laporan praktik pengalaman lapangan jurusan manajemen bisnis syariah usaha keripik...
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
USAHA KERIPIK SINGKONG WIDJAYA
DI KESAMBEN BLITAR
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh
FATIMATUZ ZAHRO’
NIM. 12405173098
Dosen Pembimbing Lapangan
Jusuf Bachtiar, S. S., M. Pd.
JURUSAN MANAJEMEN BISNIS SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
(Jusuf Bachtiar, S.S, M.Pd)
NIP. 197106162007101001
HALAMAN PERSETUJUAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Manajemen Bisnis Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 7 September 2020
Di : Tulungagung
Judul Laporan : Usaha Keripik Singkong Widjaya di Kesamben Blitar
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Mengesahkan
a.n. Dekan
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam
(Siswahyudianto, M.M.)
NIP/NIDN. 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Atas Rahmat dan Rahim-Nya penulis dapat menyelesaikan Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL) selama 5 Minggu yakni mulai tanggal 1 Agustus sampai dengan 31 Agustus dengan
lancar.
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di lapangan untuk menjadi
tenaga yang professional. Melalui laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
IAIN Tulungagung.
3. Nur Aziz Muslim, M.Hi selaku ketua jurusan Manajemen Bisnis Syariah.
4. Siswahyudianto, M.M. selaku ketua laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
5. Jusuf Bachtiar, S.S., M.Pd selaku Dosen Pembimbing Lapangan yang telah
memberikan bimbingan, arahan kepada mahasiswa selama menjalani Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
6. Ida Watiningsih selaku pemilik home industri Keripik Singkong Widjaya yang telah
menyediakan tempat dan meluangkan waktunya untuk pelaksanaan Praktik
Pengalaman Lapangan (PPL).
7. Orang tua dan keluarga kami yang selalu mendoakan dan mendukung kami.
8. Seluruh pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu, penyusun mengucapkan
banyak terimakasih.
Penulis menyadari bahwa laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini masih banyak
terdapat kekurangan dan keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan menambah wawasan serta
pengalaman penulis untuk kedepannya. Jika dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kata yang kurang berkenan di hati pembaca, maka penulis meminta maaf yang sebesar-
besarnya. Semoga segala bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan
iv
pahala dari Allah SWT. Akhir kata penyusun laporan pertanggungjawaban ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
Tulungagung, 7 September 2020
Penulis,
(Fatimatuz Zahro’ )
NIM. 12405173098
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………..……..i
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………….……ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….……iii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran…………………………………………………………………1
B. Tujuan dan Kegunaan……………………………………………………..….…2
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan…………………………………………..….…3
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga…………………………………………………………….…....4
B. Pelaksanaan Praktik……………………………………………………………..4
C. Permasalahan di Lapangan…………………………………………………...…5
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik…………………………..…...6
BAB III PEMBAHASAN
A. Analisis Produksi pada Usaha Keripik Singkong Widjaya………………………7
B. Analisis Pemasaran pada Usaha Keripik Singkong Widjaya…………………….7
C. Analisis Keuangan pada Usaha Keripik Singkong Widjaya……………….……12
D. Analisis SDM pada Usaha Keripik Singkong Widjaya……………………….…13
E. Analisis SWOT pada Usaha Keripik Singkong Widjaya………………………..14
BAB IV PENUTUP
vi
A. Kesimpulan………………………………………………………………….…16
B. Saran…………………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………….17
vii
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Presensi Kehadiran Harian Individu
Berita Acara Individual
Form Bukti Konsultasi dengan DPL
Foto-Foto Kegiatan PPL
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Di era globalisasi ini, sudah saatnya bangsa Indonesia memikirkan cara mencari
terobosan dengan menanamkan sedini mungkin tentang nilai-nilai kewirausahaan
terutama bagi kalangan terdidik, terlebih lagi bagi warga perguruan tinggi. Menurut
Dunker (1997), kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu tang baru dan berbeda. Bahkan, entrepreneurship secara
sederhana sering juga diartikan sebagai prinsip kemampuan wirausaha (Soedjono,
1993; Meredith, 1996; Usman, 1997).
