laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

59
1 SMK PARIWISATA BAITUL HAMDI BANTEN LAPORAN KEGIATAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN) DI HOTEL RATU BIDAKARA - SERANG BANTEN Di Susun Oleh SHINTA WIDIANI 2010.0017 Kelas XI / Akomodasi Perhotelan

Upload: saeful-anwar

Post on 30-Jan-2015

7.070 views

Category:

Travel


12 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

1

SMK PARIWISATA BAITUL HAMDI BANTEN

LAPORAN KEGIATANPRAKTEK KERJA INDUSTRI

(PRAKERIN)

DI HOTEL RATU BIDAKARA - SERANG BANTEN

Di Susun Oleh

SHINTA WIDIANI2010.0017

Kelas XI / Akomodasi Perhotelan

SMK BAITUL HAMDI MENESPANDEGLANG - BANTEN

2011 /2012

Page 2: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

2

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Shinta Widiani

Nama orang tua

Bapak ; Isman Sudirman

Ibu : Juminah

Tempat tanggal lahir ; Pandeglang, 03 Januari 1995

Alamat ; Kp.Karoeng

Ds. Margagiri

Kec. Pagelaran

Kab. Pandeglang - Banten

Riwayat pendidikan : SDN Kalang Anyar I Labuan Pandeglang 2007

SMPN 1 Labuan Pandeglang lulus tahun 2010

SMK Baitul Hamdi Menes Pandeglang masuk tanun 2010

Shinta Widiani

Page 3: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

3

MOTTO

Life is beautiful if comes from the the deepest of love

Hidup itu Ind jika di lakukan dengan cinta

Page 4: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

4

KATA PENGANTAR

حيم الّر� حمن الّر� الله بسم

. والّد�ين . الّد�نيا أمور على نستعين وبه العالمين رب الحمّدلله . و �ّدنا سي والمّرسلين األنبياء أشّرف على والس�الم والّص�الةيوم إلى حسان بإ تبعهم ومن وأصحابه آله وعلى محم�ّد مولنا

بعّد. أم�ا الّدين

Segala puja dan puji hanyalah milik Allah SWT, yang telah memberikan taufik, hidayah,

serta inayah-Nya, sehingga Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan laporan kegiatan ini dapat

terselesaikanpada waktunya, Shalawat beserta salam tetap tercurah kepada Rasulullah, para

sahabat serta pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Laporan ini kemungkinan besar tidak dapat diselesaikan tanpa bantuan dari berbagai

pihak. Oleh kerena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya, terutama pada:

1. Managemen Ratu Hotel Bidakara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

bergabung dalam PRAKERIN di Hotel Ratu Bidakara - Serang Banten.

2. Bapak Wisnu Hs. GM Hotel Ratu Bidakara - Serang Banten dan Bapak Triono Firmana yang

mengarahkan, mendidik serta memberikan motivasi kepada penulis selama PRAKERIN di

Hotel Ratu Bidakara - Serang Banten.

3. Bapak Ir. Ari Ekoprianto, Kepala Sekolah SMK Baitul Hamdi yang telah memberikan

bimbingan dan saran-saran kepada penulis selama PRAKERIN

4. Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I, dan Bapak Jundi, A.Ma Pembimbing PRAKERIN SMK Baitul

Hamdi, yang telah membimbing, mengajar dan mendidik penulis selama PRAKERIN di

Hotel Ratu Bidakara.

5. Karyawan Hotel Ratu Bidakara, khususnya FB Service Dept, FO Dept dan HK Dept, yang

telah membeimbing penulis selama PRAKERIN.

6. Seluruh dewan guru dan Staff SMK Baitul Hamdi Menes yang tidak mungkin disebutkan

satu persatu yang telah memberikan support dan bimbingan kepada penulis.

Page 5: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

5

7. Ayahanda dan Ibunda, yang telah memberikan doa, motivasi, dan dukungan baik moral

maupun spiritual.

8. Kepada semua teman-temanku , terima kasih atas kebersamaannya dan persahabatanya

selama ini, serta semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini

yang tidak dapat di sebutkan satu persatu.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT jua-lah penulis haturkan syukur dan terima

kasih sebesar-besarnya atas segala karunia, pertolongan dan petunjuk-Nya sehingga

penulis mampu menyelesaikan semua tugas yang penulis sandang hingga akhirnya

tersusunlah laporan ini.

Penulis juga menyadari bahwa bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna

baik dari segi isi maupun metodologi penulisannya, Untuk itu, kritik dan saran dari

pembaca sangat penulis harapkan guna perbaikan selanjutnya.

Menes, 26 Maret 2012

Shinta Widiani

Page 6: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

6

DAFTAR ISI

Halaman Depan ................................................................................................ i

Lembar Pengesahan.............................................................................................. ii

Daftar Riwayat Hidup ......................................................................................... iii

Motto .................................................................................................................. iv

Kata Pengantar ................................................................................................... v

Daftar Isi............................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ....................................................................................

1

1.2. Maksud dan Tujuan PARAKERIN ....................................................

2

1.3. Tujuan dan Kegunaan laporan ...........................................................

3

1.4. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan .........................................................

4

1.5. Metode & teknik Penyusunan laporan ..............................................

5

BAB II HOTEL RATU BIDAKARA.

2.1. Sejarah Perusahaan ........................................................................... 7

2.2 Struktur Organisasi ........................................................................... 9

BAB III DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKERIN.

1.1. House Keeping Departemen ......................................................... 10

1.2. Food and Beverage Departement .................................................. 24

1.3. Front Office Departement ............................................................. 29

BAB IV PENUTUP

Page 7: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

7

4.1 Kesimpulan ..................................................................................... 33

4.2 Saran .............................................................................................. 33

LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

Sesuai dengan Paktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang penulis lakukan telah

selesai, maka penulis menyampaikan laporan kegiatan PRAKERIN sebagai tahapan akhir

dari tugas yang harus penuis lakukan. Laporan yang penulis sampaikan adalah laporan

kegiatan yang penulis lakukan selama PRAKERIN di Hotel Ratu Bidakara , Jl. K. H Abdul

Hadi No.66 Serang - Banten.

