laporan kinerja instansi pemerintah (l k j i...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(L K j I P)
BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH Jl. Basuki Rahmad No. 2 (0322) 321010
E-Mail: [email protected], Web site : www,lamongan.go,id
LAMONGAN
PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKjIP) Tahun Anggaran 2016 Badan Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kabupaten Lamongan dapat disusun atas dasar Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
LKjIP Tahun 2016 ini sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan
tugas dan fungsi, kewenangan pengelolaan Sumber Daya Manusia serta evaluasi
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan dalam mengembangkan visi.
misi dan tujuan organisasi.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan LKjIP ini masih jauh
dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat diharapkan demi kesempurnaan
penyusunan LKjIP Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Lamongan dimasa yang akan datang.
Akhirnya dari penyusunan LKjIP Tahun 2016 ini, semoga mendapatkan
petunjuk dan bimbingan Allah SWT sehingga Badan Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kabupaten Lamongan mampu melaksanakan tugas pengabdian
dengan sebaik-baiknya serta dapat meningkatkan prestasi kerja.
Lamongan, Januari 2017
KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN
Dra. SULASTRI, MSi Pembina Utama Muda
NIP. 19601227 198603 2 008
ii
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan kewajiban
suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang
telah ditetapkan secara periodik.
Seperti diketahui, RENSTRA Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021 menjabarkan visi dan misi
Pemerintah Kabupaten Lamongan yang dijabarkan dalam tujuan dan sasaran
Badan kedalam bentuk agenda dan prioritas pembangunan, program dan kegiatan
pembangunan. Berbagai agenda dan prioritas pembangunan tersebut sampai
dengan tahun 2016. Karenanya, seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai
tentunya perlu dilihat. Evaluasi 1 (satu) tahun atau pada tahun 2016 perlu
dilakukan untuk mengetahui dan menilai capaian yang telah dihasilkan. Evaluasi
berguna untuk menyusun perencanaan tahun-tahun berikutnya sebagai bahan
pertimbangan dan bahan masukan.
Visi dan Misi
Perumusan visi dan misi jangka menengah Kabupaten Lamongan
merupakan salah satu tahapan penting dalam penyusunan RPJMD. Selain itu, visi
juga menjelaskan cara pandang jauh kedepan yang didalamnya mencerminkan
apa yang ingin dicapai dan bagaimana Kabupaten Lamongan harus dibawa dan
diarahkan agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif pada masa yang akan datang
untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan dan capaian kinerja Pemerintah
iii
Kabupaten Lamongan. Jadi visi Pemerintah Kabupaten Lamongan adalah cita-cita
yang menggambarkan akan dibawah kemana Kabupaten Lamongan dimasa
mendatang, dan visi selalu berpijak dari kondisi, potensi, masalah, tantangan,
hambatan dan tuntutan masyarakat. Adapun visi Kabupaten Lamongan adalah :
“ Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing ”
Misi merupakan rumusan umum yang memuat tentang suatu tindakan
atau upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi. Jadi misi
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dalam suatu
dokumen perencanaan rumusan misi mempunyai peran yang sangat penting yang
diharapkan dapat memberikan kerangka tujuan serta sasaran yang ingin dicapai
dan untuk menentukan arah yang akan ditempuh dalam mencapai visi Kabupaten
Lamongan.
Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, maka Pemerintah
Kabupaten Lamongan menetapkan Misi sebagai berikut : “ Mewujudkan
Reformasi Birokrasi bagi Pemenuhan Pelayanan Publik ”.
Adapun Tujuan yang ingin dicapai Badan Pengelolaan Keuangan dan
Asset Daerah Kabupaten Lamongan dalam merealisasikan visi dan misi adalah
sebagai berikut : “ Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan
penatausahaan aset secara tertib, akuntabel dan transparan “.
Sedangkan Sasaran yang ingin dicapai Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
iv
a. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan;
b. Meningkatnya tertib penatausahaan aset daerah.
Adapun hasil pengukuran keberhasilan atau kegagalan dalam capaian
setiap sasaran Pembangunan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan Tahun 2016 dengan alat ukur Indikator Kinerja adalah
sebagai berikut :
1. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan diukur melalui 5 (lima)
Indikator Kinerja dengan capaian sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan:
Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu dapat dicapai
sebesar 85%;
Pelaksanaan belanja dapat dicapai sebesar 90,87%
Penetapan pertanggungjawaban APBD dapat dicapai sebesar 100 %.
b. Rasio kemandirian keuangan daerah dapat dicapai sebesar 13,57%;
c. Prosentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja dapat
dicapai sebesar 75%;
d. Toleransi deviasi penyerapan keuangan sesuai target dapat dicapai
sebesar 9,13;
e. Prosentase SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan
accrual accounting dapat dicapai sebesar 60%.
2. Meningkatnya tertib penatausahaan aset daerah diukur melalui 3 (tiga)
Indikator Kinerja dengan capaian sebagai berikut :
v
a. Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat
dapat dicapai sebesar 42%;
b. Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan
dimanfaatkan dapat dicapai sebesar 69%;
c. Prosentase data aset yang akurat dapat dicapai sebesar 70%.
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….......... i
IKHTISAR EKSEKUTIF …………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………….. viii
BAB. I PENDAHULUAN ………………………………………………………..
1. LATAR BELAKANG ……………………………………………….
2. MAKSUD DAN TUJUAN ………………………………………….
3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ..........................................
Personil …………………………………………………………
Sarana dan Prasarana ………………………………………..
Pendapatan …………………………………………………….
Pembiayaan …………………………………………………….
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP …………………………….
1
1
2
2
6
7
9
10
10
BAB. II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA …………………..
A. RENCANA STRATEGIS ...........................................................
Visi dan Misi………………………………………………........
Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran…
Program dan Kegiatan ….....................................................
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016 ……………….
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 ………………………….
12
12
12
14
18
21
27
BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………….........
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016.…………...
28
28
vii
B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
TAHUN 2016 ...................…………………................................
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016......
35
42
BAB. IV PENUTUP …………………………………………………………….. 49
Lampiran-Lampiran :
1. Formulir Matriks Rencana Strategis (RS) Tahun 2016-2021
2. Formulir Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2016;
3. Formulir Perjanjian Kinerja Tahun 2016;
4. Lampian lainnya, Penghargaan dll.
viii
DAFTAR TABEL 1. Tabel 1.1 Jumlah personil ………………………………………………….. 6
2. Tabel 1.2 Sarana dan Prasarana ………………………………………….. 7
3. Tabel 1.3 Pendapatan ………………………………………………………. 9
4. Tabel 1.4 Pembiayaan ………………………………………………………. 10
5.
6.
7.
Tabel 2.1 Misi-Tujuan ………………………………………………………..
Tabel 2.2 Tujuan-Sasaran …………………………………………………..
Tabel 2.3 Sasaran dan Indikator Sasaran …………………………………
17
17
22
8.
9.
Tabel 2.4 Kegiatan dan Indikator Kegiatan ………………………………..
Tabel 3.1 Skala Pengukuran Kinerja ……………………………………….
23
29
10.
11.
Tabel 3.2 Data Penilaian Pencapaian Sasaran Tahun 2016 ……………
Tabel 3.3 Data Pencapaian Kegiatan Tahun 2016..................................
32
44
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dimana dijelaskan bahwa Instansi yang
wajib menyusun Laporan Kinerja Tahunan diantaranya adalah Pemerintah
Provinsi/Pemerintah Kabupaten/Kota dan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD).
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan merupakan tolok
ukur Badan dalam melaksanakan tugas/kegiatan selama satu tahun. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang dilaksanakan dapat
meningkatkan dan mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan dan
barang daerah Kabupaten Lamongan.
Adapun penyusunan LKjIP Tahun 2016 ini mengacu pada RENSTRA
Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan Tahun
2016 – 2021 dengan memperhatikan keterkaitan antara kegiatan yang
dilaksanakan Pemerintah Kabupaten Lamongan dengan Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan, sehingga dapat tercapai
2
tujuan dan sasaran yang sama dengan yang ditetapkan dalam RENSTRA yang
akan dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan Tahun
2016 adalah sebagai penjabaran dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten
Lamongan yang dituangkan dalam program dan kegiatan BPKAD dengan
memperhatikan tingkat keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan
sesuai dengan program dan kebijakan yang telah ditetapkan.
Sedangkan tujuan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKjIP) Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan
Tahun 2016 adalah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Lamongan dalam mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh BPKAD melalui alat
pertanggungjawaban secara periodik.
3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor : 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57
Tahun 2007 tentang petunjuk teknis penataan organisasi perangkat daerah, maka
Pemerintah Kabupaten diberikan kewenangan untuk membentuk Perangkat
Daerah sesuai kebutuhan dan potensi daerah yang bersangkutan.
3
Berdasarkan ketentuan diatas Pemerintah Kabupaten Lamongan telah
membentuk Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah dengan Peraturan
Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 03 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 04 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Lamongan yang ditindak
lanjuti dengan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan.
Dalam melaksanakan Kedudukan, tugas pokok dan fungsi Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah merupakan unsur pendukung Kepala
Daerah dibidang pengelolaan keuangan dan asset Daerah dan mempunyai tugas :
“ Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah dibidang
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah “
Untuk melaksanakan tugas dimaksud, maka Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan, mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis dan strategis dibidang pengelolaan keuangan
dan asset Daerah;
2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang
pengelolaan keuangan dan asset Daerah;
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan keuangan dan
asset Daerah;
4. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
4
Dalam melaksanakan Tugas pokok dan Fungsinya, Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan sebagaimana
ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor 03 Tahun 2013
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan Nomor
04 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Lamongan yang ditindak lanjuti dengan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 5
Tahun 2014 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan, dengan susunan organisasi
sebagai berikut :
a. Kepala Badan;
b. Sekretaris;
c. Kepala Sub Bagian;
d. Kepala Bidang;
e. Kepala Sub Bidang.
