laporan oa di haji

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu penyakit degenerative sendi adalah gannguan yang terjadi pada satu sendi,awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat local pada kartilago dan bila tidak dilakukan tindakan pengobatan maka penderita yang mengalami penyakit osteoarthritis tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional penderita. Osteoartritis memang belum banyak diketahui penyakit apa itu,khususnya orang yang tinggal jauh dari kerumunan kota atau biasa dikatakan orang awam.Penyakit ini biasanya banyak terjadi pada orang yang berusia diatas 45 tahun dan laki – laki dibawah umur 55 tahun dan biasanya wanita lebih sering terkena osteoarthritis di banding laki- laki.Osteoartritis merupakan bebntuk penyakit sendi yang terjadi pada tulang rawan sendi , selain permukaan sendi osteoarthritis juga mengenai daerah – daerah sekitar sendi seperti tulang subchondral,kapsul sendi yang membungkus sendi dan otot yang melekat berdekatan dengan sendi. Osteoartritis lutut sangat besar akibat microtraumata karena baik secara anatomis maupun fungsional berhubungan dengan adanya beban yang harus disanggah oleh sendi lutut, misalnya pada posisi berjalan yang menumpu berat badan serta aktifitas lainnya dalam kehidupan sehari – hari yang secara

Upload: irsyamfisio

Post on 13-Aug-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

osteoartritis hasji

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Oa Di Haji

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu penyakit degenerative sendi adalah gannguan yang terjadi pada satu

sendi,awalnya oleh adanya gangguan yang bersifat local pada kartilago dan bila tidak

dilakukan tindakan pengobatan maka penderita yang mengalami penyakit osteoarthritis

tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kemampuan fungsional penderita.

Osteoartritis memang belum banyak diketahui penyakit apa itu,khususnya orang

yang tinggal jauh dari kerumunan kota atau biasa dikatakan orang awam.Penyakit ini

biasanya banyak terjadi pada orang yang berusia diatas 45 tahun dan laki – laki dibawah

umur 55 tahun dan biasanya wanita lebih sering terkena osteoarthritis di banding laki-

laki.Osteoartritis merupakan bebntuk penyakit sendi yang terjadi pada tulang rawan sendi

, selain permukaan sendi osteoarthritis juga mengenai daerah – daerah sekitar sendi

seperti tulang subchondral,kapsul sendi yang membungkus sendi dan otot yang melekat

berdekatan dengan sendi.

Osteoartritis lutut sangat besar akibat microtraumata karena baik secara anatomis

maupun fungsional berhubungan dengan adanya beban yang harus disanggah oleh sendi

lutut, misalnya pada posisi berjalan yang menumpu berat badan serta aktifitas lainnya

dalam kehidupan sehari – hari yang secara terus menerus.Dalam penyakit osteoarthritis

yang sering dirasakan adalah nyeri yang didefenisikan sebagai rasa sakit yang tidak

menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan actual dan fungsional.Pada

osteoarthritis nyeri biasanya dirasakan ketika sedang melakukan aktifitas dan hilang

setelah istirahat atau nyeri dirasakan pada gerakan menimal bahkan pada penderita

istirahat.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan selama menjalani praktek klinik di

berbagai rumah sakit di Makassar selama 6 bulan terakhir ini peneliti banyak menemukan

penderita osteoarthritis yang berkunjung ke poliklinik fisioterapi yang rata umur 40 –

sampai 60 tahun dengan intervensi yang dilakukan oleh fisioterapi dalam menangani

kondisi osteoarthritis yaitu dengan menggunakan modalitas fisioterapi misalnya

electrotherapy,terapi latihan serta manual terapi.

Page 2: Laporan Oa Di Haji

Menurut WHO lebih dari 45 juta orang di kawasan Asia fasifikdan sementara itu

kaum perempuan termasuk yang rawan terkena osteoarthritis utamanya pada lutut.OA

merupakan salah satu penyakit sendi menahun yang

ditandai dengan gangguan pada tulang rawan ( kartilago ) sendi dan tulang didekatnya

yang biasa menyebabkan nyeri sendi dan kekakuan.

Hampir semua orang yang menderita OA baik berat maupun ringan dapat

terkena pada daerah tubuh,mulai dari sendi lutut , panggul,sendi bahu dan sendi siku

bahkan sendi- sendi tulang belakang , namun penyebab pasti dari OA belum diketahui

akan tetapi pemicunya biasa terjadi karena obesitas ( kelebihan berat badan ) ,rutinitas

berjalan jauh ditanah tidak rata,sering duduk, sering mengangkat benda yang berat,

perubahan hormonal dan biasanya orang yang menderita OA hanya meminum suplemen

atau susu yang mengandung protein yang dapat membantu mencegah dari pengeroposan

tulang tulang menjadi keropos akan tetapi semuanya itu tidak banyak membantu dalam

peyembuhan OA atau hanya sementara.

Page 3: Laporan Oa Di Haji

BAB II

A. ANATOMI FISIOLOGI

Lutut merupakan sendi yang aneh bentuknya.bila dilihat permukaan sendi

Nampak bahwa permukaan sendi dari tulang femur dan tulang tibia tidak ada kesesuaian

bentuk. Kedua kondilus femur membentuk sejenis katrol sedangkan tibia diantaranya

lebih rata. Pada bagian dorsal terdapat sendi yang kuat serta di perkuat oleh ligament.

Rongga sendi lutut sangat luas dan melanjutkan diri kedalam recessus suprapatellaris.

Di dalam lutut terdapat ligament cruciatum anterior dan ligament cruciatum posterior.

Disebelah medial dan lateral terdapat ligamentum collateral medial dan ligamentum

collateral lateral .Keempat ligament tersebut memberikan mobilisasi pada lutut dalam

melakukan gerakan antara fleksi dan ekstensi.

Osteokinematika yang terjadi pada sendi lutut adalah gerakan fleksi dan ekstensi

pada bidang sagital dengan luas gerak sendi fleksi antara 120 – 130 bila posisi hip

mencapai fleksi penuh..Untuk gerakan ekstensi luas gerak sendi 0 tetapi 5 – 10 jika

terdapat hiperekstensi lutut.Gerakan memutar pada bidang rotasi untuk gerakan

endorotasi dengan luas gerak sendi antara 30-35 sedangkan eksorotasi antara 40-45 dari

posisi awal mid posisi, gerakan ini terjadi pada posisi lutut fleksi 90.

Otot-otot yang menggerakan sendi lutut di kelompokkan menjadi dua bagian yang

terdiri dari otot quadrisep yang merupakan kelompok otot dari ,m.rectus

femoris,m.vastus intermedius,m.vastus medius,m.vastus lateralis.Dan otot bagian

belakang yaitu hamstring yang berfungsi sebagai penggerak pada sendi lutut kearah

fleksi,yang terdiri dari ,m.bisep femoris,

caput longum,dan brevis,m.semi memranosus danm.semi tendonosus.Otot pembantu

gerakan fleksi lutut antara lain m.popliteus dan m.gastronemius.Sedangkan untuk

gerakan eksternal rotasi dilakukan oleh m.biseps femoris dan m.tensor facialata.Dan

gerakan internal rotasi dilakukan oleh m.popliteus,m.gracialis dan,m,hamstring

Artrokinematika sendi lutut dengan lutut terfiksir maka gerakan yang terjadi

adalah rolling dan sliding yang berlawanan arah.Saat fleksi femur rolling kearah

belakang dan sliding kearah depan .Untuk gerakan ekstensi,rolling kedepan dan sliding

kebelakang ,dan jika tibia (cekung )bergerak fleksi maupun ekstensi maka rolling

Page 4: Laporan Oa Di Haji

maupun slidding akan searah,saat gerakan fleksi menuju kedorsal sedang pada saat

bergerak ekstensi menuju kedepan. Artrokinematika sendi lutut dengan lutut atau

kinematik adalah gerak roll slide yang searah.

B. Patologi osteoartritis

1. Pengertian osteoartritis

Osteoarthritis adalah suatu penyakit sendi yang menahun yang ditandai dengan

adanya kelainan pada tulang rawan ( kartilago ) sendi dan tulang di dekatnya.Tulang

rawan ( kartilago )adalah bagian dari sendi yang melapisi ujung dari tulang,yang

memudahkan pergerakan dari sendi.Kelainan pada kartilago dapat menyebabkan tulang

bergesekan satu sama lain, yang menyebabkan kekakuan,nyeri dan pembatasan gerakan

pada sendi.

2. Proses patologi osteoartritis

Osteoartritis biasanya bermula dari kelainan pada sel- sel yang membentuk

komponen tulang rawan,seperti kolagen ( serabut protein yang kuat pada jaringan ikat ),

dan proteoglikan ( bahan yang membentuk lenting pada tulang rawan ).Akibat dari

kelainan pada sel-sel tersebut,tulang rawan ahirnya menipis dan membentuk retakan –

ratakan pada permukaaan sendi.Rongga kecil akan terbentuk didalam sum-sum dari

tulang bawah tulang rawan tersebut,sehingga tulang yang bersangkutan menjadi

rapuh.Tubuh kita berusaha untuk memperbaiki kerusakan tersebut,Tetapi perbaikan yang

dilakukan oleh tubuh mungkin tidak memadai,mengakibatkan timbulnya benjolan pada

pinggiran sendi ( osteofit ) yang terasa nyeri.

Gejala pada osteoarthritis timbul secara bertahap walnya kelainan berupa nyeri

dan kekakuan pada sendi-sendi misalnya pada sendi tangan,pangkal ibu

jari,leher,punggung sebelah bawah,jari kaki yang besar,panggul dan lutut adalah bagian

paling sering terkena osteoarthritis.Nyeri dapat bersifat ringan,sedang,atau berat hingga

dapat menganggu aktifitas sehari – hari.Bila penyakit berlanjut maka makin lama sendi

makin sulit untuk digerakkan pada ahirnya akan terhenti pada posisi tertekuk.

Pertumbuhan baru tulang rawan dan jaringan lainnya dapat menyebabkan

membesarnya sendi, dan tulang rawan yang permukaannya kasar akan menyebabkan

timbulnya suara gemeretak pada saat sendi digerakkan.Pada beberapa sendi.ligamen

Page 5: Laporan Oa Di Haji

( yang mengelilingi dan menyokong sendi ) dapat teregang sehingga sendi menjadi tidak

stabil.Menyentuh akan menggerakkan sendi ini dapat mengakibatkan nyeri yang hebat.

Osteoarthritis terjadi pada beberapa sendi yang ada dalam tubuh manusia yang

dapat menimbulkan gejala mati rasa,kesemutan,nyeri dan kelemahan pada anggota tubuh

yang terkena.Osteoartritis banyak terjadi pada

daerah lutut karena daerah tersebut lebih banyak menopang massa berat tubuh

dibandingkan dengan anggota tubuh lainnya.

C. Gambaran Osteoartritis

Page 6: Laporan Oa Di Haji

4.Gambaran klinis osteoarthritis

Gejala osteoarthritis ditandai dengan sakit dan bengkak pada sendi – sendi

terutama pada jari – jari tangan ,pegelangan tangan,dan lutut.Orang dikatakan

osteoarthritis dimana terjadi penipisan pada permukaan rawan sendi yang tidak

rata dan bergelombang,selain itu juga menimbulkan rasa sakit akibat peredam

kejut berkurang.Gerakan sendi lancer bahkan kadang- kadang berbunyi,karena

bagian tulang punya saraf,maka tekanan ini akan menimbulkan rasa nyeri dan

ketika digunakan untuk berjalan lutut akan terasa sakit dan ngilu

Tanda- tanda dan gejala klinis osteoartritis

Gejala dan tanda osteoarthritis bervariasi bahkan sebagian orang yang didalam

foto rontgen telah menunjukkan adanya osteoarthritis,namun sebagian penderita

mempunyai keluhan yang berat,bahkan hampir tidak bisa melakukan aktifitas

sehari – hari.

a) Rasa nyeri

Untuk sebagian penderita,nyeri adalah keluhan yang paling dirasakan sedangkan

yang lain adalah rasa kaku dan kelainan ( deformitas )sendi.Apabila lutut dan

lutut dan panggul yang terkena osteoarthritis,penderita mengalami kesulitan

berjalan dan terasa sakit dan nyeri sendi paling berat terjadi pada malam

hari,sedangkan pada malam pagi hari masih nyeri tetapi lebih ringan dan

membaik pada siang hari .

b) Kaku

Page 7: Laporan Oa Di Haji

Penderita osteoarthritis sering mengalami kekakuan pada sendi terutama pagi hari

( morning stiffness ) atau setelah lama tidak melakukan aktifitas meskipun

demikian,kaku sendi dapat diredakan dengan latihan- latihan ringan

c) Penonjolan

Penonjolan pada tulang yang tumbuh bersamaan dengan osteoarthritis sering

mengakibatkan deformitas terutama pada sendi yang mengalami osteoarthritis

meskipun kondisi tersebut tidak mengganggu pergerakan tangan.

d) Bagaimana mendiagnosis osteoarthritis

Diagnosis dari osteoarthritis dapat ditegakkan berdasarkan gejala penyakit dan

dengan melakukan pemeriksaan tambahan,pemeriksaan tambahan yang dimaksud

dapat berupa :

a) Rontgen tulang

Dengan pemeriksaan ini dapat diketahui kerusakan atau perubahan-

perubahan yang terjadi pada tulang rawan atau tulang yang mengindikasikan

adanya osteoarthritis.

b) MRI ( Magnetic Resonance Imaging )

Pada MRI dapat pula dilihat kelainan- kelainan yang terjadi pada tulang

rawan dan tulang dengan detail yang lebih baik dari pada pemeriksaan

rontgen tulang.

c) Aspirasi sendi ( arthrocentesis )

Page 8: Laporan Oa Di Haji

Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara mengambil sedikit cairan yang ada

dalam sendi untuk diperiksa di laboratorium berkenaan dengan adanya

kelainan pada sendi.

Page 9: Laporan Oa Di Haji

BAB III

ASSESMENT

A. ANAMNESIS

1. Anamnesis Umum

Nama : H. Dohu

Umur : 65 tahun

Jenis kelamin : laki- laki

Agama : Islam

Pekerjaan : Petani

Alamat : Desa Tenrijangkae Mandai

2. Anamnesis Khusus

1. Keluhan utama : Rasa sakit pada lutut kanan

2. Sifat keluhan : Terlokalisir

3. Penyebab : Tidak diketahui

4. Riwayat penyakit sekarang : Tidak ada

5. Riwayat penyakit dahulu : Tidak ada

6. Riwayat penyakit penyerta : Tidak ada

7. Riwayat keluarga : Tidak ada

B. PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan Vital sign

1) Tekanan darah : 120 / 80 MmHg

2) Denyut nadi : 75 x /menit

3) Pernapasan : 18 x / menet

4) Temperatur : Normal

Page 10: Laporan Oa Di Haji

2. Inspeksi

a Statis

Lutut pasien sedikit fleksi

b Dinamis

Pasien berjalan dengan irama langkah yang lambat dan kelihatan pincang

3.Tes orientasi : Jongkok berdiri pasien sanggup melakukannya tapi terasa

nyeri.

4. Palpasi : - Ada nyeri tekan pada lutut bagian kanan medial dan lateral

- Suhu normal

5. Pemeriksaan Gerakan Fungsi Dasar aktif

Knee joint kanan

Fleksi : nyeri -tidak terbatas,soft and feel

Ekstensi : nyeri dan terbatas

Eksorotasi : nyeri tidak terbatas , elastic end feel

Endorotasi : nyeri tidak terbatas elastic end feel.

7. Tes TIMT

a Knee joint kanan

Fleksi : lemah tidak ada nyeri

Ektensi : lemah, tidak ada nyeri

Pemeriksaan Gerak dasar

a.Aktivitas Fungsional

Pasien mampu berjalan tanpa alat bantu tapi timbul nyeri jika jalan jauh, mampu

naik turun tangga, mampu melakukan aktivitas perawatan diri secara mandiri.

I. Pemeriksaan spesifik

a. Ballotement test

Hasil : - ( negative )

IP : tidak ada pembengkakan pada lutut.

Page 11: Laporan Oa Di Haji

b. Mobilisasi patella

Hasil : Nyeri pada kedua lutut

IP : Terganggunya mobilisasi patella.

c. MMT : Kelemahan otot quadriseps dengan nilai 4

d. Test laci sorong

Hasil : untuk mengetahui adanya cairan pada sendi lutut.

e. Tes VAS

- Kanan :

-

f. ROM tes

Knee Dextra : S. 10º. 10º.130º

Knee Sinistra : S. 10º. 10º.130º

g. ADL tes

a. Berjalan

Hasil : Pasien mampu berjalan meskipun tidak begitu lama

b.Duduk ke berdiri

Hasil : Pasien mampu melakukan tapi terasa nyeri dan berat saat

berdiri

c.Jongkok berdiri

Hasil : Pasien mampu melakukan tapi terasa nyeri pada kedua

lututnya.

C. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

Adanya nyeri dan gangguan fungsi Knee Joint Bilateral akibat osteoartritis.

D. PROBLEMATIK

a. Nyeri pada kedua lutut

b. Keterbatasan ROM

c. Gangguan ADL kedua lutut

d. Kelemahan otot

Page 12: Laporan Oa Di Haji

BAB IV

PROGRAM FISIOTERAPI

A. Rencana Tindakan Fisioterapi

1. Jangka panjang :

Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional kedua lutut.

2. Jangka pendek

Mengurangi nyeri pada kedua lutut

Meningkatkan kekuatan otot paha

Meningkatkan ROM

Mengembalikan ADL lutut

3. Rencana tindakan

a. Teknologi Fisioterapi

1. SWD

Tujuan :

- Meningkatkan elastisitas jaringan

- Memperlancar sirkulasi darah

Page 13: Laporan Oa Di Haji

2. Friction

Tujuan : mengurangi nyeri pada pada daerah lutut

3. IFC

Tujuan : mengurangi nyeri pada daerah lutut

4. Mobilisasi patella

Tujuan : untuk mencegah perlengketan patella

5. Static Kontraksi

Tujuan : - untuk stabilitas sendi

- untuk memelihara fungsi fisiologis otot

6. Strengthening

Tujuan : meningkatkan kekuatan otot

7. Pasif Exc.

Tujuan : meningkatkan ROM

b. Edukasi

1. meminta pasien untuk mengompres air hangat pada kedua lututnya.

2. meminta pasien menekan bantalan kecil dibawah lututnya.

3. pasien disarankan untuk menghindari jalan jauh dan naik turun tangga

4. Rencana Evaluasi

a. Pengukuran nyeri dengan VAS

b. Pengukuran kekuatan otot dengan MMT

c. Pengukuran ROM dengan Goniometer

d. Pengukuran ADL dengan tes ADL

B. Prognosis

Qou ad Vitam : Baik

Quo ad Sanam : Baik

Quo ad Fungsionam : Baik

Quo ad Cosmeticam : Baik

Page 14: Laporan Oa Di Haji

C. Pelaksanaan Fisioterapi

1. SWD : Pasien dalam posisi tidur terlentang kemudian kondensator diletakkan

pada bagian medial dan lateral femur.

F : 1x sehari

I : 20 ma

T : kontraplanar

T : 10 menit

2. Interferensi : Pasien tidur terlentang, pad yang sudah dibasahi diletakkan pada ke-2

lutut pada bagian medial dan lateral knee joint.

F : 1x sehari

I : 20 mA

T : Kontraplanar pada lutut kanan dan kiri

T : 10 menit

3. Friction : Pasien tidur terlentang, lalu berikan massage pada area yang nyeri.

F : 1x sehari

I : 20x hitungan

T : Sirkuler /kontak langsung

T : 5x repetisi

4. Mobilisasi patella : Pasien dalam posisi tidur terlentang kemudian kedua tangan

fisioterapis diletakkan diatas patella kemudian patella digerakkan kearah medial dan

lateral.

F : 1x sehari

I : 8x hitungan

T : blide

T : 5x repetisi

Page 15: Laporan Oa Di Haji

5. Statik Kontraksi : Pasien dalam keadaan tidur terlentang kemudian tangan

fisioterapi yang kanan diletakkan dibawah lutut pasien dan bersamaan dengan itu kaki

didorso fleksikan kemudian pasien disuruh menekan tangan fisioterapi.

F : 1x sehari

I : 10x hitungan

T : nauscle sitting

T : 5x repetisi

6. Strengthening : Pasien tidur terlentang kemudian ke-2 lutut pasien ditekuk. Tangan

fisioterapis memfiksasi dibawah lutut kemudian tangan yang 1 menahan gerak pasien.

F : 1x sehari

I : Tahanan sesuai toleransi pasien

T : kontraksi isotonic konsentrik

T : 5x repetisi

7. Pasif exc. : Pasien tidur tengkurap dengan knee fleksi 60°, dalam keadaan rileks

tangan kanan fisioterapis menarik tungkai bawah pasien dan tangan lain memfiksasi

daerah distal femur yang disertai pemberian penekanan secara pasif exc.

F : 1x sehari

I : Pasien Fokus

T : Force pasive movement

T : 5x pengulangan tiap sendi.

D. Evaluasi

1. Sesaat

VAS

- Dextra :

0 5,3 10

- Sinistra :

0 6,1 10

ROM tes

Page 16: Laporan Oa Di Haji

Knee Dextra : S. 0° 10° 130°

Knee Sinistra : S. 0° 10° 130°

2. Berkala

Pasien merasa adanya rasa nyeri pada daerah lututnya berkurang

Pasien sudah mampu berjalan meskipun tidak boleh begitu capek

E.HASIL TERAPI

Selama beberapa kai terapi pasien merasakan lututnya sudah ada perubahan dari

yang sebelumnya yaitu pasien sudah mampu melakukan jongkok berdiri dan

berjalan meskipun masih terbatas.

F .CATATAN PEMBIMBING

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………….......

G.CATATAN TAMBAHAN

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………….

__

Page 17: Laporan Oa Di Haji