hukum dasar kimia dan stoikiometri
DESCRIPTION
Materi telaah kurikulum 2013 kimia SMA kelas X semester 2 materi stoikiometriTRANSCRIPT
HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI
(Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 1)
Disusun oleh
Kelompok 5
Ekayana Putriyani 1213023021
Irma Ria Ferdianti 1213023033
Ratna Manika 1213023055
Risko Apriyandi 1213023059
Sinta Chintia T 1213023065
ROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDARLAMPUNG
2013
1
KI, KD, MATERI, PRODUK, PROSES,
SERTA INDIKATOR
Identitas : Kelas X Semester 2
Kompetensi Dasar : 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi
sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan
pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai
hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya
bersifat tentatif.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta
bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan
masalah dan membuat keputusan V
3.11 Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan
reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk
menyelesaikan perhitungan kimia.
4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul
relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan
konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.
Materi : Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri
Produk : 1. Hukum Kekekalan Massa ( Lavoisier)
2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan tetap)
3. Hukum Dalton ( Hukum Perbandingan Berganda)
4. Hukum Boyle
2
5. Hukum Gay Lussac
6. Hipotesis avogadro
7. Konsep Ar
8. Konsep Mr
9. Konsep mol
10. Massa molar
11. Volume molar
12. Pereaksi Pembatas
Proses : 1. Menganalisis reaksi yang terjadi dalam perkaratan besi.
2. Mengkaji konsep redoks berdasarkan pelepasan dan
pengikatan oksigen.
3. Mengkaji kekurangan konsep redoks berdasarkan
pelepasan dan pengikatan oksigen
4. Menentukan variabel bebas, variabel kontrol dan variabel
terikat pada percobaan reaksi reduksi dan oksidasi.
5. Menentukan hipotesis percobaan.
6. Merancang prosedur percobaan yang akan dilakukan.
7. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
percobaan reaksi reduksi oksidasi.
8. Merancang tabel hasil pengamatan.
9. Melakukan percobaan reaksi reduksi oksidasi
menggunakan reagen larutan MgSO4, larutan CuSO4,
logam Mg dan logam Cu.
10. Mengamati perubahan yang terjadi pada percobaan.
11. Membandingkan hasil pengamatan dengan hipotesis
awal percobaan.
12. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi
berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron pada
percobaan.
13. Menganalisis konsep bilangan oksidasi dari atom, ion
dan molekul.
3
14. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi
berdasarkan kenaikan bilangan oksidasi pada percobaan.
15. Menganalisis konsep oksidator dan reduktor berdasarkan
persamaan reaksi.
16. Mengkaji reaksi reduksi oksidasi pada reaksi antara
NaOH dan Cl2.
17. Menganalisis konsep autoredoks berdasarkan reaksi
oksidasi dan reduksi antara NaOH dan Cl2.
18. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi
oksidasi dengan metode bilangan oksidasi.
19. Membandingkan kecenderungan beberapa zat dalam
mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan percobaan
potensial reduksi.
20. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi
oksidasi dengan metode setengah reaksi.
Indikator :1.1.1 Menyadari bahwa adanya reaksi reduksi oksidasi
merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu tentang reaksi reduksi
oksidasi
3.9.1 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan oksigen.
3.9.2 Menyebutkan kekurangan konsep reduksi oksidasi
berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.
3.9.3Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan
pengikatan dan pelepasan elektron.
3.9.4 Menyebutkan pengertian bilangan oksidasi.
3.9.5 Menentukan bilangan oksidasi dari beberapa atom dalam
molekul dan ion.
4
3.9.6 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan
kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.
3.9.7 Menjelaskan konsep reduktor dan oksidator pada reaksi
reduksi oksidasi.
3.9.8 Menyebutkan oksidator dan reduktor dalam reaksi antara
NaOH dan CL2 .
3.9.10 Menjelaskan konsep autoredoks.
3.9.11 Menentukan persamaan reaksi yang setara
menggunakanmetode bilangan oksidasi.
3.9.12 Menyebutkan potensial reduksi beberapa zat.
3.9.13 Mengelompokkan zat – zat yang cenderung mengalami
oksidasi dan zat – zat yang cenderung mengalami
reduksi berdasarkan nilai potensial reduksinya.
3.9.14 Menjelaskan konsep tentang kecenderungan oksidasi
dan reduksi zat – zat dalam deret volta.
3.9.15 Menentukan persamaan reaksi yang setara
menggunakan metode setengah reaksi.