Adapun susunan organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kabupaten Lamongan dalam bentuk bagan struktur adalah sebagai
berikut :
5
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN
KEPALA BADAN
SEKRETARIS
KEL. JABATAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
FUNGSIONAL UMUM KEUANGAN PROGRAM
BIDANG BIDANG BIDANG
ANGGARAN PERBENDAHARAN AKUNTANSI & ASET
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
ANGGARAN BELANJA
PELAYANAN DAN ADMINISTRASI
PERBENDAHARAAN
AKUNTASI
SUB BIDANG SUB BIDANG SUB BIDANG
ANGGARAN PENDAPATAN DAN
PEMBIAYAAN
PENGELOLAAN KAS DAERAH
ASSET
UPTB
6
Untuk kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi baik secara
administrasi maupun operasional pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kabupaten Lamongan, perlu adanya dukungan Personil, Sarana dan
Prasarana, Pendapatan serta Pembiayaan sebagai berikut :
1. Personil
Dalam menjalankan kedudukan, tugas dan fungsinya perlu adanya
dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas sesuai dengan tingkat
pendidikan, jabatan, pangkat/golongannya. Kondisi kepegawaian Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan hingga akhir
Desember 2016 secara singkat dipaparkan dalam tabel berikut :
TABEL : 1.1
JUMLAH PERSONIL
NO. JABATAN STRUKTURAL
JUMLAH PANGKAT / GOL. RUANG
JUMLAH PENDIDIKAN FORMAL
JUMLAH KET.
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Kepala Dinas
1 Pembina Utama Muda ( IV/c )
1 S 1 1
2. Sekretaris
1 Pembina (IV/a) 1 S 2 1
3. Kabid 3 - Pembina ( IV/a ) - Pembina ( IV/a )
2 1
S 2 S 1
2 1
4. Kasubbag. 3 - Pembina ( IV/a ) - Penata Tk. I (III/d) - Penata Tk. I (III/d)
1 1 1
S 2 S 2 S 1
1 1 1
5. Kasi 6 - Pembina ( IV/a ) - Penata Tk. I ( III/d ) - Penata ( III/d )
1 3 2
S 2 S 2 S 1
1 3 2
6. Staf 36 - Penata Tk. I ( III/d ) - Penata ( III/c ) - Penata Muda Tk. I ( III/b ) - Penata Muda Tk. I ( III/b )
7 4 1
14
S 1 S 1 S 2
S 1
7 4 1
14
7
- Penata Muda (III/a) - Penata Muda (III/a)
3 1
S 1 D 3
3 1
- Pengatur Tk.I (II/d) - Pengatur Muda Tk. I (II/b) - Pengatur Muda Tk. I (II/b) - Juru Tk. I (I/d)
1 1
3
1
D 3 S 1
SMA
SMP
1 1
3
1
Jumlah 50 Jumlah 50 Jumlah 50
2. Sarana dan Prasarana
Guna menunjang kegiatan-kegiatan di bidang pengelolaan keuangan
dan asset daerah diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai.
Adapun sarana dan prasarana yang tersedia dan dimanfaatkan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan hingga akhir
Desember 2016 secara singkat dipaparkan dalam tabel berikut :
TABEL : 1.2
SARANA DAN PRASARANA
NO JENIS JUMLAH KET.
1. 2. 3. 4.
1. Roda 4 (empat) 15 -
2. Roda 2 (dua) 17 -
3. Komputer 99 7 rusak sedang & rusak berat
4. Printer 86 23 rusak sedang & rusak berat
5. Lap Top 43 16 rusak berat
6. Mesin Ketik 11 9 rusak berat
7. Mesin Foto Copy 2 1 Rusak berat
8. Mesin Ketik Elektrik 1 1 Rusak berat
9. Meja Rapat 31 -
10. Meja Tulis/Staf 87 -
11. Meja Kursi Tamu 6 -
12. Meja Telepon 4 -
13. Meja Komputer 5 -
14. Meja Eselon II 1 -
15. Meja Eselon III 6 -
8
1. 2. 3. 4.
16. Meja Eselon IV 32 28 rusak berat
17. Kursi Eselon II 2 1 rusak berat
18. Kursi Eselon III 7 2 rusak berat
19. Kursi Eselon IV 45 -
20. Lemari Besi 39 7 rusak berat
21. Lemari Kayu 15 -
22. Rak Besi 25 -
23. Rak Kayu 17 -
24. Filling Kabinet 17 4 rusak berat
25. Kipas Angin 6 -
26. AC 35 9 rusak berat
27. Brankas 6 2 rusak berat
28. LCD Proyektor + Attachment 6 -
29. Handy Cam 1 -
30. Tabung PMK 3 -
31. Papan Visual/SO 1 -
32. Papan Pengumuman 16 -
33. White Board 2 -
34. White Board Elektronic 1 -
35. Werelles 4 -
36. Komputer Mainframe/Server 1 -
37. UPS Stabilizer 1 -
38. Pesawat Telepon 7 -
39. Faximile 2 1 rusak berat
40. Tangga Lipat 1 -
41. Televisi 11 1 rusak berat
42. Gambar Garuda 3 -
43. Korden 1 -
44. Sound System 4 -
45. Kursi Lipat 197 63 rusak berat
46. Lemari Buku untuk Arsip Dinamis 40 -
47. Camera + Attachment 6 -
48. Kaca Hias 3 -
49. Gucci 5 -
50. Almari Es 5 -
51. Jam Dinding 6 -
52. Kursi Kayu 7 -
53. Almari BPKB 2 -
54. Papan Tanda Kepemilikan Tanah 81 -
55. Dispenser 1 -
9
1. 2. 3. 4.
56. Penghancur Kertas 3 -
57. Scanner 1 -
58. Mesin Potong Rumput 4 -
59. Trolly 1 -
60. Pompa Air 3 -
61. Organ/Keyboard 2 -
62. Meja Kecil/Rak TV 5 -
63. Kursi Rapat/Putar 74 6 rusak berat
64. Sofa 4 -
65. Ventilator Udara 26 -
66. Microphone Wirelles 1 -
67. Microphone 3 -
68. Stand Microphone 5 -
3. Pendapatan dan Pembiayaan
Rincian pendapatan dan pembiayaan yang terdapat pada Anggaran
Pendapatan Belanja Daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan Tahun 2016, secara singkat tersaji dalam tabel berikut :
TABEL : 1.3
PENDAPATAN
NO. U R A I A N JUMLAH KET.
1 2 3 4
1. PAD TA 2016
Hasil Pajak Daerah
Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Rp -
Rp 482.875.000,00
Rp 4.356.687.545,00
Rp 49.916.703.500,00
2. Dana Perimbangan TA 2016
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Khusus
Rp -
Rp 1.166.655.654.000,00
Rp 634.733.237.000,00
10
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah TA 2016
Pendapatan Hibah
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda Lain
Dana Bagi Hasil Lainnya dari Provinsi dan Pemda
Rp 33.798.834.668,51
Rp 320.765.836.000,00
Rp 115.464.350.000,00
Rp -
Jumlah PAD BPKAD .....………………...…….... Rp 2.326.174.177,713,51
TABEL : 1.4
PEMBIAYAAN
NO. U R A I A N JUMLAH KET.
1. APBD DPPKA TA 2016
Belanja Tidak Langsung
Belanja Langsung
Rp 625.112.144.693,67
Rp 13.133.053.900,00
Jumlah APBD DPPKA ......…………….……….. Rp 638.245.198.593,67
2. APBD I
(Rincian sesuai dengan perkegiatan)
Rp --
Jumlah APBD I …………………………………… Rp --
3 APBN
(Rincian sesuai dengan perkegiatan)
Rp --
Jumlah APBN …..……………………………….. Rp --
Jumlah total 1 + 2 + 3 ………………………….. Rp 638.245.198.593,67
3. SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) SKPD Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan Tahun 2016
disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
11
2. MAKSUD DAN TUJUAN
3. GAMBARAN UMUM ORGANISASI :
1. Personil;
2. Sarana dan Prasarana;
3. Pembiayaan.
4. SISTEMATIKA PENYAJIAN LKjIP
BAB II : PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
1. Visi dan Misi;
2. Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran dan Indikator
Sasaran;
3. Program dan Kegiatan.
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016
C. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2016
BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
TAHUN 2016
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2016
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN :
1. Matriks Rencana Strategis (RS) Tahun 2016-2021;
2. Pengukuran Kinerja (PK) Tahun 2016;
3. Perjanjian Kinerja Tahun 2016;
4. Lampiran lainnya, Penghargaan dll.
12
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS
Dalam rangka melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan, mempunyai
kebijakan dan program yang dilakukan setiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun.
Kebijakan dan program dimaksud pelaksanaannya direncanakan dari
pembiayaan melalui dana APBD yang berorentasi di bidang pengelolaan
keuangan dan asset/barang daerah.
Dalam sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan
strategik Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan
memuat visi, misi, tujuan, sasaran serta cara pencapaian tujuan dan sasaran
tersebut yang akan dijelaskan dalam rencana kinerja tahun 2016.
1 Visi dan Misi
Perumusan visi dan misi jangka menengah Kabupaten Lamongan
merupakan salah satu tahapan penting dalam penyusunan RPJMD. Selain itu, visi
juga menjelaskan cara pandang jauh kedepan yang didalamnya mencerminkan
apa yang ingin dicapai dan bagaimana Kabupaten Lamongan harus dibawa dan
diarahkan agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif pada masa yang akan datang
untuk mendukung pelaksanaan program kegiatan dan capaian kinerja Pemerintah
13
Kabupaten Lamongan. Jadi visi Pemerintah Kabupaten Lamongan adalah cita-cita
yang menggambarkan akan dibawah kemana Kabupaten Lamongan dimasa
mendatang, dan visi selalu berpijak dari kondisi, potensi, masalah, tantangan,
hambatan dan tuntutan masyarakat. Adapun visi Kabupaten Lamongan adalah :
“ Terwujudnya Lamongan Lebih Sejahtera dan Berdaya Saing ”
Penjelasan Visi :
Terwujudnya :
Terkandung upaya dan peran Pemerintah Daerah dalam mewujudkan
Kabupaten Lamongan yang sejahtera dan berdaya saing.
Lamongan :
Satu kesatuan masyarakat hukum dengan segala potensi dan sumber
dayanya dalam sistem Pemerintahan di Wilayah Kabupaten Lamongan.
