laporan keuangan balai besar keramik tahun 2015

38
Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015 1 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi: 1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015. Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan Pajak sebesar Rp8.386.662.525,- atau mencapai 111,8 persen dari estimasi Pendapatan- LRA sebesar Rp7.500.495.000,- Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp23.219.677.330,- atau mencapai 94,28 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp24.628.897.000,-. 2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas pada 31 Desember 2015 . Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar Rp188.302.518.467,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp1.019.829.325,-; Aset Tetap (netto) sebesar Rp187.282.689.142,-; dan Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar Rp514.439.875,-. Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp514.113.576,- dan Rp187.788.404.891,-. 3. LAPORAN OPERASIONAL Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp8.447.234.403,-, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp25.851.599.897,- sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(17.404.365.494,-). Kegiatan Non Operasional defisit sebesar (Rp84.275.450,-) sehingga entitas mengalami

Upload: buikhanh

Post on 14-Jan-2017

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

1

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015 ini telah disusun dan disajikan

sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) dan berdasarkan kaidah-kaidah pengelolaan keuangan yang sehat

di lingkungan pemerintahan. Laporan Keuangan ini meliputi:

1. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

Laporan Realisasi Anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan

realisasinya, yang mencakup unsur-unsur Pendapatan-LRA dan Belanja selama periode

1 Januari sampai dengan 31 Desember 2015.

Realisasi Pendapatan Negara pada TA 2015 adalah berupa Pendapatan Negara Bukan

Pajak sebesar Rp8.386.662.525,- atau mencapai 111,8 persen dari estimasi Pendapatan-

LRA sebesar Rp7.500.495.000,-

Realisasi Belanja Negara pada TA 2015 adalah sebesar Rp23.219.677.330,- atau

mencapai 94,28 persen dari alokasi anggaran sebesar Rp24.628.897.000,-.

2. NERACA

Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas

pada 31 Desember 2015 . Nilai Aset per 31 Desember 2015 dicatat dan disajikan sebesar

Rp188.302.518.467,- yang terdiri dari: Aset Lancar sebesar Rp1.019.829.325,-; Aset

Tetap (netto) sebesar Rp187.282.689.142,-; dan Piutang Jangka Panjang (neto) sebesar

Rp514.439.875,-.

Nilai Kewajiban dan Ekuitas masing-masing sebesar Rp514.113.576,- dan Rp187.788.404.891,-.

3. LAPORAN OPERASIONAL

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur pendapatan-LO, beban, surplus/defisit

dari operasi, surplus/defisit dari kegiatan nonoperasional, surplus/defisit sebelum pos

luar biasa, pos luar biasa, dan surplus/defisit-LO, yang diperlukan untuk penyajian yang

wajar. Pendapatan-LO untuk periode sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebesar

Rp8.447.234.403,-, sedangkan jumlah beban adalah sebesar Rp25.851.599.897,-

sehingga terdapat Defisit dari Kegiatan Operasional senilai Rp(17.404.365.494,-).

Kegiatan Non Operasional defisit sebesar (Rp84.275.450,-) sehingga entitas mengalami

Page 2: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

2

Defisit-LO sebesar Rp(17.488.640.944,-).

4. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas

tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas pada tanggal 01

Januari 2015 adalah sebesar Rp190.419.078.330,- dikurangi Defisit-LO sebesar

Rp(17.488.640.944,-) kemudian dikurangi dengan penyesuaian nilai aset senilai

(Rp10.689.300,-) ditambah koreksi nilai aset tetap non revaluasi Rp35.642.000,- dan

ditambah Transaksi Antar Entitas sebesar Rp14.833.014.805,- sehingga Ekuitas entitas

pada tanggal 31 Desember 2015 adalah senilai Rp187.788.404.891,-.

5. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menyajikan informasi tentang penjelasan atau

daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi

Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Termasuk

pula dalam CaLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh

Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang

diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan.

Dalam penyajian Laporan Realisasi Anggaran untuk periode yang berakhir sampai

dengan tanggal 31 Desember 2015 disusun dan disajikan berdasarkan basis kas.

Sedangkan Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas untuk Tahun

2015 disusun dan disajikan dengan basis akrual.

Page 3: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

3

I. LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN REALISASI ANGGARAN

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah) TA 2014

ANGGARAN REALISASI REALISASIPENDAPATAN Pendapatan Negara dan Hibah B.1 7,500,495,000 8,386,662,525 111.81 8,802,342,549

JUMLAH PENDAPATAN 7,500,495,000 8,386,662,525 111.81 8,802,342,549

BELANJA Belanja Operasi Belanja Pegawai B.3 14,213,318,000 13,868,774,418 97.58 12,349,783,152 Belanja Barang B.4 9,613,650,000 8,585,695,412 89.31 7,642,480,191 Jumlah Belanja Operasi 23,826,968,000 22,454,469,830 94.24 19,992,263,343

Belanja Modal B.5 Belanja Tanah - - - - Belanja Peralatan dan Mesin B.6 782,272,000 751,915,000 96.12 315,085,000 Belanja Gedung dan Bangunan - - - - Belanja Jalan, Irigasi, Jaringan - - - - Belanja Modal lainnya B.7 19,657,000 13,292,500 67.62 - Jumlah Belanja Operasi 801,929,000 765,207,500 95.42 315,085,000

JUMLAH BELANJA 24,628,897,000 23,219,677,330 94.28 20,307,348,343

% thd AnggCATATANURAIANTA 2015

Page 4: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

4

II. NERACA

BALAI BESAR KERAMIK NERACA

PER 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah) CATATAN 2015 2014

Kas Lainnya dan Setara Kas C.3 379,492,750 438,769,900Piutang PNBP C.4 557,900,000 437,315,000Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Bukan Pajak C.5 (43,460,125) (11,085,700)Persediaan C.6 125,896,700 39,512,650Jumlah Aset Lancar 1,019,829,325 904,511,850

Tanah C.7 167,554,220,000 167,554,220,000Peralatan dan Mesin C.8 38,134,164,266 38,230,436,046Gedung dan Bangunan C.9 11,583,626,644 11,524,226,644Jalan, Irigasi, dan Jaringan C.10 679,718,850 679,718,850Aset Tetap Lainnya C.11 409,422,362 378,559,862Akumulasi Penyusutan Aset Tetap C.12 (31,078,462,980) (28,446,773,327)

Jumlah Aset Tetap 187,282,689,142 189,920,388,075

JUMLAH ASET 188,302,518,467 190,824,899,925

Utang kepada Pihak Ketiga C.13 511,713,576 384,273,979Pendapatan Diterima di Muka C.14 2,400,000 0

Utang Jangka Pendek Lainnya C.15 21,547,616514,113,576 405,821,595

Ekuitas C.16 187,788,404,891 190,419,078,330JUMLAH EKUITAS 187,788,404,891 190,419,078,330

188,302,518,467 190,824,899,925

URAIAN

KEWAJIBAN

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

ASET

ASET TETAP

ASET LANCAR

KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

JUMLAH KEWAJIBAN

EKUITAS

Page 5: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

5

III. LAPORAN OPERASIONAL

BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN OPERASIONAL

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah)

CATATAN 2015 2014

Penerimaan Negara Bukan Pajak D.1 8,447,234,403 -8,447,234,403 -

Beban Pegawai D.2 14,000,995,244 -Beban Persediaan D.3 670,162,600 -Beban Barang dan Jasa D.4 5,722,383,923 -Beban Pemeliharaan D.5 947,057,845 -Beban Perjalanan Dinas D.6 1,129,964,134 -Beban Penyusutan dan Amortisasi D.7 3,348,661,726 -Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih D.8 32,374,425 -

