laporan mandiri shinta

Upload: shinta-trikusuma-dewi

Post on 09-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    1/44

    LAPORAN MANDIRI

    PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) IKGM/ IKGP IV

    PERIODE 3 FEBRUARI15 MARET 2014

    di

    RSD KALISAT

    PUSKESMAS WULUHAN

    PUSKESMAS LEDOKOMBO

    Oleh :

    Shinta Trikusuma Dewi

    NIM. 081610101044

    BAGIAN ILMU KEDOKTERAN GIGI MASYARAKAT

    RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

    FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

    UNIVERSITAS JEMBER

    2014

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    2/44

    2

    LAPORAN MANDIRI

    DI RSD KALISAT

    PERIODE 315 FEBRUARI 2014

    1. Senin, 3 Februari 2014Hari pertama PKL IKGM dilakukan di RSD Kalisat. Hari ini datang di

    RSD Kalisat pukul 06.45 ternyata masih sepi belum ada tanda-tanda akan

    dimulainya apel pagi. Tempat pertama yang dituju adalah poli gigi, namun sama

    seperti yang lainnya tempat ini juga masih sepi dan pintu juga masih terkunci. 15

    menit kemudian petugas kebersihan datang membukakan pintu dan membersihkan

    poli gigi. Saya bertanya pukul berapa apel dimulai ternyata baru dimulai pukul

    07.30. Setelah mengikuti apel kembali menuju poli gigi. Beberapa saat kemudian

    perawat poli gigi datang dan mempersilahkan masuk. Poli gigi RSD kalisat

    dengan dokter gigi dr. Andi Nurfadillah dibantu dengan dua perawat yaitu bu

    Atminah dan mbak Dian. Bu Atminah menjelaskan bagaimana prosedur kerja di

    RSD kalisat ini, dimana pelayanan dibuka pukul 08.00-13.00 pada hari Senin-Kamis, pukul 08.00-10.00 pada hari Jumat dan pukul 08.00-12.00 pada hari

    Sabtu. Beberapa saat kemudian drg. Andi datang, saya langsung menghadap

    beliau menyerahkan surat tugas dan rencana kerja 2 minggu ke depan. Hari ini

    belum bisa menghadap kepala Sie. Pelayanan dan Penunjang Medik drg. Umi

    Kusmiati karena beliau sedang sibuk mempersiapkan rencana HUT RSD Kalisat

    dan kenaikan level dari RS kelas D menjadi kelas C.

    Pukul 08.00-13.00 membantu pelayanan kesgilut di poli gigi. Hari ini

    hanya ada 5 pasien poli gigi. Drg. Andi menyarankan agar orientasi dilakukan

    mulai besok saja. Akhrnya hari ini saya diantarkan bu Atminah berkeliling RS dan

    berkenalan kepada beberapa kepala bagian/ unit di RSD Kalisat agar besok lebih

    mudah saat orientasi.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    3/44

    3

    2. Selasa, 4 Februari 2014Hari ini mengikuti visite di ruang rawat inap kelas 2. Visite dilakukan

    setiap hari pukul 08.00 oleh dokter internship dr. Rendy. Visite selesai pukul

    08.45 kemudian langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut.

    Setelah itu memulai orientasi di bagian gizi dengan kepala bagian mbak Ismatul

    Izah. Tugas dan kegiatan instalasi Gizi antara lain :

    a. Mengkaji status gizi klien/ pasien berdasarkan data rujukan;b. Melakukan anamnesis riwayat diet klien/ pasien;c. Menerjemahkan rencana diet ke dalam bentuk makanan yang disesuaikan

    dengan kebiasaan makan serta keperluan terapi;

    d. Memberikan saran kepada dokter berdasarkan hasil pemantauan/ evaluasiterapi gizi;

    e. Memantau masalah yang berkaitan dengan asuhan gizi kepada klien/ pasien,bersama dengan perawat ruangan;

    f. Memberikan penyuluhan, motivasi dan konseling gizi pada klien/ paien dankeluarganya;

    g. Melakukan kunjungan keliling/ visite baik sendiri maupun bersama dengnTim Asuhan Gizi kepada klien/ pasien.

    h. Mengevaluasi status gizi klien/ pasien secara berkala, asupan makanan, danbila perlu melakukan perubahan diet pasien berdasarkan hasil diskusi dengan

    Tim Asuhan Gizi;

    i. Mengkomunikasikan hasil terapi gizi kepaa semua anggota Tim Asuhan Gizi;j. Berpartisipasi aktif dalam pertemuan/ diskusi dengan dokter, perawat, anggota

    Tim Asuhan Gizi lain, klien/ pasien dan keluarganya, dalam rngka evaluasi

    keberhasilan pelayanan gizi;

    k. Menentukan rencana diet awal/ sementara bilamana ada penentuan diet daridokter;

    l. Melakukan pemantauan interaksi obat dan makanan bersama dengan TimAsuhan Gizi lainnya.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    4/44

    4

    3. Rabu, 5 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2. Visite selesai

    pukul 08.45 kemudian langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan

    kesgilut. Setelah pelayanan pasien selesai, melanjutkan orientasi ke poli

    Kandungan dengan bidan penanggung jawab ibu Holilah. Pemeriksaan dan

    pengobatan pada poli kandungan ini dilayani oleh seorang Bidan dan Dokter

    Spesialis Kandungan. Tugas poli bedah antara lain penanganan pada :

    a. ANC (ante natal care);b. PNC (post natal care);c. Keluarga berencana dan konsultasi KB;d. Gangguan dan kelainan kandungan (misal : kista, tumor, kanker), dll.

    4. Kamis, 6 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2. Setelah visite

    selesai langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut. Hari ini

    tidak bisa orientasi karena ada rapat seluruh kepala bagian/ instalasi dalam rangka

    mempersiapkan HUT RSD Kalisat dan Deklrarasi kenaikan kelas dari RS kelas D

    ke RS kelas C.

    5. Jumat, 7 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2 pukul 08.00.

    Selesai visite langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut.

    Kemudian melanjutkan orientasi ruang rawat inap kelas 2 dengan kepala ruangan

    mbak Emi. Alur pasien datang adalah mendaftar dulu di loket (jam pelayanan

    loket pukul 08.00 - 13.00) kemudian melakukan pemeriksaan di poli yang dituju,

    bila harus rawat inap maka langsung masuk ke ruang rawat inap. Bila jam

    pelayanan loket sudah tutup pasien menuju ke UGD untuk diobeservasi kemudian

    dikirim ke ruang rawat inap. Fasilitas yang tersedia di ruang rawat inap kelas 2

    antara lain : 8 tempat tidur, dengan satu kamar 4 tempat tidur yang dilengkpi kipas

    angin, bedsaide cabinet dan kamar mandi untuk 4 pasien. Perawat bertugs selama

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    5/44

    5

    24 jam yang dibagi menjadi 3 shift, yaitu pagi (pukul 07.00 14.00), siang (pukul

    14.0021.00), dan malam (pukul 21.0007.00).

    6. Sabtu, 8 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2 pukul 08.00.

    Selesai visite langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut. Pukul

    10.00 drg. Andi menerima konsul pasien dari ruang rawat inap kelas III interna

    dengan diagnosa DM tidak terkontrol disertai riwayat penyakit kusta dengan

    seluruh permukaan rongga mulut terluka membentuk keropeng-keropeng. Saya

    diminta menemani drg. Andi untuk visite pasien tersebut ke ruang rawat inap

    dengan membawa alat dasar, betadine, alcohol, dan tampon. Drg. Andi melakukan

    pemeriksaan rongga mulut pasien tapi ternyata pasien kesulitan membuka rongga

    mulut dan mengeluh sakit. Hasil pemeriksaan ditemukan seluruh permukaan lidah

    meradang disertai bercak merah kehitaman, kondisi gigi dan rongga mulut sangat

    kotor dan seluruh permukaan bibir terluka membentuk keropeng. Kemudian drg.

    Andi mengoles seluruh permukaan bibir yang terluka dengan betadine dan

    tampon. Drg. Andi memberikan resep berupa salep untuk bibirnya. Beliau akan

    memberi obat kumur tapi keluarga pasien menolak karena pasien kesulitan

    membuka mulut apalagi untuk berkumur. Akhirnya drg. Andi memberikan obat

    hisap F. G troches. Sedangkan vitamin dan antibiotic sudah diberikan sebelumnya

    oleh dokter spesialis interna yang menangani.

    Setelah visite kembali ke poli gigi untuk melanjutnya pelayanan kesgilut.

    Kemudian melanjutkan orientasi ke bagian Radiologi dengan penanggung jawab

    mbak Tutut yang dibantu oleh mbak Nesya. Instlasi radiologi mempunyai tugas

    menyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan

    diagnose penyakit melalui pemeriksaan radiologi/ sonografi dan pengobatan

    melalui radioterapi. Pemeriksaan yang dapat dilakukan di instalasi radiologi RSD

    Kalisat antara lain : foto polos (tulang, thorax, BOF, dll). Foto dengan bahan

    kontras, USG, serta foto dental yang bisa dilakukan hanya foto proyeksi

    periapikal sedangkan untuk foto penunjang lainnya (misal : panoramic,

    sefalometri) tidak memiliki alatnya sehingga harus dirujuk. Alat proteksi radiasi

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    6/44

    6

    yang digunakan antara lain : lead apron, film badge holder, screen dengan lead

    glass, led gloves, gonad shield, dan surveymeter. Pasien yang akan di rontgen

    diposisikan yang benar sesuai kepentingan pengambilan foto. Setelah foto

    diambil, film dicuci di dalam kamar gelap dengan cairan developer. Kemudian

    film di keringkan dan diserahkan kepada pasien untuk dibacakan dokter yang

    bersangkutan.

    7. Senin, 10 Februari 2014Hari ini datang di RSD Kalisat pukul 07.15 untuk persiapan mengikuti

    apel pagi. Tepat pukul 08.30 apel pagi dimulai sampai selesai pukul 08.45. pukul

    08.00 langsung menuju ke ruang rawat inap kelas 2 untuk mengikuti visite dr.

    Rendy seperti biasanya. Setelah visite selesai kembali ke polo gigi membantu

    pelayanan kesgilut. Hari ini melanjutkan orientasi ke poli bedah dengan perawat

    penanggung jawab mas Arif. Poli bedah menangani bedah minor oleh dokter

    umum, dokter spesialis dan paramedis yang cekatan, terampil dan professional.

    Mas arif bertugas sendiri mempersiapkan semua alat dan bahan untuk tindakan

    bedah minor. Jika dokter belum datang beliau diberi wewenang oleh dokter

    spesialis untuk melakukan tindakan yang ringan terlebih dahulu misalnya pasien

    rawat luka, control obat habis, dll. Sedangkan untuk pasien datang dan harus

    dilakukan perawatan bedah mayor harus dikirim ke ruang rawat inap terlebih

    dahulu untuk persiapan operasi. Sedangkan operasinya dilaksanakan di ruang

    operasi (OK).

    8. Selasa, 11 Februari 2014Hari ini tidak mengikuti visite di ruang rawat inap kelas 2 karena sudah

    janjian orientasi bagian UGD pukul 08.00 dengan penanggung jawab mas Edi.

