laporan praktikum (autosaved)
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGENDALIAN GULMA
“IDENTIFIKASI GULMA DAUN LEBAR”
Oleh
Nama : HENDRA PANGARIBUAN
NPM : E1J012075
Co-Ass : Rizky S Utami
Shift : Rabu,12:00 - Selesai
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU2015
PENDAHULUAN
I.I Dasar teori
Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk
ini kita dapat terlepas dari nama latin. Nama latin suatu gulma akan sangat berarti karena
nama tersebut diterima di internasional. Sebagai contoh jika kita menyebutkan nama
babandotan, ahli gulma india atau afrika bahkan mungkin yang berasal dari luar pulau jawa
sering tidak mengetahuinya. Tetapi dengan menyebut nama latinnya atau Ageratum
conyzoides, L. maka hamper dapat dipastikan orang-orang tersebut mengetahuinya. Atau jika
tidak, maka mereka dengan mudah mencari informasi dengan berpegangan pada nama latin
gulma tersebut.
Nama latin suatu jenis gulma biasanya terdiri dari dua kata. Kata pertama
menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar sedangkan kata kedua
menunjukkan jenis yang selalu dimulai dengan huruf kecil. Dibelakang nama tersebut
terdapat pula singkatan nama orang yang pertama kali membuat determinasi jenis tersebut.
Contoh : Panicum repens L. Huruf L adalah singkatan dari Linnaeus, seorang ahli tumbuh-
tumbuhan dari swedia yang pertama kali membuat determinasi gulma P.repens.
Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau
seluruh cara dibawah ini :
1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi
dengan herbarium.
2. Konsultasi langsung dengan ahli dibiddang bersangkutan
3. Mencari sendiri dengan menggunakan kunci identifikasi
4. Membandingkan dengan determinasi yang ada
5. Membanduingkan dengan ilustrasi yang tersedia.
Untuk mengidentifikasi gulma dengan kata kunci tentunya kita harus memahami sifat-
sifat generative dan vegetative dari gulma tersebut.
1. Bagian vegetative gulma
Bagian vegetative gulma yang dapat dipakai sebagai factor identifikasi adalah
akar, batang, dan daun.
a. Akar
Perakaran pada gulma dapat berupa akar tunggang (biasanya ditemui pada
golongan berdaun lebar) dan akar serabut yang biasanya ditemui pada
gulma golongan rerumputan dari teki-tekian
b. Batang
Bagian batang yang menjadi ciri identifikasi gulma antara lain adalah:
Bentu batang : bulat, segitiga, lonjong, pipih, berongga, segi empat,
segi lima, dsb.
Pertumbuhan batang : menjalar, melilit, tegak, bercabang banyak,
bercabang menggarpu, dsb.
c. Daun
Bagian daun yang dapat digunakan menjadi cirri identifikasi gulma antara
lain :
Bentuk daun : bulat, lanset, lonjong, pita, jarum, jantung,
segi tiga, dsb.
Warna daun : hijau tua, hijau, kuning, merah, ungu, dsb.
Tepi daun : rata, bergerigi, bergigi, berombak,dsb.
Daging daun : tebal, tipis, kaku, dsb
Duduk daun : berhadapan, tersebar, berhadapan-
Bersilangan, berkarang, dsb.
Jumlah daun : tuggal, majemuk
Tulang daun : menyirip, menjari, lurus/sejajar.
Ujung daun : runcing, meruncing, berlekuk, rata, bulat
Pangkal daun : bulat, membulat, runcing, meruncing, rata,
dsb.
d. Modifikasi akar, batang dan daun
Berupa rimpang,stolon,umbi lapis, dan akar tinggal.
2. Bagian generative gulma
Pada strutur generative untuk mengidentifikasi gulma terdiri dari bunga, buah
dan biji.
a. Bunga
Bagian bunga yang biasa menjadi factor indikasi adalah :
Jumlah bunga : tunggal atau majemuk
Letak bunga : di ujung, tersebar, dll.
Bentuk bunga : bonggol, bulir, malai, dsb
Warna bunga : merah, hijau, kuning, dll
Simetri bunga : asimetri, simetri bilateral,dll
b. Buah
Jenis buah : buah sejati, atau buah semu.
Daging buah : buah berdaging ( buah buni, pepo, batu,
empulur, dll) buah kering (berbiji tunggal,
polong, dll)
c. Biji
Biji dapat ditandai dengan cirri-ciri berlainan, misalnya : bentuk, warna,
ukuran, dan keadaan permukaan yang tidak sama. Sebagai contoh : pada
Amaranthaceae bijinya berwarna hitam dan mengkilat.
I.2 Tujuan Pratikum
Diadakannya pratikum gulma pada acara identifikasi gulma ini bertujuan agar
mahasiswa mampu mengenali jenis – jenis gulma, nama daerah, nama latin spesies gulma,
bentuk morfologi dan anatomi, dan membedakan golongan gulma.
TINJAUAN PUSTAKA
Gulma merupakan suatu kelompok tumbuhan yang merugikan manusia dalam
beberapa hal, tapi juga dapat dikatakan semua tumbuhan yang tidak bermanfaat atau belum
diketahui manfaatnya. Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam
kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap
tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem apical dan sangat
sensitif terhadap khemicelia. Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah,
lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa. Serta terdapat titik tumbuh pada
cabang. Contoh gulma ini :ceplukan (Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides
L.) sembung rambut (Mikania michranta). Perkembangan pertanian dewasa ini menunjukkan
kemajuan yang semakin pesat. Namun bersamaan dengan itu banyak segi yang secara
langsungataupun tak langsung dapat memacu pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam
baris, jarak tanam, yang lebar, mekanisasi, pengairan, penggunaan bahan-bahan kimia berupa
pupuk pestisida. Berarti dengan meningkatnya intensifikasi pertanian maka masalah gulma
tidaklah semakin ringan, tetapi justru semakin berat. Akibatnya gulma menjadi masalah
dalam budidaya tanaman.
Sifat gulma yang dapat tumbuh dengan cepat pada suatu lahan pertanian menjadi
sebuah tantangan untuk dengan cepat pula memberantas gulma terutama pada stadia 1/4
sampai 1/3 umur tanaman dan selebihnya gulma dapat tetap hidup pada lahan pertanian,
karena selain memiliki nilai negatif gulma juga memiliki nilai positif bagi tanaman
budidaya.Gulma dapat dibedakan jenisnya menurut karakteristiknya yaitu gulma rumput,
gulma berdaun lebar, dan gulma teki. Dari pembagian tadi kita dapat dengan mudah
mengidentifikasinya serta mudah pula untuk mengendalikannya.Daun-daun gulma berdaun
lebar dibentuk pada meristem apikal dan sangat sensitif terhadap khemikalia. Pada
permukaan daun terutama permukaan bawah pada stomata yang memungkinkan cairan
masuk. Gulma ini mempunyai tunas-tunas pada nodus atau titik memencarnya daun. Tunas-
tunas ini juga sensitif terhadap herbisida.meristem apikal pada gulma berdaun lebar adalah
bagian batang yang berbentuk sebgai bagian terbuka yang sensitif terhadap perlakuan kimia.
( Sukman, Y dan Yakup. 2002)
Gulma memiliki sifat khusus yaitu sifat fisik gulma adalah bersaing dengan tanaman
budidaya untuk ruang, cahaya da n secara kimiawi untuk air, nutrisi da n gas-gas penting.
Sesuai dengan bentuk daun gulma dapat dikelompokkan mnejadi gulma berdaun lebar, gulma
berdaun sempit dan gulma jenis teki. Salah satu contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah
enceng gondok dan genjer, gulma daun lebar ini hidup di air yang menjadi musuh para petani
yang susah dikendalikan karena perkembangbiakannya sangat cepat bisa secara generatif
dengan menggunakan biji dan vegetatif dengan stolon dan sangat mudah menyebarnya.
(Moenandir,1988)
Setiap jenis gulma memiliki jenis yang berbeda satu sama lainnya, misalnya tipe
pertumbuhan, cara perkembangbiakan dan daya kompetensi terhadap tanaman. Tipe
pertumbuhan gulma ada yang tegak, menjalar dan ada yang memanjat. Cara
perkembangbiakan gulma ada yang melalui biji, umbi, stolon, rhizoma, dan lain-
lain.pengenalan sifat-sifat tersebut berhubungan erat dengan kemampuan bersaing dengan
tanaman, dan pada akhirnya dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk
menentukan metode dan cara pengendaliannya.(Nurjanah.dkk,2008)
BAHAN DAN METODE
Alat dan Bahan
Lup (kaca pembesar)
Pisau atau gunting
Buku identifikasi
Spesimen gulma lengkap dan segar
Alat tulis, buku gambar, dan pensil warna
Metode pelaksanaan
1. Setiap praktikan membawa spesimen gulma segar lengkap dengan bagian-bagiannya
(akar, batang, daun dan bunga) yang mewakili dari gulma teki-tekian
2. Mengidentifikasi gulma menggunakan buku identifikasi
3. Menggambar secara makroskopis bagian-bagian gulma, meliputi bagian vegetatif dan
bagian generatif
4. Memberi keterangan gambar dan membuat klasifikasi gulma tersebut (kelas, ordo,
famili, genus dan spesies) pada sudut kanan bagian bawah dari gambar
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengamatan
4.1.1 Identifikasi Gulma Berdaun Lebar
N
o
Nama Gulma Perakara
n
Ciri batang
Latin Indonesia Bentuk Permukaan pertumbuha
n
1Mimosa invisa mart.ex colla
Putri malu Serabut Bulat Berduri Tegak
2 Limnocharis flava L. Genjer Serabut Bulat Halus Tegak
3 Widelia trilobata Tusuk
konde
serabut Bulat Berbulu menjalar
4 Tiponium trilobatum Tunggan
g
Bulat licin Tegak
5. Filicinae Sembung
rambat
Tunggan
g
Bulat Berbulu Tegak
NoCiri daun
Bentuk Warna Tepi Duduk Tulang Ujung Pangkal
1 Jarum Hijau Rata Berhadapan Menyirip Berlekuk Rata
2 Bulat Hijau Rata Tersebar Melengkung Bulat Bulat
3 Ovale Hijau Bergerigi B.Bersilang Menjari Meruncing Meruncing
4 segitiga hijau rata Berhadapan Menyirip Berlekuk membulat
5 Pita Hijau Bergerigi Berhadapan Menjari Melengkung rata
No Bunga Biji Perkembangbiakan Modifikasi
batangLetak Bentuk warna Bentuk Warna Generatif Vegetatif
1 Ujung Bonggol Kunin
g
- - Biji Stolon Stolon
2 Ujung Bonggol Ungu - - Biji Tunas -
3 Ujung Bintang kuning bulat Hitam Biji buku -
4 ujung Bulir Ungu
putih
Bulat Hitam Biji - -
5 - - - - - Biji - -
Tabel 4.1.2Gambar gulma rumput
No. Gambar Keterangan1. Filicinae Kingdom : Plantae
Divisi: Pteridophyta
Class : Liliopsida
Order: : Cyperales
Family: : Filicinae
2 Wedelia trilobata KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas: Asteridae Ordo: Asterales famili: Asteraceae Genus: Wedelia Spesies: Wedelia trilobata (L.) Hitchc
3 Mimosa invisa Mar. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Genus: Mimosa Spesies: Mimosa invisa Mar.
4 Typhonium flagelliforme (Lodd.) Bl KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Arecidae Ordo: Arales Famili: Araceae (suku talas-talasan) Genus: Typhonium Spesies: Typhonium flagelliforme (Lodd.) Bl.
5. Limnocharis flava Regnum : PlantaeDivisi : MagnoliophytaAnak divisi : AngiospermaeClassis : MonocotyledonaeOrdo : AlismatalesFamilia : LimnocharitaceaeGenus : LimnocharisSpesies : Limnocharis flava
Pembahasan
Polypodiopsida atau Pteridopsida merupakan kelompok tumbuhan paku yang
mencakup seluruh anggota dengansporangium yang tumbuh dari satu sel epidermis induk,
atau dikenal sebagai Leptosporangiatae. Kelompok ini mencakup mayoritas dari anggota
tumbuhan paku, sekitar 9000 spesies.Polypodiopsida mencakup sebagian besar kelompok
tumbuhan paku yang pernah dikenal dengan nama Filicinae atau "paku sejati" (atau "paku
sejati"), yang dicirikan dengan pertumbuhan daun secara lingkaran membuka.
Wedelia tumbuh dengan panjang antara 18 hingga 24 inchi. Wedelia tumbuh menjalar
membentuk suatu bentangan seperti tikar yang menutupi tanah. Daun wedelia berwarna hijau
cerah dengan panjang daun antara 1 sampai 3 inchi. Permukaan daun wedelia berbulu dan
tepi daun bergerigi. Sebagian besar bentuk daun wedelia adalah lonjong. Bunga wedelia,
berwarna kuning cerah, berukuran kecil dengan kelopak bunga melingkar seperti bunga
matahari. Putik dan benang sari belingkar penuh di tengah kelopak bunga. Wedelia
berkembang biak secara vegetatif alami yaitu dengan cara merunduk. Batang tanaman yang
menyentuh tanah akan tumbuh akar dan menjadi tumbuhan baru.Batang wedelia berwarna
hijau terang dengan bulu halus yang menutupi seluruh bagian batang.
Tumbuhan wedelia berasal dari Amerika Tengah dan pulau Karibia, tetapi sekarang
telah menyebar disemua daerah tropis. Wedelia tumbuh subur di daerah dengan sinar
matahari penuh. Semakin banyak sinar matahari, semakin bagus pula bunga wedelia yang
tumbuh. wedelia adalah tanaman tropis sehingga dengan subur hidup di daerah tropis.
Wedelia juga hidup di negara Hindia Barat, Hawaii, Florida selatan, Amerika Tengah, dan
Afrika Barat, terutama pada tanah dengan ketinggian rendah. Tanaman ini lebih suka daerah
lembab tetapi juga tahan terhadap kekeringan.
mimosa Invisa adalah tumbuh cepat, semak berduri berlimpah, dua tahunan atau
dengan batang bercabang sudut yang menjadi berkayu dengan usia daunnya
yang alternative,bipinnate dan majemuk,pink untuk bunga bulat unguditanggung pada tangka
i berduri pendek yang timbul dari suatu axil daun. Polong biji di tutupi
dengan bulu kaku dan terpisah di alur melintang menjadi dua sampai empat, tunggal
unggulan segmen yang mimosa genus tidak terjadi secara alami di asia tenggara atau
Australia. m.Invisa adalah satu dari tiga spesies kurus dari mimosa di wilayah ini, yang
semuanya dirawat di buku ini. mereka dapat dibedakan (i) oleh sejumlah pinnaedi
daun: m. Invisa 4 sampai 9 berpasangan; m. pigra 6 sampai 16 pasang, danm. pudica 1
sampai 2 pasang dan (ii) ukuran polong: m. Invisa 4 biji per polong, m. pigra 12 sampai 24
biji. di samping itu, m. batang Invisa memiliki penutup padat prickles kecil,
sedangkan m. pigra berasal memiliki penutup tipis dariprickles besar
m.invisa lipatan daun menyirip ketika disentuh, tetapi tidak sensitif karena beberapa
spesies lain, seperti m.pudica. meninggalkan lipat pada malam hari.tidak seperti situasi
di daerah yang lebih tropis, seperti filipina mana m.invisa bunga sepanjang tahun, di tengah
dan selatan brazil hanya bunga dari akhir Januari sampai pertengahan April. benih dewasa
dari Februari hingga akhir Mei dan tanaman kemudian penuaan, kehilangan sebagian
besar daunnya, meskipun beberapa daun hijau tetap di dasar batang. selama dua sampai lima
bulan tumbuhan hijau sulit untuk menemukan. penuaan bukan karena kekurangan airserta di
airi tanaman di laboratorium juga penuaan. Namun, perkecambahan terjadi ketika uap
air tersedia, sehingga tanaman muda mungkin muncul setelah hujan tanaman sensitif
raksasa adalah semak tahunan atau luas meskipun berperilaku seperti pohon anggur
yang abadi dalam beberapa tahun tertentu. Batang merangkai, sering berebut lebih tanaman
lain, empat-siku, sudut biasanya dengan garis tajam, prickles doyan.
Daun alternatif, terang hijau, berbulu dan pakis-seperti, setiap daun dibagi menjadi 5-
7 pasang segmen. Setiap segmen membawa sekitar dua puluh pasang selebaran yang
sangat kecil yang menutup ketika terganggu, terluka, atau pada malam hari.
Sangat kecil bunga berwarna merah muda pucat terjadi sebagai putaran, bola
mengembang sekitar 12 mm, pada tangkai pendek pada sendi daun. Polong banyak
terkumpul, masing-masing sekitar 25 mm dan 6 luas ketika matang.
Berselubungkan prickles kecil, kemudian masuk ke empat atau lima satu unggulan buah.
Keladi Tikus, Lioshu Yu (Cina). Talas Kunthing
Nama Latin : Thyponium flagelliformis. Keladi Tikus termasuk golongan herba yang
bentuknya menyerupai talas tumbuh berumpun di alam bebas pada tanah gembur, lembab dan
teduh. Di pulau Jawa Keladi Tikus banyak ditemukan di hampir semua tempat baik dataran
tinggi maupun dataran rendah. Keladi Tikus yang masih kecil dan tumbuh, daun biasanya
berbentuk bulat sedikit lonjong. Daun daun berikutnya mulai meruncing seperti daun talas.
