lactose intolerance yang mengalami

penyapihan dini hingga pasien berusia 12 bulan

Novita : apakah perlu mengawasi/monitoring?

Lutvita : pake cues dari candra saja, lebih pas dengan tujuan pembahasan scenario. Untuk

monitoring kita bahas, tetapi hanya sebagai info tambahan saja, jadi tidak perlu masuk

cues.

PEMBAHASAN PROBLEM IDENTIFICATION

1. Bagaimana patofisiologi lactose intolerance?Bagaimana mekanisme terjadinya diare berbau

asam,perut kembung, kemerahan pada pantat berhubungan dengan LI +penyebab

penyertanya?

Firas : karena si anak lactose intolerance kekurangan enzim laktasekonsumsi lactose usus

halususus besartimbul gaskembungflatusdiarefermentasi bakteri usus

diare berbau asam

Alwiyah : akibat dari kekurangan enzim lactase dalam mukosa usus halus dan terjadinya proses

fermentasi lactose oleh bakteri usus besar yang mnyebabkan nyeri perut, sering buang

gas, diare

2. Bagaimana pengaturan diet pasien LI (tujuan, prinsip, syarat)?

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 6

Page 7: Laporan Week 14

Firas : Tujuan : mengurangi gejala yang timbul diakibatkan oleh keadaan pasien Lactose

Intolerance

Prinsip : rendah laktosa

Rosyida : Syarat: E, P, L, Kh cukup, rendah/tanpa lactose

Novita : Syarat : penambahan cairan dan elektrolit

3. Apa saja Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan/dihindari untuk pasien

Lactose Intolerance?

Bahan Makanan Yang dihindari

Alwiyah : makanan atau minuman yang mengandung lactose, contohnya susu sapi

Firas : contohnya: susu sapi, asi, biscuit ato BM yg pembuatannya menggunakan susu

Candra : yogurt, susu, keju

Widya : mentega

Bahan Makanan yang dianjurkan: semua BM

4. Hal apa saja yang diperhatikan untuk menyusun diet pasien lactose intolerance?

Firas : usia, apa yg disukai pasien, kebiasaan pasien

Lutvita : penyakit penyerta

Candra : tingkat keparahan LI

Devi : kebutuhan zat gizi, cairan, elektrolit

Alwiyah : kandungan lactose tiap BM

5. Apa penyebab dari lactose intolerance?mengapa pasien mangalami lactose

intolerance sedangkan sejak usia 4 bulan sudah mengalami penyapihan dini dengan

susu formula?

Widya : karena susu formula mengandung lactose

Firas : factor genetic, perkembangan janin kurang sempurna/premature

Rani : usia 4 blnenzim lactase belum sempurnalaktose intolerance

Candra : tubuh bayi belum siap mendapat susu formula karena penyapihan diniLactose

Intolerance

Fasil : Apakah semua bayi terkena LI?kenapa bayi lain tidak kena LI? Apa yang sangat

berperan dengan terjadinya Lactose Intolerance?

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 7

Page 8: Laporan Week 14

6. Factor apa yang berperan dalam pembentukan enzim lactase ?

Alwiyah : konsumsi ibunya saat hamil, ada gangguan proses pembentukan enzim lactase pada

bayi

Candra : penyerapan di tubuh ibu, transfer kurang

7. Apa saja gangguan kesehatan yang bisa muncul karena penyapihan dini susu formula

Prasilia : diare

Alwiyah : kurang pesatnya perkembangan otak

Rahmiria : kurangnya kekebalan tubuh

Rosyida : gangguan usus

Firas : kurangnya tumbuh kembang dari anak contoh: pertumbuhan fisik

Candra : organ pencernaankarena belum siap mencerna makanan

8. Apa tanda dan gejala lactose intolerance?

Rahmiria : perut kembung, diare, nyeri pada perut

Alwiyah : sering buang gas, kemerahan pada pantat

9. Bagaimana Langkah-langkah pemberian dan bentuk makanan pasien dengan lactose

intolerance untuk pasien usia 5-12 bulan?

Novita : makanan lunak tanpa pemberian susu

Widya : makanan saring 6-8 bulan

Alwiyah : langkah-langkah : menghitung BB, membandingkan dengan bayi tidak LI, menghitung

kebutuhan nutrisi, cairan dan elektrolit, membuat daftar makanan yang dapat dan bisa

dikonsumsi oleh bayi usia 5-12 bln

10. Dapatkah lactose intolerance disembuhkan?

Rahmiria : yg tidak akan muncul lagi saat dewasa bisa disembuhkan

Alwiyah : bisa hilang sendiri saat anak beranjak dewasa

Novita : cara penyembuhannya bagaimana?

11. Kapan penyapihan pada bayi dilakukan?

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 8

Page 9: Laporan Week 14

Pasien LI

Tanda dan gejala, keparahan LI, status gizi, kebutuhan pasien

Perencanaan diet

Rani : usia 6 bulan, asi eksklusif sampai 6 bulan

Prasilia : asinya tidak berhenti total tapi mulai bisa diberi MPASI

Alwiyah : asi stop pada usia 2 tahun

12. Apakah pasien Lactose Intolerance benar-benar tidak boleh diberikan susu? Kalo

boleh susu seperti apa?

Prasilia : boleh tapi susu free lactose/rendah lactose

Widya : sari kedelai

Firas : susu free lactose ada, tapi pasien LI pake sari kedelai(soya)

HIPOTESA

G. BRAINSTORMING DK II dan DK III

Selasa, 27 Desember 2011

UNCLEAR TERMS

1. Lactose Intolerance

Penurunan atau ketidakmampuan saluran cerna untuk mencerna lactose dari susu sapi atau

produk susu sapi menjadi monosakarida karena kekurangan enzim lactase dalam sel mukosa

usus halus (kamus gizi)

Alwiyah : sebuah keadaan ketidakmampuan untuk mencerna laktosa yang merupakan komponen

utama dalam susu. Akibat dari defisiensi enzim lactase yang diproduksi pada sel yang

tedapat dalam usus halus (nutritional implication, 1996)

Lutvita : Lactose intolerance adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap

laktosa (gula yang terdapat dalam susu dan produk susu) karena berkurangnya atau

tidak adanya enzim laktase. (MedicineNet.com)

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 9

Page 10: Laporan Week 14

Rahmiria : ketidakmampuan sistem pencernaan untuk mencerna sejumlah laktosa yaitu gula

yang ditemukan pada susu dan produknya dikarenakan oleh tidak atau kurang

tersedianya enzim laktase yang memecah laktosa menjadi monosakarida (glukosa dan

galaktosa) sehingga laktosa dipecah oleh bakteri dan menyebabkan adanya produksi

gas dan asam.

(university health center oregon)

Novita : aktivitas lactase diukur pada spesiment biopsy mukosa usus halus (Edi s, 1999)

Firas : kesimpulan :

Ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan menyerap sejumlah laktosa yaitu gula

yang ditemukan pada susu dan produknya dikarenakan oleh tidak adanya atau

kurang tersedianya enzim laktase yang memecah laktosa menjadi monosakarida

(glukosa dan galaktosa) sehingga laktosa dipecah oleh bakteri dan menyebabkan

adanya produksi gas dan asam. Aktivitas lactase tersebut diukur pada speciment

biopsy mukosa usus halus. (sumber:university health center Oregon,

MedicineNet.com, Edi S, 1999)

2. Pre lacteal

Devi : makanan yang diberikan terlalu dini sebelum bayi mendapat ASI.

(Herawati, Ina. 2009. Kebijakan Pemberian ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di

Indonesia)

Alwiyah : contohnya madu (medscape.com)

Widya : makanan atau cairan yang diberikan pada bayi sebelum inisiasi menyusui pertama kali

(Jonas F. Ludvigsson, 2003)

Prasilia : Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu,

pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar.

(http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/16932/Chapter

%20II.pdf?sequence=4)

Novita : menambahkan sumbernya devi: yang biasanya diberikan pada hari 1-3 setelah

kelahiran (depkes, 1994) atau cairan yang diberikan sebelum asi keluar (roesli, 2001)

Candra : kesimpulan:

makanan yg diberikan terlalu dini sebelum bayi mendapat asi (ina hernawati, 2009)

yang biasanya diberikan pada hari 1-3 setelah kelahiran (depkes, 1994) atau cairan

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 10

Page 11: Laporan Week 14

yang diberikan sebelum asi keluar (roesli, 2001) jenis makanannya seperti air

kelapa, air tajin, air teh, madu, pisang (USU)

3. Penyapihan

Rosyida : suatu proses berhentinya masa menyusui secara bertahap atau sekaligus dapat

disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu pada ibunya atau bisa juga

berhentinya sang ibu menyusui anaknya atau bisa juga keduanya (marnina

kolengsusu, 2010)

Novita : penyapihan dini adalah suatu keadaan dmn bayi sudah tidak mendapat asi sebagai

sumber makanan pada usia < 4 bulan, yg diganti dg pemberian makanan tambahan

selain ASI (Herman, 1999)

Devi : pengurangan frekuensi peberian ASI secara bertahap yaitu 3-4x sehari menjadi 2x

sehari selanjutnya 1x sehari (Depkes RI, 1995)

Rahmiria : dimulainya pemberian makanan tambahan selain asi dimana bayi mulai dikenalkan

sedikit demi sedikit dengan berbagai jenis makanan padat yang mulai dilumatkan

(WHO, 2001)

Firas : kesimpulannya semua

Lutvita : unclear termnya dibagi 2, penyapihan dan penyapihan dini

Penyapihan adalah suatu proses berhentinya masa menyusui secara bertahap

atau sekaligus dapat disebabkan oleh berhentinya sang anak dari menyusu pada

ibunya atau bisa juga berhentinya sang ibu menyusui anaknya atau bisa juga keduanya

dengan pengurangan frekuensi pemberian ASI secara bertahap yaitu 3-4x sehari

menjadi 2x sehari selanjutnya 1x sehari dan dimulainya pemberian makanan

tambahan selain asi dimana bayi mulai dikenalkan sedikit demi sedikit dengan

berbagai jenis makanan padat yang mulai dilumatkan (marnina kolengsusu, 2010)

(Depkes RI, 1995) (WHO, 2001)

Penyapihan dini adalah suatu keadaan dimana bayi sudah tidak mendapat asi

sebagai sumber makanan pada usia < 4 bulan, yang diganti dengan pemberian

makanan tambahan selain ASI (herman, 1999)

