laporan mikro mod.7

9
Modul 7 Uji sterilitas 1. TUJUAN Menguji sterilitas sediaan obat dan alat kesehatan. 2. PRINSIP Berdasarkan pada penetapan apakah bahan atau alat yang di gunakan harus dalam keadaan steril memenuhi syarat sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu 3. DASAR TEORI Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virologi), khamir dan jamur (mikologi); protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan ke dalam kelompok tersebut di atas. Organime yang berukuran mikro disebut mikroorganisme. Mikroorganime hidup di segala tempat (tanah, air udara makanan, pembuangan, dan pada permuikaan tubuh). Keberadaan mereka yang ada di segala tempat menyulitkan para mikrobiolog untuk memperoleh suatu koloni mikroorganisme tertentu dan yang sejenis tanpa adanya mikroorganisme lain yang mencampuri koloni tersebut. Kultur mikroorganisme yang tersusun dari sel-sel sejenis (tuinggal) disebut juga sebagai kultur murni. Untuk mempelajari mikroorganisme dalam kultur murni, maka para mikrobiolog memerlukan alat-alat yang menunjang dalam usaha mendapatkan kultur murni. Dalam mikrobiologi, peralatan laboratorium merupakan unsur penting yang harus ada. Peralatan yang ada dalam laboratorium pun haruslah steril agar dapat menunjang pekerjaan yang berhubungan dengan mikroorganisme dan hal tersebut merupakan syarat mutlak. Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan digunakan harus bebeas dari mikroorganisme yang tidak diingikan

Upload: rezkha-widyawati

Post on 11-Aug-2015

63 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Mikro Mod.7

Modul 7

Uji sterilitas1. TUJUAN

Menguji sterilitas sediaan obat dan alat kesehatan.

2. PRINSIP

Berdasarkan pada penetapan apakah bahan atau alat yang di gunakan harus dalam keadaan steril memenuhi syarat sterilitas sebagai bagian dari pengawasan mutu

3. DASAR TEORI

Mikrobiologi merupakan suatu istilah luas yang berarti studi tentang organisme hidup yang terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikrobiologi mencakup studi tentang bakteri (bakteriologi), virus (virologi), khamir dan jamur (mikologi); protozoa (protozoologi), beberapa ganggang, dan beberapa bentuk kehidupan yang tidak sesuai untuk dimasukkan ke dalam kelompok tersebut di atas. Organime yang berukuran mikro disebut mikroorganisme. Mikroorganime hidup di segala tempat (tanah, air udara makanan, pembuangan, dan pada permuikaan tubuh). Keberadaan mereka yang ada di segala tempat menyulitkan para mikrobiolog untuk memperoleh suatu koloni mikroorganisme tertentu dan yang sejenis tanpa adanya mikroorganisme lain yang mencampuri koloni tersebut. Kultur mikroorganisme yang tersusun dari sel-sel sejenis (tuinggal) disebut juga sebagai kultur murni.

Untuk mempelajari mikroorganisme dalam kultur murni, maka para mikrobiolog memerlukan alat-alat yang menunjang dalam usaha mendapatkan kultur murni. Dalam mikrobiologi, peralatan laboratorium merupakan unsur penting yang harus ada. Peralatan yang ada dalam laboratorium pun haruslah steril agar dapat menunjang pekerjaan yang berhubungan dengan mikroorganisme dan hal tersebut merupakan syarat mutlak. Artinya, pada bahan atau peralatan yang akan digunakan harus bebeas dari mikroorganisme yang tidak diingikan yang dapat merusak media atau koloni suatu mikroorganisme yang diinginkan. Adapun peralatan yang umumnya digunakan di dalam laboratorium mikrobiologi antara lain : Media yaitu; cair, semi solid, solid (agak miring (siant), agak tegak (deep), agak cawan(plate)) dan peralatan yaitu; autoklaf, tabung kultur, cawan petri, jarum inokulasi, pipet, waterbath, inkubator, dan lemari pendingin.

Steril merupakan syarat mutlak keberhasilan kerja dalam lab mikrobiologi. Dalam melakukan sterilisasi, diperlukan teknik-teknik agar sterilisasi dapat

Page 2: Laporan Mikro Mod.7

dilakukan secar sempurna, dalam arti tidak ada mikroorganisme lain yang mengkontaminasi media. Sterilisasi adalah proses untuk menjadikan alat-alat terbebas dari segala bentuk kehidupan. Seperti yang telah disebutkan bahwa tujuan sterilisasi untuk mematikan mikroorganisme yang tidak diinginkan agar tidak ikut tumbuh.

