laporan silvikultur fieldtrip pusat penelitian dan pengembanga perum perhutani cepu

Upload: jharz-nagh-smataygcalucheerfuleveryday

Post on 02-Mar-2018

249 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    1/22

    LAPORAN SILVIKULTUR FIELDTRIP PUSAT PENELITIAN DAN

    PENGEMBANGA PERUM PERHUTANI CEPU

    NAMA KELOMPOK:

    Fajar Ramadhan 201410320311009

    Samsul Arifin 201410320311007

    Ratih Hesti ningsih 201410320311001

    Saddam afandy yusuf 201410320311011

    Heni Karebed 201410320311006

    Muhammad rifai 201410320311002

    Angga febri prastya 201310320311011

    Ruviah 201410320311003

    LABORATORIUM KEHUTANAN

    JURUSAN KEHUTANAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

    TAHUN 2016

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    2/22

    Materi : Ruang Informasi

    Lokasi praktikum Ruang informasi Puslitbang Perhutani

    Tanggal Praktikum 17 Mei 2016

    Waktu

    Pemateri Triswahyudi

    Metode pencarian data Ceramah

    1. Sejarah Puslitbang Perhutani

    Pusat Pengembangan Hutan , Pusat jati di Cepu, Jawa Tengah dibangun atas

    dasar keputusan Direksi nomor : 3090/Kpts./Dir/1997 tanggal 29 September 1997

    Pada awal diresmikannya yaitu tanggal 05 Pebruari 1998 dinamakan Pusat Jati

    (Teak Centre) bertujuan untuk Pengelolaan tanaman Jati, kemudian dalam

    perkembangannya pada pertengahan tahun 1999 diubah namanya menjadi Pusat

    Pengembangan Hutan (PUSBANGHUT) yang kegiatannya tidak hanya

    pengelolaan jati tetapi juga tanaman lainnya, sampai pada tahun 2000 diubah lagi

    menjadi Pusat Pengembangan Sumber Daya Hutan (PUSBANG SDH) tugasnya

    ditambah dengan pengelolaan lingkungan, pada tahun 2005 diubah namanya

    menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Perum Perhutani sampai dengan saat

    ini, yang mana tugasnya meliputi kelola SDH, kelola Lingkungan, kelola Sosial

    Ekonomi dan kelola Manajemen. yang berlokasi di Jl Wonosari Batokan Tromol

    Pos 6 Cepu, Blora, 58302, Jawa Tengah, Indonesia dengan luas area 16,5 hektare.

    Pembangunan Puslibang perhutani ini dimaksudkan untuk menyiapkan wadah

    melakukan aplikasi hasil-hasil Penelitian dalam mengelola hutan di wilayah kerja

    Perum Perhutani. Pengembangan Puslitbang Perum Perhutani diharapkan mampu

    meningkatkan daya saing produk-produk andalan Perum Perhutani melalui

    pengembangan teknologi yang telah diketahui sebelumnya atau ditemui dalam

    proses kegiatannya. Puslitbang perhutani mempunyai visi dan misi sebagai berikut.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    3/22

    Visi Puslitbang Perhutani:

    1. Menjadi lembaga litbang yang mampu mendukung manajemen perusahaan

    dalam mengelola hutan secara lestari untuk kesejahteraan masyarkat

    Misi Puslitbang Pehutani:

    1.

    Menciptakan aktivitas, inovasi dalam membantu manajemen mengelola

    sumberdaya hutan dan mengelola manajemen perusahaan.

    2. Memproduksi benih dan bibit berkualitas unggul sesuai kepentingan

    perusahaan.

    3. Mengexpose, mempublikasi serta mendiskusikan hasil-hasil dan

    memberikan informasi teknis praktis untuk kepentingan pengelolaan

    hutan kepada manajemen.

    Pada akhir-akhir tahun ini puslitbang perhutani mempunyai program

    unggulan diantaranya yaitu

    Penemuan klone jati unggul (Pohon Jati Plus)

    Penemuan pohon jati unggulan dilakukan dengan cara eksplorasi ke hutan alam

    baik di pulau jawa maupun luar jawa dimana untuk pulau jawa sebanyak 300

    pohon dan luar jawa 300 pohon yang nantinya akan menjadi jati perhutani PHT

    1 dan PHT 2. Pohon jati plus perhutani ini memiliki keunggulan dibanding jati

    konvensional diantaranya yaitu umur panen pohon lebih pendek seperti PHT 1

    dan PHT 2 yang mempunyai umur panen 15 tahun sudah mempunyai diameter

    batang 46 cm dan tinggi 27 m dengan percabangan minim dan batang lurus,

    tahan hama dan penyakit.

