laporan praktikum (autosaved)

23
LAPORAN PRAKTIKUM PENGENDALIAN GULMA “IDENTIFIKASI GULMA DAUN LEBAR” Oleh Nama : HENDRA PANGARIBUAN NPM : E1J012075 Co-Ass : Rizky S Utami Shift : Rabu,12:00 - Selesai

Upload: hendra-setiawan-pangaribuan

Post on 19-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGENDALIAN GULMA

“IDENTIFIKASI GULMA DAUN LEBAR”

Oleh

Nama : HENDRA PANGARIBUAN

NPM : E1J012075

Co-Ass : Rizky S Utami

Shift : Rabu,12:00 - Selesai

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BENGKULU2015

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

PENDAHULUAN

I.I Dasar teori

Identifikasi berasal dari kata identik yang artinya sama atau serupa dengan, dan untuk

ini kita dapat terlepas dari nama latin. Nama latin suatu gulma akan sangat berarti karena

nama tersebut diterima di internasional. Sebagai contoh jika kita menyebutkan nama

babandotan, ahli gulma india atau afrika bahkan mungkin yang berasal dari luar pulau jawa

sering tidak mengetahuinya. Tetapi dengan menyebut nama latinnya atau Ageratum

conyzoides, L. maka hamper dapat dipastikan orang-orang tersebut mengetahuinya. Atau jika

tidak, maka mereka dengan mudah mencari informasi dengan berpegangan pada nama latin

gulma tersebut.

Nama latin suatu jenis gulma biasanya terdiri dari dua kata. Kata pertama

menunjukkan marganya yang selalu dimulai dengan huruf besar sedangkan kata kedua

menunjukkan jenis yang selalu dimulai dengan huruf kecil. Dibelakang nama tersebut

terdapat pula singkatan nama orang yang pertama kali membuat determinasi jenis tersebut.

Contoh : Panicum repens L. Huruf L adalah singkatan dari Linnaeus, seorang ahli tumbuh-

tumbuhan dari swedia yang pertama kali membuat determinasi gulma P.repens.

Dalam mengidentifikasi gulma dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau

seluruh cara dibawah ini :

1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi

dengan herbarium.

2. Konsultasi langsung dengan ahli dibiddang bersangkutan

3. Mencari sendiri dengan menggunakan kunci identifikasi

4. Membandingkan dengan determinasi yang ada

5. Membanduingkan dengan ilustrasi yang tersedia.

Untuk mengidentifikasi gulma dengan kata kunci tentunya kita harus memahami sifat-

sifat generative dan vegetative dari gulma tersebut.

1. Bagian vegetative gulma

Bagian vegetative gulma yang dapat dipakai sebagai factor identifikasi adalah

akar, batang, dan daun.

a. Akar

Perakaran pada gulma dapat berupa akar tunggang (biasanya ditemui pada

golongan berdaun lebar) dan akar serabut yang biasanya ditemui pada

gulma golongan rerumputan dari teki-tekian

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

b. Batang

Bagian batang yang menjadi ciri identifikasi gulma antara lain adalah:

Bentu batang : bulat, segitiga, lonjong, pipih, berongga, segi empat,

segi lima, dsb.

Pertumbuhan batang : menjalar, melilit, tegak, bercabang banyak,

bercabang menggarpu, dsb.

c. Daun

Bagian daun yang dapat digunakan menjadi cirri identifikasi gulma antara

lain :

Bentuk daun : bulat, lanset, lonjong, pita, jarum, jantung,

segi tiga, dsb.

Warna daun : hijau tua, hijau, kuning, merah, ungu, dsb.

Tepi daun : rata, bergerigi, bergigi, berombak,dsb.

Daging daun : tebal, tipis, kaku, dsb

Duduk daun : berhadapan, tersebar, berhadapan-

Bersilangan, berkarang, dsb.

Jumlah daun : tuggal, majemuk

Tulang daun : menyirip, menjari, lurus/sejajar.

Ujung daun : runcing, meruncing, berlekuk, rata, bulat

Pangkal daun : bulat, membulat, runcing, meruncing, rata,

dsb.

d. Modifikasi akar, batang dan daun

Berupa rimpang,stolon,umbi lapis, dan akar tinggal.

