laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

IMPLEMENTASI PRODUK SIMPANAN WADI’AH PADA BAITUL MAAL WAT

TAMWIL ISTIQOMAH PLOSOKANDANG TULUNGAGUNG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir

Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung

Oleh

MUHAMMAD ADI PRASETYO

NIM. 12401173544

DOSEN PEMBIMBING

LANTIP SUSILOWATI, S.Pd., M.M.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

IAIN TULUNGAGUNG

2020

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Jurusan Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui

dan disahkan pada:

Hari : Jum’at

Tanggal : 28 Februari 2020

Di : Tulungagung

Judul Laporan : Implementasi Produk Simpanan Wadi’ah pada

Baitul Maal Wat Tamwil Istiqomah Plosokandang

Tulungagung

MENYETUJUI

Dosen Pamong Dosen Pembimbing Lapangan

Lisa Murnisari, S.E. Lantip Susilowati, S.Pd., M.M.

NIP.197711122006042002

MENGESAHKAN

a.n. Dekan

KEPALA LABORATORIUM FEBI IAIN TULUNGAGUNG

SISWAHYUDIANTO, M.M.

NIDN:2015068402

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, serta sholawat dan salam

semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW

berkat limpahan taufik serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan

laporan Praktik Pengalaman Lapangan di BMT Istiqomah Plosokandang

Tulungagung. Ucapan terima kasih kami ucapkan kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku rektor Institut Agama Islam Negeri

Tulungagung.

2. Dr. H. Dede Nurrohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

3. M. Aqim Adlan, M.E.I., selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah Institut

Agama Islam Negeri Tulungagung.

4. Siswahyudianto, M.M., selaku Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.

5. Lantip Susilowati, S.Pd., M.M., selaku Dosen Pembimbing Praktek

Pengalaman di BMT Istiqomah Plosokandang Tulungagung.

6. H. Zainul Fuad, S.E., M.Pd. selaku Pimpinan BMT Istiqomah

Plosokandang yang telah memberikan izin dan kesempatan untuk

melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan di BMT Istiqomah

Plosokandang.

7. Lisa Murnisari, S,E., selaku Dosen Pamong Lapangan.

8. Seluruh staff dan karyawan BMT Istiqomah Plosokandang Tulungagung

yang telah banyak membantu selama menjalani PPL.

Adapun penulisan serta penyusunan laporan ini adalah bertujuan untuk

memenuhi salah satu tugas yang merupakan salah satu kegiatan perkuliahan di

Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Semoga laporan ini dapat digunakan

sebagaimana semestinya.

Tulungagung, 28 Februarai 2020

Penulis

Muhammad Adi Prasetyo

NIM.12401173544

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN …..……………………………………….….. ii

KATA PENGANTAR ……………………………………………………… iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….…... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pikiran ………………………………………………….….…... 1

B. Rumusan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan ……………….……….…. 3

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ……...………………………….…… 4

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lapangan ……………………………………………….…….... 5

B. Pelaksanaan PPL …………………………………………………….. 12

C. Permasalahan Di Lapangan ………………………………………….. 12

D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik …………………… 13

BAB III PEMBAHASAN

A. Landasan Teori …………………………………………….……….... 14

B. Implementasi simpanan Wadi’ah ………………………….……….... 18

C. Kendala dalam Penerapan Simpanan Wadi’ah ……………….……... 18

D. Solusi dalam menghadapi kendala penerapan produk simpanan wadi’ah

…………………………………………………………………………. 19

E. Analisi Data …………………………………………………………... 19

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .…………………………………...…………………….. 21

B. Saran ...…………………………………...…………………………. 21

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………..……….. 22

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

BMT merupakan kependekan dari Baitul Maal wat Tamwil atau dapat juga

ditulis dengan baitul maal wat baitul tamwil. Secara harfiah/lughowi baitul

maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti rumah usaha. Baitul maal

dikembangkan berdasarkan sejarah perkembangannya, yakni dari masa nabi

sampai abad pertengahan perkembangan islam. Dimana baitul maal berfungsi

untuk mengumpulkan sekaligus mentasyarufkan dana sosial. Sedangkan baitul

tanwil merupakan lembaga bisnis yang bermotif laba.

Sebagai lembaga bisnis, BMT lebih mengembangkan usahanya pada

sector keuangan, yakni simpan pinjam. Usaha ini seperti usaha perbankan

yakni menghimpun dana anggota dan calon anggota serta menyalurkannya

kepada sector ekonomi yang halal dan menguntungkan. Namun demikian,

terbuka luas bagi BMT untuk mengembangkan lahan bisnisnya pada sector riil

meupun sector keuangan lain.1

Baitul maal wat tanwil (BMT) adalah balai usaha mandiri terpadu yang

isinya berintikan bayt al-mal wa al-tanwil dengan kegiatan mengembangkan

usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan

ekonomi pengusaha kecil bawah dan kecil, antara lain dengan mendorong

kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan ekonominya. Selain

itu, BMT bisa menerima titipan zakat, infak, dan sedekah, serta

menyalurkannya sesuai amanahnya.

Tujuan BMT, yaitu meningkatkan kualitas usaha ekonomi untuk

kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Sifat

BMT, yaitu memiliki usaha bisnis yang bersifat mandiri,

1 Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, (Yogyakarta: UII Press Yogyakarta,

2004), hlm. 126

2

ditumbuhkembangkan dengan swadaya dan dikelola secara profesional, serta

berorientasi untuk kesejahteraan anggota dan masyarakat lingkungannya.

BMT dapat didirikan dan dikembangkan dengan suatu proses legalitas

hukum yang bertahap. Awalnya dapat dimulai sebagai kelompok swadaya

masyarakat dengan mendapatkan sertifikat operasi/kemitraan dari PINBUK

(pusat inkubasi bisnis usaha kecil dan menengah) dan jika telah mencapai nilai

asset tertentu segera menyiapkan diri ke dalam badan hukum koperasi.2

BMT Istiqomah unit II Plosokandang Tulungagung mempunyai tujuan

untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada

umumnya serta meningkatkan kekuatan dan posisi tawar pengusaha kecil

bawah dan kecil menengah dengan pelaku ekonomi yang lain. Maka dari itu

tidak semua hasil usaha dibagi kepada anggota tetapi sebagian disimpan

sebagai cadangan dana sosial yang dapat digunakan untuk mempertinggi

kesejahteraan masyarakat.

