laporan-pendahuluan-nutrisi

14
LAPORAN PENDAHULUAN (NUTRISI) 1. Konsep Kebutuhan Nutrisi a. Definisi / deskripsi kebutuhan nutrisi. Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi adalah substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 : 1116). Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh, membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27). Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya. Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu : 1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh 2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan otot 3) Mengatur proses tubuh.

Upload: meyliya-rifiana

Post on 03-Jan-2016

422 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

LAPORAN PENDAHULUAN(NUTRISI)

1. Konsep Kebutuhan Nutrisi

a. Definisi / deskripsi kebutuhan nutrisi.

Istilah gizi berasal dari bahasa arab gizawi yang berarti nutrisi. Gizi

adalah substansi organik dan nonorganik yang ditemukan dalam makanan dan

dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik (Kozier, 2004 :

1116).

Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh,

mengatur proses-proses dalam tubuh, sebagai sumber tenaga, serta untuk

melindungi tubuh dari serangan penyakit.

Fungsi utama nutrisi adalah untuk memberi energi bagi aktivitas tubuh,

membentuk struktur kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai

proses kimia di dalam tubuh (Mubarak, 2008:27).

Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat

dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Enam zat nutrisi esensial (kelompok nutrien) yaitu : air, karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral mempunyai tiga fungsi utama yaitu :

1) Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh

2) Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti

tulang dan otot

3) Mengatur proses tubuh.

b. Anatomi dan fisiologi system pencernaan

1) Rongga oral

a) Bibir : berfungsi untuk menerima makanan dan produksi

wicara.

b) Lidah : berfungsi untuk menggerakan makanan saat dikunyah

atau ditelan, untuk pengecapan dan dalam produksi wicara.

c) Kelenjar saliva : melarutkan makanan secara kimia,

melembabkan dan melumasi makanan, sekresi amilase untuk

mengurang zat tepung menjadi polisakarida dan maltosa,

sebagai zat buang, membersihkan rongga oral dan membantu

memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.

Page 2: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

d) Gigi : menghancurkan makanan menjadi bagian-bagian kecil

dan bercampur dengan saliva untuk membentuk bolus makanan

yang dapat ditelan.

2) Faring : berperan dalam proses menelan.

3) Esofagus : menggerakan makanan dari faring ke lambung melalui

gerak peristalis.

4) Lambung : penyimpanan makanan, produksi kimus, digesti protein,

produksi mukus, produksi faktor intrinsik (glikoprotein, vit. B12),

absorpsi.

5) Usus halus (duodenum, yeyunum, ileum) : mengakhiri proses

pencernaan makanan yang dimulai di mulut dan di lambung. Proses

ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pankreas serta dibantu

empedu dalam hati, secara selektif mengabsorpsi produk digesti.

6) Usus besar : mengabsorpsi 80% sampai 90% air dan elektrolitdari

kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa

semi padat.

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fungsi system pencernaan.

Diet

Diet yang sembaranga dapat mempengaruhi kerja sistem

pencernaan sehingga terjadi gengguan dalam mencerna nutrisi dan

akhirnya proses pencernaan tida optimal dalam melakukan fungsinya.

Diet yang dapat mempengaruhi sistem pencernaan antara lain adalah

makanan pedas, asam dan bersantan pekat.

Penyakit

Sistem pencrnaan adalah organ yang paling sering di lalui oleh

benda-benda dari luar tubuh misal makanan, sehingga sangat rentan

sekali terkena gangguan apabila sistem pertahanan tubuh tidak

adekuat. Tidak heran jika banyak terjadi gangguan pada sistem

pencernaan karena hal tersebut yang kita tidak tahu dan menyadari

berapa banyak kuman yang masuk kedalam sistem pencernaan kita.

Bahan kimia

Sering kita memasukan bahan kimia kedalam mulut kita baik

disengaja maupun tidak disengaja, dan melukai salah satu organ di

Page 3: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

rongga mulut dan bahkan masuk sampai organ pencernaan bagian

dalam sehingga mengakibatkan fungsi organ tersebut mengalami

gangguan.

d. Macam-macam gangguan yang mungkin terjadi pada system pencernaan.

Kerusakan gigi adalah proses erosif yang diakibatkan oleh kerja

bakteri pada karbohidrat yang dapat difermentasi di dalam mulut, yang

pada waktunya menghasilkan asam-asam yang melarutkan email gigi.

Kanker rongga mulut

Akalasia adalah tidak adanya atau tidak efektifnya peristaltik

esofagus distal disertai dengan kegagalan sfingter esofagus untuk rileks

dalam respon terhadap menelan.

Gastritis akut (inflamasi mukosa lambung) sering akibat diet

yang sembrono.

Ulkus peptikum adalah ekskavasi (area berlubang) yang

terbentuk dalam dinding mukosa lambung, pilorus, duodenum atau

esofagus.