4. Diare berbau asam

Kondisi sering Buang Air Besar bentuknya cair serta dapat menyebabkan penderitanya

kekurangan air, elektrolit, zat gizi lainnya (kamus gizi)

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 11

Page 12: Laporan Week 14

Rosyida : kamus gizi+ tinja yang berbau tengik atau asam disebabkan oleh peragian gula yang

tidak dicerna (dr.S Immanuel,dkk. cdk, no 30)

Candra : penyebabnya karena belum sempurnanya organ pencernaan anak (lactose

intolerance & health 2010)

Kesimpulan : kondisi sering Buang Air Besar bentuknya cair serta dapat menyebabkan

penderitanya kekurangan air, elektrolit, zat gizi lainnya (kamus gizi) tinja yang berbau tengik

atau asam disebabkan oleh peragian gula yang tidak dicerna (cdk, no 30) dan disebabkan karena

belum sempurnanya organ pencernaan anak

5. Perut kembung

Alwiyah : Flatulensi (perut kembung) adalah meningkatnya jumlah gas dalam saluran

pencernaan (medicastore.com)

Rahmiria : Perut yang terasa penuh dan ketat disebabkan oleh masuk angin (aerophagia) atau

karena usus membuat banyak gas (wylio. Majalah kesehatan)

Rosyida : Flatulen: gas berupa hydrogen, c02 dan metan yang terjadi akibat proses pencernaan

dalam usus karena bbrapa jenis makanan yg mengandung flatogen (kamus gizi)

Kesimpulan : Perut yang terasa penuh dan ketat disebabkan oleh masuk angin (aerophagia) atau

karena usus membuat banyak gas berupa hydrogen, c02 dan metan yang terjadi

akibat proses pencernaan dalam usus karena bbrapa jenis makanan yg

mengandung flatogen

6. Susu Formula

Susu hewan mamalia yang dikemas menjadi tepung dengan komposisi zat gizi utama mendekati

komposisi ASI (kamus gizi)

Prasilia : susu formula adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu yang diberikan pada

bayi dan anak-anak yang berfungsi sebagai pengganti ASI. (Raspy, 2007)

Alwiyah : makanan yang diberikan pada bayi apabila asi tidak tersedia, yang dapat memenuhi

kebutuhan gizi dan pertumbuhan serta perkembangan bayi sampai umur 4-6 bulan

(depkes, 1998)

Rosyida : kesimpulan: Susu hewan mamalia yang dikemas menjadi tepung atau cair dengan

komposisi zat gizi utama mendekati komposisi ASI yang dapat memenuhi kebutuhan

gizi dan pertumbuhan serta perkembangan bayi sampai umur 4-6 bulan.

Novita : yang dari sisil kan sudah cairan dan bubuk?

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 12

Page 13: Laporan Week 14

Rosyida : tapi di pengertian yang kamus gizi dijelaskan bahwa yang dimaksud susu itu dari

hewan mamalia, jadi selain dari mamalia kita tidak menyebutnya susu.

Kesimpulan : susu hewan mamalia yang dikemas menjadi tepung atau cairan dengan komposisi

zat gizi utama mendekati komposisi ASI yang diberikan pada bayi apabila asi tidak

tersedia, yang dapat memenuhi kebutuhan gizi dan pertumbuhan serta

perkembangan bayi sampai umur 4-6 bulan

CUES

Ahli Gizi mampu merencanakan diet pada anak dengan lactose intolerance yang mengalami

penyapihan dini hingga pasien berusia 12 bulan.

PI

1. Bagaimana patofisiologi lactose intolerance?Bagaimana mekanisme terjadinya diare berbau

asam,perut kembung, kemerahan pada pantat berhubungan dengan LI +penyebab

penyertanya?

Devi : patofisiologi lactose intolerance

Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida (glukosa, galaktosa dan fruktosa).

Laktosa dihidrolisis oleh enzim lactase (β-galaktosidase) yang terdapat di brush border

mukosa usus halus menjadi glukosa dan galaktosa agar dapat diabsorpsi.

Defisiensi laktosa laktosa tidak akan didigesti tidak ada penyerapan oleh mukosa

usus halus

Laktosa yang tidak didigesti ini kemudian menarik air ke lumen. Jumlah air yang keluar

sebanding dengan jumlah laktosa yang tinggal di lumen usus. Penambahan volume lumen

usus memberikan dampak mual, muntah, peningkatan peristaltick. Peningkatan peristaltik

menyebabkan waktu transit usus pendek akibatnya penurunan digesti dan absorpsi.

Laktosa dan air di kolon difermentasikan oleh flora normal menjadi gas (C02, H2, CH4),

asam lemak rantai pendek (butirat, propionate, asetat), asam laktat. Gas hasil fermentasi

menyebabkan perut kembung dan sakit perut. Asam lemak rantai pendek diperlukan

tubuh sebagai sumber energi, nutrisi kolon, membantu absorpsi air/elektrolit dan

motilitas kolon.

Laktosa dan air diserap kolonosit (colonic salvage). Penyerapan asam laktat oleh

kolonosit menyebabkan penurunan pH tinja. Air/elektrolit dan laktosa menyebabkan

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 13

Page 14: Laporan Week 14

kadar air tinja tinggi (diare osmotik) dan bahan-bahan reduksi laktosa dijumpai dalam

tinja.

(Atan Baas Sinuhaji.2006)

[Intoleransi Laktosa. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 39 No. 4 Desember 2006.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15641/1/mkn-des2006-%20(8).pdf]

Alwiyah : Enzim laktase adalah enzim yang terdapat dalam usus halus, tepatnya di halus brush

border dari vili usus. Aktivitas enzim ini maksimal terjadi di proksimal hingga

pertengahan yeyunum. Pada bayi yang sehat, laktosa dihidrolisis dan diabsorpsi

seluruhnya di usus halus sehingga tidak ada laktosa yang mencapai usus besar.Bila

seorang anak mengkonsumsi laktosa yang berlebihan atau enzim laktase tidak

dijumpai / berkurang, maka laktosa dapat untuk selanjutnya diabsorpsi. Jika fungsi ini

terganggu maka dapat timbul kelainan yang disebut dengan malabsorpsi

laktosa.tidak seluruhnya dihidrolisis dan diabsorpsi. Hal ini menyebabkan osmolaritas

di dalam lumen usus meningkat yang berakibat air tertarik ke dalam lumen dan

merangsang meningkatnya peristaltik. Melalui mekanisme di atas, laktosa yang tidak

dihidrolisis dan diabsorpsi akan mencapai usus besar. Laktosa akan difermentasi oleh

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 14

Page 15: Laporan Week 14

bakteri di usus besar dan hasilnya berupa asam lemak rantai pendek, pH yang

rendah, dan gas yang mana salah satunya adalah hidrogen. Lebih kurang 14 - 21 %

gas hidrogen tersebut akan dieksresi melalui udara nafas, sedangkan sisanya

dieksresi melalui rektum. (malabsorpsi laktosa pada anak)

Candra : Iritasi bowl syndrome pembentukan lactase berkurang/menurun/tidak

terbentuk lactose kurang diserap (lactose intolerance and health)

Lutvita : Menurut sumber yang saya temukan, gejala intoleransi laktosa sering disalahartikan

sebagai gejala irritable bowel syndrome (IBS), padahal penderita IBS bukanlah

penderita intoleransi laktosa. Penderita IBS cenderung mengalami kesulitan dalam

mentoleransi lemak (infoPOM, vol.9, no.1, januari 2008)

Rosyida : kategori Lactose Intolerance

1. Defisiensi lactase primer mengacu pada hubungan darah atau ketiadaan lactase yang

berkembang di masa anak-anak pada usia yang berbeda dalam ras dan merupakan

penyebab malabsorbsi dan intoleransi lactosa terbanyak. Defisisensi lactase primer juga

terdapat pada dewasa-tipe hypolactasia, lactose nonpersistence atau defisiensi lactase

genetic.

2. Defisiensi lactase sekunder adalah defisiensi lactase yang berasal dari luka usus, seperti

gastroenteritis akut, diare persisten, kemoterapi, parasit usus, dll. Dapat terjadi pada

semua usia, namun lebih sering terjadi pada bayi.

3. Congenital lactase deficiencyjarang ditemukan. Bayi dengan congenital lactase

deficiency tidak dapat bertahan hidup sebelum abad ke 20, ketika belum ada substitusi

ASI.

4. Developmental lactase deficiencybayi prematur.

(Melvin B. Heyman, Lactose Intolerance in Infants, Children, and Adolescents, diterbitkan

oleh Pediatrics, 2006)

Rani : apa yang dimaksud dengan kategori LI primer?apakah kalau genetik itu hanya terjadi

pada orang dewasa? Bukankah pada saat bayi juga bisa terjadi gangguan genetika?

Prasilia :

Kekurangan Laktase Primer

—umur 3-5 tahun dan seterusnya aktivitas laktase akan menurun àpenurunan aktivitas lactase

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 15

Page 16: Laporan Week 14

—timbul gejala : kembung, diare, mules setiap habis minum susu, yang sebelumnya tidak

masalah. tes toleransi laktosa dapat dilakukan dengan cara pemberian laktosa sebanyak 2

gr/kgbb jika diare, mules, mual , dll tetap muncul makan intoleran laktosa positif.

Kekurangan Laktase Sekunder

gejala : mual, mules, kembung dan diare setelah pemberian susu sapi sebagai akibat

keadaan/penyakit. Biasanya sebagai akibat penyakit infeksi usus (muntaber), penyakit

kekurangan gizi, dan pemberian obat-obatan tertentu seperti neomycin, kanamycin.

(Majematang.2010)[ http://majemading.students-blog.undip.ac.id/2010/04/19/intoleransi-

susu/]

Widya : Tipe lactose intolerance ada 3, yaitu:

a. Penuaan (primary lactose intolerance)

Normalnya, tubuh akan memproduksi laktase dalam jumlah besar setelah dilahirkan dan

pada awal masa anak-anak ketika susu masih menjadi sumber nutrisi yang utama.