Keladi Tikus yang sudah tua daunnya hijau halus berujung runcing menyerupai anak panah.
Bunga berwarna putih kekuningan dan kelopaknya menyerupai ekor tikus. Akarnya berwarna
putih membesar membentuk umbi. Tinggi tanaman dewasa 10 s/d 20 cm (yang berkualitas
bagus) dengan berat 10 s/d 20 gram setiap rumpun. Umbi Keladi Tikus berbentuk bulat
londong. Untuk tanaman dewasa yang siap digunakan diameter umbi antara 1 cm s/d 2 cm.
Tanaman ini juga banyak dijumpai tumbuh di parit-parit (tanah berair) dan sangat subur. Pada
sawah sawah di beberapa daerah Keladi Tikus bahkan banyak tumbuh diantara padi.
Sehingga setiap saat harus dihilangkan / dibasmi karena sangat mengganggu pertumbuhan
padi. Keladi Tikus mengandung zat yang dapat mengaktifkan fungsi sel darah dengan
memproduksi mediator, sehingga merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh.
Di negara lain misalnya Di Malaysia Keladi Tikus dipakai sebagai obat penyembuh
penyakit kanker yang penggunaannya disarankan dilakukan berdampingan dengan
pengobatan medis seperti kemoterapi (chemotherapy) atau radioterapi (radiotherapy). Pada
penderita kanker stadium lanjut penggunaan sari Keladi Tikus telah menunjukkan hasil yang
sangat positip. Keladi Tikus dapat mengatasi efek sampingan dari chemotheraphy, seperti
rambut rontok, mual, dll.Terdapat tumbuhan yang mirip dengan Keladi Tikus yaitu
Thyponium trilobatum. Typhonium trilobatum daunnya berombak dan berwarna hujau agak
pudar. Dibagian ujung daun yang masih kuncup berwarna keunguan dan akarnya berwarna
coklat tua. Kelopak bunga Typhonium trilobatum melebar menyerupai lidah serta berwarna
ungu. Typhonium trilobatum mengandung zat yang bersifat racun. Karena itu hindarilah
kekeliruan.
Genjer (Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam
berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian negara
beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan masakan. Genjer
cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor.
Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok. Genjer adalah sumber sayuran
“orang miskin”, yang dimakan orang desa apabila tidak ada sayuran lain yang dapat dipanen.
Dalam bahasa internasional dikenal sebagai limnocharis, sawah-flower rush, sawah-lettuce,
velvetleaf, yellow bur-head, atau cebolla de chucho. Tumbuhan ini tumbuh di permukaan
perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan; rimpang tebal dan tegak,
tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter; daun tegak atau miring, tidak mengapung,
tangkainya panjang dan berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkota bunga berwarna
kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga hijau.
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan berdasarkan identifikasi dari gulma
berdaun lebar maka dapat disimpulkan bahwa:
Gulma berdaun lebar jika dilihat dari habitatnya ada yang tumbuh diperairan dan juga
tumbuh di daratan,
dilihat dari penggolongan tumbuhan menjadi gulma daun lebar tahunan dan gulma
daun lebar semusim.
Gulma berdaun lebar ini ada yang termasuk kelas monokotil dan ada yang termasuk
kelas dikotil. Tetapi pada umumnya yang tergolong kelas monokotil adalah gulma
yang tumbuh di peraiaran sedangkan yang tumbuh di darat untuk golongan gulma
berdaun lebar termasuk kedalam kelas dikotil.
Selain memberikan persaingan pada tanaman yang kita budidayakan dan juga
penyebab dari beberapa masalah lingkungan seperti penyusutan debit air akibat gulma
air , gulma juga ada yang dapat memberikan manfaat pada manusia baik secara
langsung maupun tidak langsung.
DAFTAR PUSTAKA
Moenandir , J. 1988. Pengantar Ilmu Gulma dan Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya
Rajawali Pers. Jakarta
Nurjanah, U.dkk. 2008. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. Fakultas Pertanian
Universitas Bengkulu. Bengkulu
Rukmana, R dan UU sugandi saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendalian. Rajawali Pers
Jakarta
Sukman, Y dan Yakup. 2002. Gulma dan Cara Pengendaliannya. Rajawali Pers. Jakarta
USDA. PLANTS Profile for Mikania micrantha (bittervine) _ USDA PLANTS.htm.