25,851,599,897 -SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN OPERASIONAL (17,404,365,494) -

SURPLUS (DEFISIT) PELEPASAN ASET NON LANCARPendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 5,200,000 Beban Pelepasan Aset Non Lancar 89,886,707 Jumlah Surplus (defisit) Pelepasan Aset Non Lancar (84,686,707) SURPLUS (DEFISIT) KEGIATAN NON OPERASIONAL LAINNYASurplus Kegiatan Non Operasional Lainnya 411,257 -Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya - -Jumlah Surplus (defisit) Kegiatan Non Operasional Lainnya 411,257

SURPLUS (DEFISIT) DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL D.9 (84,275,450) -SURPLUS (DEFISIT) SEBELUM POS LUAR BIASA (17,488,640,944) -

Beban Luar Biasa - -SURPLUS/DEFISIT LO (17,488,640,944) -

URAIAN

BEBAN

JUMLAH BEBAN

KEGIATAN NON OPERASIONAL

POS LUAR BIASA

KEGIATAN OPERASIONAL

JUMLAH PENDAPATAN

PENDAPATAN

Page 6: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

6

IV. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

BALAI BESAR KERAMIK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

(Dalam Rupiah) URAIAN CATATAN 2015 2014

EKUITAS AWAL E.1 190,419,078,330 -SURPLUS/DEFISIT LO E.2 (17,488,640,944) -PENYESUAIAN NILAI TAHUN BERJALAN Penyesuaian Nilai Aset (10,689,300) - Penyesuaian Nilai Kewajiban - -

DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI / KESALAHAN MENDASAR 35,642,000 Koreksi Nilai Persediaan - - Selisih Revaluasi Aset Tetap - - Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi E.3 35,642,000 - Lain-lain - -TRANSAKSI ANTAR ENTITAS 14,833,014,805 -KENAIKAN/PENURUNAN EKUITAS (2,630,673,439)

EKUITAS AKHIR E.4 187,788,404,891 -

Page 7: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

7

A. PENJELASAN UMUM A.1. Profil dan Kebijakan Teknis Balai Besar Keramik Dasar Hukum Entitas dan Rencana Strategis

Sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor:

40/M-IND/ PER/ 6/ 2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Balai Besar Keramik, Balai Besar Keramik (BBK) adalah unit

pelaksana teknis di lingkungan Departemen Perindustrian yang berada di

bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Industri Balai Besar Keramik mempunyai tujuan

melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama,

standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan

kompetensi industri keramik sesuai kebijakan teknis yang ditetapkan oleh

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri.

Untuk mewujudkan tujuan di atas Balai Besar Keramik berkomitmen

dengan visi “Menjadi lembaga yang profesional dalam memberikan

pelayanan teknologi keramik dan material nano di Indonesia”. Visi

ini akan dijadikan sebagai arah dan dasar dari setiap kegiatan yang

dilaksanakan oleh Balai Besar Keramik. Untuk mewujudkannya akan

dilakukan beberapa langkah-langkah strategis sebagai berikut:

1. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas jasa palayanan teknis

BBK

2. Membangun jejaring riset dengan perguruan tinggi, institusi litbang

dan dengan pihak industri

3. Meningkatkan kemampuan laboratorium dan memperluas ruang

lingkup akreditasi sertameningkatkan efisiensi & efektifitas

penerapan sistem mutu laboratorium pengujian dan Laboratorium

Kalibrasi

4. Memperluas ruang lingkup dan meningkatkan efektifitas sistem

sertifikasi secara berlanjut

5. Meningkatkan kegiatan promosi dan pemasaran jasapelayanan

teknis BBK

V. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Page 8: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

8

6. Meningkatkan sarana litbang dan sarana pengujian

7. Meningkatkan kompetensi personil R & D dan personil yang

melayani JPT.

Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

A.2. Pendekatan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Tahun 2015 ini merupakan laporan yang mencakup

seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Balai Besar Keramik Laporan

Keuangan ini dihasilkan melaui Sistem Akuntansi Instansi (SAI) yaitu

serangkaian prosedur manual maupun yang terkomputerisasi mulai dari

pengumpulan data, pencatatan dan pengikhtisaran sampai dengan

pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Kementerian

Negara/Lembaga.

SAI terdiri dari Sistem Akuntansi Instansi Berbasis Akrual (SAIBA) dan

Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK-

BMN). SAI dirancang untuk menghasilkan Laporan Keuangan Satuan Kerja

yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan

Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Sedangkan SIMAK-BMN

adalah sistem yang menghasilkan informasi aset tetap, persediaan, dan

aset lainnya untuk penyusunan neraca dan laporan barang milik negara

serta laporan manajerial lainnya.

Basis Akuntansi

A.3. Basis Akuntansi

Balai Besar Keramik menerapkan basis akrual dalam penyusunan dan

penyajian Neraca, Laporan Operasional, dan Laporan Perubahan Ekuitas

serta basis kas untuk penyusunan dan penyajian Laporan Realisasi

Anggaran. Basis akrual adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh

transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu

terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayarkan. Sedangkan basis kas adalah basis akuntansi yang yang

mengakui pengaruhi transaksi atau peristiwa lainnya pada saat kas atau

setara kas diterima atau dibayar. Hal ini sesuai dengan Standar Akuntansi

Pemerintahan (SAP) yang telah ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Page 9: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

9

Dasar Pengukuran

A.4. Dasar Pengukuran

Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk mengakui dan

memasukkan setiap pos dalam laporan keuangan. Dasar pengukuran yang

diterapkan Balai Besar Keramik dalam penyusunan dan penyajian

Laporan Keuangan adalah dengan menggunakan nilai perolehan historis.

Aset dicatat sebesar pengeluaran/penggunaan sumber daya ekonomi atau

sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset

tersebut. Kewajiban dicatat sebesar nilai wajar sumber daya ekonomi

yang digunakan pemerintah untuk memenuhi kewajiban yang

bersangkutan.

Pengukuran pos-pos laporan keuangan menggunakan mata uang rupiah.

Transaksi yang menggunakan mata uang asing dikonversi terlebih dahulu

dan dinyatakan dalam mata uang rupiah.

Kebijakan Akuntansi

A.5. Kebijakan Akuntansi

Penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Tahun 2015 telah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Kebijakan akuntansi

merupakan prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi konvensi, aturan-

aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih oleh suatu entitas

pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Disamping

itu, dalam penyusunannya telah diterapkan kaidah-kaidah pengelolaan

keuangan yang sehat di lingkungan pemerintahan.

Kebijakan-kebijakan akuntansi yang penting yang digunakan dalam

penyusunan Laporan Keuangan Balai Besar Keramik adalah sebagai

berikut:

Pendapatan-LRA

(1) Pendapatan- LRA

Pendapatan-LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Negara yang menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode

tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah

dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah.

Pendapatan-LRA diakui pada saat kas diterima pada Kas Umum

Page 10: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

10

Negara (KUN).

Akuntansi pendapatan-LRA dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat

jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan-LRA disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Pendapatan-LO

(2) Pendapatan- LO

Pendapatan-LO adalah hak pemerintah pusat yang diakui sebagai

penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang

bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali.

Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan

dan /atau Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk

sumber daya ekonomi. Secara khusus pengakuan pendapatan-LO

pada Badan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah sebagai

berikut:

o Pendapatan Jasa Pelatihan diakui setelah pelatihan selesai

dilaksanakan

o Pendapatan Sewa Gedung diakui secara proporsional antara

nilai dan periode waktu sewa.

o Pendapatan Denda diakui pada saat dikeluarkannya surat

keputusan denda atau dokumen lain yang dipersamakan

Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan berdasarkan azas bruto,

yaitu dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat

jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Pendapatan disajikan menurut klasifikasi sumber pendapatan.