Produksi laktase biasanya menurun saat konsumsi makanan sudah semakin bervariasi

dan tidak lagi bergantung pada konsumsi susu. Penurunan secara bertahap ini dapat

menyebabkan gejala lactose intolerance.

b. Penyakit atau luka (secondary lactose intolerance)

lactose intolerance tipe ini muncul ketika produksi laktase menurun karena penyakit,

operasi, atau luka pada usus halus. Dapat terjadi sebagai akibat penyakit intestinal,

misalnya celiac disease, gastroenteritis dan pada inflammatory bowel disease yaitu

Crohn’s disease.

c. Keturunan (congenital lactose intolerance)

Meskipun langka, bayi lahir dengan lactose intolerance karena tidak adanya aktivitas

laktase. Kelainan ini dapat terjadi karena autosomal recessive. Bayi dengan lactose

intolerance tipe ini, tidak dapat menoleransi laktosa dalam ASI sehingga membutuhkan

formula bebas laktosa.

[Mayo Clinic. 2010. Lactose Intolerance.<http://www.mayoclinic.com/health/

lactose-intolerance/DS00530/DSECTION=causes>]

Novita :

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 16

Page 17: Laporan Week 14

Defisiensi laktase atas primer dan sekunder.

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 17

Page 18: Laporan Week 14

Defisiensi laktase primer

o Defiesiensi laktase developmental

Defisiensi laktase bentuk developmental terjadi tergantung dari usia gestasi.

Aktivitas laktase meningkat pada trimester ketiga kehamilan untuk mencapai

puncaknya pada saat lahir. Penurunan aktivitas laktase sebanding dengan

penurunan kemampuan menghidrolisis laktosa. Ini dapat terlihat pada bayi

prematur yang lahir sebelum usia gestasi 36 minggu

o Defiesiensi laktase kongenital

Defisiensi laktase kongenital jarang ditemukan dan ditandai dengan tidak

dijumpai atau berkurangnya enzim laktase. Sebelum susu bebas laktosa

ditemukan, kondisi ini potensial untuk menyebabkan kematian.

o Defiesiensi laktase genetik

Defisiensi laktase genetik terjadi pada kondisi dimana kadar laktase menurun dan

terus berlanjut hingga dewasa. Pada anak hingga umur 3 - 5 tahun, laktosa

biasanya masih dapat dicerna dengan baik karena usus halus mensintesis laktase

dalam jumlah yang cukup. Namun pada usia-usia berikutnya, dapat terjadi

penurunan akibat sintesis laktase yang cenderung berkurang sesuai dengan

bertambahnya umur.

Defisiensi laktase sekunder, adalah defisiensi laktase yang disebabkan akibat rusaknya

mukosa usus halus.

Defisiensi laktase sekunder biasanya timbul setelah terjadi kerusakan pada saluran

pencernaan yang menyebabkan ratanya vili atau hancurnya epitel usus. Hal ini dapat

disebabkan oleh infeksi akut atau kronik, radiasi, obat-obatan atau toksin. Penyakit-

penyakit yang dapat menyebabkan hancurnya epitel usus antara lain adalah infeksi

saluran pencernaan, bakteri tumbuh lampau, inflammatory bowel disease, giardiasis,

celiac disease atau enteropati protein susu sapi.

(Edi Setiawan Tehuteru, FKUI, 1999)

2. Factor apa yang berperan dalam pembentukan enzim lactase ?

Alwiyah : bayi premature, usus kecil tidak cukup membuat enzyme, factor genetic, infeksi

(dr. didi SPOG)

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 18

Page 19: Laporan Week 14

Rani : bayi premature terjadi kekurangan pembentukan enzim laktase karena enzyme

lactase terbentuk secara alami setelah trimester 3 kehamilan (niddk)

Lutvita : kekurangan nutrisi saat dalam kandungan, sehingga pertumbuhan sel-sel enzim

lactase tidak berkembang optimal (Hananto, RSI Bintaro, www.tabloid-nakita.com)

3. Apa penyebab dari lactose intolerance?mengapa pasien mangalami lactose intolerance

sedangkan sejak usia 4 bulan sudah mengalami penyapihan dini dengan susu formula?

Candra : - kecenderungan gen : perbedaan ras juga berpengaruh pada perbedaan

kemampuan menyerap laktosa

- Kondisi medis : keadaan malnutrisi atau infeksi gastrointestinal namun hanya

sementara

(lactose intolerance & health 2010)

Novita : Penyebab intoleransi laktosa

Intoleransi laktosa sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik, dimana penderita

mempunyai laktase lebih sedikit dibanding orang normal. Beberapa faktor lain penyebab

intoleransi laktosa anatara lain

- Gastroenteritis, dapat menyebabkan terjadinya penguraian enzim laktase yang dapat

berlangsung sampai beberapa minggu

- Infeksi parasit, dapat menyebabkan pengurangan jumlah laktase sementara waktu.

- Defisiensi besi, rendahnya asupan besi dapat mengganggu pencernaan dan penyerapan

laktosa (INFO POM, BPOM, Vol. 9, No. 1, Januari 2008)

Prasilia : Intoleransi laktosa tejadi karena adanya defisiensi laktase. Defisiensi lactase dapat

terjadi secara primer atau sekunder. Defisiensi primer terjadi karena penurunan

aktivitas laktase yang dipengaruhi secara genetik. Defisiensi laktase congenital

merupakan kasus yang jarang. Sedangkan defisiensi laktase sekunder dapat terjadi

karena infeksi virus (rotavirus merupakan penyebab yang paling sering), infeksi

parasit yang berat (giardiasis), penyakit celiac, enteritis akibat radiasi, atau enteritis

akibat obat.

Infeksi rotavirus merupakan penyebab paling banyak terjadinya intoleransi laktosa

sekunder. Pada infeksi rotavirus terjadi kerusakan enterosit sehingga merangsang

peningkatan enterosit yang imatur. Enterosit imatur ini menyebabkan gangguan

digesti dan absorbsi laktosa. Penyembuhan intoleransi sekunder ini tergantung dari

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 19

Page 20: Laporan Week 14

regenerasi epitel yang berkisar antara dua sampai empat minggu setelah infeksi dan

dapat memanjang pada bayi-kurang dari enam bulan hingga empat sampai delapan

minggu.

(Wisnu Barlianto.2005) [TERAPI SINBIOTIK TERHADAP DIARE AKUT DENGAN INTOLERANSI

LAKTOSA SEKUNDER. http://eprints.undip.ac.id/17773/1/Wisnu_Barlianto.pdf]

Rosyida : punya novita masuk di candra yang tentang kondisi medis

Firas : radiasi dan obat-obatan (edi s, 1999)

Prasilia : punya firas masuk punya prasilia

4. Bagaimana pengaturan diet pasien LI (tujuan, prinsip, syarat)?

Lutvita : prinsip umum diet pasien LI

i. Menghindari dietary lactose

ii. Substitusi untuk menjaga asupan nutrisi

iii. Pengaturan asupan kalsium

iv. Penggunaan enzim pengganti

(Berdanier and Hangrove)

Prasilia : alergi susu sapi (cows milk protein allergy)

- Dapat diberikan formula bayi bebas susu sapi seperti formula kacang kedelai

(prosobee, Isomil, Nutrisoya) dan formula yang mengandung casein yang

dihidrolisis(progestimil). Pada bayi > 6 bulan diberikan Nutramigen.

(Pedoman Diet RSSA.2007)

Rani : sebagai pengetahuan saja dan menanggapi pendapat dari prasilia, alergi susu sapi

dengan lactose intolerance itu berbeda. Kalau alergi susu sapi tidak bisa diberikan

susu sama sekali, tetapi lactose intolerance masih bisa diberikan susu tetapi free

lactose atau rendah laktosa.

Alwiyah : Tujuan: untuk mencegah atau mengurangi gejala dari hubungan pnyerapan laktosa

dan containing produk

Syarat: batasi porsi atau ukuran laktosa, pilih makanan rendah laktosa

(lactose intolerance university of oregon)

Rahmiria : jenis diet

- lactose retristic diet pembatasan pemberian laktosa

- lactose free diet tidak ada laktosa

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 20

Page 21: Laporan Week 14

- milk/dairy product free diet

- low lactose diet (zaenal arifin, 1996)

5. Apa saja Bahan Makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan/dihindari untuk pasien Lactose

Intolerance?

Firas : bahan makanan yang tidak dianjurkan:

o mengkonsumsi susu rendah/bebas lemak karena susu lebih cepat ditransportasi di usus

besar dan cenderung menimbulakan gejala pada penderita LI

o minum susu dalam jumlah yg banyak

o hidden lactose misalnya biscuit, kue, makanan olahan yg ada susunya, roti margarine, ice

cream (infopom)

Devi : Bahan makanan yang dianjurkan

o Buah dan sayuran segar, jus buah

o Semua jenis daging, unggas, ikan, telur

o Krimer-non susu

o Gandum murni

o Pasta yang diperkaya nutrient (selama makanan tersebut tidak disajikan bersama

laktosa/produk susu)

o Sumber kalsium sayuran berdaun hijau, kubis, lobak, sawi hijau, brokoli, bayam, produk

kedelai yang diperkaya kalsium, jus jeruk, yogurt, almond

o Susu bebas laktosa rendah lemak

o Sari kedelai

o Tablet enzim lactase bersama produk susu (Krause, 2004)

Rani : yang tidak dianjurkan:

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 21

Page 22: Laporan Week 14

Novita : yang dianjurkan :

Mengkonsumsi produk susu fermentasi seperti keju matang (mature atau ripened

cheeses), mentega atau yoghurt, karena umumnya jenis makanan ini ditoleransi lebih baik

dibanding susu

Minum susu yang mengandung banyak lemak susu, karena lemak dapat memperlambat

transportasi susu dalam saluran perncernaan sehingga dapat menyediakan waktu yang

cukup untuk enzim laktase memecah gula susu.

Jangan menghindari semua produk susu oleh karena nilai gizi susu pada dasarnya sangat

dibutuhkan tubuh.

Mengkonsumsi susu dengan laktosa yang telah diuraikan (susu bebas laktosa).

Minum susu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Banyak penderita intoleransi laktosa

dapat meminum 240 ml susu per hari, tetapi perlu untuk mengamati/ seberapa besar

tingkatan toleransi tubuh sendiri terhadap laktosa. Banyak penderita toleran terhadap

sejumlah laktosa yang terdapat dalam setengah cangkir susu full cream, tiga perempat

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 22

Page 23: Laporan Week 14

cangkir es krim, tiga perempat cangkir yoghurt, tiga perempat cangkir keju mentah

(unripened cheeses).

Konsumsi produk susu yang diolah dengan proses pemanasan (seperti susu bubuk),

karena pada pemanasan, laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga

produk seperti ini akan ditoleransi lebih baik

Konsumsi produk kedelai karena produk kedelai bebas laktosa dan merupakan sumber

kalsium yang bagus dan baik untuk menggantikan susu dan produk susu lainnya.

(INFO POM, BPOM, Vol. 9, No. 1, Januari 2008)

Rosyida : komposisi laktosa dlm BM

Dairy Food Lactose Content (g)

Regular milk, 250 ml 15,8

Cheddar Cheese, 40 g 0,04

Permesan Cheese, 40 g 0

Yogurt (natural), 200 g 9,6#

Cream Cheese, 22 g 0,6

Ice Cream, 50 g 2,9

Butter, 18 g (1 sdm) 0

Note: #Komponen laktosa dalam yogurt menurun setiap harinya, walaupun diletakkan

dalam kulkas, karena bakteri yang ada pada yogurt menggunakan laktosa sebagai energy.

(Dairy Australia, Lactose Intolerance, 2011)

6. Hal apa saja yang diperhatikan untuk menyusun diet pasien lactose intolerance?

Lutvita : Tingkat keparahan LI :

Tingkat keparahan gejala bervariasi antar individu. Variasi ini disebabkan:

* Perbedaan jumlah laktosa yang dikonsumsi, makin banyak laktosa dalam

makanan, makin parah gejalanya

* Etnik

* Usia

* Kecepatan mencerna makanan

Sumber: http://www.digestive.niddk.nih.gov

http://www.MayoClinic.com/health/lactose-intolerance

http://www.MedicineNet.com/lactose_intolerance

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 23

Page 24: Laporan Week 14

Prasilia : Keparahan malabsorbsi laktosa dan beratnya gejala yang timbul tidak hanya

ditentukan oleh jumlah laktase di usus halus, tetapi beberapa faktor lain juga

ikut berpengaruh.

1. Jumlah laktosa yang masuk. Bila laktosa yang dikonsumsi melebihi kapasitas

laktase yang tersedia, gejala malabsorbsi mungkin terjadi.

2. Waktu pengosongan lambung. Waktu pengosongan lambung yang lambat akan

meningkatkan digesti laktosa.

3. Waktu transit laktosa di usus, semakin lama waktu transit akan menurunkan

gejala malabsorbsi laktosa.

4. Normal flora yang memberikan mekanisme kompensasi yang mempengaruhi

beratnya gejala. Jumlah bakteri kolon, organisme yang terkait, dan absorbsi

produk fermentasi akan mempengaruhi derajat keluhan.

5. Cara pemberian laktosa

(Wisnu Barlianto.2005) [TERAPI SINBIOTIK TERHADAP DIARE AKUT DENGAN

INTOLERANSI LAKTOSA SEKUNDER.

http://eprints.undip.ac.id/17773/1/Wisnu_Barlianto.pdf]

Candra : -konsumsi susu harus disertai makanan lainnya

-membangun toleransi, porsi kecil dan bertahap dalam konsumsi

-jenis susu (low fat lebih tidak toleransi dibandingkan regular fat)

- rendah laktosa & yg lebih bias ditoleransi ex : keju &yogurt

(Dairy Food Lactose Intolerance, 2011)

Novita : kalau makan dulu terus minum susu kalau misal dia diare gimana?

Candra : Memperhatikan konsumsi kalsium (dairy food)

7. Apa saja gangguan kesehatan yang bisa muncul karena penyapihan dini susu formula

Rani : Dampak penyapihan ASI usia kurang dari 6 bulan

a. Menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratannya karena proses

bounding etatman terganggu.

b. Insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat.

c. Pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi pada anak.

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 24

Page 25: Laporan Week 14

d. Mengalami reaksi alergi yang menyebabkan diare, muntah, ruam dan gatal-gatal

karena reaksi dari sistem imun.

(Hegar, Badriul, 2006)

Alwiyah : - penyakit infeksi dan turunnya status kesehatan dan gizi bayi (winarno, 1998)

-kesehatan rapuh, gagal tumbuh (ansori, 2002)

-diare dan infeksi (pudjiadi s, 1990)

Widya :

Marasmus, bila penyapihan terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yg kurang.

[Lubis, Nuchsan Umar & Marsida, Arlina Yunita. Penatalaksanaan Busung Lapar pada

Balita. Cermin Dunia Kedokteran No.134, 2002]

Maloklusi (kerusakan pada gigi)

Gangguan pernapasan oral akibat penyapihan dini susu formula kebiasaan bernafas

lewat mulut

Gangguan motorik oral (kemampuan berbicara dan menelan lebih rendah dari orang

normal)

[Ali Taqwim, Wasilah Yahya, Putri Kharisma Dewi. 2011. Peran Menyusui ASI dan Implikasi

Penyapihan Dini terhadap Perkembangan Motorik Oral Anak. FKG UNEJ]

8. Apa tanda dan gejala lactose intolerance?

Rahmiria : (Gejala.info POM, vol.9, no. 1, edisi januari 2008)

Orang yang mengalami intoleransi laktosa biasanya mempunyai batas toleransi

untuk mengkonsumsi laktosa, yang jika mereka mengkonsumsi dalam batas ini

maka mereka akan mengalami gejala yang minimal. Beberapa gejala intoleransi

laktosa antara lain sakit perut, perut kembung dan diare.

Rani : borborygmi (keroncongan pada usus yang mengakibatkan timbulnya gas)

(lactose intolerance)

Alwiyah : tanda: mengalami gejala mual, kram perut, rasa sakit antara dada dan perut,

kembung, perut penuh gas, diare setelah 30 menit sampai 2 jam mengkonsumsi

sesuatu yang mengandung lactose (kidshealth, 2011)

Novita : - Meningkatnya volume gas dan air dalam usus menyebabkan menurunnya juga

waktu transit intestinal yang disebabkan oleh peningkatan air dan beban zat

terlarut di dalam usus halus, pasien dapat menderita nyeri abdomen dan merasa

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 25

Page 26: Laporan Week 14

kembung, distensi, suara keroncongan yang disebabkan oleh dorongan gas

melalui usus (borborigmi), diare dan flatus

-Orang yang intoleran laktosa dengan sendirinya jarang melaporkan menderita

gejala jika mereka membatasi susu yang diminum sekitar 240 ml/hari

(Peter P. Toth, dkk. 1996)

9. Bagaimana bentuk makanan pasien dengan lactose intolerance untuk pasien usia 5-12 bulan?

Prasilia :

(http://repository.usu.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/16932/Chapter%20II.pdf?

sequence=4)

Candra : 0-6 bulan asi, 6-10lunak/semi padat+asi, 10-12padat+asi (rahmani, 1997)

Rosyida : Bentuk makanan sesuai usia dan frekuensi pemberiannya:

Umur (bulan) Jenis Makanan Frekuensi Pemberian

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 26

Page 27: Laporan Week 14

0-6 ASI 5-7 kali, sekitar 720-960 ml/hari

6-7 ASI Sekehendak

Bubur lunak/ sari buah

Bubur: bubur havermout/bubur

tepung beras merah.

1-2 kali sehari

7-9 ASI Sekehendak

Buah-buahan

Hati ayam atau kacang-kacangan

Beras merah atau ubi

Sayuran

3-4 kali sehari

9-12 ASI Sekehendak

Buah-buahan

Bubur/Roti

Daging/Kacang-kacangan/Ayam/Ikan

Beras merah/Kentang/Labu/Jagung

Kacang Tanah

Minyak/Santan

Sari buah tanpa gula.

4-6 kali sehari

Diatas 12 ASI Sekehendak

Makanan seperti orang dewasa,

termasuk telur dan kuning telurnya.

Jeruk.

4-5 kali sehari

(Hariyani Sulistyoningsih, 2011, Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu:

Yogyakarta)

Alwiyah :

a. Pada usia 0 sampai 6 bulan

1) berikan ASI setiap bayi menginginkan, sedikitnya 8x sehari,pagi,siang,sore maupun

malam

2) jangan berikan makanan atau minuman selain ASI (ASI eksklusif)

3) susui dengan payudara kiri atau kanan secara bergantian.

b. Pada usia 6 sampai 9 bulan

1) Memberikan makanan lumat dalam tiga kali sehari dengan takaran yang cukup

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 27

Page 28: Laporan Week 14

2) Memberikan makanan selingan satuhari sekali dengan porsi kecil

3) Memperkenalkan bayi atau anak dengan beraneka ragam bahan makanan

c. Pada usia > 9 sampai 12 bulan

1) Memberikan makanan lunak dalam tiga kali sehari dengan takaran yang cukup

2) Memberikan makanan selingan satuhari sekali

3) Memperkenalkan bayi atau anak dengan beraneka ragam bahan Makanan

4) beri buah-buahan/sari buah

5) beri ASI terlebih dahulu kemudian MP ASI

d. Pada usia lebih dari 12 sampai 24 bulan

1) Memberikan makanan keluarga tiga kali sehari

2) Memberikan makanan selingan dua kali sehari

3) Memberikan beraneka ragam bahan makanan setiap hari.

Porsi pemberian MP ASI:

a. Pada usia enam bulan, beri enam sendok makan

b. Pada usia tujuh bulan, beri tujuh sendok makan

c. Pada usia delapanbulan, beri delapan sendok makan

d. Pada usia sembilan bulan, beri sembilansendok makan

e. Pada usia 10 bulan, diberi 10 sendok makan, dan usia selanjutnya porsi pemberiannya

menyesuaikandengan usia anak (DEPKES RI 2007)

Jenis dan Tahapan MPASI berdasarkan usia bayi

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 28

Page 32: Laporan Week 14

sumber:

www.babycenter.com

www.wholesomebabyfood.com

milis mpasirumaham

milis asiforbaby

Firas : dibedakan diet untuk lactose intolerance dan diet biasa

Rahmiria : bisa dilihat dari makanan yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan

Widya : lactose intolerance masih dikasih asi?

Rani : lactose asi lebih lendah dr susu sapi, jadi tidak bermasalah jika diberikan asi untuk

anak lactose intolerance.

Rahmiria : lactose asi lebih tinggi dari susu sapi tp bisa ditoleransi oleh bayi

Devi : Bentuk Makanan Bayi Usia 0-12 bulan

Susu diberikan pada usia 0-12 bulan dengan frekuensi 8/> kali pada usia 0

bulan, 7/8 kali pada usia 1 bulan, 6/7 kali pada usia 2 bulan, 4/5 kali pada usia

3-5 bulan, ¾ kali pada usia 6-10 bulan, 3 kali pada usia 11-12 bulan.