2. Bagian generative gulma

Pada strutur generative untuk mengidentifikasi gulma terdiri dari bunga, buah

dan biji.

a. Bunga

Bagian bunga yang biasa menjadi factor indikasi adalah :

Jumlah bunga : tunggal atau majemuk

Letak bunga : di ujung, tersebar, dll.

Bentuk bunga : bonggol, bulir, malai, dsb

Warna bunga : merah, hijau, kuning, dll

Simetri bunga : asimetri, simetri bilateral,dll

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

b. Buah

Jenis buah : buah sejati, atau buah semu.

Daging buah : buah berdaging ( buah buni, pepo, batu,

empulur, dll) buah kering (berbiji tunggal,

polong, dll)

c. Biji

Biji dapat ditandai dengan cirri-ciri berlainan, misalnya : bentuk, warna,

ukuran, dan keadaan permukaan yang tidak sama. Sebagai contoh : pada

Amaranthaceae bijinya berwarna hitam dan mengkilat.

I.2 Tujuan Pratikum

Diadakannya pratikum gulma pada acara identifikasi gulma ini bertujuan agar

mahasiswa mampu mengenali jenis – jenis gulma, nama daerah, nama latin spesies gulma,

bentuk morfologi dan anatomi, dan membedakan golongan gulma.

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

TINJAUAN PUSTAKA

Gulma merupakan suatu kelompok tumbuhan yang merugikan manusia dalam

beberapa hal, tapi juga dapat dikatakan semua tumbuhan yang tidak bermanfaat atau belum

diketahui manfaatnya. Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam

kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya. Kompetisi terhadap

tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada meristem apical dan sangat

sensitif terhadap khemicelia. Terdapat stomata pada daun terutama pada permukaan bawah,

lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada nodusa. Serta terdapat titik tumbuh pada

cabang. Contoh gulma ini :ceplukan (Physalis angulata L.), wedusan (Ageratum conyzoides

L.) sembung rambut (Mikania michranta). Perkembangan pertanian dewasa ini menunjukkan

kemajuan yang semakin pesat. Namun bersamaan dengan itu banyak segi yang secara

langsungataupun tak langsung dapat memacu pertumbuhan gulma, seperti penanaman dalam

baris, jarak tanam, yang lebar, mekanisasi, pengairan, penggunaan bahan-bahan kimia berupa

pupuk pestisida. Berarti dengan meningkatnya intensifikasi pertanian maka masalah gulma

tidaklah semakin ringan, tetapi justru semakin berat. Akibatnya gulma menjadi masalah

dalam budidaya tanaman.

Sifat gulma yang dapat tumbuh dengan cepat pada suatu lahan pertanian menjadi

sebuah tantangan untuk dengan cepat pula memberantas gulma terutama pada stadia 1/4

sampai 1/3 umur tanaman dan selebihnya gulma dapat tetap hidup pada lahan pertanian,

karena selain memiliki nilai negatif gulma juga memiliki nilai positif bagi tanaman

budidaya.Gulma dapat dibedakan jenisnya menurut karakteristiknya yaitu gulma rumput,

gulma berdaun lebar, dan gulma teki. Dari pembagian tadi kita dapat dengan mudah

mengidentifikasinya serta mudah pula untuk mengendalikannya.Daun-daun gulma berdaun

lebar dibentuk pada meristem apikal dan sangat sensitif terhadap khemikalia. Pada

permukaan daun terutama permukaan bawah pada stomata yang memungkinkan cairan

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

masuk. Gulma ini mempunyai tunas-tunas pada nodus atau titik memencarnya daun. Tunas-

tunas ini juga sensitif terhadap herbisida.meristem apikal pada gulma berdaun lebar adalah

bagian batang yang berbentuk sebgai bagian terbuka yang sensitif terhadap perlakuan kimia.

( Sukman, Y dan Yakup. 2002)

Gulma memiliki sifat khusus yaitu sifat fisik gulma adalah bersaing dengan tanaman

budidaya untuk ruang, cahaya da n secara kimiawi untuk air, nutrisi da n gas-gas penting.

