laporan penyusunan pdrb ekraf … penyusunan pdrb ekraf provinsi bali 2010-2016 menurut lapangan...

163

Upload: duonganh

Post on 04-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 2: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 3: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016MENURUT LAPANGAN USAHA

Ukuran Buku: 17,6 x 25 cmJumlah Halaman: xiv + 146 halamanNaskah: Bidang Neraca Wilayah dan Analisis StatistikPenyunting/Editor: Bidang Neraca Wilayah dan Analisis StatistikGambar Kulit: Badan Ekonomi KreatifGambar: freepik.comDiterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi BaliDicetak oleh: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau meng-gandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

Page 4: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

iii

Ekonomi kreatif (ekraf ) sebagai konsep ekonomi baru yang mengandalkan ide kreatifitas, budaya, dan teknologi diyakini mampu menjadi sumber pertumbuhan baru bagi perekonomian nasional kedepan. Ekonomi kreatif menjadi

katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia ditengah perlambatan pertumbuhan ekonomi saat ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyambut baik disusunnya Buku Statistik Ekonomi Kreatif sebagai perwujudan hasil kerjasama antara BPS

dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) tahun 2017. Buku ini menyajikan data Statistik Ekonomi Kreatif yang merupakan

bagian dari Big Data ekonomi kreatif. Gambaran tentang potensi dan pengembangan bidang ekonomi kreatif ini

dituangkan dalam 7 (tujuh) jenis output yang meliputi: Profil Usaha/Perusahaan 16 Subsektor Ekraf Berdasarkan

Sensus Ekonomi 2016 (SE2016); Ekspor Ekonomi Kreatif 2010-2016; Klasifikasi Jabatan Ekraf dalam KBJI 2014; Laporan PDB Ekonomi Kreatif Tahun 2014-2016; Laporan Penyusunan PDRB Ekraf 5

Provinsi 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha; Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2016 dan Upah

Tenaga Kerja Ekonomi Kreatif 2010-2016; serta Tabel Input Output Updating Ekonomi Kreatif 2014.Buku ini diharapkan memberikan fakta dan data sebagai

basis pengambilan keputusan dan monitoring perkembangan dan kebijakan di bidang ekonomi kreatif. Selain itu buku ini diwacanakan untuk memberikan perspektif terkini bagi para pelaku usaha ekraf maupun masyarakat luas tentang potensi ekraf di Indonesia sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagai penelitian dan pengembangan dunia usaha di bidang ekraf.Akhirnya ucapan syukur kehadirat Allah SWT dan terima kasih serta penghargaan kepada seluruh Tim BPS yang telah bekerjasama dan bekerja keras untuk menyelesaikan seluruh publikasi dari 7 (tujuh) kegiatan utama yang menjadi cakupan dalam kerjasama BPS-Bekraf.Semoga buku ini dapat memberi manfaat tidak hanya kepada Bekraf dan BPS saja, tetapi juga bagi para pelaku usaha ekraf dan pengguna data di Indonesia maupun dunia internasional.Semoga Allah SWT meridhai upaya penerbitan buku ini.

KATA PENGANTAR

Jakarta, Desember 2017Kepala Badan Pusat Statistik,

Dr. Suhariyanto

Page 5: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 6: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

v

KATA PENGANTAR

Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman karakteristik geografis, suku, dan budaya. Keberagaman tersebut tentu saja menghasilkan potensi ekonomi kreatif yang berbeda antar wilayah. Masyarakat yang tinggal di daerah

geografis berbatasan dengan pantai akan memiliki sumber daya alam dan budaya yang berbeda dengan masyarakat yang tinggal

di pegunungan. Hal ini menghasilkan potensi ekonomi kreatif yang berbeda pula. Karena itulah analisis potensi ekonomi kreatif

tidak bisa dilakukan secara umum atau secara nasional saja, tetapi perlu dilakukan analisis potensi untuk ukuran

wilayah yang lebih kecil, yaitu provinsi atau kabupaten/kota.Mengumpulkan data tiga puluh empat provinsi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit, apalagi hingga level kabupaten/kota. Atas dasar alasan tersebutlah, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf ) menggandeng Badan Pusat Statistik (BPS) untuk bekerja sama menyusun analisis potensi ekonomi kreatif secara spasial

dengan memanfaatkan data hasil Sensus Ekonomi 2016 (SE2016). Hasil analisis spasial ekonomi kreatif ini

diharapkan bisa membantu pengambil kebijakan untuk lebih fokus pada masing-masing wilayah sesuai dengan

potensi yang telah diidentifikasi.Buku Analisis Sensus Ekonomi 2016 mengulas potensi ekonomi kreatif di tiga puluh empat provinsi di Indonesia. Buku ini menyajikan sebaran usaha enam belas subsektor ekonomi kreatif dan juga karakteristik demografi dari pelaku usahanya. Selain itu, aspek keuangan, pemasaran, dan pendukung usaha juga disajikan dengan detail.Akhir kata, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada BPS dan pihak-pihak yang terkait atas partisipasi-nya dalam penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi pengembangan kebijakan dan memberikan pemahaman mengenai ekonomi kreatif ke seluruh masyarakat Indonesia.

Jakarta, Desember 2017Kepala Badan Ekonomi Kreatif,

Triawan Munaf

Page 7: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 8: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

vii

PRAKATA

Buku ”Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Bali 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha” ini, berusaha menyajikan besarnya nilai tambah yang tercipta dari aktivitas ekonomi kreatif (ekraf ) di Bali serta

perkembangannya selama periode 2010-2016. Nilai tambah tersebut dianalisa dari sisi besaran, struktur, laju pertumbuhan serta sumber pertumbuhannya.

Dengan terbitnya buku ini, kiranya dapat menjadi salah satu dasar pengambilan kebijakan terkait

pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia maupun di Bali pada khususnya.

Semoga buku ini dapat memberikan manfaat untuk siapa saja yang membacanya. Akhir kata, apresiasi dan terima kasih untuk semua pihak

yang terlibat dalam penyusunan buku ini.

Denpasar, Desember 2017Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,

Ir. Adi Nugroho, MM.

Page 9: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

viii

Naskah Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Bali

Penanggung Jawab Umum Ir. Adi Nugroho, M.M.Penanggung Jawab Teknis Agus Gede Hendrayana Hermawan, SE, M. Si.Editor I Dewa Ayu Kadek Satrini, SE, M.M. Komang Bagus Pawastra, SE, MT.,MAPenulis Naskah Ni Nyoman Jegeg Puspadewi, SST, M.M.Desain/Layout Ni Made Wahyu Wijantari, SST, M.Si. Ketut Ksama Putra, SST

PENYUSUN

Page 10: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

ix

iiiKATA PENGANTAR...................................................................................................

viiPRAKATA...................................................................................................................

ixDAFTAR ISI...............................................................................................................

xDAFTAR TABEL........................................................................................................

xiDAFTAR GAMBAR.....................................................................................................

xiiDAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................

1BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................

31.1 Latar Belakang...............................................................................................

51.2 Maksud dan Tujuan........................................................................................

61.3 Manfaat.........................................................................................................

7BAB II TAHAPAN KEGIATAN.................................................................................

92.1 Penyusunan Klasifikasi..................................................................................

112.2 Penyusunan Matriks Supply Industri Kreatif.................................................

142.3 Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif.....

17BAB III METODOLOGI.............................................................................................

193.1 Metode Penyusunan Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010...............

503.2 Metode Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi

Kreatif Tahun 2011-2016..............................................................................

503.2.1 Konsep Dasar Penghitungan PDB.............................................................

553.2.2 Metode Estimasi PDRB Ekonomi Kreatif Tahun 2012-2016.....................

99BAB IV HASIL..........................................................................................................

1014.1 Kondisi Makro PDRB Provinsi Bali Tahun 2010-2016......................................

1034.2 Besaran PDRB Ekonomi Kreatif....................................................................

1084.3 Struktur Ekonomi Kreatif...............................................................................

1114.4 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif......................................................................

1144.5 Sumber Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif.............................................

117LAMPIRAN................................................................................................................

DAFTAR ISI

Page 11: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

x

DAFTAR TABEL

11Cakupan KBLI 2015 Subsektor Ekonomi Kreatif.......................................Tabel 2.1

103Ringkasan Indikator Makro PDRB Ekonomi Kreatif Tahun 2010-2016......Tabel 4.1

113Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2010-2016 (%)....................................................................

Tabel 4.2

115Sumber Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2010-2016 ...........................................................

Tabel 4.3

Page 12: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

xi

DAFTAR GAMBAR

12Ilustrasi Kerangka Kerja Supply and Use Table (SUT).........................Gambar 2.1

12Tahapan Penyusunan Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010......Gambar 2.2

13Dimensi Matriks Supply Industri Kreatif................................................Gambar 2.3

14Tahapan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif......................................Gambar 2.4

102

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah), PDRB Atas Dasar Harga Konstan (Triliun Rupiah), dan Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali (%) Tahun 2010-2016...........................................................................

Gambar 4.1

104PDRB Ekraf dan PDRB Non Ekraf Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (Triliun Rupiah)...................................................................

Gambar 4.2

105PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2016 (Triliun Rupiah).................................................................

Gambar 4.3

106PDRB Ekraf dan PDRB Non Ekraf Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2010-2016 (Triliun Rupiah)...................................................................

Gambar 4.4

107PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2016 (Triliun Rupiah)...................................................................

Gambar 4.5

109Struktur Perekonomian Provinsi Bali Tahun 2010 (%)............................Gambar 4.6

109Struktur Perekonomian Provinsi Bali Tahun 2016 (%)............................Gambar 4.7

110Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Ekonomi Kreatif Tahun 2016 (%).............................................

Gambar 4.8

111Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Bali, PDRB Ekonomi Kreatif, dan PDRB Non Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016 (%)..............................

Gambar 4.9

Page 13: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

xii

DAFTAR LAMPIRAN

119Klasifikasi Ekonomi Kreatif dan Cakupan Subsektor Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015...............................................................................

Lampiran 1

128Definisi dan Cakupan Ekonomi Kreatif.................................................Lampiran 2

133Metode Estimasi Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010.........................Lampiran 3

140Tabel PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (Miliar Rupiah).........................................................

Lampiran 4

141Tabel PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 Tahun 2010-2016 (Miliar Rupiah).........................................

Lampiran 5

142Tabel Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Tahun 2010-2016 Atas Dasar Harga Berlaku (%)..............................................................

Lampiran 6

143Tabel Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Terhadap Total PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (%)............................

Lampiran 7

144Tabel Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 Tahun 2010-2016 (%)......................

Lampiran 8

145Tabel Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (%).......................................

Lampiran 9

146Tabel Laju Pertumbuhan Implisit PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Tahun 2010-2016 (%)...........................................................................

Lampiran 10

Page 14: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 15: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 16: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

BAB IPENDAHULUAN

Page 17: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 18: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

3

1.1 LATAR BELAKANG

Ekonomi kreatif lahir sebagai konsep ekonomi

baru yang bertumpu pada ide, kreativitas, keterampilan,

serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan

dan lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan

mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu

tersebut. Perkembangan yang pesat terhadap globalisasi

dan konektivitas mengubah cara bertukar informasi,

berdagang, dan konsumsi dari produk-produk budaya

dan teknologi di berbagai tempat di dunia. Dunia menjadi

tempat yang sangat dinamis dan kompleks sehingga

kreativitas dan pengetahuan menjadi suatu aset yang tak

ternilai dalam kompetisi dan pengembangan ekonomi.

Ekonomi kreatif memberikan nilai lebih karena

menawarkan pembangunan yang berkelanjutan melalui

kreativitas. Pembangunan berkelanjutan adalah suatu

iklim perekonomian yang berdaya saing dan memiliki

cadangan sumber daya yang terbarukan. Dengan kata

lain, ekonomi kreatif adalah manifestasi dari semangat

bertahan hidup yang sangat penting bagi negara-negara

maju dan juga menawarkan peluang yang sama untuk

negara-negara berkembang. Pesan besar yang ditawarkan

ekonomi kreatif adalah pemanfaatan cadangan sumber

BAB IPENDAHULUAN

Ekonomi krEatif mEmbErikan

nilai lEbih karEna

mEnawarkan pEmbangunan

yang bErkElanjutan

mElalui krEativitas.

Page 19: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

4

daya yang bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas,

yaitu ide, talenta dan kreativitas. Konsep ini telah memicu

ketertarikan berbagai negara untuk melakukan kajian

seputar ekonomi kreatif dan menjadikan ekonomi kreatif

sebagai model utama pengembangan ekonomi.

Di Indonesia sendiri, kehadiran ekonomi kreatif

berpotensi dalam memberikan kontribusi ekonomi

yang signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif,

membangun citra dan identitas bangsa, meningkatkan

keunggulan kompetitif, dan memberikan dampak sosial

yang positif. Pada dasarnya, bangsa Indonesia memiliki

sumber daya yang kreatif. Bagi sebagian besar rakyat

Indonesia, menghasilkan suatu karya kreatif seolah telah

menjadi gaya hidup. Bahkan, beberapa diantaranya

sudah menghasilkan produk yang bersaing di pasar

global dan bersaing dengan produk negara lain, sehingga

berkesempatan untuk memperbesar pasar. Di tengah

kelesuan ekonomi dunia, Indonesia harus melakukan

terobosan dengan mengembangkan industri kreatif.

Industri kreatif ini mampu bertahan dari krisis karena

bertumpu pada inovasi dan kreativitas.

Untuk membangun kompetensi dengan

memanfaatkan potensi ekonomi kreatif yang sesuai bagi

bangsa Indonesia tentunya memerlukan strategi kebijakan

yang holistik dan tepat. Perencanaan program-program

dan evaluasi pemerintah dalam mencapai target yang telah

statistik yang bErkualitas mEnjaDi Dasar pEngEmbangan inDustri krEatif.

Page 20: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

5

ditetapkan tidak dapat lepas dari dukungan ketersediaan

data dan informasi yang memotret perkembangan kondisi

industri kreatif terkini. Statistik yang berkualitas akan

berdampak pada pengambilan keputusan yang lebih

informatif serta perumusan kebijakan yang tepat untuk

mengembangkan industri kreatif di Indonesia.

1.2 MAKsUD DAN TUjUAN

Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan

Data dan Informasi Statistik Bidang Ekonomi Kreatif

ditujukan untuk memberikan data dan informasi

mengenai perkembangan dan peranan industri kreatif di

Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai landasan

pengembangan industri kreatif di Indonesia dan evaluasi

kebijakan pengembangan industri kreatif.

Secara khusus, kegiatan ini dimaksudkan untuk

menyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Ekonomi Kreatif tahun 2010 sampai dengan tahun 2016.

Selain itu, menyusun indikator-indikator turunan seperti

distribusi, pertumbuhan dan sumber pertumbuhan sub-

sektor ekonomi kreatif, yaitu:

a. PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku tahun

2010-2016

b. PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga konstan 2010

tahun 2010-2016

kEbijakan yang tEpat

Dapat mEmaCu kontribusi

inDustri krEatif.

Page 21: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

6

c. Struktur distribusi PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010-

2016

d. Laju pertumbuhan subsektor Ekonomi Kreatif tahun

2010-2016

e. Sumber pertumbuhan subsektor Ekonomi Kreatif tahun

2010-2016

1.3 MANfAAT

Hasil kajian ini diharapkan dapat digunakan oleh

pemerintah, khususnya oleh Badan Ekonomi Kreatif dalam

menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang ekonomi

kreatif, sehingga dapat memacu sektor industri kreatif

lebih berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan

ekonomi Indonesia. Selain itu, hasil kajian ini diharapkan

dapat pula digunakan oleh para peneliti, penulis, pelajar,

pemerhati industri kreatif, atau para pelaku bisnis dalam

industri kreatif untuk lebih memahami perkembangan dari

masing-masing kelompok industri kreatif tersebut.

Page 22: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

BAB IITAHAPAN KEGIATAN

Page 23: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 24: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

9

Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif dimulai

dengan kegiatan penyusunan klasifikasi dan selanjutnya

dilakukan penyusunan Matriks Supply Ekonomi Kreatif

tahun 2010. Dari Matriks Supply Ekonomi Kreatif dapat

diperoleh output yang kemudian dikalikan dengan nilai

rasio konsumsi antara untuk mendapatkan angka PDRB

Ekonomi Kreatif tahun 2010. Kegiatan berikutnya adalah

penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2011-2016.

Tahapan kegiatan penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif

secara rinci akan diuraikan di bawah ini.

2.1 PENyUsUNAN KLAsIfIKAsI

Penyusunan klasifikasi kegiatan ekonomi kreatif

merupakan langkah awal dalam penyusunan PDRB

Ekonomi Kreatif. Besaran nilai PDRB Ekonomi Kreatif

sangat tergantung dari cakupan kegiatan ekonomi yang

terbentuk.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.

72 tahun 2015, industri kreatif dikelompokkan kedalam

16 kelompok, yang selanjutnya disebut sebagai subsektor

ekonomi kreatif, yaitu:

BAB IITAHAPAN KEGIATAN

tErDapat 16 aktivitas

Ekonomi yang tErmasuk Dalam

subsEktor Ekonomi krEatif.

Page 25: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

10

1. Arsitektur

2. Desain Interior

3. Desain Komunikasi Visual

4. Desain Produk

5. Film, Animasi, Video

6. Fotografi

7. Kriya

8. Kuliner

9. Musik

10. Fesyen

11. Aplikasi dan Game Developer

12. Penerbitan

13. Periklanan

14. Televisi dan Radio

15. Seni Pertunjukan

16. Seni Rupa

Selanjutnya, 16 subsektor tersebut dipetakan

secara rinci kedalam klasifikasi standar yang disebut

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Saat

ini, Badan Pusat Statistik (BPS) telah menggunakan KBLI

terbaru, yaitu KBLI 2015. Rincian jumlah kelompok lima

digit KBLI dalam masing-masing subsektor ekonomi kreat-

if dapat dilihat pada tabel 2.1 rekapitulasi struktur KBLI

2015 subsektor ekonomi kreatif di bawah ini.

