pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan (c3) …...kompetensi dasar 1 b a b perawatan sistem...

37
PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) KELAS XI Penulis : Imam Muzakki, S.Pd Azip Shabari, S.Pd PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Upload: others

Post on 02-Jun-2020

263 views

Category:

Documents


46 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN

KENDARAAN RINGAN (C3) KELAS XI

Penulis :Imam Muzakki, S.PdAzip Shabari, S.Pd

PT. KUANTUM BUKU SEJAHTERA

Page 2: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGANSMK/MAK Kelas XI

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta Pasal 72 Ketentuan Pidana Sanksi Pelanggaran.1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan; memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

© Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang menyebarluaskan dalam bentuk apapun

tanpa izin tertulis

Tata letak buku ini menggunakan program Adobe InDesign CS3, Adobe IIustrator CS3, dan Adobe Photoshop CS3. Font isi menggunakan Myriad Pro (10 pt)B5 (17,6 × 25) cmviii + 216 halaman

Penulis : Imam Muzakki, S.Pd Azip Shabari, S.PdEditor : Tim Quantum BookPerancang sampul : Tim Quantum BookPerancang letak isi : Tim Quantum BookPenata letak : Tim Quantum BookIlustrator : Tim Quantum BookTahun terbit : 2019ISBN : 978-623-7216-27-8

Page 3: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

iii

Kata Pengantar

Penerapan kurikulum 2013 menggunakan beberapa prinsip pembelajaran antara lain, (1) memanfaatkan teknologi dan informasi, (2) menerapkan metode pembelajaran yang mendorong siswa lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan serta memperhatikan karakteristik (3) menerapkan strategi pembelajaran berbasis kompetensi dan model belajar inkuiri, discovery learning, pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran berbasis produk dan pembelajaran berbasis proyek. Hal tersebut menyebabkan prinsip pembelajaran pada penerapan kurikulum 2013 telah sangat sesuai dengan karakteristik atau prinsip pembelajaran pada abad 21. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga buku teks “PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN KELAS XI” telah selesai pada waktunya. Buku teks ini merupakan pengembangan sumber belajar yang telah disesuaikan dengan standar isi dan standar kompetensi sesuai keahlian kurikulum 2013 untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan. Ruang lingkup pada buku teks ini mencakup aspek pengetahuan dan keterampilan yang harus dikuasai dan pada kompetensi dasar (KD) kelompok mata pelajaran kompetensi keahlian (C3). Buku Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan ini disusun sebagai sumber belajar siswa yang yang terdiri dari sembilan bab dan berisi sebelas kompetensi dasar (KD). Materi-materi pada buku ini antara lain, (1) perawatan sistem kelistrikan dan pengaman;(2) perawatan kelistrikan tambahan (asesoris); (3) perawatan sistem starter; (4) perawatan sistem pengisian; (5) perawatan sistem pengapian konvensional dan elektronik; (6) perawatan sistem penerangan dan panel instrumen, (7) perawatan sistem air conditioning; (8) perawatan sistem audio; dan (9) dan mengevaluasi hasil perawatan berkala sistem kelistrikan kendaraan ringan. Penulis sangat mengapresiasi kepada beberapa pihak yang telah memberikan bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dalam penyelesaian buku pemeliharaan kelistrikan kendaraan ringan kelas XI. Penulis menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna , untuk itu penulis mohon saran dan kritik yang bersifat membangun agar kualitas buku ini sesuai dengan harapan pengguna. Semoga dengan diterbitkannya buku ini, dapat berguna bagi seluruh pembaca.

Purbalingga, Februari 2019

Penulis

Page 4: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

iv

Daftar Isi

Bab 1 Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman ............................................... 1 A. Pengertian Sistem Kelistrikan dan Pengaman ......................................................... 3 B. Fungsi Sistem Kelistrikan ................................................................................................. 3 C. Macam – Macam Sistem Kelistrikan ............................................................................ 4 D. Melakukan Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman Kendaraan ........... 10 Rangkuman .................................................................................................................................... 26 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 26 Bab 2 Perlengkapan Kelistrikan Tambahan (Aksesori) ............................................. 31 A. Sistem Power Window ...................................................................................................... 33 B. Central Lock ......................................................................................................................... 40 C. Sistem Alarm ....................................................................................................................... 51 Rangkuman .................................................................................................................................... 55 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 56

Bab 3 Perawatan Sistem Starter ................................................................................. 61 A. Pengertian Sistem Starter ............................................................................................... 63 B. Fungsi Sistem Starter ........................................................................................................ 63 C. Macam-Macam Sistem Starter Dan Cara Kerja Motor Starter ............................ 64 D. Melakukan Perawatan Sistem Starter ......................................................................... 69 Rangkuman .................................................................................................................................... 74 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 74

Bab 4 Perawatan Sistem Pengisian ............................................................................ 79 A. Pengertian Sistem Pengisian.......................................................................................... 81 B. Fungsi Sistem Pengisian .................................................................................................. 81 C. Macam-Macam Komponen Sistem Pengisian Dan Cara Kerjanya.................... 81 D. Melakukan Perawatan Sistem Pengisian ................................................................... 90 Rangkuman .................................................................................................................................... 91 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 92

Bab 5 Perawatan Sistem Pengapian Konvensional Dan Elektronik......................... 97 A. Pengertian Sistem Pengapian ....................................................................................... 99 B. Fungsi Sistem Pengapian ................................................................................................ 99 C. Macam-Macam Sistem Pengapian Dan Cara Kerjanya ......................................... 100 D. Melakukan Perawatan Sistem Pengapian ................................................................. 110 Rangkuman .................................................................................................................................... 113 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 113

Bab 6 Perawatan Sistem Penerangan Dan Panel Instrument .................................. 117 A. Pengertian Sistem Penerangan dan Panel Instrument......................................... 119 B. Fungsi Sistem Penerangan dan Panel Instrument ................................................. 119

Page 5: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

v

C. Macam-Macam Sistem Penerangan dan Panel Instrument ................................ 120 D. Melakukan Perawatan Sistem Penerangan dan Panel Instrument .................. 127 Rangkuman .................................................................................................................................... 132 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 132

Bab 7 Perawatan Sistem Air Conditioning (AC) ......................................................... 139 A. Pengertian Sistem Air Conditioning (AC) .................................................................. 141 B. Fungsi Sistem Air Conditioning (AC) ........................................................................... 141 C. Macam–Macam Sistem Air Conditioner (AC) ........................................................... 142 D. Melakukan Perawatan Komponen Sistem Air Conditioning (AC) ..................... 153 E. Pengosongan Dan Pengisian Refrigerant.................................................................. 155 Rangkuman .................................................................................................................................... 158 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 158

Bab 8 Perawatan Sistem Audio ................................................................................... 163 A. Pengertian Sistem Kelistrikan Audio Video............................................................... 165 B. Fungsi Audio Video Pada Kendaraan .......................................................................... 165 C. Macam-Macam Komponen Audio Video Kendaraan ............................................ 167 D. Melakukan Perawatan Sistem Audio Video .............................................................. 175 Rangkuman .................................................................................................................................... 178 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 178

Bab 9 Mengevaluasi Hasil Perawatan Berkala Kelistrikan Kendaraan .................... 183 A. Pengertian Evaluasi Hasil Perawatan Berkala Kelistrikan Kendaraan .............. 185 B. Fungsi Evaluasi Perawatan Berkala Kelistrikan Kendaraan ................................. 185 C. Macam-Macam Evaluasi Hasil Perawatan Berkala Kelistrikan Kendaraan ..... 185 Rangkuman .................................................................................................................................... 197 Uji Kompetensi ............................................................................................................................. 197

Daftar Pustaka ................................................................................................................... 203Glosarium......... .................................................................................................................. 206Biodata Penulis .................................................................................................................. 216

Page 6: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

vi

KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.4.1 Merawat secara berkala sistem kelistrikan.

