laporan phbf jadi.docx

Upload: melindatamrin

Post on 14-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENILAIAN HASIL BELAJAR FISIKA KELAS XI IPA 3 DI SMA N 5 KOTA JAMBI

Oleh:

NAMA: NOVIANTYNIM: RSA1C312002KELOMPOK: 3 NAMA ANGGOTA:1. ALIFIA MENISSA2. INTAN MORINA3. MELINDA4. RAHMI PUTRI Z.5. SUCI ISRO MEILYANI

DOSEN PENGAMPU :Drs. MENZA HENDRI, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA PGMIPA-U

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JAMBI

2015BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Evaluasi sangat dibutuhkan dalam berbagai kegiatan kehidupan manusia sehari-hari, karena disadari atau tidak, sebenarnya evaluasi sudah sering dilakukan, baik untuk diri sendiri maupun kegiatan sosial lainnya. Hal ini dapat dilihat mulai dari berpakaian, setelah berpakaian ia sendiridihadapan kaca apakah penampilannya sudah wajar atau belum.Salah satu komponen yang menjadi sasaran peningkatan kualitas pendidikan adalah sistem pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran ini merupakan tanggungjawab guru dalam mengembangkan segala potensi yang ada pada siswa. Tujuan pokok proses pembelajaran adalah untuk mengubah tingkah laku siswa berdasarkan tujuan yang telah direncanakan dan disusun oleh guru sebelum proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Perubahan tingkah laku itu mencakup aspek intelektual.Ketika proses pembelajaran dipandang sebagai proses perubahan tingkah laku siswa, peran penilaian dalam proses pembelajaran menjadi sangat penting. Penilaian dalam proses pembelajaran merupakan suatu proses untuk mengumpulkan, menganalisa dan menginterpretasi informasi untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran. Sebagai bagian yang sangat penting dari sebuah proses pembelajaran, penilaian dalam proses pembelajaran hendaknya dirancang dan dilaksanakan oleh guru. Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam lingkup ranah afektif dan psikomotor. Diharapkan penilaian kelas mampu mengatasi permasalahan penilaian yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan tuntutan kompetensi.Melihat dasar permasalahan di atas, maka penulis mencoba membuat makalah mengenai instrument penilaian hasil belajar siswa yang dilakukan di SMA N 5 Kota Jambi .

1.2 Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :1.2.1 Bagaimana realibilitas dalam tes hasil belajar ?1.2.2 Bagaimana daya pembeda dalam tes hasil belajar ?1.2.3 Bagaimana tingkat kesukaran soal dalam tes hasil belajar ?1.2.4 Bagaimana persentase option pada soal yang telah disusun ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penulis dapat menguraikan tujuan dari masalah tersebut, yaitu :1.1.1 Untuk melihat realibilitas dalam tes hasil belajar1.1.2 Untuk melihat daya pembeda dalam tes hasil belajar1.1.3 Untuk melihat tingkat kesukaran soal dalam tes hasil belajar 1.1.4 Untuk melihat persentase option pada soal yang telah disusun

BAB IIKAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan TesBanyak dikalangan kita yang masih secara sepintas menganggap sama pengertian antara evaluasi, pengukuran (measurement), tes, dan penilaian (assessment), tetapi kalau kita menggkaji semuanya terdapat pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak, dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai (value judgement). Stufflebeam (Abin Syamsuddin Makmun, 1996) memengemukakan bahwa : educational evaluation is the process of delineating, obtaining,and providing useful, information for judging decision alternatif . Dari pandangan Stufflebeam, kita dapat melihat bahwa esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagi kepentingan pengambilan keputusan. Di bidang pendidikan, kita dapat melakukan evaluasi terhadap kurikulum baru, suatu kebijakan pendidikan, sumber belajar tertentu, atau etos kerja guru.Pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut.Tes adalah cara penilaian yang dirancang dan dilaksanakan kepada peserta didik pada waktu dan tempat tertentu serta dalam kondisi yang memenuhi syarat-syarat tertentu yang jelas.Secara khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu sendiri.

