laporan tugas multimedia dalam jaringan gabungan22.00

Upload: diah-risqiwati

Post on 19-Jul-2015

82 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Multimedia Dalam Jaringan - Diah Risqiwati (2211206001) - Yosefine Triwidyastuti (2211206003) - Dirvi Eko (2210206201) Tugas: Mengamati Kualitas Video Streaming Pada Praktikum ini kita menggunakan program VLC untuk streaming video, dengan menggunakan 2 Client

VLC Server IP : 10.122.70.119 IP Multicast : 224.1.1.1:5004

Switch

VLC Client IP : 10.122.70.113

VLC Client IP : 10.122.70.103

Spesifikasi Perangkat: Server OS: Microsoft Windows XP Professional Processor: AMD Athlon 64 Processor 3000+, MMX, 1.8 GHz Memory: 1280 MB RAM Client_1 OS: Microsoft Window XP Professional Processor: AMD E-350 Processor, MMX, 1.6 GHz Memory: 1640 MB RAM

Client_2 OS: Windows7 Professional Processor: Intel Core i5 CPU M.460, 2.53 GHz, 2.5 GHz Memory: 2048 MB RAM Percobaan 1: Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara broadcast dengan protocol RTP Video codec: AVI Audio Codec: MPEG4 (AAC). Video pada client:

Gambar1. Video transmisi broadcast pada client

CPU Load:

Gambar2. Server pada transmisi broadcast

Gambar3. Client pada transmisi broadcast

BitMeter Client:

Gambar4. Bitmeter broadcast pada Client

Hasil yang didapatkan pada Percobaan1: Dalam percobaan ini didapatkan hasil pengamatan berupa beban kerja pada processor server sebesar 100%, sedangkan pada client hanya sebesar 20-35%, oleh karena itu kualitas gambar yang dikirimkan server pada client bagus. Karena CPU Usage client dapat dikatakan kecil (20-35%), maka bandwidth yang dibutuhkan untuk menerima video dari server juga kecil (rata-rata data yang diterima 90KB), tetapi hal ini menyebabkan gambar yang diterima menjadi terputus-putus, karena kompresi yang kecil itu tidak mampu menerima pergerakan gambar yang cepat. Percobaan 2: Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara multicast dengan protocol RTP Video codec: MPEG1 Audio codec: MPEG4 (AAC). Video pada client:

.Gambar5. Video MPEG1, Audio MPEG4 (AAC)

CPU Load:

Gambar6. Server, Video MPEG1, Audio MPEG4

Gambar7. Client, video MPEG1, Audio MPEG4

Bitmeter client:

Gambar8. Bitmeter client, video MPEG1 dan audio MPEG4 (AAC)

Hasil yang didapatkan pada Percobaan2: Dalam percobaan ini didapatkan hasil pengamatan berupa beban kerja pada processor server sebesar 70-95%, sedangkan pada client sebesar 49-82%, tetapi kualitas gambar yang diterima tidak bagus, untuk speed frame pada client juga terputus putus pada saat pergerakan gambar yang cepat karena tidak mampu menerima data motion vector yang besar. Video ini memerlukan bandwidth yang besar, karena rata-rata data yang diterima 120KB Percobaan 3: Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara multicast dengan protocol RTP Video codec: MPEG1 Audio codec: MP3 Video pada client:

Gambar9. Video pada client dengan menggunakan video MPEG1 dan Audio MP3

CPU Load:

Gambar10. Server, Video MPEG1, Audio MP3

Gambar11. Client, Video MPEG1, Audio MP3

Bitmeter client:

