hukum dasar kimia dan stoikiometri

34
HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI (Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 1) Disusun oleh Kelompok 5 Ekayana Putriyani 1213023021 Irma Ria Ferdianti 1213023033 Ratna Manika 1213023055 Risko Apriyandi 1213023059 Sinta Chintia T 1213023065 ROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 1

Upload: irmacantik

Post on 23-Oct-2015

231 views

Category:

Documents


11 download

DESCRIPTION

Materi telaah kurikulum 2013 kimia SMA kelas X semester 2 materi stoikiometri

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

HUKUM DASAR KIMIA DAN STOIKIOMETRI

(Tugas Telaah Kurikulum Kimia Sekolah 1)

Disusun oleh

Kelompok 5

Ekayana Putriyani 1213023021

Irma Ria Ferdianti 1213023033

Ratna Manika 1213023055

Risko Apriyandi 1213023059

Sinta Chintia T 1213023065

ROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2013

1

Page 2: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

KI, KD, MATERI, PRODUK, PROSES,

SERTA INDIKATOR

Identitas : Kelas X Semester 2

Kompetensi Dasar : 1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi

sebagai wujud kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dan

pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai

hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya

bersifat tentatif.

2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta

bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan

masalah dan membuat keputusan V

3.11 Menerapkan konsep massa molekul relatif, persamaan

reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan konsep mol untuk

menyelesaikan perhitungan kimia.

4.11 Mengolah dan menganalisis data terkait massa molekul

relatif, persamaan reaksi, hukum-hukum dasar kimia, dan

konsep mol untuk menyelesaikan perhitungan kimia.

Materi : Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri

Produk : 1. Hukum Kekekalan Massa ( Lavoisier)

2. Hukum Proust ( Hukum Perbandingan tetap)

3. Hukum Dalton ( Hukum Perbandingan Berganda)

4. Hukum Boyle

2

Page 3: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

5. Hukum Gay Lussac

6. Hipotesis avogadro

7. Konsep Ar

8. Konsep Mr

9. Konsep mol

10. Massa molar

11. Volume molar

12. Pereaksi Pembatas

Proses : 1. Menganalisis reaksi yang terjadi dalam perkaratan besi.

2. Mengkaji konsep redoks berdasarkan pelepasan dan

pengikatan oksigen.

3. Mengkaji kekurangan konsep redoks berdasarkan

pelepasan dan pengikatan oksigen

4. Menentukan variabel bebas, variabel kontrol dan variabel

terikat pada percobaan reaksi reduksi dan oksidasi.

5. Menentukan hipotesis percobaan.

6. Merancang prosedur percobaan yang akan dilakukan.

7. Menentukan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

percobaan reaksi reduksi oksidasi.

8. Merancang tabel hasil pengamatan.

9. Melakukan percobaan reaksi reduksi oksidasi

menggunakan reagen larutan MgSO4, larutan CuSO4,

logam Mg dan logam Cu.

10. Mengamati perubahan yang terjadi pada percobaan.

11. Membandingkan hasil pengamatan dengan hipotesis

awal percobaan.

12. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi

berdasarkan pelepasan dan pengikatan elektron pada

percobaan.

13. Menganalisis konsep bilangan oksidasi dari atom, ion

dan molekul.

3

Page 4: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

14. Mengkaji konsep reaksi reduksi dan oksidasi

berdasarkan kenaikan bilangan oksidasi pada percobaan.

15. Menganalisis konsep oksidator dan reduktor berdasarkan

persamaan reaksi.

16. Mengkaji reaksi reduksi oksidasi pada reaksi antara

NaOH dan Cl2.

17. Menganalisis konsep autoredoks berdasarkan reaksi

oksidasi dan reduksi antara NaOH dan Cl2.

18. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi

oksidasi dengan metode bilangan oksidasi.

19. Membandingkan kecenderungan beberapa zat dalam

mengalami oksidasi dan reduksi berdasarkan percobaan

potensial reduksi.

20. Mengidentifikasi penyetaraan persamaan reaksi reduksi

oksidasi dengan metode setengah reaksi.

Indikator :1.1.1 Menyadari bahwa adanya reaksi reduksi oksidasi

merupakan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

2.1.1 Menunjukkan rasa ingin tahu tentang reaksi reduksi

oksidasi

3.9.1 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan

pengikatan dan pelepasan oksigen.

