laporan inderaja interface modul 1 (autosaved).docm
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
1/57
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penginderaan jauh
Penginderaan jauh didefinisikan sebagai proses perolehan informasi
tentang suatu obyek tanpa adanya kontak fisik secara langsung dengan obyek
tersebut (Rees,2001; Elachi,2006). Informasi diperoleh dengan cara deteksi dan
pengukuran berbagai perubahan yang terdapat pada lahan dimana obyek berada.
Proses tersebut dilakukan dengan cara perabaan atau perekaman energi yang
dipantulkan atau dipancarkan, memproses, menganalisa dan menerapkan
informasi tersebut. Informasi secara potensial tertangkap pada suatu ketinggian
melalui energi yang terbangun dari permukaan bumi, yang secara detildidapatkan dari variasi-variasi spasial, spektral dan temporal lahan tersebut
(Landgrebe,2003).
Variasi spasial, spektral dan temporal memberikan tambahan informasi
yang saling melengkapi. Sebaran bentukan garis lurus yang membentuk jalur-
jalur memberikan informasi terdapatnya suatu aktifitas dilokasi tersebut.
Bentukan-bentukan teratur yang menyerupai rumah menambah informasi
bahwa lokasi tersebut juga menjadi tempat tinggal. Dua informasi tersebut
berasal dari adanya variasi spasial obyek pada citra. Warna merah kecoklatan
memperjelas pembedaan kumpulan obyek rumah dengan lokasi lahan
bertutupan vegetasi yang berwarna hijau. Tambahan informasi ini berasal dari
adanya variasi spektral yang dapat secara detil menambah akurasi identifikasi
obyek. Perubahan jumlah obyek pada satu lokasi yang terdapat pada dua atau
lebih citra akan memberikan informasi tentang pertumbuhan fenomena di lokasi
tersebut. Informasi pada suatu lokasi yang sama dari dua citra yang berbeda
waktu perekamannya memberikan informasi multi temporal. Informasi multi
temporal ini sangat bermanfaat dalam menganalisis perubahan fenomena yang
terjadi pada rentang waktu tertentu di lokasi tersebut.(Roberts,1985)
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
2/57
2.2. Citra
Citra merupakan masukan data atau hasil observasi dalam proses
penginderaan jauh. Penginderaan Jauh atau Remote Sensing didefinisikan
sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah
atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan suatu alat tanpa
kontak langsung dengan objek, daerah atau fenomena tersebut. (Dulbahri,
1985)
Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu obyek
yangs edang diamati, sebagai hasil liputan atau rekaman suatu alat pemantau
atau sensor, baikoptik, elektrooptik, optik-mekanik maupun elektromekanik.
Citra memerlukan proses interpretasi atau penafsiran terlebih dahulu dalampemanfaatannya. (Estes, 1975)
Citra Satelit merupakan hasil dari pemotretan/perekaman alat sensor
yang dipasang pada wahana satelit ruang angkasa dengan ketinggian lebih dari
400 km dari permukaan bumi. (Estes, 1975)
2.3SatelitLansat
Satelit lansat merupakan salah satu satelit yang digunakan untuk
mengamati permukaan bumi. Satelit ini dikenal sebagai satelit sumber daya
alam karena fungsinya adalah untuk memetakan potensi sumber daya alam dan
memantau kondisi lingkungan. ( lillesand, 1973)
Landsat pada awalnya disebut dengan nama ERTS-1 (Earth Resource
Technology Satellite) yang diluncurkan pada tanggal 23 juli 1972 yang
mengorbit hingga 6 Januari 1978 teat sebelum peluncuran ERTS-B. Tanggal 22
Juli 1975, NASA secara resmi menangani program ERTS menjadi program
Landsat sehingga ERTS-1 berubah menjadi Landsat 1 dan ERTS-B berubah
menjadi Landsat 2. Landsat 2 berhenti beroperasi pada tahun 1981. Landsat 3
diuncurkan pada tanggal 5 Maret 1978 dan berhenti beroperasi pada tahun
1983. Landsat 4 diluncurkan pada Juli 1982 dan landsat 5 pada maret 1984.
Landsat 4 berhenti beroperasi pada tahun 1993. Landsat 6 gagal mencapai orbit
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
3/57
karena terjadi kecelakaan yang dicoba diluncurkan pada tanggal 5 Oktober
1993. Landsat 7 diluncurkan pada tanggal 15 April 1999. (Lintz,1976)
2.4ER Mapper 7.0
ER Mapper 7.0 adalah salah satu software (perangkat lunak) yang
digunakan untuk mengolah data citra atau satelit. Masih banyak perangkat
lunak yang lain yang juga dapat digunakan untuk mengolah data citra,
diantaranya adalah Idrisi, Erdas Imagine, PCI dan lain-lain. Masing-masing
perangkat lunak mempunyai keunggulan dan kelebihannya sendiri.ER Mapper
dapat dijalankan pada workstation dengan sistem operasi UNIXdan komputer
PCs (Personal Computers) dengan sistem operasi Windows 95 ke atas dan
Windows NT. Pengolahan data citra merupakan suatu cara memanipulasi datacitra atau mengolah suatu data citra menjadi suatu keluaran (output) yang sesuai
dengan yang kita harapkan. Adapun cara pengolahan data citra itu sendiri
melalui beberapa tahapan, sampai menjadi suatu keluaran yang diharapkan.
Tujuan dari pengolahan citra adalah mempertajam data geografis dalam bentuk
digital menjadi suatu tampilan yang lebih berarti bagi pengguna, dapat
memberikan informasi kuantitatif suatu obyek, serta dapat memecahkan
masalah. Data digital disimpan dalam betuk barisan kotak kecil dua dimensi
yang disebut pixels (picture elements). Masing-masing pixel mewakili suatu
wilayah yang ada dipermukaan bumi. Struktur ini kadang juga disebut raster,
sehingga data citra sering disebut juga data raster. Data raster tersusun oleh
baris dan kolom dan setiap pixel pada data raster memiliki nilai digital.
(Griffin,1979)
2.5RGB (Red,Green and Blue)
Model warna RGB adalah model warna berdasarkan konsep
penambahan kuat cahaya primer yaituRed, Green dan Blue. Dalam suatu ruang
yang sama sekali tidak ada cahaya, maka ruangan tersebut adalah gelap total.
Tidak ada signal gelombang cahaya yang diserap oleh mata kita atau RGB
(0,0,0). Apabila kita menambahkan cahaya merah pada ruangan tersebut, maka
ruangan akan berubah warna menjadi merah misalnya RGB (255,0,0), semua
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
4/57
benda dalam ruangan tersebut hanya dapat terlihat berwarna merah. Demikian
apabila cahaya kita ganti dengan hijau atau biru. Apabila kita melanjutkan
percobaan memberikan 2 macam cahaya primer dalam ruangan tersebut seperti
(merah dan hijau), atau (merah dan biru) atau (hijau dan biru), maka ruangan
akan berubah warna masing-masing menjadi kuning, atau magenta atau cyan.
Warna-warna yang dibentuk oleh kombinasi dua macam cahaya tersebut
disebut warna sekunder. (Purwadi,2001)
2.6 Teknik interpretasi
Teknik adalah alat khusus untuk melaksanakan metode. Teknik dapat
pula diartikan sebagai cara melakukan sesuatu secara ilmiah. Teknik
interpretasi citra dimaksudkan sebagai alat atau cara khusus untukmelaksanakan metode penginderaan jauh. Teknik juga merupakan cara untuk
melaksanakan sesuatu secara ilmiah. Sesuatu itu tidak lain ialah interpretasi
citra. Bahwa interpretasi citra dilakukan secara ilmiah, kiranya tidak perlu
diragukan lagi. Interpretasi citra dilakukan dengan metode dan teknik tertentu,
berlandaskan teori tertentu pula. Mungkin kadang-kadang ada orang yang
menyebutnya sebagai dugaan, akan tetapi berupa dugaan ilmiah (scientific
guess). (Adler,1996)
2.7Satelit Ikonos
SatelitIkonos adalah satelit resolusi tinggi yang dioperasikan oleh Geo
Eye berasal dari bawah Lockheed Martin Corporation sebagai Commercial