Sesuai dengan bentuk daun gulma dapat dikelompokkan mnejadi gulma berdaun lebar, gulma

berdaun sempit dan gulma jenis teki. Salah satu contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah

enceng gondok dan genjer, gulma daun lebar ini hidup di air yang menjadi musuh para petani

yang susah dikendalikan karena perkembangbiakannya sangat cepat bisa secara generatif

dengan menggunakan biji dan vegetatif dengan stolon dan sangat mudah menyebarnya.

(Moenandir,1988)

Setiap jenis gulma memiliki jenis yang berbeda satu sama lainnya, misalnya tipe

pertumbuhan, cara perkembangbiakan dan daya kompetensi terhadap tanaman. Tipe

pertumbuhan gulma ada yang tegak, menjalar dan ada yang memanjat. Cara

perkembangbiakan gulma ada yang melalui biji, umbi, stolon, rhizoma, dan lain-

lain.pengenalan sifat-sifat tersebut berhubungan erat dengan kemampuan bersaing dengan

tanaman, dan pada akhirnya dapat dijadikan salah satu bahan pertimbangan untuk

menentukan metode dan cara pengendaliannya.(Nurjanah.dkk,2008)

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

BAHAN DAN METODE

Alat dan Bahan

Lup (kaca pembesar)

Pisau atau gunting

Buku identifikasi

Spesimen gulma lengkap dan segar

Alat tulis, buku gambar, dan pensil warna

Metode pelaksanaan

1. Setiap praktikan membawa spesimen gulma segar lengkap dengan bagian-bagiannya

(akar, batang, daun dan bunga) yang mewakili dari gulma teki-tekian

2. Mengidentifikasi gulma menggunakan buku identifikasi

3. Menggambar secara makroskopis bagian-bagian gulma, meliputi bagian vegetatif dan

bagian generatif

4. Memberi keterangan gambar dan membuat klasifikasi gulma tersebut (kelas, ordo,

famili, genus dan spesies) pada sudut kanan bagian bawah dari gambar

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan

4.1.1 Identifikasi Gulma Berdaun Lebar

N

o

Nama Gulma Perakara

n

Ciri batang

Latin Indonesia Bentuk Permukaan pertumbuha

n

1Mimosa invisa mart.ex colla

Putri malu Serabut Bulat Berduri Tegak

2 Limnocharis flava L. Genjer Serabut Bulat Halus Tegak

3 Widelia trilobata Tusuk

konde

serabut Bulat Berbulu menjalar

4 Tiponium trilobatum Tunggan

g

Bulat licin Tegak

5. Filicinae Sembung

rambat

Tunggan

g

Bulat Berbulu Tegak

NoCiri daun

Bentuk Warna Tepi Duduk Tulang Ujung Pangkal

1 Jarum Hijau Rata Berhadapan Menyirip Berlekuk Rata

2 Bulat Hijau Rata Tersebar Melengkung Bulat Bulat

3 Ovale Hijau Bergerigi B.Bersilang Menjari Meruncing Meruncing

4 segitiga hijau rata Berhadapan Menyirip Berlekuk membulat

5 Pita Hijau Bergerigi Berhadapan Menjari Melengkung rata

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

No Bunga Biji Perkembangbiakan Modifikasi

batangLetak Bentuk warna Bentuk Warna Generatif Vegetatif

1 Ujung Bonggol Kunin

g

- - Biji Stolon Stolon

2 Ujung Bonggol Ungu - - Biji Tunas -

3 Ujung Bintang kuning bulat Hitam Biji buku -

4 ujung Bulir Ungu

putih

Bulat Hitam Biji - -

5 - - - - - Biji - -

Tabel 4.1.2Gambar gulma rumput

No. Gambar Keterangan1. Filicinae Kingdom     : Plantae

Divisi: Pteridophyta

Class : Liliopsida

Order:           : Cyperales

Family:     : Filicinae

2 Wedelia trilobata  KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

 Sub Kelas: Asteridae Ordo: Asterales famili: Asteraceae Genus: Wedelia Spesies: Wedelia trilobata (L.) Hitchc

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

3 Mimosa invisa Mar. KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: RosidaeOrdo: Fabales Famili: Fabaceae (suku polong-polongan) Genus: Mimosa Spesies: Mimosa invisa Mar.

