laporan oa di haji
DESCRIPTION
osteoartritis hasjiTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu penyakit degenerative sendi adalah gannguan yang terjadi pada satu
sendi,awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat local pada kartilago dan bila tidak
dilakukan tindakan pengobatan maka penderita yang mengalami penyakit osteoarthritis
tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional penderita.
Osteoartritis memang belum banyak diketahui penyakit apa itu,khususnya orang
yang tinggal jauh dari kerumunan kota atau biasa dikatakan orang awam.Penyakit ini
biasanya banyak terjadi pada orang yang berusia diatas 45 tahun dan laki – laki dibawah
umur 55 tahun dan biasanya wanita lebih sering terkena osteoarthritis di banding laki-
laki.Osteoartritis merupakan bebntuk penyakit sendi yang terjadi pada tulang rawan sendi
, selain permukaan sendi osteoarthritis juga mengenai daerah – daerah sekitar sendi
seperti tulang subchondral,kapsul sendi yang membungkus sendi dan otot yang melekat
berdekatan dengan sendi.
Osteoartritis lutut sangat besar akibat microtraumata karena baik secara anatomis
maupun fungsional berhubungan dengan adanya beban yang harus disanggah oleh sendi
lutut, misalnya pada posisi berjalan yang menumpu berat badan serta aktifitas lainnya
dalam kehidupan sehari – hari yang secara terus menerus.Dalam penyakit osteoarthritis
yang sering dirasakan adalah nyeri yang didefenisikan sebagai rasa sakit yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan actual dan fungsional.Pada
osteoarthritis nyeri biasanya dirasakan ketika sedang melakukan aktifitas dan hilang
setelah istirahat atau nyeri dirasakan pada gerakan menimal bahkan pada penderita
istirahat.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama menjalani praktek klinik di
berbagai rumah sakit di Makassar selama 6 bulan terakhir ini peneliti banyak menemukan
penderita osteoarthritis yang berkunjung ke poliklinik fisioterapi yang rata umur 40 –
sampai 60 tahun dengan intervensi yang dilakukan oleh fisioterapi dalam menangani
kondisi osteoarthritis yaitu dengan menggunakan modalitas fisioterapi misalnya
electrotherapy,terapi latihan serta manual terapi.
Menurut WHO lebih dari 45 juta orang di kawasan Asia fasifikdan sementara itu
kaum perempuan termasuk yang rawan terkena osteoarthritis utamanya pada lutut.OA
merupakan salah satu penyakit sendi menahun yang
ditandai dengan gangguan pada tulang rawan ( kartilago ) sendi dan tulang didekatnya
yang biasa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.
Hampir semua orang yang menderita OA baik berat maupun ringan dapat
terkena pada daerah tubuh,mulai dari sendi lutut , panggul,sendi bahu dan sendi siku
bahkan sendi- sendi tulang belakang , namun penyebab pasti dari OA belum diketahui
akan tetapi pemicunya biasa terjadi karena obesitas ( kelebihan berat badan ) ,rutinitas
berjalan jauh ditanah tidak rata,sering duduk, sering mengangkat benda yang berat,
perubahan hormonal dan biasanya orang yang menderita OA hanya meminum suplemen
atau susu yang mengandung protein yang dapat membantu mencegah dari pengeroposan
tulang tulang menjadi keropos akan tetapi semuanya itu tidak banyak membantu dalam
peyembuhan OA atau hanya sementara.
BAB II
A. ANATOMI FISIOLOGI
Lutut merupakan sendi yang aneh bentuknya.bila dilihat permukaan sendi
Nampak bahwa permukaan sendi dari tulang femur dan tulang tibia tidak ada kesesuaian
bentuk. Kedua kondilus femur membentuk sejenis katrol sedangkan tibia diantaranya
lebih rata. Pada bagian dorsal terdapat sendi yang kuat serta di perkuat oleh ligament.
Rongga sendi lutut sangat luas dan melanjutkan diri kedalam recessus suprapatellaris.
