analisis permintaan islami

Click here to load reader

Upload: nike

Post on 15-Jan-2016

336 views

Category:

Documents


40 download

DESCRIPTION

Analisis Permintaan Islami. Untung Kasirin Twitter: @untungkasirin SEBI: School of Islamic Economics. Contents. Pilihan Konsumen: Pendekatan Iso-Maslahah Efek Berkah pada Pilihan Optimal Efek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga Analisis Elastisitas Permintaan. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Analisis Permintaan Islami

Untung KasirinTwitter: @untungkasirinSEBI: School of Islamic EconomicsAnalisis Permintaan IslamiEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia1ContentsPilihan Konsumen: Pendekatan Iso-MaslahahEfek Berkah pada Pilihan OptimalEfek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan HargaAnalisis Elastisitas PermintaanEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia2Pilihan Konsumen: Pendekatan Iso-MaslahahEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia3Karakteristik Iso-MashlahahBentuk Kurva Iso-MashlahahKemampuan Substitusi AntarbarangBatasan Individu dan Etika dalam KonsumsiKeseimbangan KonsumenKarakteristik Iso-MaslahahIso-mashlahah adalah kondisi dimana setiap titik kombinasi barang yang ada pada suatu kurva mashlahah mempunyai tingkat mashlahah yang sama. Secara aljabar, kurva IM diekspresikan sbb: ....................(5.1)Kurva iso-mashlahah berbentuk cembung dengan slope negatif, yang menunjukkan adanya mekanisme substitusi (gambar 5.1).Pada konsumsi barang halal dan thoyyib, semakin tinggi frekuensi kegiatan, semakin tinggi mashlahah yang diperoleh. Dengan demikian, kurva iso-mashlahah yang lebih tinggi menunjukkan tingkat mashlahah yang lebih tinggi pula (gambar 5.2).Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia4

Gambar 5.1 Kurva Iso-MashlahahGambar 5.2 Perubahan Tingkat MashlahahGambar 5.1 Gambar 5.2

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia5Bentuk Kurva Iso-MashlahahKurva Iso-Mashlahah dengan kandungan berkah yang setingkatJika konsumen dihadapkan pada dua barang dengan berkah yang setingkat atau bersifat substitusi sempurna, misalnya komputer berbagai merk, kurva IM akan memiliki tingkat kemiringan yang simetris membentuk sudut 45 (gambar 5.3)Kurva IM dengan kandungan berkah yang tidak setingkatJika konsumen dihadapkan pada dua pilihan konsumsi barang dengan berkah yang tidak setingkat, misalnya beras lokal dengan beras impor, jika kandungan berkah Y lebih besar dari X, maka kurva IM akan cenderung landai (gambar 5.4)Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia6Gambar 5.3 Kurva IM dengan Kandungan Berkah yang SetingkatGambar 5.4 Kurva IM dengan Kandungan Berkah Tidak SetingkatGambar 5.3Gambar 5.4

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia77Kemampuan Substitusi AntarbarangPerlu diingat, domain dari konsumsi islami adalah barang yang kandungan berkahnya positif. Sehingga, substitusi antarbarang hanya terjadi pada barang yang sama-sama halal sebagai kandungan berkah minimum.Kemampuan substitusi antarbarang pada konsumsi islami, dilihat dari nilai absolut dari slope kurva IM.

........... (5.2)Dari persamaan diatas, diperolah bahwa kemampuan barang X mensubstitusi barang Y bergantung pada kandungan manfaat dan berkah dari barang tsb. Perlu diingat bahwa nilai marginal manfaat selalu menurun, sedangkan marginal berkah bersifat non-decreasing. Implikasinya, marginal mashlah memiliki beberapa kemungkinan yaitu konstan, meningkat dan menurun.Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia8

Kemampuan Substitusi AntararangEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia9Gambar 5.5Substitus i MenurunSubstitusi menurun terjadi jika berkah marginal (MB) suatu barang bersifat increasing dengan tingkat pertumbuhan yang lebih rendah dari tingkat decreasing manfaat duniawinya (MF).Substitusi konstan terjadi jika berkah marginal (MB) bersifat increasing dengan tingkat pertumbuhan yang sama dengan tingkat penurunan manfaat duniawi (MF).Substitusi meningkat terjadi jika marginal berkah (MB) bersifat increasing dengan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dari tingkat penurunan manfaat duniawi (MF).Kemampuan substitusi yang Konstan Gambar 5.6Substitusi KonstanGambar 5.7Substitusi MeningkatEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia10

