laporan semester praktikum kesehatan ternak

Upload: eko-prasetyo

Post on 05-Mar-2016

140 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

laporan ini dipublikasikan untuk membantu mahasiswa terutama peternakan dalam pembuatan laporan.

TRANSCRIPT

LAPORAN SEMESTER PRAKTIKUMKESEHATAN TERNAK

OLEH:EKO PRASETYOE10013022C

FAKULTAS PETERNAKANUNIVERSITAS JAMBI2015KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah Swt karena atas limpahan rahmat dan ridhoNya penulis masih diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan laporan semester Praktikum Kesehatan Ternak ini dengan baik dan lancar tanpa kendala apapun.Laporan ini diharapkan dapat menjadi tuntunan bersama pada mata kuliah Kesehatan Ternak. Laporan ini memuat hasil dan pembahasan selama praktikum yang telah dilaksanakan selama satu semester yang diharapkan berguna bagi mahasiswa agar lebih memahami tujuan praktikum tersebut.Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada dosen dan staf asisten pengajar serta semua pihak yang telah membantu dan membimbing dengan sangat baiksehingga dalam pembuatan laporan semester ini penulis merasa sangat terbantu.Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi kebaikan pembuatan laporan selanjutnya. Sehingga laporan ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di dunia peternakan khususnya mengenai kesehatan ternak.

Jambi,Desember 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. iDAFTAR ISI................................................................................................. iiPENDAHULUAN........................................................................................ 1Latar Belakang................................................................................... 1 Tujuan dan Manfaat........................................................................... 4TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 5MATERI DAN METODA..........................................................................12Waktu dan Tempat......................................................................................12Materi....................................................................................................12 Metoda.................................................................................................. 13HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 15Pemeriksaan Fisik pada Ternak........................................................ 15Sanitasi dan Desinfektan................................................. 18Vaksinasi ND....................................................................................... 34Koleksi dan Identifikasi Ektoparasit................................................. 36Pengambilan dan Pengiriman Spesimen........................................... 46PENUTUP................................................................................................... 49Kesimpulan........................................................................................ 49Saran................................................................................................... 50DAFTAR PUSTAKA