Di dalam lutut terdapat ligament cruciatum anterior dan ligament cruciatum posterior.
Disebelah medial dan lateral terdapat ligamentum collateral medial dan ligamentum
collateral lateral .Keempat ligament tersebut memberikan mobilisasi pada lutut dalam
melakukan gerakan antara fleksi dan ekstensi.
Osteokinematika yang terjadi pada sendi lutut adalah gerakan fleksi dan ekstensi
pada bidang sagital dengan luas gerak sendi fleksi antara 120 – 130 bila posisi hip
mencapai fleksi penuh..Untuk gerakan ekstensi luas gerak sendi 0 tetapi 5 – 10 jika
terdapat hiperekstensi lutut.Gerakan memutar pada bidang rotasi untuk gerakan
endorotasi dengan luas gerak sendi antara 30-35 sedangkan eksorotasi antara 40-45 dari
posisi awal mid posisi, gerakan ini terjadi pada posisi lutut fleksi 90.
Otot-otot yang menggerakan sendi lutut di kelompokkan menjadi dua bagian yang
terdiri dari otot quadrisep yang merupakan kelompok otot dari ,m.rectus
femoris,m.vastus intermedius,m.vastus medius,m.vastus lateralis.Dan otot bagian
belakang yaitu hamstring yang berfungsi sebagai penggerak pada sendi lutut kearah
fleksi,yang terdiri dari ,m.bisep femoris,
caput longum,dan brevis,m.semi memranosus danm.semi tendonosus.Otot pembantu
gerakan fleksi lutut antara lain m.popliteus dan m.gastronemius.Sedangkan untuk
gerakan eksternal rotasi dilakukan oleh m.biseps femoris dan m.tensor facialata.Dan
gerakan internal rotasi dilakukan oleh m.popliteus,m.gracialis dan,m,hamstring
Artrokinematika sendi lutut dengan lutut terfiksir maka gerakan yang terjadi
adalah rolling dan sliding yang berlawanan arah.Saat fleksi femur rolling kearah
belakang dan sliding kearah depan .Untuk gerakan ekstensi,rolling kedepan dan sliding
kebelakang ,dan jika tibia (cekung )bergerak fleksi maupun ekstensi maka rolling
maupun slidding akan searah,saat gerakan fleksi menuju kedorsal sedang pada saat
bergerak ekstensi menuju kedepan. Artrokinematika sendi lutut dengan lutut atau
kinematik adalah gerak roll slide yang searah.
B. Patologi osteoartritis
1. Pengertian osteoartritis
Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan
adanya kelainan pada tulang rawan ( kartilago ) sendi dan tulang di dekatnya.Tulang
rawan ( kartilago )adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang,yang
memudahkan pergerakan dari sendi.Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang
bergesekan satu sama lain, yang menyebabkan kekakuan,nyeri dan pembatasan gerakan
pada sendi.
2. Proses patologi osteoartritis
Osteoartritis biasanya bermula dari kelainan pada sel- sel yang membentuk
komponen tulang rawan,seperti kolagen ( serabut protein yang kuat pada jaringan ikat ),
dan proteoglikan ( bahan yang membentuk lenting pada tulang rawan ).Akibat dari
kelainan pada sel-sel tersebut,tulang rawan ahirnya menipis dan membentuk retakan –
ratakan pada permukaaan sendi.Rongga kecil akan terbentuk didalam sum-sum dari
tulang bawah tulang rawan tersebut,sehingga tulang yang bersangkutan menjadi
rapuh.Tubuh kita berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut,Tetapi perbaikan yang
dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai,mengakibatkan timbulnya benjolan pada
pinggiran sendi ( osteofit ) yang terasa nyeri.