Belanja (3) Belanja

Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum

Negara yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam peride tahun

anggaran yang bersangkutan yang tidak akan diperoleh

pembayarannya kembali oleh pemerintah.

Belanja diakui pada saat terjadi pengeluaran kas dari KUN.

Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan

Page 11: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

11

belanja terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran

tersebut disahkan oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara

(KPPN).

Belanja disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi akan

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Beban

(4) Beban

Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam

periode pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa

pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.

Beban diakui pada saat timbulnya kewajiban; terjadinya konsumsi

aset; terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Beban disajikan menurut klasifikasi ekonomi/jenis belanja dan

selanjutnya klasifikasi berdasarkan organisasi dan fungsi

diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan. Aset (5) Aset

Aset diklasifikasikan menjadi Aset Lancar, Aset Tetap, Piutang Jangka

Panjang dan Aset Lainnya.

Aset Lancar

Aset Lancar

Aset Lancar mencakup kas dan setara kas yang diharapkan

segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual

dalam waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan.

Kas disajikan di neraca dengan menggunakan nilai nominal. Kas

dalam bentuk valuta asing disajikan di neraca dengan

menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.

Piutang dinyatakan dalam neraca menurut nilai yang timbul

berdasarkan hak yang telah dikeluarkan surat keputusan

penagihan atau yang dipersamakan, yang diharapkan diterima

pengembaliannya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal pelaporan.

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) dan Tuntutan Ganti Rugi

Page 12: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

12

(TGR) yang akan jatuh tempo 12 (dua belas) bulan setelah

tanggal neraca disajikan sebagai Bagian Lancar TPA/TGR.

Nilai Persediaan dicatat berdasarkan hasil perhitungan fisik

pada tanggal neraca dikalikan dengan:

harga pembelian terakhir, apabila diperoleh dengan

pembelian;

harga standar apabila diperoleh dengan memproduksi

sendiri;

harga wajar atau estimasi nilai penjualannya apabila

diperoleh dengan cara lainnya.

Aset Tetap

Aset Tetap

Aset tetap mencakup seluruh aset berwujud yang dimanfaatkan

oleh pemerintah maupun untuk kepentingan publik yang

mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun.

Nilai Aset tetap disajikan berdasarkan harga perolehan atau

harga wajar.

Pengakuan aset tetap didasarkan pada nilai satuan minimum

kapitalisasi sebagai berikut:

a. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin dan

peralatan olah raga yang nilainya sama dengan atau lebih

dari Rp300.000 (tiga ratus ribu rupiah);

b. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang nilainya

sama dengan atau lebih dari Rp10.000.000 (sepuluh juta

rupiah);

c. Pengeluaran yang tidak tercakup dalam batasan nilai

minimum kapitalisasi tersebut di atas, diperlakukan sebagai

biaya kecuali pengeluaran untuk tanah,

jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya berupa koleksi

perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

Page 13: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

13

Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang adalah piutang yang akan jatuh tempo

atau akan direalisasikan lebih dari 12 bulan sejak tanggal

pelaporan. Termasuk dalam Piutang Jangka Panjang adalah

Tagihan Penjualan Angsuran (TPA), Tagihan Tuntutan

Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR) yang jatuh

tempo lebih dari satu tahun.

TPA menggambarkan jumlah yang dapat diterima dari

penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai

pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari

kontrak/berita acara penjualan aset yang bersangkutan setelah

dikurangi dengan angsuran yang telah dibayar oleh pegawai ke

kas negara atau daftar saldo tagihan penjualan angsuran.

Tuntutan Perbendaharaan adalah tagihan yang ditetapkan oleh

Badan Pemeriksa Keuangan kepada bendahara yang karena

lalai atau perbuatan melawan hukum mengakibatkan kerugian

Negara/daerah.

Tuntutan Ganti Rugi adalah suatu proses yang dilakukan

terhadap pegawai negeri atau bukan pegawai negeri bukan

bendahara dengan tujuan untuk menuntut penggantian atas

suatu kerugian yang diderita oleh negara sebagai akibat

langsung ataupun tidak langsung dari suatu perbuatan yang

melanggar hukum yang dilakukan oleh pegawai tersebut atau

kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.

Aset Lainnya

Aset Lainnya

Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, aset

tetap, dan piutang jangka panjang. Termasuk dalam Aset

Lainnya adalah Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain.

Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi

dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk

digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau

Page 14: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

14

digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan

intelektual.

Aset Lain-lain berupa aset tetap pemerintah yang dihentikan

dari penggunaan operasional entitas.

Kewajiban (6) Kewajiban

Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang

penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya

ekonomi pemerintah.

Kewajiban pemerintah diklasifikasikan kedalam kewajiban jangka

pendek dan kewajiban jangka panjang.

a. Kewajiban Jangka Pendek

Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka

pendek jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam

waktu dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban jangka pendek meliputi Utang Kepada Pihak Ketiga,

Belanja yang Masih Harus Dibayar, Pendapatan Diterima di

Muka, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, dan Utang Jangka

Pendek Lainnya.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang

jika diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu

lebih dari dua belas bulan setelah tanggal pelaporan.

Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal, yaitu sebesar nilai

kewajiban pemerintah pada saat pertama kali transaksi

berlangsung.

Ekuitas (7) Ekuitas

Ekuitas merupakan merupakan selisih antara aset dengan

kewajiban dalam satu periode. Pengungkapan lebih lanjut dari

Page 15: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

15

ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih

(8) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih

Penyisihan Piutang Tidak Tertagih adalah cadangan yang harus

dibentuk sebesar persentase tertentu dari piutang berdasarkan

penggolongan kualitas piutang. Penilaian kualitas piutang

dilakukan dengan mempertimbangkan jatuh tempo dan upaya

penagihan yang dilakukan pemerintah.

Kualitas piutang didasarkan pada kondisi masing-masing piutang

pada tanggal pelaporan sesuai dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor: 69/PMK.06/2014 tentang Penentuan Kualitas

Piutang dan Pembentukan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih pada

Kementerian Negara/Lembaga dan Bendahara Umum Negara.

Kriteria kualitas piutang diatur sebagai berikut:

Tabel 1. Kriteria Kualitas Piutang

Kualitas Piutang Uraian Penyisihan

Lancar Belum dilakukan pelunasan s.d tanggal jatuh tempo.

0,5 %

Kurang Lancar Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Pertama tidak dilakukan pelunasan.

10 %

Diragukan Satu bulan tehitung sejak tanggal Surat Tagihan Kedua tidak dilakukan pelunasan.

50 %

Macet Satu bulan terhitung sejak tanggal Surat Tagihan Ketiga tidak dilakukan pelunasan. Piutang telah diserahkan kepada Panitia Urusan Piutang Negara/DJKN

100 %

Penyusutan Aset Tetap

(9) Penyusutan Aset Tetap

Penyusutan aset tetap adalah penyesuaian nilai sehubungan

dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap.

Kebijakan penyusutan aset tetap didasarkan pada Peraturan

Menteri Keuangan No.01/PMK.06/2013 sebagaimana diubah

dengan PMK No. 90/PMK.06/2014 tentang Penyusutan Barang

Page 16: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

16

Milik Negara Berupa Aset Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat.

