prakerin mesin
TRANSCRIPT
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA INDUSTRI
DI BENGKEL JASATEC
PURWOREJO
Laporan ini saya susun untuk persyaratan
Mengikuti Ujian Akhir Nasional (UAN)
SMK Negeri 2 Kebumen
Tahun Pembelajaran 2004 / 2005
Oleh :
Nama : Afif Triyanto
Kelas : III MP 2
NIS : 10179
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 KEBUMEN
2004
PENGESAHAN
Laporan ini telah disetuji dan disyahkan oleh
Panitia penguji PSG SMK Negeri 2 Kebumen
Hari : Sabtu
Tanggal : 11 Desember 2004
Guru Pembimbing
Drs. DriyantoNIP. 131479652
Kebumen, 11 Desember 2004
Penguji
Drs. DriyantoNIP. 131479652
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 2 Kebumen
Sumaryanto, S.PdNIP. 130936787
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan
rahmat, dan hidayah dan inayah-Nya sehingga dalam penyusunan laporan hasil Praktik Kerja
Industri (Prakerin) penyusun tidak menemui kendala-kendala yang berarti.
Adapun tujuan dalam penulisan karya tulis ini, dimana karya tulis ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional di SMK Negeri 2 Kebumen.
Penyusun menyadari dalam pembuatan karya tulis ini tidak lepas dari bimbingan,
pengarahan, bantuan serta dukungan baik yang bersifat materiil maupun spirituil serta petunjuk
dan saran-saran dari semua pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang terlibat dalam pembuatan laporan ini diantaranya :
Hanya satu harapan penyusun semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan
di SMK Negeri 2 Kebumen khususnya adik-adik kelas II yang sebentar lagi naik kelas III.
Amin…
Untuk itu penyusun menanti kritik dan saran yang bersifat membangun demi
penyempurnaan penyusunan karya tulis ini dikemudian hari.
Penyusun
Afif Triyanto
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………..…..
HALAMAN PENGESAHAN……………………………..……………………………..…..
KATA PENGANTAR…………………………………………….……………………..…..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..…..
BAB I PENDAHULUAN……………………….………….…………………………..…..
A. Profil Industri………………………………………………………………..…..
B. Tujuan Prakerin……………………………………….……………………..…..
BAB II PRAKTIK KERJA INDUSTRI………………..………………………………..…..
A. Pelaksanaan Prakerin………………………………………………………..…..
1. Jenis-jenis Pekerjaan……………………...……………………………..…..
2. Waktu Pengerjaan…………….……………..…………………………..…..
B. Kajian Teoritis………………………………………..……………………..…..
1. Membubut……………………………………...………………………..…..
2. Mengulir……………………………………….………………………..…..
3. Mengebor………………………………………………………………..…..
4. Pengefraisan……………………………………………………………..…..
C. Kendala Pelaksanaan Prakerin…….………………………………………..…..
BAB III PENUTUP………………………………………..……………………………..…..
A. Kesimpulan……………………………..…………………………………..…..
B. Saran-saran…………………………………………………………………..…..
C. Kata Penutup…………………………….…………………………………..…..
i
ii
iii
iv
1
1
5
6
6
6
14
15
16
17
18
18
19
20
20
20
21
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Industri
1. Sejarah Bengkel Jasatec.
Pendiri Bengkel Mesin Jasatec adalah Bapak Kosim. Beliau mendirikan Bengkel
Mesin Jasatec pada tahun 1983. Pada awal berdirinya bengkel ini hanyalah sebuah
bengkel kecil yang mengandalkan 2 buah mesin bubut, 1 buah mesin corter mobil dan 1
buah mesin corter sepeda motor dengan jumlah karyawan 2 orang.
Berkat kerja keras dan ketekunan seluruh pekerja, bengkel ini semakin berkembang
pesat. Karena Bapak Kosim sudah tidak sanggup memimpin bengkel ini kemudian
kepemimpinannya dialihkan kepada putra sulungnya yaitu Bapak Ir. H. budi Hartoyo.
Kini sudah 21 tahun berdiri Bengkel Mesin Jasatec sudah mempunyai 10 cabang yang
tersebar di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, serta sebagian daerah Jawa Barat.
Selain itu berbagai fasilitas dan peralatan yang cukup memadai sehingga kini menjadi
Bengkel Mesin permesinan yang terbesar di Kedu dan Yogyakarta.