    Penemuan Klon unggul kayu putihPenemuan klon unggul kayu putih dilakukan dengan cara eksplorasi ke hutan

    alam yang kemudian diperbanyak dengan membawa materi genetik kayu putih

    dengan menggunakan perbanyakan secara vegetatif menggunakan stek

    pucuk/kultur jaringan. Klon unggul kayu putih memiliki keungguan diantaranya

    umur 2,5 tahun dengan produksi rata-rata 16 kg/pohon dan rendemen minyak

    1,2%. Sedangkan kayu putih dengan perbanyakan konvensional memiliki umur

    3 tahun produksi daun rata-rata 5kg/pohon dengan rendemen minyak 0.78%.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    4/22

    Hutan penggembalaan sapi

    Pengembalaan hewan ternak dapat berupa sapi dapat dilakukan dibawah tegakan

    (lantai hutan) tanpa merusak tegakan. Dengan adanya sistem ini dapat

    memberikan kemudahan pengembalaan/ peternak sapi memberi makan hewan

    ternaknya. Selain itu juga mempunyai dampak positif lain berupa dapat

    membantu membasmi gulma tanaman bawah.

    Penemuan pinus bocor getah

    Pinus bocor getah perhutani memiliki keunggulan yaitu hasil getah yang

    dihasilkan lebih banyak dibandingkan pohon pinus konvensional biasa.

    2. Produkproduk Puslitbang perhutani

    Adapun produk-produk puslitbang perhutani sebagai berikut:

    Pot media ramah lingkungan yang merupakan hasil inovasi

    puslitbang perhutani dengan menggunakan bahan dasar tanah liat

    beserta serat-serat batok kelapa (Cocopit) yang dapat didaur ulang.

    Getah pinus, merupakan salah satu produk unggulan perhutani dari

    hasil hutan non kayu berasal dari pohon pinus plus bocor getah

    dimana teknik pengambilan getahnya dengan cara disadap.

    Pohon jati plus, merupakan hasil litbang perhutani yang memiliki

    umur panen lebih pendek dengan percabangan sedikit, batang lurus,

    dan tahan hama penyakit. Diameter batang jati plus mampu

    mencapai diameter 46 cm pada umur 15 tahun.

    Minyak kayu putih merupakan hasil litbang perhutani yangmerupakan hasil penyulingan dari daun kayu putih dengan pohon

    kayu putih mempunyai hasil produksi daun rata-rata 16 kg per

    pohon dengan rendemen minyak 1,2 %.

    Flooring, merupakan hasil olahan kayu jati/sengon (kerajinan)

    dalam bentuk alas pengganti keramik.

    Bricket dan pellet merupakan bahan yang digunakan sebagai bahan

    bakar yang terbuat dari olahan daun kayu putih berserta limbahnya.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    5/22

    Biji tanaman jati plus,pinus dan kayu putih yang berasal dari areal

    produksi benih/kebun klonal dimana didalamnya terdapat pohon

    plus yang menghasilkan biji.

    Stek pucuk jati, merupakan perbanyakan secara vegetatif

    dikembangkan di dalam puslitbang perhutani dimana pucuk diambil

    dari kebun pangkas yang memiliki hasil perbanyakan 100% mirip

    dengan indukannya.

    Cuka kayu merupakan hasil litbang perutani yang berasal dari

    penyulingan arang kayu yang digunakan untuk mengendalikan

    hama dan penyakit tanaman.

    Handycraft/ kerajinan tangan dari kayu jati berupa asbak dan juga

    furniture lainya seperti kursi, meja dll.

    Buku diktat/penelitian, merupakan buku hasil penelitian dari para

    peneliti perhutani yang dipublikasikan untuk menambah

    pengetahuan/ilmu masyarakat mengenai tanaman keras seperti jati.

    3. Dokumentasi

    Produk-produk puslitbang cepu : Handycraft, minyak kayu

    Produk-produk puslitbang cepu : Biji-biji tanaman hutan, buku penelitian,

    minyak kayu putih

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    6/22

    Materi: Laboratorium benih

    1. Pengertian Sumber benih

    Sumber benih merupakan suatu individu atau tegakan yang tumbuh secara

    alami (hutan alam) atau di hutan tanaman yang digunakan (ditunjuk , dibangun

    dan dikelola sebagai sumber benih untuk perbanyakan tanaman secara generatif

    (Biji).

