(shintya) mikro bab 7
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
bab 7 Konsumen, Produsen dan Efisiensi Pasar
KELOMPOK 3 (TIGA)
Shintya Fetryan (1111000422)Neng Ina Marlina (1111000426)
Ovie Alferina Lestari (1111000430)Fatiha Lestari (1111000432)
Yossia Novaliana Safonta (1111000456)Hillary Kartika Sauli
2
Dalam bab ini, kita akan membahas llmu ekonomi kesejahteraan (welfare economics) adalah ilmu yang mempelajari bagaimana pengalokasian sumber-sumber daya memengaruhi kesejahteraan secara keseluruhan. Kerelaan untuk membayar (willingness to pay) adalah harga tertinggi yang rela untuk dibayar oleh masing – masing pembeli. Surplus konsumen (consumen surplus) adalah nilai kerelaan seseorang untuk membayar suatu barang dikurangi nilai yang sebenarnya dibayarkan olehnya.
Skedul permintaan dari Kurva PermintaanTabel di bawah menunjukan skedul permintaan pembeli di Tabel 1.
Grafik di bawah menunjukan kurva permintaan yang bersesuaian. Perhatikan bahwa tingginya kurva permintaan mencerminkan kerelaan untuk membayar para pembeli.
Pembeli Kerelaan untuk Membayar Kerelaan untuk Membayar
John $100 dari Empat Calon Pembeli
Paul $80
George $70
Ringo $50
TABEL 1
Harga PembeliJumlahPermintaan
> $100 Tidak ada 0
$80 - $100 John 1
FIGUR 1
3
Pada tabel 1 jika harga diatas $100, maka jumlah permintaan barang tersebut adalah nol, karena tidak ada pembeli yang rela membayar setinggi itu. Jiak harganya berbeda pada $80 dan $100, jumlah permintaan adalah sat, karena hanya John yang rela membayar setinggi itu.
Jika harganya berada pada $70 dan $80, jumlah permintaan adalah dua, karena baik John maupun Paul rela membayar setinngi itu. Kita dapat meneruskan analisis ini untuk harga-harga yang lain. Dengan begitu, skedul permintaan dapat dibentuk dari kerelaan untuk membayar keempat calon pembeli.
Harga PembeliJumlahPermintaan
> $100 Tidak ada 0
$80 - $100 John 1
0 1 2 3 4
$100
$80
$70
$50
Jumlah Album
Harga Album
Kerelaan untuk Membayar
Kerelaan Paul untuk Membayar
Kerelaan George untuk Membayar
Kerelaan Ringo untuk Membayar
Permintaan
4
Figur 1 menunjukan kurva permintaan yang bersesuaian dengan skedul permintaannya. Pada jumlah berapa pun, harga yang diberikan oleh kurva permintaan menunjukan kerelaan untuk membayar si pembeli marginal, yaitu pembeli yang akan meninggalkan pasar jika harganya naik sedikit saja. Kurva permintaan mencerminkan kerelaan untuk membayar pembeli, oleh karena itu kita dapat menggunakannya untuk mengukur surplus konsumen.
Mengukur Surplus Konsumen dengan Kurva Permintaan
Pada panel (a), harga barangnya $20, dan surplus konsumennya $20. Pada panel (b) harga barangnya $70, dan surplus konsumennya $40.
(a) Harga = $80
FIGUR 2
Surplus konsumen (John) = $20
Harga
Album
$100
$80
$50
Jumlah Album0 1 2 3 4
$70
Permintaan
5
Figur 2 menggunakan kurva permintaan untuk menghitung surplus konsumen. Pada panel (a), harganya adalah $80 (atau sedikit lebih tinggi), dan jumlah permintaannya adalah 1. Perhatikan bahwa luas daerah diatas harga dan dibawah kurva penawaran sama dengan $20. Jumlah ini adalah besarnya surplus konsumen yang telah kita hitung sebelumnya, ketika hanya satu album yang terjual.