2. Nama dan Alamat Perusahaan
Adapun alamat lengkap Bengkel Mesin Jasatec adalah sebagai berikut :
a. Nama Perusahaan : Bengkel Mesin Jasatec
b. Alamat : Jalan Kutoarjo Km. 5 Telpon (0275) 321851
c. Desa : Candisari Rt 02 Rw 01
d. Kecamatan : Banyu Urip
e. Kabupaten : Purworejo
f. Provinsi : Jawa Tengah
3. Bidang Usaha
Bengkel Mesin Jasatec adalah perusahaan perseorangan dimana pengembangan dan
pengolalaan dilakukan oleh pemilik perusahaan, oleh karena itu segala kekayaan dan
hutang piutang perusahaan menjadi tanggung jawab pemilik perusahaan.
Bengkel ini bergerak di bidang jasa perbengkelan dan pembuatan barang-barang
jadi yang dapat dibuat dengan mesin dan peralatan yang ada. Adapun jasa yang diberikan
pembubutan, pengelasan, slyp blok, rebuild stang seher, slyp kruk as, rebuild noken as,
tets bosh pump dan sebagainya.
4. Bengkel Cabang
Untuk memperluas jaringan usaha serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
akan teknologi, maka Bengkel Mesin Jasatec membuka beberapa cabang disekitar Jawa
Tengah. Adapun kepemimpinannya diserahkan kepada bekas karyawan pusat yang
berprestasi serta pegawai diambil dari bengkel pusat maupun masyarakat sekitar bengkel.
Semua keuntungan disetorkan kepada bengkel pusat yaitu Bengkel Mesin Jasatec
Purworejo.
Berikut cabang-cabang Bengkel Mesin Jasatec :
1. Bengkel Jasatec Kebumen. 6. Bengkel Jasatec Wangon.
2. Bengkel Jasatec Gombong. 7. Bengkel Jasatec Majenang.
3. Bengkel Jasatec Yogyakarta. 8. Bengkel Jasatec Banjar.
4. Bengkel Jasatec Kutoarjo. 9. Bengkel Jasatec Ciamis.
5. Bengkel Jasatec Wates. 10. Bengkel Jasatec Magelang.
5. Struktur Organisasi Perusahaan
Pimpinan : Bapak Ir. H. Budi Hartoyo
Sekretaris : Ibu Hj. Ika Kartika
Kasir : Mbak Ning
Mandor Kepala : Bapak Eddy Suryana
Mandor I : Bapak Busro
Mandor II : Bapak Yakub
6. Daftar Mesin Bengkel Jasatec Purworejo
Seiring dengan perkembangan perusahaan, peralatan dan mesin-mesin yang
tersediapun semakin memadai. Sejauh ini bengkel Jasatec sudah mempunyai peralatan
dan mesin-mesin untuk mendukung kegiatan usaha diantaranya :
8 mesin bubut convensional
1 mesin frais universal
1 mesin skrap
1 mesin corter mobil
2 mesin corter motor
1 mesin test boss pump
1 mesin slyp kruk AS
1 mesin slyp sylinder kop
1 mesin polos/honing
1 mesin kompressor otomatis
1 Mesin rebuild noken AS
1 mesin rebuild stang piston
2 mesin bor bangku
2 mesin bor tangan
1 mesin gerinda universal dan 2 gerinda
tangan
1 mesin gergaji
2 mesin las tegangan tinggi
1 mesin las tegangan rendah
Seperangkat peralatan las alumunium
dan plat mesin
Seperangkat mesin press hidrolik dengan penggerak motor listrik
Pimpinan
Ir. H. Budi Hartoyo
Mandor Kepala
Edi Suryana
Sekretaris
Hj. Ika Kartika
Mandor I
Busro
Mandor IIYakub
Tool Man
PonimanKaryawan
Salesman
Purwanto
Kasir
Ning
7. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan yang bekerja di bengkel ini sekitar 27 orang yang bekerja sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing. Penerimaan karyawan dilakukan dengan
pengujian langsung oleh Bapak Ir. H. Budi Hartoyo dan menempatkannya sebagai asisten
karyawan senior. Bila sudah ada kemajuan akan diangkat menjadi karyawan operasional
mesin.