4 Typhonium flagelliforme (Lodd.) Bl KlasifikasiKingdom: Plantae (Tumbuhan) Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas: Liliopsida (berkeping satu / monokotil) Sub Kelas: Arecidae Ordo: Arales Famili: Araceae (suku talas-talasan)  Genus: Typhonium  Spesies: Typhonium flagelliforme (Lodd.) Bl.

5. Limnocharis flava  Regnum         : PlantaeDivisi            : MagnoliophytaAnak divisi     : AngiospermaeClassis           : MonocotyledonaeOrdo             : AlismatalesFamilia          : LimnocharitaceaeGenus            : LimnocharisSpesies          : Limnocharis flava 

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

Pembahasan

Polypodiopsida atau Pteridopsida merupakan kelompok tumbuhan paku yang

mencakup seluruh anggota dengansporangium yang tumbuh dari satu sel epidermis induk,

atau dikenal sebagai Leptosporangiatae. Kelompok ini mencakup mayoritas dari anggota

tumbuhan paku, sekitar 9000 spesies.Polypodiopsida mencakup sebagian besar kelompok

tumbuhan paku yang pernah dikenal dengan nama Filicinae atau "paku sejati" (atau "paku

sejati"), yang dicirikan dengan pertumbuhan daun secara lingkaran membuka.

Wedelia tumbuh dengan panjang antara 18 hingga 24 inchi. Wedelia tumbuh menjalar

membentuk suatu bentangan seperti tikar yang menutupi tanah. Daun wedelia berwarna hijau

cerah dengan panjang daun antara 1 sampai 3 inchi.  Permukaan daun wedelia berbulu dan

tepi daun bergerigi. Sebagian besar bentuk daun wedelia adalah lonjong.  Bunga wedelia,

berwarna kuning cerah, berukuran kecil dengan kelopak bunga melingkar seperti bunga

matahari. Putik dan benang sari belingkar penuh di tengah kelopak bunga. Wedelia

berkembang biak secara vegetatif alami yaitu dengan cara merunduk. Batang tanaman yang

menyentuh tanah akan tumbuh akar dan menjadi tumbuhan baru.Batang wedelia berwarna

hijau terang dengan bulu halus yang menutupi seluruh bagian batang.

Tumbuhan wedelia berasal dari Amerika Tengah dan pulau Karibia, tetapi sekarang

telah menyebar disemua daerah tropis. Wedelia tumbuh subur di daerah dengan sinar

matahari penuh.  Semakin banyak sinar matahari, semakin bagus pula bunga wedelia yang

tumbuh. wedelia adalah tanaman tropis sehingga dengan subur hidup di daerah tropis.

Wedelia juga hidup di negara Hindia Barat, Hawaii, Florida selatan, Amerika Tengah, dan

Afrika Barat, terutama pada tanah dengan ketinggian rendah.  Tanaman ini lebih suka daerah

lembab tetapi juga tahan terhadap kekeringan.

mimosa Invisa adalah tumbuh cepat, semak berduri berlimpah, dua tahunan  atau 

dengan batang  bercabang  sudut  yang menjadi  berkayu  dengan usia daunnya

yang alternative,bipinnate dan majemuk,pink untuk bunga bulat unguditanggung pada tangka

i berduri  pendek  yang timbul dari suatu  axil  daun. Polong biji di tutupi

dengan bulu kaku dan terpisah di alur melintang menjadi dua sampai empat,  tunggal

unggulan  segmen yang  mimosa  genus  tidak terjadi secara alami  di asia tenggara atau

Australia. m.Invisa  adalah satu dari tiga spesies kurus dari mimosa di wilayah ini, yang

semuanya  dirawat di buku ini. mereka dapat dibedakan (i) oleh sejumlah pinnaedi

daun: m. Invisa 4 sampai 9 berpasangan; m. pigra 6 sampai 16 pasang, danm. pudica 1

sampai 2 pasang dan (ii) ukuran polong: m. Invisa 4 biji per polong, m. pigra 12 sampai 24 

biji. di samping itu, m. batang  Invisa  memiliki penutup padat  prickles kecil,

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

sedangkan m. pigra berasal  memiliki penutup  tipis  dariprickles  besar

m.invisa  lipatan  daun  menyirip  ketika  disentuh,  tetapi  tidak sensitif  karena beberapa 

spesies lain, seperti  m.pudica.  meninggalkan  lipat  pada malam hari.tidak seperti situasi

di daerah yang lebih tropis, seperti filipina mana m.invisa bunga sepanjang tahun, di tengah

dan selatan brazil hanya bunga dari akhir Januari sampai pertengahan April. benih dewasa

dari Februari hingga akhir Mei dan tanaman kemudian penuaan, kehilangan sebagian

besar daunnya, meskipun beberapa daun hijau tetap di dasar batang. selama dua sampai lima

bulan tumbuhan hijau sulit untuk menemukan. penuaan bukan karena kekurangan airserta di

airi tanaman di laboratorium juga penuaan. Namun, perkecambahan terjadi ketika uap

air tersedia, sehingga tanaman muda mungkin muncul setelah hujan  tanaman  sensitif 

raksasa  adalah  semak  tahunan  atau  luas  meskipun  berperilaku seperti  pohon anggur

yang  abadi  dalam beberapa tahun tertentu. Batang merangkai, sering  berebut  lebih tanaman

lain, empat-siku, sudut  biasanya dengan garis  tajam,  prickles  doyan.

Daun  alternatif,  terang hijau,  berbulu  dan  pakis-seperti, setiap daun dibagi menjadi 5-

7 pasang segmen.  Setiap segmen  membawa  sekitar dua puluh pasang selebaran yang

sangat kecil  yang  menutup  ketika  terganggu,  terluka,  atau  pada malam hari.

Sangat  kecil  bunga berwarna merah muda  pucat  terjadi sebagai  putaran, bola

mengembang  sekitar 12 mm,  pada  tangkai  pendek  pada sendi  daun.  Polong banyak

terkumpul, masing-masing  sekitar 25 mm  dan 6  luas ketika  matang.

Berselubungkan prickles kecil, kemudian  masuk ke  empat  atau lima  satu unggulan buah.

Keladi Tikus, Lioshu Yu (Cina). Talas Kunthing

Nama Latin : Thyponium flagelliformis. Keladi Tikus termasuk golongan herba yang

bentuknya menyerupai talas tumbuh berumpun di alam bebas pada tanah gembur, lembab dan

teduh. Di pulau Jawa Keladi Tikus banyak ditemukan di hampir semua tempat baik dataran

tinggi maupun dataran rendah. Keladi Tikus yang masih kecil dan tumbuh, daun biasanya

berbentuk bulat sedikit lonjong. Daun daun berikutnya mulai meruncing seperti daun talas.

Keladi Tikus yang sudah tua daunnya hijau halus berujung runcing menyerupai anak panah.

Bunga berwarna putih kekuningan dan kelopaknya menyerupai ekor tikus. Akarnya berwarna

putih membesar membentuk umbi. Tinggi tanaman dewasa 10 s/d 20 cm (yang berkualitas

bagus) dengan berat 10 s/d 20 gram setiap rumpun. Umbi Keladi Tikus berbentuk bulat

londong. Untuk tanaman dewasa yang siap digunakan diameter umbi antara 1 cm s/d 2 cm. 

Tanaman ini juga banyak dijumpai tumbuh di parit-parit (tanah berair) dan sangat subur. Pada

sawah sawah di beberapa daerah Keladi Tikus bahkan banyak tumbuh diantara padi.

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

Sehingga setiap saat harus dihilangkan / dibasmi karena sangat mengganggu pertumbuhan

padi. Keladi Tikus mengandung zat yang dapat mengaktifkan fungsi sel darah dengan

memproduksi mediator, sehingga merangsang dan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh. 