3.9.2 Menyebutkan kekurangan konsep reduksi oksidasi

berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen.

3.9.3Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan

pengikatan dan pelepasan elektron.

3.9.4 Menyebutkan pengertian bilangan oksidasi.

3.9.5 Menentukan bilangan oksidasi dari beberapa atom dalam

molekul dan ion.

4

Page 5: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

3.9.6 Menjelaskan konsep reduksi oksidasi berdasarkan

kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi.

3.9.7 Menjelaskan konsep reduktor dan oksidator pada reaksi

reduksi oksidasi.

3.9.8 Menyebutkan oksidator dan reduktor dalam reaksi antara

NaOH dan CL2 .

3.9.10 Menjelaskan konsep autoredoks.

3.9.11 Menentukan persamaan reaksi yang setara

menggunakanmetode bilangan oksidasi.

3.9.12 Menyebutkan potensial reduksi beberapa zat.

3.9.13 Mengelompokkan zat – zat yang cenderung mengalami

oksidasi dan zat – zat yang cenderung mengalami

reduksi berdasarkan nilai potensial reduksinya.

3.9.14 Menjelaskan konsep tentang kecenderungan oksidasi

dan reduksi zat – zat dalam deret volta.

3.9.15 Menentukan persamaan reaksi yang setara

menggunakan metode setengah reaksi.

4.9.1 Menentukan variabel bebas, variabel terikat, dan variabel

kontrol pada percobaan reaksi reduksi oksidasi.

4.9.2 Menentukan hipotesis percobaan.

4.9.3 Menentukan prosedur percobaan yang akan dilakukan.

4.9.4 Menggambarkan rancangan tabel hasil pengamatan.

4.9.5 Melakukan percobaan sesuai dengan rancangan

percobaan yang telah didiskusikan.

5

Page 6: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

4.9.6 Menuliskan hasil pengamatan pada tabel hasil

pengamatan berdasarkan pengamatan yang telah

dilakukan.

4.9.7 Menyimpulkan hasil percobaan mengenai penentuan

zat yang mengalami oksidasi dan reduksi.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan

Guru masuk kedalam kelas dan mengucapkan salam, kemudian guru mengecek

kehadiran murid.

Guru : “ Anak – anak, dalam kehidupan sehari-hari kita tentu pernah

membeli gula atau beras di warung bukan? ”

Murid : “ iya bu.”

Guru : “ jika kita membeli gula atau beras apa yang biasanya kita ucapkan?”

Murid : “ beli beras 1 Kg atau beli gula 1 Kg”

Guru : “ nah, dengan begitu, banyaknya gula atau beras yang kita beli itu

dihitung bukan berdasarkan banyaknya butiran beras atau gula.

Tetapi berdasarkan massanya yang memiliki satuan Kg”

Murid : “ iya juga ya bu. Lalu apa hubungannya dengan materi yang akan

kita bahas hari ini bu?”

Guru : “ ada yang tahu materi apa yang akan kita bahas hari ini?”

Murid : “ stoikiometri atau perhitungan kimia bu”

Guru : “ benar, dalam kimia kita mengenal atom, molekul dan ion bukan?”

Murid : “ iya bu”

Guru : “ siapa yang tahu bagaimana cara menghitung banyaknya atom,

molekul dan ion dalam suatu senyawa?”

Murid : “ atom, molekul dan ion kan sangat kecil bu. Bahkan ketiganya tidak

dapat diamati secara langsung. Bagaimana ya bu cara

menghitungnya?”

6

Page 7: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Guru : “ ayo coba kaitkan dengan contoh saat kita membeli gula atau beras

tadi”.

Murid : “ jika dikaitkan dengan contoh gula dan beras tadi, berarti atom,

molekul dan ion dalam suatu senyawa punya satuan gitu ya bu?”

Guru : “ benar, jadi untuk menentukan banyaknya atom, molekul atau ion

dalam suatu senyawa, kita dapat menghitung jumlah partikelnya.

Nah, perhitungan ini yang kemudian disebut dengan stoikiometri

atau perhitungan kimia”

Kegiatan Inti

Guru : “Itu tadi mengenai hukum kekekalan massa anak – anak. Apakah

ada yang ingin ditanyakan lagi?”.