    Tugas UGD adalah menangani pasien dengan kegawat daruratan. Pasien yang

    datang diperiksa terlebih dahulu, diperiksa apabila perlu MRS langsung

    dipindahkan ke ruang rawat inap. Penanganan awal yang dilakukan di UGD

    adalah pemasangan infus & DC bila diperlukan. Apabila kasusnya parah (misal :

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    7/44

    7

    sesak napas) maka harus dilakukan observasi terlebih dahulu sampai sedikit pulih

    baru dipindahkan ke rawat inap.

    9. Rabu, 12 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2 pukul 08.00.

    Selesai visite langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut.

    Setelah pelayanan pasien selesai, melanjutkan orientasi ke bagian Farmasi dengan

    kepala mbak Helga. Instalasi farmasi mempunyai tugas menyediakan semua

    fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan pelayanan obat dan alat

    kesehatan. Penyimpanan obat dialkukan berdasarkan prinsip FIFO/ FEFO (first in

    first out/ first expired first out). Sedangkan sumber obat sebgian dari jatah

    pemerintah, sebagian lagi bekerja sama dengan distributor obat yang datang

    mengirim obat satu minggu sekali setiap hari Kamis. Di RSD kalisat juga

    melaksanakan pengelolaan obat narkotika yang disimpan tersendiri tidak dicmpur

    dengan obat-obat lainnya. Untuk permintaan obat narkotika juga memiliki lembar

    khusus.

    Hari ini baru bisa menghadap drg. Umi Kusmiati selaku Kepala Sie.

    Pelayanan dan Penunjang Medis RSD Kalisat karena kesibukan beliau

    mempersiapkan HUT RSD Kalisat dan Deklarasi kenaikan kelas rumah sakit dari

    kelas D menjadi kelas C. Setelah menghadap drg. Umi langsung melanjutkan

    orientasi bagian kesekretariatan dengan kepala Seksi kesekretariatan ibu Rita.

    Bagian kesekretariatan mempunyai tugas :

    a. melaksanakan ketatausahaan dan tata kearsipan, pelaksanaan urusan rumahtangga dan perlengkapan kantor;

    b. pelaksanaan administrasi kepegawaian dan pemberian tanda jasa;c. pengelolaan sumber daya manusia rumah sakitd. pengkoordinasian perumusan peraturan perundang-undangan dan penelaah

    hukum rumah sakit;

    e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain yang terkait;f. penyusunan anggaran pendapatan dan belanja rumah sakit serta menyusun

    Daftar Rencana Kegiatan (DRK);

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    8/44

    8

    g. pengelolaan keuangan rumah sakit;h. pelaksanaan verifikasi akuntansi dan mobilisasi dana rumah sakit;i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur.

    10.Kamis, 13 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2 pukul 08.00.

    Selesai visite langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut.

    Setelah pelayanan pasien selesai, melanjutkan orientasi ke bagian Laboratorium

    dengan penanggung jawab mas Agus. Tugas bagian laboratorium adalah

    meynyediakan semua fasilitas dan kebutuhan untuk menyelenggarakan kegiatan

    pemeriksaan darah, urine, cairan tubuh, dll. Pemeriksaan yang dilayani pada baian

    laboratorium antara lain : kimia klinik, urine lengkap, hematologi, elektrolit darah,

    dan imunologi serologi. Untuk pasien rawat inap, pengambilan sampel

    pemeriksaan dilakukan pada pagi hari. Alat proteksi yang digunakan adalah

    masker, handscoon dan jas laboratorium pelindung.

    11.Jumat, 14 Februari 2014Hari ini mengikuti visite lagi di ruang rawat inap kelas 2 pukul 08.00.

    Selesai visite langsung menuju poli gigi dan membantu pelayanan kesgilut.

    Sekitar pukul 09.00 drg. Andi mendapat konsul lagi dari ruang rawat inap kelas

    III anak. Pasien berusia 6 tahun habis terjatuh sehingga menyebabkan bibir terluka

    dan gigi depan atas goyang. Saya menemani drg. Andi visite ke rawat inap kelas

    III nak yang berada di lantai 2. Drg. Andi melakukan pemeriksaan pada pasien.

    Ternyata gigi depan kanan atas goyang dan berubah posisi menjadi retrusi,

    sedangkan gingival rahang atas dan bibir terluka kemerahan, mudah berdarah dan

    bengkak. Drg. Andi memberikan resep antibiotik dan analgesik. Pro perawatan

    selanjutnya adalah ekstraksi, namun tidak bisa dilakukan hari ini karena jaringan

    lunak masih bengkak. Harus menunggu obat habis dan bengkaknya hilang.

    Setelah pelayanan pasien selesai, melanjutkan orientasi ke bagian loket

    dan rekam medis dengan kepala pak Guridno. Loket bertugas sebagai tempat

    pendaftaran pasien sebelum menuju ke poli/ instalasi yang dituju. Setelah pasien

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    9/44

    9

    mendaftar maka akan dbuatkan rekam medis baru untuk pasien baru atau

    dicarikan rekam medis untuk pasien yang sudah pernag datang berobat. Tugas

    bagian rekam medis antara lain :

    a. Menyampaikan data statistik pasien rawat jalan maupun rawat inap yangdikerjakan dengan cepat, tepat dan akurat;

    b. Peayanan resume medis;c. Sistem filyng memudahkan bagian loket dan rekam medis dalam pencarian

    status pasien.

    Setelah RM/ status pasien ditemukan, status diantarkan ke poli yang dituju dan

    pasien tinggal menunggu panggilan.

    12.Sabtu, 15 Februari 2014Hari ini tidak mengikuti visite di ruang rawat inap kelas 2 karena sedang

    mempersiapkan kelengkapan surat dan lampiran yang akan dimintakan tanda

    tangan drg. Andi dan drg. Umi. Pukul 08.00selesai membantu pelayanan pasien

    seperti biasa. Setelah pelayaan pasien selesai, langsung menghadap drg. Andi dan

    drg. Umi untuk meminta tanda tangan sekaligus berpamitan dan mengucapkan

    terimakasih sudah diizinkan PKL selama 2 minggu di RSD Kalisat dan atas segala

    bimbingan selama saya PKL disana. Kemudian berkeliling ke setiap bagian untuk

    berpamitan kepada seluruh staf dan karyawan RSD Kalisat.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    10/44

    10

    DISKUSI DENGAN DRG. ANDI NUR FADILLAH

    GLOSSITIS PADA SELURUH PERMUKAAN LIDAH DAN

    GIGI PERMANEN TIDAK BISA TUMBUH KARENA TERLAMBAT

    PENCABUTAN GIGI SULUNG

    1. Glossitis pada seluruh permukaan lidah

    Kasus ini terjadi pada pasien konsul dari ruang rawat inap kelas III interna

    dengan diagnosa DM yang tidak terkontrol disertai riwayat penyakit kusta (pasien

    sudah kehilangan beberapa ruas jari tangan dan kakinya). Kondisi rongga mulut :

    seluruh permukaan rongga mulut terluka membentuk keropeng-keropeng. Hasil

    pemeriksaan rongga mulut pasien seluruh permukaan lidah meradang disertai

    bercak merah kehitaman, kondisi gigi dan rongga mulut sangat kotor dan seluruh

    permukaan bibir terluka membentuk keropeng. Terapi dengan cara seluruh

    permukaan bibir yang terluka dengan betadine dan tampon. Kemudian diberikan

    medikasi berupa salep untuk bibirnya. Beliau akan memberi obat kumur tapi

    keluarga pasien menolak karena pasien kesulitas membuka mulut apalagi untuk

    berkumur. Ditambahkan obat hisap F. G troches. Sedangkan vitamin dan

    antibiotik sudah diberikan sebelumnya oleh dokter spesialis interna yang

    menangani.

    Glossitis yang terjadi di rongga mulut ini dapat disebabkan manifestasi

    DM yang diderita oleh pasien, ditambah lagi oral hygine pasien yang sangat buruk

    memperparah kondisinya. Pasien ini berusia lanjut dimana dgenerasi sel-sel epitel

    juga lebih cepat. Penanganan pasien ini membutuhkan waktu yang lama dan harus

    dilakukan perawatan yang berkesinambungan antara pengobatan DM,

    peningkatan oral hygine dan pengobatan rutin. Selain itu juga diperukan peran

    aktif keluarga untuk memotivasi dan membantu proses pengobatan pasien sampai

    sembuh.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    11/44

    11

    2. Gigi permanen tidak bisa tumbuh karena trlambat pencabutan gigi

    sulung

    Pasien laki-laki usia 10 tahun datang ke poli gigi RSD Kalisat didampingi

    oleh orangtuanya mengeluhkan gigi permanen depan kiri atas belum tumbuh dan

    gigi susunya juga belum tanggal, padahal gigi permanen depan kanan atas sudah

    tumbuh keduanya dengan ukuran yang besar. Pasien ingin mencabutkan gigi

    susunya yang belum tanggal namun dikhawatirkan tidak ada benih gigi permanen

    penggantinya, oleh karena itu disarankan dokter gigi untuk dilakukan foto rontgen

    terlebih dahulu. Hasil foto rontgen menunjukkan ada benih gigi 1 dengan ukuran

    yang besar, sehingga agar gigi 1 bisa erupsi harus mencabut gigi I II karena

    jika hanya mencabut gigi I masih kekurangan tempat untuk erupsi. Dari kasus ini

    dapat diperkirakan gigi permanen yang tidak bisa tumbuh disebabkan oleh

    terlambatnya pencabutan gigi sulung.

    Erupsi normal gigi permanen dalam rongga mulut terjadi selama rentang

    waktu usia kronologis yang berbagai macam dan dapat dipengaruhi oleh sejumlah

    faktor. Faktor tersebut dapat diklasifikasikan menjadi faktor lokal dan faktorumum.

    a. Genetik

    Beberapa penulis menyatakan bahwa faktor herebilitas lebih berpengaruh

    dalam perkembangan gigi serta erupsi gigi. Dalam penelitian longitudinal dan

    cross sectional dilaporkan terdapat perbedaan waktu antar tumbuhnya gigi pada

    ras yang berbeda. Gigi permanen lebih dulu tumbuh pada ras anak-anak Afrika

    dan Afrika Amerika daripada ras anak-anak Asia dan Kaukasia. Terdapat kelainan

    genetic tertentu yang dapat mempengaruhi erupsi gigi.

    Kelainan genetik tersebut dapat dibagi menjadi kelainan pada

    pembentukan email dan/atau kelainan pada pembentukan folikel email (misalnya,

    amelogenesis imperfecta, Hurlers Syndrom, mucopolysaccharidosis VI) dan

    kelainan pada aktivitas osteoclastic (misalnya, Cleidocranial dysplasia,

    osteopetrosis).

    b. Jenis Kelamin

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    12/44

    12

    Terdapat persamaan pendapat dalam penelitian pada pertumbuhan gigi

    bahwa pertumbuhan gigi pada wanita lebih cepat dibandingkan dengan laki-laki.

