laporan praktikum 3

29
LAPORAN PRAKTIKUM 3 AMPEREMETER Oleh : Choid Ridwanul M 131910201062 LABORATORIUM LISTRIK DASAR JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS JEMBER 2015

Upload: cholid-arema

Post on 15-Jan-2016

261 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fdsdf

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM 3

LAPORAN PRAKTIKUM 3

AMPEREMETER

Oleh :

Choid Ridwanul M 131910201062

LABORATORIUM LISTRIK DASAR

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO STRATA 1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS JEMBER

2015

DAFTAR ISI

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM 3

SAMPUL……………………………………………………………...i

DAFTAR ISI………...……………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Paktikum …………………………………………………1

1.2 Latar Belakang ..…………………………………………………1

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori …………...………………………………………2

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian ..…….………………………………………..3

3.2 Alat dan Bahan .…………………………………………………..3

3.3 Prosedur Praktikum ………………………………………………4

BAB IV ANALISA DATA

4.1 Data Hasil Praktikum …………………………………………….5

4.2 Analisa Perhitungang …………………………………………….9

4.3 Analisa Pembahasan …………………………………………….11

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ……………………………………………………..14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………15

LAMPIRAN

1. Biodata praktikan …………………………..……………..16

2. Biodata Asisten ………………………………..…………..17

3. Foto Praktikum ……………………………..……………..18

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM 3

18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari ampermeter.

2. Mahasiswa mampu memahami cara penggunaan dari ampermeter.

1.2 Latar Belakang

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus. Bagian terpenting

dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip

gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Galvanometer dapat

digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin

besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan pada

galvanometer. Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan

paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah

untuk menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca

pada skala yang ada pada ampermeter. Alat ini sering digunakan oleh teknisi

elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau Avometer.

Avometer adalah singkatan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.

Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah, kemampuan

pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat

ukur itu. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A. Amperemeter bisa jadi

tersusun atas mikroamperemeter dan shunt. Mikroamperemeter berguna untuk

mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang

kecilpun dapat terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu

dengan hambatan Shunt sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan

dengan perkiraan arus yang ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang

miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

.

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM 3

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus. Bagian terpenting

dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer bekerja dengan prinsip

gaya antara medan magnet dan kumparan berarus. Galvanometer dapat

digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil. Semakin

besar arus yang melewati kumparan semakin besar simpangan pada

galvanometer. Ampermeter terdiri dari galvanometer yang dihubungkan

paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuannya adalah

untuk menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran akan dapat terbaca

pada skala yang ada pada ampermeter. Alat ini sering digunakan oleh teknisi

elektronik yang biasanya menjadi satu dalam multitester atau Avometer.

Avometer adalah singkatan dari Amperemeter, Voltmeter dan Ohmmeter.

Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah, kemampuan

pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat

ukur itu. Ada yang maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A. Amperemeter bisa jadi

tersusun atas mikroamperemeter dan shunt. Mikroamperemeter berguna untuk

mendeteksi ada tidaknya arus melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang

kecilpun dapat terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu

dengan hambatan Shunt sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan

dengan perkiraan arus yang ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang

miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

19

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM 3

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. VU DC

2. Jumper

3. Resistor

4. Potensiometer

5. Voltmeter analog

6. Power supply

7. Dioda

20

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM 3

22

3.3 Prosedur Praktikum

1. Mengukur nilai Rm.

2. Mengukur nilai Idp.

3. Mencari nilai Rsh.

4. Memutar potensio sebesar Rsh

5. Membuat rangkaian sesuai gambar.

6. Membuat gambar yang tertera pada Vu meter dan AVO meter

7. Membandingkan dengan alat ukur atau AVO meter yang ada

BAB IV

ANALISA DATA

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM 3

23

4.1 Data Hasil Praktikum

Range Tegangan AVO pictute VU picture10V 6

9

50V 12

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM 3

24

16

18

21

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM 3

25

24

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM 3

26

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM 3

26

4.2 Perhitungan

Diketahui : Rm = 0,741 kΩ

R1 = 0,98 kΩ

Idp =0,62 mA

E = 2,5 V

Vdc = 12

√2 .Vin

π

Range 10V

Vdc = 12

√2 .10

3.14

= 2,252 V

Range 50V

Vdc = 12

√2 .50

3.14

= 11.26 V

R total range 10V

R total =VdcIdc

=2,2520,62

=3.632 kΩ

R total range 50V

R total =VdcIdc

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM 3

=11.260,62

=18,16 kΩ

27

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM 3

27

R paralel

R total =Rm x R 1Rm+R 1

=0.741 x0.980 .741+0.98

=0.422 kΩ

Rpot range 10 v

Rpot = Rtotal –R parallel

=3,632-0,422

=3.21 KA

Rpot range 50 v

Rpot = Rtotal –R parallel

=18,16-0,422

=17,74 KA

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM 3

28

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM 3

29

4.3 Analisa Pembahasan

Dari praktikum keempat .Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat

arus. Bagian terpenting dari Ampermeter adalah galvanometer. Galvanometer

bekerja dengan prinsip gaya antara medan magnet dan kumparan berarus.

Galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah

yang kecil. Semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar

simpangan pada galvanometer. Ampermeter terdiri dari galvanometer yang

dihubungkan paralel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah.

Tujuannya adalah untuk menaikan batas ukur ampermeter. Hasil pengukuran

akan dapat terbaca pada skala yang ada pada ampermeter.. Alat ini sering

digunakan oleh teknisi elektronik yang biasanya menjadi satu dalam

multitester atau Avometer. Avometer adalah singkatan dari Amperemeter,

Voltmeter dan Ohmmeter.

Amperemeter yang sering digunakan di laboratorium sekolah, kemampuan

pengukurannya terbatas sesuai dengan nilai maksimum yang tertera dalam alat

ukur itu. Ada yang arus maksimumnya 5 A, 10 A dan 20 A. Amperemeter bisa

jadi tersusun atas mikroamperemeter dan shunt. Mikroamperemeter berguna

untuk mendeteksi ada tidaknya melalui rangkaian karena nilai kuat arus yang

kecilpun dapat terdeteksi. Untuk mengukur kuat arus yang lebih besar dibantu

dengan hambatan Shunt sehingga kemampuan mengukurnya disesuaikan

dengan perkiraan arus yang ada. Jika kita memperkirakan dalam rentang

miliampere, dapat kita gunakan shunt yang tertera 100 mA atau 500 mA.

Tujuan dilakukan praktikum tentang volt meter antara lain adalah agar

mahasiswa mampu memahami prinsip kerja dari ampere meter dan mahasiswa

mampu memahami cara penggunaan ampere meter.

Alat dan bahan yang perlu dirangkai utuk melakukan praktikum ini adalah

VU DC untuk mengukur arus yang ada dalam rangkaian. Jumper digunakan

untuk merangkai rangkaian agar terhubung antara rangkaian satu dengan yang

lainnya. Resistor digunakan untuk memberikan hambatan pada hambatan

beban pada rangkaian. Potensiometer digunakan untuk mengatur hambatan

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM 3

30

shunt. Ampere meter analog digunakan untuk mengukur nilai arus pada

rangkaian, apakah sama dengan arus pada VU DC. Power supply digunakan

untuk memberikan tegangan pada rangkaian.

Prosedur percobaan dalam melakukan praktikum ini pertama kita ukur

hambatan dalam praktikum (Rm) dengan cara mengukur hambatan dalam VU

DC setelah diketahui nilai hambatan VU DC kita mengukur nilai arus Idp

dengan cara kita merangkai rangkaian terlebih dahulu kemudian kita seri

rangkaian dengan ampere meter. Langkah selanjutnya kita mencari nilai

hambatan shunt pada rangkaian dengan rumus arus Idp dikalikan dengan

hambatan dalam rangkaian kemudian dibagi arus shunt. Sedangkan arus shunt

dapat dicari dengan arus range dikurangi dengan satu. Selanjutnya kita

mengatur potensiometer sebesar hambatan shunt selanjutnya rangkai

rangkaian kembali dan foto hasilnya.