Gejala pada osteoarthritis timbul secara bertahap walnya kelainan berupa nyeri
dan kekakuan pada sendi-sendi misalnya pada sendi tangan,pangkal ibu
jari,leher,punggung sebelah bawah,jari kaki yang besar,panggul dan lutut adalah bagian
paling sering terkena osteoarthritis.Nyeri dapat bersifat ringan,sedang,atau berat hingga
dapat menganggu aktifitas sehari – hari.Bila penyakit berlanjut maka makin lama sendi
makin sulit untuk digerakkan pada ahirnya akan terhenti pada posisi tertekuk.
Pertumbuhan baru tulang rawan dan jaringan lainnya dapat menyebabkan
membesarnya sendi, dan tulang rawan yang permukaannya kasar akan menyebabkan
timbulnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.Pada beberapa sendi.ligamen
( yang mengelilingi dan menyokong sendi ) dapat teregang sehingga sendi menjadi tidak
stabil.Menyentuh akan menggerakkan sendi ini dapat mengakibatkan nyeri yang hebat.
Osteoarthritis terjadi pada beberapa sendi yang ada dalam tubuh manusia yang
dapat menimbulkan gejala mati rasa,kesemutan,nyeri dan kelemahan pada anggota tubuh
yang terkena.Osteoartritis banyak terjadi pada
daerah lutut karena daerah tersebut lebih banyak menopang massa berat tubuh
dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya.
C. Gambaran Osteoartritis
4.Gambaran klinis osteoarthritis
Gejala osteoarthritis ditandai dengan sakit dan bengkak pada sendi – sendi
terutama pada jari – jari tangan ,pegelangan tangan,dan lutut.Orang dikatakan
osteoarthritis dimana terjadi penipisan pada permukaan rawan sendi yang tidak
rata dan bergelombang,selain itu juga menimbulkan rasa sakit akibat peredam
kejut berkurang.Gerakan sendi lancer bahkan kadang- kadang berbunyi,karena
bagian tulang punya saraf,maka tekanan ini akan menimbulkan rasa nyeri dan
ketika digunakan untuk berjalan lutut akan terasa sakit dan ngilu
Tanda- tanda dan gejala klinis osteoartritis
Gejala dan tanda osteoarthritis bervariasi bahkan sebagian orang yang didalam
foto rontgen telah menunjukkan adanya osteoarthritis,namun sebagian penderita
mempunyai keluhan yang berat,bahkan hampir tidak bisa melakukan aktifitas
sehari – hari.
a) Rasa nyeri
Untuk sebagian penderita,nyeri adalah keluhan yang paling dirasakan sedangkan
yang lain adalah rasa kaku dan kelainan ( deformitas )sendi.Apabila lutut dan
lutut dan panggul yang terkena osteoarthritis,penderita mengalami kesulitan
berjalan dan terasa sakit dan nyeri sendi paling berat terjadi pada malam
hari,sedangkan pada malam pagi hari masih nyeri tetapi lebih ringan dan
membaik pada siang hari .
b) Kaku
Penderita osteoarthritis sering mengalami kekakuan pada sendi terutama pagi hari
( morning stiffness ) atau setelah lama tidak melakukan aktifitas meskipun
demikian,kaku sendi dapat diredakan dengan latihan- latihan ringan
c) Penonjolan
Penonjolan pada tulang yang tumbuh bersamaan dengan osteoarthritis sering
mengakibatkan deformitas terutama pada sendi yang mengalami osteoarthritis
meskipun kondisi tersebut tidak mengganggu pergerakan tangan.
d) Bagaimana mendiagnosis osteoarthritis
Diagnosis dari osteoarthritis dapat ditegakkan berdasarkan gejala penyakit dan
dengan melakukan pemeriksaan tambahan,pemeriksaan tambahan yang dimaksud
dapat berupa :
a) Rontgen tulang
Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kerusakan atau perubahan-
perubahan yang terjadi pada tulang rawan atau tulang yang mengindikasikan
adanya osteoarthritis.
b) MRI ( Magnetic Resonance Imaging )
Pada MRI dapat pula dilihat kelainan- kelainan yang terjadi pada tulang
rawan dan tulang dengan detail yang lebih baik dari pada pemeriksaan
rontgen tulang.
c) Aspirasi sendi ( arthrocentesis )
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit cairan yang ada
dalam sendi untuk diperiksa di laboratorium berkenaan dengan adanya
kelainan pada sendi.