Ekonomi krEatif DipEtakan kE Dalam 223 aktivitas Ekonomi Dalam kbli.

Page 26: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

11

TABEL 2.1 REKAPITULASI STRUKTUR KBLI 2015 SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF

No. SubsektorJumlah KBLI 5 Digit

01 Arsitektur 2

02 Desain Interior 2

03 Desain Komunikasi Visual 2

04 Desain Produk 3

05 Film, Animasi, dan Video 9

06 Fotografi 7

07 Kriya 72

08 Kuliner 32

09 Musik 9

10 Fesyen 19

11 Aplikasi dan Game Developer 13

12 Penerbitan 17

13 Periklanan 5

14 Televisi dan Radio 5

15 Seni Pertunjukan 10

16 Seni Rupa 16

Jumlah 223

Sumber: Badan Pusat Statistik

Selanjutnya, rincian cakupan 223 kelompok lima

digit KBLI 2015 pada 16 subsektor ekonomi kreatif dapat

dilihat secara lengkap pada lampiran. Sedangkan konsep

dan definisi yang digunakan untuk masing-masing sub-

sektor ekonomi kreatif dapat dilihat pada lampiran dua.

2.2 PENyUsUNAN MATRIKs Supply INDUs-

TRI KREATIf

Tabel supply merupakan bagian dari Supply and

Use Table (SUT). Tabel supply memberikan gambaran

rinci atas penyediaan barang dan jasa yang diproduksi

di domestik dan yang didatangkan dari luar wilayah (im-

Page 27: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

12

GAMBAR 2.2 TAHAPAN PENyUSUNAN MATRIKS SUPPLy INDUSTRI KREATIF TAHUN 2010

GAMBAR 2.1 ILUSTRASI KERANGKA KERJA Supply AND USE TABLE (SUT)

por). Sementara, matriks supply regional memberikan

gambaran rinci atas penyediaan barang dan jasa yang

diproduksi di wilayah domestik regional, tanpa impor

barang dan jasa.

Penyusunan Matriks Supply Ekonomi Kreatif

tahun 2010 ditujukan untuk memperoleh PDRB tahun

dasar, yaitu PDRB tahun 2010, dan sekaligus sebagai

benchmark PDRB Ekonomi Kreatif untuk tahun-tahun

berikutnya. Dengan terbentuknya Matriks Supply Ekonomi

Kreatif tahun 2010, maka PDRB Ekonomi Kreatif yang

dihasilkan telah cukup valid.

Page 28: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

13

Saat ini, Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) yang dihasilkan oleh BPS memiliki tahun dasar

2010 (2010=100) atau biasa disebut sebagai PDRB

seri 2010. PDRB seri 2010 tersebut diturunkan dari

Matriks Supply 2010. Dengan demikian, agar konsisten

dengan PDRB maka PDRB industri kreatif juga harus

disusun menggunakan tahun dasar yang sama, sehingga

diperlukan penyusunan Matriks Supply 2010 berbasis

industri kreatif. Tahapan penyusunan Matriks Supply

industri kreatif adalah sebagai berikut:

Saat ini, dimensi Matriks Supply Provinsi terdiri

atas 54 industri (kolom) dan 65 produk (baris). Untuk

membentuk Matriks Supply industri kreatif maka muatan

kreatif dalam 54 industri tersebut ditarik dan dipindahkan

kedalam 16 subsektor industri kreatif. Penentuan muatan

kreatif dalam suatu industri adalah berdasarkan KBLI 2015

ekonomi kreatif yang telah disusun. Dengan demikian,

pEnyusunan pDrb Ekonomi krEatif sEsuai

DEngan stanDar pEnyusunan

nEraCa nasional (sna 2008) Dan bErbasis kbli

2015

GAMBAR 2.3 DIMENSI MATRIKS Supply INDUSTRI KREATIF

Page 29: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

14

dimensi Matriks Supply industri kreatif menjadi 70 industri

(16 industri ekraf dan 54 industri non-ekraf) dikali 65

produk.

2.3 PENyUsUNAN PRoDUK DoMEsTIK

REGIoNAL BRUTo (PDRB) INDUsTRI

KREATIf

PDRB adalah jumlah nilai tambah dari seluruh

aktivitas ekonomi yang tercipta akibat adanya proses

produksi pada suatu periode tertentu dari suatu wilayah.

Penyusunan PDRB ekonomi kreatif sesuai dengan standar

penyusunan neraca nasional (SNA 2008) dan berbasis

KBLI 2015. Tahapan penyusunan PDRB ekonomi kreatif

seperti gambar 2.4.

PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 diturunkan

dari hasil Matriks Supply industri kreatif tahun 2010.

Level PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 ini menjadi

basis penyusunan PDRB ekonomi kreatif untuk tahun-

tahun berikutnya. Dalam istilah neraca nasional, tahun

2010 ini disebut sebagai tahun dasar (base period), biasa

dituliskan sebagai 2010=100. Setelah PDRB ekonomi

kreatif tahun 2010 diperoleh, langkah selanjutnya adalah

melakukan estimasi untuk memperoleh PDRB ekonomi

GAMBAR 2.4 TAHAPAN PENyUSUNAN PDRB EKONOMI KREATIF

Page 30: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

15

dimensi Matriks Supply industri kreatif menjadi 70 industri

(16 industri ekraf dan 54 industri non-ekraf) dikali 65

produk.

2.3 PENyUsUNAN PRoDUK DoMEsTIK

REGIoNAL BRUTo (PDRB) INDUsTRI

KREATIf

PDRB adalah jumlah nilai tambah dari seluruh

aktivitas ekonomi yang tercipta akibat adanya proses

produksi pada suatu periode tertentu dari suatu wilayah.

Penyusunan PDRB ekonomi kreatif sesuai dengan standar

penyusunan neraca nasional (SNA 2008) dan berbasis

KBLI 2015. Tahapan penyusunan PDRB ekonomi kreatif

seperti gambar 2.4.

PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 diturunkan

dari hasil Matriks Supply industri kreatif tahun 2010.

Level PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 ini menjadi

basis penyusunan PDRB ekonomi kreatif untuk tahun-

tahun berikutnya. Dalam istilah neraca nasional, tahun

2010 ini disebut sebagai tahun dasar (base period), biasa

dituliskan sebagai 2010=100. Setelah PDRB ekonomi

kreatif tahun 2010 diperoleh, langkah selanjutnya adalah

melakukan estimasi untuk memperoleh PDRB ekonomi

GAMBAR 2.4 TAHAPAN PENyUSUNAN PDRB EKONOMI KREATIF kreatif tahun 2011-2016. PDRB untuk periode ini diperoleh

dengan menggunakan berbagai indikator dari hasil Survei

Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK), hasil Survei Khusus

Neraca Produksi - Ekonomi Kreatif (SKNP - EK), dan

data sekunder lainnya yang tersedia. Dengan demikian,

diperoleh series PDRB ekonomi kreatif tahun 2010-2016.

Page 31: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 32: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

BAB IIIMETODOLOGI

Page 33: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 34: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

19

3.1 METoDE EsTIMAsI Supply INDUsTRI

KREATIf TAHUN 2010

Secara umum, metode yang digunakan untuk

estimasi output (supply) dari masing-masing industri

menggunakan pendekatan produksi. Estimasi supply

dilakukan per kategori dalam tiap-tiap subsektor ekonomi

kreatif. Berikut adalah metode estimasi output (supply)

dengan berbagai indikator yang digunakan dari masing-

masing subsektor ekonomi kreatif.

a. Subsektor Arsitektur

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang

diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar untuk

melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima

digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging

untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk dengan

menggunakan hasil Matriks Supply Provinsi Bali

BAB IIIMEToDoLoGI

Page 35: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

20

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

b. Subsektor Desain Interior

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006. Dari

hasil Sensus Ekonomi tersebut diperoleh level output

tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output

yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun

2010 menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matrik Supply Provinsi Bali

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

Industri: Jasa Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

Page 36: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

21

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006. Dari

hasil Sensus Ekonomi tersebut diperoleh level output

tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output

yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun

2010 menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matrik Supply Provinsi Bali

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

Page 37: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

22

Industri: Jasa Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

d. Subsektor Desain Produk

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006. Dari hasil

Sensus Ekonomi tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang

diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar untuk

melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima

digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging

untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk dengan

Page 38: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

23

menggunakan hasil Matrik Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

Industri: Jasa Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif Kategori Industri Pengolahan adalah

Page 39: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

24

mengidentifikasi kode lima digit KBLI ke dalam setiap

klasifikasi Matriks Supply. Tahap berikutnya adalah

mendisagregasikan setiap produk Matriks Supply baik

output maupun Nilai Tambah Bruto ke dalam lima digit

KBLI dengan menggunakan data Industri Besar dan

Sedang (IBS) dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun

2010. Disagregasi dilakukan untuk semua produk

baik produk utama maupun produk sekunder. Setelah

didapatkan output menurut lima digit KBLI, dilakukan

agregasi menurut produk dan industri untuk klasifikasi

sektor ekonomi kreatif dan non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006. Dari hasil

Sensus Ekonomi tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output yang

diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar untuk

melakukan estimasi output tahun 2010 menurut lima

digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging

Page 40: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

25

untuk memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk dengan

menggunakan hasil Matrik Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

f. Subsektor Fotografi

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi 2006. Dari

hasil Sensus Ekonomi tersebut diperoleh level output

tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output

yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif tahun

2010 menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matrik Supply Provinsi Bali

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

Page 41: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

26

Industri: Jasa Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

g. Subsektor Kriya

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan

adalah mengidentifikasi kode lima digit KBLI kedalam

setiap klasifikasi Matriks Supply baik menurut produk

maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi

setiap produk Matriks Supply baik output maupun NTB

ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan

IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua

produk baik produk utama maupun produk sekunder.

Page 42: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

27

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan besar bukan mobil dan sepeda

motor dalam Matriks Supply meliputi kegiatan ekonomi

penjualan kembali (tanpa perubahan teknis) baik ba-

rang baru maupun barang bekas kepada pengecer, in-

dustri, komersial, institusi atau pengguna profesional,

atau kepada pedagang besar lainnya, atau yang ber-

tindak sebagai agen atau broker dalam pembelian atau

penjualan barang, baik perorangan maupun perusa-

haan. Perdagangan di subsektor kriya dibatasi hanya

untuk perdagangan produk industri pengolahan di sub-

sektor kriya yang berasal dari produksi dalam negeri

atau domestik saja.

Output perdagangan adalah marjin perdagangan, yaitu

Page 43: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

28

nilai jual dikurangi nilai beli barang yang diperdagang-

kan setelah dikurangi dengan biaya angkutan yang

dikeluarkan oleh pedagang. Konsumsi antaranya ada-

lah seluruh biaya yang digunakan untuk kepentingan

usaha perdagangan, seperti perlengkapan tulis menu-

lis, bahan pengepak dan pembungkus, rekening listrik

dan telepon, serta biaya iklan.

Industri perdagangan eceran bukan mobil dan sepeda

motor dalam Matriks Supply meliputi penjualan kem-

bali (tanpa perubahan teknis), baik barang baru mau-

pun bekas, utamanya kepada masyarakat umum un-

tuk konsumsi atau penggunaan perorangan maupun

rumah tangga, melalui toko, department store, kios,

mail-order houses, penjual dari pintu ke pintu, peda-

gang keliling, koperasi konsumsi, rumah pelelangan,

dan lain-lain. Pada umumnya, pedagang pengecer

memperoleh hak atas barang-barang yang dijualnya,

tetapi beberapa pedagang pengecer ada yang bertin-

dak sebagai agen dan menjual atas dasar konsinyasi

atau komisi. Perdagangan di subsektor kriya dibatasi

hanya untuk perdagangan produk industri pengolahan

di subsektor kriya yang berasal dari produksi dalam

negeri atau domestik saja.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity

flow, yaitu dengan menghitung besarnya marjin per-

Page 44: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

29

dagangan barang-barang subsektor kriya yang diper-

dagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan rasio

marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin perda-

gangan diperoleh dari perkalian antara output industri

pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan be-

sar dan eceran untuk masing-masing produk. Output

yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output

utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung

menggunakan rasio terhadap output utamanya. Rasio

ini diperoleh dari survei khusus. Rasio marjin perdagan-

gan yang digunakan mengikuti rasio di tingkat nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

h. Subsektor Kuliner

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan

adalah mengidentifikasi kode lima digit KBLI ke dalam

setiap klasifikasi Matriks Supply baik menurut produk

maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi

setiap produk Matriks Supply baik output maupun NTB

ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan

IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua

produk baik produk utama maupun produk sekunder.

Page 45: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

30

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan di subsektor Kuliner dibatasi ha-

nya untuk perdagangan barang-barang domestik yang

merupakan produk dari industri pengolahan di subsek-

tor Kuliner.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity

flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin

perdagangan barang-barang subsektor kuliner yang

diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan

rasio marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin per-

dagangan diperoleh dari perkalian antara output indus-

tri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan

Page 46: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

31

besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output

yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output

utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung

menggunakan rasio terhadap output utamanya.

Rasio ini diperoleh dari survei khusus. Rasio marjin

perdagangan yang digunakan mengikuti rasio di tingkat

nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan

Makan Minum

Semua kegiatan yang masuk dalam kategori penye-

diaan makan minum merupakan cakupan dalam

subsektor kuliner. Total output produk jasa penye-

diaan makan minum merupakan perkalian konsum-

si makanan jadi per kapita dengan jumlah penduduk

pertengahan tahun. Data konsumsi yang diperoleh dari

Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS) mer-

upakan konsumsi seluruh anggota rumahtangga, baik

di dalam negeri maupun di luar negeri (misalnya turis

Indonesia membeli makanan di restoran di luar negeri),

dengan kata lain output yang dihasilkan merupakan to-

tal Supply produk jasa penyediaan makan minum yang

dihasilkan oleh seluruh industri, termasuk yang berasal

dari impor.

Page 47: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

32

Untuk mendapatkan total output domestik produk jasa

penyediaan makan minum SUSENAS maka konsumsi

penduduk tersebut dikurangi dengan impor produk jasa

penyediaan makan minum lalu ditambah dengan ek-

spor produk jasa penyediaan makan minum.

Persamaan formulanya bisa disederhanakan, sebagai

berikut:

Total Supply = Total Use

Output Domestik + Impor

= Total Konsumsi (konsumsi antara dan konsumsi akhir) + Ekspor

Output Domestik = Total Konsumsi + Eks-por – Impor

Selain itu, konsumsi rumahtangga yang didata di

SUSENAS, bisa dilakukan di penyediaan makan mi-

num baik di restoran yang ada di kereta api, di ang-

kutan udara, maupun di hotel. Ini merupakan produk

sekunder dari industri kereta api, angkutan udara, in-

dustri penyediaan akomodasi, dan industri lainnya.

Jadi, untuk menghitung output jasa penyediaan makan

minum yang khusus dihasilkan oleh industri penye-

diaan makan minum, maka harus dikurangi output jasa

penyediaan makan minum yang dihasilkan oleh indus-

tri-industri lain tersebut.

Sumber data:

1. Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS),

Page 48: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

33

BPS Provinsi Bali

2. Publikasi Proyeksi Penduduk 2010-2035, BPS

Provinsi Bali

3. Passenger Exit Survey (Publikasi Statistik

Kunjungan Wisatawan Mancanegara, BPS Provinsi

Bali

i. Subsektor Musik

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan

adalah mengidentifikasi kode lima digit KBLI ke dalam

setiap klasifikasi Matriks Supply baik menurut produk

maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi

setiap produk Matriks Supply baik output maupun NTB

ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan

IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua

produk baik produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Page 49: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

34

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan di subsektor musik dibatasi han-

ya untuk perdagangan barang-barang domestik yang

merupakan produk barang di subsektor musik.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity

flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin

perdagangan barang-barang subsektor musik yang

diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan

rasio marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin per-

dagangan diperoleh dari perkalian antara output indus-

tri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan

besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output

yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output

utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung

menggunakan rasio terhadap output utamanya.

Rasio ini diperoleh dari survei khusus. Rasio marjin

perdagangan yang digunakan mengikuti rasio di tingkat

nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

Page 50: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

35

2. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

3. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi

Dengan menggunakan data Sensus Ekonomi 2006,

data supply industri produksi gambar bergerak, video

dan program televisi, perekaman suara dan penerbitan

musik diproporsikan untuk memperoleh output subsek-

tor musik. Untuk struktur supply, menggunakan struk-

tur data produksi Industri Besar dan Sedang dan data

Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply 2010, BPS Provinsi Bali

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Page 51: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

36

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Tahun 2010, BPS Provinsi

Bali

Industri: Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi,

yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP)

dan Indikator Harga (IH). Indikator harga untuk tahun

2010 diperoleh dengan meng-inflate indikator harga

Page 52: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

37

tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan

IHK secara berantai.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Indeks Harga Konsumen. BPS Provinsi Bali

j. Subsektor Fesyen

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan

adalah mengidentifikasi kode lima digit KBLI kedalam

setiap klasifikasi Matriks Supply baik menurut produk

maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi

setiap produk Matriks Supply baik output maupun NTB

ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan

IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua

produk baik produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan,

Page 53: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

38

BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan di subsektor Fesyen dibatasi ha-

nya untuk perdagangan barang-barang domestik yang

merupakan produk dari industri pengolahan di subsek-

tor Fesyen.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity

flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin

perdagangan barang-barang subsektor fesyen yang

diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan

rasio marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin per-

dagangan diperoleh dari perkalian antara output indus-

tri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan

besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output

yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output

utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung

menggunakan rasio terhadap output utamanya.