    2. Asal Benih/sumber benih

    Asal/sumber benih terklasifikasi menjadi 7 yaitu sebagai berikut.

    Kebun pangkas

    Kebun pangkas adalah pertanaman yang dibangun untuk tujuan khusus

    sebagai penghasil bahan stek. Kebun pangkas dikelola secara intensif

    dengan pemangkasan, perundukan, pemupukan untuk meningkatkan

    produksi bahan stek. Kebun pangkas dibangun dari benih atau dari bahan

    vegetatif yang dikumpulkan dari pohon plus. Pembangunan kebun pangkas

    dilakukan dalam suatu areal tertentu yang akan dimanfaatkan sebagai

    penghasil stek pucuk. Selain itu dapat dibangun dalam ukuran mini dalam

    pot-pot di persemaian untuk diperbanyak dengan teknik stek mini.

    Kebun benih

    Kebun benih merupakan suatu area pertanaman benih klon atau bibit dari

    biji pohon pilihan biasanya dengan kualitas genetik terjamin. Tanaman

    isolasi dari pengurangan penyerbukan dari luar, penebangan pohon yang

    tidak diinginkan dan dikelola sejak dini untuk produksi skala besar.

    Lokasi praktikum Laboratorium benih Puslitbang Perhutani

    Tanggal Praktikum 17 Mei 2016

    Waktu 10.00 WIB

    Pemateri Hartanto

    Metode pencarian data Ceramah

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    7/22

    Kebun benih semai

    Kebun benih semai dibangun untuk membentuk suatu populasi yang

    bertujuan untuk menghasilkan benih unggul. Pembangunan kebun benih

    semai tidak terpisah dari kegiatan uji lapang, selalu dikombinasikan dengan

    uji keturunan dari pohon induk tunggal. Kombinasi dari tujuan yang berbeda

    tersebut dikenal dengan istilah kebun benih semai uji keturunan. Tanaman

    uji keturunsn dikonversi menjadi suatu kebun benih setelah dilakukan satu

    atau beberapa kali penjarangan selektif. Benih secara langsung diunduh dari

    kebun benih untuk membangun hutan tanaman komersial.

    Rancangan dari uji keturunan dapat dimodifikasi jika direncanakan untuk

    dikonversi menjadi kebun benih semai. Khususnya dalam hal persilangan

    antar pohon yang mempunyai hubungan kekerabatan yang dekat harus

    dihindari dengan memisahkan secara spasial selama pengujian berlangsung.

    Seleksi antar famili tidak perlu intensif dalam hubungannya dengan jumlah

    famili yang cukup untuk dipertahankan untuk mencegah terjadinya silang

    dalam yang kuat. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah isolasi tanaman

    uji keturunan dari populasi sekitarnya dengan mengatur jarak yang cukup

    untuk mencegah aliran serbuk sari dari luar .

    Kebun benih provenan

    Tegakan benih provenan merupakan keturunan campuran dari banyak

    pohon induk dari suatu populasi tunggal. Dalam pembangunan tegakan ini

    tidak memerlukan rancangan percobaan sehingga berbeda dengan ujiprovenans. Tegakan benih provenan harus diisolasi dengan tegakan lainnya

    agar tidak terjadi persilangan. Tujuan utama pembangunan tegakan benih

    provenans adalah untuk konservasi genetik secara ex-situ. Tegakan benih

    provenans dari provenans unggul yang sudah menghasilkan buah dapat

    dimanfaatkan sebagai sumber benih untuk materi pembangunan hutan

    tanaman.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    8/22

    Area Produksi Benih (APB)

    Suatu tegakan yang dipilih dan direkomendasikan untuk memproduksi

    bahan reproduktif berdasarkan kriteria fenotipe. Tegakan terpilih karena

    sebagian besar pohon-pohonnya memiliki karakter dengan fenotipe unggul

    seperti pertumbuhannya cepat, kualitas batang baik, tahan terhadap

    penyakit, sedangkan tingkat pengendalian genetik dari suatu karakter dan

    diferensiasi genetik terhadap populasi lain pada umumnya tidak diketahui.

    Faktor lain yang dijadikan pertimbangan adalah ukuran populasi, kerapatan

    awal dari populasi, jaalur isolasi sekeliling populasi, aksesibilitas dan

    kemungkinan untuk melakukan perlindungan hutan.Kegiatan penjaranganmerupakan teknik silvikuktur yang sangat penting dilakukandalam suatu

    APB terhadap pohon-pohon pesaing dari jenis lain, pohon jenis target yang

    memiliki karakter inferior. Penjarangan disini berperan sebagai seleksi

    massa negatif, yang bertujuan untuk merubah struktur genetik populasi awal

    melalui seleksi massa dan mempengaruhi struktur genetik dari benih yang

    dihasilkan melalui perbaikan aliran serbuk sari.