4.9.1 Menentukan variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol pada percobaan reaksi reduksi oksidasi.
4.9.2 Menentukan hipotesis percobaan.
4.9.3 Menentukan prosedur percobaan yang akan dilakukan.
4.9.4 Menggambarkan rancangan tabel hasil pengamatan.
4.9.5 Melakukan percobaan sesuai dengan rancangan
percobaan yang telah didiskusikan.
5
4.9.6 Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil
pengamatan berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan.
4.9.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai penentuan
zat yang mengalami oksidasi dan reduksi.
SKENARIO PEMBELAJARAN
Kegiatan Pendahuluan
Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek
kehadiran murid.
Guru : “ Anak – anak, dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah
membeli gula atau beras di warung bukan? ”
Murid : “ iya bu.”
Guru : “ jika kita membeli gula atau beras apa yang biasanya kita ucapkan?”
Murid : “ beli beras 1 Kg atau beli gula 1 Kg”
Guru : “ nah, dengan begitu, banyaknya gula atau beras yang kita beli itu
dihitung bukan berdasarkan banyaknya butiran beras atau gula.
Tetapi berdasarkan massanya yang memiliki satuan Kg”
Murid : “ iya juga ya bu. Lalu apa hubungannya dengan materi yang akan
kita bahas hari ini bu?”
Guru : “ ada yang tahu materi apa yang akan kita bahas hari ini?”
Murid : “ stoikiometri atau perhitungan kimia bu”
Guru : “ benar, dalam kimia kita mengenal atom, molekul dan ion bukan?”
Murid : “ iya bu”
Guru : “ siapa yang tahu bagaimana cara menghitung banyaknya atom,
molekul dan ion dalam suatu senyawa?”
Murid : “ atom, molekul dan ion kan sangat kecil bu. Bahkan ketiganya tidak
dapat diamati secara langsung. Bagaimana ya bu cara
menghitungnya?”
6
Guru : “ ayo coba kaitkan dengan contoh saat kita membeli gula atau beras
tadi”.
Murid : “ jika dikaitkan dengan contoh gula dan beras tadi, berarti atom,
molekul dan ion dalam suatu senyawa punya satuan gitu ya bu?”
Guru : “ benar, jadi untuk menentukan banyaknya atom, molekul atau ion
dalam suatu senyawa, kita dapat menghitung jumlah partikelnya.
Nah, perhitungan ini yang kemudian disebut dengan stoikiometri
atau perhitungan kimia”
Kegiatan Inti
Guru : “Itu tadi mengenai hukum kekekalan massa anak – anak. Apakah
ada yang ingin ditanyakan lagi?”.
Murid : “ tidak ada bu. ”.
Guru : “ Baiklah kalan begitu, kita masuk ke hukum dasar kimia yang
selanjutnya. Silahkan kalian amati kembali LKS yang akan ibu
berikan. Silahkan satu orang maju ke depan dan bagikan LKSnya
kepada teman – teman yang lain”.
( Seorang murid maju ke depan dan mengambil LKS , kemudian membagikannya
kepada teman – teman yang lain ).
LKS 2
Joseph Louis Proust (1754-1826) seorang ahli kimia dari Prancis. Pada tahun
1799 menyelidiki perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa.
Indikator :
1. Mengamati data hasil percobaan dan melakukan analisis data untuk
merumuskan kesimpulan tentang berlakunya Hukum Proust.
2. Mendeskripsikan hukum Proust melalui data percobaan.
Pr
Hasil Pengamatan
1. Pada percobaan pembentukan senyawa tembaga (II) sulfida, tembaga dicampur
7
dengan belerang, kemudian dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data
sebagai berikut
Percobaan ke-
Massa
Tembaga
(gram)
Massa
Belerang
(gram)
Perbandingan
massa tembaga
belerang
1 1,0 0,5 2 : 1
2 2,0 1,0 …..
3 3,0 1,5 …..
4 4,0 2,0 …..
5 5,0 2,5 …..
Pertanyaan
Kesimpulan apa yang kalian dapatkan?
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
...............................................................................................................................
Guru : “ Bagaimana anak – anak, sudah selesai? ”.
Murid : “ Sudah bu ”.
Guru : “ Baiklah, sekarang silahkan satu orang menunjukkan hasil
pengamatannya”.