Panel (b) menunjukan surplus konsumen ketika harganya adalah $70 (atau sedikit lebih tinggi0. Pada kasus ini, luas daerah diatas harga dan dibawah kurva permintaan nilainya adalah sama dengan jumlah luas kedua persegi: Surplus konsumen John pada harga ini adalah $30, dan surplus konsumen Paul adalah $10. Jumlah keduanya adalah $40.
Bagaimana Harga Memengaruhi Surplus Konsumen.
(a) Harga = $80
Surplus konsumen (John) = $30
Surplus konsumen (Paul) = $10
Total surplus konsumen = $40
(b) Harga = $70
Jumlah Album0 1 2 3 4
Harga
Album
$100
$80
$50
$70
Permintaan
6
Pada panel (a), harganya adalah P1, jumlah permintaannya Q1, dan surplus konsumennya sama dengan luas segitiga ABC. Ketika harganya turun dari P1 ke P2 seperti di panel (b), jumlah permintaan meningkat dari Q1
ke Q2, dan surplus konsumennya meningkat, nilainya sekarang sama dengan luas daerah segitiga ADF. Peningkatan nilai surplus konsumen ini terjadi sebagian karena pembeli lama sekarang membayar dengan lebih murah (BCED) dan sebagian lagi karena pembeli baru memasuki pasar pada harga yang lebih rendah (CEF).
(a) Surplus Konsumen pada Harga P2
FIGUR 3
HargaA
D
BP1
C
Permintaan
0 Q1 Jumlah
Surplus Konsumen
7
SURPLUS PODUSEN
Surplus Produsen adalah Harga yang di bayarkan kepada penjual di kurangi biaya yang di keluarkan olehnya.
Biaya dan Kerelaan untuk menjual.Biaya adalah nilai segala sesuatu yang harus di korbankan oleh penjual untuk memproduksi suatu barang.
Contoh: tabel 2
Biaya – biaya keempat calon penjual jasa pengecatan.
(a) Surplus Konsumen pada Harga P2
JumlahQ10
Harga
A
C
F
Permintaan
Surplus Konsumen Awal
B
D ESurplus konsumen tambahan kepada konsumen awal
Q2
P2
P1
Surplus konsumen kepada konsumen baru
(b) Surplus Konsumen pada Harga P2
Penjual Biaya
Mary $900 Biaya – biaya Keempat Calon
Frida 800 Penjual Jasa Pengecatan
Georgia 600
Grandma 500
TABEL 2
8
Menggunakan Kurva Penawaran untuk Mengukur Surplus Produsen
FIGUR 4
Skedul penawaran dan Kurva Penawaran
Tabel menunjujan skedul untuk penjualan pada Tabel 2. Grafik menunjukan kurva penawarannya. Perhatikan bahwa tinggi dari kurva penawaran mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh para penjual.
Harga Penjual Jumlah Penawaran
> $900 Mary, Frida, Georgia, Grandma 4
$800-$900 Frida, Georgia, Grandma 3
$600-$800 Georgia, Grandma 2
$500-$600 Grandma 1
< $500 Tidak ada 0
HargaPengecatanRumah
$900
FIGUR 4
Biaya Mary
Biaya Frida
Biaya GeorgiaBiaya Grandma
Penawaran
9
Skedul penawaran dan Kurva Penawaran
Tabel menunjujan skedul untuk penjualan pada Tabel 2. Grafik menunjukan kurva penawarannya. Perhatikan bahwa tinggi dari kurva penawaran mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh para penjual.
Harga Penjual Jumlah Penawaran
> $900 Mary, Frida, Georgia, Grandma 4
$800-$900 Frida, Georgia, Grandma 3
$600-$800 Georgia, Grandma 2
$500-$600 Grandma 1
< $500 Tidak ada 0
HargaPengecatanRumah
$900
Mengukur Surplus Produsen dengan Kurva Penawaran
Pada panel (a) harganya adalah $600, dan surplus produsennya adalah $100. Pada panel (b), harganya adalah $800, dan surplus produsennya adalah $500.