Bubur saring diberikan pada usia 4-12 bulan.

Makanan lembek (bubur biasa) diberikan pada usia 7-12 bulan.

Makanan dewasa diberikan pada usia 9-12 bulan.

(Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC)

Rosyida : Substitusi produk susu:

1 cangkir whole milk= campuran ½ cangkir air dengan ½ cangkir krim susu atau 1

cangkir sari kedelai atau sari beras (air tajin)

1 cangkir susu skin=¼ cangkir non-dairy cream+¾ acngkir air

1 cangkir susu evaporasi= 1 cangkir non-dairy cream + ½ cangkir air + 1 sdm jus

lemon atau cuka.

1 cangkir whipped cream= 1 cangkir non-dairy whipped topping.

1 sdm cream cheese= 1sdm mayonnaise

½ cup cottage cheese = ½ sdm tahu.

1sdm butter= 1 sdm milk-free margarine atau 1 sdm minyak sayur.

1 cangkir sour cream = ¼cup tepung jagung dalam ¾ air + ¼ cangkir cuka.

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 32

Page 33: Laporan Week 14

(Nutrition Care for You, UW Health, 2004. University of Wisconsin Hospitals and

Clinics Authority. All rights reserved. Produced by the Nutrition Services Department

UWH)

Widya : keturunan tidak bisa menoleransi asi krn memang pada LI congenital aktivitas

enzim laktase tidak ada

Devi : pemberian asi diberikan pada bayi prematurepada primer LI

Novita : primer dan congenital sama

Rahmiria : Pada sejumlah bayi yang dilahirkan tanpa enzim lactase sama sekali, formula susu

bayi bebas laktosa merupakan pilihan utama untuk mengatasi keadaan yang

terjadi.

10. Dapatkah lactose intolerance disembuhkan?

Alwiyah : lactose intolerance tidak dapat disembuhkan dalam artian tidak ada obat yang

dapat menambah produksi enzim laktase dalam tubuh,namun gejalanya dapat

dikontrol melalui diet.(Intoleransi lactosa ,dr.didispog,2010)

Rani : penambahan enzyme lactase

Firas : enzyme laktait dalam bentuk yogurt

Widya : tergantung penyebab Ii. Kalau li karena penyakit misalnya gastroenteritis, saat

gastroenteritisnya sembuh, li bisa sembuh. Tapi kalau genetik, ya memang tidak

bisa disembuhkan.

Rani : kalo penyebabnya genetis gmn, apakah genetis itu mempengaruhi terjadinya

pembentukan enzim laktase? Jika ya, kan bisa ditambahi dengan enzim lactase

suplement?

Firas : kalo gen tdk bisa disembuhkan tapi dikontrol oleh diet

11. Kapan penyapihan pada bayi dilakukan?

Devi : memasuki usia 4-6 bulan bayi telah siap menerima makanan bukan makanan

cair karena gigi telah tumbuh dan lidah tidak lagi menolak makanan setengah

padat, lambung juga telah lebih baik menerima zat tepung.

(Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC)

Rosyida : penyapihan: 6-2 tahun, ASI diberikan terus sampai usia 2 tahun namun pada usia 6

bulan bayi sudah diberi MP ASI (Marnina Kolengsusu, 2010. Faktor-Faktor yang

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 33

Page 34: Laporan Week 14

Berhubungan dengan Waktu Penyapihan pada Anak di Wilayah Kerja Puskesmas

Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan)

Rani : jika bayi mengkonsumsi asi eksklusif, mp asi diberikan usia 6 bulan. Jika

mengkonsumsi susu formula mp asi diberikan usia 4 bulan (rianto, 2005)

Lutvita : who merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia 2 tahun dan

asi eksklusif diberikan sampai 6 bulan (who, roesli, 2001)

12. Bagaimana monitoring pemberian diet pasien Lactose Intolerance?

Widya : yang dimonitoring gejalanya muncul atau tidak

13. Apakah pasien Lactose Intolerance benar-benar tidak boleh diberikan susu? Kalo boleh susu

seperti apa?

Novita : diberi rendah laktosa

Alwiyah : soya dan hidrolisate

Soyaprotein kacang kedelai

Hidrolisate protein susu sapi dipecah agar susu mudah cerna

Jenis: Sasaran:

Soya

Dibuat dari protein kacang kedelai

Bayi yang alergi susu sapi atau

intoleransi laktosa, dan anak

vegetarian murni

Hydrolysate

Protein susu sapi dipecah agar susu

lebih mudah dicerna

Bayi yang alergi makanan atau

intoleransi laktosa

(www.parenting.co.id)

Devi : Boleh diberikan susu.

Defisiensi lactase primer susu rendah/bebas laktosa tergantung toleransi,

penambahan lactase (Lactaid®, Dairyease®)/yogurt ke dalam susu

Bayi premature pemberian ASI diteruskan, diberikan susu dengan kandungan

laktosa direndahkan dan polimer glukosa. Polimer glukosa bermanfaat untuk

penurunan osmolalitas dan mempercepat waktu pengosongan lambung.

Gastroenteritis susu rendah/bebas laktosa, susu yang diencerkan

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 34

Page 35: Laporan Week 14

(Sinuhaji, Atan Baas. 2006. Intoleransi Laktosa. [pdf]. Majalah Kedokteran

Nusantara Volume 39 No. 4 Desember 2006)

Rahmiria : intoleransi def secondary bisa diberi asi (majalah kedokteran)

Lutvita : pengobatan untuk congenital LI dengan cara penghilangan/penghapusan laktosa

dari konsumsi/dietnya. Deteksi dini dan manajemen defisiensi lactase congenital

pada bayi sangat penting untuk menghindari gagal tumbuh dan dehidrasi yang

biasanya terjadi selama bulan pertama ketika bayi disusui atau diberi makan.

(Journal of the American Dietetic Association Dietary treatment of lactose

intolerance in infants and children. (Editorial)| December 01, 1991 | Sinden, Ana

Abad; Sutphen, James L).

14. Diagnose lactose intolerance:

Alwiyah :

1. hydrogen breath test

Pengujian terhadap jumlah gas hidrogen yang ditiupkan keluar melalui pernafasan (badan

POM RI 2008)

2. biopsi usus

Biopsi usus dapat mengkonfirmasi intoleransi laktosa setelah penemuan ditinggikan

hidrogen dalam ujian napas hidrogen. Namun, mengingatkan sifat invasif tes ini, dan

kebutuhan untuk sebuah laboratorium yang sangat khusus untuk mengukur laktase enzim

atau m RNA di biopsi jaringan, pendekatan ini digunakan hampir secara eksklusif dalam

penelitian klinis. (new-medical.net)

3. bangku tes keasaman

Tes ini dapat digunakan untuk mendiagnosa intoleransi laktosa pada bayi, yang bentuk

pengujian berisiko atau tidak praktis. (new-medical.net)

4. lactose tolerance test

Diawali dengan puasa sebelum dilakukan pengujian, kemudian pasien minum minuman yang

mengandung laktosa. Darah pasien diambil setelah 2 jam untuk mengetahui kadar glukosa

dalam darahnya yang mengindikasikan pencernaan laktosa dalam tubuh.

(mayoclinic.com/health/lactose_imtolerance)

Rani : diet eliminasi dan hydrogen breath test (infopom)

Novita : PEMERIKSAAN LABORATORIUM

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 35

Page 36: Laporan Week 14

1. Pemeriksaan pH tinja.

Tinja pada keadaan normal memiliki pH 7-8. Pada keadaan malabsorpsi laktosa, akibat

fermentasi laktosa oleh bakteri di usus besar yang membentuk asam lemak rantai

pendek, pH tinja menjadi rendah yaitu kurang dari 6.

2. Penentuan kadar gula dalam tinja dengan tablet “Clinitest” (Modifikasi Kerry dan

Anderson, 1964) Prinsip kerja : Berdasarkan terjadinya reduksi ion cupri (CuSO4). Cara

kerja :

- Tinja cair ditampung dengan plastik.

- Masukkan tinja cair tersebut dalam tabung Ames sebanyak 5 tetes.

- Tambahkan dalam tabung tersebut 10 tetes air.

- Masukkan 1 tablet “Clinitest” ke dalam tabung yang berisi larutan tersebut.

- Perubahan warna yang terjadi kemudian dibandingkan dengan warna standar yang

tersedia.

Hasil :

- Dinyatakan dengan –(0%), Trace(0,25%),+(0,5%), ++(0,75%), +++(1%), ++++(2%).

- Dicurigai adanya malabsorpsi laktosa bila didapatkan lebih dari 0,5% bahan pereduksi (+

+ - ++++).

3. Lactose Tolerance test.

Merupakan salah satu uji untuk mengukur kemampuan usus untuk mengabsorpsi

laktosa. Cara :

- Pasien dipuasakan semalam.

- Sebelum pemeriksaan, dilakukan pemeriksaan gula darah.

- Berikan minum laktosa sebanyak 2 gr kgBB.

- Gula darah diperiksa tiap setengah jam selama 2 jam.

Hasil :

Malabsorpsi laktosa ditunjukkan dengan kurve yang mendatar.

4. Barium Lactose Meal

Cara :

- Pasien dipuasakan semalam.

- Berikan larutan barium-laktosa (50ml barium sulfat dan laktosa 2,2 g / kgBB) diikuti

pengambilan foto esofagus, gaster dan usus halus.

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 36

Page 37: Laporan Week 14

- Pasien kemudian ditidurkan pada sisi kanan selama 1 jam dan dilakukan foto polos

abdomen dalam posisi supinasi.

Hasil :

Dinyatakan malabsorpsi laktosa bila tampak dilatasi usus halus, pengenceran barium dan

kenaikan kecepatan waktu singgah.

5. Breath Hydrogen Test

Alat :

Lactometer ( alat yang digunakan di Sub Bagian Gastroenterologi Ilmu Kesehatan Anak

FKUI - RSCM)

Substrat :

Laktosa (2 gram / kgBB - maksimal 50 gram dalam larutan 20 % atau 10 % bagi bayi

berumur kurang dari 6 bulan)

Cara :

- Pasien dipuasakan (bayi minimal 4 jam dan anak yang lebih besar 6 – 8 jam).

- Sebelum substrat diminumkan, kadar gas hidrogen nafas diukur terlebih dahulu dengan

cara mengumpulkan udara ekspirasi.

