laporan praktikum 2 kimia dasar stoikiometri

18

Click here to load reader

Upload: muhamad-handoyo

Post on 19-Jan-2016

1.118 views

Category:

Documents


164 download

DESCRIPTION

Stoikiometri

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

PERCOBAAN II

S T O I K I O M E T R I

1

Page 2: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

STOIKIOMETRI

A. Tujuan Percobaan

Tujuan diadakannya praktikum mengenai stoikiometri adalah agar

mahasiswa dapat mengetahui titik stoikiometri sistem melalui pengamatan

terhadap perubahan suhu suatu reaksi.

B. Kajian Teori

Dalam ilmu kimia stoikiometri adalah bidang yang mempelajari

aspek kuantitatif. Stoikiometri berasal dari kata stoicheion dan metrain.

Stoicheiron berarti unsur dan metrain berarti mengukur. Hal yang berhubungan

dengan kuantitas kimia selain daripada massa adalah kuantitas energi seperti

kalor, cahaya atau listrik dan volum pereaksi dan hasil reaksi yang menyangkut

reaksi gas (Achmad, 1993: 1).

Secara umum, stoikiometri dapat diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari kuantitas produk dan reaktan dalam reaksi kimia. Perhitungan

stoikiometri paling baik dikerjakan dengan menyatakan kuantitas yang diketahui

dan yang tidak diketahui dalam mol dan kemudian dikonversi menjadi satuan

yang terkecil. Reaktan ini membatasi jumlah produk yang dapat dibentuk

(Chang, 2005: 81).

Dalam perhitungan kimia secara kuantitatif, konsentrasi larutan

dinyatakan dalam persen berat. Salah satu cara untuk menyatakan konsentrasi

2

Page 3: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

adalah molaritas yaitu jumlah mol ion persatu liter larutan. Stoikiometri juga

dapat digunakan untuk soal-soal yang berkaitan dengan titrasi. Titrasi adalah cara

analisa data tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi

secara tepat dengan zat yang terdapat dalam larutan (Karyadi, 1994: 10).

C. Bahan dan Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum stoikiometri adalah :

1. Gelas ukur 25 ml

2. Gelas Kimia 100 ml

3. Thermometer

4. Batang pengaduk

5. Labu semprot

6. Pipet tetes

Bahan yang digunakan dalam praktikum mengenai stoikiometri adalah

sebgai berikut :

CuSo 1 M

HCl 1 M

NaOH 1 M

H SO 1 M

3

Page 4: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

D. Prosedur Kerja

1. Prosedur kerja untuk stoikiometri sistem CuSO - NaOH

Sebanyak

NaOH 1 M

20 mL

15 mL

10 mL

5 mL

5 mL

10 mL

15 mL

20 mL

Sebanyak

CuSO 1 M

Masing-masing Masing-masing dimasukkan dalam dimasukkan dalam

Termometer Gelas Ukur Gelas Ukur Thermometer Diberi Diberi

Mencatat masing-masing larutan Mencatat temperatur mula-mula dimasukkan sambil diaduk temperatur mula-mula

Tabung Reaksi Diberi Temometer

Diamati Dicatat Diukur temperature campuran

Hasil Reaksi dan titik stoikiometri

4

Page 5: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

2. Prosedur kerja untuk stoikiometri sistem Asam – Basa

Sebanyak

NaOH 1 M

0 mL

5 mL

10 mL

15 mL

20 mL

25 mL

30 mL

30 mL

25 mL

20 mL

15 mL

10 mL

5 mL

0 mL

Sebanyak

HCl 1 M

Masing-masing Masing-masing dimasukkan dalam dimasukkan dalam

Termometer Gelas Ukur Gelas Ukur Thermometer Diberi Diberi

Mencatat masing-masing larutan Mencatat temperatur mula-mula dimasukkan sambil diaduk temperatur mula-mula

Tabung Reaksi Menghasilkan campuran Diberi Temometer

Diamati Dicatat Diukur temperature campuran

Hasil Reaksi dan titik stoikiometri

5

Page 6: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

3. Prosedur kerja untuk stoikiometri sistem NaOH – H2SO4

Sebanyak

NaOH 1 M

0 mL

5 mL

10 mL

15 mL

20 mL

25 mL

30 mL

30 mL

25 mL

20 mL

15 mL

10 mL

5 mL

0 mL

Sebanyak

H SO 1 M

Masing-masing Masing-masing dimasukkan dalam dimasukkan dalam

Termometer Gelas Ukur Gelas Ukur Thermometer Diberi Diberi

Mencatat masing-masing larutan Mencatat temperatur mula-mula dimasukkan sambil diaduk temperatur mula-mula

Tabung Reaksi Menghasilkan campuran Diberi Temometer

Diamati Dicatat Diukur temperature campuran

Hasil Reaksi dan titik stoikiometri

6

Page 7: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

E. Hasil Pengamatan

1. Data pengamatan sistem stoikiometri CuSo - NaOH

NaOH 1 M

(mL)

CuSO4 1 M

(mL)

TM

(0C)

TA

(0C)

T

(0C)

20

15

10

5

5

10

15

29

29,5

29,5

29,5

29,5

31,5

32,7

32,7

31

2

3,2

3,2

1,5

TM = Temperatur mula-mula TA = Temperatur Akhir

Grafik hubungan T komposisi larutan sistem CuSo - NaOH

Persamaan Reaksi :

2 NaOH + Cu SO4 Na2SO4 + Cu(OH)2

(l) (l) (l) (s)

7

Page 8: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

2. Data pengamatan sistem stoikiometri NaOH – H2SO4

NaOH 1 M

(mL)

H2SO4 1 M

(mL)

