laporan peralatan tambang

41
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan dalam pasokan mineral meliputi beberapa hal diantaranya: a. Eksplorasi Mineral b. Pengembangan Mineral c. Penambangan Mineral d. Proses Pengolahan Mineral Tujuan dari suatu industri mineral secara umum yaitu untuk memenuhi permintaan konsumen, memajukan perekonomian dan memperoleh keuntungan. Peralatan memegang peranana penting dalam dunia industri pertambangan. Peranann ini berhubungan langsung dengan tingkat produksi yang diinginkan. Untuk itu perlu dilakukan manajemen peralatan mekanis yang baik pada setiap industri pertambangan, agar target yang diinginkan dapat tercapai. Manajemen peralatan diperlukan agar penggunaan peralatan dapat efektif dan efisien. Untuk melihat bagaimana manajemen alat mekanis yang baik, efektif dan efisien serta mengetahui peralatan yang digunakan dalam kegiatan penambangan ,maka perlu dilakukannya praktikum Peralatan secara langsung ke tempat industri pertambangan yang telah ada (dalam hal ini di PT Pulau Lemon). 1

Upload: risanto-panjaitan

Post on 16-Sep-2015

404 views

Category:

Documents


29 download

DESCRIPTION

pertambangan

TRANSCRIPT

I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Kegiatan dalam pasokan mineral meliputi beberapa hal diantaranya:

a. Eksplorasi Mineralb. Pengembangan Mineralc. Penambangan Minerald. Proses Pengolahan MineralTujuan dari suatu industri mineral secara umum yaitu untuk memenuhi permintaan konsumen, memajukan perekonomian dan memperoleh keuntungan.Peralatan memegang peranana penting dalam dunia industri pertambangan. Peranann ini berhubungan langsung dengan tingkat produksi yang diinginkan. Untuk itu perlu dilakukan manajemen peralatan mekanis yang baik pada setiap industri pertambangan, agar target yang diinginkan dapat tercapai.Manajemen peralatan diperlukan agar penggunaan peralatan dapat efektif dan efisien. Untuk melihat bagaimana manajemen alat mekanis yang baik, efektif dan efisien serta mengetahui peralatan yang digunakan dalam kegiatan penambangan ,maka perlu dilakukannya praktikum Peralatan secara langsung ke tempat industri pertambangan yang telah ada (dalam hal ini di PT Pulau Lemon).

1.2 TujuanAdapun tujuan dari praktikum yang dilakukan pada PT. Pulau Lemon adalah :

1. Mengetahui sistem penambangan yang diterapkan,2. Mengetahui Target Produksi, 3. Mengetahui Jumlah cadangan, 4. Mengetahui Umur Tambang dan luas wilayah,5. Mengetahui Peralatan-peralatan yang digunakan,6. Mengetahui Mekanisme kerja alat,7. Mengetahui manajemen Peralatan.1.3 Metode PraktikumMetode praktikum yang digunakan dalam penyusunan laporan praktikum ini adalah Metode Deskriptif yaitu Metode praktikum yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu gejala yang terjadi. Dalam praktikum deskriptif, kemungkinan harus diperkecil dan tingkat keyakinan harus maksimal (Sukandarrumidi, 2002 )1.4 Waktu dan Tempat PraktikumKegiatan penelitian ini berlangsung selama satu hari yaitu pada hari Sabtu, 8 Desember 2012 berlokasi di Workshop PT Pulau Lemon, Kelurahan Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Sedangkan penyusunan laporan dilakukan tanggal 9 Desember sampai dengan 18 Desember 2012.1.5 Tahapan PraktikumTahapan praktikum yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan laporan disusun dengan mengunakan sistematika penulisan sebagai berikut :HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR LAMPIRAN

I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Tujuan

1.3 Metode Praktikum1.4 Waktu dan Tempat Praktikum1.5 Tahapan

1.6 Sistematika PenulisanII TINJAUAN UMUM2.1 Lokasi dan Kesampaian Daerah

2.2 Keadaan geologi

2.3 Jadwal Waktu Kerja

2.4 Sejarah Perusahaan

2.5 Tahapan Penambangan

2.6 Struktur OrganisasiIII PEMBAHASAN3.1 Genesa Sirtu3.2 Ekonomi Bahan Galian3.3 Peralatan Mekanis3.4 Manajemen Perawatan

IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.2 SaranII TINJAUAN UMUM

2.1 Lokasi Dan Kesampaian Daerah

Lokasi penambangan PT. Pulau Lemon Manokwari secara administratif terletak di kampung Maruni, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Secara geografis daerah praktikum terletak pada koordinat 022349 LS dan 1404225-140427,26 BT. Dengan batas batas daerah adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara: Berbatasan dengan kantor Departemen Pekerjaaan Umum.Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kampung Dobun.Sebalah Barat: Berbatasan dengan Kampung Hingk.Sebelah Timur: Berbatasan dengan PT. Fulica.