Sejahtera :
Tercukupinya kebutuhan lahiriah dan batiniah yang ditandai dengan
meningkatnya kualitas kehidupan yang layak dan bermartabat karena
terpenuhinya kebutuhan masyarakat secara umum.
Berdaya Saing :
Perwujudan masyarakat yang memiliki keunggulan kompetitif, sehingga
mampu bersaing secara sehat dengan segala potensi dan permasalahan yang
dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Misi merupakan rumusan umum yang memuat tentang suatu tindakan
atau upaya yang akan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan visi. Jadi misi
14
merupakan penjabaran visi dalam bentuk rumusan tugas, kewajiban dan
rancangan tindakan yang dijadikan arahan untuk mewujudkan visi. Dalam suatu
dokumen perencanaan rumusan misi mempunyai peran yang sangat penting yang
diharapkan dapat memberikan kerangka tujuan serta sasaran yang ingin dicapai
dan untuk menentukan arah yang akan ditempuh dalam mencapai visi Kabupaten
Lamongan.
Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut, maka Pemerintah
Kabupaten Lamongan menetapkan Misi sebagai berikut : “ Mewujudkan
Reformasi Birokrasi bagi Pemenuhan Pelayanan Publik ”. Perwujudan dari
misi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :
Reformasi Birokrasi :
Merupakan upaya untuk melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar
terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-
aspek kelembagaan (organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia
aparatur.
Pelayanan Publik :
Segala bentuk jasa pelayanan baik dalam bentu barang publik maupun jasa
publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh
Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik
Negara.
2. Tujuan, Indikator Tujuan, Sasaran dan Indikator Sasaran
Untuk merealisasikan pelaksanaan misi tersebut diatas, perlu
ditetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun
15
ke depan. Tujuan dan sasaran ini ditetapkan untuk memberikan arah terhadap
program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. Adapaun tujuan dan sasaran
tersebut adalah sebagai berikut :
Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran dari pernyataan misi, tujuan adalah
sesuatu yang akan dicapaik atau dihasilkan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan. Penetapan tujuan pada umumnya didasarkan pada faktor-faktor kunci
keberhasilan yang dilakukan setelah penetapan visi dan misi. Tujuan tidak harus
dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan kondisi
yang ingin dicapai dimasa mendatang. Adapun Tujuan yang ingin dicapai Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan dalam
merealisasikan visi dan misi adalah sebagai berikut : “Meningkatkan kinerja
pengelolaan keuangan dan penatausahaan aset secara tertib, akuntabel dan
transparan “.
Indikator Tujuan
Indikator tujuan yang ditetapkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
1. Nilai opini BPK
Sasaran
Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang
diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional untu dapat
16
dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan. Adapun Sasaran
organisasi merupakan bagian yang integral dalam perencanaan strategi
organisasi. Sasaran tersebut harus berisi pernyataan apa yang ingin dicapai
organisasi dalam kurun waktu tertentu. Adapun Sasaran yang ingin dicapai Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah sebagai
berikut :
a. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan;
b. Meningkatnya tertib penatausahaan aset daerah.
Indikator Sasaran
Indikator Sasaran yang ditetapkan oleh Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
1. Ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan :
Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu;
Pelaksanaan belanja;
Penetapan pertanggungjawaban APBD
2. Rasio kemandirian keuangan daerah;
3. Prosentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja;
4. Toleransi deviasi penyerapan keuangan sesuai target;
5. Prosentase SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan accrual
accounting;
6. Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat;
7. Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan
dimanfaatkan;
8. Prosentase data aset yang akurat.
17
Tabel 2.1
MISI – TUJUAN
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
Misi Mewujudkan reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan publik
Tujuan :
Meningkatnya kinerja pengelolaan
keuangan dan penatausahaan aset
secara tertib, akuntabel dan
transparan
a. Nilai opini BPK
Tabel 2.2
TUJUAN – SASARAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
Tujuan Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan penatausahaan aset
secara tertib, akuntabel dan transparan
Sasaran Strategis 1 :
Meningkatnya pelayanan
pengelolaan keuangan
a. Ketepatan waktu dalam pengelolaan
keuangan :
Penyampaian rencana kerja anggaran
SKPD tepat waktu;
Pelaksanaan belanja;
Penetapan pertanggungjawaban APBD.
b. Rasio kemandirian keuangan daerah
c. Prosentase SKPD yang menerapkan
anggaran berbasis kinerja
d. Toleransi deviasi penyerapan keuangan
sesuai target
e. Prosentase SKPD yang memiliki SDM
akuntansi dalam pelaksanaan accrual
accounting
18
Sasaran Strategis 2 :
Meningkatnya tertib penatausahaan
aset daerah
a. Prosentase tanah milik Pemerintah
Kabupaten Lamongan yang bersertifikat
b. Prosentase aset tetap tanah dan bangunan
yang digunakan dan dimanfaatkan
c. Prosentase data aset yang akurat
3. Program dan Kegiatan
Adapun program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan pada tahun 2016
untuk mewujudkan tertib administrasi pengelolaan keuangan dan asset/barang
daerah terdapat 6 program dan 69 kegiatan dengan rincian sebagai berikut :
1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/
Operasional;
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor;
6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor;
8. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
9. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
10. Penyediaan Makanan dan Minuman;
11. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah;
12. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Kegiatan.
2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;
2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;
19
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Kantor;
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor;
7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor;
8. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair;
9. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor.
3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya.
4) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD;
2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran;
3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;
4. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Evaluasi;
5. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan SKPD.
6) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Analisa Standar Belanja;
2. Penyusunan Standar Satuan Harga;
3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD;
4. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD;
5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD;
6. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran
Perubahan APBD;
20
7. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggung
jawaban Pelaksanaan APBD;
8. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;
9. Peningkatan Manajemen Asset/Barang Daerah;
10. Dampingan Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah;
11. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Konsolidasi;
12. Dampingan Implementasi Sistem Administrasi Barang Daerah;
13. Evaluasi Administrasi Perbendaharaan;
14. Penyusunan Anggaran Kas;
15. Penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD);
16. Peningkatan Pelayanan Pencairan Belanja SKPD;
17. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan BUD;
18. Peningkatan Pemanfaatan Barang Daerah;
19. Dampingan Implementasi Gaji;
20. Penyusunan Laporan Mutasi Barang dan Laporan Pengadaan;
21. Pengamanan Aset Tanah Milik Pemerintah Daerah;
22. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Perubahan Peraturan
KDH tentang Penjabaran APBD;
23. Fasilitasi Penyaluran Dana Bantuan, Hibah, Subsidi dan Pembiayaan;
24. Verifikasi RKA dan DPA APBD;
25. Verifikasi RKA dan DPPA Perubahan APBD;
26. Penyusunan Laporan Realisasi Dana Alokasi Khusus;
27. Monitoring Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan pada SKPD;
28. Dampingan Implementasi SPP, SPM dan SP2D;
29. Dampingan Input RKA, DPA dan DPPA;
30. Sosialisasi dan Pemeliharaan Penerapan Sistem Aplikasi Gaji Skala
Nasional;
31. Penatausahaan Laporan Keuangan BUD;
32. Penyusunan Laporan Informasi Keuangan Daerah dan Agen Sistem
Informasi Keuangan Daerah;
33. Dampingan dan Update Aplikasi Perbendaharaan BUD;
21
34. Dampingan Penatausahaan Kapitasi;
35. Sistem Informasi Pengelolaan Kas SKPD dan PPKD;
36. Penyusunan Laporan Keuangan Tribulanan Konsolidasi;
37. Dampingan Implementasi Sistem Aplikasi Kearsipan;
38. Koordinasi dan Penyampaian Informasi Keuangan Daerah tentang
APBD;
39. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBD;
40. Penyusunan Perubahan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
berbasis Akrual;
41. Monitoring dan Evaluasi Aset/Barang Daerah.
B. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2016
Rencana Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan merupakan proses penetapan kegiatan dengan cara
mencapai tujuan dan sasaran yang berfokus pada Kebijakan dan Program,
kemudian ditetapkan dalam rencana strategik yang dituangkan dalam Rencana
Kinerja Tahun 2016.
Adapun Rencana Kinerja Tahun 2016 Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut :
Sasaran dan Indikator Sasaran
Untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan perlu ditetapkan
indikator sasaran sebagai berikut :
Tabel : 2.3
SASARAN DAN INDIKATOR SASARAN
22
No. Sasaran Indikator Sasaran
1. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan
Ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan :
Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu;
Pelaksanaan belanja;
Penetapan pertanggungjawaban APBD.
Rasio kemandirian keuangan daerah
Prosentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja
Toleransi deviasi penyerapan keuangan sesuai target
Prosentase SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan accrual accounting
2. Meningkatnya tertib penatausahaan aset daerah
Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat
Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
Prosentase data aset yang akurat
Program dan Kegiatan
Untuk meningkatkan tertib administrasi pengelolaan keuangan dan
asset/barang daerah, program dan kegiatan yang ditetapkan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah sebagai
berikut :
1. Program
a. Pelayanan administrasi perkantoran;
b. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur;
c. Peningkatan disiplin aparatur;
d. Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur;
23
e. Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan
keuangan;
f. Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
2. Kegiatan dan Indikator Kegiatan
Untuk mewujudkan keberhasilan program yang telah ditetapkan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan perlu
didukung dengan adanya kegiatan yang nantinya dapat mewujudkan tertib
administrasi pengelolaan keuangan dan asset/barang daerah.