TM

(0C)

TA

(0C)

T

(0C)

0

5

10

15

20

25

30

30

25

20

15

10

5

0

29,5

29,5

29,5

29,5

29,5

29,5

29,5

29,5

31,5

33,7

36

36

32,5

29,5

0

2

4,2

6,5

6,5

3

0

Grafik hubungan T komposisi larutan sistem NaOH – H2SO4

Persamaan Reaksi :

2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + H2O (l) (l) (l) (l)

8

Page 9: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

3. Data pengamatan sistem stoikiometri Asam – Basa

NaOH 1 M

(mL)

HCl 1 M

(mL)

TM

(0C)

TA

(0C)

T

(0C)

0

5

10

15

20

25

30

30

25

20

15

10

5

0

30

29,25

29,25

29,25

29,25

29,25

29, 5

30

31,5

33,5

34,5

32,5

30,5

29,5

0

2,25

4,25

5,25

3,25

1,25

0

Grafik hubungan T komposisi larutan sistem Asam – Basa

Persamaan Reaksi :

HCl + NaOH NaCl + H2O (l) (l) (l) (l)

9

Page 10: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

Penentuan Titik Stoikiometri

1. Pada Sistem stoikiometri CuSo - NaOH

2 NaOH + Cu SO4 Na2SO4 + Cu(OH)2

(l) (l) (l) (s)

Titik stoikiometri akan didapatkan jika sistem mengandung 20 mL NaOH

dan 10 mL Cu SO4

2. Pada Sistem stoikiometri NaOH – H2SO4

2 NaOH + H2SO4 Na2SO4 + H2O

(l) (l) (l) (l)

Titik stoikiometri akan didapatkan jika sistem mengandung 20 mL NaOH

dan 10 mL H2SO4

3. Pada Sistem stoikiometri Asam – Basa

HCl + NaOH NaCl + H2O

(l) (l) (l) (l)

Titik stoikiometri akan didapatkan jika sistem mengandung 10 mL HCl dan

10 mL NaOH

F. Pembahasan

10

Page 11: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

Stoikiometri merupakan cabang ilmu kimia yang mempelajari banyaknya

hasil reaksi yang diperoleh dalam suatu reaksi, yang dihasilkan dari berapa

banyak zat-zat pereaksi. Terdapat hubungan kuantitatif antara zat-zat pereaksi

dan zat-zat hasil reaksi. Hubungan kuantitas tersebut ditujukkan dalam jumlah

volume pereaksi dan hasil reaksi jika reaksi menyangkut reaksi gas. Pada setiap

reaksi kimia, massa zat-zat hasil bereaksi adalah sama dengan massa zat-zat hasil

reaksi.

Dalam suatu reaksi, terdapat titik stoikiometri dimana jumlah mol dari

dua zat yang bereaksi bernilai sama. Penentuan nilai titik stoikiometri dapat

dilakukan dengan perhitungan berdasarkan hukum perbandingan volume yang

menyatakan bahwa volum gas yang ikut serta dalam suatu reaksi kimia akan

sama dengan nilai perbandingan molnya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi sistem dalam penentuan titik

stoikiometri, misalnya konsentrasi. Dari hasil percobaan yang dilakukan

diperoleh data yang menunjukkan bahwa pada sebuah sistem akan terjadi

perubahan kenaikan suhu yang kontinu seiring dengan pertambahan konsentrasi

larutan dalam batasan volum tertentu.. Namun ketika larutan telah melewati titik

jenuh, maka perubahan suhu yang terjadi akan mengalami penurunan suhu dari

sebelumnya. Hal ini disebabkan karena terbatasnya ruang pada sistem untuk

menampung kondisi lingkungannya karena tumpukan partikel-partikel dalam

larutan.

20 mL NaOH NaOH 15 mL NaOH 10 mL NaOH 5 mL

11

Page 12: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

+5 mL CuSo

+10 mL CuSo

+15 mL CuSo

+20 mL CuSo

Gambar di atas merupakan hasil percobaan pada sistem CuSo -

NaOH. Dapat dilihat perubahan warna yang terjadi pada sistem ketika terjadi

pertambahan konsentrasi suatu zat terlarut dalam larutannya. Mulanya CuSo

menghasilkan endapan . Namun dengan pertambahan konsentrasi,

larutan CuSo terlihat bersatu dengan larutan NaOH yang menyebabkan

adanya penurunan perubahan suhu larutan.

Hal yang sama juga ditunjukkan pada sistem asam – basa dan sistem

NaOH – H2SO4. Pada kedua sistem ini juga terjadi kenaikan suhu yang kontinu

terhadap konsentrasi larutannya. Namun pada batasan tertentu (setelah

mencapai titik stoikiometri), akan nampak penuruan nilai perubahan suhu.

G. Penutup

12

Page 13: Laporan Praktikum 2 Kimia Dasar Stoikiometri

Dari percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal,

diantaranya sebagai berikut :

Titik stoikiometri adalah titik dimana jumlah mol dari dua zat yang bereaksi

memiliki nilai yang sama.

Salah satu faktor yang mempengaruhi stoikiometri adalah konsentrasi.

Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan maka akan mengalami peningkatan

suhu yang kontinu terhadap konsentrasinya. Namun setelah melewati titik

stoikiometri, perubahan suhu tersebut akan mengalami penurunan jika masih

terjadi penambahan konsentrasi.

H. Daftar Pustaka

Achmad, Hiskia. 1993. Kimia Dasar I. Depdikbud. Jakarta.

Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti edisi ketiga Jilid I.

Erlangga. Jakarta.

Karyadi, Beny. 1994. Kimia. Depdikbud. Jakarta.

13