Di negara lain misalnya Di Malaysia Keladi Tikus dipakai sebagai obat penyembuh

penyakit kanker yang penggunaannya disarankan dilakukan berdampingan dengan

pengobatan medis seperti kemoterapi (chemotherapy) atau radioterapi (radiotherapy). Pada

penderita kanker stadium lanjut penggunaan sari Keladi Tikus telah menunjukkan hasil yang

sangat positip. Keladi Tikus dapat mengatasi efek sampingan dari chemotheraphy, seperti

rambut rontok, mual, dll.Terdapat tumbuhan yang mirip dengan Keladi Tikus yaitu

Thyponium trilobatum. Typhonium trilobatum daunnya berombak dan berwarna hujau agak

pudar. Dibagian ujung daun yang masih kuncup berwarna keunguan dan akarnya berwarna

coklat tua. Kelopak bunga Typhonium trilobatum melebar menyerupai lidah serta berwarna

ungu. Typhonium trilobatum mengandung zat yang bersifat racun. Karena itu hindarilah

kekeliruan.

Genjer (Limnocharis flava) merupakan tanaman terna, tumbuh di rawa atau kolam

berlumpur yang banyak airnya. Konon asalnya dari Amerika, terutama bagian negara

beriklim tropis. Selain daunnya, bunga genjer muda juga enak dijadikan masakan. Genjer

cocok diolah menjadi tumisan, lalap, pecel, campuran gado-gado atau dibuat sayur bobor.

Biasanya ditemukan bersama-sama dengan eceng gondok. Genjer adalah sumber sayuran

“orang miskin”, yang dimakan orang desa apabila tidak ada sayuran lain yang dapat dipanen.

Dalam bahasa internasional dikenal sebagai limnocharis, sawah-flower rush, sawah-lettuce,

velvetleaf, yellow bur-head, atau cebolla de chucho. Tumbuhan ini tumbuh di permukaan

perairan atau akarnya masuk ke dalam lumpur, tumbuhan tahunan; rimpang tebal dan tegak,

tinggi tumbuhan dapat mencapai setengah meter; daun tegak atau miring, tidak mengapung,

tangkainya panjang dan berlubang, helainya bervariasi bentuknya; mahkota bunga berwarna

kuning dengan diameter 1.5cm, kelopak bunga hijau.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dan berdasarkan identifikasi dari gulma

berdaun lebar maka dapat disimpulkan bahwa:

Gulma berdaun lebar jika dilihat dari habitatnya ada yang tumbuh diperairan dan juga

tumbuh di daratan,

dilihat dari penggolongan tumbuhan menjadi gulma daun lebar tahunan dan gulma

daun lebar semusim.

Gulma berdaun lebar ini ada yang termasuk kelas monokotil dan ada yang termasuk

kelas dikotil. Tetapi pada umumnya yang tergolong kelas monokotil adalah gulma

yang tumbuh di peraiaran sedangkan yang tumbuh di darat untuk golongan gulma

berdaun lebar termasuk kedalam kelas dikotil.

Selain memberikan persaingan pada tanaman yang kita budidayakan dan juga

penyebab dari beberapa masalah lingkungan seperti penyusutan debit air akibat gulma

air , gulma juga ada yang dapat memberikan manfaat pada manusia baik secara

langsung maupun tidak langsung.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM (Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

Moenandir , J. 1988. Pengantar Ilmu Gulma dan Pengendalian Gulma. Universitas Brawijaya

Rajawali Pers. Jakarta

Nurjanah, U.dkk. 2008. Penuntun Praktikum Pengendalian Gulma. Fakultas Pertanian

Universitas Bengkulu. Bengkulu

Rukmana, R dan UU sugandi saputra. 1999. Gulma dan Teknik Pengendalian. Rajawali Pers

Jakarta

Sukman, Y dan Yakup. 2002. Gulma dan Cara Pengendaliannya. Rajawali Pers. Jakarta

USDA. PLANTS Profile for Mikania micrantha (bittervine) _ USDA PLANTS.htm.