laporan resmi praktikum fitokimia

11
7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 1/11 LAPORAN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA ABSORBSI OBAT SECARA IN SITU OLEH : KELOMPOK 1-A ALFIAH KHUMAIDA 18144354A DESI MULYAWATI 18144356A INDAH IRAWATI 18144357A KUNI ZUKA ABIDAH 18144358A MERISA SETYARA 1814435!A FAKULTAS FARMASI UNI"ERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA #$15

Upload: desi-mulyawati

Post on 05-Mar-2016

912 views

Category:

Documents


121 download

DESCRIPTION

LAPORAN PEMISAHAN, IDENTIFIKASI FRAKSI KURKUMINOID DARI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 1/11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

ABSORBSI OBAT SECARA IN SITU

OLEH :

KELOMPOK 1-A

ALFIAH KHUMAIDA 18144354A

DESI MULYAWATI 18144356A

INDAH IRAWATI 18144357A

KUNI ZUKA ABIDAH 18144358A

MERISA SETYARA 1814435!A

FAKULTAS FARMASI

UNI"ERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA

#$15

Page 2: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 2/11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOFARMASETIKA

ABSORBSI OBAT SECARA IN SITU

A% TU&UAN

Mempelajari pengaruh pH terhadap absorbs obat yang di absorbs melalui difusi pasif dan

 percobaan dillakukan secara in situ.

B% DASAR TEORI

Percobaan absorbsi obat secara in situ melalui usus halus didasarkan atas

 penentuan kecepatan hilangnya obat dari lumen usus halus setelah larutan obat

dengan kadar tertentu dilewatkan melalui lumen usus halus secara perfusi dengan

kecepatan tertentu. Cara ini dikenal pula dengan nama teknik perfusi, karena usus

dilubangi untuk masuknya ujung kanul, satu kanul di bagian ujung atas usus untuk 

masuknya sampel cairan percobaan dan satu lagi bagian bawah untuk keluarnya

cairan tersebut.

Cara ini didasarkan atas asumsi bahwa obat yang dicobakan stabil, tidak 

mengalami metbolisme dalam lumen usus, sehingga hilangnya obat dari lumen usus

akan muncul dalam darah atau plasma darah, atau dengan perkataan lain hilangnya

obat dari lumen usus tersebut adalah karena proses absorbsi.

Bagi obat-obat yang berupa asam lemah atau basa lemah, pengaruh PH

terhadap kecepatan absorbsi sangat besar, karena PH akan menentukan besarnya fraksi

obat dalam bentuk tak terionkan. Bentuk ini yang dapat terabsorbsi secara baik melalui

mekanisme difusi pasif.

Metode ini dapat digunakan untuk mempelajari berbagai factor yang dapat

 berpengaruh pada permeabilitas dinding usus dari berebagai macam obat.

Pengembangan lebih lanjut dapat digunakan untuk merancang obat dalam upaya

mengoptimalkan kecepatan absorbsinya melalui pembentukan prodrug, khususnya

untuk obat-obat yang sangat sulit atau praktis tidak dapat terabsorbsi. Melalui

metode ini akan dapat diungkapkan pula besarnya permeabilitas membran usus

terhadap obat melalui lipoid pathway, pori, dan aueous boundary layer 

Metode !rough and !rough merupakan salah satu cara pengobatan in situ.

Cara ini dilakukan dengan menentukan fraksi obat yang terabsorbsi, setelah larutan obat

Page 3: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 3/11

dialirkan melalui lumen intestine yang panjangnya tertentu dan kecepatan alirnya

tertentu pula. "alam keadaan tunak proses absorbsi dapat dinyatakan dengan

 persamaan #

Paap $ ln

"engan #

• C %&' $ kadar larutan obat mula-mula

•  C %(' $ kadar larutan obat setelah di alirkan melalui lumen intestine

sepanjang l cm

• l $ panjang usus dalam cm

• r $ jari-jari penampang lintang intestine

) $ kecepatan alir larutan obat dalam ml per menit• Papp $ tetapan permeabilitas semu

C% ALAT DAN BAHAN

ALAT :

*anula satu setCutter listrik 

!imer+jam

Page 4: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 4/11

Page 5: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 5/11

:::. "engan pipet 9olume mengambil & ml< &,2 ml< 1 ml< 1,2 ml< 0 ml<

larutan stock di atas. Masing-masing dimasukan dalam labu takar 2(

ml dan ditambahkan larutan dapar ad tanda batas

:=. Membaca absorbansi masing-masing larutan pada panjang gelombang

182 nm dengan blangko dapar acetat.=. Membuat persamaan kur9a baku acetosal antara konsentrasi %>' =s

absorbansi %y'c. Pesiapan 4ji bsorpsi :n itu

etelah rongga perut tikus di buka, dicari bagian lambung dan di ukur 

ke arah kanal kira-kira &2 cm dari lambung dengan pertolongan

 benang. Pemasangan kanul sedemikian rupa sehingga ujungnya

mengarah ke bagian anal."ari ujung kanul ini usus di ukur lagi dengan pertolongan benang ke

arah anal sepanjang 1( cm, dan di situ dibuat lubang kedua,

selanjutnya di pasang pula kanul dengan ujung kanul mengarah ke

 bagian oral dari usus dengan benang

*anul pertama di hubungkan dengan reser9oir larutan dapar fostat

dengan pH yang dikehendaki melalui slang pula. ntara reser9oir dan

kanul dipasang pompa peristaltic untuk mengalirkan larutan.