Diare adalah kondisi dimana terjadi frekuensi defekasi yang

abnormal (lebih dari 3 kali/hari), serta perubahan dalam isi (lebih dari

200g/hari) dan konsistensi (feses cair)

Peritonitis adalah inflamasi peritonium-lapisan membran serisa

rongga abdomen dan meliputi visera.

2. Rencana Asuhan Keperawatan Kliean dengan Gangguan Kebutuhan Nutrisi

a. Pengkajian

1) Riwayat keperawatan

a) Keluhan utama

Klien mengatakan merasa mual, muntah, BAB lebih

dari 5x/hari dengan konsistensi cair, nafsu makan

menurun/meningkat, mengalami penurunan/peningkatan BB.

b) Keluhan sekarang

Klien merasa lemas dan tidak nafsu makan, mual,

muntah. Nafsu makan meningkat dan mudah merasa lapar.

Page 4: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

c) Keluhan masa lalu

Klien pernah menderita gangguan sistem pencernaan.

2) Pemeriksaan fisik : data fokus

- Penampilan umum dan vitalitas : Apatis, lesu, tampak lelah

- Berat badan : Berat badan kurang atau berlebih

- Rambut : Rambut kering, kusam, pecah-pecah, tipis, rapuh

- Kulit : Kering, kusam, pecah-pecah, pucat atau berpigmen, ada

petekia atau memar, lemak subkutan sedikit

- Kuku : Rapuh, pucat, bentuk seperti sendok

- Mata : Kering, konjungtiva pucat atau merah, kornea lembut

- Lidah : Berwarna merah atau magenta, tampilan halus,

bengkak, ukuran lidah bertambah atau berkurang

- Bibir : Bengkak, pecah-pecah pada sudut bibir

- Gusi : Bengkak, meradang, mudah berdarah, berbentuk seperti

spon

- Otot : Tonus buruk, lembek dan tidak berkembang

- Sistem kardiovaskular : Frekuensi nadi meningkat, TD

meningkat, trama jantung abnormal (ireguler)

- Sistem pencernaan : Anoreksia, indigesti, diare, konstipasi

- Sistem persarafan : Refleks menurun, emosi tidak stabil, kurang

perhatian, bingung

3) Pemeriksaan penunjang

Ó Pemeriksaan Hb

Laki-laki dewasa (14-18 gr/dl)

Wanita dewasa (12-16 gr/dl)

Ó Pemeriksaan Albumin (3,5-4,5 gr/dl)

Ó Rontgen

Ó TG (<150 mg/dl)

Ó Kolesterol (<200 mg/dl)

Ó HDL (>50 mg/dl)

Ó LDL (<130 mg/dl)

Page 5: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

b. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

Diagnosa 1 :

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

1) Definisi

Intake nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik

2) Batasan karakteristik

Berat badan dibawah ideal lebih dari 20%

Melaporkan intake makanan kurang dari kebutuhan yang

dianjurkan

Konjungtiva dan membran mukus pucat

Lemah otot untuk menelan atau mengunyah

Luka, inflamasi pada rongga mulut

Mudah merasa kenyang sesaat setelah mengunyah makanan

Melaporkan kurang makan

Melaporkan perubahan sensasi rasa

Tidak mampu mengunyah makanan

Miskonsepsi

Penurunan berat badan dengan intake makanan adekuat

Enggan makan

Kram abdominal

Tonus otot buruk

Nyeri abdomen patologi atau bukan

Kerusakan minat terhadap makan

Pembuluh kapiler rapuh

Diare atau steatorea

Kehilangan rambut banyak

Suara usus hiperaktif

Kurang informasi, misinformasi

3) Faktor yang berhubungan

Tidak mampu dalam memasukkan,mencerna, mengabsorpsi makanan

karena faktor biologi, psikologi, atau ekonomi.

Page 6: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

Diagnosa 2 :

Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Definisi

Intake nutrisi melebihi kebutuhan

2) Batasan karakteristik

Tebal kulit trisep >25 mm pada wanita dan >15 mm pada laki-

laki

Berat badan 20% diatas ideal

Respon makan karena eksternal (situasi sosial, waktu)

Melaporkan disfungsi pola makan (misal memasang makan

dengan aktivitas lain)

Tingkat aktivitas menetap

Konsentrasi intake makanan pada menjelang malam

3) Faktor yang berhubungan

Intake berlebih dalam hubungan dengan metabolisme tubuh

Diagnosa 3 :

Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

1) Definisi

2) Batasan karakteristik

3) Faktor yang berhubungan

Diagnosa 4 :

Risiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Definisi

Risiko terhadap intake nutrisi melebihi kebutuhan tubuh

2) Faktor risiko

Melaporkan memulai makanan padat sebagai sumber makanan

utama sebelum usia 5 bulan

Intake makanan berkonsentrasi/makanan berat di malam hari

Page 7: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

Melaporkan atau menunjukan obesitas pada satu atau kedua

orang tua

Melaporkan atau menunjukan berat badan diatas normal pada

awal kehamilan

Transisi cepat dalam pertumbuhan persentil pada anak atau

bayi

Makanan dengan aktifitas lain

Menunjukan penggunaan makanan sebagai alat kepuasan atau

hadiah

Respon makan sebagai isyarat interna dibanding dengan rasa

lapar (misal cemas)

Respon makan sebagai isyarat ekstrna (misal., situasi sosial,

waktu makan)

Disfungsi pola makan

c. Perencanaan

Diagnosa 1 : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

1) Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan :

- Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi sesuai dengan tingkat

aktivitas dan kebutuhan metabolik.