Murid : “ tidak ada bu. ”.

Guru : “ Baiklah kalan begitu, kita masuk ke hukum dasar kimia yang

selanjutnya. Silahkan kalian amati kembali LKS yang akan ibu

berikan. Silahkan satu orang maju ke depan dan bagikan LKSnya

kepada teman – teman yang lain”.

( Seorang murid maju ke depan dan mengambil LKS , kemudian membagikannya

kepada teman – teman yang lain ).

LKS 2

Joseph Louis Proust (1754-1826) seorang ahli kimia dari Prancis. Pada tahun

1799 menyelidiki perbandingan massa unsur-unsur penyusun senyawa.

Indikator :

1. Mengamati data hasil percobaan dan melakukan analisis data untuk

merumuskan kesimpulan tentang berlakunya Hukum Proust.

2. Mendeskripsikan hukum Proust melalui data percobaan.

Pr

Hasil Pengamatan

1.      Pada percobaan pembentukan senyawa tembaga (II) sulfida, tembaga dicampur

7

Page 8: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

dengan belerang, kemudian dipanaskan. Dari hasil pengamatan diperoleh data

sebagai berikut

Percobaan ke-

Massa

Tembaga

(gram)

Massa

Belerang

(gram)

Perbandingan

massa tembaga

belerang

1 1,0 0,5 2 : 1

2 2,0 1,0 …..

3 3,0 1,5 …..

4 4,0 2,0 …..

5 5,0 2,5 …..

Pertanyaan

Kesimpulan apa yang kalian dapatkan?

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

Guru : “ Bagaimana anak – anak, sudah selesai? ”.

Murid : “ Sudah bu ”.

Guru : “ Baiklah, sekarang silahkan satu orang menunjukkan hasil

pengamatannya”.

( salah seorang murid menunjukkan hasil pengamatannya)

LKS 2

Percobaan ke-Massa

Tembaga

Massa

Belerang

Perbandingan

massa tembaga

8

Page 9: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

(gram) (gram) belerang

1 1,0 0,5 2 : 1

2 2,0 1,0 2 : 1

3 3,0 1,5 2 : 1

4 4,0 2,0 2 : 1

5 5,0 2,5 2 : 1

Kesimpulan :

Perbandingan massa tembaga dan belerang selalu tetap, yakni 2 : 1

Guru : “ Selain itu, ada yang ingin menambahkan kesimpulannya? ”.

Murid : “ Sama bu ”.

Guru : “Kesimpulan kalian semua benar. Berdasarkan fakta tersebut

perbandingan massa antara tembaga dan belerang selalu tetap. ”.

Murid : “ Bu, apakah perbandingan massa semua senyawa itu selalu

tetap ataukah hanya berlaku untuk senyawa Tembaga Sulfida saja”.

Guru : “Pertanyaan yang bagus. Anak – anak, perbandingan massa unsur

– unsur dalam semua persenyawaan kimia selalu tetap ”.

Murid : “ Bu, apakah kesimpulan dari fakta itu merupakan hukum kimia

yang selanjutnya? ”.

Guru : “ Iya, tepat sekali. Kasimpulan tadi merupakan Hukum

Perbandingan Tetap atau dikenal juga dengan hukum proust ”.

Murid : “ Bu, kenapa dinamakan hukum Proust bu? ”.

Guru : “ Ada yang tahu? ”.

9

Page 10: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Murid : “ Karena orang yang melakukan pengujian ini untuk pertama kali

dan menghasilkan perbandingan tetap adalah Joseph Louis Proust,

sehingga hukum perbandingan tetap dinamakan hukum Proust”.

Guru : “ Baiklah. Itu tadi yang dinamakan dengan hukum proust. Ada

yang ingin ditanyakan?, kalau tidak ada yang ditanyakan, coba salah

satu menyebutkan kembali mengenai hukum proust.”.

Murid : “ Hukum proust menyatakan bahwa perbandingan massa unsur –

unsur dalam semua persenyawaan kimia selalu tetap”.

Guru : “ Tadi kita telah membahas hukum perbandingan tetap. Sekarang

kita akan membahas mengenai hukum perbandingan berganda.

Untuk lebih jelasnya kalian kerjakan LKS 3 ”.

Murid : “ Baik bu ”.

