laporan tentang rangkaian sistem kelistrikan
TRANSCRIPT
![Page 1: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/1.jpg)
1
LAPORAN TENTANG RANGKAIAN
SISTEM KELISTRIKAN
Nama : EKA MAULANA . A
Kelas : XII MO B
SMK TRISAKTI NGAWI
TAHUN AJARAN 2014 / 2015
Jl. Kenari No. 7a Beran, Ngawi Telp. (0351) 744100
Email : [email protected]
![Page 2: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/2.jpg)
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN TENTANG RANGKAIAN SISTEM KELISTRIKAN
SMK TRISAKTI NGAWI
Mengetahui :
Guru Program Keahlian Wali Kelas
( Rudi Subur Mulyanto.ST. ) ( Julianto.ST. )
Kepala Sekolah
SMK TRISAKTI NGAWI
( Suyanto, S.Pd, M.Pd )
![Page 3: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/3.jpg)
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang telah
diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan ini. Dan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas kegiatan yang telah Saya laksanakan.
Dengan selesainya Laporan ini, maka ijinkan saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Suyanto, S.pd, M.pd selaku kepala sekolah SMK TRISAKTI NGAWI.
2. Bapak Julianto selaku wali kelas kami.
3. Bapak dan Ibu kami yang selalu meridhoi kami, kemanapun kaki kami melangkah
4. Kepada teman-teman juga yang sudah memberikan suport pada saya untuk menyelesaikan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itulah kritik
dan saran yang membangun dan bapak dan ibu guru sangat diharapkan oleh penulis untuk
membenahi laporan tersebut.
![Page 4: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/4.jpg)
4
DAFTAR ISI
JUDUL ……………………………………………………………………………………….. 1
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………………….. 2
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. 3
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………. 4
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………… 5
1.2 TUJUAN …………………………………………………………………………. 5
BAB II. TEORI DASAR
2.1 RANGKAIAN KELISTRIKAN …………………………………………………. 6
2.2 SISTEM KELISTRIKAN BODY ………………………………………………... 7
BAB III. PROSES PRODUKSI
3.1 PEMERIKSAAN LAMPU ………….……………………………………………. 14
BAB IV
4.1 PENUTUP ………………………………………………………………………… 17
4.2 SARAN …………………………………………………………………………… 17
![Page 5: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/5.jpg)
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Materi kelistrikan dalam pelajaran teknik otomotif sangatlah penting dalam proses belajar
mengajar, pelajaran ini mempunyai aspek penting yang berhubungan langsung dengan cara
mengajar yang efektif dan jelas apa yang disampaikan pada mata pelajaran kelistrikan body mobil
dalam proses belajar mengajar saat ini adalah dengan menggunakan buku modul serta stand dan
praktikun oleh karena itu setiap siswa diharapkan mampu menguasai materi.
1.2 TUJUAN
Tujuan penulis membuat laporan ini agar siswa bisa memahami materi kelistrikan dengan
benar agar didalam pelaksanaannya tidak mengalami kesulitan karena kelistrikan dalam dunia
otomotif adalah matri pokok yang harus di pahami.
![Page 6: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/6.jpg)
6
BAB II
TEORI DASAR
2.1 RANGKAIAN KELISTRIKAN
Listrik merupakan salah satu energy yang banyak di gunakan untuk menggerakkan
peralatan atau mesin. Energy listrik tidak dapat dilihat secara langsung namun dampak atau akibat
dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya bola lampu dirasakan seperti saat orang
tersengan kabel yang terbakar hebat akibat hubungan singkat, didengar seperti suara bel atau
radio.
Contoh komponen listrik :
1. Baterai merubah energy listrik menjadi energy kimia
2. Motor starter merubah energi listrik menjadi energy gerak
3. Lampu merubah energy listrik menjadi cahaya dan panas
4. Solenoid merubah energy listrik menjadi magnet dan sebagainya
RANGAKAIAN SERI, PARALLEL, DAN KOMBINASI
Rangkaian komponen dalam system kelistrikan ada 3 macam yaitu, rangkaian seri,
rangkaian parallel dan rangkaian seri parallel, atau kombinasi.