Ada beberapa teknik sterilisasi, yaitu dengan cara fisik dengan panas, mekanik dengan filtrasi dan kimia dengan senyawa-senyawa kimia. Dalam praktikum ini kami mencoba mempelajari bagaimana cara mensterilisasi alat – alat yang nantinya dipakai untuk bekerja di dalam laboratorium mikrobiologi. Kami mencoba untuk melakukan sterilisasi guna bekal untuk keberhasilan dalam menumbuhkan suatu biakan koloni mikroorganisme yang diinginkan dengan berhasil.

Sediaan obat dan alat kesehatan seharusnya bersifat steril, bebas dari kuman. Terutama sediaan obat yang langsung kontak dengan mukosa atau langsung masuk ke aliran darah seperti tetes mata, injeksi, cairan infus, salep mata, dan tablet implant.

Demikian juga dengan alat-alat kesehatan seperti kasa, dispossible syringe, dan benang bedah. Standar ini dibuat dengan tujuan agar tidak terjadi infeksi pada pasien yang menggunakan sediaan obat maupun alat kesehatan tersebut akibat kontaminasi kuman patogen.

Uji sterilitas dilakukan untuk mengetahui apakah bahan atau sediaan yang harus steril sudah memenuhi syarat atau tidak. Uji sterilitas dilakukan secara mikrobiologi dengan menggunakan medium pertumbuhan tertentu. Media untuk pengujian diperlukan dalam uji ini. Beberapa media yang dapat digunakan dalam pengujian ini adalah :

Campur dan panaskan hingga larut.. jika perlu saring selagi panas menggunakan kertas saring. Tempatkan media dalam tabung yang sesuai, yang memberikan perbandingan permukaan dengan kedalaman media sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari setengah bagian atas media yang mengalami perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen pada akhir masa inkubasi. Sterilisasi dalam autoklaf. Jika lebih dari sepertiga bagian atas terjadi perubahan warna merah muda, media dapat diperbaiki satu kali dengan pemanasan di atas tangas air atau dalam uap yang mengalir bebas hingga warna merah muda hilang. Media siap digunakan jika tidak lebih dari sepersepuluh bagian atas media berwarna merah muda.

Prosedur pengujian terdiri dari (1) inokulasi langsung ke dalam media uji dan (2) teknik penyaringan membran. Penyaringan membran berguna untuk cairan dan serbuk yang dapat larut yang bersifat bakteriostatik atau fungistatik, untuk memisahkan mikroba kontaminan dari penghambat pertumbuhan. Cara ini juga sangat bergun untuk bahan seperti minyak, salep/krim yang dapat melarut ke dalam larutan pengencer bukan bakteriostatik atau bukan fungistatik. Teknik penyaringan membran dapat juga digunakan untuk uji sterilitas permukaan atau lumen kritis alat-alat kesehatan.

Page 3: Laporan Mikro Mod.7

Perincian dari prosedur inokulasi dan penyaringan tabung uji, termasuk modifikasi-modifikasi untuk keadaan tertentu, terdapat dalam USP. Penafsiran dan metode uji. Prinsip faktor pelaksanaan dalam uji tersebut adalah bahwa bagian bahan yang akan di uji di tempatkan dalam lingkungan yang dirancang sedemikian rupa, sehingga tiap organisme yang ada hidup dan tumbuh. Tetapi diketahui bahwa mikroorganisme tidak selalu bereproduksi atau bervegatasi (spora) hanya dengan menempatkannya dilingkungan yang diperkirakan baik. Pelemahan yang diakibatkan oleh radiasi sinar ultraviolet atau pemaparan non lethal terhadap panas, tidak adanya stimulasi yang seringkali perlu untuk membuat spora bervegetasi, dan kontak sebelumnya dengan suatu zat bakteriostatik adalah beberapa efek yang biasa mengganggu pertumbuhan organisme tersebut. Dalam hal seperti itu akan diperoleh hasil negative palsu.

Prosedur sterilisasi merupakan tahap penting dalam mencapai produk steril, namun semua prosedur dan kondisi-kondisi lain yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut harus dirancang untuk membantu tahap ini. Pembersihan ruangan yang baik, lingkungan yang terkontrol dengan efektif, suatu muatan dari produk yang dapat dikontrol dan diidentifikasi, proses produksi yang direncanakan dan dikontrol dengan baik, serta personel yang ditatar dengan baik dan berdedikasi tinggi untuk produksi dan pengujian sangat penting untuk produksi suatu produk steril. Hanya bila semua factor ini melengkapi penemuan-penemuan dari uji sterilisasi, dapatlah disimpulkan dengan penuh kepercayaan bahwa produk tersebut steril.

