laporan turbin kaplan

Upload: titin-suhaeni

Post on 04-Mar-2016

253 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

turbin kaplan

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sebagai mahasiswa/i program studi Teknik Konversi Energi, prioritas utama kami ialah

    sistem operasi pembangkit diataranya PLTU, PLTD, PLTG, PLTGU, dan PLTA. Operasi

    pembangkit tentunya membutuhkan komponen untuk sisitem pengoperasiannya, salag taunya

    ialah turbin. Kami diharapkan untuk memahami sistem kerja turbin yang nantinya akan

    digunakan pada pembangkit, dan yang akan di bahas pada praktikum ini adalah turbin air,

    dan yang menjadi fokus ialah pompa aliran aksial.

    B. Tujuan

    1. Mahasiswa/i mampu memahami fungsi pompa aliran aksial

    2. Mahasiswa/i mampu membuat gambar schematic alat ukur yang digunakan untuk

    praktikum

    3. Mahasiswa/i mampu membuat daftar semua lambang

    4. Mahasiswa/i mampu membaca alat ukur

    5. Mahasiswa/i mampu membaca dan menghitung Head, Torsi, Daya, Efisiensi untuk

    perbedaan kondisi performa pompa

    6. Mahasiswa/i mampu membuat kurva karakteristik pompa

    7. Mahasiswa/i mampu membuat kesimpulan dan analisis dari praktikum

  • 2

    BAB II

    DASAR TEORI

    A. Pompa

    Pompa adalah peralatan mekanik yang mengubah energi mekanik menjadi energi

    hidrolik. Pompa membuat perbedaan tekanan diantara sisi inlet pompa, dimana tekanan

    berada di bawah tekanan atmosfir pada sisi outlet. Perbedaan tekanan ini memberikan

    perbedaan head.

    Pompa aksial juga disebut pompa propeler. Pompa ini menghasilkan sebagian besar

    tekanan dari propeler dan gaya lifting dari sudu terhadap fluida. Pompa ini biasa digunakan di

    sistem drainase dan irigasi. Pompa aksial digunakan pada sistem-sistem yang membutuhkan

    debit aliran fluida tinggi, dengan besar head yang rendah. Pompa jenis ini banyak digunakan

    pada sistem irigasi, pompa penanggulangan banjir, dan di pembangkit listrik tenaga uap

    digunakan untuk mensupply air laut sebagai media pendingin di kondensor.

    Menghitung Daya Hidrolik (Dh)

    VA V1

    VN

    V2

    V1 > V2

    P1 + gh1 + 1

    2 V1

    2 = P2 + gh2 +

    1

    2 V2

    2

    P2 P1 = 1

    2 (V1

    2 - V2

    2) > 0

    P2 > P1

    P = 1

    2 V

    2

    Dimana

    P = F

    A

  • 3

    F = P x A

    F = 1

    2 V

    2 A

    Selanjutnya

    W = F x s

    D = W

    t =

    F x s

    t = F x V

    D = 1

    2 V

    2 A V

    Dh = Q x x g x H

    Dimana :

    Q = laju aliran fluida (m3/s)

    = Masa Jenis fluida (kg/m3)

    g = Percepatan Gravitasi ( m/s2)

    H = Head (m)

    Apabila kapasitas, masa jenis dan percepatan gravitasi telah terdapat pada

    spesifikasi dan telah diketahui, maka yang dicari yaitu Head (H), berikut adalah

    rumus perhitungan Head (H) :

    H = Hs + Hd

    H = ha + hp + Hf total + v2

    2g

    Dimana :

    H = Head total pompa (m)

    Hs = Head statis pompa (m) , Head statis adalah perbedaan ketinggian (elevasi)

    dari sisi keluar (akhir proses) pompa dengan sisi hisap pompa.