Batasan Individu dan Etika dalam KonsumsiDalam menentukan pilihan konsumsi terhadap barang halal, seorang konsumen akan menghadapi 3 kendala, yaitu:Kendala anggaran (budget constraint), yaitu bahwa seseorang tidak dapat membeli barang yang dibutuhkan jika anggaran yang tersedia tidak mencukupi untuk melakukan hal tersebut.Kendala israf(israf constraint), yaitu larangan adanya tindakan berlebih-lebihan dalam mengkonsumsi suatu macam barang.Mempertimbangkan kebutuhan orang lain, yaitu adanya tuntunan Islam agar memperhatikan kebutuhan orang lain, seperti kerabat, tetangga, fakir miskin, anak yatim dsb.Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia11Budget Constraint: Penurunan Kurva AnggaranEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia12Pendapatan konsumen Islami akan dialokasikan untuk konsumsi (Ic) pribadi, investasi (Is), dan amal sholeh (Ia) I = Ic + Is + IaJumlah bersih yang bisa dikonsumsikan (AB) merupakan bagian dari pendapatan siap konsumsi, sehingga AB Ic.AB untuk 2 barang adalah sbb:AB = PXX + PYY

Gambar 5.8Pengaruh Perubahan Pendapatan pada Kurva Anggaran.Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia13

Gambar 5.9Pendapatan memiliki dampak langsung terhadap kemampuan mengkonsumsi barang. Jika pendapatan naik, maka besarnya anggaran untuk konsumsi juga naik (AB bergerak ke atas). Sedangkan, jika pendapatan turun, maka besarnya anggaran untuk konsumsi juga turun (AB bergeser ke bawah).Efek perubahan harga terhadap kurva anggaranEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia14Penurunan harga pada salah satu barangMisalkan harga barang X turun dari PX menjadi PX . Sehingga, slope kurva menjadislope ini mengalami penurunan karena PX< PX. Karena Y tidak mengalami perubahan harga, intersep Y tetap dan kurva menjadi lebih landai dari sebelumnya.

Gambar 5.10

Efek perubahan harga terhadap kurva anggaranEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia15Penurunan Harga pada Kedua BarangMisalkan barang X dan barang Y mengalami penurunan yang sama sebesar , kurva anggaran menjadiAB=(1-)PXX + (1-)PYY akan memiliki slope yang sama tetapi dengan intercept mengalami kenaikan sebesar (1-). Gambar 5.11

Gambar 5.11Kendala IsrafEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia16Dalam ajaran Islam, seorang individu tidak boleh membelanjakan pendapatannya secara berlebihan (israf). Dengan demikian, kendala anggaran baru merupakan necessary condition, sedangkan kendala israf merupakan sufficient condition.Secara umu, kriteria israf ini berbeda untuk masing-masing individu tergantung pendapatannya masing-masing. Seseorang yang memiliki pendapatan tinggi, batasan israf juga semakin tinggi. Sebagai contoh, bagi seorang yang memiliki pendapatan Rp10 juta, pengeluaran Rp5 juta per bulan masih dianggap wajar. Sedangkan bagi seorang yang berpendapatan Rp5 juta, pengeluaran Rp5 juta per bulan tentu merupakan hal yang berlebihan.Gambar 5.12 Kendala israf pada anggaran tertentuGambar 5.13 Kendala israf ketika anggaran MeningkatGambar 5.12Gambar 5.13Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia17

Keseimbangan KonsumenEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia18Keseimbangan konsumen menganalisa proses pencapaian mashlahah dengan berbagai kendala yang telah disebutkan, yaitu kendala anggaran, kendala israf, dan memperhatikan kebutuhan orang lain.Pada hakikatnya, konsumen menginginkan anggaran minimum untuk mencapai mashlahah maksimal.Dalam gambar, keseimbangan konsumen tercapai pada noktah merah (X*,Y*). Sedangkan, titik di atas garis anggaran merupakan daerah yang mustahil.

