laporan submodul 1 dokter islami

26
Skenario Saat anda sedang praktek di UGD datang seorang marketing obat bernama Suta menawarkan obat X, obat ini tergolong baru dan sudah teruji secara klinis dapat meringankan berbagai kasus kanker dan tumor. Suta mengatakan bahwa jika anda meresepkan obat ini melebihi jumlah target maka anda akan mendapat bonus rupiah dari perusahaan dan wisata ke Paris. Setelah itu Suta mengucapkan terima kasih dan pergi ke dokter yang lain. Setelah itu datang seorang pasien usia lanjut dengan keluhan pusing hebat, ternyata pasien tersebut sudah 1 tahun menderita kanker otak, berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf anda memberitahu kepada keluarga pasien tentang kondisi yang sesungguhnya bahwa pasien tersebut susah disembuhkan. Seluruh anggota keluarga sudah pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada anda untuk mengobati pasien karena mereka percaya bahwa anda bisa mengobati dengan baik. Untuk membantu pasien anda memberi beberapa pilihan : 1. Pasien bisa menjalankan terapi di luar negeri dengan tingkat kesembuhan 70% dan biayanya sangat mahal. 2. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi degan tingkat kesembuhan 40 %. (Jarak RS anda praktek dengan RS pusat selama 6 jam perjalanan darat) 3. Pasien sementara diberi obat X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal sambil menunggu keputusan keluarga. 1 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Upload: raysha-ramadhani

Post on 15-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

al islam

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Skenario

Saat anda sedang praktek di UGD datang seorang marketing obat bernama Suta menawarkan

obat X, obat ini tergolong baru dan sudah teruji secara klinis dapat meringankan berbagai

kasus kanker dan tumor. Suta mengatakan bahwa jika anda meresepkan obat ini melebihi

jumlah target maka anda akan mendapat bonus rupiah dari perusahaan dan wisata ke Paris.

Setelah itu Suta mengucapkan terima kasih dan pergi ke dokter yang lain.

Setelah itu datang seorang pasien usia lanjut dengan keluhan pusing hebat, ternyata pasien

tersebut sudah 1 tahun menderita kanker otak, berdasarkan hasil konsultasi dengan dokter

spesialis bedah saraf anda memberitahu kepada keluarga pasien tentang kondisi yang

sesungguhnya bahwa pasien tersebut susah disembuhkan. Seluruh anggota keluarga sudah

pasrah dan menyerahkan sepenuhnya kepada anda untuk mengobati pasien karena mereka

percaya bahwa anda bisa mengobati dengan baik. Untuk membantu pasien anda memberi

beberapa pilihan :

1. Pasien bisa menjalankan terapi di luar negeri dengan tingkat kesembuhan 70% dan

biayanya sangat mahal.

2. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi degan tingkat kesembuhan 40 %.

(Jarak RS anda praktek dengan RS pusat selama 6 jam perjalanan darat)

3. Pasien sementara diberi obat X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal

sambil menunggu keputusan keluarga.

4. Pasien bisa datang ke tempat praktek anda untuk terapi salah satunya diberi obat X

dan harga jasa medisnya lebih murah namun kasus ini bukan kompetensi anda.

Dari keempat pilihan ini keluarga disuruh memilih salah satu yang terbaik untuk pasien. Dari

skenario ini bagaimana menurut Anda?

1 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 2: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Kalimat Kunci

1. Marketing obat menawarkan obat dan bonus.

2. Seluruh anggota keluarga menyerahkan kepercayaan kepada dokter.

3. Pasien bisa menjalankan terapi di luar negeri dengan tingkat kesembuhan 70% dan

biayanya sangat mahal.

4. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi dengan tingkat kesembuhan 40 %.

(Jarak RS anda praktek dengan RS pusat selama 6 jam perjalanan darat)

5. Pasien sementara diberi obat X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal

sambil menunggu keputusan keluarga.

