laporan mikpang 6.docx
TRANSCRIPT
Rosaria Puspasari
240210120119
TIP B2
VI. PEMBAHASAN
Makanan merupakan sumber energi terbesar bagi manusia, untuk itulah
makanan yang akan dikonsumsi oleh manusia harus aman. Makanan yang aman
adalah yang tidak tercemar, tidak mengandung mikroorganisme atau bakteri dan
bahan kimia berbahaya, telah diolah dengan tata cara yang benar sehingga sifat dan
zat gizinya tidak rusak, serta tidak bertentangan dengan kesehatan manusia. Makanan
yang dikonsumsi oleh manusia tidak selalu aman, bisa saja ada yang terkontaminasi
kapang atau bakteri. Semua bakteri yang tumbuh pada makanan bersifat heterotropik,
yaitu membutuhkan zat organik untuk pertumbuhannya (Fardiaz, 1992). Bakteri
heterotropik juga sama seperti makhluk hidup lainnya yang membutuhkan protein,
karbohidrat, lemak, dan komponen makanan lainnya sebagai sumber karbon untuk
metabolisme pertumbuhan mereka.
Keberadaan mikroorganisme pada bahan makanan tidak selalu memberikan
dampak negative, keberadaan mikroorganisme juga cukup penting dalam bahan
makanan. Menurut Irianto (2007) menyebutkan beberapa alasan yang mendasari
pentingnya mikroorganisme dalam bahan makanan, yaitu:
1. Adanya mikroorganisme, terutama jumlah dan macamnya dapat menentukan
taraf mutu bahan makanan.
2. Mikroorganisme tersebut dapat menyebabkan kerusakan bahan makanan
3. Beberapa jenis mikroorganisme tertentu dapat digunakan untuk membuat
produk-produk makanan khusus.
4. Mikroorganisme dapat digunakan sebagai makanan atau makanan tambahan
bagi manusia dan hewan.
5. Beberapa penyakit dapat berasal dari makanan.
Pada praktikum kali ini dilakukan isolasi bakteri dan kapang pada makanan.
Metode yang digunakan adalah metode agar tuang, dengan medium yang digunakan
adalah PDA untuk isolasi kapang dan NA untuk isolasi bakteri. Sampel yang
digunakan adalah bayam, ikan peda, soto, cilok, pepes ikan, dan tempe orek. Pada
Rosaria Puspasari
240210120119
TIP B2
praktikum ini dilakukan isolasi, isolasi adalah suatu usaha untuk mendapatkan atau
memisahkan suatu mikroorganisme dengan mikroorganisme lainnya dalam suatu
makanan sehingga terbentuk suatu kultur murni.
Pada isolasi bakteri menggunakan berbagai macam sampel, dan salah satunya
adalah sampel bayam. Bayam yang ada lalu ditimbang di neraca analitik sebanyak 1
gram, dengan menimbang menggunakan neraca analitik diharapkan sampel yang
digunakan terukur lebih teliti. Sampel lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang
berisi NaCl fisiologis sebanyak 9 ml, NaCl fisiologis yang dimasukkan hanya
sebanyak 9 ml agar ketika sampel dimasukkan keseluruhan larutan sampel menjadi
10 ml. Larutan ini adalah larutan dengan pengenceran 10-1. Larutan pengenceran 10-1
lalu dipipet sebanyak 1 ml ke tabung reaksi lainnya yang berisi NaCl fisiologis,
larutan ini adalah pengenceran 10-2. Pengenceran dilakukan dengan cara yang sama
sampai terdapat larutan dengan pengenceran 10-4. Pengenceran bertujuan untuk
memperluas bidang hidup sampel agar memudahkan pada saat pengamatan dan
perhitungannya. Pengenceran 10-3 dan 10-4 dipipet masing-masing sebanyak 1 ml ke
dalam 2 cawan petri yang berbeda, media NA lalu dituang ke dalam cawan petri
hingga menutupi semua sampel. Cawan petri lalu digerakkan dengan membentuk
angka 8, hal ini bertujuan agar media NA menutupi semua sampel secara merata.