Kriteria hasil :

- Menjelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat

- Peningkatan BB

- Prtambahan LLA

- Menghabiskan porsi makanan yang diberikan

2) Intervensi keperawatan dan rasional

Intervensi Rasional 1. Kaji faktor penyebab

2. Monitor TTV

3. Jelaskan perlunya konsumsi karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan cairan.

1. Penyebab dapat memudahkan untuk menentukan intervensi yang tepat

2. Nadi dan TD meningkat dapat menendakan hipoglikemi.

3. Asupan utrisi kompeks yang adekuat berperan dalam memenuhi kebutuhan energi dan

Page 8: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

4. Diskusikan bersama klien kemungkinan penyebab hilangnya nafsu makan.

5. Timbang BB

6. Lakukan oral hygiene

7. Inspeksi konjungtiva, mukosa bibir

8. Tawarkan makanan dalam jumlah sedikit tapi sering.

9. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien.

10. Kolaborasi untuk pemberian nutrisi melalui NGT.

11. Kolaborasi untuk pemberian nutrisi intravena.

menjaga keseimbangan tubuh.4. Rasa mual dapat menurunkan

nafsu makan.

5. Peningkatan BB menunjukan kebutuhan nutrisi terpenuhi.

6. Mulut yang bersih dan sehat dapat meningkatkan selera makan.

7. Nutrisi yang adekuat dapat ditandakan dengan konjungtiva dan mukosa bibir lembab dan berwarna merah muda.

8. Makan yang berlebih akan menimbulkan rasa mual dan muntah.

9. Mencegah komplikasi jika ada penyakit penyerta.

10. Klien dengan gangguan rongga oral an esofagus tidak dapat mengunyah dan menelan makanan.

11. Pada pasien gangguan usus halus terjadi hambatan dalam absorpsi nutrisi.

Diagnosa 2 : Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan :

- Menurunkan BB dalam batas normal/ideal

Kriteria hasil :

- Menjelaskan alasan peningkataan asupan nutrisi

- Penurunan BB

- LLA berkurang

2) Intervensi keperawatan dan rasional

Intervensi Rasional1. Kaji adanya faktor penyebab

peningkatan berat badan.

2. Timbang BB

3. Ajarkan teknik-teknik modifikasi prilaku untuk mengurangi asupan kalori, seperti :

1. Penyebab dapat memudahkan untuk menentukan intervensi yang tepat.

2. Mengukur setiap perubahan BB secara berkala.

3.

Page 9: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

- Jangan makan pada saat melakukan kegiatan lain

- Minum satu gelas air sesaat sebelum makan

- Kurangi porsi makanan tambahan, makanan berlemak, makanan manis dan alkohol

- Siapkan makanan dalam porsi kecil yang hanya cukup untuk satu kali makan dan buang sisanya

4. Instruksikan klien untuk memperbanyak aktivitas guna membekar kalori.

5. Konsultasikan dengan ahli gizi untuk menetapkan kebutuhan kalori harian dan jenis makanan yang sesuai bagi klien.

- Makanan selingan menambah kalori secara tidak disadarai dan akan terjadi penumpukan lemak secara berlebih.

- Mnstimulus reseptor kenyanga agar tidak mekan secara berlebihan.

- Makanan berlebih mengakibatkan penyimpanan energi berupa lemak yang berlebih.

- Kebutuhan energi sesuai kebutuhan mencegah penyimpanan kalori berlebih.

4. Kalori yang menumpuk berisiko tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

5. Diet tinggi protein dan tinggi serat dapat membantu dalam program penurunan berat badan.

Diagnosa 3 : Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan :

Kriteria hasil :

2) Intervensi keperawatan dan rasional

Diagnosa 4 : Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan

1) Tujuan dan kriteria hasil

Tujuan :

Kriteria hasil :

2) Intervensi keperawatan dan rasional

Page 10: LAPORAN-PENDAHULUAN-NUTRISI

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, W Iqbal, Chayatin N,. (2005) Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC

NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa keperawatan Sloane, Ethel. (2004) Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : EGC.

Bare, Brenda G.,(2002) Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Suddarth

Edisi 8. Jakarta : EGC