SAINSFactual :Fungsi baterai sebagai sumber arus DC pada kendaraan.KonseptualReaksi kimia pengisian dan pengosongan baterai.ProseduralProsedur pemeriksaan baterai.MetakognitifDapat melakukan perawatan pada baterai.

TEKNOLOGIPenggunaan Baterai charger untuk pengisian baterai.Penggunaan Multi tester/ AVO meter untuk pemeriksaan tegangan dan arus.Penggunaan hydrometer.

ENGINEERINGMelakukan pengisian baterai.Melepas dan memasang baterai pada kendaraan.

MATEMATIKAMenghitung lamanya pengisian baterai pada saat pengisian cepat dan lapat.Menghitung besarnya arus yang dibutuhkan saat pengisian.

KOMPETENSI DASAR : 3.5 Menerapkan cara perawatan sistem pengapianl.4.5 Merawat secara berkala sistem pengapian.

SAINSFactual :Fungsi sistem pengapian pada motor bakar.KonseptualProses terjadinya induksi elektromagnet pada coil.ProseduralProsedur pemeriksaan komponen sistem pengapian.MetakognitifDapat melakukan perawatan pada sistem pengapian.

TEKNOLOGIPenggunaan Dwell teste.rPenggunaan Timing ligh.tPenggunaan multitester.Penggunaan engine tune up tester

Analisis Materi Pembelajaran STEM

Page 7: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

vii

ENGINEERINGMelakukan penyetelan sudut dwell.Melakukan penyetelan saat pengapian.Pemeriksaan komponen sistem pengapian.

MATEMATIKAMenghitung sudut pengapian sesuai dengan jumlah silinder.Menghitung sudut dwell.

KOMPETENSI DASAR : 3.7 Menerapkan cara perawatan sistem penerangan dan panel instrument.4.7 Merawat berkala sistem penerangan dan panel instrumen.

SAINSFactual :Pentingnya penerangan dan panel instrumen pada kendaran.KonseptualArus mengal i r ke beban kelampu berdasarkan pengoperasian sakelar dan panel instrumen bekerja berdasarkan pada kondisi kendaraan.ProseduralProsedur pemeriksaan komponen sistem penerangan dan panel instrumen.MetakognitifDapat melakukan perawatan pada sistem penerangan dan panel.Instrumen.

TEKNOLOGIPenggunaan multitester dan test lamp.Penggunaan engine tune up tester.

ENGINEERINGMerangkai rangkaian sistem penerangan.Memeriksa komponen-komponen sistem penerangan.Membaca wiring diagram.

MATEMATIKAMenghitung Voltage drop.Menghitung kapasitas sekering (A).

Page 8: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

viii

Page 9: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 1

3.1 Menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan.4.1 Merawat secara berkala sistem kelistrikan.3.10 Menerapkan cara perawatan sistem pengaman.4.10 Melakukan hasil perawatan berkala kelistrikan kendaraan ringan.

Kompetensi Dasar

1BAB

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman

Page 10: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK2

Peta Konsep

Setelah mempelajari materi peserta didik mampu:1. Menjelaskan pengertian sistem kelistrikan dan pengaman kendaraan.2. Menjelaskan fungsi sistem kelistrikan dan pengaman kendaraan.3. Menjelaskan macam-macam sistem kelistrikan dan pengaman kendaraan.4. Melakukan perawatan komponen-komponen pendukung dan pengaman kelistrikan, seperti baterai,

fusible link, circuit breaker, fuse, sakelar, relay, flasher dan connector.

Tujuan Pembelajaran

Pengertian Sistem Kelistrikan dan Pengaman Kendaraan

Fungsi Sistem kelistrikan dan Pengaman Kendaraan

Macam-Macam Sistem Kelistrikan

Melakukan Perawatan Komponen Sistem Kelistrikan dan Pengaman Kendaraan

Melakukan Perawatan Komponen Sistem Kelistrikan dan Pengaman Kendaraan

Rangkuman

Perawatan Sistem Kelistrikan

Page 11: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 3

A. Pengertian Sistem Kelistrikan Dan Pengaman

Materi Pembelajaran

Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas. Kelistrikan dapat diartikan sebagai gejala alam yang timbul dari polaritas dua garis elementer, yakni proton yang bermuatan positif dan elektron yang bermuatan negatif. Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem kelistrikan mobil adalah rangkaian energi listrik yang disusun untuk menjalankan sebuah fungsi tertentu pada sebuah kendaraan.

Fungsi sistem pengamanan pada kendaraan adalah melindungi kabel, konektor, sakelar, dan komponen sistem kelistrikan lainnya yang sering mengalami kerusakan pada komponen akibat hubungan singkat. Komponen ini dipasang dengan menyisipkan pada rangkaian sistem kelistrikan seperti fusible link, fuse, dan circuit breaker. Berikut contoh gambar sistem kelistrikan mobil.

Gambar 1.1. Sistem Kelistrikan MobilSumber: http://blogofacityseminarian.blogspot.com

B. Fungsi Sistem Kelistrikan Mobil

a. Membangkitkan bunga api yang dapat membakar campuran bahan bakar dalam silinder, seperti sistem pengapian.

b. Membantu menghidupkan mesin pada awal (start) dengan putaran tertentu, seperti sistem starter.

c. Menghasilkan tenaga listrik dan mempertahankan sumber arus (baterai) tetap terisi, seperti sistem pengisian.

d. Dapat meningkatkan kenyamanan dan keselamatan dalam berkendara, seperti sistem AC, sistem ABS, sistem kelistrikan bodi, sistem airbag, dan penghapus kaca (wiper).

Page 12: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK4

C. Macam – Macam Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan mobil dapat diklasifikasikan sebagai berikut:a. Sistem kelistrikan mesin

Gambar 1.2. Sistem Kelistrikan MesinSumber: thebasserz.blogspot.com

Berikut ini macam-macam sistem kelistrikan mesin pada mobil:1) Sistem Pengapian

Syarat terjadinya pembakaran di dalam silinder adalah harus ada unsur udara, bahan bakar, dan api. Sistem pengapian merupakan sumber bunga api yang menimbulkan ledakan campuran udara bahan bakar, sehingga terjadi proses pembakaran di ruang bakar.

2) Sistem StarterMesin tidak akan dapat hidup (dihidupkan dengan tombol start) sebelum melakukan siklus operasionalnya, antara lain langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang. Untuk membantu melakukan siklus pendahuluan saat awal menghidupkan, dibutuhkan sistem starter dengan cara memutarkan poros engkol.

3) Sistem PengisianBaterai sebagai sumber arus hanya dapat menyimpan dan tidak dapat menghasilkan arus, sedangkan kapasitas baterai terbatas dan tidak dapat memberikan arus yang dibutuhkan pada kelistrikan mobil secara terus-menerus. Sistem yang memproduksi arus berfungsi untuk mengisi baterai dan memberikan arus yang dibutuhkan pada semua kelistrikan mobil saat mesin bekerja itulah yang disebut sebagai sistem pengisisan.

