I. TUJUAN Mengetahui konsentrasi larutan HCl dengan larutan standar NaOH, dengan metode titrasi asam basa. Menentukan pH campuran HCl dan NaOH.

II. DASAR TEORI Titrsi asam basa merupakan reaksi penetralan yang dapat digunakan untuk menentukan kadar (titer) larutan asam atau larutan basa dengan bantuan suatu indicator. Kadar asam atau basa dapat dihitung saat indicator telah berubah warna. Indicator yang digunakan sebaiknya merupakan indicator ynag perubahan warnanya jelas.

III. ALAT DAN BAHANa. Alat Pipet tetes Erlenmeyer 100 ml Gelas ukur 50 ml Gelas Ukur Buret Statif Corongb. Bahan HCl NaOH 2 M Fenolftalin

IV. CARA KERJA1. Siapkan semua alat dan bahan2. Cuci semua alat dan bahan dengan menggunakan air suling3. Buatlah larutan NaOH 2 M dengan menggunakan NaOH padatUntuk membuat NaOH 2 M, maka dibutuhan NaOH padat sebanyak:M = n = M . V = 2 . 0,1 = 0.2 moln = m = n . Mr = 0.2 . 40 = 8 grammaka, dibutuhkan 8 gram NaOH padat untuk membuat larutan NaOH 2 M.Untuk membuat larutan NaOH 2 M sebanyak 100 ml, kita membutuhkan NaOH padat sebanyak 8 gram. Kemudian, NaOH tersebut dilarutkan ke dalam air hingga volumenya mencapai 100 ml.4. Ambil 10 ml asam cuka (CH3COOH) dan letakkan ke dalam tabung Erlenmeyer5. Tetesekan phenolphtaline sebanyak 10 tetes6. Teteskan larutan NaOH yang terdapat pada buret secara perlahan7. Amati sampai larutan asam cuka tersebut berubah warna menjadi merah8. Jika warna asam cuka telah merah pada tetesan terakhir, tutup knop pada buret dan amati berapa volume NaOH yang digunakan sehingga larutan asam cuka tersebut berwarna merah.9. Lakukan percobaan tersebut 3 kali

V. ANALISIS DATA

VI. KESIMPULAN