LKM 3

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

10

Page 11: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

11

Page 12: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

Murid : “ ”.

Guru : “ ”.

12

Page 13: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Murid : “ bu, setau saya jumlah partikel itu juga nilainya masih sangat besar.

Apa tidak ada satuan yang lebih sederhana yang bisa digunakan

bu?”

Guru : “ pertanyaan yang bagus, jadi jawabannya adalah ada. Satuan itu

adalah mol yang nanti juga akan kita bahas. Sekarang satu anak

maju ke depan mengambil LKS ini kemudian dibagikan ke masing-

masing anak, 1 orang hanya mendapat 1 rangkap LKS”

(guru membagikan LKS untuk para siswa, LKS terlampir)

Guru : “ untuk dapat melakukan perhitungan kimia ada beberapa hukum

dasar kimia. Nah, untuk kali ini kita akan membahas tentang

hukum gay lussac. Untuk mengetahui hokum gay lussac silahkan

diisi LKS yang sudah dibagikan tadi”

(setelah beberapa menit)

Murid : “ bu. Sudah selesai. Hasil dari analisis yang saya lakukan adalah

perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air dari data dengan

perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g)→ H2O(g) setelah

disetarakan adalah sama yaitu 2 : 1: 2.”

Guru : “bagaimana dengan yang lain. Apakah hasilnya sama atau ada

berbeda?”

Murid : “ sama bu”

Guru : “ jika kita sudah melakukan pengolahan data dan menganalisis data,

sekarang kita amati data dari percobaan yang dilakukan oleh gay

lussac seperti yang terdapat pada LKS kalian

Pengamatan menunjukkan bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan

yang sama diperoleh hasil sebagai berikut.

a. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas

klorin menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida :

13

Page 14: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

H2(g) + Cl2(g)→2 HCl(g)

b. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas

oksigen menghasilkan 2 bagian volume air :

2 H2(g) + O2(g)→ 2 H2O(g)

Guru : “ Ada yang bisa menyimpulkan jadi bagaimana hukum gay lussac

atau hukum perbandingan volume? ”

Murid : “ Perbandingan volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien

dalam reaksi yang sama.”

Guru : “ bagus, hanya kurang sedikit lagi. ada yang bias melengkapi?”

Murid : “ Pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama, perbandingan

volume gas-gas sama dengan perbandingan koefisien dalam reaksi

yang sama.”

Guru : “ tepat sekali. Ada yang bias menuliskan secara matematis?”

Murid : (menuliskan di papan tulis)

Perbandingan koefisien dalam reaksi kimia = Perbandingan

volume pada keadaan suhu dan tekanan yang sama

Guru : “ benar. Selanjutnya setelah memahami dengan bagaimana hukum

perbandingan volume oleh gay lussac. Sekarang kita akan

mengaitkannya dengan jumlah partikel sebagaimana sedikit kita

bahas di awal pertemuan. Silahkan dilanjutkan untuk mengisi LKS

2”

(setelah beberapa menit)

Murid : “perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume

menunjukkan nilai yang sama”

Guru : “bagaimana dengan yang lain. Apakah hasilnya sama atau ada

berbeda?”

Murid : “ sama bu”

Guru : “ nah, selanjutnya siapa yang bisa menjelaskan bagaimana hipotesis

Avogadro?”

Murid : “Pada temperatur dan tekanan yang sama, volume yang sama dari

semua gas mengandung jumlah molekul yang sama.”

14

Page 15: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Guru : “ tepat sekali. Ada yang bisa menuliskan secara matematis?”

Murid : (menuliskan di papan tulis)

Pada keadaan suhu dan tekanan yang sama

Perbandingan molekul = Perbandingan volume

Guru : “ benar. Setelah memahami hubungan jumlah molekul atau jumlah

partikel dengan volume. Seperti yang sudah sempat ditanyakan

oleh teman kalian, ada satuan yang lebih sederhana yang dapat

digunakan agar nilai banyaknya yang dapat dihitung tidak terlalu

besar. Satuan ini adalah mol. Berikut ini ada beberapa data yang

sesuai fakta, yaitu

(guru menampilkan di slide)

Zat mol Jumlah partikel

Na 2 1,204 x 1024

H2O 3 1,806 x 1024

O2 5 3,01 x 1024

Guru : “ siapa yang dapat menganalisis data di slide tersebut?”