4) Sistem EFIPada mobil konvensional, karburator berfungsi mencampurkan udara dan bahan bakar yang menghasilkan gas yang mudah terbakar berupa kabut. Selain itu, fungsi lain kaburator adalah mengatur kebutuhan campuran udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder. Hal tersebut menghasilkan perbandingan campuran yang tepat berdasarkan RPM, temperatur, dan beban mesin kendaraan.Sistem EFI merupakan pengganti sistem karburator kendaraan saat ini yang dikontrol secara elektrik. Sistem EFI juga berfungsi untuk menyetarakan perbandingan udara dan bahan bakar yang masuk ke dalam silinder dengan cara penginjeksian yang sesuai dengan kondisi kendaraan.

Page 13: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 5

5) Sistem Common railCommon rail pada dasarmya sama dengan sistem EFI yang berfungsi untuk mengatur suplai bahan bakar yang masuk ke ruang bakar, namun perbedaanya common rail digunakan pada mobil diesel.

6) Sistem PemanasPada mesin diesel bertipe indirect, terdapat sistem pemanas pendahuluan dengan kondisi pada ruang bakar dipasangkan glowplug yang dibutuhkan. Hal tersebut berfungsi untuk memanaskan ruang bakar saat start (mesin dingin). Glowplug terdiri dari coil pemanas. Pada mesin diesel tipe indirect terdapat sistem pemanas pendahuluan di mana di dalam ruang bakar dipasang glowplug yang dibutuhkan untuk memanaskan ruang bakar pada saat awal start ketika mesin dingin. Glow plug terdiri dari gulungan (coil) dan pemanas yang terletak pada tabung. Kemudian, aliran listrik akan mengalir melalui coil panas (heating coil) untuk memanaskan tabung (heater tube). Berikut adalah contoh gambar rangkaian Glowingup.

Gambar 1.3. GlowplugSumber: Willycar.com

b. Sistem Kelistrikan BodiSistem Kelistrikan Bodi dilengkapi terdiri dari jaringan kabel (wiring harness), sistem penerangan exterior (lampu kepala, lampu kota, dan kabut); lampu penerangan interior (lampu kabin); lampu peringatan (lampu sein, lampu mundur, kalkson); switch dan relay; meter kombinasi dan gouge; wiper dan washer. Komponen-komponen tersebut bertujuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

c. Sistem Kelistrikan Sasis1) ABS dan EBD

Anti-Lock Brake System (ABS) merupakan sistem pengereman yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini menggunakan suatu unit komputer actuator yang berfungsi mengendalikan tekanan hidrolik menuju disc brake caliper pada roda mobil. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah terjadinya dua hal, yaitu roda terkunci dan pengendalian mobil ketika berhenti mendadak atau berjalan pada permukaan jalan yang licin.Sedangkan Electronic Brake Force Distribution (EBD) merupakan tambahan bagi fungsi ABS untuk mengoptimalkan pengereman. ABS dan EBD mendistribusikan tekanan pengereman yang berbeda-beda ke setiap roda dengan menyesuaikan kondisi jalan, kecepatan, dan beban, serta menentukan roda yang tepat agar mendapatkan tenaga pengereman yang paling kuat. Dengan demikian tekanan masing-masing roda seimbang.

Page 14: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK6

Gambar 1.4. Sistem ABS dan EBD

2) Brake Assist (BA)Sistem Brake Assist (BA) merupakan sistem bantu rem yang bekerja saat kendaraan membutuhkan daya pengereman yang besar. Hal tersebut dapat dijelaskan dalam beberapa situasi antara lain, saat pengereman mendadak, jalan menurun, atau beban penuh yang dikontrol oleh ECU. Sistem ECU tersebut berdasarkan kecepatan penerapan pedal rem atau kenaikan tekanan master silinder rem.

Gambar 1.5. Sistem Brake Assist

3) Traction Control (TRC)

Gambar 1.6. Traction Control

Traction Control (TRC) berfungsi menambah stabilitas pengendaraan dengan cara mengurangi output mesin dan melakukan pengereman secara efektif untuk menahan roda tidak tergelincir. Bentuk kegunaan TRC antara lain, kendaraan dapat dihidupkan (start); dan berakselerasi lembut pada permukaan jalan yang licin, meskipun hal tersebut berakselerasi saat kondisi berbelok; digunakan untuk mobil off road 4WD agar mobil tidak terangkat ke atas dan tergelincir.

Page 15: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 7

4) Vehicle Stabilty Control (VSC)Vehicle Stabilty Control (VSC) sistem yang bekerja secara otomatis dengan cara mengurangi output mesin, saat menikung atau berpindah jalur, sehingga keadaan kendaraan tetap terkontrol secara aman sesuai jalur lintasannya. Berikut adalah contoh gambar rangkaian Vehicle Stabilty Control (VSC).

Gambar 1.7. Vehicle Stabilty Control (VS)

5) Hill Start Asist (HSA)Hill Start Asist (HSA) merupakan sistem yang bekerja saat kendaraan berada pada daerah menanjak >45o. HSA menahan secara otomatis, sehingga pengemudi memiliki cukup waktu untuk memindahkan kaki dari pedal rem ke pedal gas dan dapat menekan gas sebelum terlepas dari kondisi pengereman. Kendaraan dengan jenis SUV dan truck dilengkapi dengan Downhill Assist Control (DAC). Hal tersebut bertujuan agar mobil dapat berjalan stabil saat kendaraan berada pada jalan yang menurun. Cara kerjanya yaitu dengan memberikan pengaturan berapa besar daya rem yang harus dikirimkan ke masing-masing roda.

d. Sistem Kelistrikan InfotainmentSelain keamaan, fasilitas setiap kendaraan saat ini telah berkembang. Teknologi yang bersifat memberi informasi terkait kondisi mobil secara umum dan hiburan yang diperlukan dalam memberikan kenyamanan bagi pengendara, salah satunya adalah sistem audio, audio video, Global Position Sensor (GPS), USB port, dan cigarette lighter. Berikut adalah kedua contoh gambar sistem kelistrikan infotaiment, yaitu gambar rangkaian sistem kelistrikan audio dan sistem global possition sensor.

Gambar 1.8. Sistem Kelistrikan audio

Sumber: Blacxperiencecom

Gambar 1.9. Sistem Global Position SensorSumber: Apritos.com

Page 16: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK8

e. Sistem Kelistrikan Tambahan (assesoris)Sistem kelistrikan tambahan (assesoris) merupakan sistem yang termasuk diluar sistem kelistrikan utama yang memperhatikan faktor keamanan dan kenyamanan dalam berkendara.1) Sistem power mirror

Sakelar power mirror ditempatkan di dashbord dekat dengan pengemudi. Pada sakelar power mirror terdapat dua tanda, yaitu L (left) dan R (right) yang berfungsi untuk memilih kaca spion yang ingin disetel dan memilih tombol kontrol gerakan atas, bawah, kanan, dan kiri. Selain itu, sistem power mirror juga memiliki motor power yang menggerakan tuas pengontrol posisi kaca. Berikut adalah gambar rangkaian dari sistem power mirror.