    Terdapat perbedaan yang signifikan pada insisivus lateral dan caninus rahang atas,

    serta caninus rahang bawah. perbedaan waktu erupsi gigi rata-rata 4-6 bulan.

    Perbedaan erupsi paling sering pada caninus permanen. Lebih cepatnya erupsi

    gigi permanen pada wanita disebabkan karena adanya pematangan yang lebih

    awal.

    c. Nutrisi

    Meskipun data pengaruh gizi terhadap pertumbuhan gigi permanen

    kurang, tetapi terdapat bukti bahwa kekurangan gizi kronis pada anak-anak dalam

    waktu yang lama dapat menyebabkan erupsi gigi tertunda. Meskipun pada satu

    penelitian melaporkan bahwa bahwa gigi molar dan insisivus permanen lebih

    cepat erupsi pada kelompok anak usia 6 tahun yang mengalami kekurangan

    proteinmalnutrisi pada usia dini. tetapi kurangnya sampel dan tidak adanya

    laporan status gizi pada pemeriksaan. Peran protein dalam menunjang

    pertumbuhan tubuh dan berbagai jaringan termasuk pertumbuhan jaringarn tulang

    seperti mandibula sangat penting. Kekurangan protein atau yang biasa disebut

    defisiensi protein juga dapat mempengaruhi dimensi panjang mandibula.

    d. Faktor Sosial-Ekonomi

    Dalam sejumlah penelitian telah ditemukan bahwa anak-anak dari latar

    belakang sosial-ekonomi yang lebih menunjukkan pertumbuhan gigi yang lebih

    awal daripada anak-anak dari latar belakang sosial-ekonomi yang rendah.

    Doperkirakan bahwa anak-anak dari sosial-ekonomi yang lebih tinggi

    mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik, gizi dan faktor yang

    mempengaruhi perkembangan awal gigi.

    e. Tinggi Badan dan Berat Badan

    Sebuah hubungan positif antara tinggi badan dan berat badan terhadap

    pertumbuhan gigi telah diteliti sebelumnya. Anak-anak yang lebih tinggi dan lebih

    berat pertumbuhan giginya lebih cepat. Penelitian tentang obesitas anak-anak dan

    pertumbuhan gigi juga menunjukkan sebuah hubungan. Anak-anak yang

    mengalami obesitas lebih cenderung cepat pertumbuhan giginya, rata-rata

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    13/44

    13

    pertumbuhan giginya lebih cepat 1,2 1,5 tahun sebelumnya dibandingkan

    dengan anak-anak dengan berat badan yang normal.

    f. Hormon

    Gangguan kelenjar endokrin biasanya memiliki efek yang mendalam pada

    tubuh, termasuk gigi. Pertumbuhan gigi yang cepat telah diteliti dan berkaitan

    dengan sekresi androgen adrenal yang meningkat, sedangkan efek dari kelebihan

    pertumbuhan hormon pada pertumbuhan gigi kurang dijelaskan.

    g. Faktor Penyakit

    Gangguan pada erupsi gigi permanen dapat disebabkan oleh penyakit

    sistemik dan beberapa sindroma, seperti Down syndrome, Cleidocranial

    dysostosis, Hypothyroidism, Hypopituitarism, beberapa tipe dari Craniofacial

    synostosis danHemifacial atrophy.

    h. Faktor Lokal

    Faktor-faktor lokal yang dapat mempengaruhi erupsi gigi adalah jarak gigi

    ke tempat erupsi, malformasi gigi, adanya gigi berlebih, trauma dari benih gigi,

    mukosa gingiva yang menebal, dan gigi desidui yang tanggal sebelum waktunya.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    14/44

    14

    LAPORAN MANDIRI

    PUSKESMAS WULUHAN

    PERIODE 17 FEBRUARI1 MARET 2014

    1. Senin, 17 Februari 2014Hari pertama di puskesmas Wuluhan datang pukul 07.00 menunggu di

    depan poli gigi tetapi pintu poli gigi masih terkunci. Kemudian mengikuti apel

    pagi yang dimulai pukul 07.30. Setelah apel selesai kembali ke poli gigi.

    Beberapa saat kemudian mbak Umi perawat gigi puskesmas Wuluhan datang.

    Setelah berkenalan, kemudian membantu mbak Umi mempersiapkan alat & bahan

    untuk pelayanan. Kepala poli gigi puskesmas Wuluhan adalah drg. Sudarwanto.

    Ketika beliau datang saya langsung menghadap dan menyerahkan surat tugas serta

    rencana kerja dua minggu kedepan. Drg. Sudarwanto memberi kebebasan kepada

    mahasiswa PKL untuk merawat semua pasien yang datang ke poli gigi. Pelayanan

    dibuka pada hari Senin - Kamis pukul 08.0011.00, Jumat pukul 08.00 10.00,

    dan Sabtu pukul 08.0010.30. Setelah pelayanan pasien selesai, hari ini langsungmemulai orientasi ke bagian Laboratorium dan KIA.

    Penanggung jawab bagian laboratorium adalah mbak Latifah. Tugas

    bagian laboratorium ini meliputi pemeriksaan darah, kencing, dahak. Pemeriksaan

    darah meliputi pemeriksaan darah lengkap, gula darah, SGOT, SGPT. Untuk

    pemeriksaan kencing meliputi tes urin lengkap, widal, dll. Sedangkan dahak

    digunkan untuk tes BTA pada pasien suspect TB. Untuk pasien rawat jalan bisa

    langsung menuju laboratorium setelah daftar ke loket atau bisa dari permintaan

    dokter/ perawat setelah pasien periksa di poli. Untuk pasien rawat inap,

    pengambilan sampel darah dilakukan setiap pagi hari sekitar pukul 08.00. Cara

    pengambilan sampel dan pemeriksaan dengan mengunakan alat proteksi minimal

    yaitu masker dan handscoon.

    Selanjutnya orientasi ke poli KIA dengan kepala ibu Siti Romelah. Tugas

    poli KIA antara lain :

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    15/44

    15

    a. Melakukan pemeriksaan, penyuluhan/ pembinaan dan pengobatan pada ibuhamil, ibu bersalin, ibu menyusui, ibu nifas, bayi dan balita;

    b. Melaksanakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana;c. Menyusun jadwal posyandu tiap bulan;d. Melaksanakan posyandu bumil dan balita;e. Pencatatan dan pelaporan kegiatan KIA bulanan, tahunan, beserta PWS nya.

    2. Selasa, 18 Februari 2014Tiba di puskesmas pukul 07.45 mempersiapkan alat dan bahan sebelum

    pelayanan. Hari ini mengikuti visite dr. Sunaryo pukul 08.00 kemudian membantu

    pelayanan kesgilut sampai pukul 11.00. Setelah pelayanan selesai, melanjutkan

    orientasi ke Loket dan Apotek.

    Orientasi bagian loket dengan koordinatornya ibu Tutik yang tugasnya di

    dibantu oleh mas Harto. Tugas bagian loket adalah menerima pendaftaran pasien

    rawat jalan. Pasien datang diberi nomor antrian, kemudian untuk pasien baru

    dibuatkan kartu status baru dan kartu kunjungan yang harus dibawa saat berobat

    kembali. Sedangkan pasien lama tinggal menunjukkan kartu kunjungan yang

    sudah tertulis nama, nomor registrasi dan alamat pasien. Penyusunan rekam medil

    di puskesmas Wuluhan sudah tidak berdasarkan kepala keluarga lagi tetapi

    menurut nomor registrasi saat pertama kali mendaftar. Setelah diambilkan Rekam

    Medis, pasien membawa RM tersebut ke poli yang dituju kemudian menunggu

    panggilan. Tugas loket selanjutnya adalah pencatatan dan pelaporan jumlah

    kunjungan pasien setiap bulan serta register pasien (umum, askes, gakin, dll).

    Orientasi bagian apotek dengan koordinatornya ibu Nur Khasanah yang

    tugasnya di dibantu oleh mas Samsul. Tugas bagian apotek antara lain : melayani

    resep sesuai petunjuk, penyuluhan langsung ke pasien tentang cara pemakaian

    obat, pengecekan obat yang telah dikeluarkan/ sensus harian obat, mengambil

    obat di gudang obat bila persediaan di apotek habis, serta membuat pencatatan

    dan pelaporan bulanan. Sekarang puskesmas Wuluhan tidak mendapatkan obat-

    obatan jenis narkotika dari Dinkes. Beberapa tahun yang lalu masih ada tapi

    sekarang sudah tidak ada lagi.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    16/44

    16

    3. Rabu, 19 Februari 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.45 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan sebelum pelayanan. Pukul 08.00 membantu pelayanan kesgilut

    sampai pukul 09.00 saya diminta untuk membantu posyandu lansia bersama mbak

    Ratna perawat bagian P2M sekaligus melaksanakan UKGMD dengan

    memberikan penyuluhan kesehatan gigi pada lansia. Posyandu lansia hari ini

    dilaksanakan diposyandu Suplir 16 yang bertempat di balai dusun Gawok desa

    Dukuh Dempok. Peserta yang datang cukup banyak ada 35 orang dengan susunan

    kegiatan : penyuluhan kesehatan gigi, penimbangan berat badan, pemeriksaan

    tekanan darah dan pengobatan. Selesai posyandu pukul 12.00 langsung kembali

    ke puskesmas. Karena pelayanan pasien sudah tutup, maka saya melanjutkan

    orientasi ke Balai Pengobatan.

    Koordinator balai pengobatan adalah mbak Jannah, tugasnya dibantu oleh

    mbak Deni dan ibu Rini. Tugas utama balai pengobatan adalah pemeriksaan

    pasien (anamnesa, gejala, dan pemeriksaan fisik), merujuk ke bagian laboratorium

    bila diperlukan pemeriksaan penunjang, menegakkan diagnosa dan memberikan

    pengobatan. Pengobatan yang dilakukan harus sesuai standar puskesmas sebagai

    pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pasien dengan kasus berat dapat diruju ke

    sarana pelayanan kesehatan yang lebih tinggi. Tugas lain balai pengobatan adalah

    melakukan penemuan dan pencatatan kasus, menentukan kasus tertinggi di

    wilayah kerja (rekap kasus penyakit terbanyak), serta membuat pencatatan dan

    pelaporan bulanan.

    4. Kamis, 20 Februari 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.45 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan sebelum pelayanan. Hari ini mengikuti visite dr. Sunaryo lagi

    pukul 08.00 sampai selesai, kemudian membantu pelayanan kesgilut sampai pukul

    11.00. Hari ini tidak orientasi karena banyak koordinator program yang sedang

    ada kegiatan di luar gedung. Setelah selesai pelayanan pasien saya membantu

    tugas di apotek sambil menunggu jam pulang.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    17/44

    17

    5. Jumat, 21 Februari 2014Tiba di puskesmas pukul 07.45 mempersiapkan alat dan bahan sebelum

    pelayanan. Pukul 08.0011.00 membantu pelayanan kesgilut. Setelah pelayanan

    selesai, melanjutkan orientasi bagian Kesling dan MTBS.

