laporan penyusunan pdrb ekonomi kreatif · xiii laporan penyusunan pdrb ekraf provinsi jawa timur...

173

Upload: lynhi

Post on 09-Aug-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKONOMI KREATIF

PROVINSI JAWA TIMUR

TAHUN 2010-2016

ISBN :

Katalog BPS :

Nomor Publikasi :

Ukuran Buku: 17,6 x 25 cm

Jumlah Halaman: xviii + 154 halaman

Naskah:

Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik

Gambar Kulit:

Bidang Neraca Wilayah Dan Analisis Statistik

Diterbitkan Oleh:

© BPS Provinsi Jawa Timur

Dicetak Oleh:

Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau

menggandakan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan komersial

tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik

TIM PENYUSUN

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKONOMI KREATIF

PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2010-2016

Pengarah:

Teguh Pramono, M.A.

Penanggung Jawab:

Khaerul Agus, S.Si., M.M.

Penyunting :

Mudji Setijo, S.S.T, M.Si.

Penulis dan Pengolah Data:

Baiq Irfa Noer Hamidah, S.Si.

Fitriana Zahroh, S.S.T.

Desain Kover dan Tata Letak:

Baiq Irfa Noer Hamidah, S.Si.

Fitriana Zahroh, S.S.T.

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan Taufik dan

Hidayah-Nya, sehingga “Laporan Penyusunan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi

Kreatif Provinsi Jawa Timur 2010-2016” dapat

diselesaikan sesuai dengan jadwal yang

ditentukan. Laporan ini merupakan salah satu

output dari Kerjasama Swakelola antara Badan

Pusat statistik (BPS) dengan Badan Ekonomi

Kreatif (Bekraf).

Buku Laporan Penyusunan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif

Provinsi Jawa Timur 2010-2016 menyajikan tentang

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Ekonomi

Kreatif tahun 2010 sampai dengan tahun 2016.

Selain itu juga disajikan mengenai distribusi dan

pertumbuhan industri kreatif dari tahun 2010 sampai

dengan tahun 2016.

Dengan diterbitkannya Buku ini, khususnya

tentang Laporan Penyusunan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Ekonomi Kreatif Tahun 2010-

2016, diharapkan dapat memberikan gambaran

tentang besaran makro ekonomi kreatif yang

mencakup besaran PDRB, struktur PDRB Ekonomi

Kreatif dan pertumbuhan industri kreatif. Dengan

KATA PENGANTAR

Surabaya, Desember 2017

Kepala

Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur

Teguh Pramono, M.A.

“benchmarking” bagi pemerintah dalam

merumuskan berbagai kebijakan di bidang ekonomi

kreatif kedepannya.

Akhirnya, ucapan syukur dan terimakasih kami

sampaikan kepada semua pihak, terutama Tim BPS

dan Tim Bekraf yang telah bekerja keras dan

bekerjasama untuk menyelesaikan kegiatan ini.

Apresiasi juga kami berikan kepada semua pihak

yang telah bersinergi secara solid dalam

menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan

Kerjasama BPS-Bekraf Tahun 2017 ini.

Semoga output dari kerjasama ini bermanfaat

bagi semua pihak, dan semoga Allah SWT meridhoi.

Aamiin.

xi

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... v

PRAKATA ...................................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 3

1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................ 5

1.3 Manfaat ............................................................................................... 6

BAB II TAHAPAN KEGIATAN ........................................................................ 7

2.1 Penyusunan Klasifikasi ...................................................................... 9

2.2 Penyusunan Matriks Supply Industri Kreatif ................................... 11

2.3 Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Ekonomi Kreatif .................................................................................. 13

BAB III METODOLOGI .................................................................................... 15

3.1 Metode Penyusunan Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010 17

3.2 Metode Penyusunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016 .................................................... 53

3.2.1 Konsep Dasar PDRB .............................................................. 53

3.3.2 Metode Estimasi PDRB Ekonomi Kreatif Tahun 2011-2016 58

BAB IV HASIL ................................................................................................. 103

4.1 Kondisi Makro PDRB Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2016 ....... 105

4.2 Besaran PDRB Ekonomi Kreatif ........................................................ 107

4.3 Struktur Ekonomi Kreatif ................................................................... 112

4.4 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif .......................................................... 115

4.5 Sumber Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif ................................. 117

LAMPIRAN .................................................................................................... 121

xiii

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Cakupan KBLI 2015 Subsektor Ekonomi Kreatif .................... 10

Tabel 4.1 Ringkasan Indikator Makro PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi

Jawa Timur Tahun 2010-2016 ..................................................... 107

Tabel 4.2 Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Menurut Subsektor

Ekonomi Kreatif Tahun 2010-2016 (Persen) ............................ 117

Tabel 4.3 Sumber Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Menurut

Subsektor Ekonomi Kreatif Tahun 2010-2016 (Persen) ........... 118

xv

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Ilustrasi Kerangka Kerja Supply and Use Table (SUT) .......... 11

Gambar 2.2 Tahapan Penyusunan Matriks Supply Industri Kreatif

Tahun 2010 ................................................................................. 12

Gambar 2.3 Dimensi Matriks Supply Industri Kreatif ................................ 13

Gambar 2.4 Tahapan Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif ........................ 14

Gambar 4.1

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (Triliun Rupiah), PDRB Atas

Dasar Harga Konstan (Triliun Rupiah), dan Laju Pertumbuhan

PDRB Provinsi Jawa Timur (Persen) Tahun 2010-2016 ......... 106

Gambar 4.2 PDRB Ekraf dan PDRB Non Ekraf Atas Dasar Harga Berlaku

(Triliun Rupiah) .......................................................................... 109

Gambar 4.3 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Subsektor Ekonomi

Kreatif Tahun 2016 (Miliar Rupiah) .......................................... 110

Gambar 4.4 PDRB Ekraf dan PDRB Non Ekraf Atas Dasar Harga Konstan

(Triliun Rupiah) .......................................................................... 111

Gambar 4.5 PDRB Atas Dasar Harga Konstan Menurut Subsektor Ekonomi

Kreatif Tahun 2016 (Miliar Rupiah) .......................................... 112

Gambar 4.6 Struktur Perekonomian Provinsi Jawa Timur Tahun 2010 dan

2016 (Persen) ............................................................................. 114

Gambar 4.7 Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Ekonomi

Kreatif Tahun 2016 (Persen) ..................................................... 115

Gambar 4.8 Laju Pertumbuhan PDRB Provinsi Jawa Timur, PDRB

Ekonomi Kreatif, dan PDRB Non Ekonomi Kreatif

Tahun 2011-2016 (Persen) ......................................................... 116

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Klasifikasi Ekonomi Kreatif dan Cakupan Subsektor Ekonomi

Kreatif Menurut KBLI 2015 .................................................... 123

Lampiran 2 Definisi dan Cakupan Ekonomi Kreatif ................................ 133

Lampiran 3 Metode Estimasi Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010 ...... 138

Lampiran 4 PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur Atas Dasar

Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (Miliar Rupiah) ................. 148

Lampiran 5 PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur Atas Dasar

Harga Konstan 2010=100 Tahun 2010-2016 (Miliar Rupiah) 149

Lampiran 6 Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur

Tahun 2010-2016 Atas Dasar Harga Berlaku (Persen) ........ 150

Lampiran 7 Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Terhadap Total

PDRB Provinsi Jawa Timur Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2010-2016 (Persen) .................................................... 151

Lampiran 8 Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa

Timur Atas Dasar Harga Konstan 2010=100 Tahun 2011-

2016 (Persen) .......................................................................... 152

Lampiran 9 Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi

Jawa Timur Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2016

(Persen) .................................................................................... 153

Lampiran 10 Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB Ekonomi Kreatif

Provinsi Jawa Timur Tahun 2011-2016 (Persen) ............... 154

BAB I

PENDAHULUAN

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI JAWA TIMUR 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

3

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekonomi kreatif lahir sebagai konsep ekonomi

baru yang bertumpu pada ide, kreativitas,

keterampilan, serta bakat individu untuk menciptakan

kesejahteraan dan lapangan pekerjaan dengan

menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan

daya cipta individu tersebut. Perkembangan yang

pesat terhadap globalisasi dan konektivitas

mengubah cara bertukar informasi, berdagang, dan

konsumsi dari produk-produk budaya dan teknologi di

berbagai tempat di dunia. Dunia menjadi tempat yang

sangat dinamis dan kompleks sehingga kreativitas

dan pengetahuan menjadi suatu aset yang tak ternilai

dalam kompetisi dan pengembangan ekonomi.

Ekonomi kreatif memberikan nilai lebih karena

menawarkan pembangunan yang berkelanjutan

melalui kreativitas. Pembangunan berkelanjutan

adalah suatu iklim perekonomian yang berdaya saing

dan memiliki cadangan sumber daya yang

terbarukan. Dengan kata lain, ekonomi kreatif adalah

manifestasi dari semangat bertahan hidup yang

sangat penting bagi negara-negara maju dan juga

Ekonomi

Kreatif

mengandalkan

kreatifitas dan

ketersediaan ide

dan

pengetahuan

yang bersumber

dari Sumber

Daya Manusia

sebagai faktor

produksi utama

4

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

menawarkan peluang yang sama untuk negara-negara

berkembang.

Pesan besar yang ditawarkan ekonomi kreatif

adalah pemanfaatan cadangan sumber daya yang

bukan hanya terbarukan, bahkan tak terbatas, yaitu

ide, talenta dan kreativitas. Konsep ini telah memicu

ketertarikan berbagai negara untuk melakukan kajian

seputar ekonomi kreatif dan menjadikan ekonomi

kreatif sebagai model utama pengembangan ekonomi.

Di Indonesia sendiri, kehadiran ekonomi kreatif

berpotensi dalam memberikan kontribusi ekonomi yang

signifikan, menciptakan iklim bisnis yang positif,

membangun citra dan identitas bangsa, meningkatkan

keunggulan kompetitif, dan memberikan dampak sosial

yang positif.

Pada dasarnya, bangsa Indonesia memiliki

sumber daya yang kreatif. Bagi sebagian besar rakyat

Indonesia, menghasilkan suatu karya kreatif seolah

telah menjadi gaya hidup. Bahkan, beberapa

diantaranya sudah menghasilkan produk yang

bersaing di pasar global dan bersaing dengan produk

negara lain, sehingga berkesempatan untuk

memperbesar pasar. Di tengah kelesuan ekonomi

dunia, Indonesia harus melakukan terobosan dengan

mengembangkan industri kreatif. Industri kreatif ini

Pekerja ekonomi kreatif

penggerak ekonomi Indonesia di masa depan

5

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

mampu bertahan dari krisis karena bertumpu pada

inovasi dan kreativitas.

Untuk membangun kompetensi dengan

memanfaatkan potensi ekonomi kreatif yang sesuai

bagi bangsa Indonesia tentunya memerlukan strategi

kebijakan yang holistik dan tepat. Perencanaan

program-program dan evaluasi pemerintah dalam

mencapai target yang telah ditetapkan tidak dapat

lepas dari dukungan ketersediaan data dan informasi

yang memotret perkembangan kondisi industri kreatif

terkini. Statistik yang berkualitas akan berdampak pada

pengambilan keputusan yang lebih informatif serta

perumusan kebijakan yang tepat untuk

mengembangkan industri kreatif di Indonesia.

1.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan Penyediaan dan Pengembangan Data

dan Informasi Statistik Bidang Ekonomi Kreatif

ditujukan untuk memberikan data dan informasi

mengenai perkembangan dan peranan industri

kreatif di Indonesia, sehingga dapat digunakan sebagai

landasan pengembangan industri kreatif di Indonesia

dan evaluasi kebijakan pengembangan industri kreatif.

Secara khusus, kegiatan ini dimaksudkan untuk

menyusun Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Ekonomi Kreatif tahun 2010 sampai dengan tahun

6

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2016, selain itu menyusun indikator-indikator turunan,

seperti distribusi, pertumbuhan dan sumber pertumbuhan

subsektor ekonomi kreatif, yaitu:

a. PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2010-2016

b. PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga konstan

2010 tahun 2010-2016

c. Struktur/distribusi PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010

-2016

d. Laju pertumbuhan subsektor Ekonomi Kreatif tahun

2010-2016

e. Sumber pertumbuhan subsektor Ekonomi Kreatif

tahun 2010-2016

1.3 Manfaat

Hasil kajian ini diharapkan dapat digunakan oleh

pemerintah, khususnya oleh Badan Ekonomi Kreatif

dalam menyusun dan mengevaluasi kebijakan di bidang

ekonomi kreatif, sehingga dapat memacu sektor industri

kreatif lebih berkontribusi dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain itu, hasil kajian

ini diharapkan dapat pula digunakan oleh para peneliti,

penulis, pelajar, pemerhati industri kreatif, atau para

pelaku bisnis dalam industri kreatif untuk lebih

memahami perkembangan dari masing‐masing kelompok

industri kreatif tersebut.

BAB II

TAHAPAN KEGIATAN

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI JAWA TIMUR 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

9

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

BAB II

TAHAPAN KEGIATAN

Penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif dimulai

dengan kegiatan penyusunan klasifikasi dan

selanjutnya dilakukan penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif tahun 2010. Dari Matriks Supply

Ekonomi Kreatif dapat diperoleh output yang kemudian

dikalikan dengan nilai rasio konsumsi antara untuk

mendapatkan angka PDRB Ekonomi Kreatif tahun

2010. Kegiatan berikutnya adalah penyusunan PDRB

Ekonomi Kreatif tahun 2011-2016. Tahapan kegiatan

penyusunan PDRB Ekonomi Kreatif secara rinci akan

diuraikan di bawah ini.

2.1 Penyusunan Klasifikasi

Penyusunan klasifikasi kegiatan ekonomi kreatif

merupakan langkah awal dalam penyusunan PDRB

Ekonomi Kreatif. Besaran nilai PDRB Ekonomi Kreatif

sangat tergantung dari cakupan kegiatan ekonomi

yang terbentuk.

Berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.

72 Tahun 2015, industri kreatif dikelompokkan kedalam

16 kelompok, yang selanjutnya disebut sebagai

subsektor ekonomi kreatif, yaitu:

Perencanaan

merupakan

tonggak awal

kesuksesan

suatu kegiatan.

Pondasi suatu

kegiatan

tercermin pada

kualitas

perencanaan.

10

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

1. Arsitektur

2. Desain Interior

3. Desain Komunikasi Visual

4. Desain Produk

5. Film, Animasi, Video

6. Fotografi

7. Kriya

8. Kuliner

9. Musik

10. Fesyen

11. Aplikasi dan Game Developer

12. Penerbitan

13. Periklanan

14. Televisi dan Radio

15. Seni Pertunjukan

16. Seni Rupa

Selanjutnya, 16 subsektor tersebut dipetakan

secara rinci ke dalam klasifikasi standar yang disebut

Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI).

Saat ini, Badan Pusat Statistik (BPS) telah

menggunakan KBLI terbaru, yaitu KBLI 2015. Rincian

jumlah kelompok lima digit KBLI dalam masing-

No. Subsektor Jumlah KBLI 5 Digit

01 Arsitektur 2

02 Desain Interior 2

03 Desain Komunikasi Visual 2

04 Desain Produk 3

05 Film, Animasi, dan Video 9

06 Fotografi 7

07 Kriya 72

08 Kuliner 32

09 Musik 9

10 Fesyen 19

11 Aplikasi dan Game Developer 13

12 Penerbitan 17

13 Periklanan 5

14 Televisi dan Radio 5

15 Seni Pertunjukan 10

16 Seni Rupa 16

Jumlah 223

Tabel 2.1

Rekapitulasi Struktur KBLI

2015 Subsektor Ekonomi

Kreatif

11

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

masing subsektor ekonomi kreatif dapat dilihat pada

tabel 2.1.

Selanjutnya, rincian cakupan 223 kelompok lima

digit KBLI 2015 pada 16 subsektor ekonomi kreatif

dapat dilihat secara lengkap pada lampiran. Sedangkan

konsep dan definisi yang digunakan untuk masing-

masing subsektor ekonomi kreatif dapat dilihat pada

lampiran dua.

2.2 Penyusunan Matriks Supply Industri

Kreatif

Tabel Supply merupakan bagian dari Supply and

Use Table (SUT). Tabel Supply memberikan gambaran

rinci atas penyediaan barang dan jasa yang diproduksi

di domestik dan yang didatangkan dari luar wilayah

(impor). Sementara, Matriks Supply regional

memberikan gambaran rinci atas penyediaan barang

dan jasa yang diproduksi di wilayah domestik regional,

tanpa impor barang dan jasa.

Penyusunan Matriks Supply Ekonomi Kreatif

tahun 2010 ditujukan untuk memperoleh PDRB tahun

dasar, yaitu PDRB tahun 2010, dan sekaligus sebagai

benchmark PDRB Ekonomi Kreatif untuk tahun-tahun

Gambar 2.1

Ilustrasi Kerangka Kerja

Supply and Use Table (SUT)

12

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Gambar 2.2

Tahapan Penyusunan Matriks

Supply Industr Kreatif

Tahun 2010 berikutnya. Dengan terbentuknya Matriks Supply

Ekonomi Kreatif tahun 2010, maka PDRB Ekonomi

Kreatif yang dihasilkan telah cukup valid.

Saat ini, Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) yang dihasilkan oleh BPS memiliki tahun

dasar 2010 (2010=100) atau biasa disebut sebagai

PDRB seri 2010. PDRB seri 2010 tersebut diturunkan

dari Matriks Supply 2010. Dengan demikian, agar

konsisten dengan PDRB maka PDRB industri kreatif

juga harus disusun menggunakan tahun dasar yang

sama, sehingga diperlukan penyusunan Matriks

Supply 2010 berbasis industri kreatif. Tahapan

penyusunan Matriks Supply industri kreatif tampak

pada gambar 2.2.

Saat ini, dimensi Matriks Supply Provinsi terdiri

atas 54 industri (kolom) dan 65 produk (baris). Untuk

membentuk Matriks Supply industri kreatif maka

muatan kreatif dalam 54 industri tersebut ditarik dan

dipindahkan kedalam 16 subsektor industri kreatif.