Rasio ini diperoleh dari survei khusus. Rasio marjin

perdagangan yang digunakan mengikuti rasio di tingkat

nasional.

Page 54: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

39

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

3. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

Output diperoleh sebagai hasil perkalian antara ind-

ikator produksi dan indikator harga. Indikator produk-

si yang digunakan adalah jumlah peserta kursus, se-

dangkan indikator harga yang digunakan adalah output

per peserta kursus data jumlah peserta kursus diper-

oleh dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer

Industri: Informasi dan Komunikasi

Subsektor aplikasi dan game developer menggunakan

data Sensus Ekonomi 2006 dan indikator PDRB seri

Page 55: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

40

2000 sehingga diperoleh estimasi Supply tahun 2010.

Untuk struktur Supply, diperoleh dari struktur pendapa-

tan laporan keuangan perusahaan go public dan data

Sensus Ekonomi 2006.

Estimasi Supply subsektor aplikasi dan game develop-

er di industri penerbitan diperoleh dari proporsi output

industri penerbitan dengan menggunakan data sensus

ekonomi 2006. Untuk struktur Supply menggunakan

struktur data produksi Industri Besar dan Sedang dan

data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Page 56: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

41

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi,

yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP)

dan Indikator Harga (IH). Indikator harga untuk tahun

2010 diperoleh dengan meng-inflate indikator harga

tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan

IHK secara berantai.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi Bali

l. Subsektor Penerbitan

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan

adalah mengidentifikasi kode lima digit KBLI ke dalam

setiap klasifikasi Matriks Supply baik menurut produk

maupun industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi

setiap produk Matriks Supply baik output maupun NTB

ke dalam lima digit KBLI menggunakan data IBS dan

IMK Tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk semua

Page 57: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

42

produk baik produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Industri perdagangan di subsektor Penerbitan

dibatasi hanya untuk perdagangan barang-barang

domestik yang merupakan produk barang di subsektor

Penerbitan.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/commodity

flow yaitu dengan menghitung besarnya marjin

perdagangan barang-barang subsektor penerbitan yang

diperdagangkan. Dalam pendekatan ini dibutuhkan

rasio marjin perdagangan besar dan eceran. Marjin per-

dagangan diperoleh dari perkalian antara output indus-

Page 58: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

43

tri pengolahannya dengan rasio marjin perdagangan

besar dan eceran untuk masing-masing produk. Output

yang didapat dari perkalian tersebut merupakan output

utama. Sedangkan untuk output sekundernya dihitung

menggunakan rasio terhadap output utamanya.

Rasio ini diperoleh dari survei khusus. Rasio marjin

perdagangan yang digunakan mengikuti rasio di tingkat

nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

3. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

Page 59: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

44

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi,

yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP)

dan Indikator Harga (IH). Indikator harga untuk tahun

2010 diperoleh dengan meng-inflate indikator harga

tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan

IHK secara berantai.

Page 60: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

45

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi Bali

m. Subsektor Periklanan

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

n. Subsektor Televisi dan Radio

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

Page 61: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

46

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

o. Subsektor Seni Pertunjukan

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Page 62: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

47

Industri: Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi,

yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP)

dan Indikator Harga (IH). Indikator harga untuk tahun

2010 diperoleh dengan meng-inflate indikator harga

tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan

IHK secara berantai.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi Bali

Page 63: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

48

p. Subsektor Seni Rupa

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Estimasi Supply/output diperoleh proporsi output industri

tersebut terhadap total output industri perdagangan

eceran, dengan menggunakan data sensus ekonomi

2006. Untuk struktur Supply, juga menggunakan data

Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS Provinsi Bali

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

2006. Dari hasil Sensus Ekonomi 2006 diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level

output yang telah diperoleh digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010 menurut

lima digit KBLI 2005. Selanjutnya, dilakukan proses

bridging untuk memperoleh output industri kreatif ta-

hun 2010 menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Page 64: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

49

Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

Output diperoleh dari hasil perkalian antara indikator

produksi dan indikator harga. Indikator produksi yang

digunakan adalah jumlah peserta kursus, sedangkan

indikator harga yang digunakan adalah output per

peserta kursus. Data jumlah peserta kursus diperoleh

dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

(Disdikpora) Provinsi Bali, sedangkan data output per

peserta kursus menggunakan struktur PDB. Struktur

supply dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik

Supply Provinsi Bali.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

2. Data Kursus Disdikpora Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi,

yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi (IP)

dan Indikator Harga (IH). Indikator harga untuk tahun

2010 diperoleh dengan meng-inflate indikator harga

tahun 2006 ke tahun 2010 menggunakan pertumbuhan

IHK secara berantai.

Page 65: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

50

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi Bali

Ringkasan metode estimasi Supply dari masing-mas-

ing subsektor Ekonomi Kreatif dapat dilihat pada lam-

piran 3.

3.2 METoDE PENyUsUNAN PRoDUK Do-

MEsTIK REGIoNAL BRUTo (PDRB)

EKoNoMI KREATIf TAHUN 2011-2016

3.2.1 KoNsEP DAsAR PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan

nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercip-

ta atau dihasilkan di wilayah domestik yang timbul akibat

berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu,

tanpa memperhatikan apakah faktor produksi dimiliki oleh

residen atau non-residen.

Ada 3 pendekatan untuk menghitung PDRB, yaitu sebagai

berikut:

1. PDRB produksi adalah jumlah nilai tambah

seluruh aktivitas ekonomi, dimana nilai tambah

diperoleh dari output dikurangi konsumsi antara.

aDa 3 pEnDEka-tan untuk mEnghitung pDrb, yaitu pDrb proDuksi, pDrb pEnDapatan Dan pDrb pEngElu-aran

Page 66: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

51

2. PDRB pendapatan adalah jumlah seluruh balas

jasa faktor produksi berupa Kompensasi Tenaga

Kerja, Surplus Usaha, Penyusutan dan Pajak Pro-

duksi & Impor.

3. PDRB pengeluaran adalah jumlah seluruh

permintaan akhir, yaitu konsumsi rumah tangga,

konsumsi pemerintah, pembentukan modal dan

perubahan inventori, ekspor, dikurangi impor (C +

G + I + X – M).

a. Output (Nilai Produksi)

Output adalah nilai barang atau jasa yang di-

hasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya satu

tahun, dan dinilai atas dasar harga dasar (basic price).

Jenis output ada 2 (dua) macam yaitu:

i. Output utama (output utama produksi),

ii. Output sekunder

b. Konsumsi Antara

Konsumsi Antara adalah nilai barang dan jasa

yang dikonsumsi sebagai input dalam proses produksi

atau nilai barang dan jasa tidak tahan lama yang digu-

nakan/habis dalam proses produksi. Konsumsi antara

ini dinilai atas harga pembeli.

Page 67: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

52

c. Nilai Tambah

c.1 Nilai Tambah Bruto (NTB)

Nilai Tambah Bruto adalah selisih antara output

dan konsumsi antara, yang merupakan produk dari

proses produksi.

Produk ini terdiri atas :

a. Pendapatan faktor yang terdiri dari :

- Kompensasi tenaga kerja

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah

- Bunga sebagai jasa modal, dan

- Keuntungan sebagai balas jasa

kewiraswastaan

b. Konsumsi barang modal tetap yang dipakai

untuk produksi

c. Pajak lainnya atas produksi dikurangi subsidi

lainnya atas produksi

PDRB dapat dinyatakan sebagai :

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB adhb)

Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggu-

nakan harga berlaku pada setiap tahun.

Page 68: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

53

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk)

Nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung

menggunakan harga pada satu tahun tertentu sebagai

dasar penghitungan.

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku (PDRB adhb) ada 3 yaitu: Produksi, Pendapa-

tan dan Pengeluaran.

1. Menurut Pendekatan Produksi.

Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan

ekonomi dengan cara mengurangkan konsumsi antara

dari masing-masing total nilai produksi/pendapatan

(output) tiap-tiap lapangan usaha

Dimana :

Output b,t = Output/nilai produksi bruto atas

dasar harga berlaku tahun t

NTBb,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku tahun ke-t

Produksit = Kuantum produksi tahun ke-t

pEnDEkatan pEnghitungan

pDrb atas Dasar harga bErlaku

(pDrb aDhb) aDa 3 yaitu: proDuk-

si, pEnDapatan Dan pEngElu-

aran.

Page 69: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

54

Hargat = Harga produksi tahun ke-t

2. Menurut Pendekatan Pendapatan

PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh faktor-

faktor produksi.

PDRB = Kompensasi Tenaga Kerja + Surplus Usaha Neto + Konsumsi Barang Modal Tetap + Pajak atas Produksi dan Impor.

3. Menurut Pendekatan Pengeluaran

PDRB adalah penjumlahan semua komponen permintaan

akhir.

PDRB = Konsumsi rumahtangga + Konsumsi Pe-merintah + PMTB + Perubahan stok + (Ek-spor - Impor).

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar Harga Kon-

stan (PDRB adhk) ada 3 yaitu: Revaluasi, Ekstrapolasi

dan Deflasi

1. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun

yang berjalan dengan harga tahun dasar.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

Page 70: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

55

2. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai

tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi

100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

3.2.2 METoDE EsTIMAsI PDRB EKoNoMI

KREATIf TAHUN 2011-2016

Tahapan metode estimasi PDRB Ekonomi Kreatif tahun

2011-2016 adalah sebagai berikut:

1. PDRB Ekraf tahun 2010 diturunkan dari hasil

Matriks Supply Ekraf Tahun 2010

2. Pengidentifikasian dan pengumpulan data

produksi/indikator produksi dan harga/indikator

harga dari masing-masing subsektor ekraf tahun

2011-2016.

Page 71: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

56

3. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga

berlaku dengan metode pendekatan produksi

dari masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-

2016.

4. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga

konstan dengan metode ektrapolasi/deflasi dari

masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-

2016.

5. Proses rekonsiliasi, uji kelayakan dan kewajaran.

Berikut metode penghitungan PDRB ekonomi kreatif

atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan

2010=100 menurut subsektor ekonomi kreatif tahun 2011

sampai tahun 2016.

a. Subsektor Arsitektur

Industri: Jasa Perusahaan.

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku subsektor Arsitektur

tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

dari PDRB atas dasar harga berlaku industri konstruksi.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 subsektor

Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi menggunakan

indikator dari PDRB atas dasar harga konstan

Page 72: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

57

2010=100 industri konstruksi.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. PDRB Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

b. Subsektur Desain Interior

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator dari PDRB atas

dasar harga berlaku industri real estate.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator dari

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 indus-

tri real estate.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. PDRB Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

Page 73: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

58

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jum-

lah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Bali

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator indeks harga

implisit kategori jasa perusahaan.

Page 74: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

59

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu

dengan cara men-deflate PDRB atas dasar harga

berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. PDRB subsektor Periklanan

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Page 75: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

60

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Bali

d. Subsektor Desain Produk

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

di estimasi menggunakan indikator PDRB atas

dasar harga berlaku industri kertas dan barang dari

kertas.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 di estimasi menggunakan indikator

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 industri

kertas dan barang dari kertas.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. PDRB Provinsi Bali, BPS Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

Page 76: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

61

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jum-

lah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Bali

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video

Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari

hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010

dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar

Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data IBS dan data IMK tahun 2011-

2016.

Data IBS diidentifikasi ke dalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

Page 77: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

62

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS.

Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi

antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan

output dan Nilai Tambah Bruto atas dasar harga

berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas

Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan

NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung dengan

mendeflate Output atas dasar harga berlaku

dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen

(IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan dengan

rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahu-

Page 78: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

63

nan, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100

5. Matriks Supply Provinsi Bali Ekonomi Kreatif

2010, BPS Provinsi Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

di estimasi menggunakan indikator PDRB atas

dasar harga berlaku kategori informasi dan komu-

nikasi.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

metode deflasi, yaitu dengan membagi output

konstan dengan indikator harga Indeks harga kon-

sumen (IHK). Untuk nilai NTB konstan, diperoleh

dari perkalian antara output konstan dan rasio NTB

tahun 2010.

Sumber data:

1. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi

Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Page 79: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

64

Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jum-

lah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Bali

f. Subsektor Fotografi

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

di estimasi menggunakan hasil SKEK 2016 dan

SKNP-EK 2017.

Page 80: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

65

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu

dengan cara men-deflate PDRB atas dasar harga

berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. SKEK 2016, BPS Provinsi Bali

3. SKNP-EK 2017, BPS Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

di estimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 di estimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

Page 81: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

66

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Bali

Industri: Jasa Lainnya

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output atas dasar

harga berlaku dan rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Output atas dasar harga konstan 2010=100

diperoleh dengan metode deflasi, yaitu membagi

output berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan 2010=100 diperoleh dengan mengalikan

output atas dasar harga konstan 2010=100 dan

rasio NTB.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Page 82: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

67

2. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Bali

g. Subsektor Kriya

Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari

hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010

dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar

Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data IBS dan data IMK tahun 2011-

2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS.

Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi

antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan

output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar

harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan non

migas nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output

dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

Page 83: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

68

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung

dengan men-deflate Output atas dasar harga

berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga

Konsumen (IHK).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan dengan

rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahu-

nan, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

4. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Bali

5. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Bali

Page 84: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

69

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegia-

tan perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang

yang diperdagangkan dari industri pengolahan di

subsektor kriya. Marjin perdagangan merupakan

perkalian antara output industri dengan rasio mar-

jin perdagangan. Output yang didapat dari perka-

lian tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekunder menggunakan rasio dari

Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya. Rasio marjin perdagan-

gan yang digunakan mengikuti rasio di tingkat

nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Page 85: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

70

h. Subsektor Kuliner

Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari

hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010

dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar

Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data IBS dan data IMK tahun 2011-

2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS.

Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi

antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan

output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar

harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan

Non Migas Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh

Output dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga

berlaku.

Page 86: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

71

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung dengan

mendeflate Output atas dasar harga berlaku

dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen

(IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan dengan

rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahu-

nan, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100

5. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

Page 87: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

72

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang

yang diperdagangkan dari industri pengolahan di

subsektor kuliner. Marjin perdagangan merupakan

perkalian antara output industri dengan rasio mar-

jin perdagangan. Output yang didapat dari perka-

lian tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekunder menggunakan rasio dari

Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Industri: Penyediaan Akomodasi dan Penyediaan

Makan Minum

Output subkategori penyediaan makan minum di-

peroleh dengan pendekatan pengeluaran. Output

merupakan penjumlahan dari pengeluaran pen-

duduk terhadap produk penyediaan makan minum

ditambah dengan konsumsi wisatawan mancaneg-

ara di Indonesia (ekspor wisatawan mancanegara

dikurangi pengeluaran wisatawan nasional/impor

Page 88: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

73

restoran). Penghitungan tersebut menghasilkan

output utama. Sedangkan output sekunder didapa-

tkan dari rasio Matriks Supply Ekraf 2010. Out-

put atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi dengan IHP penyediaan makan mi-

num sebagai deflatornya. Sedangkan nilai tambah

brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai

tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Susenas, BPS Provinsi Bali

2. Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi Bali

2010-2035, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Pariwisata

i. Subsektor Musik

Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari

hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010

dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar

Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

Page 89: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

74

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun

2011-2016.

Data IBS diidentifikasi ke dalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS.

Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi

antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan

output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar

harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non

Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan

NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung dengan

mendeflate Output atas dasar harga berlaku

dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen

(IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan dengan

rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Page 90: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

75

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahu-

nan, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010 = 100

5. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang yang

diperdagangkan dari industri pengolahan musik

dan aktivitas penerbitan musik dan buku musik.

Marjin perdagangan merupakan perkalian antara

output industri dengan rasio marjin perdagangan.

Output yang didapat dari perkalian tersebut

merupakan output utama. Sedangkan untuk

output sekunder menggunakan rasio dari Matriks

Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya dihitung

Page 91: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

76

berdasarkan perkalian rasio nilai tambah bruto

dengan outputnya. Rasio marjin perdagangan

yang digunakan mengikuti rasio perdagangan di

tingkat nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Industri: Informasi dan Komunikasi

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan

pendekatan produksi, yaitu dengan menyesuaikan

pertumbuhan subsektor musik dan subsektor film,

animasi, dan video. Hal ini dikarenakan subsektor

musik merupakan bagian kecil dari industri

produksi gambar bergerak, video dan program

televisi, perekaman suara dan penerbitan (yang

merupakan industri Matriks Supply dari Film,

Animasi, dan Video). Kemudian nilai NTB berlaku

diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

metode deflasi, yaitu dengan membagi output kon-

Page 92: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

77

stan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB

konstan, diperoleh dari perkalian antara output

konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Bali

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator indeks implisit

industri jasa perusahaan.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator laju

pertumbuhan industri jasa perusahaan.

Sumber data:

1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

2. PDRB subsektor Musik, BPS Provinsi Bali

Page 93: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

78

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jum-

lah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Bali

Industri: Jasa Lainnya

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output atas dasar

harga berlaku dan rasio NTB. Indikator yang

Page 94: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

79

digunakan adalah indeks implisit industri jasa

lainnya.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi, yaitu membagi output berlaku

yang telah diperoleh dengan deflator berupa

IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan

diperoleh dengan mengalikan output atas dasar

harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi Bali

j. Subsektor Fesyen

Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari

hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010

dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar

Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

Page 95: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

80

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun

2011-2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing lima digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

dua digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS.

Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi

antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan

output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar

harga berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non

Migas. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan

NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung dengan

mendeflate Output atas dasar harga berlaku

dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen

(IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

Page 96: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

81

perkalian output atas dasar harga konstan dengan

rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahu-

nan, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100

5. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang

yang diperdagangkan dari industri pengolahan

di subsektor fesyen. Marjin perdagangan mer-

upakan perkalian antara output industri dengan

rasio marjin perdagangan. Output yang didapat

dari perkalian tersebut merupakan output utama.

Sedangkan untuk output sekunder menggunakan

Page 97: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

82

rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah

brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai

tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin

perdagangan yang digunakan masih mengikuti

rasio marjin perdagangan di tingkat nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jum-

lah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Page 98: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

83

Bali

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer

Industri: Informasi dan Komunikasi

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator industri infokom.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

metode deflasi, yaitu dengan membagi output kon-

stan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB

konstan, diperoleh dari perkalian antara output

konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

• Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator indeks implisit

industri jasa perusahaan.

Page 99: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

84

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator in-

dustri jasa perusahaan.

Sumber data:

• Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi, yaitu membagi output berlaku

yang telah diperoleh dengan deflator berupa

IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan

diperoleh dengan mengalikan output atas dasar

harga konstan dan rasio NTB.

Page 100: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

85

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Bali

l. Subsektor Penerbitan

Industri: Industri Pengolahan

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan dari

hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun 2010

dan sekaligus digunakan sebagai tahun dasar

Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun

2011-2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke dalam

5 digit KBLI menggunakan proporsi dari data IBS.

Page 101: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

86

Kemudian hasil penjumlahan output dan konsumsi

antara IBS dan IMK tersebut diselaraskan dengan

output dan Nilai Tambah Bruto atas dasar harga

berlaku dari PDRB Industri pengolahan Non Migas

Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output dan

NTB Industri Kreatif atas dasar harga berlaku.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung dengan

mendeflate Output atas dasar harga berlaku

dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga Produsen

(IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan dengan

rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS) Tahu-

nan, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Industri Mikro dan Kecil (IMK) Tahunan,

BPS Provinsi Bali

Page 102: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

87

4. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010=100

5. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang

yang diperdagangkan dari penerbitan dan aktivitas

penerbitan di infokom. Marjin perdagangan

merupakan perkalian antara output industri dengan

rasio marjin perdagangan. Output yang didapat

dari perkalian tersebut merupakan output utama.

Sedangkan untuk output sekunder menggunakan

rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah

brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai

tambah bruto dengan outputnya. Rasio marjin

perdagangan yang digunakan mengikuti rasio

marjin perdagangan di tingkat nasional.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Page 103: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

88

Industri: Informasi dan Komunikasi

• PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku menggunakan metode inflate,

yaitu dengan cara mengalikan output konstan

dengan indikator harga Indeks implisit industri

informasi dan komunikasi. Untuk nilai NTB berlaku,

diperoleh dari perkalian antara output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan ind-

ikator pertumbuhan produksi Industri Pencetakan

dan Reproduksi Media Rekaman. Kemudian nilai

NTB konstan diperoleh dari perkalian antara output

konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Indeks Harga Produsen, BPS Provinsi

Bali

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator indeks implisit

Page 104: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

89

industri jasa perusahaan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator in-

dustri jasa perusahaan.

Sumber data:

• Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi, yaitu membagi output atas dasar

harga berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan mengalikan output atas

Page 105: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

90

dasar harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Bali

m. Subsektor Periklanan

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator pajak reklame.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu

dengan cara men-deflate PDRB atas dasar harga

berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010, BPS Provinsi Bali

Page 106: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

91

n. Subsektor Televisi dan Radio

Industri: Informasi dan Komunikasi

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Nilai output atas dasar harga konstan diperoleh

menggunakan metode deflasi, yaitu dengan mem-

bagi output atas dasar harga konstan dengan ind-

ikator harga IHK. Untuk nilai NTB atas dasar harga

konstan, diperoleh dari perkalian antara output atas

dasar harga konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Bali

Page 107: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

92

o. Subsektor Seni Pertunjukan

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi, yaitu

dengan cara men-deflate PDRB atas dasar harga

berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

• Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

di estimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

Page 108: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

93

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 di estimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Bali

Industri: Jasa Lainnya

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi, yaitu membagi output berlaku

yang telah diperoleh dengan deflator berupa

IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan

Page 109: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

94

diperoleh dengan mengalikan output atas dasar

harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS

Provinsi Bali

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Bali

p. Subsektor Seni Rupa

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi

dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor

Output seni rupa diperoleh dengan pendekatan

pengeluaran. Output merupakan penjumlahan

dari pengeluaran penduduk untuk barang-barang

pajangan. Penghitungan tersebut menghasilkan

output utama. Sedangkan output sekunder

didapatkan dari rasio Matriks Supply Ekraf 2010.

Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi dengan IHK umum sebagai

deflatornya. Sedangkan nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Page 110: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

95

Bali

Industri: Jasa Perusahaan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator subsektor Seni

Rupa.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator sub-

sektor Seni Rupa.

Sumber data:

• Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Bali

Industri: Pendidikan

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010=100 dengan IHK pen-

didikan.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100

(adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010=100 tahun

Page 111: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

96

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator jum-

lah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS Provinsi Bali

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Bali

Industri: Jasa Lainnya

• PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga berlaku

diperoleh dengan mengalikan output berlaku dan

rasio NTB.

• PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010=100 (adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi, yaitu membagi output berlaku

yang telah diperoleh dengan deflator berupa

IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga konstan

diperoleh dengan mengalikan output atas dasar

harga konstan dan rasio NTB.

Page 112: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

97

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Bali

2. Matriks Supply Provinsi Bali Tahun 2010, BPS Provinsi Bali

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi Bali

Page 113: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 114: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

BAB IVHASIL

Page 115: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 116: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

101

4.1 KoNDIsI MAKRo PDRB PRoVINsI BALI TAHUN 2010-2016

Krisis ekonomi global pada tahun 2008 telah berdampak pada pelemahan perekonomian dunia. Struktur perekonomian Indonesia yang tidak sepenuhnya bergantung pada ekspor barang ke luar negeri, menjadi salah satu faktor yang menyelamatkan perekonomian Indonesia dari hantaman krisis ekonomi global tersebut. Kinerja perekonomian Indonesia masih dapat dipertahankan, begitu pula dengan kinerja perekonomian Provinsi Bali.

Stabilitas perekonomian Provinsi Bali pasca kri-sis ekonomi global tercermin dari meningkatnya nilai PDRB pada tahun 2010-2016. Pada tahun 2010, PDRB Provinsi Bali atas dasar harga berlaku tercatat sebesar 93.749,35 miliar Rupiah. Karena menggunakan tahun dasar 2010=100, sehingga nilai PDRB Provinsi Bali atas dasar harga konstan pada tahun 2010 memiliki nilai yang tidak berbeda dengan atas dasar harga berlaku.

PDRB Provinsi Bali atas dasar harga berlaku mencapai 195.376,31 miliar Rupiah pada tahun 2016. PDRB Provinsi Bali atas dasar harga konstan tahun 2010-2016 juga mempunyai pola yang sama, yaitu te-rus mengalami peningkatan sejalan dengan PDRB atas dasar harga berlaku. Nilai PDRB Provinsi Bali atas dasar harga konstan meningkat sebesar 46,34 persen menjadi 137.192,52 miliar Rupiah pada tahun 2016.

BAB IVHAsIL

sElama 6 (Enam) tahun tErakhir,

Ekonomi bali sElalu tumbuh

Di atas rata-rata nasional.

Page 117: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

102

Ekonomi Bali selama periode 2010-2016 menunjukkan performa yang cukup baik. Selama 6 (enam) tahun terakhir, ekonomi Bali selalu tumbuh di atas rata-rata nasional walaupun sempat mengalami perlambatan pada tahun 2013 dan 2015. Melambatnya perekonomian Provinsi Bali bukan berarti bahwa perekonomian Provinsi Bali mengalami penurunan. Perekonomian Provinsi Bali tetap mengalami peningkatan namun percepatan pening-katannya lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Bali dari sisi lapangan usaha di-topang oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum, pertanian serta konstruksi. Sedangkan penopang ekonomi Bali dari sisi pengeluaran adalah konsumsi rumah tangga, ekspor luar negeri serta PMTB. Pada tahun 2016, perekonomian Provinsi Bali tercatat tumbuh 6,24 persen. Gambaran makro perekonomian Bali secara lengkap terdapat pada gambar 4.1.

Nilai tambah yang tercipta dari aktivitas ekonomi kreatif di Bali juga tercatat terus mengalami peningkatan selama periode 2010-2016. Besaran PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan seperti halnya PDRB Provinsi Bali. Secara rata-rata, nilai tambah dari aktivitas ekonomi kreatif sebesar 13,10 persen dari total PDRB Bali. Pada tahun 2010, PDRB Ekonomi Kreatif mampu memberikan kontribusi sebesar 13,94 persen. Walaupun nilai tambah

GAMBAR 4.1 PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU (TRILIUN RUPIAH), PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN (TRILIUN RUPIAH), DAN LAJU PERTUMBUHAN

PDRB PROVINSI BALI (%) TAHUN 2010-2016

Sumber: Badan Pusat Statistik

nilai tambah yang tErCipta Dari aktivitas Ekonomi krEatif Di bali tErus mEningkat sElama pErioDE 2010-2016

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

1 Besaran PDRB adhb (Milyar Rp.)

PDRB Ekraf 13.071,13 14.544,09 15.576,37 17.309,46 19.741,12 22.216,38 24.582,79 18.148,76

PDRB Non Ekraf 80.678,22 90.068,10 102.411,03 117.098,07 136.654,61 154.939,96 170.793,52 121.806,22

PDRB Provinsi

Bali

93.749,35 104.612,19 117.987,40 134.407,53 156.395,73 177.156,34 195.376,31 139.954,98

2 Kontribusi (%)

PDRB Ekraf 13,94 13,90 13,20 12,88 12,62 12,54 12,58 13,10

PDRB Non Ekraf 86,06 86,10 86,80 87,12 87,38 87,46 87,42 86,90

PDRB Provinsi

Bali

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

3 Pertumbuhan (%)

PDRB Ekraf - 4,63 5,14 5,44 8,09 7,60 7,33 6,37

PDRB Non Ekraf - 6,99 7,25 6,88 6,53 5,79 6,07 6,58

Page 118: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

103

yang tercipta terus mengalami peningkatan, namun kontribusi terhadap total PDRB Bali cenderung menurun dan hanya mencapai 12,58 persen pada tahun 2016. Jika dilihat perkembangannya berdasarkan PDRB harga konstan 2010, aktivitas ekonomi kreatif di Bali terus tumbuh dengan rata-rata pertumbuhan 6,37 persen. Pada tahun 2011, PDRB Ekonomi Kreatif tercatat tumbuh sebesar 4,63 persen dan terus meningkat hingga mencapai 7,33 persen pada tahun 2016.

4.2 BEsARAN PDRB EKoNoMI KREATIf

Pengembangan ekonomi kreatif menjadi salah satu pilihan yang paling tepat untuk meningkatkan perekonomian di suatu wilayah. Terlebih lagi di Bali yang mengandalkan perekonomiannya pada sektor jasa (pariwisata), ekonomi kreatif masih mempunyai potensi yang cukup besar untuk terus dikembangkan. Berdasarkan penghitungan nilai tambah yang tercipta, besaran PDRB atas dasar harga berlaku yang dihasilkan oleh pelaku ekonomi kreatif terus mengalami peningkatan sejalan dengan peningkatan PDRB di Bali. Pada tahun 2010, PDRB yang dihasilkan dari ekonomi kreatif tercatat sebesar 13.071,13 miliar rupiah dari total 93.749,35 miliar rupiah PDRB Bali.

sEbagai DaErah tujuan

wisatawan, aktivitas

Ekonomi krEatif Di bali masih

mEmpunyai potEnsi yang Cukup bEsar untuk tErus

DikEmbangkan

TABEL 4.1 RINGKASAN INDIKATOR MAKRO PDRB EKONOMI KREATIF BALITAHUN 2010-2016

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

1 Besaran PDRB adhb (Milyar Rp.)

PDRB Ekraf 13.071,13 14.544,09 15.576,37 17.309,46 19.741,12 22.216,38 24.582,79 18.148,76

PDRB Non Ekraf 80.678,22 90.068,10 102.411,03 117.098,07 136.654,61 154.939,96 170.793,52 121.806,22

PDRB Provinsi

Bali

93.749,35 104.612,19 117.987,40 134.407,53 156.395,73 177.156,34 195.376,31 139.954,98

2 Kontribusi (%)

PDRB Ekraf 13,94 13,90 13,20 12,88 12,62 12,54 12,58 13,10

PDRB Non Ekraf 86,06 86,10 86,80 87,12 87,38 87,46 87,42 86,90

PDRB Provinsi

Bali

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

3 Pertumbuhan (%)

PDRB Ekraf - 4,63 5,14 5,44 8,09 7,60 7,33 6,37

PDRB Non Ekraf - 6,99 7,25 6,88 6,53 5,79 6,07 6,58

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 119: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

104

GAMBAR 4.2 PDRB EKRAF DAN PDRB NON EKRAF PROVINSI BALI ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2010 – 2016 (TRILIUN RP.)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Perkembangan PDRB ekonomi kreatif dan non ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku di Bali selama periode 2010-2016, secara lengkap dapat dilihat pada gambar 4.2. Pada tahun 2016, PDRB ekonomi kreatif di Bali atas dasar harga berlaku meningkat sebesar 11.511,65 miliar rupiah jika dibandingkan dengan tahun 2010. Sementara nilai tambah dari aktivitas non ekraf meningkat 90.115,30 milyar, sehingga secara total PDRB Bali meningkat 101.626,96 milyar.

Rata-rata PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku sebesar 18.148,76 miliar rupiah selama kurun waktu tahun 2010-2016 telah memberikan kontribusi terhadap perekonomian Provinsi Bali sebesar rata-rata 13,10 persen. Persentase ini jauh lebih rendah dari rata-rata kontribusi PDRB non ekonomi kreatif terhadap PDRB Bali yang mencapai 86,90 persen. Besarnya kontribusi PDRB non kreatif dipengaruhi oleh sumbangan lapangan usaha hotel dan restoran, yang tidak termasuk dalam cakupan ekonomi kreatif.

Besaran PDRB atas dasar harga berlaku menun-jukkan peranan tiap subsektor ekonomi kreatif dalam pen-ciptaan nilai tambah PDRB ekonomi kreatif. PDRB atas

lapangan usaha hotEl & rEstoran sEbagai pEnopang utama pErEkonomian bali, tiDak tErmasuk Dalam klasifikasi Ekonomi krEatif

Page 120: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

105

GAMBAR 4.3 PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU PROVINSI BALI MENURUT SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2016 (TRILIUN RP.)

Sumber: Badan Pusat Statistik

dasar harga berlaku juga dapat menjadi gambaran kinerja subsektor ekonomi kreatif. Secara lengkap besaran PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2010-2016 terdapat pada lampiran empat. Pada tahun 2016, subsektor ekonomi kreatif yang tercatat mempunyai nilai tambah atas dasar harga berlaku tertinggi adalah subsek-tor kuliner dengan nilai sebesar 16.539,10 miliar rupiah, kemudian diikuti oleh subsektor kriya dengan nilai sebesar 4.718,65 miliar rupiah dan subsektor fesyen dengan nilai sebesar 1.333,36 miliar rupiah. Subsektor ekonomi kreatif yang tercatat mempunyai besaran PDRB atas dasar harga berlaku terkecil pada tahun 2016 adalah subsektor desain komunikasi visual dan desain produk dengan nilai masing-masing sebesar 6,27 miliar rupiah dan 8,18 miliar rupiah. Gambaran perkembangan besaran PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku tahun 2016 menurut subsektor ekonomi kreatif dapat dilihat dari gambar 4.3.

Page 121: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

106

GAMBAR 4.4 PDRB EKRAF DAN PDRB NON EKRAF PROVINSI BALI ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2010 – 2016 (TRILIUN RP.)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Pada tahun 2010, tercatat hanya terdapat 2 subsektor ekonomi kreatif yang mempunyai nominal PDRB atas dasar harga berlaku mencapai di atas 1.000 miliar rupiah yaitu subsektor kuliner dan kriya. Dengan peningkatan nilai tambah yang tercipta, pada tahun 2016 tercatat tiga subsektor ekonomi kreatif yang mempunyai nominal PDRB atas dasar harga berlaku di atas 1.000 mil-iar rupiah, yaitu subsektor kuliner, subsektor kriya, serta subsektor fesyen.

Pergerakan riil ekonomi kreatif di Bali dapat dilihat dari perkembangan PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga konstan. Berdasarkan hasil penghitungan, ekonomi kreatif di Bali terus mengalami pertumbuhan selama kurun waktu tahun 2010-2016, walaupun sempat mengalami sedikit perlambatan pada tahun 2015. Besaran PDRB atas dasar harga konstan yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif pada tahun 2016 mencapai 18.926,30 miliar rupiah, meningkat 44,79 persen dibandingkan tahun 2010. Secara lengkap gambaran perkembangan besaran PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga konstan dapat dilihat dari gambar 4.4.