Gambar 1.10. Rangkaian power mirror

2) Sistem Lampu Kabut Depan dan BelakangSistem lampu kabut depan dan belakang digunakan saat kondisi cuaca berkabut. Sakelar lampu kabut dapat bekerja saat lampu kota (tail) dan lampu kepala (head) telah dihidupkan. Berikut contoh gambar rangkaian sistem lampu kabut.

Gambar 1.11. Rangkaian Sistem Lampu Kabut

Page 17: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 9

3) AirbagAirbag adalah perangkat keselamatan yang berbentuk kantong udara yang mengembang terjadi benturan. Hal itu berfungsi untuk melindungi bagian kepala, leher, dan dada saat terjadi kecelakaan. Airbag bekerja berdasarkan signal sensor pada kendaraan. Tekanan udara juga telah disesuaikan agar tidak mencederai pengemudi. Selain berfungsi untuk melindungi pengemudi, airbag berfungsi melindungi penumpang dengan diletakkan di bagian depan kursi dan sisi kursi.

Gambar 1.12. Air bagSumber: borronextrication.com

4) ImmobilizerImmobilizer digunakan sebagai kelengkapan standar keamanan kendaraan dengan kondisi kunci kontak terdapat chip sebagai transmitter (pengirim gelombang radio). Apabila signal yang dikirimkan sesuai, maka transponder akan mengirimkan data ke ECU untuk mengaktifkan rangkaian sistem ignition dan menghidupkan relay fuel pump. Tetapi, jika tidak sesuai, mesin tidak dapat dihidupkan. Berikut contoh gambar rangkaian Immobilizer.

Gambar 1.13. ImmobilizerSumber: hhtp://www.rentalmobilbali.net

5) Sistem Alarm Sistem Alarm merupakan sebuah perangkat keamanan kendaraan yang bekerja dengan memberi tanda peringatan berupa bunyi. Jika terjadi pintu mobil dibuka secara paksa, maka dapat diaktifkan atau dinonaktifkan menggunakan remote control yang terpasang pada kunci mobil.

Gambar 1.14. Sistem AlarmSumber: klasika kompas. Id

Page 18: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK10

6) Sistem Lampu pengendaraan siang hari (Daytime Running Light)Daytime Running Light merupakan sistem penerangan yang berfungsi menerangi jalan, abila kondisi cuaca tiba-tiba gelap saat melewati terowongan atau berkabut. Berikut contoh gambar rangkaian Daytime Running Light.

Gambar 1.15. Rangkaian DRL dengan pengontrolan oleh relai utama DRL

D. Melakukan Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman Kendaraan

a. BateraiBaterai adalah alat untuk menghimpun membangkitkan tenaga listrik. Selain itu, baterai juga dapat diartikan sebagai alat elektrokimia yang dibuat untuk menyuplai listrik yang mengarah pada sistem starter mesin, sistem pengapian, sistem peneranga, dan komponen kelistrikan lainnya. KONSTRUKSI BATERAI1) Elemen Baterai

Elemen Baterai terdiri dari plat positif yang terbuat dari timbaldioksida (PbO2) dan plat negatif yang terbuat dari Timbal (Pb). Plat positif dan plat negatif dihubungkan oleh plate strap yang dipasangkan secara selang-seling yang dibatasi oleh separator dan fiberglas. Berikut adalah contoh gambar kontruksi baterai.

Gambar 1.16. Konstruksi BateraiSumber: klikauto.blogspot.com

2) ElektrolitDalam kotak baterai plat positif dan negatif terendam oleh cairan elektrolit baterai. Elektrolit baterai merupakan campuran antara asam sulfat (SO4) dan air (H2O). Elektrolit baterai dalam kondisi terisi penuh memiliki berat sebesar 1.260 – 1.280 (pada temperatur 20oC). Elektrolit baterai dengan berat sebesar 1.260 memiliki

Page 19: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 11

kandungan 65% air sulingan dan 35 % asam sulfat, sedangkan berat seesar 1.28 memiliki kandungan 63% air sulingan dan 37% asam sulfat. Setiap baterai memiliki beberapa sel yang saling berhubungan secara seri. Tiap-tiap sel dalam baterai dapat menghasilkan tegangan sebesar 2,1Volt. Hal ini menunjukkan jika baterai memiliki 6 sel, maka baterai tersebut memiliki tegangan sebesar 2,1 V x 6 = 12,6 V.

3) Kotak BateraiKotak baterai berfungsi untuk menampung cairan elektrolit. Pada kotak baterai terdapat tanda Upper Level dan Lower Level untuk menunjukkan jumlah elektrolit baterai. Kekurangan elektrolit dapat menyebabkan terjadinya kristalisasi pada sel-sel baterai yang disebabkan panas. Jika bahan aktif baterai terlepas, hal ini dapat menyebabkan efektifitas baterai menurun. Selain itu, apabil bahan aktif baterai terjatuh didasar kotak atau terselip diantara sel, maka dapat terjadi pengosongan pada kotak baterai. Berikut adalah contoh gambar kotak baterai.

Gambar 1.17. Kotak bateraiSumber: margionoabdil.blogspot.com

4) Sumbat VentilasiSumbat ventilasi adalah tutup lubang pengisian elektrolit. Sumbat ventilasi berfungsi untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam baterai. Hal tersebut dilakukan dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar lewat lubang ventilasi agar uap asam sulfat mengembun pada tepian ventilasi dan menetes kembali ke kotak baterai. Berikut contoh gambar sumbat ventilasi.

Gambar 1.18. Sumbat Ventilasi

Reaksi Kimia Baterai1) Pengosongan (Discharge)

Gambar 1.19. Pengosongan (Discharge)

Pengosongan (Discharge) adalah reaksi kimia baterai saat digunakan atau dihubungkan dengan beban seperti lampu. Reaksi kimia dapat dijelaskan seperti berikut.

PbO2 + 2H2SO4 + Pb PbSO4 + 2H2O + PbSO4

Saat terjadi pengosongan, kandungan keasaman elektrolit semakin rendah. PbO2 dan Pb bereaksi dengan SO4, sehingga membentuk PbSO4 yang dapat mengubah H2SO4 menjadi air.

Page 20: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK12

2) Pengisian (charging)

Gambar 1.20. Pengisian (Charge)Sumber: blogakimobil.blogspot.com

Pengisian (Charging) adalah reaksi kimia baterai ketika dihubungkan dengan Charger baterai. Reaksi kimia sebagai berikut:

PbSO4 + 2H2O + PbSO4 PbO2 + 2H2SO4 + PbPengisian baterai charger memiliiki tegangan yang sangat tinggi, sehingga aliran arus dari terminal positif baterai charger ke terminal positif baterai berkebalikan dengan arah arus saat terjadi pengosongan. Saat pengisian SO4 terlepas dari kedua plat positif dan plat negatif, akan menimbulkan reaksi Hidrogen, sehingga terbentuk kembali H2SO4. Selain itu, Oksigen (O2) bereaksi dengan plat positif membentuk PbO2.

Kapasitas BateraiKapasitas baterai adalah besarnya arus yang dapat diberikan oleh baterai pada waktu dan temperatur tertentu. Terdapat dua istilah yang dipergunakan untuk menyatakan kapasitas baterai antara lain:1) Slow Discharge Capacity

Slow Discharge Capacity adalah kapasitas baterai saat digunakan untuk konsumsi beban rendah. Ini terjadi saat tenaga listrik yang diambil dari baterai dalam kondisi terisi penuh yang dihubungkan dengan beban, kemudian dikosongkan dengan perlahan sampai mencapai tegangan discharge akhir sebesar 10,5 V untuk baterai 12 V. Kesimpulannya, semakin lama baterai discharge semakin besar kapasitasnya. Slow discharge Capacity diukur dalam Ampere hours (Ah). Berikut adalah rumus yang digunakan:

Contoh:Baterai terisi penuh dikosongkan (discharge) terus-menerus dengan arus 5,6 A dan mencapai tegangan akhir 10,5 V setelah 5 jam. Hal tersebut menghasilkan baterai memiliki kapasitas sebesar 28 Ah (5,6 A x 5 jam).

