laporan kimia dasar 2 percobaan 8

24
IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Data Pengamatan dan Perhitungan Tabel hasil percobaan 200 ppm KmnO 4 NO LARUTAN PANJANG GELOMBANG (nm) ABSORBANSI %T 1 KMnO4 400 0,613 68,7 % 2 200 PPM 405 0,009 98,0 % 3 410 0,013 97,2 % 4 420 0,008 98,4 % 5 430 0,014 96,7 % 6 440 0,031 93,2 % 7 450 0,065 86,1 % 8 460 0,113 77,0 % 9 470 0,202 62,8 % 10 480 0,297 50,5 % 11 490 0,458 34,9 % 12 500 0,611 24,5 % 13 510 0,775 16,8 % 14 520 0,895 12,7 % 15 530 0,993 10,2 % 16 540 0,916 12,1

Upload: asmoro-pribadi-dewo

Post on 29-Sep-2015

232 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

IV. Hasil dan Pembahasan 4.1. Data Pengamatan dan Perhitungan

Tabel hasil percobaan 200 ppm KmnO4

NOLARUTAN PANJANG GELOMBANG (nm)ABSORBANSI%T

1KMnO4 4000,61368,7%

2200 PPM4050,00998,0%

34100,01397,2%

44200,00898,4%

54300,01496,7%

64400,03193,2%

74500,06586,1%

84600,11377,0%

94700,20262,8%

104800,29750,5%

114900,45834,9%

125000,61124,5%

135100,77516,8%

145200,89512,7%

155300,99310,2%

165400,91612,1%

175500,89712,7%

185600,57326,8%

195700,48033,1%

205800,23957,7%

215900,56027,5%

226000,43237,0%

236100,35943,8%

246200,31049,0%

256300,06386,5%

266400,07085,2%

276500,04989,3%

286600,04191,0%

296700,05488,3%

306800,10877,9%

316900,13773,0%

327000,15470,2%

(Tabel hasil pratikum 400ppm konsentrasi KMnO4)

Tabel hasil percobaan 400 ppm KmnO4

(nm)A% T

4000.109177.5

4100.0491.1

4200.02594.3

4300.0491.3

4400.0197.7

4500.13871.8

4600.1669.1

4700.20762.1

4800.26354.5

4900.50531.3

5000.75317.6

5101.0658.6

5201.2545.6

5301.4353.7

5401.2525.6

5501.2335.8

5600.62423.8

5700.45834.8

5800.66921.4

5900.80815.6

6000.63323.3

6100.54328.6

6200.48332.9

6300.4535.5

6400.44935.6

6500.31248.8

6600.09380.8

6700.09680.1

6800.11372

6900.16468.6

7000.17367.1

7100.17466.6

7200.17866.4

7300.17866.4

7400.17866.3

Tabel hasil percobaan 600ppm konsentrasi KMnO4 (nm)A%T

4000.18964.7

4100.08682

4200.06286.7

4300.08282.8

4400.06685.8

4500.22559.6

4600.29750.5

4700.4238

4800.55827.7

4900.9511.2

5001.3264.7

5101.81.6

5202.0590.9

5302.3070.5

5402.0850.8

5502.0370.9

5601.2276.1

5700.98410.4

5800.300449.7

5900.27852.7

6000.05787.7

6100.23158.7

6200.1669.1

6300.12175.7

6400.11477.8

6500.16967.7

6600.14371.9

6700.13872.7

6800.17766.6

6900.19164.5

7000.19364.1

7100.19164.4

7200.18964.8

7300.18665.2

7400.18465.3

7500.1866.1

7600.17766.9

7700.17468.4

7900.17168.1

8000.16769.2

8100.15170.6

8200.14172.4

8300.12974.3

8400.11676.5

8500.00199.8

Tabel hasil percobaan 800ppm konsentrasi KMnO4 (nm)A% T

4000,25355,8

4100,11477

4200,08282,8

4300,10778,2

4400,10977,8

4500,30250

4600,43137

4700,6422,9

4800,8713,5

4901,4343,7

5001,9251,2

5102,5060,3

5202,7430,2

5302,9030,1

5402,7620,2

5502,6790,2

5601,8391,4

5701,5332,9

5800,62723,6

5900,43836,5

6000,17566,8

6100,0589,7

6200,31948

6300,27353,4

6400,25955

6500,10179,5

6600,19963,3

6700,18565,3

6800,21461,1

6900,2260,3

7000,21567

Pengenceran konsentrasi KMn

a. Pengenceran 200 ppm:Dik: M1 = 1000 ppm M2 = 200 ppm V2 = 100 mlDit: V1 =...?Jawab: M1. V1 = M2. V21000 ppm. V1 = 200 ppm. 100 ml V1 = V1 = V1 = 20 ml