(a) Harga = $600HargaPengecatanRumah
$900 800
600 500
0 1 2 3 4 Jumlah Rumah yang Dicat
(b) Harga = $ 800
FIGUR 5
Surplus Produsen (Grandma) = $100
Penawaran
Harga Pengecatan
10
Mengukur Surplus Produsen dengan Kurva Penawaran
Pada panel (a) harganya adalah $600, dan surplus produsennya adalah $100. Pada panel (b), harganya adalah $800, dan surplus produsennya adalah $500.
(a) Harga = $600HargaPengecatanRumah
$900 800
600 500
0 1 2 3 4 Jumlah Rumah yang Dicat
(b) Harga = $ 800Harga Pengecatan
(a) Surplus Produsen pada Harga P1
Harga
0 Q1 Jumlah
(b) Surplus Produsen pada Harga P2
Harga
FIGUR 6
Penawaran
Surplus Produsen Produsen
B
A
CP1
11
EFISIENSI PASAR
Surplus konsumen dan surplus produsen adalah metode-metode dasar yang digunakan para ekonom untuk mempelajari kesejahteraan pembeli dan penjual dalam suatu pasar. Metodenya itu diantaranya :
Perencana sosial yang baik
Untuk mengevaluasi hasil dari suatu pasar perlu analisis perncanaan sosial yang baik diperlukan, karena perncanaan sosial yang baik itu adalah seorang diktator yang mengetahui segalanya, memilki kekuasaan yang atas segalanya dan berniat baik. Perncana sosial ini ingin memaksimalkan kemakmuran dari semua orang di masyarakat, untuk itu seorang perencana soial yang baik harus memutuskan terlebih dahulu bagaimana mengukur kemakmuran masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan mengukur jumlah surplus produsen dan surplus konsumen, yang kita sebut dengan suplus total. Surplus konsumen adalah keuntungan yang diterima oleh pembeli dari partisipasinya pada suatu pasar, sedangkan surpus produsen adalahkeuntungan yang diterima penjual dari partisipasinya terhadap suatu pasar.
Untuk lebih memahami ukuran kemakmuran, kita telah mendefinisikannya surplus konsumen dan produsen sebagai berikut:
(a) Surplus Produsen pada Harga P1
Harga
0 Q1 Jumlah
(b) Surplus Produsen pada Harga P2
Harga
Penawaran
Surplus Produsen Produsen
A
D E
F
C
Surplus awal produsen pada produsen baru
P2
P1B
Surplus produsen tambahan pada produsen awal
12
Surplus konsumen = nilai bagi– nilai yang dibayarkan pembeli
Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – biaya penjualan
Ketika kita menjumlahkan surplus konsumen dengan surplus produsen, maka hasilnya :
Suplus total = nilai bagi pembeli – nilai yang dibayarkan pembeli + nilai yang diterima penjual – biaya penjual
Jumlah yang dibayarkan oleh pembeli sama dengan jumlah yang diterma penjual, jadi keduanya saling meniadakan. Maka hasilnya
Surplus produsen = nilai yang diterima penjual – biaya penjualan
Surplus total dalam suatu pasar adalah nilai keseluruhan barang bagi pembeli sebagaimana diukur oleh kerelaan mereka untuk membayar, dikurangi biaya keseluruhan penjual untuk menyediakan barang – barang tersebut.
Jika suatu alokasi sumber-sumber daya memaksimalkan surplus total, dikatakan bahwa alokasi tersebut memiliki efisiensi (efficiency). Efisiensi adalah kondisi pengalokasian sumber daya yang memaksimalkan surplus keseluruhan yang diterima seluruh anggota masyarakat.sebagai tambahan dari efisiensi, perencana sosial yang baik ini juga harus memerhatikan masalah pemerataan (equity). Pemerataan adalah tingkat keadilan distribusi kesejahteraan diantara anggota masyarakat.
EVALUASI KESEIMBANGAN PASAR
Surplus produsen dan surplus konsumen pada saat terjadi keseimbangan antara permintaan dan penawaran di pasar.