Remote Sensing System (CRSS) satelit. Pada April 1994Lockheeddiberi salah
satu lisensi dari US Department of Commerce untuk satelitkomersial citra
resolusi tinggi. Pada tanggal 25 Oktober 1995 perusahaan mitra Space
Imaging menerima lisensi dari Komisi Komunikasi Federal (FCC) untuk
mengirimkan telemetri dari satelit di Bumi delapan-gigahertz band
Exploration Satellite Service. Sebelum memulai, Space Imaging mengubah
nama untuk satelit Ikonos. Ikonos berasal dari bahasa Yunani yang berarti
"gambar". Pada awalnya dua satelit direncanakan untuk operasi. Peluncuran
Ikonos-1 pada tahun 1999 gagal ketika pay load hadiah dariAthena roket,
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
5/57
gagal untuk memisahkan dan mencegah satelit mencapai orbit. Lalu, Ikonos-2
yang semula direncanakan untuk diluncurkan pada 2000, berhasildiluncurkan
pada 24 September 1999 dari Space Launch Complex 6 (SLC-6)
diVandenberg Air Force Base di California. Sensor pencitraan panchromatic
dan multispectral. Satelit ini memiliki kutub, lingkaran, matahari-sinkron 681-
km orbitdan keduanya sensor memiliki petak lebar 11 km. Beratnya adalah
1600 pound (720kg). Pada November 2000 Lockheed Martin menerima"Best
of What's New" Grand Award dalam kategori Penerbangan &Ruang Angkasa
dari majalah Popular Science. Space Imaging diakuisisi oleh orbimage pada
bulan September 2005. Perusahaan ini kemudian diganti namanyamenjadi
Geo Eye. (Spasitama, 2004)2.8 Geolinking
Geolinking sangat berbeda dengan Geopositioning. Geopositioning
adalah menyebutkan secara spesifik posisi dan cakupan dari sebuah image
dalam ruang koordinat geografis. Hal ini bisa berguna untuk membuat peta
yang mencakup suatu area tertentu.
Sedangkan geolinkingadalah menghubungkan dua atau lebih window
image dalam ruang koordinat geografik. Hal ini bisa sangat berguna untuk
visualisasi dari area geografik yang sama dengan tipe image yang berbeda
atau algorithm pemrosesan yang berbeda, dan banyak aplikasi lain. Apabila
image sudah diregistrasi, maka image tersebut bisa dihubungkan secara
geografik dengan window image lain. (Sutanto, 1986)
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
6/57
III MATERI DAN METODE
3.1 Waktu dan tempat
Waktu : Pukul 13:00 WIB selesai
Hari/tanggal : Selasa, 16 September 2013
Tempat :Lab.Komputasi Gedung Kelautan E lantai 2,
Universitas Diponegoro Tembalang,Semarang Jawa
Tengah
3.2 Materi
Adapun materi praktikum Penginderaan jauh kali ini adalah dasar
Interface perangkat lunakER Mapper 7.0, praktikum ini dilakukan denganmemanfaatkan citra Landsat daerah Cilacap dan juga analisis citra IKONOS
pada tahun 2005 dan 2009 terhadap perubahan daerah Semarang utara dan
sekitarnya.
3.3. Metode
3.3.1 Penggabungan citra
1. Menggabungkan Citra
Buka SoftwareEr Mapper 7.0, pilih Floating dan Finish.
Maka akan muncul tampilan sebagai berikut
Gambar 1. Tampilan awal ER Maper 7.0
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
7/57
Gambar 2.Menu dan iconEr Mapper 7.0
Klikicon Edit algoritm seperti ditunjukkan gambar diatas
Setelah itu maka akan muncul tampilan dibawah berikut
Gambar 3.Edit algoritm
Kemudian untuk penggabungan citra algoritma. lalu ganti
description menjadi Nama dan Nim, kemudian duplikat
Pseudolayer nya sebanyak 6 kali dengan mengklik icon
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
8/57
Duplicate ( ) dan ganti nama pseudo layermenjadi band1-
band7. Band 6 dilewati karena dalam kondisi Thermal.
Maka hasilnya akan seperti gambar berikut.
Gambar 4. Mengisi banddengan citra digital
LaluKlikload data sheet, Lalu buka data penginderaan jauh di
penyimpanan D: yang telah disimpan sebelumnya,jumlahnya
sama dengan Band yang dibutuhkan. kemudian, sesuaikan data
B1_B7 keBand1-Band7.Band6 dilewatkan.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
9/57
Gambar 5. PengisianBands
Gambar 6. Menu pilihan citra yang akan di isikan pada tiap
band
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
10/57
Gambar 7. Setelah semua citra di isikan pada bandyang sesuai
Saat memilih Load dataset pada Band 1-7. Klik This layeronly untuk masing-masing Band, maka akan muncul tampilan
layerseperti berikut.