Adanya beberapa tempat kegiatan PRAKERIN yang telah penulis pelajari yang

ada dihotel baik yang telah penulis langsung berhubungan dengan tamu maupun tidak

merupakan salah satu acuan bagi penulis untuk penyajian laporan PRAKERIN dengan

mengangkat topik ’ Laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri di Hotel Ratu

Bidakara – Serang Banten.

Maka sesuai dengan tujuannya uraian-uraian dalam laporan ini berusaha

memberikan laporan umum tentang keterlibatan penulis dalam PRAKERIN selama tiga

bulan di Hotel Ratu Bidakara – Serang Banten. Dalam laporan ini juga dijelaskan

pelaksanaan PRAKERIN yang dilakukan penulis, mengingat sangat luasnya pengetahuan

Food Product diharapkan penyajian serta pembahasannya sesuai dengan yang diharapkan.

1.1. Latar Belakang

Page 8: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

8

Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah salah satu bentuk emplementasi

secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan program

penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung didunia

kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu.

Disamping dunia usaha , Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), dapat

memberikan keuntungan pada pelaksanaan itu sendiri yaitu sekolah, karena keahlian

yang tidak diajarkan di sekolahan bias didapat didunia usaha , sehingga dengan

adanya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dapat meningkatkan mutu dan

relevensi Pendidikan Menengah Kejuruan yang dapat diarahkan untuk

mengembangkan suatu system yang mantap antara dunia pendidikan dan dunia

usaha.

1.2 Maksud & Tujuan PRAKERIN

Maksud dilaksanakannya Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang

diwujudkan dalam kerja disuatu perusahaan. Selain sebagai salah satu syarat tugas

akhir Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

juga sebagai kegiatan Siswa untuk mencari pengalaman kerja sebelum memasuki

dunia kerja yang sesungguhnya,tercermin dalam Pendidikan Nasional yang

berdasarkan Pancasila yang bertujuan meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan

ketrampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat membangun dirinya

sendiri serta bertanggung jawab atas Pembangunan Bangsa dan Negara dalam

pencapaian perekonomian meningkat dan kehidupan yang makmur.

Page 9: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

9

Karena pertumbuhan perekonomian yang meningkat, didukung pula oleh

tumbuhnya persaingan dibidang industri dan teknologi yang memaksa kita untuk

ikut terjun kedalam dunia industri, bisnis, dan pariwisata.

Adapun tujuan diadakan pelaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

( PKL ) antara lain :

a. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha,

b. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profosional yang diperlukan siswa untuk

memasuki dunia usaha,

c. Meningkatkan daya kreasi dan produktifitas tehadap siswa sebagai persiapan

dalam menghadapi atau memasuki dunia usaha yang sesungguhnya,

d. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan

e. pada tempat dimana Siswa melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)

1.3 TUJUAN DAN KEGUNAAN LAPORAN

Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah hasil penulisan Siswa

setalah menyelesaikan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ( PKL ) berdasarkan

data yang di peroleh dan dituangkan dalam bentuk tulisan ilmiah. Adapun tujuan

pembuatan laporan ilmiah antara lain:  

a. Mendorong siswa agar mampu mengembangkan atau mengemukakan pikiran

dan pendapatnya serta mampu menuangkannya dalam bentuk tulisan yang

sistematis, logis, dan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.

Page 10: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

10

b. Meningkatkan kreativitas Siswa dalam penulisan yang bersikap objektif dan

ilmiah.

c. Sebagai pertanggungjawaban siswa yangb telah melaksanakan Tugas Praktek

Kerja Industri (PRAKERIN) yang berkaitan dengan program keahlian yaitu

Pariwisata – Akomodasi Perhotelan.

d. Sebagai salah satu bukti bahwa siswa yang bersangkutan telah melakukan

Praktek Kerja Industri dengan baik.

1.4 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan

Praktek Kerja Industri yang penulis lakukan adalah di Hotel Ratu Bidakara

yang beralamatkan di Jl. K.H. Abdul Hadi No.66 Serang – Banten. Kedudukan dan

posisi strategis Ratu Hotel Bidakara Serang terletak di pusat kota dengan banyak

kemudahan, diantaranya:

a. Dekat dengan pusat pemerintahan provinsi Banten

b. Dekat dengan akses jalan Toll

c. Dengan pusat pemerintahan (Jakarta) 40 menit

d. Dekat dengan pusat perbelanjaan (Shopping Center).

Sedangkan waktu pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang

dilakukan oleh penulis dimulai tanggal 21 Desember 2011 s/d 21 Maret 2012.

Dengan pelaksanaan PRAKERIN sebagai berikut:

a. Departement House keeping mulai tanggal 21 Desember 2011 s/d 03 Januari

2012

Page 11: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

11

b. Departement Food and Beverage Service mulai tanggal 04 Januari 2012 sd 28

Januari 2012, dan

c. Departement Front Office mulai tanggal 29 Januari 2012 s/d 21 Maret 2012

1.5 Metode & Teknik Penyusunan Laporan

 Dalam penyusunan laporan ini Penulis menggunakan metode dan beberapa

tekhnik penulisan dengan maksud agar memudahkan didalam pengumpulan

data,sehingga susunan laporan ini dapat tersusun dengan lebih baik dan sesuai

situasi kondisi.Adapun metode dan tekhnik yang di gunakan dalam penyusunan

laporan antara lain sebagai berikut:

a. Metode Penyusunan

 Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan metode deskriptif

mengargumentasikan dan memaparkan permasalahan secara terperinci sesuai

dengan data dan fakta yang ada.

b. Tekhnik Penyusunan

Beberapa langkah penyusunan yang penulis lakukan yaitu:

1) observasi

Page 12: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

12

Yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui teori yang

kemudian terapkan dalam bentuk kegiatan atau Praktek Kerja Industri

(PRAKERIN).

2) Interview

 Yaitu Mengumpulkan data dengan cara melakukan Tanya jawab secara

langsung, hal ini di lakukan untuk memperoleh suatu informasi yang tepat dan

jelas yang dibutuhkan di dalam penyusunan laporan.