( salah seorang murid menunjukkan hasil pengamatannya)
LKS 2
Percobaan ke-Massa
Tembaga
Massa
Belerang
Perbandingan
massa tembaga
8
(gram) (gram) belerang
1 1,0 0,5 2 : 1
2 2,0 1,0 2 : 1
3 3,0 1,5 2 : 1
4 4,0 2,0 2 : 1
5 5,0 2,5 2 : 1
Kesimpulan :
Perbandingan massa tembaga dan belerang selalu tetap, yakni 2 : 1
Guru : “ Selain itu, ada yang ingin menambahkan kesimpulannya? ”.
Murid : “ Sama bu ”.
Guru : “Kesimpulan kalian semua benar. Berdasarkan fakta tersebut
perbandingan massa antara tembaga dan belerang selalu tetap. ”.
Murid : “ Bu, apakah perbandingan massa semua senyawa itu selalu
tetap ataukah hanya berlaku untuk senyawa Tembaga Sulfida saja”.
Guru : “Pertanyaan yang bagus. Anak – anak, perbandingan massa unsur
– unsur dalam semua persenyawaan kimia selalu tetap ”.
Murid : “ Bu, apakah kesimpulan dari fakta itu merupakan hukum kimia
yang selanjutnya? ”.
Guru : “ Iya, tepat sekali. Kasimpulan tadi merupakan Hukum
Perbandingan Tetap atau dikenal juga dengan hukum proust ”.
Murid : “ Bu, kenapa dinamakan hukum Proust bu? ”.
Guru : “ Ada yang tahu? ”.
9
Murid : “ Karena orang yang melakukan pengujian ini untuk pertama kali
dan menghasilkan perbandingan tetap adalah Joseph Louis Proust,
sehingga hukum perbandingan tetap dinamakan hukum Proust”.
Guru : “ Baiklah. Itu tadi yang dinamakan dengan hukum proust. Ada
yang ingin ditanyakan?, kalau tidak ada yang ditanyakan, coba salah
satu menyebutkan kembali mengenai hukum proust.”.
Murid : “ Hukum proust menyatakan bahwa perbandingan massa unsur –
unsur dalam semua persenyawaan kimia selalu tetap”.
Guru : “ Tadi kita telah membahas hukum perbandingan tetap. Sekarang
kita akan membahas mengenai hukum perbandingan berganda.
Untuk lebih jelasnya kalian kerjakan LKS 3 ”.
Murid : “ Baik bu ”.
LKM 3
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
10
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
11
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
Murid : “ ”.
Guru : “ ”.
12
Murid : “ bu, setau saya jumlah partikel itu juga nilainya masih sangat besar.
Apa tidak ada satuan yang lebih sederhana yang bisa digunakan
bu?”
Guru : “ pertanyaan yang bagus, jadi jawabannya adalah ada. Satuan itu
adalah mol yang nanti juga akan kita bahas. Sekarang satu anak
maju ke depan mengambil LKS ini kemudian dibagikan ke masing-
masing anak, 1 orang hanya mendapat 1 rangkap LKS”
(guru membagikan LKS untuk para siswa, LKS terlampir)
Guru : “ untuk dapat melakukan perhitungan kimia ada beberapa hukum
dasar kimia. Nah, untuk kali ini kita akan membahas tentang
hukum gay lussac. Untuk mengetahui hokum gay lussac silahkan
diisi LKS yang sudah dibagikan tadi”
(setelah beberapa menit)
Murid : “ bu. Sudah selesai. Hasil dari analisis yang saya lakukan adalah
perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air dari data dengan
perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g)→ H2O(g) setelah
disetarakan adalah sama yaitu 2 : 1: 2.”
Guru : “bagaimana dengan yang lain. Apakah hasilnya sama atau ada
berbeda?”
Murid : “ sama bu”
Guru : “ jika kita sudah melakukan pengolahan data dan menganalisis data,
sekarang kita amati data dari percobaan yang dilakukan oleh gay
lussac seperti yang terdapat pada LKS kalian
Pengamatan menunjukkan bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan
yang sama diperoleh hasil sebagai berikut.
a. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas
klorin menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida :
13
H2(g) + Cl2(g)→2 HCl(g)
b. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas
oksigen menghasilkan 2 bagian volume air :
2 H2(g) + O2(g)→ 2 H2O(g)
Guru : “ Ada yang bisa menyimpulkan jadi bagaimana hukum gay lussac
atau hukum perbandingan volume? ”
Murid : “ Perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien
dalam reaksi yang sama.”
Guru : “ bagus, hanya kurang sedikit lagi. ada yang bias melengkapi?”
Murid : “ Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan
volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien dalam reaksi
yang sama.”