13
Ketika suatu pasar berada pada titik keseimbangan, harga menentukan siapa pembeli dan penjual yang akan masuk ke pasar. Para pembeli yang mengharagai barang diatas tingkat harga sekarang (yang diwakili segmen AE dari kurva permintaan)memilih untuk membeli barang tersebut: pembeli yang menghargai barang dibwah tingkat harga sekarang (yang diwakili oleh segmen EB) tidak mau membeli baang dari harga tersebut. Begitu penjual yang biayanya lebih kecil dari harga jual (yang diwakili oleh segmen CE pada kurva penawaran) memilih untuk menjual barang tersebut: penjual yang
Surplus Konsumen dan surplus Produsen pada Keseimbangan Pasar.
Surplus total – jumlah dari surplus konsumen dan surplus produsen – adalah luas daerah diantara kurva penawaran dan kurva permintaan sampai pada titik keseimbangan.
Harga
HargaKeseim-Bangan
0 Jumlah Keseimbangan Jumlah
FIGUR 7
Surplus Konsumen
Surplus Produsen
A
C
E
D
B
Penawaran
Permintaan
14
biayanya lebih besar daripada harga jualnya(diwakili oleh segmen ED), tidak mau menjualnya.
Pengamatan ini membawa kepada dua pemahaman tentang hasil-hasil pasar
1. Pasar bebas mengalokasikan penawaran barang-barang kepada para pembeli yang paling menghargai barang-barang yang dijual, sebagaimana ditunjukkan oleh kerelaan mereka unuk membelinya.
2. Pasar bebas mengalokasikan permintaan barang-barang kepada para penjual yang dapat memproduksinya dengan biaya yang paling rendah.
Tapi apakah perencana sosial mampu meningkatkan kemakmuran menyeluruh dengan cara meningkatkan atau mengurangi jumlah barang? Tidak, sebagaimana dinyatakan pada pemahaman ketiga tentang hasil-hasil pasar.
3. Pasar bebas memproduksi sejumlah barang yangmemaksimalkansurplus konsumen dan surplus produsen.
Tiga pemahaman akan hasil-hasil pasar ini mengajarkan bahwa keseimbangan penawaran dan permintaan memaksimalkan jumlah surpus produsen dan surpus konsumen.dengan kata lain, hasil dari keseimbangan ini adalah alokasi sumber daya yang efisien.
Efisiensi Jumlah Keseimbangan
Pada jumlah barang yang lebih sedikit daripada jumlah keseimbangan, nilai barang tersebut bagi pembeli melebihi biaya penjualanya. Pada jumlah barang yang lebih banyak daripada jumlah keseimbangan, biaya penjualnya telah melebihinilai barang tersebut bagi pembeli. Maka dari itu, keseimbangan pasar memaksimalkan surplus produsen dan surplus konsumen.
Harga
FIGUR 8
15
APLIKASI : BIAYA-BIAYA PAJAK
Efisiensi Jumlah Keseimbangan
Pada jumlah barang yang lebih sedikit daripada jumlah keseimbangan, nilai barang tersebut bagi pembeli melebihi biaya penjualanya. Pada jumlah barang yang lebih banyak daripada jumlah keseimbangan, biaya penjualnya telah melebihinilai barang tersebut bagi pembeli. Maka dari itu, keseimbangan pasar memaksimalkan surplus produsen dan surplus konsumen.
Harga
Penawaran
Permintaan
Nilai untuk pembeli
Biaya untuk penjual
Nilai untuk pembeli
Biaya untuk penjual
Nilai untuk pembeli lebih besar dari biaya untuk penjual
Nilai untuk pembeli lebih kecil dari biaya untuk penjual
16
Dampak pajak dari kesejahteraan adalah pemerintah memberlakukan pajak untuk menaikan pendapatan negara, dan pendapatan tersebut harus berasal dari saku seseorang. Bagaimana pajak memepengaruhi keadaan ekonomi, terlebih dahulu harus membandingkan besar pengurangan kesejahteraan pembeli dan penjual dengan kenaikan jumlah pendapatan pemerintah. Perangkat surplus konsumen dan produsen memungkinkan untuk membuat perbandingan ini. Analisis tersebut akan memperlihatkan bagaimana biaya perpajakan pada pembeli dan penjual melampaui pendapatan pemerintah.