6. Pasien bisa datang ke tempat praktek anda untuk terapi salah satunya diberi obat X

dan harga jasa medisnya lebih murah namun kasus ini bukan kompetensi anda.

2 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 3: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Pertanyaan

1. Dasar pemikiran apa yang harus dimiliki seorang dokter Islami ketika mengambil

keputusan terhadap kasus tersebut?

2. Dari pilihan yang tercantum dalam kasus, apa keuntungan dan kerugian yang di dapat

pasien?

3. Bagaimana akhlak dalam menyampaikan kabar baik dan kabar buruk kepada pasien

serta akhlak dalam memberi pilihan dan membiarkan pasien memilih?

4. Apa pengertian ikhlas, ihsan, iman, kauf, dan raja?

5. Berdasarkan pemikiran anda, apa pilihan yang anda rekomendasikan terhadap

keluarga pasien?

3 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 4: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Tujuan pembelajaran

1. Mengetahui, memahami, menerapkan tentang konsep islami di kehidupan sehari-hari

2. Mengetahui pengertian ikhlas, iman, ikhsan, khauf, raja dan akhlakul karimah dalam

kehidupan dokter islami.

4 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 5: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Pembahasan

Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia sehingga dia akan muncul

dengan spontan bilamana diperlukan, tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan

lebih dahulu serta tidak memerlukan dorongan dari luar.

Seorang dokter harus mempunyai akhlak yang islami. Akhlak islami yang harus

dimiliki seorang dokter muslim adalah :

a. Iman

b. Ihsan

c. Ikhlas

d. Akhlakul karimah

e. Khauf

f. Raja

g. Etika sebagai dokter muslim

h. Etika dokter muslim terhadap pasien

a. Iman

Iman dari segi bahasa membawaati percaya. Dalam konteks penghayatannya di

kalangan umat islam, iman membawa maksud mengaku dengan lidah, membenarkan

dengan hati dan mengamalkannya dengan perbuatan.

Dalam arti kata lain bahwa seseorang yang mengaku dengan lidahnya mengenai

keesaan dan kekuasaan Allah, mestilah membenarkannya dengan hati dan

melaksanakan segala perintah-Nya serta meninggalkan larangan-Nya.

Terdapat enam asas kepercayaa dalam amalan, cara hidup islam yang dikenali sebagai

rukun-rukun iman. Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam sebuah hadistnya

yang bermaksud : “ iman itu ialah bahwa kamu yakin dan percaya kepda Allah,

percaya kepada malaikat-malaikat-Nya, percaya kepada kitab-kitab-Nya, percaya

kepada rasul-rasul-Nya, percaya dengan kedatanan Hari Akhrat dan percaya

ketentuan baik dan buruk dari-Nya. “

Orang yang tidak percaya dan tidak yakin dengan perkara-perkara atau rukun-rukun

iman tersebut adalah kafir. Orang islam yang menafikan salah satu atau semua rukun

iman dianggap murtad yaitu terkeluar daripada agama islam.

5 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 6: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Iman bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan perbuatan maksiat. Iman

terdiri dari tiga bagian :

Pertama, keyakinan hati dan amalan hati, yakni keyakinan dan pembenaran

terhadap apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Adapun amalan hati di

antaranya adalah niat yang benar, ikhlas, cinta, tunduk dan semacamnya terhadap

apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya.

Kedua, ikrar lisan dan amalan lisan. Ikrar lisan yaitu mengucapkan dua kalimat

syahadat dan mengakui konsekuensi dari kedua kalimat tersebut. Sedangkan amalan

lisan adalah sebuah amalan yang tidak bisa terlaksana kecuali dengan lisan, seperti

membaca Al Qur’an, dzikir, tasbih, tahmid, takbir, do’a, istighfar, dan lain-lain.