*emudian pompa peristaltic dijalankan, hingga kotoran yang terdapat

dalam usus bersih dengan cara menampung larutan dapar yang keluar 

dari kanul kedua selama waktu tertentu, kemudian mengukur 

9olumenya, maka kecepatan alir melalui intestine dapat ditentukan.

/ama pengaliran larutan bahan obat ini 0( menit, lalu kadar obat

dalam larutan ditentukan secara spektrofotometris, sehingga diperoleh

data kadar sebelum dan sesudah di alirkan melalui intestine.

d. "ata lain yang perlu dicatat adalah panjang usus dan diameter usus. Hal ini dapat

dilakukan dengan memotong usus antara kedua ujung kanul, satu sisi usus ujungnya

di tali dengan benang, setelah di isi cairan baru kemudian panjang dan diameter usus

dapat ditentukan.

Page 6: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 6/11

E% DATA PERCOBAAN

a. 7ama bahan obat # acetosal

 b. Medium # dapar asetat, PH $ 5,2

c. "ata kur9a baku #

 7o bsorbansi *onsentrasi %mg ;'

& (,&?( 2,8

1 (,182 @,5

0 (,065 &&,1

5 (,02? &5

2 (,20? &8,@

8 (.812 &6,8

d. :dentitaspenelitian

 7o

hewan

Berat tikus %g' Panjang usus

%cm'

"iameter usus

%cm'

/ama alir 

obat %detik'

*ecepatan alir 

%detik+cm'

& 012 1( &,8 @8,6 5,050

e. *ur9a baku

*onsentrasi asetosal $

&. =& > 7& $ =1 > 71

& ml > 1@( mg; $ 2( ml > 71

 71 $

1. =& > 7& $ =1 > 71

&,2 ml > 1@( mg; $ 2( ml > 71

 71 $

0. =& > 7& $ =1 > 71 5. =& > 7& $ =1 > 71

Page 7: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 7/11

1 ml > 1@( mg; $ 2( ml > 71

 71 $

1,2 ml > 1@( mg; $ 2( ml > 71

 71 $

2. =& > 7& $ =1 > 710 ml > 1@( mg; $ 2( ml > 71

 71 $

8. =& > 7& $ =1 > 710,2 ml > 1@( mg; $ 2( ml > 71

 71 $

f. *ecepatan alir $

$

g. *adar obat secara spektrofotometri bsorbansi larutan awal

• A $ a b>

(,?@& $ - (,((&010@& (,(0&&8>

$

$ 12, &(88?

• A $ a b>

(,?@( $ - (,((&010@& (,(0&&8>

$

$ 12,(?52@

• A $ a b>

(,??1 $ - (,((&010@& (,(0&&8>

$

$ 15,@&?@5 bsorbansi larutan akhir 

A $ a b>(,&&1 $ - (,((&010@& (,(0&&8>

$

$ 0,208@5

• A $ a b>

(,&&& $ - (,((&010@& (,(0&&8>

Page 8: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 8/11

$

$ 0,8(5?5

• A $ a b>

(,&&1 $ - (,((&010@& (,(0&&8>

$

$ 0,208@5h. "ata penentuan kadar obat secara spektrofotometri

Percobaan dilakukan pada D $ 182 nm

 7o

hewan

/arutan awal /arutan akhir Eaktor  

 pengenceranbsorbansi konsentrasi bsorbansi *onsentrasi

& (,?@& 12,&(88? (,&&1 0,808@5 &(>

1 (,?@( 12,(?52@ (,&&& 0,8(5?5 &(>

0 (,??1 15,@&?@5 (,&&1 0,808@5 &(>

i. nalisis data!ikus dengan 0> replikasi

• P app $

$

$

$ (,1811&detik+cm1

• P app $

$

$

$ (,18015detik+cm1

• P app $

Page 9: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 9/11

$

$

$ (,18(85detik+cm1

F% PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini dilakukan pengamatan terhadap pengaruh pH terhadap

absorbsi asetosal melalui difusi pasif dan percobaan dilakukan secara in situ. Metode in situ

merupakan suatu metode uji yang dilakukan dalam organ target tertentu yang masih berada

dalam sistem organisme hidup. Bedanya dengan uji in 9i9o, ialah karena pada uji in situ

organ target diusahakan tidak dipengaruhi oleh organ lain sehingga profil obat yang diamati

hanya berdasarkan pada proses yang terjadi pada program tersebut tanpa dipengaruhi oleh

 proses yang terjadi pada organ lain. edangkan bedanya dengan uji in 9itro ialah organ pada

uji in situ masih menyatu dengan sistem organisme hidup, masih mendapat suplai darah dan

suplai oksigen.

setosal termasuk golongan obat asam lemah sehingga absorbsinya baik pada pH

asam. 7amun karena luas permukaan usus yang besar, asetosal juga dapat terabsorbsi pada

lumen usus terlebih lagi dengan adanya fili-fili pada permukaan lumen usus, meskipun

 bentuk tak terionnya banyak di pH asam.