Guru : “ tepat sekali. Ada yang bias menuliskan secara matematis?”
Murid : (menuliskan di papan tulis)
Perbandingan koefisien dalam reaksi kimia = Perbandingan
volume pada keadaan suhu dan tekanan yang sama
Guru : “ benar. Selanjutnya setelah memahami dengan bagaimana hukum
perbandingan volume oleh gay lussac. Sekarang kita akan
mengaitkannya dengan jumlah partikel sebagaimana sedikit kita
bahas di awal pertemuan. Silahkan dilanjutkan untuk mengisi LKS
2”
(setelah beberapa menit)
Murid : “perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume
menunjukkan nilai yang sama”
Guru : “bagaimana dengan yang lain. Apakah hasilnya sama atau ada
berbeda?”
Murid : “ sama bu”
Guru : “ nah, selanjutnya siapa yang bisa menjelaskan bagaimana hipotesis
Avogadro?”
Murid : “Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari
semua gas mengandung jumlah molekul yang sama.”
14
Guru : “ tepat sekali. Ada yang bisa menuliskan secara matematis?”
Murid : (menuliskan di papan tulis)
Pada keadaan suhu dan tekanan yang sama
Perbandingan molekul = Perbandingan volume
Guru : “ benar. Setelah memahami hubungan jumlah molekul atau jumlah
partikel dengan volume. Seperti yang sudah sempat ditanyakan
oleh teman kalian, ada satuan yang lebih sederhana yang dapat
digunakan agar nilai banyaknya yang dapat dihitung tidak terlalu
besar. Satuan ini adalah mol. Berikut ini ada beberapa data yang
sesuai fakta, yaitu
(guru menampilkan di slide)
Zat mol Jumlah partikel
Na 2 1,204 x 1024
H2O 3 1,806 x 1024
O2 5 3,01 x 1024
Guru : “ siapa yang dapat menganalisis data di slide tersebut?”
Murid : “ saya bu, jika jumlah partikel dibagi dengan mol akan menghasilkan
nilai sebesar 6,02 x 1023.”
Guru : “ benar. Nah 6,02 x 1023 inilah yang biasa disebut bilangan
Avogadro. Ada yang bisa menyimpulkan 1 mol senilai dengan
berapa jumlah partikel?”
Murid : “ 1 mol sama dengan 6,02 x 1023 jumlah partikel”
Guru : “ benar, jika diamati lebih dalam lagi jumlah partikel ini ada yang
berupa atom dari suatu unsur atau berupa molekul pada suatu
senyawa. Jadi 1 mol juga dapat diartikan sama dengan…”
Murid : “ 1 atom unsur atau 1 molekul senyawa”
Guru : “ jawaban yang bagus. Perlu diketahui bahwa banyaknya zat yang
mengandung partikel-partikel zat itu disamaratakan dengan
sebanyak atom yang terkandung dalam 12 gram 12C”
Murid : “ ooo. Kok bisa gitu ya bu? Kenapa 12C yang menjadi acuan?”
15
Guru : “ itu sudah merupakan perjanjian antar para ahli. Ngasal yang ini
mbak
Guru : “setelah mengetahui tentang mol, selanjutnya akan dianalisis
bagaimana hubungan mol dengan massa. sekarang coba amati SPU
yang kalian miliki. (kasih gambar spu mbak, di computerku nggak
ada) pada bagian bawah terdapat angka-angka. Angka ini
menunjukkan massa atom relative dari suatu atom.”
Murid : “ apa itu bu massa atom relative?”
Guru : “Massa Atom Relatif atau Ar adalah perbandingan massa rata-rata
suatu atom terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12.
Murid : “mengapa terhadap 1/12 1 massa 1 atom isotop C-12 bu?”
Guru : “IUPAC telah menetapkan 1 sma = 1/12 massa satu atom C-12
isotop. Murid : “ bu, di SPU saya kan massa atom relative Atom H
adalah 1,008. Nah, 1,008 ini didapatkan darimana ya bu?”
Guru : ”atom H mempunyai kerapatan 8,400% dari kerapatan C-12. Jadi,
massa atom H = 0,08400 x 12,00 sma = 1,008 sma. Dari
perhitungan yang sama kita bisa mengetahui massa atom yang
lain.”
Murid : “ ooo. Bu, kalo ada massa atom relative berarti ada massa molekul
relative juga ya?”
Guru : “ ya, ada yang tahu apa itu massa molekul relative atau yang biasa
dituliskan Mr?”
Murid : “kalo Massa Atom Relatif atau Ar adalah perbandingan massa rata-
rata suatu atom terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12. Maka
massa molekul relative adalah perbandingan massa rata-rata suatu
molekul terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12.”
Murid : “ lalu bagaimana cara menghitung massa molekul relative ini bu?”
Guru : “ ada yang tahu?”
Murid : “belum bu..”
Guru : “ pengertian molekul ada yang tahu?” (ini udah di bahas di kd ikatan
kalo nggak salah)
16
Murid : “ molekul adalah gabungan unsur-unsur dengan pemakaian pasangan
elektron secara bersama”
Guru : “ jika kita sudah mengetahui massa dari unsur. Maka massa dari
gabungan unsur-unsur dapat dihitung dengan cara?”
Murid : “ menjumlahkan massa unsur-unsurnya ya bu?”
Guru : “benar sekali. Nah, jika kita sudah mengetahui massa atom dan
massa molekul, bagaimana dengan massa 1 mol zat atau massa
molar?”
Murid : “ belum tau bu”
Guru : “ baiklah, ibu beri contoh untuk 1 mol unsur. massa 1 mol zat sama
dengan Ar zat yang dinyatakan dalam gram. Sehingga massa molar
untuk unsur adalah Ar gram/ mol. Atau secara matematis seperti
slide berikut :
Massa 1 mol unsur = Ar zat yang dinyatakan dalam gram
Massa molar unsur = Ar zat yang dinyatakan dalam gram / mol
Guru : “ sekarang coba jelaskan bagaimana massa molar untuk senyawa!”
Murid : “ massa 1 mol zat sama dengan Mr zat yang dinyatakan dalam gram.
Sehingga massa molar untuk unsur adalah Mr gram/ mol. Secara
matematis dapat dituliskan seperti di slide dengan mengubah Ar
menjadi Mr.”
Guru : “ siapa yang dapat menganalisis hubungan massa molar, massa suatu
zat dan mol nya?”
Murid : (menuliskan di papan tulis)
Dari satuannya, Massa molar = grammol
Atau Mm = massa
mol
Mol = massa
Mm
Massa = mol x Mm
17
Guru : “ tepat sekali apa yang kamu tuliskan. Ada yang ingin ditanyakan?”
Murid : “ belum bu..”
Guru : “ selain massa molar, juga terdapat volume molar. Siapa yang dapat
menjelaskan mengenai volume molar?”
Murid : “ boleh saya tuliskan di papan tulis saja bu?”
Guru : “ boleh, silahkan”
Murid : (menuliskan di papan tulis)
Dari satuannya, Volume molar = Litermol
Atau Vm = Volume
mol
Mol = Volume
Vm
Volume = mol x Vm
Guru : “ wah. Tepat. Jadi hanya mengganti kata massa menjadi volume ya.
Sedikit berbeda dengan massa, volume suatu gas bergantung pada
suhu, tekanan, dan jumlah zatnya. Volume molar gas adalah
volume satu mol gas pada keadaan standar (0 °C, 1 atm).
(guru menjelaskan di papan tulis)
Keadaan standar dinyatakan sebagai :
tekanan 1 atm = 76 CmHg
suhu 0 °C (273 K)
jika dimasukkan ke dalam rumus gas ideal
PV = nRT
keterangan:
P = tekanan = 1 atm
V = volume
n = 1 mol gas
R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K
T = suhu 0 °C = 273 K
18
Guru : “ ayo dihitung berapa harga volume dalam keadaan standar!”
Murid : “Harga volume diperoleh adalah 22,389 L ~ 22,4 liter yang berarti
volume 1 mol gas = 22,4 L.
Guru : “dari hasil tersebut, siapa yang dapat melengkapi persamaan yang
teman kalian tulis tadi?”
Murid : (menulis di papan tulis)
22,4 L = Volume
mol
Mol = Volume22,4 L
Volume = mol x 22,4 L
Guru : “ jika kita mempelajari kimia, tentu tidak akan terlepas dari reaksi
kimia. Reaksi kimia dapat dituliskan dalam bentuk persamaan,
dimana ada reaktan dan ada produk. Sebelumnya kalian telah
mempelajari persamaan reaksi kimia. Tuliskan satu saja reaksi
kimia yang kalian ketahui!
Murid : (menulis di papan tulis)
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
Guru : “ untuk dapat melakukan perhitungan kimia, ibu akan member soal
dari reaksi yang sudah teman kalian tuliskan di papan tulis.
