laporan kasus.docx
TRANSCRIPT
LAPORAN KASUS
Seorang pasien wanita berumur 38 tahun datang ke Poliklinik Kebidanan RSUP DR.
M. Djamil Padang tanggal 16 Juni 2014 dengan :
Keluhan Utama :
Nyeri di perut bagian bawah setiap haid yang dirasakan semakin kuat sejak ±4 bulan
yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Nyeri di perut bagian bawah setiap haid yang dirasakan semakin kuat sejak ±4 bulan
yang lalu, nyeri dirasakan terutama di sebelah kanan.
- Riwayat keputihan ada, biasanya 3-5 hari menjelang haid, warna jernih dengan
konsistensi encer, tidak berbau, dan dipengaruhi oleh stress ataupun aktifitas fisik.
- Riwayat bengkak pada perut disangkal
- Riwayat minum obat penghilang nyeri haid(+)
- Demam tidak ada, mual tidak ada, muntah tidak ada
- BAK dan BAB tidak ada keluhan
Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada riwayat sakit jantung, paru, ginjal, hati, hipertensi dan DM
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan, penyakit menular,
dan penyakit kejiwaan
Riwayat Menstruasi
- Menarche umur 14 tahun, teratur, siklus maju 3-5 hari perbulan, 5-7 hari, 2-3x ganti
duk/hari, nyeri perut dirasakan di hari ke-2 haid.
Riwayat Perkawinan :
- Pasien sudah menikah sejak ±10 tahun yang lalu, belum pernah hamil, tinggal bersama
dengan suami dan berhubungan suami istri teratur 1-2x/ minggu.
Riwayat Kehamilan / abortus / persalinan : 0/0/0
- Pasien belum pernah hamil
Riwayat Kontrasepsi :
- Pasien tidak pernah menggunakan kontrasepsi
Riwayat operasi sebelumnya : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
Status Umum
Keadaan umum : Sedang
Kesadaran : Komposmentis kooperatif
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 88 x/menit
Frekuensi Nafas : 20 x/menit
Suhu : 37 0C
Status Generalis
Kepala :
Mata : anemis-/-, ikterus -/-, pupil isokor, reflex pupil (+/+)
Leher : JVP 5-2 cm H2O, pembesaran KGB (-)
Thorak :
Paru :
- Inspeksi : gerakan dinding dada simetris
- palpasi : fremitus kiri = kanan
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler normal, ronkhi (-), wheezing (-)
Jantung :
- Inspeksi : iktus tidak terlihat
- Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS RIC V
- Perkusi : batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : Status Ginekologi
Genitalia : Status Ginekologi
Ekstremitas : Akral hangat (+), Edema - / -
Status Ginekologi
Abdomen :
- Inspeksi : Tidak tampak membuncit, sikatrik (-)
- Palpasi : supel, nyeri tekan (+), nyeri lepas (-), FUT tidak teraba, Massa (+),
DM (-)
- Perkusi : Timpani
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
Genitalia :
- Inspeksi : Vulva/Uretra tenang, PPV (-)
- Inspekulo :
Vagina : Tumor (-), Laserasi (-), Fluksus (-)
Portio : MP, ukuran sebesar jempol tangan orang dewasa, tumor (-),
laserasi (-), fluksus (-), OUE tertutup, sondase 7 cm
- VT bimanual :
Vagina : tumor (-)
Porsio : Tumor (-), ukuran sebesar jempol tangan orang dewasa, OUE
tertutup, nyeri goyang (-)
CUT : AF ukuran sebesar tinju orang dewasa
AP : lemas kiri dan kanan
CD : tidak menonjol
DIAGNOSIS SEMENTARA :
dysmenorrhea + IP 10 th, suspect tumor ovarium
PEMERIKSAAN ANJURAN:
- USG fetomaternal
Hasil :
- Tampak uterus AF, ukuran 7,73 x 5,67 x 6 cm
- Tidak tampak mioma dan adenomiosis
- ovarium kanan : tampak massa hipoechoic ukuran 2,94 x 2,84 berbatas tegas,
perlengketan (+)
- ovarium kiri : ukuran 1,89 x 1,36 cm
DIAGNOSA KERJA : Kista Ovarium dengan perlengketan
DD : Mioma subserosum
DISKUSI
Kista adalah pertumbuhan abnormal berupa kantong (pocket, pouch) yang tumbuh
abnormal di bagian tubuh tertentu. Kista ada yang berisi udara, cairan, nanah atau bahan-
bahan lain. Kista ovarium adalah suatu kantung yang berisi cairan atau materi semisolid yang
tumbuh pada atau sekitar ovarium.
Pada kasus ini gejala dan tanda yang dialami pasien adalah nyeri di perut bagian
bawah setiap haid, sedangkan benjolan di perut bagian bawah ataupun perut terasa membesar
disangkal oleh pasien. Pada pasien ini tidak terdapat keluhan buang air kecil dan buang air
besar, hal ini menunjukan ukuran kista yang tidak terlalu besar sehingga tidak mempengaruhi
organ disekitarnya baik itu vesika urinaria ataupun rektum.
Usia pasien yang menderita kista pada kasus ini adalah 38 tahun. Hal ini sesuai
dengan literatur yang menyatakan bahwa kista ovarium paling sering terdapat pada wanita
berusia antara 20 – 50 tahun dan jarang sekali pada masa prapubertas.
Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada pasien untuk menentukan diagnosis kista
dalam hal ini adalah pemeriksaan abdomen, dimana didapatkan hasil pada abdomen bagian
kanan bawah teraba massa dengan konsistensi padat pada perut bagian bawah. Tidak
didapatkan tanda-tanda peradangan pada pasien seperti suhu badan tinggi.
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik yang dilakukan dapat dibuat beberapa
diferensial diagnosis yaitu tumor – tumor abdomen yang biasanya terletak di bagian bawah
rongga perut seperti mioma subserosum serta tumor-tumor bukan dari ovarium yang tertelak
di daerah pelvis antara lain ginjal ektopik, limpa bertangkai dan tumor darikolon
sigmoideum. Namun pemeriksaan ini belum dapat menegakkan diagnosis pasti tumor
ovarium, karena harus menyingirkan diferensial diagnosis dari kista ovarium sehingga perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang.
Dari hasil USG di dapatkan pada ovarium kanan tampak massa hipoechoic ukuran
2,94 x 2,84 berbatas tegas yang disertai perlengketan. Inilah dasar penegakan diagnosa pada
pasien ini bahwa yang diderita oleh pasien adalah kista ovarium yang disertai perlengketan.