Adapun kegiatan dan indikator kegiatan yang ingin di capai adalah sebagai
berikut :
Tabel : 2.4
Kegiatan dan Indikator Kegiatan
No. Kegiatan Indikator Kegiatan
1 2 3
1. Penyediaan jasa surat menyurat Terlaksananya administrasi surat menyurat
2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
Sarana komunikasi, sumber daya air yang memadai
3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/ operasional
Terpeliharanya kendaraan dinas roda 4 dan roda 2 dengan baik
4. Penyediaan jasa kebersihan kantor Tersedianya jasa tenaga kerja non PNS
5. Penyediaan alat tulis kantor Tersedianya alat tulis kantor
6. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Tersedianya barang cetakan dan foto copy
7. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
Tersedianya peralatan listrik
8. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
Tersedianya peralatan kebersihan, bahan pembersih, tabung pemadam dan perlengkapan kantor
9. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan Perundang-undangan
Tersedianya bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
10. Penyediaan makanan dan minuman Tersedianya makanan dan minuman rapat dan tamu
24
1 2 3
11. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
Laporan hasil rapat koordinasi dan konsultasi
12. Penyediaan jasa tenaga administrasi/teknis kegiatan
Tersedianya jasa tenaga kerja non PNS
13. Pengadaan kendaraan dinas/ operasional
Tersedianya kendaraan dinas roda 4 dan roda 2
14. Pengadaan peralatan gedung kantor Tersedianya peralatan kantor (komputer/ PC, komputer notebook, printer, ups/stabilizer, sound system, freezer/kulkas, pompa air, mesin foto copy, mesin penghancur kertas, AC, dan ventilator udara)
15. Pemeliharaan rutin/berkala gedung/ kantor
Perbaikan bangunan gedung kantor
16. Pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan
Terpeliharanya/servis kendaraan bermotor roda 4
17. Pemeliharaan rutin/berkala kendara- an dinas/operasional
Terpeliharanya/servis kendaraan bermotor roda 4 dan roda 2
18. Pemeliharaan rutin/berkala perleng- kapan gedung kantor
Terpeliharanya sarana peralatan dan perlengkapan kantor
19. Pemeliharaan rutin/berkala peralat an gedung kantor
Terpeliharanya sarana komputer dan printer
20. Pemeliharaan rutin/berkala meubelair
Terpeliharanya meubelair
21. Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor
Perbaikan bangunan asset-aset Pemda
22. Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
Tersedianya pakaian batik dan pakaian olahraga
23. Pendidikan dan pelatihan formal Meningkatkan jumlah PNS yang mengikuti pelatihan dan bimtek
24. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Tersedianya dokumen laporan capaian kinerja
25. Penyusunan laporan keuangan semesteran
Tersedianya dokumen laporan keuangan semesteran
26. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
Tersedianya dokumen laporan keuangan akhir tahun
27. Penyusunan dokumen perencanaan dan evaluasi perencanaan
Tersedianya dokumen perencanaan dan evaluasi
28. Monitoring dan evaluasi laporan keuangan SKPD
Tersedianya laporan keuangan SKPD
29. Penyusunan analisa standar belanja Tersedianya buku analisa standar belanja
30. Penyusunan standar satuan harga Tersedianya buku standar satuan harga
25
1 2 3
31. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
Tersedianya dokumen Perda tentang APBD
32. Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang penjabaran APBD
Tersedianya dokumen peraturan KDH tentang penjabaran APBD
33. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan APBD
Tersedianya dokumen Perda tentang perubahan APBD
34. Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD
Tersedianya dokumen peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD
35. Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggung jawaban pelaksanaan APBD
Tersedianya dokumen rancangan Perda pertanggungjawaban APBD
36. Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Tersedianya dokumen penjabaran pelaksanaan APBD
37. Peningkatan manajemen asset/ barang daerah
Tersedianya software SABDA
38. Dampingan implementasi sistem akuntansi Pemerintah Daerah
Laporan akuntansi keuangan SKPD dan SKPKD disusun tepat waktu dan sesuai SAP
39. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran konsolidasi
Dokumen laporan semester I APBD disusun sesuai SAP
40. Dampingan implementasi sistem administrasi barang daerah
Laporan data aset/barang daerah yang akurat
41. Evaluasi administrasi perbendaharaan
Kelancaran proses administrasi perbendaharaan
42. Penyusunan anggaran kas Tersedianya buku anggaran kas Pemkab.Lamongan
43. Penyusunan surat penyediaan dana (SPD)
Tersedianya dokumen SPD
44. Peningkatan pelayanan pencairan belanja SKPD
Tersedianya blangko SP2D
45. Monitoring dan evaluasi laporan keuangan BUD
Laporan rekonsiliasi kas dan bank
46. Peningkatan pemanfaatan barang daerah
Penerimaan PAD dari penjualan dan pemanfaatan barang daerah
47. Dampingan implementasi gaji Terlaksananya kelancaran proses administrasi gaji
48. Penyusunan laporan mutasi barang dan laporan pengadaan
Tersedianya dokumen laporan mutasi barang dan laporan pengadaan
49. Pengamanan aset tanah milik Pemerintah Daerah
Pemasangan tanda kepemilikan tanah milik Pemerintah Kab.Lamongan
26
1 2 3
50. Penyusunan rancangan peraturan KDH tentang perubahan Peraturan KDH tentang penjabaran APBD
Tersedianya dokumen rancangan peraturan KDH tentang perubahan penjabaran APBD
51. Fasilitasi penyaluran dana bantuan, hibah, subsidi dan pembiayaan
Pencairan dana bantuan, hibah, subsidi dan pembiayaan
52. Verifikasi RKA dan DPA APBD Adanya keselarasan RKA dan DPA pada dokumen APBD
53. Verifikasi RKA dan DPPA perubahan APBD
Adanya keselarasan RKA dan DPPA pada dokumen P-APBD
54. Penyusunan laporan realisasi dana alokasi khusus
Tersedianya laporan realisasi dana alokasi khusus (DAK)
55. Monitoring pelaksanaan penata usahaan keuangan pada SKPD
Adanya dokumen laporan pertanggung jawaban
56. Dampingan implementasi SPP, SPM dan SP2D
Implementasi komputerisasi SPP, SPM dan SP2D secara terus menerus
57. Dampingan input RKA, DPA dan DPPA
Tersedianya data base data keuangan seluruh SKPD (data base RKA, APBD, DPA, DPPA)
58. Sosialisasi dan pemeliharaan penerapan sistem aplikasi gaji skala nasional
Kelancaran proses administrasi gaji
59. Penatausahaan laporan keuangan BUD
Tersedianya laporan keuangan BUD
60. Penyusunan laporan informasi keuangan daerah dan agen sistem informasi keuangan daerah
Terpenuhinya laporan SIKD ke Pemerintah Pusat dan diperolehnya neraca berbasis akrual
61. Dampingan dan update aplikasi perbendaharaan BUD
Adanya update sistem aplikasi perbendaharaan
62. Dampingan penatausahaan kapitasi Terlaksananya laporan penatausahaan kapitasi
63. Sistem informasi pengelolaan kas SKPD dan PPKD
Adanya update sistem aplikasi pengelolaan kas
64. Penyusunan laporan keuangan tribulanan konsolidasi
Tersedianya dokumen laporan tribulanan konsolidasi
65. Dampingan implementasi sistem aplikasi kearsipan
Tersedianya laporan data kearsipan
66. Koordinasi dan penyampaian informasi keuangan daerah tentang APBD
Adanya update sistem informasi keuangan daerah
67. Penyusunan pedoman pelaksanaan APBD
Tersedianya dokumen pedoman pelaksanaan APBD
68. Penyusunan perubahan kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah berbasis akrual
Tersedianya buku perubahan kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah
27
1 2 3
69 Monitoring dan evaluasi aset/barang daerah
Tersedianya buku Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 dan terlaksananya monev aset/barang daerah
C. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Perjanjian Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang
merepresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam rentang waktu 1 tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya
yang dikelolanya. Tujuan khusus perjanjian kinerja antara lain adalah untuk
meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; sebagai wujud
nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah; sebagai
dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur
dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan
telah membuat perjanjian kinerja tahun 2016 sesuai dengan kedudukan, tugas,
dan fungsi yang ada. Perjanjian kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi
akuntabilitas kinerja pada akhir tahun 2016.
Perjanjian Kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan Tahun 2016 disusun mengacu pada Dokumen
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016 yang telah ditetapkan. Adapun
penyajian Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) secara ringkas dan terinci dapat
dilihat pada Lampiran (Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan).
28
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LKjIP disusun oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan sebagai wujud dari keinginan yang kuat untuk
meningkatkan performan organisasi dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Lamongan. Oleh karena itu pengukuran terhadap capaian kinerja yang dihasilkan
oleh seluruh jajaran manajemen Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan, menjadi suatu kebutuhan bagi organisasi untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam melakukan perbaikan di masa yang
akan datang. Akuntabilitas kinerja digunakan untuk menilai kemampuan setiap
unit organisasi dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh Kepala Daerah.
Pelaksanaan tugas tersebut diwujudkan dalam prestasi kerja yang diukur
berdasarkan tolok ukur keluaran dan hasil yang diperoleh atas pelaksanaan tugas
pokok dan fungsinya.
Untuk menilai Akuntabilitas Kinerja diperlukan tolok ukur atau indikator
kinerja. Capaian indikator kinerja ini akan dinilai, dianalisa dan dievaluasi tingkat
keberhasilannya. Analisa dan evaluasi yang dilakukan disajikan menurut sasaran
yang ada dalam Renstra Badan.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2016
Pengukuran capaian kinerja tahun 2016 merupakan hasil kegiatan yang
dicapai dengan membandingkan antara target capaian kinerja dengan realisasi
capaian kinerja yang dihasilkan. Suatu kegiatan dapat dikatakan berhasil apabila
29
realisasi yang di inginkan dapat tercapai sesuai dengan apa yang direncanakan.
Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin
baik atau sebaliknya semakin rendah realisasi menunjukkan pencapaian kinerja
yang semakin buruk. Adapun rumus nya sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja = (Realisasi/Rencana) x 100 %
Untuk mengukur rencana keberhasilan capaian kinerja digunakan
instrument pengukuran ordinal berdasarkan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 5
Tahun 2014 tentang Kedudukan, tugas dan fungsi Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan dan Peraturan Daerah Kabupaten
Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamongan Tahun 2016-2021, dengan
memperhitungkan indikator masukan, keluaran, dan hasil. Skala pengukuran
kinerja sebagai berikut :
Tabel 3.1
SKALA PENGUKURAN KINERJA
No. Jumlah Nilai Kategori
1 85 sampai dengan 100 Sangat berhasil
2 70 s/d kurang dari 85 Berhasil
3 55 s/d kurang dari 70 Cukup
4 Kurang dari 55 Kurang
1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN
2016
30
Dalam melakukan pengukuran kinerja dari ke dua sasaran yang
ditentukan, dapat dilihat pada masing-masing indikator sasaran sebagai
berikut :
1) Sasaran 1, Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan
Untuk mencapai sasaran Meningkatnya pelayanan pengelolaan
keuangan, pada tahun 2016 dilaksanakan 1 program yaitu :
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Seluruh program tersebut telah dilaksanakan dan diarahkan untuk
mencapai indikator sasaran sebagai berikut :
(1) Ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan :
Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai
penetapan APBD adalah sebesar 83%. Target ini lebih rendah
dari realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 85,48%.
Peningkatan ini disebabkan karena adanya pendampingan
penyusunan rencana kerja anggaran SKPD secara periodik.
Pelaksanaan belanja
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai
pelaksanaan belanja adalah sebesar 90%. Target ini lebih
rendah dari realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 90,87%.
Peningkatan ini disebabkan karena pelaksanaan monev
pengelolaan keuangan daerah berjalan dengan baik
Penetapan pertanggungjawaban APBD
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai
penetapan pertanggungjawaban APBD adalah sebesar 100%.
Target ini sama dengan realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar
100%.
(2) Rasio kemandirian keuangan daerah
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai Rasio
kemandirian keuangan daerah adalah sebesar 12%. Target ini lebih
rendah dari realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 14,84%.
31
Peningkatan ini disebabkan adanya desentralisasi fiskal dan
intensifikasi PAD.
(3) Prosentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai Prosentase
SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja adalah sebesar
75%. Target ini sama dengan realisasi pada tahun 2016 yaitu
sebesar 75,81%.
(4) Toleransi deviasi penyerapan keuangan sesuai target
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai toleransi
deviasi penyerapan keuangan sesuai target adalah sebesar 10%.
Target ini lebih tinggi dari realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar
9,18%. Penurunan ini disebabkan karena perencaan program
kegiatan dimasing-masing SKPD berjalan dengan baik.
(5) Prosentase SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan
accrual accounting
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase
SKPD yang yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan
accrual accounting adalah sebesar 60%. Target ini sama dengan
realisasi pada tahun 2016 yaitu sebesar 60%.
2) Sasaran 2, Meningkatnya tertib penatausahaan aset daerah
Untuk mencapai sasaran Meningkatnya tertib penatausahaan aset
daerah, pada tahun 2016 dilaksanakan 1 program yaitu :
1. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Seluruh program tersebut telah dilaksanakan dan diarahkan untuk
mencapai indikator sasaran sebagai berikut :
(1) Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang
bersertifikat
32
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase
tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat
adalah sebesar 45%. Target ini lebih tingga dari realisasi pada tahun
2016 yaitu sebesar 42%. Penurunan ini disebabkan karena proses
pensertifikatan di BPN membutuhkan waktu lama.
(2) Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan
dimanfaatkan
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase
aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
adalah sebesar 72%. Target ini lebih rendah dari realisasi pada
tahun 2016 yaitu sebesar 86%. Peningkatan ini disebabkan karena
bangunan yang kondisinya rusak masih banyak tanah ex bengkok
yang sewa pihak ke tiga.
(3) Prosentase data aset yang akurat
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase
data aset yang akurat adalah sebesar 72%. Target ini lebih tinggi
dari realisasi tahun 2016 yaitu sebesar 70%. Penurunan ini
disebabkan karena masih terdapat aset yang berasal dari komite
sekolah yang belum tercatat di KIB dan juga aset-aset yang tercatat
di KIB kondisi fisiknya tidak valid/tidak sesuai di lapangan.
TABEL : 3.2
DATA PENILAIAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2016
SASARAN CAPAIAN TAHUN 2016 KETERANGAN
URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI %
1 2 3 4 5 6 7
1. Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan
Ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan
Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu
83%
85,84%
102, 99 %
Sangat Berhasil
33
Pelaksanaan belanja 90% 90,87% 100, 97%
Sangat Berhasil
Penetapan pertanggung jawaban APBD
100% 100% 100% Sangat Berhasil
Rasio kemandirian keuangan daerah
12% 14,84 124% Sangat Berhasil
Prosentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja
75% 75% 100 % Sangat Berhasil
Toleransi deviasi penyerapan keuangan sesuai target
10% 9,18% 91,80 %
Sangat Berhasil
Prosentase SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan accrual accounting
60% 60% 100 % Sangat Berhasil
2. Meningkatnya tertib penatausaha an aset daerah
Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat
45% 42% 93,34 %
Sangat Berhasil
Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
72% 86% 119, 45%
Sangat Berhasil
Prosentase data aset yang akurat
72% 70% 97,23 %
Sangat Berhasil
Dari tabel di atas terlihat bahwa tingkat pencapaian Indikator Kinerja
Utama (IKU) pada sasaran satu dan dua mencerminkan keberhasilan Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan yang
mencapai target 102,98% dalam kategori Sangat Berhasil
2. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA DENGAN RPJMD DAN
PROGRAM PERMENDAGRI NO 13 TAHUN 2006
Realisasi kinerja pada tahun 2016 selaras dengan Program
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
dengan Program Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) 2016-2021 (sebagaimana diatur dalam Perda Kabupaten
Lamongan Nomor 3 Tahun 2016 tentang RPJMD Kab.Lamongan Tahun
34
2016-2021), sehingga dapat diketahui capaian kinerja Pemerintah
Kabupaten Lamongan sebagai berikut :
Program RPJMD
2010-2015
Program Permendagri
Nomor 13 Tahun 2006
% Indikator Sasaran
Program
Peningkatan
Sumber Daya
Aparatur
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Program Peningkatan
dan Pengembangan
Pengelolaan Keuangan
Daerah
Ketepatan waktu dalam
pengelolaan keuangan :
Penyampaian rencana
kerja anggaran SKPD
tepat waktu
Pelaksanaan belanja
Penetapan
pertanggungjawaban
APBD
Rasio kemandirian keuangan
daerah
Prosentase SKPD yang
menerapkan anggaran
berbasis kinerja
Toleransi deviasi penyerapan
keuangan sesuai target
Prosentase SKPD yang
memiliki SDM akuntansi
dalam pelaksanaan accrual
accounting
Prosentase tanah milik
Pemerintah Kabupaten
Lamongan yang bersertifikat
Prosentase aset tetap tanah
dan bangunan yang
digunakan dan dimanfaatkan
Prosentase data aset yang
akurat
35
Realisasi Kinerja pada tahun 2016 pada Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan dengan 2 sasaran
strategis dan 8 indikator kinerja yang direalisasikan dengan 6 program dan
69 kegiatan telah selaras dengan RPJMD Kabupaten Lamongan tahun 2016-
2021 dan program Permendagri 13/2006
B. EVALUASI DAN ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN
2016
Pada dasarnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini
mengkomunikasikan pencapaian kinerja Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kabupaten Lamongan selama Tahun 2016. Capaian kinerja Tahun 2016
tersebut dibandingkan dengan Penetapan Kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan dimana
tugas pokok dan fungsinya adalah melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah dibidang pengelolaan keuangan dan asset daerah. Analisis atas
capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan
pengidentifikasian sejumlah celah kinerja bagi perbaikan kinerja di masa datang.
1. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau
Peningkatan/Penurunan Kinerja serta Alternatif Solusi yang telah
ditetapkan
Dari 8 indikator sasaran yang telah ditetapkan oleh Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan
kesemuanya telah memenuhi target yang ditetapkan baik dalam RPJMD
maupun dalam Renstra SKPD, akan tetapi terdapat 3 indikator sasaran yang
realisasinya dibawah target yang ditetapkan yaitu pada indikator sasaran :
Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang
bersertifikat
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase tanah
milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat adalah
36
sebesar 45%. Target ini lebih tingga dari realisasi pada tahun 2016 yaitu
sebesar 42%. Penurunan ini disebabkan karena proses pensertifikatan di
BPN membutuhkan waktu lama.
Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan
dimanfaatkan
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase aset
tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan adalah
sebesar 72%. Target ini lebih rendah dari realisasi pada tahun 2016 yaitu
sebesar 86%. Peingkatan ini disebabkan karena banyak tanah ex
bengkok yang disewa pihak ketiga.
Prosentase data aset yang akurat
Target yang ditetapkan pada tahun 2016 untuk menilai prosentase data
aset yang akurat adalah sebesar 72%. Target ini lebih tinggi dari realisasi
tahun 2016 yaitu sebesar 70%. Penurunan ini disebabkan karena masih
terdapat aset yang berasal dari komite sekolah yang belum tercatat di
KIB dan juga aset-aset yang tercatat di KIB kondisi fisiknya tidak
valid/tidak sesuai di lapangan.
Akan tetapi meski capaian kinerja tahun 2016 sesuai dengan target
maupun melampaui target yang ditetapkan dalam RPJMD maupun Renstra
SKPD, namun masih ada permasalahan yang dihadapi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah :
a) Masih ada beberapa asset milik Pemerintah Pusat dan Pemprop Jatim
yang berlokasi di Kabupaten Lamongan sampai saat ini belum
diserahkan kepada Pemerintah Kab.Lamongan;
b) Masih banyak SKPD dalam menyerap/merealisasikan anggaran kegiatan
tidak sesuai dengan anggaran kas yang telah disusun, sehingga
mengalami penumpukan penyerapan anggaran pada tribulan IV
khususnya penyerapan pada bulan desember;
c) Terbatasnya SDM membuat proses akuntansi di beberapa SKPD
mengalami hambatan/permasalahan;
37
d) Adanya perpindahan data base dari Simbadda ke modul asset SAKTI
sehingga mengharuskan adanya validasi data asset per 31 Desember
2014, akan tetapi sampai saat ini masih banyak SKPD yang belum
melakukan verifikasi data asset tetap.