    Kelas Terseleksi

    Tegakan benih terseleksi adalah tegakan alam atau tanaman, dimana pohon-

    pohonnya memiliki fenotipe di atas rata-rata untuk karakter yang penting

    seperti batang lurus, tidak cacat dan percabangan ringan. Tegakan ini mirip

    dengan tegakan benih teridentifikasi. Perbedaan utama adalah fenotipe

    tegakan yang lebih baik (di atas rata-rata).

    Kebun benih terindektifikasi

    Tegakan benih teridentifikasi adalah suatu tegakan alam atau tanaman

    dengan kualitas rata-rata yang digunakan untuk menghasilkan benih dan

    lokasinya dapat teridantifikasi dengan tapat. Tegakan ini dibangun dengan

    tidan direncanakan sebagai sumber benih. Asal-usul benihnya biasanya

    tidak diketahui. Tegakan yang diidentifikasi umumya tegakan yang sudah

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    9/22

    tua, maka penjarangan pada tegakan ini hanya seperlunya dengan intensitas

    yang rendah.

    Sumber benih perhutani diambil dari:

    Kebun Benih Cepu

    Kebun Benih Betarung

    Kebun Benih Padangan

    3. Pelakungan benih (Lapang-penyimpanan)

    Pelakukan benih dari lapang-ruang penyimpanan diantaranya sebagai berikut.

    Pengunduhan

    Pengunduhan biji dilakukan pada kebun benih dimana biji yang diunduh

    harus masak secara fisiologis agar biji mempunyai viabilitas yang tinggi.

    Pengunduhan benih menentukan dan berpengaruh pada mutu benih.

    Pengeringan dan pembersihan

    Penjemuran atau pengeringan benih dapat dilakukan dibawah sinar matahari

    atau melalui pengovenan untuk mengurangi kadar air dalam benih hingga 10-

    12% agar benih tidak cepat membusuk dan memperpanjang masa dormansi

    benih. Setelah itu dilakukan pembersihan benih dari berbagai macam kotoran

    seperti kulit biji, pasir dll. Agar benih tidak mudah terinfeksi oleh patogen.

    Seleksi

    Seleksi benih dilakukan dengan tujuan agar benih terkelompokkan menurut

    kelompok benih (Klon/tahun tanam). Seleksi benih meliputi aspek fisik benih

    dengan penampakan benih yang baik dan bebas hama penyakit.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    10/22

    Sortasi

    Sortasi dilakukan untuk mememisahkan benih sesuai dengan ukuran

    diameternya yaitu 10-12 mm, 12-14 mm dan >14 mm dengan menggunakan

    ayakan benih atau alat mekanik lainya. Sortasi diperlukan agar nantinya

    dalam pengepakan, benih dalam wadah mempunyai ukuran yang seragam.

    Pengepakan

    Pengepakan/pengemasan benih menggunakan plastik kemasan benih yang

    kedap udara agar benda luar tidak masuk kedalam benih yang dapat

    berpotensi timbulnya patogen. Setiap wadah pengepakan berisi 6 kg. sebelum

    pengepakan biasanya terdapat benih yang diambil sampelnya sebanyak 100

    biji untuk dilakukan pengujian di laboratorium meliputi uji viabilitas, kadar

    air dan uji belah.

    4. Pengujian benih atau pelakuan untuk mendapatkan benih yang unggul

    Pengujian benih yang dilakukan dalam puslitbang perhutani ditujukan agar

    nantinya benih yang beredar di masyarkat memang benar-benar layak dan

    mempunyai mutu benih yang berkualitas. Berikut ini pengujian benih yang

    dilakukan di dalam puslitbang perhutani :

    Melakukan pengambilan sampel sebayak 100 biji pada tahap sebelum

    pengepakan untuk dilakukan pengujian di laboratorium.

    Melakukan uji kemurnian benih, Analisis kemurnian benih merupakan

    kegiatan-kegiatan untuk menelaah tentang kepositifan fisik komponen-

    komponen benih termasuk pula persentase berat dari benih murni (pure seed),

    benih tanaman lain, benih varietas lain, biji-bijian herba (weed seed), dan

    kotoran-kotoran pada masa benih. Dari hasil analisis akan terungkap apakah

    benih itu memenuhi persyaratan sertifikasi atau tidak, atau apakah

    mengandung benih dari spesies tertentu yang mungkin telah dinyatakan

    berbahaya atau dilarang di daerah tertentu atau pasar, atau memerlukan

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    11/22

    pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan kualitas lot benih secara

    keseluruhan.