Hewan uji yang digunakan ialah tikus. !ikus lebih dipilih daripada mencit karena

ukurannya lebih besar, sehingga organ-organnya pun lebih besar yang akan memudahkan

 pengukuran. /arutan dapar fosfat berfungsi sebagai penstabil pH. !ikus dikorbankan secara

kimia menggunakan eter. Pengukuran usus &2 cm dari lambung dimaksudkan untuk 

menghindari pengaruh lambung dalam percobaan sehingga absorbsi yang terjadi di usus.

/arutan 7aCl (,6; digunakan untuk membersihkan usus dari kotoran-kotoran sehingga tidak 

mengganggu absorbsi asetosal. 4sus diukur 1( cm dan ujung atas diikat dengan tali, bagian

 bawah juga diikat dengan tali. *emudian dibuat lubang pada kedua ujungnya untuk 

memasukkan obat pada ujung bagian atas dan untuk mengeluarkan obat pada ujung bagian

 bawah.

Metode absorbsi in situ sering disebut teknik perfusi karena usus dilubangi & untuk 

memasukkan sampel dan dilubangi & lagi untuk keluarnya sampel. Cara ini didasarkan

Page 10: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 10/11

asumsi bahwa hilangnya obat dari lumen usus dikarenakan proses absorbsi, obat dianggap

stabil dan tidak mengalami metabolisme di usus. Metode in situ digunakan untuk 

mempelajari faktor yang mempengaruhi permeabilitas usus, untuk mengoptimalkan

kecepatan absorbsi pada sediaan prodrug pada obat yang sangat sulit atau praktis tidak dapat

terabsorbsi. Pada percobaan kali ini absorbsi obat melalui difusi pasif, artinya absorbsi tidak 

menggunakan energi, terjadi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah dan tidak melawan

gradien konsentrasi.

Aang dimaksud Papp adalah tetapan permeabilitas semu. "ilakukan analisis sebanyak 

0> replikasi. Hasil Papp replikasi pertama diperoleh yaitu (,1811& detik+cm0. rtinya butuh

waktu (,1811& detik untuk obat diabsorbsi tiap cm0 9olume usus. Hasil Papp replikasi kedua

diperoleh yaitu (,18015 detik+cm0. rtinya butuh waktu (,18015 detik untuk obat diabsorbsi

tiap cm0 9olume usus. Hasil Papp replikasi ketiga diperoleh yaitu (,18(85 detik+cm 0. rtinya

 butuh waktu (,18(85 detik untuk obat diabsorbsi tiap cm0 9olume usus. Fata- rata dari ketiga

replikasi hasil Papp yaitu (,18 detik+cm0.

Banyak faktor yang mempengaruhi hasil percobaan diantaranya#

a. !epat atau tidaknya pembuatan larutan asetosal b. *etepatan pengukuran komponen-komponen seperti %berat tikus, panjang usus, diameter 

usus'

c. *etepatan dalam perhitungand. tandarisasi alat-alat yang dipakai selama praktikum

e. *ebersihan baik penguji ataupun hewan uji

f. *esesuaian dengan prosedur 

'% KESIMPULAN

Pada percobaan kali ini dapat disimpulkan bahwa pH mempengaruhi absorbsi obat

yang diabsorbsi melalui difusi pasif dan percobaan dilakukan secara in situ. 0> replikasi.

Hasil Papp replikasi pertama diperoleh yaitu (,1811& detik+cm0. rtinya butuh waktu

(,1811& detik untuk obat diabsorbsi tiap cm0  9olume usus. Hasil Papp replikasi kedua

diperoleh yaitu (,18015 detik+cm0. rtinya butuh waktu (,18015 detik untuk obat diabsorbsi

tiap cm0 9olume usus. Hasil Papp replikasi ketiga diperoleh yaitu (,18(85 detik+cm 0. rtinya

 butuh waktu (,18(85 detik untuk obat diabsorbsi tiap cm0 9olume usus. Fata- rata dari ketiga

replikasi hasil Papp yaitu (,18 detik+cm0.

Page 11: LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

7/21/2019 LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-resmi-praktikum-fitokimia-56da0a54f0ed1 11/11

H% DAFTAR PUSTAKA

nonim, &662. Farmakologi dan Terapi (edisi IV). Gakarta # 4: Press

nonim, &66?. Farmakoterapi Indonesia (edisi III). Gakaarta # "ep*es F:

Herdwiani. .:ka P, 1(&2.  Petunjuk Praktikum Biofarmasetika. Surakarta# 4ni9ersitas

etia Budi.

Martin, lfred. &660. Earmasi Eisik 3disi :::. 4ni9ersitas :ndonesia # Gakarta