laporan kelompok 3
DESCRIPTION
lasdajsdaTRANSCRIPT
Laporan Kelompok 3
Observasi Implementasi Kurikulum 2013 di Kelas 1A
SD IT At-Taqwa
A. Deskripsi Sekolah dan Kelas
SDI At-Taqwa atau nama lengkapnya Sekolah Dasar Islam At-Taqwa merupakan
sebuah Sekolah Dasar Islam Swasta yang terletak di Jl.Daksinapati Raya No.2
Komp.UI/UNJ Rawamangun Jakarta, Jakarta Timur, Indonesia.
Sekolah Dasar Islam At-Taqwa memiliki 154 pelajar lelaki dan 145 pelajar
perempuan, menjadikan jumlah keseluruhan murid sebanyak 299 orang. Dan mempunyai
sebanyak 25 orang guru
Didirikan tahun 2002, berawal dari 10 murid lulusan TK yang tak mau pindah dari
At-Taqwa. kini sudah melulusakan 4 angkatan; dengan rata-rata nilai Ujian Nasional
diatas 80. Akreditasi pertama A dengan nilai 95,58 dan akreditasi kedua(perpanjangan
2010) A dengan nilai 97 dari skala 100. Alhamdulillah...sedikit berkontribusi untuk
pembangunan anak bangsa dengan biaya terjangkau dan kendali mutu. Kini(tahun
2010/2011) murid/peserta didik SDI At-taqwa Kampus Rawamangun mencapai 367
orang, kini 2012 menjadi lebih dari 400 peserta didik, dengan jumlah guru dan pegawai
lebih dari 40 orang. Rata-rata personel Sarjana dari Univ. Negeri jakarta/IKIP, ada juga
IPB, UPI dan PTN/PTS lain. Sebagian guru sedang menempuh S2 dan ada yang sudah
magister
Seperti yayasan lainnya, Sekolah Dasar IT At-Taqwa memiliki visi misi seperti di
bawah ini.
Visi
Menjadikan pendidikan islam At-Taqwa yang berkualitas dalam membentuk sumber daya
insani yang beriman, bertaqwa, dan berakhlak mulia, ceradas, sehat rohani dan jasmanim
serta berperilaku islami menuju ridha Allas SWT
Misi
1. Melaksanakan pembinaan yang seimbang antara pengembangan daya pikir, daya
qalbu (moral islami), daya estetika dan kinestetika (keseimbangan pengembangan
otak kiri dan otak kanan)
2. Mewujudkan insan yang berkepribadian islami yang cerdas, sehat, terampil, kreatif,
mandiri serta memiliki kepekaan sosial yang tinggi
3. Mewujudkan suatu lembaga pendidikan islami dengan prinsip belajar sepanjang
hayat yang mengacu kepada 4 pilar pendidikan universal yaitu learning to know,
learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Kelas yang diamati adalah kelas 1A dengan jumlah siswa sekitar 24 orang. Wali
kelas bernama Ibu Lani, beliau merupakan Alumni dari S1 Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) UNJ. Menurut Bu Lani, jauh sebelum kurikulum 2013 diterbitkan, SD IT At-
Taqwa telah membuat modul yang spesifikasinya tidak jauh berbeda dengan kurikulum
2013. Bahkan kegiatan scientific pun telah mereka lakukan sebelumnya. Sehingga ketika
Kurikulum 2013 dilaunching, mereka sudah tidak begitu terkejut. Namun yang masih
menjadi kegelisahan Bu Lani dan guru kelas SD IT At-Taqwa lainnya adalah materi
pembelajaran di buku tematik yang akan kita bahas pada temuan yang didapat.
B. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran diawali dengan membaca Alfatihah, surat-surat pendek, dan bacaan
sholat selama sekitat 10 menit. (sebelum kegiatan membaca doa dilakukan, guru bertanya
kepada siswa, siapa saja yang tidak hadir). Kemudian anak-anak tanpa diberi aba-aba,
secara tertib duduk bersila di bawah. Kemudian guru memberi salam dan memberikan
kesempatan observer untuk memperkenalkan diri.
Lalu setelah itu, guru mereview buku catatan sholat anak-anak dengan tidak lupa
memberi penguatan kepada siswa. Ada siswa yang mengalami peningkatan secara drastis.
Kemudian masih dari buku catatan kebaikan tersebut, Bu Lani memanggil salah satu
anak yang menulis riwayat tentang sahabat Nabi yang memiliki gigi yang kuat. Bu Lani
meminta siswa tersebut menceritakan kisah tersebut kepada teman-teman. Dia bercerita
sambil dibimbing oleh Bu Lani, hikmahnya adalah kita harus selalu menjaga amanah dari
Allah. Sebagai seorang muslim, kita wajib menjaga tubuh kita, karena tubuh kita ini
merupakan titipan yang suatu saat nanti akan dipertanggung jawabkan.
Setelah itu, dengan gaya yang sangat friendly, guru mengajak siswa untuk mereview
materi PPKn yang telah dipelajari selama satu minggu, yaitu tentang materi Hak. Guru
melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian hak, melalui uraian contoh-
contoh yang diberikan siswa. Siswa tampak antusias dalam menjawab pertanyaan dari
Guru.
Setelah sebelumnya, kelas tersebut membahas tentang pahlawan tanpa tanda jasa
pertama, yakni guru. Pada hari itu, guru mengajak siswa untuk membahas tentang
pahlawan tanda jasa yang kedua, yakni orang tua. Dalam pembahasan tersebut, guru tak
lupa menyelipkan nilai-nilai moral yang sangat berharga agar kita selalu menyayangi dan
menghormati orang tua.
Guru menampilkan beberapa gambar tentang hak anak di rumah, siswa
mendeskripsikan gambar tersebut. Setelah siswa mendeskripsikan gambar, guru memberi
komentar dan penguatan kepada siswa. Guru menjelaskan bahwa anak-anak berhak
mendapatkan hak dari orang tuanya, misalnya jika anak-anak belajar, maka orang tua
memiliki kewajiban untuk membimbing anak. Bukan hanya terus-terusan menuntut hak
belajar pada anak, namun tidak memberi kesempatan kepada anak untuk beristirahat atau
bertanya tentang sesuatu yang tidak dimengerti anak.
Setelah selesai pemantapan materi, siswa diminta untuk membentuk kelompok
berpasangan. Jadi hanya diminta untuk berhadap-hadapan saja. Guru membagikan
gambar, kemudian siswa diminta untuk membuat cerita dari gambar tersebut, terdiri dari
2 kalimat atau lebih.
Sambil dibimbing guru, siswa berpasangan membuat beberapa kalimat sehingga
membentuk sebuah cerita. Setelah selesai, siswa pun bersiap memaparkan hasil yang
telah mereka dapatkan.
Secara bergantian siswa dipanggil berpasangan untuk menceritakan gambar tersebut,
tak lupa guru memberi komentar di setiap penampilan siswa, istimewanya di sini, siswa
juga ikut menilai dan memvoting penampil yang menurut mereka bagus dan menarik.
Siswa pun juga boleh memvoting dirinya sendiri, apabila penampilan mereka dirasa
cukup bagus.
C.