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat diporoleh hasil percobaan yang

telah dilakukan diperoleh hasil, pada range 2,5 mA diperoleh nilai arus shunt

sebesar 1,5 mA dan hambatan shunt sebesar 0,313 kΩ. Pada range arus 25

mA diperoleh nilai arus shunt sebesar 24 mA dan hambatan shunt sebesar

0,0146 kΩ, pada range tegangan 500mA diperoleh nilai arus shunt sebesar

499mA dan hambatan shunt sebesar 0,000943 kΩ. Setelah data praktikum

telah diperoleh kita rubah nilai dari hambatan shunt pada rangkaian yang telah

kita rangkai kemudian kita bandingkan pergerakkan jarum antara amperemeter

buatan pabrik dan ampere meter buatan sendiri. Perbandingan dari

amperemeter buatan sendiri dan ampere meter buatan pabrik tersebut kita foto.

Dari data pergerakkan jarum tadi kita amati dan ternyata pergerakkan jarum

antara amperemeter buatan pabrik dan ampere meter buatan sendiri relatif

sama. Yaitu saat jarum pada VU berada di sebeah kiri begitu juga pada

pergerakkan jarum pada amperemeter buatan sendiri.

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM 3

31

Jadi dapat diketahui bahwa nilai dari hambatan shunt dapat mempengaruhi

range arus pada amperemeter buatan sendiri. Semakin besar range arus yang

dibutuhkan maka semakin kecil nilai dari hambatan shunt.

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM 3

32

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Nilai hambatan shunt lebih kecil disbandingkan dengan hambatan dalam.

2. Jarum pada VU DC memiliki hasil yang relative sama dengan jarum pada amper meter.

3. Semakin besar nilai range arus maka nilai hambatan shunt akan semakin kecil.

4. Untuk menentukan arus masuk kita dapat mengatur nilai volt meter masukkan.

5. Untuk mengukur ampere meter dibutuhkan tegangan DC.6. Nilai hambatan shunt pada arus range 2,5mA adalah sebesar

0,313kΩ.7. Nilai hambatan shunt pada arus range 25mA adalah sebesar

0,0146kΩ.8. Nilai hambatan shunt pada arus range 500mA adalah sebesar

sebesar 0,000943 kΩ.

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM 3

32

DAFTAR PUSTAKA

Zemansky. 1962. Fisika Universitas. Jakarta: Erlangga.

Page 20: LAPORAN PRAKTIKUM 3

33

BIODATA PRAKTIKAN

PRAKTIKUM KE-3

MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

1. Nama : Cholid Ridwanul M

2. Tempat Tanggal Lahir :08-11-1994

3. NIM :131910201062

4. Nomor HP/PIN BB :085736664402

5. Email :[email protected]

6. Alamat dijember :jl. Brantas no.230

7. Alamat Asal :Kel.Talun RT:03,RW:03 ,Kec.Talun ,Kab.Blitar

Page 21: LAPORAN PRAKTIKUM 3

34

BIODATA ASISTEN LABORATORIUM LISTRIK DASAR

PRAKTIKUM 3

MATA PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

1. Nama : Widya Ika Pravita

2. Tempat Tanggal Lahir : Jember, 16 Mei 1993

3. NIM : 111910201057

4. Nomor HP/PIN BB : 08980450508/513e9569

5. Email : [email protected]

6. Alamat di Jember : Jln. Mawar 6 nomer 5

7. Alamat Asal : Jln. Mawar 6 nomer 5

3x4

Page 22: LAPORAN PRAKTIKUM 3

35