Zimmerrer (1996) menyatakan kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan
inovasi untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang
dihadapi setiap hari. Kewirausahaan merupakan gabungan antara kreativitas, inovasi,
dan keberanian menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas oleh Zimmerrer diartikan sebagai
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara
baru dalam memecahkan persoalan dan menghadapi peluang.1
Dewasa ini kebutuhan akan makanan yang bervariasi dan juga bernilai gizi tinggi
telah mengalami peningkatan. Potensi salah satu komoditas pangan yang patut
dipertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan ini adalah umbi-umbian seperti
singkong. Selama ini, di daerah-daerah pedesaan, para petani hanya menjual singkong
secara langsung tanpa mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Sehingga harga
jualnya sangat rendah dan tidak bisa memberikan pendapatan lebih bagi para petani.
Dengan mengetahui pemanfaatan dan produk-produk apa saja yang dapat dihasilkan
dari singkong tentu akan mendorong dan memotivasi petani untuk memanfaatkan
hasil pertaniannya agar memperoleh penghasilan yang lebih tinggi.
1 Syafrizal Helmi Situmorang, Studi Kelayakan Bisnis Buku 1, (Medan: USU Pres, 2007), hal. 2
2
B. Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
Adapun tujuan penyusunan laporan ini yang berjudul “ Usaha Keripik Singkong
Widjaya di Kesamben Blitar” yaitu untuk mengetahui bagaimana mekanisme proses
pembuatan sampai dengan produk diterima oleh konsumen pada keripik singkong
Widjaya di Kesamben Blitar. Sehingga dapat diketahui:
1. Untuk mengetahui operasional produksi pada usaha keripik singkong Widjaya di
Kesamben Blitar.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang diterapkan pada usaha keripik
singkong Widjaya di Kesamben Blitar.
3. Untuk mengetahui sistem keuangan pada usaha keripik singkong Widjaya di
Kesamben Blitar.
4. Untuk mengetahu manajemen SDM pada usaha keripik singkong Widjaya di
Kesamben Blitar.
5. Untuk mengetahui Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats pada
keripik singkong Widjaya di Kesamben Blitar.
Kegunaan
Laporan akhir ini berguna bagi penulis serta pihak lain yang membutuhkan data
sebagai bahan pertimbanganmaupun sebagai alat penambah referensi.
1. Bagi Penulis
Bagi penulis laporan ini berguna untuk memenuhi tugas akhir dan Praktik
Pengalaman Lapangan di Usaha Keripik Singkong Widjaya di Kesamben Blitar
2. Bagi Pihak Lain
Laporan ini diharapkan dapat menjadi bahan perbandingan untuk menambah
pengetahuan bagi pihak yang tertarik terhadap materi yang terdapat dalam laporan
ini.
3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan oleh Mahasiswa
Jurusan Manajemen Bisnis Syariah IAIN Tulungagung yang dimulai pada tanggal 1
Agustus 2020 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2020. Kegiatan yang dilakukan
secara daring karena terbatasi oleh masa pandemic sekarang ini hanya dilakukan 5
kali kunjungan terhadap tempat PPL.
Sedangkan untuk tempat pelaksanaannya dilakukan di Usaha Keripik Singkong
Widjaya yang beralamatkan di Dusun Bambang RT 05 RW 02 Desa Siraman
Kecamatan Kesamben Kabupaten Blitar.
4
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Keripik singkong Widjaya adalah produk yang dihasilkan oleh industri rumahan
yang dimiliki oleh Ibu Ida Watingsih yang merintis usaha pada tahun 2018 dan
beralamatkan di Dsn. Bambang Rt 05 Rw 02 Ds. Siraman Kec. Kesamben Kab.
Blitar. Nama Widjaya sendiri diambil dari nama anak pemilik usaha. Jajanan keripik
singkong merupakan makanan yang sudah banyak dikenal orang dan banyak disukai
oleh semua kalangan, dari anak kecil sampai orang dewasa, dari kalangan rakyat kecil
sampai kalangan kelas atas, namun keripik singkong multirasa ini jarang ditemukan.
Keripik singkong merupakan produk yang cocok untuk kalangan petani, selain
proses pembuatannya yang cukup mudah, keripik singkong merupakan makanan
ringan yang sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Usaha ini
selalu mengupayakan melayani konsumen dengan baik dan selalu memperhatikan
kualitas produk yang dihasilkannya.
a. Struktur Organisasi
Usaha rumahan keripik singkong Widjaya ini dikelola sendiri oleh pemiliknya.
