tugas bu rahayu belum jadi.docx

28
POPULASI, SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN TEKNIK SAMPLING 1. POPULASI A. Definisi Populasi Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2005). Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Kegunaan dari populasi ini adalah untuk menentukan sasaran penelitian yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2002: 108) Populasi merupakan kelompok dari sesuatu (orang, benda, peristiwa dan sebagainya) yang dipilih oleh

Upload: muhammad-fariz-wafaul-ahyar

Post on 15-Jan-2016

247 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas bu rahayu belum jadi.docx

POPULASI, SAMPEL, BESAR SAMPEL DAN

TEKNIK SAMPLING

1.      POPULASI

A.    Definisi Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan (Nursalam, 2005).

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2002). Kegunaan dari populasi ini adalah untuk menentukan

sasaran penelitian yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.

Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang

menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.

Jadi populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap

manusia memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi

akan sama dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian (Arikunto, 2002: 108)

Populasi merupakan kelompok dari sesuatu (orang, benda, peristiwa dan

sebagainya) yang dipilih oleh peneliti yang hasil studinya atau penelitiannya

dapat  digeneralisasikan terhadap kelompok tersebut (Gay, 1987).

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek/obyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono,2011)

Jadi bisa di simpulkan bahwa populasi bukan hanya orang tapi juga obyek

dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada

pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi karakteristik/ sifat yang

dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

B.     Jenis-jenis Populasi

Page 2: tugas bu rahayu belum jadi.docx

Menurut Arikunto (2006) jika dilihat dari segi jumlah populasi dapat

dibedakan antara lain:

a.       Jumlah terhingga, yang terdiri dari elemen dengan jumlah tertentu, contohnya:

-         Semua orang yang terdaftar dalam angkatan laut pada hari tertentu,

-         Semua televisi dari tipe yang sama yang diproduksi oleh suatu pabrik dalam

satu tahun tertentu,

-         Semua mahasiwa yang terdaftar mengambil mata kuliah tertentu.

b.      Jumlah tak terhingga, terdiri dari elemen yang sulit dicari jumlahnya, seperti

jumlah penonton sebuah stasiun televisi, semua jenis senjata yang diperbolehkan

oleh undang – undang dan sebagainya.

2.      SAMPEL

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005). Sampel terdiri dari bagian

populasi terjangkau yang dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui

sampling.

Sebagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap dapat

menggambarkan karakteristik populasinya (Fraenkel, 1990:84)

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010).Untuk

menentukan besarnya sampel apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya penelitian populasi. Jika subjeknya lebih besar dapat

diambil antara 20-25 % (Arikunto, 2002).

Rumus yang digunakan untuk pengambilan sampel adalah :

n = 25% x N

Keterangan :

n  = besar sampel

N = besar populasi

Jadi, sampel merupakan bagian dari populasi, data yang diperoleh tidaklah

lengkap namun jika pengambilan sampel dilakukan dengan mengikuti kaidah- kaidah

Page 3: tugas bu rahayu belum jadi.docx

ilmiah maka biasanya sangat mungkin diperoleh hasil-hasil dari sampel cukup akurat

untuk menggambarkan populasi yang diperlukan dalam kajian yang diperlukan.

a.       Contoh dari populasi dan sampel:

Misalnya, kita ingin mengetahui  tingkat obesitas murid SMP dikota

Y, maka populasi yang dituju adalah murid-murid yang bersekolah di seluruh

SMP yang ada dikota Y, dan untuk keperluan ini hanya diambil sejumlah

kecil populasi diatas, yang disebut sampel, serta dianggap sudah dapat

mewakili seluruh karakteristik yang akan diteliti.

Kita lebih baik melakukan penelitian sampel dari pada melakukan

penelitian populasi karena penelitian sampel memiliki beberapa keuntungan,

yaitu :

1.      Karena menghemat dari segi waktu, tenaga dan biaya karena subyek

penelitian sampel relative lebih sedikit dibanding dngan study populasi

2.      Dibanding dengan penelitian populasi penelitian sampel lebih baik karena

apabila penelitian populasi terlalu besar maka dikhawatirkan ada yang

terlewati dan lebih merepotkan

3.      Pada penelitian populasi akan terjadi kelelahan dalam pencatatan dan

analisanya.

4.      Dalam penelitian populasi sering bersifat destruktif

5.      Ada kalanya penelitian populasi tidak lebih baik dilaksanakan karena terlalu

luas populasinya.

b.       empat parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel

(sampel yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu

1 Variabilitas populasi

Variabilitas populasi adalah hal yang sudah “given”, artinya peneliti harus

menerima bagaimana adanya dan tidak dapat mengatur atau

memanipulasinya.

Page 4: tugas bu rahayu belum jadi.docx

2. Besar Sampel

Besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf

representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara

sempurna, besarnya sampel tidak mempengaruhi tarak representativeness

sampel.