    Koordinator bagian Kesling adalah pak Endi, beliau bertugas di wilayah

    pustu Tanjungrejo. Untung hari ini beliau sedang datang ke puskesmas Wuluhan

    sehingga saya bisa melakukan orientasi. Tugas dan kegiatan bagiaan Kesling

    antara lain :

    a. Menyusun perencanaan dan evaluasi di unit Kesling;b. Mengurangi bahkan menghilangkan semua unsure fisik dan lingkungan yang

    member pengaruh buruk terhadap kesehatan masyarakat melalui penyuluhan

    kesling;

    c. Penyehatan air bersih;d. Penyehatan pembuangan sampah;e. Penyehatan lingkungan dan pemukiman;f. Penyehatan pembuangan air limbah;g. Penyehatan makanan dan minuman;h. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum;i. Pengawasan tempat pengelolaan pestisida;

    j. Pembakaran sampah medis;k. Pencatatan dan pelaporan bulanan.

    6. Sabtu, 22 Februari 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.45 mempersiapkan alat dan

    bahan sebelum pelayanan. Hari ini ada jadwal UKGS di SDN Kesilir 02. Pukul

    08.00 berangkat menuju SDN Kesilir 02 langsung menghadap Kepala Sekolah

    dan menyampaikan bahwa saya akan melakukan UKGS dengan kegiatan

    penyuluhan kesehatan gigi dan pemeriksaan. Kepala sekolah memberikan izin

    untuk melakukan penyuluhan dan pemeriksaan pada siswa kelas 1, 2, 3 dan 4

    secara bergantian. Semua siswa yang disuluh juga diperiksa kondisi giginya.

    Untuk siswa-siswi yang memerlukan perawatan seperti ekstraksi atau penambalan

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    18/44

    18

    dirujuk ke puskesmas Wuluhan melalui gurunya agar disampaikan e orang tua

    agar mendampingi mereka saat dilakukan perawatan gigi ke puskesmas. Kegiatan

    UKGS ini selesai pukul 11.00, kemudian saya langsung kembali ke puskesmas

    dan pelayanan kesgilut di puskemas sudah tutup. Hari ini tidak bisa orientasi

    karena banyak perawat maupun bidan puskesmas yang mengikuti seminar di

    Jember mengenai BPJS dengan pembicara wakil menteri kesehatan.

    7. Senin, 24 Februari 2014Hari ini tiba di puskesmas Wuluhan pukul 07.15 berencana untuk

    mengikuti apel pagi kemudian mengkuti rapat mingguan tiap hari Senin, karena

    da beberapa penanggung jawab program dari wilayah yang hanya bisa berkumpul

    setiap hari senin. Setelah menunggu sampai pukul 08.00 apel tidak kunjung

    dimulai ternyata dr. Sunaryo sedang ada pelatihan di Jember sehingga apel dan

    rapat mingguan pun ditiadakan. Dengan demikian untuk dapat orientasi kepada

    penanggung jawab beberapa program tersebut harus pergi ke wilayah masing-

    masing. Pukul 08.0011.00 membantu pelayanan poli gigi seperti biasa. Setelah

    pelayanan pasien selesai, melanjutkan orientasi kepada penanggungjawab

    program yang masih dapat ditemui di puskesmas Wuluhan yaitu bagian

    kesehatan jiwa, UKS, P2M, dan imunisasi. Kemudian menuju ke pustu Kesilir

    untuk orientasi bagian UKK & UK. USILA serta bagian gizi.

    Penanggung jawab bagian kesehatan jiwa adalah pak Rusdianto yang

    sebenarnya bertugas di wilayah pustu Tanjungrejo. Untung saja hari ini beliau

    dapat ditemui saat datang ke puskesmas Wuluhan. Ada 4 kegiatan bagian

    kesehatan jiwa, yaitu :

    a. Pengobatan, dengan target 15 % dari kunjungan BP;

    b. Kunjungan rumah (tidak ada target), apabila ditemukan kasus baru;

    c. Penyuluhan, target 1 kali per desa dengan 4 desa wilayah kerja puskesmas

    Wuluhan sehingga 1 bulan dilakukan 4 kali penyuluhan;

    d. Rujukan, dengan target 20% dari total kunjungan pengobatan.

    Ada 2 macam kelainan pada kesehatan jiwa, yaitu :

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    19/44

    19

    a. Sakit jiwa (psikosa), merupakan gangguan jiwa serius yang mengganggukemampuan berpikir, emosi, dan ingatan (penderita tidak menyadari bahwa

    dirinya sakit);

    b.Gangguaan jiwa ringan (neurosa), bila stressor lebih besar daripada dayaadatpasi penderita. Beberapa jenis neurosa antara lain cemas, histeris, phobia,

    depresi, dll. Neurosa akan berkembang menjadi psikosa bila tidak segera

    diobati.

    Orientasi bagian UKS dengan penanggung jawab probran pak Hariyono.

    Sebagai koordinator program, pak Haryono mengkoordinir laporan kegiatan usaha

    kesehatan jiwa dari wilayah kerja (desa Dukuh Dempok, Tanjungrejo, Kesilir dan

    Glundengan). Sedangkan tugas di masing-masing wilayah itu sendiri, antara lain :

    a. Melaksanakan upaya peningkatan kesehatan anak sekolah;b. Penjaringan kesehata (screening);c. Imunisasi BIAS (bulan imunisasi anak sekolah), setiap bulan November;d. Penyuluhan;e. Pelatihan dokter kecil;f. Pelatihan guru/ kader-kader UKS.g. Pencatatan dan pelaporan kegiatan bulanan yang diserahkan ke Dinkes.

    Orientasi bagian P2M dengan penanggung jawab pak Huda yang tugasnya

    dibantu oleh mbak Ratna. Tugas dan kegiatan again P2M ini antara lai :

    a. Penyuluhan, terdiri dari penyuluhan perorangan yang dilakukan secaralangsung bertatap muka dengan penderita. Penyuluhan kelompok dilakukan

    saat posyandu atau pembinaan kader.

    b. Pemeriksaan untuk mendiagnosa TB atau kusta, juga menerima rujukan daripuskesmas wilayah. Diagnosa dapat ditegakkan melalui pmeriksaan dahak

    mikroskopis, bila 2 kali pemeriksaan hasilnya negative baru dilakukan foto

    rontgen.

    Gejala yang timbul dari penderita suspect TB antara lain :

    batuk (berdahak maupun tidak) disertai sesak nafas, dada sakit dan panas; batuk darah atau batuk dahak disertai darah; demam tanpa sebab, berkeringat pada malam hari;

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    20/44

    20

    berat badan turun karena nafsu makan turun disertai malaise.Penderita dianamnesa, ditanya sudah periksa kemana saja, kemudian langsungdiperiksa dahak untuk tes BTA 3 kali, yaitu :

    a. sewaktu pasien datang;b. pasien pulang diberi tempat dahak, diambil sampel dahak lagi setelah bangun

    tidur (waktu yang paling baik);

    c. pada waktu menyerahkan kembali ke puskesmas.Hasil pemeriksaan dikatakan positif bila dalam satu lapang pandang ditemukan

    lebih dari 10 BTA. Diagnosa yang diambil dari hasil pemeriksaan BTA dahak :

    - bila 2 kali atau semua sampel dahak positif berarti penderita positif mengidapTB dan harus pengobatan rutin minmal 6 bulan.

    - bila hanya satu kali pemeriksaan yang positif, pasien diberi obat dahulukemudian besoknya dites dahak lagi atau dibantu foto rontgen;

    - bila hasil pemeriksaan 3 kali negatif semua, harus dimonitoring dandiinstruksikan untuk kembali apabila batuk tidak sembuh-sembuh;

    Pengobatan penderita TB harus dibantu PMO (pengawas minum obat) yaitu

    anggota keluarga dalam satu rumah yang disegani, atau jika tidak ada keluarga

    bisa tetangga atau kader kesehatan wilayah setempat. Pengobatan TB harus teratur

    selama 6 bulan, 2 bulan pengobatan intensif dan 4 bulan pengobobatan lanjutan.

    Jika minum obat tidak teratur bakteri TB bisa kebal, sehingga pengobatan harus

    diganti dengan injeksi setiap hari berturur-turut selama 2 bulan.

    Sedangkan untuk menegakkan diagnose kusta lebih sulit karena bercak di kulit

    seperti kadas, kurap dan mati rasa sehingga masyarakat mengabaikannya. Mereka

    baru datang periksa ke puskesmas ketika sudah dalam keadaan cacat. Pengobatan

    kusta ada dua cara :

    a. pengobatan selama 6 bulan, bila bercak di kulit kurang dari 5 (biasanya hasiltes BTA negatif);

    b. pengobatan selama 1 tahun, bila hasil tes BTA positif (terjadi penebalan saraftepid an gangguan fungsi).

    Obat yang diberikan untuk penderita kusta sama seperti untuk TB

    yaituRifampisin, Dapsone, DDS, Clofazimine. Penularan kusta baru terjadi

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    21/44

    21

    selama 2- 5 tahun, sedangkan penularan TB hanya hitungan hari atau bulan.

    Motivasi kepada penderita minum obat secara teratur sangat penting. Untuk

    pengobatan kusta harus dijelaskan di awal pada penderita bahwa akan terjadi

    perubahan warna kulit menjadi bercak-bercak coklat setelah minum obat.

    Selanjutnya orientasi bagian imunisasi dengan koordinator ibu Indi.tugas

    dan kegiatan bagian imunisasi antara lain :

    a. menyediakan logistic vaksin carier;b. melaksanakan imunisasi tiap bulan, yaitu imunisasi 5 penyakit dasar (polio,

    campak, HB, BCG, DPT) pada bayi baik di puskesmas maupun pustu atau

    posyandu;

    c. melaksanakan imunisasi satu tahun sekali, misal BIAS di tiap SD;d. melaksanakan imunisasi TT pada bumil dan WUS (wanita usia subur);e. melaksanakan imunisasi tambahan bila terjadi kasus potensial wabah;f. penyuluhan imunisasi dan sweeping ke rumah target yang tidak datang ke

    tempat pelayanan kesehatan;

    g. pengambilan vaksin ke Dinkes 2 kali sebulan;h. sterilisasi alat dan pemeliharaan Coldchain di puskesmas atau pustu;i. monitoring/ evaluasi PWS.

    Orientasi UKK dan UK. USILA dengan koordinator pak Sugeng. Beliau

    berada di pustu Kesilir sehingga saya orientasi kepada beliau ke pustu Kesilir

    setelah pelayanan pasien selesai. Program UKK (upaya keselamatan kerja) memili

    tugas dan kegiatan, meliputi :

    a. pendataan semua kelompok kerja yang ada di wilayah kerja (semuaperusahaan baik kecil maupun besar yang sudah memiliki standar izin resmi

    misalnya pabrik tekstil, bengkel, dll);

    b. penyuluhan dan pembinaan terhadap kesehatan pengusaha/ pekerja;c. membina kelompok kerja dengan pelaksanaan K3 (keselamatan dan kesehatan

    kerja);

    d. pemeriksaan dan pengobatan;e. pemeriksaan laboratorium rutin 6 bulan sekali;f. pencatatan dan pelaporan data kesehatan pengusaha dan pekerja.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    22/44

    22

    Sedangkan program UK. USILA memiliki tugas dan kegiatan, meliputi :

    a. pendataan masyarakat usia lanjut;b. kegiatan promotif dengan penyuluhan gizi, kesehatan di masa tua, agama, dll

    ke masyarakat kelompok usila;

    c. pelaksanaan senam kesegaran jasmani untuk usia lajut;d. meningkatkan PSM dengan cara mengikut sertakan masyarakat dalam

    perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan;

    e. kegiatan preventif dengan pemeriksaan berkala;f. kegiatan pengobatan melalui pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;g. kegiatan pemulihan untuk mengembalikan fungsi organ yang telah menurun;h. pencatatan dan pelaporan.