Gambar 5.14Persamaan Permintaan IslamiEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia19Persamaan Permintaan Islami, diekspresikan sebagai berikut:

Lihat proses penurunannya pada bagian lampiran buku.

Efek Berkah pada Pilihan OptimalEfek Berkah pada Pilihan OptimalEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia20Efek Berkah pada Pilihan OptimalEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia21Kandungan berkah sangat mempengaruhi preferensi konsumen pada saat akan mengkonsumsi barang.Pada mulanya, konsumen telah mencapai mashlahah optimum pada (X1,Y1), kemudian barang X mengalami peningkatan kandungan berkah. Dengan adanya tambahan kandungan berkah pada barang X menyebabkan konsumen lebih menyukai barang X. Perubahan preferensi ini ditunjukkan dengan perubahan IM dari IM0 menuju IM1.

Gambar 5.15Efek Pendapatan dan Efek Substitusi dari Perubahan HargaEfek PendapatanEfek SubstitusiStudi Kasus: Naiknya Harga Barang diikuti Naiknya Permintaan pada Hari Raya Idul FitriEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia2222Efek PendapatanEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia23Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan pendapatan riil konsumen.Pada umumnya, pendapatan memiliki dampak positif terhadap permintaan. Semakin tinggi pendapatan, semakin tinggi permintaan akan suatu barang.Dengan demikian, adanya peningkatan harga suatu barang, akan memiliki efek pendapatan yang negatif (menurunkan jumlah barang yang diminta) karena pendapatan riil konsumen mengalami penurunan.Efek Substitusi dari Peubahan HargaEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia24Efek substitusi adalah perubahan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan permintaan terhadap barang lain. Seorang konsumen islami, akan melakukan substitusi, jika mashlaha total yang diharapkan akan meningkat, baik mashlaha yang duniawi (manfaat) maupun kandungan berkahnya.Adanya kenaikan harga suatu barang bisa dipandang sebagai penurunan mashlahah total karena dengan dengan anggaran yang sama, konsumen akan mendapatkan manfaat yang lebih rendah atas barang yang dikonsumsinya.Adanya kenaikan harga barang, akan memiliki beberapa kemungkinan efek substitusi tergantung kandungan mashlahah pada barang tersebut.

Kemungkinan efek substitusi suatu barangEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia25Harga Naik, Kandungan Mashlaha TetapJika ada kenaikan harga tetapi kandungan mashlahahnya tetap, efek substitusi berdampak negatif terhadap jumlah permintaan. Misal, jika harga beras lokal naik, konsumen akan berpindah membeli beras impor. Dalam hal ini, konsumen mensubstitusi beras lokal dengan beras impor untuk mendapatkan mashlahah total yang lebih tinggi.Harga Naik, Kandungan Mashlaha TurunJika harga naik dan kandungan mashlahahnya turun, sudah pasti konsumen akan menurunkan permintaannya. Dalam hal ini, efek substitusi dari kenaikan harga adalah negatif terhadap permintaan. Contoh, naiknya harga kayu karena kelangkaan akibat illegal logging.Harga Naik, Kandungan Mashlaha NaikJika harga barang naik tetapi mashlahahnya juga naik, konsumen belum tentu akan menurunkan permintaan. Konsumen akan mempertimbangkan efek mana yang lebih dominan, apakah tambahan kandungan mashlahah atau penurunan jumlah barang karena kenaikan harga. Misalnya, kenaikan harga bawang merah Brebes karena adanya penggantian pupuk kimia dengan organik.Dampak Perubahan Harga terhadap Permintaan Barang X(Harga dan kandungan berkah barang lain diasumsikan tetap)Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia26Perubahan Harga XEfek PendapatanPerubahan Mashlaha XEfek SubstitusiEfek TotalPerubahan PermintaanNaikNegatifTetapTurunNaik kecilNaik besarNegatifNegatifNegatif/NolPositifNegatifNegatifNegatif/NolPositifTurunTurunTurun/tetapNaikTurunPositifTetapTurun kecilTurun besarNaikPositifPositifNol/NegatifNegatifPositifPositifPositif/NolNegatifNaikNaikNaik/tetapTurunDari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa hukum permintaan konvensional akan berlaku jika perubahan harga tidak diikuti perubahan kandungan mashlaha atau berkah yang signifikan. Hukum permintaan konvensional tidak akan berlaku jika perubahan harga diiringi dengan perubahan yang mashlaha yang signifikan.Analisis Elastisitas PermintaanElastisitas Harga PermintaanElastisitas Pendapatan PermintaanElastisitas Berkah PermintaanEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia27Elastisitas Harga PermintaanElastisitas harga permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga. Elastisitas harga permintaan bisa dipandang sebagai derajat sensitivitas jumlah barang yang diminta dalam memberikan respon terhadap perubahan harga barang.Elastisitas dapat dibedakan menjadi elastisitas pada kondisi permintaan tertentu (elastisitas titik) dan elastisitas rata-rata antardua keadaan atau lebih (elastisitas busur).Berdasarkan nilainya, elastisitas dibedakan menjadi 3 yaitu inelastis untuk 1.Konsumen yang rasional cenderung memiliki elastisitas harga permintaan yang unit elastis (=1), atau bersifat netral terhadap harga sepanjang tidak ada perubahan kandungan mashlahah karena sifat konsumen Islami yang mashlahah maximizer.Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia28Elastisitas Harga PermintaanPersamaan Umum

