laporan kimia....2

9
KIMIA (PENENTUAN TETAPAN KALORIMETER DAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI) OLEH: Gusti Ayu Vivin Ristayani (05) I Gusti Ayu Pratiwi (08) I Gusti Ayu Yulia Purnama Sari (09) Made Werayoga (12) Kadek Virania Dewinta Taranty (18) Luh Yuli Purnamentari (26) Made Mega Puspita (29) Putu Mega Oktaviani (37) Ratih Jayanti (41)

Upload: igusti-ayu-pratiwi

Post on 14-Jun-2015

2.118 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan kimia....2

KIMIA

(PENENTUAN TETAPAN KALORIMETER DAN PERUBAHAN ENTALPI REAKSI)

OLEH:

Gusti Ayu Vivin Ristayani (05)

I Gusti Ayu Pratiwi (08)

I Gusti Ayu Yulia Purnama Sari (09)

Made Werayoga (12)

Kadek Virania Dewinta Taranty (18)

Luh Yuli Purnamentari (26)

Made Mega Puspita (29)

Putu Mega Oktaviani (37)

Ratih Jayanti (41)

Page 2: Laporan kimia....2

I. Judul : Penentuan Tetapan Kalorimeter Dan Perubahan Entalpi

Reaksi

II. Tujuan :

II.1. Siswa dapat menentukan tetapan kalorimeter sebagai

dasar percobaan percobaan lainnya.

II.2. Siswa dapat mampu menghitung H reaksi berdasarkan

percobaan calorimeter.

III. Dasar Teori :

Alat yang digunakan untuk mengukur perubahan panas

disebut dengan calorimeter. Setiap kalorimeter mempunyai

sifat khas dalam menngukur panas. Ini terjadi karena

kalorimeter tersebut terbuat dari berbagai jenis seperti geelas,

polietena dan logam sehingga mempunyai kemampuan

menyerap panas yang berbeda.

Kalorimeter menyerap panas, maka tidak semua panas

yang terukur. Untuk menentukan berapa banyaknya panas yang

diserap oleh calorimeter beserta termometernya, sebelum

calorimeter digunakan terlebih dahulu perlu diketahui

konstanta atau tetapan calorimeter yang digunakan dalam

percobaan. Salah satu cara untuk menentukan tetapan

calorimeter adalah dengan mencampurkan volume tertentu air

dingin (massa m1 dan suhu, T1) dengan volume tertentu air

panas (massa m2 dan suhu, T2) di dalam calorimeter yang akan

ditentukan tetapannya.

Jika calorimeter tidak menyerap tidak menyerap panas

dari campuran ini, maka kalor yang diberikan oleh air panas

harus sama dengan kalor yang diserap oleh air dingin. Harga

tetapan calorimeter diperoleh dengan membagi jumlah kalor

yang diserap oleh kalorimeter dengan perubahan temperatur.

Page 3: Laporan kimia....2

Dengan demikian tetapan calorimeter (kapasitas panas

calorimeter) dapat ditentukan.

Penentuan kalor reaksi secara kalorimetris didasarkan

pada perubahan suhu larutan dan calorimeter dengan prinsip

perpindahan kalor, yaitu kalor yang diberikan sama dengan

jumlah kalor yang diserap. Panas reaksi yang terjadi dapat

dihitung sebagai berikut.

Menuturut Robert Mayor kalor merupakan salah satu

bentuk energi,hal ini dibuktikan ketika mngguncang guncang

botol yang berisikan air setelah diguncangkan naik.Pada tahun

1818-1889 james joule yang namanya digunakan sebagai

satuan SI menentukan bahwa munculnya atau hilangnya

sejumlah energi termis diikuti dengan munculnya atu hilangnya

energi mekanik yang ekiuvalen,

Menurut James Joule kalor adalah salh satu bentuk energi dan

dibuktikan melalui percobaan air dalam calorimeter ternyata

kalornya sama dengan usaha yang dilakukan.satuan kalor yang

timbul dinyatakan dalam satuan kalor dan usaha yang

dilakukan oleh beban dan dinyatakan dalam satuan joule .

Kapasitas Panas dan Kapasitas Jenis

Bila energi panas ditambahkan suatu zat maka temperature zat

itu biasanya naik,jumlah energi panas Q yang dibutuhkan untuk

menaikan temperature suatu zat sebanding dengan perubahan

temperatur

Q=C∆T=mc∆T

Dengan C adalah kapasitas panas zat yang didefinisikan

sebagai energi panas yang bibutuhkan untuk menaikan

temperature suatu zat dengan satu drajat

Dengan c adalah kapasitas panas zat(joule/k),c adalah panas

jenis(j/kg ),m adalah massa(kg)

Page 4: Laporan kimia....2

Berdasarkan asa black jumlah kalor yang dilepas sama dengan

jumlah kalor yang diterima

Qterima=Qlepas

mc∆t+H∆t=mc∆t

mc(t2-t1)+H(t2-t1)=mc(t2-t1)