8. Etika dan Sanksi Karyawan
Sebelum pulang para karyawan membiasakan menyapa bila bertemu atasan dimana
saja. Sebelum pulang para karyawan membiasakan diri untuk berpamitan kepada atasan.
Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir, maka karyawan harus meminta izin
kepada Bapak Ir. H. Budi Hartoyo.
Untuk menjaga kedisiplinan karyawan diterapkan peraturan dan apabila ada
karyawan akan diberikan sanksi yang berupa pemotongan gaji secara intensif.
9. Jam Kerja Karyawan
Jam kerja karyawan dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB.
Pekerjaan dan istirahat ditandai dengan bunyi lonceng. Waktu istirahat karyawan sekitar
45 menit mulai jal 11.45 s/d 12.30 WIB. Para pekerja juga mendapatkan makan siang
dengan mengambil sendiri di meja yang telah disediakan serta segelas susu setiap
paginya. Untuk setiap hari Jum’at karyawan juga mendapatkan suplemen tambahan
berupa snack dan teh manis.
10. Sistem Penggajian
Penggajian dilakukan setiap minggu yaitu Sabtu sore dan diserahkan langsung oleh
Bapak Budi Hartoyo. Setiap karyawan mendat gaji pokok yang besarnya sesuai dengan
beban pekerjaannya. Selain itu karyawan juga mendapatkan bonus yaitu apabila
karyawan tersebut hasil pekerjaannya memenuhi atau melebihi target yang telah
ditetapkan oleh pimpinan. Besarnya bonus sekitar 20% dari biaya pekerjaan karyawan
tersebut.
B. Tujuan Prakerin
1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan dan mengembangkan hubungan sekolah dengan Dunia Usaha/Dunia
Industri agar bertanggung jawab terhadap peningkatan mutu pendidikan menengah
kejuruan.
b. Membandingkan pengetahuan di sekolah dan di industri.
c. Membuat komitmen untuk dijadikan landasan pelaksanan hubungan kerjasama antara
sekolah dan industri.
d. Mengembangkan hubungan kerjasama untuk secara bersama-sama melaksanakan.
e. Secara bersama-sama menentukan langkah-langkah nyata untuk melaksanakan lebih
mantap bentuk dan jenis hubungan kerjasamanya.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh pengalaman kerja.
b. Mengenal kegiatan dunia usaha.
c. Sebagai sarana penerapan ilmu di sekolah.
d. Mencipkatakan hubungan yang baik antara sekolah dan perusahaan.
e. Melaksanakan proses pembelajaran produktif di dunia usaha.
f. Mempelajari lebih dalam tentang kewirausahaan.
g. Memperoleh keterampilan tambahan sebagai pelengkap keterampilan yang diperoleh
di sekolah.
BAB II
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
A. Pelaksanaan Prakerin
1. Jenis-jenis pekerjaan.
Jenis-jenis pekerjaan yang sering dilakukan sebagai berikut :
a. Menggerinda
Pengertian
Menggerinda adalah mengurangi dan meratakan bagian yang diperlukan.
Alat
Menggunakan gerinda tangan.
Langkah Kerja
Pasang benda kerja yang akan digerinda pada ragum dengan cukup kuat, agar
didapatkan hasil yang sebaiknya gerinda diposisikan miring kurang lebih 300.
b. Mencopot baut yang patah.
Pengertian
Baut adalah suatu batang yang salah satunya bagiannya berulir, yang dimaksud
disini adalah baut yang tidak mempunyai kepala.
Tujuan Perbaikan
- Mengganti baut yang patah dengan yang masih utuh.
- Memberikan keamanan dan kenyamanan pada suatu bagian permesinan.
Alat dan Bahan
Alat terdiri dari mesin las listrik dan dudukan T.
Bahan : Baut yang masih utuh
Langkah Kerja
Las batang baut sisa yang masih menancap di blok mesin sampai terlihat. Ambil
dudukan “T” untuk mencopot baut tersebut. Las dudukan “T” dengan sisa baut
yang menanca. Bila suah menempel kuat, putar dudukan “T” sambil dipukul
pelan-pelan.
c. Sok busi
Pengertian
Sok busi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk memperbaiki dudukan busi yang
sudah rusak pada kepala silinder (kop silinder).