Page 122: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

107

Besaran PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga konstan yang semakin meningkat menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi kreatif di Provinsi Bali semakin baik. Setiap tahun PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga konstan mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar 6,37 persen dengan rata-rata kontribusi sebesar 13,10 persen terhadap pembentukan PDRB Provinsi Bali atas dasar harga konstan. Gambaran PDRB atas dasar harga konstan menurut subsektor ekonomi kreatif secara leng-kap dapat dilihat dari gambar 4.5.

Seperti halnya nilai tambah atas dasar harga berlaku, subsektor ekonomi kreatif kuliner, kriya dan fesyen juga mempunyai besaran nilai tambah atas dasar harga konstan terbesar dibandingkan subsektor ekonomi kreatif lainnya. Selama periode 2010-2016, subsektor kuliner dan kriya tercatat meningkat rata-rata sebesar 10,21 triliun rupiah dan 3,06 triliun rupiah. Pada tahun

GAMBAR 4.5 PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2016 (TRILIUN RUPIAH)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 123: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

108

2010, nilai tambah yang tercipta dari subsektor fesyen tercatat masih berada di bawah 1.000 miliar rupiah, namun pada tahun 2016 tercatat sudah mencapai 1.022,85 miliar rupiah dengan rata-rata peningkatan sebesar 882,97 miliar rupiah. Subsektor yang mempunyai besaran nilai tambah atas dasar harga konstan terkecil terhadap PDRB ekonomi kreatif Bali adalah subsektor desain komunikasi visual dan subsektor desain produk.

4.3 sTRUKTUR EKoNoMI KREATIf

Selama periode tahun 2010-2016, kontribusi rata-rata PDRB ekonomi kreatif terhadap perekonomian Provinsi Bali tercatat sebesar 13,10 persen. Walaupun mengalami peningkatan besaran nilai tambah yang tercipta, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian Bali terus mengalami penurunan. Penurunan kontribusi ini disebabkan oleh meningkatnya kontribusi lapangan usaha hotel dan restoran sebagai penopang utama perekonomian Bali yang notabene bukan merupakan bagian dari ekonomi kreatif.

Pada tahun 2010, PDRB ekonomi kreatif tercatat memberikan kontribusi sebesar 13,94 persen, sedangkan sisanya sebesar 86,06 persen merupakan kontribusi dari lapangan usaha selain subsektor ekonomi kreatif yang didominasi oleh hotel dan restoran. Berbanding terbalik dengan peningkatan nilai tambah dari hotel dan restoran, kontribusi PDRB ekonomi kreatif terus mengalami penurunan. Pada tahun 2015 kontribusi subsektor ekonomi kreatif hanya tercatat sebesar 12,54 persen, kemudian sedikit meningkat pada tahun 2016 menjadi 12,58 persen.

Gambar 4.6. Struktur Perekonomian Provinsi

Bali Tahun 2010 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 124: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

109

Gambar 4.7. Struktur Perekonomian Provinsi

Bali Tahun 2016 (%)

Berdasarkan gambar 4.6. dan 4.7. dapat dilihat perubahan komposisi PDRB ekonomi kreatif dan non ekonomi kreatif terhadap total PDRB Bali tahun 2010 dan 2016. Kontribusi PDRB ekonomi kreatif tahun 2016 tercatat mengalami penurunan dibandingkan tahun 2010, dan sebaliknya kontribusi non ekonomi kreatif pada tahun 2016 tercatat meningkat dibandingkan tahun 2010.

Selama kurun waktu 2010-2016, terdapat tiga subsektor yang cukup dominan berkontribusi dalam pembentukan PDRB ekonomi kreatif yaitu subsektor Kuliner, subsektor Kriya, dan subsektor Fesyen. Pada tahun 2016, subsektor kuliner menciptakan nilai tambah sebesar 16.539,10 miliar rupiah dan menyumbang 67,28 persen terhadap pembentukan PDRB ekonomi kreatif. Sedangkan subsektor Kriya, dan subsektor Fesyen yang tercatat menyumbang nilai tambah masing-masing sebesar 4.718,65 miliar rupiah dan 1.333,36 miliar rupiah memberikan kontribusi sebesar 19,19 persen dan 5,42 persen terhadap pembentukan PDRB ekonomi kreatif tahun 2016.

2010, nilai tambah yang tercipta dari subsektor fesyen tercatat masih berada di bawah 1.000 miliar rupiah, namun pada tahun 2016 tercatat sudah mencapai 1.022,85 miliar rupiah dengan rata-rata peningkatan sebesar 882,97 miliar rupiah. Subsektor yang mempunyai besaran nilai tambah atas dasar harga konstan terkecil terhadap PDRB ekonomi kreatif Bali adalah subsektor desain komunikasi visual dan subsektor desain produk.

4.3 sTRUKTUR EKoNoMI KREATIf

Selama periode tahun 2010-2016, kontribusi rata-rata PDRB ekonomi kreatif terhadap perekonomian Provinsi Bali tercatat sebesar 13,10 persen. Walaupun mengalami peningkatan besaran nilai tambah yang tercipta, kontribusi ekonomi kreatif terhadap perekonomian Bali terus mengalami penurunan. Penurunan kontribusi ini disebabkan oleh meningkatnya kontribusi lapangan usaha hotel dan restoran sebagai penopang utama perekonomian Bali yang notabene bukan merupakan bagian dari ekonomi kreatif.

Pada tahun 2010, PDRB ekonomi kreatif tercatat memberikan kontribusi sebesar 13,94 persen, sedangkan sisanya sebesar 86,06 persen merupakan kontribusi dari lapangan usaha selain subsektor ekonomi kreatif yang didominasi oleh hotel dan restoran. Berbanding terbalik dengan peningkatan nilai tambah dari hotel dan restoran, kontribusi PDRB ekonomi kreatif terus mengalami penurunan. Pada tahun 2015 kontribusi subsektor ekonomi kreatif hanya tercatat sebesar 12,54 persen, kemudian sedikit meningkat pada tahun 2016 menjadi 12,58 persen.

Gambar 4.6. Struktur Perekonomian Provinsi

Bali Tahun 2010 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 125: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

110

Perkembangan teknologi yang semakin pesat, seyogyanya menjadi booster bagi perkembangan ekonomi kreatif. Namun yang cukup menjadi perhatian, ternyata di tengah semakin majunya teknologi, kontribusi subsektor ekonomi kreatif yang cukup dominan dalam pemanfaatan teknologi terhadap pembentukan PDRB ekonomi kreatif di Provinsi Bali masih sangat kecil.

Subsektor ekonomi kreatif seperti subsektor Film, Animasi dan Video, subsektor Desain Produk, dan subsektor Desain Komunikasi Visual masih berkontribusi cukup kecil terhadap penciptaan nilai tambah ekonomi kreatif di Bali. Pada tahun 2016, ketiga subsektor tersebut tercatat hanya memberikan kontribusi masing-masing sebesar 0,06 persen; 0,03 persen; dan 0,03 persen. Kelompok subsektor ini tentunya memerlukan stimulus dan dukungan untuk lebih mengembangkan ekonominya sehingga dapat meningkatkan kontribusi nilai tambahnya terhadap pembentukan PDRB ekonomi kreatif di Bali. Peranan masing-masing subsektor ekonomi kreatif terhadap pembentukan PDRB ekonomi kreatif di Bali dapat dilihat pada gambar 4.8.

GAMBAR 4.8. DISTRIBUSI PDRB PROVINSI BALI ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT EKONOMI KREATIF TAHUN 2016 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 126: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

111

GAMBAR 4.9 LAJU PERTUMBUHAN PDRB PROVINSI BALI, PDRB EKONOMI KREATIF, DAN PDRB NON EKONOMI KREATIF TAHUN 2011-2016 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik

4.4 PERTUMBUHAN EKoNoMI KREATIf

Keberhasilan pembangunan ekonomi kreatif di Bali, salah satunya dapat dilihat dari rata-rata perumbuhan PDRB ekonomi kreatif berdasarkan harga konstan. Rata-rata pertumbuhan ekonomi kreatif selama periode tahun 2010-2016 tercatat sebesar 6,37 persen. Rata-rata pertumbuhan ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan PDRB non ekonomi kreatif yang tercatat mencapai 6,58 persen. Perkembangan PDRB ekonomi kreatif dan non ekonomi kreatif selengkapnya dapat dilihat pada gambar 4.9.

Berdasarkan gambar 4.9. dapat dilihat pola pertumbuhan ekonomi kreatif di Bali selama periode 2011-2016. Pada tahun 2011-2013, laju pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif tercatat berada di bawah pertumbuhan ekonomi Bali. Sejalan dengan pergerakan laju pertumbuhan dari subsektor kuliner yang meningkat cukup signifikan mulai tahun 2014, sehingga pergerakan laju pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif menjadi lebih tinggi dibandingkan PDRB non ekonomi kreatif dan PDRB total. Selama periode 2014-2016, pertumbuhan ekonomi kreatif tercatat lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi

Page 127: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

112

kreatif tercatat mencapai 8,09 persen berada di atas per-tumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang tercatat hanya 6,73 persen. Walaupun mengalami perlambatan pada tahun 2015 menjadi hanya 7,60 persen, pertumbuhan ekonomi kreatif tetap berada di atas pertumbuhan ekonomi Bali yang pada periode tersebut tercatat tumbuh 6,03 persen. Di tahun 2016, ekonomi kreatif kembali tumbuh mencapai 7,33 persen lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang tercatat hanya sebesar 6,24 persen.

Dilihat menurut subsektornya, laju pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif dapat dilihat pada Tabel 4.2. Berbeda dengan pola pertumbuhan PDRB yang sedikit mengalami perlambatan pada tahun 2013, ternyata ekonomi kreatif mampu tetap tumbuh walaupun subsektor kuliner sedikit melambat. Kondisi ini salah satunya dipengaruhi oleh pelaksanaan Pilkada pada tahun 2013. Sehingga berbagai subsektor yang terkait dengan pelaksanaan Pilkada seperti kriya, fesyen serta televisi-radio memberikan pengaruh signifikan terhadap pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif.

Subsektor kuliner tercatat memiliki rata-rata pertumbuhan tertinggi selama periode 2011-2016 yaitu sebesar 6,83 persen kemudian diikuti oleh subsktor fesyen dengan rata-rata pertumbuhan 5,84 persen. Sebagai daerah tujuan wisata, subsektor seni pertunjukkan, fotografi serta musik menunjukkan performa yang cukup baik dengan rata-rata pertumbuhan masing-masing sebesar 5,82 persen, 5,69 persen dan 5,68 persen.

tahun 2014 subsEktor kulinEr mampu tumbuh sEbEsar 8,73 pErsEn, sEhingga mampu mEnDorong pErtumbuhan pDrb Ekonomi krEatif Di bali sampai paDa kisaran 7,28 pErsEn.

Page 128: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

113

Sumber: Badan Pusat Statistik

TABEL 4.2 LAJU PERTUMBUHAN PDRB EKONOMI KREATIF MENURUT SUBSEK-TOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2011-2016 (%)

Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 5,01 7,31 5,41 4,20 5,31 5,8602 Desain

Interior4,35 5,92 6,24 6,00 4,96 5,51

03 Desain Komunikasi Visual

3,24 3,10 4,99 4,18 3,69 3,28

04 Desain Produk

2,85 3,77 4,64 3,80 2,73 2,34

05 Film, Animasi dan Video

2,24 3,93 4,56 3,36 3,76 3,08

06 Fotografi 4,15 4,68 4,80 7,72 6,14 6,6507 Kriya 2,65 3,81 7,01 7,64 6,99 5,0608 Kuliner 5,24 5,44 4,65 8,73 8,30 8,6209 Musik 5,51 4,91 5,33 5,80 6,44 6,0810 Fesyen 5,45 6,59 9,00 6,78 4,51 2,6811 Aplikasi

dan Game Developer

5,09 3,06 3,96 4,26 5,60 4,24

12 Penerbitan 4,04 5,34 6,09 5,55 5,96 5,8113 Periklanan 2,04 4,19 4,07 3,61 5,66 6,1414 Televisi dan

Radio4,10 5,30 6,57 5,60 5,74 5,98

15 Seni Pertunjukan

3,92 4,83 6,09 6,50 6,66 6,94

16 Seni Rupa 3,34 4,07 5,38 6,78 6,82 6,44

PDRB Ekonomi Kreatif 4,63 5,14 5,44 8,09 7,60 7,33

Page 129: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

114

subsEktor kulinEr mEnjaDi sumbEr pErtumbuhan tErtinggi pDrb Ekonomi krEatif Di bali sElama pErioDE 2011-2016

4.5 sUMBER PERTUMBUHAN PDRB EKoNoMI KREATIf

Peranan dari masing-masing subsektor ekonomi kreatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi kreatif tergambar pada sumbangan yang diberikan subsektor ekonomi kreatif tersebut terhadap pembentukan pertumbuhan ekonomi kreatif. Besaran tersebut tercermin dalam sumber pertumbuhan sebagaimana tercantum pada tabel 4.3.

Sebagai subsektor yang dominan di Bali, subsektor kuliner selalu menjadi sumber pertumbuhan PDRB ekonomi kreatif selama periode 2011-2016 dengan rata-rata sumbangan tercatat sebesar 4,46 persen. Jika pada tahun 2010, subsektor kuliner tercatat menyumbang sebesar 3,40 persen terhadap total pertumbuhan maka pada tahun 2016 sumbangannya tercatat meningkat menjadi 5,67 persen. Subsektor kriya menjadi sumber pertumbuhan terbesar kedua setelah subsektor kuliner, dengan sumbangan rata-rata tercatat sebesar 1,09 persen. Subsektor Desain Komunikasi Visual dan desain produk adalah subsektor ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi terkecil dengan rata-rata kontribusi masing-masing tercatat sebesar 0,0011 dan 0,0013 persen.

Page 130: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

115

TABEL 4.3 SUMBER PERTUMBUHAN EKONOMI KREATIF MENURUT SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF TAHUN 2011-2016

Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 0,04 0,06 0,05 0,04 0,05 0,0502 Desain

Interior0,00 0,01 0,01 0,01 0,00 0,01

03 Desain Komunikasi Visual

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

04 Desain Produk

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

05 Film, Animasi dan Video

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

06 Fotografi 0,02 0,02 0,02 0,03 0,03 0,0307 Kriya 0,53 0,75 1,37 1,51 1,38 0,9908 Kuliner 3,40 3,55 3,04 5,67 5,42 5,6709 Musik 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,0110 Fesyen 0,30 0,37 0,51 0,40 0,26 0,1511 Aplikasi

dan Game Developer

0,06 0,04 0,05 0,05 0,07 0,05

12 Penerbitan 0,17 0,22 0,26 0,23 0,25 0,2413 Periklanan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,02 0,0214 Televisi dan

Radio0,04 0,05 0,06 0,05 0,05 0,05

15 Seni Pertunjukan

0,02 0,03 0,03 0,03 0,03 0,04

16 Seni Rupa 0,02 0,02 0,03 0,03 0,03 0,03

PDRB Ekonomi Kreatif 4,63 5,14 5,44 8,09 7,60 7,33

Sumber: Badan Pusat Statistik

Page 131: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 132: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

LAMPIRAN

Page 133: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 134: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

119

LAMPIRAN

Lampiran 1. Klasifikasi Ekonomi Kreatif dan Cakupan Subsektor Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

01 Arsitektur71101 Aktivitas Arsitektur

71102Aktivitas Keinsinyuran dan

Konsultasi Teknis YBDI

02 DESAIN INTERIOR74100 Aktivitas Perancangan Khusus85497 Pendidikan teknik swasta

03DESAIN

KOMUNIKASI VISUAL

74100 Aktivitas Perancangan Khusus85497 Pendidikan teknik swasta74100 Aktivitas Perancangan Khusus

04 DESAIN PRODUK82920 Aktivitas Pengepakan85497 Pendidikan teknik swasta

05FILM, ANIMASI,

VIDEO

18202Reproduksi Media Rekaman Film

dan Video

59111Aktivitas Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

59112Aktivitas Produksi Film, Video dan

Program Televisi oleh Swasta

59121Aktivitas Pasca Produksi Film,

Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

59122Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

59131Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

59132Aktivitas Distribusi Film, Video dan

Program Televisi oleh Swasta59140 Aktivitas Pemutaran Film85499 Pendidikan lainnya swasta

06 FOTOGRAFI

74201 Aktivitas Fotografi85420 Pendidikan kebudayaan90002 Aktivitas Pekerja Seni90006 Aktivitas Operasional Fasilitas Seni

Page 135: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

120

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

90009Aktivitas Hiburan, Seni dan

Kreativitas Lainnya91021 MUseum yang dikelola Pemerintah91022 MUseum yang dikelola Swasta

07 KRIYA

13122 Industri Kain Tenun Ikat13123 Industri Bulu Tiruan Tenunan13134 Industri Batik13911 Industri Kain Rajutan13912 Industri Kain Sulaman/Bordir13913 Industri Bulu Tiruan Rajutan

13921Industri Barang Jadi Tekstil untuk

Keperluan Rumah Tangga13922 Industri Barang Jadi Tekstil Sulaman13923 Industri Bantal dan Sejenisnya

13924Industri Barang Jadi Rajutan dan

Sulaman13930 Industri Karpet dan Permadani

15129Industri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Lainnya

16291Industri Barang Anyaman dari Rotan

dan Bambu

16292Industri Barang Anyaman dari

Tanaman Bukan Rotan dan Bambu

16293Industri Kerajinan Ukiran dari Kayu

Bukan Mebeller

16294Industri Alat Dapur dari Kayu, Rotan

dan Bambu

16299Industri Barang dari Kayu, Rotan,

Gabus Lainnya YTDL

17022Industri Kemasan dan Kotak dari

Kertas dan Karton

17099Industri Barang dari Kertas dan

Papan Kertas Lainnya YTDL

23121Industri Perlengkapan dan Peralatan

Rumah Tangga dari Kaca23123 Industri Kemasan dari Kaca23129 Industri Barang Lainnya dari Kaca