b. Pengenceran 400 ppm:Dik: M1 = 1000 ppm M2 = 400 ppm V2 = 100 mlDit: V1 =...?Jawab: M1. V1 = M2. V21000 ppm. V1 = 400 ppm. 100 ml V1 = V1 = V1 = 40 ml

c. Pengenceran 600 ppm:Dik: M1 = 1000 ppm M2 = 600 ppm V2 = 100 mlDit: V1 =...?Jawab: M1. V1 = M2. V21000 ppm. V1 = 600 ppm. 100 ml V1 = V1 = V1 = 60 ml

c. Pengenceran 400 ppm:Dik: M1 = 1000 ppm M2 = 800 ppm V2 = 100 mlDit: V1 =...?Jawab: M1. V1 = M2. V21000 ppm. V1 = 800 ppm. 100 ml V1 = V1 = V1 = 80 ml

GRAFIK:

Grafik 200ppm konsentrasi KMnO4

Grafik 400ppm konsentrasi KMnO4

Grafik 600 ppm konsentrasi KMnO4

Grafik 600 ppm konsentrasi KMnO4

Grafik 800 ppm konsentrasi KMnO4

4.2. PEMBAHASANDalam tujuan percobaan kami diminta untuk menetapkan kadar KMnO4 dengan menggunakan spektrofotometri uv-vis dengan panjang gelombang 400-700 nm, namun dalam percobaan yang kami lakukan, kami tidak menggunakan alat spektrometer uv-vis tetapi kami menggunaka spektronik 20Hal yang pertama dilakukan adalah membuat larutan KMnO4 dari 1000 ppm, menjadi 800 ppm, 600 ppm, 400 ppm, dan 200 ppm dengan pelarut air. Dilakukan dengan menggunakan rumus M1V1=M2V2, dengan labu erlenmeyer 250 mL. Perlakuan berikutnya yaitu penentuan panjang gelombang maksimum. Mula-mula dimasukkan larutan blanko yaitu air/aquades ke dalam spektronik 20, tujuannya ialah untuk membuat absorbannya menjadi 0. Blanko ini berguna untukmenstabilkan absorbsi akibat perubahan voltase atau intensitas cahaya awal dari sumbercahaya. Setelah itu dilakukan pengukuran absorban terhadap sampel KMnO4, 200 ppm, 400 ppm,600 ppm, 800 ppm,1000 ppm dengan panjang gelombang yang berbeda-beda, yaitu dalam rentang 400-700 nm, maka dapat meminimalisir % error dalam pengukuran absorbansi dari sampel yang akan diukur selanjutnya.karena waktu tidak cukup maka kami hanhya mengukur absorbansi larutan 200 ppm, 400 ppm, 600 ppm, dan 800 ppm.

Spektronik 20Spektronik 20 adalah suatu alat yang mempunyai rentang panjang gelombang dari 340nm sampai 600nm. Alat ini hanya dapat mengukur absorbansi dengan sampel larutan yang berwarna.Bagian-bagian penting Spectronic 20 dan fungsinya adalah sebagai berikut:1.Power switch / Zero Control, berfungsi untuk menghidupkan alat (yang ditunjukkan oleh nyala lampu Pilot Lamp) dan pengatur posisi jarum penunjuk (meter) pada angka 0,00% T pada saat Sample Compartement kosong dan ditutup

2.Transmittance / Absorbance Control, berfungsi untuk mengatur posisi jarum meter pada angka 100% T pada saat kuvet yang berisi larutan blanko berada dalam Sample Compartement dan ditutup.

3.Sample Compartementberfungsi untuk menempatkan larutan dalam kuvet pada saat pengukuran. Selama pembacaan, Sample Compartement harus dalam keadaan tertutup.

4.Wavelength Controlberfungsi untuk mengatur panjang gelombang (l) yang dikehendaki yang terbaca melalui jendela sebelahnya.

5.Pilot Lamp (nyala)berfungsi untuk mengetahui kesiapan instrumen.

6.Meterberfungsi untuk membaca posisi jarum penunjuk absorbansi dan atau transmitansi.

Cara Pengoprasian spektronik 201. Nyalakan alat spektronik 20 dengan on bila aliran listrik sudah dihubungkan dengan arus AC 220V. maka lampu indikator akan berwarna merah menandakan adanya arus yang mengalir. Biarkan kurang lebih 15 menit untuk memanaskan alat.2. Pilih panjang gelombang yang akan digunakan dengan cara memutar tombol pengatur panjang gelombang3. Atur meter ke pembacaan 0% T dengan memutar tombol pengaturnya4. Masukan larutan belangko (biasanya aquades dalam tabung khusus ke tempat cuplikan5. Atur meter ke pembaca 100%T dengan memutar tombolnya6. Ganti larutan belangkonya dengan larutan cuplikan dan baca absorbansi atau persen trasmitansi yang ditunjukan oleh jarum pada pembaca A/T7. Kalau sudah selesai pengukuran padamkan alat dengan menekan tombol on/offnyaWadah/KuvetBeberapa Macam Kuvet / Wadah Sampel