    Orientasi selanjutnya ke bagian gizi dengan koordinator program ibu Ani

    yang juga bertugas di pustu Kesilir. Tugas dan kegiatan program gizi antara lain :

    a. upaya perbaikan gizi keluarga (UPGK)- penimbangan bayi dan menginventaris jumlah dan sarana posyandu;- pemetaan keluarga sadar gizi (KADARZI);- penggunaan ASI eksklusif;- pengukuran LILA WUS (lengan lilngkar atas wanita usia subur);- penyuluhan UPGK.

    b. penanggulangan anemia zat besi- distribusi tablet Fe;- distribusi sirup Fe;- penyuluhan;- pengadaan bahan dan obat Fe.

    c. penanggulangan GAKI (gangguan akibat kekurangan iodium)- monitoring garam beryodium;- koordinasi LS (lintas sektor) / LP (lintas program);- penyuluhan;- pengadaan bahan Iodina test.

    d. penanggulangan defisiensi vitamin A- balita;

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    23/44

    23

    - ibu nifas;- pengadaan obat.

    e. SKPG (sistem kewaspadaan pangan dan gizi)- pengadaan blanko dan pelaksanaan PSG (pemantauan status gizi);- PKG (penyuluhan dan konsultasi gizi);- Koordinasi LS/ LP;- Pemetaan kecamatan rawan pangan;- Intervensi kasus gizi buruk/ pemberian PMT;- TBABS (tinggi badan anak baru masuk sekolah).

    f. pengembangan pojok gizi (POZI)g. pembinaan dan evaluasi.

    8. Selasa, 25 Februari 2014Tiba di puskesmas pukul 07.45 mempersiapkan alat dan bahan sebelum

    pelayanan. Pukul 08.0011.00 membantu pelayanan kesgilut. Setelah pelayanan

    selesai, melanjutkan orientasi bagian KB dengan koordinator ibu Andalusi. Beliau

    bertugas di polindes Tegalbanteng sehingga hari ini saya kesana untuk oientasi.

    Tugas dan kegiatan program KB antara lain :

    a. Komunikasi informasi dan edukasi (KIE);b. Pembinaan dan pengayoman medis kontrasepsi peserta KB;c. Pelayanan kontrasepsi, meliputi pemasangan alat-alat kontrasepsi, antara lain :

    - IUD/ spiral (jangka waktu 8 tahun);

    - implant (3 tahun);- pil KB (ada bermacam-mcam jenisnya dan harus diminum tiap hari);- injeksi (ada yg 1 bulan sekali dan 3 bulan sekali, untuk ibu menyusui harus

    menggunakan yang 3 bulan sekali, karena efek sampingnya menghambat

    produksi ASI);

    - penggunaan kondom.d. Pelayanan rujukan KB;e. Posyandu (pembagian kondom, pil KB, dan injeksi);

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    24/44

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    25/44

    25

    10.Kamis, 27 Februari 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.45 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan sebelum pelayanan. Hari ini ada jadwal kunjungan dari siswa-siswi

    PAUD ASSIRAAJ Pukul 08.00. drg. Sudarwanto meminta saya untuk mengisi

    penyuluhan tentang kesehatan gigi. Peserta yang hadir ada 35 siswa. Setelah

    penyuluhan kesehatan gigi selesai, siswa-siswi yang didampingi gurunya saya

    ajak berkeliling ke poli gigi untuk diperkenalkan alat-alat dan bahan yang

    digunakan di poli gigi serta simulai cara pemeriksaan gigi kepada beberapa siswa

    agar mereka terbiasa dengan alat-alat kedokteran gigi, sehingga tidak takut untuk

    periksa gigi rutin ke dokter gigi. Setelah selesai berkeliling ke poli gigi

    selanjutnya saya antar berkeliling ke poli KIA. Mereka sangat senang dan antusias

    melihat poster-poster yang ada di depan poli KIA sehingga saya juga membantu

    menjelaskan poster-poster tersebut. Pukul 10.00 kunjungan ini selesai. Kemudian

    saya kembali ke poli gigi untuk melanjutkan membantu pelayanan kesgilut.

    Setelah pelayanan selesai, melanjutkan orientasi ke bagian SP2TP dan

    kepegawaian.

    Pennggung jawab bagian SP2TP dan kepegawaian adalah ibu Aam

    Amalia. Bagian SP2TP (sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas)

    memiliki tugas : mengkoordinir laporan bulanan secara garis besar dari masing-

    masing program atau bagian/ unit puskesmas Wuluhan. Namun tiap-tiap bagian

    juga tetap memiliki pelaporan bagiannya sendiri yang lebih lengkap dan

    terperinci. Sedangkan tugas bagian kepegawaian antara lain :

    a. membuat laporan kepegawaian (absensi, bezzeting, DUK, lporan triwulan,

    tahunan, dsb);

    b. mengetik DP3 yang sudah di isi nilai pleh atasan langsung;

    c. mendata dan mengarsipkan file pegawai;

    d. mengusulkan cuti dan kenaikan pangakat

    - untuk PN regular kenaikan pangkat setiap 4 tahun sekali dengan kenaikan

    gaji berkala dua kali;

    - untuk PN fungsional harus mengurus PAK (penilaian angka kredit) untuk

    syarat kenaikan pangkat;

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    26/44

    26

    e. mengusulkan tunjangan pegawai (penyesuaian fungsional, baju, sepatu, dll);

    f. merekap absensi (izin, cuti, sakit);

    g. membuat absensi mahasiswa/ siswa yang praktek di puskesmas;

    h. mengurus mutasi pegawai;

    i. membuat perencanaan untuk pengembangan kualitas SDM staf puskesmas;

    j. menyusun daftar pembagian tugas untuk staf puskesmas dengan persetujuan

    kepala puskesmas.

    11.Jumat, 28 Februari 2014

    Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.45 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan sebelum pelayanan. Pukul 08.00 10.00 membantu pelayanan

    kesgilut. Hari ini sudah tidak ada orientasi, setelah pelayanan pasien selesai hanya

    membantu di apotek saja sambil menunggu jam pulang.

    11.Sabtu, 1 Maret 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.45 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan sebelum pelayanan. Hari ini dr. Sunaryo baru masuk kembali ke

    puskesmas Wuluhan setelah satu minggu pelatihan di Jember. Pukul 08.00

    mengikuti visite dr. Sunaryo yang terakhir selama dua minggu PKL di puskesmas

    Wuluhan ini. Kemudian kembali ke poli gigi membantu pelayanan kesgilut.

    Setelah pelayanan pasien selesai, menghadap drg. Sudarwanto dan dr. Sunaryo

    untuk meminta tanda tangan sekaligus berpamitan dan mengucapkan terima kasih

    telah diizinkan melaksanakan PKL IKGM IV serta atas bimbingan beliau selama

    dua minggu ini. Tidak lupa juga berpamitan kepada seluruh staf dan karyawan

    yang telah menerima saya dengan baik dan juga telah banyak membantu demi

    kelancaran PKL di puskesmas Wuluhan.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    27/44

    27

    DISKUSI DENGAN DRG. SUDARWANTO

    RENCANA PERAWATAN PADA PULPITIS

    DAN PERIODONTITIS

    Secara umum gigi yang masih dalam keadaan pulpitis masih dapat dirawat

    dengan perawatan saluran akar apabila kondisi gigi masih baik, tidak ada

    kegoyangan, sisa mahkota masih bisa direstorasi dan fungsinya dalam rahang

    masih dibutuhkan (misal gigi geraham untuk fungsi pengunyahan). Sedangkan

    gigi dalam keadaan periodontitis, terutama bila tinggal sisa akar saja pasti tidak

    bisa dipertahankan dan harus diekstraksi. Namun seringkali pasien datang dengan

    kondisi gigi masih pulpitis tapi ngotot minta dicabut dengan alasan sudah tidak

    kuat menahan rasa sakitnya, bila gigi dicabut rasa sakitnya akan segera hilang.

    Dalam kasus pasien dengan kondisi pulpitis yang ngotot ingin dicabut, hal

    ini tidak bisa dilakukan bila kondisi gigi masih akut. Harus dilakukan pre

    medikasi terlebih dahulu dengan pemberian antibiotic dan analgesik. Psien

    diinstruksikan untuk kembali 3 hari kemudian untuk dilakukan ekstraksi. Begitu

    pula dengan kasus periodontitis apabila saat pasien datang kondisinya masih akut

    (di druk sakit) maka harus dilakukan pre medikasi terlebih dahulu. Karena dalam

    kondisi yang masih akut anastesi bisa tidak bereaksi.

    Namun bila sama-sama dalam kedaan akut kondisi manakah yang lebih

    aman dicabut, pulpitis atau periodontitis? Gigi yang lebih aman dicabut adalah

    pulpitis dibandingkan dengan periodontitis. Hal ini berkaitan dengan penyebaran

    infeksi bakteri melalui darah yang dapat mengakibatkan SBE (sub bacterial

    endocarditis). Alasannya adalah karena pada kondisi pulpitis, keradangan pada

    gigi masih hanya melibatkan pulpa belum sampai ke jaringan periodontal,

    sedangkan pada kasus periodontitis infeksi sudah keluar dari pulpa dan telah

    mencapai jaringan periodontal, sehingga infeksi dapat dengan mudah menyebar

    melalui darah bila dipaksakan dilakukan ekstraksi.

    Dengan pemberian pre medikasi sebelum dilakukan ekstraksi, maka

    pencabutan akan aman dilakukan 3 hari kemudian setelah obatnya habis (dengan

    catatan obat diminum teratur dan sesuai petunjuk dokter). Walaupun ketika di tes

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    28/44

    28

    druk masih terasa sakit, pencabutan tetap aman dilakukan karena sudah diberikan

    antibiotik secara teratur untuk pencegahan penyebaran infeksi bakteri melalui

    darah. Jadi tidak perlu menunggu sampai tes druk negatif untuk melakukan

    pencabutan pada kasus periodontitis yang sudah diberikan terapi antibiotik secara

    teratur.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    29/44

    29

    LAPORAN MANDIRI

    PUSKESMAS LEDOKOMBO

    PERIODE 315 MARET 2014

    1. Senin, 3 Maret 2014Hari pertama di Puskesmas Ledokombo datang pukul 07.00 WIB tepat

    saat persiapan Apel dan langsung menuju halaman depan kantor untuk mengikuti

    Apel. Setelah selesai apel menuju ke Poli Gigi untuk menghadap kepala poli gigi

    drg. Silfia Narulita. Beliau menjelaskan cara kerja di poli gigi, prosedur

    penanganan pasien, serta kasus-kasus apa saja yang dapat dirawat di puskesmas

    Ledokombo dan yang harus dirujuk. Dokter gigi dibantu oleh seorang perawat

    yang benama mbak Puji, beliau bertugas menyiapkan alat yang akan digunakan

    dan membantu dokter gigi saat melakukan perawatan kepada pasien. Setelah

    perkenalan, drg. Silfi mempersilahkan untuk menghadap kepala puskesmas dr.