Penentuan muatan kreatif dalam suatu industri adalah

berdasarkan KBLI 2015 ekonomi kreatif yang telah

disusun. Dengan demikian, dimensi Matriks Supply

industri kreatif menjadi 70 industri (16 industri ekraf

dan 54 industri non-ekraf) dikali 65 produk.

Penyusunan

klasifikasi

Matriks

Supply ekraf

Estimasi

Matriks

Supply

ekraf

Rekonsiliasi

Matriks

Supply

ekraf

Matriks

Supply

ekraf

adjusted

13

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2.3 Penyusunan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Industri

Kreatif

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah

jumlah nilai tambah dari seluruh aktivitas ekonomi

yang tercipta akibat adanya proses produksi pada

suatu periode tertentu dari suatu wilayah. Penyusunan

PDRB ekonomi kreatif sesuai dengan standar

penyusunan neraca nasional (SNA 2008) dan berbasis

KBLI 2015. Tahapan penyusunan PDRB ekonomi

kreatif dapat dilihat melalui gambar 2.4.

PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 diturunkan

dari hasil Matriks Supply industri kreatif tahun 2010.

Level PDRB ekonomi kreatif tahun 2010 ini menjadi

basis penyusunan PDRB ekonomi kreatif untuk tahun-

tahun berikutnya. Dalam istilah neraca nasional, tahun

2010 ini disebut sebagai tahun dasar (base period),

Gambar 2.3

Dimensi Matriks Supply

Industri Kreatif

14

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Gambar 2.4

Tahapan Penyusunan PDRB

biasa dituliskan sebagai 2010=100. Setelah PDRB

ekonomi kreatif tahun 2010 diperoleh, langkah

selanjutnya adalah melakukan estimasi untuk

memperoleh PDRB ekonomi kreatif tahun 2011-2016.

PDRB untuk periode ini diperoleh dengan

menggunakan berbagai indikator dari hasil Survei

Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK), hasil Survei Khusus

Neraca Produksi - Ekonomi Kreatif (SKNP-EK), dan

data sekunder lainnya yang tersedia. Dengan

demikian, diperoleh series PDRB ekonomi kreatif

tahun 2010-2016.

Data dasar, SKEK, dan

SKNP-EK

Matriks Supply Industri Kreatif Tahun

2010

PDRB Ekonomi Kreatif Tahun 2010

PDRB Ekonomi Kreatif Tahun

2011-2016

BAB III

METODOLOGI

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI JAWA TIMUR 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

17

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Estimasi Supply Industri

Kreatif Tahun 2010

Secara umum, metode yang digunakan untuk

estimasi output (supply) dari masing-masing industri

menggunakan pendekatan produksi. Estimasi supply

dilakukan per kategori dalam tiap-tiap subsektor

ekonomi kreatif. Berikut adalah metode estimasi

output (supply) dengan berbagai indikator yang

digunakan dari masing-masing subsektor ekonomi

kreatif.

a. Subsektor Arsitektur

Industri : Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan

produksi didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

(SE) 2006. Dari hasil SE tersebut diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005.

Level output yang diperoleh kemudian digunakan

sebagi dasar untuk melakukan estimasi output

tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

Arsitektur

bermanfaat bukan

hanya di dalam

bidang

ketenagakerjaan,

namun juga

bermanfaat bagi

lingkungan dan

kehidupan

bermasyarakat

18

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

dengan menggunakan hasil Matriks Supply Provinsi

Jawa Timur.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

b. Subsektor Desain Interior

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output

yang diperoleh kemudian digunakan sebagai dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010

menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya,

dilakukan proses bridging untuk memperoleh output

industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015.

Disagregasi Desain menjadi Desain Interior, Desain

Komunikasi Visual, dan Desain Produk dilakukan

dengan menggunakan hasil Survei Khusus Ekonomi

Kreatif (SKEK) 2012. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply Provinsi

Jawa Timur.

19

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2012,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan

produksi didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

(SE) 2006. Dari hasil SE tersebut diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005.

Struktur supply dibentuk dengan menggunakan

hasil Matriks Supply Provinsi Jawa Timur

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi

Jawa Timur

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan

produksi didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

(SE) 2006. Dari hasil SE tersebut diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005.

Level output yang diperoleh kemudian digunakan

20

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

sebagai dasar untuk melakukan estimasi output

tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015.

Disagregasi Desain menjadi Desain Interior, Desain

Komunikasi Visual, dan Desain Produk dilakukan

dengan menggunakan hasil Survei Khusus

Ekonomi Kreatif (SKEK) 2012. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matriks

Supply Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2012,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan

produksi didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi

(SE) 2006. Dari hasil SE tersebut diperoleh level

output tahun 2006 menurut lima digit KBLI 2005.

Struktur supply dibentuk dengan menggunakan

hasil Matriks Supply Provinsi Jawa Timur.

Komunikasi Visual

merupakan konsep

unik yang

mengkombinasikan

antara

komunikasi,

kreatifitas, teknik

dan media dengan

menggunakan

visual

21

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi

Jawa Timur

d. Subsektor Desain Produk

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output

yang diperoleh kemudian digunakan sebagi dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010

menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya,

dilakukan proses bridging untuk memperoleh output

industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015.

Disagregasi Desain menjadi Desain Interior, Desain

Komunikasi Visual, dan Desain Produk dilakukan

dengan menggunakan hasil Survei Khusus Ekonomi

Kreatif (SKEK) 2012. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matrik Supply Provinsi

Jawa Timur.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

22

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Survei Khusus Ekonomi Kreatif (SKEK) 2012,

BPS Provinsi Jawa Timur.

Industri: Jasa Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply

Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi

Jawa Timur

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif Kategori Industri Pengolahan

adalah mengidentifikasi kode lima digit KBLI ke

dalam setiap klasifikasi Matriks Supply. Tahap

berikutnya adalah mendisagregasikan setiap produk

Matriks Supply baik output maupun NTB ke dalam

lima digit KBLI dengan menggunakan data IBS dan

IMK tahun 2010. Disagregasi dilakukan untuk

23

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Tahukah anda :

Animasi sudah adasejak jaman

mesir kuno. Orang Mesir

kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan

gambar-gambar sebagai dekorasi dinding. Dibuat

sekitar tahun 2000 sebelum

Masehi (Thomas 1958).

semua produk baik produk utama maupun produk

sekunder. Setelah didapatkan output menurut lima

digit KBLI, dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi supply nilai produksi (output) diperoleh dari

jumlah film, sinetron, dll dikalikan dengan rata-rata

biaya pembuatan film, sinetron, dll. Untuk struktur

supply, menggunakan struktur data produksi

Industri Besar dan Sedang (IBS) dan data Sensus

Ekonomi 2006. Untuk disagregasi output film

pemerintah, menggunakan data pendapatan dari

laporan keuangan perusahaan BUMN, Kementerian

BUMN.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

24

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS), BPS

Provinsi Jawa Timur

f. Subsektor Fotografi

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Level output

yang diperoleh kemudian digunakan sebagi dasar

untuk melakukan estimasi output tahun 2010

menurut lima digit KBLI 2005. Selanjutnya,

dilakukan proses bridging untuk memperoleh output

industri kreatif tahun 2010 menurut KBLI 2015.

Struktur supply dibentuk dengan menggunakan

hasil Matrik Supply Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

25

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Jasa Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply

Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi

Jawa Timur

g. Subsektor Kriya

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri

Pengolahan adalah mengidentifikasi kode lima digit

KBLI ke dalam setiap klasifikasi Matriks Supply baik

menurut produk maupun industri. Tahap selanjutnya

adalah disagregasi setiap produk Matriks Supply

baik output maupun NTB ke dalam lima digit KBLI

menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010.

Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik

produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

26

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Perdagangan merupakan salah satu kegiatan di bidang ekonomi yang mempunyai dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Industri perdagangan besar bukan mobil dan

sepeda motor dalam Matriks Supply meliputi

kegiatan ekonomi penjualan kembali (tanpa

perubahan teknis) baik barang baru maupun

barang bekas kepada pengecer, industri, komersial,

institusi atau pengguna profesional, atau kepada

pedagang besar lainnya, atau yang bertindak

sebagai agen atau broker dalam pembelian atau

penjualan barang, baik perorangan maupun

perusahaan. Perdagangan di subsektor kriya

dibatasi hanya untuk perdagangan produk industri

pengolahan di subsektor kriya yang berasal dari

produksi dalam negeri atau domestik saja.

27

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Perkembangan

informasi dan

komunikasi

modern dalam

perdagangan

berimbas pada

berkurangnya

pelaku

perantara

dagang

Output perdagangan adalah marjin perdagangan,

yaitu nilai jual dikurangi nilai beli barang yang

diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya

angkutan yang dikeluarkan oleh pedagang.

Konsumsi antaranya adalah seluruh biaya yang

digunakan untuk kepentingan usaha perdagangan,

seperti perlengkapan tulis menulis, bahan pengepak

dan pembungkus, rekening listrik dan telepon, serta

biaya iklan.

Industri perdagangan eceran bukan mobil dan

sepeda motor dalam Matriks Supply meliputi

penjualan kembali (tanpa perubahan teknis), baik

barang baru maupun bekas, utamanya kepada

masyarakat umum untuk konsumsi atau

penggunaan perorangan maupun rumah tangga,

melalui toko, department store, kios, mail-order

houses, penjual dari pintu ke pintu, pedagang

keliling, koperasi konsumsi, rumah pelelangan, dan

lain-lain. Pada umumnya, pedagang pengecer

memperoleh hak atas barang-barang yang dijualnya,

tetapi beberapa pedagang pengecer ada yang

bertindak sebagai agen dan menjual atas dasar

konsinyasi atau komisi. Perdagangan di subsektor

kriya dibatasi hanya untuk perdagangan produk

industri pengolahan di subsektor kriya yang berasal

dari produksi dalam negeri atau domestik saja.

28

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/

commodity flow, yaitu dengan menghitung besarnya

marjin perdagangan barang-barang subsektor kriya

yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini

dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan

eceran. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian

antara output industri pengolahannya dengan rasio

marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing

-masing produk. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekundernya dihitung menggunakan

rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh

dari survei khusus.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), BPS

Provinsi Jawa Timur

h. Subsektor Kuliner

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri

Pengolahan adalah mengidentifikasi kode lima digit

KBLI kedalam setiap klasifikasi Matriks Supply baik

29

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

menurut produk maupun industri. Tahap selanjutnya

adalah disagregasi setiap produk Matriks Supply

baik output maupun NTB ke dalam lima digit KBLI

menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010.

Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik

produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Industri perdagangan di Subsektor Kuliner dibatasi

hanya untuk perdagangan barang-barang domestik

yang merupakan produk dari industri pengolahan di

Subsektor Kuliner.

30

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/

commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya

marjin perdagangan barang-barang Subsektor

Kuliner yang diperdagangkan. Dalam pendekatan

ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan

eceran. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian

antara output industri pengolahannya dengan rasio

marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing

-masing produk. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekundernya dihitung menggunakan

rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh

dari survei khusus.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Penyediaan Akomodasi dan

Penyediaan Makan Minum

Semua kegiatan yang masuk dalam Kategori

Penyediaan Makan Minum merupakan cakupan

dalam Subsektor Kuliner. Total Output produk jasa

penyediaan makan minum merupakan perkalian

31

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

konsumsi makanan jadi per kapita dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun. Data konsumsi yang

diperoleh dari Survei Sosial dan Ekonomi Nasional

(SUSENAS) merupakan konsumsi seluruh anggota

rumahtangga, baik di dalam negeri maupun di luar

negeri (misalnya turis Indonesia membeli makanan

di restoran di luar negeri), dengan kata lain output

yang dihasilkan merupakan total supply produk jasa

penyediaan makan minum yang dihasilkan oleh

seluruh industri, termasuk yang berasal dari impor.

Untuk mendapatkan total output domestik produk

jasa penyediaan makan minum SUSENAS maka

konsumsi penduduk tersebut dikurangi dengan

impor produk jasa penyediaan makan minum lalu

ditambah dengan ekspor produk jasa penyediaan

makan minum.

Persamaan formulanya bisa disederhanakan,

sebagai berikut:

Total Supply = Total Use

Output Domestik + Impor = Total Konsumsi

(konsumsi antara dan konsumsi akhir) + Ekspor

Output Domestik = Total Konsumsi +

Ekspor – Impor

Wisata memiliki banyak ragam, macam, dan

jenis, mulai dari wisata alam,

bahari, budaya, buru, domestik, karya, kesehatan,

Nusantara,

32

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Selain itu, konsumsi rumahtangga yang didata di SUSENAS,

bisa dilakukan di penyediaan makan minum baik di restoran

yang ada di kereta api, di angkutan udara, maupun di hotel.

Ini merupakan produk sekunder dari industri kereta api,

angkutan udara, industri penyediaan akomodasi, dan industri

lainnya. Jadi, untuk menghitung output jasa penyediaan

makan minum yang khusus dihasilkan oleh industri

penyediaan makan minum, maka harus dikurangi output jasa

penyediaan makan minum yang dihasilkan oleh industri-

industri lain tersebut.

Sumber data:

1. Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (SUSENAS), BPS

Provinsi Jawa Timur

2. Publikasi Proyeksi Penduduk 2010-2035, BPS Provinsi

Jawa Timur

3. Statistik Pariwisata, BPS Provinsi Jawa Timur

i. Subsektor Musik

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply Ekonomi

Kreatif khususnya kategori Industri Pengolahan adalah

mengidentifikasi kode lima digit KBLI kedalam setiap

klasifikasi Matriks Supply baik menurut produk maupun

industri. Tahap selanjutnya adalah disagregasi setiap produk

Matriks Supply baik output maupun NTB ke dalam lima digit

KBLI menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010.

33

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik

produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur, tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Industri perdagangan di Subsektor Musik dibatasi

hanya untuk perdagangan barang-barang domestik

yang merupakan produk barang di Subsektor Musik.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/

commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya

marjin perdagangan barang-barang subsektor musik

yang diperdagangkan. Dalam pendekatan ini

dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan

Tahukah anda :

Musik menjadi

salah satu

alternatif

penyembuhan

bagi penderita

autis dan susah

konsentrasi.

34

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

eceran. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian

antara output industri pengolahannya dengan rasio

marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing

-masing produk. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan untuk

output sekundernya dihitung menggunakan rasio

terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh dari

survei khusus.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Informasi dan Komunikasi

Dengan menggunakan data Sensus Ekonomi 2006,

data Supply industri produksi gambar bergerak,

video dan program televisi, perekaman suara dan

penerbitan musik diproporsikan untuk

memperolehoutput subsektor musik. Untuk struktur

Supply, menggunakan struktur data produksi

Industri Besar dan Sedang dan data Sensus

Ekonomi 2006.

35

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply 2010, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus

Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006

diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit

KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh

digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi

output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

36

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matriks

Supply Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur BPS Provinsi

Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan

produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator

Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan

indikator produksi yang digunakan dalam

penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja.

Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah

output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk

tahun 2010 diperoleh dengan melakukan

ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke

tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah

tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan,

indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan

meng-inflate indikator harga tahun 2006 ke tahun

2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara

berantai.

37

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Provinsi

Jawa Timur

2. Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), BPS

Provinsi Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen. BPS Provinsi

Provinsi Jawa Timur

j. Subsektor Fesyen

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri

Pengolahan adalah mengidentifikasi kode lima digit

KBLI kedalam setiap klasifikasi Matriks Supply baik

menurut produk maupun industri. Tahap selanjutnya

adalah disagregasi setiap produk Matriks Supply

baik output maupun NTB ke dalam lima digit KBLI

menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010.

Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik

produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit

KBLI, kemudian dilakukan agregasi menurut produk

dan industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif

dan sektor non ekonomi kreatif.

38

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Industri perdagangan di Subsektor Fesyen dibatasi

hanya untuk perdagangan barang-barang domestik

yang merupakan produk dari industri pengolahan di

Subsektor Fesyen.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/

commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya

marjin perdagangan barang-barang subsektor

Fesyen yang diperdagangkan. Dalam pendekatan

ini dibutuhkan rasio marjin perdagangan besar dan

eceran. Marjin perdagangan diperoleh dari perkalian

antara output industri pengolahannya dengan rasio

marjin perdagangan besar dan eceran untuk masing

-masing produk. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

39

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

untuk output sekundernya dihitung menggunakan

rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh

dari survei khusus.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Survei Penyediaan dan Penggunaan (lapangan

usaha) Jasa (SPPJ), BPS Provinsi Jawa Timur

4. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply

Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur BPS Provinsi

Jawa Timur

40

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer

Industri: Informasi dan Komunikasi

Subsektor aplikasi dan game developer

menggunakan data Sensus Ekonomi 2006 dan

indikator PDRB seri 2000 sehingga diperoleh

estimasi supply tahun 2010. Untuk struktur supply,

diperoleh dari struktur pendapatan laporan

keuangan perusahaan go public dan data Sensus

Ekonomi 2006.

Estimasi supply Subsektor Aplikasi dan Game

Ddeveloper di industri penerbitan diperoleh dari

proporsi output industri penerbitan dengan

menggunakan data sensus ekonomi 2006. Untuk

struktur supply menggunakan struktur data produksi

Industri Besar dan Sedang dan data Sensus

Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS

Provinsi Jawa Timur

4. Survei Khusus Ekonomi Kreatif Tahun 2016.

41

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Dinamika dan

perkembangan

dunia game yang

sangat progresif

pada akhirnya

akan membuka

mata msyarakat

mengenai

pentingnya di

masa mendatang,

khususnya untuk

skala industri

hiburan yang

masif.

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus

Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006

diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit

KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh

digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi

output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur Supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan

produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator

Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan

indikator produksi yang digunakan dalam

penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja.

Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah

output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk

tahun 2010 diperoleh dengan melakukan

42

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke

tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah

tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan,

indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan

meng-inflate indikator harga tahun 2006 ke tahun

2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara

berantai.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen. BPS Provinsi

Jawa Timur

l. Subsektor Penerbitan

Industri: Industri Pengolahan

Tahap pertama dalam penyusunan Matriks Supply

Ekonomi Kreatif khususnya kategori Industri

Pengolahan adalah mengidentifikasi kode lima digit

KBLI kedalam setiap klasifikasi Matriks Supply baik

menurut produk maupun industri. Tahap selanjutnya

adalah disagregasi setiap produk Matriks Supply

baik output maupun NTB ke dalam lima digit KBLI

menggunakan data IBS dan IMK tahun 2010.

43

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Disagregasi dilakukan untuk semua produk baik

produk utama maupun produk sekunder.

Setelah memperoleh output menurut lima digit KBLI,

kemudian dilakukan agregasi menurut produk dan

industri untuk klasifikasi sektor ekonomi kreatif dan

sektor non ekonomi kreatif.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Industri perdagangan di Subsektor Penerbitan

dibatasi hanya untuk perdagangan barang-barang

domestik yang merupakan produk barang di

Subsektor Penerbitan.

Penghitungan output untuk kegiatan perdagangan

menggunakan pendekatan tidak langsung/

commodity flow yaitu dengan menghitung besarnya

marjin perdagangan barang-barang subsektor

44

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

penerbitan yang diperdagangkan. Dalam

pendekatan ini dibutuhkan rasio marjin

perdagangan besar dan eceran. Marjin

perdagangan diperoleh dari perkalian antara output

industri pengolahannya dengan rasio marjin

perdagangan besar dan eceran untuk masing-

masing produk. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekundernya dihitung menggunakan

rasio terhadap output utamanya. Rasio ini diperoleh

dari survei khusus.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Survei Khusus Sektor Jasa (SKSJ), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Survei Penyediaan dan Penggunaan (lapangan

usaha) Jasa (SPPJ), BPS Provinsi Jawa Timur

4. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi supply nilai produksi (output) Subsektor

Penerbitan diperoleh dari data nilai produksi Industri

Besar dan Sedang ditambah dengan pendapatan

45

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

dari nilai belanja iklan yang dinikmati oleh surat

kabar, majalah dan sejenisnya tahun 2010. Untuk

struktur supply menggunakan struktur data produksi

Industri Besar dan Sedang dan data Sensus

Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Industri Besar dan Sedang 2009, BPS

Provinsi Jawa Timur

4. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus

Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006

diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit

KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh

digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi

output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

46

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan

produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator

Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan

indikator produksi yang digunakan dalam

penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja.

Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah

output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk

tahun 2010 diperoleh dengan melakukan

ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke

tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah

tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan,

indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan

meng-inflate indikator harga tahun 2006 ke tahun

2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara

berantai.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

47

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen. BPS Provinsi

Jawa Timur

m. Subsektor Periklanan

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus

Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006

diperoleh level output tahun 2006 menurut lima

digit KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh

digunakan sebagai dasar untuk melakukan

estimasi output tahun 2010 menurut lima digit KBLI

2005. Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

48

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

n. Subsektor Televisi dan Radio

Industri: Informasi dan Komunikasi

Estimasi supply Subsektor Televisi dan Radio

diperoleh dari nilai belanja iklan yang dinikmati oleh

televisi dan radio ditambah dengan pendapatan dari

laporan keuangan RRI dan TVRI. Untuk struktur

supply, diperoleh dengan menggunakan struktur

pendapatan laporan keuangan perusahaan go

public dan data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

o. Subsektor Seni Pertunjukan

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus

Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006

diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit

KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh

digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi

output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

Tahukah anda :

Televisi Republik

Indonesia (TVRI)

adalah stasiun

televisi pertama di

Indonesia yang

mengudara pada

tanggal

24 Agustus 1962

49

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply

Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur BPS Provinsi

Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan

produksi, yaitu dengan mengalikan antara Indikator

Produksi (IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan

indikator produksi yang digunakan dalam

penghitungan output adalah jumlah tenaga kerja.

Sedangkan, indikator harga yang digunakan adalah

50

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

output per tenaga kerja. Indikator produksi untuk

tahun 2010 diperoleh dengan melakukan

ekstrapolasi jumlah tenaga kerja tahun 2006 ke

tahun 2010 menggunakan pertumbuhan jumlah

tenaga kerja Sakernas secara berantai. Sedangkan,

indikator harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan

meng-inflate indikator harga tahun 2006 ke tahun

2010 menggunakan pertumbuhan IHK secara

berantai.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Pariwisata, BPS Provinsi Jawa Timur

4. Statistik Indeks Harga Konsumen. BPS Provinsi

Jawa Timur

p. Subsektor Seni Rupa

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Estimasi supply/output diperoleh proporsi output

industri tersebut terhadap total output industri

perdagangan eceran, dengan menggunakan data

51

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

sensus ekonomi 2006. Untuk struktur supply, juga

menggunakan data Sensus Ekonomi 2006.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Perusahaan

Estimasi output didasarkan pada hasil Sensus

Ekonomi 2006 (SE 2006). Dari hasil SE 2006

diperoleh level output tahun 2006 menurut lima digit

KBLI 2005. Level output yang telah diperoleh

digunakan sebagai dasar untuk melakukan estimasi

output tahun 2010 menurut lima digit KBLI 2005.

Selanjutnya, dilakukan proses bridging untuk

memperoleh output industri kreatif tahun 2010

menurut KBLI 2015. Struktur supply dibentuk

dengan menggunakan hasil Matriks Supply.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Karya seni yang

bermutu kelak

akan mudah

terjual kembali

maka banyak

yang membeli

karya seni bukan

sebagai bentuk

apresiasi semata

tapi merupakan

sebagai investasi

untuk masa

depan.

52

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Pendidikan

Estimasi output menggunakan pendekatan produksi

didasarkan pada hasil Sensus Ekonomi (SE) 2006.

Dari hasil SE tersebut diperoleh level output tahun

2006 menurut lima digit KBLI 2005. Struktur supply

dibentuk dengan menggunakan hasil Matrik Supply

Provinsi Jawa Timur.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur BPS Provinsi

Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

Output dihitung menggunakan pendekatan produksi,

yaitu dengan mengalikan antara Indikator Produksi

(IP) dan Indikator Harga (IH). Pendekatan indikator

produksi yang digunakan dalam penghitungan

output adalah jumlah tenaga kerja. Sedangkan,

indikator harga yang digunakan adalah output per

tenaga kerja. Indikator produksi untuk tahun 2010

diperoleh dengan melakukan ekstrapolasi jumlah

tenaga kerja tahun 2006 ke tahun 2010

menggunakan pertumbuhan jumlah tenaga kerja

Sakernas secara berantai. Sedangkan, indikator

harga untuk tahun 2010 diperoleh dengan meng-

inflate indikator harga tahun 2006 ke tahun 2010

menggunakan pertumbuhan IHK secara berantai.

53

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Tenaga Kerja (SAKERNAS), BPS

Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Pariwisata, BPS Provinsi Jawa Timur

4. Statistik Indeks Harga Konsumen. BPS Provinsi

Jawa Timur

Ringkasan metode estimasi supply dari masing-

masing subsektor Ekonomi Kreatif dapat dilihat

pada lampiran 3.

3.2 Metode Penyusunan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Ekonomi

Kreatif Tahun 2011-2016

3.2.1 Konsep Dasar PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa

yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik yang

timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu

periode tertentu, tanpa memperhatikan apakah faktor

produksi dimiliki oleh residen atau non-residen.

Ada 3 pendekatan untuk menghitung PDRB,

yaitu sebagai berikut:

Ekraf memiliki

peran penting

dalam kenaikan

pertumbuhan

ekonomi,

lantaran

memiliki massa

cukup besar

dalam

prosesnya.

54

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

1. PDRB produksi adalah jumlah nilai tambah seluruh

aktivitas ekonomi, dimana nilai tambah diperoleh

dari output dikurangi konsumsi antara.

2. PDRB pendapatan adalah jumlah seluruh balas

jasa faktor produksi berupa Kompensasi Tenaga

Kerja, Surplus Usaha, Penyusutan dan Pajak

Produksi & Impor.

3. PDRB pengeluaran adalah jumlah seluruh

permintaan akhir, yaitu konsumsi rumah tangga,

konsumsi pemerintah, pembentukan modal dan

perubahan inventori, ekspor, dikurangi impor (C +

G + I + X – M).

a. Output (Nilai Produksi)

Output adalah nilai barang atau jasa yang

dihasilkan dalam suatu periode tertentu, biasanya

satu tahun, dan dinilai atas dasar harga dasar

(basic price).

Jenis output ada 2 (dua) macam yaitu:

Output utama (output utama produksi),

Output sekunder

b. Konsumsi Antara

Konsumsi Antara adalah nilai barang dan jasa yang

dikonsumsi sebagai input dalam proses produksi

55

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

atau nilai barang dan jasa tidak tahan lama yang

digunakan/habis dalam proses produksi. Konsumsi

antara ini dinilai atas harga pembeli.

c. Nilai Tambah Bruto (NTB)

Nilai Tambah Bruto adalah selisih antara output dan

konsumsi antara, yang merupakan produk dari

proses produksi.

Produk ini terdiri atas :

a. Pendapatan faktor yang terdiri dari :

- Kompensasi tenaga kerja

- Sewa tanah sebagai balas jasa tanah

- Bunga sebagai jasa modal, dan

- Keuntungan sebagai balas jasa kewirswasta

b. Konsumsi barang modal tetap yang dipakai

untuk produksi

c. Pajak lainnya atas produksi dikurangi subsidi

lainnya atas produksi

PDRB dapat dinyatakan sebagai :

a. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB adhb)

Nilai tambah barang dan jasa yang dihitung

menggunakan harga berlaku pada setiap tahun.

56

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

b. PDRB Atas Dasar Harga Konstan (PDRB adhk)

Nilai tambah barang dan jasa tersebut yang

dihitung menggunakan harga pada satu tahun

tertentu sebagai dasar penghitungan.

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar

Harga Berlaku (PDRB adhb) ada 3 yaitu: Produksi,

Pendapatan dan Pengeluaran.

1. Menurut Pendekatan Produksi

Menghitung nilai tambah seluruh kegiatan

ekonomi dengan cara

mengurangkan konsumsi antara dari masing-

masing total nilai produksi/pendapatan (output) tiap-

tiap lapangan usaha.

Dimana :

Output b,t = Output/nilai produksi bruto atas dasar

harga berlaku tahun t

NTB b,t = Nilai tambah bruto atas dasar harga

berlaku tahun ke-t

Produksi t = Kuantum produksi tahun ke-t

Harga t = Harga produksi tahun ke-t

57

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Menurut Pendekatan Pendapatan

PDRB merupakan balas jasa yang diterima oleh

faktor-faktor produksi.

PDRB = Kompensasi Tenaga Kerja + Surplus Usaha

Neto + Konsumsi Barang Modal Tetap +

Pajak atas Produksi dan Impor.

3. Menurut Pendekatan Pengeluaran

PDRB adalah penjumlahan semua komponen

permintaan akhir.

PDRB = Konsumsi rumahtangga +

KonsumsiPemerintah + PMTB + Perubahan

stok + (Ekspor - Impor).

Pendekatan Penghitungan PDRB Atas Dasar

Harga Konstan (PDRB adhk) ada 3 yaitu: Revaluasi,

Ekstrapolasi dan Deflasi.

1. Revaluasi yaitu perkalian kuantum produksi tahun

yang berjalan dengan harga tahun dasar.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

58

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Ekstrapolasi yaitu dengan cara mengalikan nilai

tahun dasar dengan suatu indeks kuantum dibagi

100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

3. Deflasi yaitu dengan cara membagi nilai pada tahun

berjalan dengan suatu indeks harga dibagi 100.

Dalam rumus dapat dinyatakan sebagai berikut :

3.2.2 Metode Estimasi PDRB Ekonomi

Kreatif Tahun 2011-2016

Tahapan metode estimasi PDRB Ekonomi

Kreatif tahun 2011-2016 adalah sebagai berikut:

1. PDRB Ekraf tahun 2010 diturunkan dari hasil

Matriks Supply Ekraf tahun 2010

2. Pengidentifikasian dan pengumpulan data produksi/

indikator produksi dan harga/indikator harga dari

masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-2016.

59

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

3. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga

berlaku dengan metode pendekatan produksi dari

masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-2016.

4. Penghitungan output dan NTB atas dasar harga

konstan dengan metode ektrapolasi/deflasi dari

masing-masing subsektor ekraf tahun 2011-2016.

5. Proses rekonsiliasi, uji kelayakan dan kewajaran.

Berikut metode penghitungan PDRB ekonomi

kreatif atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga

konstan 2010 menurut subsektor ekonomi kreatif tahun

2011 sampai tahun 2016.

a. Subsektor Arsitektur

Industri: Jasa Perusahaan.

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku Subsektor

Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi

menggunakan indikator dari PDRB atas dasar

harga berlaku industri konstruksi.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 subsektor

Arsitektur tahun 2011-2016 diestimasi

menggunakan indikator dari PDRB atas dasar

harga konstan 2010 industri konstruksi.

60

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi .Jawa Timur

2. PDRB Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi .Jawa

Timur

b. Subsektur Desain Interior

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi menggunakan indikator dari

PDRB atas dasar harga berlaku real estat.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

dari PDRB atas dasar harga konstan 2010 real

estat.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. PDRB Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi Jawa

Timur

61

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB

atas dasar harga konstan 2010 dengan IHK

kursus.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud

3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

c. Subsektor Desain Komunikasi Visual

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi menggunakan indikator PDRB

subsektor periklanan.

62

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi,

yaitu dengan cara men-deflate PDRB atas dasar

harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi .Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. PDRB Subsektor Periklanan

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB

atas dasar harga konstan 2010 dengan IHK

kursus.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

63

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Desain suatu

produk

menentukan

citra dari

produk

tersebut

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi .awa Timur

d. Subsektor Desain Produk

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator PDRB atas

dasar harga berlaku industri kemasan.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

PDRB atas dasar harga konstan 2010 industri

kemasan.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. PDRB Provinsi Jawa Timur, BPS Provinsi Jawa

Timur

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010 dengan IHK kursus.

64

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

e. Subsektor Film, Animasi, dan Video

Industri: Industri Pengolahan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan

dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun

2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun

dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga

berlaku tahun 2011-2016 khusus Kategori

Industri Pengolahan dihitung menggunakan

pendekatan produksi dari data Industri Besar

dan Sedang (IBS) dan Industri Mikro dan Kecil

(IMK) tahun 2011-2016.

65

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia

dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi

ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi

dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan

output dan konsumsi antara IBS dan IMK

tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai

Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku

dari PDRB Industri pengolahan Non Migas

Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output

dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga

berlaku.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung

dengan mendeflate Output atas dasar harga

berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks

Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB

tahun 2010.

66

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

4. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur Ekonomi

Kreatif 2010, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Informasi dan Komunikasi

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan

pendekatan produksi, yaitu dengan mengalikan

indikator produksi (jumlah film, sinetron, dll)

dengan rata-rata biaya produksi film.Kemudian

nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara

output berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

metode deflasi, yaitu dengan membagi output

konstan dengan indikator harga Indeks harga

konsumen (IHK).Untuk nilai NTB konstan,

diperoleh dari perkalian antara output konstan

dan rasio NTB tahun 2010.

67

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi

Jawa Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur Tahun

2010, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB

atas dasar harga konstan 2010 dengan IHK

kursus.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

68

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

f. Subsektor Fotografi

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2013

diestimasi menggunakan hasil SKEK 2012-2013,

sedangkan untuk tahun 2014-2016 diestimasi

menggunakan hasil Survei Khusus Neraca

Produksi (SKNP).

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi,

yaitu dengan cara men-deflate PDRB atas dasar

harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. SKEK 2015-2016, BPS Provinsi Jawa Timur

3. SKNP 2014-2016, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010 dengan IHK kursus.

Fotografi adalah

sebuah terobosan

teknologi dengan

hasilnya berupa

rekaman dua

dimensi seperti

yang terlihat

oleh mata, sudah

bisa dibuat

permanen.

69

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi .Jawa Timur

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan output

atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Output atas dasar harga konstan 2010 diperoleh

dengan metode deflasi, yaitu membagi output

berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan 2010 diperoleh dengan mengalikan

70

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

output atas dasar harga konstan 2010 dan rasio

NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi

Jawa Timur

g. Subsektor Kriya

Industri: Industri Pengolahan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan

dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun

2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun

dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK)

tahun 2011-2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

Pelaku kriya

adalah pencinta

budaya nenek

moyang.

Kriya

merupakan

salah satu

wujud

pelestarian

budaya

nusantara

71

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia

dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi

ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi

dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan

output dan konsumsi antara IBS dan IMK

tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai

Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku

dari PDRB Industri pengolahan Non Migas

Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output

dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga

berlaku.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung

dengan men-deflate Output atas dasar harga

berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks

Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB

tahun 2010.

72

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010, BPS

4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang yang

diperdagangkan dari industri pengolahan di

subsektor kriya. Marjin perdagangan merupakan

perkalian antara output industri dengan rasio marjin

perdagangan. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekunder menggunakan rasio dari

Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya.

