laporan tugas besar sistem pembuatan sim baru

32
Laporan Tugas Besar Sistem Otomatisasi Pembuatan SIM Baru Disusun Oleh : Anggota Kelompok Desi Afri Yanti (101402049) Dian Puspitasari S (101402083) Eka Tama Herly (101402103) Ovy Rizki Fachrani (101402021) M. Galih Rivai (101402073) DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI i

Upload: cye-dessy-uchihachan

Post on 24-Jul-2015

1.819 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

Pengotomatisasian Sistem Pembuatan SIM Baru

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

Laporan Tugas Besar

Sistem Otomatisasi Pembuatan SIM Baru

Disusun Oleh :

Anggota Kelompok

Desi Afri Yanti (101402049)

Dian Puspitasari S (101402083)

Eka Tama Herly (101402103)

Ovy Rizki Fachrani (101402021)

M. Galih Rivai (101402073)

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2012

i

Page 2: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena

atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tak lupa pula shalawat

beriring salam kami sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa kita

semua keluar dari zaman kebodohan. Penyusunan laporan yang berjudul “Sistem Otomatisasi

Pembuatan SIM Baru” ini kami buat berdasarkan tugas untuk mata kuliah Proses Perangkat

Lunak. Dalam laporan ini kami ingin menjelaskan tahapan pengotomatisasian system manual

pembuatan SIM baru, dari mulai tahap requirement, use case, sampai ke tahap Data Flow

Diagram (DFD).

Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juni 2012

Tim Penulis

i

Page 3: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 1

1.3 Batasan Masalah 1

1.4 Tujuan 1

1.5 Metodologi 2

1.6 Sistematika Penulisan 2

BAB II : LANDASAN TEORI

2.1 Requirement Analysis 3

2.2 Use Case Diagram 5

2.3 Data Flow Diagram (DFD) 6

2.4 Waterfall Model 7

BAB III : OTOMATISASI SISTEM

3.1 Requirement Sistem Pembuatan SIM Baru 10

3.2 Use Case Diagram Sistem Manual 11

3.3 Use Case Diagram Sistem Automasi 14

3.4 Data Flow Diagram Sistem Automasi 16

3.5 Job Description 20

BAB IV : PENUTUP

4.1 Kesimpulan 21

4.2 Saran 21

ii

Page 4: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan / rekayasa system informasi (system development) dan perangkat lunak (system engineering) dapat berarti menyusun system / perangkat lunak yang benar – benar baru atau yang lebih sering terjadi adalah menyempurnakan yang telah ada sebelumnya. Juga sering terjadi pengembangan system informasi berbasis computer dilakukan dengan motivasi untuk memanfaatkan computer sebagai alat bantu yang dikenal sebagai alat yang cepat, akurat, tidak cepat lelah, serta tidak mengenal arti kata bosan, untuk melaksanakan instruksi – instruksi pengguna untuk mendapatkan hasil – hasil tertentu.

Untuk melakukan pengembangan suatu perangkat lunak, ada beberapa langkah awal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :

Proses pengumpulan Requirement, merupakan proses pengumpulan informasi dan permintaan dari klien terhadap system yang akan dikembangkan / dirancang.

Pembuatan Use Case, digunakan untuk memodelkan dan menyatakan unit fungsi / layanan yang disediakan oleh sistem (bagian sistem: subsistem atau class) ke pemakai atau klien.

Pembuatan Data Flow Diagram (DFD), adalah diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana caranya mengefisiensikan waktu dan usaha yang dilakukan dalam pembuatan SIM baru?

1.3 Batasan Masalah

Pengotomatisasian yang dilakukan pada system pembuatan SIM baru ini adalah mengubah system manual menjadi online, sehingga mengefisiensikan waktu dan usaha yang dilakukan oleh pemohon saat akan membuat SIM baru. Saat mendaftar pemohon bisa melakukannya melalui website online dan juga mengikuti ujian teori secara online.

1.4 TujuanTujuan dari pengotomatisasian system pembuatan SIM baru ini adalah :a. Mengurangi waktu yang diperlukan oleh seorang pemohon pembuatan SIM baru

untuk melakukan proses pembuatan SIM baru

Page 5: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

b. Dapat mengurangi usaha dalam melakukan pembuatan SIM baru sehingga lebih efisiensi

1.5 Metodologia. Sudi literatur: penelitian ini dimulai dengan studi perpustakaan, yaitu dengan

mengumpulkan bahan-bahan referensi baik dari buku, artikel, dan situs internet mengenai sistem manual pembuatan SIM baru.

b. Pengumpulan requirementc. Analisis permasalahan yang ada secara sistematisd. Melakukan perancangan system yang akan diotomatisasie. Penyusunan laporan dan penarikan kesimpulan

1.6 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, laporan ini terdiri dari beberapa bab, yaitu

1. BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,

metodologi penelitian, serta sistematika penulisan laporan ini.

2. BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang penjelasan singkat mengenai Proses Perangkat Lunak.

3. BAB II OTOMATISASI SISTEM

Bab ini berisi langkah-langkah pengotomatisasian system.

4. BAB IV PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dan saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Requirement Analysis

Dalam melakukan tahap ini akan dicapai 4 tujuan, yaitu :

a. Menjelaskan sistem saat ini secara lengkap.

b. Menggambarkan sistem informasi yang ideal.

c. Membawa sistem informasi yang ideal ke kondisi saat ini dengan memperhatikan

kendala sumber daya.

2

Page 6: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

d. Memberi dorongan terhadap keyakinan pemakai kedalam team pengembangan

sistem.

Tahap requirement analysis adalah tahap interaksi intensif antara analis sistem dengan

komunitas pemakai sistem (end-user), dimana team pengembangan sistem menunjukkan

keahliannya untuk mendapatkan tanggapan dan kepercayaan pemakai, sehingga mendapat

partisipasi yang baik. Merupakan pekerjaan sulit untuk mendapatkan kesepakatan (skeptical)

pemakai tentang kebutuhan mereka dari sebuah sistem informasi, karena mungkin pemakai

mengalami kegagalan sistem informasi sebelumnya.

Keinginan pemakai

Tahap awal dalam requirement system adalah melakukan survey terhadap keinginan

pemakai dan menjelaskan sistem informasi yang ideal. Ideal disini merupakan konsep daripada

kenyataan, artinya bahwa tidak ada sistem yang ideal (tidak ada sistem informasi yang

sempurna) tetapi bersifat subyektif saja. Kalau hal ini tidak dijelaskan secara mendalam dapat

menimbulkan perbedaan pandangan atau akan mengecewakan end-user.

Metode kebutuhan analisis

Perlu pemilihan metode pengumpulan data yang tepat selama melakukan requirement

system. Metode tersebut adalah interviews, questionnaires, observation, procedure analysis,

dan document survey.

Sampling

Sampling dapat membantu mengurangi waktu dan biaya. Perlu kecermatan untuk

memilih sample dari populasi, sehingga membutuhkan keahlian statistik supaya tidak

mengalami kegagalan atau ancaman.

Kendala sumber daya

a. Waktu

Sebuah pengantian sistem harus diutarakan dalam kerangka kerja sejak sistem

mengalami penurunan fungsi dengan cepat. Kendala waktu ini dapat mempengaruhi analis

untuk mempertimbangkan inovasi teknologi yang tidak mungkin dioperasikan dalam waktu

yang singkat. Oleh karena itu perlu membutuhkan waktu yang cukup supaya memiliki

kelonggaran waktu sehingga dapat membuat alternatif yang paling baik.

b. Uang

3

Page 7: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

Sistem informasi yang ideal akan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga

membutuhkan pendanaan yang cukup. Hal ini akan terjadi karena terjadi persaingan dengan

para pesaingnya dimana mereka menanamkan investasi yang besar dalam sistem informasinya.

c. Keahlian.

Staff sistem informasi mungkin tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang

cukup seperti masalah telekomunikasi, integrasi database, dan interactive setting. Perusahaan

dapat mengkontrak konsultan untuk menambah kemampuan mendesain. Hal ini nantinya akan

diperhadapkan pada kendala biaya yang dikeluarkan untuk tenaga konsultan.

d. Teknologi.

Kebutuhan teknologi mungkin akan menjadi masalah utama dalam mendukung kerja

sistem, sehingga perlu memperhatikan perkembangan teknologi terus-menerus, yang

konsekuensinya terjadi pengeluaran biaya yang besar dan jangan sampai teknologi yang dipakai

ketinggalan dari para pesaingnya.

e. Faktor Eksternal

Banyak kendala yang datang dari luar setting design, seperti pencegahan menggunakan

teknologi eksotik (exotic of technologies), mencegah memelihara data lokal dalam sebuah

sistem database pusat, dan sebagainya.

2.2 Use Case Diagram

Menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem. Yang

ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan “bagaimana”.