BAB III
ASSESMENT
A. ANAMNESIS
1. Anamnesis Umum
Nama : H. Dohu
Umur : 65 tahun
Jenis kelamin : laki- laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Desa Tenrijangkae Mandai
2. Anamnesis Khusus
1. Keluhan utama : Rasa sakit pada lutut kanan
2. Sifat keluhan : Terlokalisir
3. Penyebab : Tidak diketahui
4. Riwayat penyakit sekarang : Tidak ada
5. Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada
6. Riwayat penyakit penyerta : Tidak ada
7. Riwayat keluarga : Tidak ada
B. PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Vital sign
1) Tekanan darah : 120 / 80 MmHg
2) Denyut nadi : 75 x /menit
3) Pernapasan : 18 x / menet
4) Temperatur : Normal
2. Inspeksi
a Statis
Lutut pasien sedikit fleksi
b Dinamis
Pasien berjalan dengan irama langkah yang lambat dan kelihatan pincang
3.Tes orientasi : Jongkok berdiri pasien sanggup melakukannya tapi terasa
nyeri.
4. Palpasi : - Ada nyeri tekan pada lutut bagian kanan medial dan lateral
- Suhu normal
5. Pemeriksaan Gerakan Fungsi Dasar aktif
Knee joint kanan
Fleksi : nyeri -tidak terbatas,soft and feel
Ekstensi : nyeri dan terbatas
Eksorotasi : nyeri tidak terbatas , elastic end feel
Endorotasi : nyeri tidak terbatas elastic end feel.
7. Tes TIMT
a Knee joint kanan
Fleksi : lemah tidak ada nyeri
Ektensi : lemah, tidak ada nyeri
Pemeriksaan Gerak dasar
a.Aktivitas Fungsional
Pasien mampu berjalan tanpa alat bantu tapi timbul nyeri jika jalan jauh, mampu
naik turun tangga, mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.
I. Pemeriksaan spesifik
a. Ballotement test
Hasil : - ( negative )
IP : tidak ada pembengkakan pada lutut.
b. Mobilisasi patella
Hasil : Nyeri pada kedua lutut
IP : Terganggunya mobilisasi patella.
c. MMT : Kelemahan otot quadriseps dengan nilai 4
d. Test laci sorong
Hasil : untuk mengetahui adanya cairan pada sendi lutut.
e. Tes VAS
- Kanan :
-
f. ROM tes
Knee Dextra : S. 10º. 10º.130º
Knee Sinistra : S. 10º. 10º.130º
g. ADL tes
a. Berjalan
Hasil : Pasien mampu berjalan meskipun tidak begitu lama
b.Duduk ke berdiri
Hasil : Pasien mampu melakukan tapi terasa nyeri dan berat saat
berdiri
c.Jongkok berdiri
Hasil : Pasien mampu melakukan tapi terasa nyeri pada kedua
lututnya.
C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI
Adanya nyeri dan gangguan fungsi Knee Joint Bilateral akibat osteoartritis.
D. PROBLEMATIK
a. Nyeri pada kedua lutut
b. Keterbatasan ROM
c. Gangguan ADL kedua lutut
d. Kelemahan otot
BAB IV
PROGRAM FISIOTERAPI
A. Rencana Tindakan Fisioterapi
1. Jangka panjang :
Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional kedua lutut.
2. Jangka pendek
Mengurangi nyeri pada kedua lutut
Meningkatkan kekuatan otot paha
Meningkatkan ROM
Mengembalikan ADL lutut
3. Rencana tindakan
a. Teknologi Fisioterapi
1. SWD
Tujuan :
- Meningkatkan elastisitas jaringan
- Memperlancar sirkulasi darah
2. Friction
Tujuan : mengurangi nyeri pada pada daerah lutut
3. IFC
Tujuan : mengurangi nyeri pada daerah lutut
4. Mobilisasi patella
Tujuan : untuk mencegah perlengketan patella
5. Static Kontraksi
Tujuan : - untuk stabilitas sendi
- untuk memelihara fungsi fisiologis otot
6. Strengthening
Tujuan : meningkatkan kekuatan otot
7. Pasif Exc.
Tujuan : meningkatkan ROM
b. Edukasi
1. meminta pasien untuk mengompres air hangat pada kedua lututnya.