Penyusutan aset tetap tidak dilakukan terhadap:

a. Tanah

b. Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP)

c. Aset Tetap yang dinyatakan hilang berdasarkan dokumen

sumber sah atau dalam kondisi rusak berat dan/atau usang

yang telah diusulkan kepada Pengelola Barang untuk dilakukan

penghapusan.

Penghitungan dan pencatatan Penyusutan Aset Tetap dilakukan

setiap akhir semester tanpa memperhitungkan adanya nilai residu.

Penyusutan Aset Tetap dilakukan dengan menggunakan metode

garis lurus yaitu dengan mengalokasikan nilai yang dapat

disusutkan dari Aset Tetap secara merata setiap semester selama

Masa Manfaat.

Masa Manfaat Aset Tetap ditentukan dengan berpedoman

Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 59/KMK.06/2013 tentang

Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik

Negara berupa Aset Tetap pada Entitas Pemerintah Pusat. Secara

umum tabel masa manfaat adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Penggolongan Masa Manfaat Aset Tetap

Kelompok Aset Tetap Masa Manfaat

Peralatan dan Mesin 2 s.d. 20 tahun

Gedung dan Bangunan 10 s.d. 50 tahun

Jalan, Jaringan dan Irigasi 5 s.d 40 tahun

Alat Tetap Lainnya (Alat Musik Modern) 4 tahun

Implementasi Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Pertama kali

(10) Implementasi Akuntansi Berbasis Akrual Pertama Kali

Mulai tahun 2015 Pemerintah mengimplementasikan akuntansi

berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 Tahun 2010

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Implementasi tersebut

Page 17: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

17

memberikan pengaruh pada beberapa hal dalam penyajian laporan

keuangan. Pertama, Pos-pos ekuitas dana pada neraca per 31

Desember 2014 yang berbasis cash toward accrual direklasifikasi

menjadi ekuitas sesuai dengan akuntansi berbasis akrual. Kedua,

keterbandingan penyajian akun-akun tahun berjalan dengan tahun

sebelumnya dalam Laporan Operasional dan Laporan Perubahan

Ekuitas tidak dapat dipenuhi. Hal ini diakibatkan oleh penyusunan

dan penyajian akuntansi berbasis akrual pertama kali mulai

dilaksanakan tahun 2015.

Page 18: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

18

Realisasi Pendapatan Rp8.386.662.525,-

B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN

B.1. Pendapatan Negara dan Hibah

Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2015 adalah

sebesar Rp 8.386.662.525,- atau mencapai 111,81 persen dari estimasi

pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp 7.500.495.000,- Keseluruhan

Pendapatan Negara dan Hibah Balai Besar Keramik terdiri dari Pendapatan

dari Pengelolaan BMN, Jasa, dan Pendapatan Lain-lain.

Tabel 3. Rincian Estimasi Pendapatan dan Realisasi PNBP Balai Besar Keramik

ANGGARAN REALISASI% REALISASI ANGGARAN

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta pendapatan dari penjualan (4231) 495,000 5,695,000 1,150.51Pendapatan Jasa (4232) 7,500,000,000 8,328,554,403 111.05Pendapatan Lain-Lain (4239) 0 52,413,122 0.00

JUMLAH 7,500,495,000 8,386,662,525 111.81

URAIAN

Tahun Anggaran 2015

Tabel 4. Perbandingan Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik

URAIAN REALISASI T.A. 2015 REALISASI T.A. 2014 NAIK (TURUN) %

Pendapatan dari Pengelolaan BMN (Pemanfaatan dan Pemindahtanganan) serta pendapatan dari penjualan (4231)

5,695,000 35,495,000 (83.96)

Pendapatan Jasa (4232) 8,328,554,403 8,718,321,464 (4.47)Pendapatan Denda dan Iuran 0 14,463,585 0.00Pendapatan Lain-Lain (4239) 52,413,122 34,062,500 53.87

Jumlah 8,386,662,525 8,802,342,549 (4.72) Berdasarkan Tabel, Realisasi Pendapatan TA 2015 dan 2014 menunjukan

bahwa realisasi pendapatan PNBP pada TA 2015 mengalami penurunan

sebesar 4, 72 persen dari realisasi pendapatan TA 2014. Hal ini disebabkan

karena:

1. Menurunnya aktivitas jasa pengujian dan sertifikasi awal untuk sistim

mutu dan produk karena lebih banyak melakukan jasa surveillance

Page 19: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

19

02,000,000,0004,000,000,0006,000,000,0008,000,000,000

10,000,000,00012,000,000,00014,000,000,00016,000,000,000

Belanja Pegawai

Belanja Barang

Belanja Modal

Anggaran

Realisasi

pada beberapa komoditi keramik;

2. Naiknya target penerimaan sebesar 15,19 persen yang semula

ditargetkan Rp6.361.092.000,- pada tahun 2014 menjadi

Rp7.500.495.000,-.

Realisasi Belanja Negara Rp23.219.677.330,-

B.2. Belanja Negara

Realisasi Belanja Balai Besar Keramik pada Semester II TA 2015 adalah

sebesar Rp23.219.677.330,- atau sebesar 94,28 persen dari anggaran senilai

Rp 24.628.897.000,-. Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Menurut

Program Semester II TA 2015 tersaji pada Tabel.

Tabel 5. Rincian Estimasi dan Realisasi Belanja TA 2015 Balai Besar Keramik

% Real

thd Angg

Belanja Pegawai (51) 14,213,318,000 13,871,505,016 97.60

Belanja Barang (52) 9,613,650,000 8,588,926,242 89.34

Belanja Modal (53) 801,929,000 765,207,500 95.42

Total Belanja Kotor 24,628,897,000 23,225,638,758 94.30

Pengembalian Belanja (5,961,428)Belanja Netto 24,628,897,000 23,219,677,330 94.28

URAIAN ANGGARAN REALISASI

Komposisi anggaran dan realisasi belanja dapat dilihat dalam grafik berikut

ini:

Page 20: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

20

Belanja Pegawai Rp13.868.774.418,-

B.3. Belanja Pegawai

Realisasi Belanja Pegawai Semester II TA 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp13.868.774.418,- dan Rp12.349.783.152,- mengalami

kenaikan realisasi mencapai 12,30%. Kenaikan realisasi belanja pegawai

antara lain disebabkan oleh kenaikan belanja gaji dan tunjangan kinerja

PNS.

Tabel 6. Perbandingan Belanja Pegawai TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik

Belanja Barang Rp8.585.695.412,-

B.4. Belanja Barang

Realisasi Belanja Barang Semester II TA 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp8.585.695.412,- dan Rp7.642.480.191,-. Realisasi Belanja

Barang TA 2015 mengalami kenaikan 12.33 persen dari Realisasi Belanja

Barang TA 2014. Hal ini antara lain disebabkan oleh meningkatnya belanja

operasional dan belanja perjalanan dinas yang cukup signifikan serta

menambahnya kode akun persediaan disamping menurunnya biaya jasa

lainnya dan biaya pemeliharaan pada realisasi tahun anggaran lalu. Rincian

Belanja Barang Semester II TA 2015 disajikan dalam Tabel 7.