1. Rangkaian seri
Aplikasi rangkaian seri sangat banyak di gunakan pada kelistrikan otomotif, pengatur
kecepatan motor kipas Evaporator AC merupakan beberapa contoh aplikasi rangkaian seri.
2. Rangkaian paralel
Karakteristik rangkaian parallel :
a. Tegangan pada rangkaian sama yaitu : V = V1 = V2
b. Besar arus mengalir adalah : I = I1 + I2
c. Besar tahanan total (Rt) adalah :
V
𝑅𝑡=
𝑉1
𝑅1+
𝑉2
𝑅2
![Page 7: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Karena V = V1 = V2 maka
1
𝑅𝑡=
1
𝑅1+
1
𝑅2
Dengan menggunakan aljabar akan diperoleh persamaan ekovalen :
Rt =𝑅1 𝑥 𝑅2
𝑅1 + 𝑅2
3. Rangkaian seri parallel atau kombinasi
Tahanan total (Rt) :
Rt = R1 + Rp
Rp merupakan tahanan pengganti untuk R2 dan R3
Rp = ( R2 x R3 ) : ( R2 + R3 )
Rt = R1 + ( R2 x R3 ) : ( R2 + R3 )
Tegangan pada rangkaian : V = V1 + VRp
V1 = R1/Rt x V
VRp = Rp / Rt x V
Karena R2 dan R3 paralel maka V2 = V3 = Rp / Rt x V
Besar arus pada R1 = arus total I = V/Rt
Besar arus pada R2 = arus total I2 = V2/R2
Besar arus pada R3 = arus total I3 = V3/R3
2.2 SYSTEM KELISTRIKAN BODY PADA KENDARAAN
Sistem kelistrikanbody adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada
kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikanbody tersebut, antara lain sistem penerangan lampu
kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampuhazzard, lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu
mundur.
![Page 8: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Fungsi Sistem Kelistrikan Body
Fungsi sistem kelistrikanbody adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan
tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga
pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada
pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar
masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.
Sistem Kelistrikan Body
Bagian-Bagian Sistem KelistrikanBody
Lampu Kepala
Lampu ini ditempatkan di depan kendaraan, berfungsi untuk menerangi jalan pada malam
hari. Umumnya lampu kepala dilengkapi lampu jarak jauh dan jarak dekat. Nyala lampu
jarak jauh dan jarak dekat dikontrol olehdimmer switch. Lampu kepala menyala
bersamaan dengan lampu belakang melalui saklar tarik atau putar. Lampu kepala yang
dipakai ada dua tipe, yaitu tipesealed beam dan bola lampu. JenisSealed beam banyak
dipakai pada kendaraan yang kostruksinya filamen, kaca dan reflektornya menjadi satu
kesatuan. Tipe bola lampu banyak digunakan sebagai lampu depan pada sepeda motor.
Lampu Kota
Lampu kota (lampu posisi) pada kendaraan bermotor dapat dinyalakan sendiri dan dapat
juga menyala bila lampu kepala dinyalakan. Tujuannya adalah bila malam hari atau gelap,
pengendara atau orang lain dapat dengan cepat mengetahui lebar atau tinggi kendaraan
(untuk kendaraan jenis truk dan bus).
Karena kegunaannya untuk mengetahui lebar dan tinggi kendaraan, posisi lampu kota
![Page 9: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/9.jpg)
9
harus berada di bagian ujung dari bagian yang terlebar dan tertinggi dari kendaraan .
Ada beberapa lampu pada kendaraan yang dapat menyala bersama lampu kota atau posisi,
di antaranya lampu penerangan papan instrumen dan lampu plat nomor bagian belakang.
Arus lampu plat nomor selalu dihubungkan dengan lampu kota sebelah kanan dengan
maksud bila lampu kota sebelah kanan belakang mati atau tidak menyala, masih ada tanda
yang lain tentang lebar kendaraan.
Penggunaan bola lampu dan sekring
Dalam satu unit kendaraan bermotor (mobil), pada saat lampu kota atau posisi dinyalakan, jumlah
daya lampu yang diperlukan adalah:
Nama Komponen Daya Lampu
. .4 buah bola lampu kota
. .2 buah bola lampu plat Nomor
. .2 buah bola lampu instrumen
. .4 X 8 Watt= 32 Watt
. .2 X 3 Watt= 6 Watt
. .2 X 3 Watt= 6 Watt
Sekring yang terpasang untuk lampu kota (Tail Fuse) adalah 1,5 X daya lampu (1,5 X 44 Watt =
66 Watt). Kebutuhan sekring yang ada di pasaran adalah 10 Amper, maka pemilihan sekring yang
tepat adalah 10 Amper.
Lampu Tanda Belok
Lampu tanda belok atau sein dan lampuhazzard adalah dua sistem tanda yang berbeda,
tetapi menggunakan komponen yang sama. Sistem ini terdiri atas empat buah bola lampu
berwarna kuning, yaitu
. .1 bola lampu kiri depan
. .1 bola lampu kiri belakang
. .1 bola lampu kanan depan
. .1 bola lampu kanan belakang
Agar sistem tanda ini berfungsi dengan baik, lampu-lampu tersebut harus dapat menyala
![Page 10: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/10.jpg)
10
dan berkedip sempurna, yaitu selama 1 menit adalah 60 kali kedipan. Hal ini bisa terjadi
bila arus yang masuk ke bola lampu berupa arus putus-hubung yang diperoleh dari alat
pengedip (flasher). Bila saklar lampu tanda belok dioperasikan ke kiri atau ke kanan,
lampu yang berkedip kiri saja atau kanan saja. Saklar tersebut biasanya terletak di bawah
lingkar kemudi dan dirakit di batang kemudi. Bila saklar lampu hazzard dioperasikan atau
difungsikan, lampu yang berkedip adalah kiri dan kanan secara bersamaan. Saklar lampu
hazzard biasanya terletak di bagian batang kemudi sebelah depan. Perbedaan kedua sistem
tersebut adalah dari fungsinya, lampu tanda belok dipergunakan bila kendaraan akan
mengubah arah atau berbelok, sedangkan lampuhazzarddigunakan bila dalam keadaan
bahaya. Misalnya mobil sedang menarik atau ditarik mobil lain, mobil berhenti darurat
karena ada kerusakan. Oleh karena itu, lampuhazzard harus dapat dinyalakan tanpa harus
menyalakan kunci kontak.
Lampu Rem
Lampu rem pada kendaraan bermotor biasanya berwarna merah dan ditempatkan di bagian
belakang yang menyatu dengan lampu kota atau posisi. Daya rem harus lebih besar
daripada lampu posisi. Misalnya bola lampu dobel filamen dengan tulisan 8/21 w 12V
berarti daya lampu kota 8 w dan lampu rem 21 W dengan tujuan pada saat lampu kota atau
posisi menyala dan mobil sedang direm, akan terjadi perubahan sinar lampu terlihat
menyala lebih terang. Lampu rem akan selalu menyala bila pedal rem diinjak karena pada
saat pedal rem diinjak, tekanan tuas pedal rem cenderung ke posisi atas (tidak mengerem).
Lampu Mundur
Lampu mundur pada kendaraan bermotor berfungsi di samping untuk memberi tanda
mundur pada kendaraan yang berada di belakangnya, juga berfungsi untuk menerangi
![Page 11: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/11.jpg)
11
bagian belakang mobil tersebut. Agar nyala lampu tersebut bisa dibedakan dengan lampu
yang lain, warna dari lampu mundur adalah putih. Supaya dapat terlihat jelas pada jarak
yang cukup jauh, daya lampu yang terpasang sebesar 23 Watt. Lampu mundur hanya dapat
menyala bila mesin hidup ( kunci kontak ON ) dan gigi transmisi pada posisi mundur.
Sistem Kelistrikan Body
Komponen-Komponen Pendukung Rangkaian Sistem KelistrikanBody
Baterai
Baterai berfungsi sebagai sumber arus searah DC (Dirrect Current) pada sistem kelistrikan
otomotif. Umumnya baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga pada sistem
kelistrikan otomotif mempunyai tegangan 12 Volt dan kapasitasnya berkisar 4070 AH
(Ampere Hour).
Baterai mempunyai 2 kutub, yaitu kutub (+) dan kutub (-).Kutub (+) diberi kode 30 dan kutub (-)
atau minus diberi kode 31.
Kunci Kontak (Switch)
Kelistrikan otomotif pada mobil menggunakan kunci kontak (Ignition Swtch) sebagai
saklar utama yang menghubungkan semua sistem kelistrikan dengan sumber tenaga
(baterai).
Kunci kontak mempunyai beberapa posisi, yaitu ;
Off : terputus dari sumber tegangan (baterai)
ACC : terhubung dengan arus baterai , tetapi hanya untuk kebutuhan accecoris
ON / IG : terhubung ke sistem pengapian (Ignition )
START : untuk start
![Page 12: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/12.jpg)
12
Saklar
Saklar di atas dapat dioperasikan dengan cara menekan dan melepas atau menarik dan
melepas sehingga kontak gerak akan berpindah dari 56a ke 56b atau sebaliknya. Bila
saklar tersebut mempunyai 3 posisi berhenti, pada posisi tidak ditarik (posisi 0), tidak ada
kontak yang berhubungan dengan 30 (+ baterai). Bila ditarik 2 kali (posisi 2), kontak 30 (+
Baterai) akan berhubungan dengan 56 (ke saklar dim).
Sekring (fuse)
Sekring adalah suatu komponen kelistrikan yang berfungsi untuk membatasi beban arus
yang berlebihan. Selain itu, untuk menghindari terjadinya kerusakan pada rangkaian saat
terjadi konsleting atau hubungan singkat. Dengan adanya sekring (fuse) rangkaian
kelistrikan, bola lampu, kabel-kabel, relay, fleser, dan yang lainnya tidak akan rusak bila
terjadi kelebihan arus atau terjadi hubungan singkat karena sekring akan putus terlebih
dahulu. Jenis sekring ada bermacam-macam, baik bentuk (konstruksi) maupun jenis
filamennya.
Pengedip (Flase)
Pengedip (flaser) digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara otomatis
pada rangkaian lampu tanda belok sehingga lampu akan berkedip. Jenis pengedip (flaser)
ada dua, yaitu jenisbimetal dan magnet.
Relay
Relay adalah saklar elektrik yang digunakan untuk memutus dan menghubungkan arus secara
elektrik. Cara kerjanya, bila dialiri arus listrik, kumparan akan menjadi magnet sehingga kontak
![Page 13: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/13.jpg)
13
poin tertarik dan terhubung. Ada dua jenisrelay, yaiturelay bila dialiri arus listrik kontak poin
akan terhubung dan relay bila dialiri arus listrik akan terputus
.
Kabel Penghubung
Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan
komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi
konseleting. Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda
ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar,
berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil,
cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil.
![Page 14: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/14.jpg)
14
BAB III
PROSES PRODUKSI
3.1 PEMERIKSAAN LAMPU
Pemeriksaan lampu kepala:
1. Apabila sinar lampu kurang terang, periksa keadaan baterai.Mungkin arusnya lemah atau
hubungan dengan terminal - terminal baterai longgar.
2. Apabila sinar lampu kepala berkedip - kedi, periksa kabel - kabel, isolator kabel,
kedudukan lampu - lampu, dan sambungan - sambungan kabelnya. Kabel- kabel yang
hampir putus, isolator kabel yang sudah rusak, lampu - lampu tidakterpasang dengan baik
pada kedudukannya, dan sambungan - sambungan kabel yang longgar dapat
mengakibatkan lampu kepala berkedip - kedip.
3. Apabila lampu kepala tidak menyala, periksa keadaan lampu dan sekeringnya.Lampu yang
filamennya terbakar atau sekeringnya putus akan mengakibatkan lampu tidak menyala.
4. Apabila sekeringnya putus maka gantilah dengan sekering yang mempunyai kekuatan
amper sama
5. Apabila sekering cepat putus, carilah sebab - sebabnya dengan cara sebagai berikut:
1. sekering putus pada saat pedal rem diinjak, mungkin kerusakan terletak pada
tombol dan terjadi hubungan singkat pada lampu.
2. Sekering putus pada saat lampu kepala dinyalakan kemungkinan besar karena
tombol rusak atau terjadi hubung singkat pada kabel - kabel lampu tersebut.
3. Sekering putus pada saat mobil berguncang, kemungkinan ada beberapa isolator
yang rusak sehingga apabila mobil berguncang pada bagian - bagian tersebut
terjadi hubung singkat.