Gambar12. Bitmeter Client, Video MPEG1, Audio MP3

Hasil yang didapatkan pada Percobaan3: Dalam percobaan ini didapatkan hasil pengamatan berupa beban kerja pada processor server sebesar 72-96%, sedangkan pada client sebesar 41-100% (lebih besar daripada percobaan 2), tetapi kualitas gambar yang diterima tidak bagus, untuk speed frame pada client juga terputus putus pada saat pergerakan gambar yang cepat karena tidak mampu menerima data motion vector yang besar. Video ini memerlukan bandwidth yang lebih kecil daripada percobaan kedua, karena rata-rata data yang diterima 100KB (lebih kecil daripada percobaan kedua 120KB). Percobaan 4: Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara multicast dengan protocol RTP Video codec: MPEG1 Audio codec: WAV Video pada client:

Gambar13. Video client, dengan video MPEG1 dan Audio WAV

CPU Load:

Gambar14 Server, Video MPEG4, Audio WAV

Gambar15. Client, Video MPEG4, Audio WAV

Bitmeter Client:

Gambar16. Bitmeter Client, Video MPEG1, Audio WAV

Hasil yang didapatkan pada Percobaan4: Dalam percobaan ini didapatkan hasil pengamatan berupa beban kerja pada processor server yang nilainya jauh lebih kecil daripada percobaan 2 dan 3 sebesar 24-52%, sedangkan pada client juga mengalami hal yang sama dengan CPU Load sebesar 20-60% (lebih kecil daripada percobaan ke 2 dan ke 3), tetapi kualitas gambar yang masih tidak bagus, untuk speed frame pada client juga ada beberapa terputus putus pada saat pergerakan gambar yang cepat karena tidak mampu menerima data motion vector yang besar. Video ini memerlukan bandwidth yang lebih kecil daripada percobaan kedua dan ketiga, karena rata-rata data yang diterima 70KB. Namun pada percobaan 4 data suara tidak ada sama sekali. Percobaan5: Pada percobaan ini server melakukan pengiriman tanpa transcoding Video codec: H264 Audio Codec: MPEG4 (AAC). Video pada client:

Gambar17. Video tanpa transcoding

CPU Load:

Gambar18. Server, tanpa transcoding

Gambar19. Client, tanpa transcoding

Bitmeter client:

\ Gambar20. Bitmeter Client, tanpa transcoding

Hasil yang didapatkan pada Percobaan5: Percobaan ini digunakan sebagai standar perbandingan dengan percobaan-percobaan lain yang kami lakukan. Pada percobaan 5, video langsung dikirimkan ke jaringan tanpa melalui proses transcoding sehingga tidak terjadi kompresi data multimedia. Proses pengiriman langsung ini sama sekali tidak membebani kerja server. CPU usage server hanya sekitar 5%. Sedangkan pada client, diterima kualitas gambar yang sempurna dengan transmisi yang tidak terputus-putus. Akan tetapi transmisi ini mengkonsumsi bandwidth yang besar atau dengan kata lain data yang melewati jaringan sangat besar (rata-rata 700 kB) serta kerja prosesor client menjadi berat (sekitar 70%). Adapun lonjakan penerimaan data tertinggi (1431,6 kB) terjadi ketika terdapat perpindahan objek yang banyak yaitu saat segmen bulu-bulu berterbangan. Hal ini dikarenakan segmen video tersebut menyimpan data motion vector yang besar. Pada saat tersebut, kerja prosesor server juga menjadi tinggi hingga mencapai 66%. Percobaan 6 Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara multicast dengan protocol RTP Video codec: MPEG4 Audio codec: MPEG4 (AAC) Video pada client:

Gambar21. Video pada Client dengan video MPEG4, Audio MPEG4 (AAC)

CPU Load:

Gambar22. Server, Video MPEG4, Audio MPEG4 Gambar23. Client, Video MPEG4, Audio MPEG4

Bitmeter Client:

Gambar24. Bitmeter Client, Video MPEG4, Audio MPEG4

Hasil yang didapatkan pada Percobaan6: Pada percobaan keenam hingga kedelapan, kami menggunakan video coding MPEG-4 sehingga data multimedia yang dikirimkan dilewatkan terlebih dahulu ke proses kompresi. Akibatnya, data video yang diterima memiliki kualitas yang lebih rendah bila dibandingkan dengan percobaan kelima. Di lain pihak, proses transcoding ini memiliki keunggulan dalam penghematan bandwidth transmisi jaringan. Dicatat bahwa penerimaan data rata-rata adalah 80 kB, yang berarti proses video coding MPEG-4 ini hanya membutuhkan bandwidth 1/10 dari percobaan pertama. Sedangkan beban kerja yang terjadi pada client dapat dianggap sama (sekitar 65%). Akan tetapi, hasil signifikan juga tampak pada prosesor server yang bekerja jauh lebih berat hingga 80% ( 15 kali lebih besar dari percobaan pertama) karena adanya proses coding yang harus dilakukan oleh server. Percobaan 7 Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara multicast dengan protocol RTP Video codec: MPEG4 Audio codec: MP3 Video pada client:

Gambar25. Video MPEG4, Audio MP3 pada Client

CPU Load:

Gambar26. Server, Video MPEG4, Audio MP3 Gambar27. Client, Video MPEG4, Audio MP3

Bitmeter Client:

Gambar 28. Bitmeter Client, Video MPEG4, Audio MP3

Hasil yang didapatkan pada Percobaan7: Pada percobaan7, diketahui bahwa rata-rata data yang diterima setiap saatnya sekitar 50 kB. Hasil ini lebih sedikit dari percobaan keempat sekitar 40%. Sedangkan CPU usage server dan client dapat dianggap tetap. Hal ini mengindikasikan bahwa audio coding MP3 membutuhkan proses yang sama berat dengan AAC, tetapi dapat menghasilkan bandwidth yang lebih rendah. Percobaan 8 Pada percobaan ini server melakukan pengiriman secara multicast dengan protocol RTP Video codec: MPEG4 Audio codec: WAV Video pada client:

Gambar29. Video MPEG4, Audio WAV pada Client

CPU Load:

Gambar30. Server, Video MPEG4, Audio WAV Gambar31. Client, Video MPEG4, Audio WAV

Bitmeter Client:

Gambar 32. Bitmeter Client, Video MPEG4, Audio WAV

Hasil yang didapatkan pada Percobaan8: Pada percobaan kedelapan, diamati bahwa rata-rata data yang diterima setiap saatnya sekitar 46 kB. Hasil ini tidak jauh berbeda dengan percobaan ketujuh. Namun terlihat penurunan kerja proses yang cukup signifikan. CPU usage server berkisar pada nilai 35% atau terjadi penurunan sekitar 60% dari percobaan keenam. Sedangkan CPU usage client juga hanya berkisar pada angka 40%.

Kesimpulan: 1. Teknik transmisi broadcast membutuhkan bandwidth yang pasti lebih besar karena data multimedia dikirimkan kepada semua client tanpa memperdulikan apakah data tersebut diminta oleh client. 2. Proses transcoding, baik video coding maupun audio coding, yang digunakan pada video streaming dapat menghemat kebutuhan bandwidth transmisi dan meringankan kerja prosesor client. Namun proses transcoding menghasilkan konsumsi beban kerja yang jauh lebih berat pada server. 3. Teknik video coding MPEG-4 diketahui memiliki kualitas yang lebih baik daripada MPEG-1 4. Teknik audio coding WAV adalah teknik audio tanpa kompresi, sedangkan MP3 dan MPEG4 AAC menggunakan kompresi. Secara ukuran file MP3 dan MPEG AAC tidak berbeda jauh, tetapi secara kualitas MP3 lebih baik daripada MPEG4 AAC karena ukuran filenya yang kecil tapi dengan kualitas suara yang masih terjaga dengan baik Audio format MP3 AAC WMA Format MP3 AAC WMA Standard Kbps 128 96 64 Bit Rate 128 96 64 CD quality Kbps 256 192 128 Compression Ratio 11 15 22

http://www.allmemorycards.com/glossary/digital-audio-compression.htm