REALISASI REALISASI (Naik/Turun)

2015 2014 %

Belanja Ga ji danTunjangan PNS (5111) 8,605,678,403.00 7,937,891,426.00 8.41

Belanja Lembur (5122) 8,730,000.00 39,289,000.00 (77.78)

Belanja Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Trans i to (5124) 5,257,096,613.00 4,385,206,754.00 19.88

Jumlah Belanja Kotor 13,871,505,016.00 12,362,387,180.00 12.21

Pengembal ian Belanja Pegawai (2,730,598.00) (12,604,028.00) (78.34)

Jumlah Belanja Bersih 13,868,774,418.00 12,349,783,152.00 12.30

URAIAN JENIS BELANJA

Page 21: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

21

Tabel 7. Perbandingan Rincian Belanja Barang TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik

Belanja Modal Rp765.207.500,-

B.5. Belanja Modal

Realisasi Belanja Modal Semester II TA 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp 765.207.500,- dan Rp2.026.785.930,-. Rincian Belanja

Modal Semester II TA 2015 disajikan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Perbandingan Realisasi Belanja Modal TA 2015 dan 2014 Balai Besar Keramik

Terjadi penurunan realisasi belanja modal Semester II TA 2015

dibandingkan realisasi tahun anggaran yang lalu sebesar 62.25 persen,

dikarenakan pada tahun ini tidak ada pembelian modal untuk gedung dan

bangunan serta dari segi kuantitas pengadaan peralatan dan mesin tidak

terlalu banyak.

REALISASI REALISASI

TA 2015 TA 2014

(Rp) (Rp) %

Belanja Barang Operas iona l (5211) 1,336,547,220 983,044,743 35.96

Belanja Barang Non Operas iona l (5212) 3,701,961,775 4,337,891,100 (14.66)

Belanja Barang Persediaan (5218) 872,066,700 0 0.00

Belanja Jasa (5221) 703,142,188 689,163,202 2.03

Belanja Pemel iharaan (5231) 842,227,095 853,170,646 (1.28)

Belanja Perja lanan Dinas Da lam Negeri (5241) 1,132,981,264 781,565,750 44.96

Jumlah Belanja Kotor 8,588,926,242 7,644,835,441 12.35

Pengembal ian Belanja (3,230,830) (2,355,250) 37.18

Jumlah Belanja Bersih 8,585,695,412 7,642,480,191 12.34

Uraian

(Naik/Turun)

REALISASI REALISASI (Naik/Turun)TA 2015 TA 2014 %

Belanja Moda l Pera latan dan Mesin (5321) 751,915,000 1,913,339,650 (60.70)

Belanja Moda l Gedung dan Bangunan 0 100,000,000 (100.00)

Belanja Moda l La innya (5361) 13,292,500 13,446,280 (1.14)

Jumlah Belanja Kotor 765,207,500 2,026,785,930 (62.25)

Pengembal ian Belanja Moda l 0 0 0.00

Jumlah Belanja Bersih 765,207,500 2,026,785,930 (62.25)

URAIAN JENIS BELANJA

Page 22: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

22

Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp751.915.000,-

B.6 Belanja Modal Peralatan dan Mesin

Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 adalah sebesar

Rp751.915.000, mengalami penurunan sebesar 60,70 persen bila

dibandingkan dengan realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2014

sebesar Rp1.913.339.650. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan untuk peralatan

dan mesin yang tidak terlalu banyak.

Tabel 9. Perbandingan Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin TA 2015 dan

2014

URAIAN REALISASI TA 2015 REALISASI TA 2014 NAIK (TURUN) %

Alat Besar 1,050,000 199,800,000 (99.47)Alat Bengkel dan Alat Ukur 30,000,000 11,900,550 152.09Alat Kantor dan Rumah Tangga 280,175,000 562,391,200 (50.18)Alat Laboratorium 106,910,000 701,174,900 (84.75)Alat Komputer 216,330,000 242,250,000 (10.70)Alat Proses Produksi 2,400,000 38,700,000 (93.80)Penyelesaian Alat dengan KDP 115,050,000 81,123,000 41.82Alat Studio Komunikasi dan Pemancar 0 76,000,000 (100.00)

Jumlah Belanja Modal Peralatan dan Mesin 751,915,000 1,913,339,650(60.70)

Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp13.292.500,-

B.7 Belanja Modal Lainnya

Realisasi Belanja Modal Lainnya untuk TA 2015 dan TA 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp13.292.500,00 dan Rp0. Bentuk realisasi belanja modal

lainnya adalah bahan perpustakaan cetak atau monografi.

Page 23: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

23

C. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA

Kas di Bendahara Pengeluaran Rp0,-

C.1 Kas di Bendahara Pengeluaran

Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah masing-masing sebesar Rp.0,. Seluruh uang persediaan yang dikelola

oleh Bendahara pengeluaran telah dipertanggungjawabkan dan sisa UP

telah disetorkan pada akhir tahun 2015.

Kas di Bendahara Penerimaan Rp0,-

C.2 Kas di Bendahara Penerimaan

Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah masing-masing sebesar Rp.0,. Seluruh uang persediaan yang dikelola

oleh Bendahara pengeluaran telah dipertanggungjawabkan dan sisa UP

telah disetorkan pada akhir tahun 2015.

Kas Lainnya dan Setara Kas Rp379.492.750,-

C.3 Kas Lainnya dan Setara Kas

Saldo Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014

masing-masing sebesar Rp379.492.750,- dan Rp.438.769.900,-.

Kas Lainnya dan Setara Kas merupakan kas pada bendahara pengeluaran

yang bukan berasal dari UP/TUP, kas lainnya dan setara kas. Setara kas

yaitu investasi jangka pendek yang siap dicairkan menjadi kas dalam jangka

waktu 3 bulan atau kurang sejak tanggal pelaporan. Rincian sumber Kas

Lainnya dan Setara Kas pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Tabel 10. Rincian Kas Lainnya dan Setara Kas

Tahun 2015 Tahun 2014

379,492,750 438,769,900

379,492,750 438,769,900

Keterangan

Jumlah

Kas Lainnya di Bendahara Pengeluaran berupa Tunjangan Kinerja dan uang makan bulan Desember yang belum dibagikan pada pegawai

Piutang PNBP Rp557.900.000,-

C.4 Piutang PNBP

Saldo Piutang PNBP per tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-

masing adalah sebesar Rp557.900.000,- dan Rp437.316.000,-. Piutang PNBP

merupakan hak atau pengakuan pemerintah atas uang atau jasa terhadap

pelayanan yang telah diberikan namun belum diselesaikan pembayarannya.

Rincian Piutang PNBP disajikan sebagai berikut:

Page 24: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

24

Tabel 11. Rincian Piutang PNBP

Uraian TH 2015 TH 2014Piutang PNBP 557,900,000 437,315,000 Piutang Lainnya - -

Jumlah 557,900,000 437,315,000

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar Rp43.460.125,-

C.5 Penyisihan Piutang Tak Tertagih –Piutang Lancar

Nilai Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar per 31 Desember

2015 dan 2014 adalah sebesar Rp43.460.125,- dan Rp11.085.700,-.

Penyisihan Piutang Tak Tertagih – Piutang Lancar adalah merupakan

estimasi atas ketidaktertagihan piutang lancar yang ditentukan oleh kualitas

piutang masing-masing debitur. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih –

Piutang Lancar pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Tabel 12. Rincian Penyisihan Piutang Tak Tertagih - Piutang Lancar Kualitas Nilai Piutang % NilaiPiutang Jk Pendek Penyisihan Penyisihan

Piutang Bukan PajakLancar 517,025,000 0.50% 2,585,125 Kurang Lancar - 10% - Diragukan - 50% - Macet 40,875,000 100% 40,875,000

Jumlah Penyisihan Piutang Tak Tertagih 557,900,000 43,460,125

Persediaan Rp125.896.700,-

C.6 Persediaan

Nilai Persediaan per 31 Desemb.er 2015 dan 2014 masing-masing adalah

sebesar Rp125.896.700 dan Rp39.512.650,-.

Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang

dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan/atau

untuk dijual, dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat. Rincian Persediaan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

sebagai berikut:

Tabel 13. Rincian Persediaan

Jenis TH 2015 TH 2014Barang Konsumsi 62,232,100 34,975,600 Barang untuk Pemeliharaan 6,239,600 3,194,050 Suku Cadang 1,820,000 1,280,000 Bahan Baku 55,605,000 63,000

Jumlah 125,896,700 39,512,650

Page 25: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

25

Semua jenis persediaan pada tanggal pelaporan berada dalam kondisi baik.

Persediaan tahun 2015 bersumber dari anggaran 521811 dan 521813.

ASET TETAP

Saldo Aset Tetap Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014 tersaji

sebesar Rp187.282.689.142,- dan Rp189.920.388.075,- yang merupakan

aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (duabelas)

bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Rincian Aset

Tetap Balai Besar Keramik Per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014

tersaji pada Tabel 14.

Tabel 14. Rincian Aset Tetap Balai Besar Keramik

Uraian Tahun 2015 Tahun 2014Tanah 167,554,220,000 167,554,220,000 Peralatan dan Mesin 38,134,164,266 38,230,436,046 Gedung dan Bangunan 11,583,626,644 11,524,226,644 Jalan, Irigasi dan Jaringan 679,718,850 679,718,850 Aset Tetap Lainnya 409,422,362 378,559,862

Jumlah 218,361,152,122 218,367,161,402 Akumulasi Penyusutan (31,078,462,980) (28,446,773,327)

Jumlah Aset Tetap 187,282,689,142 189,920,388,075

Tanah Rp167.554.220.000,-

C.7 Tanah

Nilai aset tetap berupa tanah yang dimiliki Balai Besar Keramik per 31

Desember 2015 dan 2014 adalah sama yaitu sebesar Rp.167.554.220.000,-

Selama tahun 2015 tidak terdapat mutasi penerimaan dan pengurangan aset

tetap tanah. Mutasi nilai tanah tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 167,554,220,000 Mutasi tambah:Pembelian 0 Mutasi kurang:Penyitaan pengadilan 0Saldo per 31 Desember 2015 167,554,220,000

Rincian saldo Tanah per 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Page 26: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

26

Tabel 15. Rincian Tanah

No KIB Luas Nilai1 2.01.01.01.004.1 240 m2 998,670,000Rp 2 2.01.01.01.004.2 140 m2 466,050,000Rp 3 2.01.01.01.004.3 298 m2 222,610,000Rp 4 2.01.01.01.004.4 112 m2 539,820,000Rp 5 2.01.01.03.022.1 89.970 m2 1,043,480,000Rp 6 2.01.01.03.022.2 19.590 m2 227,210,000Rp 7 2.01.01.04.001.1 14.910 m2 164,056,380,000Rp

167,554,220,000Rp Jumlah

Peralatan dan Mesin Rp38.134.164.266

C.8 Peralatan dan Mesin

Saldo aset tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2015 dan

2014 adalah Rp38.134.164.266,- dan Rp38.230.436.046,-. Mutasi nilai

Peralatan dan Mesin tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 38,230,436,046 Mutasi tambah:Pembelian 636,865,000Penyelesaian Pembangunan dengan KDP 115,050,000Jumlah Mutasi Tambah 751,915,000

Mutasi kurang:Reklasifikasi dari Aset tetap ke aset lainnya 848,186,780 Jumlah Mutasi Kurang 848,186,780 Saldo per 31 Desember 2015 38,134,164,266Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (27,863,053,930)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 10,271,110,336 Mutasi transaksi penambahan peralatan dan mesin berupa:

a. Pembelian Alat Besar (pompa air) sebesar Rp1.050.000,-.

b. Pembelian Alat Bengkel dan Alat ukur (accumeter) sebesar

Rp30.000.000,-.

c. Alat Kantor dan rumah tangga (LCD, meja kerja) sebesar

Rp280.175.000,-.

d. Alat laboratorium (digital indicator, digital caliper) sebesar

Rp106.910.000,-.

e. Alat Komputer sebesar Rp216.330.000,-.

f. Alat proses/produksi Rp2.400.000,-.

g. Penyelesaian pembangunan dengan KDP sebesar Rp115.050.000,-.

Mutasi kurang merupakan penghapusan aset tetap setalah reklasifiaksi aset

Page 27: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

27

tetap ke aset lainnya senilai Rp848.186.780,-.

Gedung dan Bangunan Rp11.583.626.644,-

C.9 Gedung dan Bangunan

Nilai Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp11.583.626.644,- dan Rp11.524.226.644,-. Mutasi transaksi terhadap

Gedung dan Bangunan pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 11,524,226,644

Mutasi tambah:Koreksi pencatatan nilai/kuantitas 59,400,000 Mutasi kurang: -

Saldo per 31 Desember 2015 11,583,626,644

Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (2,997,371,196)

Nilai Buku per 31 Desember 2015 8,586,255,448 Transaksi penambahan Gedung dan Bangunan berasal dari koreksi

pencatatan nilai/kuantitas.

Jalan,Jaringan dan Irigasi Rp679.718.850,-

C.10 Jalan, Irigasi, dan Jaringan

Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp679.718.850,- dan Rp679.718.850,-. Selama tahun

2015 tidak terdapat mutasi transaksi terhadap Jalan, Irigasi, dan Jaringan.

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 679,718,850

Mutasi tambah:Penambahan jaringan teknologi informasi - Mutasi kurang: - Saldo per 31 Desember 2015 679,718,850 Akumulasi Penyusutan s.d. 31 Desember 2015 (219,111,663) Nilai Buku per 31 Desember 2015 460,607,187

Rincian aset tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan adalah sebagai berikut

Uraian Jumlah

Jalan 336,901,250 Irigasi 327,818,000 Jaringan 14,999,600

Jumlah 679,718,850

Page 28: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

28

Aset Tetap Lainnya Rp409.422.362,-

C.11 Aset Tetap Lainnya

Aset Tetap Lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan

dalam tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan

jaringan. Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

Rp409.422.362,- dan Rp378.559.862,-. Aset tetap tersebut berupa barang

bercorak kesenian. Terdapat mutasi tambah sebesar Rp30.862.500,-.

Saldo Nilai Perolehan per 31 Desember 2014 378,559,862

Mutasi tambah:Pembelian 13,292,500 Koreksi saldo awal 17,570,000 Mutasi kurang:Saldo per 31 Desember 2015 409,422,362

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap Rp31.078.462.980,-

C.12 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 dan 2014

adalah masing-masing sebesar Rp31.078.662.980,- dan Rp28.446.773.327,-.

Akumulasi Penyusutan Aset Tetap merupakan alokasi sistematis atas nilai

suatu aset tetap yang disusutkan selama masa manfaat aset yang

bersangkutan selain untuk Tanah dan Konstruksi dalam Pengerjaan (KDP).

Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2015 adalah

sebagai berikut:

Tabel 16. Rincian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap

No Aset Tetap Nilai Perolehan Akumulasi Penyusutan Nilai Buku

1 Peralatan dan Mesin 38,134,164,266 27,863,053,930 10,271,110,3362 Gedung dan Bangunan 11,583,626,644 2,996,297,387 8,587,329,2573 Jalan, Irigasi dan Jaringan 679,718,850 219,111,663 460,607,1874 Aset Tetap Lainnya 409,422,362 0 409,422,362

50,806,932,122 31,078,462,980 19,728,469,142Akumulasi Penyusutan

KEWAJIBAN

Utang Kepada Pihak Ketiga Rp511.713.576,-

C.13 Utang kepada Pihak Ketiga

Nilai Utang kepada Pihak Ketiga per 31 Desember 2015 dan 2014 masing-

masing sebesar Rp511.713.576,- dan Rp384.273.979,-. Utang kepada Pihak

Ketiga merupakan kewajiban yang masih harus dibayar dan segera

Page 29: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

29

diselesaikan kepada pihak ketiga lainnya dalam waktu kurang dari 12 (dua

belas bulan) sejak tanggal pelaporan. Adapun rincian Utang Pihak Ketiga

pada Balai Besar Keramik per tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:

Tabel 17. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga

Uraian Jumlah PenjelasanTunjangan Kinerja Bulan Desember 304,858,750 Merupakan Tunjangan Kinerja Bulan Desember yang masih

berada di kas bendahara pengeluaran dan akan diserahkanpada Bulan Januari 2016

Belanja yang masih harus dibayar 132,220,826 Merupakan Tunjangan Kinerja Bulan Desember yang masihberada di kas bendahara pengeluaran dan akan diserahkanpada Bulan Januari 2016

Uang makan bulan Desember 74,634,000 Merupakan uang makan Bulan Desember yang masih beradadi kas bendahara pengeluaran dan akan diserahkan pada BulanJanuari 2016

Total 511,713,576

Pendapatan Diterima di Muka Rp2.400.000,-

C.14 Pendapatan Diterima di Muka

Nilai Pendapatan Diterima di Muka per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp2.400.000,- dan Rp.0,-. Pendapatan Diterima di

Muka merupakan pendapatan yang sudah diterima pembayarannya, namun

barang/jasa belum diserahkan. Keseluruhan Pendapatan Diterima di Muka

tersebut bersumber dari jasa pengujian, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 18. Rincian Pendapatan Diterima di Muka

Uraian JumlahPT. Prasadha Pramunah Limbah Industri (PPLI) 2,400,000

Total 2,400,000

Utang Jangka Pendek Lainnya Rp.0

C.15 Utang Jangka Pendek Lainnya

Nilai Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah

masing-masing sebesar Rp0,- dan Rp21.547.616,-.

Nilai utang jangka pendek pada tahun 2014 merupakan hutang pajak tahun

2015 dan telah dibayarkan pada awal tahun 2015.

Page 30: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

30

Ekuitas Rp187.788.404.891,-

C.16 Ekuitas

Ekuitas per 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp187.788.404.891,- dan Rp190.419.078.330,-. Ekuitas adalah kekayaan

bersih entitas yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban. Rincian

lebih lanjut tentang ekuitas disajikan dalam Laporan Perubahan Ekuitas.

Page 31: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

31

Pendapatan PNBP Rp8.447.234.403,-

D. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL

D.1 Pendapatan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Jumlah Pendapatan untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015

dan 2014 adalah sebesar Rp8.447.234.403,- dan Rp0. Pendapatan tersebut

terdiri dari:

Tabel 19. Rincian Pendapatan Negara Bukan Pajak Tahun 2015 dan 2014

Pendapatan Jasa (4232) 8,446,739,403 - - Pendapatan Sewa Tanah, Gedung, dan Bangunan (4231) 495,000 - -

Jumlah 8,447,234,403 - -

TH 2015 TH 2014 NAIK

(TURUN) %

URAIAN

Pendapatan Jasa merupakan Pendapatan-LO yang diperoleh dari kegiatan

jasa pengujian, sertifikasi, informasi, pelatihan dan teknologi. Penerimaan

kembali belanja pegawai tahun anggaran yang lalu. Pendapatan dari

pemindahtanganan BMN lainnya dan Pendapatan sewa tanah, gedung, dan

bangunan berasal dari pendapatan sewa rumah dinas kepala balai.

Dalam hal ini terdapat selisih angka pendapatan-LO dengan pendapatan-LRA,

dimana pendapatan-LO diakui dan dicatat pada saat terjadinya transaksi,

atau pada kondisi lingkungan berpengaruh pada laporan keuangan

pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau

dibayar. Seperti halnya dalam kasus ini Balai Besar Keramik memiliki

pendapatan diterima dimuka ini merupakan salah satu aspek yang menjadi

selisih antara pendapatan LO dengan pendapatan LRA.

Beban Pegawai Rp14.000.995.244,-

D.2 Beban Pegawai

Jumlah Beban Pegawai pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp14.000.995.244,- dan Rp0. Beban Pegawai adalah beban atas

kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun barang yang ditetapkan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang diberikan kepada pejabat

negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh

pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang

telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan

Page 32: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

32

modal.

Tabel 20. Rincian Beban Pegawai Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN) %

Beban Gaji (5111) 8,602,947,805 - - Beban Uang Lembur (5122) 8,730,000 - - Beban Pegawai (Tunjangan Khusus/Kegiatan) (5124) 5,389,317,439

Jumlah 14,000,995,244 - -

Ada perbedaan antara belanja pegawai yang tercantum dalam LRA maupun

LO dikarenakan perbedaan pengakuan dan pencatatannya. Belanja pegawai

LRA tercatat Rp13.868.774.418,- sedangkan belanja pegawai LO tercatat

Rp14.000.995.244,- terdapat selisih Rp132.220.826,- yang merupakan

belanja pegawai yang masih harus dibayar berupa kekurangan tunjangan

kinerja bulan Desember 2015.

Beban Persediaan Rp670.162.600,-

D.3 Beban Persediaan

Jumlah Beban Persediaan pada Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp670.162.000,- dan Rp0. Beban Persediaan merupakan beban untuk

mencatat konsumsi atas barang-barang yang habis pakai, termasuk barang-

barang hasil produksi baik yang dipasarkan maupun tidak dipasarkan.

Rincian Beban Persediaan untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai

berikut:

Tabel 21. Rincian Beban Persediaan Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN) %

Beban Persediaan Konsumsi 212,357,100 - - Beban Persediaan Bahan Baku 457,805,500 - -

Jumlah Beban Persediaan 670,162,600 - - Beban persediaan diakui dari penggunaan persediaan, penyerahan

persediaan kepada masyarakat atau sebab lain yang mengakibatkan

berkurangnya jumlah persediaan. Belanja persediaan merupakan

bertambahnya jumlah pembelian disebabkan oleh pembelian yang

menggunakan anggaran tahun ini. Oleh sebab itu, pasti akan terjadi selisih

antara beban dan belanja persediaan.

Page 33: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

33

Beban Barang dan Jasa Rp5.722.383.923,-

D.4 Beban Barang dan Jasa

Jumlah Beban Jasa Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp5.722.383.923,- dan Rp0. Beban Barang dan Jasa adalah konsumsi atas

barang-barang dan jasa-jasa dalam rangka penyelenggaraan kegiatan entitas.

Rincian Beban Jasa untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 22. Rincian Beban Barang dan Jasa Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN) %

Beban Barang Operasional 1,320,666,200Beban Barang Non Operasional 3,701,748,075Beban Langganan Daya dan Jasa 217,571,473 - -Beban Jasa Pos dan Giro 15,881,020 - -Beban Sewa 15,000,000 - -Beban Jasa Profesi 151,930,000 - -Beban Jasa Lainnya 299,587,155 - -

Jumlah 5,722,383,923 - - Selisih Beban barang dan jasa dengan belanja barang dan jasa disebabkan

oleh adanya belanja langganan listrik dan telepon yang sudah dicatat sebagai

pengeluaran kas namun belum tercatat sebagai beban karena belum dapat

diakui sebagai beban listrik dan telepon.