    Hd = Head statis pompa (m)

    Hd = (1

    12

    1

    22)

    2

    2

  • 4

    Menghitung Daya Poros (Ds)

    Ws = x

    Ds = Ws

    t =

    t

    Ds = x

    Dimana, = 2T 2n

    60 =

    n

    30

    Sehingga

    Ds = x x n

    30

    Dimana:

    Ds = Daya poros (kW)

    = Kecepatan angular (rad/s)

    = Torsi (Nm) m x g x l

    Ds = x x n

    30

    Dimana:

    N = (rpm)

    F = Gaya (N)

    l = Panjang lengan (m)

    m = Massa (kg)

    Menghitung efisiensi pompa :

    = Dh

    DS X 100%

    Dimana,

    = Efisiensi pompa (%)

    Dh = Daya Hidrolik (Kw)

    Ds = Daya Poros (Kw)

  • 5

    Gambar 2.1 Karakteristik dan Perbedaan

    Pompa Aksial dan Pompa Sentrifugal

    B. Turbin Kaplan

    Turbin Kaplan adalah Turbin Air, jenis baling baling, yang memiliki pisau atau sirip,

    yang dapat disesuaikan. Turbin ini dikembangkan pada tahun 1913 oleh Profesor Austria

    Viktor Kaplan, yang dikombinasikan bilah baling-baling otomatis yang dapat disesuaikan,

    dengan gerbang gawang otomatis yang juga dapat disesuaikan, untuk dapat mencapai

    efisiensi melalui berbagai tingkat aliran dan air.

    Turbin Kaplan merupakan Evolusi dari Turbin Francis. Penemuan yang memungkinkan

    produksi listrik yang efisien di negara tertentu, yang memiliki head yang relatif rendah, yang

    tidak mungkin diterapkan untuk Turbin Francis.

  • 6

    Gambar 2.2 Bagian turbin kaplan

    Head Kaplan berkisar 10 - 70 meter dan Output Daya 5-120 MW. Diameter Runner

    adalah antara 2 dan 8 meter. Kecepatan putar Runner turbin adalah 79-429 rpm. Turbin

    Kaplan saat ini sudah banyak digunakan di seluruh dunia dalam High Flow, Low Head.

    Sesuai dengan persamaan euler, maka makin kecil tinggi air jatuh yang tersedia,makin

    sedikit belokannya aliran air di dalam sudu jalan. Dengan bertambahnya kapasitas air yang

    masuk ke dalam turbin, maka akan bertambah besar pula luas penampang salauran yang

    dilalui air, dan selain itu kecepatan putar yang demikian bisa ditentukan lebih tinggi.

    Kecepatan spesifik bertambah,kelengkungan sudu, jumlah sudu, dan belokan aliran air di

    dalam sudu berkurang.

    Pada permulaan sekali disaat pengembang pusat tenaga sungai, turbinnya menggunakan

    roda baling-baling dengan sudu-sudu tetap yang dituang.

    Untuk tempat pusat listrik tenaga sungai harus dihitung lebih dahulu besarnya perubahan

    tinggi air jatuhnya sepanjang tahun. Dan aliran sungai tersebut bisa diatur dengan memakai

    bendungan. Makin besar kapasitas air yang mengalir pada saat air tinggi, akan makin tinggi

    air jatuh yang bisa dimamfaatkan, karena tinggi permukaan air atas adalah konstan sedangkan

    air kelebihan pada permukaan air bawah akan naik.

    Turbin yang bekerja pada kondisi tinggi air jauh yang berubah-ubah mempunyai

    kerugian, karena dalam perencanaan sudu turbin telah disesuaikan bahwa perpindahan energi

  • 7

    yang baik hanya terjadi pada titik normal yaitu pada kondisi perbandingan kecepatan dan

    tekanan yang tertentu. Bila terjadi penyimpangan yang besar baik ke atas maupun ke bawah,

    seperti yang terdapat pada pusat tenaga listrik sungai, randamen roda baling-balingnya turbin

    cepat atau lambat akan turun.

    Keuntungan turbin baling-baling dibandingkan dengan turbin francis adalah kecepatan

    putarnya bisa dipilih lebih tinggi, dengan demikian roda turbin bisa dikopel langsung dengan

    langsung dengan generator dan ukurannyapun lebih kecil.

    Roda Jalan Turbin Kaplan : Kontruksi Dan Keadaan Aliran Air. Konstruksinya bisa

    dibedakan, sampai dengan alat pengarah pada hakekatnya sama dengan turbin francis dan

    pada leher poros terdapat sekitar 4 sampai 8 buah kipas sudu yang dapat diputar.

    Gambar 2.3 Prinsip kerja turbin kaplan

    Kipas sudu pada gambar Diatas ini sama seperti baling-baling atau sayap pesawat

    terbang yaitu membawa aliran dengan belokan yang hanya sedikit. Bila untuk pesawat

    terbang maksudnya adalah supaya dari gaya dorong yang ada bisa didapatkan gaya ke atas,

    dengan tahanan yang sedikit mungkin. Tetapi pada turbin kaplan maksudnya adalah untuk

    mendapatkan gaya tangensial yang bisa menghasilkan torsi pada pada poros.

  • 8

    Menghitung Daya Hidrolik (Dh)

    Dh = Q x x g x H

    Dimana :

    Q = laju aliran fluida (m3/s)

    = Masa Jenis fluida (kg/m3)

    g = Percepatan Gravitasi ( m/s2)

    H = Head (m)

    Apabila kapasitas, masa jenis dan percepatan gravitasi telah terdapat pada

    spesifikasi dan telah diketahui, maka yang dicari yaitu Head (H), berikut adalah

    rumus perhitungan Head (H) :

    H = Hs + Hd

    H = ha + hp + Hf total + v2

    2g

    Dimana :

    H = Head total pompa (m)

    Hs = Head statis pompa (m) , Head statis adalah perbedaan ketinggian (elevasi)

    dari sisi keluar (akhir proses) pompa dengan sisi hisap pompa.

    Hd = Head statis pompa (m)

    Hd = (1

    12

    1

    22)

    2

    2

    Menghitung Daya Poros (Ds)

    Ws = x

    Ds = Ws

    t =

    t

    Ds = x

    Ds = Daya poros (kW)

    = Kecepatan angular (rad/s)

  • 9

    = Torsi (Nm) m x g x l

    Ds = x x n

    30

    Menghitung efisiensi turbin :

    = Ds

    Dh X 100%

    Dimana,

    = Efisiensi turbin (%)

    Dh = Daya Hidrolik (Kw)

    Ds = Daya Poros (Kw)

  • 10

    BAB III

    PROSEDUR PRAKTIKUM

    A. Lokasi dan Waktu

    Tanggal : 10 September 2014

    Lokasi : Laboratorium Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Jakarta

    B. Alat yang di butuhkan

    b. No

    Nama Alat Jumlah Gambar

    1 Unit

    Turbin

    Kaplan

    1

    2 Alat Ukur (

    Flow

    meter,

    Mano

    Meter, dll)

    3

    3 Papan Bola

    Lampu

    1

  • 11

    4 Regulator

    Tegangan

    1

    5 Kabel 20

    C. Langkah Kerja

    1. Mempersiapkan alat

    2. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini

    Ser

    ie

    Par

    alel

    Trafo Regulator

    Sumber AC 220 V

    Excitation Supply

    Fie

    ld E

    xcitat

    ion

    Load

    Ke Beban

    V VA

    Input

    Voltage

    Output

    Voltage

    Output

    Current

    S1 S2 S3

    L1 L2 L3 L4 L5 L6

  • 12

    3. Operasikan motor listrik, agar pompa mendapatkan daya

    4. Atur sudut propeller pompa 1,8,15

    5. Atur sudut propeller turbin 1,2,3 tiap satu propeller pompa

    6. Atur tekanan Hi dan masukan beban pada pompa hingga posisi pompa seimbang.

    7. Perhatikan dan catat data yang terbaca di alat ukur pada pompa,turbin,papan

    beban,flow meter.

    8. Atur kembali sudut propeller pompa dan turbin dengan sudut yang berbeda, lalu

    ulangi langkah 4-5

  • 13

    BAB IV

    DATA DAN PERHITUNGAN

    HASIL PRAKTIKUM

    A. Data Praktikum

    No Posisition

    Sudut

    turbin

    ()

    Input (Pump) Output Turbine

    Flow

    Rate

    (l/s)

    Speed

    Pump

    (rpm)

    P1

    (Mh2O)

    P2

    (kg/cm2) Torque

    Speed

    Turbine

    (rpm)

    v Current P5

    (Mh2O)

    P6

    (Mh2O)

    1 0.5

    35 15,61

    9700

    0.2 0.6 0.7 1054 118 1.18 4.25 0.68

    45 17.95 0.2 0.6 0.8 1018 110 1.1 4.25 0.68

    55 18,31 0.25 0.6 0.7 978 105 1.05 4.25 0.68

    2 2.5

    35 15.69

    9700

    0.25 0.6 0.7 1071 120 1.18 4.4 0.68

    45 17.56 0.25 0.6 0.8 1028 118 1.15 4.43 0.68

    55 18.69 0.26 0.6 0.7 998 110 1.12 4.45 0.68

    3 4.5

    35 15.56

    9800

    0.26 0.6 0.8 1088 120 1.18 4.4 0.68

    45 17.34 0.26 0.6 0.7 1044 119 1.15 4.42 0.68

    55 18.26 0.28 0.6 0.7 1004 112 1.12 4.45 0.68

    4 6.5

    35 15.54

    9600

    0.3 0.6 0.8 1097 120 1.18 4.48 0.68

    45 17.75 0.3 0.6 0.8 1068 119 1.15 4.45 0.68

    55 18.48 0.3 0.6 0.8 1017 118 1.13 4.45 0.68

  • 14

    B. Data Hasil Pengolahan

    Pompa

    No Posisition

    Sudut

    turbin

    ()

    Input (Pump) Output Turbine Generator

    Flow

    Rate

    (l/s)

    Speed

    Pump

    (rpm)

    P1

    (Mh2O)

    P2

    (kg/cm2)

    Daya

    Hidrolik

    (KW)

    Torque

    Speed

    Turbine

    (rpm)

    v Current P5

    (Mh2O)

    P6

    (Mh2O)

    Daya

    Hidrolik

    Turbin

    (KW)

    Daya

    Mekanik

    Daya

    Listrik

    1 0.5

    35 0.01561

    9700

    2 60 905.38 0.7 1054 118 1.18 42.5 6.8 557.277 0.07722307 0.13924

    45 0.01795 2 60 1041.1 0.8 1018 110 1.1 42.5 6.8 640.815 0.08524053 0.121

    55 0.01831 2.5 60 1052.83 0.7 978 105 1.05 42.5 6.8 653.667 0.0716548 0.11025

    2 2.5

    35 0.01569

    9700

    2.5 60 902.175 0.7 1071 120 1.18 44 6.8 583.668 0.0784686 0.1416

    45 0.01756 2.5 60 1009.7 0.8 1028 118 1.15 44.3 6.8 658.5 0.08607787 0.1357

    55 0.01869 2.6 60 1072.81 0.7 998 110 1.12 44.5 6.8 704.613 0.07312013 0.1232

    3 4.5

    35 0.01556

    9800

    2.6 60 893.144 0.8 1088 120 1.18 44 6.8 578.832 0.09110187 0.1416

    45 0.01734 2.6 60 995.316 0.7 1044 119 1.15 44.2 6.8 648.516 0.0764904 0.13685

    55 0.01826 2.8 60 1044.47 0.7 1004 112 1.12 44.5 6.8 688.402 0.07355973 0.12544

    4 6.5

    35 0.01554

    9600

    3 60 885.78 0.8 1097 120 1.18 44.8 6.8 590.52 0.09185547 0.1416

    45 0.01775 3 60 1011.75 0.8 1068 119 1.15 44.5 6.8 669.175 0.0894272 0.13685

    55 0.01848 3 60 1053.36 0.8 1017 118 1.13 44.5 6.8 696.696 0.0851568 0.13334

    Debit Q (l/s) x 10-3

    = Q (m3/s) = 2 N/ 60

    Head Pompa In (mH2O) x 10 = Head Pompa In (kPa) Pmekanik = x = (Watt) x 10-3

    = (kW)

    Head Pompa Out (kg/cm2) x 100 = Head Pompa Out (kPa) PListrik = V x I = (Watt) x 10

    -3 = (kW)

    Menghitung Daya hidrolik Pompa pada 1000 kg/m3; g = 9,81 m/s2

    Ppompa = x g x H x Q = (kW

  • 15

    C. GRAFIK

    Grafik Hubungan Antara Daya Hidrolik Pompa, Daya Hidrolik Turbin, Daya

    Mekanik, dan Daya Listrik terhadap Debit.

    Posisi Sudu Pompa 0.5 dan Sudu Turbin (35, 45, 55)

    Posisi Sudu Pompa 2.5 dan Sudu Turbin (35, 45, 55)

    0

    0.02

    0.04

    0.06

    0.08

    0.1

    0.12

    0.14

    0.16

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0.01561 0.01795 0.01831

    Debit ( m/s)

    Day

    a M

    eka

    nik

    (W

    att)

    D

    aya

    List

    rik

    ( W

    att)

    Day

    a P

    om

    pa

    (Wat

    t)

    Day

    a Tu

    rbin

    (W

    att)

    Grafik Daya terhadap Debit

    Daya Pompa

    Daya Turbin

    Daya Mekanik

    Daya Listrik

    Poly. (Daya Pompa)

    Poly. (Daya Turbin)

    Poly. (Daya Mekanik)

    Poly. (Daya Listrik)

    0

    0.02

    0.04

    0.06

    0.08

    0.1

    0.12

    0.14

    0.16

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0.01569 0.01756 0.01869

    Day

    a M

    eka

    nik

    ( W

    att)

    D

    aya

    List

    rik

    ( W

    att)

    Day

    a P

    om

    pa

    ( W

    att)

    D

    aya

    Turb

    in (

    Wat

    t)

    Debit (m/s)

    Grafik Daya Terhadap Debit

    Daya Pompa

    Daya Turbin

    Daya Mekanik

    Daya Listrik

    Poly. (Daya Pompa)

    Poly. (Daya Turbin)

    Poly. (Daya Mekanik)

    Expon. (Daya Listrik)

  • 16

    Posisi Sudu Pompa 4.5 dan Sudu Turbin (35, 45, 55)

    Posisi Sudu Pompa 6.5 dan Sudu Turbin (35, 45, 55)

    0

    0.02

    0.04

    0.06

    0.08

    0.1

    0.12

    0.14

    0.16

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0.01556 0.01734 0.01826

    Day

    a M

    eka

    nik

    ( W

    att)

    D

    aya

    List

    rik

    ( W

    att)

    Day

    a P

    om

    pa

    ( W

    att)

    D

    aya

    Turb

    in (

    Wat

    t)

    Debit (m/s)

    Grafik Daya Terhadap Debit

    Daya Pompa

    Daya Turbin

    Daya Mekanik

    Daya Listrik

    Poly. (Daya Pompa)

    Expon. (Daya Turbin)

    Poly. (Daya Turbin)

    Expon. (Daya Mekanik)

    Poly. (Daya Mekanik)

    0

    0.02

    0.04

    0.06

    0.08

    0.1

    0.12

    0.14

    0.16

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0.01554 0.01775 0.01848

    Day

    a M

    eka

    nik

    ( W

    att)

    D

    aya

    List

    rik

    ( W

    att)

    Day

    a P

    om

    pa

    ( W

    att)

    D

    aya

    Turb

    in (

    Wat

    t)

    Debit (m/s)

    Grafik Daya Terhadap Turbin

    Daya Pompa

    Daya Turbin

    Daya Mekanik

    Daya Listrik

    Poly. (Daya Pompa)

    Expon. (Daya Turbin)

    Poly. (Daya Turbin)

    Expon. (Daya Mekanik)

    Poly. (Daya Mekanik)

  • 17

    BAB V

    KESIMPULAN

    Berdasarkan analisa data dari praktikum yang telah kelompok kami lakukan, dapat ditarik

    kesimpulan, bahwa:

    1. Jika debit air makin tinggi maka daya hidrolik yang dihasilkan akan semakin tinggi,

    daya poros akan semakin rendah karena head nya rendah

    2. pompa axial dirancang untuk beroperasi dalam berbagai aplikasi yang memerlukan

    gerakan flow air yang tinggi pada tekanan discharge yang rendah oleh karena itu

    untuk pompa axial yang dicari flow nya , head nya akan rendah.

    3. Hubungan antara variabel debit (Q) dan efisiensi () , berguna untuk menghitung

    pemakaian energi listrik ketika pompa beroperasi.

    4. Efisiensi pompa akan meningkat bila penggunaan daya poros meningkat, sampai pada

    batas tertentu akan menurun setelah mencapai nilai maksimum tercapai

    5. Fungsi turbin adalah mengubah energi ketinggian air menjadi daya putaran poros,

    oleh karena pada turbinnya adalah turbin kaplan maka headnya rendah dan daya

    putaran porosnya juga rendah.

    6. Daya sangat tergantung pada besarnya torsi dan putaran. Besaran torsi berbanding

    terbalik dengan putaran turbin, debit air sangat berpengaruh terhadap torsi dan

    putaran.

    7. Terjadi ketidakakuratan pada data karena torsi meter tidak berfungsi dengan baik.

    Saran :

    Sebelum mengoperasikan turbin air , sebaiknya lakukan kalibrasi alat ukur agar tidak terjadi

    kesalahan pengukuran.