KERUGIAN BEBAN BAKU PERPAJAKAN
Dampak pajak
Pajak pada sebuah barang menimbulkan irisan antara harga yang harus dibayar pembeli dan harga yang harus diterima oleh penjual. Akibat irisan ini jumlah penjualan menurun dibawah tingkat penjualan tanpa pajak. Dengan kata lain pajak barang menyebabkan ukuran pasar menyusut.
Harga
Harga yangharus dibayar Tarif pajak penawaran
pembeli
Harga tanpa pajak
Harga yang diterima penjual
permintaan
0 Jumlah Jumlah jumlah
17
dengan pajak tanpa pajak
Bagaimana Pajak Memengaruhi Para Pelaku Pasar
Untuk mengukur keuntungan dan kerugian dari pajak pada suatu barang, harus memperhitungkan bagaimana pajak mempengaruhi pembeli, penjual dan pemerintah .keuntungan yang diperoleh pembeli dalam sebuah pasar diukur dengan surplus konsumen, yaitu harga yang rela dibayar oleh pembeli atas sebuah barang dikurangi harga yang sebenarnya mereka bayarkan untuk barang tersebut. Keuntungan yang diperoleh penjual pada suatu pasar diukur dengan surplus produsen, yaitu harga yang diterima penjual atas suatu barang dikurangi biaya produksi.
Pendapatan pemerintah dari pajak
Pendapatan dari pajak yang dikumpulkan pemerintah sama dengan T*Q, tarif pajak T dikali jumlah penjualan Q. Jadi, pendapatan pemerintah dari pajak sama dengan luas persegi panjang antara kurva penawaran dan permintaan.
Harga
Penawaran
Harga yang Tarif pajak Harus dibeli pendapatan
pajak
Harga yang ( T*Q )Diterima penjual
permintaan
18
Jumlah jumlah jumlah dengan pajak tanpa pajak
Kesejahteraan Tanpa Pajak
Tanpa pajak, harga dan jumlah ditemukan pada irisan kurva penawaran dan permintaan. Harga tersebut adalan P1, dan jumlah penjualan adalah Q1, karena kurva permintaan mencerminkan kerelaan pembeli untuk membayar, surplus konsumen merupakan luas antara kurva permintaan dan harga, A+B+C. Demikian pula, karena kurva penawaran mencerminkan biaya produksi bagi penjual, surplus produsen merupakan luas antara kurva penawaran dan harga, D+E+F, pada kasus ini, karena tidak ada pajak, pendapatan pemerintah dari pajak sama dengan nol.
Surplus total, yaitu penjumlahan surplus konsumen dari produsen, sama dengan luas A+B+C+D+E+F, karena surplus total merupakan luas antara kurva penawaran dan permintaan hingga jumlah keseimbangan.
Kesejahteraan setelah Pajak
harga yang dibayar oleh pembeli naik dari P1 menjadi Pb, sehingga surplus konsumen sekarang hanya sama dengan luas A (luas dibawah kurva permintaan dan diatas harga pembeli).pendapatan yang diterima penjual turun dari P1 menjadi Ps , sehingga surplus produsen sekarang hanya sama dengan luas F ( luas diatas kurva penawaran dan dibawah harga penjual ). Jumlah penjualan turun dari Q1 menjadi Q2, dan pemerintah mengumpulkan pendapatan dari pajak yang sama dengan luas B+D.
Untuk menghitung surplus total dengan pajak, jumlahkan surplus konsumen, surplus produsen dan pendapatan pemerintah dari pajak. Memperoleh surplus total merupakan luas A+B+D+F.
Bagaimana pajak memengaruhi kesejahteraan
Pajak pada sebuah barang mengurangi surplus konsumen (luas B+C) dan surplus produsen (luas D+E). Karena penurunan surplus produsen dan konsumen lebih besar dari pendapatan pemerintah dari pajak (luas B+D), bisa dikatakan bahwa pajak menimbulkan kerugian beban baku (luas C+E).