Page 136: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

121

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

23929Industri Bahan Bangunan Dari Tanah

Liat/Keramik Bukan Batu Bata dan Genteng

23931Industri Perlengkapan Rumah

Tangga dari Porselen

23932Industri Perlengkapan Rumah

Tangga dari Tanah Liat/Keramik23951 Industri Barang dari Semen

23959Industri Barang dari Semen, Kapur,

Gips dan Asbes Lainnya

23961Industri Barang dari Marmer dan Granit untuk Keperluan Rumah

Tangga dan Pajangan

23963Industri Barang dari Batu untuk Keperluan Rumah Tangga dan

Pajangan

25920Jasa Industri Untuk Berbagai

Pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam

25992Industri Peralatan Dapur dan Peralatan Meja dari Logam

25995 Industri Lampu dari Logam

25999Industri Barang Logam Lainnya

YTDL31001 Industri Furnitur dari Kayu

31002Industri Furnitur dari Rotan dan atau

Bambu31003 Industri Furnitur dari Plastik31004 Industri Furnitur dari Logam31009 Industri Furnitur Lainnya32111 Industri Permata

32112Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan

Pribaadi

32113Industri Barang Perhiasan dari

Logam Mulian Bukan Untuk Keperluan Pribadi

32115 Industri Perhiasan Mutiara

32119Industri Barang Lainnya dari Logam

Mulia

Page 137: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

122

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

47781Perdagangan Eceran Barang

Kerajinan dari Kayu, Bambu, Rotan, pandan, Rumput dan Sejenisnya

47782

Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari Kulit, Tulang, Tanduk, Gading, Bulu dan Binatang/Hewan

yang Diawetkan

47783Perdagangan Eceran Barang

Kerajinan dari Logam

47784Perdagangan Eceran Barang

Kerajinan dari keramik

46498Perdagangan Besar Alat Permainan

dan Mainan Anak-anak

46491Perdagangan Besar peralatan dan

perlengkapan rumah tangga

46499Perdagangan Besar berbagai barang

dan perlengkapan rumah tangga lainnya

08 KULINER

10710 Industri Produk Roti dan Kue

10732Industri Makanan dari Cokelat dan

Kembang Gula

10733Industri Manisan Buah-Buahan dan

Sayuran Kering10739 Industri Kembang Gula Lainnya

10750Industri makanan dan masakan

olahan10792 Industri Kue Basah

10793Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-Kacangan Lainnya Bukan

Kecap, Tempe dan Tahu

10794Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan

Sejenisnya10799 Industri Produk Makanan Lainnya

46321Perdagangan Besar Daging Sapi

Dan Daging Sapi Olahan

46322Perdagangan Besar Daging Ayam

Dan Daging Ayam Olahan

46324Perdagangan Besar Hasil Olahan

Perikanan

Page 138: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

123

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

46331Perdagangan Besar Gula, Coklat,

dan Kembang Gula46332 Perdagangan Besar Produk Roti

46339Perdagangan Besar Makanan dan

Minuman Lainnya

47242Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah Dan

Sejenisnya

47245Perdagangan Eceran Daging dan

Ikan Olahan

47249Perdagangan Eceran Makanan

Lainnya

47822Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan

Los Pasar Roti, Kue Kering, Kue Basah Dan Sejenisnya

47825Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Daging Olahan Dan Ikan

Olahan

47829Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Komoditi Makanan Dan

Minuman Ytdl56101 Restoran56102 Warung Makan56103 Kedai Makanan

56104Penyediaan Makanan Keliling/

Tempat Tidak Tetap

56210Jasa Boga untuk Suatu Event

Tertentu (Event Catering)56290 Penyediaan Makanan Lainnya56301 Bar56303 Rumah Minum/Kafe56304 Kedai Minuman56305 Rumah/Kedai Obat Tradisional

56306Penyediaan Minuman Keliling/

Tempat Tidak Tetap

09 MUSIK18201

Reproduksi Media Rekaman Suara dan Piranti Lunak

59201 Aktivitas Perekaman Suara

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

47781Perdagangan Eceran Barang

Kerajinan dari Kayu, Bambu, Rotan, pandan, Rumput dan Sejenisnya

47782

Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari Kulit, Tulang, Tanduk, Gading, Bulu dan Binatang/Hewan

yang Diawetkan

47783Perdagangan Eceran Barang

Kerajinan dari Logam

47784Perdagangan Eceran Barang

Kerajinan dari keramik

46498Perdagangan Besar Alat Permainan

dan Mainan Anak-anak

46491Perdagangan Besar peralatan dan

perlengkapan rumah tangga

46499Perdagangan Besar berbagai barang

dan perlengkapan rumah tangga lainnya

08 KULINER

10710 Industri Produk Roti dan Kue

10732Industri Makanan dari Cokelat dan

Kembang Gula

10733Industri Manisan Buah-Buahan dan

Sayuran Kering10739 Industri Kembang Gula Lainnya

10750Industri makanan dan masakan

olahan10792 Industri Kue Basah

10793Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-Kacangan Lainnya Bukan

Kecap, Tempe dan Tahu

10794Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan

Sejenisnya10799 Industri Produk Makanan Lainnya

46321Perdagangan Besar Daging Sapi

Dan Daging Sapi Olahan

46322Perdagangan Besar Daging Ayam

Dan Daging Ayam Olahan

46324Perdagangan Besar Hasil Olahan

Perikanan

Page 139: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

124

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

59202Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku

Musik

77295Aktivitas penyewaan dan sewa guna

usaha tanpa hak opsi alat musik79990 Jasa Reservasi Lainnya YBDI YTDL85420 Pendidikan Kebudayaan90002 Aktivitas Pekerja Seni46512 Perdagangan Besar Piranti Lunak

47620Perdagangan Eceran Khusus

Rekaman Musik dan Video di Toko

10 FESYEN

14111Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari

Tekstil

14112Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari

Kulit

14120Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian

Sesuai Pesanan

14131Industri Perlengkapan Pakaian dari

Tekstil

14132Industri Perlengkapan Pakaian dari

Kulit

14200Industri Pakaian Jadi dan Barang

dari Kulit Berbulu14301 Industri Pakaian Jadi Rajutan14302 Industri Pakaian Jadi Sulaman/Bordir

14303Industri Rajutan Kaos Kaki dan

Sejenisnya

15121Industri Barang Dari Kulit Dan Kulit

Buatan Untuk Keperluan Pribadi

15201Industri Alas Kaki Untuk Keperluan

Sehari-hari15202 Industri Sepatu Olahraga15209 Industri Alas Kaki Lainnya46412 Perdagangan Besar Pakaian46413 Perdagangan Besar Alas Kaki47711 Perdagangan Eceran Pakaian

47712Perdagangan Eceran Sepatu, Sandal

dan Alas Kaki Lainnya85498 Pendidikan Kerajinan dan Industri

Page 140: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

125

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

85499 Pendidikan lainnya swasta

11APLIKASI

DAN GAME DEVELOPER

58200 Penerbitan Piranti Lunak (Software)

62011Aktivitas Pengembangan Video

Game

62012Aktivitas Pengembangan Aplikasi

Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce)

62019Aktivitas Pemrograman Komputer

Lainnya

62021Aktivitas Konsultasi Keamanan

Informasi

62029Kegiatan Konsultasi Komputer dan

Manajemen Fasilitas Komputer Lainnya

62090Kegiatan Teknologi Informasi dan

Jasa Komputer Lainnya63111 Kegiatan Pengolahan Data

63112Kegiatan Penyimpanan Data di

Server (Hosting) dan Kegiatan Ybdi63120 Portal Web70202 Aktivitas konsultasi transportasi

70204Aktivitas konsultasi investasi dan

perdagangan berjangka90002 Aktivitas Pekerja Seni

12 PENERBITAN

18111 Industri Percetakan Umum18112 Industri Percetakan Khusus

18120Kegiatan Jasa Penunjang

Pencetakan

46422Perdagangan Besar Barang

Percetakan dan Penerbitan Dalam Berbagai Bentuk

47612Perdagangan Eceran Hasil Pencetakan dan Penerbitan

58110 Penerbitan Buku58120 Penerbitan Direktori dan Mailing List

58130Penerbitan Surat Kabar, Jurnal dan

Buletin atau Majalah58190 Aktivitas Penerbitan Lainnya58200 Penerbitan Piranti Lunak (software)

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

59202Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku

Musik

77295Aktivitas penyewaan dan sewa guna

usaha tanpa hak opsi alat musik79990 Jasa Reservasi Lainnya YBDI YTDL85420 Pendidikan Kebudayaan90002 Aktivitas Pekerja Seni46512 Perdagangan Besar Piranti Lunak

47620Perdagangan Eceran Khusus

Rekaman Musik dan Video di Toko

10 FESYEN

14111Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari

Tekstil

14112Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari

Kulit

14120Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian

Sesuai Pesanan

14131Industri Perlengkapan Pakaian dari

Tekstil

14132Industri Perlengkapan Pakaian dari

Kulit

14200Industri Pakaian Jadi dan Barang

dari Kulit Berbulu14301 Industri Pakaian Jadi Rajutan14302 Industri Pakaian Jadi Sulaman/Bordir

14303Industri Rajutan Kaos Kaki dan

Sejenisnya

15121Industri Barang Dari Kulit Dan Kulit

Buatan Untuk Keperluan Pribadi

15201Industri Alas Kaki Untuk Keperluan

Sehari-hari15202 Industri Sepatu Olahraga15209 Industri Alas Kaki Lainnya46412 Perdagangan Besar Pakaian46413 Perdagangan Besar Alas Kaki47711 Perdagangan Eceran Pakaian

47712Perdagangan Eceran Sepatu, Sandal

dan Alas Kaki Lainnya85498 Pendidikan Kerajinan dan Industri

Page 141: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

126

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

59202Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku

Musik

63911Aktivitas Kantor Berita oleh

Pemerintah63912 Aktivitas kantor Berita oleh Swasta

72201Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan Sosial

72202Penelitian dan Pengembangan

Linguistik dan Sastra

72209Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora

Lainnya90005 Jurnalis Berita Independen

13 PERIKLANAN

73100 Periklanan70203 Aktivitas kehumasan

70209Aktivitas konsultasi manajemen

lainnya73201 Penelitian pasar 73202 Jajak pendapat masyarakat

14TELEVISI DAN

RADIO

60101 Penyiaran Radio Oleh Pemerintah60102 Penyiaran Radio Oleh Swasta

60201Aktivitas Penyiaran dan

Pemrograman Televisi oleh Pemerintah

60202Aktivitas Penyiaran dan

Pemrograman Televisi oleh Swasta

61991Aktivitas telekomunikasi khusus

untuk penyiaran

15SENI

PERTUNJUKAN

82301Penyelenggara Pertemuan, Perjalan

Intensif, Koferensi dan Pameran82302 Event Organizer85420 Pendidikan Kebudayaan85499 Pendidikan lainnya swasta90001 Aktivitas Seni pertunjukan90002 Aktivitas Pekerja Seni 90003 Aktivitas Penunjang Hiburan90004 Jasa Impresariat Bidang Seni90006 Aktivitas operasional fasilitas seni

Page 142: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

127

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

90009Aktivitas Hiburan, Seni dan

Kreativitas Lainnya

16 SENI RUPA

47785 Perdagangan Eceran Lukisan

47789Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dan Lukisan lainnya

47746 Perdagangan Eceran Barang Antik

47883Perdagangan Eceran kaki lima dan

los pasar lukisan

47893Perdagangan Eceran Kaki Lima dan

Los Pasar Barang Antik72204 Penelitian dan Pengembangan Seni85420 Pendidikan Kebudayaan91021 MUseum yang dikelola Pemerintah91022 MUseum yang dikelola Swasta90002 Aktivitas Pekerja Seni

91023Peninggalan Sejarah Yang Dikelola

Pemerintah

91024Peninggalan Sejarah Yang Dikelola

Swasta85499 Pendidikan Lainnya Swasta

70209Aktivitas Konsultasi Manajemen

Lainnya70203 Aktivitas Kehumasan

70204Aktivitas Konsultasi Investasi dan

Perdagangan Berjangka

Sumber: Badan Pusat Statistik

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif

Kode KBLI 2015

Uraian KBLI 2015

59202Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku

Musik

63911Aktivitas Kantor Berita oleh

Pemerintah63912 Aktivitas kantor Berita oleh Swasta

72201Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan Sosial

72202Penelitian dan Pengembangan

Linguistik dan Sastra

72209Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora

Lainnya90005 Jurnalis Berita Independen

13 PERIKLANAN

73100 Periklanan70203 Aktivitas kehumasan

70209Aktivitas konsultasi manajemen

lainnya73201 Penelitian pasar 73202 Jajak pendapat masyarakat

14TELEVISI DAN

RADIO

60101 Penyiaran Radio Oleh Pemerintah60102 Penyiaran Radio Oleh Swasta

60201Aktivitas Penyiaran dan

Pemrograman Televisi oleh Pemerintah

60202Aktivitas Penyiaran dan

Pemrograman Televisi oleh Swasta

61991Aktivitas telekomunikasi khusus

untuk penyiaran

15SENI

PERTUNJUKAN

82301Penyelenggara Pertemuan, Perjalan

Intensif, Koferensi dan Pameran82302 Event Organizer85420 Pendidikan Kebudayaan85499 Pendidikan lainnya swasta90001 Aktivitas Seni pertunjukan90002 Aktivitas Pekerja Seni 90003 Aktivitas Penunjang Hiburan90004 Jasa Impresariat Bidang Seni90006 Aktivitas operasional fasilitas seni

Page 143: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

128

1. Arsitektur

Arsitektur adalah wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh dalam menggu-bah lingkungan binaan dan ruang, sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban manusia sehingga dapat menyatu dengan keseluruhan lingkungan ruang.

2. Desain Interior

Desain interior adalah kegiatan yang memecahkan ma-salah fungsi dan kualitas interior; menyediakan layanan terkait ruang interior untuk meningkatkan kualitas hidup; dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, dan kenyamanan publik.

3. Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual adalah seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggu-nakan bahasa rupa (visual language) yang disam-paikan melalui media berupa desain yang bertujuan menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang ingin diwujudkan. Sedang bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya.

4. Desain Produk

Desain produk merupakan salah satu unsur memaju-kan industri agar hasil industri produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena produk yang mereka

Lampiran 2. Definisi dan Cakupan Ekonomi Kreatif

Page 144: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

129

dapatkan mempunyai kualitas baik, harga terjangkau, desain yang menarik, mendapatkan jaminan dan sebagainya. Industrial Design Society of America (IDSA) mendefinisikan desain produk sebagai layanan profesional yang menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi, nilai, dan penampilan suatu produk dan sistem untuk keuntungan pengguna maupun pabrik.

5. Film, Animasi, dan Video

Film

“Karya seni gambar bergerak yang memuat berbagai ide atau gagasan dalam bentuk audio visual, serta dalam proses pembuatannya menggunakan kaidah-kaidah sinematografi.”

Animasi

“Tampilan frame ke frame dalam urutan waktu untuk menciptakan ilusi gerakan yang berkelanjutan sehingga tampilan terlihat seolah-olah hidup atau mempunyai nyawa.”

Video

“Sebuah aktivitas kreatif, berupa eksplorasi dan inovasi dalam cara merekam (capture) atau membuat gambar bergerak, yang ditampilkan melalui media presentasi, yang mampu memberikan karya gambar bergerak alternatif yang berdaya saing, dan memberikan nilai tambah budaya, sosial, dan ekonomi.”

6. Fotografi

Fotografi merupakan sebuah industri yang mendorong penggunaan kreativitas individu dalam memproduksi

Page 145: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

130

citra dari suatu objek foto dengan menggunakan perangkat fotografi, termasuk di dalamnya media perekam cahaya, media penyimpan berkas, serta media yang menampilkan informasi untuk menciptakan kesejahteraan dan juga kesempatan kerja.

7. Kriya

Kriya merupakan bagian dari seni rupa terapan yang merupakan titik temu antara seni dan desain yang bersumber dari warisan tradisi atau ide kontemporer yang hasilnya dapat berupa karya seni, produk fungsional, benda hias dan dekoratif, serta dapat dikelompokkan berdasarkan material dan eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan juga tematik produknya.

8. Kuliner

Kuliner adalah kegiatan persiapan, pengolahan, peny-ajian produk makanan dan minuman yang menjadikan unsur kreativitas, estetika, tradisi, dan/atau kearifan lokal; sebagai elemen terpenting dalam meningkatkan cita rasa dan nilai produk tersebut, untuk menarik daya beli dan memberikan pengalaman bagi konsumen.

9. Musik

Musik adalah segala jenis usaha dan kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pendidikan, kreasi/komposisi, rekaman, promosi, distribusi, penjualan, dan pertunjukan karya seni musik.

Page 146: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

131

10. Fesyen

Fesyen adalah suatu gaya hidup dalam berpenampilan yang mencerminkan identitas diri atau kelompok.

11. Aplikasi dan Game Developer

Aplikasi dan game developer adalah suatu media atau aktivitas yang memungkinkan tindakan bermain berumpan balik dan memiliki karakteristik setidaknya berupa tujuan (objective) dan aturan (rules).

12. Penerbitan

Penerbitan adalah suatu usaha atau kegiatan mengelo-la informasi dan daya imajinasi untuk membuat konten kreatif yang memiliki keunikan tertentu, dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar, dan/atau audio ataupun kombinasinya, diproduksi untuk dikonsumsi publik, melalui media cetak, media elektronik, ataupun media daring untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial ataupun seni dan budaya yang lebih tinggi.