2) High Discharge CapacityHigh Discharge Capacity muncul saat terjadi beban tinggi (saat engine start). High Discharge Capacity dapat diukur dengan memperhatikan jangka waktu baterai. Baterai dapat memberikan arus untuk start engine dengan waktu yang lama. Selain itu, pada temperatur yang rendah atau kondisi dingin akan menunjukan semakin besar kapasitasnya.

Pemeriksaan BateraiBerikut ini komponen-komponen baterai yang perlu diperhatikan:

Page 21: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 13

Memeriksa Keretakan pada Kotak Baterai1) Matikan kunci kontak dan semua sistem kelistrikan!2) Lepas baterai dari kendaraan dengan melepas kabel negatif terlebih dahulu!3) Periksa keadaan kotak baterai, jika terjadi kebocoran atau retak baterai perlu diganti!

(Jika elektrolit baterai terkena logam dapat menyebabkan kekaratan)

Gambar 1.21. Keretakan pada kotak baterai

Memeriksa Terminal Baterai1) Periksa keadaan terminal baterai!2) Bersihkan kerak dengan air panas, kemudian sikat! 3) Beri grease, kemudian periksa kekencangan terminal baterai! (jika terlonggar dapat

disebabkan karena keausan terminal yang tidak merata, sehingga perlu dilakukan pengampelasan).

Gambar 1.22. Terminal baterai

Memeriksa Tegangan Baterai1) Periksa tegangan baterai dengan multitestester!2) Pilih selektor pada angka 50DC Volt!3) Hubungkan probe multitester positif ke terminal positif baterai dan probe multitester

negatif ke terminal negatif baterai!

Gambar 1.23. Tegangan baterai

Memeriksa Keadaan Jumlah Baterai1) Periksa keadaan jumlah baterai! (tidak boleh melebihi batas tertinggi atau Upper

dan kurang dari batas terendah Lower).2) Tambahkan air suling, jika kurang cukup!

Gambar 1.24. Keadaan Jumlah Elektrolit Baterai

Page 22: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK14

Catatan:1) Menggunakan air biasa, karena dapat mengurangi kemampuan dan pertahanan

jangka waktu baterai!2) Elektrolit yang terlalu banyak akan meluap saat pengisian. Hal tersebut menyebabkan

kekaratan pada terminal dan logam lainnya.3) Hindari terkena mata dan kulit!4) Cucilah segera dengan ai, bila terkena mata dan segera lakukanlah pengobatan! Memeriksa Berat Jenis Elektrolit1) Lepaskan sumbat ventilasi!2) Periksa berat jenis tiap sel pada baterai dengan hydrometer! Berat jenis : 1.25 – 1.28 pada suhu 20oC Perbedaan tiap sel : 0.0253) Peiksa sumbat ventilasi dari kerusakan atau penyuumbatan pada lubang dengan

cara semprot udara bertekanan!Catatan:Jika lubang ventilasi udara tersumbat saat pengisian baterai akan menimbulkan tekanan di dalam kotak baterai dan merusak kotak baterai.Kode Pengenalan Baterai1) Lokasi Kode Accu

Lokasi pengenalan kode ACCU terletak pada bagian atas kotak baterai.

Gambar 1.25. Lokasi Kode ACCU

2) Informasi Kode Pengenal Baterai

Gambar 1.26. Informasi kode pengenal baterai

a) Kemampuan baterai Angka 55 adalah kemampuan baterai yang menunjukan kapasitas baterai

secara tidak langsung. Berikut hubungan antara kode pengenal baterai dengan kapasitas baterai dinyatakan dalam ampere jam.

Page 23: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 15

Tabel 1.1 Informasi Kode Pengenal Bateraib) Lebar dan Tinggi Baterai Angka D merupakan lebar dan tinggi baterai yang ditunjukan dengan kode

A sampai dengan H sebagai berikut: Tabel 1.2 Kode Lebar dan Tinggi (mm)

Kode Lebar (mm) Tinggi (mm)A 127 162B 127 atau 129 203C 135 207D 173 204E 176 213F 182 213G 222 213H 278 220

, Gambar 1.27. Lebar dan Tinggi Baterai

c) Panjang BateraiAngka 23 menunjukan panjang baterai dalam satuan (sentimeter)

Gambar 1.28. Panjang Baterai

d) Posisi Terminal positif Baterai Huruf L menunjukan terminal positif berada di sisi kiri (Left) dan R berada di

sisi kanan (right)

Page 24: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK16

Gambar 1.29. Posisi terminal positif baterai

Referensi

Gambar 1.30. Kode BateraiSumber www.teknik-otomotif.com

Pengisian Baterai1) Pengisian Cepat

Pengisian cepat adalah pengisian dengan waktu yang singkat dan ampere yang besar. Ampere pengisian tidak boleh melebihi ½ Kapasitas baterai. Contoh amper pengisian baterai dengan kapasitas 60 Ah adalah 30 A atau kurang. Waktu pengisian cepat biasanya antara ½ sampai 1 jam. Menjaga kuantitas dan kualitas baterai, sebaiknya hindari pengisian cepat secara ters-menerus atau secara berkala. Ampere pengisian (A) dapat diukur dengan rumus :

Contoh Diketahui: Kapasitas baterai : 60 AhBerat jenis baterai hasil ukur pada Oo C : 1,18Ditanya: Berapa Ampere pengisian Cepat?Dijawab :A. Berat jenis elektrolit baterai pada suhu 20 OC adalah: S20

oC = St + 0,0007 x (t – 20)

S20 = Berat jenis pada suhu 20 OC St = Nilai Pengukuran dari berat jenis t = Temperatur elektrolit saat pengukuran dilakukan

Page 25: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 17

S20o

C = 1,18 + 0,0007 x (0 – 20) = 1,18 - 0,014 = 1,16Berikut ini tindakan yang dilakukan setelah pengukuran berat jenis :Tabel 1.3 Tindakan yang dilakukan setelah pengukuran berat jenis

PENGUKURAN TINDAKAN

1.300 atau lebih Tambahkan air suling agar berat jenis jenis berkurang

1.290 – 1.220 Tidak perlu (OK)

1.210 atau KurangLakukan Pengisian Penuh, ukur berat jenis bila masih dibawah 1.210 ganti baterai

Perbedaan berat jenis antar sel kurang dari 0.040 Tidak perlu (OK)

Perbedaan berat jenis antar sel 0.040 atau lebih

Lakukan Pengisian Penuh, bila perbedaan jenis antar sel melebihi 0.030 setel berat jenis bila tidak bisa dilakukan, ganti baterai

2) Kondisi pengeluaran baterai Kondisi pengeluaran baterai dapat diketahui dengan membaca tabel di bawah.