Gambar 8. Tampilan salah satu citra landsat
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
11/57
Lalu kliksave
Gambar 9. Save hasil penggabungan citra Saat melalukan save as, pilih Er Mapper raster datasets
dengan ekstensi (.ers)
Gambar 10. Menu penyimpanan
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
12/57
Gambar 11. Data tersimpan
2. Croppingdata citra
Klik lagi Icon Edit algoritm, kemudian duplikat pseudo layer
dengan cara yang sama dengan yang diatas hingga dhasilkan
sejumlah 6Band. Dan ganti Description dengan nama dan NIM
kita.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
13/57
Gambar 12. Mengisi band untukcropping
Isikan seluruh band 1 hingga 7 dengan melewati band 6
dengan menggunakan data citra yang telah disimpan. Sehingga
akan muncul tampilan seperti berikut pada algoritmnya.
Gambar 13. Hasil dari citra
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
14/57
Unuk melakukan Cropping pada tampilan algoritm tersebut ,
gunakan iconZoom box tool . Dan zoom pada tempat yang
diinginkan
Gambar 14. Menu untuk melakukan cropping
Maka akan menghasilkan tampilan seperti berikut
Gambar 15. Setelah selesai cropping
Lalu save dengan nama crop_Cilacap12.ers , kemudian klik
defaultlalu pilih Ok.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
15/57
Gambar 16. Menyimpan hasil cropping
Gambar 17 a. klikdefaultdan Ok
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
16/57
Gambar 17b. setelah selesai menyimpan.
3. Penajaman citra
Klikkembalik icon menu Edit Algoritm, untuk membuka file
pilih menu Edit dan pilih Open into new surface. Maka akan
muncul tampilan seperti berikut ini.
Gambar 18. Menajamkan citra
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
17/57
Gambar 19. Hasil croppingdibuka lagi
Lalu klik contras enhancemen 99 % sehingga tampilannya
menjadi. Sebagai berikut
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
18/57
Gambar 20.Edit algoritm
Gambar 21. Hasil penajaman citra
Kemudian untuk mencerahkan tampilan pada layer klik icon
RGB
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
19/57
Gambar 22. MenuRGB
Gambar 23. Setelah RGB
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
20/57
Gambar 24. Hasil RGB
Lalu klikrefresh
Gambar 25.Refresh image
Kemudian pseudo layer pada algoritm di cut
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
21/57
Gambar 26. Pseudo layerdi hapus
Kemudian klik save as dan beri nama cilacap13 dengan
ekstensi (.ers)
Gambar 27. Menyimpan hasil penajaman warna
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
22/57
Gambar 28. Save as
4. Reading data value
Bukafile cilacap13.ers yang telah disimpan sebelumnya.
Gambar 29.Reading data value
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
23/57
Gambar 30. Membuka hasil penajaman warna
Gambar 31 hasilRGB
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
24/57
KemudianRGB kembali citranya
Gambar 32.RGB
Lalu croopingdaerah yang dicitra dengan zoom box toolpada
tempat yang diinginkan seperti;
Gambar 33. Menuzooming
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
25/57
Gambar 34. Hasilzooming
Kemudian smoothingpada layaralgoritm di unchecklistsperti
gambar berikut, makan tampilan layerakan seperti di bawah ini.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
26/57
Gambar 35a. MenuRGB
Gambar 35b. HasilRGB
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
27/57
Lalu klikview cell value profil,kemudian gantipointers tools,
lalu klik di sembarang citra pada layer, begitu juga untukview
cell coordinate lalu close.
Gambar 36.Cell values profile
Gambar 37. Menu cell values profile
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
28/57
Gambar 38. Koordinat posisi citra
Kemudian klik kanan pada layer dan klim zoom to all data
sheetuntuk mengembalikan ke bentuk semula
Gambar 39.Zoom to all datasets
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
29/57
5. Menghitung jarak dan luas
Setelah dikembalikan pada bentuk semula melalui zoom to all
data sheet, lakukan croppingdenganzoom box toolpada daerah
yang sama,namun sebelumnya smoothingdiaktifkan kembali.