Gambar 1. Peta lokasi dan Kesampaian daerah.

Untuk mencapai lokasi penambangan, dapat melalui jalan darat sejauh + 20 km dari pusat kota dan dapat ditempuh dalam waktu 35 menit dengan menggunakan sarana transportasi darat (baik kendaraan roda dua maupun roda empat).

2.2 Keadaan Geologi

2.2.1 Morfologi

Berdasarkan keadaan reliefnya, secara umum daerah penambangan pada PT.Pulau Lemon Merupakan daerah berupa dataran yang memiliki ketinggian rata- rata + 41 m dari permukaan laut.

Pada daerah penambangan dialiri sungai Dobut dan sungai Mansin. Lebar sungai Dobut + 91.50 m sedangkan sungai Mansim lebarnya + 280 m. Kedua sungai ini mempunyai pola aliran dan dendritik.

Gambar 2. Morfologi

2.2.2 Litologi

Litologi daerah kerja praktek meliputi endapan Residu berupa material bongka dan pasir yang merupakan hasil dari proses diagenesa oleh pegunungan Arfak.

Gambar 3. Litologi

2.2.3 Vegetasi

Vegetasi pada daerah PT. Pulau Lemon sangat beragam, terdiri atas tumbuhan hijau seperti rerumputan, alang-alang dan didominasi oleh pohon gersen, cemara, kayu susu dan palem.

Gambar 4. Vegetasi

2.3 Jadwal Waktu Kerja

Waktu kerja yang dijadwalkan pada PT. Pulau Lemon mulai pukul 08.00 17.00 WIT. Dengan pembagian waktu kerja sebagai berikut :Tabel 1.2. Waktu Kerja PT. Pulau LemonWaktu kerjaLama Kerja (jam)Keterangan

08.00 12.004Waktu kerja

12.00 13.001Istirahat

13.00 15.004Waktu kerja

Jam kerja8 jam

Tabel waktu kerja diatas berlaku untuk hari kerja yang lain, kecuali hari jumat. Pada hari jumat jumlah jam kerja hanya 7 jam saja. Jumlah jam istirahat pada hari ini yaitu 2 jam untuk persiapan sholat jumat sekaligus istirahat siang.2.4 Sejarah Perusahaan

Pada tanggal 8 Juni 1996 merupakan awal dasar berdirinya CV. Pulau Lemon, setelah sebelumnya selama 7 Tahun ikut membantu usaha kedua orang tuanya pada perusahaan PT. Delapan Empat. Usaha pertama yang ditekuni adalah mengelola perdagangan eceran/ campuran dengan nama Usaha Kios Umega Putra yang saat itu terletak di Pasar Wosi Manokwari. Setelah usaha tersebut mulai meningkat, maka pada tanggal 8 maret 1997 berkembang menjadi pengusaha di bidang kontraktor yaitu CV.Pulau Lemon. Pada tanggal 6 Agustus 1997 usaha Kios Umega Putra mulai berkembang menjadi Toko Umega Putra yang terletak di Jl. Pasir No.18 Wosi.

Dengan adanya kemajuan pembangunan dan banyaknya kebutuhan dibidang transportasi, maka pada tahun 1998 dibukalah usaha Transportasi angkutan darat yang khusus bergerak dalam bidang Penjualan Material lokal. Dengan semakin pesatnya kemajuan pembangunan di kota Manokwari yang secara tidak langsung membuka banyak peluang bisnis baru, yang memberikan motivasi pada kami untuk mengembangkan usaha kami sebelumnya, maka pada tahun 2000 kami membeli alat-alat berat seperti Excavator dan Wheel Loader untuk membantu dan memperlancar usaha-usaha kami dibidang kontraktor maupun leveransir Material Lokal.

Dengan adanya kepercayaan pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Manokwari kepada kami baik dalam bidang Usaha Perdagangan maupun kontraktor dengan nama CV. Irma Tiara Putra pada tanggal 24 Juli 2003.

Perusahaan ini kami dirikan dengan pertimbangan untuk menjawab kebutuhan pemerintah dan masyarakat akan pengembangan pembangunan di kota Manokwari dengan tetap memegang prinsip bahwa mutu dan hubungan kerja adalah prioritas pertama bagi perusahaan kami.

Perkembangan fisik serta kemajuan perekonomian yang semakin pesat khususnya di Kota Manokwari membuat kami berpikir panjang, sehingga perusahaan yang kami pimpin semakin besar. Untuk itu perusahaan kami yang sebelumnya masih CV. Maka pada Januari 2007 kami kembangkan menjadi PT. Pulmon (Perusahaan Terbatas Pulau Lemon).