    Rita Wahyuningsih untuk menyerahkan surat tugas & mengajukan rencana kerja

    di puskesmas Ledokombo selama 2 minggu kedepan. Tepat pukul 08.00

    pelayanan rawat jalan dibuka dan mulai membantu pelayanan pasien di poli gigi

    sampai pukul 11.00. Untuk hari pertama ini drg. Silfi belum mengizinkan untuk

    orientasi, beliau menyarankan untuk berkenalan dengan seluruh staf dan karyawan

    puskesmas ledokombo terlebih dahulu.

    2. Selasa, 4 Maret 2014Tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan alat dan bahan

    untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.00 11.00 membantu pelayanan poli gigi.

    Setelah pelayanan pasien selesai, hari ini memulai orientasi ke beberapa bagian.

    Yang pertama orientasi bagian Laboratorium dengan penanggung jawab

    mas Muslikh. Laboratorium di puskesmas Ledokombo ini merupakan

    laboratorium sederhana yang bertugas untuk melakukan pemeriksaan penunjang,

    antara lain : tes darah, kencing, gula darah, dan tes BTA dari dahak penderita

    suspect TB. Sementara untuk pemeriksaan feces dikirimm ke Surabaya karena

    keterbatasan sarana dan prasarana. Cara pemeriksaan laboratorium puskesmas

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    30/44

    30

    Ledokombo ini sama dengan puskesmas/ rumah sakit yang lainnya, dimana alat

    proteksi minimal yang digunakan adalah masker dan handscoon untuk melindungi

    dari penularan berbagai penyakit dari sampel baik darah, kencing, maupun dahak

    penderita. Sementara kegiatan luar gedung yang biasanya dilakukan adalah

    pemeriksaan Hb di sekolah (bekerjasama dengan bagian gizi), maupun mengikuti

    posyandu di Polindes untuk melakukan pemeriksaan golongan darah & Hb ibu-

    ibu hamil.

    Orientasi bagian UKS dan UKK dengan koordinator program mas Badri.

    UKS (Upaya Kesehatan Sekolah) mempunyai kegiatan, antara lain : penyuluhan

    10 penyakit menular kepada anak-anak sekolah, imunisasi anak sekolah (misalnya

    : campak yang dilakukan 1 tahun sekali tiap awal tahun ajaran baru), screening/

    pemeriksaan, pembinaan dokter kecil dan pelatihan kader-kader UKS. Kemudian

    ada juga kegiatan pembinaan remaja usia 10 -15 tahun (4 SD 3 SMP) yang

    terdiri dari penyuluhan kesehatan reproduksi, NAPZA, dan kesehatan jiwa. Target

    kunjungan program UKS untuk setiap sekolah adalah 8 kali kunjungan dalam 1

    tahun. Selanjutnya program UKK (Upaya Keselamatan Kerja) bertugas

    memberikan pembinaan kepada perusahaan-perusahaan baik kecil maupun besar

    yang berada di wilayah kerja puskesmas Ledokombo. Kegiatan yang dilakukan

    antara lain : penyuluhan keselamatan kerja kepada karyawan, pemeriksaan,

    pengobatan, dan pencatatan data kesehatan karyawan tiap bulan. Pencatatan hasil

    kegiatan UKS dan UKK dilaporkan setiap 1 bulan sekali ke Dinas Kesehatan

    Kabupaten Jember.

    Orientasi bagian loket dan rekam medis dengan penanggung jawab ibu

    Sutiani yang tugasnya dibantu oleh mbak Halimah. Tugas bagian loket ini adalah

    menerima pendaftaran pasien datang baik pasien baru maupun kunjungan lama.

    Untuk pasien baru pada saat pendaftaran dibuatkan kartu status baru yang

    diletakkan dalam satu map, dimana satu map ini berisi seluruh anggota keluarga

    dalam satu KK (kepala keluarga). Kemudian pasien juga dibuatkan kartu berobat

    dengan nama kepala keluarga, alamat dan nomor rekam medis yang nanti ketika

    berobat kembali kartu ini harus dibawa untuk membantu pencarian rekam medis.

    Kartu ini juga berlaku untuk semua anggota keluarga dalam satu KK. Untuk

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    31/44

    31

    pasien lama saat mendaftar langsung menunjukkan kartu berobat, diambilkan RM,

    kemudian RM diantarkan ke poli yang dituju sehingga pasien tinggal menunggu

    panggilan dari poli. Seringkali kartu berobat pasien hilang, sedangkan ada satu

    buah komputer di loket yang berisi daftar RM sedang rusak. Namun ibu Sutiani

    memiliki buku bantu yang dikelompokkan berdasarkan 10 desa wilayah kerja dan

    nomor RM tiap kepala keluarga diurutkan sesuai abjad sehingga dapat sedikit

    membantu pencarian kembali. Selanjutnya tugas loket adalah merekap kunjungan

    pasien dalam satu bulan untuk dijadikan laporan bulanan.

    Orientasi bagian Gizi dengan koordinator program mbak Mike. Kegiatan

    bagian gizi ini tidak hanya di dalam gedung saja tetapi juga ada beberapa kegiatan

    luar gedung yang juga bekerja sama dengan program lain. Kegiatan bagian gizi

    ini, antara lain :

    a. Menerima konsultasi masalah gizi (didalam gedung);b. Pemantauan status gizi masyarakat dalam wilayah kerja puskesmas

    Ledokombo;

    c. Menangani gizi buruk;d. Pemberian vit. A pada balita (tiap bulan Februari dan Agustus) dan ibu nifas;e. Pemberian Fe pada ibu hamil;f. Monitoring penggunaan garam beryodium di sekolah-sekolah (tiap bulan

    Juni);

    g. Penanggulangan anemia pada anak sekolah (tiap bulan April);h. Penanganan bumil kekurangan gizi dengan pemberian PMT (pemberian

    makanan tambahan) selama 90 hari sampai BB naik dan LILA (lengan lingkar

    atas) minimal 23,5 cm.

    Orientasi Apotek dengan penanggungawab mbak Wulan. Apotek hanya

    bertugas di dalam gedung dan tidak ada kegiatan di luar gedung. Tugas apotek

    antara lain :

    a. Menerima resep dari pasien yang telah selesai pemeriksaan dari poli;b. Melayani pemberian obat;c. Merekap pengeluaran obat per hari selama satu bulan;

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    32/44

    32

    d. Membuat LP-LPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat) tiapbulan;

    e. Mengambil obat dari gudang apabila stok obat di apotek sudah habis.

    3. Rabu, 5 Maret 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.00 11.00 membantu

    pelayanan poli gigi. Hari ini pasien di poli gigi hanya 6 orang sehingga untuk

    mengisi waktu kosong disaat tidak ada pasien saya membantu tugas mbak Wulan

    di apotek seperti menerima resep, melayani pemberian obat, dan juga belajar

    meracik & menggerus puyer dari mbak Wulan. Setelah pelayanan pasien selesai,

    kembali orientasi ke beberapa bagian.

    Orientasi bagian surveilans dengan koordinator pak Imam. Secara garis

    besar tugas surveilans adalah pelacakan dan penanganan kasus potensial wabah

    (23 penyakit), yang terdiri dari : DBD, difteri, campak, malaria, AFP (acute

    flaccid paralysis), tetanus nonatorium, dan penyakit menular lainnya (HIV,

    frambosia, sitomiasis, diare), dll. Kegiatan surveilans meliputi :

    a. Pemantauan tren kasus potensial wabah yang dilaporkan 1 minggu sekali;b. Pencegahan;c. Action, berupa penanganan penyebab, penyuluhan, dan pengobatan pada

    masyarakat;

    d. Mencari tahu apakah pengobatan yang dilakukan berhasil atau sudahmenularkan pada masyarakat yang lain.

    Contoh ada kasus malaria, biasanya yang terjadi di Ledokombo adalah jenis

    malaria migrasi (kasus itu ada karena dibawa oleh penduduk yang migrasi dari

    tempat endemik malaria misalnya Kalimantan). Untuk menegakkan diagnosa

    malaria perlu dilakukan RDT (rapid diagnostic test). Sedangkan pengobatan untuk

    malaria adalah dengan pemberian ACT (artemisinin combination therapy). Follow

    up dilakukan 4 kali pada satu pasien, yaitu hari ke-7, hari ke-14, hari ke-28 dan 3

    bulan kedepan. Apabila ditemukan kasus AFP (acute flaccid paralysis) yang

    ditandai dengan kelumpuhan mendadak < 14 hari pada anak usia dibawah 15

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    33/44

    33

    tahun, maka harus dicari penyebabnya apakah virus polio atau bukan dengan

    mengambil sampel feces yang dikirim ke Surabaya. Sedangkan untuk pengobatan

    dirujuk ke rumah sakit. Biasanya 5 hari setelah pengobatan penderita sudah bisa

    berjalan, setelah itu dilakukan kunjungan ulang 60 hari apakah terjadi

    kekambuhan atau tidak.

    Orientasi bagian imunisasi dengan koordinator pak Hosnadi. Bagian

    imunisasi ini bertugas :

    a. Pengelola Cold Chain (rantai dingin), merupakan cara menyimpan/ menjagaagar vaksin dapat digunakan dalam keadaan baik dan tidak rusak sehingga

    efek kekebalannya tidak hilang bagi penerimanya;

    b. Perawatan vaksin, grafik suhu dan pengeluaran vaksin;c. Pengambilan logistik ke kabupaten 2 kali dalam satu bulan.Sedangkan kegiatan di luar gedung meliputi imunisasi rutin setiap satu bulan

    sekali (5 penyakit dasar) dan satu tahun sekali (BIAS), dan juga imunisasi

    tambahan bila ditemukan kasus seperti diphtery, campak, dll. Selain itu juga

    membuat laporan baik bulanan maupun tahunan seperti bagian-bagian lainnya.

    Orientasi SP2TP dengan penanggung jawab pak Imam. SP2TP (sistem

    pencatatan dan pelaporan terpadu pukesmas) yang bertugas mengumpulkan

    laporan dari semua program puskesmas baik program pokok maupun wajib setiap

    bulan sekali sebelum tanggal 10 untuk kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan

    Kabupaten Jember. Setiap bagian/ unit juga memiliki laoporannya sendiri yang

    isinya lebih detail dan lengkap mengenai kegiatan bulanan masing-masing,

    sedangkan yang dilaporkan ke bagian SP2TP merupakan laporan secara garis

    besarnya saja dari masing-masing program.