3. Teknik penentuan sampel

Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makn

tinggi pula tingkat representativeness sampel.

4. Kecermatan memasukkan ciri-ciri populasi dalam sampel

3.    BESAR SAMPEL

A. Besar sampel pada satu populasi

1.      Estimasi

a. Simple random sampling atau systematic random sampling

- Data kontinyu

Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :

 di mana    n          = besar sampel minimum

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a

tertentu

                  s2        = harga varians di populasi

                  d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

                                                        Z21-a/2  s2

                                                n = -------------

                                                             d2

Page 5: tugas bu rahayu belum jadi.docx

Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :

N Z21-a/2  s2

                                                n = ------------------------

(N-1) d2  + Z21-a/2  s2

Page 6: tugas bu rahayu belum jadi.docx

                    di mana N =  besar populasi

            - Data proporsi

Untuk populasi infinit, rumus besar sampel adalah :

                                                       

di mana    

n          = besar sampel minimum

Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

P          = harga proporsi di populasi

d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

Jika populasi finit, maka rumus besar sampel adalah :

               di mana

N =  besar populasi

b. Stratified random sampling

- Data kontinyu

Rumus besar sampel adalah :

Z21-a/2  P (1-P)

                                                n = --------------------

                                                                 d2

               

                                                              N Z21-a/2  P (1-P)

                                                n = -------------------------------

                                                       (N-1) d2  + Z21-a/2 P (1-P)

Page 7: tugas bu rahayu belum jadi.docx

  di mana   

n        = besar sampel minimum

                  N         = besar populasi

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  s2h      = harga varians di strata-h

                  d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

                  W h      = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h =

Nh/N

                                 Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

                                    L          = jumlah seluruh strata yang ada

           - Data proporsi

  Rumus besar sampel adalah :

Page 8: tugas bu rahayu belum jadi.docx

di mana   

n        = besar sampel minimum

                  N         = besar populasi

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  Ph        = harga proporsi di strata-h

                  d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

                  W h      = fraksi dari observasi yang dialokasi pada strata-h = Nh/N

                                 Jika digunakan alokasi setara, W = 1/L

                   L          = jumlah seluruh strata yang ada

c. Cluster random sampling

- Data kontinyu

Pada cluster random sampling, ditentukan jumlah cluster yang akan

diambil sebagai sampel. Rumusnya adalah :

  di mana 

   n        = besar sampel (jumlah cluster) minimum

                  N         = besar populasi

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  s2        = harga varians di populasi

                  d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

                  C         = jumlah seluruh cluster di populasi

                                N Z21-a/2  s2

                                                n = ----------------------------------

                                                       (N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-a/2  s2

Page 9: tugas bu rahayu belum jadi.docx

- Data proporsi

Rumus besar sampel adalah :

  di mana 

n        = besar sampel (jumlah cluster) minimum

N     = besar populasi = åmi

             Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

              d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

             C         = jumlah seluruh cluster di populasi

s2        = å(ai – mi P)2/(C’-1)   dan    P = åai /åmi

             ai          = banyaknya elemen yang masuk kriteria pada

cluster ke-i   

             mi            = banyaknya elemen pada cluster ke-i

             C’        = jumlah cluster sementara

2. Uji Hipotesis

                                                                   N Z21-a/2  s2

                                                n = ----------------------------------

                                                       (N-1) d2 (N/C) 2 + Z21-a/2  s2

Page 10: tugas bu rahayu belum jadi.docx

- Data kontinyu

       

 di mana   

n          = besar sampel minimum

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  Z1-b      = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu

                  s2        = harga varians di populasi

                 m0-ma   = perkiraan selisih nilai mean yang diteliti dengan mean di populasi

- Data proporsi

         Rumus besar sampel adalah :    

 di mana   

n          = besar sampel minimum

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  Z1-b      = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu

                  P0        = proporsi di populasi

                  Pa        = perkiraan proporsi di populasi

Page 11: tugas bu rahayu belum jadi.docx

Pa-P0    = perkiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi di

populasi

B. Besar Sampel Pada Dua Populasi

1. Estimasi

    a. Data kontinyu

     Rumus besar sampel sebagai berikut :

 di mana  

n          = besar sampel minimum

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  s2        = harga varians di populasi

d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

    b. Data proporsi

        - Cross sectional

Rumus besar sampel sebagai berikut :

Page 12: tugas bu rahayu belum jadi.docx

 di mana  

  n          = besar sampel minimum

              Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

              P1        = perkiraan proporsi pada populasi 1

P2        = perkiraan proporsi pada populasi 2

d          = kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir

 - Cohort

 Rumus besar sampel sebagai berikut :

Page 13: tugas bu rahayu belum jadi.docx

 di mana 

   n          = besar sampel minimum

                  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                  P1        = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1

P2        = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2

e          = kesalahan (relatif) yang dapat ditolerir

Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit

pengamatan, dilakukan koreksi dengan  1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit

pengamatan yang hilang atau mengundurkan diri atau drop out.