- Pasien diminta untuk menarik nafas lebih kurang 5 detik dan selanjutnya diminta untuk

mengeluarkan nafas secara perlahan - lahan melalui mouth piece atau bagi anak yang

lebih kecil menggunakan sungkup selama 20 - 30 detik.

- Selanjutnya substrat diminumkan dan kadar gas hidrogen nafas diukur setiap 30 menit

selama 3 jam.

Hasil

- Peningkatan gas hidrogen nafas di atas 20 ppm sebelum 2 jam setelah pemberian

larutan laktosa menunjukkan kemungkinan adanya malabsorpsi laktosa. Jika

peningkatan terjadi dalam waktu 30 menit pertama setelah pemberian larutan laktosa,

perlu dipertimbangkan akan adanya bakteri tumbuh lampau. Untuk membuktikannya

dapat digunakan glukosa.

6. Biopsi mukosa usus halus

Biopsi usus halus sangat penting dan merupakan baku emas untuk mendiagnosis

berbagai macam penyakit yang menyerang mukosa usus halus. Biopsi biasanya

dilakukan bersamaan dengan dilakukannya pemeriksaan endoskopi untuk selanjutnya

dilakukan peme-riksaan sitologi di bagian patologi Anatomi

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 37

Page 38: Laporan Week 14

(Edi Setiawan Tehuteru, FKUI, 1999)

Firas : bagaimana mengartikan hasil tets kadar gula dalam tinja?

Lutvita : kalau tes toleransi glukosa dalam darah, jika kadar glukosa tidak meningkat, maka

artinya tubuh tidak mencerna dan menyerap laktosa tersebut, jadi kalau missal

kadar glukosa meningkat di feses artinya banyak laktosa yang keluar karena tidak

dicerna dan diserap itu tadi. (mayoclinic.com/health/lactose_imtolerance)

Rosyi : keuntungan dan kelemahan metode

Metode Keuntungan Kelemahan

Lactose Tolerance Test Dapat mengidentifikasi

intoleransi.

Telah tersedia di RS

Tidak bisa dipakai pada

penderita DM

H2 Test Paling baik digunakan untuk

mengidentifikasi intoleransi

Kemungkinan hasil false

negative dalam kasus-kasus

tertentu.

Genetic Test Tidak perlu puasa, jika sampel

dari saliva maka tidak

memerlukan sampel darah,

bagus untuk hipolaktasia

primer.

Tidak dapat mengidentifikasi

intoleransi.

Hipolaktasia sekunder tidak

dapat terdeteksi.

15. Dampak intoleransi lactose bagi tubuh?

- bone fractures : pada keadaan tidak mengkonsumsi susu selama 4 bulan akan meningkatkan

resiko bone fractures

- osteopenia

- osteoporosis : isi & kepadatan mineral pada tulang berkurang

(lactose intolerance & health 2010)

16. Bagaimana Penanganan/manajemen lactose intolerance ?

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 38

Page 39: Laporan Week 14

17. Manfaat Pemberian ASI

Keunggulan ASI dan manfaat menyusui

Keunggulan dan manfaat menyusui dapat dilihat dari beberpa aspek yaitu: aspek gizi, aspek

imunoligik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis dan penundaan kehamilan.

1. Aspek gizi

a. Manfaat kolostrum

1.Kolostrm mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai

penyakit infeksi berupa diare.

2.Jum;lah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-

hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi

bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.

3.Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat

dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama

kelahiran.

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 39

Page 40: Laporan Week 14

4.Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwana hitam

kehijauan.

b. Komposisi ASI

1.ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung

enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.

2.ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan

perkembangan kecerdasan bayi/anak.

3.Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara whey dan

casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dengan casein merupakan salah satu

keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih banyak

yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan

pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey:casein adalah 20:80, sehingga tidak

mudah diserap.

c. Komposisi taurin, DHA dan AA pada ASI

1.Taurin adalah sejenis asam amino yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai

neurotransmiter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada

binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan

pada retina mata.

2.Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) adalah asam lemak tak jenuh

rantai panjang (polyunsaturated fatty acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel

otak optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin

pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat

dibentuk/disintesa dari subtansi pembentuknya (precusor) yaitu masing-masing dari

Omega 3 (asam linolenat) dan Omega 6 (asam linoleat)

2. Aspek Imunologik

a. ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.

Imunoglobulin A (Ig A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori IgA

tudak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan berbagai virus pada

saluran pencernaan.

b. Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang

mengikat zat besi di saluran pencernaan.

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 40

Page 41: Laporan Week 14

c. Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri (E. coli dan salmonella) dan virus.

Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak daripada susu sapi.

d. Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 400 sel per mil. Terdiri dari 3

macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue (BALT) antibodi pernafasan, Gut

asociated Lympocyte Tissue (GALT) antibodi saluran pernafasan, dan Mammary

Acosiated Lympocyte Tissue (MALT) antibodi jaringan payudara ibu.

e. Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang

pertumbuhan bakteri laktobasilus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi

dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.

3. Aspek psikologik

a. Rasa percaya diri ibu untuk menyusui: bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI

yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang

terhadap bayi akan meningkatakn produksi hormon terutama oksitosin yang pada

akhirnya akan meningkatkan produksi ASI.

b. Interaksi Ibu dan Bayi: pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung

pada kesatuan ibu-ibu bayi tersebut.

4. Aspek kecerdsan

a. Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutukan untuk perkembangan

system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.

b. Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point

lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point

lebih tinggi pada usia 8.5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.

5. Aspek neurologis

Dengan menghisap payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi

pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna.

6. Aspek ekonomis dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu biaya untuk makanan bayi

sampai bayi berumur 4 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga

untuk membeli susu formula dan peralatannya.

18. Manfaat dan tujuan pemberian MP-ASI

Makanan pendamping ASI bermanfaat utnuk memenuhi kebutuhan zat gizi/anak, penyesuainan

kemampuan alat cerna dalam menerima makanan tambahan dan merupakan masa peralihan dari ASI ke

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 41

Page 42: Laporan Week 14

LIAktivitas enzim lactase kurang

Primer LI Congenital LISekunder LI

Tidak ada produksi laktase

Penurunan jumlah enzim laktase

Diet Free lactoseDikenalkan secara bertahap

Lactose free dietLactose free diet

PENYEBAB

Gejala :Perut kembung

Diare berbau asamPantat kemerahan, dll

makanan keluarga. Selain untuk memenuhi kebutuhan bayai terhadap zat-zat gizi, pemberian makanan

tambahan merupakan salah satu proses pendidikan dimana bayi diajar mengunyah dan menelan

makanan padat dan mebiasakan selera-selera baru (sohardjo,1992)

Sedangkan tujuan pemberian makanan pendamping ASI adalah sebagai berikut:

1. Melengkapi zat gizi yang kurang terdapat pada ASI

2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan berbagi

tekstur dan rasa.

3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan memnelan.

4. Melakukan adatasi terhadap makanan yang mengadung kalori energi yang tinggi (Depkes, 1992)

H. HIPOTESIS

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 42

Page 43: Laporan Week 14

I. LEARNING ISSUES

1. Bagaimana patofisiologi, penyebab, tanda dan gejala serta cara mendiagnosis lactose

intolerance?

2. Apa saja Jenis lactose Intolerance ?

3. Bagaimana manajemen atau penanganan lactose intolerance? Bagaimana diet yang tepat

untuk pasien tersebut? (prinsip, syarat, tujuan, makanan yang dianjurkan dan dihindari)

4. Hal apa yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu?

5. Factor apa yang mempengaruhi pembentukan enzim lactase?

6. Kapan penyapihan seharusnya dilakukan? Apa dampak penyapihan dini? Adakah gannguan

kesehatan yang ditimbulkan?

J. PEMBAHASAN LEARNING ISSUES

1. Patofisiologi lactose intolerance

Karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida (glukosa, galaktosa dan fruktosa).

Laktosa dihidrolisis oleh enzim lactase (β-galaktosidase) yang terdapat di brush border

mukosa usus halus menjadi glukosa dan galaktosa agar dapat diabsorpsi.

Defisiensi laktosa laktosa tidak akan didigesti tidak ada penyerapan oleh mukosa

usus halus

Laktosa yang tidak didigesti ini kemudian menarik air ke lumen. Jumlah air yang keluar

sebanding dengan jumlah laktosa yang tinggal di lumen usus. Penambahan volume lumen

usus memberikan dampak mual, muntah, peningkatan peristaltick. Peningkatan peristaltik

menyebabkan waktu transit usus pendek akibatnya penurunan digesti dan absorpsi.

Laktosa dan air di kolon difermentasikan oleh flora normal menjadi gas (C02, H2, CH4),

asam lemak rantai pendek (butirat, propionate, asetat), asam laktat. Gas hasil fermentasi

menyebabkan perut kembung dan sakit perut. Asam lemak rantai pendek diperlukan

tubuh sebagai sumber energi, nutrisi kolon, membantu absorpsi air/elektrolit dan

motilitas kolon.

Laktosa dan air diserap kolonosit (colonic salvage). Penyerapan asam laktat oleh

kolonosit menyebabkan penurunan pH tinja. Air/elektrolit dan laktosa menyebabkan

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 43

Page 44: Laporan Week 14

kadar air tinja tinggi (diare osmotik) dan bahan-bahan reduksi laktosa dijumpai dalam

tinja.

(Atan Baas Sinuhaji.2006)

Penyebab LI :

- kecenderungan gen : Intoleransi laktosa sebagian besar disebabkan oleh faktor genetik,

dimana penderita mempunyai laktase lebih sedikit dibanding orang normal. perbedaan ras

juga berpengaruh pada perbedaan kemampuan menyerap laktosa

- Kondisi medis : keadaan malnutrisi atau infeksi gastrointestinal namun hanya sementara

a. Gastroenteritis, dapat menyebabkan terjadinya penguraian enzim laktase yang dapat

berlangsung sampai beberapa minggu

b. Infeksi parasit, dapat menyebabkan pengurangan jumlah laktase sementara waktu.

c. Defisiensi besi, rendahnya asupan besi dapat mengganggu pencernaan dan penyerapan

laktosa (INFO POM, BPOM, Vol. 9, No. 1, Januari 2008)

- Defisiensi lactase

Intoleransi laktosa tejadi karena adanya defisiensi laktase. Defisiensi lactase dapat terjadi

secara primer atau sekunder. Defisiensi primer terjadi karena penurunan aktivitas laktase

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 44

Page 45: Laporan Week 14

yang dipengaruhi secara genetik. Defisiensi laktase congenital merupakan kasus yang

jarang. Sedangkan defisiensi laktase sekunder dapat terjadi karena infeksi virus (rotavirus

merupakan penyebab yang paling sering), infeksi parasit yang berat (giardiasis), penyakit

celiac, enteritis akibat radiasi, atau enteritis akibat obat.