3) Study Literatur

Dalam hal ini penulis mengumpulkan data dan cara mencari serta

membaca buku-buku di perpustakaan yang ada kaitannya dengan pembahasan

masalah.

Selanjutnya sistematika penyusunan laporan ini penulis menjabarkan

setiap pokok pembahasan terlebih dahulu Penulis harus menuliskan pokok

pembahasan dengan sistematis dari laporan ini.

BAB I Pendahuluan berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan

PARAKERIN, Tujuan dan Kegunaan laporan, Lokasi dan Waktu

Pelaksanaan, Metode & teknik Penyusunan laporan.

Page 13: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

13

BAB II Hotel Ratu Bidakara. Berisi Sejarah Perusahaan, Struktur

Organisasi.

BAB III Deskripsi Pelaksanaan PRAKERIN. Berisi House Keeping

Departemen, Food and Beverage Departement dan Front Office Departement

BAB IV Penutup, berisi Kesimpulan dan Penutup

BAB II

HOTEL RATU BIDAKARA

2.1. Hotel Ratu Bidakara

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan makin luasnya jangkauan

angkutan darat (terlebih setelah ditemukannya kendaraan bermotor), kawasan

sekitar rel kereta api tak lagi menarik minat para investor. Orang kemudian lebih

suka jalan-jalan pakai mobil ketimbang kereta. Kepopuleran hotel transit pun

tersaingi oleh kehadiran "motel", gabungan kata "motor hotel" yang sama dengan

tempat istirahat para pengendara kendaraan bermotor, namun kejayaan motel ini

pun tak berlangsung lama karena makin pesatnya perkembangan kota.

Berakhir pula era motel, karena letaknya yang agak di pinggir kota dan

fasilitasnya yang kalah bagus dengan hotel di pusat kota. Kalaupun terpaksa

bermalam di kawasan pinggiran, motel pun harus bersaing dengan hotel resort, yang

banyak tumbuh di tempat-tempat peristirahatan.

Page 14: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

14

Selain hotel, resort, anak-anak kandung hotel yang lahir di era 1990-an tak

kalah hebatnya, sebut saja berbagai extended-stay hotel (khusus buat tamu yang

membutuhkan tempat menginap minimal lima malam). Sedangkan pelaku bisnis

yang harus bernegosiasi di suatu tempat mencari hotel apartment. Di Amerika, dua

jenis hotel ini berkembang sangat pesat.

Di Indonesia, kata hotel selalu dikonotasikan sebagai bangunan penginapan

yang cukup mahal, masyarakat awam tahunya yaitu : (a) hotel berbintang cukup

mahal (b) hotel melati tarifnya cukup terjangkau (c). guest house baik yang dikelola

sebagai usaha swasta (seperti halnya hotel melati) dan (d). mess yang dikelola oleh

perusahaan-perusahaan sebagai tempat menginap bagi para tamu yang ada

kaitannya dengan kegiatan atau urusan perusahaan.

Tentu saja harga tidak membohongi dimana harga semakin tinggi pelayanan

pun semakin memuaskan, namun dari mulai hotel melati pun pada umumnya yaitu

disamping menyediakan tempat menginap, juga menyediakan berbagai fasilitas

guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi tamu.

Salah satu hotel yang ada di Banten yaitu Hotel ratu bidakara. Didirikan di

kota Serang, tanggal 15 Desember 2007, dan soft opening tanggal 16 Mei 2011.

General manager yang pertama kali memimpin Hotel Ratu Bidakara adalah Whisnu

HS.

Hotel Ratu Bidakara didirikan dengan jumlah kamar yang bisa dijual adalah

93 kamar, yang terdiri dari beberapa jenis kamar yaitu:

a. Superior room 34 kamar

Page 15: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

15

b. Deluxe 53 kamar

c. Junior suite 3 kamar

d. Famiili suite 2 kamar

e. Royal suite 1 kamar

2.2 Struktur Organisasi Hotel Ratu Bidakara

Page 16: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

16

BAB III

DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKERIN

A. House Keeping Departemen

Departemen Tata Graha (housekeeping) terdiri dari seksi-seksi. Pada setiap

seksi mengemban tugas dan fungsi masing-masing. Dalam melaksanakan tugasnya,

seksi yang ada harus saling menjalin kerja sama yang baik. Dengan adanya

koordinasi dan kerjasama yang sehat maka akan dapat tercipta suasana kerja yang

dinamis dan kondusif.

Secara umum Departemen Tata Graha (housekeeping) memiliki fungsi untuk

menjaga kebersihan, kerapian dan kelengkapan kamar-kamar tamu, restoran, bar dan

tempat-tempat umum dalam hotel termasuk tempat-tempat untuk karyawan kecuali

dapur (kitchen). Departemen Tata Graha (housekeeping) di samping memiliki fungsi

di atas juga memiliki fungsi untuk menjagausia alat dan perlengkapan yang dimiliki

oleh hotel secara maksimal.

Page 17: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

17

Secara umum bagian-bagian House Keeping yang ada di Ratu Hotel

Bidakara

1. Linen & Laundry

Linen & Laundry adalah bagian yang ada di hotel yang bertugas dalam

hal menyiapkan semua linen yang digunakan oleh hotel, baik untuk keperluan

hotel maupun untuk tamu. Dalam penanganannya linen hotel dibagi menjadi

dua:

a. Housekeeping Linen; dan

b. Food & beverage linen.

1). Jenis-Jenis Linen Housekeeping Department

a. Sheet ( Sprei )

b. Pillow Case (sarung bantal)

c. Bath Towel (handuk mandi)

d. Hand towel (handuk tangan)

e. Face towel (handuk muka)

f. Bath mat (keset)

g. Bed spread

h. Bed skirting

2). Jenis-Jenis Linen Food & Beverage Department

a. Table cloth ( taplak meja )

b. Large table cloth ( taplak meja lebar )

c. Napkin ( serbet )

d. Molton

Page 18: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

18

e. Greenfelt

Pada bagian Linen ini tugas yang dilakukan penulis adalah mengambil

linen kotor dari kamar tamu hingga ke office linen. Kemudian oleh staff linen

dilakukan proses sebagai berikut:

1. Membawa linen dengan tangan.

a) Hindari membawa linen terlalu berlebihan.

b) Hindari linen jatuh ke lantai.

c) Linen jangan diseret.

d) Jangan terinjak dengan sepatu.