Adapun solusi yang dilakukan adalah :
a) Mengajukan permohonan penyerahan pengalihan asset dari Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Propinsi Jawa Timur sehingga asset tersebut
dapat dimanfaatkan dan dipelihara secara optimal;
b) Melakukan pembinaan secara periodik kepada PPTK SKPD agar dalam
penyerapan anggaran kegiatan berpedoman pada rencana awal
penyusunan anggaran kas sehingga tidak terjadi penumpukan
penyerapan anggaran/tidak terjadi keterlambatan penyerapan anggaran;
c) Meningkatkan kualitas SDM di SKPD melalui pelatihan/pembinaan yang
dilakukan secara intensif dan efektif;
d) Mengirimkan surat dan melakukan koordinasi dengan SKPD agar segera
melakukan edit data asset tetap dan memantau verifikasi data asset.
2. Analisis Efisiensi penggunaan Sumber Daya (Dana, Sarana Prasarana
dan SDM)
Untuk mengukur efisiensi anggaran yang telah dialokasikan, maka
dilakukan keselarasan antara sasaran yang ditetapkan dengan program dan
kegiatan yang dilaksanakan, selanjutnya sumber daya biaya yang tersedia
sebesar Rp 13.133.053.900,- telah dilakukan efisiensi dalam
penggunaannya hanya sebesar Rp 12.684.734.886,- sehingga terdapat
saldo/sisa anggaran sebesar Rp 448.319.014,-.
Sarana dan prasarana pendukung yang ada dioptimalkan agar
dapat mencapai target kinerja sasaran program dan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan baik RPJMD, Renstra Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan.
Sumber daya aparatur yang ada di Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah kabupaten Lamongan berjumlah 50 orang, jumlah personil
38
tersebut dioptimalkan untuk mewujudkan visi dan misi Badan Pengelolaan
Keuangan dan Asset Daerah kabupaten Lamongan yaitu meningkatkan tertib
administrasi pengelolaan keuangan dan asset/barang daerah.
3. Analisis Program/Kegiatan yang Menunjang Keberhasilan ataupun
Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja.
Program dan kegiatan penunjang keberhasilan capaian target
kinerja tidak terlepas dari sistem perencanaan yang mengacu dari target
kinerja sasaran yang ingin dicapai. Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset
Daerah Kabupaten Lamongan mempunyai 6 (enam) program dan 69 (enam
puluh sembilan) kegiatan untuk menunjang pencapaian target sasaran.
Adapun program dan kegiatan yang menunjang keberhasilan pencapaian
pernyataan kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kinerja adalah sebagai berikut :
A Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat;
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik;
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/
Operasional;
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor;
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor;
6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan;
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan
Kantor;
8. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
9. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan;
10. Penyediaan Makanan dan Minuman;
11. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah;
12. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/Teknis Kegiatan.
B Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
39
1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional;
2. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor;
3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Kantor;
4. Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan;
5. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional;
6. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor;
7. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor;
8. Pemeliharaan Rutin/Berkala Meubelair;
9. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor.
C Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya.
D Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal.
E Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD;
2. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran;
3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun;
4. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Evaluasi;
5. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan SKPD.
F Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan
Daerah.
Adapun rincian kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Analisa Standar Belanja;
2. Penyusunan Standar Satuan Harga;
3. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD;
4. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD;
40
5. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan
APBD;
6. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran
Perubahan APBD;
7. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggung
jawaban Pelaksanaan APBD;
8. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD;
9. Peningkatan Manajemen Asset/Barang Daerah;
10. Dampingan Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah;
11. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Konsolidasi;
12. Dampingan Implementasi Sistem Administrasi Barang Daerah;
13. Evaluasi Administrasi Perbendaharaan;
14. Penyusunan Anggaran Kas;
15. Penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD);
16. Peningkatan Pelayanan Pencairan Belanja SKPD;
17. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan BUD;
18. Peningkatan Pemanfaatan Barang Daerah;
19. Dampingan Implementasi Gaji;
20. Penyusunan Laporan Mutasi Barang dan Laporan Pengadaan;
21. Pengamanan Aset Tanah Milik Pemerintah Daerah;
22. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Perubahan
Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD;
23. Fasilitasi Penyaluran Dana Bantuan, Hibah, Subsidi dan
Pembiayaan;
24. Verifikasi RKA dan DPA APBD;
25. Verifikasi RKA dan DPPA Perubahan APBD;
26. Penyusunan Laporan Realisasi Dana Alokasi Khusus;
27. Monitoring Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan pada SKPD;
28. Dampingan Implementasi SPP, SPM dan SP2D;
29. Dampingan Input RKA, DPA dan DPPA;
41
30. Sosialisasi dan Pemeliharaan Penerapan Sistem Aplikasi Gaji Skala
Nasional;
31. Penatausahaan Laporan Keuangan BUD;
32. Penyusunan Laporan Informasi Keuangan Daerah dan Agen Sistem
Informasi Keuangan Daerah;
33. Dampingan dan Update Aplikasi Perbendaharaan BUD;
34. Dampingan Penatausahaan Kapitasi;
35. Sistem Informasi Pengelolaan Kas SKPD dan PPKD;
36. Penyusunan Laporan Keuangan Tribulanan Konsolidasi;
37. Dampingan Implementasi Sistem Aplikasi Kearsipan;
38. Koordinasi dan Penyampaian Informasi Keuangan Daerah tentang
APBD;
39. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBD;
40. Penyusunan Perubahan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah
berbasis Akrual;
41. Monitoring dan Evaluasi Aset/Barang Daerah.
Dari 69 (enam puluh sembilan) kegiatan yang telah ditetapkan oleh
Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan
terdapat 8 kegiatan yang realisasi nya kurang dari 90 % dengan rincian
sebagai berikut :
1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan terdapat belanja
telepon dan belanja kawat/faximili/internet yang pembayarannya di
sesuaikan dengan tagihan setiap bulannya dari PT.Telkom.
2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/
Operasional
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan terdapat belanja
STNK yang pembayarannya disesuaikan dengan tagihan pajak
kendaraan yang tertera dalam bukti pembayaran pajak daerah PKB.
3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
42
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan jumlah tenaga
kebersihan yang ada sebanyak 3 orang sesuai dengan SK Kepala
SKPD.
4. Pendidikan dan Pelatihan Formal
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan tidak ada
undangan untuk mengikuti pelatihan/bimtek.
5. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan jam lembur
disesuaikan dengan finger print/daftar absensi yang dikeluarkan dari
KPDE.
6. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan jumlah jam lembur
disesuaikan dengan finger print/daftar absensi yang dikeluarkan dari
KPDE.
7. Monitoring Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan pada SKPD
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai pada belanja perjalanan dinas
dalam daerah dan belanja transportasi dan akomadasi disebabkan
karena kunjungan pendampingan tergantung dari kedatangan BPKP.
8. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBD
Realisasi kegiatan tersebut tidak tercapai dikarenakan pelaksanaan
kegiatan tersebut bersamaan dengan beberapa kegiatan lainnya yaitu
penyusunan Per-KDH tentang penjabaran APBD, penyusunan Perda
tentang APBD dan verifikasi RKA dan DPA. Atas dasar hal tersebut,
kegiatan penyusunan pedoman pelaksanaan APBD diupayakan
terlaksana lebih efektif dan efisien sehingga pada akhirnya tidak
membutuhkan waktu lembur.
Adapun realisasi anggaran untuk kegiatan tahun 2016 dapat dilihat
pada tabel 3.3.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN TAHUN 2016
43
Akuntabilitas keuangan menunjukan seberapa besar anggaran yang
digunakan untuk pelaksanaan kegiatan dalam rangka untuk mendukung
keberhasilan pembangunan di Kabupaten Lamongan serta mendukung
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi yang diembankan kepada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan. Berikut adalah
realisasi anggaran yang digunakan untuk melaksanakan program dan kegiatan
pada Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan
pada tahun 2016 :
1 PENDAPATAN
Target pendapatan daerah Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah
Kabupaten Lamongan pada tahun 2016 sesuai perubahan anggaran
ditetapkan sebesar Rp. 2.326.174.177.713,51 target ini terinci sebagai
berikut :
No. Uraian Target (Rp.)
1. Pendapatan Asli Daerah 54.756.266.045,00
2. Dana Perimbangan 1.801.388.891.000,00
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 470.029.020.668,51
Total 2.326.174.177.713,51
Dari target tersebut pada tahun 2016 berhasil direalisasikan pendapatan
daerah sebesar Rp. 2.098.649.224.536,31 Atau tercapai sebesar 90,22 %
dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian Realisasi (Rp.)
1. Pendapatan Asli Daerah 51.915.648.736,31
2. Dana Perimbangan 1.610.412.715.800,00
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 436.320.860.000,00
Total 2.098.649.224.536,31
2 BELANJA
44
Belanja Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten
Lamongan tahun 2016 terdiri dari :
No. Belanja Anggaran (Rp.)
1. Belanja Tidak Langsung 625.112.144.693,67
2. Belanja Langsung 13.133.053.900,00
Total 638.245.198.593,67
Dari plafond belanja tersebut pada tahun 2016 direalisasikan sebesar Rp.
626.221.033.267,00 Atau tercapai sebesar 98,11 % dengan rincian sebagai
berikut :
No. Belanja Realisasi (Rp.)
1. Belanja Tidak Langsung 613.536.298.381,00
2. Belanja Langsung 12.684.734.886,00
Total 626.221.033.267,00
Rincian belanja langsung tahun 2016 sebagaimana tabel 3.3 dibawah ini
Tabel 3.3
DATA PENCAPAIAN KEGIATAN TAHUN 2016
NO KEGIATAN
ANGGARAN
% RENCANA Rp.
REALISASI Rp.