2.5 Tahapan PenambanganAdapun tahapan kegiatan penambangan yang dilakukan pada PT. Pulau Lemon adalah sebagai berikut :

1. PersiapanSebelum dilakukannya penambangan perlu dilakukan persiapan dari segi alat mekanis mulai dari pengecekan alat, pemanasan mesin, dan pengisian bahan bakar.2. PenggalianPenggalian sirtu dilakukan dipantai maruni dengan menggunakan alat mekanis Back Hoe komatsu PC 200. Material yang telah digali lalu dimuat ke dalam Dump truck dan Dump Truck membawa material tersebut ke penampungan sementara ( stock yard).3. Pemisahan MaterialSetelah penggalian, maka dilanjutkan dengan pemisahan material untuk mendapatkan pasir saring yang digunakan sebagai campuran pembuatan LPA (Lapisan Atas) maupun LPB (Lapisan Bawah) dengan menggunakan alat grizzly untuk memisahkan bongkahan material dan pasir. Penggalian dan pemuatan untuk menumpahkan material ke grizzly menggukan Dump Truck Toyota Dina Hito 125 HT.

4. Pemuatan

Setelah pemisahan material dilakukan, kemudian material di kumpulkan dan dilakukan pemuatan ke dalam Dump Truck dengan menggunakan Whell Loader.

5. Pengangkutan

Pada kegiatan pengangkutan, material yang telah dimuat di dalam truck di bawa ke Jaw Crusher.

6. Pengolahan

`Sistem pengolahannya, material dimasukan ke Hopper dengan menggunakan alat mekanis Dump Truck, diteruskan ke Jaw Crusher Primary, untuk di pecah-pecahkan lalu ke Belt Conveyor utama dan di teruskan ke Roll Crusher (Secondary Crusher) 30 % untuk lapisan LPA dan lainnya diangkut langsung dengan Belt Conveyor menuju Screening 4 deck yang dapat diayak langsung mengarah ke masing masing fraksi (F2, F3, F4, dan Abu batu)7. Pemasaran

Hasil dari produksi PT. Pulau Lemon saat ini digunakan untuk pembuatan jalan raya bintuni.2.6 Struktur Organisasi PT. Pulau Lemon

Gambar 5. Struktur Organisasi PT. Pulau Lemon

III PEMBAHASAN

3.1Genesa Sirtu

Pasir dan batu (sirtu) Merupakan batuan hasil rombakan dari batuan asal yang tidak terkonsolidasi. Sirtu ini pada umumnya ditemukan pada aliran sungai. Potensi bahan galian sirtu di daerah ini tersebar dan sebagian telah dimanfaatkan. Pasir dan batu di daerah ini tersebar, pada umumnya terdapat di aliran sungai dan sebagian telah dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Sirtu dapat digunakan dalam sektor konstruksi, seperti bangunan perumahan, bangunan pertokoan, bangunan perkantoran, jembatan, dan jalan serta fondasi. Sirtu pantai yaitu sirtu yang terdapat di beberapa lokasi pantai dan sungai. Beberapa lokasi sirtu yang terdapat di daerah ini telah di gali oleh penduduk setempat untuk dijadikan sebagai bahan bangunan.Untuk memenuhi kebutuhan akan sirtu yang makin meningkat untuk pembangunan di wilayah Kabupaten Manokwari ini dapat dimanfaatkan sirtu sungai pada lokasi lokasi seperti pada daerah penambangan PT. Pulau Lemon.

Selain dari sirtu laut dan sirtu sungai, juga dapat dijumpai sirtu darat. Yang dimaksud dengan sirtu darat disini adalah berupa batuan yang fragmennya terdiri dari pasir dan fragmen batuan dengan aneka ragam ukuran fragmen yakni dari ukuran pasir sedang hingga lebih dari 2 mm (granule) dan bahkan pada tempat tempat tertentu ukuran butirnya mencapai 4,5 mm, merupakan lapisan batuan sedimen pada Formasi Kananggar yang terdiri dari perselingan batupasir, batupasir tufaan, napal tufan, tuf dan napal pasiran denga sisipan batugamping.

Pembentukan sirtu diproses oleh hasil letusan gunung api yang telah mengalami transportasi baik ke arah kaki lerang, maupun terbawa oleh aliran sungai yamg merupakan material emdapan sungai atau endapan limbah banjir, serta merupakan batuan hasil rombakan baru batuan asal yang tidak terkonsolidasi. Selain proses dari hasil letusan gunung api sirtu juga terbantuk dari hasil erosi batuan beku, batuan metamorf dan batuan sedimen kemudian mengalami transportasi dan diendapakan pada daerah lembah lembah sungai ataupun daerah daerah seperti di pantai. Bentuk endapan sirtu berupa channel bar, point bar, endapan dataran banjir, endapan pantai dan konglomerat di daerah perbukitan.

Sebaran sirtu ini dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :

Sirtu yang sebarannya merupakan produk hasil letusan gunung api, membentuk medan bergelombang hingga bukit pada kaki lereng gunung selanjutnya disebut sirtu darat.