Murid : “ saya bu, jika jumlah partikel dibagi dengan mol akan menghasilkan

nilai sebesar 6,02 x 1023.”

Guru : “ benar. Nah 6,02 x 1023 inilah yang biasa disebut bilangan

Avogadro. Ada yang bisa menyimpulkan 1 mol senilai dengan

berapa jumlah partikel?”

Murid : “ 1 mol sama dengan 6,02 x 1023 jumlah partikel”

Guru : “ benar, jika diamati lebih dalam lagi jumlah partikel ini ada yang

berupa atom dari suatu unsur atau berupa molekul pada suatu

senyawa. Jadi 1 mol juga dapat diartikan sama dengan…”

Murid : “ 1 atom unsur atau 1 molekul senyawa”

Guru : “ jawaban yang bagus. Perlu diketahui bahwa banyaknya zat yang

mengandung partikel-partikel zat itu disamaratakan dengan

sebanyak atom yang terkandung dalam 12 gram 12C”

Murid : “ ooo. Kok bisa gitu ya bu? Kenapa 12C yang menjadi acuan?”

15

Page 16: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Guru : “ itu sudah merupakan perjanjian antar para ahli. Ngasal yang ini

mbak

Guru : “setelah mengetahui tentang mol, selanjutnya akan dianalisis

bagaimana hubungan mol dengan massa. sekarang coba amati SPU

yang kalian miliki. (kasih gambar spu mbak, di computerku nggak

ada) pada bagian bawah terdapat angka-angka. Angka ini

menunjukkan massa atom relative dari suatu atom.”

Murid : “ apa itu bu massa atom relative?”

Guru : “Massa Atom Relatif atau Ar adalah perbandingan massa rata-rata

suatu atom terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12.

Murid : “mengapa terhadap 1/12 1 massa 1 atom isotop C-12 bu?”

Guru : “IUPAC telah menetapkan 1 sma = 1/12 massa satu atom C-12

isotop. Murid : “ bu, di SPU saya kan massa atom relative Atom H

adalah 1,008. Nah, 1,008 ini didapatkan darimana ya bu?”

Guru : ”atom H mempunyai kerapatan 8,400% dari kerapatan C-12. Jadi,

massa atom H = 0,08400 x 12,00 sma = 1,008 sma. Dari

perhitungan yang sama kita bisa mengetahui massa atom yang

lain.”

Murid : “ ooo. Bu, kalo ada massa atom relative berarti ada massa molekul

relative juga ya?”

Guru : “ ya, ada yang tahu apa itu massa molekul relative atau yang biasa

dituliskan Mr?”

Murid : “kalo Massa Atom Relatif atau Ar adalah perbandingan massa rata-

rata suatu atom terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12. Maka

massa molekul relative adalah perbandingan massa rata-rata suatu

molekul terhadap 1/12 massa 1 atom isotop C-12.”

Murid : “ lalu bagaimana cara menghitung massa molekul relative ini bu?”

Guru : “ ada yang tahu?”

Murid : “belum bu..”

Guru : “ pengertian molekul ada yang tahu?” (ini udah di bahas di kd ikatan

kalo nggak salah)

16

Page 17: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Murid : “ molekul adalah gabungan unsur-unsur dengan pemakaian pasangan

elektron secara bersama”

Guru : “ jika kita sudah mengetahui massa dari unsur. Maka massa dari

gabungan unsur-unsur dapat dihitung dengan cara?”

Murid : “ menjumlahkan massa unsur-unsurnya ya bu?”

Guru : “benar sekali. Nah, jika kita sudah mengetahui massa atom dan

massa molekul, bagaimana dengan massa 1 mol zat atau massa

molar?”

Murid : “ belum tau bu”

Guru : “ baiklah, ibu beri contoh untuk 1 mol unsur. massa 1 mol zat sama

dengan Ar zat yang dinyatakan dalam gram. Sehingga massa molar

untuk unsur adalah Ar gram/ mol. Atau secara matematis seperti

slide berikut :

Massa 1 mol unsur = Ar zat yang dinyatakan dalam gram

Massa molar unsur = Ar zat yang dinyatakan dalam gram / mol

Guru : “ sekarang coba jelaskan bagaimana massa molar untuk senyawa!”