Cawan petri lalu didiamkan hingga media NA di dalamnya membeku, setelah
membeku cawan petri lalu di inkubasi pada incubator dengan suhu 300 selama 2 hari.
Isolasi kapang pada praktikum kali ini menggunakan media PDA. Media PDA
dituang ke dalam cawan petri terlebih dahulu. PDA lalu ditunggu hingga membeku,
setelah beku sampel pengenceran 10-1 digoreskan dengan cara goresan langsung.
Cawan petri lalu diinkubasi pada suhu kamar selama 2 hari.
Sampel isolasi bakteri yang telah diinkubasi lalu diberi perlakuan pewarnaan
gram, kemudian sampel diamati di bawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan,
bakteri yang terdapat pada sampel bayam pengenceran 10-3 merupakan bakteri gram
negative dan memiliki bentuk coccus, bakkteri ini ada yang berkelompok, tetapi ada
juga yang hanya terdiri dari satu atau dua bakteri saja. Pada pengamatan sampel
Rosaria Puspasari
240210120119
TIP B2
bayam dengan pengenceran 10-4 terlihat bakteri yang berwarna agak kecoklatan yang
merupakan bakteri gram negative, bakteri ini juga memiliki bentuk basil dan
berkumpul dalam beberapa kelompok. Bakteri yang tumbuh tersebut dapat
diperkirakan dari jenis Lactobacillus yang tidak membentuk spora atau dari jenis
bakteri basil pembentuk spora yang biasa terdapat dalam bahan makanan seperti
Bacillus, Clostridium, Desulfatomaculum.
Media PDA yang diberikan sampel bayam ternyata setelah diinkubasi tidak
terdapat mikroorganisme yang tumbuh di dalamnya, sehingga tidak dapat dihitung
nilai SPC-nya. Faktor yang menyebabkan tidak tumbuhnya kapang atau bakteri dalam
media adalah adanya ketidaktepatan dalam prosedur praktikum, seperti lingkungan
yang kurang aseptis pada saat pemindahan suspense sel ke cawan petri, peralatan
yang dipakai seperti pipet ukur yang belum steril, selain itu juga medium Potato
Dextrose Agar (PDA) untuk pertumbuhan kapang dan Nutrient Agar (NA) untuk
bakteri yang digunakan masih terlalu panas untuk segera dituangkan sehingga
mikroorganisme yang akan diinokulasi akan segera mati.
Mikroorganisme yang tumbuh di media dapat berasal dari bumbu yang
digunakan, ataupun berasal dari proses pengolahannya seperti alat yang digunakan
kurang bersih atau ketika dimasak, proses pemanasannya kurang matang. Proses
pemotongan juga mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme pada bahan pangan,
seperti penggunaan pisau dan talenan yang kurang steril.
VII. KESIMPULAN
1. Makanan yang aman merupakan makanan yang tidak terkontaminasi
mikroorganisme berbahaya
2. Mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada media bisa disebabkan adanya
ketidaktepatan dalam prosedur praktikum.
3. Pada sampel sayur bayam tidak ditemukan pertumbuhan kapang
4. Bakteri pada sampel sayur bayam memiliki 2 bakteri yang berbeda, pada
sampel pengenceran 10-3 merupakan bakteri gram negatif dan berbentuk
Rosaria Puspasari
240210120119
TIP B2
coccus, sedangkan pada pengenceran 10-4 merupakan bakteri gram negatif
dengan bentuk basil.
Rosaria Puspasari
240210120119
TIP B2
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. fleet, dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Penerjemah : Hari Purnomo dan Adiono. Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press) Jakarta.
Irianto, Koes. 2007. Mikrobiologi: Menguak Dunia Mikroorganisme. Bandung: CV. YRAMA WIDYA
Sumanti, D. M. dkk. 2008. Diktat Penuntun Praktikum Mikrobiologi Pangan. Bandung: Jurusan Teknologi Industri Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran.
Sukarminah,E, Sumanti.D.M, Hanidah.I.2008. Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi Industri Pangan.Universitas Padjajaran.