PENDAHULUANLatar BelakangManajemen pemeliharaan yang baik, khususnya program kesehatan ternak menjadi hal yang paling mendasar untuk meningkatkan produksi. Pemeriksaan kesehatan ternak itu sendiri meliputi pemeriksaan fisik dan pemeriksaan sistema. Dalam praktikum kesehatan ternak ini akan banyak berguna dikemudian hari. Kesehatan ternak mempelajari mengenai penyakit, pemeliharaan, vaksinasi, sanitasi, dan mendiagnosa penyakit pada ternak.Penyakit parasit merupakan penyakit yang sering menyerang ternak seperti protoza contohnya cacing. Biasanya ternak yang diserang adalah ternak ruminansia dan non ruminansia. Penyakit parasit ini bisa biasanya menyerang ternak dengan cara hinggap pada tanah dan juga dapat melalui makanan. Akan tetapi parasit ini tidak menyebabkan kematian secara langsung, tetapi kerugian yang diakibatkan oleh parasit cacing sangat besar. Parasit yang diserang oleh protozoa merupakan penyakit yang mudah berkembang dan menyerang ternak pada kondisi daerah yang beriklim tropis dengan kelembapan yang tinggi.Penyakit parasit cacing ini sering juga terjadi pada sapi, baik itu sapi lokal maupun sapi peranakan. Dengan adanya penyakit parasit cacing ini dapat menimbulkan kerugian yang cukup besar, hal ini dapat berupa gangguan pertumbuhan, penurunan bobot badan, daya tahan tubuh, penurunan produksi telur bahkan sampai berhenti bereproduksi serta terjadi peningkatan biaya pemeliharaan.Keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh status kesehatan ternak yang dipelihara program kesehatan.Ektoparasit adalah yang hidup di luar tubuh (permukaan kulit tubuh) induk semang. Cara hidupnya dari ektoparasit ini adalah dengan hinggap yang hanya bersifat sementara. Pada induk semang untuk mencari makan (numpang makan), atau tinggal menetap pada induk semang. Ektoparasit diketahui dapat mengakibatkan menurunya produksi telur sebesar 15-30% bahkandapat menghentikannya sama sekali. Selain itu ektoparasit dapat menghambat pertumbuhan hewan terutama hewan-hewan muda, menurunkan berat badan dan bahkan menyebabkan kematian, jika serangan parasit atau ektoparasit itu hebat.Protozoa merupakan anggota dari hewan yang sederhana. Tubuhnya walaupun komplek, tersusun dari sel tunggal dan hampir semuanya mempunyai ukuran mikroskopis. Protozoa tersusun dari organela organela tetapi bukan organ, karena mereka merupakan diferensiasi dari satu sel.Progaram vaksinasi ND yaitu hendaklah disesuaikan dengan situasi penyakit yang ada dilapangan, penyediaan atau tersedianya vaksin. Vaksin yang sering digunakan oleh peternakan adalah vaksin ND Strain La-sota. Vaksin ini bisa digunakan pada vaksinasi awal yaitu pada anak ayam dan bisa untuk vaksinasi ulangan.Program vaksinasi adalah salah satu cara yang paling sering digunakan untuk mencegah timbulnya penyakit di suatu kawasan peternakan ayam. Semua program vaksinasi dibuat berdasarkan sejarah penyakit di peternakan tersebut atau wilayah sekitarnya. Vaksinasi yang digunakan adalah vaksinasi ND yang terdiri dari dua strain antara lain ND strain la sota untuk ayam yang berumur 21 hari sedangkan ND B1 untuk ayam umur 1-4 hari. Pada praktikum ini vaksinasi yang digunakan adalah ND la sota, karena ayam yang digunakan mempunyai berat lebih dari 1 kg.Vaksinasi biasanya bermanfaat bagi ternak, supaya ternak dapat mengetahui bahwa virus yang masuk adalah virus ND sehingga pada saat ayam diserang oleh ND kekebalan tubuh dari ternak tersebut akan mampu mendeteksi dan mengetahui bahwa yang menyerang adalah virus ND.Hasil akhir dari pemeriksaan di laboratorium sangat dipengaruhi oleh cara penanganan dan pengiriman contoh atau spesimen yang dilakukan oleh dokter, paramedis, petugas lapangan, maupun peternak. Contoh yang dikirim secara cepat dan terbuka kemungkinan akan dapat dicapai hasil pemeriksaan laboratorium yang 100% akurat.Spesimen adalah sampel dari suatu ternak yang diambil guna untuk disimpan didalam botol atau sebagai bahan yang untuk diawetkan dengan memakai alkohol. Biasanya spesimen ini dapat dilakukan dengan beberapa tahap antara lain yaitu persiapan,cara pengambilan spesimen, spesimen untuk uji serum,spesimen untuk uji virus. Dalam penelitian ini spesimen yang digunakan diambil dari seekor ternak yaitu itik. Dalam pengambilan ini organ yang diambil terdiri dari saluran pernafasan, hati jantung, empedu, usus halus, usus besar, limfa dan lain sebagainya. Semua organ ini akan dijadikan spesimen guna sebagai sampel di dalam pengujian baik itu pengujian tentang bakteri dan virus. Spesimen ini akan tahan lama bila diawetkan dengan menggunakan formalin. Di dalam pengambilan spesimen ini harus dilakukan dengan hati-hati supaya spesimen yang diharapkan tidak rusak. Sedangkan pengiriman spesimen ke dalam labor dapat dilakukan dengan cara memasukkan ke dalam labor supaya spesimen yang diharapkan agar tetap utuh dan tidak rusak.Sanitasi merupakan proses menghilangkan secara fisik bahan biologis atau anorganik dari permukaan bangunan atau peralatan kandang. Sanitasi sangat berguna sekali didalam menghilangkan kuman penyakit yang terdapat disekitar kandang.sanitasi dilakukan pada saat kandang sudah bersih dari kotoran ternak. Sebaiknya perlakuan sanitasi dapat dilakukan setelah semuanya steril. Sedangkan Desinfeksi adalah proses membunuh mikroorganisme patogen pada permuakan bangunan atau peralatan atau pada ternak atau pada bahan biologis. Hal ini sangat bermanfaat sekali di dalam membunuh caplak, kutu dan juga lalat yang terdapat di dalam perkandangan ternak sapi karena dapat membunuh binatang pengganggu yang dapat mengganggu kenyamanan dari ternak sapi.

Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahuicara pemeriksaan kesehatan ternak,jenis-jenis penyakit endoparasit, penyakit ektoparasit, sanitasi dan desinfeksi, cara-cara pengiriman spesimen, penyakit coccidia, vaksinasi ND, dan pengambilan spesimen.Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah supaya peserta praktikum bagaimana memvaksin yang baik dan benar,mengetahui jenis-jenis penyakit endoparasit, penyakit endoparasit, penyakit coccidia, bagaimana cara pengiriman spesimendan sanitasi kandangyang benarsehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

MATERI DAN METODAWaktu dan TempatPraktikumKesehatanTernak ini dilaksanakanpada setiap hari Kamismulai tanggal5 sampai dengan 26 November 2015pada pukul 15.00 WIBs/d selesaibertempat di Laboratorium Kesehatan Ternak dan Farm Fakultas Peternakan Universitas Jambi.

MateriAlatdan bahanyang digunakanpada praktikum Pemeriksaan Kesehatan Ternak Secara Umum adalah, satu ekor sapi, alat suntik, kapas, alkohol,cover glass .Alatdan bahanyang digunakanpadapraktikum Endoparasit adalahfeces ternak, tabung centrifuge, centrifuge, NaCl jenuh, gula Sheater, aquades, cover glass, object glass, dan mikroskop. Pada praktikum Ektoparasit alat yang digunakan alcohol 70%, aquades, cotton swab, botol plastic atau botol kaca, dan beberapa ektoparasit yang berhasil dikumpulkan.Alatdan bahanyang digunakanpada praktikumSanitasi dan desinfeksi adalah NaOH 2%, air, sapu, penyemprot. Alat dan bahan yang digunakanpada praktikumVaksinasi NDadalahalat suntikan yang steril, aquades, vaksin ND strain La Sota, vial vaksin dan ayam yang akan divaksin. Alatdan bahanyang digunakandalampraktikumPengambilan dan Pengiriman Spesimen adalah seekor ternak, alcohol 10 %, botol kaca, cuter, dn aquades.