Murid : “ massa 1 mol zat sama dengan Mr zat yang dinyatakan dalam gram.

Sehingga massa molar untuk unsur adalah Mr gram/ mol. Secara

matematis dapat dituliskan seperti di slide dengan mengubah Ar

menjadi Mr.”

Guru : “ siapa yang dapat menganalisis hubungan massa molar, massa suatu

zat dan mol nya?”

Murid : (menuliskan di papan tulis)

Dari satuannya, Massa molar = grammol

Atau Mm = massa

mol

Mol = massa

Mm

Massa = mol x Mm

17

Page 18: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Guru : “ tepat sekali apa yang kamu tuliskan. Ada yang ingin ditanyakan?”

Murid : “ belum bu..”

Guru : “ selain massa molar, juga terdapat volume molar. Siapa yang dapat

menjelaskan mengenai volume molar?”

Murid : “ boleh saya tuliskan di papan tulis saja bu?”

Guru : “ boleh, silahkan”

Murid : (menuliskan di papan tulis)

Dari satuannya, Volume molar = Litermol

Atau Vm = Volume

mol

Mol = Volume

Vm

Volume = mol x Vm

Guru : “ wah. Tepat. Jadi hanya mengganti kata massa menjadi volume ya.

Sedikit berbeda dengan massa, volume suatu gas bergantung pada

suhu, tekanan, dan jumlah zatnya. Volume molar gas adalah

volume satu mol gas pada keadaan standar (0 °C, 1 atm).

(guru menjelaskan di papan tulis)

Keadaan standar dinyatakan sebagai :

tekanan 1 atm = 76 CmHg

suhu 0 °C (273 K)

jika dimasukkan ke dalam rumus gas ideal

PV = nRT

keterangan:

P = tekanan = 1 atm

V = volume

n = 1 mol gas

R = tetapan gas = 0,082 L atm/mol K

T = suhu 0 °C = 273 K

18

Page 19: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Guru : “ ayo dihitung berapa harga volume dalam keadaan standar!”

Murid : “Harga volume diperoleh adalah 22,389 L ~ 22,4 liter yang berarti

volume 1 mol gas = 22,4 L.

Guru : “dari hasil tersebut, siapa yang dapat melengkapi persamaan yang

teman kalian tulis tadi?”

Murid : (menulis di papan tulis)

22,4 L = Volume

mol

Mol = Volume22,4 L

Volume = mol x 22,4 L

Guru : “ jika kita mempelajari kimia, tentu tidak akan terlepas dari reaksi

kimia. Reaksi kimia dapat dituliskan dalam bentuk persamaan,

dimana ada reaktan dan ada produk. Sebelumnya kalian telah

mempelajari persamaan reaksi kimia. Tuliskan satu saja reaksi

kimia yang kalian ketahui!

Murid : (menulis di papan tulis)

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

Guru : “ untuk dapat melakukan perhitungan kimia, ibu akan member soal

dari reaksi yang sudah teman kalian tuliskan di papan tulis.

(kasih soal mbak..trus di bahas dikit)

Guru : “Dalam reaksi kimia, jika perbandingan mol zat-zat pereaksi tidak

sama dengan perbandingan koefisiennya, maka ada pereaksi yang

habis terlebih dulu. Pereaksi seperti ini disebut pereaksi pembatas.”

Murid : “contoh soalnya yang seperti apa bu?”

(guru menampilkan slide)

Pada reaksi 0,5 mol gas N2 dengan 2,5 mol gas H2 menurut persamaan reaksi:

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g) (Ar N = 14 dan H = 1)

Tentukan:a. pereaksi pembatasnya;

19

Page 20: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

b. berapa gram zat yang tersisa?a. Langkah 1

Mencari zat yang habis bereaksi

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol

yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol

setelah reaksi : – 1,0 mol

Jadi, pereaksi yang habis bereaksi adalah N2 (N2 ini yang merupakan reaksi

pembatas)

b. Langkah 2

Mencari mol pereaksi yang bersisa

N2(g) + 3 H2(g) 2 NH3(g)

mula-mula : 0,5 mol 2,5 mol

yang bereaksi : 0,5 mol 1,5 mol

setelah reaksi : – 1,0 mol

Pereaksi yang bersisa adalah H2sebanyak 1,0 mol

Massa H2 yang sisa = mol sisa x Mm

= 1,0 mol x 2 gram/mol

= 2 gram

Kegiatan Penutup

Guru : “Sampai di sini apa ada yang ingin ditanyakan?”