Tanpa pajak Dengan pajak Perubahan
Surplus konsumen A+B+C A - (B+C)
19
Surplus produsen D+E+F F - (D+E)
Pendapatan pajak Tidak ada B+D + (B+E)
Surplus total A+B+C+D+E+F A+B+D+F - (C+E)
Luas daerah C+E menunjukan penurunan surplus total dan merupakan kerugian beban baku pajak
Harga
Harga yang A permintaanHarus dibayar = Pb
Pembeli B
Harga = P1 CTanpa pajak E
Harga yang = Ps DDiterima penjual F
penawaran
0
Q2 Q1 Jumlah
Perubahan kesejahteraan
Dampak pajak dengan membandingkan kesejahteraan sebelum dan setelah pembebanan pajak. Pajak menyebabkan surplus konsumen turun sebesar luas daerah B+C dan surplus produsen turun sebesar luas daerah D+E. Pendapatan pemerintah dari pajak naik sebesar luas daerah B+D. Pajak menyebabkan pembeli dan penjual berada pada kondisi yang tidak menguntungkan dan pemerintah berada pada kondisi menguntungkan.
Perubahan kesejahteraan total meliputi perubahan pada surplus konsumen (berharga negatif ), perubahan surplus produsen ( yang juga berharga negatrif ) , dan perubahan pendapatan pemerintah dari pajak (yang berharga positif ). Ketika menjumlahkan ketiga surplus ini, surplus total pada pasar akan turun sebesar luas daerah C+E. Jadi, kerugian pada surplus konsumen dan surplus produsen dari pajak lebih besar dari pendapatan yang ditingkatkan pemerintah.
20
Penurunan surplus total yang terjadi ketika pajak ( atau kebijakan lainnya ) mengubah hasil pasar disebut kerugian beban baku (deadweight loss). Luas C+E merupakan ukuran kerugian beban baku.
Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena masyarakat menanggapi insentif dan pasar biasanya mengaolokasikan sumber-sumber dayanya yang langka secara efisien. Artinya, keseimbangan penawaran dan permintaan memaksimumkan surplus total pembeli dan penjual pada sebuah pasar. Akan tetapi, ketika pajak mengakibatkan kenaikan harga bagi pembeli dan penurunan harga bagi penjual, pajak akan memberi insentif pada pembeli untuk melakukan konsumsi lebih sedikit dari pada penjual untuk menghasilkan lebih sedikit dari pada yang seharusnya. Ketika pembeli dan penjual bereaksi terhadap insentif, ukuran pasar menyusut dibawah kondisi optimalnya. Jadi, karena pajak mengubah insentif, pajak mengakibatkan pasar mengalokasikan sumber-sumber dayanya dengan tidak efisien.
Kerugian Beban Baku dan Keuntungan Perdagangan
Sumber kerugian beban baku yang paling utama: Pajak menimbulkan kerugian beban baku karena pajak mencegah pembeli dan penjual merealisasikan keuntungan dari perdagangan.
Figur 4 : Kerugian Beban Baku
Ketika pemerintah mamberlakukan pajak pada sebuah barang, jumlah penjualan turun dari Q1
menjadi Q2 . Akibatnya, beberapa keuntungan potensial perdagangan antara pembeli dan penjual tidak terealisasi. Keuntungan-keuntungan yang hilang dari perdagangan menciptakan kerugian beban baku.
Harga
PB
Harga tanpa pajak
Penawaran
Tanpa pajak
Biaya untuk penjual Permintaan
Nilai untuk pembeli
Keuntungan-keuntungan yang hilang dari pedagangan
21
Ps
0 Q2 Q1 Jumlah
Ketika pajak menyebabkan kenaikan harga bagi pembeli menjadi PB dan menurunkan harga bagi penjual menjadi Ps , pembeli dan penjual marginal akan meninggalkan pasar sehingga jumlah penjual turun dari Q1 menjadi Q2. Namun seperti yang ditunjukan figur4, nilai barang kepada para pembeli masih lebih besar daripada biaya para penjual.