4. ALAT DAN BAHAN

a. Bahan

FTM

MCA

Alat kesehatan

Aquadest

tetrasiklin

b. Alat

Tabung reaksi.

Rak tabung reaksi.

Bunsen.

Kapas + alcohol

Page 4: Laporan Mikro Mod.7

Cawan petri

Tabung reaksi

Batang pengaduk

5. PROSEDUR

a. Uji sterilitas media

Uji sterilitas media digunakan untukmelihat apakah media yang akan di gunakan steril atau tidak, hasil yang di peroleh harus steril (media tetap jernih atau tidak ada pertumbuhan mikroba).

b. Uji fertilitas

Uji fertilitas digunakan apakah media yang di gunakan memenuhi syarat dapatmenumbuhkan mikroba uji atau tidak

c. Uji bakteriostatik dan fungistatik

Sebalum melakukan uji sterilitas cara inokulasi langsung terhadap suatu sediaan, tetapkan dahulu tingkat bakteriostatik dan fungistatik yang memungkinkan terdapat dalam sediaan yang akan diperiksa.

d. Uji sterilitas cara inokulasi langsung

Inokulasi 1 ml sediaan uji kedalam 9 cc media pada tabung reaksi FTM dan TSB, masing-masing di inokulasikan dengan 1 cc sediaan uji inkubasi di suhu 37c untuk FTM dan 20c untuk TSB, amati 1 sampai 14 hari pengerjaan dilakukan duplo

6. HASIL PENGAMATAN

Pada FTM

Terdapat larutan yang tidak jernih seperti larutan sebelum penyimpanan pada alat incubator, membuktikan adanya pertumbuhan bakteri pada media FTM

Pada MCA

Media yang dibuat adalah media miring dan media lurus keduanya tidak memprlihatkan adanya pertumbuhan bakteri

Pada MCA dengan penambahan bakteri eschericia coli

1. Media miring

Pertumbuhan bakteri sekitar 2500 (++)

Page 5: Laporan Mikro Mod.7

2. Media lurus

Pertumbuhan bakteri sekitar 1750 (++)

media MCA

MCA dengan penambahan E.coli

Page 6: Laporan Mikro Mod.7

MCA dengan penambahan tetrasiklin

6. Pembahasan

Pada percobaan kali ini uji sterilitas media menggunakan FTM dan MCA dimana pada FTM terdapat pertumbuhan bakteri sedangkan pada MCA media terlihat tetap bening atau tidak keruh membuktikan tidak adanya pertumbuhan bakteri pada media , sehingga pada media FTM di mungkinkan karena :

Sampel memang tidak steril

Saat pengerjaan tidak dilakukan teknik aseptic

Suhu

Udara

Dll

Page 7: Laporan Mikro Mod.7

Pada media tabung yang digunakan dengan cara miring lebih banyak terdapat pertumbuhan mikroba di banding media lurus dikarenakan permukaan media yang lebih lebar karena pada keadaan seperti itu udara yang masuk dan menyebar pada media lebih banyak sehingga permukaan etrsebut membuat pertumbuhan bakteri lebih banyak di bandingkan media lurus

Ada dua kemungkinan yang menyebabkan media keruh. :

Kemungkinan yang pertama, bekerja kurang aseptis saat membuka tutup tabung reaksi dan cawan petri. Kemungkinan pada saat itulah ada kuman yang masuk ke dalam badan tabung reaksi atau cawan petri

Kemungkinan yang kedua adalah alat yang digunakan mengandung kuman atau tidak berada dalam keadaan steril. Untuk membuktikan kemungkinan yang kedua ini perlu dilakukan percobaan lebih lanjut.

Pada pengmatan MCA ditamahkan larutan terasklin perbandingan 1:10 tiak dapat menghambat pertumbuhn akteri sedangkanpada perbandingan 1:50 tetrasiklin dapat menghamat pertumbuhan baktri.

7. KESIMPULAN

Hasil percobaan tidak sesuai yang diharapkan karena media bilasan yang dihasilkan mengandung kuman sehingga dapat diperkirakan pekerjaan kelompok kami yang kurang aseptis atau kemungkinan lain dispossible yang digunakan tidak steril.

8. Daftar pustaka

Pelczar, Michael J. dan E.C.S. Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi Jilid 2. Jakarta: UI-Press.

Volk, Wesley A. dan Margaret F. Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1, Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga