materi memperbaiki kerusakan ringan rangkaian kelistrikan

13
Kegiatan Belajar 2. Prosedur menghindari kerusakan ECU dan Memeriksa gangguan pada Rangkaian a. Tujuan kegiatan belajar Setelah mempelajari modul ini, siswa dapat: 1) Mengetahui prosedur menghindari kerusakan pada ECU. 2) Menyebutkan penyebab terjadinya nilai tahanan membesar 3) Menyebutkan penyebab terjadinya hubung singkat 4) Menyebutkan peralatan yang biasa digunakan memeriksa gangguan pada rangkaian kelistrikan 5) Menggunakan peralatan untuk memeriksa gangguan pada rangkaian kelistrikan b. Uraian materi kegiatan belajar Prosedur menghindari kerusakan ECU ECU adalah rangkaian komputer yang dilengkapkan pada mobil-mobil modern untuk mengontrol kerja dari mesin agar optimal, sistem pengapian dan injeksi bahan bakar adalah bagian utama yang dikendalikan oleh ECU. Sensor- sensor memberikan sinyal pada ECU tentang keadaan atau kondisi dari mesin. Jika ada komponen yang mengalami gangguan secara cepat sensor akan memberikan sinyal pada ECU, sehingga ECU dapat memberikan peringatan dengan menyalakan lampu Indikator yang disediakan pada mobil sehingga pengemudi akan mengetahui bahwa ada gangguan pada mesin. Pada umumnya ECU mempunyai program

Upload: agysta-yoso

Post on 18-Jan-2016

569 views

Category:

Documents


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

Kegiatan Belajar 2. Prosedur menghindari kerusakan ECU dan Memeriksa

gangguan pada Rangkaian

a. Tujuan kegiatan belajar

Setelah mempelajari modul ini, siswa dapat:

1) Mengetahui prosedur menghindari kerusakan pada ECU.

2) Menyebutkan penyebab terjadinya nilai tahanan membesar

3) Menyebutkan penyebab terjadinya hubung singkat

4) Menyebutkan peralatan yang biasa digunakan memeriksa gangguan pada

rangkaian kelistrikan

5) Menggunakan peralatan untuk memeriksa gangguan pada rangkaian

kelistrikan

b. Uraian materi kegiatan belajar

Prosedur menghindari kerusakan ECU

ECU adalah rangkaian komputer yang dilengkapkan pada mobil-mobil modern

untuk mengontrol kerja dari mesin agar optimal, sistem pengapian dan injeksi

bahan bakar adalah bagian utama yang dikendalikan oleh ECU. Sensor-sensor

memberikan sinyal pada ECU tentang keadaan atau kondisi dari mesin. Jika ada

komponen yang mengalami gangguan secara cepat sensor akan memberikan

sinyal pada ECU, sehingga ECU dapat memberikan peringatan dengan

menyalakan lampu Indikator yang disediakan pada mobil sehingga pengemudi

akan mengetahui bahwa ada gangguan pada mesin. Pada umumnya ECU

mempunyai program darurat yang dapat mengatasi masalah untuk sementara

hingga mesin dibetulkan.

Prosedur diagnosa dan pemeriksaan sistem yang dikendalikan oleh ECU

menggunakan alat khusus yaitu scan tool, alat ini akan mendeteksi adanya

ketidaknormalan kerja mesin dan memberikan informasi tentang bagian-bagian

dari komponen yang memerlukan perbaikan atau penggantian.

Karena semua program dilakukan oleh ECU maka tidak diperkenankan mengutak-

atik ECU tanpa petunjuk dari buku manual mesin yang bersangkutan.

Langkah-langkah menghindari kerusakan ECU:

Page 2: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

a. Jangan pernah melepas terminal baterei saat kunci kontak ON atau mesin

hidup

b. Jangan pernah memeriksa rangakaian ECU menggunakan alat yang tidak

direkomendasikan oleh buku manual.

c. Jangan pernah memberikan tegangan luar pada ECU.

d. Jangan pernah menjumper pada pin-pin ECU

e. Hindari ECU dari tegangan induksi

f. Hindari ECU dari terkena air.

g. Jangan pernah melakukan pemeriksaan rangkaian ECU tanpa petunjuk buku

manual.

Memeriksa gangguan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan

Gangguan pada rangkaian kelistrikan yang umum terjadi ada tiga macam yaitu:

1) Gangguan pada rangkaian karena nilai tahanan membesar

2) Gangguan karena hubung singkat

3) Ganguan dari komponen-komponen kelistrikan itu sendiri.

Gangguan – gangguan ini jika tidak ditangani dengan benar, maka akan

menyebabkan rangkaian kelistrikan tidak bekerja dengan normal atau bahkan akan

berpotensi menimbulkan kerusakan yang lebih parah pada komponen–komponen

rangkaian. Agar rangkaian kelistrikan tersebut dapat bekerja secara normal

kembali, maka diperlukan pemeriksaan pada komponen–komponen rangkaian.

Hal ini dimaksudkan untuk menentukan dimana gangguan itu terjadi dan

penyebabnya. Jika letak dan penyebab gangguan sudah diketahui maka langkah

berikutnya adalah melakukan perbaikan sesuai dengan hasil pemeriksaan.

1). Gangguan rangkaian kelistrikan karena nilai tahanan membesar

Gangguan ini biasanya disebabkan Karena rangkaian terbuka atau terjadinya

korosi pada bagian–bagian tertentu dari rangkaian, dapat juga disebabkan karena

kontak saklar yang tidak baik/kotor.

Page 3: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

Gambar 24.a menunjukkan bahwa, lampu tidak menyala akibat rangkaian

terputus atau terbuka, dan arus tidak dapat mengalir.

Sedangkan gambar b lampu tidak menyala/redup diakibatkan arus yang

mengalir ke lampu terlalu kecil, karena nilai tahanan membesar. Nilai tahanan

dapat membesar karena saklar kotor atau sambungan kabel berkarat/korosi.

2). Gangguan karena hubung singkat

Hubung singkat dapat terjadi apabila ada kabel penghantar yang berhubungan

langsung dengan penghantar lain atau pada ground.

Gambar 25.a menunjukkan adanya hubung singkat diantara dua kabel

penghantar. Lampu atas seharusnya tidak menyala, sedangkan lampu bawah

menyala. Akibat adanya hubung singkat antara kabel lampu atas dan kabel lampu

bawah, maka lampu atas ikut menyala.

Sedangkan gambar 25.b lampu pada rangkaian tidak menyala akibat adanya

hubung singkat antara kabel dengan ground, sekering pada rangkaian dapat

terputus karena arus yang mengalir terlalu besar.

Page 4: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

3). Gangguan karena kerusakan komponen

Kerusakan pada komponen kelistrikan adalah penyebab utama rangkaian

kelistrikan tidak dapat bekerja.

Gambar 26.a menerangkan lampu tidak menyala karena filamen lampu terputus.

Gambar 26.b menunjukan adanya kerusakan pada batere baik pada kotak batere

ataupun korosi pada terminal–terminalnya dan ini menjadikan batere tidak dapat

mensuplai kebutuhan energi pada rangkaian dan pada akhirnya rangkaian

kelistrikan tidak dapat bekerja.

Peralatan untuk memeriksa gangguan pada rangkaian / system kelistrikan.

Macam-macam peralatan yang dapat digunakan untuk memeriksa gangguan pada

rangkaian kelistrikan seperti pada gambar dibawah. Peralatan ini biasa digunakan

untuk memeriksa kontinuitas dari suatu rangkaian dan mengukur nilai tahanan,

arus atau tegangan dari suatu rangkaian kelistrikan.

Page 5: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

Peralatan-peralatan yang biasa digunakan antara lain:

a) Jumper wire

b) Test lamp

c) Self-Powered test light

d) AVO Digital

e) AVO Analog

f) VOLT – AMP Tester

g) Combination meter/Digital probe

1). Menggunakan Jumper wires untuk memeriksa kontinuitas rangkaian

kelistrikan.

Sering kali rangkaian kelistrikan tidak dapat bekerja karena tidak adanya

kontinuitas pada rangkaian tersebut, untuk memeriksa kontinutas dapat digunakan

jumper wires seperti yang terlihat pada gambar 27.

Page 6: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

Keselamatan kerja yang harus diperhatikan selama menggunakan jumper wires

adalah:

Jangan pernah melakukan by-pass pada lampu, motor, coil atau beban kelistrikan

lainnya. Karena hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lainnya.

Langkah pemeriksaan:

1) Pastikan saklar dalam posisi ON

2) Memby-pass rangkaian dari titik/bagian yang paling dekat dengan sumber

3) Jika dengan langkah ini rangkaian sudah bekerja, maka dapat dipastikan

bahwa gangguan itu terjadi pada daerah yang kita periksa tadi (tidak ada

kontinuitas pada posisi ini).

4) Jika pada langkah no.2 telah dikerjakan dan rangkaian tetap tidak bekerja

maka, mulailah melakukan by-pass pada posisi selanjutnya. Begitu seterusnya

sampai ditemukan dimana letak gangguannya.

Page 7: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

2). Menggunakan Tes lamp

Selain dengan jumper wires pemeriksaan kontinuitas dapat dilakukan dengan tes

lamp, penggunaan tes lamp lebih menguntungkan dibandingkan jumper karena

penggunaan tes lamp tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen

kelistrikan yang sedang diperiksa.

Gambar dibawah menunjukkan cara pemeriksaan kontinuitas pada rangkaian, jika

tes lamp nyala berarti ada kontinuitas antara titik yang diperiksa dengan sumber

arus/positip batere, sebaliknya jika tes lamp tidak nyala berarti tidak ada

kontinuitas.

Page 8: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

Langkah pemeriksaan :

1) Pastikan bahwa batere dalam kondisi baik

2) Pastikan saklar pada posisi ON

3) Hubungkan penjepit dari tes lamp dengan negatip batere/ground

4) Hubungkan colok tes lamp pada terminal sekring, jika lampu tes menyala

berarti ada kontinuitas antara positip batere dengan kaki depan sekring jika

lampu tidak nyala berarti jaringan kabel antara positip batere dengan kaki

sekring terputus.

5) Lakukan pemeriksaan tahap berikutnya pada saklar, konektor seperti gambar

29. sampai menemukan tidak adanya kontinuitas dengan ditandai tes lamp

tidak nyala.

c. Rangkuman kegiatan belajar

Tiga tipe gangguan yang sering terjadi pada rangkaian/system kelistrikan yaitu:

Gangguan karena nilai tahanan naik, hubung singkat dan kerusakan komponen.

Ada beberapa alat yang dapat digunakan untuk memeriksa gangguan rangkaian

diantaranya jumper wires, tes lamp, AVO digital ataupun analog. Pada saat

pemeriksaan ganguan harus diperhatikan cara penggunaan alat yang digunakan

sebab jika salah menggunakan alat dapat menyebabkan kerusakan pada komponen

yang diperiksa.

d. Tugas kegiatan belajar

Buatlah tes lamp dari komponen-komponen yang mudah didapat

Page 9: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

e. Test formatif kegiatan belajar

1) Sebutkan prosedur menghindari kerusakan pada ECU

2) Faktor apa saja yang menyebabkan nilai tahanan pada rangakaian kelistrikan

bertambah.

3) Jelaskan apa yang tidak boleh dilakukan saat pemeriksaan kontinuitas

rangkaian menggunakan jumper wire.