FAKTOR-FAKTOR PENENTU KERUGIAN BEBAN BAKU
Pajak menaikkan harga yang dibayar oleh pembeli sehingga konsumsi pembeli lebih sedikit. Pada saat yang bersamaan, pajak menurunkan pendapatan yang diterima penjual sehingga penjual memproduksi lebih sedikit. Elastisitas penawaran dan permintaan mengukur seberapa besar penjual dan pembeli bereaksi terhadap perubahan harga dan oleh karena itu, semakin besar elastisitas penawaran dan permintaan, semakin besar kerugian beban baku akibat pajak.
Figur 5 : Distorsi Pajak dan Elastisitas
a) Penawaran Inelastis b) Penawaran ElastisHarga Harga
Penurunan jumlah sehubungan adanya pajak
Penawaran
Tarif pajak
Permintaan
PenawaranTarifPajak
Ketika penawaran relatif inelastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah kecil
Ketika penawaran relatif elastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah besar
22
0 Jumlah 0 Jumlah
c) Permintaan Inelastis d) Permintaan Elastis
Harga Harga
0 Jumlah 0 Jumlah
KERUGIAN BEBAN BAKU DAN PENDAPATAN PAJAK SEIRING PERUBAHAN PAJAK
Sesungguhnya , kerugian beban baku akibat pajak meningkat jauh lebih cepat dibanding tarif pajak itu sendiri. Alasannya adalah, kerugian beban baku merupakan luas segitiga, dan luas segitiga bergantung pada kuadrat ukuannya. Bila kita menggandakan tarif pajak, misalnya, alas dan tinggi segitiga menjadi dua kali lipat, sehingga kerugian beban baku meningkat 4 kali lipat.
Penawaran
Tarif pajak
Permintaan
PenawaranTarifPajak
Penawaran
TarifPajak
Permintaan
Penawaran
Tarif Pajak
Permintaan
Ketika permintaan relatif inelastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah kecil
Ketika permintaan relatif elastis, kerugian beban baku akibat pajak adalah besar
Pendapatan Pajak
Kerugian Beban Baku
Penawaran
Permintaan
0
PS
PB
Q2 Q1 Jumlah
Harga
PS
0 Q2 Q1 Jumlah
Harga
Pendapatan Pajak
Kerugian Beban Baku
Penawaran
Permintaan
PB
Kerugian Beban Baku
Penawaran
Permintaan
0
PS
PB
Q2 Q1 Jumlah
Harga
23
Pendapatan pemerintah dari pajak merupakan tarif pajak dikali jumlah barang yang tejual.
FIGUR 6
Kerugian beban baku merupakan penurunan surplus total akibat pajak. Pendapatan pemerintah dari pajak merupakan jumlah pajak dikali jumlah barang yang terjual. Pada panel (a), pajak bertarif kecil menimbulkan kerugian beban baku yang kecil dan meningkatkan pemerintah dari pajak dalam jumlah kecil. Pada panel (b), pajak bertarif lebih besar menimbulkan kerugian beban baku yang lebih besar dan meningkatkan pendapatan pemerintah dari pajak dalam jumlah yang lebih besar. Pada panel (c), pajak bertarif sangat besar menimbulkan kerugian beban baku yang lebih besar, namun karena mengurangi ukuran pasar, pajak hanya memberikan pendapatan kecil bagi pemerintah.
(a) Pajak Bertarif Kecil (b) Pajak Bertarif Lebih Besar
(C) Pajak Bertarif Sangat Besar
Kerugian Beban Baku
Penawaran
PermintaanPS
PB
Harga
0
Pendapatan Kerja
Tarif Pajak
Kerugian Beban Baku
Tarif Pajak0
24
FIGUR 7
Panel (a) memperlihatkan bahwa ketika tarif pajak meningkat, kerugian beban baku juga meningkat. Panel (b) memperlihatkan bahwa pada awalnya pendapatan pemerintah dari pajak meningkat, kemudian turun. Hubungan ini kadang-kadang disebut kurva Laffer.
(a) Kerugian Beban Baku b) Pendapatan Kurva
0Q2 Q1 Jumlah