    Melakukan uji belah benih dengan mengambil 50 butir dari 200 butir sampel,

    uji belah benih merupakan suatu metode uji cepat benih yang biasanya

    digunakan untuk uji viabilitas benih dalam jumlah banyak. Uji dilakukan

    dengan cara sederhana yaitu dengan melihat secara langsung dengan mata

    terhadap benih yang dibelah menggunakan pisau atau skapel. Jika

    endospemanya mempunyai warna normal dengan embrio yang baik, maka

    benih tersebut mempunyai kemungkinan untuk berkecamah, sehingga uji

    belah ini sangat bersifat subjektif.

    Melakukan uju tetrazolium yang merupakan uji biokimia yang dapat

    menduga viabilitas benih kurang dari 24 jam. Uji tetrazolium menggunakan

    prinsip bahwa setiap sel mahluk hidup akan berwarna merah oleh reduksi

    suatu pewarnaan garam tetrazolium dan membetuk endapan formazan merah

    sedangkan sel-sel yang mati menunjukkan warna putih. Denga merendamnya

    terlebih dahulu selama semalam, kemudian dibelah dan direndam dalam

    larutan garam selama berapa jam, telah dapat menunjukkan reaksi yang jelas

    dan dapat membedakan antara sel hidup dengan sel mati. Uji tetrazolium ini

    dimaksudkan untuk mengetahui potensi tumbuh benih.

    Setelah dilakukan berbagai tahap pengujian mulai uji kemurnian, uji belah

    dan uji tetrzolium. Benih akan diuji dilapang dengan menaburkannya ke

    bedeng tabur yang berukuran 1 x 5 dengan jarak tanam 2-3 cm dengan waktu

    batas tanam 60 hari. Perawata juga harus dilakukan secara rutin seperti

    penyiraman, pemupukan dan pembersihan dari gulma. Dari hasil uji lapang

    harus didapatkan benih yang tumbuh 60-70%.

    5. Pendistribusian benih

    Pendistribusian benih perhutani di distribusikan ke KPH (Kesatuan Pemangku

    Hutan) Perhutani yang meliputi regional jawa timur, jawa tengah, jawa barat dan

    banten.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    12/22

    6. Kendala perbenihan perhutani

    Kedala yang dihadapi di dibidang perbenihan diantaranya yaitu

    Tenaga kerja yang kurang professional dalam kegiatan perlakuan benih

    khusunya saat pengunduhan di lapang dan pembersihan benih, banyak benih

    yang masih mengandung kotoran seperti pasir, seresah dll. Yang

    mempengaruhi kualitas benih.

    Cara penanaman benih jati yang terbalik ketika dilapang sehingga tumbuhya

    bibit menjadi mengalami penyimpangan arah tumbuh.

    Solusi untuk mengatasi kendala tersebut yaitu sebagai berikut.

    Memberi pelatihan kepada para pegawai secara intensif agar dalam proses

    berkerja sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

    7. Data penunjang lain

    Harga benih kayu putih 1pcs yaitu 400 juta dengan berisi 1.200

    plances

    Penaburan benih kayu harus dicampur media terlebih dahulu

    Harga benih jati 1 pcs yaitu berkisar Rp. 850.000,-

    8. Dokumentasi

    Keteterangan : Penjelasan oleh petugas laboratorium tekben

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    13/22

    Materi: Persemaian

    1. Tipe persemaian

    Persemaian puslitbang perhutani memiliki tipe persemaian permanenberupa bedeng tabur dan bedeng sapih, bedeng tabur dibuat dengan

    menggunakan pembatas terbuat dari semen sehingga bersifat permanen.

    Bedeng tabur memiliki panjang 5x1 meter dengan media berupa campuran

    dari pasir, tanah (top soil), dan pupuk kandang yang telah diayak, tinggi

    bedeng tabur 5 cm. Sedangkan untuk bedeng sapih puslitbang perhutani

    merupakan tempat tumbuh dan perkembangan lanjut dari bibit yang ada

    pada persemaian (bedeng tabur) dengan cara over spin, bedeng sapih jugaterbuat dari bahan dasar semen sehingga bersifat permanen yang dilengkapi

    dengan shading net untuk mengatur intensitas pencahayaan matahari.

    2. Karakteristik persemaian

    Karakteristik persemain bedeng tabur menggunakan media berupa tanah

    (top soil), pasir dan pupuk kandang/kompos yang telah di ayak guna

    menumbuhkan benih. Bedeng tabur memanjang dari arah utara-selatan ataudisesuaikan dengan kondisi kontur dan yang paling penting sinar matahari

    dapat menyinari keseluruhan benih dengan efektif. Bedeng tabur memiliki

    ukuran 5 x 1 meter dengan diberi jalur inspeksi pada samping kiri dan kanan

    bedeng untuk memudahkan dalam pengamatan/perawatan. Pada bagian atas

    bedeng diberi naungan berupa shading net untuk mengatur masuknya

    internsitas cahaya matahari. Lokasi persemaian memiliki keterjangkauan

    yang mudah agar nantinya dalam pengangkutan bibit mudah. Benih yang

    Lokasi praktikum Kebun Pangkas Puslitbang Perhutani

    Tanggal Praktikum 17 Mei 2016

    Waktu

    Pemateri Agus Cahyo Susanto

    Metode pencarian data Ceramah

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    14/22

    disemaikan yaitu berupa tanaman keras seperti jati, sengon. Untuk bedeng

    sapih diberi sangkup untuk menjaga kelembaban da penyinaran matahari.

    3.

    Proses persemaian

    a. Persiapan benih

    Proses persemaian diawali dari persiapan benih dimana terlibih dahulu

    benih harus memiliki viabilitas yang tinggi antara 70-90% yang

    tentunya telah lulus uji tetrazolium, iji belah dan mempunyai kualitas

    dari aspek fisik, fisiologis dan genetik yang baik. Untuk memudahkan

    biji berkecambah dapat dilakukan dengan skarifikasi benih baik secara

    mekani/fisik menggunakan pisau,palu dsb. Skarifikasi secara kimiawi

    direndam menggunakan H2SO4.

    b. Media

    Media yang digunakan dalam persemain yaitu berupa tanah (top soil),

    pukan dan pasir dengan perbandingan 1:3:2, media tersebut tentunya

    harus memiliki sifat yang subur meliputi aerasi tanah yang baik,

    mengandung unsur hara yang mencukupi, porositas tanah yang baik

    pula. Media yang telah siap kemudian ditaburkan secara merata di

    bedeng tabur.

    c. Penaburan

    Kegiatan penaburan benih dilakukan apaila bedeng tabur telah siap

    ditanami dengan media yang telah terisi di dalam bedeng tabur.

    Penaburan benih dilakukan dengan jarak 2-3 cm dengan kedalaman

    penanaman 2x besar dari benih. Setelah benih ditabur, benih disiram

    dengan air secukupnya untuk mengaktifkan hormone pertumbuhan

    dalam benih.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    15/22

    d. Penyapihan

    Kegiatan penyapihan (overspin) dilakukan setelah benih tumbuh

    menjadi bibit dengan umur diantara 20-25 hari, kegiatan penyapihan

    merupakan kegiatan pemindahan bibit dari bedeng tabur ke bedeng

    sapih dengan media berada dalam wadah (polybag)dengan satupolybag

    satu tanaman. Bibit pada bedeng sapih ini nantinya dipersiapkan untuk

    bibit siap ditanam di lapang dengan terlebih dahulu melawati masa

    aklimatisasi.

    e.

    Perkembangbiakan vegetatif (kebun pangkas)

    Kebun pangkas merupakan termasuk kawasan persemaian yang

    digunakan sebagai bahan tanam di bedeng sapih menggunakan stek

    pucuk jati. Kebun pangkas memilikii luas 1 ha dengan species tanam

    berupa jati. Pemangkasan dilakukan sebaiknya pada musim hujan

    karena meristem apical lebih cepat tumbuh dengan cara memotong 2

    ruas daun yang tua menggunakann gunting pangkas. Syarat pucuk yang

    baik diantaranya daun mudah berbulu, batang silindris, dan kenampakan

    fisik tidak terserang penyakit.

    f. Pemupukan

    Pemupukan merupakan salah satu kegiatan pemeliharaan dan perawatan

    untuk memenuhi kebutuhan bibit akan unsur hara, pupuk yang

    digunakan dalam pemupukan bibit jati yaitu urea dan pupuk kandang

    dengan 1 pohon sebanyak 15 kg.

    g. Perawatan dan pemeliharaan

    Perawatan dan pemeliharaan bibit dilakukan dengan cara pemangkasan

    cabang, pendangiran dengan mencangkul tanah, pembabatan gulma dan

    pemupukan dengan menggunakan urea dan pukan.

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    16/22

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    17/22

    Materi: kebun benih

    1. Proses pembuatan kebun benih

    Proses pembuatan kebun benih klonal diawali dengan kegiatan eksplorasimencari sumber benih dan tegakan yang memiliki karakteristik plus, tegakan

    plus memiliki karakteristik diantaraya batang lurus dengan minim percabangan,

    berbentuk silindris, tajuk memiliki bentuk seperti payung dan bebas hama

    penyakit. Eksplorasi dapat dilakukan di hutan alam. Setelah menemukan tegakan

    plus, tegakan tersebut di klon dengan membawa materi genetik dari pohon plus

    tersebut seperti biji, serbuk sari dll. Dan nantinya dapat diperkembangbiakan

    secara generative/vegetatif melalui persemaian namun tidak dapat mencapai100% memiliki kemiripan dengan tetuanya, karena terjadi penyimpangan.

    Langkah selanjutnya setelah bibit tersedia yaitu pemetaan wilayah yang akan

    dibuat kebun benih meliputi pemetaan blok, penetuan jarak tanam untuk kbk

    berjarak tanam 10 x 10 m agar tumbuh pohonnya memiliki cabang yang

    diharapkan lebih banyak untuk dapat menghasilkan buah dan biji lebih banyak.

    Setelah itu penentuan nomor tanam dan nomor pohon untuk memudahkan

    mengidentifikasi kelak, penanaman nantinya juga disertai dengan penanaman

    ajir.

    Lokasi praktikum Kebun benih klonal padangan

    Tanggal Praktikum 19 Mei 2016

    Waktu 10.00 WIB

    Pemateri Triswahyudi

    Metode pencarian data Ceramah

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    18/22

    2. Jenis kebun benih yang ada di pultibang cepu

    Jenis kebun benih puslitbang cepu yaitu kebun benih klonal jati yang ada di

    daerah padangan, kebun benih klonal kayu putih. Kebun benih klonal jati terdiri

    dari berbagai varietas yang ditempatkan pada setiap blok perpohon diberi label

    yang berisi mengenai umur tegakan (tahun tanam), petak (blok). Kebun benih

    semai perhutani merupakan kebun benih yang dibangun dengan cara

    perbanyakan secara generatif menggunakan biji yang kemudian nantinya

    menghasilkan perbanyakan secara vegetatif.

    3.

    Perawatan kebun benih

    Perawatan kebun kebun benih klon dilakukan dengan cara pembabatan jalur

    tumbuhan bawah untuk mempermudah dalam pengunduhan biji yang jatuh di

    tanah, dilakukan dengan cara mekanis menggunakan clurit, kimiawi dengan cara

    merondap menggunakan herbisida. Pemberantasan dilakukan dengan cara

    selektif yaitu pada klon yang menghasilkan biji yang dibutuhkan saja dengan

    luas antara 40-50 ha. Selain itu juga dilakukan pemberantasan gulma yang

    menempel pada pohon jati dengan cara mekanik merontokkan menggunakan

    galah, dengan cara kimiawi menggunakan herbisida namun berdampak negative

    terhadap jati yaitu merekahnya batang. Pemberian label pada pohon untuk

    memudahkan dalam mengidentifikasinya yang dilakukan pada bulan juni-

    agustus. Pendangiran dan penimbunan pada klone tertentu agar irigasi dan siklus

    unsur hara tetap terjaga yang dilakukan pada bulan desember. Pemberian pupuk

    pada setiap pohon sebanyak 24 kg.

    4. Kendala yang dihadapi

    Kendala yang dihadapi berupa perambahan/pencuria kayu mengingat KBK

    mempunyai batas dengan 8 desa yang rawan konflik tenurial. Masyarakat

    (oknum) mencuri hasil hutan berupa kayu dengan menebang secara illegal. Hal

    tersebut dapat diatasi dengan melakukan pendekatan masyarakat

    berbaur/bersosialisasi dengan masyarakat. Untuk membuat efek jera juga

    dilakukan penegakan hukum. Hama, penyakit dan benalu yang menyerang jati

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    19/22

    berupa hama ulat yang menyerang perbungaan membuat produksi buah

    menurun, penyakit dapat berupa kanker batang dan benalu yang menginvansi

    tanaman menyebabkan metabolism pohon terganggu. Untuk

    penanggulangannya skala besar belum dapat dilakukan karena membutuhkan

    anggaran yang lebih besar, jadi dilakukan pengendalian secara selektif dengan

    cara mekanik seperti pencabutan benalu, pemberian insektisida untuk

    memberantas ulat.

    5.

    Informasi lain yang mendukung

    a.

    Pohon plus

    Pohon jati plus merupakan pohon yang mempunyai karakterisik unggul

    diantaranya yaitu batang lurus dengan percabangan minim, bebas hama dan

    penyakit, tajuk menyerupai payung, dan batang silindris.

    b. Kebun benih semai

    Kebun benih semai merupakan kebun benih yang dibuat dengan cara

    generative (biji) yang ditabur/ditumbuhkan di bedeng tabur dan nantinya

    menghasilkan perbanyakan secara vegetatif.

    c. Kebun benih klonal

    Kebun benih yang dibuat dengan cara vegetatif melalui hasil eksplorasi

    pohon plus dan hasilnya berupa perkembangbiakan secara generative (biji)

    6.

    Dokumentasi

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    20/22

    Materi: Arboretum

    1. Pengertian arboretum

    Arboretum merupakan suatu area konservasi buatan yang merupakan pelestarianplasma nutfa yang berisi berbagai species tumbuhan didalamnya. Arboretum

    pusltibang perhutani merupakan koleksi tanaman sejenis yaitu jati, penanaman

    dilakukukan dengan jarak tanam 5x5 meter yang terdiri dari berbagai macam

    varietas jati.

    2. Proses pembuatan arboretum

    Arboretum dalam pembuatanya harus dilakukan eksplorasi terlebih dahulu untuk

    mencari bahan tanam yang dapat dilakukan di hutan alam. Dalam eksplorasi

    apabila terdapat tanaman yang ingin dijadikan koleksi dalam arboretum

    dilakukan dengan perbanyakan bibit menggunakan biji (generative) atau dapat

    diperbanyak dengan menggunakan teknik grafting menggunakan mata tunas.

    Untuk penanaman pada arboretum dapat menggunakan jarak tanam 5 x 5 meter.

    3. Perawatan arboretum

    Perawatan arboretum dilakukan hanya penjarangan saja tanpa pemeliharaan dan

    perawatan yang intensif, karena pada arboretum umumnya kondisi tegakan

    sudah dewasa. Jadi, tidak memerlukan penyiraman, pembersihan. Arboretum

    diusahakan seperti hutan sesungguhnya yaitu memperlihatkan ekosistem/siklus

    hidup yang berlangsung seperti seresah-serasah daun yang ada dilantai hutan

    tidak perlu dibersihkan, karena hal tersebut akan terdekomposisi dengan

    Lokasi praktikum Arboretum Puslitbang Cepu

    Tanggal Praktikum 18 Mei 2016

    Waktu 10.00 WIB

    Pemateri Agus Cahyono Susanto

    Metode pencarian data Ceramah

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    21/22

    sendirinya oleh decomposer untuk memenuhi kebutuhan unsur hara/mineral.

    Hanya memerlukan penjagaan agar plasma nutfah tidak dicuri oleh orang

    4.

    Perawatan arboretum

    Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan arboretum yaitu ketelatenan yang

    rendah dalam penanaman sesuai dengan nomor petak sehingga mengakibatkan

    tidak selarasnya nomor petak dengan pohon yang telah terindentifikasi. Selain

    itu pengaliran air yang rapi agar jati tidak terlalu banyak air karena dapat

    merusak tanaman jati. Untuk meminimalisir keselahan dapat dilakukan pelatihan

    kerja secara intensif.

    5. Jenis-jenis tanaman yang ada

    Jumlah varietas yang ada didalam arboretum sebanyak 42 varietas yang dimana

    31 varietas lokal dan 11 jati luar negeri. Berikut nama-nama dan keteranganya

    Jati sungu

    Jati lenga

    Jati kluwih

    Jati daun lebar

    Jati kovoc

    Jati godavani

    Jati daun bulat

    Jati hinh

    Jati gundih

    Jati kapur

    Jati deling

    Jati pati

    Jati ponorogo

    Jati Malabar

    Jati hamiltomiana

    Jati moiree

    Jati kay

    Jati kovai

    Jati denok

    Jati gutik

    Jati center province

    Jati muna

    Jati siam

    Jati kultur jaringan

    perhutani

    Jati Burma

    Jati cepu

    Jati kesamben

    Jati doreng

    Jati thailand

  • 7/26/2019 Laporan Silvikultur Fieldtrip Pusat Penelitian Dan Pengembanga Perum Perhutani Cepu

    22/22

    6. Dokumentasi