Gejala dan tanda:

Orang yang mengalami intoleransi laktosa biasanya mempunyai batas toleransi untuk

mengkonsumsi laktosa, yang jika mereka mengkonsumsi dalam batas ini maka mereka akan

mengalami gejala yang minimal. Beberapa gejala intoleransi laktosa setelah 30 menit sampai 2

jam mengkonsumsi lactose antara lain sakit perut, perut kembung, diare, borborygmi

(keroncongan pada usus yang mengakibatkan timbulnya gas), mual, kram perut, rasa sakit

antara dada dan perut, perut penuh gas mengkonsumsi sesuatu yang mengandung lactose.

Cara diagnose :

Jenis Test Keterangan

hydrogen breath test Pengujian terhadap jumlah gas hidrogen yang ditiupkan keluar melalui

pernafasan (BPOM)

Alat :

Lactometer ( alat yang digunakan di Sub Bagian Gastroenterologi Ilmu

Kesehatan Anak FKUI - RSCM)

Substrat :

Laktosa (2 gram / kgBB - maksimal 50 gram dalam larutan 20 % atau 10 %

bagi bayi berumur kurang dari 6 bulan)

biopsi usus Biopsi usus dapat mengkonfirmasi intoleransi laktosa setelah

penemuan ditinggikan hidrogen dalam ujian napas hidrogen.

Namun, mengingatkan sifat invasif tes ini, dan kebutuhan untuk

sebuah laboratorium yang sangat khusus untuk mengukur laktase

enzim atau m RNA di biopsi jaringan, pendekatan ini digunakan

hampir secara eksklusif dalam penelitian klinis. (new-medical.net)

bangku tes keasaman Tes ini dapat digunakan untuk mendiagnosa intoleransi laktosa pada bayi,

yang bentuk pengujian berisiko atau tidak praktis. (new-medical.net)

lactose tolerance test Diawali dengan puasa sebelum dilakukan pengujian, kemudian pasien

minum minuman yang mengandung laktosa. Darah pasien diambil setelah

2 jam untuk mengetahui kadar glukosa dalam darahnya yang

mengindikasikan pencernaan laktosa dalam tubuh. Jika kadar glukosa

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 45

Page 46: Laporan Week 14

tidak meningkat, maka artinya tubuh tidak mencerna dan menyerap

laktosa tersebut (mayoclinic.com)

Pemeriksaan pH tinja Tinja pada keadaan normal memiliki pH 7-8. Pada keadaan malabsorpsi

laktosa, akibat fermentasi laktosa oleh bakteri di usus besar yang

membentuk asam lemak rantai pendek, pH tinja menjadi rendah yaitu < 6.

Penentuan kadar gula dalam

tinja dengan tablet “Clinitest”

Prinsip kerja : Berdasarkan terjadinya reduksi ion cupri (CuSO4).

Cara kerja :

- Tinja cair ditampung dengan plastik.

- Masukkan tinja cair tersebut dalam tabung Ames sebanyak 5

tetes.

- Tambahkan dalam tabung tersebut 10 tetes air.

- Masukkan 1 tablet “Clinitest” ke dalam tabung yang berisi

larutan tersebut.

- Perubahan warna yang terjadi kemudian dibandingkan dengan

warna standar yang tersedia.

Hasil :

- Dinyatakan dengan –(0%), Trace(0,25%),+(0,5%), ++(0,75%), ++

+(1%), ++++(2%).

- Dicurigai adanya malabsorpsi laktosa bila didapatkan lebih dari

0,5% bahan pereduksi (++ - ++++).

Barium Lactose Meal Cara :

- Pasien dipuasakan semalam.

- Berikan larutan barium-laktosa (50ml barium sulfat dan laktosa

2,2 g / kgBB) diikuti pengambilan foto esofagus, gaster dan usus

halus.

- Pasien kemudian ditidurkan pada sisi kanan selama 1 jam dan

dilakukan foto polos abdomen dalam posisi supinasi.

Hasil :

Dinyatakan malabsorpsi laktosa bila tampak dilatasi usus halus,

pengenceran barium dan kenaikan kecepatan waktu singgah.

Keuntungan dan kelemahan metode

Metode Keuntungan Kelemahan

Lactose Tolerance Test Dapat mengidentifikasi Tidak bisa dipakai pada

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 46

Page 47: Laporan Week 14

intoleransi.

Telah tersedia di RS

penderita DM

H2 Test Paling baik digunakan untuk

mengidentifikasi intoleransi

Kemungkinan hasil false

negative dalam kasus-kasus

tertentu.

Genetic Test Tidak perlu puasa, jika sampel

dari saliva maka tidak

memerlukan sampel darah, bagus

untuk hipolaktasia primer.

Tidak dapat mengidentifikasi

intoleransi.

Hipolaktasia sekunder tidak

dapat terdeteksi.

2. Tipe lactose intolerance ada 3, yaitu:

a. Penuaan (primary lactose intolerance)

Normalnya, tubuh akan memproduksi laktase dalam jumlah besar setelah dilahirkan dan

pada awal masa anak-anak ketika susu masih menjadi sumber nutrisi yang utama.

Produksi laktase biasanya menurun saat konsumsi makanan sudah semakin bervariasi

dan tidak lagi bergantung pada konsumsi susu. Penurunan secara bertahap ini dapat

menyebabkan gejala lactose intolerance.

b. Penyakit atau luka (secondary lactose intolerance)

lactose intolerance tipe ini muncul ketika produksi laktase menurun karena penyakit,

operasi, atau luka pada usus halus. Dapat terjadi sebagai akibat penyakit intestinal,

misalnya celiac disease, gastroenteritis dan pada inflammatory bowel disease yaitu

Crohn’s disease.

c. Keturunan (congenital lactose intolerance)

Meskipun langka, bayi lahir dengan lactose intolerance karena tidak adanya aktivitas

laktase. Kelainan ini dapat terjadi karena autosomal recessive. Bayi dengan lactose

intolerance tipe ini, tidak dapat menoleransi laktosa dalam ASI sehingga membutuhkan

formula bebas laktosa.

[Mayo Clinic. 2010. Lactose Intolerance]

3. Mananajemen dan penanganan

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 47

Page 48: Laporan Week 14

Tujuan : untuk mencegah atau mengurangi gejala dari hubungan pnyerapan laktosa dan

containing produk

Syarat : batasi porsi atau ukuran laktosa, pilih makanan rendah laktosa

Prinsip umum :

i. Menghindari dietary lactose

ii. Substitusi untuk menjaga asupan nutrisi

iii. Pengaturan asupan kalsium

iv. Penggunaan enzim pengganti

(Berdanier and Hangrove)

Jenis diet :

- lactose retristic diet pembatasan pemberian laktosa

- lactose free diet tidak ada laktosa

- milk/dairy product free diet

- low lactose diet (zaenal arifin, 1996)

Bahan makanan yang dianjurkan :

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 48

Page 49: Laporan Week 14

Mengkonsumsi produk susu fermentasi seperti keju matang (mature atau ripened

cheeses), mentega atau yoghurt, karena umumnya jenis makanan ini ditoleransi lebih baik

dibanding susu

Minum susu yang mengandung banyak lemak susu, karena lemak dapat memperlambat

transportasi susu dalam saluran perncernaan sehingga dapat menyediakan waktu yang

cukup untuk enzim laktase memecah gula susu.

Jangan menghindari semua produk susu oleh karena nilai gizi susu pada dasarnya sangat

dibutuhkan tubuh.

Mengkonsumsi susu dengan laktosa yang telah diuraikan (susu bebas laktosa).

Minum susu dalam jumlah yang tidak terlalu banyak. Banyak penderita intoleransi laktosa

dapat meminum 240 ml susu per hari, tetapi perlu untuk mengamati/ seberapa besar

tingkatan toleransi tubuh sendiri terhadap laktosa. Banyak penderita toleran terhadap

sejumlah laktosa yang terdapat dalam setengah cangkir susu full cream, tiga perempat

cangkir es krim, tiga perempat cangkir yoghurt, tiga perempat cangkir keju mentah

(unripened cheeses).

Konsumsi produk susu yang diolah dengan proses pemanasan (seperti susu bubuk),

karena pada pemanasan, laktosa akan dipecah menjadi glukosa dan galaktosa, sehingga

produk seperti ini akan ditoleransi lebih baik

Konsumsi produk kedelai karena produk kedelai bebas laktosa dan merupakan sumber

kalsium yang bagus dan baik untuk menggantikan susu dan produk susu lainnya.

(INFO POM, BPOM, Vol. 9, No. 1, Januari 2008)

o Buah dan sayuran segar, jus buah

o Semua jenis daging, unggas, ikan, telur

o Krimer-non susu

o Gandum murni

o Pasta yang diperkaya nutrient (selama makanan tersebut tidak disajikan bersama

laktosa/produk susu)

o Sumber kalsium sayuran berdaun hijau, kubis, lobak, sawi hijau, brokoli, bayam, produk

kedelai yang diperkaya kalsium, jus jeruk, yogurt, almond

o Susu bebas laktosa rendah lemak

o Sari kedelai

o Tablet enzim lactase bersama produk susu (Krause, 2004)

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 49

Page 50: Laporan Week 14

bahan makanan yang tidak dianjurkan:

o mengkonsumsi susu rendah/bebas lemak karena susu lebih cepat ditransportasi di usus

besar dan cenderung menimbulakan gejala pada penderita LI

o minum susu dalam jumlah yg banyak

o hidden lactose misalnya biscuit, kue, makanan olahan yg ada susunya, roti margarine, ice

cream (infopom)

komposisi laktosa dalam Bahan Makanan :

Dairy Food Lactose Content (g)

Regular milk, 250 ml 15,8

Cheddar Cheese, 40 g 0,04

Permesan Cheese, 40 g 0

Yogurt (natural), 200 g 9,6#

Cream Cheese, 22 g 0,6

Ice Cream, 50 g 2,9

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 50

Page 51: Laporan Week 14

Butter, 18 g (1 sdm) 0

Note: #Komponen laktosa dalam yogurt menurun setiap harinya, walaupun diletakkan

dalam kulkas, karena bakteri yang ada pada yogurt menggunakan laktosa sebagai energy.