2) Membawa dengan kantong linen.

a) Jangan melebihi muatan.

b) Jangan menggunakan kantong yang rusak.

c) Kantong harus selalu dicuci.

3) Penyeleksian

a) Jenis kotoran

(1) ringan

(2) sedang

(3) berat

b) Jenis bahan/kain

(1) bahan dasar kain

(2) warna

(3) Proses akhir

Page 19: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

19

4) Pencucian

a) Kapasitas yang dianjurkan:

(1) Kotoran ringan

(2) Kotoran sedang

(3) Kotoran berat

(4) Kotoran ekstra berat

5) Pelipatan

a) Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis.

b) Pelipatan secara manual

c) Linen ditolak (reject).

d) Evaluasi hasil cucian.

6) Penyimpanan

a) Jangan meletakan benda atau linen kotor dekat linen bersih.

b) Jaga selalu kebersihan.

c) Evaluasi hasil cucian.

7) Transportasi

a) Gunakan kantong/trolly linen.

(1) Jaga kebersihan.

(2) Bersih dan sehat.

(3) Jangan membawa linen berlebihan.

b) Hindari penyalahgunaan dan pencurian linen.

8) Penggunaan

a) Jangan membiarkan penyalahgunaan linen.

Page 20: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

20

(1) Problem untuk laundry.

(2) Linen cepat rusak.

(3) Biaya penggantian linen tinggi.

b) Penyalahgunaan linen segera diinformasikan kepada manajemen dan

karyawan.

2. Public area dan Gardening

Public area adalah bagian yang ada di house keeping yang bertugas

memelihara kebersihan dan kenyamanan area hotel, sedangkan gardening

adalah bagian yang ada dihotel nyang bertugas dalam hal penyaiapan perawatan

tanaman –tanaman yang ada di areal hotel.

Perawatan adalah mencegah terjadinya kerusakan dan memperpanjang

umur dan fungsi alat agar dapat digunakan lebih lama sehingga mengurangi

cost atau biaya yang harus dikeluarkan oleh manajemen hotel.

Melaksanakan prosedur pembersihan di area umum hotel perlu

memperhatikan hal-hal penting dan teknik pembersihan yang tepat untuk

menghindari kesalahan pemakaian alat dan bahan sehingga hasil yang diperoleh

akan maksimal. Hal-hal penting tersebut adalah sebagai berikut:

a. Identifikasi dan tentukan daerah yang perlu dibersihkan dan dikerjakan.

b. Informasikan pada bagian yang bertanggung jawab bila pembersihan

diharapkan untuk segera dikerjakan.

c. Kumpulkan dan periksa bahan-bahan pembersih, peralatan dan perlengkapan.

d. Siapkan alat dan bahan pembersih sesuai dengan keadaan obyek yang akan

dibersihkan

Page 21: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

21

e. Melakukan pembersihan mulai dari bagaian atas atau bagian paling tinggi

menuju bagian bawah atau terendah, juga bagian dari yang paling jauh

menuju menuju ke arah pintu.

f. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah jarum jam atau berlawanan jarum

jam jika obyek pembersihan di ruangan.

g. Prinsip pembersihan adalah mengangkat kotoran, bukan mengangkat lapisan

permukaan obyek yang dibersihkan atau meratakan kotoran.

h. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja.

i. Mempergunakan bahan pembersih yang lunak sebelum menggunakan bahan

pembersih yang keras/kuat (sesuaikan dengan tingkat pengotorannya)

j. Pasang Rambu-rambu/Wet Coution jika sedang membersihkan daerah umum

untuk menjamin agar tamu tidak terkena resiko bahaya seperti terpeleset

akibat lantai basah atau kejatuhan air karena overhead cleaning (bagian di

atas kepala).

k. Siapkan semua rambu-rambu yang penting sehingga tidak membahayakan

tamu dan staf.

l. Selalu memeriksa area/lokasi yang dibersihkan apakah sudah benar –benar

bersih, sebelum meninggalkan area.

m. Mengembalikan peralatan

Alat pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini adalah:

• Peralatan pembersih kaca (glass wipper)

• Sapu (broom)

• Pengki (dust pan)

Page 22: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

22

• Pel (mop)

• Ember (bucket)

• Pembersih serba guna (multi purpuse cleaner)

• Pembersih lantai (floor cleaner)

• Kain pembersih (cleaning cloth)

• Spon (sponge)

• Alat pembersih debu (dust cloth)

• Penyedot debu (vacuum cleaner)

• Tempat sampah (garbage bin)

Bahan pembersih yang diperlukan dalam menjaga kebersihan ini

adalah:

• Multi purpose cleaner (MPC/GPC)

• Pembersih lantai (floor cleaner)

• Pembersih kaca (glass cleaner)

• Pengkilap Kayu (polisher)

• Pembersih metal (metalic cleaner)

Pembersihan secara manual adalah cara pembersihan yang dilakukan dengan

menggunakan tenaga manusia, walaupun cara pembersihan ini juga dibantu dengan

peralatan manual (cara menggerakkannya dilakukan dengan menggunakan tenaga

manusia).

Proses yang dilakukan dalam pelaksanaan public area ini yang biasa

dilakukan adalah macam-macam sistem pembersihan manual:

a. Dusting (mengelap debu pada perabot/barang)

Page 23: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

23

b. Sweeping (menyapu lantai)

c. Mopping (mengepel lantai)

d. Window cleaning/mirror cleaning (membersihkan kaca jendela/kaca cermin).

e. Polishing (memoles barang / perabot yang terbuat dari kayu/logam)

a. Dusting

Pembersihan dengan cara ini adalah membersihkan debu yang ada di

perabot/benda dengan menggunakan lap kain. Untuk mendapatkan hasil yang

maksimal dalam melakukan dusting dapat digunakan dengan dua cara :

1) Dry dusting, yaitu pembersihan debu dengan menggunakan lap kering seperti

yang dilakukan sehari-hari.