Ketiga, amalan anggota badan yaitu sebuah amalan yang tidak terlaksana kecuali

dengan anggota badan seperti ruku’, sujud, jihad, haji dan lain-lain.

b. Ihsan

Ihsan berasal dari kata hasana yuhsinu, yang artinya adalah berbuat baik,

sedangkan bentuk masdarnya adalah ihsanan, yang artinya kebaikan. Allah swt.

berfirman dalam Al-Qur`an mengenai hal ini.

“Jika kamu berbuat baik, (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri…” (Al-

Isra’: 7)

“Dan berbuat baiklah (kepada oraang lain) seperti halnya Allah berbuat baik

terhadapmu….” (QS. Al-Qashash: 77)

Ibnu Katsir mengomentari ayat di atas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang

dimaksud dalam ayat tersebut adalah kebaikan kepada seluruh makhluk Allah swt.

Ihsan adalah puncak prestasi dalam ibadah, muamalah, dan akhlak. Oleh karena

itu, semua orang yang menyadari akan hal ini tentu akan berusaha dengan seluruh

potensi diri yang dimilikinya agar sampai pada tingkat tersebut. Siapapun kita,

apapun profesi kita, di mata Allah tidak ada yang lebih mulia dari yang lain,

kecuali mereka yang telah naik ketingkat ihsan dalam seluruh sisi dan nilai

hidupnya.

Landasan Syar’i dalam ihsan ada dua sumber:

Pertama, Al-Qur`anul Karim

6 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 7: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Dalam Al-Qur`an, terdapat 166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan

implementasinya. Dari sini kita dapat menarik satu makna, betapa mulia dan

agungnya perilaku dan sifat ini, hingga mendapat porsi yang sangat istimewa

dalam Al-Qur`an. Berikut ini beberapa ayat yang menjadi landasan akan hal ini.

“Dan berbuat baiklah kalian karena sesungguhnya Allah mencintai orang-orang

yang berbuat baik.” (QS. Al-Baqarah: 195)

“Sesungguhnya Allah memerintahkanmu untuk berbuat adil dan kebaikan….” (QS

An-Nahl: 90)

“… serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia….” (QS. Al-Baqarah:

83)

“Dan berbuat baiklah terhadap dua orang ibu bapak, kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin, tetangga dekat maupun yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil,

dan para hamba sahayamu….” (QS. An-Nisaa`: 36)

Kedua, As-Sunnah

Rasulullah saw pun sangat memberi perhatian terhadap masalah ihsan ini. Sebab, ia

merupakan puncak harapan dan perjuangan seorang hamba. Bahkan, di antara

hadist-hadist mengenai ihsan tersebut, ada beberapa yang menjadi landasan utama

dalam memahami agama ini. Rasulullah saw menerangkan mengenai ihsan ketika

ia menjawab pertanyaan Malaikat Jibril tentang ihsan dimana jawaban tersebut

dibenarkan oleh Jibril, dengan mengatakan, “Engkau menyembah Allah seakan-

akan engkau melihat-Nya, dan apabila engkau tidak dapat melihat-Nya, maka

sesungguhnya Dia melihatmu.” (HR. Muslim)

Di kesempatan yang lain, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah telah

mewajibkan kebaikan pada segala sesuatu, maka jika kamu membunuh, bunuhlah

dengan baik, dan jika kamu menyembelih, sembelihlah dengan baik.” (HR.

Muslim).

Tiga Aspek Pokok dalam Ihsan

Ibadah

Tingkatan Ibadah dan Derajatnya

a. Tingkat at-Takwa, yaitu tingkatan paling bawah dengan derajat yang berbeda-

beda.

b. Tingkat al-Bir, yaitu tingkatan menengah dengan derajat yang berbeda-beda.

7 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 8: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

c. Tingkat al-Ihsan, yaitu tingkatan tertinggi dengan derajat yang berbeda-beda

pula.