Jadi usaha ini beda dari perusahaan besar lainnya yang sudah memiliki struktur
usaha. Adapun identitas pemilik usahanya adalah:
Nama Pemilik : Ida Watiningsih
Alamat : Dsn. Bambang Rt 05 Rw 02 Ds. Siraman Kec. Kesamben
Kab. Blitar
No. Telp : 0823 7722 5533
B. Pelaksanaan Praktik
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 1
Agustus 2020 dan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2020. Adapun tempat
pelaksanaannya yaitu pada usaha rumahan keripik singkong Widjaya yang
beralamatkan di Dsn. Bambang RT 05 RW 02 Ds. Siraman Kec. Kesamben Kab.
Blitar.
5
Selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Usaha Keripik
Singkong Wudjaya, terdapat kegiatan yang dilakukan antara lain:
a. Membantu pemilik usaha dalam proses produksi.
b. Membantu pemilik usaha dalam proses pengemasan produk.
c. Membantu pemilik usaha memasarkan produk.
C. Permasalahan di Lapangan
Dalam proses Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), penulis memperoleh
Berbagai macam pengetahuan mengenai usaha keripik singkong Widjaya. Salah satu
topik yang penulis angkat adalah permasalahan dalam memasarkan produk yang
belum maksimal untuk meningkatkan penjualan produk. Pemasaran yang dilakukan
masih menggunakan pemasaran tradisional, belum memanfaatkan media social.
Di era sekarang ini diperlukan inovasi yang menarik agar konsumen mampu
tertarik dan membeli produk yang dimiliki. Promosi yang dilakukan untuk
meningkatkan penjualan tidaklah cukup hanya melalui mulut ke mulut saja. Sekarang
ini juga diperlukan pemasaran produk secara online dikarenakan pada masa sekarang
ini orang lebih suka sesuatu yang instan dan cepat tanpa perlu repot untuk mendatangi
lokasi pemasaran. Dengan adanya pemasaran secara online, pasar yang dijangkau
tidak hanya di sekitar produsen saja, akan tetapi bisa lebih luas keluar daerah
produksi.
Berdasarkan permasalahan diatas, dapat dirumuskan:
a. Bagaimana operasional produksi pada usaha keripik singkong Widjaya di
Kesamben Blitar?
b. Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan pada usaha keripik singkong
Widjaya di Kesamben Blitar?
c. Bagaiaman sistem keuangan pada usaha keripik singkong Widjaya di Kesamben
Blitar?
d. Bagaimana manajemen SDM pada usaha keripik singkong Widjaya di Kesamben
Blitar?
6
e. Bagaimana Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats pada keripik
singkong Widjaya di Kesamben Blitar?
D. Tanggapan dari Pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan yang diberikan produsen kepada mahasiswa Pratik Pengalaman
Lapangan (PPL) sangat baik dan sangat terbuka sehingga kami dapat mengetahui
secara gambling tentang prosese pembuatan keripik singkong Widjaya. Mereka
berharap dengan adanya mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bisa
membantu menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dalam proses pemasaran
produk.
7
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Produksi pada Usaha Keripik Singkong Widjaya
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Dalam pengertian
sempit, produksi hanya dimaksudkan kegiatan yang menghasilkan barang, baik
barang jadi atau setengah jadi, barang industri, suku cadang (spareparts), maupun
komponen-komponen penunjang.2
Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan
dengan usaha penciptaan dan penambahan kegunaan atau utilitas suatu barang dan
jasa. Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas karena bentuk dan tempat ini
membutuhkan factor-faktor produksi.
Kegiatan produksi pada usaha Keripik singkong Widjaya saat mengolah produknya
masih menggunakan cara yang tradisional. Akan tetapi pada usaha ini, mereka tidak
membuat bahan baku mereka sendiri. Mereka membeli barang setengah jadi berupa
kerupuk singkong yang sudh kering dan berukuran kecil yang nantinya akan mereka
olah menjadi keripik singkong.
B. Analisis Pemasaran pada Usaha Keripik Singkong Widjaya
Pengertian pemasaran menurut beberapa ahli:
a. Philip Kotler
Pemasaran adalah aktivitas social dan sebuah pengaturan yang dilakukan oleh
perorangan ataupun sekelompok orang dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan
mereka dengan jalan membuat produk untuk menukarkannya dengan besaran
nominal tertentu ke pihak lain.
b. Boyd, Walker, Larreche
Pemasaran adalah suatu proses analisis, perencanaan, koordinasi dan
pengendalian program pemasaran yang meliputi kebijakan produk, harga,
promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan ide yang ditawarkan untuk
menciptakan dan meningkatkan pertukaran manfaat dengan pasar sasaran dalam
upaya pencapaian tujuan organisasi.