Elastisitas Busur (Arc Elasticity)

Elastisitas Titik (Point Elasticity)

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia29Elastisitas Harga Permintaan Islami

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia30Elastisitas Pendapatan PermintaanElastisitas pendapatan permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan pendapatan individu.Pada elastisitas pendapatan permintaan tidak dikenal istilah elastis dan inelastis sebagaimana pada elastisitas harga permintaan, tetapi dibedakan terhadap jenis barang menjadi elastisitas pendapatan permintaan terhadap barang inferior; terhadap barang normal; dan terhadap barang superior.Barang inferior adalah jenis barang yang jika pendapatan seseorang meningkat, permintaan akan barang tersebut justru menurun (contoh: beras miskin atau raskin). Barang normal adalah barang yang permintaannya sejalan dengan pendapatan (contoh: buku kuliah). Sedangkan barang superior adalah barang yang permintaannya naik lebih besar dari presentase kenaikan pendapatan.Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia31Elastisitas Pendapatan PermintaanPersamaan Umum Elastisitas Pendapatan Permintaan

Elastisitas Busur (Arc Elasticity)

Elastisitas Titik (Point Elasticity)

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia32Elastisitas Pendapatan Permintaan Islami

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia33Elastisitas Berkah PermintaanElastisitas berkah permintaan adalah perubahan jumlah barang yang diminta yang karena adanya perubahan kandungan berkah pada barang tersebut.

Elastisitas berkah permintaan memiliki nilai positif atau > 0 yang menunjukkan bahwa peningkatan kandungan berkah pada suatu barang akan mampu meningkatkan jumlah barang yang diminta meskipun harga barang dan pendapatan konsumen tidak berubah. Misal, pada setiap penjualan es krim Walls, sebesar seratus rupiah akan disumbangkan untuk beasiswa.

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia3434Elastisitas Berkah Permintaan

Ekonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia35Konsep PentingEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia36Iso-mashlahahKendala anggaranKendala israfEfek pendapatanEfek substitusiEfek mashlahahElastisitas harga permintaanElastisitas pendapatan permintaanBarang inferiorBarang superiorBarang normalElastistas berkah permintaanKritikEkonomi Islam, P3EI UII & Bank Indonesia37Pada hal. 215, dari penurunan fungsi permintaan Islami, diperoleh hasil akhir sama dengan -1. Dijelaskan oleh penulis, hasil -1 ini memiliki arti bahwa pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta adalah bersifat unit elastis. Padahal, pada halaman sebelumnya dikatakan bahwa nilai E < 1 termasuk dalam kategori inelastis. Seperti apa penjelasan terhadap kerancuan tersebut?Demikian juga dengan hal. 218, terdapat kerancuan tentang nilai elastisitas berkah permintaan, E > 0. Padahal, kategorinya hanya E1. Bagaimana penjelasan akan hal tersebut?