73

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi .Jawa

Timur

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. SKSJ, BPS Provinsi Jawa Timur

4. SPPJ, BPS Provinsi Jawa Timur

h. Subsektor Kuliner

Industri: Industri Pengolahan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan

dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun

2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun

dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan Industri Mikro dan Kecil (IMK) tahun

2011-2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia

74

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi

ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi

dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan

output dan konsumsi antara IBS dan IMK

tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai

Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku

dari PDRB Industri pengolahan Non Migas

Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output

dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga

berlaku.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung

dengan mendeflate Output atas dasar harga

berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga

Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB

tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

75

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010, BPS

4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang yang

diperdagangkan dari industri pengolahan di

subsektor kuliner. Marjin perdagangan merupakan

perkalian antara output industri dengan rasio marjin

perdagangan. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekunder menggunakan rasio dari

Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

76

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. SKSJ, BPS Provinsi Jawa Timur

4. SPPJ, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Penyediaan Akomodasi dan

Penyediaan Makan Minum

Output subkategori penyediaan makan minum

diperoleh dengan pendekatan pengeluaran. Output

merupakan penjumlahan dari pengeluaran

penduduk terhadap produk penyediaan makan

minum ditambah dengan konsumsi wisatawan

mancanegara di Indonesia (ekspor wisatawan

mancanegara dikurangi pengeluaran wisatawan

nasional/impor restoran). Penghitungan tersebut

menghasilkan output utama. Sedangkan output

sekunder didapatkan dari rasio Matriks Supply Ekraf

2010. Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi dengan IHP penyediaan

makan minum sebagai deflatornya. Sedangkan nilai

tambah brutonya dihitung berdasarkan perkalian

rasio nilai tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Susenas, BPS Provinsi Jawa Timur

2. Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi Jawa

Timur 2010-2035, BPS Provinsi Jawa Timur

77

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

3. Statistik Pariwisata, BPS Provinsi Jawa Timur

i. Subsektor Musik

Industri: Industri Pengolahan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan

dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun

2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun

dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK)

tahun 2011-2016.

Data IBS diidentifikasi ke dalam output dan

konsumsi antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia

dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi

ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi

dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan

output dan konsumsi antara IBS dan IMK

tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai

Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku

dari PDRB Industri pengolahan Non Migas. Dari

78

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

hasil ini akan diperoleh Output dan NTB Industri

Kreatif atas dasar harga berlaku.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung

dengan mendeflate Output atas dasar harga

berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga

Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB

tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010, BPS

4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

79

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang yang

diperdagangkan dari industri pengolahan musik dan

aktivitas penerbitan musik dan buku musik. Marjin

perdagangan merupakan perkalian antara output

industri dengan rasio marjin perdagangan. Output

yang didapat dari perkalian tersebut merupakan

output utama. Sedangkan untuk output sekunder

menggunakan rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf.

Nilai tambah brutonya dihitung berdasarkan

perkalian rasio nilai tambah bruto dengan

outputnya.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. SKSJ, BPS Provinsi Jawa Timur

4. SPPJ, BPS Provinsi Jawa Timur

80

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Informasi dan Komunikasi

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan

pendekatan produksi, yaitu dengan

menyesuaikan pertumbuhan subsektor musik dan

subsektor film, animasi, dan video. Hal ini

dikarenakan subsektor musik merupakan bagian

kecil dari industri produksi gambar bergerak,

video dan program televisi, perekaman suara dan

penerbitan (yang merupakan industri Matriks

Supply dari Film, Animasi, dan Video). Kemudian

nilai NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara

output berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

metode deflasi, yaitu dengan membagi output

konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai

NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara

output konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Jawa Timur

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi .Jawa Timur

81

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi menggunakan indikator

subsektor Musik.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

subsektor Musik.

Sumber data:

1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. PDRB Subsektor Musik, BPS Provinsi Jawa

Timur

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi sebagai perkalian antara

PDRB atas dasar harga konstan 2010 dengan

IHK kursus.

82

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Pendidikan, Kemendikbud

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan output

atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi, yaitu membagi output

berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

83

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan mengalikan output

atas dasar harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi

Jawa Timur

j. Subsektor Fesyen

Industri: Industri Pengolahan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan

dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun

2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun

dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK)

tahun 2011-2016.

84

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing lima digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia dalam

dua digit KBLI, sehingga perlu disagregasi ke

dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi dari

data IBS. Kemudian hasil penjumlahan output

dan konsumsi antara IBS dan IMK tersebut

diselaraskan dengan output dan Nilai Tambah

Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari PDRB

Industri pengolahan Non Migas. Dari hasil ini

akan diperoleh Output dan NTB Industri Kreatif

atas dasar harga berlaku.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung dengan

mendeflate Output atas dasar harga berlaku

dengan suatu deflator yaitu Indeks Harga

Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB

tahun 2010.

85

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010, BPS

4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Nilai output baik harga atas dasar harga berlaku

maupun atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang yang

diperdagangkan dari industri pengolahan di

subsektor Fesyen. Marjin perdagangan merupakan

perkalian antara output industri dengan rasio marjin

perdagangan. Output yang didapat dari perkalian

tersebut merupakan output utama. Sedangkan

untuk output sekunder menggunakan rasio dari

Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya.

86

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. SKSJ, BPS Provinsi Jawa Timur

4. SPPJ, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB

atas dasar harga konstan 2010 dengan IHK

kursus.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

87

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

k. Subsektor Aplikasi dan Game Developer

Industri: Informasi dan Komunikasi

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku diperoleh menggunakan

pertumbuhan pendapatan dalam laporan

keuangan perusahaan go public. Kemudian nilai

NTB berlaku diperoleh dari perkalian antara

output berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

metode deflasi, yaitu dengan membagi output

konstan dengan indikator harga IHK. Untuk nilai

NTB konstan, diperoleh dari perkalian antara

output konstan dan rasio NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

2. Statistik Indeks Harga Konsumen, BPS Provinsi

Jawa Timur

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi menggunakan indikator

subsektor Aplikasi dan Game Developer.

88

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

subsektor Aplikasi dan Game Developer.

Sumber data:

Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan output

berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi, yaitu membagi output

berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan mengalikan output

atas dasar harga konstan dan rasio NTB.

89

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Layout buku

berbanding

lurus dengan

kualitas buku

yang

diterbitkan

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

l. Subsektor Penerbitan

Industri: Industri Pengolahan

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB Ekonomi Kreatif tahun 2010 didasarkan

dari hasil Matriks Supply Industri Kreatif tahun

2010 dan sekaligus digunakan sebagai tahun

dasar Penyusunan PDRB Industri Kreatif.

PDRB Ekonomi Kreatif atas dasar harga berlaku

tahun 2011-2016 khusus Kategori Industri

Pengolahan dihitung menggunakan pendekatan

produksi dari data Industri Besar dan Sedang

(IBS) dan data Industri Mikro dan Kecil (IMK)

tahun 2011-2016.

Data IBS diidentifikasi kedalam Output dan

Konsumsi Antara untuk masing-masing 5 digit

KBLI. Sedangkan data IMK hanya tersedia

dalam 2 digit KBLI, sehingga perlu disagregasi

90

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

ke dalam 5 digit KBLI menggunakan proporsi

dari data IBS. Kemudian hasil penjumlahan

output dan konsumsi antara IBS dan IMK

tersebut diselaraskan dengan output dan Nilai

Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku

dari PDRB Industri pengolahan Non Migas

Nasional. Dari hasil ini akan diperoleh Output

dan NTB Industri Kreatif atas dasar harga

berlaku.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB Industri Kreatif atas dasar harga konstan

untuk kategori Industri pengolahan diperoleh

dengan pendekatan Deflasi.

Output atas dasar harga konstan dihitung

dengan mendeflate Output atas dasar harga

berlaku dengan suatu deflator yaitu Indeks

Harga Produsen (IHP).

NTB atas dasar harga konstan diperoleh dari

perkalian output atas dasar harga konstan

dengan rasio NTB tahun dasar yaitu rasio NTB

tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

91

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Statistik Industri Besar dan Sedang (IBS)

Tahunan, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Indeks Harga Produsen (IHP) 2010, BPS

4. Matriks Supply Ekonomi Kreatif 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Nilai output baik atas dasar harga berlaku maupun

atas dasar harga konstan untuk kegiatan

perdagangan menggunakan pendekatan tidak

langsung/commodity flow yaitu dengan menghitung

besarnya marjin perdagangan barang-barang yang

diperdagangkan dari penerbitan dan aktivitas

penerbitan di infokom. Marjin perdagangan

merupakan perkalian antara output industri dengan

rasio marjin perdagangan. Output yang didapat dari

perkalian tersebut merupakan output utama.

Sedangkan untuk output sekunder menggunakan

rasio dari Matriks Supply 2010 Ekraf. Nilai tambah

brutonya dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai

tambah bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Data Output Sektor Barang, BPS Provinsi .Jawa

Timur

92

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

3. SKSJ, BPS Provinsi Jawa Timur

4. SPPJ, BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Informasi dan Komunikasi

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output berlaku menggunakan metode

inflate, yaitu dengan cara mengalikan output

konstan dengan indikator harga Indeks Harga

Produsen (IHP). Untuk nilai NTB berlaku,

diperoleh dari perkalian antara output berlaku

dan rasio NTB.

PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Nilai output konstan diperoleh menggunakan

indikator pertumbuhan produksi Industri

Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman.

Kemudian nilai NTB konstan diperoleh dari

perkalian antara output konstan dan rasio NTB

tahun 2010.

Sumber data:

1. Statistik Industri Besar dan Sedang, BPS

Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Indeks Harga Produsen, BPS

93

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi menggunakan indikator

Subsektor Penerbitan.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

Subsektor Penerbitan.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Indikator Subsektor Penerbitan

Industri: Jasa Lainnya

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan output

berlaku dan rasio NTB.

94

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi, yaitu membagi output

atas dasar harga berlaku yang telah diperoleh

dengan deflator berupa IHK. Sedangkan, NTB

atas dasar harga konstan diperoleh dengan

mengalikan output atas dasar harga konstan dan

rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Jawa Timur

m. Subsektor Periklanan

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi menggunakan indikator pajak

reklame.

95

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi,

yaitu dengan cara men-deflate PDRB atas dasar

harga berlaku dengan deflator yang

bersesuaian.

Sumber data:

1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Data pajak reklame, Kemenkeu.

n. Subsektor Televisi dan Radio

Industri: Informasi dan Komunikasi

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Nilai output atas dasar harga berlaku diperoleh

menggunakan pertumbuhan pendapatan dalam

laporan keuangan perusahaan televisi dan radio

go public. Selain itu juga menggunakan data

belanja iklan. Kemudian nilai NTB atas dasar

harga berlaku diperoleh dari perkalian antara

output atas dasar harga berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Nilai output atas dasar harga konstan diperoleh

menggunakan metode deflasi, yaitu dengan

96

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

membagi output atas dasar harga konstan

dengan indikator harga IHK. Untuk nilai NTB atas

dasar harga konstan, diperoleh dari perkalian

antara output atas dasar harga konstan dan rasio

NTB tahun 2010.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

o. Subsektor Seni Pertunjukan

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator Laporan

Keuangan perusahaan go public.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diperoleh dengan metode deflasi,

yaitu dengan cara men-deflate PDRB atas dasar

harga berlaku dengan deflator yang bersesuaian.

97

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

2. Laporan keuangan perusahaan go public, BEI

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-

2016 diestimasi sebagai perkalian antara PDRB

atas dasar harga konstan 2010 dengan IHK

kursus.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

98

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Jasa Lainnya

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan output

berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi, yaitu membagi output

berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan mengalikan output

atas dasar harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Jawa Timur

99

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

p. Subsektor Seni Rupa

Industri: Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi dan Perawatan Mobil dan

Sepeda Motor

Output seni rupa diperoleh dengan pendekatan

pengeluaran. Output merupakan penjumlahan dari

pengeluaran penduduk untuk barang-barang

pajangan. Penghitungan tersebut menghasilkan

output utama. Sedangkan output sekunder

didapatkan dari rasio Matriks Supply Ekraf 2010.

Output atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode deflasi dengan IHK umum sebagai

deflatornya. Sedangkan nilai tambah brutonya

dihitung berdasarkan perkalian rasio nilai tambah

bruto dengan outputnya.

Sumber data:

1. Susenas, BPS Provinsi Jawa Timur

2. Publikasi Proyeksi Penduduk Provinsi Jawa

Timur 2010-2035, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

100

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Industri: Jasa Perusahaan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi menggunakan indikator Subsektor

Seni Rupa.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

Subsektor Seni Rupa.

Sumber data:

1. Matriks Supply Ekonomi Kreatif tahun 2010, BPS

Provinsi Jawa Timur

2. SKEK 2015-2016 BPS Provinsi Jawa Timur

Industri: Pendidikan

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2011-2016

diestimasi sebagai perkalian antara PDRB atas

dasar harga konstan 2010 dengan IHK kursus.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

PDRB atas dasar harga konstan 2010 tahun

2011-2016 diestimasi menggunakan indikator

jumlah peserta kursus.

101

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Sumber data:

1. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun 2010,

BPS Provinsi Jawa Timur

2. Statistik Harga Konsumen (IHK), BPS Provinsi

Jawa Timur

Industri: Jasa Lainnya

PDRB Atas dasar Harga Berlaku (adhb)

Output atas dasar harga berlaku dihitung

menggunakan pendekatan produksi, yaitu

mengalikan indikator produksi dan indikator

harga. Sedangkan, NTB atas dasar harga

berlaku diperoleh dengan mengalikan output

berlaku dan rasio NTB.

PDRB Atas dasar Harga Konstan 2010 (adhk)

Output atas dasar harga konstan diperoleh

dengan metode deflasi, yaitu membagi output

berlaku yang telah diperoleh dengan deflator

berupa IHK. Sedangkan, NTB atas dasar harga

konstan diperoleh dengan mengalikan output

atas dasar harga konstan dan rasio NTB.

Sumber data:

1. Sensus Ekonomi 2006, BPS Provinsi Jawa

Timur

102

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

2. Matriks Supply Provinsi Jawa Timur tahun

2010, BPS Provinsi Jawa Timur

3. Statistik Indeks Harga Konsumen (IHK), BPS

Provinsi Jawa Timur

103

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

BAB IV

HASIL

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI JAWA TIMUR 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

104

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

105

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

BAB IV

HASIL

4.1 Kondisi Makro PDRB Provinsi Jawa

Timur Tahun 2010-2016

Krisis ekonomi global telah melanda seluruh

negara di belahan dunia, termasuk Indonesia pada

tahun 2008. Namun kinerja perekonomian Indonesia

masih dapat dipertahankan, begitu pula dengan kinerja

perekonomian Provinsi Jawa Timur. Menurunnya

pertumbuhan ekonomi tahun 2014 dirasakan oleh

masyarakat Jawa Timur meski tidak seburuk

perekonomian di era tahun 90-an. Stabilitas

perekonomian Provinsi Jawa Timur pasca masa krisis

ekonomi global tercermin pada meningkatnya nilai

PDRB pada tahun 2010-2016. Pada tahun 2010,

PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar harga berlaku

mencapai 990,65 triliun Rupiah dan meningkat sebesar

87,26 persen pada tahun 2016 menjadi 1.855,04 triliun

Rupiah. PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar harga

konstan tahun 2010-2016 juga terus mengalami

peningkatan sejalan dengan PDRB atas dasar harga

berlaku. Nilai PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar

harga konstan meningkat sebesar 41,85 persen

menjadi 1.405,24 triliun Rupiah pada tahun 2016.

106

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Krisis ekonomi global berdampak terhadap

ketidakseimbangan pemulihan perekonomian global,

sehingga memberikan sedikit dampak terhadap

melambatnya perekonomian Jawa Timur.

Perekonomian Provinsi Jawa Timur mengalami

perlambatan pada tahun 2014 hingga tahun 2015.

Pada tahun 2015, perekonomian Provinsi Jawa Timur

tumbuh melambat sebesar 5,44 persen.

Melambatnya perekonomian Provinsi Jawa Timur

bukan berarti bahwa perekonomian Provinsi Jawa

Timur mengalami penurunan, perekonomian Provinsi

Jawa Timur tetap mengalami peningkatan namun

percepatan peningkatannya lebih lambat

dibandingkan periode sebelumnya. Pada tahun 2016,

perekonomian Provinsi Jawa Timur tumbuh cepat

mencapai 5,55 persen.

Gambaran makro perekonomian Jawa

Timur secara lengkap terdapat pada gambar 4.1.

Secara umum, besaran PDRB ekonomi kreatif atas

dasar harga berlaku terus mengalami peningkatan

seperti halnya PDRB Provinsi Jawa Timur. Kontribusi

yang diberikan oleh ekonomi kreatif terhadap

perekonomian Provinsi Jawa Timur cenderung

Gambar 4.1

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

(Triliun Rupiah), PDRB Atas Dasar

Harga Konstan (Triliun Rupiah),

dan Laju Pertumbuhan PDRB

Provinsi Jawa Timur (Persen)

Tahun 2010-2016

107

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Tabel 4.1

Ringkasan Indikator Makro

PDRB Ekonomi Kreatif

Provinsi Jawa Timur

Tahun 2010-2016

No Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Rata-rata

1 Besaran PDRB adhb (Triliun Rp.)

PDRB Ekraf 89,95 100,00 109,95 120,76 137,57 153,84 170,86 128,62

PDRB Non

Ekraf 900,70 1.020,58 1.138,82 1.261,74 1.400,38 1.539,06 1.684,18 1.275,44

PDRB

Provinsi

Jawa Timur

990,65 1.120,58 1.248,77 1.382,50 1.537,95 1.692,90 1.855,04 1.404,06

2 Kontribusi (Persen)

PDRB Ekraf 9,08 8,92 8,80 8,73 8,94 9,09 9,21 8,97

PDRB Non

Ekraf 90,92 91,08 91,20 91,27 91,06 90,91 90,79 91,03

PDRB

Provinsi

Jawa Timur

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

3 Pertumbuhan (Persen)

PDRB Ekraf - 7,33 4,43 5,17 6,70 5,42 5,67 5,79

PDRB Non

Ekraf - 6,35 6,87 6,17 5,78 5,44 5,53 6,02

PDRB

Provinsi

Jawa Timur

- 6,44 6,64 6,08 5,86 5,44 5,55 6,00

berfluktuasi dan PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar

harga konstan cenderung mengalami peningkatan

meski terkadang percepatan pertumbuhannya

melambat. Secara ringkas, gambaran indikator makro

PDRB Ekonomi kreatif dapat dilihat pada tabel 4.1.