4. Sekering putus pada saat transmisi dipindahkan ke posisi mundur, mungkin
kerusakan terjadi pada tombol lampu mundur.
Kesimpulan : lampu kepala masih menyala dan masih bisa digunakan
![Page 15: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/15.jpg)
15
Pemeriksaan lampu rem:
Jika lampu rem tidak menyala pada waktu pedal rem diinjak, lakukan pemeriksaan terhadap
bagian -bagian berikut:
1. Periksa keadaan lampu remnya,mungkin filamennya putus.Jika ternyata filamennya
putus,ganti dengan yang baru.
2. Jika keadaan lampu rem baik, tapi lampu rem tidak mau menyala waktu pedal rem diinjak,
bersihkan terminal pada dudukan lampu remnya dengan ampelas kemudian pasang lampu
rem tersebut dengan baik.
3. Jika terminal - terminalnya sudah dibersihkan tapi lampu remnya tidak menyala maka
telusuri kabel sistem lampu rem tersebut dari kemungkinan putus atau sambungan -
sambungan yang longgar.
4. Periksa keadaan tombol hidrolik /tombol mekanik dari lampu rem tersebut.Lepas kedua
kabel yang tersambung pada kedua terminal lampu rem tersebut dan kemudian
sambungakan langsung kedua kabel tersebut. Jika lampu rem menyala berarti kerusakan
terjadi pada tombol lampu rem.
5. Jika kerusakan terletak pada tombol lampu rem, periksa keadaan terminal - terminalnya
dan bersihkan dengan ampelas dan kemudian sambungkan lagi kabel - kabelnya.
6. Jika terminal tombol lampu rem sudah dibersihkan tetapi lampu rem tidak mau menyala
sebaiknya unit lampu rem diganti.
Kesimpulan : lampu rem masih menyala dan masih bisa digunakan
Pemeriksaan Lampu belakang dan jarak
Jika lampu mundur dan jarak tdk menyala lakukan pemeriksaan berikut:
1. periksa lampu jika filmnya putus,jika ya ganti dengan yang baru
![Page 16: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/16.jpg)
16
2. jika lampu masih menyala,dan tidak menyala saat di switch mundur,bersihkan dudukan
lampu dengan amplas,kemudian pasang kembali
3. periksa flasher apa masih bisa digunakan atau tidak
4. lihat fuse putus atau tidak,jika putus ganti dengan yang baru
Kesimpulan : lampu belakang masih menyala dan masih bisa digunakan
Pemeriksaan lampu tanda belok dan hazard
1. Periksa lampu, jika filmnya putus ganti yang baru
2. Periksa flasher apa masih bisa digunakan atau tidak
3. Jika fuse putus ganti yang baru
Kesimpulan : lampu hazard masih menyala dan masih bisa digunakan
Pemeriksaan Lampu Kota
1. Lihat lampu, jika filmnya putus ganti yang baru
2. Jika lampu masih menyala, periksa saklar tarik
3. Jika fuse putus ganti yang baru
Kesimpulan : lampu kota masih menyala dan masih bisa digunakan
Pemeriksaan Klakson
1. Lihat fuse putus atau tidak, jika ya ganti yang baru
2. Lihat relay masih bisa di gunakan atau tidak
3. Jika msaih bisa di gunakan cek tombol klakson
4. Jika tombol klakson masih bisa di gunakan maka bersihkan dudukan klakson dengan
amplas
Kesimpulan : klakson masih menyala dan masih bisa digunakan
![Page 17: Laporan Tentang Rangkaian Sistem Kelistrikan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022012402/55ae1aed1a28ab777e8b45c8/html5/thumbnails/17.jpg)
17
BAB IV
4.1 PENUTUP
Listrik merupakan salah satu energy yang banyak di gunakan untuk menggerakkan
peralatan atau mesin. Energy listrik tidak dapat dilihat secara langsung namun dampak atau akibat
dari energi listrik dapat dilihat seperti sinar atau cahaya bola lampu dirasakan seperti saat orang
tersengan kabel yang terbakar hebat akibat hubungan singkat, didengar seperti suara bel atau
radio.
4.2 SARAN
Kami menyadari bahwa laporan yang saya buat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari rekan-rekan atau teman teman sangat saya harapkan demi
kesempurnaan laporan ini.