Menggambarkan kebutuhan system dari sudut pandang user

Mengfokuskan pada proses komputerisasi (automated processes)

Menggambarkan hubungan antara use case dan actor

Use case menggambarkan proses system (kebutuhan system dari sudut pandang

user)

Secara umum use case adalah:

- Pola perilaku system

- Urutan transaksi yang berhubungan yang dilakukan oleh satu actor

Use case diagram terdiri dari :

4

Page 8: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

- Use case

Use case dibuat berdasar keperluan actor, merupakan “apa” yang dikerjakan system,

bukan “bagaimana” system mengerjakannya

- Actors

Actor menggambarkan orang, system atau external entitas / stakeholder yang

menyediakan atau menerima informasi dari system

- Relationship

- Asosiation

Associations bukan menggambarkan aliran data/informasi. Associations digunakan

untuk menggambarkan bagaimana actor terlibat dalam use case. Ada 4 jenis relasi yang

bisa timbul pada use case diagram

Association antara actor dan use case

Association antara use case

Generalization/Inheritance antara use case

Generalization/Inheritance antara actors

- System boundary boxes (optional)

- Packages (optional)

Spesifikasi Use Case

Spesifikasi Use Case terdiri dari :

1. Brief Description

2. Pre-Condition

3. Characteristic of activation

4. Flow of Event

a. Basic Flow

b. Alternative Flow

5. Post-Condition

6. Limitation

2.3 Data Flow Diagram (DFD)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan sustu sistem yang telah ada atau sistem

baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana

data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat, dan sebagainya) atau lingkungan fisik

dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, harddisk, tape, diskette, dan lain

sebagianya).

Simbol-sombol yang digunakan di DFD mewakili maksud tertentu, yaitu:

5

Page 9: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

1. External entity (kesatuan Luar) atau boundary (batas sistem)

Setiap sistem pasti memiliki batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu

sistem dengan lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan

kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem

lainya yang berada di lingkungan luarnya yang memberikan input atau menerima

output dari sistem.

2. Data flow (arus data)

Arus data di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir diantara proses,

simpanan, dan kesatuan luar.

3. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan

arus data yang akan keluar dari proses.

4. Data store (simpanan data)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu

file atau database di komputer, suatu arsip atau catatan manual dan lain sebagainya.

Notasi – Notasi Data Flow Diagram (DFD)

Oleh Edward Yourdon dan Tom DeMarco

Notasi Keterangan

Proses atau fungsi atau prosedur; pada

permodelan perangkat lunak yang akan

diimplementasikan dengan pemrograman

terstruktur.

File atau basis data atau penyimpanan

(storage); pada permodelan perangkat lunak

yang akan diimplementasikan dengan

6

Page 10: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

pemrograman terstruktur.

Entitas luar atau masukan atau keluaran atau

orang yang memakai / berinteraksi dengan

perangkat lunak yang dimodelkan.

Aliiran data; merupakan data yang dikirim

antar proses, dari penyimpanan ke proses atau

dari proses ke masukkan atau keluaran.

Tahap Perancangan

1. DFD Level 0

Menggambarkan sistem yang akan dibuat sebagai suatu entitas tunggal yang

beriteraksi dengan orang atau sistem lain.

2. DFD Level 1

Menggambarkan modul-modul yang ada dalam sistem. DFD Level 1 merupakan

pengembangan dari DFD Level 0.

3. DFD Level 2, 3, 4, ... dst

Merupakan breakdown dari modul-modul DFD Level sebelumnya.

2.4 Waterfall Model

Nama model ini sebenarnya adalah “Linear Sequential Model”. Model ini sering disebut

dengan “classic life cycle” atau model waterfall. Model ini adalah model yang muncul pertama

kali yaitu sekitar tahun 1970 sehingga sering dianggap kuno, tetapi merupakan model yang

paling banyak dipakai didalam Software Engineering (SE). Model ini melakukan pendekatan

secara sistematis dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis,

desain, coding, testing / verification, dan maintenance. Disebut dengan waterfall karena tahap

demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan.

Sebagai contoh tahap desain harus menunggu selesainya tahap sebelumnya yaitu tahap

requirement. Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut :

7

Page 11: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

Berikut ini penjelasan tentang masing-masing tahap dalam model waterfall:1. Requirement Analysis

Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

2. System DesignTahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. ImplementationDalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Integration & TestingDi tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.