2) Damp dusting yaitu membersihkan debu dengan menggunakan lap

lembap/setengah basah, sehingga debu akan menempel di lap tersebut.

Cara melakukan dusting

1) Dry and damp dusting

• Sediakan 2 (dua) buah cleaning cloth, dan damp cleaning cloth

• Angkat /pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan dibersihkan.

• Bersihkan debu atau kotoran yang menempel pada perabot dengan

menggunakan damp cloth.

• Ulangi pembersihannya dengan menggunakan dry cloth, sampai perabot

tersebut benar-benar bersih.

• Kembalikan benda/barang yang dipindahkan ke tempat semula.

2) Dusting dengan menggunakan Polish Cleaner.

• Sediakan 3 (tiga) buah cleaning cloth, 1 (satu) buah dry cloth,

Page 24: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

24

2 (dua) buah damp cleaning cloth.

• Pindahkan semua benda yang ada pada perabot yang akan dibersihkan.

• Bersihkan debu/kotoran dengan menggunakan damp cleaning cloth.

• Poleskan polish cleaner secara merata ke permukaan perabot yang

dibersihkan dengan menggunakan damp cleaning cloth yang telah diberi

polish cleaner.

• Gosoklah permukaan perabot yang telah diolesi polish cleaner, dengan

menggunakan dry cloth sampai perabot benar-benar bersih dan

mengkilap.

• Kembalikan benda yang dipindahkan ketempat semula.

b. Sweeping (menyapu lantai)

Sweeping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan menggunakan

sapu.

Cara menyapu/ Sweeping

• Sediakan sapu/floor broom sebelum melakukan sweeping.

• Angkat/pindahkan semua benda yang dari perabot yang akan dibersihkan.

• Dustinglah perabot yang ada di area sebelum dilakukan sweeping.

• Lakukan sweeping dari arah terjauh dari pintu menuju area yang terdekat

dengan pintu keluar.

• Angkat sampah dengan menggunakan dustpen setelah terkumpul.

• Check setelah sweeping diangap selesai.

c. Mopping (Mengepel lantai)

Page 25: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

25

Mopping adalah metode pembersihan terhadap lantai dengan menggunakan

mop (alat pel).

Cara mengepel (Mopping)

• Setelah proses sweeping selesai, maka pekerjaan selanjutnya adalah

mopping.

• Sediakan clean mop dan double bucket serta perlengkapannya.

• Sediakan air bersih secukupnya dan campurkan air dengan bahan

pembersih dengan perbandingan yang tepat.

• Singkirkan benda-benda yang mengganggu proses pelaksanaan

mopping.

• Tempatkan danger notice untuk menghindari terjadinya kecelakaan

kerja.

• Lakukan mopping sesuai dengan prosedur yang benar.

• Mopping sebaiknya mop jangan terlalu basah, sehingga proses

pengeringan tidak terlalu lama.

• Biarkan lantai mengering sendiri.

d. Window Cleaning/Mirror Cleaning (Membersihkan kaca jendela atau

kaca cermin)

Window cleaning/mirror cleaning adalah proses pembersihan objek

kaca jendela atau kaca cermin.

Page 26: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

26

Cara membersihkan kaca (Jendela) atau cermin (Glass window or

mirror cleaning (Window or Mirror Cleaning)

• Sediakan cleaning cloth, scotch brite, bottle sprayer, window wipper dan

glass cleaner.

• Lakukan pembersihan, dengan cara menyemprotkan glass cleaner pada

window atau mirror yang akan kita bersihkan.

• Gosok dengan scotch brite pada window/mirror jika ada noda yang

membandel.

• Tarik glass cleaner yang sudah disemprotkan pada window/mirror dengan

menggunakan glass wipper.

• Bersihkan glass wipper yang sudah dipakai dengan menggunakan

cleaning cloth.

• Biarkan window/mirror kering.

• Check kembali apakah window/mirror sudah benar-benar bersih.

e. Polishing (Memoles benda/perabot dari kayu)

Polishing yaitu proses perawatan benda atau perabot yang terbuat

dari kayu dengan menggunakan cleaning cloth dengan bahan pembersih

wooden polish.

Cara memoles benda/Polishing

• Sediakan cleaning Cloth, dan wooden polisher yang akan dipergunakan.

• Dustinglah terlebih dahulu perlengkapan yang akan dipolish.

Page 27: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

27

• Setelah bersih gosokkan wooden polish yang sudah di teteskan pada

cleaning cloth sampai merata pada benda atau perabot yang dibersihkan.

• Proses polishing tidak dilakukan setiap hari.

• Wooden Polisher sebaiknya jangan terlalu basah, agar benda perabot yang

dibersihkan tidak licin.

3. Room Attenden

Room attenden adalah bagian yang ada di house keeping yang tugas

menyiapkan kamar untuk tamu, sehingga kamar siap untuk digunakan untuk

tamu, sehingga tamu yang merasakan kepuasan selama tinggal di hotel.

Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah

a. Menyiapkan Kamar Tamu

Kondisi atau keadaan kamar itu ditulis dengan kode atau simbol,

yang umumnya hampir sama untuk semua hotel. Beberapa Kode atau

Simbol (Istilah Status Kamar) di Ratu Hotel Bidakara adalah

1. OC (Occupied ) : Kamar tersebut ditempati oleh tamu.

2. VD (Vacant Dirty ) : Kamar itu sudah kosong namun belum siap

dijual karena belum dibersihkan.

3. VC (Vacant Clean) : Kamar itu sudah kosong dan sudah dibersihkan

siap dijual.

4. CO (Check Out) : Tamu meninggalkan hotel /kamar dan sudah

membayar rekening.

Page 28: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

28

5. SO (Sleep Out) : Tamu sudah check in di hotel namun tamu tersebut

tidur di luar ( tidak menempati kamar yang disewa).