4) Bagamana cara menggunakan tes lamp untuk memeriksa kontinuitas

rangkaian kelistrikan

5) Jelaskan keuntungan menggunakan tes lamp disbanding jumper wire.

f. Kunci jawaban formatif kegiatan belajar

1) Prosedur menghindari kerusakan ECU

a. Jangan pernah melepas terminal baterei saat kunci kontak ON

b. Jangan pernah memeriksa rangkaian ECU menggunakan alat yang tidak

direkomendasikan oleh buku manual kendaraan

c. Jangan pernah memberikan tegangan luar pada ECU

d. Jangan pernah menjumper pada pin-pin ECU

e. Hindari ECU dari tegangan induksi

f. Hindari ECU dari terkena air

g. Jangan pernah melakukan pemeriksaan rangkaian ECU tanpa petunjuk

buku manual.

2) Faktor apa saja yang menyebabkan nilai tahanan pada rangakaian kelistrikan

bertambah

a. Gangguan karena nilai tahanan membesar

b. Gangguan karena hubung singkat

c. Gangguan karena kerusakan komponen

3) Faktor penyebab nilai tahanan bertambah antara lain:

a) Adanya rangkaian yang terbuka/terputus

b) Timbulnya korosi/karatan pada sambungan

4) Hal yang tidak diperbolehkan dalam pemerikaan kontinuitas dangan jumper

wire adalah: Membay-pass beban kelistrikan baik lampu,motor atau beban lain

5) Cara menggunakan tes lamp untuk pemeriksaan kontinuitas rangkaian, adalah:

Page 10: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

a) Menghubungkan jepit tes lamp dengan negatip batere atau ground

b) Menghubungkan colok tes lamp dengan titik pada rangkaian yang akan

diperiksa.

6) Keuntungan menggunakan tes lamp dibandingkan jumper wire adalah: tes

lamp tidak menyebabkan terjadinya kerusakan pada komponen rangkaian yang

diperiksa.

g. Lembar kerja kegiatan belajar

Tujuan :

Setelah mencoba lembar kerja ini maka siswa harus dapat :

1) Menggunakan jumper wire

2) Menggunakan tes lamp

3) Menentukan letak gangguan dari hasil pemeriksaan.

4) Menyimpulkan hasil pemeriksaan

Alat dan Bahan

4) Trainer kelistrikan body standart

5) Baterai 12V

6) Jumper wire

7) Tes lamp

Keselamatan Kerja

1) Tidak diperkenankan Memby-pass batere karena dapat menyebakan kerusakan

pada batere.

2) Tidak diperkenankan memby-pass beban kelistrikan.

Langkah Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan

2) Lakukan pemeriksaan kontinuitas dengan jumper dan tes lamp.

Memeriksa kontinuitas dengan jumper:

1) Rangkaikan kelistrikan body standart yang akan diperiksa

2) By-pass dengan jumper pada bagian titik kabel yang terdekat dengan sumber

arus.

3) Perhatikan hasil pemeriksaan ada perubahan kerja atau tidak,

4) Lanjutkan pemeriksaan pada titik–titik berikutnya.

Page 11: Materi Memperbaiki Kerusakan Ringan Rangkaian Kelistrikan

Mengukur kontinuitas dengan tes lamp:

1) Rangkaikan kelistrikan body standart yang akan diperiksa

2) Hubungkan jepit tes lamp dengan negatip sumber arus.

3) Hubungkan colok tes lamp pada titik yang terdekat dengan sumber arus positip.

4) Perhatikan hasil pemeriksaan apakah lampu tes menyala atau tidak.

5) Tarik kesimpulan dari hasil pemeriksaan

6) Lanjutkan pemeriksaan pada titik berikutnya.

7) Ambil kesimpulan akhir, tentukan letak gangguan rangkaian

8)Bersikah alat dan tempat kerja, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula

Tugas:

Analisisa data hasil pemeriksaan, buatlah laporan