    Orientasi terakhir hari ini adalah UGD yang merangkap rawat inap dengan

    penanggung jawab ibu Rika. Tugas UGD adalah menangani pasien dengan

    kegawat daruratan. Pasien yang datang diperiksa terlebih dahulu, diperiksa

    apabila perlu MRS langsung dipindahkan ke ruang rawat inap. Penanganan awal

    yang dilakukan di UGD adalah pemasangan infuse & DC bila diperlukan. Apabila

    kasusnya parah (misal : sesak napas) maka harus dilakukan observasi terlebih

    dahulu sampai sedikit pulih baru dipindahkan ke rawat inap. Rawat inap di

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    34/44

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    35/44

    35

    e. Hasil kegiatan dari tiap desa (ada 10 desa wilayah kerja) dilaporkan dalamlaporan bulanan.

    Orientasi berikutnya adalah gudang obat dengan penanggung jawab ibu

    Masyati. Tugas dan kegiatan penanggung jawab gudang obat antara lain :

    1. Mengirim laporan setiap bulan ke GFK (gudang farmasi kesehatan) danDinkes paling lambat tanggal 7;

    2. Mengambil obat ke GFK sesuai jadwal distribusi masing-masing puskesmas(misal : tiap bulan genap atau bulan ganjil);

    3. Obat yang diterima harus dicek dengan benar sesuai LPLPO baik nama,jumlah, satuan dan tanggal kadaluarsa;

    4. Mengecek ulang obat yang tiba di puskesmas dan diketahui oleh dokter kepalapuskesmas;

    5. Obat dimasukkan ke gudang dan dicatat di kartu stok;6. Obat ditata dan disusun di rak obat sesuai abjad, sediaan dan FIFO/ FEFO

    (first in first out/ first expired first out);

    7. Menyiapkan distribusi obat ke induk (apotek, BP, KIA, Gizi) dan wilayahdengan menggunakan LPLPO sesuai jadwal distribusi ;

    8. Mencatat pengeluaran obat di kartu stok;9. Penyerahan obat ke induk & wilayah dilakukan perhitungan bersama dan

    disertai dengan LPLPO;

    10.Melaksanakan stok opname dan penutupan kartu stok setiap akhir bulan.

    5. Jumat, 7 Maret 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan, kemudian membantu pelayanan poli gigi Untuk hari jumat

    pelayanan rawat jalan dibuka mulai pukul 08.0010.00. Setelah pelayanan pasien

    selesai, kembali melanjutkan prientasi.

    Orientasi kesehatan jiwa dengan koordinator program mbak Rista. Tugas

    dan kegiatan dari program ini antara lain :

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    36/44

    36

    a. Penyuluhan tentang kesehatan jiwa, NAPZA dengan targer 1 desa sekalidalam setahun, ada 10 desa wilayah kerja sehingga total kegiatann penyuluhan

    10 kali dalam setahun;

    b. Pemeriksaan dan pengobatan;c. Kunjungan rumah satu bulan sekali untuk setiap kasus penderita gangguan

    kesehatan jiwa;

    d. Laporan kegiatan bulanan diserahkan ke Dinkes.Orientasi bagian KB dan KIA dengan koordinator ibu Siti Suleha.

    Kegiatan program KB meliputi penyuluhan dan sosialisasi mengenai NKKBS

    (norma keluarga kecil bahagia sejahtera) dengan program pemerintah 2 anak

    cukup. Penyuluhan ini bisa dilakukan perorangan (misal : saat berobat ke KIA

    atau kunjungan rumah), maupun penyuluhan kelompok (melalui posyandu, kelas

    ibu hamil, dll). Selanjutnya kegiatan pemasangan alat-alat kontrasepsi, antara lain

    : IUD/ spiral (jangka waktu 8 tahun), implant, (3 tahun), pil KB (ada bermacam-

    mcam jenisnya, harus diminum tiap hari), injeksi (ada yg 1 bulan sekali dan 3

    bulan sekali, untuk ibu menyusui harus menggunakan yang 3 bulan sekali, karena

    efek sampingnya menghambat produksi ASI). Pembagian kondom dapat

    dilakukan saat penyuluhan maupun posyandu. Sedangkan kegiatan KIA meliputi

    pemeriksaan dan pengobatan untuk ibu hamil, ibu nifas, BBLR (bayi berat lahir

    rendah), balita sakit, dan penjadwalan posyandu tiap bulannya. Pelaporan KB dan

    KIA satu bulan sekali dan diserahkan ke Dinkes.

    6. Sabtu, 8 Maret 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.00 11.00 membantu

    pelayanan poli gigi. Hari ini drg. Silfia mengikuti rapat Lokmin bulanan yang

    berup presentasi dan evaluasi laporan dari koordinator masing-masing program

    pokok puskesmas. Sedangkan perawat mbak Puji izin tidak masuk, sehingga harus

    melakukan pelayanan di poli gigi sendiri. Setelah pelayanan selesai, melanjutkan

    orientasi bagian BP dan TB.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    37/44

    37

    Orientasi bagian BP dan TB dengan penanggung jawab satu orang yaitu

    pak Sundono. BP (balai pengobatan) mempunyai tugas melakukan anamnesa,

    pemeriksaan dan pengobatan (mata, THT, dll.) sesuai dengan gejala dan penyakit.

    Bila ditemukan pasien dengan gejala dicurigai TB maka langsung dirujuk ke poli

    TB. Kegiatan lain BP adalah pemeriksaan CJH (calon jamaah haji) yang terdiri

    dari :

    a. Pendataan CJH yang bekerja sama dengan Depag;b. Membuat rencana kerja untuk pemeriksaan CJH;c. Melaksanakan pemeriksaan tahap I;d. Memilah mana CJH yang beresiko tinggi atau resiko rendah, untuk pasien

    resiko rendah dapat melanjutkan pemeriksaan tahap II di puskesmas

    Ledokombo, sedangkan CJH beresiko tinggi dirujuk ke RSUD dr. Soebandi;

    e. Pembinaan dan penyuluhan kesehatan sebanyak 4 kali kepada CJH;f. Pembinaan olah raga untuk persiapan fisik beribadah di tanah suci;g. Melengkapi administrasi CJH.Sedangkan tugas/ kegiatan dalam gedung bagian TB antara lain :

    a. Mengidentifikasi penderita yang diduga TB;b. Pemeriksaan penderita suspect TB;c. Bila hasil pemeriksaan BTA = +, maka dilakukan pengobatan TB selama

    minimal 6 bulan sampai 2 tahun;

    d. Pengobatan penderita TB baru dengan pemberian FDC (fixed dosecombination) dengan aturan pakai : penderita dengan BB 30-37 kg minum 2

    tablet, BB 38-54 kg minum 3 tablet, BB > 54 kg minum 4 tablet;

    e. Mengisi administrasi pelapotan TB-01 dan TB-02.Kegiatan luar gedung bagian TB antara lain :

    a. Penyuluhan dan motivasi pada penderita maupun keluarganya;b. Kunungan rumah/ kontak tracing bila ada penderita baru;c. Kunjungan TB mangkir, yaitu penderita tidak minum obat selama 3 hari

    berturut-turut dalam fase awal, atau tidak minum obat selama 3 kali dalam

    fase lajutan. Pasien ini harus dimotivasi lagi karena obat TB yang tidak

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    38/44

    38

    diminum teratur akan menyebabkan kebal sehingga jenis pengobatan pun

    harus diganti dan jangka waktu pengobatan menjadi lebih lama;

    d. Inspeksi lingkungan meliputi bagaimana kondisi rumahnya apakah memilikiventilasi, keadaan sanitasinya, penerangan, tempat tidur dan sambil mencari

    suspect baru dari tetangga-tetangga sekitar yang mungkin sudah tertular;

    e. Bekerja sama dengan lintas program, lintas sektor, tokoh masyarakat danmantan penderita TB agar hasil pengobatan maksimal;

    f. Validasi, dengan membuat laporan penderita baru.

    7. Senin, 10 Maret 2014Hari ini tiba di puskesmas pukul 06.45 karena apel pagi hari Senin dimulai

    pukul 07.00. Saat tiba di puskesmas belum banyak yang datang, sementara di

    halaman depan kantor sudah dimulai persiapan apel. Apel dilaksanakan pukul

    07.0007.30. Setelah apel selesai, langsung menuju poli gigi mempersiapkan alat

    dan bahan untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.0011.00 membantu pelayanan

    poli gigi. Setelah pelayanan pasien selesai, hari ini tidak dapat melakukan

    orientasi karena beberapa koordinator program banyak yang sedang melaksanakan

    kegiatan di luar gedung.

    8. Selasa, 11 Maret 2014Tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan alat dan bahan

    untuk pelayanan di poli gigi. Hari ini ada jawal posyandu bumil dan balita di

    posyandu Flamboyan 64 desa Slateng dan saya diizinkan drg. Silfi untuk

    melakukan UKGMD dengan pemberian penyuluhan cara menjaga kesehatan gigi

    untuk ibu hamil dan balita. Pukul 08.00 saya dan mbak Puji (perawat gigi)

    berangkat posyandu bersama-sama dengan ibu Bidan, sedangkan drg. Silfi tidak

    ikut posyandu beliau melanjutkan pelayanan pasien di poli gigi. Peserta posyandu

    yang hadir cukup banyak yaitu 4 ibu hamil dan 39 ibu balita, walaupun menurut

    ibu-ibu Kader ini ada beberapa ibu peserta posyandu yang tidak hadir. Setelah

    semua peserta berkumpul saya memulai penyuluhan cara menjaga kesehatan gigi

    untuk bumil dan balita dibantu oeh mbak Puji yang mencatat jumlah peserta yang

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    39/44

    39

    mengikuti penyuluhan. Ternyata ibu-ibu hamil dan ibu balita desa Slateng ini

    antusias dan aktif bertanya mengenai cara menjaga kesehatan giginya. Setelah

    penyuluhan selesai, baru ibu-ibu hamil dan balita dilakukan pemeriksaan,

    pengobatan dan imunisasi untuk balita. Pukul 10.00 kembali ke puskesmas

    Ledokombo dan melanjutkan membantu pelayanan poli gigi. Setelah pelayanan

    pasien selesai, hari ini hanya dapat orientasi ke bagian rujukan.

    Penanggung jawab bagian rujukan adalah ibu Dwi S. Tugas bagian

    rujukan yaitu : membuat surat keterangan sehat (untuk persyaratan melamar

    pekerjaan & pembuatan SIM), membuat surat istirahat (untuk pasien yang sakit

    dan harus istirahat, surat ini diberikan ke sekolah atau tempat kerja yang

    bersangkutan), dan membuat surat rujukan pasien. Persyaratan untuk pembuatan

    surat rujukan adalah :

    a. Pasien umum cukup membawa keterangan rujukan dari poli;b. Pasien peserta JKN harus membawa KK dan KTP. Bila nama pada kartu JKN

    dan KK tidak sama, maka harus meminta surat keterangan dari Desa.

    9. Rabu, 12 Maret 2014Tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan alat dan bahan

    untuk pelayanan di poli gigi. Hari ini ada jawal posyandu bumil dan balita lagi di

    posyandu Flamboyan 21 desa Sumber Bulus dan saya kembali diizinkan drg.