Tabel 1.4 Kondisi Pengeluaran Baterai Dengan berat jenis 1,16, maka kondisi pengeluarannya adalah 50 % x kapasitas

baterai = 50 % x 60 Ah = 30 Ah 3) Ampere pengisian

Pada pengisian cepat membutuhkan kurun waktu ½ sampai 1 jam. Bila pengisian cukup 1 jam, maka ampere pengisiannya (Ah) adalah

Page 26: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK18

4) Pengisian LambatPengisian lambat adalah pengisian dengan waktu lama dengan arus pengisian yang kecil. Berikut ini cara melakukan pengisian dengan cara lambat :Contoh Diketahui:Kapasitas baterai: 60 AhBerat jenis baterai hasil ukur pada Oo C : 1,18Ditanya: Berapa lama pengisian lambat?Dijawab :A. Ampere pengisian Arus pengisian maksimum harus kurang dari 1/10 kapasitas baterai atau

kurang.

B. Kondisi Pengeluaran Untuk berat jenis baterai hasil ukur pada Oo C : 1,18 setelah dikonversikan

pada suhu 20oC berat jenisnya adalah : S20

oC = 1,18 + 0,0007 x (0 – 20)

= 1,18 - 0,014 = 1,16 Sehingga kondisi pengeluaranya sebesar 50 % x Kapasitas baterai = 50 % x

60 Ah = 30 Ah. C. Lamanya Pengisian

b. Fusible Link

Secara umum fusible link hampir sama dengan fuse, yaitu sebagai pengaman rangkaian kelistrikan jika arus yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya saat terjadi hubungan singkat. Fusible link memiliki kapasitas arus lebih besar dari fuse. Fusible link terpasang pada terminal positif baterai sebelum menuju box sekering dan alternator. Terdapat dua jenis, yaitu tipe link dan tipe catridge.

Gambar 1.31. Fusible Link

Page 27: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 19

Kapasitas Fusible Link ditentukan oleh warna dan rumahnyaTabel 1.5 Kapasitas dan kode warna Fusible Link

Kapasitas Persamaan Luas pada Fusible link Identitas Warna

30 A 0,3 Merah Muda

40 A 0,5 Hijau

50 A 0,85 Merah

60 A 1,0 Kuning

80 A 1,25 Hitam

100 A 2,0 Biru

c. FuseFuse sebagai alat pengaman rangkaian dari arus berlebihan akibat hubungan pendek, maupun beban berlebihan pada jaringan kelistrikan. Fuse bekerja sebagai pemutus arus pada rangkaian kelistrikan. Apabila arus yang mengalir lebih besar dari kapasitasnya atau terjadi hubungan pendek, maka kawat fuse tersebut akan panas, mencair dan terputus. Hal tersebut menimbulkan pencegah kerusakan pada komponen lainnya. Suatu sekering (fuse) dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu tipe catridge (tabung) dan tipe blade.

Gambar 1.32. Fuse Catridge dan BladeSumber: Elektronika 28.blogspot

Kita dapat mengetahui kapasitas suatu sekring dengan mudah. Contohnya, pada sekring tipe tabung (catridge) dapat dilihat pada ujung terminal, sedangkan untuk tipe blade terdapat pada rumah sekering sendiri atau dapat diketahui dengan melihat warnanya.

Kapasitas Sekering (A) Identitas Warna5 Coklat ke kuning-kuningan

7.5 Coklat10 Merah15 Biru20 Kuning25 Tidak bewarna30 Hijau

Keuntungan sekering model blade adalah a) Lebih ringan.b) Bagian yang berhubungan lebih luas. Tidak mudah pecah dan anti shock.c) Lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus (intermittand).

Page 28: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK20

Untuk menghitung besar kapasitas sekering yang digunakan, kita dapat menggunakan rumus berikut.

Sebuah rangkaian lampu kepala terpasang lampu jenis halogen dengan daya sebesar 12V60/55w. Berapa besar sekering yang dibutuhkan untuk merangkai lampu jauh ?Diketahui : P : 60 watt V : 12 VoltDitanya : Besar sekering yang diperlukan (I)Dijawab : I = = 10 ASedangkan pengisian pada kendaraan tegangannya 13,8 – 14,8 V jadi besar sekering yang digunakan

I = = 8,5 A

Karena lampu kepala yang dipasang ada 2 buah maka kapasitas sekering yang diperlukan = 2 x 8,5 A = 17 A. Pemilihan sekering tidak boleh lebih kecil atau teralu besar dari kapasitas. Jadi sekering yang diperlukan adalah 20 A.Pemeriksaan dan pemasangan sekring/fuse:

Pemeriksaan fulse dapat dilakukan secara visual, dengan melihat terputus atau tidaknya kawat sekering. Selain itu, dapat menggunakan multitaster dengan diatur posisi ohm. Jika terdapat kontinuitas (jarum bergerak), maka sekering dalam kondisi aman. Namun, jika tidak terdapat kontinuitas (jarum bergerak), maka akan terputs dan harus diganti.

Sebelum memasang sekring periksa beberapa hal yang penting, seperti terminal dari karat dan keberadaan jamur. Selain itu, dorong masuk sekring penuh kedalam, supaya duduk sempurna. Ganti sekring dengan melihat rating ampere atau spesifikasi pabrik yang terdapat pada tutup box sekering!

Gambar 1.33. Pemeriksaan Fuse

d. Circuit BreakerCircuit Breaker mempunyai fungsi yang sama seperti sekering. Perbedaan dari keduanya terletak pada arus listrik. Ketika arus mengalir melebihi kapasitasnya, maka seketika akan terputus.Tetapi, pada sirkuit breaker kondisi kontaknya akan terbuka. Hal ini dapat digunakan kembali setelah dihubungkannya kembali dengan titik kontaknya. Ada dua jenis titik kontak ada yang tipe penyetelan otomatis dan ada yang tipe penyetelan manual. Membuka dan menutup titik kontak diatur oleh bimetal. Ketika kondisi panas, bimetal akan melengkung dan memutus titik kontak. Penyetelan otomatisnya yaitu, titik kontak akan terhubung kembali jika temperatur bimetal turun.

Page 29: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 21

Gambar 1.34 Cirkuit breakerSumber: www.teknik otomotif

e. RelayRelay berfungsi sebagai saklar yang dikontrol secara elektrik. Selain itu, relay juga berfungsi sebagai pengaman sakelar untuk melancarkan arus dari baterai ke beban tanpa melewati sakelat. Hal ini dapat mencegah penurunan tegangan. Dalam sistematisnya, relay dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu1) Normaly Open (NO,) yaitu kondisi awal sebelum digunakan selalu berada pada

posisi terbuka (open).2) Normaly Close (NC)yaitu kondisi awal sebelum digunakan selalu berada pada posisi

tertutup (close).

Gambar 1.35. Relay Normaly Open dan Normaly CloseSumber : Vegoilguy.co.uk

Cara kerja Relay:Pada jenis Normally Open Relay, ketika kumparan coil (terminal 86 dan 85) diberikan arus, maka akan menimbulkan elektromagnet pada kumparan (coil) tersebut. Hal ini menyebabkan kontak point tertarik, sehingga terminal 30 dan terminal 87 dapat terhubung. Kumparan (coil) yang digunakan untuk menarik saklar yang kondisi sakelar tertutup, pada umumnya membutuhkan arus yang kecil. Relay dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu

KeteranganA. Relay dengan terminal 4 kaki (Normally

Open)B. Relay dengan terminal 3 kakiC. Relay dengan terminal 4 kaki (Normally

close)D. Relay dengan terminal 5 kaki (Normally

Open)

Gambar 1.36. Tipe Relay

Page 30: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK22

Cara pemeriksaan relay masing-masing tipe sebagai berikut:1) Relay dengan terminal 4 kaki (normally open).

a) Memeriksa kontunitas dengan menggunakan ohm meter.b) Terminal 86 dan 85 harus ada kontunitas dan Terminal 30 dan 87 tidak ada

kontunitas.c) Hubungkan terminal 85 dan 86 relay dengan terminal positif baterai (86) dan

terminal negatif baterai (85), atau sebailknya!d) Harus ada suara ‘tek’ yang menandakan bahwa terminal 30 dan 87 terhubung.