Sirtu yang sebannya merupakan hasil transportasi sungai (banjir) yang diendapakan membentuk dataran banjir, selanjutnya disebut sirtu sungai

(Sumber : Bahan Galian Industry oleh Sukandarrumidi, 1998).3.1.1 Sistem Penambangan

Sistem penambangan yang diterapkan oleh PT. Pulau Lemon adalah sistem tambang terbuka dengan tipe Quarry yang menggunakan metode jalan masuk langsung ke front penambangan dimana sistem penambangan tersebut berhubungan langsung dengan udara bebas dan juga endapan bahan galiannya terletak pada suatu daerah yang relatif mendatar.3.2 Ekonomi Bahan Galian

PT. Pulau Lemon memiliki luas wilayah 50 HA telah beroperasi sekitar 10 tahun dengan jumlah cadangan bahan baku diatas 20 tahun.Perusahaan ini mempunyai target produksi pada batu pecah per hari 60 m3, AMP (Aspal Macing Plant) maksimalisasi/tergantung order, tapi idealnya 1500 ton/bulan dan Batching Plant maksimalisasi tergantung order dan idealnya 1000 m3/bulan. PT. Pulau Lemon memasarkan materialnya per truck 4,78 m3 dengan berbagai ukuran dan harga jual yang berbeda, antara lain:

Pasir saring: Rp. 750.000,-

Pasir Kasar : Rp. 650.000,-

Pasir Halus: Rp. 500.000,-

Batu Kali: Rp. 700.000,-

Batu Pecah

F1: Rp. 325.000,- / m3 F2: Rp. 335.000,- / m3 F3: Rp. 345.000,- / m3 F4: Rp. 355.000,- / m3 Abu Batu: Rp. 360.000,- / m3Untuk Batching Plant K 250 : Rp. 1.850.000,- / m3 K 300: Rp. 1.950.000,- / m3 K 350: Rp. 2.150.000,- / m33.3 Peralatan MekanisAdapun peralatan mekanis yang diamati dan diteliti dalam kesempatan praktikum di PT. Pulau Lemon ini adalah sebagai berikut :3.3.1 Alat GaliPembongkaran atau pemberaian (loosening, breaking) adalah serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk membebaskan batuan atau endapan dari batuan induknya yang massive (keras/kompak). Untuk melakukan pembongkaran tersebut diperlukan alat-alat yang tepat dan sesuai. Pemilihan alat-alat tersebut tergantung dari faktor-faktor : Teknis, misalnya : jenis, kekerasan, serta lokasi batuan dan pemanfaatan hasil pembongkaran dan harga atau nilai batuan. Ekonomis, misalnya : harga dari alat-alat untuk pembongkaran Lingkungan hidup, misalnya : dipilh alat yang sedikit menimbulkan debu dan polusi udara dan air.Beberapa alat yang digunakan untuk pembongkaran batuan atau endapan bijih (alat gali) adalah sebagai berikut :1. Back hoe2. Power shovel3. Bucket wheel excavator4. Hydroulic shovel5. Dragline6. Kapal Keruk, dll.Pada perusahaan penambangan bahan galian sirtu, PT. Pulau Lemon menggunakan Backhoe dengan merk Caterpilar tipe 320D dan merk Komatsu tipe PC 200 sebagai alat gali dalam penambangan sirtu tersebut dengan jumlah 57 unit.Back hoe adalah alat penggali yang cocok untuk menggali parit atau saluran-saluran. Gerakan bucket atau dipper dari back hoe pada saat menggali arahnya adalah ke arah dari badan (body) back hoe sendiri. Jadi tidak seperti Power shovel, dimana arah penggaliannya menjauhi badan Power shovel. Back hoe melakukan penggalian (cutting) dengan menempatkan dirinya diatas jenjang (bench). Setelah dipper terisi penuh, boom diangkat kemudian memutar (swing) kearah truck yang telah berada pada posisi untuk dimuati dan dipper menumpahkan hasil galiannya pada back truck ( dump to truck )

Dilihat dari jumlah penempatan posisi truck untuk dimuati terhadap posisi Back hoe, maka ada tiga pola yaitu :

1. Single Back Up, yaitu truck memposisikan untuk dimuat kesuatu tempat

2. Double Back Up, yaitu truck memposisikan untuk dimuati pada dua tempat

3. Triple Back Up, yaitu truck memposisikan untuk dimuati pada tiga tempat. Posisi truck untuk dimuati hasil galian back hoe diatas jenjang; truck berada di bawah.

Adapun Siklus kerja back hoe yaitu :

Mengisi bucket (Menggali) Mengayun atau swing isi Menumpah muatan atau dumping Mengayun balik atau swing kosongEmpat gerakan dasar diatas akan menentukan lama waktu siklus tetapi waktu siklus ini juga tergantung dari ukuran backhoe. Back hoe yang kecil waktu siklusnya akan lebih cepat daripada backhoe yang besar dan tentu saja kondisi kerja yang berpengaruh.