Muamalah

a. Pertama, Ihsan kepada kedua orang tua

b. Ihsan kepada kerabat karib

c. Ihsan kepada anak yatim dan fakir miskin

d. Ihsan kepada tetangga dekat, tetangga jauh, serta teman sejawat

e. Ihsan kepada ibnu sabil dan hamba sahaya

f. Ihsan dengan perlakuan dan ucapan yang baik kepada manusia

g. Ihsan dengan berlaku baik kepada binatang

Akhlak

c. Ikhlas

Ikhlas adalah buah dan intisari dari iman. Seseorang tidak dianggap beragama

dengan benar jika tidak ikhlas. Secara bahasa, ikhlas bermakna bersih dari kotoran

dan menjadikan sesuatu bersih tidak kotor. Maka orang yang ikhlas adalah orang

yang menjadikan agamanya murni hanya untuk Allah saja dengan menyembah-

Nya dan tidak menyekutukan dengan yang lain dan tidak riya dalam beramal.

Sedangkan secara istilah, ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam

beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Memurnikan niatnya dari

kotoran yang merusak. Pengertian lainnya dari DR. Husaini A.Majid Hasyim

(Syarah: Riyadush Shalihin,1993) menyebutkan bahwa ikhlas adalah seluruh

ketaatan yang semata-mata ditujukan karena Allah, yakni ketaatan seorang

mukmin yang dinamakan taqarrub itu tertuju kepada Allah, bukan dibuat-buat

untuk manusia, untuk mendapatkan pujian dari manusia atau untuk supaya

disayangi manusia atau maksud apa saja selain taqarrub kepada Allah.

Jadi ikhlas itu berarti membersihkan amal dari keinginan untuk diperhatikan

manusia. Selain itu, DR. Ahmad Faried (Menyucikan Jiwa Konsep Ulama Salaf,

1993) menyimpulkan pengertian ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT dari berbagai tendensi pribadi. Terkait

dengan definisi ikhlas, ada beberapa nasihat dari para ulama salaf tentang ikhlas,

antara lain:

8 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 9: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Ya’Qub: “orang ikhlas adalah orang yang dapat merahasiakan kebaikannya,

sebagaimana ia merahasiakan keburukannya”.

As-Sussy: “Ikhlas adalah hilangnya ikhlas itu sendiri dari pandangan. Orang

yang dapat menyaksikan dalam perbuatannya (yang didasari keikhlasan itu)

sebagai suatu keikhlasan, maka sesungguhnya perbuatannya itu masih

membutuhkan rasa ikhlas”.

“Berbuat ikhlas sesaat berarti keselamatan seabad, akan tetapi ikhlas itu berat”.

Al-Fudhail: “Meninggalkan amal karena manusia adalah riya’, dan beramal

karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas adalah apabila Allah menyelamatkan

kami dari keduanya”.

Karena itu, bagi seorang dai makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh

perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan

kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan,

sebutan, kemajuan atau kemunduran.

Manfaat lainnya, seseorang tidak akan terlepas dan selamat dari setan, kecuali

dengan berlaku ikhlas dalam segala hal. Iblis sendiri telah mengatakan

sebagaimana yang tercantum dalam Al-Quran surat As-Shaad:82-83  Iblis

menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,

(82) kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (83) dan surat Al-

Hijr:39-40 Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan

bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik [perbuatan

ma’siat] di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, (39)

kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”. (40)

Untuk mewujudkan perasaan ikhlas, setiap muslim harus senantiasa meluruskan

niatannya dalam setiap amal yang dilakukannya, meneliti setiap motivasi yang

menggerakkannya untuk beramal. Setelah itu tidak ada waktu bagi seorang

mukmin untuk diam tidak beramal karena takut tidak ikhlas, saatnya untuk segera

beramal dengan penuh semangat dan kesungguhan seakan-akan Allah melihat

sekecil apapun kesalahan yang diperbuat dalam setiap amal yang dilakukan.