Jika tidak ada bunyi, maka relay perlu diganti.e) Pemeriksaan yang tepat dapat dilakukan dengan cara memeriksa kontinuitas

antara terminal 30 dan 87 harus ada kontinuitas.2) Relay dengan terminal 3 kaki

Terminal 30 dan 86 yang dialiri arus harus ada suara ‘tek’ . Hal lainnya juga dapat dilakukan dengan cara memeriksa tegangan pada terminal 30 dan 87. Jika keberadaan relay ada, maka kondisi aman.

Gambar 1.37. Relay dengan terminal 3 kaki

3) Relay dengan terminal 5 kakiTerminal 85 dan 86 yang dialiri arus listrik harus ada suara ‘tek’. Hal lainnya juga dapat dilakukan seperti, memeriksa multi tester kontinuitas terminal 30 dan 87.

Gambar 1.38. Relay dengan terminal 5 kaki

Gambar 1.39. Cara kerja terminal 5 kaki

Page 31: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 23

f. FlasherFlasher merupakan komponen pada rangkaian lampu sein dan hazzard yang berfungsi untuk mengedipkan lampu. Berikut cara pemeriksaannya.Flasher 2 kaki.1) Periksa kontinuitas pada kedua terminal dengan menghubungkan terminal flasher

pada probe positif ke terminal B (flasher) dan probe negatif ohm meter ke L (fasher)! (Flasher berstatus pada kondisi masih aman, jika jarum bergerak)

2) Ketika probe positif dan negatif, dipindahkan pada arah kebalikanya!3) Jika tidak sesuai spesifikasi ganti flasher!

Gambar 1.40. Cara pemeriksaan flasher 2 kaki

Flasher 3 kaki1) Terdapat tiga terminal pada flasher 3 kaki, yaitu terminal B (aliran menuju baterai);

terminal L (aliran menuju beban atau lampu); dan terminal E (aliran menuju massa). Berikut cara pemeriksaaannya.

2) Periksa dengan menggunakan ohm meter! (Jika hubungan antara terminal B dan E teridentifikasi jarum bergerak, maka flasher dalam kondisi aman).

3) Periksa hubungan antara terminal B dan terminal L! (Jika jarum tidak bergerak, maka flasher dalam kondisi aman).a) Ganti flasher, apabila tidak sesuai dengan spesifikasi!b) Rangkai sumber arus positif baterai dengan terminal B, dan E (massa). Jika

L dihubungkan dengan test lamp yang menuju beban, maka lampu akan menyala. Jika tidak, gantilah flashernya!

Gambar 1.41. Cara pemeriksaan flasher 3 kaki

g. SakelarSakelar berfungsi sebagai penghubung arus listrik dengan beban yang digunakan pada sistem kelistrikan kendaraan. Pada BAB ini akan membahas tentang kunci kontak. Sakelar kunci kontak memiliki 4 terminal, antara lain: AM, ACC, IG, dan ST.

Gambar 1.42. Terminal kunci kontak

Page 32: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK24

Keterangan:1) Posisi LOCK digunakan untuk mengunci roda kemudi saat kondisi tidak ada terminal

yang terhubung.2) AM (Ampere) / B (Baterai): Terminal arus listrik yang terhubung dengan sumber arus

(Positif Baterai).3) ACC (Accessories) : Terminal yang dipergunakan untuk menyuplai arus ke sitem

kelistrikan tambahan seperti : audio video, tape player.4) IG (Ignition) : Terminal yang dipergunakan untuk menyuplai arus ke sistem pengapian,

sistem pengisian, dan selenoid pada sistem bahan bakar.5) ST ( Starter) : Terminal yang dipergunakan untuk menyuplai arus ke sistem starter.

Cara kerja:1) Saat kunci kontak pada posisi ACC maka terminal yang terhubung adalah AM dan

ACC, sehingga arus dari sumber arus mengalir ke komponen kelistrikan tambahan. Hal tersebut dapat menghidupkan audio video dan tape player.

2) Saat kunci kontak pada posisi ON/IG, maka terminal AM-ACC-dan IG akan terhubung. Hal itu menyebabkan selain arus tersebut mengalir ke komponen kelistrikan tambahan, arus tersebut juga dialirkan sistem pengapian, turn signal (tanda belok), pengisian, wiper, dan lain-lain.

3) Saat kunci kontak pada posisi ST, maka terminal AM-IG dan ST akan terhubung. Selain itu, arus mengalir dari sumber arus ke sistem pengapian dan sistem starter.

h. KonektorKonektor berfungsi untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainya pada sistem kelistrikan kendaraan.

Gambar 1.43. Konektor

Berikut gangguan yang sering terjadi pada konektor.1) Kontak dalam kondisi kurang baik, karena pin tidak terdorong merata.2) Sambungan antara konektor longgar (jantan atau betina) saat konektor tidak

ditekan, sehingga terkunci atau konektor dalam kondisi rusak.3) Terdapat karat, kotoran, atau air masuk kedalam konektor.Cara pemeriksaan konektor1) Periksa tahanan kontak (contact resistance) !

Pemeriksaan dapat dilakukan dengan menggunakan ohm meter dengan cara memasukan probe ohm meter pada bagian belakang konektor. Jika pada akhirnya terminal tersebut kotor, aus atau kendor, kemungkinan yang terjadi adalah cara

Page 33: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 25

memasukannya kurang tepat (masuk dalam socket). Gantilah konektornya, apabila menghasilak tahanan 1Ω atau lebih!

Gambar 1.44. Pemeriksa kontunitas konektor

Sebaiknya, konektor atau komponen tertentu juga harus mempertimbangkan beban yang dihubungkan.Contoh: 1) Headlight dengan 60-W low beam dan 150-W highbeam. Bila meter

menunjukkan 0,5 ohm, gantilah konektornya!2) Relay dengan lilitan 60 ohm. Relay aman.

2. Periksa Kekuatan jepitanPemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara memasukan pin jantan ke dalam pin betina, jika terlalu mudah konektor perlu diperbaiki atau diganti.

Gambar 1.45. Pemeriksaan kekuatan jepitan pin

3. Periksa Terhadap Drop TeganganPemeriksaan drop tegangan dapat dilakukan dengan menggunakan voltmeter. Dengan cara menghubungkan probe positif ke konektor yang terhubung dengan sumber arus dan probe negatif ke terminal negatif baterai.