Beban Pemeliharaan Rp947.057.845,-

D.5 Beban Pemeliharaan

Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar

Rp947.057.845,- dan Rp0. Beban Pemeliharaan merupakan beban yang

dimaksudkan untuk mempertahankan aset tetap atau aset lainnya yang

sudah ada ke dalam kondisi normal. Rincian beban pemeliharan untuk Tahun

2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 23. Rincian Beban Pemeliharaan Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN) %

Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan 534,835,600 - -Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya 34,826,000 - -Beban Pemeliharaan Peralatan dan Mesin 243,508,694 - -Beban Jaringan 29,056,801Beban Persediaan Barang untuk Pemeliharaan 6,984,750Beban Persediaan Suku Cadang 97,846,000

Jumlah 947,057,845 - -

Page 34: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

34

Beban Perjalanan Dinas Rp1.129.964.134,-

D.6 Beban Perjalanan Dinas

Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp1.129.964.134,- dan Rp0. Beban tersebut adalah merupakan beban

yang terjadi untuk perjalanan dinas dalam rangka pelaksanaan tugas, fungsi,

dan jabatan. Rincian Beban Perjalanan Dinas untuk Tahun 2015 dan 2014

adalah sebagai berikut:

Tabel 24. Rincian Beban Perjalanan Dinas Tahun 2015 dan 2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014NAIK

(TURUN) %

Beban Perjalanan Biasa 1,049,879,134 - -Beban Perjalanan Dinas Dalam Kota 22,410,000 - -Beban Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota 57,675,000 - -

Jumlah 1,129,964,134 - -

Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp3.348.661.726,-

D.7 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk Tahun 2015 dan 2014

adalah masing-masing sebesar Rp3.348.661.726,- dan Rp0. Beban

Penyusutan adalah merupakan beban untuk mencatat alokasi sistematis atas

nilai suatu aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama masa

manfaat aset yang bersangkutan. Sedangkan Beban Amortisasi digunakan

untuk mencatat alokasi penurunan manfaat ekonomi untuk Aset Tak

berwujud. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi untuk tahun 2015 dan

2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 25. Rincian Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2015 dan 2014

URAIAN BEBAN PENYUSUTAN DAN AMORTISASI TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) %

Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin 2,748,498,578 - -Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan 544,342,595 - -Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, Jaringan 43,007,717 - -Beban Penyusutan Aset Tetap yang Tidak Digunakan 12,812,836 - -

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 3,348,661,726 - -

Beban penyusutan dan amortisasi merupakan alokasi sistematis berupa

perhitungan tanpa adanya pengeluaran kas.

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Rp32.374.425,-

D.8 Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih merupakan beban untuk mencatat

estimasi ketidaktertagihan piutang dalam suatu periode. Jumlah Beban

Page 35: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

35

Penyisihan Piutang Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp32.374.425,- dan Rp0. Rincian Beban Penyisihan Piutang

Tak Tertagih untuk Tahun 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 26. Rincian Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih Tahun 2015 dan

2014

URAIAN JENIS BEBAN TH 2015 TH 2014 NAIK (TURUN) %

Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih PNBP- Piutang Jk Pendek 32,374,425 - -

Jumlah 32,374,425 - -

Surplus /Defisit dari Kegiatan Non Operasional Rp(84.275.450,-)

D.9 Kegiatan Non Operasional

Pos Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional terdiri dari pendapatan

dan beban yang sifatnya tidak rutin dan bukan merupakan tugas pokok dan

fungsi entitas. Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Tahun 2015

dan 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 27. Rincian Kegiatan Non Operasional Tahun 2015 dan 2014

URAIAN TA 2015 TA 2014NAIK

(TURUN) %

Surplus/Defisit Pelepasan Aset Non LancarPendapatan Pelepasan Aset Non Lancar 5,200,000 - -Beban Pelepasan Aset Non Lancar 89,886,707Surplus/(Defisit) dari Kegiatan Non Operasional Lainnya (84,686,707)

- -

Pendapatan dari Kegiatan Non Operasional Lainnya 411,257 - -

Surplus (Defisit) dari Kegiatan Non Operasional (84,275,450) - -

Nilai pendapatan pelepasan aset merupakan nilai yang berasal dari

pendapatan dari pemindahtanganan BMN sebesar Rp5.200.000,-. Beban

pelepasan aset non lancar berasal dari nilai penyusutan aset BMN sebesar

Rp89.886.707,- dan mengalami defisit dikarenakan nilai aset yang

dihapuskan memiliki kondisi barang yang rusak berat sehingga menyebabkan

nilai penjualannya rendah.

Page 36: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

36

E. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

Ekuitas Awal Rp190.419.078.330,-

E.1 Ekuitas Awal

Nilai ekuitas pada tanggal 1 Januari 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp190.419.078.330,- dan Rp0.

Defisit LO Rp(17.488.640.944,-)

E.2 Surplus (Defisit) LO

Jumlah Defisit LO untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan

2014 adalah sebesar Rp(17.488.640.944,-) dan Rp0. Defisit LO merupakan

selisih kurang antara surplus/defisit kegiatan operasional, surplus/defisit

kegiatan non operasional, dan pos luar biasa.

Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi Rp35.642.000,-

E.3 Koreksi Nilai Aset Tetap Non Revaluasi

Koreksi Atas Nilai Perolehan Aset Tetap No Revaluasi merupakan koreksi

atas kesalahan pencatatan kuantitas aset pada laporan keuangan. Koreksi

pencatatan aset tetap untuk tahun 2015 dan 2014 adalah masing-masing

sebesar Rp35.642.000,- dan Rp0. Nilai koreksi nilai Aset Tetap tersebut

adalah koreksi nilai Gedung dan Bangunan.

Ekuitas Akhir Rp187.788.404.891,-

E.4 Ekuitas Akhir

Nilai Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-

masing sebesar Rp187.788.404.891,- dan Rp190.419.078.330,-.

Page 37: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

37

F. Pengungkapan Penting Lainnya

F.1 Pengungkapan Lain-lain

Berdasarkan Keputusan Menteri Perindustrian Republik Indonesia

Nomor: 02/M-IND/Kep/1/2016 Pada tanggal 7 Januari 2016 Tentang

Pemberhentian dan Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di

Lingkungan Kementrian Perindustrian. Oleh karena itu telah dilakukan

penggantian Kuasa Pengguna Anggaran dalam Satuan Kerja Balai Besar

Keramik. Adapun Pejabat Pengelola Keuangan Balai Besar Keramik

sebagai berikut,

Semula :

Kuasa Pengguna Anggaran : Dr. Ir. Lintong Sopandi Hutahaean, M.ChE

Pejabat Pembuat Komitmen : Dra. Tri Yusmani, MT

Ir. Hernawan, MT

Pejabat Penandatangan/Penguji SPM : Dwi Ariyani, S.Si

Bendahara Pengeluaran : Mimin Mintarsih

Bendahara Penerimaan : Dasep Gumilar

Menjadi :

Kuasa Pengguna Anggaran : Ir. Supomo, M.Sc

Pejabat Pembuat Komitmen : Dra. Tri Yusmani, MT

Ir. Hernawan, MT

Pejabat Penandatangan/Penguji SPM : Dwi Ariyani, S.Si

Bendahara Pengeluaran : Mimin Mintarsih

Bendahara Penerimaan : Dasep Gumilar

Bandung, 8 Januari 2016 Kepala Balai Besar Keramik Dr. Ir. Lintong Sopandi Hutahaean, M.ChE NIP. 19580322 198603 1 002

Page 38: Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

Laporan Keuangan Balai Besar Keramik Tahun 2015

38