1 2 3 4 5
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
7.500.000,- 7.283.000,- 97,11
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air & Listrik
50.000.000,- 18.432.206,- 36,86
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/ Operasional
16.000.000,- 13.775.100,- 86,09
4. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
33.800.000,- 25.350.000,- 75,00
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor
105.150.000,- 104.293.000,- 99,18
6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
100.000.000,- 99.692.450,- 99,69
45
1 2 3 4 5
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
33.000.000,- 32.999.000,- 100,00
8. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
45.000.000,- 44.960.000,- 99,91
9. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
35.000.000,- 34.966.000,- 99,90
10. Penyediaan Makanan dan Minuman
74.000.000,- 73.685.000,- 99,57
11. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
170.000.000,- 169.887.713,- 99,93
12. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi/ Teknis Kegiatan
234.072.000,- 211.022.500,- 90,15
13. Pengadaan Kendaraan Dinas/ Operasional
5.305.759.000,- 5.120.154.800,- 96,50
14. Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
299.700.000,- 297.895.000,- 99,40
15. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung/Kantor
169.000.000,- 167.784.500,- 99,28
16. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Mobil Jabatan
43.250.000,- 40.699.750,- 94,10
17. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional
156.700.000,- 155.856.500,- 99,46
18. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
28.300.000,- 28.275.000,- 99,91
19. Pemeliharaan Rutin /Berkala Peralatan Gedung Kantor
36.000.000,- 35.880.000,- 99,67
20. Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubelair
29.500.000,- 29.500.000,- 100,00
21. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor
330.054.000,- 327.385.100,- 99,19
22. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
45.000.000,- 44.940.000,- 99,87
23. Pendidikan dan Pelatihan Formal
32.500.000,- 13.200.000,- 40,62
24. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
12.500.000,- 1.583.000,- 12,66
25. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
12.500.000,- 11.224.950,- 89,80
26. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
12.500.000,- 11.661.000,- 93,29
27. Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Evaluasi
25.000.000,- 22.642.000,- 90,57
46
1 2 3 4 5
28. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan SKPD
98.500.000,- 92.046.000,- 93,45
29. Penyusunan Analisa Standar Belanja
150.000.000,- 148.577.400,- 99,05
30. Penyusunan Standar Satuan Harga
200.000.000,- 196.999.450,- 98,50
31. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang APBD
247.759.000,- 243.469.000,- 98,27
32. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
260.140.000,-
259.541.000,- 99,77
33. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD
228.498.300,- 227.661.950,- 99,63
34. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD
259.861.600,- 257.347.100,- 99,03
35. Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
265.000.000,- 261.567.000,- 98,70
36. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD
195.000.000,- 194.742.900,- 99,87
37. Peningkatan Manajemen Asset/Barang Daerah
90.000.000,- 89.543.000,- 99,49
38. Dampingan Implementasi Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
155.000.000,- 153.649.000,- 99,13
39. Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran Konsolidasi
120.000.000,- 118.999.500,- 99,17
40. Dampingan Implementasi Sistem Administrasi Barang Daerah
100.150.000,- 97.929.000,- 97,78
41. Evaluasi Administrasi Perbendaharaan
120.000.000,- 119.994.000,- 100,00
42. Penyusunan Anggaran Kas 130.000.000,- 128.589.000,- 98,91
43. Penyusunan Surat Penyediaan Dana (SPD)
120.000.000,- 115.658.000,- 96,38
44. Peningkatan Pelayanan Pencairan Belanja SKPD
120.000.000,- 119.882.500,- 99,90
45. Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan BUD
120.000.000,- 110.803.400,- 92,34
46. Peningkatan Pemanfaatan Barang Daerah
75.000.000,- 74.099.000,- 98,80
47
1 2 3 4 5
47. Dampingan Implementasi Gaji
125.000.000,- 124.991.000,- 99,99
48. Penyusunan Laporan Mutasi Barang dan Laporan Pengadaan
50.000.000,- 49.806.000,- 99,61
49. Pengamanan Aset Tanah Milik Pemerintah Daerah
70.000.000,- 69.692.000,- 99,56
50. Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Perubahan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD
85.000.000,- 83.632.000,- 98,39
51. Fasilitasi Penyaluran Dana Bantuan, Hibah, Subsidi dan Pembiayaan
249.000.000,- 239.214.450,- 96,07
52. Verifikasi RKA dan DPA APBD
150.000.000,- 148.171.000,- 98,78
53. Verifikasi RKA dan DPPA Perubahan APBD
125.000.000,- 124.458.250,- 99,57
54. Penyusunan Laporan Realisasi Dana Alokasi Khusus
100.000.000,- 98.930.676,- 98,93
55. Monitoring Pelaksanaan Penatausahaan Keuangan pada SKPD
185.000.000,- 128.622.000,- 69,53
56. Dampingan Implementasi SPP, SPM dan SP2D
130.000.000,- 129.701.250,- 99,77
57. Dampingan Input RKA, DPA dan DPPA
156.000.000,- 155.015.000,- 99,37
58. Sosialisasi dan Pemeliharaan Penerapan Sistem Aplikasi Gaji Skala Nasional
140.000.000,- 139.223.500,- 99,45
59. Penatausahaan Laporan Keuangan BUD
130.000.000,- 128.983.000,- 99,22
60. Penyusunan Laporan Informasi Keuangan Daerah dan Agen Sistem Keuangan Daerah
100.000.000,- 98.329.000,- 98,33
61. Dampingan dan Update Aplikasi Perbendaharaan BUD
150.000.000,- 149.873.000,- 99,92
62. Dampingan Penatausahaan Kapitasi
75.000.000,- 71.536.500,- 95,38
63. Sistem Informasi Pengelolaan Kas SKPD dan PPKD
130.000.000,- 125.354.000,- 96,43
64. Penyusunan Laporan Keuangan Tribulanan Konsolidasi
71.500.000,- 70.572.000,- 98,70
48
1 2 3 4 5
65. Dampingan Implementasi Sistem Aplikasi Kearsipan
100.000.000,- 96.679.000,- 96,68
66. Koordinasi dan Penyampaian Informasi Keuangan Daerah tentang APBD
64.860.000,- 64.292.000,00 99,12
67. Penyusunan Pedoman Pelaksanaan APBD
75.000.000,- 59.750.500,- 79,67
68. Penyusunan Perubahan Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah berbasis Akrual
125.000.000,- 123.043.900,- 98,44
69. Monitoring dan Evaluasi Asset/Barang Daerah
50.000.000,- 48.739.000,- 97,48
JUMLAH 13.133.053.900,- 12.684.734.886,- 96,59
Untuk mewujudkan 69 (enam puluh sembilan) kegiatan yang
ditetapkan pada Tahun 2016, tersedia dana sebesar Rp. 13.133.053.900,-
yang dibiayai dari APBD Tahun Anggaran 2016, dari dana tersebut diatas telah
terealisasi sebesar Rp. 12.684.734.886,- sehingga terdapat sisa belanja
sebesar Rp. 448.319.014,-.
49
BAB IV
PENUTUP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) yang disusun Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan adalah
merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban atas kinerja tahun 2016 dan
sebagai alat pengendalian dalam melaksanakan kebijakan Pemerintah Daerah di
bidang Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah. Dalam penyusunan LKjIP
tentunya memerlukan kajian analisa secara menyeluruh antara kemampuan
Sumber Daya Manusia dengan faktor-faktor sumber daya lainnya guna untuk
tercapainya tujuan .
Dari hasil evaluasi terhadap kinerja Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan dapat disimpulkan bahwa sasaran-
sasaran pada tiap-tiap tujuan yang ditetapkan pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dikategorikan sangat berhasil karena nilai
capaiannya diatas standar penilaian skala ordinal sebagai komitmen kinerja.
Rencana kinerja sebagaimana yang telah dijelaskan pada Bab II
tersebut diatas terdapat 6 (enam) program dan 69 (enam puluh sembilan)
kegiatan adalah merupakan penjabaran dari pada Rencana Strategis yang telah
ditetapkan dalam RPJMD tahun 2016 – 2021. Dari sejumlah program dan
kegiatan dimaksud secara umum telah dapat terealisasi dengan baik serta
memenuhi target yang telah ditetapkan dalam RPJMD 2016 - 2021 sebagaimana
daftar analisis terlampir.
Akuntabilitas kinerja sebagaimana telah dijelaskan pada Bab III,
dimana tugas pokok dan fungsi dapat dilaksanakan dengan baik sehingga apa
yang menjadi sasaran pencapaian kinerja telah memenuhi target yang telah
ditetapkan.
Dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini
diharapkan sebagai alat pemacu bagi seluruh staf yang terlibat pada Badan
Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah untuk lebih meningkatkan aktifitas dan
50
kreatifitas seorang Pegawai Negeri, meningkatkan disiplin dan loyalitas yang tinggi
demi mengemban Visi dan Misi Organisasi untuk menuju Aparatur Pemerintah
yang professional, bersih dan berwibawa serta sebagai pelayan masyarakat yang
terbaik.
Para penyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
berikutnya diharapkan lebih meningkatkan perhatiannya terhadap Peningkatan
Pengelolaan Keuangan dan Asset/Barang Daerah sehingga dapat tercapai tertib
administrasi pengelolaan keuangan dan asset/barang daerah.