Ada berbagai dorongan kejiwaan yang dapat menyelewengkan kita dari keikhlasan,

diantaranya: kekayaan, penampilan, ketenaran, pangkat dan kepentingan. Setiap

orang hendaknya meneliti hati dan jiwanya masing-masing, adalah salah satu dari

9 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 10: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

hal tersebut di atas menjadi motivasi atau niat dalam amalan yang dilakukan. Jika

ternyata benar, jangan serta-merta amalan itu ditinggalkan, tetapi hendaklah

luruskan niat tersebut semata-mata karena Allah, kemudian melanjutkan amal dan

kerja dengan niat yang ikhlas.

d. Akhlakul karimah

Dalam Kamus Besar bahasa Indonesia, akhlak diartikan sebagai budi pekerti atau

kelakuan. Menurut Imam Gazali, akhlak adalah keadaan yang bersifat batin dimana

dari sana lahir perbuatan dengan mudah tanpa dipikir dan tanpa dihitung resikonya.

akhlak adalah netral, artinya ada akhlak yang terpuji (al akhlaq al mahmudah) dan

ada akhlak yang tercela (al akhlaq al mazmumah).

Akhlak adalah inti dari pelajaran islam dalam menghindarkan diri dari perbuatan-

perbuatan rendah yang tidak sesuai dengan tata nilai islam, dan menghiasi

perbuatan-perbuatan utama sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah dan

dicontohkan oleh Rasul-Nya.

Oleh karena itu seseorang dikatakan sebagai orang yang berakhlak, apabila dia

mengetahui dan mengamalkan kebenaran yang datang dari Allah dan Rasul-Nya

dalam menegakkan yang hak dan mulia.

e. Khauf

Manusia ditentukan oleh akhlaknya. Pematangan sikap pribadi berawal dari rumah

tangga. Menanamkan perangai yang jujur. Pembinaan rohani anggota keluarga

dilaksanakan dengan agama. Dimulai dengan menanamkan rasa ”Khauf”

�ِف�ُق�وَن� �ْن ُي �اُه�ْم� ْق�ْن َز� َر� َو�ِم�َّم�ا َو�َط�َّم�ًع�ا َخ�و�ًف�ا �ُه�ْم� َّب َر� �ْد�ُع�وَن� ُي �َّم�َض�اِج�ِع� اْل ُع�ِن� �ُه�ْم� �وَّب ْن ِج� �َج�اًف�ى �َت َت

"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada

Tuhan mereka dengan penuh rasa takut (khauf) dan harap, dan mereka

menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka" (Q.S. As

Sajadah: 16)

Takut yang dimaksud adalah rasa takut kepada Allah. Perasaan takut kepada Allah

merupakan suatu hal yang wajib ada pada diri setiap orang dan sesungguhnya rasa

takut memiliki kedudukan yang tinggi, dan bermanfaat bagi hati. Allah berfirman

10 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 11: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

yang artinya, “…karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah

kepada-Ku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (QS. Ali Imran; 175).

Abu Hafsh berkata, “Khauf adalah cemeti Allah yang digunakan untuk

meluruskan orang-orang yang lari keluar dari pintu-Nya.” Rasa takut merupakan

pembimbing hati manusia agar selalu berada di atas jalan yang lurus. Bila rasa

takut telah hilang dari hati seseorang maka ditakutkan mereka akan tersesat. Hal ini

sebagaimana perkataan Dzun Nun, “Manusia akan senantiasa diatas jalan yang

lurus selama mereka masih tetap memiliki rasa takut. Bila rasa takut telah hilang,

maka jalan mereka akan menjadi sesat.”

Rasa takut (Khauf) merupakan sifat kejiwaan dan kecenderungan alami yang

bersemayan dalam hati manusia, dan memiliki peran penting dalam kehidupan

kejiwaan manusia. Ali bin Abi Thalib r.a. berkata: “Man khaafa aamana”,

barangsiapa yang takut, aman!”