2.2 Jenis - Jenis Tes

Jenis jenis tes menurut Muljono (2008) adalah :1. Berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan atau kemajuan siswa, yaitu:a. Tes seleksi (selection test).Tes seleksi digunakan untuk memilih atau menyeleksi siswa yang terbaik dari semua peserta tes, materinya berupa materi prasyarat untuk mengikuti program pendidikan yang akan diikuti oleh calon siswa. Tes seleksi dapat dilakukan secara lisan, secara tertulis, dengan tes perbuatan, dan dapat juga ketiganya dikombinasikan secara serempak.b. Tes awal (pre-test).Tes awal merupakan tes yang dilaksanakan sebelum bahan pelajaran diberikan kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui sejauh manakah materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan telah dapat dikuasai oleh siswa.c. Tes akhir (post-test)Tes akhir merupakan tes yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui apakah semua materi pelajaran yang tergolong penting sudah dikuasai dengan sebaik-baiknya oleh siswa. Pada dasarnya materi pre-test sama dengan materi post-test.d. Tes diagnostik (diagnostic test)Tes diagnostik merupakan tes yang dilaksanakan untuk menentukan tepat jenis kesukaran yang dihadapi oleh para siswa dalam mata pelajaran tertentu. Tes diagnostik dapat dilaksanakan dengan secara lisan, tertulis, perbuatan atau kombinasi dari ketiganya.e. Tes formatif (formative test)Tes formatif merupakan tes hasil belajar yang bertujuan untuk mengetahui sudah sejauh manakah siswa sudah memahami pelajaran setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu dan memperbaiki kualitas pembelajaran. Tes formatif biasa dilaksanakan di tengah-tengah perjalanan program pembelajaran, yaitu dilaksanakan pada setiap kali satuan pelajaran atau sub pokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan dan dikenal dengan istilah ulangan harian.f. Tes sumatif (summative test)Tes sumatif merupakan tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan materi pelajaran atau satuan program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan nilai yang menjadi lambang keberhasilan siswa setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.

2. Berdasarkan dari segi bentuk soal dan kemungkinan jawabannya, yaitu:a. Tes Essay (Uraian)Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam bahasa sendiri.b. Tes ObjektifTes objektif adalah tes yang disusun sedemikian rupa dan telah disediakan alternatif jawabannya. Tes ini terdiri dari berbagai macam bentuk, antara lain ;a) Tes Betul-Salah (TrueFalse)b) Tes Menjodohkan (Matching)c) Tes Analisa Hubungan (Relationship Analysis)d) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice)

2.3 Fungsi TesBeberapa fungsi tes dalam dunia pendidikan menurut Djaali (dalam Muljono 2008) adalah:1. Sebagai alat untuk mengukur prestasi belajar siswa.Tes dimaksudkan untuk mengukur tingkat perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai siswa setelah menempuh proses belajar-mengajar dalam jangka waktu tertentu.2. Sebagai motivator dalam pembelajaran. Tes dianggap sebagai motivator ekstrinsik, yaitu siswa akan belajar lebih giat dan berusaha lebih keras untuk memperoleh nilai dan prestasi yang baik

3. Sebagai upaya perbaikan kualitas pembelajaran. Dalam rangka perbaikan kualitaspembelajaran, ada tiga jenis tes yang perlu dibahas yaitu; tes penempatan, tes diagnostik, dan tes formatif.4. Sebagai penentu berhasil atau tidaknya siswa sebagai syarat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan melaksanakan tes sumatif.

