laporan submodul 1 dokter islami
DESCRIPTION
al islamTRANSCRIPT
Skenario
Saat anda sedang praktek di UGD datang seorang marketing obat bernama Suta menawarkan
obat X, obat ini tergolong baru dan sudah teruji secara klinis dapat meringankan berbagai
kasus kanker dan tumor. Suta mengatakan bahwa jika anda meresepkan obat ini melebihi
jumlah target maka anda akan mendapat bonus rupiah dari perusahaan dan wisata ke Paris.
Setelah itu Suta mengucapkan terima kasih dan pergi ke dokter yang lain.
Setelah itu datang seorang pasien usia lanjut dengan keluhan pusing hebat, ternyata pasien
tersebut sudah 1 tahun menderita kanker otak, berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter
spesialis bedah saraf anda memberitahu kepada keluarga pasien tentang kondisi yang
sesungguhnya bahwa pasien tersebut susah disembuhkan. Seluruh anggota keluarga sudah
pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada anda untuk mengobati pasien karena mereka
percaya bahwa anda bisa mengobati dengan baik. Untuk membantu pasien anda memberi
beberapa pilihan :
1. Pasien bisa menjalankan terapi di luar negeri dengan tingkat kesembuhan 70% dan
biayanya sangat mahal.
2. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi degan tingkat kesembuhan 40 %.
(Jarak RS anda praktek dengan RS pusat selama 6 jam perjalanan darat)
3. Pasien sementara diberi obat X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal
sambil menunggu keputusan keluarga.
4. Pasien bisa datang ke tempat praktek anda untuk terapi salah satunya diberi obat X
dan harga jasa medisnya lebih murah namun kasus ini bukan kompetensi anda.
Dari keempat pilihan ini keluarga disuruh memilih salah satu yang terbaik untuk pasien. Dari
skenario ini bagaimana menurut Anda?
1 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Kalimat Kunci
1. Marketing obat menawarkan obat dan bonus.
2. Seluruh anggota keluarga menyerahkan kepercayaan kepada dokter.
3. Pasien bisa menjalankan terapi di luar negeri dengan tingkat kesembuhan 70% dan
biayanya sangat mahal.
4. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi dengan tingkat kesembuhan 40 %.
(Jarak RS anda praktek dengan RS pusat selama 6 jam perjalanan darat)
5. Pasien sementara diberi obat X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal
sambil menunggu keputusan keluarga.
6. Pasien bisa datang ke tempat praktek anda untuk terapi salah satunya diberi obat X
dan harga jasa medisnya lebih murah namun kasus ini bukan kompetensi anda.
2 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Pertanyaan
1. Dasar pemikiran apa yang harus dimiliki seorang dokter Islami ketika mengambil
keputusan terhadap kasus tersebut?
2. Dari pilihan yang tercantum dalam kasus, apa keuntungan dan kerugian yang di dapat
pasien?
3. Bagaimana akhlak dalam menyampaikan kabar baik dan kabar buruk kepada pasien
serta akhlak dalam memberi pilihan dan membiarkan pasien memilih?
4. Apa pengertian ikhlas, ihsan, iman, kauf, dan raja?
5. Berdasarkan pemikiran anda, apa pilihan yang anda rekomendasikan terhadap
keluarga pasien?
3 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Tujuan pembelajaran
1. Mengetahui, memahami, menerapkan tentang konsep islami di kehidupan sehari-hari
2. Mengetahui pengertian ikhlas, iman, ikhsan, khauf, raja dan akhlakul karimah dalam
kehidupan dokter islami.
4 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Pembahasan
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia akan muncul
dengan spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan
lebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar.
Seorang dokter harus mempunyai akhlak yang islami. Akhlak islami yang harus
dimiliki seorang dokter muslim adalah :
a. Iman
b. Ihsan
c. Ikhlas
d. Akhlakul karimah
e. Khauf
f. Raja
g. Etika sebagai dokter muslim
h. Etika dokter muslim terhadap pasien
a. Iman
Iman dari segi bahasa membawaati percaya. Dalam konteks penghayatannya di
kalangan umat islam, iman membawa maksud mengaku dengan lidah, membenarkan
dengan hati dan mengamalkannya dengan perbuatan.
Dalam arti kata lain bahwa seseorang yang mengaku dengan lidahnya mengenai
keesaan dan kekuasaan Allah, mestilah membenarkannya dengan hati dan
melaksanakan segala perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.