No.PenggolonganMacamKeterangan

1Berdasarkan pemakaiannyaKuvet permanendibuat dari bahan gelas atau leburan silika

Kuvet dispossabledibuat dari teflon atau plastik

2Berdasarkan bahannya

Kuvet dari silikadipakai untuk analisis kuantitatif dan kualitatif pada daerah pengukuran 1901100 nm

Kuvet dari gelasdipakai untuk analisis kuantitatif dan kualitatif pada daerah pengukuran 3801100 nm karena bahan dari gelas dapat mengabsorpsi radiasi UV

3Berdasarkan penggunaannya

Kuvet bermulut sempituntuk mengukur kadar zat alam pelarut yang mudah menguap

Kuvet bermulut lebaruntuk mengukur kadar zat alam pelarut yang tidak mudah menguap

Kuvet biasanya tidak ada goresan karena bila ada goresan akan menghalangi cahaya untuk menembus kuvet sehingga hasilnya tidak maksimal.

Proses Absorbsi Cahaya pada Spektronik 20Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis) mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatumateri.Elektron-elektronyang dimiliki oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika dikenai suatu energi.Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar (vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi misalnya pada gelombang radio.Atas dasar inilah spektronik 20 dirancang untuk mengukur konsentrasi suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan sebagian lagi akan diteruskan.Pada spektronik 20, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur adalah It/I0atau I0/It(perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati materi (sampel)). Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai berikut:

dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang atau lebih banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel. Cahaya yang diserap diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang hamburkan diukur sebagai transmitansi (T)

V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULANKesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:1. Untuk menentukan panjang gelombang maksimum kita dapat melihatnya dari nilai absorbansinya. Dimana nilai absorbansinya yang tertinggilah terjadi panjang gelombang maksimum.2. Prinsip kerja alat spektronik 20 yakni berdasarkan absorbsi cahaya oleh komponen yang akan dianalisa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh komponen yang akan dianalisa dan sisanya dipancarkan kembali. 5.2. SARAN1. Praktikan harus teliti dalam menghitung menggunakan rumus pengenceran sebab jika salah menghitung maka konsentrasi yang dibutuhkan tidak sesuai dengan yang didapatkan.2. Keakuratan alat yang kami gunakan hendaknya di tingkatkan lagi, karena praktikum ini sangat bergantung dengan alat yang mendukung sehingga data yang kami peroleh bisa di dapatkan dengan maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Pengertian-Dasar-Spektrofotometer-Vis-UV. http:// wwkhusnul.blogspot.com/2012/06/spektrofotometri.html. Diakses Pada tanggal 21 Mei 2014.Hendayana, Sumar (2009). Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Bandung:Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI.Soedhojo. (2000). Kimia Analitik. Bandung : IKIP SemarangRiyadi (2010). Penuntun Praktikum Kimia Analitik Instrumen. Bandung : Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

LampiranPertanyaan Prapraktikum1. Bagaimana prinsip kerja alat spektrofotometer UV-VIS.1. Apa yang dimaksud dengan panjang gelombang maksimum dan kurva standar kalibrasi?1. Jelaskan hukum Lamber-Beer.1. Kenapa larutan berwarna dapat diukur absorbansinya?Jawab!0. Prinsip kerja alat spektrofotometer yakni berdasarkan absorbsi cahaya oleh komponen yang akan dianalisa. Sebagian dari cahaya tersebut akan diserap oleh komponen yang akan dianalisa dan sisanya dipancarkan kembali.0. Panajang gelombang maksimum adalah panjang gelombang yang menghasilkan absorbansi paling besar atau paling tinggi.Kurva standar kalibrasi adalah alur dalam grafik antara absorbansi terhadap konsentrasi0. Hukum Lamber-Beer: Absorbansi akan berbanding lurus dengan konsentrasi, karena l harganya 1 cm dapat diabaikan dan merupakan suatu tetapan. Artinya konsentrasi makin tinggi maka absorbansi yang dihasilkan makin tinggi, begitupun sebaliknya konsentrasi makin rendah absorbansi yang dihasilkan makin rendah.0. Karena Zat yang dapat dianalisis menggunakan spektrofotometri sinar tampak adalah zat dalam bentuk larutan dan zat tersebut harus tampak berwarna, sehingga analisis yang didasarkan pada pembentukan larutan berwarna disebut juga metode kolorimetri. Jika larutan tidak berwarna maka larutan tersebut harus dijadikan berwarna dengan cara memberi reagen tertentu yang spesifik. Dikatakan spesifik karena hanya bereaksi dengan spesi yang akan dianalisis. Reagen ini disebut reagen pembentuk warna (chromogenik reagent)

Foto praktikum