laporan tpb

6
Nama : Edwin Hartono Kelas / No. Urut : XI MIPA 3 / 9 Tgl pengumpulan : 08 September 2015 LAPORAN PRAKTIKUM KARBOHIDRAT Tema : Pembuatan Bolu Kukus Tujuan : Mengidentifikasi pengaruh warna pada makanan terhadap tingkat konsumsi makanan Alat : 1. Kompor 2. Panci kukusan 3. Baskom 4. Sendok 5. Mixer 6. Piring saji 7. Koran (untuk alas) 8. Plastik meja (untuk alas) 9. Kertas cetak 10. Cetakan bolu kukus (loyang kecil) 11. Celemek 12. Serbet 13. Spatula 14. Capit makanan Bahan : 1. 300 gr terigu 2. 300 gr gula pasir 3. 3 butir telur 4. 1 4 sdt fermipan 5. 1 2 sdm sp/emulsifier 6. 150 ml air 7. Pewarna makanan secukupnya (coklat dan merah) 8. Coklat batang

Upload: dky-hartono

Post on 12-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gfsd

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan TPB

Nama : Edwin Hartono

Kelas / No. Urut : XI MIPA 3 / 9

Tgl pengumpulan : 08 September 2015

LAPORAN PRAKTIKUM

KARBOHIDRAT

Tema : Pembuatan Bolu Kukus

Tujuan : Mengidentifikasi pengaruh warna pada makanan terhadap tingkat konsumsi makanan

Alat :

1. Kompor2. Panci kukusan3. Baskom4. Sendok5. Mixer6. Piring saji7. Koran (untuk alas)8. Plastik meja (untuk alas)9. Kertas cetak10. Cetakan bolu kukus (loyang kecil)11. Celemek12. Serbet13. Spatula 14. Capit makanan

Bahan :

1. 300 gr terigu2. 300 gr gula pasir3. 3 butir telur

4.14

sdt fermipan

5.12

sdm sp/emulsifier

6. 150 ml air 7. Pewarna makanan secukupnya (coklat dan merah)8. Coklat batang

Page 2: Laporan TPB

Hasil Pengamatan :

Tabel Hasil Pengamatan tentang Pengaruh Warna terhadap tingkat konsumsi makanan.

No. Bolu kukus warna coklat Bolu kukus warna merah1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Foto kelompok setelah membuat bolu kukus.

Page 3: Laporan TPB

Pembahasan :

Berdasarkan tabel hasil pengamatan, dapat dilihat bawah dari 10 sample yang mencoba bolu kukus yang telah dibuat, 7 sample mengatakan mereka lebih tertarik mencoba bolu kukus yang berwarna merah karena menurut mereka, tampilan warna merah di permukaan bolu kukus memberikan daya tarik bagi mereka untuk mencicipinya. Hal ini membuktikan bahwa warna makanan yang menarik, dapat memacu nafsu makan seseorang sehingga meningkatkan tingkat konsumsinya. Bolu kukus dengan warna coklat dianggap kurang menarik karena warnanya kurang cerah sehingga tidak terlalu menarik perhatian dan hanya 3 orang sample yang memilih untuk mencicipinya. Pewarna untuk bolu kukus yang digunakan sepenuhnya adalah pewarna buatan yang berwarna coklat dan merah sehingga dalam menggunakan pewarnanya pun tidak boleh berlebihan karena penggunaan pewarna buatan atau sintetis yang berlebihan memiliki dampak negatif bagi tubuh seperti tidak bekerjanya organ – organ tubuh dengan baik. Namun, dibalik dampak negatifnya, pewarna buatan juga memiliki sisi positif dalam penggunaannya dibandingkan dengan pewarna alami yakni pewarna buatan tidak menghasilkan rasa dan aroma yang menyengat atau mengganggu seperti kebanyakan pewarna alami.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa warna pada makanan akan mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang yang melihat makanan tersebut. Semakin cerah dan menarik warna dari suatu makanan maka akan semakin meningkatkan tingkat konsumsi seseorang dan sebaliknya. Untuk membuat warna yang cerah dan menarik juga tidak boleh berlebihan dalam menggunakan bahan pewarna, kita tidak boleh menggunakan bahan pewarna hanya semata – mata demi mempercantik makanan tetapi juga harus mempertimbangkan dampak negatif yang dihasilkan dari bahan pewarna tersebut.

