laporan praktikum ibm lanjut metode panas kering
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM IBM LANJUT
Pengolahan Bahan Makanan dengan Media
Panas Kering
“Pepes Teri Basah”
Disusun Oleh :
Kelompok VII b
Mandariyanti (P07131010032)
Gusti Agung Ayu Sukma Trisna Dewi
(P07131010034)
A.A Istri Shintya Dewi (P07131010037)
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN GIZI
2010
I. Judul Pratikum : Pengolahan Bahan Makanan dengan Media Panas Kering
II. Hari/Tanggal : Selasa, 26 April 2011
III. Tujuan :
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengolah makanan dengan teknik pengolahan dengan media panas
kering.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat mengolah makanan dengan menggunakan media panas kering
metode grilling, baking, roasting.
b. Mahasiswa dapat mengetahui perubahan organoleptik bahan makanan yang
terjadi meliputi : aroma, rasa, dan tekstur
c. Mahasiswa dapat mengetahui waktu pemasakan bahan makanan, suhu alat dan
bahan makanan serta pH.
IV. Dasar Teori :
Menurut pengertian awam, memasak tak lebih dari membuat bahan makanan mentah
menjadi matang supaya dapat dimakan. Tetapi secara definitive menurut ilmu memasak,
digambarkan sebagai pemberian panas pada bahan makanan sehingga bahan itu mudah
dicerna, dapat dimakan, aman dimakan, lezat di lidah dan mengubah bentuk penyajian
(adanya perubahan warna, bentuk atau rasa).
Salah satu teknik pengolahan memasak dengan media panas kering (dry heat cooking),
adalah metode grilling. Grilling(memanggang) adalah memasak bahan makanan dengan
panas atau api terbuka dari bagian bawah, dengan suhu pemasakan 288° – 298° C, dapat
dihasilkan oleh arang panas/sumber panas lain.
V. Alat dan Bahan :
Alat :
- Pisau
- Timbangan
- Thermometer 100° C
- Thermometer 360° C
- Kertas pH
- Talenan
- Baskom
- Mangkok
- Panci
- Alat pemanggang
- Ulekan
- Sendok
- Piring
Bahan :
- Ikan teri basah 406 gr
- Minyak goreng 2 sdm
- Serai 2 tangkai
- Daun kemangi 5 tangkai
- Daun salam 2 lembar
- Cabe rawit 10 buah
- Jahe 3 cm
- Daun pisang secukupnya
- Bawang merah 5 btr
- Bawang putih 2 btr
- Kemiri 3 btr
- Kunyit 3 cm
- Cabe merah 2 buah
- Garam secukupnya
VI. Prosedur Kerja :
1. Memasuki laboratorium dengan menggunakan jas lab.
2. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
3. Mencuci alat yang akan digunakan
4. Menimbang ikan teri, lalu dicuci hingga bersih
5. Merendam dengan campuran air jeruk nipis dan garam selama beberapa menit
6. Menghaluskan bumbu, lau mengaduk bumbu yang sudah halus dengan ikan teri dan
menambahkan dua sendok minyak goreng
7. Memasukkan campuran ikan teri kedalam daun pisang, hingga habis, disemat. Lalu
menimbangnya.
8. Mengukus ikan diatas api sedang
9. Mengukur suhu alat dan bahan makanan dengan menggunakan termometer 100 dan
mencatat waktu hingga matang
10. Setelah matang, mengukur pH, lalu menimbang ikan yang telah matang
11. Mengoles alat pemanggang dengan sedikit minyak, lalu dipanggang
12. Mengukur suhu alat dan bahan makanan dengan menggunakan termometer 360 dan
mencatat waktu hingga matang
13. Setelah matang, mengukur pH, lalu menimbang ikan yang telah dipanggang.
14. Menyajikan hidangan
15. Mencuci peralatan yang telah dipakai
VII. Hasil Pengamatan :
1. Teri mentah
Berat mentah bersih Berat mentah masak
Organoleptik
Warna Aroma Tekstur
Teri 406 gr 500 gr Abu-abu Khas teri Agak
kasar
2. Teri yang dikukus
Berat mentah
bersih
Berat mentah
masak
Organoleptik Suhu
pH WaktuWarna Aroma Tekstur Alat Bahan
Teri 625 gr 580 gr
Abu-abu
kekuning
an
Khas
pepes
Agak
lembut 80° C 85° C 610:08 - 10:34
3. Teri yang dipanggang
Berat mentah
bersih
Berat mentah
masak
Organoleptik Suhu
pH WaktuWarna Aroma Tekstur Alat Bahan
Teri 580 gr 500 gr
Abu-abu
kekuning
an tua
Khas
pepes
Agak
lembut 120° C 75° C 610:40 - 10:58
VIII. Perhitungan :
1. Rendemen pepes saat dikukus
= Berat mentahbersihBerat mentahmasak
x 100%
= 625gr580gr
x 100%
= 107,75 %
2. Rendemen pepes saat dipanggang
= Berat mentahbersihBerat mentahmasak
x 100%
= 580gr500gr
x 100%
= 116 %
IX. Pembahasan :
Berat mula – mula ikan teri yang akan kami olah menjadi pepes teri basah adalah 406
gram. Setelah mengalami proses pencucian, dicampur dengan bumbu dan dibungkus
daun pisang beratnya menjadi 625 gram (berat mentah bersih pada saat dikukus). Setelah
dikukus selama 26 menit dengan suhu alat 80° C dan suhu bahan makanan 85° C, berat
mentah masaknya menjadi 580 gram. Dan diperoleh pH 6 dan rendemen sebesar
107,75%. Waktu yang diperoleh pada pemasakan hampir sama dengan waktu yang tertera
pada resep, yaitu 25 menit.
Pada saat pemanggangan berat mentah bersih bahan adalah 580 gram, lalu dipanggang
sebentar pada suhu alat 120° C dan bahan 75° C dengan waktu sekitar 18 menit,
diperoleh berat mentah masak 500 gram, pH bahan makanan 6 dan rendemen 116%.
Berat bahan makanan pada saat dikukus hingga matang mengalami penurunan, begitu
juga pada saat pemanggangan. Hal ini disebabkan karena adanya penguapan pada bahan
makanan.
Dari pengolahan yang kami lakukan, perubahan yang tampak pada ikan teri yaitu, dari
semula berwarna abu-abu menjadi abu-abu kekuningan tua, tekstur yang dari semula
kasar menjadi agak halus.
Perubahan kualitas yang diolah disebabkan karena adanya aplikasi panas melalui
peristiwa konduksi dan konveksi dari media panas kering.
X. Kesimpulan :
1. Kami dapat mengolah makanan dengan menggunakan media panas kering metode
grilling, berupa hidangan Pepes teri basah.
2. Perubahan organoleptik bahan makanan yang terjadi meliputi : aroma khas pepes teri
basah, rasa khas pepes teri basah, dan tekstur menjadi agak lembut yang dari semula
agak kasar.
3. Waktu pemasakan bahan makanan, suhu pada saat pengukusan suhu alat 80° C dan alat
85° C dengan pH akhir pengukusan 6. Sedangkan pada proses pemanggangan suhu
alat adalah 120° C dan suhu bahan 75° C dengan pH akhir pemanggangan 6.
XI. Daftar Pustaka :
Penuntun Praktikum Dasar – Dasar Teknologi Pengolahan, Oleh I.G.A. Sri Utami, STP.
Denpasar, 26 April 2011Penanggung Jawab
(Mandariyanti)P07131010032