2.4 Ciri ciri Tes yang Baik

Adapun ciri-ciri tes yang baik adalah harus memiliki komponen sebagai berikut :1. ValiditasSebuah data atau informasi dapat dikatakan valid apabila sesuai dengan keadaan sebenarnya. Jika data yang dihasilkan dari sebuah instrumen valid, maka dapat dikatakan bahwa instrumen tersebut valid, karena dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan/keadaan sesungguhnya. Sebuah tes disebut valid apabila tes itu dapat tepat mengukur apa yang hendak diukur. 2. ReliabilitasReliabilitas sebagai alat ukut yang hasil pengukurannya digunakan untuk membuat berbagai keputusan terpenting. Sebuah tes dikatakan reliabilitas apabila skor yang dihasilkan hasil pengukuran kosisten, tidak berubah-ubah, dapat dipercaya karena tetap dan tidak berubah secara mencolok.3. ObjektivitasObjektif berarti tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Lawan dari objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila dalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhi.4. Praktikabilitas Tes yang praktis adalah tes yang :1) Mudah dilaksanakan 2) Mudah pemeriksaannya 3) Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas, sehingga dapat diberikan/diawali oleh orang lain.

5. Memiliki nilai ekonomisTes dikatakan memiliki nilai ekonomis jika pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos/biaya yang mahal, tenaga banyak, dan waktu yang lama. 6. Memiliki Tingkat kesukaran dan daya beda tertentuSuatu tes tidak boleh terlalu mudah, dan juga tidak boleh terlalu sukar. Sebuah item yang terlalu mudah sehingga dapat dijawab dengan benar oleh semua anak bukanlah merupakan item yang yang baik. Begitu pula item yang terlalu sukar sehingga tidak dapat dijawab oleh semua anak juga bukan merupakan item yang baik. Jadi item yang baik adalah item yang mempunyai derajat kesukaran tertentu. Sedangkan daya beda adalah kemampuan suatu item soal untuk membedakan antara testee yang kurang pandai dengan testee yang lebih menguasai materi. Untuk menentukan besarnya indeks daya beda, harus membedakan testee kelompok atas dengan testee kelompok bawah, yaitu kelompok dengan nilai tertinggi dengan kelompok dengan nilai terendah.

BAB III METODE PENELITIAN

TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN1. Tempat penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 3 SMA N 5 Kota Jambi. 2. Waktu PenelitianPenelitian dilaksanakan pada 26 November 2014 Semester I tahun pelajaran 2014/2015.

INSTRUMENT PENELITIAN Purwanto (2009: 144) tes hasil belajar adalah alat ukur yang digunakan untuk melakukan pengukuran guna pengumpulan hasil belajar.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas berhubungan dengan kemampuan untuk mengukur secara tepat sesuatu yang diinginkan diukur. Menurut anastasi dan urbina (1997:113), validitas berhubungan dengan apakah tes mengukur apa yang mesti di ukur dan seberapa baik dia melakukan nya. Validitas merupakan derajat sejauh mana tes mengukur apa yang ingin di ukur (Borg dan Gall, 1983:275; Poppam, 1981:98). Tes hasil belajar yang valid adalah tes hasil belajar yang mengukur dengan tepat keaadaan yang ingin di ukur.Indeks kolerasi X Y dapat dihitung dengan beberapa cara. Salah satu cara yang banyak digunakan adalah menggunakan rumus kolerasi product moment. Pada cara ini, indeks kolerasi dihitung dengan rumus :

Kriteria Validitas Instrumen TesNILAI rINTERPRETASI

0,81 1,00Sangat tinggi

0,61 0,80Tinggi

0,41 0,60Cukup

0,21 0,40Rendah

2. Uji Realibilitas InstrumentBeberapa ahli memberikan batasan reabilitas. Menurut thorndike dan hagen (1977), reabilitas berhubungan dengan akurasi instrumen dalam mengukur apa yang akan di ukur, kecermatan hasil ukur dan seberapa akurat seandainya melakukan pengukuran ulang. Reliabilitas tes dapat juga ditentukan dengan menggunakanpersamaan K-R 20 sebagai berikut.

Adapun tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas instrumen yang diperoleh sesuai dengan tabel berikut.KOEFISIEN KORELASI

KRITERIA REALIBILITAS

0,81 < r 1,00sangat tinggi

0,61 < r 0,80tinggi

0,41 < r 0,60cukup

0,21 < r 0,40rendah

0,00 < r 0,21sangat rendah

(Arikunto, 2003:75)

3. Uji Daya PembedaDaya beda adalah kemampuan butir soal tes hasil belajar membedakan siswa yang mempunyai kemampuan tinggi dan rendah . daya beda behubungan dengan derajat kemampuan butir membedakan dengan baik perilaku pengambil tes dalam tes yang dikembangkan (Anastasi dan Urbina, 1997:179). Daya beda harus diusahakan positif dan setinngi mungkin. D= Keterangan:D = Daya pembeda satu butir soal tertentu.KA= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar.KB= Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar. JP = Jumlah peserta tesInterpretasi Uji Daya PembedaNILAIKETERANGAN

0.70 D < 1.00Baik Sekali

0.40 D < 0.70Baik

0.20 D < 0.40Cukup

0.0 D < 0.20Jelek

NEGATIFTidak Baik

(Arikunto, 2003:76)

4. Uji Tingkat Kesukaran Soal Taraf kesukaran butir soal adalah bagian dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Soal yang baik memiliki tiga variasi, yaitu mudah (25%), sedang (50%) dan sukar (25%).Untuk menghitung taraf kesukaran butir soal digunakan rumus: P =

Keterangan:P = Proporsi (Indeks Kesukaran)B = Jumlah siswa yang menjawab benar.JS = Jumlah Siswa atau peserta tesInterpretasi Tingkat KesukaranTingkat KesukaranKriteria

0.00 < P 0.30Sukar

0.30 < P 0.70Sedang

0.70 < P 1.00Mudah

5. Persentase OptionPersentase Option ini digunakan untuk melihat besarnya pengaruh pilihan lain jawaban selain pilihan yang paling benar . Persentase option ini dapat dicari dengan menggunakan rumus : Persentase Option = Jp/N X 100%Keterangan : Jp = Jumlah peserta yang menjawab pilihan dengan benarN = jumlah peserta yang mengikuti tes

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL

3.1 Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Pada perhitungan ini kami menggunakan dua buah rumus yaitu KR 21 dan KR 20. Perhitungan reliabilitas dilakukan untuk menguji ketepatan instrumen penelitian sesuai dengan pendapat Suprian A.S (1996 : 51) bahwa reliabilitas alat ukur adalah ketetapan atau keajegan alat ukur dalam mengukur apa yang diukurnya. Reliabilitas berhubungan dengan masalah ketepatan atau konsistensi tes. Dari soal yang telah kami uji, hasil uji realibiltas terhadap instrumen penelitian pada sampel sebanyak 26 siswa dengan menggunakan rumus KR 21 dan KR 20 yaitu untuk KR 20 = 0,87 dan KR 21= 0,80.

3.2 Penafsiran Tingkat Kesukaran Dan Daya PembedaAdapun hasil uji dari tingkat kesukaran dan daya beda soal pada 40 item soal instrumen tes hasil belajar kinematika partikel, yaitu : Tabel Hasil Uji Tingkat Kesukaran SoalInterpretasiJumlah Item SoalNomor Item Soal

Mudah71,4,5,7,14,18,20

Sedang182,3,6,8,9,10,11,12,13,19,23,24,25,26,27,28,29,30

Sukar515,16,17,21,22

Tabel Hasil Daya BedaInterpretasiJumlah Item SoalNomor Item Soal

Baik202,3,5,6,9,10,11,12,13,15,19,21,22,23,24,25,26,27,28,29,30

Buruk101,4,7,8,12,14,16,17,18,20

3.3 Persentase OptionPada instrumen tes dengan 30 soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban berfungsi tidaknya pilihan pengecoh dapat dilihat sebagai berikut :

NO.Presentase Option (%)NOPresentase Option (%)

11001970

27520100

3352130

41002220

5852370

6752435

7902535

8502635

9402735

10402830

11402930

12703035

1330

14100

1515

1625

1710

1890

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil yang telah penelitian yang dibuktikan dengan analisis statistik yang dilakukan dengan perhitungan manual menunjukkan bahwa :

1. Realibilitas Instrument Tes

Dari analisis data realibiltas instrument tes yang menggunakan KR 20 = 0,87 dan KR 21 = 0,80. Artinya bahwa instrument tes yang digunakan sudah dapat dikatakan reliabel karena hampir mendekati nilai KR = 1. Namun untuk mendapatkan reabilitas yang mantap, harus perlu perbaikan dalam membuat soal, dan dalam menganalisis apa apa saja yang akan di uji.

2. Uji Tingkat Kesukaran Soal

Uji tingkat kesukaran soal pada materi kinematika partikel, dengan bentuk soal 30 item soal pilihan ganda dan 5 pilihan jawaban, didapatlah 7 soal dengan interpretasi mudah, 18 soal dengan interpretasi sedang dan 5 soal dengan interpretasi sulit. Dari hasil tersebut terlihat yang paling banyak adalah soal dengan kriteria sedang, sehingga dapat dikatakan bahwa soal ini bertujuan agar siswa mampu menganalisis soal. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya.Indeks kesukaran rentangannya dari 0.0-1.0. Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Sebaliknya jika sebagian kecil atau tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar menunjukan butir soal sukar.

3. Daya Beda Instrumen Tes

Dari hasil yang telah didapatkan, daya beda soalnya yaitu 20 soal untuk interpretasi baik. Kemudian untuk soal buruk/tidak baik ada 10 soal. Sedangkan, kriteria soal jelek atau bernilai negatif tidak terdapat. Dari hasil analisis tersebut dapat kita lihat bahwa soal kriteria terbanyak yaitu dengan soal yang baik. Berarti disini kami sudah lumayan bagus dalam membuat soal, karena hanya 10 soal saja yang kurang baik/buruk yang kurang baik untuk digunakan dalam tes.

.

BAB V PENUTUP

5.1 KESIMPULANBerdasarkan analisis soal dan hasil survey yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa :1. Analisis soal yang didapat adalah 64 % soal sedang, 13 % soal sukar, dan hanya berkisar 23 % soal mudah. Sedangkan Soal yang baik itu adalah soal yang mempunyai persentase : mudah 25 %, sedang 50 %, dan sukar 25 %. 2. Reliabilitas yang didapat berdasarkan analisis dengan rumus KR-20 dan KR-21 adalah 0,87 dan 0,80. Sehingga dapat disimpulkan tidak berubah (reliabilitas)3. Daya beda yang kami dapatkan lebih banyak soal yang baik yaitu sebanyak 20 soal. Sedangkan yang baik hanya 10 soal. Namun tidak ada soal yang bernilai negatif (tidak baik yaitu kelompok bawah peserta yang menjawab benar lebih banyak dibandingkan kelompok atas. Daya beda yang baik adalah yang mampu menujukkan kelompok atas dan kelompok bawah4. Untuk persentase option, terdapat persentase option sebesar 100%, 90%, 85%, 75%, 70%, 50%, 40%, 35%, 30%, 25%, 20% dan 15%

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2008. http://suluhpendidikan.blogspot.com/2008/12/menilai-kualitas-tes.html. Diakses 20 Januari 2015Anonim, 2012. http://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2012/06/tingkat-kesukaran-dan-daya-beda.html. Diakses 20 Januari 2015Arikunto, S., (2007), Dasar Dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,Jakarta.Purwanto, (2009). Evaluasi Hasil Belajar .Surakarta : Pustaka Belajar Rasyidin, Harun & Mansur, (2009). Peniliaian Hasil Belajar. Bandung : CV. Wacana prima Sudjana, N, (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja RosdakaryaSudijono, Anas. 2009.Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.Zainul, Asmawi & Noehi Nasoetion , (1993). Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : B.U. K.U

LAMPIRAN

MATERI PEMBELAJARAN :1. Analisis Gerak dengan Vektor2. Hukum Newton tentang Gravitasi3. Getaran Selaras4. Usaha dan Energi

Tujuan Pembelajaran/Indikator :1.) Analisis Gerak dengan Vektor :- Mampu memahami dan menganalisis tentang GLB dan GLBB- Mampu memahami tentang gerak parabola dan melingkar- Mampu memecahkan masalah tentang analisis gerak dengan vector

2.) Hukum Newton tentang Gravitasi :- Mampu memahami tentang gaya gravitasi- Mampu memecahkan masalah tentang gravitasi

3.) Getaran Selaras :- Mampu memahami tentang getaran selaras dan elastisitas- Mampu menganalisis hubungan gaya dan gerak getaran- Mampu memecahkan masalah getaran selaras dan elastisitas

4.) Usaha dan Energi :- Mampu memahami konsep usaha dan energi- Mampu memecahkan masalah yang berhubungan dengan usaha dan energi

KISI - KISI SOAL

NO SOALMATERIKUNCI JAWABANTINGKAT KOGNITIF

1GLBBCC2

2GLBBBC2

3ELASTISITASBC2

4GRAVITASIBC1

5GAYADC1

6PERPINDAHANAC2

7GRAVITASIDC2

8ENERGI KINETIKEC2

9ENERGI KINETIKDC2

10GERAK PARABOLADC3

11GERAK PARABOLABC3

12GERAK MELINGKARCC3

13GAYA GESEKDC3

14GLBBDC3

15GRAVITASIBC3

16GAYADC3

17MODULUS ELASTISITASDC3

18PEGASCC3

19MODULUS YOUNGDC3

20ENERGI POTENSIALEC3

21USAHADC3

22USAHACC3

23USAHACC3

24GERAK JATUH BEBASEC4

25GRAVITASIBC4

26GERAK MELINGKARAC4

27GRAVITASICC4

28GAYA UNIVERSALBC4

29GLBBEC4

30GAYAEC4

REABILITAS

KR 20 = () KR 21 = ( 1- )

Keterangan :

n= Jumlah SoalSD= VariasiM= Mean (Rata-rata)p= Tingkat kesukaranq = 1 - p

KR 20 = ()

= ()= ()KR 20 = KR 20 = KR 20 =

KR 21 = ( 1 - ) = ( 1 - = ( 1 - ) = 1,03 ( 1 - ) = 1,03 ( 1 - 0,23) = 1,03 ( 0,77) = 0,7931KR 21 = 0,80

DAYA BEDA SOAL-SOAL

Rumus Daya Beda :

SOAL NO. 1

SOAL NO. 2

SOAL NO. 3

SOAL NO. 4

SOAL NO. 5

SOAL NO. 6

SOAL NO. 7

SOAL NO. 8

SOAL NO. 9

SOAL NO. 10

SOAL NO. 11

SOAL NO. 12

SOAL NO. 13

SOAL NO. 14

SOAL NO. 15

SOAL NO. 16

SOAL NO. 17

SOAL NO. 18

SOAL NO. 19

SOAL NO. 20

SOAL NO. 21

SOAL NO. 22

SOAL NO. 23

SOAL NO. 24

SOAL NO. 25

SOAL NO. 26

SOAL NO. 27

SOAL NO. 28

SOAL NO. 29

SOAL NO. 30

KESIMPULAN :

SOAL BAIK : 20 SOAL

SOAL BURUK : 10 SOAL