4.2 Besaran PDRB Ekonomi Kreatif

Pelaku ekonomi kreatif sebagai penghasil

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar

harga berlaku terus mengalami peningkatan yang

cukup besar. Kreativitas, ide cemerlang dan semakin

pesatnya perkembangan teknologi serta melimpahnya

sumber daya menjadikan ekonomi kreatif semakin

berpotensi memberikan kontribusi dalam

perekonomian.

108

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku

berkembang sejalan dengan pola perkembangan

PDRB menurut lapangan usaha yang terus mengalami

peningkatan. Pada tahun 2010, PDRB yang dihasilkan

oleh ekonomi kreatif sebesar 91,95 triliun Rupiah dan

nilai ini meningkat sebesar 89,12 persen pada tahun

2016 menjadi 173,90 triliun Rupiah. Rata-rata

peningkatan besaran PDRB ekonomi kreatif atas

dasar harga berlaku setiap tahun selama kurun waktu

tersebut mencapai 11,21 persen, sedangkan rata-rata

peningkatan besaran PDRB non ekonomi kreatif atas

dasar harga berlaku mencapai 11,01 persen dan rata-

rata peningkatan PDRB menurut lapangan usaha atas

dasar harga berlaku sebesar 11,03 persen.

Perkembangan PDRB ekonomi kreatif dan non

ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku secara

lengkap dapat dilihat pada gambar 4.2.

Perkembangan PDRB ekonomi kreatif di Provinsi

Jawa Timur cukup signifikan. Rata-rata PDRB

ekonomi kreatif atas dasar harga berlaku yang

mencapai 128,62 miliar rupiah selama kurun waktu

tahun 2010-2016 telah memberikan kontribusi

terhadap perekonomian Provinsi Jawa Timur sebesar

rata-rata 9,15 persen.

Sampai tahun 2016 subsektor ekonomi kreatif

yang mengalami peningkatan terbesar dibandingkan

Tahukah anda :

Televisi Republik

Indonesia

(TVRI) adalah

stasiun televisi

pertama di

Indonesia yang

mengudara pada

tanggal

24 Agustus 1962

109

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Gambar 4.2

PDRB Ekraf dan PDRB Non Ekraf

Atas Dasar Harga Berlaku

(Triliun Rp)

nilai pada tahun 2010 adalah Subsektor Periklanan

yang meningkat 2,17 kali lipat, diikuti oleh Subsektor

Kuliner yang meningkat 2,12 kali lipat. Sementara itu

kenaikan terkecil terjadi pada Subsektor Aplikasi dan

Game Developer yang meningkat 1,33 kali lipat

dibanding tahun 2010. Besaran PDRB atas dasar

harga berlaku ini menunjukkan peranan tiap subsektor

ekonomi kreatif dalam penciptaan nilai tambah PDRB

ekonomi kreatif. PDRB atas dasar harga berlaku juga

dapat menjadi gambaran kinerja subsektor ekonomi

kreatif. Secara lengkap besaran PDRB ekonomi kreatif

atas dasar harga berlaku tahun 2010-2016 terdapat

pada lampiran empat. Pada tahun 2016, subsektor

ekonomi kreatif yang mempunyai PDRB atas dasar

harga berlaku tertinggi adalah subsektor kuliner

dengan nilai sebesar 109,34 triliun Rupiah dan yang

mempunyai besaran PDRB atas dasar terkecil adalah

subsektor desain komunikasi visual dengan nilai

sebesar 39,8 miliar Rupiah.

Empat subsektor ekonomi kreatif yang

mempunyai kontribusi terbesar dalam pembentukan

PDRB ekonomi Kreatif Jawa Timur, yaitu subsektor

0,00

400,00

800,00

1.200,00

1.600,00

2.000,00

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

PDRB Non Ekraf PDRB Ekraf

110

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Gambar 4.3

PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Subsektor Ekonomi

Kreatif (Miliar Rupiah)

Kuliner, subsektor Kriya, subsektor Fesyen, serta

subsektor Televisi dan Radio. Gambaran

perkembangan besaran PDRB ekonomi kreatif atas

dasar harga berlaku tahun 2016 menurut subsektor

ekonomi kreatif dapat dilihat dari gambar 4.3.

PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga

konstan yang dihasilkan juga relatif besar dan terus

mengalami pertumbuhan selama kurun waktu tahun

2010-2016. Besaran PDRB atas dasar harga konstan

yang dihasilkan oleh ekonomi kreatif pada tahun 2016

mencapai 128,74 triliun Rupiah, meningkat 40,01

persen dibandingkan tahun 2010. Besaran PDRB

ekonomi kreatif atas dasar harga konstan yang

semakin meningkat menunjukkan bahwa

perkembangan ekonomi kreatif di Provinsi Jawa

Timur semakin baik.

Perkembangan PDRB ekonomi kreatif atas

dasar harga konstan memiliki pola percepatan yang

searah dengan pola percepatan perkembangan

PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar harga konstan.

Setiap tahun PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga

konstan mengalami rata-rata pertumbuhan sebesar

111

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

5,77 persen dan rata-rata PDRB ekonomi kreatif

menyumbang 9,19 persen terhadap pembentukan

PDRB Provinsi Jawa Timur atas dasar harga konstan.

Secara lengkap gambaran perkembangan besaran

PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga konstan dapat

dilihat dari gambar 4.4.

Sebagaimana nilai tambah atas dasar harga

berlaku, nilai tambah ekonomi kreatif atas dasar harga

konstan 2010 juga didominasi oleh tiga subsektor

utama, yaitu Subsektor Kuliner, Subsektor Kriya, dan

Subsektor Fesyen, sedangkan subsektor yang

mempunyai besaran nilai tambah atas dasar harga

konstan terkecil adalah Subsektor Desain Komunikasi

Visual.

Selama periode tahun 2010-2016, subsektor

yang mengalami peningkatan nilai tambah atas dasar

harga konstan terbesar adalah Subsektor Periklanan

sebesar 58,25 persen, diikuti Subsektor Film, Animasi

dan Video serta Subsektor Kuliner masing-masing

sebesar 53,78 persen dan 52,57 persen. Sementara itu,

Subsektor Desain Produk mengalami peningkatan

besaran nilai tambah atas dasar harga konstan terkecil,

0,00

400,00

800,00

1.200,00

1.600,00

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

PDRB Non Ekraf PDRB Ekraf

Gambar 4.4

PDRB Ekraf dan PDRB Non Ekraf

Atas Dasar Harga Konstan

(Triliun Rupiah)

112

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

yaitu sebesar 11,05 persen. Perkembangan besaran

PDRB ekonomi kreatif atas dasar harga konstan

menurut subsektor ekonomi kreatif tahun 2010-2016

secara lengkap dapat dilihat pada lampiran lima.

Gambaran PDRB atas dasar harga konstan menurut

subsektor ekonomi kreatif secara lengkap dapat

dilihat dari gambar 4.5.

4.3 Struktur Ekonomi Kreatif

Selama kurun waktu tahun 2010-2016, PDRB

ekonomi kreatif memberikan kontribusi antara 8,91

hingga 9,37 persen terhadap perekonomian Provinsi

Jawa Timur dan secara umum nilai tambah tiap

subsektor ekonomi kreatif mengalami peningkatan.

Struktur ekonomi kreatif menunjukkan peranan

masing-masing subsektor ekonomi kreatif dalam

penciptaan nilai tambah.

Kontribusi subsektor ekonomi kreatif terhadap

perekonomian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016

meningkat dibandingkan tahun 2010. Rata-rata

kontribusi subsektor ekonomi kreatif terhadap

perekonomian Provinsi Jawa Timur selama periode

1.807,93

45,83

29,56

92,82

108,57

198,70

25.650,67

78.728,72

425,16

9.321,50

1.860,73

2.644,44

669,42

4.065,90

199,92

187,23

0,00 30.000,00 60.000,00 90.000,00

Arsitektur

Desain Interior

Desain Komunikasi Visual

Desain Produk

Film, Animasi dan Video

Fotografi

Kriya

Kuliner

Musik

Fashion

Aplikasi dan Game Developer

Penerbitan

Per iklanan

Televisi dan Radio

Seni Pertunjukan

Seni Rupa

Gambar 4.5

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

Menurut Subsektor Ekonomi

Kreatif Tahun 2016

(Miliar Rupiah)

113

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

TENAGA KERJA EKONOMI KREATIF

PROVINSI JAWATIMUR

Tenaga Kerja Jawa Timur

Laki-laki 59 % Perempuan 41%

Fenomena ini menggambarkan

bahwa pada perekenomian masa

depan Jawa Timur, kaum perempuan

mulai mengambil peran dalam

memajukan ekonomi yang kreatif.

Pengembangan kualitas Sumber

Daya Perempuan perlu diberdayakan

lebih intensif untuk mendorong

perkembangan ekonomi kreatif ke

arah yang lebih baik.

*) Data 2017, BPS Provinsi Jawa Timur

Sejalan dengan hasil yang diperoleh

untuk level Indonesia, Pengusaha

ekonomi kreatif di Provinsi Jawa

Timur juga didominasi oleh

pengusaha Perempuan (57,24%).

Dominasi perempuan nampak pada

ekonomi kreatif. Sebaliknya pada

gambaran tenaga kerja secara umum

terlihat bahwa jumlah tenaga kerja

Laki-laki lebih dari separuh jumlah

tenaga kerja.

114

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

tahun 2010-2016 sebesar 9,15 persen sehingga

sisanya sebesar 90,85 persen merupakan sumbangan

dari sektor/industri selain ekonomi kreatif.

Selama kurun waktu tersebut, terdapat tiga

subsektor yang cukup dominan berkontribusi dalam

pembentukan PDRB ekonomi kreatif yaitu Subsektor

Kuliner, Subsektor Kriya, dan Subsektor Fesyen. Pada

tahun 2016, Subsektor Kuliner menciptakan nilai

tambah sebesar 109,34 triliun Rupiah dan

menyumbang 62,88 persen terhadap pembentukan

PDRB ekonomi kreatif. Sementara itu, Subsektor Kriya

dan Subsektor Fesyen yang menyumbang nilai

tambah sebesar 33,95 triliun Rupiah dan 12,87 triliun

Rupiah memberikan kontribusi sebesar 19,52 persen

dan 7,40 persen terhadap pembentukan PDRB

ekonomi kreatif tahun 2016.

Yang cukup menjadi perhatian adalah di tengah

semakin majunya teknologi, namun kontribusi

subsektor ekonomi kreatif yang cukup dominan dalam

pemanfaatan teknologi terhadap pembentukan PDRB

ekonomi kreatif masih sangat kecil. Subsektor tersebut

antara lain Subsektor Desain Interior, Subsektor

Desain Komunikasi Visual, dan Subsektor Desain

Produk. Pada tahun 2016, ketiga subsektor tersebut

Gambar 4.6

Struktur Perekonomian

Provinsi Jawa Timur

Tahun 2010 dan 2016

(Persen)

115

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

memberikan kontribusi masing-masing sebesar 0,04

persen; 0,02 persen; dan 0,07 persen.

Film, Animasi dan Video juga merupakan

kelompok subsektor yang memberikan kontribusi kecil

pada pembentukan PDRB ekonomi kreatif atas dasar

harga berlaku tahun 2016, yaitu hanya sebesar 0,07

persen. Kelompok subsektor ini tentunya memerlukan

stimulus dan dukungan untuk lebih mengembangkan

ekonominya sehingga dapat meningkatkan kontribusi

nilai tambahnya terhadap pembentukan PDRB

ekonomi kreatif.

4.4 Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Salah satu cara untuk mengukur keberhasilan

pembangunan ekonomi kreatif adalah melalui laju

pertumbuhan ekonomi kreatif. Rata-rata pertumbuhan

ekonomi kreatif selama periode tahun 2010-2016

mencapai 5,77 persen lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur dan

pertumbuhan ekonomi selain ekonomi kreatif. Hal ini

menunjukkan bahwa potensi ekonomi kreatif di Jawa

Timur masih perlu digali kembali. Pelaku ekonomi

Gambar 4.7

Distribusi PDRB Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut

Ekonomi Kreatif

Tahun 2016

(Persen)

116

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

kreatif di Jawa Timur masih perlu digiatkan kembali

aktivitas perekonomiannya.

Pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi kreatif

mencapai 7,30 persen lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur yang

sebesar 6,44 persen. Namun, pada tahun 2012, 2013

dan 2015, pertumbuhan ekonomi kreatif sedikit

mengalami perlambatan, yaitu menjadi 6,63 persen

tahun 2014 dan 5,59 persen tahun 2015. Pada tahun

2016, pertumbuhan ekonomi kreatif menjadi 5,66

Secara umum, pertumbuhan tiap subsektor

ekonomi kreatif terus mengalami peningkatan. Pada

tahun 2011-2016 subsektor ekonomi kreatif yang

mengalami pertumbuhan tertinggi adalah Subsektor

Periklanan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar

7,95 persen. Subsektor Desain Produk merupakan

subsektor ekonomi kreatif yang mempunyai

pertumbuhan yang paling rendah selama rentang

waktu tahun 2011- 2016 dengan rata-rata

pertumbuhan hanya sebesar 1,77 persen.

Gambar 4.8

Laju Pertumbuhan PDRB

Provinsi Jawa Timur,

PDRB Ekonomi Kreatif,

dan PDRB Non Ekonomi Kreatif

Tahun 2011-2016 (Persen)

117

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

4.5 Sumber Pertumbuhan PDRB Ekonomi

Kreatif

Peranan masing-masing subsektor ekonomi

kreatif terhadap laju pertumbuhan ekonomi kreatif

tergambar pada sumbangan yang diberikan subsektor

ekonomi kreatif tersebut terhadap pembentukan

pertumbuhan ekonomi kreatif. Pergerakan laju

pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif akan

berpengaruh terhadap pembentukan pertumbuhan

ekonomi kreatif. Dalam pembentukan pertumbuhan

ekonomi kreatif, Subsektor Kuliner memberikan

kontribusi terbesar dengan menyumbang rata-rata

sebesar 4,23 persen dan Subsektor Desain

Komunikasi Visual adalah subsektor ekonomi kreatif

yang memberikan kontribusi terkecil (rata-rata sebesar

0,001 persen). Sementara itu, Subsektor Periklanan

yang mempunyai rata-rata laju pertumbuhan tertinggi

Tabel 4.2

Laju Pertumbuhan

PDRB Ekonomi Kreatif

Menurut Subsektor

Ekonomi Kreatif

Tahun 2011-2016

(Persen)

Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 6,44 5,31 5,18 7,91 6,27 7,11

02 Desain Interior 2,23 2,41 3,73 2,87 3,39 1,65

03 Desain Komunikasi Visual 1,63 3,59 1,97 7,85 8,75 1,60

04 Desain Produk 0,91 1,11 1,99 1,29 1,09 4,23

05 Film, Animasi dan Video 8,50 6,90 5,51 8,76 7,04 7,95

06 Fotografi 4,95 4,64 4,42 4,82 4,99 5,55

07 Kriya 6,88 0,55 4,08 4,33 2,04 0,58

08 Kuliner 8,67 6,54 5,49 7,61 7,51 7,98

09 Musik 5,30 4,31 3,23 4,01 4,75 3,59

10 Fesyen 3,05 3,17 8,39 7,82 0,83 2,79

11 Aplikasi dan Game Developer 2,18 3,03 3,20 3,25 2,94 3,15

12 Penerbitan 6,59 -2,99 -0,33 6,22 0,75 2,60

13 Periklanan 7,47 7,81 8,89 8,84 7,27 7,43

14 Televisi dan Radio 2,57 4,13 4,52 5,72 5,24 5,28

15 Seni Pertunjukan 5,83 4,37 3,46 4,32 3,25 2,35

16 Seni Rupa 3,31 3,09 2,88 2,14 3,62 3,78

Produk Domestik Regional Bruto Ekonomi Kreatif

7,33 4,43 5,17 6,70 5,42 5,67

118

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan

ekonomi kreatif rata-rata sebesar 0,0038 persen.

Secara lengkap gambaran sumber pertumbuhan

ekonomi kreatif dapat dilihat pada tabel 4.3.