Lalu KlikEditpada task bar,lalu pilih annotate vector layer,
kemudian klikOksehingga muncul tabelER Mapper statuslalu
pilih closemaka akan muncul tampilan toolsbaru.
Gambar 40.Annotate vector layer
Gambar 41. vector
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
30/57
Gambar 42.New map compositiona. Menghitung Panjang (Polyline )
Klik polyline pada tools untuk melihat panjang /jarak
daerah tersebut yg dicitrakan pada layer lalu klik edit
object extentsehingga dapat diketahui panjang daerah yang
dicitrakan.
Gambar 43.Map composition extents dari polyline
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
31/57
b. Menghitung Luasan (Polygon )
Sama seperti polyline, maka untuk polygon, Klik
polygon untuk melihat panjang / jarak daerah tersebut yg
dicitrakan pada layerlalu klikedit object extentsehingga dapat
diketahui panjangnya.
Gambar 44. Luasan denganpolygon
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
32/57
Gambar 45.Map composition extents daripolygon
6. Geolink
KlikiconEdit Algorithmdan lakukan penggandaan dengan meng-
klikicon Copy Window. Maka akan terdapat dua window kosong.
Gambar 46.Menu copy window
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
33/57
Gambar 47a. hasil copy
Gambar 47b. hasil copy
Buka file melalui icon Load Dataset. Untukwindow pertama,
buka file berupa citra data satelit IKONOS 2005.ers, Sedangkan
untuk window kedua, buka file citra data satelit IKONOS
2009.ers.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
34/57
Gambar 48. Citra satelit bandara ahmad yani 2005
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
35/57
Gambar 49. Citra IKONOS Ahmad yani 2009
Lalu klikRGB untuk member kecerahan pada citra.
Gambar 50. MenuRGB
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
36/57
Gambar 51. Citra yang sudahRGB
a. Geolink
Kemudian untuklayersatelit IKONOS 2005 dan 2009,
masing masing di klik kanan-zoom geolink to
window.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
37/57
Gambar 52. Set geolink to window 2005
Gambar 53.set geolink to window 2009
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
38/57
Lalu klikhand toolsuntuk menggeser- geser peta untuk
mlihat perubahan yang terjadi dari tahun 2005-2009.
Gambar 54. Hasilgeolink to window
Kemudian klik kanan set geolink to none untuk
menonaktifkan efek ke-2 layer tersebut, untuk
melanjutkan proses selanjutnya.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
39/57
Gambar 55. Geolink to none 2005
Gambar 56. Geolink to none 2009
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
40/57
B.Geolink to Screen
Pada layer satelit 2009 di klik sembarang, lalu klik
copy window untuk mengcopy layer 2009 sehingga
akan muncul 4 layer.
Gambar 57.Copy window
Gambar 58. Hasil copy window 2009
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
41/57
Gambar 59.Hasil copy window
Lalu pada masing masing layer, klik kanan quick
zoomlalu pilih set geolink to screen.
Gambar 60.Set geolink to screen
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
42/57
Maka tampilan nya akan seperti ini.
Gambar 61. Hasilgeolink to screen
C.Geolink to Roam
Sebelumnya pada ketiga layer, klik kanan, pilih Quick
Zoom, kemudianSet Geolink to None.