Takut kepada Allah adalah rasa takut yang harus dimiliki setiap hamba. Karena

rasa takut itu mendorong untuk meningkatkan amal kebaikan dan bersegera dalam

meninggalkan semua yang dilarang-Nya. Rasa takut kepada Yang Maha Kuasa

adalah salah satu pilar penyangga keimanan kepada-Nya. Dengan adanya rasa

takut, timbul rasa harap (rajaa’) akan maghfirah (ampunan), ‘inayah (pertolongan),

serta rahmat Allah dan ridha-Nya. Sehingga hakikat "iyyaka na’budu wa iyyaka

nasta’iin" benar-benar terpatri dalam qalbu seorang hamba.

f. Raja

Pengharapan (harapan) dalam bahasa arab disebut ar’raja .Pengharapan adalah

iman bahwa tuhan selalu memberi yang terbaik bagi kita di setiap jalan kehidupan.

Raja adalah sikap mengharap dan menanti-nanti sesuatu yang sangat dicintai oleh

si penanti. Sikap ini bukan sembarang menanti tanpa memenuhi syarat-syarat

tertentu.

Rasulullah bersabda : ’’Barang siapa berharap (raja) kepada selain aku, maka ia

tidak mengenalku, barang siapa yang tak mengenalku, maka ia tidak mengabdi

kepadaku, barangsiapa yang tidak mengabdi kepadaku maka wajiblah

kemurkaanku” .diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib.

11 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 12: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Rasulullah bersabda :‘’Iman itu bukanlah angan-angan ataupun khayalan

melainkan apa–apa yang menghujam di dalam hati dan dibenarkan dalam

perbuatannya’’.

Rasulullah bersabda :’’Orang yang pandai adalah yang menjual dirinya untuk

beramal untuk hari akhirat, sementara orang yang bodoh adalah orang yang

mengikuti hawa nafsunya di dunia lalu berangan-angan kepada allah SWT akan

mengampuninya .(HR Tirmidzi)

Keutamaan raja’ yang lainnya adalah sebagaimana disebutkan dalam hadits Nabi

SAW, sebagai berikut :

‘’Seorang hamba Allah diperintahkan untuk masuk ke neraka pada hari Kiamat,

maka iapun berpaling maka ditanya Allah SWT (padahal ia maha

mengetahui) :’Mengapa kamu menoleh ?’ia menjawab:’Saya tidak berharap

seperti ini’ :Allah berfirman:’Bagaimana harapanmu ?’Jawabnya :’Engkau

mengampuniku’ .Maka firman Allah:’Lepaskan dia’.’’

g. Etika Dokter Muslim

Dalam etika kedokteran islam tercantum nilai-nilai Qur’an dan hadits adalah

sumber segala macam etika yang dibutuhkan untuk mencapai hidup bahagia dunia

akhirat. Etika kedokteran mengatur kehidupan, tingkah laku seorang dokter dalam

mengabdikan dirinya terhadap manusia baik yang sakit maupun yang sehat. Etika

kedokteran islam terkumpul dalam kode etik kedoteran islam yang bernama

Thibbun Nabawi, yang mengtur hubungan dokter dengan orang sakit dan dokter

dengan rekannya.

h. Etika Dokter Muslim terhadap Pasien

Hubungan antara dokter dengan pasien adalah hubungan antar manusia dan

manusia. Dalam hubungan ini mungkin timbul pertentangan antara dokter dan

pasien, karena masing-masing mempunyai nilai yang berbeda. Masalah semacam

ini akan dihadapi oleh dokter yang bekerja di lingkungan dengan suatu sistem yang

berbeda dengan kebudayaan profesinya.