MetodaPadaPratikum Pemeriksaan Ternak Secara Umum,metoda yang dilakukan yaituamati keadaan ternak yang dimulai dari keadaan kulit dan bulu, sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, sistem gerak dan uregenital. Perhatikan tiap-tiap bagian tersebut, apakah ada kelainan yang menunjukkan adanya penyakit.Pada Praktikum Pemeriksaan Penyakit Endoparasitmetoda yang dilakukan dengan 3 metoda yaitu :Metoda Natif dilakukan dengan meletakkan feces diatas gelas objek, ditambah satu tetes air, setelah itu dicampur dan tutup deng cover glass dan amati dibawah mikroskop. Metode Sheater dengan melakukan timbang 1 gr feces masukkan kedalam tabung reaksi dan tambahkan gula sheater dan disentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 3500 rpm, setelah itu tambah kembali gula sheater hingga penuh, tepelkan cover glass tepat dibibir tabung. Angkat cover glass dan letakkan diatas glass objek dan amati dibawah mikroskop.Metoda Apung, ambil 5 gr feces masukkan dalam tabung centrifuge, kemudian tambah air sampai 2/3 tabung dan aduk rata biarkan 5 menit, air dan bahan yang terapung buang lalu tambahkan dengan air lagi dan centrifuge selama 10 menit. Cairan dibuang, lalu tambah dengan NaCl jenuh sampai 2/3 tabung, centrifuge lagi selama 10 menit. Tabung diambil, tambahkan lagi NaCl jenuh sampai permukaan kelihatan cembung, biarkan selama 10 menit lalu letakkan glass objek diatas bibir tabung, cairan yang menempel diamati dibawah mikroskop.Metodayang dilakukan pada praktikum Koleksi dan Identifikasi Ektoparasityaitu kumpulkan ektoparasit seperti lalat, caplak dan kutu kambing, sapi, domba, kerbau, rusa, kucing, anjing dan ayam. Lalu masukkan kedalam botol plastik yang berisi alkohol 70 % yang berbeda. \Lalu amati masing masing ektoparasit dengan mikroskop.Metodayang dilakukan pada praktikum Vaksinasi NDsiapkan alat suntik yang steril, lalu larutkan vaksin dengan menggunakan larutan aquadestilata dengan dosis 0,5 1,0 cc/ ekor, gunakan vaksin ND Strain La sota 50 dosis. Dan untuk 1 ekor ayam digunakan 0,5 cc / ekor maka 1 vial vaksin 50 dosis dilarutkan dalam 25 cc aquadestilata. Suntikkan 0,5 cc / ekor pada otot dada ayam.Metoda yang dilakukan padapraktikum Pengambilan dan Penerimaan Spesimenyaitupotong terlebih dahulu ternak yang akan diambil spesimennya, lalu ambil bagian-bagian yang akan diuji spesimen seperti hati, ginjal, jantung, limpa, usus, proventrikulus, otak. Masukkan kedalam botol kaca yang berisi formalin 10 %.Dalam kegiatan Sanitasi dan Desinfektan metoda yang dilakukan yaitu bersihkan kandang, lantai kandang dari kotoran ternak yang berserakan, tempat pakan kemudian mandikan sapi dengan sikat yang lembut dan sabun detol, lalu lakukan desinfektan dengan menggunakanFormalindengan dosis yang ada, desinfeksi kandang ternak dan ternak itu sendiri.

TINJAUAN PUSTAKAPemeriksaan fisik ternak secara umum meliputi pemeriksaan kulit dan bulu, cara bernafas, cara urinasi,warna urin, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dll. Frekuensi jantung normal pada sapi dewasa adalah 5580 kali per menit, sedangkan frekuensi denyut jantung anak sapi dapat mencapai 100120 kali per menit ( Mauladi,2009).Sanitasi dan desinfeksi merupakan upaya pembunuhan atau penghilangan mikroba dan rantai hidupnya dalam upaya memberikan kesehatan kepada manusia maupun ternak.Bakteri yang sangat sering djumpai yaitu jenis E.Coli. Penyebaran kelompok bakteri koli di alam sangat luas,diantaranya adalah hidup dan berkembang di dalam usus manusia dan binatang berdarah panas. Perbedaan antara bakteri koli dengan E. Coli adalah (1) menurut tempat asalnya, yaitu yang berasal dari usus binatang dan usus manusia; (2) suhu inkubasi pada saat analisis sampel air,yaitu suhu inkubasi 35oC selama 24-48 jam untuk bakteri yang berasal dari usus binatang dan suhu inkubasi 44,5oC selama 24-48 jam untuk bakteri yang berasal dari usus manusia (Suprihatin dan Adriyani,2008).Vaksinasi merupakan proses pemasukan mikroba yang telah dilemahkan untuk menguji daya tahan tubuh agar pada suatu saat jenis mikroba yang sama menyerang sudah terbentuk kekebalan tubuh. Penyakit Newcastle Disease (ND) atau penyakit tetelo, merupakan penyakit unggas, khususnya ayam yang bersifat sangat menular dan akut serta menimbulkan gejala gangguan pencernaan, pernafasan dan syaraf (Wibowo dkk, 2013). Vaksin ND ada dua strain yaitu : vaksin ND B1 untuk ayam umur 1 sampai 4 hari dan vaksin ND la-sota untuk ayam umur 21 hari keatas.Ektoparasit merupakan hewan pengganggu yang hidup menumpang pada ternak di luar bagian tubuhnya. Kebalikan dari ektoparasit yaitu endoparasit yang berada pada bagian dalam tubuh ternak. Pada pemeriksaan endoparasit ada 3 metoda yang dilakukan yaitu : Metode Natif, Metode Sheater, dan Metode Apung. Pada uji apung ditemukan 6 jenis parasit cacing ( Eimeria sp, Paramphistomum sp, Cooperia pectinita, Moneizia benedi, moneizia expansa, Bunostomum phlebotomum) (Widnyana, 2013).Tehnik pengambilan dan pengiriman spesimen merupakan suatu tatacara atau aturan pada teknik laboratorium sesuai prosedur yang telah berlaku. Spesimen merupakan sampel yang diambil untuk suatu pengujian lab (Suparmin,2015)