Gambar 1.46. Pemeriksaan drop tegangan konektor

Page 34: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK26

Rangkuman

Definisi sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan, sehingga membentuk suatu totalitas. Sistem kelistrikan mobil adalah rangkaian energi listrik yang disusun untuk menjalankan suatu fungsi tertentu pada sebuah kendaraan. Fungsi sistem kelistrikan mesin adalah membangkitkan bunga api yang dapat membakar campuran bahan bakar dalam silinder, misal: sistem pengapian; membantu menghidupkan mesin pada awal (start) dengan putaran tertentu; menghasilkan tenaga listrik dan mempertahankan agar sumber arus (baterai) tetap terisi; sistem pengisian, menambah kenyamanan; dan keselamatan dalam berkendara. Sistem kelistrikan mobil dapat diklasifikasikan antara lain, sistem kelistrikan mesin, sistem kelistrikan bodi, sistem kelistrikan sasis, dan acessories. Selain itu, komponen-komponen pengaman dan pendukung sistem kelistrikan anatara lain, baterai, fusible link, fuse, circuit breaker, relay, sakelar, dan konektor.

Uji KompetensiA. Pilihlah jawaban yang paling benar!

1. Berikut ini yang termasuk dalam sistem kelistrikan mesin adalah ...a) air conditoning b) BSc) alarmd) sistem pingisiane) power mirror

2. Alat elektrokimia yang dibuat untuk mensuplay listrik ke sistem kelistrikan pada kendaraan adalah ...a) alternatorb) bateraic) regulatord) startere) distributor

3. Berat jenis elektrolit pada baterai saat dalam keadaan terisi penuh pada temperatur 200C adalah ...a) 1,260 – 1,280b) 1,275 – 1,290c) 2,275 – 2,290d) 2,260 – 2,28e) 2,290 – 2,30

Page 35: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 27

4. Alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis baterai adalah ...a) ampere meter d) volt meterb) hydrometer e) vernier caliperc) ohm meter

5. Upaya untuk mencegah kerusakan pada komponen kelistrikan, fuse (sekering) berfungsi sebagai pengaman komponen kelistrikan yang bekerja dengan cara .... (HOTS)a) menaikan arusb) membatasi arusc) membatasi tegangand) pemutus aruse) menaikan tegangan

6. Upaya untuk mengetahui kapasitas suatu sekring dapat diketahui dengan warnanya. Sekering blade dengan kapasitas 10 amper bewarna .......a) biru d) kuningb) coklat e) merahc) hijau

7. Sistem pengaman pada instalasi kelistrikan otomotif yang fungsinya hampir sama dengan sekering, tetapi mampu dilewati arus yang lebih besar disebut ...a) flasher d) resistorb) fusible link e) sakelarc) relay

8. Bila terdapat sekering tipe blade yang bewarna merah, maka sekering tersebut mepunyai kapasitas sebesar...a) 5 ampere d) 15 ampereb) 7.5 ampere e) 20 amperec) 10 ampere

9. Pada relay empat kaki, terminal yang dihubungkan ke beban adalah terminal ..a) 30 d) 86b) 50 e) 87c) 85

10. Pada gambar berikut adalah relay tipe...

a) 4 Kaki Normally Closeb) 4 Kaki Normally Openc) 3 Kaki Normally Close opend) 3 Kaki Normally opene) 5 Kaki

11. Keuntungan sekering model blade adalah ...a) lebih ringanb) bagian yang berhubungan lebih luasc) tidak mudah pecah dan anti shockd) lebih tahan terhadap arus yang terputus-putuse) semua jawaban benar

Page 36: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk SMK/MAK28

12. Pengisian cepat adalah pengisian dengan waktu yang singkat dan ampere yang besar. Ampere pengisian yang dianjurkan sebesar tidak boleh melebihi ...a) ¼ x kapasitas bateraib) ½ x kapasitas bateraic) ¾ x kapasitas baterai.d) 1 x kapasitas bateraie) 1 ½ x kapasitas baterai

13. Pada saat kunci kontak pada posisi ACC maka terminal yang terhubung adalah ...a) IG dan ACCb) IG dan Bc) IG dan STd) IG, ACC, dan ST

14. Tindakan yang dilakukan setelah pengukuran berat jenis dengan perbedaan berat jenis antar sel kurang dari 0.040 ...a) lakukan pengisian penuh.b) menambah air zuurc) menambahkan air sulingand) mengurangi zuure) tidak perlu tindakan (OK)

15. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan saat memeriksa konektor, kecuali...a) periksa tahanan kontak (contact resistance)b) periksa kekuatan jepitanc) periksa terhadap drop tegangand) bersihkan karat, kototran, atau air masuk kedalam konektore) Konektor dalam koondisi aman, jika tahanan 1Ω atau lebih

B. Soal Jawaban Singkat1. Sumber arus listrik utama pada kendaraan adalah ...2. Kapasitas baterai saat dipergunakan untuk konsumsi beban rendah disebut ...3. Campuran antara asam sulfat (SO4) dan air (H2O) disebut ...4. Bila dua buah baterai dengan tegangan dan ampere yang sama disambung secara

paralel, maka hasilnya...5. Pada bodi baterai tertera kode 34 B 17 R, huruf B pada kode tersebut menunjukan....6. Terminal pada kunci kontak yang terhubung dengan sumber arus (Positif Baterai)

adalah...7. Untuk memeriksa kumparan relay, maka probe positif dan negatifkan ohm meter dapat

diarahkan ke...8. Untuk memisahkan gas hidrogen (yang terbentuk saat pengisian) dan uap asam baterai

dengan cara membiarkan gas hidrogen keluar melalui..9. Apabila mata anda terkena cairan baterai, pertama kali yang harus dilakukan adalah...10. Hasil pengukur berat jenis elektrolit baterai 1.210, maka tindakan yang perlu dilakukan

adalah...

Page 37: PEMELIHARAAN KELISTRIKAN KENDARAAN RINGAN (C3) …...Kompetensi Dasar 1 B A B Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman. 2 Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan Kelas XI untuk

Perawatan Sistem Kelistrikan Dan Pengaman 29

C. Soal Uraian1. Apa perbedaan antara fusible link, fuse dan circuit breaker?2. Sebutkan perbedaan pengisian cepat dan pengisian lambat dan langkah-langkahnya!3. Sebuah rangkaian lampu kepala (jauh) terpasang lampu jenis halogen dengan daya

sebesar 12V45/50w. Berapa besar sekering yang dibutuhkan untuk merangkai lampu jauh ?

4. Jelaskan cara kerja relay 4 kaki dan bagaimana cara pemeriksaannya?5. Jelaskan fungsi sekering (fuse) pada rangkaian kelistrikan dan cara pemeriksaannya!

Lembar Kerja Siswa1) Alat dan Bahan

a. baterai.b. kunci kontak 4 terminal.c. fuse/sekering.d. relay 4 kaki.e. 2 lampu kabel.f. kabel.g. sakelar.h. test lamp.

2) Tugas.a) Siapkan alat dan bahan!b) Siapkan buku manual!c) Perhatikan keselamatan kerja!d) Periksa masing-masing komponen!

No Point yang dicek/yang diobservasiHasil

Baik Tidak

1 Pengecekan BateraiTegangan baterai : ............ VBerat jenis elektrolit baterai : ...........Perbedaan berat jenis : ..........Tindakan yang lakukan : ...........

.................

.......

.......

.......

2 Pengecekan kunci kontakPosisi ACC yang terhubung : ........Posisi IG yang terhubung : ..........Posisi start yang terhubung : ........

......

......

......

.......

.......

.......

3 Pengecekan Fuse Kontinuitas fuse : ada / tidakKapasitas : ...... A Warna :..........

......

....................