2 M. Fuad, Christine H., Nurlela, dkk, Pengantar Bisnis, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2000), hal.
142
8
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak
lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari
produsen sampai konsumen.3
Perusahaan memutuskan pelanggan yang harus dilayani (segmentasi dan
penetapan target) dan cara melayaninya (diferensiasi dan positioning). Oleh sebab itu,
manajer perusahaan harus memilih dan melayani segmen pasar terbaik (segmentasi),
menetapkan target pasar yang diinginkan dan dimasuki, melakukan diferensiasi pasar,
serta memosisikan produk pada pasar yang unggul (positioning).4
Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut : “ Bauran pemasaran adalah
perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan
perusahaannya” . Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu
perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya
akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk
mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran.5
Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan
untuk mengejar tujuan perusahaannya. Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran
pemasaran merupakan satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan
distribusi, yang didalamnya akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan
semua itu ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran.6
Dalam pemasaran terdapat empat unsur pokok kegiatan yakni produk
(product), harga (price), promosi (promotion) dan distribusi (place) yang dimana
satu sama lain saling berkaitan. Sehingga untuk menciptakan pemasaran yang
baik dan berhasil dalam mencapai tujuan perusahaan serta memberikan
kepuasan terhadap konsumen, maka keempat unsur tadi perlu dirancang sebaik
mungkin terutama dengan memperhatikan apa yang diinginkan dan dibutuhkan
3Agustina Shinta, Manajemen Pemasaran, (Malang: UB Press, 2011), hal. 1
4 Fakhriyan Sefti, Skripsi: “ Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7P” , (Yogyakarta: UNY,
2016), hal.13. 5 Christian A.D Selang, “ Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap Loyalitas
Konsumen” , Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3, Juni 2013, hal 72. 6 Ibid., hal 72.
9
konsumen sesuai konsep pemasaran.
a. Produk
Produk sebagai sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan, diciptakan tentu
dengan memiliki keunggulan-keunggulan tertentu yang dapat bersaing di
pasar. Penjualan yang berhasil pada suatu pasar yang kompetitif didasarkan
atas produk barang dan jasa yang dihasilkan, apakah sudah mampu memenuhi
keinginan dan kebutuhan konsumen atau tidak.7
Jika dilihat dalam perspektif syariah, suatu produk yang akan dipasarkan
atau ditukarkan haruslah produk yang halal dan memiliki mutu atau kualitas
yang terbaik, bukan sebaliknya demi mendapatkan keuntungan yang
sebanyak- banyaknya untuk laku menurunkan kualitas suatu produk.
Produk yang dihasilkan dalam usaha ini adalah keripik singkong dengan
varian rasa balado.
b. Harga
Harga adalah jumlah yang harus dibayar pelanggan untuk produk itu dan
harus sesuai dengan pandangan tentang nilainya.8 Harga sebuah produk
mempengaruhi jumlah produk yang akan dijual dan lebih lanjut akan
menentukan penerimaan perusahaan pada penjualan tertentu. Sehingga harga
harus ditentukan pada waktu yang tepat dan dalam jumlah yang tepat.
Agar suatu produk dapat bersaing dipasaran maka pengusaha dapat
melakukan strategi penetapan harga dalam hubungannya dengan pasar, yaitu
apakah mengikuti harga dibawah pasaran atau diatas pasaran.9
Penetapan harga dalam perspektif syariah, tidaklah terlalu rumit, dasar
penetapan harga tertumpu pada besaran nilai atau harga suatu produk yang
tidak boleh ditetapkan dengan berlipat-lipat besarnya, setelah dikurangi
dengan biaya produksi (baca: riba). Berkenaan dengan hal tersebut Allah SWT
berfirman, yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 3:130).
7 Ita Nurcholifah, “ Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Islam” , hal. 79 8 Ibid., hal. 198. 9 Ibid., hal. 80
10
Ayat di atas jelas menunjukkan bahwa di dalam melakukan transaksi
ekonomi tidak dibenarkan untuk mematok harga yang berlipat ganda sebagai
wujud keuntungan pribadi atau perusahaan.
Pada kripik singkong Widjaya, harga yang ditetapkan cukup terjangkau.