Macam-macam ukuran sok busi
1) Sok busi besar (motor 2 tak)
- Panjang keseluruhan : 20 mm (L)
- Panjang bagian ulir : 12 mm (L1)
- Panjang ujung : 5 mm (L2)
- Diameter tepi (dinding) : 22 mm (D)
- Diameter lubang (bor) : 12,5 mm (d1)
- Diameter ujung : 16,5 mm (d2)
- Ukuran tap (ulir dalam) : 14 X 1,25 mm (d1)
- Ukuran ulir luar : 18 X 1,5 mm (D1)
2) Sok busi sedang (4 tak)
- Panjang keseluruhan : 17 mm
- Diameter tepi : 19 mm
- Diameter lubang : 10,5 mm
- Ukuran tap : 12 X 1,25 mm
- Ukuran ulir dalam : 16 X 1,5 mm
3) Sok busi kecil (motor-motor kecil)
- Panjang keseluruhan : 15 mm
- Panjang bagian ulir : 12,5 mm
- Diameter dinding : 22 mm
- Diameter lubang : 12,5 mm
- Ukuran tap : 14 X 1,25 mm
- Ukuran ulir luar : 18 X 1,5 mm
Alat dan Bahan
Alat : pahat bubut rata, pahat potong, pahat ulir, bor, tap, jangka sorong.
Bahan : besi lunak
Langkah Kerja
1) Pasang benda kerja pada cekam kemudian center.
2) Setelah center lalu lakukan pengeboran sesuai ukuran lubang dan panjang sok
busi.
3) Kemudian lakukan pembubutan bagian dinding, bagian yang akan dibuat ulir,
serta bagian untuk dikeling (untuk besi sedang, kecul dan khusus cukup di
champer).
4) Buat alur yang dalamnya sama dengan ulir untuk kebebasan akhir langkah
penguliran.
5) Kemudian lakukan penguliran dan setelah selesai lepas benda kerja dan
lakukan pengetapan.
6) Pasang kembali benda kerja dan lakukan pemotongan.
7) Sok busi telah siap digunakan.
d. Menyekur
Pengertian
Menyekur adalah memperbaiki atau meratakan dudukan katup, baik katup buang
maupun katup isap agar tidak terjadi kebocoran.
Tujuan
Agar katup dapat merapat dengan baik pada dudukannya sehingga tidak terjadi
kebocoran bahan bakar.
Langkah Kerja
1) Lepaskan kepala silinder dari mesin dan letakkan pada dua tumpukan agar
katup dapat bergerak naik turun dan berputar bebas.
2) Bersihkan dulu dudukan katup, batang katup dan lubang katup.
3) Oleskan grinding paste pada dudukan katup lalu masukkan katupnya pada
lubang katup.
4) Masukkan katup pada selang plastik lalu putar dengan tangan atau
menggunakan bor pistol.
5) Setelah diputar-putar dan dirasa cukup dan pada dudukan katup tidak terdapat
bercak hitam berarti sudah selesai.
6) Untuk memeriksa hasilnya gunakan bensin dengan jalan menuangkan bensin
diatas katup yang sudah terpasang pada dudukannya. Jika bensin tidak
merembes berarti sudah baik dan bila masih merembes ulangi lagi penyekuran
sampai baik.
e. Membuat Drat luar
Pengertian
Drat adalah salah satu jenis macam ulir segitiga yang berfungsi sebagai pengikat
benda kerja supaya tidak lepas.
Tujuan
- Mengikat benda kerja dengan baik dan kuat.
- Menghemat tempat.
- Konstruksinya lebih ringan
Alat dan Bahan
Alat : Pahat bubut rata, pahat ulir, jangka sorong dan dial indikator
Bahan : Besi tempa atau kuningan
Langkah Pengerjaan
1) Pasang dan jepitlah benda kerja pada cekam.
2) Usahakan benda kerja sntris dan sejajar.
3) Pasanglah pahat bubut rata dan lakukan pemakanan sampai dengan ukuran
yang dikehendaki.
4) Setelah selesai lepaskan pahat bubut rata dan gantilah dengan pahat drat
usahakan setinggi senter.
5) Pengaturan banyak sedikitnya dapat melihat tabel yang terdapat pada mesin
bubut.
6) Lakukan pemakanan sampai mur dapat masuk dengan mudah.
7) Jika sudah dapat masuk dengan lancar dan mudah maka jadilah drat tersebut
dan siap dipasang.
f. Slyp (meratakan)/memperbaiki permukaan tromol.
Pengertian
Rem tromol adalah salah satu jenis macam rem yang berfungsi untuk
memperlambat laju roda pada waktu yang diperlukan.
Tujuan
- Meratakan permukaan tromol yang aus, tidak rat supaya rata.
- Agar kenyamanan lebih rata.
- Agar kenyamanan kendaraan lebih baik dari sebelumnya
Alat dan Bahan
Alat : Pahat bubut dalam, dial indikator, dan amplas.
Bahan : tidak memerlukan bahan karena sifatnya perbaikan.
Langkah Kerja
1) Pasang dan jepitlah tromol pada cekam rahang empat.
2) Usahakan tromol sejajar dan sentris terhadap akan dengan menggunakan dial
indikator.
3) Pasanglah pahat bubut dalam dengan ujung pahat setinggi senter dan
kencangkan baut pengikatnya.
4) Jalankan mesin dengan putaran lambat (ganda) dan sayatlah dari sebelah
kanan sampai permukaan tromol rata.
5) Setelah selesai dilanjutkan dengan penghalusan. Dalam hal ini putaran mesin
dibuat cepat (tunggal) dengan menggunakan amplas.
6) Tromol siap dipakai kembali.
g. Setting Katup
Pengertian
Lubang katup adalah bagian dari mekanisme katup yang berfungsi sebagai
saluran baik pada saluran masuk bahan bakar pada katup hisap maupun gas pada
katup batang.
Tujuan
- Mengembalikan ukuran standar dari lubang katup.
- Mendapatkan kerapatan antara katup dengan lubang katup.
Alat dan Bahan
Alat : Pahat bubut muka, pahat rata, pahat dalam, pahat potong, jangka sorong,
dial indikator, alat pemasang bantalan lubang katup.
Bahan : Besi tuang
Langkah Kerja
1) Pasang dan jepitlah benda kerja pada cekam.
2) Ushakan benda kerja sentris dan sejajar.
3) Pasanglah pahat muka dan disetting setinggi senter, setelah siap lalu ratakan
permukaan bahan dengan pahat muka tersebut.
4) Setelah selesai, ganti dengan pahat rata dan lakukan pemakanan sampai
diameter bahan tersebut sama dengan lubang katup.
5) Kemudian ganti pahat rata dengan pahat dalam dan lakukan pemakanan
sampai diameter lubang tersebut sama dengan diameter lubang katup standar.
6) Setelah selesai ganti pahat dalam dengan pahat rata kembali untuk membuat
sudut dari lubang katup yang akan diperbaiki untuk Eropa sudut lubang
katupnya adalah 600, sedangkan untuk mobil Jepang sudut lubang katupnya
adalah 450. Tebal pemakanan menyudut ini disesuaikan dengan katup yang
akan dipakai apakah sudah sesuai atau belum, kalau sudah selesai dan sesuai
potonglah bahan tersebut dengan pahat potong.
7) Setelah selesai dilanjutan dengan pemasangan bantalan yang sudah jadi
tersebut. Cara pemasangannya letakkan bantalan tersebut diatas lubang katup
yang sudah rusak dan diatas bantalan tersebut dipasang alat pemasang
bantalan katup dan alat tersebut dipukul dengan palu, jangan lupa diberi
pelumas pada bantalan tersebut sebelum dipasang pada kedudukannya.
8) Dengan terpasangnya bantalan tadi maka lubang katup sudah bisa digunakan
kembali.
h. Mengkorter Blok Mesin
Pengertian
Blok mesin adalah bagian yang penting dari komponen otomotif yang berfungsi
sebagai penggerak kemudian akan ditransmisikan ke komponen gerak yang lain.
Tujuan
- Memperbaiki silinder mesin yang sudah oversize
- Membuat kenyamanan mesin tetap baik.
- Membuat kondisi mesin seperti sedia kala.
Alat dan Bahan
Alat : Mesin corter, mesin bubut, mesin poles, mikrometer sekrup, press.
Bahan : Boring (besi tuang yang berbentuk silinder.
Langkah Pengerjaan
Gantilah atau lepas silinder yang telah oversize dengan menggunakan mesin press
lalu ganti dengan silinder baru yang terbuat dari bubutan boring yang ukurannya
disesuaikan dengan ukuran silinder semula.