BMT Istiqomah unit II Plosokandang Tulungagung mempunyai produk

penghimpunan dana dan penyaluran dana sebagai berikut:

1. Penghimpunan Dana

a. Simpanan Masyarakat Syariah (SIMASYA)

b. Simpanan Pendidikan Istiqomah (SIMPATI)

c. Simpanan Berjangka

d. Simpanan Wadi'ah

2. Penyaluran Dana

a. Ba'i bi Tsaman'Ajil (BBA)

b. Murabahah Plus

c. Murabahah Murni

d. Syirkah

Di Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Istiqomah Unit II Plosokandang

Tulungagung ini, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir produk simpanan

Wadi’ah ini tidak mengalami peningkatan jumlah anggota. Padahal produk

2 Djoko Muljono, Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga Keuangan Syariah,

(Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2015), hlm. 472

3

simpanan wadi’ah ini sangat bagus apabila yang hanya ingin manabung tanpa

ada potongan sedikitpun. Ditambah lagi, simpanan wadi’ah ini bisa di ambil

kapan pun saat pemilik tabungan membutuhkannya untuk keperluan medesak.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengambil judul laporan yaitu

"Implementasi Produk Simpanan Wadi’ah di BMT Istiqomah Unit II

Plosokandang Tulungagung".

B. Rumusan Masalah, Tujuan Dan Kegunaan

1. Rumusan Masalah

a. Bagaimana penerapan Simpanan Wadiah di BMT Istiqomah

Plosokandang?

b. Apa saja kendala yang dihadapi BMT Istiqomah Plosokandang untuk

produk Simpanan Wadiah?

c. Bagaimana solusi BMT Istiqomah Plosokandang dalam mengatasi

kendala untuk produk Wadiah?

2. Tujuan

a. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Simpanan Wadiah di BMT

Istiqomah Plosokandang.

b. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi BMT Istiqomah

Plosokandang untuk Produk Simpanan Wadiah.

c. Untuk mengetahui solusi BMT Istiqomah Plosokandang dalam

mengatasi kendala untuk Produk Simpanan Wadiah.

3. Kegunaan

a. Bagi Mahasiswa, berguna untuk memperkaya wawasan keilmuan

dalam rangka membentuk keahlian akademik dilokasi pengalaman

mahasiswa perbankan syariah.

b. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, berguna sebagai salah satu

media penyerapan informasi yang bermanfaat untuk penyelarasan

kurikulum dengan perkembangan kebutuhan dilapangan dan sebagai

media sosialisasi untuk penyebarluasan informasi kepada masyarakat.

c. Bagi Tempat Praktik Pengalaman Lapangan, berguna sebagai sarana

pembelajaran bagi generasi muda tentang Lembaga Keuangan Syariah,

4

dan juga sebagai sarana untuk menjembatani antara pihak Lembaga

Pendidikan IAIN Tulungagung, baik bersifat akademik maupun non

akademik.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan ini dimulai

pada tanggal 7 Januari 2020 sampai 7 Februari 2020. Dan Tempat

pelaksanaannya di BMT Istiqomah Unit II Plosokandang Tulungagung, yang

beralamat di JI. Mayor Sujadi No. 12 Plosokandang Kedungwaru

Tulungagung. Ditempat ini ada lima mahasiswa yaitu 3 perempuan dan 2 laki-

laki yang mengabdi untuk melaksanakan kegiatan PPL dengan jadwal masuk

sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan BMT, yaitu hari Senin sampai

Kamis masuk jam 08.00 s/d 14.00, untuk hari Jum'at masuk jam 08.00 s/d

11.00 dan hari Sabtu masuk jam 08.00 s/d 12.00. Kegiatan pembelajaran

Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan selama 34 hari efektif kerja.

5

BAB II

PELAKSANAAN PRAKTIK

A. Profil Lembaga

1. Sejarah BMT Istiqomah

Cikal bakal Koperasi Muamalah Syari'ah (Komsyah) "Istiqomah"

adalah BMT Istiqomah, yaitu sebuah Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) sebagai Lembaga Ekonomi Rakyat (LER). BMT Istiqomah

didirikan pada tanggal 3 Maret 2001 yang dibidangi olch 36 orang pendiri.

Pada tanggal 4 Juni 2001 BMT Istiqomah diresmikan operasionalnya oleh

Direktur Pinbuk Tulungagung dengan Sertifikat Binaan Pusat Inkubasi

Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Tulungagung Nomor:

00101/52000/PINBUK/ VI/2001.

Pada awal operasionalnya Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Istiqomah

hanya bermodalkan dana Rp. 15.000.000,00 yang dihimpun dari para

anggota. Perlengkapan kantorpun masih sangat sederhana, yang

kesemuanya merupakan hibah dan pinjaman dari para anggota juga,

demikian pula adanya tentang kantor, menyewa kepada salah satu anggota

masyarakat dengan biaya sewa secara kekeluargaan, selebihnya adalah

semangat para pengurus dan karyawan untuk menghidupkan dan

mengembangkan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dengan imbalan yang

tidak jelas entah sampai kapan.

Dalam waktu singkat ternyata sambutan masyarakat sangat luar biasa,

sehingga dirasa perlu untuk mengembangkan pelayanan dengan

meningkatkan status badan hukum dari Kelompok Swadaya Masyarakat

(KSM) menjadi Koperasi. Upaya ini dilakukan dengan konsultasi dan

koordinasi secara intensif dengan Dinas Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah (UKM) Pemerintah Kabupaten Tulungagung. Berkat dukungan

seluruh anggota dan pihak Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

(UKM) maka terwujudlah keinginan untuk berbada hukum. Koperasi

dengan diterbitkannya SK Nomor: 188.2/32/BH/424.75/2002 Tanggal 17

6

Mei 2002, dengan terbitnya SK tersebut maka telah berdiri koperasi baru

yang bernama Koperasi Muamalah Syari'ah (Komsyah) Istiqomah

Tulungagung. Dengan badan hukum koperasi memungkinkan Komsyah

Istiqomah untuk memperluas layanan dengan membuka unit-unit usaha

baru, walaupun sampai hari ini yang dimiliki masih Unit Simpan Pinjam

yang berupa Baitul Maal wat Tammwil (BMT).

Setelah mengantongi badan hukum Koperasi, Komsyah Istiqomah

menapaki babak baru dengan semakin meluasnya jangkauan wilayah

pelayanan. Olch karena itu pihak pengurus mengupayakan pendirian

kantor cabang BMT. Maka pada bulan November 2002 berhasil didirikan

kantor cabang yang berada di kawasan Bago Tulungagung. Kantor

tersebut diresmikan pada tanggal 4 November 2002 oleh Direktur

Pelaksana Pinbuk Tulungagung.

Pembukaan Kantor Cabang BMT semakin mendongkrak volume

usaha, yang secara otomatis meningkatkan volume kegiatan kantor. Kantor

Pusat yang semula dirasa cukup kini sudah tidak lagi nyaman. Tidak

nyaman oleh berjubalnya dokumen, berjubelnya karyawan, dan tentu saja

berjubelnya anggota yang antri untuk dilayani. Maka muncullah gagasan

untuk pembangunan kantor baru.

Gagasan ini kemudian diusung. Pengurus ke dalam forum Rapat

Anggota Tahunan (RAT) tanggal 9 Mei 2003. Dalam RAT tersebut

anggota menyetujui dan menyerahkan perencanaan pembangunan kantor

BMT dengan catatan tidak menganggu kegiatan operasional. Catatan

tersebut memang benar adanya. Artinya, kondisi keuangan memang tidak

memungkinkan untuk pembangunan sebuah kantor yang respresentatif,

kebutuhan pembangunan kantor baru tidak didasarkan pada kemampuan,

melainkan karena tuntutan keadaan.

Tahap pertama yang dilakukan pengurus adalah pembebasan lahan

seluas 315 M2. Pembebasan lahan ini ternyata membawa dampak yang

sangat positif untuk memaksimalkan partisipasi anggota pada tahap

berikutnya, kemudian sebuah pertemuan terbatas dicoba untuk dilakukan

untuk memastikan greget anggota. Meskipun belum maksimal, tanggapan

7

anggota cukup memberikan keberanian untuk melanjutkan proses

pembangunan, maka ritual peletakan batu pertama segera dilaksanakan,

yaitu pada tanggal 5 Juli 2003 oleh KH. Muhsin Ghozali selaku Pengawas

Syariah Komsyah Istiqomah.

Secara perlahan tapi pasti, proses pembangunan terus berjalan.

Partisipasi anngota pun terus mengalir hingga tahap finishing, bahkan

sampai pada acara puncak peresmian. Partisipasi anggota terscbut ada

yang berupa dana, material, tenaga, dan juga pikiran. Hanya saja semua

bentuk partisipasi tidak lai dalam konteks sambatan, melainkan sudah

diperhitungkan oleh pengurus sebagai penyertaan modal. Tepat dalam

jangka satu tahun, dan tanpa mengganggu keuangan BMT, sebuah kantor

yang cukup respresentatif berhasil diwujudkan. Peresmian disclenggarakan

pada tanggal 24 Juli 2004 oleh Bupati Tulungagung, Bapak Ir. Heru

Tjahjono, MM.

Keberadaan kantor merupakan jantung bagi sebuah organisasi, dari

sanalah denyut nadi organisasi dipompakan. Namun demikian, sekalipun

sudah tersedia kantor yang cukup resprentatif, masih sangat diperlukan

adanya penataan dan penguatan pada sisi yang lain. Penataan sistem,

peningkatan SDM, dan etos kerja adalah "PR" berikutnya yang harus

segera mendapatkan perhatian.

Sampai saat ini unit usaha yang dimiliki Kopsyah Istiqomah adalah

Unit Simpan Pinjam (USP) yang berupa Baitul Maal wat Tamwil (BMT).

Kegiatan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) antara lain adalah simpan

pinjam, tetapi berbeda secara prinsip dalam hal operasionalnya dengan

Unit Simpan Pinjam (USP) konvensional.

Kantor BMT Istiqomah Unit II Bago sekitar 13 tahun menyewa tanah

dan bangunan milik Mbah Beno, pada hari Sabtu tanggal 7 November

2015 Kantor BMT Istiqomah Unit II Bago pindah ke kantor yang

bertempat di Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten

Tulungagung (barat STKIP PGRI Tulungagung) yang sudah merupakan

kantor milik senidir tidak menyewa lagi. Hari Senin tanggal 9 November

8

2015 kantor BMT Istiqomah Unit II Plosokandang sudah bisa

beroperasional melayani anggota.

2. Visi dan Misi

a. Visi

Visi adalah cara pandang atau obsesi terhadap sesuatu, maka dalam

pengertian ini visi yang dikembangkan oleh Komsyah Istiqomah adalah:

1) Koperasi adalah sokoguru perekonomian nasional yang harus terus

menerus dikembangkan.

2) Koperasi diharapkan mampu menumbuhkan dan mengembangkan

kegiatanckonomi anggota dan masyarakat.

3) Koperasi Syari'ah diharapkan mampu memberikan warna

keagamaan dalam kegiatan ekonomi anggota dan masyarakat.

b. Misi

Misi adalah tujuan yang diemban dari aktivitas tertentu. Dari

pengertian ini misi yang diamanatkan kepada Komsyah Istiqomah adalah:

1) Menjadikan Komsyah Istiqomah sebagai lembaga yang secara aktif

mensosialisasikan arti penting Koperasi dalam kegiatan ekonomi

anggota dan masyarakat.

2) Menciptakan peluang ekonomi, baik melalui pengembangan sektor

usaha perkoperasian, penyediaan permodalan, maupun pembinaan

usaha anggota dan masyarakat.

3) Berupaya mengimplementasikan konsep-konsep syari;ah dalam

kegiatan ekonomi, baik dalam kaitannya dengan kegiatan dan

usaha lembaga maupun kegiatan conomi dalam masyarakat.

3. Tujuan BMT Istiqomah

BMT "ISTIQOMAH" bertujuan untuk memajukan kesejahteraan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membantu

masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sebagai manusia sosial

yang butuh satu sama lainnya serta meningkatkan kekuatan dan posisi

tawar pengusaha kecil bawah dan kecil dengan pelaku ekonomi yang lain.

4. Prinsip BMT Istiqomah

Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Istiqomah memegang teguh prinsip:

9

a. Dari, untuk, dan oleh anggota.

b. Kebersamaan atau ukhuwah islamiah.

c. Mandiri, swadaya, dan musyawarah.

d. Semangat jihat, istiqomah, dan professional.

e. Menjiwai muamalat Islamiah.

5. Peran BMT Istiqomah

Istiqomah berperan sebagai:

a. Motor pengerak perekonomian masyarakat bawah dan menengah dari

seluruh masyarakat Tulungagung dan sekitarnya.

b. Ujung tombak pelaksanaan system ekonomi syariah.

c. Penghubung antara Aghnia dan Dhuafa atau Mustadh'afin.

6. Fungsi BMT Istiqomah

Istiqomah berfungsi untuk:

a. Mempertinggi kualitas sumberdaya insani anggota menjadi lebih

professional dan islami sehingga semakin utuh dan tangguh dalam

beribadah menghadapi tantangan global.

b. Mengorganisir dana sehingga berputar untuk usaha ekonomi di

masyarakat.

c. Mengembangkan kesempatan kerja.

d. Memperkokoh usaha anggota.

10

7. Struktur Kepengurusan Komsyah Istiqomah

RAT (Rapat Anggota Tahunan)

Pengurus

Pengawas

Manajer

Pembiayaan

Funding/ZIS

Marketing

Customer Service

Accounting

Teller

11

A. Susunan Pengurus

No Nama Alamat Jabatan

1. Narsalim, SS. Jl. Dahlia No. 09

Karangrejo, Tulungagung

Ketua

2. Adib Makarim, SH.MH. Ds. Tunggulsari,

Kedungwaru, Tulungagung

Sekertaris

3. Yoyok Sunaryo, SE. Ds. Ngranti, Boyolangu,

Tulungagung

Bendahara

B. Susunan pengawas

No Nama Alamat Jabatan

1. KH. Muhsin Ghozali Ds. Punjul, Karangrejo,

Tulungagung

Pengawas

Syari’ah

2. H. Winarto, S.Ag. Ds. Gendingan,

Kedungwaru, Tulungagung

Pengawas

Administrassi &

Keuangan

3. H. Imam Mustakim Jl. Dahlia No.14

Karangrejo, Tulungagung

Pengawas

Managemen

C. Susunan Pengelola

No Nama TTL Alamat Pend. Jabatan

1. H. Zainul

Fuad,

SE.,

M.Pd.

Tulungagung

28 Februari

1969

Ds. Tiudan,

Kec. Gondang,

Tulungagung

Sarjana

Ekonomi

Universitas

Tulungagung

Manajer

2. Lisa

Murnisar

i, SE.

Tulungagung

21 Juni 1976

Ds. Wonorejo,

Kec.

Sumbergempol,

Tulungagung

Sarjana

Ekonomi

Akuntansi

UPN Veteran

Surabya

Pembukuan

3. Muh.

Ersan

Rifa’I,

S.Sos, i

Tulungagung

1 Desember

1979

Ds. Majan, Kec.

Kedungwaru,

Tulungagung

Sarjana

Sosial Islam

Universitas

Sunan

Kalijaga

Pembiayaan

4. Riko

Anto

Fanni

Tulungagung

10 September

1995

Ds. Majan, Kec.

Kedungwaru,

Tulungagung

SMAN 1

Gondang

Pembiayaan

Sumber : Profil Lembaga BMT Istiqomah Tulungagung

12

B. Pelaksanaan PPL

Pelaksanaan praktik pada BMT Istiqomah Unit II Plosokandang

Tulungagung dimulai pada tanggal 07 Januari 2020 sampai tanggal 07

Februari 2020. BMT Istiqomah Unit II Plosokandang Tulungagung beroperasi

setiap hari Senin - Kamis mulai pukul 08.00 14.00 WIB, pada hari Jum'at

mulai pukul 08.00 – 11.00 WIB dan pada hari Sabtu mulai pukul 08.00 –

12.00 WIB.

Adapun kegiatan mahasiwa yang dilakukan di BMT Istiqomah Unit II

Plosokandang Tulungagung adalah sebagai berikut:

1. Membantu merapikan meja kasir dan menyiapkan peralatan dan

perlengakapan kasir yang akan digunakan untuk transaksi.

2. Memindahkan posting dari BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas

Keluar) ke LKH (Laporan Kas Harian).

3. Membantu melayani anggota dan mengisi slip setoran dan slip penarikan,

mencetak slip angsuran kwitansi dan mengarsip data.

4. Menginput transaksi BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas

Keluar) ke computer dan mencetaknya.

5. Mengamati kegiatan front office meliputi kasir/teller, pembiayaan dan

kontroler.

C. Permasalahan di Lapangan

Setelah melakukan kegiatan PPL di BMT Istiqomah Plasokandang penulis

menemukan suatu permasalahan, dan penulis mulai tertarik dengan

permasalahan yang terkait dengan produk simpanan Wadi’ah di BMT

Istiqomah Plosokandang yaitu ada sedikit anggota yang memakai produk

simpanan wadi'ah. Menurut salah satu sumber yang penulis dapat dari

karyawan di BMT hanya terdapat 7 anggota dan sekarang menjadi 3 anggota

yang memiliki produk simpanan wadi'ah.

Dari permasalahan tersébut penulis ingin membahas bagaimana cara kerja

BMT dalam menerapkan produk simpanan wadi'ah tersebut dan mencari tahu

apa saja yang menyebabkan pemasalahan sedikitnya jumlah anggota simpanan

13

Wadi’ah di BMT Istiqomah Plosokandang. Sekaligus bagaimana solusi dari

pihak BMT Istiqomah Plosokandang sendiri terhadap produk simpanan

Wadi’ah kedepannya agar lebih baik.

D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga Tempat Praktik

Dari pihak BMT Istiqomah Plosokandang sendiri selalu memberikan

pelayanan yang terbaik bagi anggota dan calon anggota untuk semua produk

di BMT Istiqomah Plosokandang, baik produk pembiayaan maupun simpanan

termasuk produk simpanan Wadi’ah. Bagi yang ingin menggunakan produk

simpanan pasti di jamin keamanan dan ketentuan sesuai dengan akad di awal.

Permasalahan yang ada di BMT Istiqomah Plosokandang ini salah satunya

adalah sedikitnya anggota yang memilih produk simpanan wadi'ah.

Menurut salah satu karyawan yang ada di BMT Istiqomah, seperti yang

diketahui bahwasannya akad wadi'ah adalah akad titipan, jadi tidak ada bagi

hasil yang didapatkan oleh kedua belah pihak. Mungkin inilah yang

menyebabkan kenapa produk simpanan wadi'ah hanya sedikit peminatnya.

Dari pihak BMT Istiqomah Ploskandang ingin mencoba setidaknya

melakukan promosi dari produk simpanan wadi’ah, baik melalui buku yang

berisikan prosuk-prosuk dari BMT Istiqomah Plosokandang saat ada anggota

yang datang ke kantor BMT Istiqomah Plosokandang, baik anggota lama

ataupun anggota baru. Sehingga produk wadiah semakin dikenal dan menarik

minat untuk menabung menggunakan produk simpanan wadi’ah.

Dengan demikian diharapkan, produk simpanan Wadi’ah di BMT

Istiqomah Plosokandang kedepannya akan semakin dikenal dan semakin baik

tentunya. Tidak hanya menarik peminat anggota lama tetapi juga menarik

peminat calon anggota baru yang ingin menggunakan produk simpanan

Wadi’ah.

14

BAB III

PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Al-Wadiah

Al-Wadiah adalah titipan atau simpanan, yang dalam lembaga

keuangan syariah/Bank Syariah merujuk pada perjanjian, di mana nasabah

menyimpan uang di LKS termasuk bank dengan tujuan agar LKS/ Bank

Syariah bertanggung Jawab menjaga uang yang disimpannya dan

menjamin pengembalian uang tersebut bila nantinya akan diminta kembali.

Konsekuensi dari pelaksanaan prinsip wadiah adalah apabila uang

titipan tersebut menghasilkan keuntungan, maka semua keuntungan

tersebut akan menjadi milik LKS/Bank Syariah, dan juga sebaliknya.

Imbalan bagi nasabah yang menitipkan/menyimpan uangnya mendapat

keamanan harta dan lasilitas-fasilitas lainnya.

Dalam wadiah tidak terdapat bunga yang ditawarkan atau diakadkan di

muka, sehingga murni sebagai penitipan.3 Wadiah berasal dart wada’ asy

syai-a, yaitu meninggalkan sesuatu pada erang lain agar dijaga dan yang

ditinggali sanggup menjaganya Al. wadiah dapat diartikan sebagal titipan

murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik individu maupun badan

hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip

menghendakinya.

Perbedaan antara wadiah dengan Qardh, antara lain:

a. Sama sekali tidak ada pemindahan hak kepemilikan.

b. Barang yang dititipkan tidak boleh digunakan sampai dikembalikan

pada pemiliknya, berbeda dengan qardh, barang yang sudah

dipinjamkan akan menjadi milik peminjam untuk sementara waktu dan

boleh dipergunakan sesukanya.


(Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2015), hlm. 55

15

c. Barang yang dikembalikan adalah barang yang sama ketika dititipkan

(bentuk dan nilainya), sedangkan pada Qardh, barang yang

dikembalikan bukan barang yang sama pada saat peminjaman, tetapi

barang yang senilai atau semisalnya.

d. Wadiah boleh menjadi akad profit jika pihak yang dititipkan meminta

kompensasi atau imbalan atas jasa penitipan, Qardh tidak boleh

menerima imbalan apa pun.

2. Hukum Menerima Benda Titipan

Hukum menerima benda-benda titipan, yaitu:

a. Sunah.

b. Wajib.

c. Haram.

d. Makruh.

Sunnah, menerima benda-benda titipan apabila yang menitipkan sudah

percaya kepada yang dititipi.

Wajlb, menerima benda-benda titipan apabila tidak ada seorang pun yang

dapat dipercaya oleh yang akan menitipkan.

Makruh, apabila yang dititipi khawstir skan berkhianat terhadap barang

titipan, baik merusak maupun menghilangkannya.

Haram, apabila yang dititipi tidak kuasa memelihara benda-benda fitipan.

3. Menjaga dalam Wadiah

Menjaga barang titipan disesuaikan dengan jenis akadnya dan sebelum

akad diikrarkan serta harus jelas. Ada pun batasan dari menjaga pada

wadiah adalah:

a. Wadiah Tanpa Jasa

Al-wadi'ah bighar al-ajr (wadiah tanpa jasa), yaitu wadi tidak

bertanggung jawab terhadap kerusakan barang yang yang bukan

karena kelalaiannya dan ia harus menjaga barang tersebut sebagaimana

barangnya sendiri.

b. Wadiah dengan Jasa

16

Al-wadi'ah bi ‘ajr (wadiah dengan jasa) ialah wadi hanya menjaga

barang titipan sesuai dengan yang diperjanjikan, tanpa harus

melakukan seperti halnya tradisi masyarakat.