Untuk melaksanakan tugasnya dengan baik, tidak jarang dokter harus berjuang

lebih dulu melawan tradisi yang telah tertanam dengan kuat. Dalam hal ini, seorang

Dokter Muslim tidak mungkin memaksakan kebudayaan profesi yang selama ini

12 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 13: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

dianutnya. Mengenai etika kedokteran terhadap orang sakit antara lain disebutkan

bahwa seorang Dokter Muslim Wajib :

Memperlihatkan jenis penyakit, sebab timbulnya penyakit, kekuatan tubuh orang

sakit, keadaan renam tubuh yang tidak sewajarnya, umur si sakit dan obat yang

cocok dengan musim itu, negeri si sakit dan keadaan buminya, iklim di mana ia

sakit, dan daya penyembuhan obat itu.

Di samping itu dokter harus memperhatikan mengenai tujuan pengobatan, obat

yang dapat melawan penyakit itu, cara yang mudah dalam mengobati penyakit.

Selanjutnya seorang dokter hendaknya membuat campuran obat yang sempurna,

mempunyai pengalaman mengenai penyakinya dan pengobatannya, berlaku lemah

lembut, menggunakan cara keagamaan dan sugesti, tahu tugasnya.

menyelamatkan hidup adalah tugas mulia, siapa yang menyelamatkan hidup

seorang manusia, seolah dia menyelamatkan hidup seluruh manusia. Ini sejalan

dengan penegasan ayat Al-quran.

Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu

(membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi,

maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa

yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah

memelihara kehidupan seorang manusia semuanya. (QS. Al Maidah 5 : 32)

Dari pilihan yang tercantum di dalam kasus pasien memiliki beberapa keuntungan

dan kerugian. Diantaranya :

a. Pasien bisa menjalankan terapi diluar negeri dengan tingkat kesembuhan 70%

dan biaya sangat mahal

Plus : tingkat kesembuhan tinggi.

Min : biaya sangat mahal, perjalan keluar negeri memakan waktu.

b. Pasien dirujuk ke RS pusat dan menjalani terapi dengan tingkat kesembuhan

40%. (jarak 6 jam perjalanan darat)

Plus : kemungkinan biaya lebih murah.

13 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 14: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Min: tingkat kesembuhan dibawah 50%, perjalanan lama dan ditakutkan akan

berdampak lebih buruk bagi kesehatan pasien saat menempuh

perjalanan.

c. Pasien sementara diberi obat X bisa didapat di RS tetapi harganya sangat mahal

sambil menunggu keputusan keluarga pasien.

Plus : bisa meringankan keluhan pasien untuk sementara

Min : bukan jaminan, harga sangat mahal. Dan belum tentu dapat

menyembuhkan pasien.

d. Pasien bisa datang ketempat praktek anda untuk terapi salah satunya diberi

obat X dan harga jasa medisnya lebih murah namun kasus ini bukan

kompetensi anda.

Plus : pasien bisa disembuhkan dengan biaya lebih murah karna obat X dapat

meringankan penyakit bapak ini.

Min : tidak ada kepastian presentase kesembuhan terhadap pasien, kasus ini

bukan kompetensi anda sehingga anda bisa terkena sangsi .

Dalam menyampaikan kabar buruk atau kabar baik. Islam mempunyai cara bagaimana

kabar buruk atau kabar baik tersebut disampaikan kepada pasien.

Akhlak menyampaikan kabar buruk

• Bukalah komunikasi dengan membangun kepercayaan pasien terhadap pasien

• Lihat situasi dan kondisi yang terjadi pada pasien

• Tariklah perhatian pasien untuk mendengar informasi yang akan disampaikan

• Berilah fakta atau berita yang sebenarnya

• Tunjukan sifat empati dokter

• Bangun terus motivasi pasien

• Tenangkan pasien dan beri terus semangat untuk tetap sabar, ikhlas dan istiqomah

14 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 15: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Akhlak menyampaikan kabar baik

• Tidak berlebih-lebihan

• Sesuai dengan keadaan pasien

• Mengingatkan kepada pasien agar selalu bersyukur

• Motifasi yang diberikan

• Mengingatkan pasien agar tetap semangat, bertaqwa, ikhlas, tawakal, dan taubat agar