Terdapat enam asas kepercayaa dalam amalan, cara hidup islam yang dikenali sebagai
rukun-rukun iman. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadistnya
yang bermaksud : “ iman itu ialah bahwa kamu yakin dan percaya kepda Allah,
percaya kepada malaikat-malaikat-Nya, percaya kepada kitab-kitab-Nya, percaya
kepada rasul-rasul-Nya, percaya dengan kedatanan Hari Akhrat dan percaya
ketentuan baik dan buruk dari-Nya. “
Orang yang tidak percaya dan tidak yakin dengan perkara-perkara atau rukun-rukun
iman tersebut adalah kafir. Orang islam yang menafikan salah satu atau semua rukun
iman dianggap murtad yaitu terkeluar daripada agama islam.
5 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan maksiat. Iman
terdiri dari tiga bagian :
Pertama, keyakinan hati dan amalan hati, yakni keyakinan dan pembenaran
terhadap apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Adapun amalan hati di
antaranya adalah niat yang benar, ikhlas, cinta, tunduk dan semacamnya terhadap
apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.
Kedua, ikrar lisan dan amalan lisan. Ikrar lisan yaitu mengucapkan dua kalimat
syahadat dan mengakui konsekuensi dari kedua kalimat tersebut. Sedangkan amalan
lisan adalah sebuah amalan yang tidak bisa terlaksana kecuali dengan lisan, seperti
membaca Al Qur’an, dzikir, tasbih, tahmid, takbir, do’a, istighfar, dan lain-lain.
Ketiga, amalan anggota badan yaitu sebuah amalan yang tidak terlaksana kecuali
dengan anggota badan seperti ruku’, sujud, jihad, haji dan lain-lain.
b. Ihsan
Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik,
sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah swt.
berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal ini.
“Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri…” (Al-
Isra’: 7)
“Dan berbuat baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya Allah berbuat baik
terhadapmu….” (QS. Al-Qashash: 77)
Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang
dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk Allah swt.
Ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh karena
itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh
potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita,
apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain,
kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai
hidupnya.
Landasan Syar’i dalam ihsan ada dua sumber:
Pertama, Al-Qur`anul Karim
6 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Dalam Al-Qur`an, terdapat 166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan
implementasinya. Dari sini kita dapat menarik satu makna, betapa mulia dan
agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat porsi yang sangat istimewa
dalam Al-Qur`an. Berikut ini beberapa ayat yang menjadi landasan akan hal ini.
“Dan berbuat baiklah kalian karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang
yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)
“Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk berbuat adil dan kebaikan….” (QS
An-Nahl: 90)
“… serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia….” (QS. Al-Baqarah:
83)
“Dan berbuat baiklah terhadap dua orang ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim,
orang-orang miskin, tetangga dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil,
dan para hamba sahayamu….” (QS. An-Nisaa`: 36)
Kedua, As-Sunnah
Rasulullah saw pun sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini. Sebab, ia
merupakan puncak harapan dan perjuangan seorang hamba. Bahkan, di antara
hadist-hadist mengenai ihsan tersebut, ada beberapa yang menjadi landasan utama
dalam memahami agama ini. Rasulullah saw menerangkan mengenai ihsan ketika
ia menjawab pertanyaan Malaikat Jibril tentang ihsan dimana jawaban tersebut
dibenarkan oleh Jibril, dengan mengatakan, “Engkau menyembah Allah seakan-
akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka
sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim)
Di kesempatan yang lain, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah
mewajibkan kebaikan pada segala sesuatu, maka jika kamu membunuh, bunuhlah
dengan baik, dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan baik.” (HR.
Muslim).
Tiga Aspek Pokok dalam Ihsan
Ibadah
Tingkatan Ibadah dan Derajatnya
a. Tingkat at-Takwa, yaitu tingkatan paling bawah dengan derajat yang berbeda-
beda.
b. Tingkat al-Bir, yaitu tingkatan menengah dengan derajat yang berbeda-beda.
7 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
c. Tingkat al-Ihsan, yaitu tingkatan tertinggi dengan derajat yang berbeda-beda
pula.
Muamalah
a. Pertama, Ihsan kepada kedua orang tua
b. Ihsan kepada kerabat karib
c. Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin
d. Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, serta teman sejawat
e. Ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya
f. Ihsan dengan perlakuan dan ucapan yang baik kepada manusia
g. Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang
Akhlak
c. Ikhlas
Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seseorang tidak dianggap beragama
dengan benar jika tidak ikhlas. Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran
dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang
yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-
Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.
Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam
beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari
kotoran yang merusak. Pengertian lainnya dari DR. Husaini A.Majid Hasyim
(Syarah: Riyadush Shalihin,1993) menyebutkan bahwa ikhlas adalah seluruh
ketaatan yang semata-mata ditujukan karena Allah, yakni ketaatan seorang
mukmin yang dinamakan taqarrub itu tertuju kepada Allah, bukan dibuat-buat
untuk manusia, untuk mendapatkan pujian dari manusia atau untuk supaya
disayangi manusia atau maksud apa saja selain taqarrub kepada Allah.
Jadi ikhlas itu berarti membersihkan amal dari keinginan untuk diperhatikan
manusia. Selain itu, DR. Ahmad Faried (Menyucikan Jiwa Konsep Ulama Salaf,
1993) menyimpulkan pengertian ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT dari berbagai tendensi pribadi. Terkait
dengan definisi ikhlas, ada beberapa nasihat dari para ulama salaf tentang ikhlas,
antara lain:
8 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Ya’Qub: “orang ikhlas adalah orang yang dapat merahasiakan kebaikannya,
sebagaimana ia merahasiakan keburukannya”.
As-Sussy: “Ikhlas adalah hilangnya ikhlas itu sendiri dari pandangan. Orang
yang dapat menyaksikan dalam perbuatannya (yang didasari keikhlasan itu)
sebagai suatu keikhlasan, maka sesungguhnya perbuatannya itu masih
membutuhkan rasa ikhlas”.
“Berbuat ikhlas sesaat berarti keselamatan seabad, akan tetapi ikhlas itu berat”.
Al-Fudhail: “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’, dan beramal
karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas adalah apabila Allah menyelamatkan
kami dari keduanya”.
Karena itu, bagi seorang dai makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh
perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan
kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan,
sebutan, kemajuan atau kemunduran.
Manfaat lainnya, seseorang tidak akan terlepas dan selamat dari setan, kecuali
dengan berlaku ikhlas dalam segala hal. Iblis sendiri telah mengatakan
sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran surat As-Shaad:82-83 Iblis
menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,
(82) kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (83) dan surat Al-
Hijr:39-40 Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik [perbuatan
ma’siat] di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39)
kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”. (40)
Untuk mewujudkan perasaan ikhlas, setiap muslim harus senantiasa meluruskan
niatannya dalam setiap amal yang dilakukannya, meneliti setiap motivasi yang
menggerakkannya untuk beramal. Setelah itu tidak ada waktu bagi seorang
mukmin untuk diam tidak beramal karena takut tidak ikhlas, saatnya untuk segera
beramal dengan penuh semangat dan kesungguhan seakan-akan Allah melihat
sekecil apapun kesalahan yang diperbuat dalam setiap amal yang dilakukan.
Ada berbagai dorongan kejiwaan yang dapat menyelewengkan kita dari keikhlasan,
diantaranya: kekayaan, penampilan, ketenaran, pangkat dan kepentingan. Setiap
orang hendaknya meneliti hati dan jiwanya masing-masing, adalah salah satu dari
9 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
hal tersebut di atas menjadi motivasi atau niat dalam amalan yang dilakukan. Jika
ternyata benar, jangan serta-merta amalan itu ditinggalkan, tetapi hendaklah
luruskan niat tersebut semata-mata karena Allah, kemudian melanjutkan amal dan
kerja dengan niat yang ikhlas.
d. Akhlakul karimah
Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau
kelakuan. Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin dimana
dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan tanpa dihitung resikonya.
akhlak adalah netral, artinya ada akhlak yang terpuji (al akhlaq al mahmudah) dan
ada akhlak yang tercela (al akhlaq al mazmumah).
Akhlak adalah inti dari pelajaran islam dalam menghindarkan diri dari perbuatan-
perbuatan rendah yang tidak sesuai dengan tata nilai islam, dan menghiasi
perbuatan-perbuatan utama sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah dan
dicontohkan oleh Rasul-Nya.