2. meminta pasien menekan bantalan kecil dibawah lututnya.
3. pasien disarankan untuk menghindari jalan jauh dan naik turun tangga
4. Rencana Evaluasi
a. Pengukuran nyeri dengan VAS
b. Pengukuran kekuatan otot dengan MMT
c. Pengukuran ROM dengan Goniometer
d. Pengukuran ADL dengan tes ADL
B. Prognosis
Qou ad Vitam : Baik
Quo ad Sanam : Baik
Quo ad Fungsionam : Baik
Quo ad Cosmeticam : Baik
C. Pelaksanaan Fisioterapi
1. SWD : Pasien dalam posisi tidur terlentang kemudian kondensator diletakkan
pada bagian medial dan lateral femur.
F : 1x sehari
I : 20 ma
T : kontraplanar
T : 10 menit
2. Interferensi : Pasien tidur terlentang, pad yang sudah dibasahi diletakkan pada ke-2
lutut pada bagian medial dan lateral knee joint.
F : 1x sehari
I : 20 mA
T : Kontraplanar pada lutut kanan dan kiri
T : 10 menit
3. Friction : Pasien tidur terlentang, lalu berikan massage pada area yang nyeri.
F : 1x sehari
I : 20x hitungan
T : Sirkuler /kontak langsung
T : 5x repetisi
4. Mobilisasi patella : Pasien dalam posisi tidur terlentang kemudian kedua tangan
fisioterapis diletakkan diatas patella kemudian patella digerakkan kearah medial dan
lateral.
F : 1x sehari
I : 8x hitungan
T : blide
T : 5x repetisi
5. Statik Kontraksi : Pasien dalam keadaan tidur terlentang kemudian tangan
fisioterapi yang kanan diletakkan dibawah lutut pasien dan bersamaan dengan itu kaki
didorso fleksikan kemudian pasien disuruh menekan tangan fisioterapi.
F : 1x sehari
I : 10x hitungan
T : nauscle sitting
T : 5x repetisi
6. Strengthening : Pasien tidur terlentang kemudian ke-2 lutut pasien ditekuk. Tangan
fisioterapis memfiksasi dibawah lutut kemudian tangan yang 1 menahan gerak pasien.
F : 1x sehari
I : Tahanan sesuai toleransi pasien
T : kontraksi isotonic konsentrik
T : 5x repetisi
7. Pasif exc. : Pasien tidur tengkurap dengan knee fleksi 60°, dalam keadaan rileks
tangan kanan fisioterapis menarik tungkai bawah pasien dan tangan lain memfiksasi
daerah distal femur yang disertai pemberian penekanan secara pasif exc.
F : 1x sehari
I : Pasien Fokus
T : Force pasive movement
T : 5x pengulangan tiap sendi.
D. Evaluasi
1. Sesaat
VAS
- Dextra :
0 5,3 10
- Sinistra :
0 6,1 10
ROM tes
Knee Dextra : S. 0° 10° 130°
Knee Sinistra : S. 0° 10° 130°
2. Berkala
Pasien merasa adanya rasa nyeri pada daerah lututnya berkurang
Pasien sudah mampu berjalan meskipun tidak boleh begitu capek
E.HASIL TERAPI
Selama beberapa kai terapi pasien merasakan lututnya sudah ada perubahan dari
yang sebelumnya yaitu pasien sudah mampu melakukan jongkok berdiri dan
berjalan meskipun masih terbatas.
F .CATATAN PEMBIMBING
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………….......
G.CATATAN TAMBAHAN
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………….
__