Lalu selanjutnya,klik kanan pada layer2005 kemudian
zoom set geolink to overview roam, lalu geser geser
layernya untuk melihat perubahan yang terjadi dari
tahun 2005 sampai ke tahun 2009 melalui penggeseran
koordinatnya.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
43/57
Gambar 62. Geolink to data roam
lalu amati perubahan yang terjadi pada daerah bandara
semarang dan sekitarnya pada tahun 2005 sampai 2009.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
44/57
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Penggabungan citra
Gambar 63a. Menu edit algoritm
Gambar 63b. hasil penggabungan citra
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
45/57
4.1.2 Croppingcitra
Gambar 64. Hasil croppingcitra
4.1.3 Penajaman citra
Gambar 65. Hasil penajaman citra
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
46/57
Gambar 66. Menu Algoritm saat diberi RGB
4.1.4Reading data value
Gambar 67. HasilRGB
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
47/57
Gambar 68. Hasil Cell values profile
Gambar 69. Hasil cell coordinates
4.1.5 Menghitung jarak dan luas
4.1.5.1 CaraPolyline
Gambar 70. Hasil pengukuran panjangpolyline
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
48/57
Gambar 71. HasilMap composition extentspolyline
4.1.5.2 CaraPolygon
Gambar 72. Hasil pengukuran luas denganpolygon
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
49/57
Gambar 73. Nilai composition extents polygon
4.1.6 Geolink
Gambar 74. Hasil geolink
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
50/57
4.1.6.1 Geolink to Window
Gambar 75. Hasilgeolink to window
4.1.6.2 Geoling to Screen
Gambar 76. Hasilgeolink to screen
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
51/57
4.1.6.3 Geoling to data roam
Gambar 77. Hasilgeolink to data roam
4.2 Pembahasan
Dalam praktikum perdana inderaja ini hal yang dilakukan adalah
mengenai pengenalan interface software ER Mapper versi 7.0. Dalam
praktikum ini, praktikan menggunakan data citra digital daerah Cilacap
yang terdiri dari 7 buah citra digital daerah yang berbeda, supaya hasil dari
penampakan citra Digital lebih akurat dan terlihat jelas perbedaanya.
Croppingdata citra Digital Cilacap dilakukan untuk mendapatkan gambar
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
52/57
citra yang lebih besar sehingga gambar pada citra akan tampak lebih jelas
dan akurat .
4.2.1 Penggabungan Citra
Dalam penggabungan citra dijelaskan bagaimana cara
menajamkan warna dengan menggunakan icon yang telah di
instruksikan diatas dan juga melakukan penggabungan citra.
Komposisi warna ini terdiri dari beragai band-band. Pada
satelit Landsat mempunyai beberapa band yaitu band 1, band 2
band 3, band 4, band 5, dan band 7. Dimana dari masing-
masing band tersebut mempunyai warna, sifat, dankarakteristik yang berbeda-beda. Untuk mendapatkan hasil
kombinasi yang baik maka dalam melakukan kombinasi tidak
serta merta melakukan kombinasi, malinkan kita harus
mengetahui sifat dan karakteristik dari tiap-tiap band.
4.2.2 CroppingCitra
Cropping citra dilakukan untuk untuk memperbesar
atau memperjelas suatu objek/citra agar tampak lebih
mendetail. Cropping citra juga berguna untuk melihat suatu
vegetasi pada citra. Untuk menghitung suatu luasan objek yang
akan kita hitung dibutuhkan ketelitian dalam melakukan
digitasi pada objek tersebut. Karena jika kita melakukan
kesalahan sedikitpun dalam melakukan digitasi maka data
luasannya pun akan tidakvalid.
4.2.3Penajaman citra
Penajaman citra dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui bentukan detail dari suatu citra landsat, dengan
melakukan penajaman seperti yang ditunjukkan dengan metode
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
53/57
sebelumnya, maka hasil dari citra yang sebelumnya kurang
jelas akan tampak lebih terang, hal ini dilakukan agar
mempermudah titik-titik dari suatu objek yang ingin diamati.
4.2.4Reading data value.
Reading data value disini berguna untuk mengetahui
data value dari suatu citra dalam bentuk piksel-piksel yang
blur. Kita dapat mengetahui ukuran piksel dan juga koordinat
dari piksel tersebut.
4.2.5Menghitung jarak dan luas wilayahDari data citra yang telah kita proses seelumnya, kita
dapat mengetahui jarak antar titik dan juga luas dari bidang
citra, dengan mengetahui jarak antar titik ini kita dapat
mengetahui jarak dari tiap point of objects dan kita juga dapat
mengetahui luas dari citra digital tersebut. Untuk mengetahui
jarak antar titik digunakan icon polyline dan polygon untuk
mengetahui luasnya seperti yang telah di jabarkan pada materi
dan metode sebelumnya. Keduanya akan menampilkan nilai
dalam bentuk panjang,area dalam satuan meterdan miles.