(Dairy Australia, Lactose Intolerance, 2011)

Bentuk makanan sesuai usia dan frekuensi pemberiannya :

Umur (bulan) Jenis Makanan Frekuensi Pemberian

0-6 ASI 5-7 kali, sekitar 720-960 ml/hari

6-7 ASI Sekehendak

Bubur lunak/ sari buah

Bubur: bubur havermout/bubur

tepung beras merah.

1-2 kali sehari

7-9 ASI Sekehendak

Buah-buahan

Hati ayam atau kacang-kacangan

Beras merah atau ubi

Sayuran

3-4 kali sehari

9-12 ASI Sekehendak

Buah-buahan

Bubur/Roti

Daging/Kacang-kacangan/Ayam/Ikan

Beras merah/Kentang/Labu/Jagung

Kacang Tanah

Minyak/Santan

Sari buah tanpa gula.

4-6 kali sehari

Diatas 12 ASI Sekehendak

Makanan seperti orang dewasa,

termasuk telur dan kuning telurnya.

Jeruk.

4-5 kali sehari

(Hariyani Sulistyoningsih, 2011, Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu:

Yogyakarta)

4. hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun menu:

- Konsumsi susu harus disertai makanan lainnya

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 51

Page 52: Laporan Week 14

- Membangun toleransi, porsi kecil dan bertahap dalam konsumsi

- Jenis susu (low fat lebih tidak toleransi dibandingkan regular fat)

- Rendah laktosa & yg lebih bias ditoleransi ex : keju &yogurt

- Konsumsi kalsium

- Tingkat keparahan LI :

Tingkat keparahan gejala bervariasi antar individu. Variasi ini disebabkan:

* Perbedaan jumlah laktosa yang dikonsumsi, makin banyak laktosa dalam makanan,

makin parah gejalanya

* Etnik

* Usia

* Kecepatan mencerna makanan

Keparahan malabsorbsi laktosa dan beratnya gejala yang timbul tidak hanya ditentukan

oleh jumlah laktase di usus halus, tetapi beberapa faktor lain juga ikut berpengaruh.

a. Jumlah laktosa yang masuk. Bila laktosa yang dikonsumsi melebihi kapasitas laktase

yang tersedia, gejala malabsorbsi mungkin terjadi.

b. Waktu pengosongan lambung. Waktu pengosongan lambung yang lambat akan

meningkatkan digesti laktosa.

c. Waktu transit laktosa di usus, semakin lama waktu transit akan menurunkan gejala

malabsorbsi laktosa.

d. Normal flora yang memberikan mekanisme kompensasi yang mempengaruhi beratnya

gejala. Jumlah bakteri kolon, organisme yang terkait, dan absorbsi produk fermentasi

akan mempengaruhi derajat keluhan.

e. Cara pemberian laktosa

5. Faktor pembentukan enzim laktase

- bayi premature, usus kecil tidak cukup membuat enzyme, factor genetic, infeksi : bayi

premature terjadi kekurangan pembentukan enzim laktase karena enzyme lactase

terbentuk secara alami setelah trimester 3 kehamilan

- kekurangan nutrisi saat dalam kandungan, sehingga pertumbuhan sel-sel enzim lactase

tidak berkembang optimal

6. WHO merekomendasikan penyapihan dilakukan setelah bayi berusia 2 tahun dan asi

eksklusif diberikan sampai 6 bulan (who, roesli, 2001). Jika bayi mengkonsumsi asi eksklusif,

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 52

Page 53: Laporan Week 14

maka mp asi diberikan usia 6 bulan. Jika mengkonsumsi susu formula mp asi diberikan usia 4

bulan (rianto, 2005)

Dampak penyapihan ASI usia kurang dari 6 bulan :

a. Menyebabkan hubungan anak dan ibu berkurang keeratannya karena proses

bounding etatman terganggu.

b. Insiden penyakit infeksi terutama diare meningkat.

c. Pengaruh gizi yang mengakibatkan malnutrisi pada anak.

d. Mengalami reaksi alergi yang menyebabkan diare, muntah, ruam dan gatal-gatal

karena reaksi dari sistem imun.(Hegar, Badriul, 2006)

Gangguan kesehatan :

- Penyakit infeksi dan turunnya status kesehatan dan gizi bayi (winarno, 1998)

- Kesehatan rapuh, gagal tumbuh (ansori, 2002)

- Diare dan infeksi (pudjiadi s, 1990)

- Marasmus, bila penyapihan terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yg

kurang. [Lubis, Nuchsan Umar & Marsida, Arlina Yunita. Penatalaksanaan Busung

Lapar pada Balita. Cermin Dunia Kedokteran No.134, 2002]

- Maloklusi (kerusakan pada gigi)

- Gangguan pernapasan oral akibat penyapihan dini susu formula kebiasaan

bernafas lewat mulut

- Gangguan motorik oral (kemampuan berbicara dan menelan lebih rendah dari orang

normal)

BAB II

KEGIATAN SKILL LABORATORIUM

A. Waktu Pelaksanaan

Hari/ Tanggal : Rabu, 28 Desember 2011

Waktu : 09.00 – 12.00 WIB

Tempat : GPP lantai 2 FKUB

B. Penugasan

Menghitung kebutuhan energy, menyusun menu dan memodifikasi menu

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 53

Page 54: Laporan Week 14

C. Hasil

Susunan Menu sehari pasien lactose intolerance

D. Hambatan Saat Skill Lab

-

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan Diskusi

- Intoleransi laktosa adalah suatu kondisi ketidakmampuan tubuh untuk mencerna dan

menyerap sejumlah laktosa yaitu gula yang ditemukan pada susu dan produknya

dikarenakan oleh tidak adanya atau kurang tersedianya enzim laktase yang memecah

laktosa menjadi monosakarida (glukosa dan galaktosa) sehingga laktosa dipecah oleh

bakteri dan menyebabkan adanya produksi gas dan asam. Aktivitas lactase tersebut diukur

pada speciment biopsy mukosa usus halus.

- Ada 3 tipe lactose intolerance yaitu primer lactose intolerance, secondary lactose

intolerance dan congenital lactose intolerance.

- lactose intolerance tidak dapat disembuhkan dalam artian tidak ada obat yang dapat

menambah produksi enzim laktase dalam tubuh, namun gejalanya dapat dikontrol melalui

diet.

- Jenis susu untuk pasien lactose intolerance :

a. Defisiensi lactase primer susu rendah/bebas laktosa tergantung toleransi,

penambahan lactase (Lactaid®, Dairyease®)/yogurt ke dalam susu

b. Bayi premature pemberian ASI diteruskan, diberikan susu dengan kandungan

laktosa direndahkan dan polimer glukosa. Polimer glukosa bermanfaat untuk

penurunan osmolalitas dan mempercepat waktu pengosongan lambung.

c. Gastroenteritis susu rendah/bebas laktosa, susu yang diencerkan

B. Rekomendasi

Scenario yang diberikan ini memang merupakan satu hal penting yang wajib diketahui dan dipahami

oleh mahasiswa gizi karena sesuai dengan salah satu kompetensi wajib yang harus dimiliki. Harapannya

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 54

Page 55: Laporan Week 14

untuk scenario selanjutnya bisa semakin meningkatkan pengetahuan dan pemahaman dari mahasiswa

gizi sebagai bekal untuk terjun di masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta : EGC

Ali Taqwim, Wasilah Yahya, Putri Kharisma Dewi. 2011. Peran Menyusui ASI dan Implikasi Penyapihan

Dini terhadap Perkembangan Motorik Oral Anak. FKG UNEJ

Herawati, Ina. 2009. Kebijakan Pemberian ASI Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia

Majematang.2010 http://majemading.students-blog.undip.ac.id/2010/04/19/intoleransi-susu/

Manalu, Ade. 2008. POLA MAKAN DAN PENYAPIHAN SERTA HUBUNAGNYA DENGAN STATUS GIZI

BATITA DI DESA PALIP KECAMATAN SILIMA PUNGGA-PUNGGA KABUPATEN DAIRI TAHUN

2008. Fakultas Kesehatan Masyarakat USU: Medan

Marnina Kolengsusu, 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Waktu Penyapihan pada Anak di

Wilayah Kerja Puskesmas Gubug Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan

Mayo Clinic. 2010. Lactose Intolerance.

http://www.mayoclinic.com/health/lactose-intolerance/DS00530/DSECTION=causes

National institue of healt. 2009. Lactose intolerance. U.S Department Of Health and Human Services

Nutrition Care for You, UW Health, 2004. University of Wisconsin Hospitals and Clinics Authority. All

rights reserved. Produced by the Nutrition Services Department UWH

Queensland Government. 2006. Fac sheet. Royal Children’s Hospital Department of Nutrition and

Dietetics: Brisbane

Sinden, Ana Abad; Sutphen, James L. 1991. Journal of the American Dietetic Association Dietary

treatment of lactose intolerance in infants and children. (Editorial)

Sinuhaji, Atan Baas.2006. Intoleransi Laktosa. Majalah Kedokteran Nusantara Volume 39 No. 4

Desember 2006. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/15641/1/mkn-des2006-

%20(8).pdf

Sulistyoningsih,Hariyani. 2011, Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak, Graha Ilmu: Yogyakarta

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 55

Page 56: Laporan Week 14

Wisnu Barlianto.2005. TERAPI SINBIOTIK TERHADAP DIARE AKUT DENGAN INTOLERANSI LAKTOSA

SEKUNDER. http://eprints.undip.ac.id/17773/1/Wisnu_Barlianto.pdf

http://www.digestive.niddk.nih.gov

http://www.MedicineNet.com/lactose_intolerance

TIM PENYUSUN

Ketua : Candra Nuryanto (0910733018)

Sekretaris : Lutvita Yuniar R (0910730083)

Prasilia Suci R (0910730091)

Anggota :

Rosyida Awalia Safitri (0910730078)

Alwiyah M Kuddah (0910733017)

Firas Fakkar Afif (0910730089)

Widya Stefiarista (0910730074)

Novita Putri Diantanti (0910730075)

Rani Rahmasari T (0910730076)

Rahmiria Larasati (0910730077)

Valettina Dwi Putri (0910730082)

Devi Chandra (0910730088)

Fasilitator : Catur S.W

PBL Clinic_week 14_ kelompok G Page 56

Page 57: Laporan Week 14

PBL Klinik_Kelompok G_ week 14 Page 57

Page 58: Laporan Week 14