HASIL DAN PEMBAHASAN1. Pemeriksaan Fisik Pada TernakAdapun hasil yang diperoleh pada pemeriksaan fisik dari ternak yaitu :Tabel 1. Hasil Pemeriksaan Secara FisikHASIL PEMERIKSAAN FISIK

Hasil

1Buludan kulitSapi ISapi IISapi IIISapi IV

Turgor KulitNormalNormalNormalNormal

BuluNormalNormalNormalNormal

LukaTidakTidakTidakTidak

Lesi / jejasTidakTidakTidakTidak

2Pernafasan

Cara bernafasNormalNormalNormalNormal

Frekuensi29293032

Cermin HidungBasahBasahBasahBasah

Eksudat hidungTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

BatukTidakTidakTidakTidak

3Sirkulasi

Denyut jantungLemahNormalNormalNormal

Frekuensi pulsus51706060

PendarahanTidakTidakTidakTidak

4Pencernaaan

Cara mengambil pakanPakai lidahPakai lidahPakai lidahPakai lidah

Cara mengunyah dan menelanNormalNormalNormalNormal

Tonus lambungAdaAdaAdaAda

Peristaltic ususNormalNormalNormalNormal

MuntahTak adaTak adaTak adaTak ada

Cara buang kotoranNormalNormalNormalNormal

Frekuensi buang fecesSedikitBanyakNormalNormal

Konsistensi kotoranLembekLembekNormalNormal

5Urogenital

Cara urineNormalNormalNormalNormal

Warna urineKuningKuningKuningKuning

Kekeruhan urineJernihJernihJernihJernih

6Syaraf dan Gerak

Reaksi RefleksAdaAdaAdaAda

Cara berjalanNormalNormalNormalNormal

7Panca Indra

MataTidak ada leleranAdaAdaAda

TelingaNormalNormalNormalNormal

TelingaTidak adaTidak adaTidak adaTidak ada

Suhu tubuh38C38,5C38C38,5C

Dari hasil pemeriksaan pada sapi yangdiamati, keadaan sistema sapi tersebut dari mulai kondisi kulit dan bulu, pernafasan, sirkulasi, cara makan, uregenitalis, syaraf dan gerak, dan juga panca inderanya dalam keadaan normal.Jadi dapat disimpulkan bahwa kadaan sistema sapi tidak ada mengalami perubahan yang menunjukkan sapi tersebuttidakmenderita penyakit yang membahayakan.2. Sanitasi dan DesinfektanDari praktikum yang telah dilakukan yaitu dengan langkah langkah : membersihkan kandang, dengan membuang terlebih dahulu feces feces yang ada dilantai lalu menyiram dengan air. Bersihkan tempat pakan, tempat pakan dikosongkan. Lalu mandikan sapi dengan menggunakan sikat yang lembut dan sabun dettol atau sejenisnya. Pada praktikum ini saya memandikan sapi yang diberi nama Bobo, siputih. Setelah itu gembalakan sapi tersebut agar dia dapat makan dan berinteraksi dengan udara bebas. Selagi sapi digembalakan maka kita dapat membersihkan peralatan, tempat pakan, lantai kandang. Setelah semua bersih masukkan sapi, dan lakukan proses desinfeksi untuk membunuh mikroorganisme yang terdapat pada kandang, peralatan dan bahkan pada tubuh ternak. Disini kami menggunakan desinfektan cyperkiller, yang dapat digunakan untuk membunuh nyamuk, lalat, caplak, kutu dan ektoparasit lainnya. Sinar matahari pagi yang masuk kedalam kandang sangat penting, karena sinar pagi tak begitu panas dan lebih banyak mengandung sinar ultraviolet yang dapat berfungsi sebagai desinfektan dan membantu pembentukan kuli.Antiseptik adalah substansi kimia yang dipakai pada kulit atau selaput lendir untuk mencegah pertumbuhan mikrooganisme dengan menghalangi atau merusaknya. Sedangka Desinfektan adalah substansi kimia yang digunakan pada benda-benda mati untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi atau merusaknya.