13. Periklanan

Periklanan adalah bentuk komunikasi melalui media tentang produk dan/atau merek kepada khalayak sasarannya agar memberikan tanggapan sesuai tujuan pemrakarsa.

14. Televisi dan Radio

Televisi

Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi dalam bentuk hiburan yang berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara dan gambar yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan.

Page 147: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

132

Radio

Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan informasi dalam bentuk hiburan yang berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara teratur dan berkesinambungan.

15. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukkan merupakan cabang kesenian yang melibatkan perancang, pekerja teknis dan penampil (performers), yang mengolah, mewujudkan dan menyampaikan suatu gagasan kepada penonton (audiences); baik dalam bentuk lisan, musik, tata rupa, ekspresi dan gerakan tubuh, atau tarian; yang terjadi secara langsung (live) di dalam ruang dan waktu yang sama, di sini dan kini (hic et nunc).

16. Seni Rupa

Seni rupa adalah penciptaan karya dan saling berbagi pengetahuan yang merupakan manifestasi intelektual dan keahlian kreatif, yang mendorong terjadinya perkembangan budaya dan perkembangan industri dengan nilai ekonomi untuk keberlanjutan ekosistemnya.

Page 148: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

133

Lampiran 3. Metode Estimasi Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

20 Industri Makanan 10710 Industri Produk Roti dan Kue

08 KULINER

20 Industri Makanan 10732 Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula

08 KULINER

20 Industri Makanan 10733 Industri Manisan Buah-Buahan dan Sayuran Kering

08 KULINER

20 Industri Makanan 10739 Industri Kembang Gula Lainnya

08 KULINER

20 Industri Makanan 10750 Industri makanan dan masakan olahan

08 KULINER

20 Industri Makanan 10792 Industri Kue Basah 08 KULINER20 Industri Makanan 10793 Industri Makanan dari

Kedele dan Kacang-Kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe dan Tahu

08 KULINER

20 Industri Makanan 10794 Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya

08 KULINER

20 Industri Makanan 10799 Industri Produk Makanan Lainnya

08 KULINER

23 Industri Tekstil 13122 Industri Kain Tenun Ikat 07 KRIYA23 Industri Tekstil 13123 Industri Bulu Tiruan

Tenunan07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13134 Industri Batik 07 KRIYA23 Industri Tekstil 13911 Industri Kain Rajutan 07 KRIYA23 Industri Tekstil 13912 Industri Kain

Sulaman/Bordir07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13913 Industri Bulu Tiruan Rajutan

07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13921 Industri Barang Jadi Tekstil untuk Keperluan Rumah Tangga

07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13922 Industri Barang Jadi Tekstil Sulaman

07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13923 Industri Bantal dan Sejenisnya

07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13924 Industri Barang Jadi Rajutan dan Sulaman

07 KRIYA

23 Industri Tekstil 13930 Industri Karpet dan Permadani

07 KRIYA

24 Industri Pakaian Jadi 14111 Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari Tekstil

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14112 Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari Kulit

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14120 Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14131 Industri Perlengkapan Pakaian dari Tekstil

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14132 Industri Perlengkapan Pakaian dari Kulit

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14200 Industri Pakaian Jadi dan Barang dari Kulit Berbulu

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14301 Industri Pakaian Jadi Rajutan

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14302 Industri Pakaian Jadi Sulaman/Bordir

10 FASHION

24 Industri Pakaian Jadi 14303 Industri Rajutan Kaos Kaki dan Sejenisnya

10 FASHION Stat

isti

k In

dus

tri B

esar

dan

Sed

ang

(IB

S) d

an In

dus

tri M

ikro

dan

Kec

il (IM

K) t

ahun

201

0

Pend

ekat

an P

rod

uksi

Page 149: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

134

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

25 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

15121 Industri Barang Dari Kulit Dan Kulit Buatan Untuk Keperluan Pribadi

10 FASHION

25 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

15201 Industri Alas Kaki Untuk Keperluan Sehari-hari

10 FASHION

25 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

15202 Industri Sepatu Olahraga 10 FASHION

25 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

15209 Industri Alas Kaki Lainnya 10 FASHION

25 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki

15129 Industri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Lainnya

07 KRIYA

26 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

16291 Industri Barang Anyaman dari Rotan dan Bambu

07 KRIYA

26 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

16292 Industri Barang Anyaman dari Tanaman Bukan Rotan dan Bambu

07 KRIYA

26 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

16293 Industri Kerajinan Ukiran dari Kayu Bukan Mebeller

07 KRIYA

26 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

16294 Industri Alat Dapur dari Kayu, Rotan dan Bambu

07 KRIYA

26 Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

16299 Industri Barang dari Kayu, Rotan, Gabus Lainnya YTDL

07 KRIYA

27 Industri Kertas dan Barang dari Kertas

17022 Industri Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton

07 KRIYA

27 Industri Kertas dan Barang dari Kertas

17099 Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya YTDL

07 KRIYA

28 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

18111 Industri Percetakan Umum 12 PENERBITAN

28 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

18112 Industri Percetakan Khusus 12 PENERBITAN

28 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

18120 Kegiatan Jasa Penunjang Pencetakan

12 PENERBITAN

28 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

18202 Reproduksi Media Rekaman Film dan Video

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

28 Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman

18201 Reproduksi Media Rekaman Suara dan Piranti Lunak

09 MUSIK

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23121 Industri Perlengkapan dan Peralatan Rumah Tangga dari Kaca

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23123 Industri Kemasan dari Kaca 07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23129 Industri Barang Lainnya dari Kaca

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23929 Industri Bahan Bangunan Dari Tanah Liat/Keramik Bukan Batu Bata dan Genteng

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23931 Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari Porselen

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23932 Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari Tanah Liat/Keramik

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23951 Industri Barang dari Semen

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23959 Industri Barang dari Semen, Kapur, Gips dan Asbes Lainnya

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23961 Industri Barang dari Marmer dan Granit untuk Keperluan Rumah Tangga dan Pajangan

07 KRIYA

32 Industri Barang Galian Bukan Logam

23963 Industri Barang dari Batu untuk Keperluan Rumah Tangga dan Pajangan

07 KRIYA

Stat

istik

Indu

stri

Besa

r dan

Sed

ang

(IBS)

dan

Indu

stri

Mik

ro d

an K

ecil

(IMK)

tahu

n 20

10

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Page 150: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

135

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

34 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya

25920 Jasa Industri Untuk Berbagai Pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam

07 KRIYA

34 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya

25992 Industri Peralatan Dapur dan Peralatan Meja dari Logam

07 KRIYA

34 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya

25995 Industri Lampu dari Logam 07 KRIYA

34 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya

25999 Industri Barang Logam Lainnya YTDL

07 KRIYA

40 Industri Furnitur 31001 Industri Furnitur dari Kayu 07 KRIYA40 Industri Furnitur 31002 Industri Furnitur dari

Rotan dan atau Bambu07 KRIYA

40 Industri Furnitur 31003 Industri Furnitur dari Plastik

07 KRIYA

40 Industri Furnitur 31004 Industri Furnitur dari Logam

07 KRIYA

40 Industri Furnitur 31009 Industri Furnitur Lainnya 07 KRIYA41 Industri Pengolahan

Lainnya32111 Industri Permata 07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32112 Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan Pribaadi

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32113 Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulian Bukan Untuk Keperluan Pribadi

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32115 Industri Perhiasan Mutiara 07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32119 Industri Barang Lainnya dari Logam Mulia

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32120 Industri Perhiasan Imitasi dan Barang Sejenis

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32201 Industri Alat Musik Tradisional

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32202 Industri Alat Musik Bukan Tradisional

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32401 Industri Alat Permainan 07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32402 Industri Mainan Anak-Anak

07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32903 Industri Kerajinan YTDL 07 KRIYA

41 Industri Pengolahan Lainnya

32909 Industri Pengolahan Lainnya YTDL

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46412 Perdagangan Besar Pakaian

10 FASHION

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46413 Perdagangan Besar Alas Kaki

10 FASHION

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46422 Perdagangan Besar Barang Percetakan dan Penerbitan Dalam Berbagai Bentuk

12 PENERBITAN

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46411 Perdagangan Besar Tekstil 07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46414 Perdagangan Besar Barang Lainnya Dari Tekstil

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46419 Perdagangan Besar Tekstil, Pakaian dan Alas Kaki Lainnya

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46496 Perdagangan Besar Alat Musik

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46497 Perdagangan Besar Perhiasan dan Jam

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46498 Perdagangan Besar Alat Permainan dan Mainan Anak-anak

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46491 Perdagangan Besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga

07 KRIYA

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46499 Perdagangan Besar berbagai barang dan perlengkapan rumah tangga lainnya

07 KRIYA

Stat

istik

Indu

stri

Besa

r dan

Sed

ang

(IBS)

dan

Indu

stri

Mik

ro d

an K

ecil

(IMK)

tahu

n 20

10

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Rasi

o M

arjin

Per

daga

ngan

SKS

J, O

utpu

t se

ktor

Bar

ang

DN

P, P

rodu

k se

kund

er S

KNP

Com

mod

ity F

low

Page 151: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

136

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46321 Perdagangan Besar Daging Sapi Dan Daging Sapi Olahan

08 KULINER

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46322 Perdagangan Besar Daging Ayam Dan Daging Ayam Olahan

08 KULINER

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46324 Perdagangan Besar Hasil Olahan Perikanan

08 KULINER

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46331 Perdagangan Besar Gula, Coklat, dan Kembang Gula

08 KULINER

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46332 Perdagangan Besar Produk Roti

08 KULINER

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46339 Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya

08 KULINER

48 Perdagangan Besar, Bukan Mobil dan Sepeda Motor

46512 Perdagangan Besar Piranti Lunak

09 MUSIK

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47711 Perdagangan Eceran Pakaian

10 FASHION

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47712 Perdagangan Eceran Sepatu, Sandal dan Alas Kaki Lainnya

10 FASHION

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47612 Perdagangan Eceran Hasil Pencetakan dan Penerbitan

12 PENERBITAN

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47785 Perdagangan Eceran Lukisan

16 SENI RUPA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47789 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dan Lukisan lainnya

16 SENI RUPA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47746 Perdagangan Eceran Barang Antik

16 SENI RUPA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47883 Perdagangan Eceran kaki lima dan los pasar lukisan

16 SENI RUPA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47893 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Barang Antik

16 SENI RUPA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47511 Perdagangan Eceran Tekstil

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47512 Perdagangan Eceran Perlengkapan Rumah Tangga Dari Tekstil

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47735 Perdagangan Eceran Barang Perhiasan

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47881 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Barang Kerajinan

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47530 Perdagangan Eceran Khusus Karpet, Permadani dan Penutup Dinding dan Lantai di Toko

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47591 Perdagangan Eceran Furnitur

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47594 Perdagangan Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur dari Batu atau Tanah Liat

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47595 Perdagangan Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur dari Kayu, Bambu atau Rotan

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47596 Perdagangan Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur bukan dari Plastik, Batu, Tanah Liat, Kayu, Bambu atau Rotan

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47597 Perdagangan Eceran Alat Musik

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47781 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari Kayu, Bambu, Rotan, pandan, Rumput dan Sejenisnya

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47782 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari Kulit, Tulang, Tanduk, Gading, Bulu dan Binatang/Hewan yang Diawetkan

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47783 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari Logam

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47784 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari keramik

07 KRIYA

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47242 Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue Basah Dan Sejenisnya

08 KULINER

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47245 Perdagangan Eceran Daging dan Ikan Olahan

08 KULINER

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47249 Perdagangan Eceran Makanan Lainnya

08 KULINER

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47822 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Kue Basah Dan Sejenisnya

08 KULINER

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47825 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Daging Olahan Dan Ikan Olahan

08 KULINER

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47829 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Komoditi Makanan Dan Minuman Ytdl

08 KULINER

49 Perdagangan Eceran, Bukan Mobil dan Motor

47620 Perdagangan Eceran Khusus Rekaman Musik dan Video di Toko

09 MUSIK

Rasio

Marj

in Pe

rdag

anga

n SKS

J, Outp

ut se

ktor B

arang

DNP

, Pro

duk s

ekun

der S

KNP

Comm

odity

Flow

Page 152: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

137

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

58 Penyediaan Makan Minum 56101 Restoran 08 KULINER58 Penyediaan Makan Minum 56102 Warung Makan 08 KULINER58 Penyediaan Makan Minum 56103 Kedai Makanan 08 KULINER58 Penyediaan Makan Minum 56104 Penyediaan Makanan

Keliling/Tempat Tidak Tetap

08 KULINER

58 Penyediaan Makan Minum 56210 Jasa Boga untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering)

08 KULINER

58 Penyediaan Makan Minum 56290 Penyediaan Makanan Lainnya

08 KULINER

58 Penyediaan Makan Minum 56301 Bar 08 KULINER58 Penyediaan Makan Minum 56303 Rumah Minum/Kafe 08 KULINER58 Penyediaan Makan Minum 56304 Kedai Minuman 08 KULINER58 Penyediaan Makan Minum 56305 Rumah/Kedai Obat

Tradisional08 KULINER

58 Penyediaan Makan Minum 56306 Penyediaan Minuman Keliling/Tempat Tidak Tetap

08 KULINER

59 Penerbitan 58200 Penerbitan Piranti Lunak (Software)

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

59 Penerbitan 58110 Penerbitan Buku 12 PENERBITAN59 Penerbitan 58120 Penerbitan Direktori dan

Mailing List12 PENERBITAN

59 Penerbitan 58130 Penerbitan Surat Kabar, Jurnal dan Buletin atau Majalah

12 PENERBITAN

59 Penerbitan 58190 Aktivitas Penerbitan Lainnya

12 PENERBITAN

59 Penerbitan 58200 Penerbitan Piranti Lunak (software)

12 PENERBITAN

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku Musik

12 PENERBITAN

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59111 Aktivitas Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

Kementerian BUMN

Pendekatan Pendapatan

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59112 Aktivitas Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59121 Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59122 Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59131 Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59132 Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59140 Aktivitas Pemutaran Film 05 FILM, ANIMASI, VIDEO

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59201 Aktivitas Perekaman Suara 09 MUSIK

60 Produksi Gambar Bergerak, Video dan Program Televisi, Perekaman Suara dan Penerbitan Musik

59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku Musik

09 MUSIK

Surv

ei S

osia

l Eko

nom

i N

asio

nal (

SUSE

NA

S), S

KNP

Pend

ekat

an P

enge

luar

an

Sens

us E

kono

mi (

SE)

2006

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Sens

us E

kono

mi (

SE) 2

006

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Page 153: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

138

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

61 Penyiaran dan Pemrograman

60101 Penyiaran Radio Oleh Pemerintah

14 TELEVISI DAN RADIO

APBN RRI Pendekatan Pengeluaran

61 Penyiaran dan Pemrograman

60102 Penyiaran Radio Oleh Swasta

14 TELEVISI DAN RADIO

Sensus Ekonomi (SE) 2006

Pendekatan Produksi

61 Penyiaran dan Pemrograman

60201 Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman Televisi oleh Pemerintah

14 TELEVISI DAN RADIO

APBN TVRI Pendekatan Pengeluaran

61 Penyiaran dan Pemrograman

60202 Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman Televisi oleh Swasta

14 TELEVISI DAN RADIO

Belanja Iklan (Ernest,PPPI), Laporan keuangan perusahaan go public

Pendekatan Produksi

62 Telekomunikasi 61991 Aktivitas telekomunikasi khusus untuk penyiaran

14 TELEVISI DAN RADIO

Sensus Ekonomi (SE) 2006

Pendekatan Produksi

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

62011 Aktivitas Pengembangan Video Game

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

62012 Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce)

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

62019 Aktivitas Pemrograman Komputer Lainnya

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

62021 Aktivitas Konsultasi Keamanan Informasi

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

62029 Kegiatan Konsultasi Komputer dan Manajemen Fasilitas Komputer Lainnya

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

62090 Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

63111 Kegiatan Pengolahan Data 11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

63112 Kegiatan Penyimpanan Data di Server (Hosting) dan Kegiatan Ybdi

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

63120 Portal Web 11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

63911 Aktivitas Kantor Berita oleh Pemerintah

12 PENERBITAN Sensus Ekonomi (SE) 2006

Pendekatan Produksi

63 Kegiatan Pemrograman, Konsultansi Komputer dan Kegiatan Jasa Informasi

63912 Aktivitas kantor Berita oleh Swasta

12 PENERBITAN Laporan Keuangan Kantor Berita Antara

Pendekatan Pendapatan

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70202 Aktivitas konsultasi transportasi

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70204 Aktivitas konsultasi investasi dan perdagangan berjangka

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

72201 Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial

12 PENERBITAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

72202 Penelitian dan Pengembangan Linguistik dan Sastra

12 PENERBITAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

72209 Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Humaniora Lainnya

12 PENERBITAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

72204 Penelitian dan Pengembangan Seni

16 SENI RUPA

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70209 Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya

16 SENI RUPA

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70203 Aktivitas Kehumasan 16 SENI RUPA

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70204 Aktivitas Konsultasi Investasi dan Perdagangan Berjangka

16 SENI RUPA

Sens

us E

kono

mi (

SE) 2

006

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Sens

us E

kono

mi (

SE) 2

006

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Page 154: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

139

Sumber: Badan Pusat Statistik

Kode SUT Uraian Kode SUT KBLI 2015 URAIANKODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF SUMBER DATA METODE