Lamongan, Januari 2017
KEPALA BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN
Dra. SULASTRI, MSi
Pembina Utama Muda
NIP. 19601227 198603 2 008
MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 s/d 2021
Instansi : Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan Lampiran I
Visi : “ TERWUJUDNYA LAMONGAN LEBIH SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING “
Misi : Mewujudkan Reformasi Birokrasi bagi Pemenuhan Pelayanan Publik
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULASI PENGHITUNGAN TAHUN DASAR
TARGET
THN AKHIR RENSTRA/
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan penatausahaan aset secara tertib, akuntabel dan transparan
Nilai opini BPK Meningkatnya pelayanan pengelolaan keuangan
Ketepatan waktu dalam pengelolaan keuangan
Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu
Jumlah rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu
Jumlah keseluruhan rencana kerja anggaran SKPD
x 100 % 80% 100%
Pelaksanaan belanja
Realisasi belanja daerah Total belanja daerah
x 100 % 88% 90%
Penetapan pertanggung jawaban APBD
Waktu penetapan pertanggungjawaban APBD
Batas waktu penetapan pertanggung jawaban APBD
x 100 % 100% 100%
Rasio kemandirian keuangan daerah
Realisasi pendapatan asli daerah Realisasi pendapatan daerah
x 100 % 12,24% 20%
1 2 3 4 5 6 7
Prosentase SKPD yang menerapkan anggaran berbasis kinerja
Rencana kerja anggaran SKPD yang menggunakan standar satuan harga Total rencana kerja anggaran SKPD
x 100 % 70% 100%
Toleransi deviasi penyerapan keuangan sesuai target
100% -
Realisasi belanja daerah
Total belanja daerah
x 100 %
12% 9,8%
Prosentase SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan accrual accounting
Jumlah SKPD yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan accrual accounting Jumlah SKPD dilingkungan Pemerintah
Kab.Lamongan
x 100 % 40% 100%
MATRIKS RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016 s/d 2021
Instansi : Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Lamongan Lampiran I
Visi : “ TERWUJUDNYA LAMONGAN LEBIH SEJAHTERA DAN BERDAYA SAING “
Misi : Mewujudkan Reformasi Birokrasi bagi Pemenuhan Pelayanan Publik
TUJUAN INDIKATOR TUJUAN
SASARAN INDIKATOR SASARAN
FORMULASI PENGHITUNGAN TAHUN DASAR
TARGET
THN AKHIR RENSTRA/
RPJMD
1 2 3 4 5 6 7
Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan dan penatausahaan aset secara tertib, akuntabel dan transparan
Nilai opini BPK Meningkatnya tertib penatausahaan aset daerah
Prosentase tanah milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat
Jumlah bidang tanah yang bersertifikat Total bidang tanah
x 100 % 35% 70%
Prosentase aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
Jumlah aset tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan dimanfaatkan
Jumlah aset tetap tanah dan bangunan
x 100 % 75% 95%
Prosentase data aset yang akurat
Data aset dilapangan Data inventaris barang
x 100 % 50% 95%
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2016
UNIT KERJA : BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASSET DAERAH FORMULIR PK
PROGRAM
KEGIATAN PROSENTASE PENCAPAIAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TERGET)
KET URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN
RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TERGET)
REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
1. Penyampaian rencana kerja anggaran SKPD tepat waktu meliputi:
Input : Dana Output :
Rupiah
431.000.000
427.644.250
99,22
Verifikasi RKA dan DPA APBD
Adanya keselarasan RKA dan DPA pada dokumen APBD
SKPD/PPKD 75 75 100
Verifikasi RKA dan DPPA perubahan APBD
Adanya keselarasan RKA dan DPPA pada dokumen perubahan APBD
SKPD/PPKD 75 75 100
Dampingan input RKA, DPA dan DPPA
Database data keuangan seluruh SKPD (database RKA, APBD, DPA, DPPA)
SKPD 70 70 100
Outcome :
Pelaksanaan implementasi keuangan daerah yang tepat waktu
% 100 100 100
2. Pelaksanaan belanja
meliputi kegiatan : Input : Dana Output :
Rupiah
820.000.000
810.573.017
98,85
Penyusunan surat penyediaan dana (SPD)
Dokumen surat penyediaan dana
dokumen 756 756 100
1 2 3 4 5 6 7 8
Peningkatan pelayanan pencairan belanja SKPD
Blangko SP2D rim 714 714 100
Dampingan implementasi gaji
Kelancaran proses administrasi gaji
SKPD 64 64 100
Dampingan implementasi SPP, SPM dan SP2D
Implementasi komputerisasi SPP, SPM dan SP2D secara terus menerus
SKPD 70 70 100
Penyusunan laporan realisasi dana alokasi khusus
Laporan realisasi DAK laporan 12 12 100
Dampingan penatausahaan kapitasi
Tersedianya laporan penatausahaan kapitasi
UPT puskesmas
33 33 100
Dampingan & update aplikasi perbendaha raan BUD
Update sistem aplikasi perbendaharaan
paket 1 1 100
Outcome :
Pelaksanaan pencairan belanja sesuai target yang ditetapkan
% 100 100 100
3. Penetapan
pertanggungjawaban APBD meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
460.000.000
456.309.900
99,20
Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Rancangan peraturan daerah (RAPERDA)
buku 150 150 100
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang penjabaran pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Buku penjabaran pelaksanaan APBD tepat waktu
buku 150 150 100
Outcome :
Tersusunnya laporan keuangan daerah sesuai SAP
%
100
100
100
4. Rasio kemandirian
keuangan daerah meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
1.221.118.900
1.195.693.550
97,92
Penyusunan rancangan Peraturan Daerah ttg APBD
Dokumen Perda tentang APBD Kab.Lamongan
buku 150 150 100
Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang penjabaran APBD
Dokumen peraturan KDH tentang penjabaran APBD
buku 150 150 100
Penyusunan rancangan Peraturan Daerah tentang perubahan APBD
Dokumen Perda tentang perubahan APBD Kab.Lamongan
buku 160 160 100
Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD
Dokumen peraturan KDH tentang penjabaran perubahan APBD
buku 160 160 100
Penyusunan rancangan Peraturan KDH tentang perubahan peraturan KDH tentang penjabaran APBD
Dokumen rancangan peraturan KDH tentang perubahan penjabaran APBD
buku 250 250 100
1 2 3 4 5 6 7 8
Koordinasi dan penyampaian informasi keuangan daerah tentang APBD
Update sistem informasi keuangan daerah
update 2 2 100
Penyusunan pedoman pelaksanaan APBD
Dokumen pedoman pelaksanaan APBD
buku 150 150 100
Outcome :
Pelaksanaan implementasi keuangan daerah yang tepat waktu
% 100 100 100
5. Prosentase SKPD
yang menerapkan anggaran berbasis kinerja meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
350.000.000
345.576.850
98,74
Penyusunan analisa standar belanja
Buku analisa standar belanja buku 120 120 100
Penyusunan standar satuan harga
Buku standar satuan harga buku 300 300 100
Outcome :
Pelaksanaan implementasi keuangan daerah yang tepat waktu
% 100 100 100
6. Toleransi deviasi
penyerapan keuangan sesuai target
Input : Dana Output :
Rupiah
770.000.000
752.946.900
97,79
Evaluasi administrasi perbendaharaan
Kelancaran proses administrasi perbendaharaan
SKPD 64 64 100
Penyusunan anggaran kas
Buku anggaran kas Pemkab. Lamongan
buku 65 65 100
1 2 3 4 5 6 7 8
Sosialisasi dan pemeliharaan penerapan sistem aplikasi gaji skala nasional
Sosialisasi sistem aplikasi gaji SKPD se Kab.Lamongan
SKPD 63 63 100
Monitoring dan evaluasi laporan keuangan BUD
Laporan rekonsiliasi kas dan bank
laporan 12 12 100
Penatausahaan laporan keuangan BUD
Laporan keuangan BUD laporan 240 240 100
Sistem informasi pengelolaan kas SKPD dan PPKD
Update sistem aplikasi pengelolaan kas
paket 1 1 100
Outcome :
Penyerapan realisasi belanja sesuai anggaran kas
%
100
100
100
7. Prosentase SKPD
yang memiliki SDM akuntansi dalam pelaksanaan accrual accounting meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
756.500.000
693.215.400
92,00
Dampingan implementasi sistem akuntansi Pemerintah Daerah
Adanya laporan akuntansi keuangan SKPD dan SKPKD tepat waktu dan sesuai SAP
SKPD 64 64 100
Penyusunan pelaporan keuangan semesteran konsolidasi
Dokumen laporan semester I APBD
buku 130 130 100
1 2 3 4 5 6 7 8
Monitoring pelaksanaan penatausahaan keuangan pada SKPD
Dokumen laporan pertanggungjawaban
SKPD 64 64 100
Penyusunan laporan informasi keuangan daerah dan agen sistem informasi keuangan daerah
Terpenuhinya laporan SIKD ke Pemerintah pusat dan diperolehnya neraca berbasis akrual
paket 1 1 100
Penyusunan laporan keuangan tribulanan konsolidasi
Dokumen laporan tribulanan konsolidasi
laporan 16 16 100
Penyusunan perubahan kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah berbasis akrual
Buku perubahan kebijakan akuntansi Pemerintah Daerah
buku 150 150 100
Outcome :
Peningkatan kemampuan SDM akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan
%
100
100
100
8. Prosentase tanah
milik Pemerintah Kabupaten Lamongan yang bersertifikat meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
70.000.000
69.692.000
99,56
Pengamanan aset tanah milik Pemerintah Daerah
Pemasangan tanda kepemilikan tanah milik Pemkab.Lamongan
unit 16 16 100
1 2 3 4 5 6 7 8
Outcome :
Pengamanan secara fisik tanah dan bangunan milik Pemkab.Lamongan
%
100
100
100
9. Prosentase aset
tetap tanah dan bangunan yang digunakan dan di manfaatkan meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
75.000.000
74.099.000
98,80
Peningkatan pemanfaatan barang daerah
Penerimaan PAD dari penjualan dan pemanfaatan barang daerah
SKPD 40 40 100
Outcome :
Peningkatan penerimaan PAD
%
100
100
100
10. Prosentase
data aset yang akurat meliputi kegiatan :
Input : Dana Output :
Rupiah
1.165.000.000
1.153.266.250
98,99
Peningkatan manajemen asset/ barang daerah
Software SABDA paket 1 1 100
Dampingan implementasi sistem administrasi barang daerah
Laporan data asset paket 1 1 100
Penyusunan laporan mutasi barang dan laporan pengadaan
Dokumen laporan mutasi barang dan laporan pengadaan
buku 12 12 100
Monitoring dan evaluasi aset/barang daerah
Buku Permendagri nomor 19 tahun 2016
buku 100 100 100
LAKJiP
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN 2016
BAB II
PERENCANAAN DAN
PERJANJIAN KINERJA
LAKJiP
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN 2016
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
LAKJiP
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN 2016
LAMPIRAN I
MATRIKS RENCANA STRATEGIS (RS)
TAHUN 2016-2021
LAKJiP
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN 2016
LAMPIRAN II
PENGUKURAN KINERJA (PK)
TAHUN 2016
LAKJiP
BADAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN ASSET DAERAH
KABUPATEN LAMONGAN 2015
LAMPIRAN III
PERJANJIAN KINERJA
TAHUN 2016