Oleh karena itu seseorang dikatakan sebagai orang yang berakhlak, apabila dia
mengetahui dan mengamalkan kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya
dalam menegakkan yang hak dan mulia.
e. Khauf
Manusia ditentukan oleh akhlaknya. Pematangan sikap pribadi berawal dari rumah
tangga. Menanamkan perangai yang jujur. Pembinaan rohani anggota keluarga
dilaksanakan dengan agama. Dimulai dengan menanamkan rasa ”Khauf”
�ِف�ُق�وَن� �ْن ُي �اُه�ْم� ْق�ْن َز� َر� َو�ِم�َّم�ا َو�َط�َّم�ًع�ا َخ�و�ًف�ا �ُه�ْم� َّب َر� �ْد�ُع�وَن� ُي �َّم�َض�اِج�ِع� اْل ُع�ِن� �ُه�ْم� �وَّب ْن ِج� �َج�اًف�ى �َت َت
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada
Tuhan mereka dengan penuh rasa takut (khauf) dan harap, dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka" (Q.S. As
Sajadah: 16)
Takut yang dimaksud adalah rasa takut kepada Allah. Perasaan takut kepada Allah
merupakan suatu hal yang wajib ada pada diri setiap orang dan sesungguhnya rasa
takut memiliki kedudukan yang tinggi, dan bermanfaat bagi hati. Allah berfirman
10 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
yang artinya, “…karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah
kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran; 175).
Abu Hafsh berkata, “Khauf adalah cemeti Allah yang digunakan untuk
meluruskan orang-orang yang lari keluar dari pintu-Nya.” Rasa takut merupakan
pembimbing hati manusia agar selalu berada di atas jalan yang lurus. Bila rasa
takut telah hilang dari hati seseorang maka ditakutkan mereka akan tersesat. Hal ini
sebagaimana perkataan Dzun Nun, “Manusia akan senantiasa diatas jalan yang
lurus selama mereka masih tetap memiliki rasa takut. Bila rasa takut telah hilang,
maka jalan mereka akan menjadi sesat.”
Rasa takut (Khauf) merupakan sifat kejiwaan dan kecenderungan alami yang
bersemayan dalam hati manusia, dan memiliki peran penting dalam kehidupan
kejiwaan manusia. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: “Man khaafa aamana”,
barangsiapa yang takut, aman!”
Takut kepada Allah adalah rasa takut yang harus dimiliki setiap hamba. Karena
rasa takut itu mendorong untuk meningkatkan amal kebaikan dan bersegera dalam
meninggalkan semua yang dilarang-Nya. Rasa takut kepada Yang Maha Kuasa
adalah salah satu pilar penyangga keimanan kepada-Nya. Dengan adanya rasa
takut, timbul rasa harap (rajaa’) akan maghfirah (ampunan), ‘inayah (pertolongan),
serta rahmat Allah dan ridha-Nya. Sehingga hakikat "iyyaka na’budu wa iyyaka
nasta’iin" benar-benar terpatri dalam qalbu seorang hamba.
f. Raja
Pengharapan (harapan) dalam bahasa arab disebut ar’raja .Pengharapan adalah
iman bahwa tuhan selalu memberi yang terbaik bagi kita di setiap jalan kehidupan.
Raja adalah sikap mengharap dan menanti-nanti sesuatu yang sangat dicintai oleh
si penanti. Sikap ini bukan sembarang menanti tanpa memenuhi syarat-syarat
tertentu.
Rasulullah bersabda : ’’Barang siapa berharap (raja) kepada selain aku, maka ia
tidak mengenalku, barang siapa yang tak mengenalku, maka ia tidak mengabdi
kepadaku, barangsiapa yang tidak mengabdi kepadaku maka wajiblah
kemurkaanku” .diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib.
11 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Rasulullah bersabda :‘’Iman itu bukanlah angan-angan ataupun khayalan
melainkan apa–apa yang menghujam di dalam hati dan dibenarkan dalam
perbuatannya’’.
Rasulullah bersabda :’’Orang yang pandai adalah yang menjual dirinya untuk
beramal untuk hari akhirat, sementara orang yang bodoh adalah orang yang
mengikuti hawa nafsunya di dunia lalu berangan-angan kepada allah SWT akan
mengampuninya .(HR Tirmidzi)
Keutamaan raja’ yang lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi
SAW, sebagai berikut :
‘’Seorang hamba Allah diperintahkan untuk masuk ke neraka pada hari Kiamat,
maka iapun berpaling maka ditanya Allah SWT (padahal ia maha
mengetahui) :’Mengapa kamu menoleh ?’ia menjawab:’Saya tidak berharap
seperti ini’ :Allah berfirman:’Bagaimana harapanmu ?’Jawabnya :’Engkau
mengampuniku’ .Maka firman Allah:’Lepaskan dia’.’’