ESTIMASI

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

71101 Aktivitas Arsitektur 01 ARSITEKTUR

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

71102 Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi Teknis YBDI

01 ARSITEKTUR

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

02 DESAIN INTERIOR

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

03 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

04 DESAIN PRODUK

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

74201 Aktivitas Fotografi 06 FOTOGRAFI

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

73100 Periklanan 13 PERIKLANAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70203 Aktivitas kehumasan 13 PERIKLANAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

70209 Aktivitas konsultasi manajemen lainnya

13 PERIKLANAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

73201 Penelitian pasar 13 PERIKLANAN

69 Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis

73202 Jajak pendapat masyarakat 13 PERIKLANAN

70 Jasa Persewaan dan Penunjang Usaha

82920 Aktivitas Pengepakan 04 DESAIN PRODUK

70 Jasa Persewaan dan Penunjang Usaha

77295 Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat musik

09 MUSIK

70 Jasa Persewaan dan Penunjang Usaha

79990 Jasa Reservasi Lainnya YBDI YTDL

09 MUSIK

70 Jasa Persewaan dan Penunjang Usaha

82301 Penyelenggara Pertemuan, Perjalan Intensif, Koferensi dan Pameran

15 SENI PERTUNJUKAN

70 Jasa Persewaan dan Penunjang Usaha

82302 Event Organizer 15 SENI PERTUNJUKAN

73 Jasa Pendidikan Swasta 85498 Pendidikan Kerajinan dan Industri

10 FASHION

73 Jasa Pendidikan Swasta 85499 Pendidikan lainnya swasta 10 FASHION

73 Jasa Pendidikan Swasta 85420 Pendidikan Kebudayaan 16 SENI RUPA73 Jasa Pendidikan Swasta 85499 Pendidikan Lainnya Swasta 16 SENI RUPA

73 Jasa Pendidikan Swasta 85497 Pendidikan teknik swasta 02 DESAIN INTERIOR

73 Jasa Pendidikan Swasta 85497 Pendidikan teknik swasta 03 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

73 Jasa Pendidikan Swasta 85497 Pendidikan teknik swasta 04 DESAIN PRODUK

73 Jasa Pendidikan Swasta 85499 Pendidikan lainnya swasta 05 FILM, ANIMASI, VIDEO

73 Jasa Pendidikan Swasta 85420 Pendidikan kebudayaan 06 FOTOGRAFI73 Jasa Pendidikan Swasta 85420 Pendidikan Kebudayaan 09 MUSIK73 Jasa Pendidikan Swasta 85420 Pendidikan Kebudayaan 15 SENI

PERTUNJUKAN73 Jasa Pendidikan Swasta 85499 Pendidikan lainnya swasta 15 SENI

PERTUNJUKAN

Laporan Keuangan PT. Dyandra

Pendekatan Pendapatan

Jum

lah

pese

rta

kurs

us (K

emen

dikb

ud),

Out

put

per

pese

rta

kurs

us (S

KSPJ

)

Jum

lah

pese

rta

kurs

us x

Out

put p

er p

eser

ta

kurs

us

Sensus Ekonomi (SE) 2006, SKEK 2012-2013

Pendekatan Produksi

Sens

us E

kono

mi (

SE) 2

006

Pend

ekat

an P

rodu

ksi

Sensus Ekonomi (SE) 2006

Pendekatan Produksi

Page 155: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

140

Sub

sektorUraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Arsitektur 113,41 120,95 137,37 150,31 166,11 190,81 214,33

2 Desain Interior 13,16 14,02 15,81 17,28 19,15 21,30 23,55

3 Desain

Komunikasi

Visual

3,97 4,15 4,51 4,86 5,28 5,81 6,27

4 Desain Produk 5,19 5,45 5,90 6,38 6,97 7,63 8,18

5 Film, Animasi dan

Video11,28 11,66 12,20 12,78 13,50 14,43 15,08

6 Fotografi 54,75 57,93 63,28 68,61 78,05 88,87 98,78

7 Kriya 2.628,46 2.828,52 3.017,98 3.342,18 3.838,32 4.384,53 4.718,65

8 Kuliner 8.472,91 9.603,64 10.265,86 11.478,65 13.143,88 14.754,81 16.539,10

9 Musik 22,60 24,47 26,57 29,40 33,03 37,19 41,05

10 Fesyen 728,59 800,67 889,70 985,98 1.108,56 1.246,13 1.333,36

11 Aplikasi dan

Game Developer 164,94 175,65 183,54 192,73 208,15 228,76 242,75

12 Penerbitan 550,53 580,27 613,57 652,08 709,86 774,28 831,78

13 Periklanan 41,77 43,24 47,30 51,17 56,05 63,97 71,98

14 Televisi dan

Radio 123,00 128,20 135,16 144,19 156,45 171,34 184,24

15 Seni Pertunjukan

69,86 73,63 81,01 89,41 101,61 117,36 132,39

16 Seni Rupa 66,71 71,64 76,61 83,45 96,15 109,15 121,27

A PDRB EKRAF 13.071,13 14.544,09 15.576,37 17.309,46 19.741,12 22.216,38 24.582,79

BPDRB Non

Ekraf 80.678,22 90.068,10 102.411,03 117.098,07 136.654,61 154.939,96 170.793,52

CPDRB Provinsi

Bali 93.749,35 104.612,82 117.987,40 134.407,53 156.395,73 177.156,34 195.376,31

Lampiran 4. PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Tahun 2010-2016 Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Page 156: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

141

Sub

sektorUraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Arsitektur 113,41 119,09 127,79 134,70 140,36 147,81 156,47

2 Desain Interior 13,16 13,74 14,55 15,46 16,38 17,20 18,14

3 Desain

Komunikasi

Visual

3,97 4,10 4,23 4,44 4,62 4,79 4,95

4 Desain Produk 5,19 5,34 5,54 5,80 6,02 6,18 6,33

5 Film, Animasi dan

Video11,28 11,54 11,99 12,54 12,96 13,45 13,86

6 Fotografi 54,75 57,02 59,69 62,56 67,39 71,52 76,28

7 Kriya 2.628,46 2.698,01 2.800,70 2.997,12 3.226,21 3.451,67 3.626,33

8 Kuliner 8.472,91 8.917,19 9.402,29 9.839,04 10.698,22 11.586,18 12.585,41

9 Musik 22,60 23,84 25,01 26,35 27,87 29,67 31,47

10 Fesyen 728,59 768,31 818,97 892,68 953,20 996,17 1.022,85

11 Aplikasi dan

Game Developer 164,94 173,34 178,65 185,73 193,65 204,48 213,15

12 Penerbitan 550,53 572,77 603,33 640,05 675,60 715,87 757,46

13 Periklanan 41,77 42,62 44,40 46,21 47,88 50,59 53,70

14 Televisi dan

Radio 123,00 128,04 134,83 143,70 151,74 160,45 170,04

15 Seni Pertunjukan

69,86 72,60 76,11 80,74 85,99 91,71 98,08

16 Seni Rupa 66,71 68,94 71,75 75,61 80,73 86,24 91,79

A PDRB EKRAF 13.071,13 13.676,49 14.379,84 15.162,71 16.388,82 17.633,98 18.926,30

BPDRB Non

Ekraf 80.678,22 86.315,14 92.571,62 98.940,87 105.398,75 111.496,61 118.266,22

CPDRB Provinsi

Bali 93.749,35 99.991,63 106.951,46 114.103,58 121.787,57 129.130,59 137.192,52

Lampiran 5. PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Tahun 2010-2016 Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rupiah)

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Sub

sektorUraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Arsitektur 113,41 120,95 137,37 150,31 166,11 190,81 214,33

2 Desain Interior 13,16 14,02 15,81 17,28 19,15 21,30 23,55

3 Desain

Komunikasi

Visual

3,97 4,15 4,51 4,86 5,28 5,81 6,27

4 Desain Produk 5,19 5,45 5,90 6,38 6,97 7,63 8,18

5 Film, Animasi dan

Video11,28 11,66 12,20 12,78 13,50 14,43 15,08

6 Fotografi 54,75 57,93 63,28 68,61 78,05 88,87 98,78

7 Kriya 2.628,46 2.828,52 3.017,98 3.342,18 3.838,32 4.384,53 4.718,65

8 Kuliner 8.472,91 9.603,64 10.265,86 11.478,65 13.143,88 14.754,81 16.539,10

9 Musik 22,60 24,47 26,57 29,40 33,03 37,19 41,05

10 Fesyen 728,59 800,67 889,70 985,98 1.108,56 1.246,13 1.333,36

11 Aplikasi dan

Game Developer 164,94 175,65 183,54 192,73 208,15 228,76 242,75

12 Penerbitan 550,53 580,27 613,57 652,08 709,86 774,28 831,78

13 Periklanan 41,77 43,24 47,30 51,17 56,05 63,97 71,98

14 Televisi dan

Radio 123,00 128,20 135,16 144,19 156,45 171,34 184,24

15 Seni Pertunjukan

69,86 73,63 81,01 89,41 101,61 117,36 132,39

16 Seni Rupa 66,71 71,64 76,61 83,45 96,15 109,15 121,27

A PDRB EKRAF 13.071,13 14.544,09 15.576,37 17.309,46 19.741,12 22.216,38 24.582,79

BPDRB Non

Ekraf 80.678,22 90.068,10 102.411,03 117.098,07 136.654,61 154.939,96 170.793,52

CPDRB Provinsi

Bali 93.749,35 104.612,82 117.987,40 134.407,53 156.395,73 177.156,34 195.376,31

Page 157: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

142

Sub sektor Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Arsitektur 0,87 0,83 0,88 0,87 0,84 0,86 0,87

2 Desain Interior 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10 0,10

3 Desain

Komunikasi

Visual

0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

4 Desain Produk 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,03 0,03

5 Film, Animasi

dan Video0,09 0,08 0,08 0,07 0,07 0,06 0,06

6 Fotografi 0,42 0,40 0,41 0,40 0,40 0,40 0,40

7 Kriya 20,11 19,45 19,38 19,31 19,44 19,74 19,19

8 Kuliner 64,82 66,03 65,91 66,31 66,58 66,41 67,28

9 Musik 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17 0,17

10 Fesyen 5,57 5,51 5,71 5,70 5,62 5,61 5,42

11 Aplikasi

dan Game

Developer

1,26 1,21 1,18 1,11 1,05 1,03 0,99

12 Penerbitan 4,21 3,99 3,94 3,77 3,60 3,49 3,38

13 Periklanan 0,32 0,30 0,30 0,30 0,28 0,29 0,29

14 Televisi dan

Radio 0,94 0,88 0,87 0,83 0,79 0,77 0,75

15 Seni

Pertunjukan 0,53 0,51 0,52 0,52 0,51 0,53 0,54

16 Seni Rupa 0,51 0,49 0,49 0,48 0,49 0,49 0,49

A PDRB EKRAF 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lampiran 6. Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi BaliAtas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Page 158: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

143

Sub sektor Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Arsitektur 0,12 0,12 0,12 0,11 0,11 0,11 0,11

2 Desain Interior 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

3 Desain

Komunikasi

Visual

0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

4 Desain Produk 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00

5 Film, Animasi

dan Video 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

6 Fotografi 0,06 0,06 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

7 Kriya 2,80 2,70 2,56 2,49 2,45 2,47 2,42

8 Kuliner 9,04 9,18 8,70 8,54 8,40 8,33 8,47

9 Musik 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02

10 Fesyen 0,78 0,77 0,75 0,73 0,71 0,70 0,68

11 Aplikasi

dan Game

Developer

0,18 0,17 0,16 0,14 0,13 0,13 0,12

12 Penerbitan 0,59 0,55 0,52 0,49 0,45 0,44 0,43

13 Periklanan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

14 Televisi dan

Radio 0,13 0,12 0,11 0,11 0,10 0,10 0,09

15 Seni

Pertunjukan 0,07 0,07 0,07 0,07 0,06 0,07 0,07

16 Seni Rupa 0,07 0,07 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

A PDRB EKRAF 13,94 13,90 13,20 12,88 12,62 12,54 12,58

BPDRB Non

Ekraf86,06 86,10 86,80 87,12 87,38 87,46 87,42

CPDRB

Provinsi Bali100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Lampiran 7. Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Terhadap Total PDRB Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Page 159: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

144

Sub sektor Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Arsitektur 5,01 7,31 5,41 4,20 5,31 5,86

2 Desain Interior 4,35 5,92 6,24 6,00 4,96 5,51

3 Desain

Komunikasi

Visual

3,24 3,10 4,99 4,18 3,69 3,28

4 Desain Produk 2,85 3,77 4,64 3,80 2,73 2,34

5 Film, Animasi

dan Video2,24 3,93 4,56 3,36 3,76 3,08

6 Fotografi 4,15 4,68 4,80 7,72 6,14 6,65

7 Kriya 2,65 3,81 7,01 7,64 6,99 5,06

8 Kuliner 5,24 5,44 4,65 8,73 8,30 8,62

9 Musik 5,51 4,91 5,33 5,80 6,44 6,08

10 Fesyen 5,45 6,59 9,00 6,78 4,51 2,68

11 Aplikasi

dan Game

Developer

5,09 3,06 3,96 4,26 5,60 4,24

12 Penerbitan 4,04 5,34 6,09 5,55 5,96 5,81

13 Periklanan 2,04 4,19 4,07 3,61 5,66 6,14

14 Televisi dan

Radio 4,10 5,30 6,57 5,60 5,74 5,98

15 Seni

Pertunjukan 3,92 4,83 6,09 6,50 6,66 6,94

16 Seni Rupa 3,34 4,07 5,38 6,78 6,82 6,44

A PDRB EKRAF 4,63 5,14 5,44 8,09 7,60 7,33

BPDRB Non

Ekraf6,99 7,25 6,88 6,53 5,79 6,07

CPDRB

Provinsi Bali6,66 6,96 6,69 6,73 6,03 6,24

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Lampiran 8. Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2010=100

Tahun 2011-2016 (%)

Page 160: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

145

Sub sektor Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Arsitektur 6,66 13,57 9,42 10,51 14,87 12,33

2 Desain Interior 6,49 12,77 9,35 10,79 11,24 10,57

3 Desain

Komunikasi

Visual

4,63 8,45 7,85 8,68 9,98 8,02

4 Desain Produk 5,05 8,21 8,05 9,34 9,40 7,26

5 Film, Animasi

dan Video3,32 4,65 4,79 5,60 6,92 4,47

6 Fotografi 5,80 9,23 8,42 13,76 13,87 11,15

7 Kriya 7,61 6,70 10,74 14,84 14,23 7,62

8 Kuliner 13,35 6,90 11,81 14,51 12,26 12,09

9 Musik 8,29 8,58 10,64 12,37 12,58 10,38

10 Fesyen 9,89 11,12 10,82 12,43 12,41 7,00

11 Aplikasi

dan Game

Developer

6,50 4,49 5,01 8,00 9,90 6,12

12 Penerbitan 5,40 5,74 6,28 8,86 9,07 7,43

13 Periklanan 3,52 9,40 8,16 9,55 14,13 12,51

14 Televisi dan

Radio 4,23 5,43 6,68 8,50 9,52 7,53

15 Seni

Pertunjukan 5,40 10,02 10,37 13,64 15,51 12,81

16 Seni Rupa 7,38 6,94 8,93 15,22 13,53 11,10

A PDRB EKRAF 11,27 7,10 11,13 14,05 12,54 10,65

BPDRB Non

Ekraf 11,64 13,70 14,34 16,70 13,38 10,23

CPDRB

Provinsi Bali 11,59 12,79 13,92 16,36 13,27 10,28

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Lampiran 9. Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2011-2016 (%)

Page 161: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca

Laporan Penyusunan PDRB EKRAF Provinsi Bali 2010-2016Menurut Lapangan Usaha

146

Sub sektor Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Arsitektur 1,57 5,84 3,81 6,05 9,08 6,11

2 Desain Interior 2,05 6,46 2,93 4,52 5,99 4,80

3 Desain

Komunikasi

Visual

1,35 5,19 2,72 4,32 6,06 4,59

4 Desain Produk 2,15 4,29 3,26 5,33 6,50 4,81

5 Film, Animasi

dan Video1,06 0,69 0,22 2,17 3,05 1,35

6 Fotografi 1,59 4,35 3,46 5,61 7,29 4,22

7 Kriya 4,84 2,79 3,48 6,69 6,77 2,44

8 Kuliner 7,70 1,38 6,85 5,31 3,65 3,19

9 Musik 2,63 3,49 5,05 6,21 5,77 4,05

10 Fesyen 4,21 4,25 1,67 5,29 7,56 4,21

11 Aplikasi

dan Game

Developer

1,33 1,39 1,00 3,59 4,07 1,80

12 Penerbitan 1,31 0,38 0,18 3,13 2,94 1,53

13 Periklanan 1,45 5,00 3,93 5,73 8,02 6,00

14 Televisi dan

Radio 0,13 0,11 0,11 2,75 3,58 1,47

15 Seni

Pertunjukan 1,42 4,96 4,04 6,70 8,30 5,49

16 Seni Rupa 3,91 2,76 3,37 7,90 6,28 4,38

A PDRB EKRAF 6,34 1,86 5,39 5,52 4,59 3,10

BPDRB Non

Ekraf 4,35 6,02 6,98 9,55 7,18 3,92

CPDRB

Provinsi Bali 4,62 5,45 6,78 9,02 6,83 3,80

Lampiran 10. Laju Pertumbuhan Implisit PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Bali Tahun 2011-2016 (%)

Sumber: Badan Pusat Statistik, diolah

Page 162: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca
Page 163: LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF … PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI BALI 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm Jumlah Halaman: xiv + 146 halaman Naskah: Bidang Neraca