Kategori Uraian 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 0,09 0,07 0,07 0,11 0,09 0,10

02 Desain Interior 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

03 Desain Komunikasi Visual 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

04 Desain Produk 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

05 Film, Animasi dan Video 0,01 0,01 0,00 0,01 0,01 0,01

06 Fotografi 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

07 Kriya 1,64 0,13 0,93 0,98 0,45 0,12

08 Kuliner 4,97 3,80 3,25 4,52 4,50 4,88

09 Musik 0,02 0,02 0,01 0,01 0,02 0,01

10 Fesyen 0,25 0,24 0,64 0,61 0,07 0,21

11 Aplikasi dan Game Developer 0,04 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

12 Penerbitan 0,17 -0,08 -0,01 0,14 0,02 0,06

13 Periklanan 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

14 Televisi dan Radio 0,09 0,14 0,15 0,19 0,17 0,17

15 Seni Pertunjukan 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00

16 Seni Rupa 0,01 0,01 0,00 0,00 0,01 0,01

Produk Domestik Regional Bruto Ekonomi Kreatif 7,33 4,43 5,17 6,70 5,42 5,67

Tabel 4.3

Sumber Pertumbuhan

Ekonomi Kreatif

Menurut Subsektor

Ekonomi Kreatif

Tahun 2011-2016

(Persen)

119

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

PRODUK EKONOMI KREATIF PROVINSI JAWATIMUR

120

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

121

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

LAMPIRAN

LAPORAN PENYUSUNAN PDRB EKRAF PROVINSI JAWA TIMUR 2010-2016 MENURUT LAPANGAN USAHA

122

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

123

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

1 ARSITEKTUR

71101 Aktivitas Arsitektur

71102 Aktivitas keinsinyuran dan Konsultasi

Teknis YBDI

2 DESAIN INTERIOR 74100 Aktivitas Perancangan Khusus

85497 Pendidikan teknik swasta

3 DESAIN KOMUNIKASI

VISUAL

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

85497 Pendidikan teknik swasta

4 DESAIN PRODUK

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

82920 Aktivitas Pengepakan

85497 Pendidikan teknik swasta

5 FILM, ANIMASI, VIDEO

18202 Reproduksi Media Rekaman Film dan Video

59111 Aktivitas Produksi Film, Video dan Program

Televisi oleh Pemerintah

59112 Aktivitas Produksi Film, Video dan Program

Televisi oleh Swasta

59121 Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Pro-

gram Televisi oleh Pemerintah

59122 Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Pro-

gram Televisi oleh Swasta

59131 Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program

Televisi oleh Pemerintah

59132 Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program

Televisi oleh Swasta

59140 Aktivitas Pemutaran Film

85499 Pendidikan lainnya swasta

LAMPIRAN

Lampiran 1

Klasifikasi Ekonomi Kreatif dan Cakupan

Subsektor Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

124

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

6 FOTOGRAFI

74201 Aktivitas Fotografi

85420 Pendidikan kebudayaan

90002 Aktivitas Pekerja Seni

90006 Aktivitas Operasional Fasilitas Seni

90009 Aktivitas Hiburan, Seni dan Kreativitas Lainnya

91021 Museum yang dikelola Pemerintah

91022 Museum yang dikelola Swasta

7

13122 Industri Kain Tenun Ikat

KRIYA

13123 Industri Bulu Tiruan Tenunan

13134 Industri Batik

13911 Industri Kain Rajutan

13912 Industri Kain Sulaman/Bordir

13913 Industri Bulu Tiruan Rajutan

13921 Industri Barang Jadi Tekstil untuk

Keperluan Rumah Tangga

13922 Industri Barang Jadi Tekstil Sulaman

13923 Industri Bantal dan Sejenisnya

13924 Industri Barang Jadi Rajutan dan Sulaman

13930 Industri Karpet dan Permadani

15129 Industri Barang dari Kulit dan Kulit Buatan

untuk Keperluan Lainnya

16291 Industri Barang Anyaman dari

Rotan dan Bambu

16292 Industri Barang Anyaman dari Tanaman

Bukan Rotan dan Bambu

16293 Industri Kerajinan Ukiran dari

Kayu Bukan Mebeller

16294 Industri Alat Dapur dari Kayu,

Rotan dan Bambu

16299 Industri Barang dari Kayu, Rotan, Gabus

Lainnya YTDL

17022 Industri Kemasan dan Kotak dari

Kertas dan Karton

Lanjutan Lampiran 1

125

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

7

17099 Industri Barang dari Kertas dan Papan Kertas

Lainnya YTDL

KRIYA

23121 Industri Perlengkapan dan Peralatan Rumah

Tangga dari Kaca

23123 Industri Kemasan dari Kaca

23129 Industri Barang Lainnya dari Kaca

23929 Industri Bahan Bangunan Dari Tanah

Liat/Keramik Bukan Batu Bata dan Genteng

23931 Industri Perlengkapan Rumah Tangga

dari Porselen

23932 Industri Perlengkapan Rumah Tangga dari

Tanah Liat/Keramik

23951 Industri Barang dari Semen

23959 Industri Barang dari Semen, Kapur, Gips dan

Asbes Lainnya

23961 Industri Barang dari Marmer dan Granit untuk

Keperluan Rumah Tangga dan Pajangan

23963 Industri Barang dari Batu untuk Keperluan

Rumah Tangga dan Pajangan

25920 Jasa Industri Untuk Berbagai Pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam

25992 Industri Peralatan Dapur dan Peralatan

Meja dari Logam

25995 Industri Lampu dari Logam

25999 Industri Barang Logam Lainnya YTDL

31001 Industri Furnitur dari Kayu

31002 Industri Furnitur dari Rotan dan atau Bambu

31003 Industri Furnitur dari Plastik

31004 Industri Furnitur dari Logam

31009 Industri Furnitur Lainnya

32111 Industri Permata

32112 Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulia

untuk Keperluan Pribaadi

32113 Industri Barang Perhiasan dari Logam Mulian

Bukan Untuk Keperluan Pribadi

Lanjutan Lampiran 1

126

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

7

32115 Industri Perhiasan Mutiara

KRIYA

32119 Industri Barang Lainnya dari Logam Mulia

32120 Industri Perhiasan Imitasi dan Barang Sejenis

32201 Industri Alat Musik Tradisional

32202 Industri Alat Musik Bukan Tradisional

32401 Industri Alat Permainan

32402 Industri Mainan Anak-Anak

32903 Industri Kerajinan YTDL

32909 Industri Pengolahan Lainnya YTDL

46411 Perdagangan Besar Tekstil

46414 Perdagangan Besar Barang Lainnya

Dari Tekstil

46419 Perdagangan Besar Tekstil, Pakaian dan Alas

Kaki Lainnya

46496 Perdagangan Besar Alat Musik

46497 Perdagangan Besar Perhiasan dan Jam

47511 Perdagangan Eceran Tekstil

47512 Perdagangan Eceran Perlengkapan Rumah

Tangga Dari Tekstil

47735 Perdagangan Eceran Barang Perhiasan

47881 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los

Pasar Barang Kerajinan

47530 Perdagangan Eceran Khusus Karpet, Permadani dan Penutup Dinding dan

Lantai di Toko

47591 Perdagangan Eceran Furnitur

47594 Perdagangan Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur dari Batu atau Tanah Liat

47595 Perdagangan Eceran Barang Pecah Belah dan

Perlengkapan Dapur dari Kayu, Bambu atau Rotan

47596 Perdagangan Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur bukan dari Plastik, Batu,

Tanah Liat, Kayu, Bambu atau Rotan

Lanjutan Lampiran 1

127

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

7 KRIYA

47597 Perdagangan Eceran Alat Musik

47781 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari Kayu, Bambu, Rotan, pandan, Rumput dan

Sejenisnya

47782 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dari

Kulit, Tulang, Tanduk, Gading, Bulu dan Binatang/Hewan yang Diawetkan

47783 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan

dari Logam

47784 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan

dari keramik

46498 Perdagangan Besar Alat Permainan dan

Mainan Anak-anak

46491 Perdagangan Besar peralatan dan

perlengkapan rumah tangga

46499 Perdagangan Besar berbagai barang dan

perlengkapan rumah tangga lainnya

8

10710 Industri Produk Roti dan Kue

KULINER

10732 Industri Makanan dari Cokelat dan

Kembang Gula

10733 Industri Manisan Buah-Buahan dan

Sayuran Kering

10739 Industri Kembang Gula Lainnya

10750 Industri makanan dan masakan olahan

10792 Industri Kue Basah

10793 Industri Makanan dari Kedele dan

Kacang-Kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe dan Tahu

10794 Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan

Sejenisnya

10799 Industri Produk Makanan Lainnya

46321 Perdagangan Besar Daging Sapi Dan

Daging Sapi Olahan

46322 Perdagangan Besar Daging Ayam Dan

Daging Ayam Olahan

Lanjutan Lampiran 1

128

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

8

46324 Perdagangan Besar Hasil Olahan Perikanan

KULINER

46331 Perdagangan Besar Gula, Coklat, dan

Kembang Gula

46332 Perdagangan Besar Produk Roti

46339 Perdagangan Besar Makanan dan Minuman

Lainnya

47242 Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta

Kue Basah Dan Sejenisnya

47245 Perdagangan Eceran Daging dan Ikan Olahan

47249 Perdagangan Eceran Makanan Lainnya

47822 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Kue Basah Dan

Sejenisnya

47825 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan

Los Pasar Daging Olahan Dan Ikan Olahan

47829 Perdagangan Eceran Kaki Lima Dan Los

Pasar Komoditi Makanan Dan Minuman Ytdl

56101 Restoran

56102 Warung Makan

56103 Kedai Makanan

56104 Penyediaan Makanan Keliling/

Tempat Tidak Tetap

56210 Jasa Boga untuk Suatu Event Tertentu

(Event Catering)

56290 Penyediaan Makanan Lainnya

56301 Bar

56303 Rumah Minum/Kafe

56304 Kedai Minuman

56305 Rumah/Kedai Obat Tradisional

56306 Penyediaan Minuman Keliling/

Tempat Tidak Tetap

Lanjutan Lampiran 1

129

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

9 MUSIK

18201 Reproduksi Media Rekaman Suara dan

Piranti Lunak

59201 Aktivitas Perekaman Suara

59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku Musik

77295 Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha

tanpa hak opsi alat musik

79990 Jasa Reservasi Lainnya YBDI YTDL

85420 Pendidikan Kebudayaan

90002 Aktivitas Pekerja Seni

46512 Perdagangan Besar Piranti Lunak

47620 Perdagangan Eceran Khusus Rekaman Musik

dan Video di Toko

10

14111 Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari Tekstil

FESYEN

14112 Industri Pakaian Jadi (Konveksi) Dari Kulit

14120 Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian Sesuai

Pesanan

14131 Industri Perlengkapan Pakaian dari Tekstil

14132 Industri Perlengkapan Pakaian dari Kulit

14200 Industri Pakaian Jadi dan Barang dari Kulit

Berbulu

14301 Industri Pakaian Jadi Rajutan

14302 Industri Pakaian Jadi Sulaman/Bordir

14303 Industri Rajutan Kaos Kaki dan Sejenisnya

15121 Industri Barang Dari Kulit Dan Kulit Buatan

Untuk Keperluan Pribadi

15201 Industri Alas Kaki Untuk Keperluan Sehari-hari

15202 Industri Sepatu Olahraga

15209 Industri Alas Kaki Lainnya

46412 Perdagangan Besar Pakaian

46413 Perdagangan Besar Alas Kaki

47711 Perdagangan Eceran Pakaian

Lanjutan Lampiran 1

130

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

10 FESYEN

47712 Perdagangan Eceran Sepatu, Sandal dan Alas

Kaki Lainnya

85498 Pendidikan Kerajinan dan Industri

85499 Pendidikan lainnya swasta

11 APLIKASI DAN GAME

DEVELOPER

58200 Penerbitan Piranti Lunak (Software)

62011 Aktivitas Pengembangan Video Game

62019 Aktivitas Pemrograman Komputer Lainnya

62021 Aktivitas Konsultasi Keamanan Informasi

62029 Kegiatan Konsultasi Komputer dan

Manajemen Fasilitas Komputer Lainnya

62090 Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa

Komputer Lainnya

63111 Kegiatan Pengolahan Data

63112 Kegiatan Penyimpanan Data di Server

(Hosting) dan Kegiatan Ybdi

63120 Portal Web

70202 Aktivitas konsultasi transportasi

70204 Aktivitas konsultasi investasi dan

perdagangan berjangka

90002 Aktivitas Pekerja Seni

12

18111 Industri Percetakan Umum

PENERBITAN

18112 Industri Percetakan Khusus

18120 Kegiatan Jasa Penunjang Pencetakan

46422 Perdagangan Besar Barang Percetakan dan

Penerbitan Dalam Berbagai Bentuk

47612 Perdagangan Eceran Hasil Pencetakan

dan Penerbitan

58110 Penerbitan Buku

58120 Penerbitan Direktori dan Mailing List

58130 Penerbitan Surat Kabar, Jurnal dan Buletin

atau Majalah

58190 Aktivitas Penerbitan Lainnya

Lanjutan Lampiran 1

131

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

12 PENERBITAN

58200 Penerbitan Piranti Lunak (software)

59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku Musik

63911 Aktivitas Kantor Berita oleh Pemerintah

63912 Aktivitas kantor Berita oleh Swasta

72201 Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan Sosial

63912 Aktivitas kantor Berita oleh Swasta

72201 Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan Sosial

72202 Penelitian dan Pengembangan Linguistik

dan Sastra

72209 Penelitian dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Humaniora Lainnya

90005 Jurnalis Berita Independen

13 PERIKLANAN

73100 Periklanan

70203 Aktivitas kehumasan

70209 Aktivitas konsultasi manajemen lainnya

73201 Penelitian pasar

73202 Jajak pendapat masyarakat

14

60101 Penyiaran Radio Oleh Pemerintah

TELEVISI DAN RADIO

60102 Penyiaran Radio Oleh Swasta

60201 Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman

Televisi oleh Pemerintah

60202 Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman

Televisi oleh Swasta

61991 Aktivitas telekomunikasi khusus untuk

penyiaran

Lanjutan Lampiran 1

132

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Ekonomi Kreatif Menurut KBLI 2015

Kode Subsektor

Subsektor Ekonomi Kreatif Kode KBLI

2015 Uraian KBLI 2015

15

82301 Penyelenggara Pertemuan, Perjalan Intensif,

Koferensi dan Pameran

SENI PERTUNJUKAN

82302 Event Organizer

85420 Pendidikan Kebudayaan

85499 Pendidikan lainnya swasta

90001 Aktivitas Seni pertunjukan

90002 Aktivitas Pekerja Seni

90003 Aktivitas Penunjang Hiburan

90004 Jasa Impresariat Bidang Seni

90006 Aktivitas operasional fasilitas seni

90009 Aktivitas Hiburan, Seni dan Kreativitas Lainnya

47785 Perdagangan Eceran Lukisan

47789 Perdagangan Eceran Barang Kerajinan dan

Lukisan Lainnya

47746 Perdagangan Eceran Barang Antik

47883 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan

Los Pasar lukisan

47893 Perdagangan Eceran Kaki Lima dan

Los Pasar Barang Antik

72204 Penelitian dan Pengembangan Seni

85420 Pendidikan Kebudayaan

91021 Museum yang dikelola Pemerintah

91022 Museum yang dikelola Swasta

90002 Aktivitas Pekerja Seni

91023 Peninggalan Sejarah Yang Dikelola

Pemerintah

91024 Peninggalan Sejarah Yang Dikelola Swasta

85499 Pendidikan Lainnya Swasta

70209 Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya

70203 Aktivitas Kehumasan

70204 Aktivitas Konsultasi Investasi dan

Perdagangan Berjangka

Lanjutan Lampiran 1

133

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

1. Arsitektur

Arsitektur adalah wujud hasil penerapan

pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni secara utuh

dalam menggubah lingkungan binaan dan ruang,

sebagai bagian dari kebudayaan dan peradaban

manusia sehingga dapat menyatu dengan

keseluruhan lingkungan ruang.

2. Desain Interior

Desain interior adalah kegiatan yang memecahkan

masalah fungsi dan kualitas interior; menyediakan

layanan terkait ruang interior untuk meningkatkan

kualitas hidup; dan memenuhi aspek kesehatan,

keamanan, dan kenyamanan publik.

3. Desain Komunikasi Visual

Desain komunikasi visual adalah seni

menyampaikan pesan (arts of commmunication)

dengan menggunakan bahasa rupa (visual

language) yang disampaikan melalui media berupa

desain yang bertujuan menginformasikan,

mempengaruhi hingga merubah perilaku target

audience sesuai dengan tujuan yang ingin

diwujudkan. Sedang bahasa rupa yang dipakai

berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/

foto, tipografi/huruf dan sebagainya.

4. Desain Produk

Desain produk merupakan salah satu unsur

memajukan industri agar hasil industri produk

tersebut dapat diterima oleh masyarakat, karena

produk yang mereka dapatkan mempunyai kualitas

Lampiran 2

Definisi dan Cakupan Ekonomi Kreatif

134

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

baik, harga terjangkau, desain yang menarik,

mendapatkan jaminan dan sebagainya. Industrial

Design Society of America (IDSA) mendefinisikan

desain produk sebagai layanan profesional yang

menciptakan dan mengembangkan konsep dan

spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi, nilai, dan

penampilan suatu produk dan sistem untuk

keuntungan pengguna maupun pabrik.

5. Film, Animasi, dan Video

Film

“Karya seni gambar bergerak yang memuat berbagai

ide atau gagasan dalam bentuk audio visual, serta

dalam proses pembuatannya menggunakan kaidah-

kaidah sinematografi.”

Animasi

“Tampilan frame ke frame dalam urutan waktu untuk

menciptakan ilusi gerakan yang berkelanjutan

sehingga tampilan terlihat seolah-olah hidup atau

mempunyai nyawa.”

Video

“Sebuah aktivitas kreatif, berupa eksplorasi dan

inovasi dalam cara merekam (capture) atau

membuat gambar bergerak, yang ditampilkan

melalui media presentasi, yang mampu memberikan

karya gambar bergerak alternatif yang berdaya

saing, dan memberikan nilai tambah budaya, sosial,

dan ekonomi.”

6. Fotografi

Fotografi merupakan sebuah industri yang

mendorong penggunaan kreativitas individu dalam

memproduksi citra dari suatu objek foto dengan

menggunakan perangkat fotografi, termasuk di

135

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

dalamnya media perekam cahaya, media

penyimpan berkas, serta media yang

menampilkan informasi untuk menciptakan

kesejahteraan dan juga kesempatan kerja.

7. Kriya

Kriya merupakan bagian dari seni rupa terapan

yang merupakan titik temu antara seni dan desain

yang bersumber dari warisan tradisi atau ide

kontemporer yang hasilnya dapat berupa karya

seni, produk fungsional, benda hias dan dekoratif,

serta dapat dikelompokkan berdasarkan material

dan eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan

juga tematik produknya.

8. Kuliner

Kuliner adalah kegiatan persiapan, pengolahan,

penyajian produk makanan dan minuman yang

menjadikan unsur kreativitas, estetika, tradisi, dan/

atau kearifan lokal; sebagai elemen terpenting

dalam meningkatkan cita rasa dan nilai produk

tersebut, untuk menarik daya beli dan memberikan

pengalaman bagi konsumen.

9. Musik

Musik adalah segala jenis usaha dan kegiatan

kreatif yang berkaitan dengan pendidikan, kreasi/

komposisi, rekaman, promosi, distribusi,

penjualan, dan pertunjukan karya seni musik.

10. Fesyen

Fesyen adalah suatu gaya hidup dalam

berpenampilan yang mencerminkan identitas diri

atau kelompok.