6. DD (Don’t Disturb) : Tamu tidak mau diganggu.

7. DL (Double Lock) : Kamar tersebut dikunci dua kali sehingga tidak

bisa dibuka dengan kunci kamar biasanya ada tamunya didalam

8. OOO (Out of Order ) : Kamar tersebut tidak bisa dijual, karena ada

kerusakan.

Beberapa tahapan membersihkan kamar yang harus dilakukan

seorang room attendant adalah:

1. Mintalah maaf jika menggangu tamu, dan tanya kapan waktu yang tepat

bagi Anda untuk kembali lagi dan membersihkan kamar.

2. Jika tamu sedang tidur, tinggalkan kamar secara perlahan. Jika Anda

menyalakan lampu, matikan lampu tersebut kembali.

3. Jika Anda mendengar suara yang menunjukkan bahwa tamu ada di

kamar mandi dan mungkin tidak mendengar Anda, tinggalkan kamar

dan tutup pintu kembali secara perlahan.

4. Jika tamu tersebut dapat mendengar Anda dari kamar mandi, mintalah

maaf dan bilang bahwa Anda akan kembali lagi nanti.

5. Pada saat memasuki kamar jangan meninggalkan kunci kamar pada

trolley cart, hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak

diharapkan baik oleh petugas lain maupun tamu yang lewat.

Page 29: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

29

Selanjutnya beberapa langkah yang dilakukan dalam menata tempat

tidur adalah:

1. Secara berkala baliklah Mattress sesuai dengan petunjuk yang diberikan.

Biasanya dilakukan sekali dalam sebulan.

2. Letakkan pelindung mattress atau ”bed pad/bed protector” atau mattress

pad” di atas mattress. Pelindung mattress ini berfungsi untuk menjaga

supaya mattress tidak basah dari keringat atau cairan lain. Pelindung ini

harus dibalik setiap hari.

3. Room attendant berdiri di depan meja malam (night table) menghadap ke

arah tempat tidur yang sedang ditata.

4. Atau dapat berdiri di top tempat tidur. Hal ini dilakukan agar tidak

membelakangi tamu atau memudahkan menebarkan sheet (simetris).

5. Tebar/pasang sheet pertama dengan baik ke atas tempat tidur dan lipat ke

bawah tempat tidur, keempat sudutnya membentuk sudut 45 derajat.

Jahitannya menghadap ke bawah dan sisa sheet yang ada di kepala dan kaki

tempat tidur harus sama. Garis lipatan atau setrika harus berada di tengah-

tengah tempat tidur.

6. Lipatlah ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur dan yang terdekat

dengan Anda.

7. Lipat ujung sheet pada bagian kepala tempat tidur yang terdekat dengan

Anda.

8. Pasang atau tebarkan sheet yang ke dua. Jahitannya menghadap ke atas dan

ujung depannya sejajar dengan ujung kasur.

Page 30: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

30

9. Pasang atau lemparkan selimut di atas sheet kedua. Ujung depannya

terletak kira-kira 30 cm ujung kasur.

10. Pasang atau tebarkan sheet yang ketiga. Jahitannya menghadap ke bawah

dan ujung sejajar dengan ujung kasur.

11. Lipat ujung sheet ke dua dan ketiga atas selimut.

12. Masukkan sheet ke dua dan selimut sepanjang sisi tempat tidur yang

terdekat dengan diri Anda.

13. Lipat sekaligus ujung sprei dan selimut di sudut terdekat bagian kaki

tempat tidur.

14. Lipat dan masukkan ujung sheet pertama pada bagian kepala sisi

berikutnya.

15. Masukkan sekaligus dengan rapi sheet kedua dan ketiga serta selimut pada

sisi tersebut.

16. Tutup tempat tidur dengan tutup tempat tidur atau ”bed spread” atau ”bed

cover” dengan rapi.

17. Ambil sarung bantal, masukkan bantal ke sarungnya. Bantal jangan dijepit

dengan dagu.

18. Letakkan bantal pada tempatnya

19. Dorong atau letakkan tempat tidur pada tempatnya.

4. Turn down service

Turn down service adalah teknik pelayanan house keeping yang

dilakukan staff room attendant dimalam hari, untuk memastikan bahwa

tamu mendapatkan pelayanan kamar dengan baik. Selain itu berfungsi

Page 31: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

31

untuk mengecek keperluan tamu yang kurang atau telah habis biasanya

dilakukan sebelum jam 9 PM

B. Food and Beverage Departement

Bagian makanan dan minuman merupakan salah satu bagian yang terdapat

di hotel. Bagian tersebut mempunyai fungsi menjalankan penjualan makanan dan

minuman.

Sekalipun melakukan fungsi menjual makanan dan minuman, tetapi dibalik

itu semuanya terdapat kegiatan yang sangat kompleks. Kegiatan-kegiatan tersebut,

yaitu: .

1. Melaksanakan usaha pengembangan produk makanan dan minuman

2. Merencanakan kegiatan yang dapat menarik tamu untuk makan dan minum di

restoran hotel.

3. Melakukan pembelian bahan makanan dan minuman,

4. Penyimpanan makanan dan minuman

5. melakukan pengolahan makanan dan minuman,

6. Penyajian makanan dan minuman, serta

7. Perhitungan produk makanan dan minuman.

Restoran adalah salah satu outlet dari bagian makanan dan minuman yang

fungsinya menjual dan melayani makanan dan minuman kepada tamu hotel, baik

yang menginap maupun yang tidak menginap. Restoran ada beberapa macam

seperti:

Page 32: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

32

1. Prameswari adalah restoran yang menyediakan variasi menu dengan

harga yang standar. Restauran ini digunakan untuk tamu tang minginap

maupun umum. Sestem pelayanan adalah menggunakan system Buffet.

2. Tirta Boga restaurant adalah restoran yang menyediakan menu khusus

untuk tamu yang berada di pool,

3. Gita LokaBar adalah tempat dimana tamu dapat memesan dan

menikmati minuman baik alkohol maupun non alkohol. Ada dua macam

bar pada umumnya yaitu public bar adalah tempat tamu memesan dan

menikmati minuman yang dipesannya di tempat itu.