Sebelum dipasang pada dudukan bersihkan bagian alas terlebih dahulu dengan
amplas besi baru pasang dudukan, pastikan kedudukannya rata. Pasang pahat
corter sesuai kedudukan (center), sesuaikan pemakanan pahat dengan
menggunakan mikrometer luar, ukur pemakanan dengan mikrometer dalam, kalau
belum sesuai bisa tambahkan pemakanan. Ratakan sisa boring agar rata dengan
permukaan blok lalu champer dengan pahat champer.
Setelah selesai dilanjutkan press finishing yaitu memoles hasil corteran tadi
dengan menggunakan mesin poles tujuannya agar ukurannya lebih sesuai dan
keadaannya lebih halus.
i. Mengelas pelek Resing motor
Pengertian
Mengelas adalah menyambung atau menambal suatu benda yang terbuat dari
logam agar benda tersebut kuat dan bisa digunakan.
Tujuan
Tujuannyya untuk memperbaiki resing yang rusak agar bisa digunakan lagi.
Alat dan Bahan
Alat : las gas
Bahan : logam alumunium dan elektroda
Langkah Pengerjaan
1) Periksa bagian resing yang rusak.
2) Kemudian mulai pengelasan
3) Setelah selesai biarkan sampai dingin jangan disiram dengan air karena kalau
disiram dengan air dikhawatirkan pelek resing cepat rusak lagi sebab las-
lasannya menjadi kurang kuat.
4) Setelah dingin gerinda hasil las-lasan tadi dengan mesin gerinda tangan sesuai
dengan bentuk semula.
5) Kemudian hasil gerindaan itu diamplas sampai halus dan pelek resing sudah
dapat digunakan kembali.
2. Waktu Pengerjaan
a. Mengcorter
Mencorter memerlukan waktu yang cukup lama, untuk mesin motor bisa
memakan waktu sekitar 2 jam sedangkan untuk mesin mobil tergantung besar kecil
dan jumlah lubang silinder blom mesin. Bila dihitung dari proses pembuatan boring
bisa memerlukan waktu sekitar 1 hari, oleh karena itu biaya mengcorter sangat mahal.
b. Mengelas
Pekerjaan mengelas merupakan pekerjaan yang cukup mudah bila dikerjakan
oleh tenaga yang tidak akan memerlukan waktu yang lama. Waktu yang diperlukan
untuk mengelas kurang lebih 20 – 25 menit.
c. Mencopot baut
Pekerjaan mencopot baut hanya memerlukan waktu lima menit, tapi bila jumlah
bautnya banyak bisa lebih lama yaitu sekitar 8 menit.
d. Menyekep kruk as
Butuh waktu sekitar 1 ½ s.d 2 jam untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
e. Perbaikan Gardan
Untuk memperbaiki 1 buah gardan diperlukan waktu + 3 jam.
f. Sok busi
Sok busi hanya membutuhkan waktu sekitar ½ jam.
g. Menyelep blok
Menyelep blok bisa memakan waktu 15 menit.
h. Perbaikan as balance
Perbaikan as balance memerlukan waktu yang panjang bisa mencapai 1 hari.
B. Kajian Teoritis
Dalam kajian teoritis memuat jenis-jenis pekerjaan yang pada dasarnya sama antara
yang ada dibengkel dan yang ada disekolah, tetapi ada pula yang berbeda atau tidak terdapat
di sekolah misalnya ; mencorter, mreamer dan merebuild. Pekerjaan-pekerjaan tersebut
sangat asing bagi anak sekolah yang belum melaksanakan Praktek Kerja Industri. Selain itu
mengenai cara-cara melakukan pekerjaan yang ada di industri dan sekolah terlihat perbedaan
yang cukup besar. Dalam dunia industri teori-teori yang diajarkan tidak semua yang sama
dengan teori-teori yang diajarkan di sekolah, sebab didunia industri yang diperlukan adalah
agar benda kerja cepat jadi, ukurannya tepat dan hasilnya bagus. Para pegawai umumnya
lebih memilih cara yang paling mudah dan cepat selesai dibanding dengan cara-cara yang
seharusnya dilakukan.
1. Membubut
a. Memilih pahat
- Pilihlah pahat yang kuat dan tajam dan cocok untuk benda kerja.