Gambar 6. Spesifikasi Back HoeKeterangan :1. Bucket2. Hidrolic3. Broce

4. Moise cable

5. Boom6. Gontry7. Cabin8. Engine9. CrawlerPola Muat

Cara pemuatan material oleh alat muat ke dalam alat angkut ditentukan oleh kedudukan alat muat terhadap material dan alat angkut, apakah kedudukan alat muat tersebut berada lebih tinggi atau kedudukan kedua-duanya sama tinggi.

1. Top Loading

Kedudukan alat muat lebih tinggi dari bak truk jungkit (alat muat berada di atas tumpukan material atau berada di atas jenjang). Cara ini hanya dipakai pada alat muat Back hoe. Selainn itu operator lebih leluasa untuk melihat bak dan menempatkan material.

Gambar 7. Pola Pemuatan Top Loading

2. Bottom Loading

Ketinggian atau letak alat angkut dan truk jungkit adalah sama. Cara ini dipakai pada alat muat Power shovel.

Gambar 8. Pola Pemuatan Bottom Loading

Berdasarkan dari posisi alat muat terhadap front penggalian dan posisi alat angkut terhadap alat muat. Berdasar posisi pemuatan ini dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu :

1. Frontal CutsAlat muat berhadapan dengan muka jenjang atau front penggalian dan mulai menggali ke depan dan samping alat muat. Dalam hal ini digunakan double spotting dalam penempatan posisi truk. Alat muat memuat pertama kali pada truk sebelah kanan sampai penuh dan berangkat, setelah itu dilanjutkan pada truk sebelah kiri.

Gambar 9. Pola Pemuatan Frontal Cuts

2. Parallel Cut With drive-byAlat muat bergerak melintang dan sejajar dengan front penggalian. Pada metode ini, akses untuk alat angkut harus tersedia dari dua arah. Walaupun sudut putar rata-rata lebih besar daripada frontal cut, truk tidak perlu membelakangi alat muat dan spotting lebih mudah (Gambar 3.5).

Gambar 10. Pola Pemuatan Parallel Cut With drive-by

3. Parallel cut with turn and back

Parallel cut with turn and back terdiri dari dua metode, yaitu:

- Single Spotting / Single Truck Back Up

Pada cara ini truk kedua menunggu selagi alat muat mengisi truk pertama, setelah truk pertama berangkat, truk kedua berputar dan mundur, saat truk kedua diisi, truk ketiga datang dan melakukan manuver, dan seterusnya (Gambar 11).- Double Spotting / Double Truck Back Up

Pada cara ini truk memutar dan mundur ke salah satu sisi alat muat pada waktu alat muat mengisi truk pertama. Setelah truk pertama berangkat, alat muat mengisi truk kedua. Ketika truk kedua dimuati, truk ketiga datang dan langsung berputar dan mundur kearah alat muat, begitu pula seterusnya (Gambar 12).

Gambar 11. Single Spotting / Single Truck Back Up

Gambar 12. Double Spotting / Double Truck Back Up

3.3.2 Alat Muat

Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik buruknya hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis termasuk alat-alat muat adalah besarnya produksi yang dapat dicapai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan upaya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang khusus (serious).

Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas alat angkut (lori, truck,dsb) dipergunakan alat-alat muat yang sangat banyak macam-macamnya, karena keadaan lapangan kerjanyapun sangat bermacam-macam. Yang sudah dikenal sampai saat ini adalah :

1. Power shovel

2. Dragline

3. Back hoe

4. Wheel loader

5. Track loader/shovel loader

6. Hydroulic shovel

7. Bucket wheel excavator

8. Clamshell/grab bucket

9. Overhead shovel loader

10. Continuous loader

Untuk pengambilan dan pemuatan material ke atas alat angkut (truck, dump truck), PT. Pulau Lemon menggunakan alat muat yaitu Whell loader dengan merk Komatsu tipe WA 350 dengan jumlah 7 unit.Whell loader adalah salah satu alat muat yang kini banyak dipergunakan karena gerakkannya gesit dan lincah. Tetapi bila dipergunakan untuk menangani di daerah yang berlumpur atau di daerah yang berbatu tajam, misalnya di (quarry) batu andesit, maka sebaiknya roda-roda karetnya dilindungi dengan rantai baja (steel beads).

Sebuah mangkuk (bucket) dipergunakan untuk menggali, mengangkat, dan mengangkut ke suatu tempat yang tak jauh atau langsung dimuatkan ke alat-alat angkut yang letaknya sama tinggi dengan tempat whell loader bekerja. Daya jangkau mangkuknya sangat terbatas, artinya tidak terlalu tinggi.