4. Room service, merupakan salah satu outlet yang mempunyai fungsi

utama untuk melayani pemesanan makanan dan minuman ke kamar

tamu.

d. Balai Room Function room adalah suatu tempat yang dipergunakan

untuk berbagai macam kegiatan seperti pesta, rapat dll. Bagian yang

menangani kegiatan tersebut dinamakan banquet. Pada jenis ini terdapat

6 (enam) Balai Room dan yang paling besar adalah Balai Agung yang

bias mencapai kapasitas 1000 orang dengan menggunakan system

standing party.

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan di restoran yang dikelompokkan

menurut jenisnya.

a. Silver ware/table ware adalah peralatan makan yang dibuat dari logam yang

dilapisi perak atau stainless steel, antara lain:

• Demitasse spoon : sendok untuk kopi atau selai

Page 33: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

33

• Tea spoon : sendok teh

• Ice cream spoon : sendok ice cream

• Long spoon : sendok es teh/kopi

• Mellon spoon : sendok untuk makan melon

• Bouillon spoon : sendok sup encer

• Onion soup poon : sendok sup kental

• Dessert spoon : sendok untuk menyantap hidangan penutup (dessert)

• Dinner spoon : sendok makan besar, biasanya dipergunakan untuk mengambil

makanan sebagai pengganti serving spoon

• Serving spoon : sendok makan besar untuk penyajian makanan, memindahkan

makanan ke piring tamu, biasanya berpasangan dengan serving fork

• Grape fruit spoon : sendok untuk makan belahan buah anggur

• Sugar ladle : sendok gula

• Sauce ladle : sendok untuk mengambil saus

• Soup ladle : sendok besar bertangkai bengkok untuk mengambil soup tureen

• Punch ladle : sendok besar bertangkai panjang, bengkok, untuk mengambil es

campur (fruit punch). Tempatnya disebut punch bowl

• Caviar knife : pisau untuk mengoles atau meratakan caviar pada roti panggang

• Pastry knife : pisau untuk memotong pastry di atas trolley (kereta dorong)

• Cheese knife : pisau untuk memotong dan memakan keju

• Fruit knife/fork : pisau/garpu untuk makan buah potong

• Dessert knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan pembuka maupun

penutup

Page 34: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

34

• Fish knife/fork : pisau/garpu untuk makan hidangan ikan. Bagian tajam dari

pisau ini tumpul dan tebal dengan ujung yang runcing

• Dinner knife/fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan utama

• Steak knife/dinner fork : pisau/garpu untuk menyantap hidangan steak, sirloin

steak, t-bone steak

• Fish carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong hidangan ikan yang

berukuran besar dan masih utuh

• Meat carving knife/fork : pisau/garpu untuk memotong daging

b.Glass ware : peralatan yang terbuat dari gelas, adalah sebagai berikut:

o Water goblet : gelas untuk menyajikan air es

o White wine glass : gelas untuk menyajikan anggur putih

o Red wine glass : gelas untuk menyajikan anggurmerah

o Champagne glass : gelas untuk menyajikan champagne

o Beer glass : gelas untuk menyajikan bir

o Tumbler glass 6 oz : gelas untuk menyajikan Jus

o Tumbler glass 8 oz : gelas untuk menyajikan soft drink

c. China ware

China ware/crockery (pecah belah): barang keramik yang dibuat dari

bahan tanah liat yang diproses dengan pemanasan yang tinggi.

• Bread & butter plate biasa disingkat B&B plate, disebut juga side plate atau

quarter plate, digunakan untuk menyajikan macam roti dan snack

• Dessert plate piring ceper dengan ukuran tanggung, disebut juga sweet plate atau

half plate, digunakan untuk menyajikan hidangan pembuka maupun hidangan

penutup, kadang-kadang digunakan sebagai alas atau underliner

Page 35: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

35

• Fish plate piring untuk menyajikan hidangan ikan • Breakfast plate piring untuk

hidangan makan pagi

• Soup plate piring untuk menyajikan sup

• Dinner plate piring ceper ukuran besar untuk menyajikan hidangan utama,

disebut juga joint plate

• Show plate piring ceper ukuran sedikit lebih besar dari pada dinner plate, diberi

dekorasi yang bagus untuk show

• Soup bowl mangkuk sup untuk menyajikan sup kental

• Cereal bowl piring mangkuk untuk menyajikan bubur maupun sereal

• Round casserole mangkuk tahan panas dengan pegangan kanan dan kiri untuk

menyajikan sup

C. Front Office Departement

Front front office. Kantor depan hotel merupakan salah satu bagian dari hotel

yang paling penting dalam hal mewujudkan tujuan yang akan dicapai oleh hotel.

Tujuan dari kantor depan hotel adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan tingkat hunian kamar serta pendapatan hotel dari tahun ke tahun.

b. Meningkatkan jumlah tamu langganan.

c. Memenuhi kebutuhan dan kepuasan tamu secara baik, tepat dan cepat kepada

tamu.

d. Membentuk citra hotel yang positif.

Page 36: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

36

Kantor depan hotel memiliki fungsi dalam mewujudkan tujuan dari hotel.

Fungsi tersebut dilakukan oleh petugas kantor depan sehari-hari. Adapun fungsi-

fungsi tersebut sebagai berikut.

a. Menjual kamar, kegiatan yang dilakukan antara lain: menerima pemesanan

kamar, melakukan pendaftaran tamu, memblok kamar.

b. Memberikan informasi mengenai seluruh produk, fasilitas, pelayanan, dan

aktivitas yang ada di hotel maupun di luar hotel.

c. Mengkoordinasikan kepada bagian lain yang terkait dalam rangka memenuhi

keinginan tamu serta memberikan pelayanan yang maksimal.

d. Melaporkan status kamar yang terkini.

e. Mencatat, memeriksa pembayaran tamu serta menangani rekening tamu.

f. Membuat laporan yang dibutuhan oleh hotel.

g. Memberikan pelayanan telekomunikasi untuk tamu.

h. Memberikan pelayanan barang bawaan tamu.

i. Menyelesaikan keluhan tamu.