    Silfi untuk melakukan UKGMD dengan pemberian penyuluhan cara menjaga

    kesehatan gigi untuk ibu hamil dan balita seperti kemarin. Posyandu baru dimulai

    pukul 09.00 sehingga saya masih bisa membantu pelayanan pasien di poli gigi

    sebelum berangkat posyandu. Pukul 09.00 dan mbak Puji berangkat posyandu

    bersama-sama dengan ibu Bidan, sedangkan drg. Silfi tidak ikut. Peserta

    posyandu yang hadir lebih banyak dari kemarin yaitu 8 ibu hamil dan 44 ibu

    balita. Setelah semua peserta berkumpul saya memulai penyuluhan cara menjaga

    kesehatan gigi untuk bumil dan balita dibantu oeh mbak Puji yang mencatat

    jumlah peserta yang mengikuti penyuluhan. Ternyata ibu-ibu hamil dan ibu balita

    desa Sumber Bulus ini lebih antusias dan lebih aktif bertanya dibadingkan

    posyandu di desa Slateng kemarin, bahkan ada beberapa ibu-ibu yang sudah

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    40/44

    40

    cukup mengerti dan paham tentang cara menjaga kesehatan gigi yang baik, serta

    sudah rutin periksa ke dokter gigi. Setelah penyuluhan selesai, baru ibu-ibu hamil

    dan balita dilakukan pemeriksaan, pengobatan dan imunisasi untuk balita. Pukul

    11.30 kembali ke puskesmas Ledokombo, ternyata pelayanan pasien telah selesai

    sehingga saya langsung melanjutkan orientasi ke bagian VK.

    Penanggung jawab bagian VK adalah ibu Ulfa. Tugas VK antara lain :

    a. Membantu persalinan;b. Menolong kasus-kasus abortus, hiperemesis pada ibu hamil;c. Monitoring ibu hamil dan neonatal ristiSedangkan kegiatan di luar gedung antara lain :

    a. Mengisi kelas ibu hamil & ibu balita;b. Supervisi posyandu, polindes, ponkesdes.Sebagai koordinator bidan, ibu Ulfa juga bertugas mengkoordinir laporan PWS

    (pemantauan wilayah setempat) KIA.

    10.Kamis, 13 Maret 2014Tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan alat dan bahan

    untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.00 11.00 membantu pelayanan poli gigi.

    Setelah pelayanan pasien selesai, hari ini orientasi ke bagian UK. USILA.

    Koordinator usaha kesehatan USILA adalah mbak Lidya. Tugas bagian ini

    yaitu mengadakan psoyandu Lansia setiap satu bulan sekali, satu desa dilakukan 3

    kali (ada 10 desa wilayah kerja, maka satu bulan melakukan 30 kali posyandu).

    Kegiatan yang dilakukan saat posyandu meliputi pemeriksaan, pengobatan

    (pemberian obat sesuai keluhan & gejala, apabila penyakitnya serius dirujuk ke

    puskesmas), dan penyuluhan kesehatan untuk lansia. Pelaporan sama seperti

    bagian yang lainnya dibuat satu bulan sekali, namun tiap desa hanya dilaporkan

    satu posyandu saja.

    11.Jumat, 14 Maret 2014

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    41/44

    41

    Tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan alat dan bahan

    untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.00 10.00 membantu pelayanan poli gigi.

    Setelah pelayanan pasien selesai, hari ini orientasi ke bagian Promkes.

    Koordinator Promkes adalah ibu Rusmiyati. Tugas bagian Promkes yaitu :

    a. Pembinaan desa siaga;b. Melaksanakan posyandu;c. Pembinaan kader posyandu;d. Penyuluhan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat);e. Penyuluhan massa dan kelompok;f. Pembinaan Puskestren (pusat kesehatan pesantren);g. Pembinaan Saka Bakti Husada;h. Pembinaan Batra (pengobatan tradisional);i. Berperan aktif dalam Pokjanal (kelompok kerja fungsional);

    j. Pembinaan kesehatan reproduksi remaja;k. Penyusunan laporan 3 bulan sekali diserahkan ke Dinkes.

    12.Sabtu, 15 Maret 2014Seperti biasanya tiba di puskesmas pukul 07.30 kemudian mempersiapkan

    alat dan bahan untuk pelayanan di poli gigi. Pukul 08.00 11.00 membantu

    pelayanan poli gigi. Sebenarnya hari ini adalah jadwal UKGS di SDN Sumber

    Lesung IV, tetapi ternyata UKGS batal karena banyak SD yang libur setelah

    selesai UTS hari Senin Kamis kemarin. Sehingga untuk PKL periode ini di

    puskesmas Ledokombo saya tidak mendapatkan jadwal UKGS, tapi hanya dapat

    mengikuti 2 kali jadwal UKGMD. Setelah selesai pelayanan pasien, saya meminta

    tanda tangan drg. Silfi dan dr. Rita sekaligus berpamitan dan berterima kasih

    kepada seluruh staf serta karyawan puskesmas Ledokombo karena telah

    mengizinkan dan menerima saya dengan baik selama PKL 2 minggu disana.

    DISKUSI DENGAN DRG. SILFIA NARULITA

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    42/44

    42

    PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS DAN PERAN MANAJERIAL

    DOKTER GIGI DI PUSKESMAS

    Penilaian kinerja puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan

    penilaian hasil kerja/ prestasi puskesmas. Setiap puskesmas melakukan penilaian

    kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota

    melakukan verifikasi hasilnya. PKP ini dilaksanakan tiap satu tahun sekali. Aspek

    yang dinilai dalam Penilaian kinerja puskesmas ini meliputi : pencapaian hasil

    pelaksanaan pelayanan kesehatan, majajemen puskesmas, dan mutu pelayanan

    puskesmas. Secara garis besar lingkup penilaian kinerja puskesmas

    tersebutberdasarkan pada upaya-upaya puskesmas dalam menyelenggarakan

    pelayanan kesehatan yang meliputi :

    a. Upaya kesehatan wajib sesuai dengan kebijakan nasional, dimana penetapan

    jenis pelayanannya disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota.

    b. Upaya kesehatan pengembangan/ inovatif antara lain penambahan upaya

    kesehatan atau sub variabel upaya kesehatan dalam pelaksanaan

    pengembangan program kesehatan yang dilaksanakan di puskesmas.

    c. Pelaksanaan manajemen puskesmas dalam penyelenggaraan kegiatan,

    meliputi :

    - proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan lokakarya mini dan

    pelaksanaan penilaian kinerja

    - manajemen sumber daya termasuk manajemen alat, obat, keuangan, dsb.

    d. Mutu pelayanan puskesmas, meliputi :

    - penilaian input pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan

    - penilaian proses pelayanan dengan menilai tingkat kepatuhannya terhadap

    standar pelayanan yang telah ditetapkan

    - penilaian output pelayanan berdasarkan upaya kesehatan yang

    diselenggarakan, dimana masing-masing program/ kegiatanmempunyai

    indikator mutu tersendiri, sebagai contoh angka rop out pengobatan pada

    program penanggulangan TBC.

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    43/44

    43

    - penilaian outcome pelayanan antara lain melalui pengukuran tingkat

    kepuasan pengguna jasa pelayanan puskesmas.

    Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota telah menetapkan data dasar aspek-aspek yang

    akan dinilai sehingga nilai yang diberikan pada puskesmas adalah berdasarkan

    berapa persen pencapain dari target pada masing-masing aspek yang dinilai

    tersebut. Misalnya penilaian kinerja poli gigi, salah satu aspek yang dinilai adalah

    pelaksanaan UKGS. Maka nilai yang diberikan adalah berapa persen pencapaian

    UKGS yang dilakukan dalam satu tahun dari target maksimal yang ditetapkan.

    Dokter gigi di puskesmas pasti memiliki peran manajerial, minimal

    sebagai kepala poli gigi atau ada beberapa dokter gigi yang bahkan menjadi

    kepala puskesmas. Tugas manajerial dokter gigi antara lain :

    a. Mengidentifikasi, merencanakan, dan memecahkan masalah serta

    mengevaluasi program kesehatan gigi dan mulut;

    b. Mengkoordinir dan memonitor pelaksanaan program kesehatan gigi;

    c. Mengkoordinir serta menggerakkan tenaga perawat gigi dalam memberikan

    pelayanan asuhan;

    d. Membimbing dan mengawasi perawat gigi dalam bidang medis teknis bila

    mendapat pendelegasian dari dokter gigi;

    e. Bertanggung jawab dalam pencatatan dan pelaporan pelaksanaan program dan

    pelayanan kesehatan gigi.

    Tugas umum dokter gigi di puskesmas bukan hanya memberikan

    pelayanan medik dasar, tetapi juga hal-hal lain yaitu pembinaan dan

    pengembangan kesehatan gigi masyarakat yang terdiri dari UKGS dan UKGMD.

    Pelayanan medik dasar dilakukan pada masyarakat yang datang atau dirujuk ke

    puskesmas karena menderita sakit atau ada kelainan pada gigi dan rongga

    mulutnya. Jenis pelayanan yang diberikan tergantung pada sarana dan fasilitas

    yang disediakan, termasuk juga memberikan penyuluhan secara individu kepada

    pasien yang datang. UKGS adalah kegiatan lain dokter gigi yang merupakan

    bentuk pelayanan kesehatan gigi melalui jalur sekolah yang menitikberatkan pada

    upaya penyuluhan dan pencegahan, pemeriksaan (penjaringan), dan perawatan

    paripurna. Kegiatan lainnya adalah UKGMD yang merupakan bentuk pelayanan

  • 7/22/2019 LAPORAN MANDIRI SHINTA

    44/44

    kesehatan gigi melalui jalur keluarga. UKGMD dapat dilakukan terpadu dengan

    posyandu yang juga menitikberatkan pada penyuluhan dan pembinaan, sedangkan

    untuk tindakan perawatan dilakukan dengan cara dirujuk ke puskesmas.

    Sedangkan apabila dokter gigi menjabat sebagai kepala puskesmas

    tugasnya adalah memimpin, mengawasi, mengkoordinir dan mengendalikan

    kegiatan puskesmas dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna

    kepada masyarakat di wilayah kerja. Secara lebih rinci tugas kepala puskesmas :

    a. penyusunan rencana dan program kerja dalam rangka pelaksanaan tugas;

    b. pelaksanaan, pengkajian, pengendalian dan perumusan kebijaksanaan;

    c. pengkoordinasian dan pengendalian semua kegiatan puskesmas;

    d. pelaksanaan pengumpulan data awal dalam bidang pelayanan kesehatan;

    e. pelaksanaan hubungan kerja sama dengan semua dinas instansi/ UPT

    pemerintah dan swasta untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya dibawah

    koordinasi kepala Dinas Kesehatan;

    f. pengelolaan bidang pelayanan kesehatan;

    g. pembinaan dan peningkatan terus menerus kemampuan berprestasi para

    pegawai (DP3);

    h. pengelolaan, pemberian, pengendalian administrasi umum, ketatalaksanaan

    serta peralatan kantor di puskesmas;

    i. pertanggung jawaban tugas puskesmas secara teknis administratif kepada

    kepala Dinas Kesehatan.