3. VaksinasiND (Newcastle Disease) Pada praktikum vaksinasi ini, kami melakukan vaksinasi Newcastle Disease pada ternak ayam yang memiliki bobot badan sekitar 1 kg yang berumur lebih dari 21 hari. Sebagaimana kita ketahui bahwa penyakit Newcastle Disease merupakan penyakit yang sering terdapat pada ternak unggas. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang dapat dicegah dengan cara vaksinasi. Strain yang digunakan pada vaksinasi ini adalah strain La Sota. Vaksinasi yang dilakukan pada praktikum ini adalah vaksinasiNDyaitu vaksin yang dapat mencegah penyakit ND atau tetelo pada ternak unggas. Penyakit ND atau tetelo merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada ternak ayam, dan untuk pencegahan dari penyakit ini adalah dengan cara vaksinasi. Penyebab dari penyakitNewcastle Diseaseadalah virus Paramyxovirus. Ternak yang menderita penyakit ND tampak lesu dan sulit bernafas, gangguan pencernaan antara lain diare berwarna kehijau-hijauan, gangguan susunan syaraf pusat antara lain kelumpuhan dan terticolis.4. Koleksi dan Identifikasi Ektoparasit dan EndoparasitEktoparasit adalah parasit yang hidupnya diluar tubuh (permukaan kulit tubuh) induk semang. Cara hidup dari ekoparasit ini adalah dengan hinggap sementara pada induk semang untuk mencari makan atau tinggal menetap pada induk semang. Pada umumnya ektoparasit terdiri atas bagian kepala,dada dan bagian belakang. Ektoparasit termasuk phylum Arthropoda, yaitu binatang yang berbuku-buku Kehadiran ektoparasit pada ternak tidak akan menyebabkan kematian secara langsung karena memang nyatanya ektoparasit tidak dapat menurunkan kekebalan tubuh ternak atau pun menyebabkan suatu organ atau tubuh ternak rusak hingga ternak yang dihinggapinya mengalami kematian layaknya endoparasit. Namun, ektoparasit inilah yang membawa virus dan bakteri pathogen yang dapat membunuh ternak, seperti lalat dan nyamuk. NyamukAedes aegyptimisalnya, merupakan agen penyakit demam berdarah yang sangatberbahaya nagi manusia. Ektoparasit di sini hanya bertindak sebagai vector dan bukan sebagai agen. Ektoparasit atau parasit luar adalah binatang yang hidup menumpang pada permukaan tubuh makhluk jenis lain dengan merugikan makhluk yangditumpanginya.Endoparasit adalah jenis protozoa yang menyerang ternak dari dalamtubuh yang biasanya berkembang di dalam tubuh ternak dan menyebabkan ternak mengalami kegelisahan pada ternak tersebut sehingga mengganggu aktivitas dari ternak itu sendiri sehingga mengakibatkan ternak tidak mau makan dan akhirnya mengalami kekurusan pada ternak tersebut walaupun ternak tersebut makan banyak akan tetapi ternak juga akan mengalami kekurusan karena makanan yang dimakan akan dimakan lagi oleh cacing yang bersifat parasit di dalam tubuh ternak.Ada beberapa pengujian endoparasit dalam spesimen diantaranya adalah:1. Uji Natif merupakan uji sederhana, yang perbandingan nya 1 : 10 feses dan air, kemudiansetelah