5. Operation & MaintenanceIni merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.

Mengapa model ini sangat populer??? Selain karena pengaplikasian menggunakan

model ini mudah, kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat

didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka SE dapat berjalan

dengan baik dan tanpa masalah. Meskipun seringkali kebutuhan sistem tidak dapat

didefinisikan seeksplisit yang diinginkan, tetapi paling tidak, problem pada kebutuhan

sistem di awal project lebih ekonomis dalam hal uang (lebih murah), usaha, dan waktu

yang terbuang lebih sedikit jika dibandingkan problem yang muncul pada tahap-tahap

selanjutnya.

8

Page 12: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

Meskipun demikian, karena model ini melakukan pendekatan secara urut / sequential,

maka ketika suatu tahap terhambat, tahap selanjutnya tidak dapat dikerjakan dengan baik

dan itu menjadi salah satu kekurangan dari model ini.

BAB III

OTOMATISASI SISTEM

9

Page 13: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

3.1 Requirement Sistem Pembuatan SIM BaruKami tidak melakukan survey langsung ke lapangan, berhubungan dengan proses izin

yang rumit dan memakan waktu yang lama. Sehingga kami hanya melakukan automasi sesuai dengan analisis masalah pada system manual pembuatan SIM baru.

Flowchart Sistem Manual Sistem Pembuatan SIM Baru

3.2 Use Case Diagram Sistem Manual Skenario

Pemohon datang ke POLRES dengan membawa berkas – berkas persyaratan

pembuatan SIM baru. Setelah pemohon menyerahkan berkas – berkas persyaratan ke

10

Page 14: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

petugas, berkas di verifikasi oleh petugas. Setelah itu pemohon menjalani serangkaian

ujian untuk membuat SIM, lalu pemohon menunggu SIM untuk di produksi.

Use Case Diagram

Use Case Spesification Pembuatan SIM Baru

11

Page 15: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

PEMBUATAN SIM BARU

3.2.1 Brief DescriptionUse case ini digunakan oleh pemohon untuk melakukan pembuatan SIM baru.

3.2.2 Pre ConditionPemohon harus membayar uang pendaftaran dan memenuhi persyaratan untuk membuat SIM baru sebelum melakukan pendaftaran.

3.2.3 Characteristis of ActivationEksekusi hanya bisa dilakukan oleh petugas yang berwenang.

3.2.4 Flow of Events3.2.4.1 Basic Flow

- Use case ini dimulai ketika pemohon telah melakukan cek kesehatan, membayar uang pendaftaran dan melengkapi syarat – syarat untuk membuat SIM baru

- Lalu pemohon menjumpai petugas TP3S untuk menyerahkan berkas persyaratan dan bukti pembayaran

- Petugas TP3S akan memeriksa kelengkapan berkas persyaratan dan bukti pembayaran yang diserahkan oleh pemohon

[H-1 Syarat tidak lengkap]- Jika berkas persyaratan lengkap, maka petugas TP3S akan memberikan lembaran

TP3S dan formulir pendaftaran pada berkas pemohon- Lalu pemohon melakukan pengisian formulir pendaftaran pembuatan SIM baru- Setelah itu pemohon melakukan registrasi ke petugas pendaftaran- Petugas pendaftaran akan memeriksa kembali formulir yang telah diisi dan berkas

persyaratan. Setelah itu petugas pendaftaran akan memberikan nomor antrian ke pemohon

- Ketika nomor antrian pemohon dipanggil, pemohon akan mengikuti ujian teori[H-2 Pemohon tidak lulus ujian teori]

- Jika pemohon lulus ujian teori, pemohon melanjutkan ke ujian praktek[H-3 Pemohon tidak lulus ujian praktek]

12

Page 16: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

- Jika pemohon lulus ujian praktek, pemohon selanjutnya akan melakukan identifikasi berupa foto, tanda tangan dan sidik jari

- Use case ini berakhir ketika SIM pemohon telah siap untuk dicetak.

3.2.4.2 Alternative FlowH-1 : Syarat tidak lengkapPetugas akan meminta pemohon untuk memeriksa kembali dan melengkapi berkas persyaratan yang tidak lengkap.

H-2 : Pemohon tidak lulus ujian teoriPemohon harus mengulang kembali proses pembuatan SIM baru dari awal (membayar uang pendaftaran)

H-3 : Pemohon tidak lulus ujian praktekPemohon harus mengulang kembali proses pembuatan SIM baru dari awal (membayar uang pendaftaran)

3.2.5 Post ConditionPada use case ini pemohon dapat memiliki sim baru

3.2.6 LimitationTidak ada.

3.3 Use Case Diagram Sistem Automasi

13

Page 17: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

Skenario

Pemohon membuka situs pendaftaran sim online. Pemohon melakukan

registrasi dengan memasukkan no e-ktp. Pemohon menunggu kapan ujian tulis dan

praktek dilaksanakan, kemudian pemohon menunggu simuntuk dicetak.