Efek negative dari mengonsumsi pewarna sintesis

Hiperaktivitas adalah suatu kondisi ketika anak mengalami kesulitan untuk memusatkan perhatian dan mengontrol perilaku mereka.Pada bulan November 2007, sebuah hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal medis terkemuka Lancet mengungkapkan bahwa beberapa zat pewarna makanan meningkatkan tingkat hiperaktivitas anak-anak usia 3-9 tahun. Anak-anak yang mengkonsumsi makanan yang mengandung pewarna buatan selama bertahun-tahun lebih berisiko menunjukkan tanda-tanda hiperaktif. Selain risiko hiperaktif, sekelompok sangat kecil dari populasi anak (sekitar 0,1%) juga mengalami efek samping lain seperti: ruam, mual, asma, pusing dan pingsan.

Page 4: Laporan TPB

Berikut adalah beberapa jenis pewarna buatan yang populer dan efek samping yang ditimbulkan:1. Tartrazine (E102 atau Yellow 5)Tartrazine adalah pewarna kuning yang banyak digunakan dalam makanan dan obat-obatan. Selain berpotensi meningkatkan hiperaktivitas anak, pada sekitar 1- 10 dari sepuluh ribu orang , tartrazine menimbulkan efek samping langsung seperti urtikaria (ruam kulit), rinitis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock). Intoleransi ini tampaknya lebih umum pada penderita asma atau orang yang sensitif terhadap aspirin.

2. Sunset Yellow (E110, Orange Yellow S atau Yellow 6)Sunset Yellow adalah pewarna yang dapat ditemukan dalam makanan seperti jus jeruk, es krim, ikan kalengan, keju, jeli, minuman soda dan banyak obat-obatan. Untuk sekelompok kecil individu, konsumsi pewarna aditif ini dapat menimbulkan urtikaria, rinitis, alergi, hiperaktivitas, sakit perut, mual, dan muntah.Dalam beberapa penelitian ilmiah, zat ini telah dihubungkan dengan peningkatan kejadian tumor pada hewan dan kerusakan kromosom, namun kadar konsumsi zat ini dalam studi tersebut jauh lebih tinggi dari yang dikonsumsi manusia. Kajian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak menemukan bukti insiden tumor meningkat baik dalam jangka pendek dan jangka panjang karena konsumsi Sunset Yellow.

3. Ponceau 4R (E124 atau SX Purple)Ponceau 4R adalah pewarna merah hati yang digunakan dalam berbagai produk, termasuk selai, kue, agar-agar dan minuman ringan. Selain berpotensi memicu hiperaktivitas pada anak, Ponceau 4R dianggap karsinogenik (penyebab kanker) di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Norwegia, dan Finlandia. US Food and Drug Administration (FDA) sejak tahun 2000 telah menyita permen dan makanan buatan Cina yang mengandung Ponceau 4R. Pewarna aditif ini juga dapat meningkatkan serapan aluminium sehingga melebihi batas toleransi.

4. Allura Red (E129)Allura Red adalah pewarna sintetis merah jingga yang banyak digunakan pada permen dan minuman. Allura Red sudah dilarang di banyak negara lain, termasuk Belgia, Perancis, Jerman, Swedia, Austria dan Norwegia.Sebuah studi menunjukkan bahwa reaksi hipersensitivitas terjadi pada 15% orang yang mengkonsumsi Allura Red. Dalam studi itu, 52 peserta yang telah menderita gatal-gatal atau ruam kulit selama empat minggu atau lebih diikutkan dalam program diet yang sama sekali tidak mengandung Allura Red dan makanan lain yang diketahui dapat menyebabkan ruam atau gatal-gatal. Setelah tiga minggu tidak ada gejala, para peserta kembali diberi makanan yang mengandung Allura Red dan dimonitor. Dari pengujian itu, 15% kembali menunjukkan gejala ruam atau gatal-gatal.

5. Quinoline Yellow (E104)Pewarna makanan kuning ini digunakan dalam produk seperti es krim dan minuman energi. Zat ini sudah dilarang di banyak negara termasuk Australia, Amerika, Jepang dan Norwegia karena dianggap meningkatkan risiko hiperaktivitas dan serangan asma.