homogen diambil beberapa tetes pada preparat lalu diamati dibawah mikroskop.2. Uji Sedimentasi merupakan uji yang menggunakan endapan dari hasil pengenceran spesimennya untuk diamati di bawah mikroskop.3. Uji Apung merupakan uji yang menggunakan NaCl dan feses yang diaduk sampai homogen, disaring, lalu disentrifus dengan kecepatan 1500rpm selama kurang lebih 5 menit hingga akhirnya diamati dibawah mikroskop.5. Pengambilan Dan Pengiriman SpesimenSpecimen merupakan bagian / organ tubuh ternak yang diambil untuk diuji secara laboratories untuk mengetahui penyakit ternak yang menyebabkan kematian. Pada praktikum yang telah kami laksanakan ini kami mencoba mengambil specimen ternak yang masih hidup yaitu bebek betina untuk di uji .Pada praktikum yang telah dilaksanakan dengan membagi bagian-bagian yang akan dikirim. Adapun bagian yang dikirim yaitu hati, limpa, otak, jantung, usus, uterus, ginjal, proventrikulus. Masing-masing dipotong dan dimasukkan kedalam botol kaca yang berisi formalin 10 %.Untuk mengambil specimen pada ternak kita harus perhatikan keadaan ternak tersebut. Apabila ternak masih hidup kita dapat mengambil bagian-bagian tertentu seperti, leleran hidung atau telinga, darah, feces, kerokan kulit.Laboratorium dalam hal ini digunakan utuk pemerisaan spesimen. Sepesimen merupakan segala macam benda apa saja yang dianggap tercemar oleh suatu penyakit hewan atau jasad renik penyebab penyakit hewan termasuk bagian-bagian tubuh hewan atau berupa hewannya sendiri yang mati, sakit atau tersangka sakit perlu dikirim secara cepat dengan memperhatikan ketentuan yang diperlukan. Manfaat pengiriman spesimen pada lembaga yang secara profesional berwenang misalnya Balitvet, BPPH atau laboratorium di beberapa perguruan tinggi tidak hanya berarti terhadap diagnosa penyekit itu sendiri namun juga untuk pengendalian penyakit secara lebih luas misalnya dalam ruang lingkup epidemiologi.Dasar pengumpulan spesimen adalah, jenis spesimen yang dikirim tergantung pada jenis penyakit sehingga organ yang dikirim juga spesifik khususnya organ atau jaringan yang secara klinis mengalami perubahan, spesimen dikirim dalam keadaan aseptik menggunakan bahan yang ditetapkan sesuai prosedur atau peralatan yang telah dicuci, dikeringkan dan disterilisasi, botol diberi diberi identitas yang jelas dan teknis pemeriksaan apa yang diinginkan, botol spesimen disimpan dalam termos es dan selama proses pengambilan spesimen lakukan secara hati-hati khususnya terhadap pencemaran.Ada beberapa yang mempengaruhi seleksi pengiriman spesimen daintaranya yaitu: waktu, peralatan, teknik, transportasi, dantidak kalah penting adanya form/ dokumen sepesimen.Pada prinsipnya bahan yang diperlukan, cara pengepakan, dan metode yang dikehendaki harus disesuaikan dengan apakah spesimen tersebut untuk diperiksa secara bakteriologik, virologik, mikologik, parasitologik, toksikologik, serologik dan pemeriksaan histopatologik