Allah memberikan jalan keluar

Akhlak dalam memberikan pilihan

• Harus sesuai keadaan dan kondisi pasien

• Pilihan yang diberikan yang terbaik

• Pilihan dapat meringankan beban pasien

• Adanya raja atau harapan

• Ikhlas untuk membantu dengan memberikan pilihan terbaik

Akhlak membiarkan pasien memilih

• Menghormati dan menghargai keputusan pasien

• Tidak mendesak-desak pasien

• Tidak memaksakan kehendak pasien

• Tetapi disamping itu dokter harus membantu pasien dengan menjelaskan satu per satu

keuntungan dan kerugiannya dari pilihan yang diberikan dengan berlandasan niat

ikhlas, thouf, dan raja.

Setelah mengetahui tentang dasar-dasar sikap yang harus dimiliki oleh seorang

dokter, kami menganjurkan kepada keluarga pasien agar pasien sementara diberi obat

15 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 16: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

X yang bisa didapat di RS namun harganya sangat mahal sambil menunggu keputusan

keluarga. Dari 4 pilihan yang terdapat dalam kasus, pilihan no 3 sangat efektif bagi

pasien, karena:

a. walaupun harga obatnya mahal, pasien dapat dikontrol secara maksimal di rumah

sakit karena peralatan di rumah sakit lengkap dari pada di tempat praktek dokter.

b. dokter telah berperilaku ihsan kepada pasien dan kepada teman sejawatnya

c dokter telah menjalankan kode etik kedokteran dengan tidak mengambil lahan

pekerjaan dokter lain, melayani pasien dengan sepenuh hati.

d. dokter mempunyai rasa ikhlas karena dia mengenyampingkan bonus dari marketing

obat.

e. dokter mempunyai iman kepada Allah sehingga dokter mempunyai rasa takut.

16 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 17: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Daftar Pustaka

http://aimandah.multiply.com/journal/item/1

http://id.wikipedia.org/wiki/Iman

http://kipsi.wordpress.com/page/2/

Ihya’ Ulumuddin Minhajul Qashidin Jalan-Jalan Orang yang mendapat Petunjuk, Ibnu

Qudamah: Pustaka Al-Kautsar. Obat Hati, Ibnul Qayyim Al-Jauziyah: Darul Haq.

www.abahzacky.wordpress.com

www.dakwatuna.com

www.docstoc.com

www.republika.com

www.rifaimovic.wordpress.com

www.wonosari.com

17 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 18: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

Lampiran

1. Apa yang telah dicapai oleh kelompok dalam pembahasan sub modul tersebut?

a. Mengetahui, memahami, menerapkan tentang konsep islami di kehidupan sehari-hari

b. Mengetahui pengertian ikhlas, iman, ikhsan, khauf, raja dan akhlakul karimah dalam

kehidupan dokter islami.

2. Apa yang belum tercapai oleh kelompok dalam pembahasan sub mdul tersebut ?

Memahami lebih mendalam dalam mempelajari materi dalam sub modul ini.

3. Sebutkan kekuatan kelompok dalam membahas submodul tersebut!

a. mau menerima pendapat atau masukkan dari anggota lain

b. mampu berkerjasama dalam memecahkan masalah

c. saling memberi masukkan kepada anggota lain,jika materi yang disampaikan

kurang lengkap atau kurang jelas

4. Sebutkan kelemahan kelompok dalam membahas submodul tersebut!

Sulit menemukan sumber referensi yang tepat tentang sub modul ini karena keterbatasan

bku sumber dan pengetahuan yang dimiliki.

5. Bagaimana rencana kelompok bila menghadapi masalahyang sama di kemudian

hari?

Akan menerapkan tentang dasar-dasar pokok bagaimana menjadi seorang dokter islami.

Diantaranya selalu ikhlas, ikhsan, iman dan akhlakul karimah.

18 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012

Page 19: Laporan Submodul 1 Dokter Islami

19 Blok Al-Islam. FKK-UMJ 2011/2012