- Periksa apakah bahan untuk pembuatan pahat cocok dengan benda kerja yang
akan dibubut.
b. Memasang pahat
- Bersihkan dahulu rumah pahat.
- Pasang pahat setinggi senter.
- Kencangkan baut pada rumah pahat.
c. Membuat rata dan lurus pada muka benda kerja
- Pasanglah benda kerja pada cekam.
- Miringkan pahat sesuai dengan kebutuhan.
- Kencangkan baut pengikat pahat.
- Gerakkan eretan untang hingga ketengah benda kerja.
- Sayatlah bagian muka dengan dimulai dari titik tengah.
- Setelah selesai gantilah dengan pahat lunak.
- Mulailah membubut benda kerja.
- Aturlah tebal pemakanan dengan rumus :
t : Tebal pemakanan
D : Diameter sebelum dibubut
d : Diameter setelah dibubut
D – dt =
2
- Aturlah kecepatan pemotoangan dengan rumus :
Vc : Kecepatan potong
D : Diameter sbeelum dibubut
n : Banyaknya putaran
2. Mengulir
- Bubutlah poros yang akan dibuat ulir.
- Bubutlah alur pembebas pahat sedalam ulir.
- Serongkan eretan atas dan pasanglah pahat ulir.
(Ulir metrik <600 sedangkan ulir withworth <550)
- Ambilah mal ulir untuk mengukur ulir yang akan dibuat.
- Tempatkan pahat yang tegak lurus pada benda kerja.
- Tempatkana ujung pahat setinggi senter.
- Tempatkan tuas-tuas transpoortir menurut tabel sesuai dengan banyaknya gang yang
akan dibuat.
- Masukkan roda gigi kerja ganda.
- Jalankan mesin sampai ujung pahat mengenai benda kerja.
- Aturlah cincin sehingga angka nol (0) pada spindel segaris dengan nol (0) pada
erertan lubang.
- Masukkan eretan sebanyak 3 strip maka pahat akan maju 3 strip.
- Putarlah cincin pembagi angka 0 pada spindel agar segaris dengan angka 0 (nol) pada
eretan lubang.
- Jalankan mesin.
- Masukkan tuas penghubung transportir pada satu angka pada petunjuk ulir bertepatan
dengan angka 0.
- Bila pahat sudah sampai pada pembebas putarlah eretan lintang kekenan.
- Kembalikan eretan ke muka benda kerja dengan putaran balik.
- Kembalikan eretan dan ujung pahat pada posisi semula.
.D.nVc = m/menit
1000
- Lakukan berulang-ulang setelah selesai ukur dengan mal ulir.
3. Mengebor
Langkah-langkah pengerjaannya adalah sebagai berikut :
- Pasang dan jepitlah benda kerja.
- Pasang penjepit bor (bower) lengkap dengan bornya pada kepala lepas mesin bubut
dan as bor pada mesin bor.
- Buatlah senter pada sisi muka benda kerja.
- Kencangkan baut dan mur pengencang.
- Atur kecepatan putaran dengan rumus :
n : putaran
Cs : Kecepatan potong terdapat dalam tabel.
D : Diameter bahan (bila berbentuk bundar)
- Mulailah mengebor dengan mata bor bediameter kecil setelah itu baru menggunakan
mata bor yang berdiameter lebih besar.
- Tebal penyayatan pada bor harus diperhatikan agar bor tidak tumpul apalagi patah.
4. Pengefraisan
Macam-macam pisau frais
a. Pisau frais rata (plan milling cutter).
b. Pisau frais muka (face milling cutter).
c. Pisau frais samping (side milling cutter).
d. Pisau frais ujung (end milling cutter).
e. Pisau frais belah (sliting saw).
f. Pisau frais roda gigi (spur gear cutter).
g. Pisau frais bentuk (fram milling cutter).
h. Pisau frais sudut (anguler milling cutter).
i. Pisau frais alur T (T slot milling cutter).