Murid : “Tidak, Bu”

Guru : “ Alhamdulillah kalau begitu.

Guru mengucapkan salam lalu meninggalkan kelas

LKS 1

20

Page 21: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

Hukum Gay Lussac

Tujuan

Mengamati dan membuktikan Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay

Lussac)

berdasarkan data percobaan

Alat dan Bahan

Data percobaan

Langkah Kerja

Cermati data reaksi hidrogen dan oksigen membentuk uap air berikut. Percobaan

dilakukan pada kondisi temperatur dan tekanan yang sama.

Percobaan Hidrogen (Liter) Oksigen (Liter) Uap Air (Liter)

1 2 1 2

2 1 0,5 1

3 …. 2 4

4 5 …. 5

5 3 1,5 ….

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Tentukan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air untuk percobaan 1

dan percobaan 2.

hidrogen oksigen uap air

Percobaan 1 : :

Percobaan 2 : :

2. Tentukan volume hidrogen pada percobaan 3 sesuai dengan perbandingan

volume percobaan 1 dan percobaan 2.

21

Page 22: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

3. Tentukan volume oksigen pada percobaan 4.

4. Tentukan volume uap air pada percobaan 5.

5. Bandingkan perbandingan volume hidrogen; oksigen; uap air dengan

perbandingan koefisien reaksi H2(g) + O2(g)→ H2O(g) setelah disetarakan.

6. Apakah menunjukkan perbandingan yang sama?

*setelah selesai, sampaikan hasil yang didapatkan pada nomer 6 pada guru

Joseph Louis-Gay Lussac, seorang ahli kimia Prancis pada 1808 mengamati

volume gas-gas yang terlibat dalam suatu reaksi. Pengamatan menunjukkan

bahwa pada reaksi pengukuran temperatur dan tekanan yang sama diperoleh hasil

sebagai berikut.

c. Satu bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas

klorin menghasilkan dua volume gas hidrogen klorida:

H2(g) + Cl2(g)→2 HCl(g)

d. Dua bagian volume gas hidrogen bereaksi dengan satu bagian volume gas

oksigen menghasilkan 2 bagian volume air:

2 H2(g) + O2(g)→ 2 H2O(g)

7. Apa bunyi hukum gay lussac atau yang dikenal dengan hukum perbandingan

volume adalah …..

22

Page 23: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

LKS 2

Hipotesis Avogadro

Tujuan

Mengamati dan menemukan hubungan antara volume gas dan jumlah molekulnya

Alat dan Bahan

Data percobaan

Langkah Kerja

Cermati data percobaan berikut :

Reaksi hidrogen + klor → hidrogen klorida

Percobaan Hidrogen (Liter) Oksigen (Liter) Uap Air (Liter)

1 1x molekul 1x molekul 1x molekul

2 2x molekul 2x molekul 4x molekul

3 3x molekul 3x molekul 6x molekul

4 4x molekul 4x molekul 8x molekul

5 5x molekul 5x molekul 10x molekul

Jawablah pertanyaan berikut untuk menyimpulkan fakta.

1. Hitunglah jumlah molekul klor pada percobaan 3.

2. Hitunglah jumlah molekul hidrogen, klor, dan hidrogen klorida pada percobaan

4 dan percobaan 5.

3. Berapakah perbandingan jumlah molekul hidrogen, klor dan hidrogen klorida?

23

Page 24: Hukum Dasar Kimia Dan Stoikiometri

4. Berapakah perbandingan volume hidrogen, klor dan hidrogen klorida?

5. Apakah perbandingan jumlah molekul dan perbandingan volume menunjukkan

nilai yang sama?

* setelah selesai, sampaikan hasil yang didapatkan pada nomer 5 pada guru

Seorang ahli fisika Italia, Amedeo Avogadro pada 1811 menemukan bahwa

gabungan dari atom-atom yang sama membentuk suatu molekul (bukan

merupakan atom-atom bebas). Dengan demikian, Hipotesis Avogadro adalah ….

24