136

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

11. Aplikasi dan Game Developer

Aplikasi dan game developer adalah suatu media

atau aktivitas yang memungkinkan tindakan

bermain berumpan balik dan memiliki karakteristik

setidaknya berupa tujuan (objective) dan aturan

(rules).

12. Penerbitan

Penerbitan adalah suatu usaha atau kegiatan

mengelola informasi dan daya imajinasi untuk

membuat konten kreatif yang memiliki keunikan

tertentu, dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar,

dan/atau audio ataupun kombinasinya, diproduksi

untuk dikonsumsi publik, melalui media cetak,

media elektronik, ataupun media daring untuk

mendapatkan nilai ekonomi, sosial ataupun seni

dan budaya yang lebih tinggi.

13. Periklanan

Periklanan adalah bentuk komunikasi melalui

media tentang produk dan/atau merek kepada

khalayak sasarannya agar memberikan tanggapan

sesuai tujuan pemrakarsa.

14. Televisi dan Radio

Televisi

Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan

gagasan dan informasi dalam bentuk hiburan yang

berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara

dan gambar yang disiarkan kepada publik dalam

bentuk virtual secara teratur dan

berkesinambungan.

Radio

Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan

gagasan dan informasi dalam bentuk hiburan yang

137

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

berkualitas kepada penikmatnya dalam format

suara yang disiarkan kepada publik dalam bentuk

virtual secara teratur dan berkesinambungan.

15. Seni Pertunjukan

Seni pertunjukkan merupakan cabang kesenian yang

melibatkan perancang, pekerja teknis dan

penampil (performers), yang mengolah,

mewujudkan dan menyampaikan suatu gagasan

kepada penonton (audiences); baik dalam bentuk

lisan, musik, tata rupa, ekspresi dan gerakan tubuh,

atau tarian; yang terjadi secara langsung (live) di

dalam ruang dan waktu yang sama, di sini dan kini

(hic et nunc).

16. Seni Rupa

Seni rupa adalah penciptaan karya dan saling

berbagi pengetahuan yang merupakan

manifestasi intelektual dan keahlian kreatif, yang

mendorong terjadinya perkembangan budaya dan

perkembangan industri dengan nilai ekonomi

untuk keberlanjutan ekosistemnya.

138

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

15 Ind. Makanan dan Minuman

10710 Ind. Produk Roti dan Kue 08 KULINER

ST

AT

IST

IKI IN

DU

ST

RI B

ES

AR

DA

N S

ED

AN

G (IB

S) T

AH

UN

201

0

DA

N S

EN

SU

S E

KO

NO

MI 2

00

6

PE

ND

EK

AT

AN

PR

OD

UK

SI

10732 Ind. Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula

08 KULINER

10733 Ind. Manisan Buah-Buahan dan Sayuran Kering

08 KULINER

10739 Ind. Kembang Gula Lainnya 08 KULINER

10750 Ind. makanan dan masakan olahan

08 KULINER

10792 Ind. Kue Basah 08 KULINER

10793

Ind. Makanan dari Kedele dan Kacang-Kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe dan Tahu

08 KULINER

10794 Ind. Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya

08 KULINER

10799 Ind. Produk Makanan Lainnya

08 KULINER

17 Ind. Tekstil dan Pakaian Jadi

13122 Ind. Kain Tenun Ikat 07 KRIYA

13123 Ind. Bulu Tiruan Tenunan 07 KRIYA

13134 Ind. Batik 07 KRIYA

13911 Ind. Kain Rajutan 07 KRIYA

13912 Ind. Kain Sulaman/Bordir 07 KRIYA

13913 Ind. Bulu Tiruan Rajutan 07 KRIYA

13921 Ind. Barang Jadi Tekstil untuk Keperluan Rumah Tangga

07 KRIYA

13922 Ind. Barang Jadi Tekstil Sulaman

07 KRIYA

13923 Ind. Bantal dan Sejenisnya 07 KRIYA

13924 Ind. Barang Jadi Rajutan dan Sulaman

07 KRIYA

13930 Ind. Karpet dan Permadani 07 KRIYA

14111 Ind. Pakaian Jadi (Konveksi) Dari Tekstil

10 FESYEN

14112 Ind. Pakaian Jadi (Konveksi) Dari Kulit

10 FESYEN

14120 Penjahitan Dan Pembuatan Pakaian Sesuai Pesanan

10 FESYEN

14131 Ind. Perlengkapan Pakaian dari Tekstil

10 FESYEN

14132 Ind. Perlengkapan Pakaian dari Kulit

10 FESYEN

14200 Ind. Pakaian Jadi dan Ba-

rang dari Kulit Berbulu 10 FESYEN

14301 Ind. Pakaian Jadi Rajutan 10 FESYEN

14302 Ind. Pakaian Jadi Sulaman/

Bordir 10 FESYEN

14303 Ind. Rajutan Kaos Kaki dan Sejenisnya

10 FESYEN

Lampiran 3

Metode Estimasi Supply Ekonomi Kreatif Tahun 2010

139

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

18 Ind. Kulit, Barang

dari Kulit dan Alas

Kaki

15121 Ind. Barang Dari Kulit Dan Kulit Buatan Untuk Keperluan Pribadi

10 FESYEN

ST

AT

IST

IKI IN

DU

ST

RI B

ES

AR

DA

N S

ED

AN

G (IB

S) T

AH

UN

201

0

DA

N S

EN

SU

S E

KO

NO

MI 2

00

6

PE

ND

EK

AT

AN

PR

OD

UK

SI

15129 Ind. Barang dari Kulit dan Kulit Buatan untuk Keperluan Lainnya

07 KRIYA

15201 Ind. Alas Kaki Untuk

Keperluan Sehari-hari 10 FESYEN

15202 Ind. Sepatu Olahraga 10 FESYEN

15209 Ind. Alas Kaki Lainnya 10 FESYEN

19

Ind. Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya

16291 Ind. Barang Anyaman dari Rotan dan Bambu

07 KRIYA

16292 Ind. Barang Anyaman dari Tanaman Bukan Rotan dan Bambu

07 KRIYA

16293 Ind. Kerajinan Ukiran dari Kayu Bukan Mebeller

07 KRIYA

16294 Ind. Alat Dapur dari Kayu,

Rotan dan Bambu 07 KRIYA

16299 Ind. Barang dari Kayu, Rotan, Gabus Lainnya YTDL

07 KRIYA

20

Ind. Kertas dan

Barang dari

Kertas,

Percetakan dan

Reproduksi Media

Rekaman

17022 Ind. Kemasan dan Kotak dari Kertas dan Karton

07 KRIYA

17099 Ind. Barang dari Kertas dan Papan Kertas Lainnya YTDL

07 KRIYA

18111 Ind. Percetakan Umum 12 PENERBITAN

18112 Ind. Percetakan Khusus 12 PENERBITAN

18120 Kegiatan Jasa Penunjang

Pencetakan 12 PENERBITAN

18201 Reproduksi Media Rekaman Suara dan Piranti Lunak

09 MUSIK

18202 Reproduksi Media Rekaman Film dan Video

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

23

Ind. Barang

Galian bukan

Logam

23121 Ind. Perlengkapan dan Peralatan Rumah Tangga dari Kaca

07 KRIYA

23123 Ind. Kemasan dari Kaca 07 KRIYA

23129 Ind. Barang Lainnya dari Kaca

07 KRIYA

23929 Ind. Bahan Bangunan Dari Tanah Liat/Keramik Bukan Batu Bata dan Genteng

07 KRIYA

23931 Ind. Perlengkapan Rumah Tangga dari Porselen

07 KRIYA

23932

Ind. Perlengkapan Rumah Tangga dari Tanah Liat/Keramik

07 KRIYA

23951 Ind. Barang dari Semen 07 KRIYA

23959 Ind. Barang dari Semen, Kapur, Gips dan Asbes Lainnya

07 KRIYA

140

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

23 Ind. Barang

Galian bukan

Logam

23961

Ind. Barang dari Marmer dan Granit untuk Keperluan Rumah Tangga dan Pajangan

07 KRIYA

ST

AT

IST

IKI IN

DU

ST

RI B

ES

AR

DA

N S

ED

AN

G (IB

S) T

AH

UN

201

0

DA

N S

EN

SU

S E

KO

NO

MI 2

00

6

PE

ND

EK

AT

AN

PR

OD

UK

SI

23963 Ind. Barang dari Batu untuk Keperluan Rumah Tangga

dan Pajangan 07 KRIYA

25

Ind. Barang dari

Logam,

Komputer, Barang

Elektronik, Optik

dan Peralatan

Listrik

25920 Jasa Ind. Untuk Berbagai Pengerjaan Khusus Logam dan Barang dari Logam

07 KRIYA

25992 Ind. Peralatan Dapur dan Peralatan Meja dari Logam

07 KRIYA

25995 Ind. Lampu dari Logam 07 KRIYA

25999 Ind. Barang Logam Lainnya YTDL

07 KRIYA

28 Ind. Furnitur

31001 Ind. Furnitur dari Kayu 07 KRIYA

31002 Ind. Furnitur dari Rotan dan atau Bambu

07 KRIYA

31003 Ind. Furnitur dari Plastik 07 KRIYA

31004 Ind. Furnitur dari Logam 07 KRIYA

31009 Ind. Furnitur Lainnya 07 KRIYA

29

Ind. pengolahan

lainnya, jasa

reparasi dan

pemasangan

mesin dan

peralatan

32111 Ind. Permata 07 KRIYA

32112 Ind. Barang Perhiasan dari Logam Mulia untuk Keperluan Pribaadi

07 KRIYA

32113 Ind. Barang Perhiasan dari Logam Mulian Bukan Untuk Keperluan Pribadi

07 KRIYA

32115 Ind. Perhiasan Mutiara 07 KRIYA

32119 Ind. Barang Lainnya dari Logam Mulia

07 KRIYA

32120 Ind. Perhiasan Imitasi dan Barang Sejenis

07 KRIYA

32201 Ind. Alat Musik Tradisional 07 KRIYA

32202 Ind. Alat Musik Bukan Tradisional

07 KRIYA

32401 Ind. Alat Permainan 07 KRIYA

32402 Ind. Mainan Anak-Anak 07 KRIYA

32903 Ind. Kerajinan YTDL 07 KRIYA

32909 Ind. Pengolahan Lainnya YTDL

07 KRIYA

Lanjutan Lampiran 3

141

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

35 Perdagangan

Besar dan

Eceran

46321 Perdagangan Besar Daging Sapi Dan Daging Sapi Olahan

08 KULINER

RA

SIO

MA

RJIN

PE

RD

AG

AN

GA

N S

KS

J, O

UT

PU

T S

EK

TO

R B

AR

AN

G,

PR

OD

UK

SE

KU

ND

ER

SK

NP

CO

MM

OD

ITY

FLO

W

46322 Perdagangan Besar Daging Ayam Dan Daging Ayam Olahan

08 KULINER

46324 Perdagangan Besar Hasil Olahan Perikanan

08 KULINER

46331 Perdagangan Besar Gula, Coklat, dan Kembang Gula

08 KULINER

46332 Perdagangan Besar Produk Roti

08 KULINER

46339 Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya

08 KULINER

46411 Perdagangan Besar Tekstil 07 KRIYA

46412 Perdagangan Besar Pakaian

10 FESYEN

46413 Perdagangan Besar Alas Kaki

10 FESYEN

46414 Perdagangan Besar Barang Lainnya Dari Tekstil

07 KRIYA

46419 Perdagangan Besar Tekstil, Pakaian dan Alas Kaki Lainnya

07 KRIYA

46422 Perdagangan Besar Barang Percetakan dan Penerbitan Dalam Berbagai Bentuk

12 PENERBITAN

46491 Perdagangan Besar peralatan dan perlengkapan rumah tangga

07 KRIYA

46496 Perdagangan Besar Alat Musik

07 KRIYA

46497 Perdagangan Besar Perhiasan dan Jam

07 KRIYA

46498 Perdagangan Besar Alat Permainan dan Mainan Anak-anak

07 KRIYA

46499

Perdagangan Besar berbagai barang dan perlengkapan rumah tangga lainnya

07 KRIYA

46512 Perdagangan Besar Piranti Lunak

09 MUSIK

47242 Perdagangan Eceran Roti, Kue Kering, Serta Kue

Basah Dan Sejenisnya 08 KULINER

47245 Perdagangan Eceran Daging dan Ikan Olahan

08 KULINER

47249 Perdagangan Eceran Makanan Lainnya

08 KULINER

142

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

35

47511 Perdag. Eceran Tekstil 07 KRIYA

RA

SIO

MA

RJIN

PE

RD

AG

AN

GA

N S

KS

J, O

UT

PU

T S

EK

TO

R B

AR

AN

G,

PR

OD

UK

SE

KU

ND

ER

SK

NP

CO

MM

OD

ITY

FLO

W

Perdagangan

Besar dan

Eceran

47512 Perdag. Eceran Perlengkapan Rumah Tangga Dari Tekstil

07 KRIYA

47530

Perdag. Eceran Khusus Karpet, Permadani dan Penutup Dinding dan Lantai di Toko

07 KRIYA

47591 Perdag. Eceran Furnitur 07 KRIYA

47594

Perdag. Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur dari Batu atau Tanah Liat

07 KRIYA

47595

Perdag. Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur dari Kayu, Bambu atau Rotan

07 KRIYA

47596

Perdag. Eceran Barang Pecah Belah dan Perlengkapan Dapur bukan dari Plastik, Batu, Tanah Liat, Kayu, Bambu atau Rotan

07 KRIYA

47597 Perdag. Eceran Alat Musik 07 KRIYA

47612 Perdag. Eceran Hasil Pencetakan dan Penerbitan

12 PENERBITAN

47620 Perdag. Eceran Khusus Rekaman Musik dan Video

di Toko 09 MUSIK

47711 Perdag. Eceran Pakaian 10 FESYEN

47712 Perdag. Eceran Sepatu, Sandal dan Alas Kaki Lainnya

10 FESYEN

47735 Perdag. Eceran Barang Perhiasan

07 KRIYA

47746 Perdag. Eceran Barang Antik

16 SENI RUPA

47781

Perdag. Eceran Barang Kerajinan dari Kayu, Bambu, Rotan, pandan, Rumput dan Sejenisnya

07 KRIYA

47782

Perdag. Eceran Barang Kerajinan dari Kulit, Tulang, Tanduk, Gading, Bulu dan Binatang/Hewan yang Diawetkan

07 KRIYA

47783 Perdag. Eceran Barang Kerajinan dari Logam

07 KRIYA

47784 Perdag. Eceran Barang Kerajinan dari keramik

07 KRIYA

47785 Perdag. Eceran Lukisan 16 SENI RUPA

143

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

35 Perdagangan

Besar dan

Eceran

47789 Perdag. Eceran Barang Kerajinan dan Lukisan lainnya

16 SENI RUPA

RA

SIO

MA

RJIN

PE

RD

AG

AN

GA

N

SK

SJ, O

UT

PU

T S

EK

TO

R B

AR

AN

G,

PR

OD

UK

SE

KU

ND

ER

SK

NP

CO

MM

OD

ITY

FLO

W

47822

Perdag. Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Roti, Kue Kering, Kue Basah Dan

Sejenisnya

08 KULINER

47825 Perdag. Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Daging Olahan Dan Ikan Olahan

08 KULINER

47829 Perdag. Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Komoditi Makanan Dan Minuman Ytdl

08 KULINER

47881 Perdag. Eceran Kaki Lima Dan Los Pasar Barang Kerajinan

07 KRIYA

47883 Perdag. Eceran kaki lima dan los pasar lukisan

16 SENI RUPA

47893 Perdag. Eceran Kaki Lima dan Los Pasar Barang Antik

16 SENI RUPA

43 Penyediaan

Makan Minum

56101 Restoran 08 KULINER

SUR

VEI SO

SISL EKO

NO

MI

NA

SION

AL (SU

SENA

S) DA

N SK

NP

PEN

DEK

ATA

N P

ENG

ELUA

RA

N

56102 Warung Makan 08 KULINER

56103 Kedai Makanan 08 KULINER

56104 Penyediaan Makanan Keliling/Tempat Tidak Tetap

08 KULINER

56210 Jasa Boga untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering)

08 KULINER

56290 Penyediaan Makanan Lainnya

08 KULINER

56301 Bar 08 KULINER

56303 Rumah Minum/Kafe 08 KULINER

56304 Kedai Minuman 08 KULINER

56305 Rumah/Kedai Obat Tradisional

08 KULINER

56306 Penyediaan Minuman Keliling/Tempat Tidak Tetap

08 KULINER

44

58110 Penerbitan Buku 12 PENERBITAN

SENSU

S EKO

NO

MI 2

006

PEN

DEK

ATA

N P

RO

DU

KSI

Informasi dan

Komunikasi

58120 Penerbitan Direktori dan Mailing List

12 PENERBITAN

58130 Penerbitan Surat Kabar, Jurnal dan Buletin atau Majalah

12 PENERBITAN

58190 Aktivitas Penerbitan Lainnya 12 PENERBITAN

58200 Penerbitan Piranti Lunak (Software)

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

58200 Penerbitan Piranti Lunak (software)

12 PENERBITAN

144

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

44 Informasi dan

Komunikasi

59111 Aktivitas Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

SENSU

S EKO

NO

MI 2

006

PEN

DEK

ATA

N P

RO

DU

KSI

59112 Aktivitas Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

59121 Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

59122 Aktivitas Pasca Produksi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

59131 Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program Televisi oleh Pemerintah

05 FILM, ANIMASI, VIDEO

59132

Aktivitas Distribusi Film, Video dan Program Televisi oleh Swasta

05 FILM, ANIMASI,

VIDEO

59140 Aktivitas Pemutaran Film 05 FILM, ANIMASI, VIDEO

59201 Aktivitas Perekaman Suara 09 MUSIK

59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku Musik

09 MUSIK

59202 Aktivitas Penerbitan Musik dan Buku Musik

12 PENERBITAN

60101 Penyiaran Radio Oleh

Pemerintah 14

TELEVISI DAN

RADIO

60102 Penyiaran Radio Oleh Swasta

14 TELEVISI DAN RADIO

60201 Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman Televisi oleh Pemerintah