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanKesimpulan yang saya dapat dari pratikum pemeriksaan ternak secara fisik pada ternak kambing dan sapi ini adalah bahwa Kesehatan ternak mutlak harus diperhatikan, mengingat keberhasilan usaha peternakan sangat ditentukan oleh status kesehatan ternak yang dipelihara. Maka dari itu kita harus senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan ternak tersebut dengan jalan pemerksaan klinis agar keseluruhan fisik ternak dan sistema pada sapidan kambing masih dikategorikan normal dan tidak ditemukan kelainan-kelainan pada ternak.Ektoparasit adalah parasit yang hidupnya diluar tubuh (permukaan kulit tubuh) induk semang, Ektoparasit termasuk phylum Arthropoda, yaitu binatang yang berbuku-buku. Ektoparasit pada ternak walaupun hidup diluar tubuh ternak akan tetapi dampak yang ditimbulkannya terhadap ternak tersebut sangat membahayakan pada status kesehatan ternak tersebut.Dapat diambil kesimpulan bahwa vaksinasi adalah memasukkan bibit penyakit yang telah dilemahkan ke dalam tubuh makhluk hidup dan diharapkan dapat menimbulkan kekebalan. Dan vaksin itu sendiri adalah bibit penyakit yang berasal dari virus dan bakteri yang telah dilemahkan dan dimasukkan ke dalam tubuh penerima, sehingga terjadi peningkatan kekebalan tubuh terhadap serangan bibit penyakit dari vaksin yang dimasukkan tersebut. Vaksinasi wajib dilakukan mengingat belum ada obat yang efektif untuk menyembuhkan penyakit viral.Program sanitasi, vaksinasi, dan program pengobatan dini pada umur tertentu ketika gejala ayam sakit mulai tampak serta program lainnya yang berhubungan dengan manajemen pemeliharaan dapat mencegah ternak terkena penyakit. Melakukan vaksinasi pada ayam, baik saat masih DOC maupun sudah besar akan meningkatkan kekebalan tubuh ternak terhadap penyakit.

SaranManajemen pemeliharaan ternak yang baik akan dapat mencegah ternak terserang berbagai macam penyakit, faktor kebersihan kandang dan ternak juga tak lain adalah faktor yang ikut menentukan kesehatan ternak. Tata laksana vaksinasi dan kehati-hatian merupakan hal penting agar vaksinasi tidak menyebabkan kematian pada ternak, kebanyakan kematian ternak pasca vaksinasi karena kesalahan pelaksanaan vaksinasi. Vaksinlah ayam sedini mungkin untuk menghindari serangan penyakit agar ternak mempunyai daya tahan tubuh.

DAFTAR PUSTAKA

Mauladi,A.H. 2009. Suhu Tubuh, Frekuensi Jantung Dan Nafas Induk Sapi Friesian Holstein Bunting Yang Divaksin dengan Vaksin Avian Influenza H5n1Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor. BogorSuparmin Yuliani. 2015. Deteksi Dan Identifikasi Faktor Penyebab Timbulnya Infestasi Caplak Boophilus Sp Pada Sapi Bali Di Kecamatan Mallusetasi, Kabupaten Barru, Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin . MakassarSuprihatin Bambang, dan Adriyani Retno. 2008, Higiene Sanitasi Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Tanjung Redep Kabupaten Berau Kalimantan Timur, Jurnal Kesehatan Lingkungan, Vol.4, No.2, Januari 2008 : 81 88, Departemen Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair. Kalimantan TimurWibowo,S.E. Asmara Widya. Wibowo,M.H. dan Sutisno Bambang. 2013. Perbandingan Tingkat Proteksi Program Vaksinasi Newcastle Disease Pada Broiler, Jurnal Sains Veteriner. Bagian Mikrobiologi, Bagian Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaWidnyana I Gusti Ngurah Putu. 2013. Prevalensi Infeksi Parasit Cacing Pada Saluran Pencernaan Sapi Bali Dan Sapi Rambon Di Desa Wosu Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali, Jurnal AgroPet Vol. 10 Nomor 2 Desember 2013. Morowali, SulBar