g. Etika Dokter Muslim
Dalam etika kedokteran islam tercantum nilai-nilai Qur’an dan hadits adalah
sumber segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup bahagia dunia
akhirat. Etika kedokteran mengatur kehidupan, tingkah laku seorang dokter dalam
mengabdikan dirinya terhadap manusia baik yang sakit maupun yang sehat. Etika
kedokteran islam terkumpul dalam kode etik kedoteran islam yang bernama
Thibbun Nabawi, yang mengtur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter
dengan rekannya.
h. Etika Dokter Muslim terhadap Pasien
Hubungan antara dokter dengan pasien adalah hubungan antar manusia dan
manusia. Dalam hubungan ini mungkin timbul pertentangan antara dokter dan
pasien, karena masing-masing mempunyai nilai yang berbeda. Masalah semacam
ini akan dihadapi oleh dokter yang bekerja di lingkungan dengan suatu sistem yang
berbeda dengan kebudayaan profesinya.
Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak jarang dokter harus berjuang
lebih dulu melawan tradisi yang telah tertanam dengan kuat. Dalam hal ini, seorang
Dokter Muslim tidak mungkin memaksakan kebudayaan profesi yang selama ini
12 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
dianutnya. Mengenai etika kedokteran terhadap orang sakit antara lain disebutkan
bahwa seorang Dokter Muslim Wajib :
Memperlihatkan jenis penyakit, sebab timbulnya penyakit, kekuatan tubuh orang
sakit, keadaan renam tubuh yang tidak sewajarnya, umur si sakit dan obat yang
cocok dengan musim itu, negeri si sakit dan keadaan buminya, iklim di mana ia
sakit, dan daya penyembuhan obat itu.
Di samping itu dokter harus memperhatikan mengenai tujuan pengobatan, obat
yang dapat melawan penyakit itu, cara yang mudah dalam mengobati penyakit.
Selanjutnya seorang dokter hendaknya membuat campuran obat yang sempurna,
mempunyai pengalaman mengenai penyakinya dan pengobatannya, berlaku lemah
lembut, menggunakan cara keagamaan dan sugesti, tahu tugasnya.
menyelamatkan hidup adalah tugas mulia, siapa yang menyelamatkan hidup
seorang manusia, seolah dia menyelamatkan hidup seluruh manusia. Ini sejalan
dengan penegasan ayat Al-quran.
Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu
(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa
yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara kehidupan seorang manusia semuanya. (QS. Al Maidah 5 : 32)
Dari pilihan yang tercantum di dalam kasus pasien memiliki beberapa keuntungan
dan kerugian. Diantaranya :
a. Pasien bisa menjalankan terapi diluar negeri dengan tingkat kesembuhan 70%
dan biaya sangat mahal
Plus : tingkat kesembuhan tinggi.
Min : biaya sangat mahal, perjalan keluar negeri memakan waktu.
b. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi dengan tingkat kesembuhan
40%. (jarak 6 jam perjalanan darat)
Plus : kemungkinan biaya lebih murah.
13 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Min: tingkat kesembuhan dibawah 50%, perjalanan lama dan ditakutkan akan
berdampak lebih buruk bagi kesehatan pasien saat menempuh
perjalanan.
c. Pasien sementara diberi obat X bisa didapat di RS tetapi harganya sangat mahal
sambil menunggu keputusan keluarga pasien.
Plus : bisa meringankan keluhan pasien untuk sementara
Min : bukan jaminan, harga sangat mahal. Dan belum tentu dapat
menyembuhkan pasien.
d. Pasien bisa datang ketempat praktek anda untuk terapi salah satunya diberi
obat X dan harga jasa medisnya lebih murah namun kasus ini bukan
kompetensi anda.
Plus : pasien bisa disembuhkan dengan biaya lebih murah karna obat X dapat
meringankan penyakit bapak ini.
Min : tidak ada kepastian presentase kesembuhan terhadap pasien, kasus ini
bukan kompetensi anda sehingga anda bisa terkena sangsi .
Dalam menyampaikan kabar buruk atau kabar baik. Islam mempunyai cara bagaimana
kabar buruk atau kabar baik tersebut disampaikan kepada pasien.