Untuk menggerakkan mangkuknya (bucket) whell loader yang modern mempergunakan tenaga hydroulic. Tenaga gali pada keadaan horizontal, yaitu mangkuk tidak diangkat didapat dari gerakan maju prime mover-nya, sehingga lengan-lengan mangkuk yang digerakkan dengan tenaga hydroulic hanya mempunyai fungsi untuk menggerakkan mangkuk ke atas dan ke bawah saja.Adapun Siklus kerja Whell Loader yaitu :

Maju Memuat Material Mencari Posisi untuk menumpahkan material atau manufer Menumpah material MundurUntuk menggali, maka mangkuk harus didorong kearah permukaaan kerja. Jika mangkuk telah penuh primemover mundur dan mangkuk diangkat ke atas untuk selanjutnya material diangkut ke suatu tempat penimbunan atau dimuatkan keatas alat angkut. Bila gerakan pemuatan itu merupakan huruf V, maka cara pemuatan itu disebut V-shape loading. Cara pemuatan yang lain disebut cross loading, yaitu bila gerakan Whell loader hanya maju mundur, sedangkan gerakan truknya juga maju mundur tetapi memotong gerakan Whell loader.

Gambar 13. Cara Pemuatan Whell LoaderKelebihan dan kekurangan Whell loader :

1. Dalam operasinya, antara posisi muat dan posisi membongkar, Whell loader biasanya memerlukan jarak untuk mengolah gerak (manufer), jika jarak tersebut terbatas,akan menimbulkan persoalan. Untuk jarak yang terbatas ini, Trak loaderlebih cocok digunakan, karena alat muat jenis ini mampu berputar dengan jari-jari yang kecil.

2. Whell loader dipergunakan dengan maksud agar lebih berdaya guna dalam masalah pembersihan lapangan, karena buldozer hanya dapat mendorong material dan kelebihan materialnya akan tercecer kesisi-sisi belahnya.

3. Dibandingkan dengan Power shovel, maka Whell loader mempunyai kelebihan dalam memuat material hasil peledakan, karena bom yang panjang mengakibatkan Power shovel sulit untuk bergerak ke tempat-tempat yang kurang lebar.

4. Dibandingkan dengan Trak loader, maka wheel loader lebih lincah dan gesit dan dapat melakukan olah gerak dengan lebih naik pada kondisi lapangan kerja yang sama.

Gambar 14. Spesifikasi Whell LoaderKeterangan :

1. Bucket Teeth

2. Bucket

3. Articulating Hinge Point

4. Whell/ban Karet

5. Engine

6. Cabin

7. Bucket Cylinde

8. Beferank

9. Lift Arm

10 Lift Cylinders

3.3.3 Alat AngkutAlat angkut merupakan alat yang digunakan untuk mengangkut/ memindahkan material bahan galian menuju tempat yang sudah ditentukan.

Ada beberapa alat angkut yang digunakan dalam dunia pertambangan, antara lain yaitu :1. Truck2. Belt Conveyor3. Pipa dan Pompa4. Cable Way5. Lori dan LokomotifUntuk Mengangkut material dari tempat penggalian maupun dari stock yard ke tempat pengolahan PT. Pulau Lemon menggunakan Dump Truck dengan type Toyota Dina Hito 125 HT dan 500 HT ( untuk mengangkut Aspal) dengan jumlah alat angkut 125 Unit.

Dump truck adalah alat angkut yang memiliki kemampuan bergerak cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya relatif murah, dan dapat menyesuaikan dengan alat mekanis yang lainnya. Pemilihan jenis dump truck dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, diantaranya dari segi biaya, produksi dan alat jenis alat gali muat yang digunakan serta kondisi tempat kerja.Truck atau dump truck dipakai untuk memuat tanah, agregat (bongkahan-bongkahan), batuan (rock), bijih (ore), batubara (coal), dan material-material lain. Adapun Siklus kerja Dump Truck, antara lain:

Mengisi Material Mengangkut

Mencari posisi yang pas untuk menumpahkan material( Manufer 1)

Menumpah

Kembali Kosong

Manufer 2 untuk mengisi material.

Alat angkut ini dibuat untuk mengangkut material dengan keuntungan sebagai berikut :

a. capacity yang cukup besar

b. Kecepatan yang cukup tinggi

c. Ongkos angkut yang rendah

d. High degree of flexibilityHampir semua jenis truckmembutuhkan kondisi jalan yang firn dan smooth dengan tanjakan (grade) yang tidak terlalu curam untuk dapat beroperasi dengan baik.

Ada beberapa jenis truck dengan ukuran sedemikian rupa sehingga tidak boleh berjalan pada jalan raya yang besar. Biasanya truck dengan ukuran demikian digunakan untuk :

a. Mengangkut material dengan tonnage yang besar.

b. Pada proyek pemindahan tanah mekanis yang besar.

c. Apabila diingnkan penghematan ongkos angkut.

Jenis-jenis truck didasarkan pada :

Ukuran dan tipe mesinnya : gasoline, diesel, butane, propane Jumlah gear yang dimiliki

Jumlah roda yang langsung digerakkan mesin (kind of drive) : two wheel, four wheel, six wheel Jumlah susunan sumbu dan roda penggerakknya : sungle, axle dual wheel Metode penumpahan muatan : rear dump, side dump Macam material yang diangkut : earth, rock, coal, ore Kapasitas truck (dinyatakan dalam ton atau cu yd) Sumber tenaga gerak (macam mekanisme) untuk penumpahan muatan pada rear dump : hydraulic, cable.Pembagian jenis dump truck dapat dibedakan atas beberapa hal, antara lain :

1. Berdasarkan roda penggeraknya, dump truck dibedakan menjadi 4 macam, yaitu : Front wheel drive dump truck, yaitu dump truck dengan roda depan sebagai pengerak utamanya. Dump truck jenis ini lambat dan lekas aus bannya. Rear wheel drive dump truck, yaitu dump truck dengan roda belakang sebagai penggerak utamanya. Four wheel drive dump truck, yaitu dump truck jenis ini menggunakan roda depan dan belakang sebagai penggeraknya. Double rear wheel drive dump truck, yaitu dump truck jenis rear wheel drive yang memiliki jumlah roda belakang dua kali lipat. 2. Berdasarkan cara dumping atau cara membuang muatannya, dump truck dibedakan menjadi dua macam, yaitu : Dump truck metode dumping End dump, yaitu dump truck dengan cara dumping ke belakang. Dump truck metode dumping Side dump, yaitu dump truck dengan cara dumping ke samping. Adapun contoh macam-macam truck adalah :

Single-axle dual wheel rear-dump truck

Axle rear dump

Axle bottom dump

Gambar 15. Spesifikasi Dump TruckKeterangan:

1. Pompa hydroulic, berfungsi untuk mengangkat dan menurunkan bak

2. Bak, berfungsi sebagai tempat penampung material

3. Cabin, berfungsi sebagai tempat operator

4. Mesin, berfungsi sebagai motor penggerak

5. Ban, disesuaikan dengan jenis truck yang digunakan

6. Tangki, berfungsi sebagai tempat bahan bakar

7. Chasis, berfungsi sebagai rangka truckKeuntungan memakai truck berkapasitas kecil :

Lebih fleksibel dalam manufer yang akan sangat menguntungkan pada jarak angkut yang pendek

Biasanya mempunyai kecepatan yang lebih tinggi

Pengaruh menurunnya produksi yang diangkut oleh armada truck ini sangat kecil apabila ada kerusakan pada salah satu truck di jalan

Lebih mudah menyeimbangkan banyaknya truck dengan out put dari excavator, sehingga akan mengurangi waktu tunggu dari truck atau excavator.

Kerugian memakai truck berkapasitas kecil :

Akan mempersulit alat gali excavator untuk memuatkan muatan material pada truck Waktu penempatan truck akan banyak yang hilang karena jumlah truck yang digunakan lebih banyak

Dibutuhkan lebih banyak operator

Karena jumlah truck yang banyak akan mengakibatkan cepat rusaknya jalan disekitar pit atau sepanjang jalan angkut. Selain itu kemungkinan terjadinya tabrakan akan semakin besar

Penanaman modal pada peralatan pengangkutan akan lebih besar karena jumlah truck lebih banyak. Selain itu biaya perawatan, reparasi, dan penyediaan stock suku cadang akan lebih besar.Keuntungan memakai truck yang berkapasitas besar : Jumlah truck yang dipergunakan dalam armada angkut akan lebih kecil, dengan demikian akan memperkecil investasi total pada unit pengangkutan, dan akan mengurangi biaya perawatan dan reparasi

Dibutuhkan operator (driver) yang lebih sedikit

Karena jumlah truck sedikit maka akan memudahkan untuk mensinkronkan dengan excavating equipment, selain itu resiko tabrakan akan semakin kecil khususunya pada ling haul Truck kapasitas besar akan memperbesar target pemuatan excavator Truck ukuran besar memperkecil frekuensi spotting Biasanya mesin menggunakan bahan bakar yang lebih sedikit.

Kerugian memakai truck yang berkapasitas besar : Waktu yang dibutuhkan oleh excavator untuk memuatkan material pada truck ini lebih lama (khususnya untuk small excavator)

Memperbesar ongkos pemeliharaan jalan angkut, sebab pemuatan yang besar dan berat akan lebih cepat merusakkan jalan angkut

Lebih sukar dalam penyeimbangan antara jumlah truck dengan out put dari excavator Suku cadang mungkin lebih sukar didapatkan di pasaran

Akan lebih sulit membawa truck ini ke jalan raya karena harus ada izin dari instansi terkat (DLLAJR).

Produksi atau jumlah material yang dapat diangkut oleh truck tergantung dari: Luas bak

Kemampuan kerja mesin

Jenis roda yang digunakan

Jenis truck yang digunakan

Jalan yang dilalui

Pengemudi (driver)3.4 Manajemen PerawatanTujuan utama dari perawatan adalah untuk mengoptimumkan kemampuan alat dengan biaya yang minimum dan tanpa mengabaikan faktor keamanan dan efisiensi energi yang tinggi juga pengaruhnya terhadap profit keseluruhan. Dari seluruh tahapan manajemen peralatan, manajemen perawatan peralatan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keuntungan perusahaan.