(kasih soal mbak..trus di bahas dikit)
Guru : “Dalam reaksi kimia, jika perbandingan mol zat-zat pereaksi tidak
sama dengan perbandingan koefisiennya, maka ada pereaksi yang
habis terlebih dulu. Pereaksi seperti ini disebut pereaksi pembatas.”
Murid : “contoh soalnya yang seperti apa bu?”
(guru menampilkan slide)
Pada reaksi 0,5 mol gas N2 dengan 2,5 mol gas H2 menurut persamaan reaksi:
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) (Ar N = 14 dan H = 1)
Tentukan:a. pereaksi pembatasnya;
19
b. berapa gram zat yang tersisa?a. Langkah 1
Mencari zat yang habis bereaksi
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol
yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol
setelah reaksi : – 1,0 mol
Jadi, pereaksi yang habis bereaksi adalah N2 (N2 ini yang merupakan reaksi
pembatas)
b. Langkah 2
Mencari mol pereaksi yang bersisa
N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)
mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol
yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol
setelah reaksi : – 1,0 mol
Pereaksi yang bersisa adalah H2sebanyak 1,0 mol
Massa H2 yang sisa = mol sisa x Mm
= 1,0 mol x 2 gram/mol
= 2 gram
Kegiatan Penutup
Guru : “Sampai di sini apa ada yang ingin ditanyakan?”
Murid : “Tidak, Bu”
Guru : “ Alhamdulillah kalau begitu.
Guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas
LKS 1
20
Hukum Gay Lussac
Tujuan
Mengamati dan membuktikan Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay
Lussac)
berdasarkan data percobaan
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati data reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air berikut. Percobaan
dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama.
Percobaan Hidrogen (Liter) Oksigen (Liter) Uap Air (Liter)
1 2 1 2
2 1 0,5 1
3 …. 2 4
4 5 …. 5
5 3 1,5 ….
Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.
1. Tentukan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air untuk percobaan 1
dan percobaan 2.
hidrogen oksigen uap air
Percobaan 1 : :
Percobaan 2 : :
2. Tentukan volume hidrogen pada percobaan 3 sesuai dengan perbandingan
volume percobaan 1 dan percobaan 2.
21
3. Tentukan volume oksigen pada percobaan 4.
4. Tentukan volume uap air pada percobaan 5.
5. Bandingkan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air dengan
perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g)→ H2O(g) setelah disetarakan.
6. Apakah menunjukkan perbandingan yang sama?
*setelah selesai, sampaikan hasil yang didapatkan pada nomer 6 pada guru
Joseph Louis-Gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati
volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Pengamatan menunjukkan
bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan yang sama diperoleh hasil
sebagai berikut.
c. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas
klorin menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida:
H2(g) + Cl2(g)→2 HCl(g)
d. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas
oksigen menghasilkan 2 bagian volume air:
2 H2(g) + O2(g)→ 2 H2O(g)
7. Apa bunyi hukum gay lussac atau yang dikenal dengan hukum perbandingan
volume adalah …..
22
LKS 2
Hipotesis Avogadro
Tujuan
Mengamati dan menemukan hubungan antara volume gas dan jumlah molekulnya
Alat dan Bahan
Data percobaan
Langkah Kerja
Cermati data percobaan berikut :
Reaksi hidrogen + klor → hidrogen klorida
Percobaan Hidrogen (Liter) Oksigen (Liter) Uap Air (Liter)
1 1x molekul 1x molekul 1x molekul
2 2x molekul 2x molekul 4x molekul
3 3x molekul 3x molekul 6x molekul
4 4x molekul 4x molekul 8x molekul
5 5x molekul 5x molekul 10x molekul
Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.
1. Hitunglah jumlah molekul klor pada percobaan 3.
2. Hitunglah jumlah molekul hidrogen, klor, dan hidrogen klorida pada percobaan
4 dan percobaan 5.
3. Berapakah perbandingan jumlah molekul hidrogen, klor dan hidrogen klorida?
23
4. Berapakah perbandingan volume hidrogen, klor dan hidrogen klorida?
5. Apakah perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume menunjukkan
nilai yang sama?
* setelah selesai, sampaikan hasil yang didapatkan pada nomer 5 pada guru
Seorang ahli fisika Italia, Amedeo Avogadro pada 1811 menemukan bahwa
gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul (bukan
merupakan atom-atom bebas). Dengan demikian, Hipotesis Avogadro adalah ….
24