14 TELEVISI DAN RADIO

60202 Aktivitas Penyiaran dan Pemrograman Televisi oleh Swasta

14 TELEVISI DAN RADIO

61991 Aktivitas telekomunikasi khusus untuk penyiaran

14 TELEVISI DAN RADIO

62011 Aktivitas Pengembangan Video Game

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

62012

Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce)

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

62019 Aktivitas Pemrograman

Komputer Lainnya 11

APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

62021 Aktivitas Konsultasi

Keamanan Informasi 11

APLIKASI DAN GAME

DEVELOPER

145

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

44 Informasi dan

Komunikasi

62029 Kegiatan Konsultasi Komputer dan Manajemen Fasilitas Komputer Lainnya

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

SENSU

S EKO

NO

MI 2

006

PEN

DEK

ATA

N P

RO

DU

KSI

62090 Kegiatan Teknologi Informasi dan Jasa Komputer Lainnya

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63111 Kegiatan Pengolahan Data 11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63112 Kegiatan Penyimpanan Data di Server (Hosting) dan Kegiatan Ybdi

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63120 Portal Web 11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

63911 Aktivitas Kantor Berita oleh Pemerintah

12 PENERBITAN

63912 Aktivitas kantor Berita oleh Swasta

12 PENERBITAN

50

70202 Aktivitas konsultasi transportasi

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

Jasa Perusahaan

70203 Aktivitas kehumasan 13 PERIKLANAN

70203 Aktivitas Kehumasan 16 SENI RUPA

70204 Aktivitas konsultasi investasi dan perdagangan berjangka

11 APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

70204

Aktivitas Konsultasi Investasi dan Perdagangan Berjangka

16 SENI RUPA

70209 Aktivitas konsultasi manajemen lainnya

13 PERIKLANAN

70209 Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya

16 SENI RUPA

71101 Aktivitas Arsitektur 01 ARSITEKTUR

71102 Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultasi Teknis YBDI

01 ARSITEKTUR

72201 Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial

12 PENERBITAN

72202 Penelitian dan Pengembangan Linguistik dan Sastra

12 PENERBITAN

72204 Penelitian dan Pengembangan Seni

16 SENI RUPA

72209

Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sosial dan

Humaniora Lainnya

12 PENERBITAN

73100 Periklanan 13 PERIKLANAN

73201 Penelitian pasar 13 PERIKLANAN

73202 Jajak pendapat masyarakat 13 PERIKLANAN

146

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

50 Jasa Perusahaan

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

02 DESAIN INTERIOR

SENSU

S EKO

NO

MI 2

00

6

PEN

DEK

ATA

N P

RO

DU

KSI

74100 Aktivitas Perancangan Khusus

03 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

74100 Aktivitas Perancangan

Khusus 04 DESAIN PRODUK

74201 Aktivitas Fotografi 06 FOTOGRAFI

77295 Aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi alat musik

09 MUSIK

79990 Jasa Reservasi Lainnya YBDI YTDL

09 MUSIK

82301

Penyelenggara Pertemuan, Perjalan Intensif, Koferensi dan Pameran

15 SENI

PERTUNJUKAN

82302 Event Organizer 15 SENI PERTUNJUKAN

82920 Aktivitas Pengepakan 04 DESAIN PRODUK

52 Jasa Pendidikan

85420 Pendidikan kebudayaan 06 FOTOGRAFI

85420 Pendidikan Kebudayaan 09 MUSIK

85420 Pendidikan Kebudayaan 15 SENI

PERTUNJUKAN

85420 Pendidikan Kebudayaan 16 SENI RUPA

85497 Pendidikan teknik swasta 02 DESAIN INTERIOR

85497 Pendidikan teknik swasta 03 DESAIN KOMUNIKASI VISUAL

85497 Pendidikan teknik swasta 04 DESAIN PRODUK

85498 Pendidikan Kerajinan dan Industri

10 FESYEN

85499 Pendidikan lainnya swasta 05 FILM, ANIMASI, VIDEO

85499 Pendidikan lainnya swasta 10 FESYEN

85499 Pendidikan lainnya swasta 15 SENI PERTUNJUKAN

85499 Pendidikan Lainnya Swasta 16 SENI RUPA

147

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lanjutan Lampiran 3

Kode SUT

Uraian Kode SUT

KBLI 2015 URAIAN KODE

SUBSEKTOR EKRAF

SUBSEKTOR EKRAF

SUMBER DATA

METODE ESTIMASI

54

90001 Aktivitas Seni pertunjukan 15 SENI PERTUNJUKAN

SENSU

S EKO

NO

MI 2

00

6

PEN

DEK

ATA

N P

RO

DU

KSI

Jasa Lainnya

90002 Aktivitas Pekerja Seni 06 FOTOGRAFI

90002 Aktivitas Pekerja Seni 09 MUSIK

90002 Aktivitas Pekerja Seni 11

APLIKASI DAN GAME DEVELOPER

90002 Aktivitas Pekerja Seni 15 SENI PERTUNJUKAN

90002 Aktivitas Pekerja Seni 16 SENI RUPA

90003 Aktivitas Penunjang Hiburan 15 SENI PERTUNJUKAN

90004 Jasa Impresariat Bidang Seni

15 SENI PERTUNJUKAN

90005 Jurnalis Berita Independen 12 PENERBITAN

90006 Aktivitas Operasional Fasilitas Seni

06 FOTOGRAFI

90006 Aktivitas operasional fasilitas seni

15 SENI PERTUNJUKAN

90009 Aktivitas Hiburan, Seni dan Kreativitas Lainnya

06 FOTOGRAFI

90009 Aktivitas Hiburan, Seni dan

Kreativitas Lainnya 15

SENI

PERTUNJUKAN

91021 Museum yang dikelola Pemerintah

06 FOTOGRAFI

91021 Museum yang dikelola Pemerintah

16 SENI RUPA

91022 Museum yang dikelola Swasta

06 FOTOGRAFI

91022 Museum yang dikelola Swasta

16 SENI RUPA

91023 Peninggalan Sejarah Yang Dikelola Pemerintah

16 SENI RUPA

91024 Peninggalan Sejarah Yang Dikelola Swasta

16 SENI RUPA

148

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 4

PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2016

Atas Dasar Harga Berlaku (Miliar Rupiah)

Kategori Uraian

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 1.248,5 1.409,6 1.595,7 1.774,8 1.970,7 2.208,1 2.473,9

02 Desain Interior 39,0 43,8 48,6 51,8 54,8 58,3 61,4

03 Desain Komunikasi Visual 23,1 25,7 28,8 30,3 33,6 37,7 39,8

04 Desain Produk 83,6 92,5 101,4 106,3 110,7 115,2 124,4

05 Film, Animasi dan Video 70,6 78,3 86,0 92,7 103,5 113,9 124,8

06 Fotografi 149,2 157,0 164,9 173,7 185,7 197,0 209,4

07 Kriya 21.417,7 23.238,1 24.823,2 26.648,0 30.349,4 32.631,3 33.948,9

08 Kuliner 51.601,0 58.342,4 65.280,0 72.315,3 83.076,9 95.391,6 109.337,4

09 Musik 332,2 355,8 380,5 402,5 427,6 459,7 487,5

10 Fashion 7.239,0 7.978,2 8.800,9 10.027,5 11.371,9 12.135,0 12.869,4

11 Aplikasi dan Game Developer 1.562,1 1.640,1 1.723,2 1.811,8 1.896,5 1.983,3 2.070,4

12 Penerbitan 2.336,8 2.570,0 2.559,5 2.621,8 2.885,8 2.998,5 3.176,2

13 Periklanan 423,0 482,2 558,8 643,5 720,8 815,2 916,0

14 Televisi dan Radio 3.109,0 3.248,5 3.445,6 3.688,8 3.981,3 4.272,3 4.577,5

15 Seni Pertunjukan 158,7 171,0 181,3 190,5 205,6 218,9 226,3

16 Seni Rupa 155,6 164,0 172,1 181,4 191,0 204,3 215,3

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

EKONOMI KREATIF 89.949,2 99.997,3 109.950,5 120.760,8 137.565,8 153.840,1 170.858,7

149

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 5

PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2016

Atas Dasar Harga Konstan 2010 (Miliar Rupiah)

Kategori Uraian

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 1.248,5 1.329,0 1.399,5 1.472,0 1.588,3 1.687,9 1.807,9

02 Desain Interior 39,0 39,9 40,9 42,4 43,6 45,1 45,8

03 Desain Komunikasi Visual 23,1 23,5 24,3 24,8 26,7 29,1 29,6

04 Desain Produk 83,6 84,3 85,3 87,0 88,1 89,0 92,8

05 Film, Animasi dan Video 70,6 76,6 81,9 86,4 94,0 100,6 108,6

06 Fotografi 149,2 156,5 163,8 171,1 179,3 188,3 198,7

07 Kriya 21.417,7 22.891,3 23.017,0 23.956,0 24.992,3 25.501,8 25.650,7

08 Kuliner 51.601,0 56.073,8 59.739,0 63.019,6 67.817,6 72.910,4 78.728,7

09 Musik 332,2 349,8 364,9 376,7 391,8 410,4 425,2

10 Fashion 7.239,0 7.459,5 7.695,6 8.341,6 8.993,7 9.068,1 9.321,5

11 Aplikasi dan Game Developer 1.562,1 1.596,2 1.644,5 1.697,2 1.752,4 1.803,9 1.860,7

12 Penerbitan 2.336,8 2.490,8 2.416,4 2.408,5 2.558,3 2.577,4 2.644,4

13 Periklanan 423,0 454,6 490,1 533,7 580,9 623,1 669,4

14 Televisi dan Radio 3.109,0 3.188,8 3.320,6 3.470,9 3.669,5 3.862,0 4.065,9

15 Seni Pertunjukan 158,7 168,0 175,3 181,4 189,2 195,3 199,9

16 Seni Rupa 155,6 160,7 165,7 170,4 174,1 180,4 187,2

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

EKONOMI KREATIF 89.949,2 96.543,3 100.824,9 106.039,5 113.139,9 119.272,9 126.037,1

150

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 6

Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur Tahun 2010-2016

Atas Dasar Harga Berlaku (Persen)

Kategori Uraian

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 1,39 1,41 1,45 1,47 1,43 1,44 1,45

02 Desain Interior 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

03 Desain Komunikasi Visual 0,03 0,03 0,03 0,03 0,02 0,02 0,02

04 Desain Produk 0,09 0,09 0,09 0,09 0,08 0,07 0,07

05 Film, Animasi dan Video 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,07 0,07

06 Fotografi 0,17 0,16 0,15 0,14 0,14 0,13 0,12

07 Kriya 23,81 23,24 22,58 22,07 22,06 21,21 19,87

08 Kuliner 57,37 58,34 59,37 59,88 60,39 62,01 63,99

09 Musik 0,37 0,36 0,35 0,33 0,31 0,30 0,29

10 Fashion 8,05 7,98 8,00 8,30 8,27 7,89 7,53

11 Aplikasi dan Game Developer 1,74 1,64 1,57 1,50 1,38 1,29 1,21

12 Penerbitan 2,60 2,57 2,33 2,17 2,10 1,95 1,86

13 Periklanan 0,47 0,48 0,51 0,53 0,52 0,53 0,54

14 Televisi dan Radio 3,46 3,25 3,13 3,05 2,89 2,78 2,68

15 Seni Pertunjukan 0,18 0,17 0,16 0,16 0,15 0,14 0,13

16 Seni Rupa 0,17 0,16 0,16 0,15 0,14 0,13 0,13

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

EKONOMI KREATIF 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

151

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 7

Distribusi PDRB Ekonomi Kreatif Terhadap Total PDRB Provinsi Jawa Timur

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2016 (Persen)

Kategori Uraian

Tahun

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

01 Arsitektur 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13 0,13

02 Desain Interior 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

03 Desain Komunikasi Visual 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

04 Desain Produk 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

05 Film, Animasi dan Video 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

06 Fotografi 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

07 Kriya 2,16 2,07 1,99 1,93 1,97 1,93 1,83

08 Kuliner 5,21 5,21 5,23 5,23 5,40 5,63 5,89

09 Musik 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

10 Fashion 0,73 0,71 0,70 0,73 0,74 0,72 0,69

11 Aplikasi dan Game Developer 0,16 0,15 0,14 0,13 0,12 0,12 0,11

12 Penerbitan 0,24 0,23 0,20 0,19 0,19 0,18 0,17

13 Periklanan 0,04 0,04 0,04 0,05 0,05 0,05 0,05

14 Televisi dan Radio 0,31 0,29 0,28 0,27 0,26 0,25 0,25

15 Seni Pertunjukan 0,02 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

16 Seni Rupa 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

A PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO EKRAF 9,08 8,92 8,80 8,73 8,94 9,09 9,21

B

PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO NON

EKRAF 90,92 91,08 91,20 91,27 91,06 90,91 90,79

C 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

PRODUK DOMESTIK

REGIONAL BRUTO

PROVINSI JAWA TIMUR

152

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 8

Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur

Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2011-2016 (Persen)

Kategori Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

01 Arsitektur 6,44 5,31 5,18 7,91 6,27 7,11

02 Desain Interior 2,23 2,41 3,73 2,87 3,39 1,65

03 Desain Komunikasi Visual 1,63 3,59 1,97 7,85 8,75 1,60

04 Desain Produk 0,91 1,11 1,99 1,29 1,09 4,23

05 Film, Animasi dan Video 8,50 6,90 5,51 8,76 7,04 7,95

06 Fotografi 4,95 4,64 4,42 4,82 4,99 5,55

07 Kriya 6,88 0,55 4,08 4,33 2,04 0,58

08 Kuliner 8,67 6,54 5,49 7,61 7,51 7,98

09 Musik 5,30 4,31 3,23 4,01 4,75 3,59

10 Fashion 3,05 3,17 8,39 7,82 0,83 2,79

11 Aplikasi dan Game Developer 2,18 3,03 3,20 3,25 2,94 3,15

12 Penerbitan 6,59 -2,99 -0,33 6,22 0,75 2,60

13 Periklanan 7,47 7,81 8,89 8,84 7,27 7,43

14 Televisi dan Radio 2,57 4,13 4,52 5,72 5,24 5,28

15 Seni Pertunjukan 5,83 4,37 3,46 4,32 3,25 2,35

16 Seni Rupa 3,31 3,09 2,88 2,14 3,62 3,78

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

EKONOMI KREATIF 7,33 4,43 5,17 6,70 5,42 5,67

153

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 9

Laju Pertumbuhan PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2011-2016 (Persen)

Kategori Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

01 Arsitektur 12,90 13,21 11,22 11,04 12,05 12,04

02 Desain Interior 12,12 10,97 6,70 5,80 6,38 5,34

03 Desain Komunikasi Visual 11,29 12,16 5,18 10,93 12,16 5,40

04 Desain Produk 10,68 9,57 4,89 4,17 4,01 8,02

05 Film, Animasi dan Video 10,98 9,79 7,75 11,62 10,05 9,60

06 Fotografi 5,25 5,01 5,37 6,92 6,04 6,32

07 Kriya 8,50 6,82 7,35 13,89 7,52 4,04

08 Kuliner 13,06 11,89 10,78 14,88 14,82 14,62

09 Musik 7,11 6,93 5,79 6,23 7,51 6,05

10 Fashion 10,21 10,31 13,94 13,41 6,71 6,05

11 Aplikasi dan Game Developer 4,99 5,07 5,14 4,67 4,58 4,39

12 Penerbitan 9,98 -0,41 2,43 10,07 3,90 5,93

13 Periklanan 13,99 15,90 15,15 12,00 13,10 12,37

14 Televisi dan Radio 4,49 6,07 7,06 7,93 7,31 7,15

15 Seni Pertunjukan 7,74 6,06 5,05 7,93 6,49 3,36

16 Seni Rupa 5,44 4,90 5,43 5,28 6,97 5,42

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

EKONOMI KREATIF 11,17 9,95 9,83 13,92 11,83 11,06

154

Laporan Penyusunan PDRB Ekraf Provinsi Jawa Timur 2010-2016 Menurut Lapangan Usaha

Lampiran 10

Laju Pertumbuhan Indeks Implisit PDRB Ekonomi Kreatif Provinsi Jawa Timur

Tahun 2011-2016 (Persen)

Kategori Uraian

Tahun

2011 2012 2013 2014 2015 2016

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

01 Arsitektur 6,06 7,50 5,75 2,90 5,44 4,60

02 Desain Interior 9,68 8,36 2,86 2,85 2,90 3,64

03 Desain Komunikasi Visual 9,50 8,28 3,15 2,85 3,13 3,73

04 Desain Produk 9,69 8,36 2,85 2,85 2,89 3,63

05 Film, Animasi dan Video 2,28 2,71 2,12 2,63 2,82 1,53

06 Fotografi 0,28 0,35 0,92 2,00 0,99 0,73

07 Kriya 1,52 6,24 3,14 9,17 5,37 3,43

08 Kuliner 4,05 5,03 5,01 6,75 6,80 6,15

09 Musik 1,71 2,51 2,48 2,13 2,63 2,37

10 Fashion 6,95 6,93 5,11 5,18 5,83 3,17

11 Aplikasi dan Game Developer 2,75 1,98 1,88 1,38 1,59 1,21

12 Penerbitan 3,18 2,66 2,77 3,62 3,13 3,24

13 Periklanan 6,06 7,50 5,75 2,90 5,44 4,60

14 Televisi dan Radio 1,87 1,85 2,43 2,09 1,96 1,77

15 Seni Pertunjukan 1,80 1,62 1,53 3,47 3,14 0,99

16 Seni Rupa 2,06 1,75 2,47 3,07 3,22 1,57

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

EKONOMI KREATIF 3,58 5,28 4,43 6,77 6,08 5,10