4.2.6Geolink
Geolink berguna sebagai linking dari bentu geo suatu
citra digital. Geolink disini terbagi atas tiga macam. Yaitu:
1. Geolink to window, berguna sebagai linking dari
citra yang telah di-copy dan kemudian terintegrasi
dalam window nya masing-masing. Sehingga ketika
kita menggerakan salah satu window, maka seluruh
windows akan melakukan gerakan yang sama
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
54/57
2. Geolink to screen, adalah geolinkingyang berguna
sebagai integrasi dari seluruh windows kedalam satu
window atau screen. Sehingga ketika kita
menggerakkan satu window, makan windows yang
lain seakan menyatu dan tampilan citra pun hanya
satu screen dari seluruh window yang lain.
3. Geolink to data Roam, berguna untuk
membandngkan data roam dari tiap cita, dari sini
kita sapa melihat perbandingan roam dari citra
digital pada tahun 2005 dan juga tahun 2009 yang
akan tampak jelas dengan cara kita menggerakkankursor pada titik yang ingin kita bandingkan.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
55/57
V. KESIMPULAN
1. ER Mapper adalah salah satu software (perangkat lunak) yang digunakan
untuk mengolah data citra atau satelit dan menganalisis informasi kebumian
termasuk untuk mengetahui perubahan dari kenampakkan citra suatu
wilayah
2. Penginderaan jauh merupakan suatu ilmu dan seni untuk memperoleh
informasi tentang objek suatu daerah dengan cara memancarkan gelombang
elektromagnetik dengan panjang gelombang tertentu kemudia menganalisisdata yang diperoleh data secara langsung terhadap objek atau daerah yang
dikaji.
3. Interpretasi visual pada citra satelit, digunakan untuk identifikasi dan
pengenalan objek pada citra untuk keperluan revisi peta, dimana hasil
interpretasi yang baik membutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai
karakteristik citra yang digunakan dan tujuan yang diharapkan.
4. Salah satu jenis citra adalah Citra Landsat, dimana pemanfaatan data Citra
Landsatdipadukan dengan data di lapangan, pada intinya dapat memberikan
fasilitas kemudahan yang lebih, maksudnya lebih efisien dan akurat dalam
menganalisis suatu daerah,pulau dan lainnya.
5. Dari praktikum kali ini praktikan dapat melihat dengan jelas bahwa terjadi
berbagai perubahan yang secara nyata dari suatu wilayah setiap tahunnya
terkhususnya terhadap penggunaan tanah dari suatu daerah dengan tujuan
proyek industri atau rumah tangga.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
56/57
DAFTAR PUSTAKA
D.D. Roberts, Y. Yamaguchi, and R.P. Lyon, Calibration of Airborne Imaging
Spectrometer Data to Percent Reflectance Using Field Spectral Measurements, Proc.
Nineteenth Int.
Dulbahri, 1985. Interpretasi Citra Untuk survey Vegetasi. Puspics Bakorsurtanal
UGM, Yogyakarta
Estes J.E dan D.S. Simonett. 1975. Fundamental of Image Interpretatation : Manual
of remote Sensing, vol 1, First Edition. R.G. Revees: ed-in-chief, American Society of
Fotogrammetry, Falls Chourch, Virginia.
Lillesand and Kiefer, 1993. Remote Sensing And Image Interpretation, Jhon Villey
and Sons, New York.
Lillesand, T.M dan R.W. Kiefer. 1990. Penginderaan Jauh dan interpretasi Citra.
Penerj. Dulbahri, et al. Gadjah Mada University Press. Yogayakarta
Lintz, J.Jr and D.S. Simonett. 1976, Remote Sensing of Environmental. Addison-
Wesley Publishing Comp. London. Lo, C.P, 1986. Penginderan Jauh Terapan, UI-
Press, Jakarta.
M.K. Griffin, H. K. Burke, J. Vail, S.M. Adler-Golden, and M. Matthew, Sensitivity
of Atmospheric Compensation Model Retrievals to Input Parameter Specification,
Proc. AVIRIS Earth Science and Applications Workshop, Pasadena, Calif., 1999, JPL
Publication 99-17.
-
7/27/2019 laporan inderaja interface modul 1 (Autosaved).docm
57/57
Purwadi, Sri Hardiyanti. 2001. Interpretasi Citra Digital. PT. Grasindo. Jakarta
S.M. Adler-Golden, A. Berk, L.S. Bernstein, S. Richtsmeier, P.K. Acharya, M.W.