Beberapa kegiatan yang dilakukan di front office adalah:

1. Menyambut tamu yang datang di front desk dengan ramah dan sopan.

2. Melakukan pendaftaran tamu.

3. Mencatat uang deposit tamu untuk menginap.

4. Menangani tamu check-out.

5. Melayani penukaran mata uang asing ke mata uang lokal.

6. Memasukkan tamu yang sudah check-in dalam satu laporan harian.

Page 37: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

37

7. Menghitung dan bertanggung jawab atas uang transaksi selama staf tersebut bertugas

pada hari tersebut.

Beberapa bagian yang ada di front office yang di lakukan penulis adalah bagian

Concierge (doorgirl) yaitu bertugas dalam hal membuka menyambut tamu, pintu tamu

masuk hotel dan menawarkan bantuan mengantar barang bawaan tamu ke kamar.

Tugas utama bagian ini adalah sebagai berikut.

a. Memberikan pelayanan penanganan barang bawaan tamu tiba, pindah kamar dan

tamu-tamu berangkat.

b. Memberikan pelayanan penyampaian surat & pesan tamu.

c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan pelayanan tamu.

Beberapa tahapan dalam menyambut tamu bagi seorang concierge staff (Bellboy/girl)

1. Bellboy mempersilakan tamu untuk mendaftar ke bagian reception

2. Menempatkan barang bawaan tamu selama tamu mendaftar Bila hotel menggunakan

kartu gantung tanda barang (luggage tag) maka siapkan luggage tag dan isilah

informasi tamu pada kartu tersebut. Kemudian, gantungkan pada setiap barang bawaan

tamu. Tempatkan barang bawaan tamu dekat di samping tamu. Namun, jangan sampai

menimbulkan kecelakaan kecil karena barang bawaan terlalu dekat dengan kaki tamu.

3. Menunggu tamu selama mendaftar Selama tamu mendaftar, bellboy harus menunggu

pada tempat yang telah ditentukan dan biasa dilakukan di hotel. Tempat berdirinya

bellboy biasanya dekat dengan pintu masuk. Bila petugas penerima tamu sedang

melakukan proses pendaftaran bagi sejumlah tamu, maka bellboy dapat memberikan

saran pada tamu yang masih lama menunggu untuk dipersilakan duduk di lobby

sampai pada gilirannya.

Page 38: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

38

4. Menerima kartu tamu, Biasanya petugas penerima tamu akan meminta bellboy untuk

mengantar tamu ke kamar. Bila hotel menggunakan kartu tamu (guest card) bellboy

harus dengan cepat membaca nomor kamar dan nama tamu yang tertera pada kartu

tamu. Jangan lupa segera tulis nama tamu dan nomor kamar pada kartu identitas pada

luggage tag.

5. Menerima kunci kamar, Saat menerima kunci kamar tamu, jangan lupa periksa

kembali nomor yang tertera pada kunci kamar. Terkadang kunci kamar salah karena

salah menempatkan pada rak kunci.

6. Memberi cap pada bellboy errand card, Sebelum mengantar tamu ke kamar, maka

bellboy akan menerima bellboy errand card yang sudah di stempel atau dicap tanggal

dan waktu oleh bell captain.

7. Memasuki lift/ elevator, Biasanya hotel dengan beberapa lantai memiliki fasilitas lift

terutama pada hotel-hotel yang memiliki jumlah lantai lebih dari 3 lantai. Jika

menggunakan lift, maka bellboy akan mempersilakan tamu masuk terlebih dahulu.

Kemudian, mempersilakan tamu untuk keluar terlebih dahulu bila telah sampai pada

lantai di mana kamar tamu berada.

8. Mengarahkan tamu menuju kamar, Bellboy akan memberi petunjuk arah ke kamar

tamu serta mengetuk pintu kamar sebanyak 3 kali sebelum memasuki kamar.

9. Memasuki Kamar, Memasuki kamar dengan cara:

Nyalakan lampu ketika masuk ke kamar.

Persilakan tamu masuk terlebih dahulu.

Meletakkan barang di kamar pada rak barang, rak lipat barang atau di dalam

lemari.

Page 39: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

39

Menjelaskan fasilitas kamar, seperti fasilitas kamar, telepon, radio, televisi, air-

conditioning, kamar mandi, balkon.

Meletakkan guest card dan room key di meja tamu.

Meninggalkan tamu dengan mengucapkan selamat beristirahat.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) adalah salah satu kewajiban yang harus

dilakukan oleh siswa Sekolah Mengah Kejuruan (SMK) sebagai bekal bagi siswa untuk

mengimplementasikan pembelajarannya yang didapat selama di bangku sekolah dengan

Dunia Kerja yang sesungguhnya (dunia industri).

Banyak hal yang didapatkan selama Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN)

berlangsung di Hotel Ratu Bidakara. Dimana pada kenyataannya dunia kerja itu sangat

menyenangkan apabila kita mampu menguasai pekerjaan dan mampu bisa bergaul dan

melayani tamu dengan standar prosedur yang telah ditetapkan.

Harapan kedepan bahwa Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN) harus benar-benar

mampu menjadikan siswa lebih kompeten lagi dibidangnya.

4.2 Saran

Dalam setiap usaha tidak terlepas dari cobaan dna rintangan yang menghadang, dari

pihak hotel maupun dari pihak kampus sendiri .

Page 40: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

40

Untuk pihak hotel

Terimakasih atas kerja samanya yang baik semoga itu selalu tetap terpelihara, sekali

lagi traniee bukan dijadikan sebagai bawahan (lower staff) yang tugasnya hanya

membantu tapi jadikan trainee adalah time work yang baik sehingga kelancaran oprasional

dapat berlangsung baik dan terkendali dan tidak adanya complain dalam setiap

pelayanan .Untuk pihak sekolah

Trainee bukan berarti lepas begitu saja dari kampus tanpa adanya komunikasi dan

bimbingan selama trainee, di harapkan selama trainee ini adanya pemantauan dari pihak

lembaga, agar tetep dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 41: Laporan shinta prakerin-akomodasi perhotelan

41