Csn =
D
Mesin frais dibagi menjadi 4 bila dilihat dari cara pembagian kepala baginya yaitu :
a. Pembagian langsung : asal bisa untuk membagi 36 bagian.
b. Pembagian sederhana, menggunakan rumus :
P : Putaran pena
Z : Jumlah gigi yang akan dibuat
c. Pembagian diferensial, menggunakan rumus :
(P : putaran pena)
(P : pasangan roda gigi)
C. Kendala Pelaksanaan Prakerin
Banyak kendala-kendala yang penulis hadapi dalam pelaksanaan Prakerin, tetapi
dengan sabar dan tawakal Alhamdulillah penulis bisa menghadapinya. Adapun kendala-
kendala itu antara lain :
1. Siswa sering bersenda gurau dengan karyawan.
2. Kurangnya perhatian dari pembimbing industri.
3. Siswa hanya diberi pekerjaan yang mudah-mudah.
4. Penempatan kerja siswa Prakerin yang tidak sesuai bidangnya.
5. Guru pembimbing jarang menengok ke industri akibatnya perkembangan siswa Prakerin
tidak terpantau.
6. Pimpinan perusahaan kurang memberikan perhatian kepada siswa Prakerin.
7. Siswa Prakerin belum dipercaya sepenuhnya diperusahaan.
8. Ada kecenderungan untuk bersantai baik karyawan maupun siswa Prakerin bila pimpinan
perusahaan tidak ada ditempat.
9. Kondisi fisik siswa lemah karena pelaksanaan Prakerin berbenturan dengan bulan puasa.
10. Siswa prakerin merasa takut salah jika sedang bekerja.
11. Kurangnya motivasi siswa Prakerin dalam melakukan pekerjaan.
40P =
Z
40P =
Z40 40
P = (K-G) P = ((Z1-Z)K Z1
BAB III
PENUTUP
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan Prakerin beserta tugas-tugas yang
berkaitan dengan Praktek Kerja Industri tahun pembelajaran 2004/2005.
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan Prakerin banyak pelajaran dan pengalaman seta tambahan yang
didapat dari dunia industri. Selain itu siswa juga dapat mengetahui dan melihat sendiri degan
lebih cermat dan nyata bagaimana cara menjalankan roda usaha dari suatu perusahaan. Dari
uraian tersebut bisa ditarik kesimpulan :
1. Pengetahuan, keterampilan, kecakapan, kemampuan dan kedisiplinan semua pekerja akan
menunjang mutu produksi.
2. Pengalaman di dunia usaha menjadi bekal bagi penulis bila telah menamatkan belajar.
3. Penulis menyadari pentingnya mempelajari kemungkinan yang akan terjadi selama
mengerjakan suatu pekerjaan.
4. Dengan adanya Prakerin penulis memperoleh tambahan ilmu dan keterampilan yang
nyata yang tidak diperoleh di sekolah.
B. Saran-saran
Banyak saran-saran yang ingin penulis sampaikan pada kesempatan ini. Penulis
menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan pada diri penulis, tidak hanya pada penulis
saja tetapi juga sekolah dan dunia industri. Berikut sejumlah saran yang ingin penulis
sampaikan pada sekolah maupun dunia industri :
1. Bagi Sekolah
a. Hendaknya melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang bonafit.
b. Memantau dengan aktif perkembangan siswa Prakerin sedetail mungkin.
c. Memilih guru pembimbing yang sesuai dengan jurusan siswa Prakerin sehingga
keakraban antara guru pembimbing dan siswa terjalin kuat.
d. Guru pembimbing hendaknya memberikan motivasi dan dukungan moral bagi siswa
Prakerin terutama yang lokasinya cukup jauh.
e. Sekolah harus berani menekan perusahaan agar siswa Prakerin tidak diperlakukan
seenaknya.
2. Bagi Dunia Industri
a. Perusahaan hendaknya memperlakukan siswa Prakerin layaknya seperti karyawan
yang sudah profesional.
b. Bila siswa Prakerin sedang bekerja karyawan hendaknya jangan mengajak bersenda
gurau.
c. Perusahaan harus mulai belajar menghargai siswa Prakerin.
d. Perusahaan diminta mempekerjakan siswa Prakerin sesuai keahliannya.
e. Perusahaan hendaknya memberik makan siswa Prakerin terutama yang indekos.
C. Kata Penutup
1. Semoga coretan-coretan yang tidak bermakna ini bermanfaat bagi insan-insan dunia
pendidikan.
2. Kepada pembimbing industri maupun pembimbing sekolah terima kasih atas segala
bimbingan dan waktunya yang disempat-sempatkan demi kepentingan pendidikan.
3. Kepada semua pembaca harap tulisan ini dijaga sebaik mungkin karena ini merupakan
kenangan tersendiri bagi penulis.