Akhlak menyampaikan kabar buruk
• Bukalah komunikasi dengan membangun kepercayaan pasien terhadap pasien
• Lihat situasi dan kondisi yang terjadi pada pasien
• Tariklah perhatian pasien untuk mendengar informasi yang akan disampaikan
• Berilah fakta atau berita yang sebenarnya
• Tunjukan sifat empati dokter
• Bangun terus motivasi pasien
• Tenangkan pasien dan beri terus semangat untuk tetap sabar, ikhlas dan istiqomah
14 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Akhlak menyampaikan kabar baik
• Tidak berlebih-lebihan
• Sesuai dengan keadaan pasien
• Mengingatkan kepada pasien agar selalu bersyukur
• Motifasi yang diberikan
• Mengingatkan pasien agar tetap semangat, bertaqwa, ikhlas, tawakal, dan taubat agar
Allah memberikan jalan keluar
Akhlak dalam memberikan pilihan
• Harus sesuai keadaan dan kondisi pasien
• Pilihan yang diberikan yang terbaik
• Pilihan dapat meringankan beban pasien
• Adanya raja atau harapan
• Ikhlas untuk membantu dengan memberikan pilihan terbaik
Akhlak membiarkan pasien memilih
• Menghormati dan menghargai keputusan pasien
• Tidak mendesak-desak pasien
• Tidak memaksakan kehendak pasien
• Tetapi disamping itu dokter harus membantu pasien dengan menjelaskan satu per satu
keuntungan dan kerugiannya dari pilihan yang diberikan dengan berlandasan niat
ikhlas, thouf, dan raja.
Setelah mengetahui tentang dasar-dasar sikap yang harus dimiliki oleh seorang
dokter, kami menganjurkan kepada keluarga pasien agar pasien sementara diberi obat
15 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal sambil menunggu keputusan
keluarga. Dari 4 pilihan yang terdapat dalam kasus, pilihan no 3 sangat efektif bagi
pasien, karena:
a. walaupun harga obatnya mahal, pasien dapat dikontrol secara maksimal di rumah
sakit karena peralatan di rumah sakit lengkap dari pada di tempat praktek dokter.
b. dokter telah berperilaku ihsan kepada pasien dan kepada teman sejawatnya
c dokter telah menjalankan kode etik kedokteran dengan tidak mengambil lahan
pekerjaan dokter lain, melayani pasien dengan sepenuh hati.
d. dokter mempunyai rasa ikhlas karena dia mengenyampingkan bonus dari marketing
obat.
e. dokter mempunyai iman kepada Allah sehingga dokter mempunyai rasa takut.
16 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Daftar Pustaka
http://aimandah.multiply.com/journal/item/1
http://id.wikipedia.org/wiki/Iman
http://kipsi.wordpress.com/page/2/
Ihya’ Ulumuddin Minhajul Qashidin Jalan-Jalan Orang yang mendapat Petunjuk, Ibnu
Qudamah: Pustaka Al-Kautsar. Obat Hati, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah: Darul Haq.
www.abahzacky.wordpress.com
www.dakwatuna.com
www.docstoc.com
www.republika.com
www.rifaimovic.wordpress.com
www.wonosari.com
17 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
Lampiran
1. Apa yang telah dicapai oleh kelompok dalam pembahasan sub modul tersebut?
a. Mengetahui, memahami, menerapkan tentang konsep islami di kehidupan sehari-hari
b. Mengetahui pengertian ikhlas, iman, ikhsan, khauf, raja dan akhlakul karimah dalam
kehidupan dokter islami.
2. Apa yang belum tercapai oleh kelompok dalam pembahasan sub mdul tersebut ?
Memahami lebih mendalam dalam mempelajari materi dalam sub modul ini.
3. Sebutkan kekuatan kelompok dalam membahas submodul tersebut!
a. mau menerima pendapat atau masukkan dari anggota lain
b. mampu berkerjasama dalam memecahkan masalah
c. saling memberi masukkan kepada anggota lain,jika materi yang disampaikan
kurang lengkap atau kurang jelas
4. Sebutkan kelemahan kelompok dalam membahas submodul tersebut!
Sulit menemukan sumber referensi yang tepat tentang sub modul ini karena keterbatasan
bku sumber dan pengetahuan yang dimiliki.
5. Bagaimana rencana kelompok bila menghadapi masalahyang sama di kemudian
hari?
Akan menerapkan tentang dasar-dasar pokok bagaimana menjadi seorang dokter islami.
Diantaranya selalu ikhlas, ikhsan, iman dan akhlakul karimah.
18 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012
19 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012