Dalam manajemen perawatan terdapat 6 (enam) metode utama (CAT Equipment management system), yaitu :

A. Perawatan Preventif (preventive management)Tujuan dari perawatan preventif adalah mempertahankan agar peralatan tetap dalam unjuk kerja yang terbaik. Dari 7 metode manajemen perawatan peralatan, preventif merupakan metode yang mempunyai cost-effective paling besar.Perawatan ini dilakukan setiap 250 jam atau 2 bulan untuk semua alat mekanis. Perawatan yang dilakukan adalah pemeriksaan oli hidrolit dan oli mesin serta perawatan untuk baut-baut yang longgar. B. Sampling oli secara terjadwal (scheduled oil sampling, S-O-S)

Tujuan dari sampling oli secara terjadwal adalah untuk mengetahui kondisi mesin suatu peralatan. Pada PT. Pulau Lemon dilakukan setiap 250 jam paling lambat tergantung medan kerja, jika medan kerjanya pada daerah yang berair maka penggantian oli akan dilakukan lebih awal dari yang sudah dijadwalkan untuk mencegah kerusakan. Untuk Back Hoe PC 200 dilakukan penggantian injek sepan dan nosel (busi), Back Hoe PC 320 dilakukan penggantian injektor elektrik. Penggantian ini dilakukan 4 tahun tergantung bahan bakar kalau haus.C. Inspeksi periodic (inspections)

Tujuan dari inspeksi periodic adalah mendeteksi permasalahan yang potensial sebelum terjadi kerusakan fatal. Untuk inspeksi periodic dilakukan tiap bulanan, triwulan, dan semester.D. Pelatihan (training)

Tujuan dari pelatihan adalah membantu karyawan dalam mengembangkan kebiasaan kerja yang lebih baik, mempertahankan dan meningkatkan keterampilan karyawan dalam mengoperasikan peralatan. Keuntungan dari adanya pelatihan adalah mengurangi resiko kerusakan mesin akibat pola kerja yang tidak benar. Pada PT. Pulau lemon pelatihan dilakukan setiap 6 bulan kepada karyawan yang terlibat langsung pada proses produksi dan pembengkelan.E. Manajemen perbaikan (repair management)

Tujuan utama dari menejemen perbaikan adalah untuk mengontrol biaya perbaikan dan mengurangi biaya downtime dan perawatan. Manajemen perawatan meliputi dua bentuk, yaitu perbaikan sebelum kerusakan dan perbaikan setelah kerusakan. Dengan adanya perbaikan sebelum terjadi kerusakan maka : akan mengurangi terjadinya kemungkinan kerusakan fatal mesin dan komponennya, menghemat biaya perbaikan, dapat merencanakan downtime mesin. Sedangkan dengan adanya perbaikan peralatan setelah terjadi kerusakan mak mesin dapat bekerja segera mungkin.

F. Penyimpanan catatan (record keeping)Tujuan dari penyimpanan catatan adalah memudahkan untuk memperoleh informasi histories dari suatu mesin. Untuk PT. Pulau Lemon penyimpanan catatan perawatan dilakukan untuk tiap divisi yang ada.Data Primer

Jenis dan tipe Dump Truck, Whell Loader, Back Hoe.

Mekanisme kerja alat Back Hoe, Whell Loader, Dump Truck, Batching Plant, Aspal Mixing Plant, Crushing Plant

Studi Pustaka

Orientasi Lapangan

Perumusan Masalah

Data Sekunder

Sejarah Perusahaan

Struktur Organisasi Perusahaan

Data Perawatan

Target produksi

Jumlah cadangan

Luas Wilayah

Peta Lokasi Penelitian

Peralatan yang dimiliki PT. Pulau Lemon

Jadwal Kerja Perusahaan

Pengumpulan Data

Pengolahan danAnalisis data

Laporan

2

3

5

4

1

9

6

7

8

6

10

8

7

91

5

4

3

1

2

4

6

1

7

2

5

3

DIREKTUR

Hj. Nurjaya

Ka. PROYEK

H.Hendra K, ST

BEND.PROYEK

Alfia Dimyati

LOGISTIK

Rudi. Selle

ADMINISTRASI

Ir.H. Budiman

Yanti. N (staf adm).

MARKETING

R. Agoeng S.

PERSONALIA

A.Syarkiman, S.os

PENGAWAS UMUM

IGN. Andry S, S.Sos

Ka. LABORATORIUM

Agus Kadir, ST.

KENDARAAN & ANGKUTAN

Nasaruddin D.

Ka. BENGKEL

(MEKANIK)

Aan Supendi

Ka. PRODUKSI

Haryadi

10