Use Case Diagram

14

Page 18: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

Use Case Spesification Pembuatan SIM Baru

3.3.1 Brief DescriptionUse case ini digunakan oleh pemohon untuk melakukan pembuatan SIM baru.

3.3.2 Pre ConditionPemohon telah memiliki E-KTP

3.3.3 Characteristis of ActivationEksekusi hanya bisa dilakukan oleh petugas yang berwenang.

3.3.4 Flow of Events3.3.4.1 Basic Flow

- Use case ini dimulai ketika pemohon membuka website pendaftaran dan melakukan pendaftaran

- Pemohon akan diminta untuk memasukkan no E-KTP pada space yang telah disediakan

- Setelah memasukkan no E-KTP, pemohon akan melihat informasi pribadi lengkap miliknya

[H-1 Pemohon Telah Memiliki SIM]- Setelah itu pemohon diminta untuk memilih polres mana yang akan dipilih sebagai

tempat untuk melaksanakan ujian dan pengambilan sim[H-2 Pemohon terdaftar pada lebih dari satu polres]

- Setelah itu pemohon akan melihat tanggal dan jam kapan ujian akan di laksanakan- Sebelum melaksanakan ujian, pemohon melunasi biaya permohonan pembuatan

sim baru kepada petugas TP3s- Setelah itu pemohon akan mengikuti ujian teori

[H-2 Pemohon tidak lulus ujian teori]- Jika pemohon lulus ujian teori, pemohon melanjutkan ke ujian praktek

[H-3 Pemohon tidak lulus ujian praktek]- Jika pemohon lulus ujian praktek, pemohon menunggu SIM untuk dicetak

3.3.4.2 Alternative FlowH-1 : Pemohon Telah Memiliki SIMPemohon tidak akan bisa melangkah ke proses selanjutnya.

H-2 : Pemohon tidak lulus ujian teoriPemohon akan membayar ulang dan mengikuti ujian ulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan

H-3 : Pemohon tidak lulus ujian praktekPemohon akan membayar ulang dan mengikuti ujian ulang sesuai dengan waktu yang ditetapkan

3.3.5 Post ConditionPada use case ini pemohon dapat memiliki sim baru

15

Page 19: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

3.3.6 LimitationTidak ada

3.4 Data Flow Diagram Sistem Automasi

DFD Level 0

16

Page 20: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

DFD Level 1

17

Page 21: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

DFD Level 2

- Proses 4.0

- Proses 5.0

18

Page 22: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

- Proses 6.0

19

Page 23: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

3.5 Job Description Eka Tama Herly (101402103)

Posisi : Ketua KelompokTugas : Membuat Use Case Automasi dan Data Flow Diagram (DFD)

Desi Afri Yanti (101402049)Posisi : AnggotaTugas : Membuat Use Case Manual dan laporan akhir

Dian Puspitasari S (101402083)Posisi : AnggotaTugas : Mengumpulkan bahan referensi

Ovy Rizki Fachrani (101402021)Posisi : AnggotaTugas : Mengumpulkan bahan referensi dan printer

M. Galih Rivai (101402073)Posisi : AnggotaTugas : Mengumpulkan bahan referensi

BAB IV

20

Page 24: Laporan Tugas Besar Sistem Pembuatan SIM Baru

PENUTUP

4.1 KesimpulanDi dalam setiap proses pengembangan perangkat lunak (software), pengembang

memerlukan perencanaan yang matang. Hal itu diperlukan untuk memudahkan pengembang

dalam beberapa hal, yaitu:

Memudahkan pengembang dalam mengimplementasikan rancangan perangkat

lunak yang telah didesain.

Memudahkan pengembangan untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang

ditemukan pada saat pengujian software.

Memudahkan pengembang untuk memodifikasi rancangan tatkala requirement

klien berubah.

Memudahkan pengembang lain untuk maintenance atau mengembangkan ulang

perangkat lunak tersebut.

4.2 Saran

Demikian hasil laporan tugas kami, kami sangat berharap dengan laporan dan

perancangan system ini, proses dalam membuat SIM baru tidak terlalu rumit dan lebih efisiensi.

Sehingga tidak memerlukan “calo” dalam proses pembuatannya.

21