Untuk kemasan kecil mereka mematok harga Rp 1000 dan untuk kemasan
besar 100 gram mereka mematok harga Rp 5000.
c. Promosi
Bauran promosi adalah suatu kegiatan dalam bidang pemasaran yang
bertujuan untuk meningkatkan jumlah penjualan dengan jalan mempengaruhi
konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Perusahaan harus
dapat menciptakan komunikasi dengan konsumen secara efektif dengan cara
membayar biro iklan dan program penjualan efektif dan menarik untuk
merancang citra perusahaan serta mendidik wiraniaga dengan baik.10
Promosi dalam perspektif syariah merupakan suatu upaya penyampaian
informasi yang benar terhadap produk barang atau jasa kepada calon
konsumen atau pelanggan.
Berkaiatan dengan hal itu maka ajaran Islam sangat menekankan agar
menghindari unsur penipuan atau memberikan informasi yang tidak benar bagi
para calon konsumen atau pelanggan.11
Dalam sebuah hadits disebutkan : “ Ibnu Umar berkata: Seorang laki-laki
mengadu pada Nabi, “ Aku telah tertipu dalam jual beli.” Maka beliau
bersabda, “ Katakanlah kepada orang yang kamu ajak berjual beli, “ Tidak
boleh menipu!” Sejak itu, jika ia bertransaksi jual beli, ia mengatakannya.
(HR. Bukhari).
Hadits di atas dapat menjadi acuan bagi upaya promosi yang dilakukan
oleh perusahaan baik dalam hal menjual produk atau jasa ke publik agar
memberikan informasi yang benar dan akurat, sehingga tidak mengandung
unsur penipuan yang dapat merugian konsumen atau pelanggan.
Pada usaha keripik singkong Widjaya, promosi dilakukan melalui mulut ke
mulut yaitu dengan memberi tahu orang lain tentang produk mereka. Mereka
10 Ita Nurcholifah, “ Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Islam” , hal. 82 11 Ibid., hal. 83
11
belum memanfaatkan promosi secara online dikarenakan mereka belum terlalu
mengerti tentang pemasaran online.
d. Saluran Pemasaran
Saluran pemasaran merupakan basis lokasi kantor operasional dan
administrasi perusahaan yang memiliki nilai strategis yang memperlancar dan
mempermudah penyampaian produk dari produsen kepada konsumen melalui
transaksi perdagangan. Beberapa pakar marketing mendifinisikan saluran
pemasaran adalah sebagai berikut :12
Saluran pemasaran merupakan suatu fungsi dan sistem jaringan perantara
(agen, pedagang, retailer) yang terorganisasi melakukan semua aktivitas
pemasaran yang diperlukan untuk menghubungkan produsen dengan
konsumen.
Saluran pemasaran merupakan organisasi kontraktual eksternal yang
manajemennya beroperasi untuk membuat pergerakan fisik dan
pemindahan pemilikan produk dari produsen ke konsumen mencapai
tujuan pemasaran.
Saluran pemasaran suatu bentuk jaringan organisasional yang
menghubungkan produsen dengan pengguna atau pembeli baik barang atau
jasa.
Dalam perspektif syariah, saluran pemasaran atau lokasi perusahaan bisa
dimana saja asalkan tempat tersebut bukan tempat yang dipersengketakan
keberadaannya. Namun tersirat, Islam lebih menekankan pada kedekatan
perusahaan dengan pasar. Hal itu untuk menghindari adanya aksi pencegatan
barang sebelum sampai ke pasar.
Dalam sebuah Hadist disebutkan. Yang artinya: “ Ibnu Umar berkata,
“ Sesungguhnya Rasulullah melarang seseorang mencegat barang dagangan
sebelum tiba di pasar.” (HR. Muslim). Hadits tersebut menunjukkan bahwa
semakin pendek saluran pemasaran ke pasar, akan semakin baik. Sehingga
tidak ada transaksi sepihak dari spekulan.13
Pada usaha keripik singkong Widjaya, saluran pemasarannya adalah dari
12Ita Nurcholifah, “ Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Islam” ,hal.81 13Ibid., hal. 82
12
Produsen – Pengecer – Konsumen dan dari Produsen langsung ke
Konsumen.
C. Analisis Keuangan pada Usaha Keripik Singkong Widjaya
Sumber awal permodalan usaha ini yaitu berasal dari pemilik sendiri karena modal
yang dikeluarkan tidak terlalu besar dan pemilik mampu untuk memenuhi invetasi
awal tersebut.
a. Modal Awal : Rp 400.000
b. Biaya Tetap
KOMPONEN PENYUSUTAN NILAI
Peralatan Dapur Rp 600.000/24 Rp 25.000
Mesin Press Sealer Rp 60.000/24 Rp 2.500
Nampan Rp 24.000/ 24 Rp 1.000
Serbet Rp 12.000/ 24 Rp 500
Timbangan Digital Rp 66.000/24 Rp 2.750
Toples Besar (4
buah)
Rp 192.000/24 Rp 8.000
Tabung Gas Rp 150.000/24 Rp 6.250
Total Biaya Tetap adalah Rp 46.000
c. Biaya Variabel
Kerupuk Singkong
Mentah (5 kg)
Rp 85.000
Gula Merah (1 kg) Rp 20.000
Cabai Rawit (1 kg) Rp 40.000
Cabai Merah Besar (1 kg) Rp 25.000
Plastik kemasan kecil Rp 12.000
Plastik kemasan besar Rp 18.000
Kantong plastik Rp 8.000
Lilin (1 buah) Rp 2.000
Perlengkapan lainnya Rp 45.000
Garam (1 buah) Rp 3.000
Bawang Putih Rp 35.000
13
Listrik Rp 25.000
Air isi ulang Rp 6.000
Total Biaya Variabel Rp 324.000
d. Total Biaya Produksi
Rp 46.000 + Rp 324.000 = Rp 370.000
e. Permodalan dan HPP
Modal Awal = Rp 400.000
HPP = Rp 370.000 : 100 = Rp 3.700
Laba yang diinginkan = HPP × Laba yang diinginkan
= 3.700 × 25%
= Rp 925
Harga Jual = Rp 3.700 + Rp 925
= Rp 4.625 dibulatkan menjadi Rp 5.000
f. Pendapatan Per Bulan
Kemasan Besar = 240 buah × Rp 5000 = Rp 1.200.000
Kemasan Kecil = 1.080 buah × Rp 1.000 = Rp 1.080.000
g. Keuntungan yang diperoleh
Per Produksi Kemasan Kecil : 360.000 ─ 324.000 = 36.000
Per Bulan Kemasan Kecil : 36.000 × 3= Rp 108.000
Per Produksi Kemasan Besar : 400.000 ─ 324.000 = 76.000
Per Bulan Kemasan Besar : 76.000 × 3 = Rp 228.000
D. Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia pada Usaha Keripik Singkong
Widjaya
Menurut (Elbadiyansyah, 2018:1) manajemen adalah suatu proses dalam rangka
mencapai tujuan dengan bekerjasama melalui orang-orang dan sumber daya
organisasi lainnya, sedangkan Sumber Daya Manusia adalah berupa manusia yang
digerakkan dan diperkerjakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan sebagai
sumber penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi itu.
Dalam Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas menjelaskan pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur
hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara
14
efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan
bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal.14
Tujuan Manajemen SDM adalah mengatur manusia dalam organisasi atau
perusahaan, karena manusia berfungsi sebagai penggerak utama dalam roda
organisasi yang harus dikelola dengan sebaik-baiknya.
Manajemen SDM pada usaha keripik singkong Widjaya ini bisa dibilang masih
sangat sederhana. Dikatakan masih sederhana karena mereka belum memiliki
karyawan yang akan membantu mulai dari proses pembuatan sampai pengemasan
masih dilakukan secara tradisional oleh pemiliknya sendiri tanpa bantuan karyawan
lain.
E. Analisis SWOT pada Usaha Keripik Singkong Widjaya
Analisis SWOT terdiri dari empat factor, yaitu:15
a. Strenght (Kekuatan) merupakan nilai plus atau keunggulan dari perusahaan
tersebut. Keunggulan yang dimiliki oleh Keripi Singkong Widjaya adalah:
Harga untuk mendapatka keripik cukup terjangkau.
Bahan baku keripik mudah didapat.
Kemasan keripik yang praktis sehingga mudah untuk dibawa-bawa.
Keripik memiliki rasa yang khas.
b. Weakness adalah kelemahan yang terdapat pada perusahaan. Kelemahan yang
dimiliki oleh Keripik Singkong Widjaya adalah:
Keripik mudah hancur apabila mendapat tekanan yang berat.
Keripik mudah berbau tengik apabila disimpan terlalu lama.
Keripik mudah alot jika terkena angin.
c. Opportunities adalah kondisi peluang diluar organisasi yang sifatnya
menguntungkan. Peluang yang dimiliki oleh Keripik Singkong Widjaya adalh:
Banyak orang yang tetap berminat pada olahan singkong ini.
Pemasaran keripik sangat mudah dilakukan.
d. Threats (Ancaman) adalah kondisi eksternal yang dapat mengganggu kelancaran
berlangsungnya suatu usaha. Ancaman yang dihadapi oleh Keripik Singkong
Widjaya adalah:
14 Elbadiyansyah, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Malang: CV. IRDH, 2019), hal. 2 15 Fajar Nur’ aini DF, Teknik Analisis SWOT (Pedoman Menyusun Strategi yang Efektif dan Efisien serta
Cara Mengelola Kekuatan dan Ancaman), hal. 13-18.
15
Konsumen mudah bosan dengan varian rasa yang itu-itu saja.
Banyak pesaing diluar sana yang juga memproduksi produk yang serupa.
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini, penulis bisa
merasakan secara langsung bagaimana praktik bisnis dalam dunia usaha
khususnya dalam bidang kuliner. Dengan adanya PPL ini juga melatih penulis
agar dapat memanfaatkan bahan baku yang tersedia serta peluang yang ada.
Adapun kesimpulan dari laporan ini adalah dalam menjalankan bisnis kuliner,
produsen tidak boleh hanya berorientasi pada keuntungan saja akan tetapi tetap
mempertahankan kualitas dari produk yang mereka produksi. Produsen juga harus
menyusun strategi pemasaran dan membidik sasaran yang tepat agar
meningkatkan penjualan produk.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Saran penulis untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam selaku kegiatan
PPL, seharusnya mahsiswa tidak hanya dibekali materi satu kali saja namun
juga dibekali dengan praktik-praktik. Sehingga ilmu tersebut bisa langsung
diterapkan dalam kegiatan PPL dan mahsiswa tidak hanya pandai dalam hal
teori akan tetapi mahir dalam mempraktekkannya.
2. Untuk Usaha Keripik Singkong Widjaya
Saran penulis untuk Usaha Keripik Singkong Widjaya, seharusnya
pemilik mau belajar lebih lanjut tentang pemasaran secara online agar lebih
mudah untuk memasarkan produknya dan tentunya dapat meningkatkan
penjualan.
3. Untuk Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan sudah mempersiapkan diri dan lebih aktif dalam
melaksanakan kegiatan PPL.
17
DAFTAR PUSTAKA
DF, Fajar Nur’ aini. Teknik Analisis SWOT (Pedoman Menyusun Strategi yang Efektif
dan Efisien serta Cara Mengelola Kekuatan dan Ancaman).
Elbadiyansyah. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: CV. IRDH.
Fuad, M. Christine H. Nurlela, dkk, 2000. Pengantar Bisnis, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Nurcholifah, Ita. “ Strategi Marketing Mix dalam Perspektif Islam”
Sefti , Fakhriyan. 2016. Skripsi: “ Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7P” ,
Yogyakarta: UNY.
Shinta, Agutuna. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.
Situmorang , Syafrizal Helmi. 2007. Studi Kelayakan Bisnis Buku 1. Medan: USU
Pres.
Selang , Christian A.D. 2013. “ Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Pengaruhnya
Terhadap Loyalitas Konsumen” , Jurnal EMBA, Vol. 1, No. 3
18
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 1 sampai tanggal 31 bulan Agustus tahun 2020, bertempat di Lembaga
Home Industry Keripik Singkong Widjaya, telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen
Bisnis Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II Tahun
2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Fatimatuz Zahro’
NIM : 12405173098
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
No Hari/Tgl Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 1 Agustus 2020 10.00 WIB Datang ke tempatusaha
untuk meminta izin bahwa
saya benar-benar akan
melakukan kegiatan PPL di
lembaga tersebut.
2. Minggu, 2 Agustus 2020 09.00 WIB Berkunjung ke lembaga
untuk melakukan
wawancara dan melihat
proses produksi.
Dokumentasi.
3. Senin, 3 Agustus 2020 16.00 WIB Membantu proses produksi
sampai dengan pengemasan.
4. Selasa, 4 Agustus 2020 19.00 WIB Merekap hasil wawancara.
5. Rabu, 5 Agustus 2020 18.00 WIB Menyimpulkan hasil
wawancara.
6. Kamis, 6 Agustus 2020 18.00 WIB Mencari permasalahan dari
19
kesimpulan wawancara.
7. Jumat, 7 Agustus 2020 19.00 WIB Mencari permasalahan dari
kesimpulan wawancara.
8. Sabtu, 8 Agustus 2020 08.00 WIB Membantu pemasaran
produk.
9. Minggu, 9 Agustus 2020 09.00 WIB Mengantarkan pesanan
produk kepada konsumen.
10. Senin, 10 Agustus 2020 10.00 WIB Menyiapkan judul laporan.
11. Selasa, 11 Agustus 2020 09.0 WIB Berkunjung ke lokasi PPL
dan bertemu dengan pemilik
usaha.
Membantu proses produksi
sampai dengan pengemasan
produk.
Dokumentasi.
12. Rabu, 12 Agustus 2020 08.00 WIB Meresume pembekalan PPL
pada Youtube.
13. Kamis, 13 Agustus 2020 18.00 WIB Meresume pembekalan PPL
pada Youtube.
14. Jum’ at, 14 Agustus
2020
16.00 WIB Meresume pembekalan PPL
pada Youtube.
15. Sabtu, 15 Agustus 2020 10.00 WIB Memberi arahan kepada
pemilik home industry
tentang penjualan secara
online.
Membantu pemasaran
online.
16. Minggu, 16 Agustus
2020
09.00 WIB Membantu pemasaran
online.
17. Senin, 17 Agustus 2020 08.00 WIB Membantu pemasaran
online.
18. Selasa, 18 Agustus 2020 16.00 WIB Membantu pemasaran
20
online.
19. Rabu, 19 Agustus 2020 16.00 WIB Berkunjung ke lokasi PPL
dan bertemu dengan pemilik
usaha.
Membantu proses
pengemasan produk.
Membantu pemasaran
online. Dokumentasi.
20. Kamis, 20 Agustus 2020 14.00 WIB Membantu pemasaran
online.
21. Jumat, 21 Agustus 2020 15.30 WIB Konsultasi dengan DPL
mengenai judul laporan.
Membantu pemasaran
online.
22. Sabtu, 22 Agustus 2020 14.00 WIB Mengumpulkan referensi
untuk laporan.
Membantu pemasaran
online.
23. m Minggu, 23 Agustus
2020
08.00 WIB Mengumpulkan referensi
untuk laporan.
24. S Senin, 24 Agustus 2020 09.00 WIB Membantu pemasaran
online.
25. Selasa, 25 Agustus 2020 18.00 WIB Berkunjung ke lokasi PPL
dan bertemu dengan pemilik
usaha.
Membantu proses
pengemasan produk.
Dokumentasi.
Membantu pemasaran
online.
26. Rabu, 26 Agustus 2020 07.00 WIB Membantu pemasaran
online.
27. Kamis, 27 Agustus 2020 08.00 WIB Mengumpulkan referensi
untuk laporan.
21
Membantu pemasaran
online.
28. Jumat, 28 Agustus 2020 19.00 WIB Membantu pemasaran
online.
29. Sabtu, 29 Agustus 2020 09.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL
Membantu pemasaran
online.
30. Minggu, 30 Agustus
2020
14.00 WIB Mengerjakan Laporan PPL.
Membantu pemasaran
online.
31. Senin, 31 Agustus 2020 09.00 WIB Berkunjung ke lokasi PPL
dan bertemu dengan pemilik
usaha.
Membantu proses produksi
sampai dengan pengemasan
produk.
Berpamitan pada pemilik
home industri.
Membantu pemasaran
online.
Dokumentasi.
Tulungagung, 7 September 2020
Ttd,
(Fatimatuz Zahro’ )
NIM. 12405173098
22
(Jusuf Bachtiar, S.S, M.Pd)
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Fatimatuz Zahro’
NIM : 12405173098
Jurusan : Manajemen Bisnis Syariah
DPL : Jusuf Bachtiar, S. S., M.Pd.
Tempat PPL : Home Industri Keripik Singkong Widjaya
Judul Laporan :
No Hal Yang Dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Mengonsultasikan judul
laporan “ Usaha Keripik
Singkong Widjaya di
Kesamben Blitar”
2. Konsultasi mengenai
laporan PPL
Tulungagung, 7 September 2020
Ttd DPL
(Jusuf Bachtiar, S.S, M.Pd)
NIP. 197106162007101001
23
Dokumentasi proses produksi
Foto dengan pemilik home industri
24
Dokumentasi proses pengemasan produk