Qcampuran = m . c . t Qkalorimter = C . t Qreaksi = - (Qcampuran +

Qkalorimeter)

IV. Alat dan Bahan

Alat :

Kalorimeter sederhana (disiapkan siswa)

Gelas ukur 25 ml

Pemanas

Termometer 100o C

Bahan :

Aquades secukupnya

Larutan HCI 0,5 M

Larutan NaOH 0,5 M

Pengaduk

2 buah pipet tetes

2 buah Gelas Kimia 100 Ml

V. Prosedur Kerja

1. Rangkailah alat seperti yang terdapat di bawah ini!

Pengaduktermometer

Page 5: Laporan kimia....2

2. Dipanaskan 20 mL air di dalam gelas kimia 100 mL dengan pembakar

bunsen. Pemanasan dilakukan hingga suhu air mencapai 45o C.

3. Dimasukkan 20 mL air dingin ke dalam calorimeter. Sambil diaduk,

ukur suhu air dingin dengan thermometer.

4. Dimasukkan air panas yang sudah dibuat sebelumnya ke dalam

calorimeter yang berisi air dingin.

5. Diukur suhu campuran antara air panas dan air dingin serta catat

suhu campuran ketika sudah mencapai konstan.

VI. Prosedur II

1. Dimasukkan 15 mL larutan HCI 0,5 M ke dalam alat calorimeter.

Kemudian ukur suhu larutan dengan thermometer.

2. Dimasukkan 15 mL larutan NaOH 0,5 M ke dalam gelas kimia 100 mL

dan ukur suhu larutan NaOH di dalam gelas kimia 100 mL tersebut.

3. Dimasukkan larutan NaOH yang sudah diukur suhunya ke dalam

calorimeter yang berisi larutan HCI yang sudah diukur suhunya.

4. Diukur suhu campuran antara larutan NaOH dan larutan HCI didalam

calorimeter dab catatlah suhu campuran jika sudah mencapai suhu

yang konstan.

VII. Lembar Hasil Pengamatan

Perlakuan Suhu Hasil Pengamatan

Suhu air dingin = 33o C Terjadi penurunan

Wadah

Page 6: Laporan kimia....2

I Suhu air panas = 50o C

Suhu ketiika dipanaskan = 38o C

suhu saat larutan di

panaskan, maka hasil

dari percobaan ini

adalah endoterm..

II

Suhu larutan HCI 0,5 M = 32O C

Suhu larutan NaOH 0,5 M = 31O

C

Suhu rata-rata kedua larutan =

31,5o C

Suhu campuran = 33o C

Terjadi peningkatan

suhu laritan, maka

hasil dari percobaan

ini adalah eksoterm.

VIII. Analisis dan Pembahasan

1. Kalor / panas yang diserap air dingin (Q1) dengan rumus:

Q1 = m x c x T1 = 20 x 4,18 x (38-33)

= 83,6 x 5 = 418 kJ

2. Kalor / panas yang dilepas oleh air panas oleh calorimeter dengan

rumus sebagai berikut:

Q2 = m x c x T2 = 20 x 4,18 x (50-38)

= 83,6 x 12 = 1003,2 Kj

3. Kalor panas yang diserap oleh calorimeter dengan rumus sebagai

berikut:

Q3 = Q2-Q1 = 1003,2 - 418 = 585,2 Kj

4. Terapan calorimeter atau kapasitas calorimeter dengan rumus:

Q3 = C x T1 = = 117,04 Kj / oC

5. Suhu rata-rata antara larutan HCI dengan larutan NaOH dengan

rumus sebagai berikut:

.

6. Persamaan reaksi antara larutan HCI san larutan NaOH!

Page 7: Laporan kimia....2

HCI(aq)+NaOH NaCI(aq)+H2O(l)

reaktan produk

7. Dibawah ini yang termasuk pereaksi dan produk adalah:

Pereaksi = HCI(aq)+NaOH

Produk = NaCI(aq)+H2O

8. Hitung masa larutan HCI dan NaOH jika massa jenis kedua larutan

tersebut sama dengan massa jenis air (1 g/mL).

9. Hitung jumlah mol larutan HCI dan NaOH dengan rumus sebagai

berikut:

n = V x M

10.Kalor reaksi yang diserap oleh air pada reaksi antara larutan HCI

dengan larutan NaOH, dengan rumus sebagai berikut:

Qcampuran = m x c x T

Qkalorimeter = C x T

Qreaksi = - (Qcampuran + Qkalorimeter)

Keterangan : c = kalor jenis air (4,18 J/g oC)

C = kapasitas calorimeter (tetapan calorimeter)

T = perubahan swuhu pada pencampuran HCI dan

NaOH

IX. Simpulan :

Dari percobaan di atas kami dapat simpulkan bahwa pelarutan larutan

dalam calorimeter dapat berubah rubah. Jika suatu zat kita

tambahkan ke wadah calorimeter sambil kita aduk maka kenaikkan

suhu di dalam kalorimetr akan berubah sesuai berapa lama kita

mengaduknya.