 - Case-control

     Rumus besar sampel adalah :

  di mana

    n          = besar sampel minimum

                 Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

                 P1*      = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 1 (outcome +)

P2*      = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 2 (outcome -)

Page 14: tugas bu rahayu belum jadi.docx

e        = kesalahan (relatif) yang dapat ditolerir

2. Uji Hipotesis

a. Data kontinyu

      Rumus besar sampel sebagai berikut :

 

 di mana  

  n          = besar sampel minimum

  Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

Z1-b      = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu

    s2        = harga varians di populasi

m1-m2   = perkiraan selisih nilai mean di populasi 1 dengan populasi 2

    b. Data proporsi

        - Cross sectional

        

Page 15: tugas bu rahayu belum jadi.docx

 di mana   

n          = besar sampel minimum

               Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

Z1-b      = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu

                P1        = perkiraan proporsi pada populasi 1

P2        = perkiraan proporsi pada populasi 2

`P         = (P1 + P2)/2

 - Cohort

 Rumus besar sampel sebagai berikut :

 

di mana 

  n          = besar sampel minimum

               Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

Z1-b      = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu

              P1        = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 1

P2        = perkiraan probabilitas outcome (+) pada populasi 2

`P         = (P1 + P2)/2

Page 16: tugas bu rahayu belum jadi.docx

Pada penelitian cohort, untuk mengantisipasi hilangnya unit

pengamatan, dilakukan koreksi dengan  1/(1-f), di mana f adalah proporsi unit

pengamatan yang hilang atau mengundurkan diri atau drop out.

 - Case-control

            Rumus besar sampel adalah :

                 

                      

 di mana  

  n          = besar sampel minimum

                 Z1-a/2    = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada a tertentu

Z1-b      = nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada b tertentu

                   P1*      = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 1 (outcome +)

P2*      = perkiraan probabilitas paparan pada populasi 2 (outcome -)

Jika besar sampel kasus dan kontrol tidak sama (unequal), dibuat

modifikasi besar sampel dengan memperhatikan rasio kontrol terhadap

kasus. Rumus di atas dikalikan dengan faktor  (r + 1) / (2 . r). Besar sampel

untuk kelompok kontrol adalah (r.n).

4.    TEKNIK SAMPLING

Page 17: tugas bu rahayu belum jadi.docx

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk sampel

yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang

dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling

(Sugiyono,2011).

-          Macam Teknik Sampling

a.      Probability Sampling

Probability sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel

yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih untuk menjadi anggota sampel. Teknik ini antara lain sebagai

berikut:

1. Simple random sampling

Dikatakan simple (sederhana) karean pengmbilan sampel

dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada

populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap

homogen.

          2. Proportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota /unsur

yang tidak homogen dan berstrata secara proposional

3. Disproportionate stratified random sampling

Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

populasi berstrata tetapi kurang proposional.

4. Cluster sampling (Area sampling)

Teknik sampel daerah digunakan untuk menentukan sampel

bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal

penduduk dari suatu Negara, provinsi atau kabupaten. Untuk

menentukan penduduka mana yang akan dijadikaan sumber data, maka

Page 18: tugas bu rahayu belum jadi.docx

pengambilan sampelnya didasarkan daerah populasi yang telah

ditentukan.

Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu

tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya

menentukan orang-orang yang ada di daerah itu sacara sampling juga.

b.      Nonprobability Sampling

Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel

yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsure atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Tekniknya antara lain

sebagi berikut:

1. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

2. Sampling Kuota

Sampling kuota adalah teknik untuk menetukan sampel dari

populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota)

yang diinginkan. Bila pada pengambilan sampel dilakukan secara

kelompok maka pengambilan sampel dibagi rata sampai jumlah

(kuota) yang diinginkan.

3. Sampling Insidental

Sampling Insidental dalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara

kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data.

4. Sampling Purposive

Page 19: tugas bu rahayu belum jadi.docx

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok untuk penelitian

kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melekukan

generalisasi.

5. Sampling Jenuh

Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota

populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila

jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian

yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota

populasi dijadikan sebagai sampel.

6. Snowball Sampling

Snowball sampling dalah teknik penentuan sampel yang mula-

mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang

menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penetuan

sampel pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan

dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan,

maka peneliti mencarai orang lain yang dipandang lebih tahu dan

dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.

Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.

Page 20: tugas bu rahayu belum jadi.docx

          

                                            DAFTAR PUSTAKA      

Arikunto, S. 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta. 

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, PT.Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rhineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta

Nursalam. 2005. Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan.

Jakarta:Salemba Medika

Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :

AFABETA, cv.