4. Macam-Macam Wadiah

Macam-macam wadiah, antara lain:

a. Wadiah Yad Amanah

Wadiah Yad Amanah adalah wadiah di mana penerima titipan tidak

berlanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan barang yang

dititipkan selama bukan akibat dari ketalaian yang dititipi. Pihak yang

menerima titipan pada wadi'ah yad al-amanah, tidak boleh

menggunakan dan memanfaatkan uang atau barang yang dititipkan,

tetapi harus benar-benar menjaganya sesuai kelaziman. Pihak penerima

titipan dapat membebankan blaya kepada penitip sebagal biaya

penitipan. Dengan demikian, penitip tidak akan mendapatkan

keuntungan dari titipannya, bahkan dia dibebankan memberkan biaya

penitipan, sebagal jasa bagi pihak perbankan.4

b. Wadiah Yad Dhamanah

Wadiah Yad Dhamanah adalah wadiah di mana penerima titipan

memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan

menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat

kala pemilik menghendakinya. Akad penitipan tersebut, pihak yang

diberi kepercayaan dapat memanfaatkan barang titipan dan

bertanggung jawab atas titipan tersebut bila terjadi kerusakan atau

kelalaian dalam menjaganya, dan keuntungan dar pemanfaatan barang

titipan tersebut menjadi hak penerima titipan. Semua keuntungan yang

dihasilkan dari dana titipan tersebut menjadi milik yang dititipi

(bank/LKS), tetapi dapat juga diberikan bonus kepada penitip bonus

dengan catatan tidak disyaratkan sebelumnya dan jumlahnya tidak

ditetapkan dalam nominal persentase.

5. Prinsip pada Wadiah


(Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2015), hlm. 56-57

17

Keuntungan atau kerugian dari penyaluran dana menjadi milik atau

tanggungan bank, sedangkan pemilik dana tidak dijanjikan imbalan dan

tidak menanggung kerugian. Bank dimungkinkan memberi bonus kepada

pemilik dana sebagai suatu insentif untuk menarik dana masyarakat, tetapi

tidak boleh diperjanjikan di muka.

Bank harus membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup

izin penyaluran dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati

selama tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Khusus bagi pemilik

rekening giro bank dapat memberikan buku cek, bilyet giro, dan debit

card. Terhadap pembukaan rekening ini, bank dapat mengenakan biaya

administrasi untuk sekadar menutupi biaya yang benar-benar terjadi.5

6. Pelayanan

Pelayanan adalah kunci keherhasilan dalam berbagai usaha atau

kegiatan yang bersifat jasa. Peranannya akan lebih besar dan bersifat

menentukan manakala dalam kegiatan-kegiatan jasa di masyarakat itu

terdapat kompetisi dalam usaha merebut pasaran atau langganan. Suatu

perusahaan seperti perbankan untuk menarik perhatian nasabah harus

memiliki layanan yang baik agar nasabah merasa puas. Pelayanan adalah

sebagai tindakan atau perbuatan seseorang atau organisasi untuk

memberikan kepuasan kepada pelanggan atau nasabah. Ciri-ciri pelayanan

yang baik adalah:

a. Tersedianya karyawan yang baik.

b. Tersedianya sarana dan prasarana yang baik.

c. Bertanggungjawab kepada setiap nasabah sejak awal hingga selesai.

d. Mampu melayani secara cepat dan tepat.

e. Mampu berkomunikasi dengan baik.

f. Memberikan jaminan kerahasiaan setiap bertransaksi.

g. Memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.

h. Berusaha memahami kehutuhan nasabah.

i. Mampu memberikan kepercayaan kepada nasabah.6


(Yogyakarta: ANDI Yogyakarta, 2015), hlm. 59 6 Kasmir, Etika Customer service, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 15

18

B. Implementasi simpanan Wadi’ah

Dalam penerapannya simpanan wadi’ah di BMT dapat dilakukan dengan

cara mendatangi BMT atau lembaga keuangan yang bersangkutan. Jika ingin

membuat buku tabungan, calon anggota BMT bisa datang secara langsung ke

kantor untuk mengurus dan menyerahkan sejumlah uang yang ingin di simpan

dengan cara menemui pengelola terlebih dahulu. pengelola akan memberikan

sebuah formulir untuk di isi calon anggota dan menjelaskan tentang akad

simpanan wadi’ah calon anggota ataupun nasabah. Seperti halnya bank harus

membuat akad pembukaan rekening yang isinya mencakup Izin penyaluran

dana yang disimpan dan persyaratan lain yang disepakati selama tidak

bertentangan dengan prinsip syariah. Terhadap pembukaan rekening ini, bank

dapat mengenakan biaya administrasi untuk sekadar menutupi biaya yang

benar-benar terjadi.

Apabila ingin menabung simpanan wadi’ah di BMT Istiqomah

Plosokandang, bisa langsung mendatangi kantor BMT, mengisi slip dan

menuliskan berapa jumlah uang yang akan ditabungkan. Kemudian, bisa

langsung ke kasir dan menyerahkan sejumlah uang yang ingin ditabung pada

simpanan Wadi’ah. Setelah itu anggota yang sudah menabung akan menerima

bukti slip setoran.

C. Kendala dalam Penerapan Simpanan Wadi’ah

Dalam menerapkan simpanan wadi’ah, tentu saja BMT Istiqomah

Plosokandang mengalami kendala. Secara sistem mungkin tidak mengalami

kendala karena Simpanan Wadi’ah simpanan murni tanpa ada potongan dan

bisa sewaktu-waktu di ambil oleh anggota. Kendala yang dialami BMT

Istiqomah Plosokandang sendiri adalah sedikitnya anggota simpanan wadi’ah,

dan sekarang kian menurun dari yang semula 7 anggota yang aktif menjadi 3

anggota.

Hal itu terjadi karena BMT Istiqomah Plosokandang kurang melakukan

promosi atau sebagainya untuk menarik anggota agar menjadi anggota

simpanan wadi’ah. Padahal, dilihat dari segi kegunaan simpanan wadiah

19

sangat membantu masyarakat menyimpan dana/uang mereka agar aman dan

dapat diambil sewaktu-waktu pada saat dibutuhkan.

D. Solusi dalam menghadapi kendala penerapan produk simpanan wadi’ah

Solusi dari kendala yang dipaparkan di atas adalah dari pihak BMT

Istiqomah Plosokandang mencoba setidaknya melakukan promosi dari produk

simpanan wadi’ah, baik melalui buku yang berisikan prosuk-prosuk dari BMT

Istiqomah Plosokandang saat ada anggota yang datang ke kantor BMT, baik

anggota lama ataupun anggota baru. Sehingga produk wadiah semakin dikenal

dan menarik minat untuk menabung menggunakan produk simpanan wadi’ah.

Solusi dari penulis sendiri adalah mungkin pihak BMT Istiqomah

Plosokandang bisa melakukan promosi ke masyarakat sekitar, ke kerabat

dekat atau bahkan media sosial agar tidak hanya anggota lama saja yang

menjadi target promosi dari produk simpanan wadiah di BMT Istiqomah

Plosokandang. Selain itu pun juga membantu agar nama BMT Istiqomah

Plosokandang dapat di kenal masyarakat luas.

E. Analisis Data

Simpanan wadi’ah di BMT Istiqomah Plosokandang adalah titipan yang

harus dijaga dan dipelihara, dan apabila diminta oleh anggota atau nasbah

yang mempunyai hak atas titipan tersebut maka pihak BMT wajib

mengembalikannya. Hal ini sesuai dengan prinsipnya satu pihak sebagai pihak

yang menitipkan (anggota) dan pihak lain sebagai pihak yang menerima

titipan (Bank atau BMT). Pihak penerima titipan dapat memanfaatkan barang

yang dititipkan. Penerima titipan wajib mengembalikan barang yang dititipkan

dalam keadaan utuh. Penerima titipan diperbolehkan memberikan imbalan

dalam bentuk bonus yang tidak diperjanjikan sebelumnya.

Penerapan simpanan Wadi’ah pada BMT Istiqomah Plosokandang

mengalami permasalahan yaitu adanya sedikit anggota yang memakai produk

simpanan wadi'ah. Menurut salah satu dari karyawan BMT hanya terdapat 7

anggota dan sekarang menjadi 3 anggota yang memiliki produk simpanan

wadi'ah dan tidak ada peningkatan jumlah anggota selama 3 tahun terakhir.

20

Seperti yang diketahui, bahwasannya akad wadi'ah adalah akad titipan, jadi

tidak ada bagi hasil yang didapatkan oleh kedua belah pihak. Mungkin inilah

yang menyebabkan kenapa produk simpanan wadi'ah hanya sedikit

peminatnya. Kurangnya promosi dari produk simpnan wadi’ah juga

menyebabkan ketidaktahuan anggota lama dan anggota baru untuk memilih

produk simpanan wadi’ah.

Dengan melakukan promosi dari produk simpanan wadi’ah, baik melalui

buku yang berisikan produk-produk dari BMT Istiqomah Plosokandang saat

ada nasabah yang datang ke kantor BMT Istiqomah Plosokandang, baik

anggota lama ataupun anggota baru. Sehingga produk simpanan wadiah

semakin dikenal dan menarik minat untuk menabung menggunakan produk

simpanan wadi’ah. Dengan demikian diharapkan, produk simpanan Wadi’ah

di BMT Istiqomah Plosokandang kedepannya akan semakin dikenal dan

semakin baik tentunya.

21

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Al-Wadiah adalah titipan atau simpanan, yang dalam lembaga

keuangan syariah/Bank Syariah merujuk pada perjanjian, di mana nasabah

menyimpan uang di LKS termasuk bank dengan tujuan agar LKS/ Bank

Syariah bertanggung Jawab menjaga uang yang disimpannya dan

menjamin pengembalian uang tersebut bila nantinya akan diminta kembali.

Dalam wadiah tidak terdapat bunga yang ditawarkan atau

diakadkan di muka, sehingga murni sebagai penitipan. Wadiah dapat

diartikan sebagal titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik

individu maupun badan hukum, yang harus dijaga dan dikembalikan kapan

saja si penitip menghendakinya.

B. Saran

Berdasarkan Laporan diatas, maka diajukan beberapa saran terutama

kepada pihak yang terkait sebagai berikut:

1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam sebagai pengelola PPL,

sebaiknya teori ini perlu diperdalam dan diperluas lagi supaya bisa

dipahami antara teori dan praktik yang terjadi dilapangan. Dalam

pelaksanaan kegiatan PPL tidak membatasi tempat-tempat bagi

mahasiwa untuk PPL serta memastikan bahwa lembaga yang dipilih

sudah siap untuk bekerja agar tidak lagi banyak mahasiswa yang tidak

diterima di tempat PPL.

2. Untuk instansi atau lembaga tempat PPL, bagi BMT Istiqomah Unit II

Plosokandang Tulungagung sebaiknya memaksimalkan tingkat

kedisiplinan dalam kinerja lembaga serta meningkatkan sosialisasi

terkait produk-produk kepada masyarakat sehingga masyarakat.

memahami produk-produk dan minat menjadi anggota koperasi

syariah

22

DAFTAR PUSTAKA

Muljono, Djoko. 2015. Buku Pintar Akuntansi Perbankan dan Lembaga

Keuangan Syariah. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta.

Ridwan, Muhammad. 2004. Manajemen Baitul Maal Watamwil. Yogyakarta: UII

Press Yogyakarta.

Kasmir. 2006. Etika Customer service. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

2

BERITA ACARA HARIAN INDIVIDUAL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I

JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG

TAHUN 2020

Pada hari ini, Selasa tanggal 7 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di

lembaga BMT Istiqomah Unit II Plosokandang, telah dilaksanakan PPL

Gelombang I Perbankan Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :

Nama/NIM/Jurusan : Muhammad Adi Prasetyo / 12401173544 /

Perbankan Syari’ah

Bentuk kegiatan adalah :

1. Memperkenalkan diri pada staff karyawan BMT Istiqomah Plosokandang

Tulungagung.

2. Membuat jatwal pembagian tugas selama PPL di BMT Istiqomah

Plosokandang Tulungagung.

3. Membaca buku profil BMT Istiqomah Plosokandang Tulungagung.

4. Membantu merapikan ruangan sebelum pulang.

Tulungagung, 7 Januari 2020

MENGETAHUI :

Pembimbing/Dosen Pamong

Lisa Murnisari, S.E.

3





TAHUN 2020

Pada hari ini, Rabu tanggal 8 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di







1. Membersihkan halaman BMT Istiqomah Unit II Plosokandang.

2. Menyalakan computer.

3. Menginput BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas Keluar) serta

LKH (Laporan Kas Harian) ke komputer.

4. Sebelum pulang, merapikan ruangan kantor.


MENGETAHUI :



4





TAHUN 2020

Pada hari ini, Kamis tanggal 9 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di







1. Membersihkan halaman BMT Istiqomah Unit II Plosokandang.

2. Belajar cara mengerjakan LKH (Laporan Kas Harian).

3. Manghitung uang kertas dan uang receh.

4. Merapikan ruangan sebelum pulang.

.


MENGETAHUI :



5





TAHUN 2020

Pada hari ini, Jum’at tanggal 10 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di







1. Membersihkan halaman BMT Istiqomah Plosokandang.

2. Membuka pintu ruangan brankas.

3. Mambantu kasir melayani anggota.

4. Sebelum pulang, merapikan ruang kantor dan mengunci pintu ruangan

brankas.

.


MENGETAHUI :



6





TAHUN 2020

Pada hari ini, Sabtu tanggal 11 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di








2. Membuntu menyiapkan peralatan kasir.

3. Membantu mengecek BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas

Keluar).

4. Sebelum pulang, merapikan ruangan kantor..

.


MENGETAHUI :



7





TAHUN 2020

Pada hari ini, Senin tanggal 13 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di








2. Membantu melayani di kasir seperti memasukkan slip ke printer,

menuliskan slip penarikan dan slip setoran.

3. Kunjungan DPL untuk pembukaan dan serah terima mahasisiwa PPL.


Keluar).

5. Membantu menghitung uang receh.


.


MENGETAHUI :



8





TAHUN 2020












Keluar).


5. Menguncin pintu ruangan brankas.


.


MENGETAHUI :



9





TAHUN 2020










3. Membantu menyalakan computer.


LKH (Laporan Kas Harian) ke computer.


.


MENGETAHUI :



10





TAHUN 2020








1. Membersihkan hlaman BMT Istiqomah Plosokandang.

2. Membantu menyiapkan peralatan kasir.


4. Memindahkan posting dari BKM dan BKK ke LKH.

5. Membantu menginput BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas

Keluar) ke komputer.


7. Mengunci pintu ruangan brankas


.


MENGETAHUI :



11





TAHUN 2020








1. Membersihkan hlaman BMT Istiqomah Plosokandang.


3. Membantu kasir melayani anggota seperti memasukkan slip angsuran ke

printer.


Keluar) ke komputer.



.


MENGETAHUI :



12





TAHUN 2020

Pada hari ini, Sabtu tanggal 18 bulan Januari Tahun 2020 bertempat di










4. Belajar tentang sejarah berdirinya BMT Istiqomah Plosokandang

Tulungagung.

5. Menghitung uang receh.

6. Mengunci pintu ruangan brankas.


.


MENGETAHUI :



13





TAHUN 2020











menuliska slip penarikan dan slip setoran.


Keluar).



.


MENGETAHUI :



14





TAHUN 2020









2. Menyiapkan peralatan kantor.





Keluar).



.


MENGETAHUI :



15





TAHUN 2020










3. Membantu membuka pintu ruangan brankas.




.


MENGETAHUI :



16





TAHUN 2020










3. Membantu membuka pintu ruangan brankas.

4. Mengerjakan pembukuan dengan memindahakan posting dari BKM (Bukti

Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas Keluar) ke LKH (Laporan Kas Harian).



.


MENGETAHUI :



17





TAHUN 2020










3. Membantu membuka pintu rungan brankas.

4. Membeli minuman untuk tamu dan staff karyawan.




.


MENGETAHUI :



18





TAHUN 2020









2. Membantu menyiapkan peralatan kantor..




Keluar).



.


MENGETAHUI :



19





TAHUN 2020













Keluar).

5. Menghitung uang receh


.


MENGETAHUI :



20





TAHUN 2020










3. Membuka pintu rungan brankas.






.


MENGETAHUI :



21





TAHUN 2020











Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas Keluar) ke LKH (Laporan Kas Harian).

4. Mengikuti kegiatan penagihan di lapangan bersama mas Riko (bagian

pembiayaan).


.


MENGETAHUI :



22





TAHUN 2020









2. Membantu menyiapkan peralatan kantor.


4. Menghitung uang receh dan uang kertas.

5. Mengerjakan kegiatan tutup buku di akhir bulan.

6. Istirahat sholat Jum’at.


.


MENGETAHUI :



23





TAHUN 2020

Pada hari ini, Sabtu tanggal 1 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di








2. Membantu menyiapkan peralatan kantor.


4. Mengecek BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas Keluar).

5. Menghitung uang kerta dan uang receh.


.

Tulungagung, 1 Februari 2020

MENGETAHUI :



24





TAHUN 2020

Pada hari ini, Senin tanggal 3 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di










menuliskan slip penarikan dan slip setoran


Keluar) serta LKH (Laporan Kas Harian) ke computer.

5. Menghitung uang kerta dan uang receh.




MENGETAHUI :



25





TAHUN 2020

Pada hari ini, Selasa tanggal 4 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di














.


MENGETAHUI :



26





TAHUN 2020

Pada hari ini, Rabu tanggal 5 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di








2. Menyiapkan peralatan kasir.

3. Membeli minuman/konsumsi untuk tamu dan karyawan.





.


MENGETAHUI :



27





TAHUN 2020

Pada hari ini, Kamis tanggal 6 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di








2. Menyalakan komputer.


Kas Masuk) dan BKK(Bukti Kas Keluar) ke LKH (Laporan Kas Harian).

4. Melaksnakan kegiatan penutupan PPL Gelombang 1 di BMT Istiqomah

Plosokandang.

5. Penyerahan kenang-kenangan dari perseta PPL kepada pihak BMT

Istiqomah Plosokandang.


.


MENGETAHUI :



28





TAHUN 2020

Pada hari ini, Jum’at tanggal 7 bulan Februari Tahun 2020 bertempat di









3. Membantu mengoreksi BKM (Bukti Kas Masuk) dan BKK (Bukti Kas

Keluar).

4. Mendalami materi dari Dosen Pamong.

5. Menutup pintu ruangan brankas.


.


MENGETAHUI :



29

DOKUMENTASI

Serah terima praktik pengalaman lapangan (PPL)

Menghitung uang setoran

30

Meinput slip setoran dan membantu kasir

Wawancara dengan anggota di lapangan

31

Kunjungan dosen pembimbing lapangan

Tutup buku pada akhir bulan

32

Penutupan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL)

laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...

Documents